BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 -...

17
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen . Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen suatu kondisi perlakuan (treatment) yang kemudian membandingkan hasilnya dengan suatu kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen, yaitu kelompok peserta didik yang mendapat perlakuan pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi dengan alat peraga penggaris bilangan sedangkan kelompok yang kedua adalah kelompok kontrol, yaitu kelompok yang mendapat perlakuan pembelajaran tanpa penggunaan metode demonstrasi dengan alat peraga penggaris bilangan 3.1.2 Desain Eksperimen Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest- postest control group design yaitu terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kemudian kedua kelompok diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O 2 -O 1 ) – (O 4 -O 3 ). Secara bagan digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.1 : Desain penelitian (Sugiyono 2011:79) O 1 X O 2 ---------------------- O 3 O 4

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/826/4/T1_292008063_BAB III.pdf · pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen . Adapun tujuan penelitian ini

adalah untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat. Cara yang

dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen suatu kondisi

perlakuan (treatment) yang kemudian membandingkan hasilnya dengan suatu

kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Kelompok pertama adalah

kelompok eksperimen, yaitu kelompok peserta didik yang mendapat perlakuan

pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi dengan alat peraga penggaris

bilangan sedangkan kelompok yang kedua adalah kelompok kontrol, yaitu kelompok

yang mendapat perlakuan pembelajaran tanpa penggunaan metode demonstrasi

dengan alat peraga penggaris bilangan

3.1.2 Desain Eksperimen

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-

postest control group design yaitu terdapat dua kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol kemudian kedua kelompok diberi pretest untuk

mengetahui keadaan awal apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai

kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah

(O2-O1) – (O4-O3). Secara bagan digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 : Desain penelitian (Sugiyono 2011:79)

O1 X O2

----------------------

O3 O4

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/826/4/T1_292008063_BAB III.pdf · pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi

28

Keterangan :

kedua kelompok tersebut diberi pretes untuk mengetahui

keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

hasil belajar kognitif dan afektif, siswa dari tes kelompok

eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

metode Demonstrasi

. = hasil belajar kognitif dan afektif siswa dari tes kelompok kontrol

yang tidak diberi pembelajaran dengan menggunakan metode

Demonstrasi

Perlakuan. Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi

perlakuan, yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode

Demonstrasi., sedangkan kelompok bawah yang merupakan kelompok

kontrol, pembelajaran tidak dengan menggunakan metode Demonstrasi

3.2 Tempat dan waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Gemawang dan SD Negeri

Karangseneng Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung semester dua tahun

pelajaran 2011/2012. Penelitian dengan mengambil kelas IV SD Negeri 3 Gemawang

sebagai kelas eksperimen dan kelas IV SD Negeri Karangseneng sebagai kelas

kontrol

3.2.2 Waktu Penelitian

Kegiatan ini dilakukan pada semester II/genap tahun pelajaran 2011/2012 dan

dilakukan secara bertahap.

Adapun tahapannyan adalah sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/826/4/T1_292008063_BAB III.pdf · pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi

29

Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen,

permohonan ijin, serta survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat

penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini mencakup kegiatan–kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi

uji coba instrumen, pengambilan data dan penelitian.

3. Tahap Penyusunan

Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan.

4. Tahap Pelaporan

Tahap ini meliputi konsultasi, revisi, dan persiapan ujian skripsi.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat

didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara

orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain Hatch dan Farhady

(dalam Sugiyono, 1981).

3.3.1 Variabel Independen ( Bebas )

Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2009:39). Variabel

independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode yang

digunakan dalam pembelajaran Matematika kelas IV yaitu metode demonstrasi

yang langkah-langkahnya meliputi:

a. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan ada beberapa yang harus dilakukan :

1. Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi

berakhir. Tujuan ini meliputi beberapa aspek seperti pengetahuan,sikap,

atau keterampilan tertentu

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/826/4/T1_292008063_BAB III.pdf · pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi

30

2. Persiapkan garis besar langkah langkah demonstrasi yang akan dilakukan.

Garis-garis besar langkah demonstrasi diperlukan sebagai panduan untuk

menghindari kegagalan.

3. Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan yang

diperagakan.

b. Tahap pelaksanaan

1. Langkah Pembukaan.

Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus dipehatikan,

diantaranya:

a. Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat

memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.

b. Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.

c. Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya

siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari

pelaksanaan demonstrasi.

2. Langkah pelaksanaan demonstrasi

a. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang

siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang

mengandung teka teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik

memperhatikan demonstrasi.

b. Ciptakan suasana menyejukkan dengan menghindari suasana yang

menegangkan.

c. Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalanya demonstrasi dengan

memperhatikan reaksi seluruh siswa.

d. Berikan kesempatan kepada siwa untuk secara aktif memikirkan lebih

lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.

3. Langkah mengakhiri demonstrasi.

Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diahiri

dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitanya dengan

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/826/4/T1_292008063_BAB III.pdf · pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi

31

pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal

ini diperlukan untuk menyampaikan apakah siswa memahami proses

demonstrasi itu apa tidak. Selain memberikan tugas yang relevan,ada

baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalanya

proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.

3.3.2 Variabel dependen (terikat)

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:39). Variabel dependen atau variabel terikat

dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif, dan afektif siswa. Adapun hasil

belajar kognitif berupa tes dalam bentuk pilihan ganda, hasil belajar afektif berupa

angket motivasi belajar.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi pada

penelitian ini adalah kelas IV SD di Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang

Kabupaten Temanggung yaitu SD Negeri 3 Gemawang, SD Negeri 2 Gemawang, ,

SD Negeri 1 Jambon, SD Negeri 2 Jambon, SD Negeri Kalibanger, SD Negeri 1

Ngadisepi, SD Negeri 2 Ngadisepi, dan SD Negeri Karangseneng.

3.4.2 Sampel

Sugiyono (2011:81) Mengemukakan sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tehnik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah purposive sampling.

Penulis dalam menentukan jumlah sampel menggunakan metode sampling

purposive karena sampling purposive merupkan teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu. Sampling tidak sama dengan istilah sampel. Sampling adalah

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/826/4/T1_292008063_BAB III.pdf · pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi

32

cara yang digunakan untuk mengambil sampel. Suatu sampel biasanya mengikuti

tehnik atau jenis sampling yang digunakan.

Pada penelitian ini sampelnya adalah:

a. Siswa kelas IV SD Negeri 3 Gemawang

Merupakan kelompok eksperimen yang akan diberikan treatment atau

perlakuan yaitu dengan metode Demonstrasi dengan Menggunakan Alat Peraga

Penggaris Bilangan. Jumlah peserta didik kelas IV SD Negeri 3 Gemawang ada

14 anak.

b. Siswa kelas IV SD Negeri Karangseneng

Merupakan kelompok kontrol yang tidak diberikan suatu treatment atau

perlakuan apapun. Model pembelajaran menggunakan pembelajaran

konvensional. Jumlah peserta didik kelas IV SD Negeri Karangseneng ada 13

anak.

Tabel 3.1

Jumlah Peserta didik Kelas IV SD Negeri 3 Gemawang dan SD Negeri Karangseneng Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar Matematika

peserta didik. Berdasarkan data yang dikumpulkan, maka teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah mengadakan pretest pada masing-masing kelompok,

memberikan treatment pada kelompok eksperimen dengan menggunakan Metode

Nama Sekolah Jumlah Peserta didik Total Laki-Laki Perempuan SD Negeri 3 Gemawang 6 8 14 SD Negeri Karangseneng 6 7 13

Jumlah Subjek 27

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/826/4/T1_292008063_BAB III.pdf · pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi

33

demontrasi dengan menggunakan alat peraga penggaris bilangan dalam

pembelajaran Matematika, dan yang terakhir memberikan postest pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Selain pretes dan posttes pengumpulan data

penelitian ini juga menggunakan angket.

3.5.2. Instrument Pengumpulan Data

3.5.2.1 Tes

Tes adalah sebuah alat atau prosedur sistematik bagi pengukuran sebuah sampel

perilaku (menjawab pertanyaan seberapa baikkah seorang peserta didik melakukan

tugas pelajaran baik dibandingkan dengan pesera didik lainnya maupun

dibandingkan dengan tolok ukur pengerjaan sebuah tugas pelajaran). Rakhmat

(2001). Dalam tes ini dapat digunakan untuk mengukur pada aspek kognitif dan

psikomotornya.

Penelitian ini menggunakan tes mata pelajaran Matematika hasil ujian tes

tengah semester dua yang akan dijadikan sampel yaitu kelas yang memiliki nilai rata-

rata yang seimbang pada bidang studi Matematika yaitu kelas IV SD Negeri 3

Gemawang dan kelas IV SD Negeri Karangseneng Kecamatan Gemawang

Kabupaten Temanggung. Jenis tes yang digunakan tes sumatif berupa pilihan

ganda yang terdiri dari pre-test dan post-test. Tabel 3.3 di bawah ini terdapat kisi

–kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3

Gemawang dan SD Negeri Karangseneng Kecamatan Gemawang Kabupaten

Temanggung tahun pelajaran 2011/2012.

Berikut ini adalah tabel yang berisi kisi – kisi soal tes untuk mengukur

hasil belajar:

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/826/4/T1_292008063_BAB III.pdf · pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi

34

Tabel 3.2 Kisi – kisi soal tes Matematika Kelas IV SD Negeri 3 Gemawang dan SD

Negeri Karangseneng Kecamatan Gemawang Kabupaten Temaggung tahun Pelajaran 2011/2012.

Format Kisi – Kisi Penulisan Soal Standar

Kompetensi (SK) Kompetensi Dasar (KD) Indikator Item soal

Bilangan

5.Menjumlahkan

dan mengurangkan

bilangan bulat

5.4Melakukan operasi hitung campuran

5.4.1 Peserta didik dapat menentukan hasil penjumlahan bilangan bulat positif (+) dan negatif (-)

5.4.2 Menentukan hasil pengurangan bilangan bulat positif (+) dan negatif (-)

5.4.3 Menentukan hasi l penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif (+) dan negatif (-)

1,2,3,4,5, 6,7, 89,10, 11,12 13,14, 15,16, 17,18,19,20,21 22,23, 24,25,26,27,28,29,30

3.5.2.2 Angket atau Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik penggumpulan data yang dilakukan dengan cara

member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.kuesioner merupakan teknik penggumpulan data yang efisien bila

peneliti tahu dengan pasti variable yang akan di ukur dan tahu apa yang bias

diharapkan dari responden. Instrumen lembar angket siswa berbentuk chek list,

artinya siswa hanya memberikan tanda cek (√), jika pernyataan yang dimaksud

dalam lembar angket siswa sesuai dengan yang dialami siswa.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/826/4/T1_292008063_BAB III.pdf · pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi

35

Angket diberikan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran matematika. Angket motivasi belajar digunakan untuk mengungkap

motivasi belajar subjek, angket ini diadobsi dari angket Henry Widya Arfiandi

(2011). Dirancang berdasarkan aspek-aspek yaitu tanggung jawab pribadi terhadap

tugas, umpan balik atas perbuatan (tugas) yang dilakukan, tugas yang bersifat

moderat, tekun dan ulet dalam bekerja, tidak berspekulasi dalam tugas dan

keberhasilan tugas. Empat aspek ini termuat dalam item pertanyaan 16 positif dan

10 item negatif.

Kisi-kisi motivasi belajar penelitian ini menggunakan skala pengukuran

motivasi belajar yang diadopsi dari skala pengukuran Henry Widya Arfiandi (2011)

berdasarkan dari teori Mc Clelland.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Motivasi Belajar Matematika

No Aspek Indikator Positif Negatif Total

1. Tanggung jawab

pribadi terhadap tugas

Siswa termotivasi

untuk menyelesaikan

tugas dari guru

1, 25 7, 19 5

2. Umpan balik atas

perbuatan (tugas) yang

dilakukan

Dorongan untuk

mendapatkan suatu

penghargaan

2, 13, 14 8, 20 5

3. Tugas yang bersifat

moderat

Keinginan untuk

meningkatkan hasil

belajar

3,9,21 15 4

4. Tekun dan ulet dalam

bekerja

Siswa banyak

berlatih untuk

mendapatkan nilai

4 ,10, 22,

24

6 5

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/826/4/T1_292008063_BAB III.pdf · pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi

36

yang diharapkan

5. Tidak berspekulasi

dalam tugas

Bersungguh-

sungguh dalam

mengerjakan tugas

11, 23 5, 16,

17, 26

5

6 Keberhasilan tugas Siswa termotivasi

selalu belajar dalam

berbagai situasi dan

kondisi.

12 18 2

Jumlah 16 10 26

3.5.3 Uji Coba Instrumen Penilaian

3.5.3.1 Uji Validitas Instrumen

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009:121). Uji validitas dilakukan

oleh bantuan SPSS 16,0. Tingkat validitas suatu instrument dapat diketahui dengan

cara menkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah

dikurangi skor butirnya sendiri (correted item to total correlation).

3.5.3.1.1 Hasil Uji Validitas Tes (Kognitif)

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009:121). Uji validitas dilakukan

oleh bantuan SPSS 16,0. Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan

kriteria Singgih Santoso : 2003 bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap

valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation > 0,1/ kategori inilah

yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/826/4/T1_292008063_BAB III.pdf · pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi

37

Tabel 3.4 Uji Validitas Tes Kognitif dengan SPSS

Item Soal Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Keterangan

VAR00001 11.3793 30.030 .053 .817 Tidak Valid VAR00002 10.9655 27.177 .568 .798 .Valid VAR00003 11.0345 27.820 .432 .804 Valid VAR00004 10.9310 27.495 .514 .801 .Valid VAR00005 11.0345 27.106 .573 .798 Valid VAR00006 10.6897 27.865 .651 .799 .Valid VAR00007 11.0345 27.963 .405 .805 Valid VAR00008 11.2759 28.350 .380 .806 .Valid VAR00009 11.1379 28.266 .353 .807 Valid VAR00010 11.1034 28.525 .299 .810 .Valid

VAR00011 11.0690 27.281 .538 .799 Valid VAR00012 11.0690 27.567 .482 .802 .Valid VAR00013 11.2069 29.456 .135 .816 Valid VAR00014 11.3448 29.020 .272 .810 .Valid VAR00015 11.2759 28.350 .380 .806 Valid VAR00016 11.2069 30.099 .013 .821 Tidak Valid VAR00017 11.1724 29.576 .108 .817 .Valid VAR00018 11.3448 29.520 .158 .814 Valid VAR00019 11.2759 27.993 .457 .803 .Valid VAR00020 11.0345 27.177 .559 .798 Valid VAR00021 11.1379 29.052 .203 .813 .Valid

VAR00022 11.4138 29.037 .328 .809 Valid VAR00023 11.3793 30.315 -.015 .819 Tidak Valid VAR00024 11.0345 28.320 .336 .808 .Valid VAR00025 11.3103 28.793 .303 .809 Valid VAR00026 11.3103 29.079 .241 .811 .Valid VAR00027 11.0690 28.281 .344 .808 Valid VAR00028 11.1379 29.766 .070 .819 Tidak Valid VAR00029 11.4828 30.901 -.198 .821 Tidak Valid VAR00030 11.1379 27.480 .508 .801 Valid

Berdasarkan perhitungan validitas tes pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa

nilai validitas dari 30 soal pada tes berkisar antara -0,15 sampai 0,651. Ada 5 soal

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/826/4/T1_292008063_BAB III.pdf · pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi

38

yang nilai validitasnya kurang dari 0,1 yaitu soal nomor 1, 16, 23, 28, dan 29. Oleh

karena itu dilakukan perhitungan validitas 25 soal yang nilai validitasnya lebih dari

0,1.

3.5.3.1.2 Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar (Afektif)

Variabel motivasi diungkap dengan menggunakan 26 butir angket, yang

dikembangkan dari enam aspek motivasi. Perhitungan validitas dari tes dapat dilihat

seperti tabel sebagai berikut:

Tabel 3.5 Uji Validitas Angket dengan SPSS

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 14.4074 33.097 .902 .898 .Valid VAR00002 14.8889 33.487 .481 .904 Valid VAR00003 14.6296 33.934 .421 .906 .Valid VAR00004 14.4444 32.795 .868 .898 Valid VAR00005 15.0370 35.114 .229 .909 .Valid VAR00006 14.4815 32.490 .859 .897 Valid VAR00007 15.2593 36.430 .025 .909 Tidak Valid VAR00008 14.4444 33.333 .732 .900 Valid VAR00009 15.1481 36.746 -.080 .913 Tidak Valid VAR00010 14.4074 33.097 .902 .898 .Valid VAR00011 14.6296 32.934 .609 .902 Valid VAR00012 14.5926 32.712 .675 .900 .Valid VAR00013 14.4074 33.097 .902 .898 Valid VAR00014 14.5556 33.333 .580 .902 .Valid VAR00015 15.0000 35.385 .167 .911 Valid VAR00016 14.4815 32.490 .859 .897 .Valid VAR00017 14.5185 32.644 .764 .899 Valid VAR00018 14.9259 34.840 .248 .910 .Valid VAR00019 14.5185 33.105 .664 .901 Valid VAR00020 14.5926 32.943 .630 .901 .Valid VAR00021 14.8519 34.593 .281 .909 Valid VAR00022 14.4444 33.333 .732 .900 .Valid VAR00023 14.7407 33.123 .540 .903 Valid VAR00024 15.0370 34.729 .303 .908 .Valid VAR00025 14.7407 34.199 .295 .910 Valid VAR00026 15.2222 37.256 -.247 .913 Tidak Valid

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/826/4/T1_292008063_BAB III.pdf · pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi

39

Dari hasil uji validitas ternyata terdapat satu butir pernyataan yang tidak valid

yaitu butir nomor 7,9, dan 26. Hasil validitas diperoleh hasil Corrected item total

corelation antara -0,080–0,902 dan Cronbach’s alpha if item delete 0,897 – 0,913.

Sehingga 25 instrumen motivasi belajar dinyatakan valid.

3.5.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Di samping pengujian validitas terhadap instrumen, juga dilakukan pengujian

reliabilitas. Instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama

(Sugiyono, 2009:121). Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi

instrumen. Reliabilitas hasil ukur dapat dilakukan dengan melihat nilai cronbach

alpha (Tony Wijaya, 2009:110).

Pengujian reliabilitas menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan

sejauh mana suatu alat dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha

semakin mendekati 1 berarti butir-butir pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel.

Sebuah faktor dinyatakan reliabel jika koefisien alpha lebih besar dari 0,7 (Sekaran

dalam Tony Wijaya, 2009:176). Uji reliabilitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0.

3.5.3.3 Uji Reliabilitas Instrumen Tes (Kognitif)

Pengujian reliabilitas tes menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan

sejauh mana soal tes dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha

semakin mendekati 1 berarti butir-butir pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel.

Hasil uji reliabilitas tes dari 30 item soal adalah sebagai berikut.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/826/4/T1_292008063_BAB III.pdf · pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi

40

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes di SD N 2 Gemawang

Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011/2012

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.814 30

Berdasarkan tabel 3.5 di atas dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas

instrument sebesar 0,814 termasuk dalam kategori reliabel. Hasil analisis tersebut

menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian.

3.5.3.4 Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar (Afektif)

Pengujian reliabilitas angket motivasi belajar menggunakan cronbach alpha

untuk menunjukkan sejauh mana angket motivasi belajar dapat dipercaya untuk

mengukur suatu objek, koefisien alpha semakin mendekati 1 berarti butir-butir

pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel. Hasil uji reliabilitas angket motivasi

belajar dari 26 item pernyataan adalah sebagai berikut.

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Angket di SD N 2 Gemawang

Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011/2012

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.907 26

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas instrumen

motivasi belajar sebesar 0,907 termasuk dalam kategori reliabel. Hasil analisis

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/826/4/T1_292008063_BAB III.pdf · pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi

41

tersebut menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel

penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Analisis Data Tahap Awal

Sampel sebelum diberi perlakuan maka perlu dianalisis dahulu hasil pre-test

melalui dua tahap, yaitu tahap uji homogenitas dan uji beda (t-test). Hal ini dilakukan

supaya berangkat dari titik awal yang sama.

3.6.2 Tahap Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memastikan kelompok data berasal dari

populasi yang homogen. Uji homogenitas menggunakan uji levene, kriterianya

adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0, 05 berarti

variansi pada tiap kelompok sama (homogen) dengan menggunakan program

komputer SPSS 16 for windows.

3.6.3 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran

data yang akan dianalisis. Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih

besar dari > 0, 05 berarti berdistribusi normal dengan menggunakan program

komputer SPSS 16 for windows.

3.6.4. Tahap Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan uji t. Penggunaan teknik statistik uji t dalam penelitian ini berdasarkan

kepada kebutuhan dalam melakukan komparasi terhadap dua kelompok sampel

penelitian ini. Menurut (Riduwan & Sunarto, 2009) tujuan uji t dua variabel bebas

adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua variabel tersebut sama

atau berbeda. Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikasi hasil

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/826/4/T1_292008063_BAB III.pdf · pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi

42

penelitian yang berupa perbandingan dua rata-rata sampel) Melalui uji t dalam

penelitian ini diharapkan dapat menemukan perbedaan hasil belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran Demonstrasi menggunakan alat peraga garis

bilangan dan hasil belajar siswa tanpa menggunakan metode demonstrasi

menggunakan alat peraga garis bilangan (konvensional). Untuk menganalisis

hipotesis tersebut penulis menggunakan teknik uji t.

(Riduwan & Sunarto, 2009), uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai

t hitung dengan t tabel pada tingkat Alpha 5 %. Jika thitung ≥ ttabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak.

Adapun hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini adalah:

1. Ho = µ1 = µ2 (metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris

bilangan tidak efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi siswa kelas IV SD).

Ha = µ1 ≠ µ2 (metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris

bilangan efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi siswa kelas IV SD).

2. Ho = µ3 = µ4 (metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris

bilangan efektif terhadap hasil belajar afaktif bagi siswa kelas IV SD).

Ha = µ3 ≠ µ4 (metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris

bilangan tidak efektif terhadap hasil belajar afektif bagi siswa kelas IV SD).

Keterangan:

μ1 = Rata-rata hasil belajar kognitif siswa yang belajar menggunakan metode

demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris bilangan

μ2 =Rata-rata hasil belajar kognitif siswa yang belajar menggunakan metode

konvensional.

μ3 = Rata-rata hasil belajar afektif siswa yang belajar menggunakan metode

demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris bilangan

μ4 =Rata-rata hasil belajar afektif siswa yang belajar menggunakan metode

konvensional.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 3.1 - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/826/4/T1_292008063_BAB III.pdf · pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi

43

Ho diterima atau ditolak, diperoleh dengan menginterpretasikan nilai

signifikan pada tabel Independent Samples test SPSS 16 for windows. Metode

demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris bilangan dikatakan efektif,

manakala terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen. Selain itu,

pengujian hipotesis juga menjadi acuan terhadap keefektifan tersebut. Apabila

hipotesis alternatifnya diterima, maka nilai rata-rata hasil belajar pada kelompok

eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Dengan demikian, penggunaan

metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga penggaris bilangan efektif

digunakan dalam pelajaran Matematika kelas IV SD.