BAB III Manajemen Thalassemia
-
Upload
m-hanif-prasetya-adhi -
Category
Documents
-
view
52 -
download
1
description
Transcript of BAB III Manajemen Thalassemia
106
BAB III
PERENCANAANA. Identifikasi Masalah
Masalah yang dapat diidentifikasi dari hasil pengkajian di ruang thalassemia RSUD
Banyumas sebagai berikut :
1. Standar Asuhan Keperawatan / Instrumen A
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan yang masih belum optimal.
2. PPI & Patient Safety
Belum optimalnya cuci tangan 6 langkah dalam 5 moment
3. Prosedur Tetap Tindakan/ Instrumen C
Belum adanya SOP Tranfusi Darah khusus di Ruang Thalassemia.
4. Inventaris Ruang Thalassemia
Belum adanya buku inventaris linen di Ruang Thalassemia.
Belum tertata rapinya tempat penyimpanan arsip pasien Thalassemia.
5. Pelayanan Keperawatan dan Penerapan SP2KP
Belum optimalnya meeting evening di Ruang Thalassemia.
Belum optimalnya preconference dan postconference di Ruang
Thalassemia.
96
97
B. Analisis SWOT
Langkah selanjutnya setelah dilakukan identifikasi masalah adalah melakukan analisa SWOT. Analisa SWOT yang kelompok
lakukan adalah sebagai berikut:
Strenght (kekuatan)
1. Bangsal spesialis Thalassemia.
2. Jumlah perawat dengan waktu kerja
lebih dari 10 tahun 90 %, yang kurang
dari 10 tahun sebanyak 10 %.
3. SDM yang memadai, pendidikan D3 =
90 % S1 Ners = 10 %.
4. Adanya pelatihan-pelatihan yang telah
diikuti oleh perawat di Ruang
Thalassemia: Touch therapy &
acupressure = 83,3 %, PPGD =66,6
% ,BTCLS = 16,6 % Plebotomy,
Seminar Peran Serta masyarakat
Banyumas terhadap penanggulangan
bahaya thalassemia di Banyumas = 33,3
% Seminar Neuroscience for the
Developing World and Research
Activities = 16, 6% Pelatihan Perawatan
Weakness (kekurangan).
1. Belum tersedianya data inventaris
linen yang tersedia diruangan.
2. Belum tertata rapinya tempat
penyimpanan arsip pasien Thalassemia
3. Preconference dan postconference di
Ruang thalassemia tidak pernah
dilakukan yang masing - masing 0 %.
4. Belum optimalnya 6 langkah cuci
tangan 5 moment.
5. Tidak adanya SOP di ruang
Thalassemia ( 0 % ).
6. Penilaian Serah Terima Tugas Jaga Di
Ruang Thalassemia 59%, Penilaian
Terhadap Meeting evening 50 %.
7. Penilaian terhadap penerapan standar
Diagnosis dalam asuhan keperawatan
di ruang Thalassemia RSUD
98
Luka Terkini = 16,6%.
5. Adanya Kepala Ruang di Ruang
Thalassemia.
6. Dukungan dari Manajemen
Keperawatan dan RS.
7. Adanya dukungan dari Yayasan POPTI.
8. Adanya penggunaan SIMRS untuk
pendokumentasian keperawatan.
9. Komunikasi antara petugas, tenaga
medis yang lain, pasien, dan keluarga
pasien yang baik.
10.Penggolongan sampah di Ruang
Thalassemia yang sudah baik.
11.Hands rub, wastafel yang sudah tersedia
di Ruang Thalassemia.
12.Adanya barang-barang inventaris yang
memadai.
13.Pengelolaan obat dan pemberian produk
darah yang sudah baik.
14.Penggunaan APD (sarung tangan) yang
telah optimal disetiap tindakan.
15.Adanya penggunaan SIM askep dan
Banyumas 66,7 %, Penilaian Terhadap
Penerapan Standar Evaluasi Dalam
Asuhan Keperawatan Di Ruang
Thalassemia RSUD Banyumas 0 %,
Penilaian Terhadap Penerapan Standar
Dokumentasi Dalam Asuhan
Keperawatan Di Ruang Thalassemia
RSUD Banyumas 72 %.
8. Pada aspek pengkajian masih kurang
pada pengkajian bio-sosio-social-
spiritual, intervensi kurang spesifik,
untuk tujuan belum memenuhi konsep
PE/PES, dan untuk evaluasi sama
sekali belum didokumentasikan.
9. Kepuasan Kerja Perawat diruang
Thalassemia 73%, Kepuasan Keluarga
Pasien diruang Thalassemia 74,3%.
10. Penilaian instrument C, pemberian
obar Parenteral 54 %, penilaian
pemberian transfusi darah 74 %,
pengambilan darah melalui intravena
99
SIM RS sejak tahun 2008.
16.Pembagian jadwal dinas sesuai
memenuhi ketenagaan.
17.Sudah terdapat uraian tugas masing –
masing jabatan (karu, perawat
pelaksana, administrasi).
18.Tersedia wastafel dan air mengalir di
ruang perawat.
19.Tersedia handsrub di tempat – tempat
strategis dan mudah dijangkau.
20.Adanya struktur organisasi di ruangan.
21.Penilaian Pelaksanaan Kepala Ruang
Thalassemia 89 %.
22.Penilaian Pelaksanaan Perawat 98%
23.Pemasangan infuse 75 %.
24.Untuk identifikasi pasien di ruang
Thalassemia RSUD Banyumas sudah
memastikan produk darah yang
diberikan pada pasien benar, yang
meliputi benar nama pasien, benar
golongan darah, benar nomor produk
darah yang diberikan, benar rhesus +/-,
70 %.
11. Masih didapatkan perawat yang tidak
melakukan cuci tangan sesuai 6
langkah 67 %.
12. Tidak adanya protap yang ada di atas
wastafel tentang cuci tangan yang baik
dan benar.
13. Hasil 74,3 % sehingga dapat
disimpulkan bahwa tingkat kepuasan
keluarga pasien terhadap pelayanan
keperawatan cukup.
14. Meeting evening sudah dilakukan 50
%
100
dan memastikan benar tanggal
kadaluarsa.
25.Ruang Thalassemia SUD Banyumas,
sudah memiliki bed yang dilengkapi
dengan side rail/ pagar pengaman.
26.Perawat di Ruang Thalassemia RSUD
Banyumas selalu memakai APD pada
tindakan keperawatan.
27.Kepuasan Mahasiswa Dalam
Memperolah Bimbingan Di Ruang
Thalassemia RSUD Banyumas 80 %.
28.Fungsi pengawasan yang dilakukan oleh
kepala ruangan telah terlaksana dengan
baik.
29.RSUD Banyumas merupakan pusat
Thalassemia
Opportunity ( peluang )
1. Adanya pelatihan ekternal maupun
internal yang bisa diikuti perawat
Ruang Thallassemia( PPI , Phlebotomy
dll).
2. Adanya sarana prasarana yang
SO:
1. Mengajukan pelatihan bagi perawat
untuk mengikuti pelatihan terkait
Thalassemia bagi perawat yang belum
pernah mengikuti pelatihan maupun
WO:
1. Mengajukan pelatihan bagi perawat
Thalassemia yang belum mengikuti
pelatihan terkait Thalassemia.
2. Mengajukan pengadaan SOP dan
101
mendukung keoptimalan dalam
tindakan keperawatan.
3. Tersedianya tempat untuk
memasangkan informasi baik untuk
perawat maupun pasien.
4. Adanya tim supervisi yang
membawahi kepala ruang untuk
mendukung program – program
penunjang.
5. Tempat arsip pasien yang masih belum
tertata rapi 50 %
6. Adanya program pemerintah terhadap
jaminan kesehatan masyarakat.
7. Adanya kerjasama dengan institusi
pendidikan dibidang kesehatan.
yang telah diikuti.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan
asuhan keperawatan terhadap
masyarakat yang mendapatkan jaminan
kesehatan dari pemerintah.
3. Meningkatkan meeting evening yang
sudah dilakukan
revisi SOP untuk ruang Thalasemia.
3. Mengoptimalkan meeting evening
yang sudah berjalan dengan
ditambahkan pre dan post confrence
Threat ( ancaman )
1. Resiko terjadinya infeksi di setiap
pasien.
2. Budaya dan keyakinan masyarakat yang
tidak mendukung pelayanan kesehatan.
3. Banyaknya rumah sakit lain sebagai
ST:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan.
2. Mensosialisasikan cara mencuci tangan
6 langkah pada 5 momen.
3. Memberikan penjelasan pada keluarga
pasien tentang tindakan yang akan
WT:
1. Membuat poster cuci tangan 6 langkah
dalam 5 momen.
2. Membuat data inventaris linen yang
tersedia diruangan.
102
competitor
4. Tuntutan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan semakin tinggi.
5. Beresiko mendapatkan cidera baru
karena kelalaian petugas ataupun
keluarga.
6. Adanya kebijakan baru yang diterapkan
pemerintah beresiko untuk mengubah
suatu system yang bisa menaikkan
ataupun menurunkan pendapatan.
7. Adanya tuntutan terhadap mutu
pelayanan rumah sakit.
8. Adanya tuntutan untuk keperawatan
profesional.
9. Kurangnya pengetahuan pengunjung
tentang pengaturan rumah sakit
telah dilakukan.
4. Menyampaikan kepada keluarga pasien
tentang perkembangan pasien.
5. RSUD Banyumas bekerjasama dengan
yayasan POPTI memberikan pelayanan
PROMKES pada masyarakat.
6. Mengajak masyarakat berpartisipasi
program BPJS
3. Membuat “Repeated magic power”
tentang cuci tangan.
103
1. Prioritas Masalah Menggunakan CARL
Prioritas masalah dilakukan dengan metode CARL (Capability, Accesibilty,
Readness, Leverage) dengan menggunakan skor 1-5 (nilai tertinggi sampai terendah).
Kriteria CARL tersebut mempunyai arti yaitu :
C : Ketersediaan Sumber Daya (Dana Dan Sarana/ Peralatan)
A : Kemudahan, Masalah Yang Ada Diatasi Atau Tidak, Kemudahan
Dapat Didasarkan Pada Ketersediaan Metode/Cara/Teknologi Serta
Penunjang Pelaksanaan Seperti Peraturan Atau Petunjuk Pelaksanaan
R : Kesiapan Dari Tenaga Pelaksanaan Maupun Kesiapan Sasaran
Seperti Keahlian/Kemampuan Dan Motivasi.
L : Seberapa Besar Pengaruh Kriteria Yang Satu Dengan Yang Lain
Dalam Pemecahan Yang Dibahas
Nilai total merupakan hasil perkalian C x A x R x L = Prioritas Masalah
No Masalah C A R L Skor Peringkat1 Belum optimalnya cuci tangan 6
langkah dalam 5 moment4 3 4 3 144 2
2 Adanya pendokumentasian yang kurang lengkap 5 3 3 3 135 3
3 Belum optimalnya SP2KP di Ruang Thalassemia 3 2 2 3 36 5
4 Belum adanya revisi protap/panduan praktek klinik (PPK) khusus di Ruang Thalassemia 5 3 3 4 180 1
5 Adanya barang – barang inventaris linen yang belum jelas datanya diruangan dan tempat arsip pasien
4 3 3 2 72 4
2. Prioritas Masalah
a. Belum adanya revisi SOP khusus di Ruang Thalassemia.
b. Belum optimalnya cuci tangan 6 langkah dalam 5 moment
c. Adanya pendokumentasian yang kurang lengkap
d. Adanya barang – barang inventaris linen yang belum jelas datanya diruangan
dan tempat arsip pasien.
e. Belum optimalnya SP2KP di Ruang Thalassemia
104
PLAN OF ACTION (POA)PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PURWOKERTO DI RUANG THALASSEMIA RSUD BANYUMAS
No. Masalah Sub Masalah Target Uraian Kegiatan Sasaran Waktu Penanggung Jawab Anggaran Keterangan
1. Belum adanya revisi SOP di Ruang Thalassemia
Belum mempunyai SOP tranfusi darah diruang Thalassemia
Adanya panduan praktek klinik di Tranfusi darah di Ruang Thalasemia RSUD Banyumas sebanyak 75 % ( dari 0 % - 75 %)
Koordinasi dengan Bidang keperawatan
Koordinasi dengan Kepala Ruang
Mencari Referensi
Membuat usulan revisi modifikasi SOP Transfusi darah
KaRu Perawat
Ruang Mahasiswa
7–9 Mei 2014
Iswatun Khasanah Panggih Dwi
Febrian
Rp. 5000,-
2. Pelaksanaan Patient Safety yang belum Optimal
Belum optimalnya cuci tangan 6 langkah dalam 5 moment
Meningkatkan prinsip cuci tangan 6 langkah 5 momen 5 % (dari 80 % -85 %)
Koordinasi dengan kepala ruang.
Koordinasi dengan IPCN
Mencari referensi.
Menbuat poster 5 moment cuci tangan.
Memberi contoh terkait dengan prinsip cuci tangan 6 langkah 5 momen di
KaRu Perawat
Ruang Mahasiswa
7-14 Mei 2014
Anies rifa’atul Bakhin
Restiarini
Rp. 30.000,-
105
raung Thalassemia RSUD Banyumas
Mengevaluasi
3. Belum optimalnya dokumentasi asuhan keperawatan
Adanya pendokumentasian asuhan keperawatan yang kurang lengkap dengan presentasi 64,7 %
Adanya asuhan keperawatan yang baik dari 64,7 % mencapai 79 %
Koordinasi dengan kepala ruang
Mengecek pengisian pendokumentasian
mengevaluasi hasil pendokumentasian diruang Thalassemia
KaRu Perawat
Ruang Mahasiswa
7 - 14 Mei 2014
Iswatun Khasanah Koko Mahagi
-
4. Belum optimalnya buku inventaris dan tempat penataan dokumentasi/arsip pasien
Belum adanya buku inventaris linen 0 %
Adanya buku inventaris linen 75 % (dari 0 %-75 %)
Koordinasi dengan kepala ruang.
Mencari referensi Mengusulkan ke
kepala ruang untuk pengadaan buku inventaris linen
Mengevaluasi
KaRu Perawat
Ruang Mahasiswa
14-16 Mei 2014
Panggih Dwi febrian
Anies Rifa’atul Bakhin
Rp. 12.000,00,-
Tempat arsip pasien yang masih belum tertata rapi 50 %
Adanya tempat untuk arsip yang baru dengan 85 % (dari 0 %- 85 %)
Koordinasi dengan kepala ruang.
Koordinasi dengan bagian asset.
Pengadaan tempat arsip dokumentasi pasien
KaRu Perawat
Ruang Mahasiswa Petugas
Asset
11-12 Mei 2014
Panggih Dwi febrian
Anies Rifa’atul Bakhin
Rp. 200.000,00,-
106
5. Belum optimalnya SP2KP di Ruang Thalassemia
Meeting Evening 50 %
Meningkatkan meeting Evening sebanyak 25 % (dari 50 %-75 %)
Koordinasi dengan kepala ruang.
Memberi contoh role play meeting morning kepada perawat Ruang Thalassemia
Mengevaluasi
KaRu Perawat
Ruang Mahasiswa
7 – 19 Mei 2014
Koko Mahagi Restiarini
Preconference 0 %
Meningkatnya preconference sebanyak 75 % (0 % - 75 %)
Koordinasi dengan Kepala Ruang
Member contoh roleplay preconference kepada perawat ruang Thalassemia
Mengevaluasi
KaRu Perawat
Ruang Mahasiswa
7 - 19 Mei 2014
Koko Mahagi Restiarini
Postconference 0 %
Meningkatnya postconference sebanyak 75 % (0 % - 75 %)
Koordinasi dengan Kepala Ruang
Member contoh roleplay preconference kepada perawat ruang Thalassemia
Mengevaluasi
KaRu Perawat
Ruang Mahasiswa
7 - 19 Mei 2014
Koko Mahagi Restiarini
107