BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN A. Metode...

24
65 65 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan metode penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, tahapan penelitian, dan teknik analisis data. A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh atau hubungan sebab akibat suatu variable terhadap variable lain. Metode ini dilakukan dengan cara memberikan perlakuan yang berbeda terhadap dua kelompok dan selanjutnya mempelajari pengaruh dari perlakuan tersebut. Desain penelitian yang digunakan adalah the randomized pretes-postest contol group design (rancangan secara acak dengan tes awal dan tes akhir kelompok kontrol) (Syamsuddin, AR. Dan Vismaia, 2007: 160), yaitu sebagai berikut. R A O 1 X 1 O 2 R B O 3 X 2 O 4

Transcript of BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN A. Metode...

  • 65

    65

    BAB III

    METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

    Dalam bab ini akan diuraikan metode penelitian, variabel penelitian,

    populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

    tahapan penelitian, dan teknik analisis data.

    A. Metode Penelitian

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

    Metode ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh atau hubungan sebab akibat

    suatu variable terhadap variable lain. Metode ini dilakukan dengan cara

    memberikan perlakuan yang berbeda terhadap dua kelompok dan selanjutnya

    mempelajari pengaruh dari perlakuan tersebut.

    Desain penelitian yang digunakan adalah the randomized pretes-postest

    contol group design (rancangan secara acak dengan tes awal dan tes akhir

    kelompok kontrol) (Syamsuddin, AR. Dan Vismaia, 2007: 160), yaitu sebagai

    berikut.

    RA O1 X1 O2

    RB O3 X2 O4

  • 66

    Keterangan :

    RA : Random assignment untuk kelas eksperimen

    RB : Random assignment untuk kelas kontrol

    O1 : Tes awal (prates) kelas eksperimen

    O2 : Tes akhir (pascates) kelas eksperimen

    O3 : Tes awal (prates) kelas kontrol

    O4 : Tes akhir (pascates) kelas kontrol

    X1 : Perlakuan pembelajaran menulis narasi melalui metode pengelompokan

    ide (clustering) berbasis media gambar fotografi

    X2 : Perlakuan pembelajaran menulis narasi melalui metode ceramah

    Dalam desain penelitian ini, kedua kelompok diberi tes awal (prates) dan tes

    akhir (pascates) dengan tes yang sama. Hasil kedua tes akhir diperbandingkan (uji

    perbedaanya). Perbedaan yang berarti (signifikan) antara kedua hasil tes akhir,

    dan antara tes awal dan akhir pada kelompok eksperimen menunjukkan pengaruh

    dari perlakuan yang diberikan (Sukmadinata, 2008: 205)

    B. Variabel Penelitian

    Fraenkel dan Wallen (2007:40) menyatakan bahwa variabel bebas adalah

    variabel yang memberi pengaruh (menjadi sebab) dengan variabel yang diberi

    pengaruh. Istilah lain dari variabel bebas adalah variabel perlakuan (treatment

    variable), variabel intervensi (intervention variable), atau variabel eksperimen

    (experiment variable). Sementara itu variabel terikat adalah variabel yang diberi

    pengaruh/diukur sebagai akibat dari variabel yang memberi pengaruh. Istilah lain

    variabel terikat adalah variabel akibat/hasil (outcome variable), variabel posttest

    atau kriteria (posttest or criterion variable). Dalam penelitian ini yang dimaksud

  • 67

    variabel bebas adalah metode pengelompokan ide (clustering) berbasis media

    gambar fotografi dan variabel terikatnya adalah kemampuan menulis karangan

    narasi siswa.

    C. Prosedur Penelitian

    Sebagai langkah pertama dalam penelitian ini dilakukan studi pendahuluan

    yang meliputi studi literatur dan studi pendahuluan di kelas pada waktu

    pembelajaran menulis. Hasilnya dipakai untuk menentukan konsep-konsep yang

    akan diteliti dan menentukan variable penelitian, yaitu kemampuan menulis

    karangan narasi dan metode pengelompokan ide (clustering) berbasis media

    gambar fotografi.

    Langkah selanjutnya memperhatikan materi dalam standar kompetensi dan

    kompetensi dasar bahasa Indonesia kelas VII sekolah menengah pertama

    sehingga diperoleh materi pokok, yaitu tentang menulis karangan narasi. Kajian

    lebih lanjut tentang indikator penilaian menulis dari teori yang sudah ada serta

    cara-cara menganalisi karangan. Akhirnya dirumuskan suatu rencana

    pembelajaran menulis karangan narasi melalui metode pengelompokan ide

    (clustering) berbasis media gambar fotografi.

    Proses pembelajaran menulis karangan narasi melalui metode pengelompokan

    ide (clustering) berbasis media gambar fotografi dilaksanakan dengan langkah-

    langkah sebagai berikut.

  • 68

    1. Guru mengadakan prates, baik terhadap kelas eksperimen maupun terhadap

    kelas kontrol. Prates dilakukan untuk melihat kemampuan awal, kelas

    eksperimen dan kelas kontrol sama atau tidak.

    2. Guru melaksanakan pembelajaran menulis karangan narasi melalui metode

    pengelompokan ide (clustering) berbasis media gambar fotografi pada kelas

    eksperimen yang dilakukan oleh guru.

    3. Mengadakan pascates, baik terhadap kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

    Pascates dilakukan untuk melihat apakah hasil belajar yang diperoleh kelas

    eksperimen dan kelas kontrol ada perbedaan atau tidak. Pascates juga

    dilakukan untuk melihat keberhasilan pembelajaran menulis karangan narasi

    melalui metode pengelompokan ide (clustering) yang dilakukan kelas

    eksperimen.

    Langkah selanjutnya, menganalisis hasil belajar siswa dengan langkah-

    langkah sebagai berikut.

    1. Menganalisis karangan siswa memuat aspek isi, struktur narasi, organisasi,

    kosa kata, dan penulisan kata untuk mendeskripsikan secara kualitatif

    kemampuan siswa dalam mengembangkan karangan sebagai bahan

    pertimbangan penilaian karangan.

    2. Menilai karangan siswa berdasarkan kriteria penilaian untuk menghasilkan

    data kuantitatif kemampuan menulis.

    3. Menguji secara statistik hasil nilai kelas eksperimen dan kelas control.

  • 69

    Bagan 3.1

    Prosedur Penelitian Pembelajaran Menulis Narasi Melalui Metode Pengelompokan Ide (clustering) Berbasis Media Gambar Fotografi

    Studi Pendahuluan

    Perumusan Masalah

    Penentuan metode pengelompokan ide (clustering) berbasis media gambar fotografi

    Penyusunan rancanagan metode pengelompokan ide (clustering) berbasis media gambar fotografi

    Penyusunan instrumen tes

    Prates kelas kontrol Prates kelas eksperimen

    Pembelajaran menulis narasidengan menggunkaan metode konvensional dengan

    teknik ceramah

    Pascates kelas eksperimen

    Pembelajaran menulis narasi melalui metode penggelompokan ide (clustering) berbasis media

    gambar fotografi

    Hasil

    Analisis data

    Pascates kelas kontrol

    Simpulan

    Kajian literatur Kajian kurikulum

  • 70

    D. Populasi dan Sampel Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di SMP Ghanesa Kota Bandung sebagai sumber

    data penelitian. Populasi penelitian ini adalah Seluruh hasil belajar (karangan

    narasi) siswa kelas VII SMP Ghanesa Kota Bandung sebanyak lima kelas

    berjumlah 170 orang. Dari lima kelas (VII A – VII E ) populasi tersebut diambil

    dua kelas sebagai penelitian, yakni kelas VII-B dan VII-E.

    Cara mengambil sampel disesuaikan dengan kemampuan, waktu dan

    lainya. Sampel penelitian adalah hasil belajar karangan dari 2 kelas yang dipilih

    secara acak yaitu VII-B dan VII-E yang masing-masing berjumlah 35 orang untuk

    kelas VII-B dan 35 orang untuk kelas VII-E. Kemudian dari dua kelas yang

    dipilih diadakan undian secara acak, selanjutnya ditentukan kelas eksperimen dan

    kelas kontrol. Dari penentuan tersebut diperoleh kelas VII B sebagai kelas

    eksperimen dan kelas VII E sebagai kelas kontrol.

    E. Teknik Pengumpulan Data

    Untuk mendapatkan data yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan yang

    berkaitan dengan penelitian, diperlukan teknik pengumpulan data yang sesuai

    dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data tersebut sebagai berikut.

    1. Studi kepustakaan, yaitu upaya untuk memperoleh keterangan ilmiah yang

    merupakan landasan berpikir dalam menentukan arah penelitian. Sumber ini

    berupa buku-buku karya ahli, dokumen-dokumen, karya ilmiah lain yang

    berkaitan dengan masalah penelitian.

  • 71

    2. Studi lapangan merupakan penelitian yang dilakukan secara langsung ke

    lapangan dengan cara:

    a. observasi, penulis melakukan pengamatan secara langsung ke objek

    penelitian untuk melihat dari dari dekat kondisi nyata objek yang diteliti;

    b. tes, yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui hasil pembelajaran

    meliputi tes awal (dilakukan sebelum pembelajaran) dan tes akhir

    (dilakukan setelah pembelajaran), baik di kelas eksperimen maupun di

    kelas kontrol;

    c. Angket, pada penelitian ini observer melakukan penyebaran angket skala

    sikap untuk mengetahui respon siswa tentang pembelajaran menulis

    narasi melalaui metode clustering berbasis media gambar fotografi.

    Angket diberikan kepada para siswa setelah perlakuan metode

    pengelompokan ide (clustering) berbasis media gambar fotografi yang

    diterapkan agar peneliti dapat mengetahui respon siswa terhadap metode

    tersebut.

    d. Wawancara

    Wawanacara dilakukan terhadap guru untuk mengetahui tanggapan

    guru terhadap metode pengelompokan ide (clustering) dan penggunaan

    media gambar fotografi, berisi tentang kelebihan dan kelemahan metode

    yang digunakan, pengaruh metode dan media terhadap peningkatan

    kemampuan menulis narasi siswa serta saran guru terhadap

    penyempurnaan metode pembelajaran yang dikembangkan ini.

  • 72

    F. Instrumen Penelitian

    Salah satu kegiatan dari perencanaan suatu penelitian adalah menyusun

    instrument penelitian atau alat pengumpul data sesuai dengan masalah yang

    diteliti. Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

    1) Instrumen pembelajaran yaitu berupa silabus dan rencana pembelajaran yang

    dijadikan acuan dalam proses belajar mengajar.

    2) Instrumen pengumpulan data berupa:

    a) Tes

    Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan menulis siswa sebelum

    dan sesudah perlakuan. Bentuk tes yang digunakan adalah tes menulis

    karangan narasi dengan kriteria penilaian berdasarkan aspek isi, struktur

    narasi, organisasi, kosa kata, dan penulisan.

    Tabel 3.1 Pedoman Penilaian Menulis Karangan narasi

    Aspek Skor Tingkat Indikator

    Isi (bobot 25)

    25-22 Sangat Baik

    Isi cerita menggambarkan tema dan judul dengan sangat tepat

    21-18 Baik Isi cerita menggambarkan tema dan judul dengan tepat

    17-14 Sedang Isi cerita cukup menggambarkan tema dan judul

    13-10 Kurang Isi cerita kurang menggambarkan tema dan judul

    Struktur Narasi (bobot 25)

    25-22 Sangat Baik

    Karangan memiliki unsur narasi dan menggambarkan keseluruhan isi cerita dengan sangat tepat

    21-18 Baik Karangan memiliki unsur narasi dan menggambarkan keseluruhan isi cerita dengan tepat

    17-14 Sedang Karangan memiliki unsur narasi dan cukup menggambarkan keseluruhan isi cerita

  • 73

    13-10 Kurang Karangan memiliki unsur narasi dan kurang menggambarkan keseluruhan isi cerita

    Organisasi (bobot 20)

    20-18 Sangat Baik

    Pokok pikiran diungkapkan dan dikembangkan dengan sangat sistematis; urutan sangat logis dan padu

    17-14 Baik Pokok pikiran diungkapkan dan dikembangkan dengan sistematis; urutan logis dan padu

    13-10 Sedang Pokok pikiran diungkapkan dan dikembangkan dengan cukup sistematis; urutan cukup logis dan padu

    9-7 Kurang Pokok pikiran diungkapkan dan dikembangkan kurang sistematis; urutan tidak logis dan padu

    Kosakata (bobot 20)

    20-18 Sangat Baik

    Perbendaharaan kata sangat variatif; sangat sesuai dengan situasi

    17-14 Baik Perbendaharaan kata variatif; sesuai dengan situasi

    13-10 Sedang Perbendaharaan kata terbatas; cukup sesuai dengan situasi

    9-7 Kurang Banyak pengulangan kata; kurang sesuai dengan situasi

    Penulisan (bobot 10)

    10-9 Sangat Baik

    Sangat menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan (kelengkapan huruf, tanda baca, huruf kapital)

    8-7 Baik Cukup menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan (beberapa kata yang tidak lengkap; tanda baca, penggunaan huruf kapital cukup tepat)

    6-5 Sedang Kurang menguasai kaidah penulisan kata, dan kesalahan penulisan ejaan (banyak kata yang tidak lengkap; kurang menguasai penggunaan tanda baca, huruf kapital yang kurang tepat).

    4-3 Kurang Tidak menguasai kaidah penulisan kata (hampir semua kata tidak lengkap; tidak menguasai penggunaan tanda baca, huruf kapital, dan spasi hampir semua tidak tepat).

    Nilai maksimun

    100

    Sumber: Nurgiyantoro (2009: 307-308)

  • 74

    Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan model penilaian di

    atas, dibuat skala penilaian.(Purwanto, 2004: 45)

    A = sangat baik, apabila memenuhi skor 86 sampai dengan 100

    B= baik, apabila memenuhi skor 76 sampai dengan 85

    C= sedang , apabila memenuhi skor 66 sampai dengan 75

    D= kurang, apabila memenuhi skor 56 sampai dengan 65

    E= kurang sekali, apabila memenuhi skor kurang dari 56

    b) Lembar Observasi

    Lembar observasi meliputi lembar aktivitas guru dan siswa dalam

    pembelajaran. Aktivitas guru dan siswa meliputi pengamatan kegiatan

    pembelajaran yang dilakukan sejak awal sampai akhir pembelajaran.

    Observasi dilakukan untuk melihat gambaran dan kumpulan peristiwa

    secara lengkap waktu proses pembelajaran berlangsung. Adapun format

    untuk observasi pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut.

    Tabel 3.2 Format Observasi Aktivitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran

    Menulis Narasi Melalui Metode Pengelompokan Ide (Clustering) Berbasis Media Gambar Fotografi

    No. Aspek yang Dinilai SB B C K SK 1. Aktivitas Guru dalam membuka

    pelajaran a. Guru mengucapkan salam b. Mengajak berdoa dengan siswa c. Mengabsen siswa satu persatu d. Menanyakan pelajaran sebelumnya e. Melakukan tanya jawab dengan siswa

    tentang materi yang telah dipelajari

  • 75

    2. Aktivitas guru dalam menyampaikan materi pokok pembelajaran a. Materi tentang unsur pembentuk

    karangan narasi disampaikan dengan tepat dan benar

    b. Memberikan contoh karangan narasi c. Memberikan penjelasan tentang unsur

    pembentuk karangan narasi berdasarkan contoh karangan narasi.

    d. Memberikan penjelasan ciri-ciri karangan narasi

    e. Memberikan penjelasan langkah-langkah dalam membuat pengelompokan ide (clustering)

    3. Aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran a. Membagikan kertas kosong kepada

    siswa. b. Membagikan gambar foto kepada

    siswa. c. Menyuruh anak untuk mengamati

    gambar foto. d. Guru membangkitkan respon siswa

    dalam menginterpretasikan gambar foto tersebut dengan mengajukan pertanyaan kapan, di mana, siapa, mengapa dan bagaimana.

    e. Memberikan contoh tulisan clustering (pengelompokan ide)

    f. Menyuruh anak untuk memikirkan dengan imajinasinya ide-ide yang berhubungan dengan gambar foto.

    g. Menghubungkan pengalaman siswa dengan gambar yang dilihat tadi.

    h. Menyuruh siswa untuk mendiskusikan ide yang paling penting dan logis dari sekian banyak ide yang akan dijadikan topik dalam sebuah karangan narasi.

    i. Mendiskusikan bersama-sama siswa langkah-langkah membuat pengelompokan ide (clustering)

    j. Menyarankan siswa memulai membuat pengelompokan ide (clustering) dengan menuliskan topik atau gagasan utamanya di tengah-

  • 76

    tengah selembar kertas dengan huruf kapital dan tulisan tebal.

    k. Membimbing siswa untuk mengaitkan atau menuliskan asosiasi hubungan-hubungan yang terkait dari gagasan utama atau kata kunci yang ditengah dalam suatu pengelompokan ide (clustering)

    l. Menyarankan siswa untuk melingkari setiap kata yang telah dikelompokkan di sekitar gagasan utama dan menghubungkanya dengan lingkaran yang berada di pusat dengan menarik garis.

    m. Meminta siswa untuk brainstorm ide ide yang relevan dengan topik dan meletakkannya dalam lingkaran yang dihubungkan dengan topik yang berada di pusat

    n. Memberi kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan pengelompokan ide (clustering) dengan menggunakan gambar dan warna sesuai dengan kreativitas masing-masing.

    o. Meminta siswa untuk memperhatikan semua gagasan yang muncul dari satu kata setelah pengelompokan terasa lengkap dan semua asosiasi telah terkumpul.

    p. Meminta siswa untuk mencoret gagasan-gagasan yang dianggap tidak berhubungan atau yang tidak ingin ditelusuri

    q. Menyuruh siswa untuk mengembangkan ide ke dalam tulisan berdasarkan cluster (pengelompokan ide) yang mereka buat ke dalam karangan narasi.

    r. Memberikan umpan balik terhadap pekerjaan siswa.

    4. Aktivitas guru dalam melaksanakan evaluasi a. Melakukan penilaian proses selama

    KBM berlangsung. Misalnya, menilai siswa yang aktif mengikuti arahan

  • 77

    dalam membuat pengelompokan ide (clustering).

    b. Memberikan penilaian pada karangan narasi siswa

    c. Mengoreksi dan mendiskusikan salah satu hasil karangan narasi siswa.

    d. Memberikan umpan balik terhadap tulisan siswa.

    5. Kemampuan menutup pelajaran a. Memberi kesempatan bertanya kepada

    siswa b. Menyimpulkan proses pembelajaran c. Menugaskan pekerjaan rumah d. Menginformasikan materi ajar

    berikutnya

    Keterangan :

    SB : Sangat Baik

    B : Baik

    C : Cukup

    K : Kurang

    SK : Sangat Kurang

    Tabel 3.3

    Format Observasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Menulis Narasi Melalui Metode Pengelompokan Ide (Clustering) Berbasis Media

    Gambar Fotografi

    No. Aspek penilaian SB B C K SK 1. Keantusiasan dalam belajar

    a. Mengikuti berdoa bersama-sama sebelum pelajaran dimulai

    b. Duduk dengan rapih c. Sudah ada peralatan belajar di atas meja

    seperti, pensil, pulpen, penghapus dan buku

    2. Keaktifan di kelas a. Bertanya tentang unsur pembentuk

    karangan narasi b. Bertanya tentang ciri-ciri karangan narasi c. Menjawab pertanyaan guru tentang

  • 78

    materi karangan narasi d. Berani tampil ke depan kelas untuk

    membacakan hasil karangan narasi nya 3. Keseriusan dalam belajar

    a. Mendengarkan penjelasan guru b. Pandangan mata ke depan dan duduk

    dengan rapih c. Memperhatikan contoh karangan narasi

    yang diberikan oleh guru d. Mengikuti pelajaran sampai akhir e. Membuat pengelompoakan ide

    (clustering) f. Mengerjakan tugas menulis karangan

    narasi berdasarkan pengelompoken ide (clustering) yang telah dibuat berdasarkan gambar

    4. Keikutsertaan dalam pengarahan metode clustering dengan menggunakan media gambar fotografi a. Menerima gambar dengan baik b. Membaca visualisasi gambar bersama

    guru c. Siswa memberikan interpretasi terhadap

    gambar yang telah mereka cermati. d. Memerhatikan gambar dengan cermat

    dalam menuangkan ide cerita. e. Memerhatikan dengan cermat contoh

    pengelompokan ide dalam menulis. f. Mendiskusikan bersama-sama guru

    langkah-langkah membuat pengelompokan ide (clustering)

    g. Siswa memulai membuat pengelompokan ide (clustering) dengan menuliskan topik atau gagasan utama di tengah-tengah selembar kertas dengan huruf kapital dan tulisan tebal.

    h. Mengaitkan atau menuliskan asosiasi hubungan-hubungan yang terkait dari gagasan utama atau kata kunci yang ditengah dalam suatu pengelompokan ide (clustering)

    i. Melingkari setiap kata yang telah dikelompokkan di sekitar gagasan utama dan menghubungkanya dengan lingkaran yang berada di pusat dengan menarik garis.

  • 79

    j. Mengungkapkan ide ide (brainstorming) yang relevan dengan topik dan meletakkannya dalam lingkaran yang dihubungkan dengan topik yang berada di pusat

    k. Memperhatikan semua gagasan yang muncul dari satu kata setelah pengelompokan terasa lengkap dan semua asosiasi telah terkumpul.

    l. Mencoret gagasan-gagasan yang dianggap tidak berhubungan atau yang tidak ingin ditelusuri

    m. Memberi nomor urut yang tampaknya logis pada setiap gagasan dalam pengelompokan tersebut.

    n. Menulis karangan narasi berdasarkan clustering (pengelompokan idenya)

    o. Siswa melakukan penyuntingan terhadap karangannya

    5. Penguasaan materi a. Mampu menjawab pertanyaan guru

    dengan lancar b. Mampu membuat karangan narasi sesuai

    dengan arahan metode clustering (pengelompokan ide)

    c. Mampu menulis karangan narasi berdasarkan tema gambar

    d. Mampu menyebutkan unsur-unsur pembentuk karangan narasi

    c) Angket

    Angket pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon

    siswa tentang pembelajaran menulis narasi melalaui metode

    pengelompokan ide (clustering) berbasis media gambar fotografi.

  • 80

    Tabel 3.4

    Angket Skala Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Menulis Menggunakan Metode pengelompokan Ide (Clustering) Berbasis

    Media Gambar Fotografi

    No. Pernyataan SS S TS STS (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Menurut saya mata pelajaran Bahasa Indonesia

    sangat membosankan.

    2. Kesan pertama saya beranggapan pelajaran menulis itu sulit.

    3 Saya menganggap kemampuan menulis itu penting dan perlu.

    4. Saya menganggap kemampuan menulis itu penting bagi saya karena banyak melatih mengemukakan ide, pendapat, pikiran dalam menulis

    5. Pembelajaran menulis dengan Penggunaan metode pengelompokan ide dan media gambar fotografi memudahkan saya mengembangkan ide cerita.

    6. Pembelajaran menulis dengan pengelompokan ide (clustering) membuat saya dapat menjelaskan topik yang rumit menjadi sesuatu yang mudah dimengerti

    7. Penggunaan metode pengelompokan ide dan media gambar fotografi dapat memperkaya ide cerita.

    8. Saya merasa terbantu dengan pembuatan pengelompokan ide sebelum mengembangkan sebuah tulisan.

    9. Saya menyenangi pelajaran menulis narasi dengan metode pengelompokan ide dan media gambar fotografi.

    10.. Saya lebih menyenangi menulis narasi dengan cara yang biasa dilakukan oleh guru (ceramah).

    11. Saya kurang menyenangi cara mengajar menulis narasi dengan menggunakan metode pengelompokan ide dan media gambar fotografi.

    12. Menulis narasi dengan metode pengelompokan ide (clustering) dan media gambar fotografi sangat membingungkan.

    13. Menulis narasi dengan metode clustering dan media gambar fotografi membuat saya mudah untuk mencari gagasan dalam menulis narasi.

    14. Metode pengelompokan ide (clustering) dan media gambar fotografi membuat saya lebih bersemangat dalam menulis narasi.

  • 81

    d). Wawancara

    Wawanacara dilakukan terhadap guru untuk mengetahui tanggapan guru

    terhadap metode clustering dan penggunaan media gambar fotografi, berisi

    tentang kelebihan dan kelemahan metode yang digunakan, pengaruh metode dan

    media terhadap terhadap peningkatan kemampuan menulis narasi siswa serta

    saran guru terhadap penyempurnaan metode pembelajaran yang dikembangkan

    ini.

    G. Persiapan Pembelajaran

    Adapun persiapan mengajar yang telah disusun mencakup beberapa

    kegiatan berikut.

    1) Perumusan tujuan

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

    menulis narasi sebelum dan sesudah diberi perlakuan pembelajaran melalui

    metode pengelompokan ide (clustering) berbasis media gambar fotografi dan

    mengetahui perbedaan menulis narasi siswa sebelum dan sesudah diberi

    perlakuan pembelajaran melalui metode pengelompokan ide (clustering)

    berbasis media gambar fotografi.

    2) Penentuan Alat Evaluasi

    Dalam penelitian ini ditentukan alat evaluasinya berupa tes tertulis. Cara

    mengevaluasi yaitu dilaksanakan dua tes. Tes dilaksanakan di awal (pretes)

    dan tes dilaksanakan di akhir (postes) pembelajaran.

  • 82

    3) Perumusan Proses Belajar Mengajar

    Proses belajar mengajar menulis narasi dengan menggunakan metode

    pengelompokan ide (clustering) berbasis media gambar fotografi pada siswa

    kelas VII di SMP Ghanesa Kota Bandung tahun pelajaran 2010/2011, dengan

    melakukan langkah-langkah sebagai berikut.

    a. Melakukan pretes

    Pretes dilakukan sebelum siswa mendapatkan perlakuan menulis narasi

    melalui metode pengelompokan ide (clustering) berbasis media gambar

    fotografi. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

    menulis narasi sebelum mengikuti pembelajaran menulis narasi melalui

    metode pengelompokan ide (clustering) berbasis media gambar fotografi.

    b. Penyajian bahan pelajaran

    Bahan yang disajikan dalam pembelajaran yaitu pembelajaran menulis

    karangan narasi melalui metode pengelompokan ide (clustering) berbasis

    media gambar fotografi.

    c. Melakukan postes

    Setelah siswa mendapatkan perlakuan, siswa melakukan postes. Tes ini

    untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang dilakukan di kelas, yaitu

    menulis narasi dengan menggunakan metode pengelompokan ide (clustering)

    berbasis media gambar fotografi.

    d. Penyusunan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

  • 83

    Dalam mengadakan penelitian ini acuan dalam proses belajar mengajar

    adalah menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

    Adapun silabus dan RPP dapat dilihat dalam lampiran.

    H. Teknik Analisis Data

    Langkah- langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai

    berikut.

    1. Menganalisis hasil tulisan siswa berupa karangan narasi siswa dari setiap

    aspek yang dinilai. Kegiatan menganalisis karangan dilakukan untuk

    memberikan gambaran keberhasilan siswa dalam menulis karangan

    narasi. Analisis karangan meliputi aspek kebahasaan yang terdiri aspek

    isi, struktur narasi, organisasi, kosa kata, dan penulisan.

    2. Menentukan jumlah hasil skor siswa dari tes awal dan tes akhir pada kelas

    kontrol dan kelas eksperimen.

    3. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t. Pengujian

    statistik dengan uji-t diawali dengan serangkaian pengujian yang lain,

    yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Langkah-langkahnya adalah :

    a. Uji normalitas data kedua kelompok menggunakan

    �2 = ���� � �� ��� 2 Keterangan:

    k = banyaknya kelas interval dari daftar distribusi frekuensi

    Oi = frekuensi hasil pengamatan

  • 84

    Ei = frekuensi teoretis yang diharapkan

    �2 = kuadrat chi yang dicari Hipotesis yang diujinya adalah :

    Ho: data berasal dari distribusi normal.

    Ha: data tidak berasal dari distribusi normal.

    Kriteria pengujianya yaitu :

    - Jika, �2hitung < �2 (1- α)(k-3) maka Ho diterima - Jika, �2hitung ≥ �2 (1- α)(k-3) maka Ho ditolak (Sudjana, 1996: 293)

    b. Data diuji homogenitasnya dengan menggunakan uji F,untuk

    menguji homogenitas varians dengan menggunakan uji F, rumus

    yang digunakan yaitu:

    F = ������� ��������������� ��������

    Hipotesis yang diuji adalah

    Ho = �1 2 = �2 2 ( varians populasi adalah identik (varians kelas kontrol dan eksperimen sama)

    H1 = �1 2 � �� � ( varians populasi adalah identik (varians kelas kontrol dan eksperimen berbeda).

    Kriteria pengujianya yaitu:

    - Jika Fhitung < F (1/2 α) (dk1, dk2) maka Ho diterima

    - Jika Fhitung ≥ F (1/2 α) (dk1, dk2) maka Ho ditolak (Sudjana, 1996: 250)

    c. Uji kesamaan dua rata-rata melalui uji t-test. Jika data berdistribusi

    normal dengan jumlah anggota sampel n1= n2 dan variansnya

    homogen, rumus yang digunakan sebagai berikut

  • 85

    t = ��� !"#12 $1 % �2

    2 &'

    (Sugiyono, 2009: 197)

    #2 = $1�1�#1 2% $2�1� #2 2$1%$2�2 Keterangan:

    � = rata-rata kelas eksperimen = rata-rata kelas kontrol #2 = variansi total #1 2 = variansi kelas eksperimen #2 2 = variansi kelas kontrol $1 = banyak data kelas eksperimen $2 = banyak data kelas kontrol.

    Uji kesamaan dua rata-rata itu dilanjutkan dengan uji dua sisi dan

    uji satu sisi. Uji dua sisi dilakukan untuk melihat apakah ada

    perbedaan hasil antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun uji

    kesamaan satu sisi dilakukan untuk mengetahui apakah hasil yang

    didapat kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Kedua uji

    kesamaan tersebut dilakukan untuk menganalisis data nilai hasil tes

    menulis narasi siswa sebagai berikut.

    1) Uji kesamaan dua rata-rata dengan uji dua pihak. Uji dua pihak ini

    dilakukan untuk melihat perbedaan hasil yang didapat anatara kelas

    eksperimen dengan kelas kontrol. Hipotesis yang diuji adalah:

  • 86

    H0 = (μ1)μ2) kedua rata-rata populasi adalah identik (rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama)

    Ha = (μ1�μ2) kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah berbeda)

    Kriteria pengujiannya yaitu:

    - H0 diterima jika -t 1- 1/2 α < t < 1- 1/2 α

    - H0 ditolak jika t ≤ -t1- 1/2 α atau t ≥ t 1- 1/2 α

    Dimana t tabel didapat dari daftar distribusi t dengan dk = ($1 %$2 � 2) dan peluang 1-1/2α (Sudjana, 1996:239).

    2) Uji kesamaan rata-rata dengan uji satu pihak. Hasil uji kesamaan

    dua rata-rata di atas adalah uji kesamaan rata-rata yang menguji

    perbedaan hasil nilai yag didapat antara kelas eksperimen dengan

    kelas kontrol, tetapi belum diketahui secara pasti apakah kelas

    eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Untuk mengetahui

    lebih lanjut apakah hasil yang didapat kelas eksperimen lebih baik

    daripada kelas kontrol, maka dilakukan uji lanjutan yaitu uji

    kesamaan dua rata-rata satu pihak. Untuk keperluan uji satu pihak

    yang dipergunakan masih sama dengan uji rata-rata dua pihak,

    yang membedakan hanya dalam hipotesis yang diuji dan kiteria

    pengujiannya saja.

    Hipotesis yang diuji adalah:

    H0 = (μ1)μ2). Kedua rata-rata populasi adalah identik (rata-rata kelas kontrol dan kelas eksperimen sama)

  • 87

    H0 = (μ1�μ2). Kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata-rata kelas kelas kontrol dan kelas eksperimen berbeda)

    Kriteria pengujianya, yaitu:

    Berdasarkan perbandingan nilai t hitung dan t tabel:

    - H0 ditolak jika statistik hitung > statistik tabel atau (t>t1– α)

    - H0 diterima jika statistik hitung < statistik tabel atau (t

  • 88

    pb = peringkat sampel b Hipotesis yang diuji adalah

    H0 = (μ1)μ2). Kedua rata-rata populasi adalah identik (rata-rata kelas kontrol dan kelas eksperimen sama)

    Ha = (μ1�μ2). Kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata-rata kelas kontrol dan eksperimen berbeda).

    Kriteria pengujianya yaitu:

    - H0 terima jika harga U hitung > U tabel

    - H0 ditolak jika harga U hitung < U tabel (Ruseffendi, 1998: 400-401).

    4. Mengolah data hasil pengamatan observer dalam bentuk persentase dan

    menafsirkanya. Berikut penafsiran skor total aktivitas guru dan siswa:

    4,50-5,00 = sangat baik

    4,00-4,49 = baik

    3,00-3,99 = cukup

    2,00-2,99 = kurang

    0,00-1,99 = sangat kurang

    5. Menganalisis dan mengolah data angket siswa kelas dengan rumus f/ N x

    100 dan menafsirkanya. Berikut penafsiran skor total respon siswa.

    100% =seluruhnya

    96% - 99% = hampir seluruhnya

    76%-95% = sebagian besar

    51%-75% =lebih dari setengahnya

    50% = setengahnya

    26%-49% = hampir setengahnya

    6%-25% =sebagian kecil

    1%-5% =hampir tidak ada

    0% = tidak ada

    (Efendi dalam Laily, 2009)