LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN...

97
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU DINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No. 07 Kompleks Perkantoran Gunung Tinggi LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017

Transcript of LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN...

Page 1: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBUDINAS KESEHATAN

Jl. Dharma Praja No. 07 Kompleks Perkantoran Gunung Tinggi

LAPORAN KINERJA(LKj)

TAHUN 2017

Page 2: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

i

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas

berkat taufik dan hidayahnya Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2017 Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu dapat disusun dengan baik.

Laporan Kinerja (LKj) adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan

fungsi yang dipercayakan kepada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah atas

penggunaan anggaran.

Perencanaan strategis Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu tertuang

dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 17 tahun 2016

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2016-2021. Maka dalam siklus Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang diatur dengan Peraturan

Presiden Nomor 29 tahun 2014, Laporan Kinerja tahun 2017 adalah merupakan

pertanggungjawaban tahun kedua dalam periode RPJMD tersebut. Laporan

Kinerja ini disusun dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara dan

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Atas dasar peraturan

tersebut, Laporan Kinerja diukur berdasarkan indikator sasaran strategis dan

target kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja

Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2017 yang merupakan penjabaran dari target

kinerja RPJMD tahun kedua dan RKPD tahun 2017 yang sudah ditetapkan

dalam Perjanjian Kinerja tahun 2017.

Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun

Anggaran 2017 ini merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan

Perencanaan Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT), yang

berisi informasi capaian Indikator Kinerja melalui program/kegiatan yang telah

ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi dan pemecahan masalahnya.

Kami sadari bahwa Laporan Kinerja ini masih sangat jauh dari sempurna,

dan kami sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak demi perbaikan

Page 3: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

ii

tahun-tahun berikutnya. Semoga Laporan Kinerja ini dapat menjadi sarana

evaluasi bagi seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu agar

memacu kinerja ke depan lebih produktif, profesional, efektif dan efisien dalam

rangka untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Akhirnya kami

sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah

bekerja keras dalam penyusunan Laporan Kinerja ini dan semoga Allah SWT

senantiasa memberi petunjuk dan kekuatan kepada kita semua dalam

melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan.

Batulicin, Januari 2018

KEPALA DINAS KESEHATANKABUPATEN TANAH BUMBU,

Dr. H. M. DAMRAH, Sos., M. SiNIP. 19690101 199101 1 006

Page 4: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR............................................................................ v

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... viii

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................. 1

A. Latar Belakang................................................................ 1

B. Tugas Pokok dan Fungsi ................................................ 3

C. Struktur Organisasi ......................................................... 4

D. Analisis Aspek Strategis.................................................. 6

E. Sistematika Penyajian..................................................... 12

BAB II. PERENCANAAN KINERJA .................................................. 14

A. Program dan Kegiatan Tahun 2017 ................................ 16

B. Penetapan Kinerja........................................................... 17

C. Rencana Aksi Kinerja...................................................... 17

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ................................................. 19

A. Capaian Kinerja ............................................................... 20

B. Capaian Indikator Kinerja Utama ..................................... 21

C. Capaian Kinerja Tahun 2017…………………………….... 23

D. Evaluasi dan Analisis Capaian Sasaran Strategis

Tahun 2017…………………………................................... 24

E. Realisasi Anggaran……………………………................... 83

BAB IV. PENUTUP ............................................................................ 87

A. Kesimpulan ..................................................................... 87

B. Saran .............................................................................. 87

LAMPIRAN

Page 5: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Keadaan Tenaga Berdasarkan Jumlah dan Jenis

Pegawai ............................................................................. 7

Tabel 1.2 Jenis dan Jumlah Sarana Kesehatan ................................ 7

Tabel 1.3 Alokasi Pembiayaan Kesehatan ........................................ 8

Tabel 1.4 Indikator Kinerja Utama ..................................................... 11

Tabel 2.1 Rencana Kinerja Tahunan ................................................. 14

Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja.............................................. 20

Table 3.2 Pencapaian IKU................................................................. 14

Tabel 3.3 Ringkasan Tingkat Capaian Kinerja 2017.......................... 24

Tabel 3.4 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 1............................. 25

Tabel 3.5 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 2............................. 31

Tabel 3.6 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 3............................. 53

Tabel 3.7 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 4............................. 67

Tabel 3.8 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 5............................. 69

Tabel 3.9 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 6............................. 72

Tabel 3.10 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 7........................... 80

Tabel 3.11 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 8........................... 81

Tabel 3.12 Realisasi Anggaran.......................................................... 83

Page 6: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Struktur Organisasi ........................................................ 5

Gambar 3.1 Capaian IKU................................................................... 23

Gambar 3.2 Ringkasan Capaian Kinerja............................................ 24

Gambar 3.3 Rasio Tenaga Dokter Per Satuan Penduduk ................. 26

Gambar 3.4 Rasio Posyandu Per Satuan Balita ................................ 27

Gambar 3.5 Strata Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri ............... 29

Gambar 3.6 Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri................. 30

Gambar 3.7 Persentase Pelayanan Ibu Hamil Mendapatkan

Antenatal Minimal 4 kali ................................................. 34

Gambar 3.8 Prevalensi AKI per 100.000 Kelahiran Hidup ................. 35

Gambar 3.9 Prevalensi AKN per 1.000 Kelahiran Hidup ................... 37

Gambar 3.10 Prevalensi AKB per 1.000 Kelahiran Hidup.................. 37

Gambar 3.11 Prevalensi AKBa per 1.000 Kelahiran Hidup................ 38

Gambar 3.12 Persentase KB Aktif ..................................................... 39

Gambar 3.13 Angka Kesakitan Malaria (API) .................................... 40

Gambar 3.14 Angka Kesakitan Filaria (MF rate) < 1% ...................... 41

Gambar 3.15 Insiden Rate DBD/100.000 Penduduk ......................... 41

Gambar 3.16 Persentase Penemuan Kasus Baru Kusta Tanpa

Cacat............................................................................ 43

Gambar 3.17 Keberhasilan Pengobatan TB BTA+ ............................ 44

Gambar 3.18 Persentase Kasus HIV yang Diobati ............................ 45

Gambar 3.19 Persentase Puskesmas Melaksanakan Pemeriksaan

dan Tata Laksana Pneumonia melalui Program

MTBS ........................................................................... 46

Gambar 3.20 Persentase Puskesmas Melaksanakan Pengendalian

PTM Terpadu ............................................................... 47

Gambar 3.21 Persentase Kebijakan Kawasan Tanpa Asap Rokok

Di Sekolah.................................................................... 48

Gambar 3.22 Persentase Desa yang Melaksanakan Pelayanan

Posbindu PTM.............................................................. 48

Gambar 3.23 Persentase Perempuan 30-50 Tahun yang Dideteksi

Page 7: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

vi

Kanker Serviks dan Payudara...................................... 49

Gambar 3.24 Persentase Anak Usia 0-11 bulan Mendapat Imunisasi

Dasar Lengkap............................................................. 50

Gambar 3.25 Persentase Sinyal Kewaspadaan Dini yang Direspon . 51

Gambar 3.26 Persentase Persalinan di Fasilitas Kesehatan............. 51

Gambar 3.27 Persentase Desa yang Memiliki Posyandu Lansia ...... 52

Gambar 3.28 Persentase D/S............................................................ 55

Gambar 3.29 Persentase Balita < 6 bulan Mendapat ASI Eksklusif .. 57

Gambar 3.30 Persentase Rumah Tangga yang Mengkonsumsi

Garam Beryodium ........................................................ 58

Gambar 3.31 Persentase Anak Balita Dapat Vit A............................. 58

Gambar 3.32 Persentase Bumil Dapat TTD Minimal 90 Tablet ......... 59

Gambar 3.33 Persentase Ibu Nifas Mendapatkan Vit A .................... 60

Gambar 3.34 Persentase Bayi Baru Lahir Mendapat IMD ................. 61

Gambar 3.35 Persentase BBLR ........................................................ 62

Gambar 3.36 Persentase Balita di Timbang Naik Berat Badannya ... 63

Gambar 3.37 Persentase Balita di Timbang Tidak Naik Berat

Badannya ..................................................................... 63

Gambar 3.38 Persentase Balita 2T.................................................... 64

Gambar 3.39 Persentase Balita BGM................................................ 65

Gambar 3.40 Persentase Ibu Hamil Anemia...................................... 65

Gambar 3.41 Persentase Kunjungan Neonatal 1 (KN1) .................... 66

Gambar 3.42 Persentase Bumil KEK................................................. 67

Gambar 3.43 Persentase Puskesmas yang Menyelenggarakan

Kegiatan Kesehatan Remaja........................................ 68

Gambar 3.44 Persentase Puskesmas yang Melakukan Penjaringan

Kesehatan Untuk Peserta Didik Kelas 1 ...................... 70

Gambar 3.45 Persentase Puskesmas yang Melakukan Penjaringan

Kesehatan Untuk Peserta Didik Kelas VII dan X.......... 70

Gambar 3.46 Persentase Sekolah yang Mendapat Promosi

Kesehatan .................................................................... 71

Gambar 3.47 Persentase Desa yang Melakukan STBM ................... 73

Gambar 3.48 Persentase TTU yang Memenuhi Syarat Kesehatan ... 74

Gambar 3.49 Persentase TPM yang Memenuhi Syarat Kesehatan .. 75

Page 8: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

vii

Gambar 3.50 Persentase RS yang Melakukan Pengolahan Limbah

Medis Sesuai Standar .................................................. 76

Gambar 3.51 Persentase Daerah Potensial yang Melaksanakan

Strategi Adaptasi Dampak Kesehatan Akibat

Perubahan Iklim ........................................................... 77

Gambar 3.52 Persentase Kab/Kota yang Menyelenggarakan

Tatanan Kawasan Sehat .............................................. 77

Gambar 3.53 Persentase Sarana Air Bersih yang Dilakukan

Pengawasan ................................................................ 78

Gambar 3.54 Persentase Sarana Air Minum yang Dilakukan

Pengawasan ................................................................ 79

Gambar 3.55 Persentase Apotek dan Toko Obat yang Memiliki

Nomor Registrasi ......................................................... 81

Gambar 3.56 Persentase Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT)

Yang Memiliki Nomor Registrasi .................................. 82

Page 9: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

viii

DAFTAR LAMPIRAN

PENGUKURAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA

MATRIKS RENCANA AKSI

PENETAPAN KINERJA

RENCANA KERJA TAHUNAN

CASCADING/POHON KINERJA

MATRIKS KESELARASAN

Page 10: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSetiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan negara mempunyai kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta

kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada suatu

perencanaan strategis yang telah ditetapkan oleh masing-masing instansi,

sebagaimana hal ini telah diatur dalam Peraturan Presiden RI Nomor 29

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Penyusunan Laporan Kinerja sangat penting dan strategis oleh

karena memiliki karakteristik sebagaimana berikut :

1) Sebagai laporan, Laporan Kinerja adalah suatu media yang berisi data

dan informasi tentang kinerja instansi pemerintah dalam waktu setahun.

2) Sebagai laporan akuntabilitas, Laporan Kinerja merupakan wujud tertulis

pertanggung-jawaban suatu organisasi instansi kepada pemberi

delegasi wewenang dan mandat.

3) Laporan Kinerja berisi tentang kinerja instansi, yaitu gambaran tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan strategis

dalam mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran organisasi instansi

pemerintah.

4) Laporan Kinerja merupakan salah satu fase penting dalam siklus

manajemen di instansi pemerintah. Dalam manajemen modern

pelaporan merupakan unsur terakhir dari manajemen yang dijadikan alat

untuk evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan dan bahan

perencanaan kegiatan berikutnya guna perbaikan dalam pencapaian

tujuan.

5) Laporan Kinerja juga berfungsi sebagai media utama dalam

pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Dengan dilatarbelakangi hal-hal tersebut, maka Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu sebagai salah satu instansi atau Satuan Kerja Perangkat

Page 11: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 2

Daerah Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, juga mempunyai kewajiban

untuk menyusun Laporan Kinerja sebagai salah satu bentuk

pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dari pelaksanaan visi dan

misi untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu.

Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat

dari pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dimana untuk

mencapai IPM tersebut, salah satu komponen utama yang

mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan dan

pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan

merupakan salah satu upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber

daya manusia, yang pada gilirannya mendukung percepatan pembangunan

nasional.

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.

Penyelenggaraannya didasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan

dan kemandirian, adil dan merata dengan perhatian khusus pada penduduk

rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin.

Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan: 1) Upaya kesehatan,

2) Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya manusia kesehatan, 4) Sediaan

farmasi, alat kesehatan, dan makanan, 5) Manajemen dan informasi

kesehatan, 6) Pemberdayaan masyarakat. Upaya-upaya tersebut dilakukan

dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit,

perubahan lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),

serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan

kerjasama lintas sektor.

Upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang

optimal memerlukan pengembangan peningkatan sarana dan prasarana

kesehatan yaitu memelihara dan membangun sarana pelayanan kesehatan

seperti, Puskesmas, Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang memenuhi

syarat medis teknis dan merata ke seluruh pelosok wilayah.

Page 12: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 3

Salah satu strategi Kementrian Kesehatan RI adalah meningkatkan

pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan

serta berbasis bukti dengan mengutamakan pada upaya promotif dan

preventif. Untuk itu diperlukan data kesehatan baik yang berbasis fasilitas

maupun komunitas yang dikumpulkan dan dianalisis secara

berkesinambungan. Demi terjadinya perbaikan perlu dilakukan perencanaan

yang baik dan sesuai sasaran yang dilanjutkan dengan pelaksanaan dengan

baik. Analisis terhadap pelaksanaan pekerjaan perlu dilakukan agar tidak

terjadi kesalahan/ kegagalan yang terulang dan demi terjadinya peningkatan

kinerja. Sebagai evaluasi dan pertanggungjawaban terhadap kinerja Dinas

Kesehatan selama tahun anggaran 2017 disusun Laporan Kinerja Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu.

B. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan

Pada tahun 2017 terjadi perubahan susunan organisasi dan tata kerja

dilingkungan Dinas Kesehatan berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten

Tanah Bumbu Nomor 12 Tahun 2017 tentang tugas, fungsi, uraian tugas

dan tata kerja unsur-unsur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu.

1. Kedudukan

Kedudukan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu unsur

pelaksana urusan daerah di bidang kesehatan berdasarkan

kewenangan yang dimiliki berada di bawah dan bertanggungjawab

kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

2. Tugas Pokok

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai tugas

membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan daerah di bidang kesehatan.

3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu menyelenggarakan fungsi :

1) perumusan kebijakan daerah di bidang kesehatan;

Page 13: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 4

2) pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kesehatan;

3) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan;

4) pelaksanaan administrasi Dinas;

5) kordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait;

6) pemantauan, evaluasi dan pelaporan; dan

7) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan

tugas dan fungsinya.

C. Struktur Organisasi

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas

dibentuklah struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 19

Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 29 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah.

Adapun Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu adalah sebagai berikut :

a) Kepala dinas

b) Sekretaris dinas, terdiri dari:

(1). Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

(2). Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

(3). Sub Bagian Informasi dan Pelaporan

c) Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri dari:

(1). Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

(2). Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat

(3). Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga

d) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, terdiri dari:

(1). Seksi Surveilans dan Imunisasi

(2). Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

(3). Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

e) Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari:

(1). Seksi Pelayanan Kesehatan Primer

(2). Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan

(3). Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional

Page 14: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 5

f). Bidang Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari:

(1). Seksi Kefarmasian

(2). Seksi Alat Kesehatan

(3). Seksi Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan

g) Kelompok jabatan fungsional.

h) Unit Pelaksana Teknis Dinas, terdiri dari:

(1). Gudang Farmasi Kabupaten

(2). Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten TanahBumbu

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, 2017

Untuk melaksanakan fungsi tersebut diatas Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

Kepala DinasKesehatan

Bidang Sumber DayaKesehatan

Seksi Kefarmasian

Seksi Alat Kesehatan

Seksi SDM Kesehatan

Bidang PelayananKesehatan

Seksi PelayananKesehatan Primer

Seksi PelayananKesehatan Rujukan

Seksi PelayananKesehatan Tradisional

Bidang Pencegahandan Pengendalian

Penyakit

Seksi Surveilans danImunisasi

Seksi Pencegahan danPengendalian Penyakit

Menular

Seksi Pencegahan danPengendalian Penyakit

Tidak Menular

Bidang KesehatanMasyarakat

Seksi KesehatanKeluarga dan Gizi

Seksi Promosi danPemberdayaan

Masyarakat

Seksi KesehatanLingkungan, Kesehatan

Kerja dan Olahraga

Sekretaris

Subbag Umum danKepegawaian

Subbag Perencanaandan Keuangan

Subbag Informasi danPelaporan

Kelompok Jafung

Page 15: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 6

1) merumuskan kebijakan di bidang kesehatan sesuai dengan kebijakan

yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Peraturan Perundang-

undangan yang berlaku;

2) menetapkan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan

dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian dan

sumber daya kesehatan;

3) melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengendalian, pengawasandan

pengaturan serta penyelenggaraan kegiatan di bidang kesehatan

masyarakat;

4) melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengendalian, pengawasan dan

pengaturan serta penyelenggaraan kegiatan di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit;

5) melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengendalian, pengawasandan

pengaturan serta penyelenggaraan kegiatan di bidang pelayanan

kesehatan;

6) melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengendalian, pengawasandan

pengaturan serta penyelenggaraan kegiatan di bidang sumber daya

kesehatan;

7) mengendalikan pengelolaan kegiatan ketatausahaan;

8) mengoordinasikan dan membina unit pelaksana teknis;

9) mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan jabatan fungsional;

10) melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait;

11) melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

dan

12) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupatisesuai bidang tugas.

D. Analisis Aspek Strategis

Aspek strategis adalah aspek yang mendukung dan merupakan

sumber daya dalam upaya mencapai sasaran dan tujuan menuju

perwujudan visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, aspek-

aspek tersebut antara lain :

Page 16: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 7

1. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)Jumlah pegawai Dinas Kesehatan beserta UPTD 14 Puskesmas

dan Gudang Farmasi pada Tahun 2017 sebanyak 1.160 orang, yang

terdiri dari tenaga kesehatan dan non kesehatan baik yang ditempatkan

pada UPTD maupun desa/kelurahan di wilayah kerja masing-masing

Puskesmas, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.1 Keadaan Tenaga Berdasarkan Jumlah dan Jenis Pegawaipada Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2017

No. Jenis Pegawai Jumlah1. PNS/CPNS 6152. PTT Daerah 723. PTT Pusat 24. PTT Provinsi 595. Tenaga Kontrak 4106. Nusantara Sehat 2

Jumlah 1.160Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, 2017

2. Aspek Sarana Pelayanan KesehatanTabel 1.2 Jenis dan Jumlah Sarana Kesehatan Di Kabupaten Tanah

Bumbu Tahun 2017

No. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Umum Jumlah1. Rumah Sakit Umum Daerah 12. Rumah Sakit Swasta 23. Klinik 324. Puskesmas Perawatan 65. Puskesmas Non Perawatan 86. Puskesmas Pembantu 107. Poskesdes 1288. Apotek 349. Toko Obat 56

10. Posyandu 19611. Posyandu Lansia 125

Page 17: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 8

12. Posbindu PTM 13613. Pos UKK 1614. Desa Siaga Aktif 13615. Posmaldes 216. UKS 31

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, 2017

Dari tabel 1.2 diatas dapat dilihat bahwa sarana kesehatan yang

ada di Kabupaten Tanah Bumbu cukup banyak dan merata di seluruh

kecamatan terutama sarana pelayanan kesehatan dasar bagi

masyarakat yaitu Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Posyandu.

3. Aspek Pembiayaan KesehatanTabel 1.3. Alokasi Pembiayaan Kesehatan Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017

No. Jenis Pembiayaan Anggaran1. APBD

a. Belanja Tidak Langsung Rp. 45.978.511.434,00b. Belanja Langsung Rp. 117.712.009.032,00

2. APBNa. Dasar Rp. 2.000.000.000,00b. Farmasi Rp. 5.455.850.000,00c. Jampersal Rp. 4.012.488.940,00d. Akreditasi Rp. 644.530.000,00e. BOK Rp. 7.437.330.000,00

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, 2017

4. Aspek Permasalahan kesehatanSejak Kabupaten Tanah Bumbu terbentuk 14 tahun yang lalu,

perkembangan dunia kesehatan di Indonesia semakin membaik. Hal

tersebut terbukti dari banyaknya inovasi bidang kesehatan yang

diciptakan, untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Seperti

pemberian jaminan kesehatan daerah (Jamkesda), pemberian Kartu

KASPIN (Kartu Sehat dan Pintar), dan sebagainya.

Namun meski perkembangannya cukup pesat, Kabupaten

Tanah Bumbu masih dilanda beberapa masalah kesehatan. Masalah-

Page 18: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 9

masalah ini masih menjadi beban dan tantangan utama di dunia

kesehatan Indonesia. Berikut beberapa masalah dan tantangan

bidang kesehatan di Kabupaten Tanah Bumbu, yaitu :

1. Kematian Ibu Akibat Melahirkan

Saat ini, angka kematian ibu ketika melahirkan sudah mengalami

penurunan. Namun, jumlahnya tetap masih jauh dari target yang

diharapkan. Hal ini disebabkan oleh kualitas pelayanan

kesehatan ibu yang belum memadai, kondisi ibu hamil yang tidak

sehat, dan faktor-faktor lainnya.

Menurut data, penyebab utama kematian ibu adalah hipertensi

kehamilan dan perdarahan postpartum. Selain itu, kondisi yang

sering kali menyebabkan kematian ibu adalah penanganan

komplikasi, anemia, diabetes, malaria, dan umur yang terlalu

muda.

2. Kematian Bayi, Balita dan Remaja

Penyebab kematian utama pada bayi dan balita adalah Intra

Uterine Fetal Death (IUFD) dan Berat Bayi Lahir Rendah

(BBLR). Sedangkan untuk balita, penyebab kematian utama

yang dialami adalah pneumonia dan diare.

Artinya, faktor lingkungan serta kondisi ibu sebelum dan selama

kehamilan sangat memengaruhi kondisi bayi. Maka dari itu,

untuk menangani tantangan ini pemerintah akan menciptakan

langkah-langkah persiapan untuk calon ibu, agar mereka benar-

benar siap menghadapi kehamilan dan persalinan.

Untuk remaja, penyebab kematian utama di samping kecelakaan

transportasi adalah DBD dan tuberkulosis. Umumnya ini

disebabkan karena penggunaan tembakau atau rokok.

3. Permasalahan Gizi Buruk

Saat ini, ternyata masalah gizi di Indonesia masih sangat

kompleks. Tidak hanya masalah kekurangan gizi, masalah

kelebihan gizi juga menjadi persoalan yang harus ditangani

dengan serius. Kondisi stunting (pendek) sendiri disebabkan

oleh kemiskinan dan pola asuh yang tidak tepat, sehingga

Page 19: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 10

mengakibatkan kemampuan kognitif tidak berkembang secara

maksimal, mudah sakit, maupun berdaya saing rendah.

Masalah ini paling fatal menyerang anak-anak, karena gangguan

pertumbuhan yang serius ini bisa merusak masa depan mereka.

Apalagi, jika stunting terjadi lewat dari 1000 hari, dampak

buruknya bisa sangat sulit diobati.

4. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dari

berbagai aspek seperti kurangnya kesadaran dalam menjaga

kebersihan dan kesehatan lingkungan, Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat yang masih sangat rendah serta masih rendahnya

kesadaran untuk mengakses kepelayanan kesehatan.

5. Dana yang diberikan pemerintah daerah sangat terikat pada pagu

anggaran yang ditetapkan bukan berdasarkan usulan dana dari

dinas kesehatan, dan pendanaan masih belum berpihak 100

persen dari APBD untuk sektor kesehatan.

6. Besarnya biaya untuk pembangunan sektor kesehatan kurang

disadari dan diketahui oleh pihak atau orang luar kesehatan.

“Mindset” pembiayaan sektor kesehatan masih banyak diarahkan

kepembiayaan Kuratif dan Rehabilitatif belum berbasis

pembiayaan kearah upaya promotif dan preventif.

7. Masalah Sumber Daya Manusia Kesehatan yang masih perlu

untuk peningkatan baik Kuantitas, Kualitas dan Pemerataan

Distribusi Ketenagaan yang berdasarkan Kompetensi untuk

Peningkatan Kualitas Pelayanan dan Pembangunan di sektor

Kesehatan.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan bidang kesehatan tersebut,

maka Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu dapat menentukan

Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dijabarkan sebagai berikut :

Page 20: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 11

Tabel 1.4. INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATANKABUPATEN TANAH BUMBU

TUJUAN SASARAN INDIKATORKINERJA UTAMA FORMULASI / PENJELASAN SUMBER

DATAPENANGGUNG

JAWAB

Meningkatkanderajat kesehatan

masyarakatkabupaten tanahbumbu, melalui

layanan kesehatanyang berkualitas,

merata, terjangkau,bermutu danberkeadilan

Meningkatnyapelayanankesehatan

keluarga dankesehatan ibu

dan anak

1. Angka KematianIbu per 100.000Kelahiran Hidup

Jumlah kematian ibu oleh sebabkehamilan/ melahirkan/ nifas

(sampai 42 hr post partum) dalamkurun waktu tertentu dibagi

kelahiran hidup

Puskesmas

Dinas Kesehatan2. Angka KematianBayi per 1000Kelahiran Hidup

Jumlah kematian bayi < 1 tahun dibagi jumlah kelahiran hidup dikali

1000Puskesmas

Meningkatnyastatus gizi

masyarakat

3. Prevalensi /Persentase BalitaGizi Buruk

Jumlah balita gaji buruk dibagiJumlah balita dikali seratus Puskesmas

Page 21: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 12

E. Sistematika Penyajian

Pada dasarnya Laporan Kinerja ini memaparkan pencapaian kinerja

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu selama Tahun 2017. Capaian

kinerja (performance results) 2017 tersebut dibandingkan dengan penetapan

kinerja (performance agreement) 2017 sebagai tolok ukur keberhasilan

instansi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan

memungkinkan teridentifikasinya sejumlah celah kinerja (performance gap)

bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Dengan pola pikir seperti

itu, sistematika penyajian Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu Tahun 2017 adalah sebagai berikut ini :

Bab I – Pendahuluan, Penjelasan umum organisasi, dengan penekanan

kepada aspek strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu serta

permasalahan utama yang sedang dihadapi.

Bab II – Perencanaan Kinerja, menjelaskan tentang ikhtisar/ringkasan

perjanjian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2017.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja,

A. Capaian Kinerja Organisasi

Disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja

sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja

organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis

dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja

tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini

dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen

perencanaan strategis organisasi

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar

nasional (jika ada)

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/

penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

Page 22: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 13

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja

B. Realisasi Anggaran

Menguraikan simpulan realisasi anggaran yang digunakan dan yang

telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan

dokumen parjanjian kinerja.

Bab IV – Penutup, menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu serta langkah dimasa mendatang yang

akan dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu untuk

meningkatkan kinerjanya.

Page 23: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 14

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Kinerja ataupun performance dari organisasi adalah gambaran mengenai

tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan organisasi sebagai penjabaran dari

visi, misi, yang mengindikasikan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Konsep-konsep

pengukuran kinerja organisasi (key performance indicators) telah berkembang

sejalan dengan semangat perubahan untuk memperbaiki kinerja organisasi.

Semangat perubahan dimaksud adalah pola orientasi manajemen dari pola yang

berorientasi pada masukan (input) kepada pola yang berorientasi hasil, manfaat

dan dampak kegiatan (output, outcomes dan benefit). Rencana kinerja

merupakan penggalan dari suatu perencanaan strategis dalam waktu satu

tahun. Rencana Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2017,

sebagai berikut :

Tabel 2.1. Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kesehatan KabupatenTanah Bumbu Tahun 2017

No. Sasaran StrategisIndikator Kinerja

Uraian Target1 2 3 41 Meningkatnya mutu dan

pemerataan sumber dayamanusia, sarana danprasarana kesehatan

1 Rasio Dokter per Satuan Penduduk (Per1000) 0.22

2 Rasio Posyandu Persatuan Satuan Balita(per 1000) 4.99

3 Persentase Strata Desa Siaga aktifMandiri & Purnama (%) 32.09

4 Persentase Posyandu Mandiri &Purnama (%) 47.64

2 Meningkatnya pelayanankesehatan keluarga dankesehatan ibu dan anak

5 Persentase puskesmas yangmelaksanakan kelas ibu hamil 100

6 Persentase puskesmas yangmelaksanakan orientasi P4K 100

7 Persentase pelayanan ibu hamilmendapatkan antenatal minimal 4 kali 64

8 Prevalensi AKI per 100.000 kelahiranhidup 101

9 Prevalensi AKN per 1000 kelahiran hidup 7

10 Persentase AKB per 1000 kelahiranhidup 9.7

11 Persentase AKBa per 1000 kelahiranhidup 10.5

12 Persentase KB aktif 100

Page 24: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 15

13 Menurunnya angka kesakitan malaria(API) /1000 penduduk 0.60

14 Menurunnya kesakitan filaria (MF Rate)< 1% <1

15 Insiden Rate DBD/100.000 penduduk 60.11

16 Persentase cakupan penemuan kasusbaru kusta tanpa cacat 80

17 Keberhasilan pengobatan TB BTA +(Sukses Rate) 84

18 Persentase kaus HIV yg diobati 35

19Persentase puskesmas melaksanakanpemeriksaan dan tatalaksana pnemoniamelalui program MTBS

100

20Persentase Puskesmas yangmelaksanakan pengendalian PTMterpadu

21.43

21 Persentase kebijakan Kawasan TanpaAsap Rokok di sekolah 10.13

22 Persentase desa yang melaksanakanpelayanan Posbindu PTM 20.13

23 Persentase perempuan 30-50 tahun ygdideteksi kanker servik dan payudara 15

24 Persentase anak usia 0-11 bulanmendapat imunisasi dasar lengkap 88

25 Persentase sinyal kewaspadaan diniyang direspon 86

26 Persentase persalinan difasiltaskesehatan 60

27 Persentase desa yang memiliki posyandulansia 65

3 Meningkatnya status gizimasyarakat

28 Persentase D/S Balita 57

29 Persentasi Balita Gizi Buruk MendapatPerawatan 100

30 Persentase Balita < 6 bulan MendapatASI Eksklusif 48.24

31 Persentase Rumah Tangga yangmengkosumsi garam beryodium 94

32 Persentase Anak Balita dapat Vit. A (Proyeksi) 75

33 Persentase Bumil dapat TTD minimal 90tablet 68

34 Persentase ibu nifas mendapatkan vit A 69

35 Persentase bayi baru lahir mendapat IMD 25

36 Persentase Bayi Berat Lahir Rendah(BBLR) 2.50

37 Persentase balita yang mempunyai bukuKIA 78.0

38 Persentase balita ditimbang naik BB nya 84.0

39 Persentase balita ditimbang tidak naik BBnya 6.80

40 Persentase balita 2T 0.95

41 Persentase balita BGM 0.95

42 Persentase ibu hamil anemia 35

43 Persentase Kunjungan Neonatal 1 ( KN1) 74.5

44 Persentase bumil KEK 6.0

3 Meningkatnya pelayanankesehatan remaja 45

Persentase puskesmas yangmenyelenggarakan kegiatan kesehatanremaja

42.86

Page 25: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 16

4 Meningkatnya promosikesehatan dan upayakesehatan bersumberdayakesehatan

46Persentase puskesmas yang melakukanpenjaringan kesehatan untuk pesertadidik kelas I

85.7

47Persentase puskesmas yang melakukanpenjaringan kesehatan untuk pesertadidik kelas VII dan X

57.1

48 Persentase Sekolah yang mendapatPromosi Kesehatan 12.15

49 Persentase PHBS di Tatanan RumahTangga 51.16

5 Meningkatnya kualitaslingkungan dan pemukiman

50 Persentase desa yang melakukan STBM 27

51Persentase Tempat-Tempat Umum(TTU) yang memenuhi syaratkesehatan

55

52Persentase Tempat PengolahanMakanan(TPM) yang memenuhi SyaratKesehatan

17

53Persentase RS yang melakukanpengelolaan Limbah medis sesuaiStandar Kesehatan

30

54Persentase Presentase daerah potensialyg melakas strategi adaptasi dampakkesehatan akibat perubahan iklim

13

55Persentase Kab/Kota ygmenyelenggarakan tatanan kawasansehat

30

56 Frekuensi pembinaan penyehatanlingkungan ke Puskesmas 100

57 Persentase Sarana Air bersih yangdilakukan pengawasan 59

58 Persentase Sarana Air minum dan yangdilakukan pengawasan 27

6 Terlayaninya masyarakat yangmendapatkan pembiayaankesehatan secara menyeluruh

59 Persentase Pelayanan KesehatanRujukan Pasien Masyarakat Miskin 100

7 Pengawasan keamananterhadap kemanfaatan danmutu sediaan farmasi alatkesehatan dan Makanan

60 Persentase Apotek dan Toko Obat yangmemiliki registrasi 75.58

61Persentase Pangan Industri RumahTangga (PIRT) yang memiliki nomorRegistrasi

47.06

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, 2017

A. Program dan Kegiatan Tahun 2017

Program-program kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu meliputi :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program peningkatan disiplin aparatur

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

7. Program Pengawasan Obat dan Makanan

8. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Page 26: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 17

9. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

10. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

11. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

12. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

13. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin

14. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/puskemas pembantu dan jaringannya

15. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/

rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

16. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan

17. Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan

18. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

B. Penetapan Kinerja

Penetapan Kinerja merupakan pernyataan kinerja/kesepakatan

kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan

target kinerja tertentu berdasarkan sumber daya yang dimiliki oleh

instansi/unit kerja/satuan kerja.

Penetapan kinerja bertujuan untuk :

1. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur.

2. Mendorong komitmen penerima amanah untuk melaksanakan amanah

yang diterimanya dan terus meningkatkan kinerjanya.

3. Sebagai alat pengendalian manajemen yang praktis bagi pemberi

amanah.

4. Untuk menilai keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi dan sebagai dasar pemberian pemberian penghargaan

(reward) atau sanksi (punishment)

Penetapan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu yang

disepakati bersama antara eselon II, eselon III dan eselon IV sampai ke

bawahan dijabarkan pada lampiran laporan kinerja ini.

C. Rencana Aksi Kinerja

Rencana Aksi Kinerja Tahun 2017 ini merupakan perwujudan

akuntabilitas kinerja terhadap amanat yang diberikan Pemerintah kepada

Page 27: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 18

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu. Pada rencana aksi ini telah

diuraikan sasaran strategi, indikiator kinerja hingga kebutuhan dana indikatif

bagi pelaksanaan program kegiatan selama tahun 2017. Rencana aksi ini

tidak terlepas dari Rencana Kerja (Renja), Rencana Strategis periode 2016-

2021 Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu serta dokumen

perencanaan kinerja lainnya.

Tujuan dari penyusunan Rencana Aksi Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu adalah sebagai dokumen perencanaan yang menjadi tolak

ukur penilaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu dalam

penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan serta pelaksanaan tugas

pokok dan fungsinya.

Ruang lingkup Rencana Aksi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu meliputi sasaran strategis, indikator kinerja, hingga kebutuhan dana

indikatif bagi pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2017 serta rencana

aksi atas kinerja sasaran tahun berjalan.

Matrik rencana aksi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu akan

dijabarkan secara rinci pada lampiran laporan kinerja tahun 2017 ini.

Page 28: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 19

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas merupakan hal yang penting untuk menjamin nilai-nilai

efesiensi dan efektifitas. Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang

dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegitan yang

dijalankan. Sedangkan efektifitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau

memilih tujuan –tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara

dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Dalam sistem

pemerintahan dikenal dengan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) adalah perwujudan

kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-

tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat

pertanggungjawaban secara periodik. Esensi pembangunan berbasis kinerja

adalah orientasi untuk mendorong perubahan dengan menggunakan

program/kegiatan dan sumber daya anggaran untuk mencapai rumusan

perubahan pada level keluaran, hasil maupun dampak.

Akuntabilitas kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan

dan kegagalan pelaksanaan dengan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang

telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.

Pendekatan pembangunan berbasis kinerja sejalan dengan prinsip good

governance dengan pilarnya akuntabilitas yang akan menunjukkan pemenuhan

tugas dan mandat suatu instansi dalam pelayanan publik yang bisa langsung

dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Pengendalian dan pertanggungjawaban

program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas

kinerja pemerintah daerah kepada publik telah tercapai.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada

level sasaran untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran

dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan

rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Alat ukur

yang digunakan untuk ukuran keberhasilan atau kegagalan capaian kinerja

Page 29: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 20

adalah Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU merupakan acuan untuk mengukur

keberhasilan dan kegagalan capaian kinerja prioritas program yang bersifat

strategis. IKU ditetapkan secara mandiri oleh instansi pemerintah dan SKPD di

lingkungannya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu selaku unsur pelaksana

Pemerintah Daerah dalam bidang kesehatan, berkewajiban untuk melakukan

akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja (LKj), dimana laporan

kinerja tersebut menggambarkan tingkat keberhasilan atau kegagalan selama

kurun waktu tahun anggaran 2017 berdasarkan sasaran, program dan kegiatan

yang telah ditetapkan dalam rencana strategis.

A. Capaian KinerjaCapaian kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik

dan berkesinambungan yang didasarkan pada kelompok indikator kinerja

kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat

dan dampak. Pengukurannya mencakup antara lain :

a) Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian dari target

masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan

b) Tingkat pencapaian sasaran instansi pemerintah yang merupakan

tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator sasaran yang

telah ditetapkan.

Pengukuran kinerja dimaksud dilakukan dengan menggunakan

formulir Pengukuran Kinerja (PK), yang selanjutnya dilakukan evaluasi

untuk mengetahui keberhasilan ataupun kegagalan dari kegiatan dan

sasaran yang telah ditetapkan.

Untuk lebih mempermudah interpretasi atas pencapaian kinerja

kegiatan, indikator sasaran dan indikator kinerja utama maka dipergunakan

skala ordinal dan makna dari nilai tersebut yaitu :

Tabel 3.1. Skala Nilai Peringkat Kinerja

No. Skala Ordinal Kategori1 Lebih dari 90% Sangat Berhasil2 81% s.d 90% Baik (Berhasil)3 61% s.d 80% Cukup Berhasil4 Kurang dari 60% Kurang Berhasil

Page 30: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 21

Dalam rangka pengembangan Sistem AKIP pada tahap pengukuran

dan evaluasi atas kinerja, beberapa kegiatan ditetapkan indikator kinerja

outcomes yang lebih tinggi (ultimate outcomes) serta disajikan perbandingan

dengan capain kinerja pada tahun sebelumnya. Penghitungan nilai realisasi

kinerja ini telah dilakukan pada Sistem AKIP secara elektronik (e-sakip).

B. Capaian Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama (IKU) instansi pemerintah harus selaras antar

tingkatan unit organisas meliputi indikator kinerja keluaran (output) dan hasil

(outcome). Tujuan dalam penetapan IKU adalah untuk; 1) Untuk

memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam

menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik; 2) Untuk memperoleh

ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis

organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan

akuntabilitas kinerja.

Dalam menyusun IKU Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

melalui tahap pengumpulan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan

perencanaan, baik di tingkat nasional maupun di daerah, yaitu :

1. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,

2. Rencana Strategis, kebijakan umum dan atau dokumen strategis lainnya

yang relevan;

3. Bidang kewenangan, tugas dan fungsi, serta peran lainnya;

4. Kebutuhan informasi kinerja untuk penyelenggaraan akuntabilitas

kinerja;

5. Kebutuhan data statistik pemerintah;

6. Kelaziman pada bidang tertentu dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Page 31: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 22

Tabel 3.2. Pencapaian IKU Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah BumbuTahun 2017

NO IKU SATUAN RUMUS YANG DIGUNAKAN CAPAIAN2015

CAPAIAN2016

TAHUN 2017Persentase

TARGET PENGHITUNGANCAPAIAN REALISASI

1 Angka Kematian Ibu(AKI)

/100.000KH

Jumlah kematian ibu oleh sebabkehamilan/ melahirkan/ nifas(sampai 4 hr post partum)dalam kurun waktu tertentu x100.000Jumlah Kelahiran Hidup

102,5 101 101 5 x 100.0006.309 79,25 100

2 Angka Kematian Bayi(AKB)

/1.000KH

Jumlah kematian bayi < 1 tahun x 1.000Jumlah Kelahiran Hidup 9,73 6,9 9,7 39 x 1.000

6.309 6,18 100

3 Prevalensi / PersentaseBalita Gizi Buruk % Jumlah balita gizi buruk x 100

Jumlah Balita 0,010 0,008 0,007 2 x 10041.944 0,005 100

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, 2017

Keterangan :Indikator Kinerja Utama (IKU) Prevalensi Gizi Buruk baru ditetapkan pada tahun 2017. Sebelumnya menggunakan indikator

Prevalensi/Persentase Balita Gizi Buruk yang Mendapatkan Perawatan.

Page 32: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 23

Mencermati tabel diatas, dari sejumlah 3 (tiga) indikator kinerja utama pada

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, kinerja yang dicapai telah

memenuhi Kriteria sangat berhasil yaitu sebesar 100% (3 indikator). Ini

sangat membanggakan dimana Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

berhasil mencapai target yang ditetapkan. Ini peran serta kerja keras

Puskesmas dalam memberikan upaya pelayanan kesehatan paripurna

kepada masyarakat. Peran serta lintas sektor juga sangat mempengaruhi

capaian kinerja ini. Semoga ditahun-tahun yang akan datang Dinas

Kesehatan dapat lebih meningkatkan kinerjanya. Capaian realisasi kinerja

dari indikator kinerja utama Dinas Kesehatan ini tampak pada gambar

dibawah.

Gambar 3.1. Capaian IKU Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah BumbuTahun 2017

C. Capaian Kinerja Tahun 2017

Tahun 2017 Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu telah

menetapkan 8 sasaran strategis yang berisi 61 indikator kinerja, target dan

relisasi masing-masing indikator diuraikan pada tabel 2.1 Rencana Kinerja

Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017. Dari 61

indikator yang termasuk dalam Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) yang

merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu pada tahun 2017.

Berdasarkan Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2017 jumlah

indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu yang ditetapkan

Sangat Berhasil

Berhasil

Cukup Berhasil

Kurang Berhasil

Page 33: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 24

sebanyak 61 indikator, dan capaian kinerja yang memiliki persentase

capaian lebih dari 90 % atau lebih sebanyak 53 indikator, indikator yang

pencapaiannya antara 81% s.d 90% sebanyak 1 indikator, indikator yang

pencapaian 61% s.d 80% sebanyak 4 indikator dan indikator yang

pencapaian kurang dari 60% sebanyak 3 indikator seperti terlihat pada tabel

3.3 berikut ini :

Tabel 3.3 Ringkasan Tingkat Capaian Kinerja 2017 Dinas KesehatanKabupaten Tanah Bumbu

Tingkat CapaianKinerja

JumlahIndikator Persentase Kategori

Lebih dari 90% 53 86,88 % Sangat berhasil

81% s.d 90% 1 1,64 % Baik (Berhasil)

61% s.d 80% 4 6,56 % Cukup Berhasil

Kurang dari 60% 3 4,92 % Kurang Berhasil

61 100 %

Capaian realisasi kinerja dari indikator kinerja utama Dinas Kesehatan ini

tampak pada gambar dibawah.

Gambar 3.2 Ringkasan Capaian Kinerja Dinas Kesehatan KabupatenTanah Bumbu Tahun 2017

D. Evaluasi dan Analisis Capaian Sasaran Strategis Tahun 2017

Evaluasi kinerja juga merupakan suatu proses umpan balik atas

kinerja masa lalu yang berguna untuk meningkatkan produktivitas dimasa

Sangat Berhasil

Berhasil

Cukup Berhasil

Kurang Berhasil

Page 34: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 25

yang akan datang, sebagai suatu proses yang berkelanjutan, evaluasi

kinerja menyediakan informasi mengenai kinerja dalam hubungannya

terhadap tujuan dan sasaran. Evaluasi kinerja merupakan kegiatan untuk

menilai atau melihat keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan

tugas dan fungsi yang dibebankan dalam melaksanakan pengembangan visi

dan misi evaluasi kinerja merupakan analisis dan interprestasi keberhasilan

atau kegagalan pencapaian kinerja.

Pengukuran pencapaian sasaran pembangunan kesehatan diukur

dengan menggunakan indikator-indikator pembangunan kesehatan yang

mengacu pada Indikator Kinerja Utama bidang Kesehatan Tahun 2017.

Evaluasi kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

merupakan kegiatan lebih lanjut dari kegiatan pengukuran kinerja dan

pengembangan indikator berpedoman pada ukuran dan indikator yang telah

disepakati dan ditetapkan. Perjanjian Kinerja (PK) Dinas Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu didasarkan atas hasil pengukuran kinerja dalam

setiap tujuan dan sasaran yang diuraikan sebagai berikut :

SASARAN 1 Meningkatnya mutu dan pemerataan sumber dayamanusia, sarana dan prasarana kesehatan

Tabel 3.4 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 1

No Indikator Target%

Realisasi%

CapaianKinerja( % )

Kategori

1Rasio Dokter perSatuan Penduduk(Per 1000 )

0,22 0,12 54,55 KurangBerhasil

2Rasio PosyanduPersatuan SatuanBalita (per 1000)

4,99 8,1 100 SangatBerhasil

3

Persentase StrataDesa Siaga aktifPurnama & Mandiri(%)

32,09 13,42 41,82 KurangBerhasil

4Persentase PosyanduPurnama & Mandiri(%)

47,64 47,96 100 SangatBerhasil

Page 35: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 26

1) Rasio Tenaga Dokter Per Satuan Penduduk

Dihitung dari jumlah dokter dibagi dengan jumlah penduduk yang

ada di kali 1000, tahun 2014 dari target 0,065% tercapai sebanyak

0,04% per 1000 penduduk sedangkan tahun 2015 realisasi sebesar

0,012% dari target 0,07% dengan jumlah dokter sebanyak 48 orang.

Tahun 2016 dari target yang ditetapkan 0,16% realisasinya sebesar

0,13% dengan 40 orang dokter. Untuk tahun 2017 ini target yang

ditetapkan 0,22% dan realisasi yang berhasil dicapai 0,12% dengan

jumlah dokter sebanyak 37 orang. Selanjutnya kecenderungan rasio

tenaga dokter per satuan penduduk pada 4 (empat) tahun terakhir

disajikan pada gambar 3.3 berikut ini.

Gambar 3.3 Rasio Tenaga Dokter Per Satuan PendudukTahun 2014 – 2017

Gambar diatas menunjukkan capaian rasio tenaga dokter per

satuan penduduk mengalami fluktuasi dengan kecenderungan menurun

pada tahun 2017. Menurunnya realisasi kinerja ini dikarenakan sejak

tahun 2015 tidak ada penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selain itu

ada beberapa dokter PNS maupun dokter tenaga kontrak mengikuti

pendidikan dokter spesialis sehingga mengurangi jumlah tenaga dokter

yang ada di Puskesmas. Pertambahan penduduk yang cukup pesat

tidak diimbangi dengan penambahan tenaga dokter sehingga rasio

dokter masih belum memenuhi target yang ditetapkan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu telah mengupayakan

untuk menambah jumlah tenaga dokter melalui penerimaan tenaga

0,04

0,012

0,130,12

0

0,02

0,04

0,06

0,08

0,1

0,12

0,14

2014 2015 2016 2017

Page 36: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 27

kontrak. Pada tahun 2018 rencana penambahan tenaga dokter melalui

tenaga kontrak berjumlah 10 orang. Semoga dapat terealisasi dengan

baik dan dapat memenuhi kekurangan jumlah tenaga dokter.

2) Rasio Posyandu Per Satuan Balita (per 1000)

Rasio Posyandu Per Satuan Balita (Per 1000) dihitung

berdasarkan jumlah posyandu yang ada dibagi dengan jumlah balita

yang ada. Pada tahun 2014 jumlah posyandu yang ada 184 posyandu

target 6,5 realisasi 5,01 sedangkan pada tahun 2015 posyandu yang

ada sebanyak 191, dari target 7 realisasi sebesar 5. Untuk tahun 2016

dari target yang ditetapkan yaitu 4,9 realisasi yang berhasil dicapai 5,3.

Dan realisasi rasio posyandu per satuan balita tahun 2017 adalah 8,1

dari 4,99 target yang ditetapkan dengan jumlah Posyandu sebanyak 196

buah dan jumlah balita 24.242 orang. Kecenderungan Rasio Posyandu

Per Satuan Balita pada 4 (empat) tahun terakhir dari tahun 2014 - 2017

disajikan dalam gambar berikut ini.

Gambar 3.4 Rasio Posyandu Per Satuan Balita Tahun 2014 – 2017

Gambar ini memperlihatkan kecenderungan peningkatan rasio

posyandu per satuan balita disetiap tahunnya. Hal ini melebihi target

yang sudah ditetapkan, akan tetapi diharapkan penambahan posyandu

tetap bertambah seiring dengan jumlah balita yang bertambah. Dengan

kuantitas dan kualitas Posyandu diharapkan dapat memberikan

pelayanan kesehatan yang baik kepada seluruh balita untuk menekan

jumlah kematian balita.

5,01 5 5,3

8,1

0

2

4

6

8

10

2014 2015 2016 2017

Page 37: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 28

3) Persentase Strata Desa Siaga aktif Purnama & Mandiri (%)

Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan

sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi

masalah- masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan

kesehatan, secara mandiri, sementara Desa Siaga Aktif adalah desa

yang mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau UKBM lainnya

yang buka setiap hari dan berfungsi sebagin pemberi pelayanan

kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawat daruratan,

surveilance berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan

pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga

masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Persentase Desa Siaga Aktif didapat dengan perhitungan jumlah

Desa Siaga yang aktif dibagi dengan jumlah Desa siaga yang terbentuk

dalam kurun waktu tertentu. Sampai pada tahun 2015 target desa siaga

aktif sebesar 70% sedangkan realisasi sebesar 83% hal ini melebihi

target yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 dari target

55% realisasi 87% dan tahun 2013 target 40% realisasi hanya 14%.

Apabila kita lihat dari tahun 2013 sampai dengan 2015 persentase desa

siaga aktif mengalami peningkatan yang sangat signifikan setiap

tahunnya ini dikarenakan 95,8 % desa di Kabupaten Tanah Bumbu

sudah memiliki bidan desa ada sebagian tenaga di desa dapat menjadi

supervisor. Hal ini tidak terlepas dari dukungan dana oleh pemerintah

baik pemerintah daerah, pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat

di masing-masing program, BOK dan operasional Puskesmas.

Untuk tahun 2016 Desa Siaga Aktif berubah indikatornya menjadi

Strata Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri untuk dinaikkan stratanya

dengan target 14,93% dan realisasinya sebesar 11,76%. Tahun 2017 ini

realisasi yang berhasil dicapai adalah 13,42% dari 32,09% Target yang

ditetapkan dengan jumlah Strata Desa siaga Aktif Purnama 18 buah dan

Mandiri berjumlah 2 buah, total desa siaga aktif 138 desa.

Kecenderungan Strata Desa Siaga Aktif Purnama dan Mandiri pada 2

(dua) tahun terakhir dari tahun 2016 - 2017 disajikan dalam gambar

berikut ini.

Page 38: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 29

Gambar 3.5 Strata Desa Siaga Aktif Purnama dan MandiriTahun 2016 – 2017

Melihat gambar diatas menunjukkan bahwa strata desa siaga aktif

purnama dan mandiri mengalami peningkatan walaupun tidak mencapai

target yang ditetapkan. Pada tahun 2017 ini dilakukan pelatihan

manajemen petugas kesehatan desa/kel desa siaga sehingga dapat

meningkatkan persentase strata desa siaga aktif purnama dan mandiri.

Capaian yang tidak memenuhi target mungkin dikarenakan kurangnya

dukungan dan pengetahuan tentang desa siaga aktif dari lintas sektor

(kepala Desa dan Tokoh Masyarakat), kurang aktifnya kader dan

petugas kesehatan dilapangan, keterbatasan anggaran dalam

pengembangan desa siaga.

4) Persentase Posyandu Mandiri dan Purnama (%)

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya pelayanan

kesehatan yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk

memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna

memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak balita. Persentase

Posyandu Purnama & Mandiri pada tahun 2013 target 27% realisasi

25% dan tahun 2014 target 35% realisasi 37%. Pada tahun 2015 dari

target 40% realisasinya sebesar 40%. Sedangkan pada tahun 2016 dari

target 39,79% realisasinya sebesar 45,87%. Tahun 2017 target yang

telah ditetapkan yaitu 47,64% dan realisasinya 47,96% dengan jumlah

Posyandu Purnama 74 buah dan Posyandu Mandiri 20 buah sedangkan

total Posyandu keseluruhan sebanyak 196 Posyandu. Capaian kinerja

100%. Persentase Posyandu Mandiri dan Purnama dari tahun ke tahun

memiliki kecenderungan meningkat.

11,76

13,42

10,511

11,512

12,513

13,514

2016 2017

Page 39: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 30

Gambar 3.6 Persentase Posyandu Purnama dan MandiriTahun 2013 – 2017

Ini artinya dari tahun ke tahun selama 5 tahun terakhir Presentase

posyandu Purnama dan Mandiri mengalami peningkatan karena

Posyandu yang mudah dijangkau oleh masyarakat, sebagian posyandu

letaknya strategis, adanya koordinasi dan bantuan dari lintas sektor

terkait diantaranya (TP, PKK, BPMPD, BKBP3A), kegiatan monev

posyandu, lomba posyandu dan kader posyandu. Berikutnya,

peningkatan kategori posyandu purnama dan mandiri akan terus

dipertahankan dan lebih di “genjot” lagi dengan koordinasi dengan lintas

sektoral terkait untuk meningkatkan keaktifan pemberdayaan

masyarakat melaluin UKBM dan adanya dana desa 1 M yang bisa

digunakan untuk penyelenggaraan posyandu.

Program dan Kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja

Sasaran 1 adalah sebagai berikut :

1) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan

Prasaran Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

a. Kegiatan pembangunan Puskesmas

b. Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas

c. Kegiatan rehabilitasi sedang/berat Puskesmas

d. Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana

Puskesmas keliling

2) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

a. Kegiatan peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan

25

37 4045,87 47,96

0

10

20

30

40

50

60

2013 2014 2015 2016 2017

Page 40: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 31

b. Kegiatan pengembangan media promosi dan informasi sadar

hidup sehat

c. Kegiatan penyuluhan masyarakat pola hidup sehat

d. Kegiatan pengembangan dan penyelenggaraan Desa Siaga

e. Kegiatan Saka Bhakti Husada

SASARAN 2 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Keluarga danKesehatan Ibu dan Anak

Tabel 3.5 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 2

No Indikator Target%

Realisasi%

CapaianKinerja( % )

Kategori

1Persentase puskesmasyang melaksanakankelas ibu hamil

100 100 100 SangatBerhasil

2Persentase puskesmasyang melaksanakanorientasi P4K

100 100 100 SangatBerhasil

3Persentase pelayananibu hamil mendapatkanantenatal minimal 4 kali

64 72,28 100 SangatBerhasil

4 Prevalensi AKI per100.000 kelahiran hidup 101 79,25 100 Sangat

Berhasil

5 Prevalensi AKN per 1000kelahiran hidup 7 4,2 100 Sangat

Berhasil

6 Persentase AKB per1000 kelahiran hidup 9.7 6,18 100 Sangat

Berhasil

7 Persentase AKBa per1000 kelahiran hidup 10.5 1,3 100 Sangat

Berhasil

8 Persentase KB aktif 100 44,19 44,19 KurangBerhasil

9Menurunnya angkakesakitan malaria ( API )/1000 penduduk

0.60 0,60 100 SangatBerhasil

10 Menurunnya kesakitanfilaria ( MF Rate )< 1% < 1 0,9 100 Sangat

Berhasil

11 Insiden RateDBD/100.000 penduduk 60,11 15,51 100 Sangat

Berhasil

12Persentase penemuankasus baru kusta tanpacacat

80 80 100 SangatBerhasil

13 Keberhasilan pengobatanTB BTA + ( Sukses Rate) 84 84 100 Sangat

Berhasil

Page 41: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 32

14 Persentase kasus HIV ygdiobati 35 61,5 100 Sangat

Berhasil

15

Persentase puskesmasmelaksanakanpemeriksaan dantatalaksana pnemoniamelalui program MTBS

100 100 100 SangatBerhasil

16

Persentase Puskesmasyang melaksanakanpengendalian PTMterpadu

21,43 14,29 66,68 CukupBerhasil

17Persentase kebijakanKawasan Tanpa AsapRokok di sekolah

10,13 10,76 100 SangatBerhasil

18Persentase desa yangmelaksanakan pelayananPosbindu PTM

20.13 87,25 100 SangatBerhasil

19

Persentase perempuan30-50 tahun yg dideteksikanker servik danpayudara

15 85,87 100 SangatBerhasil

20Persentase anak usia 0-11 bulan mendapatimunisasi dasar lengkap

88 94 100 SangatBerhasil

21Persentase SinyalKewaspadaan dini yangdirespon

86 86 100 SangatBerhasil

22 Persentase persalinandifasiltas kesehatan 60 70,6 100 Sangat

Berhasil

23Presentase Desa yangmemiliki PosyanduLansia

65 83,89 100 SangatBerhasil

1) Persentase puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil

Kelas Ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur

kehamilan antara 20 minggu s/d 32 minggu dengan jumlah peserta

maksimal 10 orang. Ibu-ibu akan belajar bersama, diskusi dan tukar

pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan

sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan

berkesinambungan yang difasilitasi oleh bidan/ tenaga kesehatan dengan

menggunakan paket kelas ibu hamil. Tujuannya adalah untuk

meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar

memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama

kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca

Page 42: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 33

persalinan, dll. Tahun ini semua puskesmas telah melaksanakan kelas ibu

hamil hanya saja kuantitas dan kualitas pelaksanaannya saja yang

berbeda antar puskesmas.

2) Persentase puskesmas yang melaksanakan orientasi P4K

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi

(P4K) dilaksanakan dengan cara memantau, mencatat dan menandai

stiapibu hamil. Program ini dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, kader

kesehatan dibantu oleh tokoh masyarakat. Program ini salah satu cara

pemberdayaan masyarakat dalam penurunan AKI dan AKB. Semua

Puskesmas sudah melaksanakan orientasi P4K sehingga sehinga

capaian sudah memenuhi target yaitu 100%.

3) Persentase pelayanan ibu hamil mendapatkan antenatal minimal 4 kali

Presentase kunjungan ibu hamil K-4 adalah Presentase ibu hamil

yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar

paling sedikit 4 kali disatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu.

Perhitungan Presentase ini persentase ibu hamil yang mendapatkan

pelayanan antenatal care (ANC) minimal 4 kali sesuai standar (dengan

distibusi 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali pada trimester ke-2 dan 2 kali

pada trimester ke-3) oleh tenaga kesehatan dibagi dengan estimasi

jumlah ibu hamil disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu.

Pada 2015 terdapat 4.498 orang ibu yang hamil sebanyak 5.030

yang mendapat pelayanan ANC sesuai standar sebesar (78,7%) hal ini

belum mencapai target kinerja yang telah ditetapkan dan diinginkan

sebesar (85%) masih kurang (1,08%). Sedangkan tahun 2016 jumlah

kunjungan ibu hamil K4 adalah sebanyak 5.164 sedangkan jumlah ibu

hamil 8.183 orang target yang ditetapkan 90% sedangkan realisasinya

sebesar 63,11%. Tahun 2017 ini jumlah kunjungan ibu hamil K4 adalah

sebanyak 6.306 Orang sedangkan jumlah ibu hamil 8.724 Orang.

Sehingga realisasi yang dicapai adalah 72,28% dari 64% target yang

ditetapkan.

Page 43: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 34

Gambar 3.7 Persentase Pelayanan Ibu Hamil MendapatkanAntenatal Minimal 4 Kali Tahun 2015 – 2017

Persentase pelayanan ibu hamil mendapat antenatal minimal 4 kali

tahun ini mengalami peningkatan dan ini disebabkan oleh meningkatnya

kesadaran masyarakat (ibu hamil) yang memeriksakan kehamilannya ke

Puskesmas, Poskesdes maupun Posyandu. Ini diharapkan dapat

menekan penyebab kematian ibu hamil maupun ibu bersalin. Selain itu

tenaga kesehatan terutama bidan sudah tersebar di setiap desa sehingga

masyarakat tidak kesusahan lagi dalam mengakses pelayanan

kesehatan. Faktor pendukung keberhasilan yang lainnya antara lain

peningkatan kapasitas bidan, pelayanan ANC 4 kali di fasyankes selama

kehamilan, dukungan dana pelacakan ibu hamil dan kegiatan luar gedung

yang dibiayai dana BOK, adanya PWS KIA, serta adanya kegiatan

monitoring dan evaluasi.

Sedangkan yang menjadi faktor penghambat antara lain ibu hamil

tidak datang di trimester I, masih ada ibu hamil yang drop out yang tidak

tercatat pada trimester III karena berpindah tempat tinggal dan

pencatatan dan pelaporan yang belum optimal.

Diharapkan tahun–tahun berikutnya dengan pengelolaan

poskesdes oleh Desa dapat terus meningkatkan pelayanan kesehatan.

Dan penempatan dan penambahan bidan atau tenaga kesehatan ditiap

desa serta penguatan di strategi promosi kesehatan melalui penyuluhan

kesehatan yang lebih intensif lagi, serta lebih mengembangkan lagi desa

siaga aktif tahun 2018 sehingga capaian untuk Presentase kunjungan ibu

hamil K-4 nakes terlatih tahun 2018 nanti bisa menunjukkan peningkatan

yang cukup signifikan lagi.

78,7

63,1172,28

0

20

40

60

80

100

2015 2016 2017

Page 44: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 35

4) Prevalensi AKI per 100.000 kelahiran hidup

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu sebagai

akibat komplikasi kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk

kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan, dan

dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan

lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Untuk tahun 2014, target AKI Kabupaten Tanah Bumbu adalah 80

per 100.000 kelahiran hidup di bawah target nasional sebesar 125 per

100.000 kelahiran hidup yang ditetapkan. Sedangkan pencapaiannya

tahun 2014 sebesar 137 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada

tahun 2015 target sebesar 75 per 100.000 kelahiran hidup realisasi

sebesar 102,5. Capaian pada tahun 2016 sebesar 101 per 100.000 ini

kategori cukup baik. Hal ini diluar dugaan karena pada tahun 2011 AKI

Kabupaten Tanah Bumbu ada pada angka 198 per 100.000 Kelahiran

Hidup, tahun 2012 AKI Kabupaten Tanah Bumbu sudah mencapai di

posisi angka 84 per 100.000 Kelahiran Hidup, tahun 2013 AKI Kabupaten

Tanah Bumbu sudah mencapai di posisi angka 218 per 100.000

Kelahiran Hidup artinya sudah sangat jauh dibawah target nasional. Dan

tahun 2017 ini realisasi yang berhasil dicapai yaitu 79,25 per 100.000

Kelahiran Hidup.

Gambar 3.8 Prevalensi AKI per 100.000 kelahiran hidupTahun 2011 – 2017

198

84

218

137

102,5 10179,25

0

50

100

150

200

250

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Page 45: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 36

Harus disadari ketika berkaitan dengan AKI ada banyak faktor yang

dapat mempengaruhi tinggi rendahnya naik turunnya angka AKI,

diantaranya masyarakat bersalin ke Dukun Kampung (DK) masih

kurangnya kepercayaan terhadap Bidan atau Dokter, sosial ekonomi,

kesehatan ibu sebelum hamil dan nifas, serta pelayanan kesehatan

terhadap ibu hamil. Bukti Budaya yang berperan adalah karena

pertolongan persalinan sudah gratis, yang dibutuhkan dari masyarakat

hanyalah memeriksakan kehamilan dan pertolongan persalinan ke tenaga

kesehatan difasilitas kesehatan. Timbul pertayaan selama ini tentang hal

Apakah Budaya masyarakat yang mempercayakan persalinan ke Dukun

Kampung (DK) hanya tanggung jawab kesehatan? Tentunya tidak. Selain

itu Dinas Kesehatan dengan jejaring dilapangan (Bidan desa) sudah

memberikan pelayanan persalinan sesuai SOP, sehingga kematian di

Puskesmas maupun jaringannya sudah sangat kecil. Hal ini merupakan

“PR” yang sangat berat bagi semua pihak baik pemerintah termasuk

semua tenaga kesehatan baik yang ada di Dinas Kesehatan, UPTD

(Puskesmas) dan semua jajaran serta pihak Rumah Sakit dan tentunya

tak lepas peran serta seluruh masyarakat untuk “bergotong-royong”.

Karena AKI dipengaruhi salah faktor sosial budaya dimana budaya

masyarakat yang kita kenal adalah 4 Terlalu (Terlalu Tua, Terlalu Muda,

Terlalu Banyak Anak, Terlalu Dekat Jarak Anak), dan 3 Terlambat

(Terlambat mengambil keputusan dan mengenali risiko, Terlambat

Sampai di tempat Pelayanan dan Terlambat mendapatkan Pelayanan).

Yang juga berpengaruh ditambah lagi tingkat pengetahuan ibu tentang

kehamilan yang sehat rendah, diduga juga faktor pengambilan keputusan

dalam keluarga yang kadang masih sering terlambat membawa ibu

melahirkan ke sarana kesehatan dan masih banyak faktor lain yang

diduga mempengaruhinya.

5) Prevalensi AKN per 1000 kelahiran hidup

Angka Kematian Neonatal adalah jumlah bayi yang meninggal

sebelum mencapai usia 29 hari (0-28 hari) per 1000 kelahiran hidup di

tahun yang sama. Target di tahun 2016 sebesar 7,15 per 1000 kelahiran

hidup dan relisasi sebesar 4.4 per 1000 kelahiran hidup. Untuk tahun

Page 46: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 37

2017 target yang ditetapkan sebesar 7 per 1000 kelahiran hidup dan

realisasi yang berhasil dicapai yaitu 4,2 per 1000 kelahiran hidup.

Gambar 3.9 Prevalensi AKN per 1.000 kelahiran hidupTahun 2015 – 2017

Melihat gambar diatas terlihat bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu bisa menekan kematian neonatal. Hal ini didukung dengan

skrining bayi baru lahir sehingga risiko yang dialami dapat dideteksi dan

langsung mendapatkan perawatan ke fasilitas kesehatan lebih lanjut

sehingga kesakitan dan kematian bayi dapat dikurangi.

6) Persentase AKB per 1.000 kelahiran hidup

Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah bayi yang meninggal

sebelum mencapai usia 1 tahun per 1000 kelahiran hidup di tahun yang

sama. Target tahun 2016 sebesar 9 per 1000 kelahiran hidup yang

ditetapkan. Jika dilihat dari angka absolut AKB tahun 2011 sebesar 52

bayi, tahun 2012 56 bayi, tahun 2013 sebanyak 29 bayi, 2014 sebanyak

59 bayi dan tahun 2016 sebanyak 57 dengan persentase 6,2 per 1.000

kelahiran hidup. Dan pada tahun 2017 realisasi 6,18 Per 1.000 kelahiran

hidup dari target 9,7 per 1.000 kelahiran hidup.

Gambar 3.10 Prevalensi AKB per 1.000 kelahiran hidupTahun 2015 – 2017

7,34

4,4 4,2

0

2

4

6

8

2015 2016 2017

9,736,9 6,18

0

5

10

15

2015 2016 2017

Page 47: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 38

Dari penyebab kematiannya, AKB juga disebabkan berbagai faktor

yang berkaitan diantaranya masyarakat bersalin ke Dukun Kampung

(DK), keterlambatan dalam pelayanan persalinan, kesehatan ibu sebelum

hamil dan nifas, serta pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil. Bukti

Budaya yang berperan adalah karena pertolongan persalinan sudah

gratis, yang dibutuhkan dari masyarakat hanyalah memeriksakan

kehamilan dan pertolongan persalinan ke tenaga kesehatan difasilitas

kesehatan. Penyebabnya sama dengan AKI karena AKI dan AKB saling

berkaitan. Semoga ditahun-tahun berikutnya Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu melalui Puskesmas dapat mempertahankan keberhasilan

ini.

7) Persentase AKBa per 1000 kelahiran hidup

Angka Kematian Balita adalah Kematian anak umur 0-5 tahun per

1000 kelahiran hidup. Angka kematian balita menggambarkan tingkat

permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh

terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan

kecelakaan.

Target pada tahun 2016 sebesar 10.54 sedangkan realisasi yang

didapat 1.3 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan realisasi yang dicapai

tahun 2017 sebesar 1.3 per 1000 kelahiran hidup dari target 10.5 per

1000 kelahiran hidup.

Gambar 3.11 Prevalensi AKBa per 1.000 kelahiran hidupTahun 2015 – 2017

Hal ini menunjukan bahwa Kabupaten Tanah Bumbu dapat

menekan kematian Balita. Data kematian balita yang didapat pada tahun

9,73

1,3 1,30

2

4

6

8

10

12

2015 2016 2017

Page 48: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 39

2017 tersebut tidak berhubungan dengan gizi buruk tetapi karena

kelainan kongenital yang di bawa sejak lahir. Hali ini menggambarkan

kesehatan di Tanah Bumbu sudah berjalan dengan baik.

8) Persentase KB aktif

Persentase KB aktif adalah cakupan dari peserta KB yang baru

dan lama yang masih aktif menggunakan alat dan obat kontrasepsi

(alokon) dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur di suatu

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Target yang ditetapkan pada

tahun 2016 adalah 100% sedangkan capaian 85.7%. Sedangkan tahun

2017 capaian KB aktif 44,19% dari target 100%.

Gambar 3.12 Persentase KB Aktif Tahun 2015 – 2017

Hal ini dapat dipengaruhi dari pencatatan pelaporan karena banyak

PUS yang ke Bidan Praktik Mandiri atau ke klinik untuk menggunakan KB

sehingga tenaga di Puskesmas kesulitan melakukan pencatatan.

Rendahnya minat menggunakan KB karena adanya ketidaksetaraan

gender karena masyarakat menganggap KB hanya urusan wanita

padahal metode KB untuk pria sudah tersedia.

9) Menurunnya angka kesakitan malaria ( API ) /1000 penduduk

Angka kesakitan Malaria (API) /1000 penduduk di tahun 2016

ditargetkan sebesar 0,70/1.000 penduduk sedangkan realisasinya adalah

sebesar 0,35/1.000 penduduk dengan perhitungan jumlah parasit malaria

dibagi dengan jumlah penduduk beresiko dikali dengan 1000, dari

306.641 penduduk yang berisiko ada 109 penduduk yang mengalami

100,4385,7

44,19

020406080

100120

2015 2016 2017

Page 49: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 40

angka kesakitan malaria. Sedangkan tahun 2017 dtargetkan 0,60 realisasi

yang dicapai 0,60 jumlah penduduk 309.380 jiwa.

Gambar 3.13 Angka Kesakitan Malaria (API)/1.000 pendudukTahun 2015 – 2017

Pada tahun ini mengalami peningkatan dari pada tahun 2016. Hal

ini perlu adanya dukungan para pemangku kebijakan di 8 (delapan) desa

dimana sebagai penyumbang tertinggi angka kesakitan malaria di

Kabupaten Tanah Bumbu dengan API > 1 yaitu Batu Bulan, dadap,

Temunih, Mangkal Api (Puskesmas Teluk kepayang), Bulurejo, Emil Baru,

Mentawakan Mulya, Gunung Raya (Puskesmas Mantewe). Ini menjadi

perhatian kita bersama baik instansi kesehatan maupun lintas sektor

(Kecamatan, aparatur desa, dll) untuk mendukung endemik malaria dalam

penemuan penderita secara dini dan penangulangan vektor sehingga

eliminasi malaria pada tahun 2019 akan tercapai.

10) Menurunnya kesakitan filaria (MF Rate) < 1%

Target yang ditetapkan untuk menurunkan kesakitan filaria (MF

Rate) < 1% ditahun 2016 adalah sebesar 0,80% dengan realisasi 0,92%

dengan perhitungan jumlah sediaan darah positif mikrofilaria dibagi

dengan jumlah darah yang diperiksa. Sedangkan untuk tahun 2017

realisasi yang dicapai 0,8 dari 0,6 yang ditetapkan.

0,85

0,35

0,6

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

2015 2016 2017

Page 50: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 41

Gambar 3.14 Angka Kesakitan Filaria (MF Rate) < 1%Tahun 2015 – 2017

Pemberian obat filariasis selama 3 tahun berturut-turut,

mempengaruhi pencapaian tersebut. Diharapkan kesadaran masyarakat

untuk melakukan pencegahan dengan meminum obat anti filariasis dapat

menekan penderita filariasis. Dan bagi pasien yang menderita filarasis

untuk melakukan pengobatan yang teratur.

11) Insiden Rate DBD/100.000 penduduk

Insiden Rate DBD per 100.000 penduduk ditahun 2016 ditargetkan

sebesar 70,20 dengan realisasi 136,3. Sedangkan tahun 2017 ditargetkan

60,11 dengan realisasi 15,51.

Gambar 3.15 Insiden Rate DBD/100.000 pendudukTahun 2015 – 2017

Keberhasilan dalam menekan insiden rate DBD/100.000 penduduk

dikarenakan sudah dilaksanakannya secara rutin kegiatan gotong royong,

0,91

0,92

0,9

0,89

0,895

0,9

0,905

0,91

0,915

0,92

0,925

2015 2016 2017

88,94

136,3

15,510

20406080

100120140160

2015 2016 2017

Page 51: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 42

kesadaran masyarakat tentang kesehatan lingkungan semakin baik, serta

peran serta kader desa dalam memberikan pemahaman kepada

masyarakat yang gencar dilakukan. Selain itu juga, kondisi cuaca/iklim

yang tidak terlalu buruk sehingga penyakit DBD tidak berkembang terlalu

parah.

Seluruh kasus DBD yang terlaporkan dilaksanakan penyelidikan

epidemiologi dan survey jentik, serta dilakukan upaya PSN

(Pemberantasan Sarang Nyamuk) adapun kasus yang memenuhi

indikator dilakukan foging fokus. Jika melihat trend distribusi berdasarkan

wilayah kerja Puskesmas yaitu sebagai berikut :

a) Puskesmas perawatan Satui 3 Kasus

b) Puskesmas perawatan Sebamban II 6 Kasus

c) Puskesmas Sebamban I 1 Kasus

d) Puskesmas perawatan Pagatan 6 Kasus

e) Puskesmas Batulicin 4 Kasus

f) Puskesmas Perawatan Simpang Empat 9 kasus

g) Puskesmas Darul Azhar 7 kasus dengan 2 kasus kematian

h) Puskesmas Karang Bintang 3 Kasus

i) Puskesmas Perawatan Lasung 1 Kasus

j) Puskesmas Teluk Kepayang 1 kasus

k) Puskesmas Giri Mulya 3 kasus

l) Puskesmas Mantewe 2 kasus

Diharapkan angka absolut dari DBD terus menurun, penguatan di

strategi promosi kesehatan untuk gerakan Pemberantasan Sarang

Nyamuk (PSN) melalui 3M Plus dan meningkatkan penyuluhan

kebersihan lingkungan harus lebih digalakkan terutama di Kecamatan-

kecamatan yang endemis yang dari tahun ke tahun terjadi kasus DBD.

Kejadian DBD masih banyak karena kesadaran masyarakat untuk

melakukan kebersihan terutama pencegahan dengan 3 M Plus

(Menguras, Menutup dan Mengubur Plus Abate) dan hal ini juga di

jelaskan terus menerus kepada masyarakat bahwa “fogging” bukan “ajian

ampuh “ memutus mata rantai nyamuk DBD.

Page 52: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 43

12) Persentase penemuan kasus baru kusta tanpa cacat

Penemuan kasus baru kusta tanpa cacat di Kabupaten Tanah

Bumbu Tahun 2016 dari target 75% yaitu 7 kasus realisasinya sebanyak

7 kasus persentase 75% dengan capaian kinerja 100%. Sedangkan untuk

tahun 2017 ini, dari target 80% yaitu 9 kasus realisasi yang dicapai 9

kasus dengan persentase 80%.

Gambar 3.16 Persentase Penemuan Kasus Baru Kusta Tanpa CacatTahun 2015 – 2017

Hal ini dikarenakan dukungan dari pemangku kebijakan, sehingga

penderita kusta dapat ditemukan secara dini dalam keadaan tidak terjadi

kecacatan. Sehingga mempercepat pengobatan untuk menghindari

kecacatan akibat penyakit kusta. Semoga kedepannya penderita kusta

semakin menurun dan tingkat kesembuhan penderita kusta semakin

tinggi.

13) Keberhasilan pengobatan TB BTA + (Sukses Rate)

Angka penemuan pasien baru TB BTA positif adalah penemuan

pasien TB melalui pemeriksaan dahak sewaktu pagi dan sewaktu (SPS)

dan diobati di unit pelayanan kesehatan dalam suatu wilayah kerja pada

kurun waktu tertentu. Perhitungan Persentase ini jumlah pasien baru TB

BTA positif yang ditemukan dan diobati dalam satu wilayah selama satu

tahun dibagi dengan jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dalam

satu wilayah dalam kurun waktu satu tahun.

63,64

7580

0102030405060708090

2015 2016 2017

Page 53: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 44

Pada tahun 2014 Penemuan Baru TB BTA Positif dari target yang

ditetapkan (100%) realisasi mencapai (100%) dengan capaian kinerja

(100%) sedangkan 2015 Target (100%) realisasinya sebanyak (100%)

sedangkan pada tahun 2016 dengan indikator Keberhasilan Pengobatan

TB BTA Positif (Sukses Rate) dari target 83% realisasinya adalah

sebanyak 83% sedangkan pada tahun 2017, target yang ditentukan 84%

dan realisasinya sebesar 84%.

Gambar 3.17 Keberhasilan Pengobatan TB BTA + (Sukses Rate)Tahun 2014 – 2017

Kendala yang sering dirasa pada program ini masih kurangnya

promosi tentang penyakit TB, kemudian penemuan kasus ini tidak ada

operasional sehingga kasus yang didapat hanya bersifat pasif dan

kekurangan tenaga laboratorium untuk pemeriksaan (SDM). Sehingga

masyarakat tidak melakukan pengobatan secara tuntas. Misal saja pasien

dari wilayah kerja Puskesmas Teluk Kepayang melakukan pemeriksaan

laboratorium di Laboratorium Puskesmas Perawatan Lasung dan hasilnya

positif. Seharusnya pasien melanjutkan pengobatan di Puskesmas Teluk

Kepayang dengan menujukkan hasil pemeriksaan tetapi yang terjadi

pasien tidak melanjutkan pengobatan baik di Puskesmas Teluk Kepayang

maupun di Puskesmas Perawatan Lasung.

14) Persentase kasus HIV yg diobati

Perkembangan penyakit HIV/AIDS Kabupaten Tanah Bumbu

cenderung semakin meningkat dan menjadi penyumbang terbesar di

Kalimantan Selatan sehingga Prevalensi HIV/ AIDS dalam Revisi RPJMD

100 100

83 84

0

20

40

60

80

100

120

2014 2015 2016 2017

Page 54: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 45

dijadikan sebagai salah satu indikator kinerja Mandiri. Pola penyebaran

penyakit ini bervariasi, angka morbiditas dan mortalitas diantara

penduduk usia produktif terus meningkat dan membawa persoalan

kesehatan masyarakat yang serius dan berimplikasi pada aspek lain

seperti sosial budaya dan ekonomi.

Prevalensi tahun 2015 sebesar 0,014% dari target 0,5% dengan

kasus HIV sebanyak 27 kasus dan AIDS 18 kasus dan yang ARV

sebanyak 5 orang dengan kematian berjumlah 3 orang, 1 orang laki-laki

dan 2 orang perempuan. Sedangkan tahun 2016 dari target 25% yaitu 6

orang yang diobati realisasinya sebanyak 73,9% dari 23 penderita ada 17

orang yang diobati. Ini jauh melebihi target yang ditetapkan dikarenakan

peningkatan penderita HIV yang diobati dengan adanya dukungan

pendekatan akses layanan dimana ARV sudah dapat di akses di Rumah

Sakit dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu. Dan untuk

tahun 2017 target ditetapkan 35% realisasinya 61,5% dengan kasus

HIV/AIDS 39 kasus dan yang ARV sebanyak 24 kasus.

Gambar 3.18 Persentase Kasus HIV yang diobat Tahun 2015 – 2017

Ini menunjukkan Angka prevalensi kita masih rendah, meskipun

demikian kita akan terus berupaya menekan penyebaran penyakit ini di

wilayah kita. Presentase kasus HIV positif yang mengakses pengobatan

dengan ARV masih sangat rendah disebabkan setelah mengetahui status

HIV positif penderita tidak lagi dapat dihubungi dan kebanyakan pindah ke

daerah lain sebelum dilakukan pemeriksaaan CD4. Bagi Penderita yang

akan mendapat terapi ARV sebelumnya dicoba terlebih dahulu dengan

terapi Kotri untuk melihat kepatuhan penderita minum obat. Upaya kita

kedepan adalah mengupayakan memudahkan penderita posistif untuk

15

73,961,5

0

20

40

60

80

2015 2016 2017

Page 55: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 46

mengakses pengobatan ARV di RS dr. Andi Abdurahman Noor, walaupun

sementara ini masih mengakses ke RS Ansari Saleh Banjarmasin.

15) Persentase Puskesmas melaksanakan pemeriksaan dan tatalaksana

pnemonia melalui program MTBS

Presentase puskesmas melaksanakan pemeriksaan dan

tatalaksana pnemonia melalui program MTBS di tahun 2016 ini

ditargetkan sebesar 92,86% dengan realisasinya sebesar 78,5% dari 14

puskesmas yang melaksanakan pemeriksaan dan tatalaksana pnemonia

melalui program MTBS hanya 11 Puskesmas, ada 3 puskesmas yang

tidak melaksanakan dikarenakan pelaksanaan belum terlatih dan adanya

mutasi. Sedangkan untuk tahun 2017 ini, target sebesar 100% dengan

realisasinya sebesar 100%.

Gambar 3.19 Persentase Puskesmas melaksanakan pemeriksaandan tatalaksana pnemonia melalui program MTBS Tahun 2015 – 2017

Hal ini disebab karena seluruh Puskesmas sudah mengikuti

pelatihan sehingga sudah dapat melaksanakan pemeriksaan dan

tatalaksana pneumonia melalui program MTBS.

16) Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu

Presentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM

terpadu pada tahun 2016 ditargetkan ada 2 (dua) puskesmas dari 14

puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu dengan

persentase target sebesar 14,29% realisasi sebesar 14,29% dengan

75,9 78,5

100

0

20

40

60

80

100

120

2015 2016 2017

Page 56: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 47

capaian target 100%. Sedangkan tahun 2017 target sebesar 21,43%

realisasi sebesar 14,29% dengan capaian target 66,68%.

Gambar 3.20 Persentase Puskesmas melaksanakan pengendalianPTM terpadu Tahun 2015 – 2017

Ini belum mencapai target yang diinginkan dan capaian tahun ini

masih sama dengan tahun kemarin. Puskesmas yang telah

melaksanakan pengendalian PTM terpadu baru 2 (dua) Puskesmas yaitu

Puskesmas Perawatan Lasung dan Puskesmas Sebamban 1. Hal ini

disebabkan karena ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM)

Kesehatan yang mengikuti diklat pengendalian PTM terpadu.

Rencananya pada tahun 2018, pengendalian PTM terpadu akan

dilaksanakan di seluruh Puskesmas.

17) Persentase kebijakan Kawasan Tanpa Asap Rokok di sekolah

Kebijakan Kawasan Tanpa Asap Rokok di Sekolah adalah program

terobosan baru yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu. Tahun 2016 ditargetkan 5,12% dengan realisasi 10,4% dengan

perhitungan jumlah sekolah yang menerapkan kawasan tanpa rokok

dibagi dengan seluruh sekolah yang ada. Dari 316 sekolah yang ada

sebanyak 33 sekolah yang menerapkan kawasan tanpa rokok disekolah.

Sedangkan tahun 2017, ditargetkan 10,13% dengan realisasi 10,76%.

0

14,29 14,29

02468

10121416

2015 2016 2017

Page 57: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 48

Gambar 3.21 Persentase Kebijakan Kawasan Tanpa Asap Rokokdi Sekolah Tahun 2015 – 2017

Hal ini jauh melampaui dari target yang ditetapkan yaitu sebanyak

19 sekolah, ada peningkatan kebijakan kawasan tanpa asap rokok

disekolah, perhatian pemerintah daerah terhadap KTR di buktikan dengan

terbitnya Perda Kawasan Bebas Rokok.

18) Persentase desa yang melaksanakan pelayanan Posbindu PTM

Persentase desa yang melaksanakan Pelayanan Posbindu PTM

dengan perhitungan desa yang melaksanakan pelayanan Posbindu PTM

dibagi dengan seluruh desa yang ada. Pada tahun 2016 ditetapkan target

sebesar 10,07% dengan realisasi 29,5% ada sebanyak 44 desa dari 149

desa yang melaksanakan pelayanan Posbindu PTM. Hal ini jauh dari

target yang ditetapkan yaitu sebanyak 20 desa. Sedangkan tahun 2017

ditetapkan target sebesar 20,13% dengan realisasi 87,25%. Sebanyak

130 desa yang melaksanakan pelayanan Posbindu PTM dari total 149

desa yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu.

Gambar 3.22 Persentase desa yang melaksanakan pelayananPosbindu PTM Tahun 2015 – 2017

0

10,4 10,76

02468

1012

2015 2016 2017

13,42

29,5

87,25

0

20

40

60

80

100

2015 2016 2017

Page 58: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 49

19) Persentase perempuan 30-50 tahun yang dideteksi kanker serviks dan

payudara

Persentase perempuan 30-50 tahun yang terdeteksi kanker servik

dan payudara tahun 2016 ditargetkan 5,01% jumlah wanita usia subur

414 wus dan sasaran sebanyak 8.269 realisasi 5,9% yaitu 488 wus dan

sasaran 8.269 dengan perhitungan jumlah wus (Wanita usia subur) yang

diperiksa dibagi sasaran wus. Sedangkan tahun 2017 ditargetkan 15%

dengan sasaran jumlah wanita usia subur 7.554 orang dan realisasi

sebanyak 6.562 orang dengan persentase 85,87%.

Gambar 3.23 Persentase Perempuan 30-50 Tahun yang di deteksiKanker Serviks dan Payudara Tahun 2015 – 2017

Peningkatan capaian yang sangat signifikan ini disebabkan karena

kegiatan yang diprioritaskan oleh pemimpin daerah. Dimana penyuluhan

tentang penyakit kanker serviks dan pemeriksaan deteksi dini yang

disampaikan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas melalui majelis ta’lim

yang tersebar di seluruh desa di Kabupaten Tanah Bumbu. Selain itu

dukungan lintas sektor dalam hal ini PKK Kabupaten Tanah Bumbu untuk

memberikan informasi dan ajakan kepada masyarakat untuk

memeriksakan secara dini.

20) Persentase anak usia 0-11 bulan mendapat imunisasi dasar lengkap

Presentase anak usia 0-11 bulan mendapat imunisasi dasar

lengkap ditargetkan di tahun 2016 sebesar 85% sebanyak 6.178 anak

usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi lengkap dari 7.268 anak. Yang

ada realisasi sebesar 36% anak usia 0-11 bulan yang mendapat

sebanyak 2.632 dari 7.268 anak yang ada. Hal ini masih jauh dari target

yang ditetapkan ditahun 2016 yaitu sebanyak 6.178 anak usia 0-11 yang

0,61 5,9

85,87

020406080

100

2015 2016 2017

Page 59: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 50

dapat imunisasi lengkap dikarenakan masih rendahnya dukungan

pemangku kebijakan dalam mengerakkan peran serta masyarakat,

pencatatan dan pelaporan program masih kurang baik. Sedangkan tahun

2017 target yang ditetapkan 88% dan realisasinya 94,0%.

Gambar 3.24 Persentase Anak Usia 0-11 bulan Mendapat ImunisasiDasar Lengkap Tahun 2015 – 2017

Tenaga kesehatan di Puskesmas sangat gencar melakukan pendekatan

ke masyarakat untuk membawa bayinya mendapatkan imunisasi. Kasus

KLB Difteri yang terjadi diakhir tahun 2017 membawa pengaruh positif

terhadap pencapaian target imunisasi dasar lengkap karena ketakutan

masyarakat akan bahaya penyakit difteri jika tidak mengimunisasi secara

lengkap bayi mereka.

21) Persentase Sinyal Kewaspadaan dini yang direspon

Presentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon pada tahun

2016 ditargetkan 85,11% sebanyak 158 sinyal kewaspadaan dini yang

direspon dari 185 sinyal kewaspadaan dini yang muncul pada periode

yang sama dengan realisasi sebesar 85,11% dengan capaian kinerja

100% pada tahun ini. Sedangkan tahun 2017 ditargetkan 86% dan

realisasinya sebanyak 86% dengan 186 sinyal kewaspadaan dini dari 186

total semua sinyal kewaspadaan dini yang muncul.

82,96

36

94

0

20

40

60

80

100

2015 2016 2017

Page 60: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 51

Gambar 3.25 Persentase Sinyal Kewaspadaan Dini yang di responTahun 2015 – 2017

Semuanya direspon dengan klarifikasi kasus dengan kasus yang

berpotensi KLB (Kejadian Luar Biasa) ditindak lanjuti dengan penyelidikan

epidemologi.

22) Persentase persalinan difasiltas kesehatan

Persalinan di fasilitas kesehatan merupakan upaya untuk menjamin

keselamatan ibu, bayi yang dilahirkan serta tenaga penolong persalinan.

Selain itu juga untuk mempermudah proses penanganan

kegawatdaruratan medis. Diharapkan semua persalinan dilakukan

difasilitas kesehatan yang tentunya harus memadai. Hal ini untuk

mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi. Tahun 2016 persalinan di

fasilitas kesehatan telah mencapai 61,4% dari 50% yang ditargetkan.

Sedangkan tahun 2017 realisasi 70,6% dari 60% yang ditargetkan.

Gambar 3.26 Persentase Persalinan di Fasilitas Kesehatan Tahun2015 – 2017

80

85,1186

76788082848688

2015 2016 2017

45,5

61,470,6

0

20

40

60

80

2015 2016 2017

Page 61: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 52

Faktor pendukung dalam keberhasilan pencapaian target kinerja

persentase persalinan di fasilitas kesehatan tahun 2017 ini antara lain

sebagai berikut :

a. Dukungan regulasi pelayanan KIA oleh Pemerintah Daerah

b. Dukungan lintas program dan lintas sektor serta organisasi profesi

dalam pelayanan KIA

Sedangkan yang menjadi penghambat tidak bisa tercapainya

100% antara lain :

a. Tingkat pendidikan ibu yang masih rendah

b. Dukungan keluarga yang masih rendah

23) Persentase desa yang memiliki posyandu lansia

Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut, di dapat dari perhitungan

jumlah Posyandu Posyandu Lansia yang ada dan Aktif di desa dibagi

dengan jumlah desa yang ada, target sampai dengan 2016 diharapkan

sebanyak 60% (90 desa) dari 149 desa diharapkan telah ada posyandu

lansia yang aktif yang memberikan pelayanan kesehatan pada penduduk

Usia Lanjut. Pada Tahun 2014, dari target (55 %) atau 80 desa, baru

(9%) yang memilki posyandu lansia yang aktif sedangkan tahun 2016

target (60%) realisasinya sebesar (63,1%) 95 desa. Hal ini melebihi target

yang ditetapkan karena peranan lintas sektor sangat berperan dalam

program dan kegiatan ini. Tahun 2017 target yang ditetapkan 97 desa

(65%) dan yang terealisasi 125 desa dengan persentase 83,89%.

Gambar 3.27 Persentase Desa yang Memiliki Posyandu LansiaTahun 2015 – 2017

63,1 63,1

83,89

0

20

40

60

80

100

2015 2016 2017

Page 62: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 53

1) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

a. Kegiatan Pertolongan Persalinan Bagi Ibu dari Kurang Mampu

b. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Bidan

c. Kegiatan Jaminan Persalinan

d. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah

2) Program Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Menular

a. Kegiatan Penyemprotan/fogging sarang nyamuk

b. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Menular

c. Kegiatan Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik

Malaria

d. Kegiatan Peningkatan Imunisasi

e. Kegiatan Peningkatan Surveilans Epidemiologi dan

Penanggulangan Wabah

f. Kegiatan Pelayanan Vaksinasi Bagi Anak Sekolah

g. Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Menular TB Paru

h. Kegiatan Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik

Filariasis

3) Program Upaya Kesehatan Masyarakat

a. Kegiatan Screening/Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM)

b. Kegiatan Peningkatan Komunitas Edukasi dan Informasi Penyakit

Tidak menular

SASARAN 3 Meningkatnya Status Gizi Masyarakat

Tabel 3.6 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 3

No Indikator Target%

Realisasi%

CapaianKinerja( % )

Kategori

1 Persentase D/S Balita 57 62,16 100 Sangatberhasil

2 Persentase Balita GiziBuruk Mendapat 100 100 100 Sangat

berhasil

Page 63: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 54

Perawatan

3Persentase Balita < 6bulan Mendapat ASIEksklusif

48,24 35,1 72,76 Cukupberhasil

4

Persentase RumahTangga yangmengkosumsi garamberyodium

94 99,8 100 Sangatberhasil

5 Persentase Anak Balitadapat Vit. A ( Proyeksi) 75 75 100 Sangat

berhasil

6 Persentase Bumil dapatTTD minimal 90 tablet 68 71,4 100 Sangat

berhasil

7 Persentase ibu nifasmendapatkan vit A 69 72 100 Sangat

berhasil

8 Persentase bayi baru lahirmendapat IMD 25 72,5 100 Sangat

berhasil

9 Persentase BBLR 2,5 2,72 91,91 Sangatberhasil

10 Persentase balita yangmempunyai buku KIA 78 72,9 93,46 Sangat

berhasil

11 Persentase balitaditimbang naik BB nya 84 80 95,24 Sangat

berhasil

12Persentase balitaditimbang tidak naik BBnya

6,80 5,28 100 Sangatberhasil

13 Persentase balita 2T 0,95 1,22 77,87 CukupBerhasil

14 Persentase balita BGM 0,95 0,78 100 Sangatberhasil

15 Persentase ibu hamilanemia 35 27 100 Sangat

berhasil

16 Persentase KunjunganNeonatal 1 ( KN 1) 74,5 80,43 100 Sangat

berhasil

17 Persentase bumil KEK 6,0 6,1 98,36 Sangatberhasil

1) Persentase D/S

Persentase pelayanan anak balita adalah anak balita (12 – 59

bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan. Jumlah

cakupan ini didapat dari jumlah anak balita yang memperoleh pelayanan

pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali dibagi jumlah seluruh anak

balita disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama.

Page 64: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 55

Pada tahun 2016, presentase ini tidak mencapai target yaitu hanya

sebesar (52,48%) dari (59,7%) target yang ditetapkan. Sedangkan tahun

2017 realisasi sebesar 62,16% dari target 57%. Dengan perhitungan

sasaran balita 39.001 orang dan jumlah balita yang memperoleh

pelayanan pemantauan pertumbuhan sebanyak 24.242 orang.

Gambar 3.28 Persentase D/S Tahun 2015 – 2017

Persentase pelayanan anak balita mengalami peningkatan ditahun

2017 ini. Persentase pelayanan anak balita merupakan wujud dari

partisipasi masyarakat, yaitu kemauan keluarga anak balita untuk

menimbangkan anaknya (12-59 bln) ke Posyandu. Kemauan ke

Posyandu menyangkut motivasi. Apabila motivasi ibu-ibu membawa

balitanya ke Posyandu tinggi untuk mengetahui Pertumbuhan balitanya,

maka kegiatan ini akan sustainable hingga balita berumur 60 bulan.

Tapi kalau motivasinya lain, misalnya hanya untuk mendapatkan

imunisasi saja, maka setelah selesai mendapatkan imunisasi ibu-ibu akan

berhenti membawa balitanya ke Posyandu. Hal inilah yang harus

dirubah, baik cara pemberian pelayanan nakes di posyandu maupun

pemahaman masyarakat terhadap posyandu. Selain itu mungkin juga

disebabkan oleh makin meningkatnya pencarian pelayanan kesehatan ke

dokter atau bidan praktek mandiri, sehinga tidak tercatat/ termonitor di

posyandu. Selain beberapa hal di atas, ada kemungkinan masyarakat

yang kurang memperhatikan kesehatannya. Upaya pencegahan/

pemeliharaan kesehatan kurang diperhatikan. Masyarakat hanya kontak

dengan nakes apabila sudah sakit.

2) Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi

badan (TB) dengan Z-score < -3 dan atau dengan tanda –tanda klinis

56,452,48

62,16

4550556065

2015 2016 2017

Page 65: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 56

(marasmus, kwashiorkor dan marasmus –kwasiorkor). Presentase balita

gizi buruk dihitung dengan perhitungan jumlah balita gizi buruk mendapat

perawatan di sarana pelayanan kesehatan di satu wilayah kerja pada

kurun waktu tertentu dibagi jumlah seluruh balita gizi buruk yng

ditemukan disatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Pada tahun

2016 terdapat 3 kasus Gizi Buruk diwilayah kerja Puskesmas Perawatan

Pagatan Kecamatan kusan hilir sebanyak 2 kasus dan Puskesmas Teluk

Kepayang 1 kasus. Tahun 2014 tidak terdapat kasus gizi buruk di

Kabupaten Tanah Bumbu sedangkan di tahun 2013 terdapat 3 kasus gizi

buruk yang semua ditangani sesuai standar, kasus ini terjadi di wilayah

kerja Puskesmas Satui dan Batulicin 1 dan tahun 2012 kasus gizi buruk

(5 kasus). Dan pada tahun 2017 ini terjadi 2 kasus gizi buruk dengan

seluruh kasus gizi buruk mendapatkan pelayanan kesehatan (capaian

kinerja 100%).

Ini diharapkan kasus gizi buruk tidak terjadi lagi di tahun berikutnya

karena Masalah ini perlu penanganan yang cepat, terutama pelacakan

terhadap Balita tersebut dan mengidentifikasi masalah dan penyebab

terjadinya gizi buruk. Masalah yang sering dihadapi dalam penanganan

Balita Gizi Buruk adalah ketidakmauan orang tua Balita untuk merawat

anaknya di Rumah Sakit atau Puskesmas Perawatan. Hal ini karena

alasan bahwa anak-anaknya yang tinggal di rumah tidak ada yang

mengurus dan juga tidak adanya dana bagi keluarga yang menunggu di

Rumah Sakit. Selain itu kalau orang tua di Rumah Sakit, mereka tidak

bisa mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka sehari-

hari.

3) Persentase Balita < 6 bulan Mendapat ASI Eksklusif

Air Susu Ibu atau ASI adalah makanan terbaik bagi bayi dan balita.

Pemberian ASI Ekslusif adalah pemberian ASI kepada bayi 0 sampai

dengan 6 bulan tanpa di campur dengan makanan apapun. Presentase

pemberian ibu memberikan ASI Ekslusif dihitung dari jumlah ibu

menyusui secara ekslusif dibagi dengan ibu yang memiliki bayi 0-6 bulan.

Pada tahun 2015, Pemberian ASI eksklusif Rata-Rata Per

Puskesmas Tahun 2015 masih dibawah Target yang diharapkan (70%)

Page 66: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 57

realisasi hanya (39,85%) sedangkan 2016 target (75%) realisasi sebesar

(48,13%). Sedangkan pada tahun 2017 target 48,24% dan realisasi

35,1%.

Gambar 3.29 Persentase Balita < 6 bulan Mendapat ASI EksklusifTahun 2015 – 2017

Di duga karena banyak masyarakat yang masih belum

mengetahui manfaat Asi Eksklusif untuk bayinya, juga kecendrungan ibu

memberikan susu formula kepada bayinya dengan berbagai alasan

seperti air susu yang tidak keluar, bekerja pasca cuti sehingga

memberikan ASI dicampur dengan susu formula pada bayi mereka,

promosi susu formula dari produsen begitu “dahsyat” baik di media cetak

maupun di media elektronik.

Perlu strategi dan langkah-langkah untuk bisa “mendongkrak”

Presentase pemberian ASI Ekslusif ini antara lain dengan memperkuat

lintas sektoral salah satunya melalui pemberdayaan masyarakat dengan

penguatan di KADARZI.

Demikian halnya untuk ibu-ibu yang bekerja, ASI bisa diperah dan

disimpan di lemari pendingin dan diberi pada bayi saat ibu bekerja, dan

penggalakan pojok ASI di tempat-tempat kerja.

4) Persentase Rumah Tangga yang mengkosumsi garam beryodium

Ketersediaan garam beryodium dimasyarakat dan kesadaran

masyarakat untuk mengkonsumsi garam beryodium. Pada tahun 2017,

persentase Rumah Tangga yang mengkonsumsi garam beryodium

terealisasi sebesar 99,8% dengan target sebesar 94%.

39,8548,13

35,1

0102030405060

2015 2016 2017

Page 67: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 58

Gambar 3.30 Persentase Rumah Tangga yang Mengkonsumsi GaramBeryodium Tahun 2015 – 2017

Kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi garam

beryodium sudah semakin membaik sehingga pencapaian target dapat

terealisasi dengan baik.

5) Persentase Anak Balita dapat Vit. A

Persentase balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun

(biasa diberi pada bulan Februari dan Agustus), diperoleh dari hitungan

persentase jumlah balita yang mendapat kapsul vitamin A sebanyak dua

kali dalam setahun dibagi dengan jumlah seluruh sasaran balita yang di

wilayah kerja pada tahun yang sama.

Pada tahun 2015, dari target (90%) angka pencapaian hanya

sebesar (77%) masih kurang (12 %) sedangkan di tahun 2016 dari

target (95%) realisasinya hanya sebesar (74,77%) angka capaian

kinerjanya hanya sebesar (78,70%). Tahun 2017, dari target 75%

realisasinya 75%. Capaian kinerja yang berhasil diraih yaitu 100%.

Gambar 3.31 Persentase Anak Balita Dapat Vit A Tahun 2015 – 2017

93,7595,64

99,8

9092949698

100102

2015 2016 2017

77

74,7 75

73

74

75

76

77

78

2015 2016 2017

Page 68: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 59

Persentase balita mendapat vitamin A walaupun sudah mencapai

target tetapi belum optimal, diduga sebagian keluarga balita belum

sepenuhnya mengerti pentingnya vitamin A bagi kesehatan anaknya,

demikian juga dengan petugas yang masih belum optimal “ jemput bola “

untuk melaksanakan sweeping balita yang belum diberi vitamin A,

diharapkan peran kader sebagai perpanjangan tangan bisa lenih proaktif

lagi untuk ikut menjaring dan memberikan vitamin A.

Hal lain yang masih perlu diperhatikan adalah pencatatan

pelaporan dari kegiatan pemberian Vitamin A juga belum optimal

sehingga kemungkinan balita yang sudah mendapat vitamin A tidak

terlaporkan.

6) Persentase Bumil dapat TTD minimal 90 tablet

Persentase Bumil dapat TTD minimal 90 tablet pada tahun 2016

ditargetkan sebesar 67,6% dengan realisasi sebesar 58,42%. Sedangkan

tahun 2017 target yang ditetapkan sebesar 68% dan realisasi 71,4%.

Gambar 3.32 Persentase Bumil dapat TTD Minimal 90 TabletTahun 2015 – 2017

Tablet tambah darah mengandung zat besi yang sangat penting

untuk kesehatan ibu hamil. Masalah seperti anemia bisa dicegah karena

itulah yang bisa menyebabkan pendarahan saat persalinan.

Kepatuhan ibu sangat berperan dalam meningkatkan kadar Hb.

Kepatuhan tersebut meliputi ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi,

ketepatan cara mengonsumsi dan keteraturan frekuensi mengonsumsi

tablet Fe. Banyak ibu hamil tidak patuh dalam mengonsumsi tablet Fe,

seperti tidak atau lupa mengonsumsi tablet Fe dan adanya kebiasaan

67,458,42

71,4

0

20

40

60

80

2015 2016 2017

Page 69: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 60

mengonsumsi kopi atau teh secara bersamaan pada waktu makan

menurunkan penyerapan tablet Fe dalam tubuh yang berakibat manfaat

tablet Fe menjadi berkurang. Kepatuhan dalam mengonsumsi tablet Fe

adalah ketataan ibu hamil dalam melaksanakan anjuran atau perintah dari

petugas kesehatan, setiap ibu hamil mendapatkan minimal 90 tablet Fe

dan akan bermanfaat apabila diminum secara terur dan rutin setiap hari

selama kehamilan. Ketidakpatuhan ibu dalam mengonsumsi tablet Fe

dapat memberikan peluang atau dampak lebih besar untuk terkena

anemia.

Untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil ini, pemerintah

melalui kementerian kesehatan telah mendistribusikan tablet zat besi ke

pusat-pusat pelayanan antenatal, seperti posyandu, polindes, poskesdes,

poskeskel, puskesmas dan melibatkan tenaga kesehatan seperti bidan,

perawat, kader posyandu. Sesuai dengan Pedoman Pelayanan Antenatal

yang dikeluarkan oleh Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar

7) Persentase ibu nifas mendapatkan vit A

Rendahnya persentase ibu nifas mendapatkan vit A berhubungan

dengan kunjungan neonatus pertama (KN1). Persentase KN1 hanya

sebesar 53,9% yang dicapai pada tahun 2016 sedangkan tahun 2017

realisasi 72% dari target 69%.

Gambar 3.33 Persentase Ibu Nifas Mendapatkan Vit ATahun 2015 – 2017

Diketahui bahwa setelah masa persalinan, organ genital baik

dalam maupun luar akan kembali seperti semula seperti layaknya

sebelum masa kehamilan. Untuk itu perlu asupan vitamin seperti vitamin

68,14

53,9

72

0

20

40

60

80

2015 2016 2017

Page 70: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 61

A yang berguna untuk segera mengembalikan kondisi organ genital ini

lebih cepat. Selain itu, suplementasi vitamin A juga penting bagi

kesehatannya untuk masa menyusui bayi.

Keberhasilan dalam pencapaian target salah satunya kerna

pemahaman dan pengetahuan ibu nifas akan pentingnya mengkonsumsi

Vit A dimasa nifas. Selain itu tenaga kesehatan baik yang ada di

Puskesmas maupun di desa berperan aktif dalam memberikan

pemahaman kepada ibu-ibu nifas.

8) Persentase bayi baru lahir mendapat IMD

Pesentase bayi baru lahir mendapat IMD, pada tahun 2016 sudah

melebihi target yang ditetapkan 21%, realisasinya sebesar 27,56%.

Sedangkan pada tahun 2017, realisasi sebesar 72,5% dari target 25%.

Gambar 3.34 Persentase Bayi Baru Lahir Mendapat IMDTahun 2015 – 2017

ASI telah terbukti berperan penting sebagai sumber makanan

utama dan perlindungan bayi baru lahir dari berbagai penyakit. Proses

menyusui ini sebenarnya dapat dimulai dan dikuatkan dengan inisiasi

menyusui dini (IMD). Sayang, belum banyak orang yang memahami

pentingnya prosedur ini untuk bayi.

Inisiasi menyusui dini dapat berhasil diterapkan jika ibu yang

menjalani proses persalinan telah siap secara fisik dan mental. Proses ini

juga hanya akan berhasil jika sang ibu percaya diri dan didukung penuh

oleh semua pihak di sekitarnya, fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga

kesehatan yang menjalankan proses persalinan, dan keluarga.

17,6627,56

72,5

0

20

40

60

80

2015 2016 2017

Page 71: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 62

9) Persentase BBLR

Berat badan bayi lahir rendah (BBLR) merupakan gambaran dari

keadaan Gizi ibu hamil. Semakin tingginya BBLR bearti keadaan Gizi ibu

hamil semakin buruk. Pada tahun 2017 ini, realisasi yang berhasil dicapai

sebesar 2,72% dari target yang ditetapkan 2,50%.

Gambar 3.35 Persentase BBLR Tahun 2015 – 2017

Terpenuhinya zat gizi bagi pertumbuhan janin tergantung pada

konsumsi zat gizi, status gizi dan kesehatan ibu hamil. Selain faktor gizi,

pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan juga

dipengaruhi oleh factor psikososial ibu hamil.

Upaya peningkatan pelayanan kesehatan dengan meningkatkan

program seperti penyuluhan bagi ibu hamil tentang pentingnya

pemenuhan kebutuhan gizi pada masa kehamilan dan/atau janin yang

merupakan modal dasar bagi tumbuh kembang anak pada usia

selanjutnya dan yang paling penting adalah penanganan pada bayi yang

BBLR seluruhnya untuk menghindari gangguan-gangguan tindak lanjut

dari adanya BBLR ditahun-tahun pertumbuhan dan perkembangan bayi

selanjutnya.

10) Persentase balita yang mempunyai buku KIA

Pada tahun 2017 target yang ditetapkan adalah 78% dan realisasi

yang dicapai sebesar 72,9%. Itu artinya masih belum mencapai target

dikarenakan persentase balita yang mempunyai buku KIA tergantung

pada tingkat kunjungan K1. Semakin rendah K1 semakin rendah juga

Persentase balita yang mempunyai buku KIA begitu juga sebaliknya.

2,78

6,61

2,72

0

2

4

6

8

2015 2016 2017

Page 72: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 63

11) Persentase balita ditimbang naik BB nya

Pada tahun 2017, realisasi yang dicapai sebesar 80% dari target

yang ada sebesar 84%.

Gambar 3.36 Persentase Balita di Timbang Naik Berat BadannyaTahun 2015 – 2017

Persentase balita ditimbang naik berat badannya mengalami

kenaikan pada tahun 2017 walaupun hanya 0,44%. Ini menjadi pekerjaan

berat untuk tenaga kesehatan untuk lebih gencar lagi memberikan

penyuluhan dan pemahaman kepada keluarga bayi untuk membawa

bayinya ke Posyandu dan memberikan makanan yang bergizi seimbang.

12) Persentase balita ditimbang tidak naik BB nya

Semakin rendah persentase balita yang tidak naik berat badannya

maka semakin baik pertumbuhan balita yang diharapkan juga berkorelasi

dengan status gizinya. Capaian persentase balita ditimbang tidak naik BB

nya tahun 2017 adalah 5,28% dari target sebesar 6,80%. Capaian ini

lebih rendah dari target yang ditetapkan, hal ini berarti pertumbuhan balita

di Tanah Bumbu juga baik.

Gambar 3.37 Persentase Balita di Timbang Tidak Naik Berat BadanTahun 2015 – 2017

83,81

79,56 80

767880828486

2015 2016 2017

7,01 6,495,28

0

2

4

6

8

2015 2016 2017

Page 73: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 64

13) Persentase balita 2T

Persentase balita 2T adalah persentase balita 2 bulan berturut-

turut tidak naik berat badannya. Balita yang 2 kali berturut-turut tidak naik

berat badannya harus segera dilakukan intervensi agar tidak jatuh ke Gizi

Buruk. Pada tahun 2017 realisasi yang dicapai 1,22% dari target 0,95%

Gambar 3.38 Persentase Balita 2T Tahun 2015 – 2017

Ada beberapa penyebab anak sulit menambah berat badan meski

sudah berusaha diberikan asupan yang cukup. Penyebab ini perlu kita

cermati sehingga usaha kita memberikan nutrisi terbaik tidak sia-sia.

a. Sakit yang tak tertangani/tak terdeteksi

b. Anak pilih-pilih makanan

c. Turun drastis karena diare

d. Suasana rumah/meja makan kurang menyenangkan

14) Persentase balita BGM

Balita BGM adalah balita gizi buruk berdasarkan indikator BB/U.

Balita BGM merupakan pintu gerbang menuju gizi buruk. Balita BGM

terjadi dalam kurun waktu yang panjang. Sebagian besar BGM terjadi

karena tidak terpantaunya pertumbuhan balita atau tidak teraturnya balita

ditimbang di posyandu. Tahun 2016 persentase balita BGM di bawah

target yang ditetapkan. Dan untuk tahun 2017 persentase balita BGM

dengan nilai 0,78% dari target 0,95%.

1

0,63

1,22

0

0,5

1

1,5

2015 2016 2017

Page 74: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 65

Gambar 3.39 Persentase Balita BGM Tahun 2015 – 2017

15) Persentase ibu hamil anemia

Kehamilan seorang ibu harus dipersiapkan sebaik mungkin agar

ibu dan janin yang dikandungnya sehat dan nantinya bayi yang dilahirkan

juga sehat. Ibu hamil yang anemia dapat berdampak buruk bagi

kesehatan ibu saat melahirkan dan janin yang dikandungnya. Ibu hamil

yang anemia dapat menyebabkan BBLR dan kematian ibu saat

melahirkan. Hal ini harus dicegah. Tahun 2016 ibu hamil sebesar 17,8%,

masih lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 38%. Sedangkan

tahun 2017 target sebesar 35% dan realisasi sebesar 27%.

Gambar 3.40 Persentase Ibu Hamil Anemia Tahun 2015 – 2017

Penyebab anemia yang biasa terjadi pada ibu hamil biasanya

dikarenakan beberapa hal. Berikut di antara sebab-sebab seorang ibu

hamil terkena anemia.

a. Pola makan ibu hamil yang terganggu diakibatkan rasa mual yang

sering terjadi selama proses kehamilan;

b. Rendahnya cadangan zat besi pada ibu hamil diakibatkan menstruasi

atau proses persalinan sebelumnya;

1

1,57

0,78

0

0,5

1

1,5

2

2015 2016 2017

0

17,8

27

05

1015202530

2015 2016 2017

Page 75: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 66

c. Kebutuhan zat besi yang semakin meningkat seiring dengan

pertumbuhan janin;

d. Asupan zat besi yang dikonsumsi oleh ibu hamil kurang banyak.

16) Persentase Kunjungan Neonatal 1 (KN 1)

Kunjungan neonatal 1 (KN 1), merupakan kujungan kepada bayi

baru lahir 6 jam pertama. Kunjungan ini penting sekali dilakukan untuk

memastikan kesehatan ibu dan bayi. Bayi yang baru lahir rentan sekali

terhadap penyakit ataupun faktor lain pasca persalinan, untuk itu perlu

sekali mendapat perhatian/ perawatan yang baik. Rendahnya KN 1 dapat

berakibat kesehatan bayi dan dampaknya pada kematian bayi yang

tinggi. Pada tahun 2016 capaian KN 1 sebesar 94,91%, jauh di atas

target yang ditetapkan sebesar 74%. Sedangkan pada tahun 2017 ini,

realisasi sebesar 80,43% dengan target 74,5%.

Gambar 3.41 Persentase Kunjungan Neonatal 1 (KN1)Tahun 2015 – 2017

Mencapai target yang ditetapkan tetapi persentase lebih rendah

dari tahun sebelumnya. Kita berharap tahun depan bisa mengalami

peningkatan sehingga persentasenya juga semakin baik.

17) Persentase bumil KEK

Anak yang sehat dihasilkan dari ibu hamil yang sehat. Kesehatan

ibu hamil sangat penting karena ibu hamil akan mencetak generasi

penerus bangsa. Tahun 2016 kita telah berhasil menekan jumlah ibu

hamil yang KEK menjadi 1,78%, jauh di bawah target yang ditetapkan,

yaitu sebesar 6,1%. Sedangkan tahun 2017 realisasinya 0,61 % dari

target 6,0%.

73,51

94,9180,43

0

20

40

60

80

100

2015 2016 2017

Page 76: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 67

Gambar 3.42 Persentase Bumil KEK Tahun 2015 – 2017

Kepedulian ibu hamil terhadap kesehatannya masih rendah. Ini

disebabkan karena faktor sosial, ekonomi dan budaya. Peran serta

tenaga kesehatan harus lebih ditingkatkan lagi dan peran kader di desa

juga lebih diberdayakan lagi.

1) Program Perbaikan Gizi Masyarakat

a. Kegiatan Pemberian tambahan makanan dan vitamin

b. Kegiatan Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia

Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang

Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya

2) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

a. Pelayanan kesehatan ibu dan anak

SASARAN 4 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Remaja

Tabel 3.7 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 4

NO IndikatorTarget

%

Realisasi

%

Capaian

Kinerja

(%)

Kategori

1 Persentase puskesmasyang menyelenggarakankegiatan kesehatan remaja

100 100 100 Sangatberhasil

1) Persentase puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan

remaja

6,16

1,780,610

2

4

6

8

2015 2016 2017

Page 77: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 68

Persentase puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan

kesehatan remaja pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 35,17% yaitu 5

puskesmas dari 14 puskesmas dengan realiasi 35,17% capaian kinerja

100%. Sedangkan pada tahun 2017 ditargetkan 42,86% dengan realisasi

100% dengan 14 Puskesmas.

Gambar 3.43 Persentase Puskesmas yang MenyelenggarakanKegiatan Kesehatan Remaja Tahun 2015 – 2017

Faktor pendukung tercapainya seluruh Puskesmas

menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja yaitu diadakannya

sosialisasi PKPR melalui kegiatan orientasi tenaga kesehatan,

Pembiayaan kegiatan PKPR di luar gedung didukung oleh pendanaan

BOK, Jumlah Puskesmas PKPR di Kabupaten Tanah Bumbu berjumlah 1

Puskesmas (PKM Karang Bintang)

1) Program Perbaikan Gizi Masyarakat

a. Kegiatan Pemberian tambahan makanan dan vitamin

b. Kegiatan Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia

Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang

Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya

2) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

a. Kegiatan pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah

3) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

a. Kegiatan Pelayanan kesehatan anak sekolah

28,57 35,17

100

0

50

100

150

2015 2016 2017

Page 78: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 69

SASARAN 5 Meningkatnya Promosi Kesehatan dan Upaya KesehatanBersumberdaya Kesehatan

Tabel 3.8 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 5

NO Indikator Target%

Realisasi%

CapaianKinerja

(%)Kategori

1Persentase puskesmasyang melakukanpenjaringan kesehatanuntuk peserta didik kelas I

85,7 92,36 100 Sangatberhasil

2Persentase puskesmasyang melakukanpenjaringan kesehatanuntuk peserta didik kelasVII dan X

57,1 91,41 100 Sangatberhasil

3 Persentase PHBS diTatanan Rumah Tangga 51,16 48,7 95,19 Sangat

berhasil

4 Persentase Sekolah yangmendapat PromosiKesehatan

12,15 15,81 100 Sangatberhasil

1) Persentase puskesmas yang melakukan penjaringan kesehatan untuk

peserta didik kelas I

Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegatan pengisian

kuesioner oleh peserta didik, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

penunjang oleh tenagga kesehatan bersama-sama kader kesehatan di

sekolah dan guru sekolah yang bermaksud untuk memilah anak yang

sehat dan anak yang tidak sehat. Tujuannya adalah meningkatkan derajat

kesehatan peserta didik secara optimal, terdeteksinya secara dini

masalah kesehatan, tertanganinya masalah kesehatan, dan tersedianya

data/informasi untuk menilai perkembangan kesehatan peserta didik serta

untuk perencanaan dan evaluasi program UKS.

Pada tahun 2016 penjaringan yang telah dilaksanakan pada siswa

SD kelas 1 telah melampaui target yang ditetapkan, yaitu sebesar 85,7%

dari 78,6% yang ditetapkan. Sedangkan tahun 2017 target yang

ditetapkan 85,7% dan realisasinya 92,36%.

Page 79: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 70

Gambar 3.44 Persentase Puskesmas yang Melakukan PenjaringanKesehatan Untuk Peserta Didik Kelas 1 Tahun 2015 – 2017

Faktor pendukung tercapainya realisasi kinerja antara lain

tersedianya biaya operasional pelaksanaan penjaringan kesehatan yang

didukung oleh dana BOK dan APBD II DPA Dinas Kesehatan TA 2017

serta adanya dukungan dari TP UKS.

2) Persentase puskesmas yang melakukan penjaringan kesehatan untuk

peserta didik kelas VII dan X

Penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas VII dan X

merupakan program baru dari kesehatan, sehingga banyak puskesmas

yang belum melaksanakan. Tahun 2016 puskesmas yang telah

melaksanakan hanya sebesar 42,9% dari 50% yang ditetapkan.

Sedangkan tahun 2017 ini Puskesmas yang melaksanakan sebesar

91,41% dari target 57,1%.

Gambar 3.45 Persentase Puskesmas yang Melakukan PenjaringanKesehatan Untuk Peserta Didik Kelas VII dan X Tahun 2015 – 2017

7285,7 92,36

0

20

40

60

80

100

2015 2016 2017

34,942,9

91,41

0

20

40

60

80

100

2015 2016 2017

Page 80: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 71

Faktor pendukung : Pembiayaan operasional dibiayai dana BOK dan

APBD II TA 2017 Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu serta

dukungan dari TP UKS.

Faktor penghambat : Sosialisasi indikator pelaksanaan penjaringan

kesehatan kelas 10 merupakan indikator yang baru, tidak seperti hal nya

kelas 1 yang merupakan indikator lama.

3) Persentase PHBS di Tatanan Rumah Tangga

Persentase PHBS di Tatanan Rumah Tangga dengan perhitungan

jumlah rumah tangga yang berPHBS dibagi jumlah seluruh rumah tangga

yang ada. Pada tahun 2016 target sebesar 42,13% realisasinya sebesar

0% karena ditahun ini anggaran untuk kegiatan dihapus sehingga

pelaksanaan tidak bisa berjalan. Sedangkan untuk tahun 2017 realisasi

sebesar 48,7% dari target 51,16% dikarenakan anggaran untuk pemetaan

PHBS tidak ada sehingga kegiatan tidak dapat dilaksanakan.

4) Persentase Sekolah yang mendapat Promosi Kesehatan

Persentase sekolah yang mendapat promosi kesehatan pada

tahun 2016 ditargetkan sebesar 6,18% yaitu 29 sekolah yang akan

mendapat promosi kesehatan dengan realisasi sebesar 8,44%.

Sedangkan untuk tahun 2017 realisasi yaitu 52 sekolah dari 329 sekolah

dengan persentase 15,81% dari yang ditargetkan 12,15%.

Gambar 3.46 Persentase Sekolah yang Mendapat PromosiKesehatan Tahun 2015 – 2017

Hal ini melebihi target yang ditetapkan karena peran aktif sekolah

yang mulai sadar bahwa pentingnya kesehatan disekolah peran serta

0

8,4

15,81

0

5

10

15

20

2015 2016 2017

Page 81: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 72

kepala sekolah, guru dan murid sekolah, dukungan lintas sektor seperti

Kesejahteraan Rakyat, Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama sudah

cukup baik, namun perlu ditingkatkan dalam hal penganggaran dan

kebijakan mengenai sekolah sehat, hal lain pembinaan oleh petugas

kesehatan di Puskesmas cukup baik, namun tidak merata kesemua

sekolah binaan puskesmas karena hanya berfokus kesekolah yang

pernah ikut lomba di tahun-tahun sebelumnya. Mudah-mudahan

kedepannya akan lebih baik lagi agar bisa meningkatkan target capaian

yang diinginkan.

1) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

a. Kegiatan Pengembangan Media Promosi dan Informasi Dan

Sadar Hidup Sehat

b. Kegiatan peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan

c. Kegiatan penyuluhan masyarakat pola hidup sehat

d. Kegiatan Saka Bhakti Husada

e. Kegiatan Lomba-Lomba Bidang Kesehatan

SASARAN 6 Meningkatnya Kualitas Lingkungan dan Permukiman

Tabel 3.9 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 6

NO Indikator Target%

Realisasi%

CapaianKinerja

(%)Kategori

1 Persentase desa yangmelakukan STBM 27 72,48 100 Sangat

berhasil

2Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) yangmemenuhi syaratkesehatan

55 54,13 98,42 Sangatberhasil

3Persentase TempatPengolahanMakanan(TPM) yangmemenuhi SyaratKesehatan

17 20,52 100 Sangatberhasil

Page 82: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 73

4Persentase RS yangmelakukan pengelolaanLimbah medis sesuaiStandar

30 30 100 Sangatberhasil

5

Persentase daerahpotensial ygmelakasanakan strategiadaptasi dampakkesehatan akibatperubahan iklim

13 13 100 Sangatberhasil

6 Persentase Kab/Kota ygmenyelenggarakan tatanankawasan sehat

30 20 66,67 CukupBerhasil

7 Frekuensi pembinaanpenyehatan lingkungan kePuskesmas

100 100 100 Sangatberhasil

8 Persentase Sarana Airbersih yang dilakukanpengawasan

59 51 86,44 Berhasil

9 Persentase Sarana Airminum dan yang dilakukanpengawasan

27 27 100 Sangatberhasil

1) Persentase desa yang melakukan STBM

Persentase desa yang melakukan STBM ditahun 2016 adalah

sebesar 24% sebanyak 36 desa yang melakukan STBM dari 149 desa

yang ada realisasi sebanyak 36 desa dari 149 desa. Sedangkan pada

tahun 2017 realisasi sebesar 72,48% sebanyak 108 Desa dari 149 desa

yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu.

Gambar 3.47 Persentase Desa yang Melakukan STBMTahun 2015 – 2017

23 24

72,48

0

20

40

60

80

2015 2016 2017

Page 83: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 74

Hal ini disebabkan karena peran serta lintas sektor, keaktifan dan

kepedulian aparatur desa terutama masyarakat tentang kesehatan

lingkungan disekitar. Selain itu, pada tahun 2017 ini dilaksanakan

deklarasi ODF (Stop Buang Air Besar Sembarangan) dimana

mempengaruhi pencapaian target desa yang melaksanakan STBM.

Peran serta kader STBM di desa yang aktif menyampaikan himbauan dan

ajakan kepada masyarakat akan pentingnya meningkatkan kualitas

lingkungan tempat tinggal juga sangat mempengaruhi pencapaian

tersebut. Perubahan perilaku dari masyarakat sadar kesehatan

lingkungan yang signifikan dan peran sanitarian puskesmas di masing-

masing wilayah dengan melaksanakan pembinaan secara terus-menerus.

2) Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat

Kesehatan

Persentase Tempat-tempat umum yang memenuhi syarat

kesehatan di tahun 2016 ditargetkan sebesar 52% dengan 90 TTU dari

172 yang ada, realisasinya sebesar 52% capaian kinerja 100% dengan

90 TTU yang targetkan semua sudah dilaksanakan pembinaan dan

pengawasan. Sedangkan pada tahun 2017 ini realisasi yang dicapai

adalah 54,13% dengan 249 TTU dari 460 TTU dan target persentasenya

55%.

Gambar 3.48 Persentase TTU yang Memenuhi Syarat KesehatanTahun 2015 – 2017

Kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi tempat-tempat

umu menyebabkan kenaikan persentase tempat-tempat umum yang

memenuhi syarat kesehatan walaupun belum mencapai target yang

50

52

54,13

46

48

50

52

54

56

2015 2016 2017

Page 84: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 75

ditetapkan. Adapun faktor lain yang mendukung tercapainya kegiatan ini

terakomodir oleh APBD II, penjadwalan kegiatan pengawasan tempat-

tempat umum secara berkala baik oleh Dinas Kesehatan maupun oleh

Puskesmas di wilayah kerja masing-masing. Diharapkan kedepannya

tenaga sanitarian lebih meningkatkan pengawasannya dan tenaga

promosi kesehatan lebih rutin lagi untuk memberikan penyuluhan kepada

masyarakat tentang pentingnya sanitasi lingkungan (tempat-tempat

umum).

3) Persentase Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang memenuhi Syarat

Kesehatan

Persentase Tempat Pengolahan Makanan(TPM) yang memenuhi

Syarat Kesehatan pada tahun 2016 target sebesar 15% dari 2.020 TPM

yang memenuhi syarat kesehatan adalah sebanyak 300 TPM yaitu 15%

dengan capaian kinerja 100%. Dan untuk tahun 2017 ini, target yang

ditetapkan sebesar 17% realisasinya 20,52% dengan 441 TPM dari total

2.149 TPM.

Gambar 3.49 Persentase TPM yang Memenuhi Syarat KesehatanTahun 2015 – 2017

Persentase TPM yang memenuhi syarat dapat tercapai bahkan

melampaui target yang ditetapkan dikarenakan adanya pembuatan laik

sehat Tempat Pengolahan Makanan jika masyarakat memiliki pengolahan

makanan. Kedepannya akan dilakukan pengawasan yang lebih intensif

terhadap tempat pengolahan makanan baik yang telah memenuhi syarat

lebih-lebih untuk tempat pengolahan makanan yang belum memenuhi

syarat kesehatan.

1215

20,52

0

5

10

15

20

25

2015 2016 2017

Page 85: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 76

4) Persentase RS yang melakukan pengelolaan Limbah medis sesuai

Standar

Persentase RS yang melakukan pengelolaan Limbah medis sesuai

Standar pada tahun 2016 target sebesar 20% realisasinya sebesar 20%

dengan capaian kinerja 100%. Sedangkan untuk tahun 2017 target 30%

dan realisasinya 30%.

Gambar 3.50 Persentase RS yang Melakukan Pengelolaan LimbahMedis Sesuai Standar Tahun 2015 – 2017

Hal ini tentunya sudah sangat baik dan diharapkan kedepannya

akan terus ditingkatkan lagi laporan Rumah Sakit tentang pemeriksaan

dan infeksi limbah medis cair dan padat ke Dinas Kesehatan Kabupaten

Tanah Bumbu.

5) Persentase daerah potensial yg melaksanakan strategi adaptasi dampak

kesehatan akibat perubahan iklim

Daerah potensial yg melaksanakan strategi adaptasi dampak

kesehatan akibat perubahan iklim. Pada tahun 2016 ditargetkan sebesar

10% yaitu 15 desa yang rawan bencana dari 149 desa seluruhnya

sedangkan realisasinya adalah sebesar 10% atau 15 desa yang

melaksanakan strategi adaptasi dampak kesehatan akibat perubahan

iklim dengan capaian kinerja sebesar 100% ditahun 2016. Sedangkan

pada tahun 2017 ini, target 13% yaitu 20 desa dan realisasinya 13%

dengan 20 desa dari total 149 desa.

10

20

30

0

10

20

30

40

2015 2016 2017

Page 86: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 77

Gambar 3.51 Persentase Daerah Potensial yang MelaksanakanStrategi Adaptasi Dampak Kesehatan Akibat Perubahan Iklim

Tahun 2015 – 2017

6) Persentase Kab/Kota yang menyelenggarakan tatanan kawasan sehat

Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan tatanan kawasan sehat

pada tahun 2016 target 20% yaitu 2 dari 10 kecamatan yang ditargetkan

realisasinya sebesar 20% atau 2 kecamatan dari 10 kecamatan yang ada

dengan capaian kinerja 100% yang sudah melaksakan 2 Kecamatan yaitu

Simpang Empat dan Angsana. Tahun 2017 realisasi 20% yaitu 2 dari 10

Kecamatan sementara target yang ditentukan adalah 30%.

Gambar 3.52 Persentase Kab/Kota yang Menyelenggarakan TatananKawasan Sehat Tahun 2015 – 2017

Pada tahun 2017 ini Kecamatan yang melaksanakan tatanan

kawasan sehat tidak mengalami peningkatan dikarenakan kurangnya

dukungan dari lintas sektor untuk mewujudkan Kecamatan dengan

tatanan kawasan sehat tersebut. Diharapkan kedepan Dinas Kesehatan

melalui Puskesmas dapat meningkatkan koordinasi lintas sektor untuk

mendukung tercapainya target yang ditetapkan.

7

10

13

0

5

10

15

2015 2016 2017

10

20 20

0

5

10

15

20

25

2015 2016 2017

Page 87: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 78

7) Frekuensi pembinaan penyehatan lingkungan ke Puskesmas

Frekuensi pembinaan penyehatan lingkungan ke Puskesmas

ditahun 2016 ditargetkan sebesar 100% atau 14 puskesmas dengan

realisasinya sebesar 100% dengan capaian kinerjanya 100%. Begitu juga

untuk tahun 2017, target yang ditetapkan 100% yaitu 14 Puskesmas dan

realisasinya juga 100% (14 Puskesmas). Hal ini tidak terlepas dari

pembinaan terus menerus secara berkala ke puskesmas tentang program

Pengembangan Lingkungan Sehat serta peran aktif petugas kesling

(sanitarian) yang ada untuk melakukan pembinaan penyehatan

lingkungan ke puskesmas.

8) Persentase Sarana Air bersih yang dilakukan pengawasan

Persentase Sarana Air bersih yang dilakukan pengawasan pada

tahun 2016 realisasinya sebesar 39% yaitu 18.088 akses yang telah

dilakukan pengawasan dari total seluruh akses sebesar 46.221 akses

sarana air besih. Target 39% dengan capaian kinerja sebesar 100%.

Sedangkan tahun 2017 target 59% dan realisasi 51%.

Gambar 3.53 Persentase Sarana Air Bersih Yang DilakukanPengawasan Tahun 2015 – 2017

Hal ini tidak terlepas dari Infeksi Sanitasi oleh Sanitarian

Puskesmas dan hasil laporan bulanan yang di laporkan setiap bulannya

ke Dinas Kesehatan sehingga pencapaian Akses Sarana Air Bersih yang

dilakukan pengawasan bisa berjalan maksimal.

9) Persentase Sarana Air minum yang dilakukan pengawasan

Persentase Sarana Air minum yang dilakukan pengawasan pada

tahun 2016 ditargetkan sebesar 24% dengan realisasi sebesar 24%

20

39

51

0102030405060

2015 2016 2017

Page 88: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 79

dengan capaian kinerja 100% yaitu dari 275 sarana Air Minum ada 65

yang telah dilakukan pengawasan. Tahun 2017 realisasi 27% dari target

27%.

Gambar 3.54 Persentase Sarana Air Minum Yang DilakukanPengawasan Tahun 2015 – 2017

Pengawasan dan pembinaan ke penjual DAM dan pembuatan Laik

Sehat bagi pemilik Depat Air Minum sudah sangat maksimal dilakukan

oleh Dinas Kesehatan.

1) Program Lingkungan bersih dan Sehat

a. Kegiatan Pengembangan Lingkungan : Pemeriksaan Air PDAM,

Pemeriksaan Air SGL, Pemeriksaan Air Pamsimas, Pemeriksaan

Air TTU.

b. Kegiatan Penyuluhan Lingkungan Sehat : Jumlah Rumah

Tangga/Desa yang Mendapat Penyuluhan Kasus Penyakit

Menular Berbasis Lingkungan

c. Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman :

Jumlah Desa yang Mendapat Pembangunan Percepatan Sanitasi

Permukiman.

2024 27

0

10

20

30

2015 2016 2017

Page 89: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 80

SASARAN 7 Terlayaninya Masyarakat yang mendapatkan PembiayaanKesehatan Secara Menyeluruh.

Tabel 3.10Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 7

NO IndikatorTarget

%

Realisasi

%

Capaian

Kinerja

(%)

Kategori

1Persentase PelayananKesehatan RujukanPasien MasyarakatMiskin

100 100 100 SangatBerhasil

1) Persentase Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin /Kurang Mampu

Persentase Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin /Kurang

Mampu pada tahun 2016 ditargetkan 100% dengan realisasi 100%.

Begitu juga pada tahun 2017 ini, ditargetkan 100% dan realisasi 100%.

Pelayanan kesehatan di Kabupaten Tanah Bumbu diberikan secara

merata kepada masyarakat. Karena setiap warga Kabupaten Tanah

Bumbu yang berobat menggunakan KTP (Kartu Tanda Penduduk) atau

KK (Kartu Keluarga) dan bersedia ditempatkan dikelas 3 jika

mendapatkan rawat inap maka semua biaya akan ditanggung oleh

Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Selain pelayanan

kesehatan dasar maupun rujukan ke RSUD dr. H. Andi Andurrahman

Noor, pelayanan kesehatan rujukan ke luar daerah (RS yang

berkerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu) juga akan

ditanggung oleh daerah. Jumlah kunjungan pada tahun 2017 Masyarakat

Miskin/Kurang Mampu sebanyak 123.050 jiwa.

1) Program Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

a. Kegiatan Kemitraan Pengobatan Lanjutan Bagi Pasien Rujukan

dengan kegiatan ini maka terlayaninya Pasien Rujukan.

b. Kegiatan Kemitraan Pengobatan bagi Pasien Kurang Mampu

dengan kegiatan ini adalah Persentase Pasien Kurang Mampu

yang Mendapatkan Pengobatan.

Page 90: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 81

SASARAN 8Pengawasan keamanan terhadap kemanfaatan dan mutusediaan farmasi alat kesehatan dan makanan

Tabel 3.11 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran 8

NO Indikator Target%

Realisasi%

CapaianKinerja

(%)Kategori

1 Persentase Apotek danToko Obat yang memilikinomor Registrasi

75,58 75,58 100 SangatBerhasil

2Persentase PanganIndustri Rumah Tangga(PIRT) yang memilikinomor Registrasi

47,06 47,06 100 SangatBerhasil

1) Persentase Apotek dan Toko Obat yang memiliki nomor Registrasi

Persentase Apotek dan Toko Obat yang memiliki nomor Registrasi target

42,86% realisasinya sebanyak 42,86% yaitu sebanyak 102 Apotek dan

Toko Obat dari 238 Toko Obat yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu.

dengan. Pada Tahun 2014 dari 80% target yang ditetapkan terealisai

hanya 65% sedangkan pada tahun 2016 ini realisasi sudah mencapai

(100%) dari (100%) target yang ditetapkan. Tahun 2017 target yang

ditentukan 75,58% realisasinya 100%.

Gambar 3.55 Persentase Apotek dan Toko Obat yang MemilikiNomor Registrasi Tahun 2015 – 2017

62,79

100 100

020406080

100120

2015 2016 2017

Page 91: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 82

2) Persentase Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang memiliki nomor

Registrasi

Persentase Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang memiliki

nomor Registrasi yang memiliki nomer registrasi target 42,86%

realisasinya sebanyak 42,86% yaitu sebanyak 102 PIRT dari 238 PIRT

yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu. dengan. Pada Tahun 2014 dari

80% target yang ditetapkan terealisai hanya 65% sedangkan pada tahun

2016 ini realisasi sudah mencapai (100%) dari (100%) target yang

ditetapkan. Dan untuk tahun 2017 realisasi sebesar 100% dari target

47,06%.

Gambar 3.56 Persentase Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yangMemiliki Nomor Registrasi Tahun 2015 – 2017

Untuk dalam menjaga kestabilan pengawasan dan pengendalian

kesehatan makanan maka kami akan lebih meoptimalkan pelayanan

pengawasan perlu adanya Laboratorium Kesehatan yang khusus untuk

semua yang bberhubungan dengan kesehatan makanan serta

Laboratorium lainnya karena tuntutan fenomena semakin menjamurnya

restoran, warung-warung makan, serta industri makanan yang ada di

Kabupaten Tanah Bumbu.

1) Program Pengawasan Obat dan Makanan

a. Kegiatan Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan

berbahaya kegiatan ini adalah Sosialisasi Peningkatan Pengawasan

Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya.

2) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

38,66

100 100

020406080

100120

2015 2016 2017

Page 92: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 83

a. Kegiatan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan : Belanja obat-

obatan, belanja bahan kimia dan pertemuan perencananan obat

Puskesmas

b. Kegiatan peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan :

pencetakan kartu stok obat, pertemuan pengelolaan obat dan

penditribusian obat ke Puskesmas.

c. Kegiatan peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan

kesehatan : Pertemuan penggunaan obat rasional di sarana

pelayanan kesehatan dasar.

E. Realisasi Anggaran

No. Program/Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian

1 Program Pelayanan AdministrasiPerkantoran

2 Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik 135,600,000.00 84,611,341.00 62.40%

3 Penyediaan jasa jaminanpemeliharaan kesehatan PNS 1,212,135,000.00 1,036,479,263.00 85.51%

4Penyediaan jasa pemeliharaan danperizinan kendaraandinas/operasional

167,500,000.00 147,445,700.00 88.03%

5 Penyediaan jasa administrasikeuangan 2,085,710,000.00 980,902,000.00 47.03%

6 Penyediaan jasa perbaikan peralatankerja 6,700,000.00 6,100,000.00 91.04%

7 Penyediaan alat tulis kantor 80,525,300.00 79,287,300.00 98.46%

8 Penyediaan barang cetakan danpenggandaan 21,058,750.00 20,372,750.00 96.74%

9 Penyediaan peralatan danperlengkapan kantor 0.00 0.00 0.00%

10 Penyediaan bahan bacaan danperaturan perundang-undangan 4,800,000.00 3,345,000.00 69.69%

11 Penyediaan makanan dan minuman 55,500,000.00 55,484,000.00 99.97%

12 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasike luar daerah 140,550,000.00 87,612,330.00 62.34%

13 Penyediaan jasa tenaga Non PNS 11,496,945,000.00 10,137,472,830.00 88.18%

14 Rapat - Rapat Koordinasi DalamDaerah *) 474,600,000.00 468,450,000.00 98.70%

15 Program Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur

16 Pembangunan rumah dinas 9,962,550.00 0.00 0.00%

17 Pembangunan gedung kantor 994,924,000.00 789,140,000.00 79.32%

18 pengadaan Kendaraandinas/operasional 436,490,000.00 411,650,000.00 94.31%

19 Pengadaan peralatan gedung kantor 500,177,000.00 456,347,194.00 91.24%

20 Pemeliharaan rutin/berkala gedungkantor 524,552,000.00 493,321,000.00 94.05%

21 Program Peningkatan DisiplinAparatur

22 Pengadaan pakaian khusus hari-hari 283,340,050.00 283,340,050.00 100.00%

Page 93: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 84

tertentu

23 Program Peningkatan KapasitasSumber Daya Aparatur

24 Pendidikan dan pelatihan formal 21,500,000.00 19,447,500.00 90.45%

25 Penilaian Jabatan Fungsional*) 12,900,000.00 12,900,000.00 100.00%

26 Program Obat dan PembekalanKesehatan

27 Pengadaaan Obat dan PerbekalanKesehatan 7,319,797,042.00 6,851,504,316.00 93.60%

28 Peningkatan pemerataan obat danperbekalan kesehatan 14,200,000.00 14,200,000.00 100.00%

29 Peningkatan Mutu Penggunaan Obatdan Perbekalan Kesehatan 5,950,000.00 5,825,000.00 97.90%

30 Program Upaya KesehatanMasyarakat

31 Pemeliharaan dan pemulihankesehatan 129,920,000.00 129,000,000.00 99.29%

32 Monitoring, evaluasi dan pelaporan 20,894,000.00 18,994,000.00 90.91%

33 Bantuan Operasional Kesehatan*) 7,437,329,888.00 7,214,669,618.00 97.01%

34 Screening / Deteksi dini penyakit tidakmenular 157,000,000.00 90,000,000.00 57.32%

35 Peningkatan komunitas edukasi daninformasi (KIE) penyakit tidak menular 18,110,000.00 17,010,000.00 93.93%

36 Program Pengawasan Obat danMakanan

37 Peningkatan pengawasan keamanpangan dan bahan berbahaya 10,800,000.00 10,050,000.00 93.06%

38 Program Promosi Kesehatan danPemberdayaan masyarakat

39 Pengembangan media promosi daninformasi sadar hidup sehat 136,825,000.00 123,595,000.00 90.33%

40 Penyuluhan masyarakat pola hidupsehat 75,714,000.00 56,354,000.00 74.43%

41 Peningkatan pemanfaatan saranakesehatan 28,187,500.00 24,377,500.00 86.48%

42Pengembangan kapasitas petugasdan kader untuk menurunkan Angkakematian ibu, bayi dan anak

86,300,000.00 75,930,000.00 87.98%

43 Pengembangan danPenyelenggaraan Desa Siaga *) 14,594,250.00 12,625,000.00 86.51%

44 Saka Bhakti Husada *) 498,040,000.00 390,317,252.00 78.37%

45 Lomba - lomba bidang kesehatan *) 174,270,000.00 161,570,000.00 92.71%

46 Program Perbaikan GiziMasyarakat

47 Pemberian tambahan makanan danvitamin 40,500,000.00 31,200,000.00 77.04%

48

Penanggulangan Kurang EnergiProtein (KEP), Anemia Gizi Besi,Gangguan Akibat kurang Yodium(GAKY), Kurang Vitamin A, danKekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya

3,000,000.00 0.00 0.00%

49 Program PengembanganLingkungan Sehat

50 Pengkajian pengembanganlingkungan sehat 53,540,000.00 47,687,400.00 89.07%

51 Penyuluhan menciptakan lingkungansehat 20,760,000.00 20,160,000.00 97.11%

52 Percepatan Pembangunan SanitasiPermukiman *) 107,260,000.00 106,610,000.00 99.39%

53 Program Pencegahan danPenanggulangan Penyakit Menular

Page 94: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 85

54 Penyemprotan/fogging sarangnyamuk 59,010,000.00 8,518,000.00 14.43%

55 Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging 0.00 0.00 0.00%

56 Pelayanan vaksinasi bagi balita dananak 0.00 0.00 0.00%

57 Pelayanan pencegahan danpenanggulangan penyakit menular 10,625,000.00 10,475,000.00 98.59%

58 Pencegahan penularan penyakitEndemik/Epidemik malaria 38,300,000.00 37,100,000.00 96.87%

59 Peningkatan imuniasasi 88,730,000.00 85,930,000.00 96.84%

60 Peningkatan survellance Epidemiologidan penanggulangan wabah 36,310,000.00 23,260,000.00 64.06%

61Pelayanan Pencegahan danPenanggulangan Penyakit memularTB paru *)

104,720,000.00 104,720,000.00 100.00%

62 Pencegahan penularan penyakitEndemik/Epidemik filaria 7,800,000.00 7,800,000.00 100.00%

63 Program Standarisasi PelayananKesehatan

64 Peningkatan Mutu PelayananKesehatan*) 115,360,000.00 92,268,115.00 79.98%

65 Akreditasi dan Registrasi Tenaga danSarana Pelayanan Kesehatan 809,840,000.00 773,670,000.00 95.53%

66 Pembangunan dan PengembanganSistem Informasi Kesehatan*) 298,800,000.00 297,760,000.00 99.65%

67 Program Pelayanan KesehatanPenduduk Miskin

68 Pelayanan sunatan masal 135,750,000.00 97,246,000.00 71.64%

69

Program Pengadaan, Peningkatandan Perbaikan Sarana danPrasarana Puskesmas/PuskesmasPembantu dan Jaringannya

70 Pembangunan puskesmas 18,255,097,100.00 14,723,162,700.00 80.65%

71 Pembangunan puskesmas pembantu 17,875,000.00 17,600,000.00 98.46%

72 Pengadaan sarana dan prasaranapuskesmas 2,239,807,781.00 2,153,599,352.00 96.15%

73 Pemeliharaan rutin/berkala saranadan prasarana puskesmas keliling 445,800,000.00 300,319,950.00 67.37%

74 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas 177,860,000.00 177,860,000.00 100.00%

75 Pembangunan IPAL Puskesmas *) 1,302,600,000.00 5,500,000.00 0.42%

76

Program pengadaan, peningkatansarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata

77 Pembangunan rumah sakit 757,898,000.00 446,038,000.00 58.85%

78 Program Kemitraan PeningkatanPelayanan Kesehatan

79 Kemitraan peningkatan kualitasdokter dan paramedis 133,400,000.00 110,071,000.00 82.51%

80 Kemitraan pengobatan lanjutan bagipasien rujukan 1,803,280,000.00 1,239,996,100.00 68.76%

81 Kemitraan pengobatan bagi pasienkurang mampu 42,631,501,682.00 42,427,270,011.00 99.52%

82Pelayanan Kesehatan FasilitasKesehatan Tingkat Pertama (FKTP)PKM Lasung*)

321,682,530.00 271,725,922.00 84.47%

83Pelayanan Kesehatan FasilitasKesehatan Tingkat Pertama (FKTP)PKM Teluk Kepayang*)

200,860,900.00 150,914,209.00 75.13%

Page 95: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 86

84Pelayanan Kesehatan FasilitasKesehatan Tingkat Pertama (FKTP)PKM Pagatan*)

1,003,180,000.00 876,463,716.00 87.37%

85Pelayanan Kesehatan FasilitasKesehatan Tingkat Pertama (FKTP)PKM Mantewe*)

661,542,000.00 558,256,498.00 84.39%

86Pelayanan Kesehatan FasilitasKesehatan Tingkat Pertama (FKTP)PKM Satui*)

1,103,343,950.00 990,070,372.00 89.73%

87Pelayanan Kesehatan FasilitasKesehatan Tingkat Pertama (FKTP)PKM Darul Azhar*)

356,025,037.00 320,242,718.00 89.95%

88Pelayanan Kesehatan FasilitasKesehatan Tingkat Pertama (FKTP)PKM Sebamban I*)

744,739,825.00 617,829,991.00 82.96%

89Pelayanan Kesehatan FasilitasKesehatan Tingkat Pertama (FKTP)PKM Giri Mulya*)

338,400,000.00 310,832,358.00 91.85%

90Pelayanan Kesehatan FasilitasKesehatan Tingkat Pertama (FKTP)PKM Pulau Tanjung*)

109,175,500.00 103,750,440.00 95.03%

91Pelayanan Kesehatan FasilitasKesehatan Tingkat Pertama (FKTP)PKM Sebamban II*)

692,406,400.00 532,387,486.00 76.89%

92Pelayanan Kesehatan FasilitasKesehatan Tingkat Pertama (FKTP)PKM Batulicin*)

653,760,520.00 560,314,308.00 85.71%

93Pelayanan Kesehatan FasilitasKesehatan Tingkat Pertama (FKTP)PKM Batulicin I*)

312,113,820.00 303,695,627.00 97.30%

94Pelayanan Kesehatan FasilitasKesehatan Tingkat Pertama (FKTP)PKM Karang Bintang*)

399,744,100.00 339,918,872.00 85.03%

95Pelayanan Kesehatan FasilitasKesehatan Tingkat Pertama (FKTP)PKM Simpang Empat*)

908,283,117.00 889,007,722.00 97.88%

96 Program Pengawasan danPengendalian Kesehatan Makanan

97 Pengawasan keamanan dankesehatan makanan hasil industri 8,320,000.00 6,070,000.00 72.96%

98Pengawasan dan pengendaliankeamanan dan kesehatan makananhasil produksi rumah tangga

4,500,000.00 2,820,000.00 62.67%

99 Program Peningkatan KeselamatanIbu Melahirkan dan Anak

100 Pertolongan persalinan bagi ibu darikeluarga kurang mampu 1,001,950,000.00 874,050,000.00 87.23%

101 Peningkatan kapasitas bidan*) 268,000,000.00 219,000,000.00 81.72%

102 Pelayanan kesehatan ibu dan anak*) 59,816,500.00 31,620,500.00 52.86%

103 Jaminan Persalinan*) 4,012,488,940.00 1,723,540,052.00 42.95%

104 Pelayanan kesehatan anak sekolah 62,850,000.00 20,550,000.00 32.70%Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, 2017

Page 96: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 87

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari seluruh uraian yang telah disampaikan pada bab sebelumnya

dapat disimpulkan bahwa secara umum Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah

Bumbu telah memperlihatkan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan

dalam rencana strategisnya. Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari

pelaksanaan program kerja anggaran 2017 adalah sebagai berikut :

1. Pencapaian kinerja dari masing-masing indikator secara umum

menunjukkan kinerja yang baik.

2. Dari 61 indikator sasaran yang telah ditetapkan, pencapaian kinerja dari

indikator sasaran tersebut sebanyak 54 indikator termasuk dalam kategori

sangat berhasil, dalam kategori cukup berhasil sebanyak 4 indikator dan

indikator yang masuk kategori kurang berhasil sebanyak 3 indikator.

3. Hambatan yang ditemukan dalam pencapaian sasaran antara lain

keterbatasan kemampuan sumber daya dalam manajemen

program/kegiatan, baik dalam hal Perencanaan dan Penganggaran

(Planning and Budgeting), pencatatan/pelaporan, monitoring dan

evaluasi, maupun dalam pelaksanaan program dankegiatan, padahal

beberapa indikator sasaran yang harus dipenuhi dari kegiatan yang tidak

terlaksana tersebut.

4. Masih kurangnya koordinasi lintas program, lintas sektoral dalam

pemberdayaan masyarakat.

B. SARAN

Berdasarkan hasil analisa dari capaian kinerja, selanjutnya dapat

dirumuskan beberapa langkah penting sebagai upaya peningkatan kinerja

pada tahun berikutnya, antara lain :

1. Meningkatkan kualitas perencanaan yang lebih efektif dan efisien dalam

pencapaian program kerja untuk meningkatkan pencapaian realisasi

kinerja dan anggaran.

Page 97: LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2017sakip.tanahbumbukab.go.id/.../uploads/2017/03/DINAS-KESEHATAN-6.pdfDINAS KESEHATAN Jl. Dharma Praja No ... adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017 88

2. Peningkatan peran serta sektor terkait dan masyarakat sebagai dukungan

pelaksanaan program dan kegiatan.

3. Peningkatan sumber daya kesehatan melalui pendidikan, pelatihan baik

bagi tenaga yang ada di Dinas Kesehatan dan UPTD nya, dan

pembinaan langsung pada masing-masing pemegang program di

Puskesmas.

4. Diharapkan tahun–tahun berikutnya efisiensi dan efektifitas program dan

kegiatan sebaiknya menjadi perhatian bersama sehingga dalam

penganggaran dapat dilaksanakan lebih proporsional.

5. Laporan Akuntabilitas Kinerja ini diharapkan dapat digunakan sebagai

alat komunikasi pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja dimasa

yang akan datang.

KEPALA DINAS KESEHATANKABUPATEN TANAH BUMBU,

Dr. H. M. DAMRAH, Sos., M. SiNIP. 19690101 199101 1 006