BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran...
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian
Di dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah 49 siswa kelas 2
bilingual SD Kristen Satya Wacana Salatiga yang dibagi menjadi 2 kelas paralel,
yaitu kelas 2A dan kelas 2B. Kelas 2A yang mempunyai 24 siswa menjadi kelas
eksperimen di dalam penelitian ini sedangkan kelas 2B memiliki jumlah murid 25
siswa menjadi kelas kontrol dalam penelitian ini. Pemilihan kedua kelas pada SD
ini menjadi subjek penelitian didasarkan pada:
a. Kedua kelas yang terletak pada satu SD dengan lokasi yang berdekatan
b. Prestasi kedua kelas yang hampir sama
c. Bila dilihat dari hasil uji pre-test yang dilakukan pada awal penelitian, kedua
kelas memiliki rata-rata yang hampir sama
d. Keadaan kedua kelas sama baik itu luas ruang maupun fasilitas yang
menunjang pembelajaran sehari-hari
e. Jumlah siswa kedua kelas hampir sama, sehingga dalam perbandingan hasil
yang didapat mempunyai taraf yang sama
Kelas 2 di SD Kristen Satya Wacana Salatiga sudah menggunakan
pembelajaran dengan 2 bahasa atau biasa disebut dengan pembelajaran bilingual.
Pembelajaran yang diterapkan di kelas bilingual seperti di kelas 2 SD Kristen
Satya Wacana ini bukan lagi menerapkan pembelajaran konvensional yang
berpusat pada peran guru di kelas, melainkan sudah menerapkan pembelajaran
yang inovatif yang didukung dengan fasilitas dan media yang tersedia. Guru di
sekolah ini merupakan guru terpilih, dan professional di bidangnya. Jadi
kreativitas guru di sekolah ini sangat nampak di saat proses pembelajran
berlangsung di kelas.
Berdasarkan hasil pre-test yang digunakan dalam penelitian ini yang berisi
tentang sub-bab yang akan dikenai penelitian yang didapat dari kedua kelas ini
hampir setara yaitu 69 untuk kelas 2A dan 68 untuk kelas 2B. Di dalam penelitian
ini, terdapat satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas dalam
44
penelitian ini adalah penggunaan metode picture and picture dengan media
gambar flashcard, dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil
belajarsiswa dalam mata pelajaran matematika pada standard kompetensi
mengenal unsur-unsur bangun datar sederhana.
4.2 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada seluruh siswa kelas 2 semester IIKristen
Satya Wacana Salatiga tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 49 siswa yang
terbagi menjadi dua kelas paralel yaitu kelas 2A yang terdiri dari 24 siswa dan
kelas 2B yang terdiri dari 25 siswa. Kelas kontrol dalam penelitian ini adalah
kelas 2B dan kelas yang menjadi kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah
kelas 2A.
Peneliti melaksanakan penelitian pada kedua kelas yang dimaksud yakni
kelas 2A dan 2B dengan memberi perlakuan pada kelas eksperimen dengan
menyelenggarakan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode
picture and picture dengan media gambar flashcard. Sedangkan pada kelas
kontrol, pembelajaran matematika diajarkan seperti pada pembelajaran biasanya
yakni dengan menggunakan pembelajaran diskusi yang didukung dengan media
Power Point. Setelah kedua kelas diberikan perlakuan dengan pembelajaran yang
berbeda, maka akan dilakukan tes akhir (post-test). Pemberian perlakuan
dilakukan oleh peneliti menggunakan dua kali pertemuan
Pada kelas kontrol, siswa menerima pembelajaran secara biasanya. Siswa
aktif selama pembelajaran dan sedikit membuat keributan di dalam kelas, namun
ada sebagian kecil siswa sibuk sendiri dengan bernyanyi dan bermain alat tulis.
Guru menanggapi siswa dengan wajar dan menegur siswa agar kembali fokus
pada pelajaran.
Pada awal penyelenggaraan kelas eksperimen guru melakukan dan
menyiapkan pembelajaran secara biasa lalu setelah selesai guru terlebih dahulu
memberikan soal pre-test untuk dikerjakan siswa selama kurang lebih 15 menit.
Dan setelahnya siswa menerima pembelajaran menggunakan metode picture and
picture dengan media gambar flashcard secara berkelompok. Siswa dibagi
menjadi 3 kelompok besar.
45
Pada saat pelaksanaan tes akhir, kelas eksperimen dan kelas kontrol
melakukan tes pada jam yang berbeda dan hari yang sama yaitu pada jam
pelajaran ke-dua untuk kelas kontrol dan jam pelajaran ke-enam untuk kelas
eksperimen.
4.3 Hasil penelitian
4.3.1 Dokumentasi
Dari penelitian, secara dokumentasi didapatkan data berupa nilai pre-test
yang dilaksanakan pada awal penelitian. Data ini digunakan untuk menentukan
pembagian kelompok eksperimen dan kontrol sesuai dengan data yang didapat
melalui pre-test yang dilaksanakan. Nilai rata-rata kelas 2A adalah 69 dan rata-
rata nilai kelas 2B adalah 58. Didapat rata-rata nilai pre-test kelas 2A sebesar 6,9
dan kelas 2B sebesar 6,8. Data ini digunakan sebagai acuan untuk menentukan
pemilihan kelas eksperimen dan kelas kontrol sesuai dengan nilai rata-rata siswa
pada nilai pre-test. Ditambahkan pula beberapa foto yang mendeskripsikan
kegiatan pembelajaran yang berlangsung.
Kedua kelas, yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol diampu oleh guru
kelas seperti biasanya. Hal demikian dilaksanakan untuk menghindari adanya
faktor x yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar di kelas.
4.3.2 Observasi
Analisis penggunaan metode picture and picture dengan media gambar
flashcard menggunakan observasi langsung yang dilakukan oleh peneliti. Hal ini
dilakukan agar peneliti dapat memantau jalannya pembelajaran dan jalannya
penerapan metode yang diberikan di dalam kelas eksperimen agar pelaksanaannya
sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan.
Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam pertemuan I dan II
pada tanggal 16 dan 25 April 2013, mengindikasikan bahwa guru sudah
memenuhi kriteria penggunaan metode dengan benar karena terlihat pada hasil
observasi (terlampir) bahwa dengan tingkat 100% dari seluruh prosedur
penggunaan metode picture and picture dengan media gambar flashcard yang
diberikan oleh peneliti.
46
Berdasarkan hasil observasi yang didapat melalui observasi oleh peneliti,
dapat disimpulkan bahwa guru secara keseluruhan sudah melakukan prosedur
pembelajaran menggunakan metode yang diberikan oleh peneliti dengan baik
karena tingkat penyelenggaraanya adalah 100%.
4.3.3 Metode Test
Metode tes dilakukan baik sebelum maupun sesudah diberikan perlakuan
di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil pre-test di kedua kelas dikategorikan
menjadi tiga tingkatan, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Berikut ini kategori data
hasil belajar pre-test pada kedua kelas tersebut tersaji pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Rekap Nilai Pre-test Hasil Belajar Matematika
Skor Kategori Frekuensi Kontrol Eksperimen
70 Tinggi 17 18 70-50 Sedang 5 5
50 Rendah 3 1
Jumlah 25 24 Nilai Minimum 15 45 Nilai Maksimum 85 80 Rata-rata 68 69
Setelah selesai menjalankan pre-test kedua kelas kemudian diberikan
perlakuan, kelas kontrol mendapat pengajaran dengan menerapkan metode picture
and picture dengan menggunakan media gambar flashcard dan kelas kontrol
mendapatkan pengajaran dengan menggunakan pembelajaran seperti biasanya
yakni dengan menggunkan media Power Point dengan siswa belajar secara
diskusi kelompok. Kemudian setelah mendapatkan perlakuan, kedua kelas
diberikan tes akhir (post-test).
4.4 Analisis Data
Dalam penelitian ini datayang terkumpul adalah data kuantitatif. Sugiyono
(2010) berpendapat, data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Oleh
karena itu dapat dilakukan analisis data kuantitatif yaitu uji validitas dan
reliabilitas untuk menguji instrument, uji normalitas, uji homogenitas, uji beda
47
rata-rata hasil tes siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan
uji hipotesis. Berikut adalah penjelasan penghitungan secara rinci.
4.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas dan reliabilitas soal diperlukan untuk menguji apakah
instrumen yang digunakan valid dan reliabel. Menurut Sugiyono (2010:173)
instrumen yang valid dan reliabel adalah syarat yang mutlak dalam penelitian
untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Instrumen yang diuji
adalah soal pilihan ganda yang akan digunakan untuk pre-test dan post-test.
Pengujian instrumen soal pilihan ganda dilakukan di SD Kristen 03 Eben Haezer
Salatiga. Dari hasil uji validitas instrumen yang menggunakan SPSS for Windows
Version 16.0 dengan teknik correlated item total correlation yang digunakan
untuk menguji kesahihan item instrumen yang didasarkan dalam pengambilan
keputusan soal valid menggunakan tabelr Product Moment sebesar 0,285 dari
jumlah 46 siswa. Dari 35 soal terdapat 23 soal yang valid dan 12 soal yang tidak
valid. Hasil uji validitas soal dapat dilihat dari tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas
Bentuk
soal Item Soal Valid Tidak Valid
Pilihan ganda
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35.
2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 16, 18, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27 30, 31, 32, 33, 34, 35.
1, 4, 5, 12, 13, 14, 15, 17, 19, 20, 28, 29.
Setelah pengujian validitas maka dilakukan uji reliabilitas. Menurut
Sugiyono (2010:173) instrumen yang reliabel merupakan instrumen yang jika
dilakukan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, maka data yang
dihasilkan sama. Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan
SPSS for Windows Version 16.0 dengan menggunakan metode croncbach alpha.
Dari hasil uji reliabilitas, soal pilihan ganda yang terdiri dari 35 soal terdapat
48
Cronbach’s Alpha (α) sebesar 0,841, maka instrumen dinyatakan reliabel seperti
yang tercantum pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.841 35
4.4.2 Uji Normalitas
1) Uji Normalitas Pre-test
Menurut Duwi Prayitno (2010:54) uji normalitas dilakukan untuk
menguji apakah data berdestribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini data hasil
pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol diuji apakah datanya berdestribusi
normal atau tidak. Uji normalitas data menggunakan metode Kolmogorov-
Smirnov Z. Syarat suatu data dikatakan berdestribusi normal jika signifikansi atau
nilai ρ > 0,05.
Uji normalitas data akhir dari kelas eksperimen dan kelas kontrol
dilakukan pada nilai pre-test sebelum dilaksanakan pembelajaran baik pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Berikut hasil analisis uji normalitas menggunakan
SPSS 16 for windows pada data kelas eksperimen dan kelas kontrol seperti yang
tertera pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Pre-test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
eksperimen kontrol
N 24 25 Normal Parametersa Mean 68.9583 67.8000
Std. Deviation 9.77788 1.62070E1 Most Extreme Differences Absolute .292 .234
Positive .129 .144 Negative -.292 -.234
Kolmogorov-Smirnov Z 1.433 1.170 Asymp. Sig. (2-tailed) .033 .129 1. Test distribution is Normal
49
Berdasarkan uji normalitas data pre-test dapat disimpulkan bahwa data
kelas eksperimen nilai sig (2-tailed) sebesar 0,033 dan data kelas kontrol sebesar
0,129. Karena signifikansi kedua data > 0,05 maka data kelas eksperimen dan data
kelas kontrol dinyatakan berdestribusi normal.
Berdasarkan hasil pre-test rata-rata dari kelas eksperimen adalah 69,
Dengan nilai minimum 45 dan nilai maksimun 80. Dari nilai hasil pre-test
tersebut dapat dibuat histogram seperti pada gambar 4.1
Grafik 4.1
Grafik Histogram Uji Normalitas Hasil Pre-test Kelas Eksperimen
Berdasarkan grafik menunjukkan bahwa ujung kurva terletak pada angka
0. Dimana hal demikian berarti bahwa data hasil pre-test kelas eksperimen
berdestribusi normal.
Sedangkan hasil pre-test rata-rata kelas kontrol adalah 68. Dengan nilai
minimum 15 dan maksimum 85. Dari nilai hasil pre-test ersebut dapat dibuat
histogram seperti pada gambar 4.2
50
Grafik 4.2
Grafik Histogram Uji Normalitas Hasil Pre-test Kelas Kontrol
Berdasarkan grafik menunjukkan bahwa ujung kurva terletak pada angka
0. Dimana hal demikian berarti bahwa data hasil pre-test kelas kontrol
berdestribusi normal.
2) Uji Normalitas Post-test
Uji normalitas data post-test juga dilakukan untuk mengetahui bahwa data
berdestribusi normal. Uji normalitas diperoleh setelah pemberian tes, baik kelas
eksperimen maupun kelas kontrol. Uji normalitas data post-test juga
menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov Z. Syarat suatu data dikatakan
berdestribusi normal jika signifikansi atau nilai ρ > 0,05. Hasil uji normalitas post-
test dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Post-test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
eksperimen kontrol
N 24 25 Normal Parametersa Mean 86.0417 76.0000
Std. Deviation 9.32262 1.06066E1 Most Extreme Differences Absolute .169 .207
Positive .169 .158 Negative -.164 -.207
Kolmogorov-Smirnov Z .827 1.035 Asymp. Sig. (2-tailed) .500 .235
1. Test distribution is Normal
51
Dari tabel 4.5, dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen signifikansinya
500. Hal itu menunjukkan bahwa data berdestribusi normal karena signifikansinya
500 > 0,05. Sedangkan kelas kontrol signifikansinya 235. Hal itu juga
menunjukkan bahwa data berdestribusi normal karena signifikansinya 235 > 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan dari data nilai post-test bahwa baik kelas eksperimen
maupun kontrol keduanya berdestribusi normal.
Berdasarkan hasil post-test rata-rata dari kelas eksperimen adalah 86,
dengan nilai minimum 65 dan nilai maksimun 100. Dari nilai hasil post-test
tersebut dapat dibuat histogram seperti pada gambar 4.3.
Grafik 4.3
Grafik Histogram Uji Normalitas Hasil Post-test Kelas Eksperimen Berdasarkan grafik menunjukkan bahwa ujung kurva terletak pada angka
0. Dimana hal demikian berarti bahwa data hasil post-test kelas eksperimen
berdestribusi normal.
Berdasarkan hasil post-test rata-rata dari kelas kontrol adalah 76, Dengan
nilai minimum 50 dan nilai maksimun 100. Dari nilai hasil post-test tersebut dapat
dibuat histogram seperti pada gambar 4.4.
52
Grafik 4.4
Grafik Histogram Uji Normalitas Hasil Post-test Kelas Kontrol
Berdasarkan grafik menunjukkan bahwa ujung kurva terletak pada angka
0. Dimana hal demikian berarti bahwa data hasil post-test kelas kontrol
berdestribusi normal.
4.4.3 Uji Homogenitas
1) Uji Homogenitas Pre-test
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak. Data yang akan diuji
homogenitasnya adalah data nilai pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Kriteria pengambilan keputusan adalah jika signifikansinya lebih dari 0,05.
Analisis ini menggunakan program SPSS for Windows Version 16.0 yaitu One
Way Anova. Hasil uji homogenitas pre-test dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pre-test
Test of Homogeneity of Variances
Nilai Pre-test
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.950 5 14 .149
53
Berdasarkan hasil uji homogenitas pada tabel 4.6, menunjukkan bahwa
tingkat signifikansi di atas 0,05 karena 0,149 > 0,05. Maka dengan hasil uji
homogenitas diatas dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki kelas eksperimen
dan kelas kontrol tidak jauh berbeda, maka kelas eksperimen dan kelas kontrol
tersebut cukup homogen.
2) Uji Homogenitas Post-test
Uji homogenitas juga dilakukan pada data nilai post-test. Data nilai post-
test didapat dari nilai tes yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
setelah dilakukan perlakuan. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika
signifikansinya lebih dari 0,05. Analisis ini juga menggunakan program SPSS for
Windows Version 16.0 yaitu One Way Anova. Hasil uji homogenitas post-test
dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Post-test
Test of Homogeneity of Variances
Nilai Post-test
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.569 4 17 .689
Berdasarkan hasil uji homogenitas data di atas dari data nilai post-test,
menunjukkan bahwa tingkat signifikansi di atas 0,05 karena 0,689 > 0,05. Maka
dengan hasil uji homogenitas diatas dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki
oleh kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda, maka kelas
eksperimen dan kelas kontrol tersebut homogen.
4.5 Hasil Analisis Data Penelitian
Pengujian dengan menggunakan T-test bertujuan untuk mengetahui
perbedaan nilai rata-rata matematika kelas eksperimen yang menerapkan metode
picture and picture dengan menggunakan media gambar flashcard dengankelas
kontrol yang menggunakan metode diskusi. Analisis data dengan t-test
menggunakan SPSS for Windows Version 16.0.
54
Hasil perbedaan rata-rata post-test antara kelas eksperimen dengan kelas
kontrol dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8
Hasil Uji T-test
Berdasarkan tabel 4.8, dari perhitungan uji beda rata-rata post-test antara
kelas eskperimen dengan kelas kontrol, dapat dilihat bahwa F hitung Levene's Test
sebesar 0,144 dengan signifikansi 0,706 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
kedua populasi memiliki varians yang sama atau homogen. Dapat terlihat pula
dari tabel diatas bahwa nilai t adalah 3,514 dengan probabilitas signifikansi 0,001
< 0,05, sehingga H1 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan tes post-test matematika kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Perbedaan rata-rata kedua kelas adalah sebesar 10,041.
Rata-rata hasil post-test kelas eksperimen adalah 86, sedangkan rata-rata
hasil post-test kelas kontrol adalah 76. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa hasil post-test pada kelas eskperimen lebih tinggi dibandingkan dengan
kelas Kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dalam penggunaan
metode picture and picture dengan media gambar flashcard terhadap hasil belajar
pada mata pelajaran matematika pada kelas eksperimen.
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Difference Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
nilai Equal variances assumed
.144 .706 3.514 47 .001 10.04167 2.85742 4.29328 15.79006
Equal variances not assumed
3.524 46.647 .001 10.04167 2.84979 4.30749 15.77585
55
4.5.1 Analisis Statistik Deskriptif Post-test
KKM di SD Kristen Satya Wacana pada mata matematika ditetapkan
menjadi 68, sehingga siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 68 dinyatakan
belum tuntas. Dari hasil pre-test yang dilakukan sebelumnya, jumlah siswa yang
mendapatkan nilai di atas KKM di kelas eksperimen sebesar 75% yakni 18 siswa
Setelah diberikan perlakuan yang berbeda dan diadakan post-test, jumlah siswa di
kelas eksperimen yang mendapatkan nilai di atas KKM meningkat menjadi
sebesar 96% yakni sebanyak 23 siswa Hasil nilai post-test di kelas eksperimen
dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9 Destribusi Frekuensi Nilai Post-test Matematika Kelas Eksperimen
Nilai Frekuensi (f)
Presentase (%)
65 – 71 3 13% 71 – 77 0 0% 77 – 83 4 17% 83 – 89 6 25% 89 – 95 7 28% 95 – 100 4 17%
Jumlah 24 100% Nilai Minimum 65 Nilai Maksimum 100 Rata-rata 86
Terdapat 1 siswa yang mendapat nilai dibawah nilai KKM yakni mendapat
nilai 65 yang merupakan nilai terendah pada post-test di kelas eksperimen. Nilai
tertinggi yakni 100 didapatkan oleh 4 siswa.
Pada pre-test di kelas kontrol, siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM
sebesar 68% yakni sebanyak 17 siswa. Dan meningkat menjadi sebesar 88% yakni
sebanyak 22 siswa pada post-test. Hasil nilai post-test di kelas kontrol dapat
dilihat pada tabel 4.10.
56
Tabel 4.10
Destribusi Frekuensi Nilai Post-test Matematika Kelas Kontrol
Nilai Frekuensi (f)
Presentase (%)
50 – 58 2 8% 58 – 66 1 4% 66 – 74 5 20% 74 – 82 12 48% 82 – 90 4 16% 90 – 98 0 0% 98 – 100 1 4%
Jumlah 25 100% Nilai Minimum 50 Nilai Maksimum 100 Rata-rata 76
Terdapat 3 siswa yang mendapat nilai dibawah nilai KKM yakni mendapat
nilai 50, 50, dan 65. Nilai terendah pada post-test di kelas eksperimen adalah 50.
Nilai tertinggi yakni 100 didapatkan oleh 1 siswa.
4.6 Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan pada hasil post-test kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Rumusan pengujiannya sudah tertera pada bab II yaitu:
1. H0: X1=X2 dan nilai sig > 0,05.
Dari rumusan tersebut dapat ditarik pernyataan bahwa “Rata-rata hasil post-test
kelas eksperimen (Kelas 2A) sama dengan rata-rata hasil post-test kelas kontrol
(Kelas 2B). Yang berarti tidak ada pengaruh penggunaan metode picture and
picture dengan media gambar flashcard dengan pembelajaran biasanya”.
2. H1: X1 > X2 dan nilai sig < 0,05
Dari rumusan yang sudah dijelaskan dapat ditarik pernyataan bahwa “Rata-rata
hasil post-test kelas eksperimen (Kelas 2A) tidak sama dengan rata-rata hasil
57
post-test kelas kontrol (Kelas 2B). Yang berarti ada pengaruh penggunaan
metode picture and picture dengan media gambar flashcard dengan
pembelajaran biasanya”.
Uji hipotesis dilaksanakan bertujuan untuk menguji H0 dan H1. Apakah H0
ditolak dan H1 diterima. Untuk menguji hipotesis digunakan uji beda rata-rata
yaitu Independent Samples T-Test. Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada
nilai post-test dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk pengambilan
keputusan apakah H0 ditolak atau diterima maka menggunakan taraf signifikansi,
untuk signifikansi > 0,05 H0 diterima (varian sama), signifikansi < 0,05 jadi H0
ditolak (varian berbeda).
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.8 tampak bahwa nilai t adalah
0,144 dengan nilai signifikansi 0,001 dari nilai signifikansi menunjukkan lebih
kecil dari 0,05 (α) atau 0,001< 0,05, sehingga H1 diterima dan H0 ditolak, maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dalam penggunaan
metode picture and picture dengan menggunaan media gambar flashcard terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas 2 bilingual. Yakni
perbandingan rata-rata nilai post-test pada kelas eksperimen yang lebih tinggi
daripada kelas kontrol.
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis nilai pre-test matematika kelas 2 SD Kristen
Satya Wacana Salatiga tahun ajaran 2012/2013 telah dibagi menjadi kelas
eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut adalah
homogen. Hal demikian berarti bahwa data berdestribusi normal dan memiliki
varian yang tidak berbeda secara signifikan. Sehingga menunjukkan bahwa
kondisi awal siswa sebelum diberi perlakuan masih dalam kondisi yang sama.
Kemudian menentukan kelas eksperimen yang diberi perlakuan dalam proses
kegiatan belajar mengajar yang menerapkan metode picture and picture dengan
menggunakan media gambar flashcard dan kelas kontrol yang diberi
pembelajaran dengan metode konvensional yang biasa guru lakukan dalam
kegiatan pembelajaran yakni metode diskusi dengan menggunakan media Power
Point. Setelah diberi perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan
58
post-test. Pelaksanaan post-test bertujuan untuk membuktikan rata-rata hasil
belajar kelas eksperimen atau kelas kontrol yang lebih tinggi.
Pembelajaran dengan menerapkan metode picture and picture dengan
menggunakan media gambar flashcard dapat memotivasi siswa untuk
bersemangat dan saling bekerjasama dalam kelompok untuk memperdalam materi
yang diberikan oleh guru. Hasil belajar matematika pada kelas eksperimenpun
lebih baik. Hal ini dapat terlihat dari setiap guru menanyakan hal-hal yang
berkaitan dengan materi siswa dapat mennjawab dengan mudah dan antusias.
Pembentukan kelompok ditentukan secara acak atas keputusan guru kelas. Maka
dengan demikian siswa yang lebih pandai dapat memberikan bantuan dan berbagi
pengetahuan kepada siswa lainnya. Dengan siswa belajara secara kelompok
terjalin komunikasi dan interaksi serta adanya kesempatan bagi siswa untuk saling
mengungkapkan pendapatnya. Hal ini dapat menumbuhkan motivasi dan
semangat belajar bagi siswa. Siswa juga termotivasi dan antusias dalam
mengerjakan tugas bersama kelompoknya sehingga terjadi persaingan untuk bisa
menyelesaikan tugas secepat mungkin.
Penerapan metode picture and picture dengan menggunakan media
gambar flashcard dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika kelas 2 bilingual. Hal ini terbukti selain dari rata-ratahasil nilai post-
test yang lebih tinggi, siswa di dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas terlihat
lebih aktif dan bersemangat.
Pada kelas kontrol yakni kelas 2B SD Kristen Satya Wacana Salatiga yang
kegiatan belajarnya menerapkan metode konvensional, dimana pembelajaran
dilakukan seperti biasanya dengan menggunakan metode diskusi kelompok
dengan peran guru yang menerangkan dengan bantuan media Power Point.
Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran juga nampak, hal demikian terbukti
karena setiap guru memberikan pertanyaan siswa menjawab dengan antusias.
Guru menjelaskan materi dengan melalui media Power Point, kemudian siswa
diberikan pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal yang terdapat pada media
Power Point.
59
Peranan guru kelas sangat mempengaruhi dalam kegiatan pembelajaran.
Kemampuan mengajar yang dimliki antar guru kelas berbeda-beda. Guru
matematika kelas 2 bilingual SD Kristen Satya Wacana sangat professional dan
menunjang tumbuhnya pembelajaran yang aktif, kreatif dan dapat menumbuhkan
semangat pada siswa. Hal demikian juga merupakan faktor lain yang dapat
mendukung meningkatnya hasil belajar matematika pada siswa selain dari
penerapan metode picture and picture dengan menggunakan media gambar
flashcard.
Dari hasil penelitian dan pengolahan data dapat diketahui bahwa hasil
post-test siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Secara umum
adanya perbedaan hasil belajar dikarenakan pada kelas eksperimen diterapkan
metode picture and picture dengan menggunakan media gambar flashcard dan
keterampilan siswa dalam bekerja sama, berkomunikasi, saling bertukar
pengetahuan dan pendapat untuk menyelesaikan tugas secara berkelompok
sehingga dapat menimbulkan antusias dan motivasi siswa untuk belajar dan pada
akhirnya berpengaruh terhadap hasil belajar matematika pada standard
kompetensi mengenal unsur-unsur bangun datar pada kelas 2 bilingual SD Kristen
Satya Wacana Salatiga.
Dapat dilihat pada diagram dalam gambar 4.1, rata-rata hasil post-test
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sudah memenuhi nilai KKM pada mata
pelajaran matematika yang sudah ditetapkan yakni 68 yaitu rata-rata hasil post-
test pada kelas eksperimen yaitu sebesar 86, sehingga lebih tinggi daripada kelas
kontrol yakni sebesar 76. Akan tetapi dapat dilihat bahwa pada kelas eksperimen
terdapat 1 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sedangkan pada kelas
kontrol terdapat 3 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. Jadi dapat
disimpulkan bahwa metode picture and picture dengan menggunakan media
gambar flashcard terbukti dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dan efektif
untuk diterapkan guru dalam pembelajaran pada mata pelajaran matematika pada
standard kompetensi mengenal unsur-unsur bangun datar. Seperti yang dapat
dilihat pada gambar 4.5.
60
Keterangan :
: Kelas eksperimen : Kelas kontrol
Gambar 4.5 Diagram Hasil Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
0
20
40
60
80
100
120
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425
Series1
Series2