Bab III Kajian Kontrak Pengusahaan dan Harga Gas Metana-B · PDF fileInformasi di atas dikaji...
Transcript of Bab III Kajian Kontrak Pengusahaan dan Harga Gas Metana-B · PDF fileInformasi di atas dikaji...
33
Bab III
Kajian Kontrak Pengusahaan dan Harga Gas Metana-B
Bab ini membahas pemodelan yang dilakukan untuk pengembangan kontrak dan
harga Gas Metana-B di Indonesia dengan melakukan review terhadap model
kontrak pengembangan Gas Metana-B yang diterapkan di negara lain antara lain
meliputi aspek biaya dan produksi.
Kajian model kontrak Gas Metana-B dilakukan berdasarkan data dan informasi
tersebut di atas. Beberapa masukan (input) penting dalam membangun model
tersebut adalah :
1. Model kontrak Migas
2. Model kontrak Gas Metana-B negara lain
3. Usulan kontrak calon investor
Informasi di atas dikaji melalui studi kelayakan yang mencakup aspek sebagai
berikut :
1. Hukum, yakni sesuai dengan peraturan perundangan
2. Ekonomi, yakni memberikan keuntungan sebesar-besarnya bagi negara,
pay out time lebih lama daripada gas konvensional, investasi awal lebih
besar daripada gas konvensional. Keekonomian proyek juga harus dapat
menarik bagi calon investor
3. Teknik, yakni resiko rendah, produksi awal rendah, membutuhkan
dewatering, dan memerlukan jumlah sumur yang banyak.
III.1 Kajian Model Kontrak Gas Metana-B
Kajian Model Kontrak Gas Metana-B terdiri dari Input, Proses/Kajian dan
Output. Deskripsi/diagram kajian model kontrak Gas Metana-B diberikan
pada Gambar III.1.
34
Input model kontrak Gas Metana-B negara lain, model kontrak migas,
model kontrak usulan para calon investor disajikan pada Tabel III.2, Tabel
III.3, dan Tabel III.4.
PROSES (KAJIAN)
1. HUKUM - SESUAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
2. EKONOMI - MEMBERIKAN KEUNTUNGAN SEBESAR-
BESARNYA BAGI NEGARA - PAY OUT TIME LEBIH LAMA DARI GAS
KONVENSIONAL - INVESTASI AWAL LEBIH BESAR DARI GAS KONVENSIONAL
3. TEKNIK - RESIKO RENDAH
- PRODUKSI AWAL RENDAH - PERLU DEWATERING - MEMERLUKAN JUMLAH SUMUR YANG BANYAK
INPUT 1. MODEL KONTRAK MIGAS 2. MODEL KONTRAK CBM NEGARA LAIN 3. USULAN CALON INVESTOR 4. HASIL STUDI
OUTPUTMODEL KONTRAK
USULAN
j
PROSES (KAJIAN)
1. HUKUM - SESUAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
2. EKONOMI - MEMBERIKAN KEUNTUNGAN SEBESAR-
BESARNYA BAGI NEGARA - PAY OUT TIME LEBIH LAMA DARI GAS
KONVENSIONAL - INVESTASI AWAL LEBIH BESAR DARI GAS KONVENSIONAL
3. TEKNIK - RESIKO RENDAH
- PRODUKSI AWAL RENDAH - PERLU DEWATERING - MEMERLUKAN JUMLAH SUMUR YANG BANYAK
INPUT 1. MODEL KONTRAK MIGAS 2. MODEL KONTRAK CBM NEGARA LAIN 3. USULAN CALON INVESTOR 4. HASIL STUDI
OUTPUTMODEL KONTRAK
USULAN
j
PROSES (KAJIAN)
1. HUKUM - SESUAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
2. EKONOMI - MEMBERIKAN KEUNTUNGAN SEBESAR-
BESARNYA BAGI NEGARA - PAY OUT TIME LEBIH LAMA DARI GAS
KONVENSIONAL - INVESTASI AWAL LEBIH BESAR DARI GAS KONVENSIONAL
3. TEKNIK - RESIKO RENDAH
- PRODUKSI AWAL RENDAH - PERLU DEWATERING - MEMERLUKAN JUMLAH SUMUR YANG BANYAK
INPUT 1. MODEL KONTRAK MIGAS 2. MODEL KONTRAK CBM NEGARA LAIN 3. USULAN CALON INVESTOR 4. HASIL STUDI
OUTPUTMODEL KONTRAK
USULAN
PROSES (KAJIAN)
1. HUKUM - SESUAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
2. EKONOMI - MEMBERIKAN KEUNTUNGAN SEBESAR-
BESARNYA BAGI NEGARA - PAY OUT TIME LEBIH LAMA DARI GAS
KONVENSIONAL - INVESTASI AWAL LEBIH BESAR DARI GAS KONVENSIONAL
3. TEKNIK - RESIKO RENDAH
- PRODUKSI AWAL RENDAH - PERLU DEWATERING - MEMERLUKAN JUMLAH SUMUR YANG BANYAK
INPUT 1. MODEL KONTRAK MIGAS 2. MODEL KONTRAK CBM NEGARA LAIN 3. USULAN CALON INVESTOR 4. HASIL STUDI
OUTPUTMODEL KONTRAK
USULAN
j
Gambar III.1. Kajian Model Kontrak Gas Metana-B
Tabel III.1. Bentuk model kontrak dan term & condition 4)
USULAN Alternatif I USULAN Alternatif II
PARAMETER (KONTRAK KARYA) (KPS)
KKS-MIGAS
R&D (pre-Contract) No recoverable No recoverable No recoverable
Commitment Standard Standard Standard
Minimum gas price ($/MMBTU)
Market price Market price Market price
Gov. tax Standard (44 %) Standard (44 %) Standard (44 %)
Sharing/Model/Fiscal Kontrak Karya Production sharing Production sharing
FTP (ETS) N/A N/A 10 % undivided
Net Contractor Split Floating (77 % - 90%) Floating (30 % - 45 %) 30 % - 45 %
Invesment credit N/A 20% N/A
Other incentive Lapangan marginal Lapangan marginal Lapangan marginal
DMO fee 100% 100% 100%
Project life ≤ 30 years ≤ 30 years 30 + 20 years
Tabel III.2. Perbandingan bentuk kontrak dan term & condition beberapa negara 4) KETERANGAN
TIPE KONTRAKJANGKA WAKTUTAHAPAN - Eksplorasi 6 + 4 - Eksplorasi Phase 1 = 1.5 thn - Phase I (Eksplorasi) 3 tahun
- Eksploitasi 30 - Eksplorasi Phase 2 = 1.5 thn - Phase IIA (Pilot Assesment) 3 tahun - Pengembangan - Phase IIB (Konfirmasi Pasar) 2 tahun
- Produksi 20 tahun - Phase III (Development) 5 tahun- Phase IV (Produksi) 25 tahun
FIRM COMMITMENT AKTIVITAS DAN ANGGARAN 3 tahun AKTIVITAS DAN ANGGARAN ( Phase I + II ) 8 tahunRELINQUISHMENT - Akhir tahun -3 25% - Akhir masa eksplorasi - - Akhir Phase II 20%
- Akhir tahun -6 25% - Akhir Phase III -- Akhir tahun -10 30%
PARTICIPATING INTEREST BUMD / perusahaan nasional 10% - CUCBM < 51% Tidak ada- Kontraktor > 49%
SPLIT- Split 70/30- FTP 10%, Share
INDONESIA CHINA CBM INDIA CBMPSC PSC TAX & ROYALTY
Biaya pengembangan dibagi berdasarkan Participating Interest
30 Tahun 30 Tahun 38 Tahun
- 100% biaya ditanggung oleh Kontraktor - Biaya eksplorasi ditanggung oleh Kontraktor - 100% biaya ditanggung oleh Kontraktor
R/C PSC MALAYSIARoyalty = 10%
Contractor's R/C Ratio Cost Unused Cost Profit splitCost ceiling Pet : Cont. Pet : Cont.
0 < R/C <= 1 70% N.A. 20:801 < R/C <= 1,4 60% 20:80 30:701,4 < R/C <= 2 50% 30:70 40:602 < R/C <= 2,5 30% 40:60 50:50
2,5 < R/C <= 3,0 30% 50:50 60:40R/C > 3,0 30% 60:40 70:30
Profit
Tabel III.3. Model kontrak Gas Metana-B Usulan Calon Investor 4)
Parameters A B C D E FContract basis Royalty PSC (Modified) PSC (Modified) PSC (Modified) PSC (Modified) PSC (Modified)
Gas price ($/MMBTU) - 5 3Market price plus CPI
escalation 2.5 3Goverment Tax 44% 44% 44% - 30% 44%
Net Contractor Split N/A 40 % - 45 % 35 % - 45 % 45% 38 % - 48 % 45%
Invesment credit N/A >17% >17% 20% 17% - 20% 20%
Profit sharing �PSC Profit sharing �PSC Profit sharingSharing/Model/FiscalRoyalty 10-20 % (Flat)
Revenue Production sharing �PSC Profit sharing � PSC
� Holiday 1 - 10 years �5% 10%
� 5% �Holiday for certain periodFTP N/A
Applied after exploration sunk cost recovered (max
10%) 0 - 10%
38
III.2 Penentuan Parameter Keekonomian Gas Metana-B
Pengembangan lapangan direncanakan berdasarkan parameter-parameter biaya
yang diperkirakan sebelumnya dan dievaluasi kembali pada proyek skala pilot
(percobaan). Contoh kasus dalam kajian ini adalah pengembangan lapangan Gas
Metana-B Lapangan X di daerah Sumatera Selatan. Dengan mempertimbangkan
karakteristik reservoir batubara dan aspek-aspek umum pada gas konvensional
(dengan menganggap hal yang sama pada operasi Gas Metana-B), selanjutnya
anggapan pola pengembangan (pilot, produksi dan lain-lain) berikut diaplikasikan
dalam penentuan parameter-parameter biaya pengembangannya. Parameter-
parameter tersebut digunakan sebagai masukan dalam perhitungan keekonomian
dengan model kontrak PSC konvensional, R/C PSC Malaysia, model kontrak
usulan calon investor, dan model kontrak usulan. Untuk analisis sensitivitas pada
model kontrak usulan juga menggunakan data produksi dan investasi dari negara
lain (Kanada dan India).
III.2.1 Pengembangan Lapangan
Diperkirakan 367 sumur akan dibor dalam dua tahap pengembangan Lapangan X.
Selama tahap pertama, sekitar 210 sumur akan dibor dan diselesaikan dengan
spasi 80 acre. Sumur-sumur pilot akan digunakan pula sebagai bagian pola
pengembangan. Skala pilot untuk pemboran horisontal dan penyelesaian sumur
akan dilakukan. Target utama pada tahap pengembangan adalah untuk mencapai
produksi gas yang optimum. Jumlah maksimum sumur yang dibor adalah 30
sampai 40 sumur pertahun.
Tahap kedua pengembangan meliputi perluasan daerah pengembangan dengan
membor sumur pengembangan tambahan. Tujuan utama dari tahap ini adalah
untuk mempertahankan tingkat produksi selama waktu kontrak. Jumlah sumur
total yang dibor adalah 10 sampai 24 sumur per tahun. Pemboran horisontal dan
teknik penyelesaian sumur khusus mungkin diaplikasikan untuk mendukung
produksi gas dan operasi penjualan.
39
III.2.2 Perkiraan Produksi
Peramalan produksi gas dan air diperkirakan berdasarkan kajian simulasi reservoir
dan diperlihatkan pada Gambar III.2 dan Gambar III.3.
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Waktu, Tahun
Prod
uksi
Gas
Tah
unan
, MM
scf
0
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
600,000
700,000
Prod
uksi
Gas
Kum
ulat
if, M
Msc
f
Gambar III.2 Perkiraan produksi gas tahunan dan kumulatif Lapangan X 4)
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
40,000
45,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Waktu, Tahun
Prod
uksi
Air
Tahu
nan,
MB
bls
Gambar III.3 Perkiraan produksi air tahunan Lapangan X 4)
40
III.2.3 Fasilitas Produksi
Untuk mendukung operasi lapangan yang efisien, perencanaan fasilitas produksi
sedikit berbeda dengan sumur konvensional sebagai berikut:
Fasilitas Sumur.
Sistem produksi sumur terdiri dari pompa tipe PCP screw yang digerakan oleh
motor listrik yang dipasang di permukaan untuk memproduksikan air dari tubing
dan gas dari annulus. Jenis pompa dipilih dengan alasan: (a) selang kapasitas yang
besar, (b) jenis intermittent, (c) tahan terhadap gas konsentrasi tinggi dan serpihan
batubara (d) lebih murah dibandingkan lainnya.
Jaringan Pipa
Fasilitas kompresor gas dibutuhkan dekat lubang sumur dan diletakan pada
stasiun pengumpul. Supaya praktis, sistem kompresi berkapasitas (2-3 MMSCFD)
dengan masukan 10 to 20 psig dan keluaran 150 psig akan dipasang guna
menjamin produksi gas dari 10 to 20 sumur ke stasiun pusat dan penjualan gas.
Dalam jaringan kerja produksi, sumur dihubungkan untuk mendapat gas untuk
mendukung bahan bakar dan mengirim air dan gas ke stasiun pemroses gas.
Jaringan kerja pipa dibangun untuk mengakomodasikan proses tersebut. Untuk
jaringan pipa gas dan air bertekanan rendah, pipa polyethylene (PE) akan
digunakan supaya biaya investasi dan operasinya lebih murah dibandingkan pipa
konvensional.
Rencana Masa Datang
Kompresor utama untuk penjualan gas akan dipasang dekat lapangan migas.
Lokasi yang dipilih untuk tujuan praktis adalah didekat sistem pipa gas yang ada.
Beberapa kluster dengan kapasitas pemroses gas sekitar 5 sampai 10 MMSCFD
akan dipasang dalam daerah proyek. Setiap kluster direncanakan untuk
mengakomodasikan 20 sumur.
41
III.2.4 Biaya Investasi dan Operasional Proyek
Investasi proyek terdiri dari biaya pemboran dan fasilitas terkait, pipa pengumpul,
kompresor tekanan rendah, peralatan produksi dan sistem kompresi penjualan gas.
Sistem akuntasi PSC digunakan untuk menentukan biaya proyek tangible dan
intangible. Jadwal depresiasi untuk biaya tangible mengikuti kontrak PSC.
Parameter-parameter biaya ditentukan berdasarkan contoh kasus pengembangan
Lapangan X di daerah Sumatera Selatan.
Perhitungan keekonomian dilakukan dengan anggapan-anggapan biaya didasarkan
pada pola pengembangan Gas Metana-B Lapangan X di daerah Sumatera Selatan.
Parameter-parameter biaya tersebut adalah sebagai berikut:
a. Sumur dan perlengkapanya
• Analisis core dan coring adalah US$ 125.000 per sumur
• Biaya sumur dan perlengkapannya diperkirakan sebesar US$ 400.000 per
sumur terdiri dari komponen-komponen berikut:
o Biaya jalan akses dan lokasi per sumur rata-rata US$ 50.000
o Flow line adalah US$ 25.000
o Biaya pemboran, penyelesaian sumur dan perekahan adalah
US$ 225.000 per sumur
o Biaya pompa PCP dan instalasinya adalah US$ 100.000 per sumur.
b. Pipelines dan peralatan produksi (termasuk penanganan air)
• Pengumpulan gas bertekanan rendah dan kompresor untuk setiap stasiun
yang terdiri dari sistem modul @ 5-10 MMSCFD sebesar US$ 1.200.000
• Biaya pemisahan gas-air untuk mengolah sampai 100 MMCFD penjualan
gas adalah US$ 15 MM.
c. Pipelines dan Kompresor untuk penjualan gas
• Kompresi gas untuk penjualan gas dengan kapasitas rencana sebesar 100
MMCFD membutuhkan investasi US$ 45 juta
• Investasi total untuk pipa penjualan gas adalah US$ 12 juta terdiri dari:
42
o Pipa sepanjang 25 Kilometer, dengan diameter 24 inci untuk
mengalirkan gas ke pipa 60 to 80 MMSCFD ke pipa PGN and PLN
membutuhkan US$ 9 juta
o Pipa untuk pasar-pasar lain (5-6 lokasi @ 5 MMSCFD) sekitar area
proyek membutuhkan US$ 3 juta.
d. Biaya Operasi
Biaya operasi terdiri dari pemeliharaan sumur yang ada, biaya produksi, unit
pemrosesan, penanganan air dan kompresi / transportasi gas. Komponen biaya
operasi tersebut adalah sebagai berikut :
• Pemeliharaan sumur / biaya produksi. Biaya pemeliharaan sumur rata-rata
adalah US$ 25.000 per sumur per tahun
• Biaya Penanganan Air. Secara alamiah, Gas Metana-B akan memproduksi air
dengan jumlah yang sangat banyak. Untuk memproduksikan air keluar dari
batubara dapat mengambil waktu berbulan-bulan atau bahkan tahunan. Biaya
penanganan untuk pengurasan air adalah US$ 0,30 per barrel
• Biaya lainnya adalah untuk restorasi sebesar US $15.000 /sumur.
III.3 Keekonomian Model Kontrak PSC Konvensional
Evaluasi keekonomian pengembangan Gas Metana-B dilakukan dengan skenario
produksi dan biaya sebagaimana dijelaskan pada Sub Bab III.2. Keekonomian
dengan model kontrak ini akan menjelaskan apakah pengusahaan Gas Metana-B
di Indonesia masih layak berdasarkan pertimbangan keekonomian. Analisis
keekonomian dilakukan dengan menggunakan model Kontrak PSC
Konvensional.
Tujuan
Evaluasi keekonomian dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan dari
pengembangan Gas Metana-B sesuai dengan Kontrak PSC Konvensional.
43
Indikator keekonomian
Beberapa indikator keekonomian yang digunakan untuk mengevaluasi
keekonomian pengembangan Gas Metana-B adalah:
1. Rate of Return (ROR)
2. Pay Out Time (POT)
3. Profit to Investment Ratio (PIR)
4. Net Present Value (NPV )
Parameter dan anggapan yang digunakan
Hal-hal berikut ini dipertimbangkan hanya sebagai base case untuk melakukan
analisis ekonomi. Faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap indikator
keekonomian akan dilakukan analisis sensitivitas.
a. FTP = 10% (base case perhitungan)
b. Cost recovery = 100 % sesudah produksi komersil
c. Government Take: Net Contractor Share = 70:30 (setelah pajak)
d. Profil produksi gas & air mengikuti Gambar III.1 dan Gambar III.2. Harga
gas adalah US$ 3,50 /MCF. Kumulatif gas yang diproduksikan adalah 582
BSCF.
Hasil Perhitungan Keekonomian :
Hasil evaluasi ekonomi dengan model Kontrak PSC Konvensional disarikan pada
Tabel III.4, Tabel III.5 dan Gambar III.4 dibawah ini. Rincian evaluasi ekonomi
ditunjukkan pada Lampiran A.
Tabel III.4. Indikator keekonomian Gas Metana-B model PSC Konvensional
Gas Satuan110307,47 M US$
1008036.00 M US$203957,15 M US$22382,65 M US$97292,83 M US$
14,2 Tahun14,91 Prosen1,11 Fraksi
Indikator KeekonomianTotal Minimum InvestmentTotal ExpenditureTotal Expenditure @ 10%Net Present Value @ 10%Net Present Value Indonesia @ 10%Payout TimeInternal Rate of ReturnProfitability Index
44
Tabel III.5. Distribusi pendapatan model PSC Konvensional
Kontraktor Indonesia Satuan1008036 0,00 M US$
30583,98 47332,35 M US$278684,82 431297,94 M US$
0,00 242996,91 M US$1317304,8 721627,2 M US$
M US$
Distribusi RevenueTotal Net RecoveryTotal FTP Share
2038932
Total Net ShareTotal TaxTotal TakeTotal Revenue
Gambar III.4. Distribusi pendapatan model PSC Konvensional
Sensitivitas Keekonomian Proyek
Tujuan analisis sensitivitas adalah untuk melihat bagaimana pengaruh masing-
masing parameter keekonomian terhadap indikator keekonomian. Hasil dari
analisis tersebut disajikan pada Gambar III.5 sampai dengan Gambar III.12.
45
Capital
Production
Base Gas Price
Operating Cost
Contractor Share
Spider Diagram - IRR
Factor
0.75 0.85 1 1.1 1.25
Inte
rnal
Rat
e of
Ret
urn
0.07
0.09
0.1
0.12
0.14
0.15
0.16
0.18
0.2
0.21
Gambar III.5. IRR sebagai fungsi perubahan harga gas, produksi gas,
investasi kapital, investasi non kapital dan Contractor Share
Gambar III.6 IRR sebagai fungsi perubahan harga gas, produksi gas,
investasi kapital, investasi non kapital dan Contractor
Share (Tornado Chart)
46
Capital
Production
Base Gas Price
Operating Cost
Contractor Share
Spider Diagram - NPV
Factor
0.75 0.85 1 1.1 1.25
Net
Pre
sent
Val
ue (M
US$
)
-7000
0
7000
14000
21000
28000
35000
42000
49000
56000
Gambar III.7. NPV sebagai fungsi perubahan harga gas, produksi gas,
investasi kapital, investasi non kapital dan Contractor Share
Gambar III.8. NPV sebagai fungsi perubahan harga gas, produksi gas,
investasi kapital, investasi non kapital dan Contractor Share
(Tornado Chart)
47
Capital
Production
Base Gas Price
Operating Cost
Contractor Share
Spider Diagram - POT
Factor
0.75 0.85 1 1.1 1.25
Pay
Out
Tim
e (Y
ear)
13.05
13.5
13.95
14.4
14.85
15.3
15.75
16.2
16.65
17.1
Gambar III.9. POT sebagai fungsi perubahan harga gas, produksi gas,
investasi kapital, investasi non kapital dan Contractor Share
Gambar III.10. POT sebagai fungsi perubahan harga gas, produksi gas,
investasi kapital, investasi non kapital dan Contractor Share
(Tornado Chart)
48
Capital
Production
Base Gas Price
Operating Cost
Contractor Share
Spider Diagram - PI
Factor
0.75 0.85 1 1.1 1.25
Prof
itabi
lity
Inde
x
0.95
0.98
1.02
1.05
1.08
1.12
1.16
1.19
1.23
1.26
Gambar III.11. Productivity Index sebagai fungsi perubahan harga gas, produksi
gas, investasi kapital, investasi non kapital dan Contractor Share
Gambar III.12. Productivity Index sebagai fungsi perubahan harga gas,
produksi gas, investasi kapital, investasi non kapital dan
Contractor Share (Tornado Chart)
49
Hasil dari analisis sensitivitas menunjukan bahwa keekonomian
pengembangan Gas Metana-B dapat disarikan sebagai berikut:
• Sangat sensitif terhadap produksi dan harga gas,
• Sensitif terhadap operating cost serta relatif sensitif terhadap
Contractor Share dan investasi.
Analisis multi-sensitivitas dilakukan terhadap parameter-parameter yang
sangat sensitif terhadap indikator keekonomian. Perbedannya dengan analisis
sensitivitas pada spider diagram/tornado chart adalah analisis ini adalah untuk
mengevaluasi pengaruh lebih dari satu parameter keekonomian terhadap
indikator keekonomian. Pada analisis sensitivitas dengan spider diagram yang
berubah hanya satu parameter dan parameter lainnya dianggap tidak berubah.
Sebagai contoh adalah profil perubahan IRR dan NPV terhadap perubahan
parameter produksi dan perubahan harga secara bersama-sama. Hasil analisis
tersebut disajikan pada Gambar III.13 sampai dengan Gambar III.16.
2.5 US$/MCF
3 US$/MCF
3.5 US$/MCF
4 US$/MCF
4.5 US$/MCF
Multi Sensitivity Production - IRR
Factor
0.75 0.85 1 1.1 1.25
Inte
rnal
Rat
e of
Ret
urn
0
0.04
0.07
0.11
0.14
0.18
0.21
0.25
0.28
0.32
Gambar III.13. IRR sebagai fungsi perubahan produksi gas pada
berbagai harga gas
50
2.5 US$/MCF
3 US$/MCF
3.5 US$/MCF
4 US$/MCF
4.5 US$/MCF
Multi Sensitivity Production - NPV
Factor
0.75 0.85 1 1.1 1.25
Net
Pre
sent
Val
ue (M
US$
)
-45000
-30000
-15000
0
15000
30000
45000
60000
75000
90000
Gambar III.14. NPV sebagai fungsi perubahan produksi gas
pada berbagai harga gas
2.5 US$/MCF
3 US$/MCF
3.5 US$/MCF
4 US$/MCF
4.5 US$/MCF
Multi Sensitivity Operating Cost - IRR
Factor
0.75 0.85 1 1.1 1.25
Inte
rnal
Rat
e of
Ret
urn
0.03
0.05
0.08
0.1
0.13
0.15
0.18
0.2
0.23
0.25
Gambar III.15. IRR sebagai fungsi perubahan operating cost
pada berbagai harga gas
51
2.5 US$/MCF
3 US$/MCF
3.5 US$/MCF
4 US$/MCF
4.5 US$/MCF
Multi Sensitivity Operating Cost - NPV
Factor
0.75 0.85 1 1.1 1.25
Net
Pre
sent
Val
ue (M
US$
)
-30000
-15000
0
15000
30000
45000
60000
75000
90000
105000
Gambar III.16. NPV sebagai fungsi perubahan operating cost
pada berbagai harga gas
52
III.4 Keekonomian Model Kontrak R/C PSC Malaysia
Evaluasi keekonomian pengembangan Gas Metana-B dilakukan dengan skenario
produksi dan biaya sebagaimana dijelaskan pada Sub Bab III.2. Keekonomian
dengan model kontrak ini akan menjelaskan apakah pengusahaan Gas Metana-B
di Indonesia masih layak berdasarkan pertimbangan keekonomian. Analisis
keekonomian dilakukan dengan menggunakan model Kontrak R/C PSC
Malaysia.
Tujuan
Evaluasi keekonomian dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan dari
pengembangan Gas Metana-B sesuai dengan Kontrak R/C PSC Malaysia.
Indikator keekonomian
Beberapa indikator keekonomian yang digunakan untuk mengevaluasi
keekonomian pengembangan Gas Metana-B adalah:
5. Rate of Return (ROR)
6. Pay Out Time (POT)
7. Profit to Investment Ratio (PIR)
8. Net Present Value (NPV )
Parameter dan anggapan yang digunakan
Hal-hal berikut ini dipertimbangkan hanya sebagai base case untuk melakukan
analisis ekonomi. Term & condition model Kontrak R/C PSC Malaysia.
a. Produksi Gas & Harga Gas
Profil produksi gas & air mengikuti Gambar III.1 dan Gambar III.2.
Harga gas adalah US$ 3,50 /MCF. Kumulatif gas yang diproduksikan
adalah 582 BSCF.
53
b. Biaya Proyek
Sumur pemboran : US$ 170,96 Juta
Fasilitas produksi : US$ 92,4 Juta
Investasi total : US$ 742,46 Juta
Investasi kapital : US$ 137,33 Juta
Investasi bukan kapital : US$ 139,84 Juta
Operating cost : US$ 465,29 Juta
Hasil Perhitungan Keekonomian :
Hasil evaluasi ekonomi dengan model Kontrak R/C PSC Malaysia disarikan pada
Tabel III.6 dibawah ini.
Tabel III.6. Hasil perhitungan Gas Metana-B dengan Kontrak R/C PSC Malaysia
Indikator Keekonomian Gas Satuan Total Minimum Investment 277.171 M US$ Total Expenditure 742.458 M US$ Total Expenditure @ 10% 225.797 M US$ Net Present Value @ 10% 22.294 M US$ Net Present Value Indonesia @ 10% 255.436 M US$ Payout Time 16,59 Tahun Internal Rate of Return 11,59% Prosen Profitability Index 2.77 Fraksi
Rincian dari evaluasi ekonomi diperlihatkan pada Lampiran A.
III.5 Keekonomian Model Kontrak Usulan Calon Investor
Evaluasi keekonomian pengembangan Gas Metana-B dilakukan dengan skenario
produksi dan biaya sebagaimana dijelaskan pada Sub Bab III.2. Keekonomian
dengan model kontrak ini akan menjelaskan apakah pengusahaan Gas Metana-B
di Indonesia masih layak berdasarkan pertimbangan keekonomian. Analisis
keekonomian dilakukan dengan menggunakan salah satu model Kontrak Usulan
Calon Investor.
54
Tujuan
Evaluasi keekonomian dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan dari
pengembangan Gas Metana-B sesuai dengan model yang diusulkan oleh Calon
Investor.
Indikator keekonomian
Beberapa indikator keekonomian yang digunakan untuk mengevaluasi
keekonomian pengembangan Gas Metana-B adalah:
9. Rate of Return (ROR)
10. Pay Out Time (POT)
11. Profit to Investment Ratio (PIR)
12. Net Present Value (NPV )
Parameter dan anggapan yang digunakan
Hal-hal berikut ini dipertimbangkan hanya sebagai base case untuk melakukan
analisis ekonomi. Faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap indikator
keekonomian akan dilakukan analisis sensitivitas.
a. FTP = 0% (base case perhitungan)
b. Cost recovery = 100 % sesudah produksi komersil
c. Government Take : Net Contractor Share = 45 : 55 (setelah pajak)
d. Profil produksi gas & air mengikuti Gambar III.1 dan Gambar III.2. Harga gas
adalah US$ 3,50 /MCF. Kumulatif gas yang diproduksikan adalah 582 BSCF.
Hasil Perhitungan Keekonomian :
Hasil evaluasi ekonomi dengan model Kontrak Usulan Calon Investor disarikan
pada Tabel III.7, Tabel III.8 dan Gambar III.17 dibawah ini. Rincian evaluasi
ekonomi ditunjukkan pada Lampiran A.
55
Tabel III.7. Indikator keekonomian Gas Metana-B
model Kontrak Usulan Calon Investor
Gas Satuan104.628 M US$
1.008.036 M US$203.957 M US$114.931 M US$160.388 M US$
13,03 Tahun25,62 Prosen1,56 FraksiProfitability Index
Net Present Value @ 10%Net Present Value Indonesia @ 10%Payout TimeInternal Rate of Return
Indikator KeekonomianTotal Minimum InvestmentTotal ExpenditureTotal Expenditure @ 10%
Tabel III.8. Distribusi pendapatan model Kontrak Usulan Calon Investor
Kontraktor Indonesia Satuan1.008.036 0 M US$1.031.471 450.245 M US$
0 810.441 M US$2.039.506 1.260.686 M US$
M US$
Distribusi RevenueTotal Net Recovery
3.300.193
Total Net ShareTotal TaxTotal TakeTotal Revenue
Gambar III.17. Distribusi pendapatan model Kontrak Usulan Calon Investor
Sensitivitas Keekonomian Proyek
Tujuan analisis sensitivitas adalah untuk melihat bagaimana pengaruh masing-
masing parameter keekonomian terhadap indikator keekonomian. Hasil dari
analisis tersebut disajikan pada Gambar III.17 sampai dengan Gambar III.25.
56
Capital
Non Capital
Production
Base Gas Price
Operating Cost
Contractor Share
Spider Diagram - IRR
Factor
0.75 0.85 1 1.1 1.25
Inte
rnal
Rat
e of
Ret
urn
0.18
0.2
0.22
0.24
0.26
0.28
0.3
0.32
0.34
0.36
Gambar III.18. IRR sebagai fungsi perubahan harga gas, produksi gas,
investasi kapital, investasi non kapital dan Contractor Share
Gambar III.19. IRR sebagai fungsi perubahan harga gas, produksi gas,
investasi kapital, investasi non kapital dan Contractor Share
(Tornado Chart)
57
Capital
Non Capital
Production
Base Gas Price
Operating Cost
Contractor Share
Spider Diagram - NPV
Factor
0.75 0.85 1 1.1 1.25
Net
Pre
sent
Val
ue (M
US$
)
45000
60000
75000
90000
105000
120000
135000
150000
165000
180000
Gambar III.20. NPV sebagai fungsi perubahan harga gas, produksi gas,
investasi kapital, investasi non kapital dan Contractor Share
Gambar III.21. NPV sebagai fungsi perubahan harga gas, produksi gas,
investasi kapital, investasi non kapital dan Contractor Share
(Tornado Chart)
58
Capital
Non Capital
Contractor Share
Spider Diagram - POT
Factor
0.75 0.85 1 1.1 1.25
Pay
Out
Tim
e (Y
ear)
12.87
12.91
12.96
13
13.05
13.09
13.14
13.18
13.23
13.27
Gambar III.22. POT sebagai fungsi perubahan investasi kapital,
investasi non kapital dan Contractor Share
Gambar III.23. POT sebagai fungsi perubahan harga gas, produksi gas,
investasi kapital, investasi non kapital dan Contractor Share
(Tornado Chart)
59
Capital
Non Capital
Production
Base Gas Price
Operating Cost
Contractor Share
Spider Diagram - PI
Factor
0.75 0.85 1 1.1 1.25
Prof
itabi
lity
Inde
x
1.26
1.33
1.4
1.47
1.54
1.61
1.68
1.75
1.82
1.89
Gambar III.24. Productivity Index sebagai fungsi perubahan harga gas,
produksi gas, investasi kapital, investasi non kapital dan
Contractor Share
Gambar III.25. Productivity Index sebagai fungsi perubahan harga gas,
produksi gas, investasi kapital, investasi non kapital dan
Contractor Share (Tornado Chart)
60
Hasil dari analisis sensitivitas menunjukan bahwa keekonomian
pengembangan Gas Metana-B dapat disarikan sebagai berikut:
• Sangat sensitif terhadap produksi dan harga gas,
• Sensitif terhadap operating cost serta relatif sensitif terhadap
Contractor Share dan investasi.
Analisis multi-sensitivitas dilakukan terhadap parameter-parameter yang
sangat sensitif terhadap indikator keekonomian. Perbedannya dengan analisis
sensitivitas pada spider diagram/tornado chart adalah analisis ini adalah untuk
mengevaluasi pengaruh lebih dari satu parameter keekonomian terhadap
indikator keekonomian. Pada analisis sensitivitas dengan spider diagram yang
berubah hanya satu parameter dan parameter lainnya dianggap tidak berubah.
Sebagai contoh adalah profil perubahan IRR dan NPV terhadap perubahan
parameter produksi dan perubahan harga secara bersama-sama. Hasil analisis
tersebut disajikan pada Gambar III.26 sampai dengan Gambar III.29.
2.02 US$/MCF
2.52 US$/MCF
3.02 US$/MCF
3.52 US$/MCF
4.02 US$/MCF
Multi Sensitivity Production - IRR
Factor
0.75 0.85 1 1.1 1.25
Inte
rnal
Rat
e of
Ret
urn
0.08
0.12
0.16
0.2
0.24
0.28
0.32
0.36
0.4
0.44
Gambar III.26. IRR sebagai fungsi perubahan produksi gas pada
berbagai harga gas
61
2.02 US$/MCF
2.52 US$/MCF
3.02 US$/MCF
3.52 US$/MCF
4.02 US$/MCF
Multi Sensitivity Production - NPV
Factor
0.75 0.85 1 1.1 1.25
Net
Pre
sent
Val
ue (M
US$
)
-35000
0
35000
70000
105000
140000
175000
210000
245000
280000
Gambar III.27. NPV sebagai fungsi perubahan produksi gas pada
berbagai harga gas
2.02 US$/MCF
2.52 US$/MCF
3.02 US$/MCF
3.52 US$/MCF
4.02 US$/MCF
Multi Sensitivity Operating Cost - IRR
Factor
0.75 0.85 1 1.1 1.25
Inte
rnal
Rat
e of
Ret
urn
0.12
0.15
0.18
0.21
0.24
0.27
0.3
0.33
0.36
0.39
Gambar III.28. IRR sebagai fungsi perubahan operating cost pada
berbagai harga gas
62
2.02 US$/MCF
2.52 US$/MCF
3.02 US$/MCF
3.52 US$/MCF
4.02 US$/MCF
Multi Sensitivity Operating Cost - NPV
Factor
0.75 0.85 1 1.1 1.25
Net
Pre
sent
Val
ue (M
US$
)
0
25000
50000
75000
100000
125000
150000
175000
200000
225000
Gambar III.29. NPV sebagai fungsi perubahan operating cost pada
berbagai harga gas