III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS)...

28
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Menurut Sugiyono (2012:107) penelitian eksperimen yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Menurut Arikunto (2006:3) eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kasual) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental semu (quasi experimental design). Quasi experimental design merupakan pengembangan dari true experimantal design yang sulit dilaksanakan (Sugiyono, 2012: 114). Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yangberbeda,

Transcript of III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS)...

Page 1: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

59

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian

eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian diartikan

sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu (Sugiyono, 2012:3). Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan

komparatif. Menurut Sugiyono (2012:107) penelitian eksperimen yaitu suatu

penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Menurut Arikunto

(2006:3) eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat

(hubungan kasual) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti

dengan mengeliminasi mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang

mengganggu. Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode eksperimental semu (quasi experimental design). Quasi experimental

design merupakan pengembangan dari true experimantal design yang sulit

dilaksanakan (Sugiyono, 2012: 114).

Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan

keberadaan suatu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yangberbeda,

Page 2: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

60

atau pada waktu yang berbeda (Sugiyono, 2012:57). Analisis komparatif

dilakukan dengan cara membandingkan antara teori satu dengan teori yang

lain, dan hasil penelitian satu dengan yang lain. Metode ini dipilih karena

sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dicapai yaitu mengetahui

perbedaan suatu variabel, yaitu hasil belajar akuntansi dengan perlakuan yang

berbeda yakni penerapan model pembelajaran Example Non Examples pada

kelas eksperimen dan penerapan model pembelajaran Talking Stick pada kelas

kontrol.

1. Desain Penelitian

Desain penelitian eksperimental semu (quasi experimental design) dengan

pola treatment by level design. Eksperimental semu diartikan sebagai

penelitian yang mendekati ekspeimen. Penelitian ini banyak digunakan

dibidang ilmu pendidikan atau penelitian lain dengan subjek yang diteliti

adalah manusia (Sukardi, 2003:16). Pola treatment by level desaign

digunakan untuk variabel moderator yakni kecerdasan adversitas. Pola ini

digunakan karena dalam hal ini hanya model pembelajaran yang diberi

perlakuan terhadap hasil belajar.

Page 3: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

61

Desain penelitian digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2. Desain Penelitian

Model

Pembelajaran

Kecerdasan

Adversitas

Variabel Eksperimen

Example Non

Examples

Variabel Kontrol

Talking Stick

Quitter Hasil belajar ekonomi Hasil belajar ekonomi

Campers Hasil belajar ekonomi Hasil belajar ekonomi

Climber Hasil belajar ekonomi Hasil belajar ekonomi

Penelitian ini membandingkan keefektifan dua model pembelajaran yaitu

Talking Stick dan Example Non Examples terhadap hasil belajar ekonomi

di kelas eksperimen yakni kelas X1 dan kelas kontrol yakni kelas X2

dengan keyakinan bahwa kedua model pembelajaran ini mempunyai

pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar ditinjau dari tingkat

kecerdasan adversitas yang dimiliki setiap siswa pada dua kelas tersebut.

2. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu pra penelitian dan pelaksanaan

penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai

berikut.

a. Pra Penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada pra penelitian adalah sebagai berikut.

1) Mengadakan observasi pendahuluan ke sekolah tempat diadakanya

penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas

yang akan ditetapkan sebagai populasi dan sampel penelitian.

Page 4: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

62

2) Melakukan wawancara dengan guru mendapatkan informasi

mengenai sistem pembelajaran yang diterapkan di kelas X yang

akan diteliti tersebut.

3) Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas

kontrol dengan teknik cluster random sampling.

4) Memberikan perlakuan berbeda antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Pada kelas eksperimen, guru menerapakan model

pembelajaran kooperatif tipe Example Non Examples dan pada

kelas kontrol guru menerapkan pembelajaran kooperatif tipe

Talking Stick.

5) Membuat angket untuk mendapatkan data kecerdasan adversitas.

6) Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari lembar kerja

siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Pelaksanaan Penelitian

Peneliti menyebarkan angket (kuisioner) untuk mendapatkan data

mengenai tingkat kecerdasan adversitas yang dimiliki oleh setiap

siswa. Selain itu, peneliti mengadakan kegiatan pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran Example Non Examples untuk kelas

eksperimen dan model pembelajaran Talking Stick untuk kelas kontrol.

Penelitian ini direncanakan sebanyak 6 kali pertemuan. Langkah-

langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut.

Page 5: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

63

1) Kelas Eksperimen (Example Non Examples)

a. Guru menggunakan gambar tulisan sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

b. Guru menempelkan gambar atau tulisan sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

c. Guru memberi petunjuk pada peserta didik untuk

memperhatikan atau menganalisis.

d. Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk

memperhatikan atau menganalisis.

e. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari

analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.

f. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil

diskusinya.

g. Guru menjelaskan materi sesuai tujuan yang dicapai.

h. Kesimpulan.

2) Kelas Kontrol (Talking Stick)

a. Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 5 orang.

b. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm.

c. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari,

kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk

membaca dan mempelajari materi pelajaran.

d. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam

wacana.

Page 6: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

64

e. Setelah kelompok selesai membaca materi pelajaran dan

mempelajari isinya, guru mempersilahkan anggota kelompok

untuk menutup isi bacaan.

f. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu

anggota kelompok, setelah itu guru memberi pertanyaan dan

anggota kelompok yang memegang tongkat tersebut harus

menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar

siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari

guru.

g. Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota

kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.

h. Guru memberikan kesimpulan.

i. Guru melakukan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok

maupun individu.

j. Guru menutup pembelajaran.

Lama setiap pertemuan pada setiap kelas adalah 2 jam pelajaran atau

2x45 menit selama 5 kali pertemuan. Pada pertemuan ke-6 peneliti

melakukan tes akhir pada dua kelompok subyek untuk mengukur hasil

belajar dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk soal pilihan

ganda dan esai. Setelah data yang dibutuhkan didapat, kemudian

peneliti melakukan pengujian hipotesis danlangkah yang terakhir

adalah menarik kesimpulan dari hasil penelitian.

Page 7: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

65

B. Populasi dan Sampel

1. Popolasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2012:117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X

SMA Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014

berjumlah 179 yang terdiri dari kelas X1 sebanyak 46 siswa, kelas X2

sebanyak 43 siswa, kelas X3 sebanyak 44 siswa, dan kelas X4 sebanyak 45

siswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah populasi dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008:118). Pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Sampel

dalam penelitian ini diambil dari populasi sebanyak 4 kelas, yaitu X1, X2,

X3 dan X4. Berdasarkan penggunaan teknik cluster random sampling,

maka dua dari empat kelas tersebut dijadikan sampel. Hasil undian

diperoleh kelas X1 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model

pembelajaran Example Non Examples dan kelas X2 sebagai kelas kontrol

menggunakan model pembelajaran Talking Stick. Kelas X1 dan X2

merupakan kelas yang mempunyai kemampuan akademis yang relatif

sama, karena dalam pendistribusian siswa tidak dikelompokkan

Page 8: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

66

berdasarkan kelas unggulan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 92

orang siswa yang tersebar kedalam 2 kelas yaitu kelas X1 sebanyak 46

siswa dan kelas X2 sebanyak 43 siswa.

C. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:60), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat

atau nilai dari orang, obyek kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu variabel bebas (independent),

variabel terikat (dependent), dan variabel moderator (moderating variable).

1. Variabel bebas (independent)

Variabel bebas atau yang sering disebut sebagai variabel stimulus atau

prediktor yang dilambangkan dengan X adalah variabel penelitian yang

mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri

dari dua model pembelajaran yaitu model pembelajaran Example Non

Examples yang diterapkan di kelas eksperimen X 1 dilambangkan X1, dan

model pembelajaran Talking Stick yang diterapkan di kelas kontrol X 2

dilambangkan dengan X2.

2. Variabel terikat (dependent)

Variabel terikat dengan lambang Y adalah variabel yang akan diukur

untuk mengetahui pengaruh lain, sehingga sifatnya bergantung pada

variabel yang lain. Pada penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil

Page 9: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

67

belajar ekonomi siswa kelas eksperimen (Y1) dan hasil belajar kelas

control (Y2).

3. Variabel moderator

Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau

memperlemah) hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel moderator pada penelitian ini adalah kecerdasan adversitas.

Diduga kecerdasan adversitas (AQ) mempengaruhi (memperkuat atau

memperlemah) hubungan antara model pembelajaran dengan hasil belajar.

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

1. Definisi Konseptual Variabel

a. Example Non Examples (X1)

Example Non-Examples adalah taktik yang dapat digunakan untuk

mengajarkan definisi konsep. Model ini menuntut para siswa untuk

memiliki kemampuan yang baik dalam memberikan gambaran akan

sesuatu yang menjadi contoh atau Example materi yang sedang

dibahas. Adapun Non-Examples memberikan gambaran akan sesuatu

yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas.

b. Talking Stick

Talking Stick adalah metode pembelajaran dengan bantuan tongkat,

siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru

setelah siswa mempelajari meteri pokoknya.

Page 10: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

68

c. Kecerdasan Adversitas (Adversity Quotient)

Kecerdasan adversitas (AQ) merupakan kemampuan yang dimiliki

oleh individu untuk bertahan atau menyerah dalam mengahadapi

masalah hidupnya. Individu dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan tingkat

kecerdasan adversitas yang dimilikinya yaitu individu yang memiliki

tingkat kecerdasan adversitas tinggi (climber). Individu yang memiliki

tingkat kecerdasar adversitas sedang (camper). Individu yang memiliki

tingkat kecerdasan adversitas rendah (quitter).

d. Hasil Belajar (Y)

Hasil belajar merupakan ukuran tercapainya tujuan pembelajaran

melalui proses belajar yang telah dilalui siswa. Tujuan belajar yang

diharapkan dapat dicapai melalui proses interaksi antara siswa dengan

guru maupun siswa dengan siswa dalam pembelajaran.

2. Definisi Operasional Variabel

Mendefinisikan secara operasional suatu konsep sehingga dapat diukur,

dicapai dengan melihat pada dimensi tingkah laku atau properti yang

ditunjukkan oleh konsep, dan mengkatagorikan hal tersebut menjadi

elemen yang dapat diamati dan diukur (Sudjarwo, 2009:174).

1. Hasil belajar ekonomi merupakan hasil yang diperoleh seseorang

setelah menempuh proses belajar yang telah dilalui.

2. Model pembelajaran Example Non Examples model ini menuntut para

siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam memberi gambaran

Page 11: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

69

akan sesuatu yang menjadi contoh atau exampel materi yang sedang

dibahas.

3. Model pembelajaran Talking Stick suatu tipe pembelajaran kooperatif

yang menggunakan alat seperti tongkat untuk menunjuk siswa yang

akan diberi pertanyaan, dan siswa yang terkena akan menjawab soal

tersebut.

4. Kecerdasan Adversitas merupakan daya tahan atau kegigihan

seseorang dalam menghadapi masalah dengan cara mengontrol

masalah, menentukan asal usul masalah, dan bertanggung jawab atas

masalah yang muncul.

Tabel 4 .Definisi Operasional Variabel

Variabel Indikator Pengukuran

Variabel Skala

Hasil Belajar

Ekonomi

Model

Pembelajaran

Example Non

Examples

Model

Pembelajaran

Talking Stick

Kecerdasan

Adversitas

Hasil Tes Formatif

Ekonomi

Hasil tes formatif

mengunakan model

pembelajaran

Example Non

Examples

Hasil tes formatif

mengunakan model

pembelajaran

Talking Stick

Hasil Tes Angket

mengenai

kecerdasan

adversitas

Tingkat besarnya

hasil Tes formatif

mata pelajaran

ekonomi

Tingkat besarnya

hasil Tes formatif

mata pelajaran

ekonomi

Tingkat besarnya

hasil Tes formatif

mata pelajaran

ekonomi

Tingkat besarnya

hasil tes angket

mengenai

kecerdasan

adversitas

Interval

Interval

Interval

Interval

Page 12: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

70

E. Kisi-Kisi Intrumen

Data variabel moderator yang diperoleh melalui angket dalam bentuk

semantic defferensial. Pernyataan dengan lima pilihan jawaban yang diberikan

penilaian dengan angka 1 s/d 5.

Tabel 5 . Kisi-kisi Angket Variabel Kecerdasan Adversitas

No Dimensi Indikator No Butir Soal

Skala

Pengukuran

Positif Negatif

1.

Control

(Kendali)

Kemampuan

individu dalam

mempengaruhi

secara positif

situasi yang

sulit, serta

mampu

mengendalika

n respon

terhadap

situasi

tersebut.

1, 10,

12, 31,

37

5, 13,

15, 23,

28

10 Rating scale

2.

Origin

(asal -

usul)

Ownership

(Pengakua

n)

Asal usul

penyebab

kesulitan,

berkaitan

dengan rasa

bersalah.

Berfokus pada

pengakuan

terhadap

akibat-akibat

yang

ditimbulkan

oleh kesulitan

dan mau

bertanggung

jawab.

11, 38

20, 25,

22

29, 35

3, 18,

34

10

3.

Reach

(Jangkaua

n)

Mempertanya

kan sejauh

manakah

kesulitan yang

dihadapi akan

menjangkau

atau

2, 6, 9,

33, 39

7, 17,

21, 26,

30

10

Page 13: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

71

mempengaruhi

bagian lain

dari kehidupan

individu.

Sedangkan kisi-kisi interumen variabel Y melalui posttets dalam bentuk soal.

Semua berbentuk pertanyaan pilihan ganda dengan lima jawaban yang diberi

penilaian 1 apabila menjawab dengan benar.

Tabel 6 .kisi-kisi soal post-test

Kompetensi

Dasar

Materi Indikator Penilaian

Aspek

kognitif

Bentuk

instrumen

Nomor

soal

Kunci

jawaban

Mendeskrips

ikan

perbedaan

antara

ekonomi

mikro dan

ekonomi

makro.

Perbedaan

antara

ekonomi

mikro dan

makro

1. Mendeskripsik

an pengertian

ekonomi

mikro dan

makro.

2. Mendeskripsik

an perbedaan

antara

ekonomi mikro dan

makro.

3. Memberi

contoh di

masyarakat

tentang

ekonomi

mikro dan

makro.

C1 C1

C2, C2

C1, C2

Tes tertulis

pilihan

ganda

1, 2

9, 16

15, 21

1. A

2. C

9. B

16. C

15. D

21. A

Mendeskrips

ikan

masalah-masalah

yang

dihadapi

pemerintah

di bidang

ekonomi

Pertumbuhan

ekonomi

1. Mengidentifik

asi masalah-

masalah yang dihadapi

pemerintah di

bidang

ekonomi.

2. Mendeskripsik

an cara

mengatasi

masalah-

masalah di

bidang

ekonomi.

C2, C1, C1

C1, C2

6, 18,

22

3, 24

6. B

18. B

22. C

3. A

24. D

Page 14: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

72

Menjelaskan

konsep PDB,

PDRB,

PNB, dan

PN

Kompetensi Dasar

Pendapatan

Nasional

Materi

1. Mendeskripsik

an pengertian

PDB, PDRB,

PNB, PN

(NNI), PI, dan

DI.

2. Menghitung

pendapatan

per kapita.

Indikator

C2, C1, C4,

C1, C2

C3, C3, C3,

C3

Aspek Kognitif

Bentuk Instrumen

4, 5,

10, 17,

25

7, 8,

20, 23

Nomor Soal

4. A

5. D

10. B

17. C

25. C

7. C

8. D

20. C

23. E

Kunci Jawaban

Menjelaskan

manfaat

perhitungan

pendapatan

nasional

Menghitung

pendapatan

nasional

1. Mengidentifik

asi manfaat

penghitungan

pendapatan

nasional.

2. Menghitung

pendapatan

nasional

dengan

pendekatan

produksi,

pendapatan, dan

pengeluaran.

C4, C1,

C2, C1,

C2,

C4, C3, C3,

C3, C4

11, 12,

19, 26,

27

13, 14,

28, 29,

30

11. C

12. C

19. E

26. B

27. E

13. A

14. B

28. C

29. E

30. E

F. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Data penelitian ini berupa data kuantitatif, yaitu penguasaan materi

ekonomi yang diperoleh dari nilai pretest dan posttest. Kemudian

dijumlahkan antara nilai pretest dengan postest dan dibagi dua. Hasil rata-

rata nilai pretest dan postest tersebut dianalisis secara statistik.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Kuisioner (angket)

Kuesioner/angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis

Page 15: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

73

kepada responden untuk dijawab. Kuisioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efisien bila penelitian tahu dengan pasti

variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari

responden (sugiyono 2011: 199). Dalam penelitian ini angket

digunakan untuk mendapatkan data tentang kecerdasan adversitas yang

dimiliki setiap siswa. Angket berjumlah 40 item pernyataan dengan

pengukuran skala interval 5-1 dengan pendekatan ratting scor yaitu

mulai dari rentang nilai sangat positif (5) sampai dengan sangat

negatif (1).

b. Teknik tes

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar ekonomi

sebagai hasil penelitian. Bentuk tes yang digunakan pada penelitian ini

adalah pilihan ganda. Bentuk pilihan ganda terdiri dari 30 soal terdiri

dari 5 jawaban yaitu A, B, C, D, E yang setiap soalnya memiliki bobot

1 sehingga skor tertinggi adalah 30. Skor untuk jawaban yang benar

adalah 1 dan skor untuk jawaban salah adalah 0.

G. Uji Persaratan Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas berarti instrumen keadaan yang menggambarkan tingkat

instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur

(Sugiyono, 2012: 167). Validitas adalah alat ukur yang menunjukkan

tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu alat ukur

Page 16: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

74

dinyatakan valid jika alat ukur tersebut mampu mengukur apa yang harus

diukur. Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus Korelasi

Product Moment :

rxy = ∑ (∑ )(∑ )

√{ ∑ (∑ ) }{ ∑ (∑ )

}

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

n : Jumlah responden

X : Skor butir soal

Y : Skor total

Kriteria pengujian, apabila rhitung>rtabel dengan dk = n dan α = 0,05 maka

item instrumen tersebut valid, dan sebaliknya jika rhitung<rtabel dengan dk =

n dan α = 0,05 maka instrumen tersebut tidak valid.

Hasil perhitungan uji validitas angket kecerdasan adversitas dengan

menggunakan program Microsoft Excel. Perhitungan uji validitas angket

dari 30 responden yang mengisi pernyataan sebanyak 40 soal, terdapat 1

pernyataan yang tidak valid yaitu pernyataan nomor 17 dan diganti item

lain. Sehingga pernyataan yang tersisa berjumlah 40 pernyataan yang valid

yaitu pernyataan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,

18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36,

37,38,39, dan 40. Perhitungan uji validitas kecerdasan adversitas terdapat

pada lampiran 22.

Hasil perhitungan uji validitas hasil belajar siswa dengan menggunakan

Microsoft Excel diperoleh hasil belajar siswa dari 30 responden yang

Page 17: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

75

mengerjakan soal pilihan ganda sebanyak 30 soal. Hasil perhitungan uji

validitas terdapat 4 soal yang tidak valid yaitu item 9, 18, 29, dan 30. Soal

tersebut diganti dengan soal yang baru sehingga soal tersebut tetap 30

butir soal pilihan ganda yang valid yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, , 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28,

29, dan 30. Perhitungan uji validitas soal terdapat pada lampiran 23.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas berhubungan dengan maslah kepercayaan. Suatu tes dapat

dikatakan reliabel yang tinggi jika tes tersebut dapat memberi hasil yang

tetap (Arikunto 2010: 100). Pengukuran adalah hal yang disarankan untuk

memenuhi reliabilitas atau keajegan walau dilakukan secara berulang-

ulang. Sebelum angket dan soal diujikan kepada responden, angket dan

soal diuji terlebih dahulu kepada populasi di luar sampel untuk

mengetahui tingkat reliabilitasnya.

Untuk menguji tingkat reliabilitas angket pada penelitian ini menggunakan

rumus Alpha sebagai berikut.

(

( ))(

)

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

∑ = jumlah baris butir

= varians total

= banyak butir soal

(Arikunto, 2006:109)

Page 18: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

76

Untuk mengukur tingkat reliabilitas soal pada Penelitian ini menggunakan

rumus KR-21 sebagai berikut.

(

)(

( )

( )( )

)

Keterangan :

r11 = reliabilitas internal seluruh instrumen

n = jumlah item dalam instrumen

Mt = means skor total

St2

= varians total

Kriteria pengujian, apabila rhitung > rtabel dengan α = 0.05 maka alat ukur

tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika rhitung< rtabel maka alat ukur

tersebut tidak reliabel.

Besarnya nilai rxy Interpretasi

Antara 0,80 sampai 1,00

Antara 0,60 sampai 0,799

Antara 0,40 sampai 0,599

Antara 0,20 sampai 0,399 Antara 0,00 sampai 0,199

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah Sangat Rendah

Berdasarkan perhitungan, tingkat reliabel masing-masing variabel setelah

di uji coba adalah sebagai berikut.

a. Kecerdasan Adversitas

Berdasarkan perhitungan dengan perangkat SPSS 15, diperoleh hasil

r hitung > r tabel yaitu 0,875> 0,312. Hal ini berarti, alat instrument

yang digunakan adalah reliabel. Jika dilihat dari indeks korelasinya

r = 0,875, maka memiliki tingkat reliabilitas tinggi. Hasil pengujian

reliabilitas angket terdapat pada lampiran 24.

b. Hasil Belajar

Berdasarkan perhitungan dengan KR-21, diperoleh hasil r hitung > r

tabel yaitu 0,843 > 0,361. Hal ini berarti, alat instrument yang

Page 19: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

77

digunakan adalah reliabel. Jika dilihat dari indeks korelasinya

r = 0,843, maka memiliki tingkat reliabilitas tinggi. Hasil pengujian

reliabilitas soal terdapat pada lampiran 25.

3. Taraf kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu

sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal

disebut indeks kesukaran (difficulty index). Untuk menguji taraf kesukaran

soal tes yang digunakan dalam penelitian ini digunakan rumus:

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes

Menurut Arikunto (2006: 210) klasifikasi kesukaran:

- Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

- Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang

- Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah

Hasil perhitungan tingkat kesungkaran soal dengan perangkat Microsoft

Office Excel, diperoleh hasil belajar ekonomi dari 30 soal tergolong sedang

(nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21,

22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, dan 30) dan 1 soal tergolong sukar (29). Hasil

pengujian tingkat kesungkaran soal terlampir pada lampiran 26.

Page 20: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

78

4. Daya Beda

Daya beda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang

pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan

rendah). Untuk mencari daya soal digunakan rumus:

Keterangan

D = daya beda soal

J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar

PA = proporsi kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya beda

D = 0,00 – 0,20 = jelek (poor)

D = 0,20 – 0,40 = cukup (satisy)

D = 0,40 – 0,70 = baik (good)

D = 0,80 – 1,00 = baik sekali (excellent)

D = Negatif = semuanya tidak baik, baik semua butir soal yang

mempunyai nilainya negatif sebaiknya dibuang saja

(Arikunto, 2006: 218)

Hasil perhitungan daya beda dengan perangkat Microsoft Office Excel,

diperoleh perhitungan daya beda hasil belajar ekonomi dari 30 soal

terdapat 4 soal tergolong baik sekali (nomor 10, 11, 14, dan 15), 20 soal

tergolong baik (nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 9, 12, 13, 16, 17, 19, 20, 22, 23, 24,

25, 26, 27, dan 28), 5 soal tergolong cukup (nomor 3, 18, 21, 29, dan 30)

dan 1 soal tergolong jelek (8). Hasil pengujian tingkat kesungkaran soal

terlampir pada lampiran 27.

Page 21: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

79

H. Uji Persyaratan Analisis Data

Analisis data yang digunakan merupakan statistikin ferensial dengan teknik

statistic para metrik. Penggunaan statistic parametric memerlukan

terpenuhinya asumsi data harus normal dan homogen, sehingga perlu uji

persyaratan yang berupa uji normalitas dan homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan uji liliefors. Berdasarkan sampel yang akan

diuji hipotesanya, apakah sampel berdistribusi normal atau sebaliknya.

Lo = F (Zi) – S (Zi)

Keterangan :

Lo = Harga mutlak terbesar

F (Zi) = Peluang angka baku

S (Zi) = Proporsi angka baku

Kriteria pengujiannya adalah jika Lhit< Ltab dengan taraf signifikansi 0.05

maka variabel tersebut berdistribusi normal, sebaliknya jika Lhit>Ltab

dengan taraf signifikansi 0.05 maka variabel tersebut terdistribusi tidak

normal (Sudjana, 2005: 467). Peneliti menggunakan program SPSS 15

untuk mempermudah pengujian normalitasnya.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk

menentukan keragaman suatu data. Uji homogenitas menggunakan rumus

uji F.

Page 22: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

80

(Arikunto, 2006: 136)

Berlaku ketentuan bahwa bila harga Fhitung< Ftabel, maka data sampel akan

homogen dan apabila Fhitung> Ftabel, maka data sampel tidak homogen,

dengan taraf signifikansi 0,05 dan dk n – 1 (Sugiyono, 2005: 198).

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis varians dua jalan

Anava atau analisis dua jalan yaitu teknik inferensial yang digunakan

untuk menguji rerata nilai. Anava memiliki beberapa kegunaan antara lain

untuk mengetahui antar variabel manakah yang mempunyai perbedaan

secara signifikan, dan variabel-variabel manakah yang berinteraksi satu

sama lain. Penelitian ini menggunakan Anava dua jalan Anava dua jalan

untuk menguji hipotesis 1 dan 2 yaitu untuk mengetahui tingkat

signifikasi perbedaan dua model pembelajaran serta perbedaan tingkat

kecerdasan adversitas siswa terhadap mata pelajaran ekonomi dan untuk

mengatahui interaksi antara model pembelajaran dengan kecerdasan

adversitas.

Page 23: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

81

Tabel 7. Rumus Unsur Tabel Persiapan Anava Dua Jalan

Sumberv

ariasi

JumlahKuadrat (JK) Db MK Fo p

Antara A

Antara B

Antara AB

(interaksi)

Dalam (d)

JKA = ∑ (∑ )

(∑ )

JKB = ∑ (∑ )

(∑ )

JKAB = ∑ (∑ )

(∑ )

JK(d) =

A-1 (2)

B -1 (2)

dbAx dbB(4)

dbT–dbA –

dbB -dbAB

Total (T) JKT = ∑ XT

2 - (∑ )

N – 1 (49)

Keterangan :

JKT = jumlah kuadrat total

JKA = jumlah kuadrat variable A

JKB = jumlah kuadrat variable B

JKAB = jumlah kuadrat interaksi antara variabel A dengan variabel B

JK(d) = jumlah kuadrat dalam

MKA = mean kuadrat variabel A

MKB = mean kuadrat variabel B

MKAB = mean kuadrat interaksi antara variabel A denagn variabel B

MKd = mean kuadrat dalam

FA = harga Fo untuk variable A

FB = harga Fo untuk variable B

FAB = harga Fo untuk interaksi variabel A dengan variabel B

Suharsimi Arikunto (2006 : 409)

Tabel 8. Cara Menentukan Kesimpulan Hipotesis Anava

Jika OF ≥ tF 1% Jika OF ≥ tF 5% Jika OF < tF 5%

1. harga Fo yang

diperoleh sangat

signifikan

1. harga Fo yang

diperoleh signifikan

1. harga Fo yang

diperoleh tidak

signifikan 2. ada perbedaan mean

secara sangat

signifikan

2. ada perbedaan mean

secara signifikan

2. tidak ada perbedaan

mean secara sangat

signifikan 3. hipotesis nihil (Ho)

ditolak

3. hipotesis nihil (Ho)

ditolak

3. hipotesis nihil (Ho)

diterima

4. p<0,01 atau p=0,01 4. p<0,01 atau p=0,01 4. p<0,01 atau p=0,01

(Suharsimi Arikunto, 2006: 410)

Page 24: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

82

2. T-test Dua Sampel Independent

Dalam penelitian ini pengujian hipotesisi komparatif dua sampel

independen menggunakan rumus t-test. T-test digunakan untuk menguji

hipotesis 3, 4 dan 5 yaitu untuk mengetahui keefektifan antara model

pembelajaran Example Non Examples dengan model pembelajaran

Talking Stick pada siswa yang memiliki AQ tinggi,sedang dan rendah.

Terdapat beberapa rumus t-test yang dapat digunakan untuk pengujian

hipotesisi komparatif dua sampel independen yakni rumus separated varian

dan polled varian.

t =

(separated varians)

t =

√( )

( )

(

)

(polled varians)

Keterangan :

X1 = rata-rata hasil belajar akuntansi siswa yang diajar menggunakan

model pembelajaran Example Non Examples.

X2 = rata-rata hasil belajar akuntansi siswa yang diajar menggunakan

model pembelajaran Talking Stick

S12 = varian total kelompok 1

S22

= varian total kelompok 2

n1 = banyaknya sampel kelompok 1

n2 = banyaknya sampel kelompok 2

Page 25: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

83

Terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih rumus t-test yaitu:

a. apakah ada dua rata-rata itu berasal dari dua sampel yang jumlahnya

sama atau tidak.

b. apakah varians data dari dua sample itu homogen atau tidak. Untuk

menjawab itu perlu pengujian homogenitas varian.

Pemilihan rumus t-test dapat dilakukan berdasarkan petunujuk berikut.

a. Bila jumlah anggota sampel n1 = n2 dan varian homogen, maka dapat

menggunakan rumus t-test baik sparated varian maupun polled varian

untuk melihat harga t-tabel maka digunakan dk yang besarnya

dk = n1 + n2– 2

b. Bila n1 n2dan varian homogen dapat digunakan rumus t-test dengan

polled varians, denga dk = n1 + n2– 2

c. Bila n1 = n2 dan varian tidak homogen, dapat digunakan rumus t-test

dengan polled varian maupun sparated varian dengan dk = n1-1 + n2-1

jadi bukan n1 + n2 – 2

d. Bila n1 n2 dan varian tidak homogen, untuk itu digunakan rumus tes

sparated varian, harga t sebagai pengganti harga t-tabel hitung dari

selisih harga t-tabel dengan dk = ( n1-1) dibagi dua kemudian ditambah

dengan harga t yang terkecil.

Page 26: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

84

3. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini dilakukan empat pengujian hipotesis, yaitu.

Hipotesis 1 menggunakan rumus Anava

H0 = Tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar ekonomi siswa

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif type Example

Non Examples dengan siswa yang menggunakan model

pembelajaran Talking Stick.

H1 = Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar ekonomi siswa yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif type Example Non

Examples dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran

Talking Stick.

Hipotesis 2 menggunakan rumus Anava

H0 = Tidak ada interaksi yang signifikan antara model pembelajaran

dengan kecerdasan adversitas siswa.

H1 = Ada interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dengan

kecerdasan adversitas siswa.

Hipotesis 3 menggunakan rumus T-test

H0 = Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar ekonomi antara siswa

yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran

kooperatif type Example Non Examples dan Talking Stick pada

tingkat kecerdasan adversitas Climbers.

Page 27: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

85

H1 = Ada perbedaan rata-rata hasil belajar ekonomi antara siswa yang

pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif

type Example Non Examples dan Talking Stick pada tingkat

kecerdasan adversitas Climbers.

Hipotesis 4 menggunakan rumus T-test

H0 = Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar ekonomi antara siswa

yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran

kooperatif type Example Non Examples dan Talking Stick pada

tingkat kecerdasan adversitas sedang (Campers)

H1 = Ada perbedaan rata-rata hasil belajar ekonomi antara siswa yang

pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif

Example Non Examples dan Talking Stick pada tingkat kecerdasan

adversitas sedang (Campers)

Hipotesis 5 menggunakan rumus T-test

H0 = Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar ekonomi antara siswa

yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran

kooperatif type Example Non Examples dan Talking Stick pada

tingkat kecerdasan adversitas rendah (Quitters)

H1 = Ada perbedaan rata-rata hasil belajar ekonomi antara siswa yang

pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif

type Example Non Examples dan Talking Stick pada tingkat

kecerdasan adversitas rendah (Quitters).

Page 28: III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitiandigilib.unila.ac.id/2332/14/BAB III.pdf · siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Pelaksanaan Penelitian Peneliti menyebarkan

86

Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah.

Terima Ho apabila Fhitung < Ftabel ; thitung < ttabel

Tolak Ho apabila Fhitung > Ftabel ; thitung > ttabel

Hipotesis 1, dan 2 diuji menggunakan rumus analisis varian dua jalan.

Hipotesis 3, 4 dan 5 diuji menggunakan rumus t-test dua sampel

independent (separated varian). Dalam pengujian kedua rumus tersebut

peneliti menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS 15.