BAB III METODE PENELITIAN 3€¦ · kependidikan di SDN Tlogo adalah sebanyak 14 orang, dengan...

12
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Subjek dan Karakteristik Subjek Penelitian Peneliti ini dilakukan di SDN Tlogo. SDN Tlogo terletak di lingkungan perdesaan dan jauh dari pasar sehingga suasana di SDN Tlogo sangat nyaman dan jauh dari kebisingan kendaraan umum. Sarana dan prasaran di SDN Tlogo sudah cukup lengkap dan fasilitas untuk mengajar seperti alat peraga, LCD dan sumber- sumber lain (buku) sudah sangat menunang proses pembelajaran. Siswa SDN Negeri Tlogo berjumlah 218 anak yang terdiri mulai dari kelas I sampai dengan kelas 6 dengan masing-masing kelas terdiri 1 kelas. Masing- masing kelas diampu oleh guru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan bahasa inggris, 1 guru pendidikan komputer, 1 guru pendidikan agama islam, 1 guru pendidikan agama kristen, 1 guru pendidikan agama katolik, 1 guru agama hindu, dan 1 guru olah raga. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan 12.20 siang, kecuali pada hari jum‟at dan sabtu yang berlangsung mulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 10.45 siang. Jumlah tenaga kependidikan di SDN Tlogo adalah sebanyak 14 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 4 guru pendidikan agama (islam, kristen, hindu, dan katolik) 3 guru wiyatabakti, dan 1 penjaga sekolah. a. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogo pada siswa kelas 5 Semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SDN Tlogo sebanyak 33 siswa dengan rincian 19 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. b. Karakteristik Subjek Penelitian Karakteristik siswa kelas 5 SD Negeri Tlogo pun berbeda-beda dari segi jenis kelamin, keluarga, dan lingkungannya tergolong hetorogen. Jenis kelamin siswa di SD Tlogo laki-laki dan perempuan, dari keluarga ada yang tergolong

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3€¦ · kependidikan di SDN Tlogo adalah sebanyak 14 orang, dengan...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3€¦ · kependidikan di SDN Tlogo adalah sebanyak 14 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 4 guru pendidikan agama (islam, kristen, hindu,

30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Seting Subjek dan Karakteristik Subjek Penelitian

Peneliti ini dilakukan di SDN Tlogo. SDN Tlogo terletak di lingkungan

perdesaan dan jauh dari pasar sehingga suasana di SDN Tlogo sangat nyaman dan

jauh dari kebisingan kendaraan umum. Sarana dan prasaran di SDN Tlogo sudah

cukup lengkap dan fasilitas untuk mengajar seperti alat peraga, LCD dan sumber-

sumber lain (buku) sudah sangat menunang proses pembelajaran.

Siswa SDN Negeri Tlogo berjumlah 218 anak yang terdiri mulai dari kelas I

sampai dengan kelas 6 dengan masing-masing kelas terdiri 1 kelas. Masing-

masing kelas diampu oleh guru kelas sebanyak 6 guru, 1 guru pendidikan bahasa

inggris, 1 guru pendidikan komputer, 1 guru pendidikan agama islam, 1 guru

pendidikan agama kristen, 1 guru pendidikan agama katolik, 1 guru agama hindu,

dan 1 guru olah raga. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00

sampai dengan 12.20 siang, kecuali pada hari jum‟at dan sabtu yang berlangsung

mulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 10.45 siang. Jumlah tenaga

kependidikan di SDN Tlogo adalah sebanyak 14 orang, dengan perincian 1

Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 4 guru pendidikan agama (islam, kristen, hindu,

dan katolik) 3 guru wiyatabakti, dan 1 penjaga sekolah.

a. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogo pada siswa kelas 5 Semester 2

tahun pelajaran 2013/2014. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas 5 SDN Tlogo sebanyak 33 siswa dengan rincian 19 siswa laki-laki dan 14

siswa perempuan.

b. Karakteristik Subjek Penelitian

Karakteristik siswa kelas 5 SD Negeri Tlogo pun berbeda-beda dari segi

jenis kelamin, keluarga, dan lingkungannya tergolong hetorogen. Jenis kelamin

siswa di SD Tlogo laki-laki dan perempuan, dari keluarga ada yang tergolong

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3€¦ · kependidikan di SDN Tlogo adalah sebanyak 14 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 4 guru pendidikan agama (islam, kristen, hindu,

31

mampu dan ada yang kurang mampu, dari lingkungan hidup ada yang dari

perkotaan dan ada yang dari desa. Dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor.

Dari segi kognitif menurut penuturan kepala sekolah dan guru kelas 5 tercatat

ada siswa yang taraf kognitifnya tergolong baik dan ada juga yang kurang baik.

Tercatat beberapa siswa yang mempunyai kemampuan cukup baik karena

sering mendapat juara pada saat perlombaan cerdas cermat antar kecamatan

bahkan provinsi. Dilihat dari segi afektif dan psikomotor ada beberapa siswa

yang dinilai mempunyai ketrampilan-ktrampilan di bidang seni seperti

membatik, menari, melukis, dan berpuisi. Sedangkan di bidang olehraga juga

ada beberapa siswa yang dinyatakan berprestasi seperti volly dan renang. Ada

satu siswa yang yang dinyatakan mempunyai kemampuan di bawah rata-rata,

hal itu dapat di lihat dari hasil tes IQ dan ulangan sekolah serta latihan-latihan

yang dilakukan oleh sekolah. Menurut penuturan guru kelas 5, siswa tersebut

masih tergolong anak yang perlu penanganan khusus dan seharusnya

bersekolah di sekolah khusus untuk menangani anak yang mempunyai

kemampuan di bawah rata-rata. Jadi peningkatan proses pembelajaran yang

berkualitas masih perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar yang

optimal.

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

dan deskriptif kuantitatif. Sedangkan jenis penelitian ini adalah termasuk

Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Disebut PTK karena penelitian ini hanya

dilakukan oleh guru di dalam kelas yang sedang berlangsung kegiatan belajar dan

mengajar, atau dalam proses pembelajaran. PTK timbul atau dilaksanakan karena

ada kesenjangan/perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK

ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal.

Tujuan melakukan PTK yaitu untuk meningkatkan dan memperbaiki

praktek yang seharusnya dilakukan oleh guru, sehingga guru akan lebih banyak

berlatih mengaplikasikan berbagai tindakan alternatif sebagai upaya untuk

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3€¦ · kependidikan di SDN Tlogo adalah sebanyak 14 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 4 guru pendidikan agama (islam, kristen, hindu,

32

meningkatkan layanan pembelajaran dari pada perolehan pengetahuan umum

dalam bidang pendidikan yang dapat digeneralisasikan.

Ada beberapa keunggulan, ketika seorang guru melakukan penelitian

dengan menggunakan metode tindakan, yaitu sebagai berikut :

1) Mereka tidak harus meninggalkan tempat kerjanya.

2) Mereka dapat merasakan hasil dari tindakan yang telah direncanakan.

3) Bila treatment (perlakuan) dilakukan pada responden maka responde dapat

merasakan hasil treatment (perlakuan) dari penelitian tindakan kelas. Tiga

keunggulan dari penelitian tindakan kelas ini, tidak dimiliki oleh penelitian

dengan metode penelitian lain.

Menurut Sudarwan Damin (2010:85) penelitian tindakan kelas merupakan

penelitian yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru guna memecahkan

masalah-masalah yang dihadapi dan mencoba hal-hal baru untuk memperbaiki

mutu hasil pembelajaran.

Kunandar (2008) dalam Iskandar (2012 : 21) penelitian tindakan (action

Research) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau bersama sama

dengan orang tua lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk memperbaiki /

meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya.

3.3 Variabel Penelitian

Setiap penelitian harus memahami variabel yang akan di ungkap. Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu :

1) Variabel Bebas (X) adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Yang dimaksud dengan variabel bebas adalah unsur yang mengikat

munculnya unsur lain, jadi variabel bebas merupakan gejala yang sengaja

mengikat tehadap variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya

adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads

Together).

2) Variabel Terikat (Y) adalah minat dan hasil belajar siswa.

Yang dimaksud dengan variabel terikat adalah unsur yang diikat oleh

adanya variabel yang lain, jadi variabel terikat merupakan gejala sebagai

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3€¦ · kependidikan di SDN Tlogo adalah sebanyak 14 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 4 guru pendidikan agama (islam, kristen, hindu,

33

akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

terikat adalah minat dan hasil belajar IPA siswa.

3.4 Rencana Tindakan

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka

penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari model Suharsimi

Arikunto dalam Paizaluddin dan Ermalinda (2012: 33), yaitu: (1) perencanaan, (2)

pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Langkah pada siklus berikutnya

adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Sebelum masuk pada siklus 1 dan siklus 2 dilakukan tindakan pendahuluan yang

berupa identifikasi permasalahan. Adapun tahap-tahap model penelitian tindakan

kelas ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.1 Bagan PTK Model Suharsimi Arikunto (Paizaluddin dan

Ermalinda, 2012: 34)

Perencanaan

SIKLUS I Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Refleksi

Pelaksanaan

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3€¦ · kependidikan di SDN Tlogo adalah sebanyak 14 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 4 guru pendidikan agama (islam, kristen, hindu,

34

Tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas sebagaimana yang dikemukakan

oleh Suharsimi Arikunto tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

3.4.1 Pelaksanaan Siklus1

a. Perencanaan

1. Merancang dan merencanakan pembelajaran dengan menyusun RPP.

2. Menentukan lamanya waktu dalam kegiatan pembelajaran.

3. Menyusun strategi pembelajaran dengan menggunakan model NHT.

4. Menyiapkan alat yang akan mendukung pembelajaran.

5. Kesimpulan dan evaluasi.

6. Pemantapan dan tindak lanjut

b. Pelaksanaan

1. Menggunakan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran.

2. Siswa membentuk kelompok, satu kelompok 4-5 orang

3. Setiap siswa mempunyai nomor urut yang diberikan oleh guru

4. Guru memberikan masalah atau pertanyaan kepada setiap kelompok

5. Siswa berdiskusi membahas masalah (kasus) yang sudah dipersiapkan oleh

guru.

6. Siswa yang nomor urutnya dipanggil akan menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru tersebut

7. Guru dan murid memberikan kesimpulan terhadap pelajaran yang sudah

dipelajari.

8. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

c. Pengamatan

Pengamat mengamati jalannya proses pembelajaran dan perhatian

dipusatkan pada kegiatan guru dalam menerapkan pembelajaran Model NHT,

termasuk hasil yang dicapai siswa.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3€¦ · kependidikan di SDN Tlogo adalah sebanyak 14 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 4 guru pendidikan agama (islam, kristen, hindu,

35

d. Refleksi

Setelah melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran NHT (Numbered Heads Together), maka akan dilakukan refleksi

atau evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung, untuk

mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran. Dari

kegiatan refleksi tersebut dapat diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki guna

persiapan pembelajaran pada siklus yang selanjutnya.

3.4.2 Pelaksanaan Siklus 2

a. Perencanaan

1. Identifikasi masalah yang muncul pada siklus 1 yang belum teratasi dan

penetapan alternatif pemecahan masalah.

2. Merancang dan merencanakan pembelajaran dengan menyusun RPP.

3. Menentukan lamanya waktu dalam kegiatan pembelajaran.

4. Menyusun strategi pembelajaran dengan menggunakan model NHT.

5. Menyiapkan alat yang akan mendukung pembelajaran.

6. Kesimpulan dan evaluasi.

7. Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.

8. Pengembangan program tindakan 2.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan program tindakan 2 yang mengacu pada identifikasi masalah

yang muncul pada siklus 1, sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang

sudah ditentukan, antara lain melalui:

1. Siswa membentuk kelompok, satu kelompok 4-5 siswa

2. Siswa mengambil nomor urut yang sudah ditentukan oleh guru

3. Siswa mengamati materi pelajaran yang sudah diberikan oleh guru.

4. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru sesuai dengan nomor

urut masing-masing

5. Siswa dan guru menyimpulkan pelajaran yang sudah dipelajari

6. Siswa menyelesaikan tugas pada lembar kerja siswa.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3€¦ · kependidikan di SDN Tlogo adalah sebanyak 14 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 4 guru pendidikan agama (islam, kristen, hindu,

36

c. Pengamatan

1. Melakukan observasi sesuai dengan format yang disiapkan dan mencatat

semua hal-hal penting yang terjadi selama pelaksanaan tindakan

berlangsung.

2. Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan.

d. Refleksi

1. Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus 2 berdasarkan data/ hasil

yang terkumpul.

2. Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada siklus 2.

3. Evaluasi tindakan siklus 2.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif,

yaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka untuk menentukan hasil belajar

siswa. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, tes, dan

langsung di lapangan.

1. Observasi

Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan

observer (guru kelas) melihat sekaligus mengamati secara langsung kemudian

mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi ini terdiri dari

dua macam yaitu lembar observasi siswa dan lembar observasi guru. Lembar

observasi ini digunakan untuk mengukur atau menilai proses belajar, yaitu tingkah

laku siswa pada saat pembelajaran dan tingkah laku guru pada waktu mengajar.

Pengisian lembar observasi ini dilakukan dengan cara memberikan tanda cek (√)

pada kolom jawaban lembar observasi guru dan pada lembar observasi siswa.

Dalam kegiatan pengamatan terhadap guru dan siswa dalam melaksanakan

dan mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif learning tipe

NHT, maka dilakukan pengamatan dengan menggunakan Lembar Observasi

guru dan lembar observasi siswa. Untuk skala penilaian dan kriteria yang

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3€¦ · kependidikan di SDN Tlogo adalah sebanyak 14 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 4 guru pendidikan agama (islam, kristen, hindu,

37

digunakan pada lembar observasi aktivitas guru dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Skor 4 guru melaksanakan pembelajaran dengan „Sangat Baik”.

Skor 3 guru melaksanakan pembelajaran dengan “Baik”.

Skor 2 guru melaksanakan pembelajaran dengan “Cukup”.

Skor 1 guru melaksanakan pembelajaran dengan “Kurang”.

Teknik dalam perhitungan yang akan digunakan yaitu :

Keterangan : ∑ x = Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh

N = Jumlah keseluruhan skor maksimal

(Sumber: Djamarah, 2005:331)

Adapun kategori penggolongan rentang nilai akhir sebagai berikut:

80 ke atas : baik sekali

66 – 79 : baik

56 – 65 : cukup

46 – 55 : kurang

45 ke bawah : gagal

(Sudijono, 2008: 35)

Adapun kisi-kisi intrumen obervasi aktivitas siswa dan guru adalah sebagai

berikut:

Tabel. 3.1. Kisi-kisi observasi aktivitas guru

No. Aspek yang dinilai.

1.

2.

3.

Kegiatan Pra Pembelajaran

Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penjelasan materi pelajaran

B. Pendekatan / strategi pembelajaran

C. Pemanfaatan sumber belajar / media pembelajaran

D. Penilaian proses dan hasil belajar

F. Penggunaan bahasa

Penutup

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3€¦ · kependidikan di SDN Tlogo adalah sebanyak 14 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 4 guru pendidikan agama (islam, kristen, hindu,

38

Adapun hal yang diamati pada aktifitas siswa sebagai berikut :

Tabel. 3.2. Kisi-kisi observasi aktivitas siswa

No. Aspek yang dinilai.

1.

2.

3.

Kegiatan Pra Pembelajaran

Kegiatan Inti Pembelajaran

A. mampu materi pelajaran

B. Pendekatan / strategi pembelajaran

C. Pemanfaatan sumber belajar / media pembelajaran

D. Penilaian proses dan hasil belajar

E. Penggunaan bahasa

Penutup

2. Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa selama proses belajar,

sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam

memperbaiki pembelajaran. Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil

minat dan belajar siswa. Pemberian tindakan dilakukan melalui dua siklus,

sedangkan evaluasi dilakukan diakhir siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa

pada setiap siklus. Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui

ada atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau kelompok

murid (Muchtar Bukhori dalam Suharsimi Arikunto, 2012:46).

3. Angket

Lembar angket digunakan untuk memperoleh data mengenai minat belajar

IPA siswa. Angket berisi kumpulan pernyataan yang diberikan kepada siswa

untuk mengetahui minat belajar siswa dalam pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT. Kisi-kisi angket minat belajar dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 3.4: Kisi-kisi instrumen minat belajar

No. Indikator Item angket

1 Rasa Suka 2, 4

2 Ketertarikan pembelajaran menggunakan

NHT

1, 3, 5, 7

3 Memusatkan Perhatian 9, 10

4 Keaktifan siswa 8

5 Rasa percaya diri siswa 6

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3€¦ · kependidikan di SDN Tlogo adalah sebanyak 14 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 4 guru pendidikan agama (islam, kristen, hindu,

39

Untuk mengukur skala minat digunakan pernyataan skala menggunakan

rumus Likert yang sudah dimodifikasi, yaitu skala terdiri dari empat tingkat

jawaban mengenai kesetujuan responden terhadap suatu pernyataan. Penggunaan

modifikasi skala Likert ini dimaksudkan untuk menghilangkan kelemahan yang

dikandung dalam skala lima tingkat. Modifikasi skala Likert meniadakan kategori

meniadakan jawaban yang tengah (Hadi, 1991).

Tabel 3. 1

Skala modifikasi Likert

Jawaban Favorable Unfavorable

Sangat setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak setuju 2 3

Sangat tidak setuju 1 4

4. Dokumentasi

Dokumentasi dipergunakan untuk mendokumentasikan secara keseluruhan

kejadian-kejadian selama berlangsungnya proses pembelajaran berupa foto-foto.

3.6 Indikator Kinerja

Tolak ukur keberhasilan dari model NHT pada pelajaran IPA yaitu siswa

dapat memahami dan mengerti dengan mudah materi yang dipelajari. Indikator ini

merupakan tempat dari rencana yang telah dibuat dan implikasinya dalam rangka

meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Indikator

keberhasilan bagi siswa dalam penelitian tindakan kelas ini adalah jika minimal

85% siswa yang diajar dengan menggunakan model NHT dapat memperoleh nilai

lebih besar dari 65 (Kriteria Ketuntasan Minimum). Indikator kinerja yang

berkaitan dengan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran bagi guru, berhasil

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model NHT jika minimal 85%

skenario pembelajaran yang dibuat telah dilaksanakan.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3€¦ · kependidikan di SDN Tlogo adalah sebanyak 14 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 4 guru pendidikan agama (islam, kristen, hindu,

40

3.7 Teknik dan Analisa Data

Data mengenai hasil belajar dianalisis dengan cara menghitung rata-rata

nilai dan ketuntasan belajar secara klasikal.

1. Menghitung ketuntasan belajar individu

Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan

belajar individu menggunakan analisis deskriptif prosentase dengan perhitungan:

Ketuntasan x100

2. Menghitung Ketuntasan belajar klasikal

Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan

belajar individu menggunakan analisis deskreptif prosentase dengan perhitungan:

Ketuntasan x100

Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah siswa yang mampu menyelesaikan

atau mencapai minimal dari nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 65,

sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut.

3. Menghitung Angket Minat Belajar Siswa

Patokan untuk mengukur minat belajar siswa adalah nilai (skala) tertinggi

pada jawaban angket yaitu 4 dikalikan dengan jumlah soal yaitu 10, dikalikan

dengan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran yaitu 33 siswa. Uraiannya

adalah seperti berikut:

Untuk skor perolehan, diperoleh sebagai berikut: jumlah keseluruhan pilihan

bobot jawaban angket x 10 x 33 = 1320.

Kriteria nilai sebagai berikut:

>86% = baik sekali

70 – 85% = baik

55 – 69% = cukup baik

<54% = kurang

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3€¦ · kependidikan di SDN Tlogo adalah sebanyak 14 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah, 6 guru kelas, 4 guru pendidikan agama (islam, kristen, hindu,

41

3.8 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.8.1 Validitas Instrumen

Uji validitas instrumen soal digunakan untuk mengetahui validitas soal yang

nantinya akan digunakan sebagai tes individual setelah proses pembelajaran

berlangsung. Menurut Sugiyono (2011:333) jika jumlah siswa 21 maka maka taraf

signifikan 1% adalah 0,433. Uji validitas soal tersebut dibantu dengan SPSS18.

3.8.2 Reliabilitas Instrumen

Reliabiltias adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Uji

reabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen soal

yang nantinya akan digunakan dalam tes setelah pembelajaran. Uji reliabilitas

dalam penelitian dengan menggunakan SPSS18. Pengujian reliablitas dengan

melihat nilai cronbach’s Alpha.

Ukuran untuk pengukuran reliabilitas adalah sebagai berikut:

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima.

0,7 < α < 0,8 : dapat diterima.

0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas tinggi.

α> 0,9 : relibilitas memuaskan.