Bab III Marhaeni

22
BAB III HASIL PRAKTIK A. Lokasi Tempat Praktik 1. Profil BPS Ni Nyoman Marheni, Amd.Keb adalah bidan tamatan DIII yang pada tahun 2009 telah menyelesaikan pendidikannya di Poltekes Depkes Denpasar jalur program khusuus. Bidan Marheni telah pensiun sejak Januari 2009, dimana sebelumnya beliau merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berkerja sebagai bidan di RSUD Wangaya Denpasar dan sebagai bidan di BPS selama 26 tahun. Bidan Marheni lahir pada tahun 1952, telah memiliki anak 4 orang yang telah berumah tangga dan 6 orang cucu. Masyarakat sekitar lingkungan beliau biasa mengenal bidan Marheni dengan panggilan bu rudja, dimana merupakan nama dari suaminya yang berprofesi sebagai perwat dan saat ini juga telah pensiun. 2. Geografis BPS ini berlokasi di Br. Bersih Darmasaba, Badung. Batas-batas banjar bersih adalah: di sebelah utara berbatasan dengan Banjar Tengah Darmasaba, di sebelah timur berbatasan dengan Banjar Umahanyar Darmasaba, sebelah selatan berbatasan dengan Banjar Gunung Paguyangan, dan di sebelah barat berbatasan dengan Banjar Negari Sading. Berada di atas tanah seluas 25 are yang terdiri dari 4 bangunan terpisah, dimana 2 bangunan digunakan sebagai tempat praktik dan 2 bangunan sebagai tempat hunian. Bangunan pertama BPS terdiri dari lobby, 1 ruang

description

fdgdghchcgcbncb

Transcript of Bab III Marhaeni

  • BAB III

    HASIL PRAKTIK

    A. Lokasi Tempat Praktik

    1. Profil BPS

    Ni Nyoman Marheni, Amd.Keb adalah bidan tamatan DIII yang pada tahun

    2009 telah menyelesaikan pendidikannya di Poltekes Depkes Denpasar jalur

    program khusuus. Bidan Marheni telah pensiun sejak Januari 2009, dimana

    sebelumnya beliau merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berkerja

    sebagai bidan di RSUD Wangaya Denpasar dan sebagai bidan di BPS selama 26

    tahun.

    Bidan Marheni lahir pada tahun 1952, telah memiliki anak 4 orang yang telah

    berumah tangga dan 6 orang cucu. Masyarakat sekitar lingkungan beliau biasa

    mengenal bidan Marheni dengan panggilan bu rudja, dimana merupakan nama dari

    suaminya yang berprofesi sebagai perwat dan saat ini juga telah pensiun.

    2. Geografis

    BPS ini berlokasi di Br. Bersih Darmasaba, Badung. Batas-batas banjar bersih

    adalah: di sebelah utara berbatasan dengan Banjar Tengah Darmasaba, di sebelah

    timur berbatasan dengan Banjar Umahanyar Darmasaba, sebelah selatan berbatasan

    dengan Banjar Gunung Paguyangan, dan di sebelah barat berbatasan dengan Banjar

    Negari Sading. Berada di atas tanah seluas 25 are yang terdiri dari 4 bangunan

    terpisah, dimana 2 bangunan digunakan sebagai tempat praktik dan 2 bangunan

    sebagai tempat hunian. Bangunan pertama BPS terdiri dari lobby, 1 ruang

  • pemeriksaan umum, 1 ruang pemeriksaan ibu hamil dan KB, 2 ruang bersalin, 1

    kamar mandi, 1 ruang jaga bidan.bangunan kedua BPS merupakan bangunan khusus

    ruang nifas 2 lantai yang terdiri dari lobby, 7 ruang nifas, dimana 2 diantaranya

    termasuk VIP, 1 ruang jaga bidan, dan 1 ruang memandikan bayi. BPS Ni Nyoman

    Marheni buka 24 jam untuk pertolongan persalinan dan pukul 17.00 wita- 21.00

    wita untuk pelayanan pemeriksaan dan konseling, namun pelayanan selalu siap

    diberikan setiap saat pasien datang. BPS ini terletak di lokasi yang strategis karena

    berdekatan dengan balai banjar sehingga masyarakat mudah mengetahui lokasi

    BPS.

    3. Perijinan

    Peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara ini menghendaki

    bahwa setiap usaha yang legal harus memiliki surat perizinan yang tertulis dari

    pemerintah. Seperti yang tercantum dalam pasal 9 KEPMENKES RI NOMOR

    900/MENKES/VII/2002 yang menyebutkan bahwa bidan yang menjalankan praktik

    harus memilki Surat Izin Praktik Bidan (SIPB), yang merupakan bukti tertulis yang

    diberikan pada bidan untuk menjalankan praktiknya. SIPB Bidan Marheni yang

    masih berlaku hingga saat ini adalah No. 503/1693/DINKES/2012 yang dikeluarkan

    oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Badung. Surat izin ini berlaku mulai tanggal 10

    Oktober 2006 sampi 10 Oktober 2011.

    4. Fasilitas Dan Pelayanan

    a. Fasilitas

    Ruang pemeriksaan umum terdiri dari 1 set meja dan kursi bidan, 2 kursi

    pasien, 1 tempat tidur pasien, 3 lemari obat, 1 set peralatan luka, 1 set alat ukur

  • berat badan dan tinggi badan, 4 tempat sampah (2 untuk sampah medis, 2 untuk non

    medis) serta 1 buah tempat sampah tajam.

    Ruang pemeriksaan hamil dan KB terdiri dari 1 tempat tidur, 1 meja tidur

    pasien, 1 kursi bidan, 1 lemari peralatan hamil, 1 meja peralatan KB, 1 timbanagn

    bayi, 2 tempat sampah.

    Kamar bersalin masing-masing terdiri dari 1 tempat tidur pasien, 1 tempat

    perawatan bayi, 1 kursi untuk penunggu pasien, 1 kursi bidan, 1 meja bidan, 1

    lemari peralatan, 1 meja untuk alat pertolongan persalinan, 1 lampu sorot, 1

    wastafel, 3 tempat sampah (sampah medis, sampah non medis, dan tempat pakian

    kotor pasien), 1 tempat sampah tajam. Satu kamar bersalin mempunyai sterilisator.

    Kamar rawat inap masing-masing memiliki 1 tempat tidur pasien, 1 box bayi,

    1 kasur gulung untuk penunggu pasien, 1 meja pasien, 1 lemari pakian pasien, 2

    kursi, 1 kamar mandi. Kamar rawat inap VIP deberi tambahan 1 buah televisi.

    Ruang memandikan bayi terdiri dari 1 tempat tidur bayi, 1 meja peralatan

    mandi, 1 lampu penghangat, 1 wastafel, 1 lemari pakian bayi, 2 tempat sampah (1

    temapat sampah medis dan 1 tempat non medis). Fasilitas lainnya yang tersedia

    adalah mobil untuk rujukan dan 1 buah kursi roda.

    b. Pelayanan

    Pelayanan yang diberikan adalah:

    1) Pemeriksaan umum

    2) Pemeriksaan hamil

    3) Pertolongan persalinan

    4) Pelayanan KB yang meliputi : KB suntik, Pil, IUD, Kondom.

  • 5) Imunisasi

    6) Pemeriksaan nifas (pasca salin) dan bayi

    7) Konseling (untuk remaja, wanita usia subur,ibu hamil, akseptor KB, wanita

    masa klimakterium, menopause, dan lansia)

    8) Pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita

    9) Rujukan

    Jumlah kunjungan selama PKL tanggal

    ANC

    KB suntik 1 bulan

    KB suntik 3 bulan

    Pil KB

    Imunisasi

    Pemasangan IUD

    Persalinan

    Kontrol nifas

    Pasien umum

    5. Tenaga

    BPS ini terdiri dari 5 orang bidan tamatan DIII yaitu bidan Marheni sebagai

    pemilik BPS anak beliau yang bernama Luh Sri Sukmawati, A.Md.Keb, 2 orang

    menantu yang bernama Kd Feny Andriani, A.Md.Keb, dan Putu Sri Ernawati,

    A.Md.Keb, serta 1 orang pegawai yang bernama Putu Eni Emilia, A.Md.Keb.

    perorganisasian dan tanggung jawab berada di tangan pemilik BPS yaitu Ni

    Nyoman Marheni, A.Md. Keb. Seluruh tenaga profesi di BPS ini telah memiliki SIB

  • yang selalu diperbaharui setiap lima tahun. BPS memilki 2 orang cleaning service

    yang merangkap sebagai pengasuh dan pembantu rumah tangga. BPS Ni Nyoman

    Marheni A.Md.Keb sudah mendapatkan sertifikat sebagai Bidan Delima.

    B. Sistem Manajemen BPS

    Bidan Marheni dalam menjalankan BPS menerapkan system manajemen

    untuk meningkatkan mutu pelayanan demi kepuasan klien. Usaha-usaha yang

    dilakukan bidan Marheni tidak terlepas dari jiwa wirausaha yang dimilikinya. Bidan

    Marheni dalam menjalankan BPS nya termasuk dalam wirausaha unggul, dengan

    ciri dan kemampuan sebagai berikut:

    1. Berani mengambil resiko serta mampu memperhitungkan dan berusaha

    menghindarinya.

    2. Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya bakti yang lebih baik untuk

    langganan, pemilik, pemasok, tenaga kerja, masyarakat, bangsa dan Negara.

    3. Antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungan.

    4. Kreatif dan meningkatkan produktfitas dan efisiensi.

    5. Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra BPS melalui inovasi dan

    pelayanan yang berkualitas demi kepuasan klien.

    Fungsi manajemen yang ditetapkan di BPS Ni Nyoman Marheni adalah

    sebagai berikut:

    a) Planning

    Bidan Marhaeni dalam menjalankan BPS menerapkan perencanaan sumber

    daya manusia (SDM), uang, barang, dan jadwal pelayanan.Untuk memilih asisten

  • yang akan bekerja di BPS-nya, beliau memilih mengikut sertakan anak dan kedua

    menantunya yang juga berprofesi sebagai bidan DIII.

    Perencanaan uang, setiap pemasukan dan pengeluaran dicatat dalam

    pembukuan yang kemudian akan disetorkan kepada pimpinan BPS. Pembukuan

    tersebut berguna untuk menghindari ketidakcocokan antara pemasukan dengan uang

    yang disetorkan. Adapun financial untuk tarif pelayanan adalah sebagai berikut :

    a. ANC Rp 35.000,-

    b. KB suntik 3 bulan Rp 22.000,-

    c. KB suntik 1 bulan Rp 22.000,-

    d. Pil KB Kombinasi Rp 15.000,-

    e. Pil KB Laktasi Rp 12 000,-

    f. Imunisasi Rp 25.000,-

    g. Pemasangan IUD Rp 180.000,-

    h. Kontrol IUD Rp 35 000,-

    i. Persalinan Rp 1.400.000 - Rp 1.500.000,-

    j. Kontrol nifas Rp 35.000,-

    k. Pasien umum Rp 35.000 Rp 40.000,-

    b) Organizing

    Pegawai BPS dibagi menjadi 3 shift pagi, sore, dan malam bertugas

    memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien sesuai dengan jadwal tugas jaga

    sedangkan bidan Marhaeni yang merupakan pimpinan BPS selain ikut memberikan

    pelayanan juga bertugas mengatur dan mengontrol jalannya pelayanan, alat, obat,

    dan bertanggung jawab atas semua kegiatan BPS.

  • Jadwal pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan yaitu :

    1) Pemeriksaan hamil, KB, nifas, dan umum diberikan pelayanan setiap hari mulai

    dari pukul 17.00 sampai pukul 22.00 wita.

    2) Imunisasi dilakukan pada hari selasa dan jumat, kecuali BCG dan Campak

    dilakukan setiap dua kali sebulan.

    3) Persalinan diberikan pelayanan selama 24 jam setiap harinya.

    c) Actuating

    Pelaksanaan asuhan kebidanan yang selama ini dilakukan oleh bidan Ni

    Nyoman Marhaeni, A.Md. Keb (selama mentee melaksanakan PKL) sesuai dengan

    Standar Pelayanan Kebidanan, Kepmenkes No. 900 tahun 2002 (tentang registrasi

    dan praktik bidan), serta kode etik profesi bidan. SIB (Surat Ijin Bidan) beliau No.

    446/715/Yankes/Diskes, berlaku sampai Februari 2014. SIPB (Surat Ijin Praktek

    Bidan) SIPB No. 503/1693/DINKES/2012 yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan

    Kabupaten Badung. Surat ijin ini berlaku mulai tanggal 10 Oktober 2006 sampai 10

    Oktober 2011

    Walaupun tidak ada strktur organisasi yang tertulis namun dalam pelaksanaan

    perintah di BPS dilakukan secara umum, actuating yang berupa perintah dan

    instruksi diberikan secara lisan maupun tertulis berdasarkan atas kepercayaan antara

    bidan dan asisten.

    d) Controlling

    BPS Ni Nyoman Marhaeni, A. Md.Keb. menyediakan buku register untuk

    mengetahui jumlah kunjungan dan mengontrol kondisi pasien. Buku register yang

    dimiliki BPS meliputi buku register umum, hamil, bersalin, KB, imunisasi serta

  • rujukan yang mencatat pasien yang mengalami komplikasi dan di luar kewenangan

    bidan. Diakhir bulan rgister register tersebut ditinjau kembali untuk kemudian

    dibuat laporan yang akan disetorkan kepada Puskesmas Abiansemal III, Puskesmas

    Sempidi, Puskesmas Peguyangan, dan Puskesmas Pembantu Darmasaba.

    Setiap minggu dilakukan bongkaran alat habis pakai dengan menghitung

    jumlah dan memeriksa apakah ada yang rusak, sehingga dapat membuat

    perencanaan untuk jumlah dan jenis alat habis pakai untuk minggu berikutnya.

    Peralatan tidak habis pakai seperti tempat tidur, sterilsator, meja ginekologi dihitung

    penyusutannya setiap bulan dan tahunnya sehingga dapat diperhitungkan biaya

    untuk pemeliharaannya. Obat obatan dicatat jumlah yang habis setiap selesai

    pelayanan untuk dilakuakan pemesanaan untuk minggu berikutnya.

    C. BPS Dalam Kehidupan Sosial

    Bidan Marheni mempunyai beberapa peran dalam kehidupan sosialnya antara

    lain:

    1. Peran bidan dalam keluarga

    Bidan Ni Nyoman Marheni dalam keluarganya merupakan seorang ibu dan

    seorang istri serta nenek bagi cucu-cucunya. Rumah sekaligus BPS yang beralamat

    di Banjar Bersih, Darmasaba, Badung ditempati bersama suami beserta anak-anak

    dan menantunya.

    2. Peran bidan dalam masyarakat

    Kegiatan adat di banjar atau PKK sudah jarang diikuti oleh bidan Marheni

    karena tersebut telah diwakili oleh anak maupun menantunya.

  • 3. Peran bidan dalam profesi

    Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan

    dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Sedangkan praktik

    bidan adalah kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien

    (individu, keluarga, masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuan yang

    dilaksanakan sesuai dengan standar profesi yaitu pedoman yang harus digunakan

    sebagai petunjuk dalam melaksanakan profesi secara baik. Bidan dalam

    melaksanakan praktik swasta merupakan suatu profesi.

    Bu Rudja, nama panggilan beliau, menjalankan praktik swastanya setiap hari.

    Beliau tidak mempunyai waktu khusus untuk menerima pasiennya. Kapanpun

    pasien datang, beliau dengan ramah akan membantu.

    Menjalankan profesi sebagai bidan praktik swasta, ibu Marheni memberikan

    pelayanan kesehatan berpedoman kepada Keputusa Menteri Kesehatan No. 900

    tahun 2002 tentang regestrasi dan praktik bidan dan standar pelayanan kebidanan.

    Beliau memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi, dan

    balita, serta akseptor KB dalam kasus normal. Kasus-kasus yang di luar

    kewenangan dan patologi akan segera dilakukan rujukan.

    D. Pencapian Pelaksanaan PKL

    1. Menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil,bersalin, nifas, bayi baru lahir,

    dan keluarga berencana (sesuai dengan kewenangan bidan).

  • Selama mengikuti kegiatan PKL di BPS Ni Nyoman Marheni, A.Md. Keb,

    mentee mendapat banyak pengalaman baru dalam memberikan asuhan pada ibu

    hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB dengan bimbingan penuh. Mengelola kegiatan

    pelayanan bidan praktik mandiri meliputi planning, organizing, actuating, and

    controlling.

    Tujuan khusus dua untuk mengelola kegiatan pelayanan praktik mandiri

    meliputi planning, organizing, actuating, and controlling sudah dapat dicapai oleh

    mentee selama PKL karena bidan Ni Nyoman Marheni, A.Md.Keb selaku mentor

    sudah manjalankan system manajemen BPS dengan baik.

    2. Mengodopsi peran bidan dalam keluarga, masyarakat, dan profesi

    Tujuan khusus tiga untuk mengadopsi peran bidan dalam keluarga,

    masyarakat, dan profesi sudah terpenuhi, karena selama PKL mentee tinggal

    dirumah bidan dan mengikuti kegiatan bidan Ni Nyoman Marheni, A.Md.Keb

    dalam kesehariannyadi rumah. Melengkapi target keterampilan yang kurang.

    Tujuan khusus empat untuk melengkapi target keterampilan yang kurang

    sudah terpenuhi, karena selama PKL bersama bidan.

  • BAB IV

    PEMBAHASAN

    A. Menerapkan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi Baru

    Lahir, dan Keluarga Berencana (Sesuai Kewenangan Bidan)

    Selama mengikuti kegiatan Bidan Ni Nyoman Marhaeni, A.Md.Keb, mentee

    mampu menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil TW I, II, III fisiologis,

    bersalin, nifas, bayi baru lahir, serta pemberian asuhan kebidanan keluarga

    berencana meliputi pemberian suntikan depo maupun cyclo. Tidak ada hambatan

    yang yang berarti dalam pemberian asuhan tersebut, karena mentee di bombing oleh

    mentor. Karakteristik mentor yang memiliki pengalaman positif, mempunyai waktu

    untuk membimbing, memiliki pengetahuan yang up to date, serta karakteristik

    mentee yang konsisten untuk memperluas kemampuan, memiliki kemauan untuk

    menerapkan ilmu yang telah dipelajari ke dalam paktik, serta tahu kapan waktunya

    untuk bertanya dan memohon bantuan sangat menunjang keberhasilan mentee

    dalam menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir

    serta keluarga berencana pada pelaksanaan PKL.

    B. Mengelola Kegiatan Pelayanan Bidan Praktik Mandiri Meliputi Planning,

    Organizing, Actuating, dan Controlling

    Mentee mampu mengikuti kegiatan bidan praktek mandiri meliputi planning,

    organizing, actuating dan controlling karena Bidan Ni Nyoman Marhaeni,

    A.Md.Keb menggunakan system manajemen tersebut untuk mengelol BPS-nya

  • yang mampu memperlihatkan dan melaksanakan keterampilan manajerial

    (mentoring) yang efektif, serta karakteristik mentee terbuka dan menerima cara baru

    dalam proses belajar dan mau mencoba ide baru menunjang tercapainya tujuan

    mengelola kegiatan pelayanan bidan praktik mandiri meliputi planning, organizing,

    actuating, dan controlling.

    Bidan Ni Nyoman Marhaeni, A.Md. Keb sebagai seorang wirausaha memiliki

    pola piker EDT (Enterepreneural Design Thinking) dengan mengevaluasi kelebihan

    dan kekurangan diri. Adapun analisis SWOT bidan Ni Nyoman Marhaeni,

    A.Md.Keb, yaitu :

    1. Strength (Kekuatan)

    a. Memiliki pendidikan D III Kebidanan

    b. Memiliki keterampilan bidan

    c. Mudah menjalin hubungan dengan klien

    d. Memperoleh dukungan dari keluarga

    e. Memiliki sikap yang ramah

    f. Memiliki seorang anak dan dua orang menantu yang berprofesi sebagai bidan

    dengan tamatan D III.

    g. Disiplin

    h. Memiliki sifat sabar dan kreatif

    2. Weakness (Kelemahan)

    Usia bidan yang termasuk tua, sedikit mengurangi kesigapan beliau dalam

    melakukan aktivitas

    3. Opportunities (Peluang)

  • a. Masyarakat semakin memerlukan pelayanan kesehatan

    b. Banyak pasangan usia subur di sekitar tempat prktek

    c. Klien merasa puas sehingga mempromosikan BPS ke orang lain

    4. Threats (Hambatan)

    a. Masyarakat sekitar praktik umumnya menggunakan JKBM sehingga lebih

    memilih ke rumah sakit.

    b. Banyak BPS di sekitar Darmasaba

    C. Mengadopsi Peran Bidan dalam Keluarga, Masyarakat dan Profesi.

    Bidan Ni Nyoman Marheni memiliki peran penting dalam keluarganya,

    masyarakat sekitar tempat tinggalnya, serta profesi yang ditekuninya. Mentee

    mampu mengodopsi peran mentor dalam keluarga sebagai seporang ibu rumah

    tangga, peran di keluarga dan masyarakat sekitar, serta sifatnya yang ramah

    terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya yang membuat orang disekitarnya

    maupun kliennya merasa percaya dan hormat terhadap beliau. Mentee tidak

    mendapatkan hambatan yang berarti dalam mengadopsi peran mentor dalam

    keluarga, masyarakat, serta profesi karena mentor senantiasa mengikutsertakan

    mentee dalam kegiatan kesehariannya dan bersedia untuk membimbing dan

    menjawab pertanyaan mentee berkaitan dengan perannyatersebut. Karakteristik

    mentor yang memiliki keinginan untuk menolong orang lain, memiliki reputasi yang

    baik, seta mempunyai kemampuan dalam manajemen waktu yang baik, menunjang

    keberhasilan tehnik mentoring untuk mencapai tujuan mengadopsi peran bidan

    dalam keluarga, masyarakat serta profesi.

  • D. Melengkapi target keterampilan yang belum tercapai

    Selama mentee mengikuti kegiatan mentor, mentee mampu melengkapi target

    keterampilannyayang kurang seperti memberikan asuhan kebidanan pada ibu

    bersalin dan efek samping KB. Mentee tidak mendapatkan hambatan yang berarti

    dalam melengkapi target keterampilan yang kurang karena mentor berusaha untuk

    membantu memenuhi target yang kurang dan senantiasa membimbing mentee.

    Karakteristik mentor yang memiliki keinginan untuk membimbing dan karakteristik

    mentee yang mengetahui kapan saat memohon bantuan menunjang tujuan untuk

    melengkapi keterampilan yang kurang.

  • BAB V

    PENUTUP

    A. Simpulan

    1. Tujuan PKL untuk menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin,

    nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana (sesuai kewenangan bidan), sudah

    dapat dicapai oleh mentee.

    2. Tujuan PKL untuk mengelola kegiatan pelayanan bidan praktik mandiri

    meliputi planning, organizing, actuating, and controlling, sudah didapatkan oleh

    mentee. Di mana pada planning, bidan Ni Nyoman Marhaeni, A.Md. Keb

    merencanakan dengan baik BPSnya serta untuk pendokumentasian pelayanan-

    palayanan yang telah diberikan. Pada organizing, telah diperhitungkan pembiayaan

    yang keluar dan tarif yang akan diambil untuk memperoleh untung yang

    menguntungkan kedua belah pihak baik bidan maupun pasien, sehingga tidak

    merugikan keduanya. Beliau juga memanfaatkan waktunya seefektif mungkin demi

    kelangsungan BPSnya, pekerjaan serta keluarganya. Pada actuating, bidan

    menjalankan aktivitas sesuai dengan apa yang direncanakan dan protap yang

    berlaku. Beliau masih menggunakan Kepmenkes Nomor 900 dalam menjalankan

    prakteknya, karena IBI Kabupaten Badung belum menggunakan Kermenkes Nomor

    149. Pada controlling, bidab selalu berusaha meningkatkan pelayanan dan kuantitas

    klien.

  • 3. Tujuan PKL mengodopsi peran bidan dalam keluarga, masyarakat, dan profesi

    sudah dapat dicapai oleh mentee karena mentor senantiasa melibatkan mentee pada

    setap kegiatannya.

    4. Tujuan PKL melengkapi target keterampilan yang kurang telah didapatkan

    oleh mentee yaitu target INC fisiologi.

    B. Saran

    1. Kepada Institusi

    a. Untuk tetep menyelenggarakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di bidan Praktek

    Swasta dengan metode mentoring karena merupakan bekal yang bagus bagi

    mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman secara nyata dan langsung tentang

    pengelola BPS maupun lingkungan kerja.

    b. Pada penyenggaraan PKL selanjutnya dipertimbangkan untuk memperluas

    daerah tempat PKL untuk memberikan gambaran daerah tempat PKL yang tidak

    ada pada daerah yang banyak penduduknya karena suatu saat bidan akan disebar

    dan harus siap ditempatkan dimana saja.

    2. Kepada Bidan Ni Nyoman Marheni, A.Md.Keb

    Untuk mempertimbangkan membuat perencanaan pembiayaan anggaran khusus

    dan rinci mengenai pengeluaran dan pemasukan BPS sehingga dapat diketahui

    keuntungan bersih dan untuk memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan oada

    persiapan pelayanan bulan berikutnya.

    3. Kepada Mahasiswa

  • Untuk lebih mempersiapkan materi dan memperbanyak ilmu yang mendukung

    jalannya PKL dan lebih teliti lagi menanyakan hal-hal yang kurang jelas selama

    berjalannya PKL.

  • No Nama Alat Jumlah

    A

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10.

    11.

    12.

    13.

    14.

    15.

    16.

    17.

    18.

    19.

    20.

    Peralatan Tidak Steril

    Tensimeter

    Stetoskop Biokuler

    Stetoskop Monokuler

    Timbangan Dewasa

    Timbangan Bayi

    Pengukur Panjang Bayi

    Thermometer

    Oksigen Dengan Regulator

    Ambu Bag Dengan Masker Resusitasi (Ibu+Bayi)

    Penghisap Lendir

    Lampu Sorot

    Penghitung Nadi

    Sterilisator

    Bak Instrument Dengan Tutup

    Reflek Hamer

    Alat Pemeriksa HB (Sahli)

    Set Pemeriksaan Urine (Protein + Reduksi)

    Pita Pengukur

    Sarung Tangan Karet Untuk Mencuci Alat

    Apron/Celemek

  • 21.

    22.

    23.

    24.

    25.

    26.

    27.

    28.

    29.

    30.

    31.

    32.

    33.

    34.

    35.

    36.

    37.

    38.

    39.

    40.

    41.

    42.

    43.

    Masker

    Pengaman Mata

    Sarung Kaki Plastic

    Infus Set

    Standar Infuse

    Semprit Disposable

    Tempat Kotoran/Sampah

    Tempat Kain Kotor

    Tempat Plasenta

    Pot

    Bengkok Besar Dan Kecil

    Sikat, Sabun Ditempatnya

    Kertas Lakmus

    Vacuum Ekstraktor Set

    Semprit Glyserin

    Gunting

    Kan Pengukur Darah

    Spatel Lidah

    IUD Kit

    Implan Kit

    Handuk Bayi

    Topi Bayi

    Selimut Bayi

  • B.

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10.

    11.

    12.

    13.

    14.

    15.

    16.

    17.

    18.

    19.

    20

    Peralatan Steril (DTT)

    Klem pean

    klem kocher

    Korentang

    Gunting tali pusat

    Gunting benang

    Guting episiotomy

    Kateter karet/ metal

    Pinset anatomi

    Tenaculum

    Pincet chirugi

    Speculum vagina

    Mangkok metal kecil

    Pengikat tali pusat

    Penghisap lendir

    Tampontang dan tampon vagina

    Pemegang jarum

    Jarum kulit dan otot

    Sarung tangan

    Benang sutera

    Doek steril

  • C.

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    D.

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    E.

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    Bahan Habis Pakai

    Kapas

    Kain kasa

    Plester

    Handuk

    Pembalut wanita

    Peralatan pencegahan infeksi

    Wadah anti tembus untuk tempat jarum dan tabung suntik

    Tempat untuk sampah terkontaminasi basah dan kering dalam tempat

    yang terpisah

    Ember untuk larutan klorin

    Ember plastik tertutup untuk mendekontaminasi peralatan

    Ember plastic dan sikat untuk mencuci peralatan

    DTT set untuk merebus dan mengukus

    Tempat menyimpan peralatan bersih yang tertutup rapat

    Formulir yang Disediakan

    Informed consent

    ANC

    Partograf

    Persalinan/ nifas/ KB

    Regestrasi ibu, bayi, anak, KB

    Formulir laporan

    Formulir rujukan

    Formulir surat kelahiran

  • 9.

    10.

    11.

    Formulir permintaan darah

    Buku KIA

    Formulir keterangan hamil untuk cuti melahirkan