BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

25
43 BAB III UPAYA WORLD WIDE FUND MENGGANDENG PEMERINTAH INDONESIA UNTUK KEPENTINGAN KONSERVASI BADAK JAWA Dalam bab ini peneliti akan memberikan pengaplikasian konsep Transnational Advocacy Network untuk menjawab rumusan masalah pada skripsi ini dan dijelaskan pada bab I, terkait dengan WWF yang berusaha mengadvokasi pemerintah Indonesia dengan 4 pendekatan, yaitu pendekatan melalui publikasi informasi terkait konservasi badak jawa. Menarik perhatian serta menyertakan publik untuk mnyuarakan isu terkait konservasi badak jawa. Memakai kekuatan aktivis maupun publik figur untuk bisa menginformasi publik lebih luas. WWF dalam memfasilitasi aktivis, para ranger WWF, maupun publik figur agar tetap menyuarakan isu terkait konservasi badak jawa. 3.1. WWF Dalam Publikasi Informasi Terkait Pelestarian Badak WWF dalam menyuarakan isu terkait konservasi badak jawa termasuk massive, mereka menyebarluaskan isu terkait konservasi badak jawa ini melalui media cetak maupun media online ataupun secara verbal (mulut ke mulut), tidak sedikit jalur distribusi informasi WWF tersebut untuk sampai kepada publik. Balai Taman Nasional Ujung Kulon sebagai pusat pelestarian badak jawa yang tersisa di dunia, WWF datang dan ikut serta dalam pelestarian badak jawa tersebut. Terkait data tentang pelestarian badak WWF selalu memonitor perkembangan badak tersebut, dikarenakan WWF memang concern terhadap binatang yang sudah masuk red list oleh IUCN. Perkembangan badak di TNUK dalam kurung tahun 2017-2019, berlangsung dengan ke-stabilan kembang biaknya badak tersebut. TNUK bersamaan

Transcript of BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

Page 1: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

43

BAB III

UPAYA WORLD WIDE FUND MENGGANDENG PEMERINTAH INDONESIA

UNTUK KEPENTINGAN KONSERVASI BADAK JAWA

Dalam bab ini peneliti akan memberikan pengaplikasian konsep Transnational

Advocacy Network untuk menjawab rumusan masalah pada skripsi ini dan dijelaskan

pada bab I, terkait dengan WWF yang berusaha mengadvokasi pemerintah Indonesia

dengan 4 pendekatan, yaitu pendekatan melalui publikasi informasi terkait konservasi

badak jawa. Menarik perhatian serta menyertakan publik untuk mnyuarakan isu terkait

konservasi badak jawa. Memakai kekuatan aktivis maupun publik figur untuk bisa

menginformasi publik lebih luas. WWF dalam memfasilitasi aktivis, para ranger WWF,

maupun publik figur agar tetap menyuarakan isu terkait konservasi badak jawa.

3.1. WWF Dalam Publikasi Informasi Terkait Pelestarian Badak

WWF dalam menyuarakan isu terkait konservasi badak jawa termasuk massive,

mereka menyebarluaskan isu terkait konservasi badak jawa ini melalui media cetak

maupun media online ataupun secara verbal (mulut ke mulut), tidak sedikit jalur distribusi

informasi WWF tersebut untuk sampai kepada publik.

Balai Taman Nasional Ujung Kulon sebagai pusat pelestarian badak jawa yang

tersisa di dunia, WWF datang dan ikut serta dalam pelestarian badak jawa tersebut.

Terkait data tentang pelestarian badak WWF selalu memonitor perkembangan badak

tersebut, dikarenakan WWF memang concern terhadap binatang yang sudah masuk red

list oleh IUCN. Perkembangan badak di TNUK dalam kurung tahun 2017-2019,

berlangsung dengan ke-stabilan kembang biaknya badak tersebut. TNUK bersamaan

Page 2: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

44

dengan press release hasil monitoring badak jawa 2017, berdasarkan hasil perhitungan

kumulatif maka dapat disimpulkan bahwa jumlah minimum badak jawa di TNUK hasil

monitoring tahun 2017 adalah 67 individu, dengan komposisi jenis kelamin 37 individu

jantan dan 30 individu betina serta kelas umur anak 13 individu dan remaja, dewasa 54

individu.24

WWF mengumpulkan seluruh informasi terkait pelestarian badak lalu

menyebarluaskan di publik melalui situsnya dalam laman lembar fakta badak jawa,

maupun lewat sosisalisasi kepada masyarakat melalui public figure yang dianggap

berpotensi mensosialisasikan dengan sangat baik, dan informasi tersebut dapat tersebar

ke seluruh penjuru Indonesia dengan kemajuan teknologi melelalui social media.

Informasi politik terkait kebijkan tentang pelestarian hewan sangat dikawal dengan baik

dan sangat hati-hati oleh pihak WWF, dengan contoh WWF mengawal pemetaan terkait

kekayaan hayati Indoensia yang dikaitkan dengan keluarnya kebijakan sesuai dengan data

yang ada. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada sepakat bekerjasama dengan

Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) dan WWF Indonesia memetakan aneka ragam

hayati di Indonesia. Peta keragaman hayati Indonesia ini akan menjadi pedoman dalam

menyusun kebijakan pembangunan keberlanjutan di bidang konservasi kekayaan hayati.

sebagai negara yang memiliki keunikan dan kekayaan alam atau megabiodiversity,

Indonesia terkendala dalam mengelola aset keanekaragaman hayati.

WWF dengan sumber informasi keterkaitan pelestarian badak jawa tidak melulu

menyebarkan informasi melalui internet yang memang sekarang sangat mudah diakses

24 2018. “Acara Hari Jadi TNUK ke 26 dan Press Release Hasil Monitoring Populasi Badak Jawa Tahun 2017”. Yayasan Badak Indonesia. Diakses dari http://badak.or.id/acara-hari-jadi-tnuk-ke-26-dan-press-release-hasil-monitoring-populasi-badak-jawa-tahun-2017/ , pada tanggal 8 Januari 2020 pukul 19.50

Page 3: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

45

oleh masyarakat, WWF juga gencar menjalankan sosialisasi agar informasi terkait

pelestarian badak itu sampai kepada ahli-ahli di kebanyakan daerah. WWF juga menarik

media-media, baik media yang berpengaruh skala lokal maupun skala nasional. Dari segi

media-media skala nasional WWF pernah bekerjasama dengan salah satu media online

yaitu Republika, contoh berita yang diangkat oleh Republika adalah “Badak Jawa Mati,

WWF Desak Pemerintah Bentuk Populasi Kedua”25, pemberitaan dengan headline seperti

itu menandakan bahwa jalur advokasi WWF untuk menekan pemerintah itu melewati

seluruh kanal yang ada, demi terciptanya sebuah kebijakan yang menguntungkan

program konservasi badak tersebut. Republika memberitakan kematian badak pada tahun

2018 yang diakibatkan oleh penyakit yang berasal dari virus yang berbahaya dan dapat

menular kepada badak lainnya.

Tidak hanya melulu menargetkan informasi kepada pakar hewan tetapi juga

menarget pecinta hewan yang mempunyai masa atau lebih akrabnya disebut public figure.

Indonesia mempunyai banyak sekali public figure yang berpengaruh dan mempunyai

masa untuk digerakkan. Terkait seputar public figure WWF juga menggaet mereka yang

berpotensial dan satu visi, seperti contoh mereka membuat sebuah kelompok untuk brand

ambassador WWF adalah WWF Warrior dan menarik public figure lokal Indonesia

seperti Joe Taslim, Ario Bayu, Nadine Chandrawinata, Nadya Hutagalung, dan masih

banyak lagi. Terdapat kelompok lagi di bawah WWF Warrior yaitu adalah rhino warrior,

orang utan warrior, tiger warrior, elephant warriror, dan masih banyak lagi.

25 Ani Nursalikah. 2018. “Badak Jawa Mati, WWF Desak Pemerintah Bentuk Populasi Kedua”. Republika. Diakses di https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/04/27/p7ukrv366-badak-jawa-mati-wwf-desak-pemerintah-bentuk-populasi-kedua . Pada Tanggal 11 Februari 2020 pukul 14.50

Page 4: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

46

Dapat dilihat dari beberapa sumber media online yang telah penulis cantumkan,

WWF dapat mendistribusikan informasi terkait isu konservasi badak jawa melalui banyak

jalan, dengan yang penulis contohkan diatas, disebutkan WWF menginformasi publik

dengan cara masuk ke media online dan media sosial.

Gambar 3.1. Publikasi badak jawa WWF di website resmi mereka Sumber: https://www.wwf.or.id/program/spesies/badak_jawa/

Gambar 3.2. Edukasi tentang pangan badak jawa Sumber foto: Instagram @WWF_ID

Dengan menyebarnya informasi tersebut WWF dapat mengadvokasi pemerintah

dengan dukungan publik yang mendukung program konservasi badak jawa, dengan

contoh keluarnya statement dari Direktur Jendral konservasi SDA dan ekosistem yang

Page 5: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

47

berada dibawah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Statement tersebut berisi

tentang urgensi rumah kedua untuk badak jawa yang banyak mengalami maslah genetika

dikarenakan perkawinan sedarah pada tahun 2018 di acara WRD 2018 di Banten. Dalam

acara WRD tersebut juga ada timbal balik yang dilakukan golongan masyarakat seperti

mahasiswa yang mengikuti lomba lintas alam, lomba lintas alam tersebut diadakan untuk

kepentingan edukasi masyarakat agar lebih mengenal badak jawa.

Kesimpulan dari pembahasan yang penulis sebutkan diatas adalah WWF

menerapkan strategi pertama dari strategi konsep pemikiran Trans National Advocacy

yaitu strategi information politics, yang dimana strategi tersebut diperuntukkan

menghasilkan sebuah perkembangan informasi isu terkait yaitu konservasi badak jawa di

Taman Nasional Ujung Kulon, WWF menggunakan strategi tersebut dengan maksud

untuk lebih menyebar luaskan edukasi tentang badak jawa yang diambang kepunahan,

penyebaran informasi bisa melakui media cetak maupun media online, berkat zaman yang

sudah maju, maka dari itu strategi tersebut dapat dikelola dengan baik oleh WWF, dan

menghasilkan feedback yang cukup baik seperti, masyarakat Indonesia selalu dilaporkan

bagaimana perkembangan badak beserta program yan WWF maupun dari pihak lain

jalankan untuk kepentingan konservasi badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon.

3.2. Medium WWF Dalam Menggerakan Elemen Masyarakat Sadar Akan Isu

Konservasi Badak Jawa

Menggerakkan masa atau publik adalah salah satu media yang efektif dalam

mendorong pemerintah mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap isu konservasi badak,

khusunya badak jawa sendiri, dalam menggerakan publik, WWF menyuarakan isu

Page 6: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

48

konservasi badak jawa tersebut dengan cara memasuki atau membuat event-event yang

berhubungan dengan badak jawa.

WWF dan program konservasi badak juga butuh support system seperti

masyarakat yang turut andil mengambil peran dalam program pelestarian badak di TNUK.

Tidak hanya masyarakat sekitar yang harus turut andil mengambil peran dalam

konservasi badak di TNUK, bahkan masyarakat luas lokal maupun mancanegara bisa

turut andil mengambil peran tersebut, tidak hanya dengan menarik orang-orag, tetapi

WWF juga menyerukan betapa pentingnya konservasi badak jawa di TNUK ini, dengan

menyerukan di media cetak, media televisi, maupun media online. WWF melakukan itu

semua agar muncul rasa atau awareness terhadap populasi badak jawa yang kian menipis.

WWF dalam menjalankan kepentingan pelestarian badak jawa melakukan sebuah

gerakan yang menyuarakan isu konservasi badak jawa, yang dimana mereka

menyuarakan sebuah aksi dengan contoh menggelar hari badak sedunia di beberapa kota

di Indonesia. Hari badak sedunia diadakan pada tanggal 22 September tiap tahunnya,

peringatan hari badak sedunia juga digelar serentak disejumlah negara di dunia, contoh

pada bulan September tanggal 22 tahun 2015 WWF mengadakan acara hari badak sedunia

di Jakarta yang tepatnya di Loops Station. Program acara yang digelar di antaranya

diskusi fotografi alam liar oleh Alain Compost sebagai expert di dunia fotografi dan

videografi alam liar, pemutaran film tentang badak di Indonesia, serta aksi kampanye

tentang isu konservasi badak ajwa melalui media sosial, penampilan musik dari Endah N

Rhesa, diskusi tentang satwa liar khususnya badak yang di isi oleh narasumber langsung

dari ahli satwa liar WWF dan juga dosen dari Universitas Nasional Tatang Mitra.

Page 7: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

49

Tahun 2017 saat diadakannya hari badak nasional WWF membawa kabar buruk

seputar pelestarian badak jawa, Kondisi badak jawa yang semakin kesini semakin

berkurangnya lahan konservasi juga terjadi pada populasi pada badak jawa, meski jumlah

spesies ini terbilang lebih baik daripada badak sumatera, tapi habitatnya terancam.

Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon Merupakan zona rawan tsunami dan juga gunung

meletus yaitu gunung anak krakatau serta pergeseran lempeng selat sunda atau lempeng

Samudera Hindia. Selain habitat, penyakit, juga mempengaruhi populasi badak jawa,

sensus yang dilakukan terhadap ternak masyarakat menunjukkan 90% kerbau milik

masyarakat positif mengidap bakteri trypanosoma. Aktivitas ternak yang terlalu

dibiarkan bebas di Taman Nasional Ujung Kulon dikhawatirkan berdampak kepada

badak jawa karena penyebaran bakteri. Arnold Sitompul selaku direktur konservasi WWF

Indonesia mengatakan pemerintah Indonesia perlu bereaksi cepat agar badak tidak

bernasib sama seperti harimau jawa yang sudah punah.26

Event WWF dalam kepentingan kelestarian badak banyak membawa dampak

positif bagi kelestarian badak itu sendiri, dimulai dengan sadarnya masyarakat bahwa ada

satwa di Indonesia yang sedang dalam kondisi kritis atau di ujung kepunahan untuk

spesies nya. Dengan contoh kasus WWF mengadakan sebuah acara diskusi bertempat di

Bumi Panda tepatnya di Dago Bandung yang di senggelarakan pada tanggal 13 Agustus

2018. WWF menamakan acara tersebut “Ada Apa Dengan Badak Jawa?” yang di isi oleh

Yuyun Kurniawan selaku Project Leader Ujung Kulon WWF-Indonesia. Dari acara

tersebut WWF mensosialisasikan tentang kondisi badak jawa, Kegiatan diawali dengan

26 Tempo. 2017. “Hari Badak Nasional, WWF: Badak Indonesia Kritis”. Tempo. Diakses dari https://tekno.tempo.co/read/911641/hari-badak-nasional-wwf-badak-indonesia-kritis/full&view=ok . Pada tanggal 11 Februari 2020 19.10

Page 8: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

50

pemutaran film documenter dengan judul “Ekspedisi Cula Baja” dengan kisah tentang

seorang mahasiswa yang melakukan ekspedisi ke Taman Nasional Ujung Kulon yang

bertujuan melihat dengan mata kepala sendiri akan keberadaan badak jawa pada saat itu.

Usai pemutaran film, Yuyun Kurniawan memberikan materi tentang badak jawa. Materi

diskusi dibuka dengan memaparkan tiga masalah utama yang sangat mempengaruhi

populasi badak jawa. Tiga permasalahan tersebut adalah dinamika populasi badak jawa,

ancaman terhadap upaya pelestarian badak jawa, dan isu atau wacana mengenai habitat

kedua.27

Gambar 3.3. Yuyun Kurniawan mensosialisasikan kondisi badak jawa Sumber: www.wwf.or.id

Reproduksi badak menjadi salah satu kendala dalam pertumbuhan populasi badak

jawa, masa kehamilan badak yang terhitung panjang membuat badak hanya dapat

bereproduksi dua atau tiga kali semasa hidupnya. Sisi lain sifat pemalu badak betina

membuat intensitas bertemunya badak jantan dan betina menjadi sangat minim. Selain

27 Rosie Ferawati. 2018. “Diskusi di Bumi Panda Tentang Nasib Badak Jawa”. WWF. Diakses di https://www.wwf.or.id/cara_anda_membantu/bumi_panda_/?50382/Diskusi-di-Bumi-Panda-Tentang-Nasib-Badak-Jawa . Pada tanggal 12 Februari 2020 pukul 19.05

Page 9: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

51

itu, biasanya badak betina enggan untuk didekati oleh badak jantan selama anaknya

belum dilepas oleh badak betina tersebut. Selain permasalahan populasi, terdapat

ancaman lain terhadap upaya pelestarian badak Jawa, di antaranya lokasi yang rawan

bencana, penurunan daya dukung habitat oleh masuknya spesies dari luar, persaingan

ruang dan pakan dengan banteng, ancaman penyakit menular, potensi perburuan liar, dan

populasi yang kecil dan tunggal yang mengakibatkan perkawinan sedarah yang dipercaya

dapat menimbulkan permasalahan keturunan. “Badak Jawa perlu mendapatkan perhatian

lebih karena pilihannya hanya bertahan atau punah. Kesadaran masyarakat dan

pemerintah akan keberadaan badak Jawa di Ujung Kulon sangat diharapkan karena lestari

terlahir dari hati,” tutur Yuyun Karniawan.28

Selain WWF menggerakkan kalangan masyarakat agar aware dengan kondisi

badak dan segala kegiatan konservasinya, WWF juga menjalankan kerjasama dengan

pihak korporasi besar, seperti perusahaan yang memproduksi kendaraan yaitu Hino juga

bekerjasama dengan WWF di berbagai kesempatan, sejak tahun 2012 Hino telah

memberikan kontribusi terhadap upaya konservasi badak jawa di Taman Nasional Ujung

Kulon, tidak hanya pada Taman Nasional Ujung Kulon, tetapi kepada lingkup perlautan,

dan juga pendidikan di Indonesia, dan pastinya pemberdayaan masyarakat untuk

kelestarian sumber daya alam. Hino memberikan komitmennya untuk lingkungan sekitar

melalui program simulasi pemasangan camera trap sebagai alat pendukung konservasi

badak jawa. Sebagai upaya menjaga kekayaan ekosistem dan khususnya untuk badak

jawa.

28 Ibid

Page 10: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

52

Kerjasama ini dilakukan dalam bentuk penyerahan 15-unit camera trap pada

tahun 2018 untuk kegiatan monitoring serta untuk kepentingan studi badak jawa serta

ekosistem lainnya yang hidup di Taman Nasional Ujung Kulon. Camera trap yang

diserahkan Hino kepada pengelola Taman Nasional Ujung Kulon dipasang di wilayah

bagian barat pegunungan Honje yang belum pernah terdata sebelumnya untuk

mengetahui kehadiran populasi dan sebaran badak di wilayah tersebut. Hino berharap

dengan adanya pemasangan camera trap ini dapat memberikan dampak postifi bagi

ekosistem di Taman Nasional Ujung Kulon khususnya badak jawa, mengingat saat ini

badak jawa merupakan satwa yang sangat dilindungi oleh duniakarena jumlah nya yang

kita sedikit dan tidak stabil, kegiatan tersebut dapat juga memberi dampak yang baik

untuk masyarakat sekitar maupun secara luas untuk mensejahterakan salah satu aset

kekayaan fauna yang dimilii oleh Indonesia dan turut serta meningkatkan ekowisata di

Indonesia.29

WWF termasuk sukses dalam mendistribusikan informasi isu konservasi badak

jawa dengan memasuki event-event yang di senggelarakan, mau event akbar atau event

biasa, dengan contoh WRD (World Rhino Day) setiap tahunnya dapat menyebarluaskan

isu konservasi badak jawa maupun sumatera, Tahun 2018 menjadi kesempatan kedua

Taman Nasional Ujung Kulon mengadakan World Rhino Day, setelah pada tahun 2017

WWF serta pengelola Taman Nasional Ujung Kulon bersama elemen masyarakat

mengadakannya juga di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon tepatnya di daerah

Cilintang. Pada perayaan WRD di tahun 2018 tempatnya berbeda dari sebelumnya,

29 Deni. 2018. “Hino Gandeng WWF Indonesia Dukung Konservasi Badak Jawa”. Kabaroto. Diakses di https://kabaroto.com/post/read/hino-gandeng-wwf-indonesia-dukung-konservasi-badak-jawa . Pada tanggal 13 Februari 2020 pukul 14.20

Page 11: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

53

tepatnya di Desa Taman Jaya, Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten. Rangkaian WRD

kali ini di tahun 2018 berlangsung selama 3 hari, dengan isi konten acara antara lain

Peringatan Simbolis, Penandatanganan deklarasi hari badak sedunia tahun 2018, lomba

lintas alam, dan laskar ujung kulon.

Gambar 3.4. Mahasiswa peserta Lomba Lintas Alam (LLA) World Rhino Day 2018

Sumber: satubanten.com

Lomba lintas alam kali ini adlah yang kedua kalinya digelar, dan dilakukan oleh

elemn pemuda masyarkat Indonesia, dengan contoh peserta lomba lintas alam ini seperti

Mahasiswa, kelompok pecinta alam, SISPALA, dan kelompok pecinta alam SMA, dan

lomba lintas alam ini mempunyai rute sekitaran Pandeglang, Serang, Cilegon, dan

Bandung. Kelompok yang bertanding tersebut nantinya akan dilnilai melalui 3 aspek

penelitian, yaitu yang pertama, pengetahuan umum mengenai materi konservasi badak

jawa, yang kedua berkait materi dengan kegiatan-kegiatan pecinta alam, dan yang

terakhir peniliannya terdapat di aspek kekompakan tim dan kebersihan. Penyelenggara

Page 12: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

54

lomba kalo ini diharapkan nantinya ada bibit muda yang siap terjun menjadi pasukan

ranger konservasi badak jawa.30

Dalam pembahasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa WWF menerapkan

strategi kedua dari Transnational Advocacy Network yaitu symbolic politics, yang berarti

WWF dalam pembahasan di atas melakukan sebuah gerakan untuk menyuarakan sebuah

aksi, simbol, dan yang lainnya, untuk memberikan edukasi tentang isu terkait, yaitu

konservasi badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Sebuah upaya dari WWF

memasuki berbagai event atau membuat suatu event, adalah sebuah bentuk aksi

menyuarakan isu konservasi badak jawa kepada khalayak, bisa banyak maupun sedikit.

Dalam mengedukasi tentang konservasi badak jawa di dalam event-event yang penulis

sebutkan diatas, WWF mencapai tujuan mereka untuk lebih mengedukasi masyarakat dan

mendapatkan timbal balik yang dimana masyarakat perlahan mulai peduli kepada

ekosistem sekitar mereka khususnya untuk masyarakat yang hidup di sekitar Taman

Nasional Ujung Kulon terdapat mamalia langka yang terancam punah.

3.3. WWF Menggandeng Aktivis Lingkungan dan Tokoh Masyarakat Dalam

Menyuarakan Konservasi Badak Jawa

Aktivis lingkungan disini berperan sangat penting, karena mereka termasuk

elemen masyarakat yang berpengaruh atau mampu menggerakkan masa. Peran yang

penting dalam masyarakat ini dapat memberi kesadaran kepada masyarakat yang

mengikuti tokoh masyarakat tersebut bahwa ada isu hampir punahnya badak jawa. Tidak

hanya aktivis, tokoh masyarakat disini juga berperan penting, karena mereka mempunyai

30 Imam B. Carito. 2018. “Peringati World Rhino Day 2018, Balai TNUK Kembali Gelar LLA”. Satubanten. Diakses di https://satubanten.com/peringati-world-rhino-day-2018-balai-tnuk-kembali-gelar-lla/ . Pada tanggal 25 Juni 2020 pukul 12.09

Page 13: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

55

pasar sendiri dengan masa yang tidak sedikit. Para tokoh masyarakat tersebut bisa

menggapai masyarakat lebih jauh lagi dari pada aktivis dikarenakan segment pasar, atau

audience para tokoh masyarakat tersebut lebih luas dari pada aktivis yang segment atau

pasar yang mengkonsumsi informasinya sangatlah sempit atau hanya diakses dan

dikonsumsi kalangan tertentu. Pejabat negara, akademisi, dan publik figur juga menjadi

elemen dari tokoh masyarakat, karena mereka seseorang yang ditokohkan oleh banyak

masyarakat.

Pandeglang, Banten, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada hari

Senin tanggal 25 September 2017, memperingati hari badak sedunia. Taman Nasional

Ujung Kulom membuat serangkaian acara yang melibatkan pihak komunitas, LSM,

hingga masyarakat langsung sekitar maupun dari daerah lain, untuk mendukung upaya

konservasi badak jawa, kalini TNUK menyuarakan kampanye konservasi melalui lomba

lintas alam, lomba kano, tracking serta penanaman tumbuhan pakan badak jawa dan

mangrove yang berlangsung 22-24 September 2017.31

Meski begitu, masih ada tantangan dalam upaya konservasi badak jawa, yaitu

pengelolaan habitat dan kondisi genetik dari individu badak jawa yang ada saat ini di

Taman Nasional Ujung Kulon. Hasil monitoring dari pemasanga camera trap

menunjukkan beberapa individu badaka jawa mengalami kecacatan, yang kemungkinan

cacat tersebut terbawa dari lahir, seperti memiliki telinga yang terbelah, dan ekor yang

bengkok, kelainan fisik ini diduga akibat menifestasi inbreeding atau perkawinan sedarah.

Populasi kecil dan lokasi terisolasi, jumlah jantan yang lebih banyak dari betina

31 Djati Witjaksono Hadi. 2017. “Hari Badak Sedunia: Di Ujung Cula Badak Jawa”. Kementrian Lingkungan Hidup. Diakses di http://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/792 . Pada tanggal 13 April 2020 pukul 20.32.

Page 14: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

56

memperbesar kemungkinan terjadinya perkawinan sedarah. Perkawinan sedarah yang

berlangsung terus menerus dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan penurunan

kualitas genetik badak jawa pada satu populasi dalam kurun waktu tertentu akan

mengarah pada extinction atau kepunahan.

Wiratno sebagai Direktur Jendrak Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem

menghadiri World Rhino Day di Taman Nasional Ujung Kulon pada hari pertama acara

tersebut 22 September 2017, menyinggung pentinganya secondary home atau rumah

kedua bagi badak jawa di luar Taman Nasional Ujung Kulon terhindar dari perkawinan

sedarah nantinya, hal ini juga sangat diupayakan agar ketika ada sesuatu hal yang

membahayakan di Taman Nasional Ujung Kulon dengan contoh tsunami dan meletusnya

gunung anak Krakatau. Kajian rumah kedua untuk badak jawa ini, telah dilakukan di

beberapa lokasi, lokasi yang dilihat berpotensi untuk berkembang nya bada jawa ini

adalah Cagar Alam Leuweung Sancang di Garut, Suaka Margasatwa Cikepuh di

Sukabumi, Cagar Alam Rawa Danau di Serang, Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan

Cikesik di Sukabumi, Cagar Alam Rawa Danau di Serang, Bagian Kesatuan Pengelolaan

Hutan Cikesik di Pandeglang, dan Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan Malingping di

Lebak Banten. Dikesempatan ini Wiratno berusaha untuk menyelamatkan badak jawa

dengan bekerjasama dengan WWF untuk mewujudkan badak jawa yang jauh dari

kepunahan dan juga diturunkannya kebijakan Kementrian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan untuk membuat second home atau habitat kedua bagi badak jawa ini agar

konservasi berjalan dengan lancar dan lebih termonitor.

Sebuah media online detikxpedition yaitu anak program dari media cetak Detik

mengadakan sebuah ekspedisi untuk meliput konservasi badak jawa di TNUK,

Page 15: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

57

detikxpedition di temani oleh salah satu pakar atau pawang badak Indonesia yang terkenal

di kalangan para aktivis lingkungan. Hampir sebagian besar petugas di Taman Nasional

Ujung Kulon itu adalah aktivis lingkungan hidup, mengenal sosok yang menemani

teman-teman DetikXpedition adalah Iwan Podol sebagai aktivis lingkungan yang di

tugaskan WWF untuk menemani DetikXpedition, oleh sejumlah komunitas dan aktivis

lingkungan dan pemerhati satwa. Beliau dijuluki sebagai abah badak Indonesia, dalam

perjalanan menuju kawasan hutan Taman Nasional Ujung Kulon diwilayah selatan. Tim

detikXpedition ditemani beliau, dialah yang ditunjuk langsung dengan WWF-Indonesia

dan pengelola Taman Nasional Ujung Kulon untuk mencari jejak 2 badak jawa, jantan

dan betina. 2 badak jawa tersbut telah diduga keluar dari habitatnya di kampung Cegog,

Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Pandeglang pada Mei tanggal 29 hingga Juni

tanggal 2 tahun 2017.32

Selama perjalanan si abah badak, Iwan, sering melontarkan jokes dikarenakan

beliau adalah seorang yang humoris dan sangat humble, Beliau sangat ahli soal badak,

beliau sangat fasih dengan seluruh kawasan hutan Taman Nasional Ujung Kulon, serta

badak jawa itu sendiri. Keahliannya dalam bidang menjelajah hutan dan faham akan

badak jawa, Iwan kerap ditugasi keluar masuk hutan kawasan Taman Nasional Ujung

Kulon oleh WWF maupun dari instansi pemerintah setempat seperti dinas bahkan

kementrian.33

Iwan diajak bergabung dengan WWF-Indonesia oleh project manager WWF

Ujung Kulon, Nazir Fuad, pada tahun 1996. Nazir Fuad pada saat 2016 ditunjuk oleh

32 Tri Aljumanto. 2017. “Iwan ‘Podol’ Si Abah Badak Indonesia”. Detik X. Diakses di https://news.detik.com/x/detail/intermeso/20170725/Iwan-Podol-Si-Abah-Badak-Indonesia/ . Pada tanggal 21 April 2020 pukul 21.41 33 Ibid

Page 16: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

58

Presiden Joko Widodo pada periode pertamanya menjabat Presiden Republik Indonesia,

Nazir Fuad ditunjuk menjadi kepala Badan Restorasi Gambut pada tahun 2016. Sejak

itulah IWan mengikuti semua kegiatan WWF di Indonesia. Iwan juga menjadi ketua tim

yang dibentuk untuk konservasi badak jawa dan beliau menamakan timnya tersebut “Tim

Tai”, yang secara khusus meneliti kotoran badak jawa untuk meneliti DNA-nya. Iwan

juga sering mendampingi sejumlah peneliti, baik peneliti internasional maupun domestik

yang masuk ke kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, termasuk sering mendampingi

mahasiswa pecinta alam yang datang ke TNUK untuk research tentang badak jawa

maupun satwa lainnya sekitaran daerah konservasi badak jawa.34

Aktivis tidak hanya melihat dari sudut pandang kelayakan tempat tinggal badak

jawa ini, tetapi mereka juga memerhatikan keadaan sekitar seperti potensi bencana yang

akan membuat spesies satu ini punah. Aktivitas gunung vulkanik Anak Krakatau mulai

meningkat sejak bulan Juni 2018, erupsi pun terjadi secara berkala hingga akhirnya

menyebabkan tsunami di akhir bulan Desember 2018. Ancaman gunung vulkanik Anak

Krakatau terhadap kelestarian badak jawa, sebenarnya hal tersebut sudah pernah dibahas

para aktivis lingkungan dan pihak pemerintah setempat bahkan pusat. Terutama sejak

pucuk gunung tersebut muncul ke perumkaan dari permukaan laut di tahun 2013. Staff

pemantau badak jawa dari WWF Ridwan Setiawan memberi statement, sejak dulu sudah

direncanakan dalam strategi rencana aksi konservasi badak jawa, salah satunya adalah

masukan dari pemindahan beberapa ekor badak ke habitat baru atau rumah kedua untuk

badak jawa yang tentunya lebih aman. Para pakar khawatir bila Gunung Anak Krakatau

meletus keras dan menyebabkan gelombang tsunami akibat pergesaran lempeng selat

34 Ibid

Page 17: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

59

sunda ke wilayah Taman Nasional Ujung Kulon, itu mengakibatkan populasi badak jawa

bisa musnah dalam sekejap.35

Rencana pemindahan badak jawa ke habitat kedua sudah molor dari rencana,

harusnya penetuan lokasi habitat kedua sudah dipastikan pada tahun 2017, sehingga tahun

2018 dapat dimulai untuk proses pemindahan beberapa ekor badak jawa tersebut. Mamat

Rahman selaku ketua Balai TNUK memberi statement, perencanaan kadang tidak sesuai

dengan kenyataan, banyak kendala, faktor teknis maupun non teknis, dan permasalahan

eksternal dan internal.Mamat Rahmat menyatakan pemerintah bersama sejumlah

lembaga pelestarian lingkungan telah mensurvei 10 lokasi yang cukup potensial, dari 10

mereka menemukan satu wilayah yang mendekati kondisi sama seperti di Taman

Nasional Ujung Kulon, namun beberapa kendala yang dialami adalah taman tersebut

sedang dipakai oleh perangkat kemiliteran untuk berlatih tempur Komandan Cadangan

Strategis Angkatan Darat atau Kostrad. Mencari habitat kedua juga memerlukan energi

yang besar dan keterlibatan tenaga yang tidak sedikit, tidak hanya soal memindahkan

badak jawa tetapi harus memastikan bahwa tempat itu sudah siap dari faktor makanan,

predator badak, kompetitornya, perburuan liar, penyakit di daerah setempat, dan masih

banyak lagi faktor yang harus diperhatikan.36

Peranan para publik figur salah satunya dibuktikan oleh kelompok WWF-Warrior

yang dimana para publik figur tersebut langsung ditunjuk oleh WWF untuk menjadi

warrior dalam fokus masing-masing, fokus tersebut terbagi menjadi 3 kategori warrior,

yaitu forrest warrior, wild life warrior, ocean warrior, masing-masing peranannya adalah

35 Reporter Satuharapan. 2018. “Badak Jawa Bercula Satu Hadapi Ancaman Gunung Anak Krakatau”. Satuharapan. Diakses di http://www.satuharapan.com/read-detail/read/badak-jawa-bercula-satu-hadapi-ancaman-gunung-anak-krakatau . Pada tanggal 24 April 2020 pukul 22.55 36 Ibid

Page 18: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

60

forrest warrior lebih fokus ke perlindungan hutan di Indonesia, sementara ocean warrior

lebih fokus dalam perlindungan biota laut, dan terakhir wild life warrior yang lebih fokus

kepada fauna yang hidup di Indonesia. Wild life warrior beranggotakan Wulan Guritno,

bersama dua sahabatnya, Janna Soekasah Joesoef dan Amanda Soekasah. Dengan adanya

tokoh publik figur seperti yang disebutkan sebelumnya, itu dapat memberi edukasi

tentang pentingnya menjaga ekosistem disekitar kita secara lebih luas lagi ke publik.37

Aktivis lingkungan maupun publik figur disini sangatlah berperan penting dalam

menyebarluaskan isu konservasi badak jawa ini, dikarenakan mereka mempunyai masa

yang cukup banyak untuk bisa digerakkan ataupun sekedar di edukasi. Dengan contoh

publik figur mengunggah sebuah seruan untuk lebih menyadari bahwa disekeliling kita

masih ada yang lebih butuh bantuan dikarenakan spesies mereka terancam punah, dan itu

semua akan mendapat banyak respon yang berguna untuk konservasi badak jawa

kedepannya. Dengan adanya dorongan dari aktivis dan publik figur WWF dapat

mengadvokasi pemerintah untuk memberikan effort lebih terhadap konservasi badak jawa,

dengan contoh gerakan “Lestarikan Satu-satunya Badak Jawa di Dunia” yang dibuat oleh

pihak pemerintah melalui BTNUK untuk masyarakat Indonesia.

37 2019. “Tim Gelang Harapan (HOPE) Wildlife Warrior”. WWF. Diakses di https://www.wwf.id/warrior_detail?id=962 . Pada tanggal 29 Juni 2020 pukul 1.52

Page 19: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

61

Gambar 3.5. Iwan Podol memeriksa jejak badak jawa saat ekspedisi Sumber: https://news.detik.com

WWF menjalankan strategi ketiga yang terdapat dalam konsep pemikiran

Transnational Advocacy Network, yaitu leverage politics, yang berarti terdapat peran

aktor-aktor yang menyuarakan isu terkait konservasi badak jawa atau pendukung

terhadap konservasi badak jawa yang mempunyai pengaruh yang cukup untuk menarik

lebih banyak masyarakat agar sadar akan ekosistem mereka yang terancam puna, di

penjelasan di atas WWF menggandeng beberapa aktor seperti aktivis maupun publik figur,

seperti aktivis lingkungan Iwan “Podol”, dan memeber dari proyek gelang “Harapan”

atau Hope oleh Wulan Guritno, bersama dua sahabatnya, Janna Soekasah Joesoef dan

Amanda Soekasah. Dengan menerapkan konsep strategi leverage politics ini, WWF

secara tidak langsung menyuarakan isu konservasi badak jawa secara efisien dan lebih

masuk ke khalayak banyak, dan dari berbagai segment pasar, ini semua berkat kerjasama

WWF dengan aktor-aktor seperti aktivis lingkungan dan publik figur yang akhirnya dapat

mengedukasi orang banyak.

3.4. WWF Dalam Memfasilitasi Aktivis Lingkungan dan Tokoh Masyarkat

Page 20: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

62

WWF dalam konservasi badak jawa sudah dimulai sejak lama, mereka memulai

program konservasi pada tahun 1962. Aktivitas konservasi di mulai setelah tim peneliti

dari WWF internasional mengabiskan waktu bertahun-tahun meneliti kehidupan badak

jawa tersebut, yang dimana isu kala itu oleh IUCN sudah dianggap satwa yang berada di

garis merah atau akan punah. WWF dalam lingkaran aktivis dan pelaku konservasi badak

jawa itu sendiri dan tokoh publik juga memberikan mereka fasilitas selama mereka

mendukung kegiatan atau terjun langsung dalam program konservasi badak jawa. Seperti

halnya perusahaan, NGO juga membutuhkan dana dalam aktivitasnya. Khusus pada NGO

karena merupakan organisasi nirlaba yang tidak bertujuan mencari keuntungan,

operasional pendanaan sering bergantung pada donatur, seperti pemerintah, dermawan,

badan-badan sosial, perusahaan dan sumber lainnya. WWF-Indonesia tidak menerima

dana dari APBN atau APBD, tetapi memperoleh dukungan dana lebih dari 40 lembaga

donor, aid agencies, serta dukungan lebih dari total 64.000 supporter kami di seluruh

Indonesia. Sumber dana & laporan keuangan WWF-Indonesia diaudit oleh auditor

terpercaya, dan dipublikasikan secara terbuka setiap tahunnya di website mereka.

Page 21: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

63

Gambar 3.6. Surat pernyataan WWF telah melakukan audit keuangan Sumber: https://www.wwf.or.id

WWF membantu ranger mereka dengan memberi fasilitas yang memadai untuk

kepentingan konservasi, memberikan fasilitas berarti membutuhakan dana, dana di cari

dengan cara crowd funding atau donasi, WWF memberi edukasi kepada masyarakat yang

akan berdonasi dan juga perusahaan maupun organisasi nasional dan internasional,

edukasi WWF tersebut memberi informasi kepada donatur sebelum mendonasikan

uangnya untuk kepentingan konservasi badak jawa, contoh, dengan uang 5 juta rupiah

mereka dapat membeli satu telepon satelit yang dimana di fungsikan untuk koordinasi

antara pekerja lapangan dan rhino rangers, dengan uang 250 ribu rupiah WWF dapat

Page 22: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

64

membelikan 1 set peralatan ranger termasuk seragam, sepatu bot, jas hujan, topi, ransel,

sleeping bag, dan tenda dan itu masing-masing pcs dan diakumulasikan untuk 1 bulannya.

Dengan uang 50 juta rupiah WWF dapat membeli 2 buah motor beserta helm yang akan

digunakan untuk kepentingan ranger dalam menjelajah Taman Nasional dan memonitor

badak lebih efisien. Dengan 2 juta rupiah mereka dapat membeli 1 buah camera trap,

yang dimana satu benda ini sangat penting dalam program konservasi badak jawa,

dikarenakan dasar sifat badak adalah hewan yang pemalu, saat para ranger sedang bekerja

mereka akan lebih memilih untuk bersembunyi saat mereka menyadari keberadaan

manusia. Disitulah letak kegunaan camera trap yang dimana dapat memonitor badak

lebih gampang dari pada melacaknya secara terjun lansung ke lapangan. Dengan uang

200 ribu rupiah perbulan, WWF dapat membuat program sosialisasi dalam rangka

membangun kesadaran akan pentingnnya konservasi badak jawa. Dengan uang 50 ribu

perbulan, WWF dapat memfasilitasi pekerja lapangan dan para ranger dengan jas hujan

dan sepasang sarung tangan untuk kebutuhan konservasi.

WWF memiliki cabang di hampir di semua pulau besar Indonesia, dengan

jangkauannya yang luas ini, WWF memiliki akses untuk dapat menggalakkan kegiatan

preservasinya di wilayah-wilayah strategis Indonesia. Penggalangan dana merupakan

salah satu agenda penting WWF dan karenanya, WWF bukan hanya bekerjasama dengan

pemerintah lokal, namun juga menarik perhatian masyarakat dengan selebriti-selebriti

yang dijadikan duta WWF. Keterlibatan selebritis menjadi keuntungan sendiri, selain

karena perhatian atau atensi yang diberikan oleh media menjadi lebih besar, kegiatan

penggalangan dana menjadi lebih menarik. Hampir semua duta WWF merupakan

selebriti yang dikenal masyarakat, seperti Nugie adik dari Katon Bagaskara (Vokalis KLa

Page 23: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

65

Project) yang menjadi duta WWF Indonesia mampu menarik perhatian masyarakat di

setiap konser-konsernya di setiap performnya di panggung Nugie selalu menyelipkan

suara pergerakan dan edukasi tentang pentingnya konservasi satwa Indonesia yang di

ambang kepunahan.

Menjadikan seseorang yang berpengaruh sebagai duta suatu program adalah salah

satu jalan yang paling ampuh dalam menyuarakan suatu kampanye agar lebih di dengar

oleh banyak masyarakat, Miranda Kerr yang merupakan model sekaligus mantan istri dari

aktor Orlando Bloom menjadi duta Earth Hour mulai dari tahun 2011 event yang

diselenggarakan WWF dalam lingkup dunia ini mendapat respon yang bagus dari semua

masyarakat dunia. Fauzi Bowo selaku Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

mendukung kegiatan WWF dalam konteks menjaga lingkungan, dengan sokongan dari

pemerintah dan dukungan dari selebriti-selebriti Indonesia program-program yang

dijalankan oleh WWF dapat berjalan dengan lancar. Meski tidak terdapat angka pasti,

kehadiran selebriti yang mendukung program WWF dapat meningkatkan popularitas baik

pencitraan WWF maupun program mereka. Seperti yang dicontohkan pada kampanye

Save Tigers Now oleh WWF dengan aktor ternama Leonardo Dicaprio yang menjadi duta

dan kepopulerannya menjadi nilai tambah bagi WWF untuk mempromosikan program

Save Tigers Now.

Dalam mengawal aktivis lingkungan dan para tokoh publik agar tetap

menyuarakan kepentingan konservasi, khususnya badak jawa, WWF melakukan

recruitment kepada tokoh yang berpengearuh yang menyuarakan pentingnya menjaga

lingkungan seperti contohnya menjadikan tokoh tersebut menjadi duta badak jawa, Desy

Ratnasari seorang selebriti tanah air yang di nobatkan sebagai duta badak jawa untuk

Page 24: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

66

periode 2013-2014, dia berharap dengan menjadinya Desy sebagai duta badak jawa

tersebut, Desy dapat mendukung program Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

dalam upaya konservasi badak jawa. Sebagai publik figur, perannya akan sangat strategis

dalam menyosialisasikan, memotivasi, dan menjadi motor konservasi badak jawa.38

WWF dalam mempromosikan para ranger, publik figur, dan memfasilitasi mereka

dengan kepentingan konservasi badak jawa, membawa hasil yang baik dikarenakan

crowd funding yang terus berjalan tanpa henti, dikarenakan dedikasi mereka untuk

merawat para ranger dan publik figur yang pro terhadap satwa liar dilindungi khususnya

badak jawa, sangatlah ideal. Dalam hal ini WWF dapat mendorong pemerintah untuk

lebih memfasilitasi pekerja sipil maupun publik figur yang bekerja untuk mendorong

tumbuh kembang populasi badak jawa, demi terwujudnya hal tersebut pemerintah di

dorong untuk memberikan upah yang sepadan serta fasilitas yang efisien.

WWF dalam penerapan strategi Transnational Advocacy Network yang ke empat

ini adalah accountability politics yang dimana, akuntabilitas politik merupakan sebuah

upaya untuk menjalin hubungan kepada aktor-aktor yang berpengaruh tersebut agar tetap

menyuarakan isu-isu tertentu dan tetap memegang kebijakan atau prinsip yang telah di

teguhkan, yang dimana WWF melakukan pendekatan atau menjalin hubungan terhadapap

aktor-aktor seperti aktivis lingkungan, maupun publik figur yang sangat berpotensi

membawa kesadaran masyarakat yang lebih luas lagi untuk segmentasi pasarnya. WWF

memberi mereka fasilitas untuk menyuarakan isu terkait konservasi badak jawa, maupun

38 Dewi Mardiani. 2013. “Desy Ratnasari Didaulat Jadi Duta Badak Jawa”. Leisure. Diakses di https://republika.co.id/berita/mks2r6/desy-ratnasari-didaulat-jadi-duta-badak-jawa . Pada tanggal 5 Mei 2020 pukul 00.17

Page 25: BAB III LUKMAN - eprints.umm.ac.id

67

untuk konservasi lainnya juga atau agar aktor-aktor tersebut tetap menyuarakan walau

mereka secara kontrak telah selesai.

Demikian analisa upaya WWF dalam konservasi badak jawa menurut konsep

pemikiran Transnational Advocacy Network, WWF melakukan 4 poin strategi yang

terkandung didalam konsep pemikiran TAN. Dengan menjalankan strategi tersebut upaya

WWF dalam bidang konservasi fauna di Indonesia khussnya mendapatkan feedback

cukup baik, dan juga dapat berjalan se-efisien mungkin dalam menyuarakan isu

konservasi badak jawa. WWF dalam menjalankan strategi yang terkandung dalam konsep

pemikiran TAN tersebut, telah mencapai beberapa tujuan mereka yang dimana utamanya

adalah ter-edukasinya masyarkat Indonesia dalam isu konservasi fauna, khususnya badak

jawa yang kini populasinya tidak lebih dari 70 ekor menurut WWF dan juga oleh IUCN.

WWF mengharapkan dari upaya tersebut dapat menciptakan penigkatan populasi dari

badak jawa itu sendiri dan dapat mentranslokasi badak jawa, agar meningkatkan

keberagaman gen badak jawa itu sendiri.