BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek ...repository.upi.edu/35841/4/S_PKR_1505476_Chapter...
Transcript of BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek ...repository.upi.edu/35841/4/S_PKR_1505476_Chapter...
50 Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE DAN DESAIN PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
3.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
3.1.1.1 Profil Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Gambar 3.1
Logo Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat beralamat di Jl. Dr. Rajiman No. 6,
Pasir Kaliki, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40171. Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat di pimpin oleh Dr. Ir. Dewi Sartika, M.Si., yang membawahi
Sekretaris, Jabatan Fungsional, Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Kepala Bidang
Dikmenti, Kepala Bidang PLB, Kepala Bidang PNFI. Kemudian Skretaris
membawahi Kepala Subbag Perencanaan dan Program, Kepala Subbag Keuangan
dan Kepala Subbag Kepegawaian dan Umum. Subbagian Kepegawaian dan
Umum mempunyai sub di bawahnya yaitu Persuratan/Kearsipan, Kepegawaian,
Poliklinik, Koperasi, Kendaraan, Humas dan Hukum dimana yang menjadi tempat
penulis malakukan penelitian.
3.1.1.2 Sejarah
Sejarah pembentukan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat terjadi
bersamaan dengan digulirkannya Era Otonomi Daerah respo terhadap proses
reformasi yang menjadi sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), yang berubah dari sistem pemerintahan yang sentralistik ke
51
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pemerintahan daerah dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan
antara pemerintah pusat dan daerah.
Berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999, Wilaya NKRI dibagi dalam Provinsi,
daerah Kabupaten dan daerah Kota yang bersifat OTONOM, artinya daerah
Provinsi, daerah Kabupaten, dan daerah Kota berwenang mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat, dan masing-masing berdiri sendiri serta tidak mempunyai hubungan
hierarki satu sama lain.
Berdasarkan UU No, 22 Tahun 1999 Pasal 11 bidang pendidikan dan
kebudayaan merupakan salah satu bidang pemerintah yang wajib dilaksanakan
oleh daerah kabupaten dan daerah kota, namun berdasarkan pasal 9 ayat 2,
kewajiban tersebut tidak atau belum dapat dilaksanakan daerah kabupaten atau
daerah kota.
Karena itu berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999 Pasal 60, 61, dan 62 maka
Pemerintah Provinsi Jawa Barat membentuk perangkat daerah yang disebut Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat, sebagai unsur pelaksanaan Pemerintah Provinsi
Jawa Barat dalam bidang pendidikan. Dinas ini dipimpin oleh seorang kepala
dinas pendidikan yang diangkat oleh Gubernur Jawa Barat. Kepala Dinas
Pendidikan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretariat Daerah.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat merupakan penggabungan dari
kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional Jawa Barat yang beralamat di
Jalan Dr. Rajiman No. 06 Bandung dengan dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat yang beralamat di Jalan Banda No. 28 Bandung. Sesuai
dengan kesepakatan maka Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat di
tetapkan di Jalan Dr. Radjiman No. 06 Bandung.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (DISDIK JABAR) adalah sebuah
instansi yang berada di bawah kewenangan pemerintah Provinsi Jawa Barat.
DISDIK JABAR bertugas untuk merumuskan kebijaksanaan operasional di
bidang pendidikan dan melaksanakan sebagian kewenangan desentralisasi
Provinsi serta kewenangan yang dilimpahkan kepada Gubernur berdasarkan azas
dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Selain itu DISDIK JABAR mempunyai
tugas pokok sebagai berikut:
52
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
a. Perumusan kebijakan teknis operasional dibidang pendidikan.
b. Penyelengaraan pelayanan umum dibidang pendidikan.
c. Pembinaan manajemen dan memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan dasar,
dikmenjur, pendidikan menengah umum dan pendidikan tinggi, pendidikan
luar biasa, pendidikan luar sekolah serta UPTD.
d. Penyelenggaraan ketatausahaan Dinas.
3.1.1.3 Visi dan Misi
1. Visi
“Terwujudnya Pendidikan Maju di Jawa Barat guna membentuk SDM
yang berkarakter, cerdas, mandiri, menguasai IPTEK dan berbasis budaya Jawa
Barat”.
2. Misi
a. Meningkatkan sistem dan tata kelola atau manajemen pendidikan yang
maju.
b. Mengembangkan pendidikan berkarakter berbasis keluarga dan masyarakat.
c. Meingkatkan layanan pendidikan bermutu yang merata dan terjangkau
untuk semua.
d. Meningkatkan layanan pendidikan berbasis kewirausahaan dan produksi.
e. Meningkatkan layanan pendidikan untuk pembiasaan dan penguasaan
IPTEK.
f. Mengembangkan layanan pendidikan berbasis budaya Jawa Barat.
Objek penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu Standar Pengelolaan
Arsip Dinamis (X) merupakan variabel bebas (Independent Variable) dan
Variabel Efektivitas Kerja (Y) merupakan variabel terikat (Dependent Variable).
Penelitian ini penulis lakukan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang
beralamat di Jalan Dr. Radjiman No. 6 Telp. (022) 4264813 Fax. (022) 4264881
Bandung 40171).
Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana hubungan Standar
Pengelolaan Arsip Dinamis dengan Efektivitas Kerja Pegawai Subbagian
Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
53
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.2 Desain Penelitian
3.2.1 Metode Penelitian
Agar dapat mengadakan penelitian, Peneliti terlebih dahulu harus
menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman
atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian.
Arikunto (2002, hlm. 136) mejelaskan “Metode Penelitian adalah cara
yang digunkan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Tujuan
adanya metode penelitian adalah untuk memberikan gambaran kepada peneliti
mengenai langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sehingga permasalahan
tersebut dapat dipecahkan.
Metode yang dipakai dalam penulisan ini adalah dengan menggunakan
metode explanatory survey. Menurut Sambas Ali Muhidin (2011, hlm. 17) metode
survey adalah penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit
analis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala
suatu kelompok atau perilaku individu, dan hasilnya dapat digunakan sebagai
bahan pembuatan rencana atau pengambilan keputusan. Metode survey ini
merupakan studi yang bersifat kuantitatif dan umumnya survey menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpul datanya.
Metode survey ini penulis gunakan dengan cara menyebar angket
mengenai variabel standar pengelolaan arsip dinamis (X) untuk mengetahui
bagaimana pengelolaan arsip dinamis di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Untuk variabel Efektivitas Kerja Pegawai (Y) juga didapatkan dengan cara
penyebaran angket kepada pegawai Subbagian Kepegawaian Dan Umum Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis melakukan pengamatan di lapangan
untuk mendapatkan data penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu
mengetahui Hubungan Standar Pengelolaan Arsip Dinamis dengan Efektivitas
Kerja Pegawai Subbagian Kepegawaian di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
3.2.2 Operasional Variabel Penelitian
Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang satu sama lain berhubungan.
Berkaitan dengan hal ini variabel-variabel tersebut juga dapat disebut sebagai
objek penelitian. Menurut Setyosari (2010, hlm. 126) variabel penelitian adalah
54
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
hal-hal yang menjadi pusat kajian atau disebut juga fokus penelitian. Variabel
penelitian terdiri dari dua jenis, yaitu variabel bebas atau variabel penyebab
(independent variable), dan variabel terikat atau variabel tergantung (dependent
variable). Menurut Tuckman (dalam Setyosari, 2010, hlm. 128) menyatakan
bahwa “Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi,
yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk
menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati. Sedangkan
variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk
menentukan adanya hubungan atau pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang
muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh
peneliti itu.
Variabel yang terdapat dalam penelitian ini meliputi 2 (dua) variabel, yaitu
Standar Pengelolaan Arsip Dinamis sebagai variabel bebas (X), dan Efektivitas
Kerja Pegawai sebagai variabel terikat (Variabel Y). Maka bentuk
operasionalisasinya adalah sebagai berikut:
3.2.2.1 Efektivitas Kerja Pegawai
Dalam penelitian ini operasional variabel efektivitas kerja pagawai yaitu
sebagai berikut:
Tabel 1.1
Operasional Variabel Efektivitas Kerja Pegawai
Variabel Y Indikator Tingkat Pengukuran Skala Item
Efektivias Kerja
(Variabel Y)
“Efektivitas
adalah sejauh
mana organisasi
melaksanakan
seluruh tugas
pokoknya atau
mencapai semua
Kemampuan
Menyesuaikan
Diri atau
Keluwesan
(Fleksibelitas)
1. Tingkat kemampuan
menyeseuaikan diri
dengan prosedur yang
ditetapkan perusahaan
2. Tingkat kemampuan
menyesuaikan diri
dengan teknologi yang
digunakan perusahaan
Ordinal 1, 2, 13
Produktivitas
kerja
1. Tingkat pencapaian
target dari setiap hasil Ordinal 3, 4, 5, 6
55
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
sasarannya”.
(Richard M.
Steers, 1985,
hlm. 46)
dengan
indikator
padanan
sedarmayanti
(2009, hlm. 59)
pekerjaan
2. Tingkat banyaknya
pekerjaan yang
dilaksanakan sesui
dengan traget
3. Tingkat rendahnya
kesalahan dalam
melaksanakan
pekerjaan
4. Tingkat keterdukungan
sarana dan prasarana
Pemanfaatan
waktu
1. Tingkat kecepatan dan
ketepatan dalam
menyelesaikan
pekerjaan
2. Kesesuaian
penyelesaian pekerjaan
dengan target yang
telah ditentukan
3. Tingkat ketepatan
kehadiran dan waktu
pulang kerja
Ordinal 7, 8, 9
Kualitas Kerja
1. Tingkat kerapihan hasil
pekerjaan
2. Tingkat keakuratan
data atau hasil yang
dihasilkan
3. Tingkat ketelitian
menyelesaikan
pekerjaan
4. Tingkat kelancaran
dalam melakukan
Ordinal 10, 11,
12
56
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pekerjaan
Pencarian
Sumber Daya
Manusi
1. Tingkat kemampuan
mengintegrasikan sub
sistem untuk mencapai
tujuan dari organisasi
dengan efektif.
2. Tingkat penetapan dan
pemeliharaan
pedoman-pedoman
kebijakan yang
mendukung
peningkatan efektivitas
kerja.
3. Tingkat kemampuan
menelaah dan
mengendalikan
organisasi.
Ordinal 14,15, 16
3.2.2.2 Standar Pengelolaan Arsip Dinamis
Dalam penelitian ini operasional variabel standar pengelolaan arsip
dinamis yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.2
Operasional Variabel Standar Pengelolaan Arsip Dinamis
Variabel X Dimensi Indikator Tingkat Pengukuran Item
Standar
Pengelolaan
Arsip Dinamis
(X)
Pengelolaan
arsip dinamis
adalah proses
Prosedur
Pengeloaan
Arsip Dinamis
(Muhidin dan
Winata, 2016,
hlm. 34-35)
1. Peciptaan
Arsip
1. Penciptaan arsip sesuai
dengan Tata Naskah
Dinas
2. Arsip yang diciptakan
dicatat/direkam/diregistr
asi sesuai dengan sistem
yang digunakan
3. Arsip yang diciptakan
1-5
57
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pengendalian
arsip dinamis
secara efisien,
efektif, dan
sistematis
meliputi
penciptaan,
penggunaan dan
pemeliharaan
serta
penyusutan
arsip.
(UU No. 43
tahun 2009)
didistribusikan sesuai
dengan prosedur
4. Arsip yang diterima
dicatat/direkam/diregistr
asi sesuai dengan sistem
yang digunakan
5. Arsip yang diterima
didistribusikan sesuai
dengan prosedur
2. Penggunaa
n arsip
1. Arsip yang digunakan/
dipinjam dijaga
keautentikannya
2. Arsip yang digunakan/
dipinjam dijaga
keutuhan dan
keamanannya
6-7
3. Penyimpan
an dan
pemelihara
an arsip
1. Arsip aktif diberkaskan
sesuai dengan sistem
yang digunakan
2. Arsip inaktif ditata
sesuai dengan prosedur
3. Arsip disimpan sesuai
dengan sistem yang
digunakan
4. Arsip dialih mediakan
sesuai dengan prosedur
8-11
4. Penyusutan
arsip
1. Penyusutan arsip
didasarkan pada Jadwal
Retensi Arsip (JRA)
2. Arsip inaktif
dipindahkan sesuai
dengan prosedur
12-15
58
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Arsip yang sudah tidak
digunakan dimusnahkan
sesuai dengan prosedur
4. Arsip permanen
diserahkan kepada
pengelola kearsipan
sebagai arsip statis
Sarana dan
Prasarana
1. Standar
gedung
penyimpan
an arsip
dinamis
(Keputusan
Kepala ANRI
No. 03 Tahun
2000)
1. Lokasi gedung
penyimpanan arsip
berada di daerah yang
jauh dari segala sesuatu
yang dapat
membahayakan atau
mengganggu keamanan
fisik dan informasi arsip
2. Kontruksi gedung
penyimpanan arsip
dibuat untuk dapat
bertahan dari cuaca dan
tidak mudah terbakar
3. Apabila bangunan
bertingkat, masing-
masing lantai ruang
simpan arsip tingginya
260-280 cm
4. Apabila bangunan tidak
bertingkat, tinggi
ruangan disesuaikan
dengan tinggi rak yang
digunakan
16-19
2. Standar
ruangan
1. Beban muatan ruang
penyimpanan arsip 20-23
59
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
penyimpan
an arsip
dinamis
(Keputusan
Kepala ANRI
No. 03 Tahun
2000)
didasarkan pada rak dan
arsip yang disimpan
2. Kapasitas ruangan
simpan arsip inaktif pada
dasarnya sangat
tergantung pada kondisi
dan kemampuan instansi
3. Tingkat suhu udara tidak
lebih dari 27o
C dan
kelembaban tidak lebih
dari 60%;
4. Tingkat kualitas udara
ruang penyimpanan arsip
harus dijaga untuk
mejamin sirkulasi udara
lancar
3. Peralatan
yang
digunakan
untuk
penyimpan
an arsip
dinamis
(Peraturan
Kepala ANRI
No. 50 Tahun
2015)
1. Tingkat kesesuaian
penggunaan boks dan
folder arsip dengan
standar
2. Tingkat kesesuaian
penggunaan guide/sekat
dengan standar dengan
panjang 24 cm, lebar
35,5 cm dan tonjolan
sepanjang 1,5 cm
3. Tingkat kesesuaian
penggunaan Filing
cabinet idealnya berisi
50 buah folder, dengan
jumlah guide/sekat 20-40
buah.
24-27
60
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4. Tingkat kesesuaian
penggunaan rak arsip
dengan standar
Sumber Daya
Manusia
(SDM)
(Peraturan
Pemerintah
RI No. 28
Tahun 2012)
1. Kompetensi
dan Latar
belakang
pendidikan
karyawan
dalam
mengelola
arsip
dinamis
1. Kompetensi perjabat
struktural dibidang
kearsipan sekurang-
kurangnya Sarjana (S1)
dan telah mengikuti serta
lulus pendidikan dan
pelatihan kearsipan yang
dipersyaratkan
2. Kompetensi arsiparis
tingkat ahli sekurang-
kurangnya Sarjana (S1)
yang telah mengikuti dan
lulus pendidikan dan
pelatihan fungsional
arsiparis tingkat ahli
3. Kompetensi arsiparis
tingka terampil
sekurang-kurannya
Diploma III (D-III) yang
telah mengikuti dan lulus
pendidikan dan pelatihan
fungsional arsiparis
tingkat terampil
28-30
3.2.3 Populasi Penelitian
Menurut Sambas Ali Muhidin (2011, hlm. 129), Populasi (population atau
universe) adalah keseluruhan elemen, atau unit analisis yang memiliki ciri atau
karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi
perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan).
61
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Subbagian
Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Berikut ini tabel
jumlah pegawai yang menjadi populasi penelitian.
Tabel 3.3
Populasi Pegawai Subbagian Kepegawaian dan Umum Provinsi Jawa Barat
No. Klasifikasi Jumlah Pegawai
1. PNS Jabatan Struktural 1 Orang
2 Jabatan Fungsional Umum 52 Orang
3. Non PNS 4 Orang
Jumlah 57 Orang
Sumber: Subbagian Kepegawaian dan Umum
Dari tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berkut:
1. Jabatan struktural menurut Perka BKN No. 35 tahun 2011 adalah suatu
kedudukan yang menunjukan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorag
PNS dalam rangka memimpin suatu organisasi negara. Pegawai yang menjabat
sebagai pejabat struktural adalah Kepala Subaggaian Kepegawaian dan Umum.
2. Jabatan fungsional umum menurut Perka BKN No. 35 tahun 2011 adalah suatu
kedudukan yang menunjukan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seorag
PNS dalam suatu organisasi yang dalam melaksanakan tugasnya didasarkan
pada ketermapilan tertentu dan untuk kenaikan pangkatnya tidak disyaratkan
dengan angka kredit. Pegawai yang menjabat sebagai pejabat fungsional umum
sebanyak 52 orang dengan bidang kerjanya masing-masing termasuk tiga orang
petugas kearsipan.
3. Pegawai Non PNS merupakan pegawai yang statusnya belum menjadi pegawai
PNS. Jumlah pegawai Non PNS sebanyak empat orang yang terdiri dari dua
orang petugas entry data dan dua orang membantu dalam pengelolaan
kearsipan di Subbagian Kepegawain dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat.
62
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.2.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis membutuhkan teknik dan alat untuk
mengumpulkan data yang di butuhkan agar dapat mudah diolah sedemikian rupa.
Sebagai mana yang dikemukakan oleh Sambas Ali Muhidin dan Uep Tatang
Sontani (2011, hlm. 99) bahwa “teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.”
Teknik pengumpulan data yang diguanakan oleh penulis untuk penelitian
ini adalah Kuesioner.
Menurut Suharsimi (2010, hlm. 94) “Kuesioner adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.
Sedangkan menurut Sambas Ali Muhidin (2011, hlm. 45) alat pengumpul
data dengan kuesioner adalah berupa daftar pertanyaan yang disiapkan oleh
peneliti untuk disampaikan kepada responden yang jawabannya diisi oleh
responden sendiri.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini disusun menggunakan
skala Likert (likert scale). Menurut Sekaran (2006, hlm. 33) menyatakan bahwa
“skala likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan presepsi seseorang atau kelompok orang mengenai suatu gejala atau
fenomena”. Skala Untuk lebih jelas dapat dilihat pada contoh di bawah ini:
Tabel 3.2
Skal Likert (Likert Scale)
No Item Alternatif Jawaban
Tinggi Cukup Rendah Kurang
Sumber : (Muhidin S. A, 2010, Hlm. 38)
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini memiliki 4 jawaban
alternatif dengan masing-masing nilai/skor yang berbeda untuk setiap pernyataan
positif atau negatif. Berikut ini kriteria bobot penilaian dari setiap pernyataan
dalam kuesioner dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini:
63
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Table 3.3
Bobot Penilaian Kuesioner
Alternatif Jawaban Bobot Nilai
Positif (+) Negatif (-)
Tinggi 4 1
Cukup Tinggi 3 2
Rendah 2 3
Kurang 1 4
3.2.5 Pengujian Instrumen Penelitian
Dalam pengumpulan data, maka dilakkukan pengujian terhadap alat ukur
(instrumen) yang akan digunakan. Pengujian instrumen ini meliputi uji validitas
dan uji reliabilitas. Uji validitas dan uji reliabilitas ini diperlukan sebagai upaya
memaksimalkan kualitas alat ukur sehingga dengan menggunakan instrumen yang
valid dan reliabel diharapkan hasil dari penelitian pun akan menjadi valid dan
reliabel.
3.2.5.1 Uji Validitas
Dalam suatu penelitian, untuk mengetahui kevalidan suatu instrumen maka
dilakukan uji validitas. Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 25) mengemukakan
bahwa “suatu instrumen penelitian dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur
sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur.” Maka uji validitas ini dilakukan
untuk mengetahui apakah instrumen yang dipakai benar-benar mengukur apa
yang seharusnya diukur.
Adapun langkah kerja mengukur validitas instrumen penelitian menurut
Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 26) sebagai berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada
responden yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya
lembaran data yang terkumpul, termasuk didalamnya memeriksa
kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan/pengolahan
data selanjutnya.
64
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang
sudah diisi pada tabel pembantu.
6. Menghitung nilai koefisien korelasi Rank Spearman untuk setiap
bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.
7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-
2, makan n merupakan jumlah responden yang dilibatkan dalam uji
validitas, yaitu 20 orang sehingga diperoleh db = 20-2 = 18, dan α 5%.
8. Membuat kesimpulan, yaitu dengan cara membandingkan nilai
rhitungdan nilai rtabel, dengan kriteria sebagai berikut:
Jika rhitung˃ rtabel, maka instrumen dinyatakan valid.
Jika rhitung˂ rtabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid.
Untuk menguji validitas tiap butir angket, maka skor-skor yang ada pada
butir yang dimaksud (X) dikorelaksikan dengan skor total (Y). Sedangkan untuk
mengetahui indeks korelasi alat pengumpul data maka menggunakan formula
tertentu, yaitu koefisien korelasi Rank Spearman yang dikemukakan oleh
Spearman sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√∑ ∑
Dimana :
∑ ( )
∑
( )
∑ ( )
∑
( )
Keterangan:
Rs : Koefisien korelasi Rank Spearman
X : Skor tiap butir angket dari tiap responden
Y : Skor total
∑X : Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y : Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2 : Jumlah jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y2 : Jumlah jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
N : Banyaknya responden
d : Selisih dari rank variabel x dengan rang variabel y
65
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
t : banyaknya anggota kembar pada suatu perkembaran
3.2.5.2 Uji Reliabilitas
Setelah melakukan uji validitas instrumen, maka dilakukan pengujian alat
pengumpulan data yang kedua yaitu uji reliabilitas instrumen. Sambas Ali
Muhidin dan Uep Tatang Sontani (2011, hlm. 123) mengemukkan bahwa “suatu
instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan
cermat akurat.” Maka tujuan dari dilakukannya uji reliabilitas ini adalah untuk
mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya.
Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (Muhidin, 2011, hlm. 31)
sebagai berikut:
[
] [
∑
]
Dimana rumus varians sebagai berikut (Arikunto, 2010, hlm. 239) :
∑
(∑ )
Keterangan:
: reliabilitas instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha
k : banyaknya bulir soal
∑ : jumlah varians bulir
: varians total
∑X : jumlah skor
N : jumlah responden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas
instrumen penelitian seperti yang dijabarkan oleh Sambas Ali Muhidin (2010,
hlm. 31-35), adalah sebagai berikut:
a. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada
responden yang bukan responden sesungguhnya.
b. Mengumpulkan data hasil iju coba instrumen.
c. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya
lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa
kelengkapan pengisian item angket.
66
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item
yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau
pengolahan data selanjutnya.
e. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang
sudah diisi responden pada tabel pembantu.
f. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.
g. Menghitung nilai koefisien alfa.
h. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n–
2.
i. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan
nilai tabel r. Kriterianya:
1) Jika nilai > nilai , maka instrumen dinyatakan reliabel.
2) Jika nilai < nilai , maka instrumen dinyatakan tidak
reliabel.
3.2.5.3 Hasil Uji Validitas Instrumen X (Standar Pengeloaan Arsip Dinamis)
Teknik Uji Validitas yang digunakan adalah Korelasi Rank Spearman dan
perhitungan menggunakan aplikasi SPSS 23 for windows. Dari 8 indikator yang
terdapat standar pengelolaan arsip dinamis diuraikan menjadi 33 butir pertanyaan
angket yang disebar kepada 20 orang responden. Berikut hasil uji coba angket:
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas X (Standar Pengelolaan Arsip Dinamis)
No.
Item
Nilai Hitung Korelasi
(rhitung) Titik Kritis Keterangan
1 0,582 0,399 Valid
2 0,806 0,399 Valid
3 0,620 0,399 Valid
4 0,607 0,399 Valid
5 0,582 0,399 Valid
6 0,472 0,399 Valid
7 0,802 0,399 Valid
8 0,559 0,399 Valid
9 0,694 0,399 Valid
10 0,268 0,399 Tidak Valid
11 0,764 0,399 Valid
12 0,547 0,399 Valid
67
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
13 0,431 0,399 Valid
14 0,585 0,399 Valid
15 0,431 0,399 Valid
16 0,609 0,399 Valid
17 0,764 0,399 Valid
18 0,714 0,399 Valid
19 0,768 0,399 Valid
20 0,616 0,399 Valid
21 0,664 0,399 Valid
22 0,616 0,399 Valid
23 0,363 0,399 Tidak Valid
24 0,441 0,399 Valid
25 0,333 0,399 Tidak Valid
26 0,714 0,399 Valid
27 0,722 0,399 Valid
28 0,818 0,399 Valid
29 0,645 0,399 Valid
30 0,566 0,399 Valid
31 0,714 0,399 Valid
32 0,696 0,399 Valid
33 0,559 0,399 Valid
Sumber: Data hasil pengolahan SPSS 23 for widows
Berdasarkan tabel di atas, dinyatakan bahwa dari 33 pertanyaan terdapat 3
butir penyataan yang dinyatakan tidak valid. Maka, hanya 30 butir pertanyaan
yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dari variabel standar
pengelolaan arsip dinamis (X) karena pertanyaan kuesioner tersebut memiliki
nilai koefisien korelasi butir total r hitung > r tabel dikatakan valid.
3.2.5.4 Hasil Uji Validitas Intrumen Varibel Y (Efektivitas Kerja)
Selanjutnya untuk hasil uji coba validitas variabel Y, teknik Uji Validitas
yang digunakan adalah Korelasi Product Moment dan perhitungan menggunakan
aplikasi SPSS 23 for windows. Dari 5 indikator yang terdapat dalam efektivitas
68
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kerja diuraikan menjadi 16 butir pertanyaan angket yang disebar kepada 20 orang
responden. Berikut hasil uji coba angket:
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Y (Efektivitas Kerja)
No.
Item
Nilai Hitung Korelasi
(rhitung) Titik Kritis Keterangan
1 0,616 0,399 Valid
2 0,677 0,399 Valid
3 0,782 0,399 Valid
4 0,442 0,399 Valid
5 0,511 0,399 Valid
6 0,596 0,399 Valid
7 0,672 0,399 Valid
8 0,554 0,399 Valid
9 0,586 0,399 Valid
10 0,518 0,399 Valid
11 0,577 0,399 Valid
12 0,575 0,399 Valid
13 0,504 0,399 Valid
14 0,620 0,399 Valid
15 0,463 0,399 Valid
16 0,442 0,399 Valid
Sumber: Data hasil pengolahan SPSS 23 for widows
Berdasarkan tabel di atas, dinyatakan bahwa dari 16 pertanyaan seluruhnya
valid. Maka, seluruh butir pertanyaan yang dapat digunakan sebagai alat untuk
mengumpulkan data dari variabel Efektivitas Kerja (Y) karena pertanyaan
kuesioner tersebut memiliki nilai koefisien korelasi butir total r hitung > r tabel
dikatakan valid.
Dengan demikian, secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji
coba dapat ditampilkan dengan tabel berikut ini:
69
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6
Rekapitulasi Uji Coba Angket
No. Varibel
Jumlah Item Angket
Sebelum Uji
Coba
Setelah Uji
Coba
Tidak
Valid
1 Standar Pengelolaan Arsip
Dinamis 33 30 3
2. Efektivitas Kerja 16 16 -
Sumber: Hasil Pengolahan Data Uji Coba Angket
3.2.5.5 Hasil Uji Reliabilitas Varibel X (Standar Pengelolaan Arsip Dinamis)
dan Variabel Y (Efektivitas Kerja)
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas angket sebagaimana terlampir,
rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.7
Rekapitulasi Hasil Reliabilitas Varibel X dan Y
No. Variabel Hasil
Keterangan r hitung r tabel
1 Standar Pengelolaan
Arsip Dinamis 0,949 0,399 Reliabel
2 Efektivitas Kerja 0,864 0,399 Reliabel
Sumber: Rekapitulasi hasil pengolahan data dengan SPSS 23 for widows
Berdasarkan tabel di atas, hasil uji reliabilitas variabel X dan Y
menunjukan bahwa kedua variabel tersebut dinyatakan reliabel karena nilai r hitung
> r tabel. Hasil perhitungan dari angket variabel Standar Pengelolaan Arsip
Dinamis (X) dinyatakan reliabel karena nilai r hitung > r tabel (0,747>0,396),
selanjutnya hasi perhitungan angket variabel Efektivitas Kerja dinyatakan reliabel
juga karena nilai r hitung > r tabel (0,864>0,396).
Dengan demikian dari hasil pengujian di atas penulis menyimpulkan
bahwa instrumen valid dan reliabel, sehingga penelitian dapat dilanjutkan artinya
bahwa tidak ada hal yang menjadi kendala terjadi kegagalan penelitian yang
disebabkan instrumen belum teruji validitas dan reliabilitasnya.
70
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.2.6 Teknik Analisis Data
Menurut Sotani dan Muhidin (2011, hlm. 158) teknik analisis data dapat
diartiakan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan
mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat
datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-
masalah yang berkaitan dengan kegiatan peneliti, baik berkaitan dengan deskripsi
data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang
karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel
(statistik).
Adapun tujuan dilakukannya analisis data yaitu: mendeskripsikan data,
dan membuat kesimpulan tentak karakteristik populasi:
3.2.6.1 Teknik Analisis Data Deskriptif
Salah satu teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis data deskritif. Sotani dan Muhidin (2011, hlm. 163) mengemukakan
bahwa “Analisis data penelitian secara deskritif yang dilakukan melalui statistika
deskriftif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atua menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian”.
Analisis data tersebut dilakukan agar menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no. 1 dan rumusan masalah no. 2,
maka teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif, tujuannya
agar mengetahui gambaran standar pengelolaan arsip dinamis dan mengetahui
gambaran efektivitas kerja pegawai Subbagian Kepegawaian dan Umum Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Secara khusus analisis data deskripstif yang
digunakan adalah dengan menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran data
yang telah diperoleh, kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan diagram.
Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut maka langkah-langkah
prosedur yang dapat dilakukan adalah sebagai berkut:
1. Membuat tabel perhitungan dan menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh.
71
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Tentukan ukuran variabel yang digunakan. Menurut teori, ukuran variabel
standar pengelolaan arsip dinamis dan efektivitas kerja pegawai yaitu tinggi,
cukup tinggi, rendah dan kurang.
3. Membuat tabel ditribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berkut:
a. Menentukan nilai tengah pada option intrumen yang sudah ditentukan, dan
mambagi dua sama banyak option intrumen berdasarkan nilai tengah.
b. Memasangkan ukuran variabel dengan kelompok option instrumen yang
sudah ditentukan.
c. Menghitung banyaknya frekuensi masing-masing option yang dipilih oleh
responden, yaitu dengan melakukan tally terhadap data yang diperoleh
untuk dikelompokan pada ketegori atau ukuran yang ditentukan.
d. Menghitung persentasi perolehan data untuk masing-masing kategori,
yaitu hasil bagi frekuensi pada masing-masing kategori dengan jumlah
responden, dikali seratus persen. Untuk mengetahui kecenderungan
jawaban responden dan fenomena di lapangan digunakan analisis persetase
dengan menggunakan formula. Ridwan dan Sunarto (2013, hlm. 48)
menyatakan persentasenya sebagai berikut:
Keterangan:
= persentase
= data yang didapatkan
= jumlah seluruh data
= bilangan konstan
Tabel 3.8
Distribusi Frekuensi
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase %
1 Tinggi
2 Cukup Tinggi
3 Kurang
2 Rendah
Sumber : (Muhidin S. A, 2010, Hlm. 38)
72
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4. Tentukan ukuran variabel yang digambarkan
Tabel 3. 9
Ukuran Variabel Penelitian
Variabel X
(Standar Pengelolaan Arsip Dinamis)
Variabel Y
(Efektivitas Kerja Pegawai)
Tinggi Tinggi
Cukup Tinggi Cukup Tinggi
Kurang Kurang
Rendah Rendah
5. Membuat grafik dengan penyajian data melalui tabel, kemudian
dipersentasekan dan dibuat grafiknya, sehingga terlihat gambaran standar
pengelolaan arsip dinamis dan efektivitas kerja pegawai dalam bentuk grafik,
seperti contoh berikut:
Gambar 3.2
Contoh Grafik Deskriptif
6. Memberikan penafsiran sesuai dengan hasil pada tabel distribusi frekuensi.
3.2.5.2 Teknik Analisis Data Korelasi Rank Spearman
Analisis data korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi
Rank Spearman. Teknik analisis korelasi Rank Spearman ini peneliti gunakan
untuk mencari seberapa kuat hubungan standar pengelolaan arsip dinamis dengan
efektivitas kerja pegawai dimana data yang diperoleh dari lapangan variabel X
dan variabel Y yang ke dua-duanya memiliki tingkat pengukuran berskala ordinal.
0%
5%
10%
15%
20%
25%
1 2 3 4
73
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Adapun rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
∑
( )
Sumber: Sidney Siegel dan N. John Castellan, Jr (dalam Somantri dan Muhidin,
2006, hlm. 180)
Dimana:
= Koefisien korelasi rank spearman
= Banyaknya ukuran sampel
∑ = Jumlah kuadrat dari selisih rangk variabel X dengan rangk
variabel Y
Penggunaan rumus di atas digunakan apabila kurang dari 20% skor-skor
pada sebuah kelompok peringkatnya sama. Bila lebih dari 20% maka penggunaan
rumus untuk mencari koefisien korelasi rank spearman yang digunakan adalah:
∑ ∑ ∑
√∑ ∑
d : Selisih dari rank variabel X dan Y
i : banyaknya anggota kembar pada suatu perkembaran
Selanjutnya untuk melihat tingkat keeratan hubungan antara variabel yang
diteliti, maka dapat diketahui dengan melihat koefisien korelasi Rank Spearman
dengan tabel batas-batas korelasi dari Guilford Empirical Rules seperti tampak
pada tabel berikut ini:
Tabel 3.102
Guilford Empirical Rules
Besar rxy Intrepretasi
0,00 - < 0,20 Hubungan sangat lemah (diabaikan, dianggap
tidak ada)
≥0,20 - < 0,40 Hubungan rendah
≥ 0,40 - < 0,70 Hubungan sedang atau cukup
≥ 0,70 - < 0,90 Hubungan kuat atau tinggi
≥ 0,00 - < 1,00 Hubungan sangat kuat atau tinggi
Sumber: Muhidin dan Somantri, 2006, hlm. 180
74
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.2.7 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui korelasi dari kedua
variabel yang akan diteliti dengan menggunakan perhitungan statistik. Pengujian
hipotesis dilakukan dengan merancang Hipotesis Nol (Ho) dan Hipotesis
Alternatif (H1). Penetapan Hipotesis Nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (H1)
digunakan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel
yang diteliti. Hipotesis penelitian yang diajukan adalah Hipotesis Alternatif (H1).
Sedangkan untuk keperluan analisis statistik, hipotesisnya berpasangan dengan
Hipotesis Nol (Ho). Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan melalui hipotesis
berikut.
Pengujian hipotesis untuk mengetahui korelasi dari kedua variabel yang
akan diteliti dengan menggunakan perhitungan statistik adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis penelitian
H0 : Tidak Terdapat Hubungan yang Signifikan antara Standar Pengelolaan
Arsip Dinamis dengan Efektivitas Kerja
H1 : Terdapat Hubungan yang Signifikan antara Standar Pengelolaan
Arsip Dinamis dengan Efektivitas Kerja i
2. Tentukan ρtabel dengan membuat tabel penolong sebagai berikut:
Tabel 3.11
Tabel Pembantu Perhitungan Korelasi Rank Spearman
No.Resp. Xi Yi Rx Ry Rx.Ry Rx2 Ry2 Di Di2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2
3
N
Jumlah
Sumber: Muhidin dan Somantri, 2006, hlm. 180
Keterangan:
Kolom 1 : Diisi nomor,sesuai dengan banyaknya responden
Kolom 2 : Diisi skor variabel X yang diperoleh masing-masing responden
Kolom 3 : Diisi skor variabel Y yang diperoleh masing-masing responden
75
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kolom 4 : Diisi rangking skor variabel X
Kolom 5 : Diisi rangking skor variabel Y
Kolom 6 : Diisi hasil kali rangking skor variabel X dengan rangking skor
variabel Y
Kolom 7: Diisi kuadrat rangking skor variabel X
Kolom8 : Diisi kuadrat rangking skor variabel Y
Kolom 9: Diisi hasil pengurangan rangking skor variabel X dengan rangking
skor variabel Y
Kolom 10: Diisi kuadrat hasil pengurangan rangking skor variabel X dengan
rangking skor variabel Y.
3. Tentukan ρhitung dengan rumus sebagai berikut:
∑
( )
Dimana:
ρ = Koefisien korelasi rank sperman
n = Banyaknya ukuran sampel
∑ = Jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dengan rank variabel Y
Penggunaan rumus di atas digunakan apabila kurang dari 20% skor-
skor pada sebuah kelompok peringkatnya sama. Bila lebih dari 20% maka
penggunaan rumus untuk mencari koefisien korelasi rank spearman yang
digunakan adalah:
∑ ∑ ∑
√∑ ∑
d : Selisih dari rank variabel X dan Y
i : banyaknya anggota kembar pada suatu perkembaran
Pengujian hipotesis juga dapat dilakukan dengan menggunakan
software SPSS (analisis Rank Spearman) dengan langkah-langkah menurut
Suliyanto (2014, hlm. 163-165) sebagai berikut :
a. Aktifkan program SPSS sehingga tampak spreadsheet.
b. Aktifkan Variable View, kemudian isi data sesuai dengan keperluan
76
Sintiya Nuri Rosmalia, 2019 HUBUNGAN STANDAR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DENGAN EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
c. Setelah mengisi Variabel View, Klik Data View, isikan data sesuai dengan
skor total variabel X dan Y yang diperoleh dari responden.
d. Klik Analyze Correlate Bevariate...
e. Masukan variabel X dan Y
f. Pada Correlation Coeficients pilih Spearman.
g. Pada Test of Significance pilih One-tailed (Karena hipotesisnya telah
menunjukan arah, yaitu “terdapat hubungan positif”).
h. Abaikan pilihan lainnya (biarkan pada posisi Default) OK
i. Maka akan muncul hasilnya.
4. Kesimpulan
Berdasarkan uji hipotesis tersebut, maka hipotesis statistik penelitian ini
dapat disimpulkan sebagai berikut:
Jika ρhitung ≥ ρtabel atau Sig. ≤ 0,05 maka H0 ditolak, H1 diterima
Jika ρhitung ≤ ρtabel, atau Sig. > 0,05 maka H0 diterima, H1 ditolak