BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1 ... · 48 Universitas Kristen Petra BAB III...
Transcript of BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1 ... · 48 Universitas Kristen Petra BAB III...
Universitas Kristen Petra 48
BAB III
KONSEP PERANCANGAN
3.1. Konsep Kreatif
3.1.1. Tujuan Kreatif
Tujuan perancangan buku essay ini adalah untuk melestarikan Upacara
Ritual Adat Barong Ider Bumi di Kemiren yang hampir punah sehingga
masyarakat (target market) turut serta melestarikan tradisi yang telah lama ada
agar keberadaannya tetap terjaga.
Dengan adanya buku ini, diharapkan dapat memberikan pengetahuan
kepada masyarakat, bahwa keberadaan kebudayaan kuno, sejatinya memiliki nilai
sosial dan budaya yang penting bagi perkembangan kebudayaan modern saat ini.
Oleh karena itu, keberadaannya pun harus terus dijaga agar tidak termakan oleh
zaman sehingga kebudayaan ini terus diwariskan dan menjadi cerita tersendiri di
kehidupan yang akan datang sehingga generasi-generasi muda selanjutnya pun
juga turut dapat mengerti dan mengetahui bahwa Upacara Ritual Adat ini tetap
dilestarikan.
Dengan demikian masyarakat diharap dapat terus melestarikan kebudayaan
yang telah berkembang cukup lama yangmana cerita-cerita mengenai asal-usulnya
tidak banyak diketahui oleh orang awam, diharapkan pula hadirnya buku ini
menjadi suatu jawaban tersendiri bagi orang awam yang ingin mengetahui tentang
Upacara Ritual Adat ini.
3.1.2. Strategi Kreatif
3.1.2.1. Topik dan Tema (Pokok Bahasan)
Dalam dunia desain, setiap perancangan grafis atau mendesain sesuatu
sebagai problem solver, tentunya tidak dapat dipisahkan oleh topik dan tema yang
akan digunakan agar desain yang dibuat tidak terlepas terlalu jauh dengan topik
dan tema yang telah ditentukan sebelumnya. Topik merupakan pokok bahasan
yang mencakup pengertian yang cukup luas dari objek utama yang akan dibahas.
Universitas Kristen Petra 49
Sedangkan tema merupakan pokok bahasan yang mencakup hal yag lebih spesifik
dari Tema yang telah ditentukan sebelumnya.
Dalam hal ini, topik untuk pembuatan perancangan grafis buku essay
yang akan dibuat adalah tentang kebudayaan. Sedangkan tema yang digunakan
untuk perancangan grafis ini adalah Upacara Ritual Adat, dimana hal ini berkaitan
erat dengan masa lampau namun hingga kini masih berlangsung ditengah-tengah
maraknya perubahan zaman yang semakin canggih saat ini.
Topik perancangan grafis yang diangkat dalam pembuatan buku essay ini
adalah Kebudayaan. Sedangkan tema perancangan grafisnya adalah Upacara
Ritual Adat yangmana hal ini berkaitan dengan kesakralan suatu Ritual dan
keunikan serta hal-hal bersifat mistik yang terkandung di dalamnya dan menjadi
pusat perhatian penulis dalam mengangkat Upacara Ritual Adat ini.
3.1.2.2. Sub Pokok Bahasan
Sub pokok bahasan pada perancangan grafis ini adalah Barong Ider Bumi.
Kali ini, setelah pembahasan mengenai tema, tentunya masih ada hal yang jauh
lebih spesifik lagi dari tema, yakni sub-tema, dimana hal ini membahas mengenai
hal yang spesifik atau jenis dari tema yang telah diangkat tadi. Dalam hal ini, sub-
tema sangat berperan penting untuk mengontrol bahasan selanjutnya yang
menjadi pokok pembahasan secara keseluruhan dari objek yang akan dibahas
dalam pembuatan suatu karya, yakni perancangan grafis berupa buku essay.
3.1.2.3. Karaketristik Target Audience
Dalam sebuah perancangan grafis apapun, baik itu mendesain poster atau
membuat sesuatu untuk menjawab suatu problem yang terdapat di masyarakat,
tentunya tidak akan terlepas dari Target Audience dimana sebagai seorang
desainer harus mampu untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut.
Pemecahan masalah ini dapat diatasi dengan mudah jika Target Audience
yang dituju jelas, yakni mulai tingkatan usia, gender, tingkat pendidikan, budaya,
hingga status sosial di masyarakat. dengan mengetahui hal-hal spesifik dari calon
Target Audience. Kita semakin mengerti akan dibawa kemana desain yang akan
dibuat. Apakah itu untuk anak usia tertentu atau bisa juga umum (segala usia) dari
Universitas Kristen Petra 50
sinilah kita dapat menentukan bahasa yang akan dipakai untuk menjelaskan
mengenai sesuatu hal. Karena untuk tingkat tertentu, baik bahasa dan tata cara
penulisan hingga jenis font yang digunakan sangat berpengaruh besar bagi calon
target yangmana merekalah yang menentukan hasil akhirnya.
Karakteristik Target Audience dalam pembuatan perancangan grafis
tentang buku essay berkisar pada wisatawan mancanegara dan wisatawan
domestik, dimana tidak ada perbedaan gender, stastus sosial, dan rentang usia
tertentu.
Wisatawan Mancanegara disini adalah wisatawan yang tergolong
kelompok backpacker, yangmana mereka umumnya memiliki sense of nature
yang sangat tinggi terdap hal-hal yang berhubungan dengan alam, sosial, dan
budaya yang ada di sekitar tempat mereka melakukan travelling. Rentang usia
mereka berkisar 40-65 tahun. Dengan rentang usia yang terbilang berumur,
mereka umumnya mencari dan menikmati hal-hal baru yang belum pernah mereka
lihat sebelumnya, khususnya di negara tempat mereka tinggal.
Hal inilah yang menarik rasa ingin tahu mereka untuk mengetahui bahwa
ada beraneka ragam tradisi dan kebudayaan yang sudah lama ada namun hingga
detik ini masih berlangsung disamping dengan keindahan alam yang
membalutnya di setiap tempat yang akan disinggahi. Biasanya mereka menginap
disalah satu hotel terbaik yang ada di kota tersebut. Di Banyuwangi sendiri, ada
salah satu hotel yang selalu ramai dengan wisatawan asing dengan tour yang telah
disediakan oleh pihak hotel untuk mengenalkan Banyuwangi kepada mereka.
Berikut ini akan dijelaskan secara rinci mengenai karakteristik Target
Audience atau sasaran yang akan dituju dalam pembuatan buku essay ini.
Karakteristik tersebut dibagi berdasarkan segi geografis, behavior, demografis,
dan psikografis.
a. Segi Geografis
Segi geografis pada pembuatan buku essay ini mengacu pada lokasi survey
dan target audience. Dimana lokasi survey berada di Desa Adat, Kemiren,
Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Sedangkan target audience yang
Universitas Kristen Petra 51
dituju adalah wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik, baik dari luar
kota Banyuwangi maupun dari warga Banyuwangi sendiri.
b. Segi Behavior
Segi Behavior dari buku essay ini ditujukan kepada masyarakat atau
wisatawan baik dari mancanegara ataupun domestik yangmana mereka
menyenangi atau menggeluti dunia pendidikan mengenai kebudayaan,
khususnya pada Upacara Ritual Adat dimana banyak orang awam yang masih
belum mengenal lebih jauh mengenai prosesi Upacara Ritual Adat yang sangat
sakral, unik, dan mengandung hal mistik di dalamnya.
Disini, masyarakat diajak untuk mengetahui fenomena-fenomena yang ada
pada setiap daerah, dalam hal ini khususnya di Kota Banyuwangi sendiri.
Dimana dengan mengetahui fenomena ini, nantinya akan menjadi sumber
pengetahuan yang baru bagi banyak kalangan yang ingin mengetahui lebih
jauh mengenai kebudayaan-kebudayaan kuno yang hingga kini masiih terus
berkembang di desa tersebut. Selain itu, pembuatan buku essay ini pun juga
akan ditujukan kepada wisatawan domestik agar mereka mengetahui dan turut
melestarikannya sehingga nantinya akan berguna bagi generasi selanjutnya.
c. Segi Demografis
Segi demografis dari target audience untuk pembuatan buku essay ini
dapat dijabarkan sebagai berikut:
Gender : Pria dan Wanita
Usia : 17-65 tahun
Agama : Semua Agama
Segementasi Class : A-B
Sosial-Ekonomi : Menengah Atas-Atas
Tingkat Pendidikan : SMA/ Mahasiswa - Umum
Profesi : Semua Profesi
Universitas Kristen Petra 52
d. Segi Psikografis
Segi psikografis yang dituju adalah target audience yang memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi mengenai segala hal, baik itu wisatawan domestik
maupun wisatawan mancanegara. Target Audience Wisatawan mancanegara,
khususnya bagi mereka yang memiliki sense of nature, dimana hal-hal yang
berhubungan dengan keindahan alam dan keunikan berbagai ciri khas budaya
di tempat mereka akan singgah menjadi daya tarik utama untuk menuju suatu
lokasi.
Sedangkan Target Audience wisatawan domestik adalah mereka yang
menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan seni dan budaya, terutama
pada asal-usul sejarah dari suatu budaya tersebut dimana hal ini memberikan
penjelasan mengenai pentingnya nilai kultural dan nilai kearifan lokal atau
budaya kolal yang terdapat di dalamnya dan harus dilestarikan demi masa
depan generasi-generasi mendatang dan kelestarian budaya itu sendiri.
Perancangan grafis buku essay ini juga ditujukan kepada masyarakat
umum di segala bidang, terutama untuk menunjukkan ciri khas suatu daerah
dimana di dalamnya terdapat aspek-aspek yang berkaitan dengan social-
cultural suatu daerah. Diharapkan, dengan hadirnya buku ini, dapat
memberikan inspirasi dan pengetahuan akan suatu kebudayaan kepada seluruh
lapisan masyarakat agar mengerti dan mengetahui tentang budaya yang ada di
daerah asalnya. Sehingga dengan demikian inventarisasi data berikut dengan
kebudayaannya dapat terus terjaga.
3.1.3. Program Kreatif Desain Media
3.1.3.1. Konsep Pengetahuan
Pada hakikatnya, masyarakat awam masih belum mengetahui Ritual Adat
Barong Ider Bumi, walau sudah berlangsung sejak lama, mereka hanya mengenal
istilah tersebut namun, masih sedikit orang yang tergerak untuk mengetahui lebih
jauh mengenai Ritual Adat ini. Karena itulah penulis kemudian mengkaji
keseluruhan aspek dari Ritual Adat ini untuk kemudian memberi wawasan baru
bagi masyarakat, khususnya warga Banyuwangi yang hanya sekilas mengetahui
tentang asal-usul adanya Barong Ider Bumi dimana informasi yang berkaitan
Universitas Kristen Petra 53
dengan Upacara Ritual Adat hingga saat ini masih simpang siur. Oleh karena itu,
perancangan grafis mengenai Upacara Ritual Adat ini akan menjelaskan tentang
informasi-informasi yang berkaitan dengan Barong Ider Bumi.
Konsep pengetahuan yang akan disampaikan melalui perancangan grafis
ini adalah mengenai kebudayaan yang telah lama ada, yakni Upacara Ritual Adat
Barong Ider Bumi dalam kaitannya untuk melestarikan kebudayaan yang hampir
punah. Di samping itu dengan sisi keunikan yang dimilikinya menjadikan
Upacara Ritual Adat ini menarik untuk disimak dan ditelisik lebih jauh lagi.
Terlebih pada Upacara Ritual Adat ini sisi kesakralan dan suasana mistik yang
terdapat di dalamnya juga menjadi ciri khas yang tidak boleh terlewatkan oleh
masyarakat awam.
3.1.3.2. Format Desain
a. Bentuk Media
Pada perancangan grafis ini, penulis menggunakan media fotografi
sebagai media pendukung dalam kaitannya dengan penyusunan media yang
akan dibuat. Media fotografi dipilih karena fotografi sejatinya bersifat
faktual, intimate dan informatif, dimana media ini memberikan kesan
terpercaya karena pada dasarnya fotografi dapat menceritakan hal-hal
tertentu walaupun tanpa adanya penjelasan secara rinci, namun tidak semua
foto dapat bercerita secara langsung kepada Target Audience maka dari itu
diperlukan elemen pendukung, yakni tulisan-tulisan (verbal element) yang
berupa penjelasan mengenai foto tersebut.
Fotografi sendiri dapat memberikan sebuah visualisasi kepada Target
Audience sesuai dengan kebutuhan informasi mengenai topik pembahasan
dalam perancangan grafis ini.
Media Fotografi ini kemudian disusun sedemikian rupa berupa sebuah
buku essay, dimana di dalamya terdapat berbagai penjelasan secara
mendetail mengenai objek pembahasan yakni mengenai Upacara Ritual
Adat sehingga didalamnya terdapat elemen verbal dan juga elemen visual
sebagai elemen pendukungnya.
Universitas Kristen Petra 54
b. Menu Content
Content sejatinya berkaitan erat dengan isi pembahasan, yang
disampaikan melalui visualisasi, simbol-simbol, suara, gambar, dan atau
teks dimana content berfungsi sebagai patokan penulis dalam memberikan
detail ide, materi bahasan atau informasi yang bersifat fakta atau nyata
kepada Target Audience mengenai objek pembahasan yang diangkatnya,
dalam hal ini adalah Upacara Ritual Adat, sehingga hal-hal yang berkaitan
dengan hal tersebut, selayaknya juga menjadi acuan dalam pembuatan
content sebuah buku karena content inilah yang nantinya menjadi yang
utama diperhatikan oleh Target Audience atau viewer.
Di dalam buku ini, akan dibahas mengenai hal-hal mendasar dari
Upacara Ritual Adat sebelum merujuk pada topik permasalahan yang
terdapat didalamnya. Hal mendasar pada Upacara Ritual Adat ini adalah
Istilah kata Using itu sendiri, kemudian penjelasan mengenai Barong Using
beserta ciri-ciri yang dimilikinya, dimana Barong Using ini berbeda dengan
Barong pada umumnya dan setiap daerah tentunya mempunyai karakteristik
tersendiri untuk menunjukkan ciri khasnya.
Setelah itu akan dijelaskan secara rinci hal-hal yang berkaitan dengan
Upacara Ritual Adat, seperti asal-usul adanya Upacara Ritual Adat yang
hingga kini masih berlangsung, elemen-elemen yang ada didalamnya
berikut dengan tahap-tahap prosesi Upacara Ritual Adat yang akan
dilakukan, serta sesajen yang digunakan dalam Upacara Ritual Adat yang
kemudian dikaitakan lagi dengan akhir acara yang akan ditutup dengan
Slametan.
Di penghujung akhir dari prosesi Upacara Ritual Adat tersebut akan
disajikan hidangan berupa Pecel Pithik dimana hidangan tersebut disantap
oleh seluruh warga Kemiren beserta dengan wisatawan baik yang berasal
dari mancanegara ataupun wisatawan domestik yang hadir di tempat
tersebut dan bersedia untuk bersama-sama menikmatinya dengan warga
desa. Warga desa di Kemiren sangat terbuka dengan kehadiran wisatawan-
wisatawan untuk turut menyemarakkan atau meramaikan suasana.
Universitas Kristen Petra 55
3.1.3.4. Konsep Visual
a. Tone Colour
Tone Colour yang akan digunakan untuk melengkapi desain buku essay
yang akan dibuat adalah menggunakan konsep retro dengan warna merah
maroon, kuning dan cream, untuk memunculkan kesan traditional dan
elegan pada layoutnya serta untuk memunculkan konsep tradisi yang sangat
kental pada perancangan grafis mengenai buku essay ini. Sedangkan untuk
typeface-nya akan digunakan warna-warna yang berkesan menyatu dengan
layout dan warna dasar yang digunakan, atau bisa juga berasal dari hue dan
shade dari warna dasar yang digunakan sebelumnya sehingga kesan elegant
dapat muncul di dalam isi buku, tidak hanya pada bagian cover luarnya saja.
Berikut adalah contoh warna-warna yang digunakan dalam pembuatan buku
essay tersebut.
C: 0 Y: 72 C : 7 Y: 38 C : 5 Y: 62
M: 91 K: 84 M: 7 K: 0 M: 20 K: 0
b. Design Type/ Tipografi (Jenis Font)
Design type yang akan digunakan dalam penyusunan buku ini adalah
Campanile dan Je n’aime pas le lundi. Typeface Campanile memunculkan
kesan Art Nouveau yang kental dan memiliki karakter yang kuat untuk
menonjolkan gaya desain yang dipakai serta menunjuk kepada topik utama
dari buku ini, yakni kebudayaan. Selain itu, penulis juga menggunakan
typeface Je n’aime pas le lundi karena typeface ini cocok sebagai font
pendukung dari font sebelumnya, bentuk hurufnya yang berkesan unik,
menonjolkan ciri khas dari objek utama dalam buku essay tersebut. Karena
karakternya inilah kemudian penulis mengaitkan dengan keseluruhan aspek
objek penelitian yang tradisional, unik, namun juga tetap berjalan hingga
kini. Sedangkan untuk menonjolkan sisi Simplicity yang diusung dan
digunakan pada bagian isi buku agar terlihat simple dan dinamis, maka
digunakanlah typeface Lansbury FG dan juga sebagai pendukung dari
elemen verbal yang terdapat pada bagian isi buku dimana typeface ini
menonjolkan sisi tradisional namun elegan.
Universitas Kristen Petra 56
Campanile
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
Je n’aime pas le lundi
ABCDEF GHIJKLMNOPQRS T
UVWXYZ
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
Lansbury FG
ABCDEFGHIJKLMNQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890
c. Design Style (Gaya Desain)
Gaya desain yang akan digunakan untuk membuat buku essay ini adalah
Art Nouveau. Desain ini dipilih karena dianggap paling cocok untuk
menonjolkan pesan dan kesan yang terangkum di dalam buku essay
tersebut, dimana memunculkan kesan traditional namun elegan yang
dikemas secara modern. Kesan ini akan diperlihatkan secara jelas pada
bagian layout cover dari buku essay tersebut.
d. Page Layout Style (Gaya Layout)
Gaya layout yang akan digunakan adalah Frame Layout. Frame Layout
dipilih karena strukturnya memiliki alur yang cenderung bersifat asimetris
dan memungkinkan penulis untuk menata elemen grafis di dalam
perancangan buku essay tersebut, baik elemen visual maupun elemen verbal
Universitas Kristen Petra 57
yangmana dapat memunculkan kesan tradisional dan dinamis sesuai dengan
penerapan dalam gaya desain Art Nouveau. Layout inipun dapat
diaplikasikan ke berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan berapa foto yang
akan digunakan di dalamnya dan sisanya dapat berupa penjelasan verbal.
Untuk cover luarnya menggunakan Bleed Layout agar memunculkan
kesan unity. Untuk layout simplicity, digunakan pada bagian isi buku
dimana hal ini berkaitan erat dengan elemen fotografi yang terdapat di
dalamnya. Layout ini dapat menonjolkan elemen fotografi sebagai
pendukung dari bahasa verbal sebagai penjelasan informasi mengenai foto
tersebut.
Gambar 3.1. Art Nouveau Layout
(http://www.myriamdo.com/graphic-design.html) read on Oct 15, 2014
Universitas Kristen Petra 58
Gambar 3.2. Art Nouveau Style
(https://creativemarket.com/wingsart/27233-Art-Nouveau-Backgrounds-and-
Frames), read on Oct 15,2014
Gambar 3.3. Art Nouveau
(http://www.pinterest.com/pin/486881409685404740/)
read on Oct 15, 2014
Universitas Kristen Petra 59
3.1.3.5. Konsep Pemotretan
a. How to Say
How to say yang terdapat pada buku essay ini menunjuk kepada
kebudayaan kuno yang hingga kini masih dilaksanakan dan berkembang di
tengah kemajuan zaman yang begitu pesat. Melalui buku essay ini
masyarakat diajak untuk turut serta melestarikannya agar keberadaannya
tetap terjaga.
1. Tema Fotografi
Tema fotografi yang penulis gunakan pada pembuatan buku essay adalah
kebudayaan tradisional, yang berkaitan dengan Upacara Ritual Adat yang
memiliki keunikan dari sisi kesakralan Prosesi yang dilakukan hingga
suasana mistis yang muncul di dalam Upacara Ritual Adat tersebut dimana
saat ini keberadaan budaya tradisional sudah termakan oleh zaman.
2. Konsep Penyajian
Konsep penyajian dari karya fotografi ini adalah berupa buku essay
dimana di dalamnya menceritakan mengenai asal-usul kebudayaan yang
telah lama hidup dan berkembang di sebuah Desa Adat Kemiren yang
berlokasi di Kabupaten Banyuwangi.
Di dalam buku ini akan buat semenarik mungkin sehingga dalam pesan
yang akan diasampaikan kepada Target Audience dapat dengan mudah
dimengerti. Selain itu, karena perancangan ini mengangkat topik mengenai
kebudayaan kuno, maka hal ini akan diperlihatkan melalui gaya desain yang
terlihat dari cover luar buku hingga bagian isi buku. Desain layout pada
bagiaan isi buku akan dibuat se-simple mungkin sehingga memunculkan
kesan yang sangat dinamis dan mengalir.
Isi bagian dalam buku akan banyak berisi cerita-cerita mengenai Barong
Ider Bumi dengan fotografi sebagai elemen pendukung dari elemen verbal
utamanya. Disini, fotografi berperan penting sebagai dokumentasi visual
yang dibuat tanpa adanya rekayasa. Variasi tampilan isi buku akan
Universitas Kristen Petra 60
disesuaikan dengan tatanan komposisi layout yang digunakan, baik itu
mengenai peletakan foto dan teks sebagai elemen verbal. Setiap halaman
akan dilayout sedemikian rupa dengan menggunakan 2 (dua) elemen
gabungan, yakni elemen dari Art Nouveau dan layout simplicity. Keduanya
digunakan untuk memunculkan kesan yang unik, dan dinamis serta
memunculkan pesan mistis yang dimiliki oleh objek utama.
Bahasa yang akan digunaakan pada buku adalah Bahasa Indonesia yang
bersifat informatif sehingga dalam penyampaiannya akan mudah dipahami
oleh Target Audience.
Penyajian buku ini akan berupa buku 3D dimana buku ini dirancang
menggunakan hard cover dengan sentuhan emas pada bagian teks dan
ornamentalnya, sedangkan warna coklat pada bagian background-nya
(sebagai warna dasar). Hal ini berlaku pula pada bagian belakang buku
tersebut. Warna-warna tersebut dipilih agar memunculkan kesan unik
namun masih terdapat sentuhan tradisional.
Dalam buku ini pula akan menggunakan warna dominan cream, dimana
warna tersebut diambil dari warna utama pada desain ini, yakni coklat.
Warna cream dipilih karena warna ini memunculkan kesan yang dinamis
dan unik, serta memunculkan kesan modern dan menunjukkan ciri khas
suatu kebudayaan atau tradisi.
3. Judul
Perancangan yang dibuat berupa buku essay dimana biasanya pada setiap
buku terdapat sebuah judul yang menjadi penanda yang berkaitan dengan
apa yang akan dibahas di dalam isi buku tersebut. Demikian pulalah halnya
dengan perancangan grafis mengenai Upacara Ritual Adat ini yang hasil
akhirnya berupa buku. Karena itulah, penulis memberi judul buku essay
yang akan dibuat adalah Kemiren, Seni lan Budoyo kas Osing. Hal ini
berkaitan dengan kesakralan ritual yang dilakukan oleh masyarakat Kemiren
saat melakukan Upacara Ritual Adat ini yang masih benar-benar tradisional.
Universitas Kristen Petra 61
4. Target Audience
Target Audience untuk karya fotografi ini adalah wisatawan
mancanegara dan domestik, dimana tidak ada batasan gender, dan rentang
usia tertentu. Karena itulah, penulis harus jeli dan teliti dalam penggunaan
tata bahasa di dalam penyusunan bukunya serta mempertimbangkan
typeface-typeface yang cocok bagi Target Audience dan penggunaan bahasa
agar mudah dimengerti oleh masyarakat awam.
5. Lokasi
Untuk melengkapi perancangan grafis yang akan dibuat, penulis harus
melaukan riset dan pengamatan secara langsung tentang bagaimana prosesi
Upacara Adat ini dilaksanakan, karena itu penulis harus menuju lokasi
tempat berlangsungnya acara tersebut, yakni di Desa Adat, dimana lokasi
pemotretan ini berada di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten
Banyuwangi.
6. Properti
Properti adalah aset yang cukup penting di dalam pembuatan karya
fotografi ini. Dibutuhkan persiapan yang cukup matang agar setiap properti
yang dibutuhkan siap digunakan.
Properti yang digunakan dalam pengambilan gambar ini adalah Kamera
DSLR Canon 600D, dengan 2 lensa merk ketiga, yakni Wide-angle lens
(17-50mm) dan Tele zoom lens (70-300mm). Keduanya digunakan secara
bergantian sesuai dengan kebutuhan dan jarak jangkau objek yang akan
dibidik, karena pemotretan ini merupakan pemotretan Street Photography
dimana dibutuhkan ketelitian dan kelincahan dalam membidik setiap
moment saat acara berlangsung.
7. Teknik Pemotretan
Untuk memperoleh hasil yang baik dalam sebuah foto, maka diperlukan
beberapa teknik pemotretan yangmana hasil pemotretan tersebut
Universitas Kristen Petra 62
dipengaruhi oleh kondisi cuaca saat pemotretan berlangsung, khususnya
pada fotografi outdoor, seperti yang dilakukan oleh penulis. Selain cuaca,
angle-pun juga berpengaruh besar terhadap hasilnya, bahkan dapat
memberikan efek dan kesan tertentu. Pengaruh-pengaruh tersebut secara
terperinci akan dijelaskan dibawah ini, antara lain:
a. Angle
Angle yang digunakan adalah frog eye, eye level, dan bird eye (bird
view). Pemotretan ini menggunakan teknik candid sehingga foto-foto
yang diperoleh menjadi lebih hidup dan penuh ekspresi nyata dari
objek.
Untuk angle frog eye, terlihat dari pengambilan sembur uthik-uthik
sesaat sebelum upacara dimulai, dan juga dapat terlihat dari foto
Barong Tua yang sengaja penulis ambil dari berbagai sisi untuk
menunjukkan detail wajah dan bentuknya serta mahkotanya. Selain itu
saat acara dimulai, penulis juga mengabadikan salah satu rombongan
yang juga diambil dari sudut frog eye, yang dapat dilihat pada salah
satu desain postcard.
Angle bird view, penulis gunakan saat melakukan pemotretan
dengan detail sembur uthik-uthik, termasuk di dalamnya kembang
telon, beras kuning, dan uang logam serta tak lupa pula pada akhir
acara, yakni slametan pecel pithik, yangmana terdapat pada gambar
jajan pasar, proses sebelum pecel pithik disajikan, serta saat acara
pecel pithik berlangsung.
Sedang eye level, penggunaannya di hampir seluruh objek
pemotretan di saat acara sedang berlangsung, yangmana merupakan
street photography.
b. Lighting
Pada pemotretan ini penulis menggunakan sinar matahari sebagai
lighting utama, karena ini merupakan pemotretan outdoor. Selain itu,
pemotretan dilakukan pada siang hari, saat cuaca cerah.
Universitas Kristen Petra 63
8. Teknik Editing
Pada setiap pembuatan desain, baik itu secara manual ataupun dengan
cara digital, kesemuanya tidak terlepas dari teknik editing yang dilakukan
pada sebuah desain, tidak terkecuali pada fotografi. Disini, teknik editing
yang dilakukan adalah dengan cropping ataupun mengubah tingkat
saturation yang ada, namun hal ini hanya dilakukan jika benar-benar
dibutuhkan atau ingin menonjolkan kesan tertentu pada sebuah objek.
Pada proses pembuatnnya penulis menggunakan dua buah software
untuk mendesain setiap halaman pada buku essay yang disusun, yakni
Adobe Photoshop dan Adobe Illustrator dimana keduanya disatukan
sehingga desain setiap halamannya menjadi seragam dan berkesan elegant
dan tentunya memunculkan kesan kuno.
9. Spesifikasi Buku
Buku perancangan akan dibuat dengan dimensi 18 cm x 18 cm dan tebal
± 60 halaman, bolak-balik dengan pertimbangan buku tersebut nantinya
akan memunculkan kesan mewah dan dapat menarik perhatian pembaca.
Teknik yang digunakan adalah Digital Printing, berbentuk hard cover.
Menggunakan art paper untuk bagian cover-nya sedangkan untuk bagian isi
buku menggunakan fancy paper. Hard cover dipilih untuk menonjolkan
kesan glamour pada tampilan buku.
Buku yang akan diluncurkan hanya satu seri. Buku disusun
menggunakan bahasa Indonesia namun dengan Judul berbahasa Using,
untuk menonjolkan kesan kedaerahan yang menjadi ciri khasnya.
3.1.4. Marketing
3.1.4.1. Product
Product berupa buku 3D dengan desain classic namun elegant.
Ditonjolkan dari segi tatanan layout, ornamen-ornamen yang digunakan dan tidak
lupa juga didukung oleh pilihan typeface yang membaut desain layout menyatu
baik dengan elemen verbal maupun elemen visual yang digunakan.
Universitas Kristen Petra 64
Buku yang disusun berupa hard cover dengan dimensi 18 cm x 18 cm
yang dapat menjadi koleksi pribadi dalam tatanan buku ilmu pengetahuan umum
dimana layout pada buku ini menggunakan sentuhan Art Nouveau pada pada jenis
font dan ornament yang digunakan agar terkesan dinamis dan mudah dibaca oleh
masyrakat awam.
3.1.4.2. Place
Setelah buku tercetak, maka hasil akhir perancangan ini akan di
distibusikan ke Kota asal kebudayaan ini berada. Buku akan didistribusikan di
Jawa Pos Grup yang terdapat di Kota Banyuwangi. Buku akan di cetak Limited
Edition seperti halnya buku-buku kebudayaan yang terdapat di kota ini. Dengan
hadirnya buku ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai salah satu
Upacara Ritual Adat di Desa Kemiren.
3.1.4.3. Price
Buku akan dijual seharga Rp 604.000,00 dengan penetapan royalti dan
komisi sesuai dengan kebijakan dan perundingan.
3.1.4.4. Promotion Media
Bentuk media promosi yang akan digunakan dalam peancangan buku ini
adalah:
a. Pembatas Buku (Bookmark)
Media pembatas buku (bookmark) akan diberikan langsung dengan buku,
dimana pembatas buku ini akan diletakkan di bagian dalam buku yang
nantinya akan berfungsi sebagai penanda halaman sampai dimana halaman
buku tersebut telaah dibaca. Media ini dipilih karena efektif bagi para
pembaca agar tidak merusak halaman isi buku.
b. Easel
Bentuknya seperti penyangga kanvas dimana hal ini memiliki fungsi yang
sama halnya dengan X-banner. Easel digunakan karena memberi kesan kuno
namun dinamis sehingga kesan budaya yang ingin ditonjolkan dapat tercapai,
Universitas Kristen Petra 65
kertas yang akah digunakan untuk aplikasi ini adalah kertas kanvas dimana
hal ini akan mendukung kesan mewah namun juga classic. Spesifikasi untuk
dimensi kertas kanvas yang akan digunakan adalah 30 cm x 50 cm yang
disusun secara vertikal.
c. Tags
Tags digunakan karena dapat menjadi nilai tambah untuk sebuah
peluncuran buku baru. Hal ini dikarenakan tags bersifat fleksibel dan
sepaanjang masa serta dapat dengan mudah diaplikasikan melalui media
apapun serta dapat pula dijadikan sebagai pembatas buku atau bisa juga untuk
memberikan tanggapan mengenai buku tersebut atau menuliskan beberapa
catatan penting yang berkaitan dengan isi buku.
d. Postcard
Media Postcard dipilih karena saat ini postcard tidak hanya berfungsi
untuk mengirim sesuatu via pos namun postcard disini juga dapat dikoleksi
menurut keunikan desain yang ditonjolkan atau dapat juga memununculkan
pesan-pesan tertentu sehingga membuat tampilan postcard tidak lagi monoton
namun lebih bervariasi baik dari segi layout, ukuran atau dimensinya dan juga
desain ilustrasinya, bahkan tak jarang pula ada postcard yang sekilas nampak
seperti halnya tampilan brosur mengenai sesuatu hal.
e. Sticker
Sticker dipilih karena dapat menjadi pelengkap sebuah peluncuran buku
dimana sticker dibuat dengan desain kuno, yangmana sticker ini berbentuk
seperti desain perangko-perangko kuno pada umumnya sehingga dengan
keunikannya sticker inipun dapat menjadi sebuah koleksi Mengingat belum
pernah ada sticker yang menampilkan sisi kebudayaan dari suatu daerah
dengan bentuk dan detail yang unik.
Universitas Kristen Petra 66
f. Poster
Poster digunakan sebagai media penujang agar buku yang diterbitkan
cepat dikenali oleh masyarakat dan membuat mereka tertarik untuk
membelinya.
3.1.5. Budgeting
A. Spesifikasi untuk Buku Essay
Dimensi Tertutup : 18 cm x 18 cm
Dimensi Terbuka : 38 cm x 18 cm
Warna : Full Colour
Bahan Kertas untuk Cover : Art Paper
Bahan Kertas untuk Halaman Isi : Fancy Paper Iceland (bolak-balik)
Teknik Cetak : Digital Printing
Binding : Hard Cover
Finishing : Laminasi Glossy
B. Biaya Cetak
Kertas Art Paper untuk Cover: Rp. 10.000,00
Kertas Fancy Paper untuk Halaman Isi Buku
= 16 x Rp. 17.500,00
= Rp. 280.000,00
Hard Cover + Ongkos: Rp. 85.000,00
Laminasi Glossy untuk Cover + Ongkos: Rp. 56.000,00
Lain-lain: Rp. 95.000,00
Total Biaya Cetak dan Lain-lain: Rp. 526.000,00