Bab III Metode Pelaksanaan

20
19 BAB III METODE PELAKSANAAN A. Tempat dan Waktu Praktik Belajar Lapangan (PBL) II kelompok IX Jurusan Kesehatan Masyarakat pada tahun 2015 mengambil lokasi di Desa Datar, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Pelaksanaan PBL II di Desa Datar ini akan dimulai sejak tanggal 4 Mei-5 Juni 2015. B. Jenis dan Metode Penelitian ini bersifat survey analitik dimana survey analitik merupakan penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Penelitian ini menggunakan rancangan survey cross sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamila korelasi antara faktor-faktor risiko dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2010) dimana pada penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor

description

metopen teori WHO arvita

Transcript of Bab III Metode Pelaksanaan

31

BAB IIIMETODE PELAKSANAANA. Tempat dan Waktu Praktik Belajar Lapangan (PBL) II kelompok IX Jurusan Kesehatan Masyarakat pada tahun 2015 mengambil lokasi di Desa Datar, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Pelaksanaan PBL II di Desa Datar ini akan dimulai sejak tanggal 4 Mei-5 Juni 2015. B. Jenis dan Metode Penelitian ini bersifat survey analitik dimana survey analitik merupakan penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Penelitian ini menggunakan rancangan survey cross sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamila korelasi antara faktor-faktor risiko dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2010) dimana pada penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya permasalahan sampah di Desa Datar, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

C. Kerangka Konsep Variabel Independen1. Karakteristik responden a. Umurb. Jenis kelaminc. Pendidikand. Pekerjaane. Pendapatan 2. Pemikiran dan perasaan (thougts and feeling)a. Pengetahuanb. Kepercayaan c. Sikap 3. Orang penting sebagai panutan4. Sumber sumber daya (resources) Fasilitas Tenaga Waktu 5. Perilaku normal (Kebiasaan, Nilai-nilai)

Variabel Dependen

Perilaku pengolahan sampah

Tabel III.1 Kerangka Konsep Teori WHO 1984D. Hipotesis

a. Ada hubungan antara pendidikan dengan perilaku pengelolaan sampah.b. Ada hubungan antara pendapatan dengan perilaku pengelolaan sampah.c. Ada hubungan antara pekerjaan dengan perilaku pengelolaan sampah.d. Ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pengelolaan sampah.e. Ada hubungan antara sikap dengan perilaku pengelolaan sampah.f. Ada hubungan antara orang penting sebagai referensi dengan perilaku pengelolaan sampah.g. Ada hubungan antara sumber daya dengan perilaku pengelolaan sampah.h. Ada hubungan antara perilaku normal dengan perilaku pengelolaan sampahi. Ada hubungan secara bersama-sama antara pendidikan, pendapatan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, nilai, orang penting sebagai referensi dan sumber daya dengan perilaku pengelolaan sampah.

F. Populasi dan Sampela. PopulasiPopulasi adalah universum, artinya dapat berupa orang, benda, gejala, atau wilayah yang ingin diketahui oleh peneliti. Populasi dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu populasi target (target population) dan populasi survei (survey population). Populasi target adalah seluruh unit populasi, sedangkan populasi survei adalah subunit dari populasi target; subunit dari populasi survei untuk selanjutnya menjadi sampel penelitian (Danim, 2003). Populasi terdiri atas sekumpulan obyek yang menjadi pusat perhatian, yang dari padanya terkandung informasi yang ingin diketahui (Gulo, 2000).Populasi penelitian pada kegiatan PBL II ini adalah seluruh kepala keluarga yang ada di Desa Datar, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas dengan jumlah keluarga sebanyak 757 kepala keluarga (KK).b. SampelSampel adalah sub unit populasi survei atau populasi survei itu sendiri yang oleh peneliti dianggap mewakili populasi target (Danim, 2003). Sampel dapat diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu (Wasis, 2006). Nursalam (2008) mengemukakan dua syarat sampel yang harus dipenuhi saat melakukan penelitian, yakni :

1) RepresentatifSampel yang representatif adalah sampel yang dapat mewakili populasi yang ada sehingga akan diperoleh hasil atau kesimpulan penelitian yang menggambarkan keadaan seluruh keluarga yang ada di Desa Datar, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.2) Sampel harus cukup banyakSemakin banyak sampel, maka hasil penelitian mungkin akan lebih representatif. Meskipun keseluruhan lapisan populasi telah terwakili, kalau jumlahnya kurang memenuhi, maka kesimpulan hasil penelitian kurang atau bahkan tidak bisa memberikan gambaran tentang populasi yang sesungguhnya. Besar kecilnya jumlah sampel sangat dipengaruhi oleh rancangan dan ketersediaan subjek dari penelitian itu sendiri (Nursalam, 2008).Sampel pada kegiatan PBL II ini adalah kepala keluarga yang dipilih berdasarkan teknik pengambilan sampel tertentu, dengan responden penelitian berupa ibu dalam keluarga tersebut. Penentuan kriteria menurut Nursalam (2008), sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi bias hasil penelitian. Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :a) Kriteria inklusiKriteria inklusi adalah karakteristik umum responden penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah sebagai berikut,1. Ibu dalam keluarga yang terpilih menjadi sampel berdasarkan teknik systematic random sampling.2. Anggota keluarga lain selain ibu dalam keluarga tersebut apabila tidak ada ibu.3. Tinggal di Desa Datar pada saat penelitian dilakukan dan bersedia untuk mengikuti penelitian sebagai responden untuk diwawancarai.b) Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan responden yang memenuhi kriteria inklusi dari suatu studi karena berbagai sebab. Kriteria eksklusi dari penelitian ini antara lain yaitu :1. Menolak menjadi responden2. Tidak ada satupun anggota keluarga tersebut yang berada di tempat penelitian pada waktu pelaksanaan penelitian3. Responden tidak dapat diwawancarai karena adanya kendala fisik dan ataupun mentalTeknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik random sampling yaitu Systematic Random Sampling. Systematic Random Sampling adalah teknik penarikan sampel yang lebih sederhana dibandingkan dengan acak sederhana karena teknik ini tidak membutuhkan tabel angka acak seperti pada acak sederhana (simple random sampling). Teknik acak sistematis pada dasarnya memilih sampel dalam populasi secara sistematik sehingga hanya perlu melakukan random unsur pertama saja dari populasi. Unsur selanjutnya tinggal mengikuti deret atau sistematika tertentu (Iriyanto, 2007).Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan rumus:

Keterangan:n = besar sampel d = presisi mutlakz = z skor ditentukan berdasarkan derajat kepercayaanP = proporsi penelitian sebelumnya (jika tidak diketahui gunakan 0,5)N = Jumlah Populasi(Ariawan, 1998)Diketahui :N = 757 KKZ = 1,96d = 0,1p = 0,5dari rumus tersebut diperoleh jumlah sampel, sebagai berikut:25

n = 85,327n 86 sampelDari rumus di atas dengan jumlah populasi 757 keluarga, maka didapatkan sampel 86 keluarga di Desa Datar. Setelah didapat jumlah sampel minimal sebanyak 86 keluarga kemudian menentukan interval sampel untuk memilih keluarga yang sesuai dengan teknik pengambilan sampel ini. Interval = Jumlah Seluruh keluarga/Jumlah Minimal Sampel keluarga= 757/86= 8,8023Jadi, jumlah sampel pada kegiatan PBL II ini adalah 86, sedangkan untuk menentukan sampel didasarkan pada interval yang telah diperoleh yaitu 8,8023 dan agar mencapai jumlah minimal sampel yang dibutuhkan maka pembulatan dilakukan keatas, yakni intervalnya 8.G. InstrumenInstrumen penelitian adalah alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data (Gulo, 2000). Instrumen dibutuhkan agar pekerjan peneliti lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen penelitian yang digunakan dalam kegiatan PBL II di Desa Datar, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas adalah:a. Kuesioner26

Kuesioner sebagai pedoman atau alat pengumpul data penelitian adalah alat ukur yang berbentuk daftar pertanyaan untuk responden yang disusun secara sistematis sesuai dengan tujuan penelitian (Budiarto, 2002).b. ChecklistChecklist merupakan suatu daftar yang berisi nama-nama subjek dan faktor-faktor yang dikehendaki. Checklist dimaksudkan untuk mensistematiskan catatan observasi dalam rangka mengamati kondisi lingkungan yang sebenarnya. Pengamatan dilakukan kepada objek yang bisa diamati dengan panca indera, misalnya kondisi rumah, jamban dan lain-lain.

H. Pengumpulan DataPengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting dan berbagai sumber serta berbagai cara. Bila di lihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer yaitu berupa data yang di ambil dari hasil wawancara langsung dengan responden, sedangkan sumber data sekunder di peroleh dari Desa Datar berupa daftar Kepala Keluarga (Sugiyono, 2012). Adapun metode pengumpulan data yang kami lakukan dalam kegiatan PBL II ini adalah sebagai berikut:a. Wawancara (Interview)Wawancara merupakan suatu proses interaksi atau komunikasi verbal secara langsung antara pewawancara dan responden. Adapun wawancara dapat dikumpulkan data tentang fakta, sikap, pendapat, dan pengalaman (Budiarto, 2002).Wawancara yang akan dilakukan oleh kelompok kami adalah jenis wawancara terpimpin. Wawancara terpimpin adalah wawancara yang dilakukan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya (Barata, 2003). b. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang menggunakan pertolongan indra mata. Teknik ini bermanfaat untuk mengurangi jumlah pertanyaan, mengukur kebenaran jawaban pada wawancara dan untuk memperoleh data yang tidak dapat diperoleh dengan cara wawancara (Budiarto dan Anggraeni, 2001).

I. Analisa DataAnalisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan karakteristik, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti dan melakukan perhitungan untuk memenuhi tujuan dari kegiatan PBL II (Sugiyono, 2011).Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu analisis multivariat. Analisis multivariat digunakan untuk menentukan variabel yang paling dominan berpengaruh dengan menggunakan uji statistik. Uji adalah suatu pendekatan model matematis yang digunakan untuk menganalisis hubungan satu atau beberapa variable independen dengan sebuah variable dependen kategorik yang bersifat dikotom (Notoatmodjo, 2005).Tahap-tahap analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu peneliti melakukan kegiatan pencatatan yang terjadi dilapangan secara obyektif, kemudian hasil pencatatan tersebut dikelompokkan atau dikategorikan secara rinci sesuai dengan kata kunci yang muncul. Setelah itu, peneliti akan merangkum hasil dari pencatatan materi tersebut untuk dipilih dan kemudian difokuskan pada hal-hal yang penting. Selanjutnya, pada setiap kategorinya diberi pernyataan yang menunjukkan hubungan antar kategori, sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan (Sugiyono 2008).

Jenis penelitian yang digunakan pada PBL II yaitu penelitian survei analitik. Survei Analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).

J. JADWAL KEGIATAN

KegiatanMaretAprilMeiJuniJuli

2345123451234512345123

1. Pembekalan PBL II

2. Penyusunan Proposal dan Konsultasi

3. Pengumpulan Proposal

4. Kegiatan Lapangan

5. Penyusunan Laporan

6. Pengumpulan Draf Laporan

7. Seminar Hasil

8. Revisi Laporan

9. Pengumpulan Laporan Akhir

Tabel III.3 Jadwal Kegiatan PBL II Desa Datar Kecamatan Sumbang Banyumas

K. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAHKeputusan penentuan prioritas intervensi-intervensi dapat dilakukan dengan teknik MIVC yaitu dengan kriteria dan bobot sesuai dengan kesepakatan kelompok dan didasarkan pada efektivitas dan efisiensi suatu alternatif pemecahan masalah tersebut. Efektifitas alternatif pemecahan masalah yaitu :1. Besarnya masalah yang dapat diselesaikan dengan alternatif pemecahan masalah tersebut (magnitude).2. Pentingnya alternatif pemecahan masalah (importancy). Hal ini terkait dengan kelanggengan teratasinya masalah dengan alternatif pemecahan masalah tersebut.3. Sensitivitas jalan keluar (vunerability). Hal ini terkait dengan kecepatan alternatif pemecahan masalah mengatasi masalah kesehatan.4. Efisiensi alternatif pemecahan masalah, yaitu nilai efesiensi yang dapat dikaitkan dengan biaya (cost) yang diperlukan untuk melaksanakan alternatif pemecahan masalah. Semakin besar biaya alternatif pemecahan masalah maka semakin tidak efisien alternatif pemecahan masalah tersebut (Azwar, 1996).