BAB III k3 labkes.doc

14
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DESKRIPSI LABORATORIUM KLINIK SENTRA MEDIKA Sebuah Perusahaan Yang M emiliki Fungsi Utama Melaksanakan Pengelolaan Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Untuk Masyarakat Umum Serta Pihak-pihak Lain. SENTRA MEDIKA UTAMA Berada di Pusat Kota Samarinda, Kalimantan Timur,.Perusahaan Ini Bergerak di Bidang Apotik, Klinik dan Lab Medis. 2.2 Pengertian Laboratorium Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan- kegiatan tersebut secara terkendali (Anonim, 2007). Sementara menurut Emha (2002), laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lain. Pengertian lain menurut Sukarso (2005), laboratorium ialah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu.

Transcript of BAB III k3 labkes.doc

BAB III

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DESKRIPSI LABORATORIUM KLINIK SENTRA MEDIKA

Sebuah Perusahaan Yang Memiliki Fungsi Utama Melaksanakan Pengelolaan Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Untuk Masyarakat Umum Serta Pihak-pihak Lain. SENTRA MEDIKA UTAMABerada di Pusat Kota Samarinda, Kalimantan Timur,.Perusahaan Ini Bergerakdi Bidang Apotik, Klinik dan LabMedis.

2.2 Pengertian Laboratorium

Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali (Anonim, 2007). Sementara menurut Emha (2002), laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lain.

Pengertian lain menurut Sukarso (2005), laboratorium ialah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-lain.

Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.

2.3 Fungsi Laboratorium

Menurut Sukarso (2005), secara garis besar laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai berikut:

Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam.Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.

Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial.

Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuan.

Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau penemuan yang diperolehnya.

Lebih jauh dijelaskan dalam Anonim (2003), bahwa fungsi dari laboratorium adalah sebagai berikut :

1. Laboratorium sebagai sumber belajar

Tujuan pembelajaran fisika dengan banyak variasi dapat digali, diungkapkan, dan dikembangkan dari laboratorium. Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan masalah atau melakukan percobaan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 ranah yakni: ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan/afektif.2. Laboratorium sebagai metode pembelajaran Di dalam laboratorium terdapat dua metode dalam pembelajaran yakni metode percobaan dan metode pengamatan.

3. Laboratorium sebagai prasarana pendidikan Laboratorium sebagai prasarana pendidikan atau wadah proses pembelajaran. Laboratorium terdiri dari ruang yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan dengan bermacam-macam kondisi yang dapat dikendalikan, khususnya peralatan untuk melakukan percobaan.

BAB III

LABORATORIUM SENTRA MEDIKA

3.1

DESKRIPSI LABORATORIUM SENTRA MEDIKA

Sebuah Perusahaan Yang Memiliki Fungsi Utama Melaksanakan Pengelolaan Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Untuk Masyarakat Umum Serta Pihak-pihak Lain. SENTRA MEDIKA UTAMABerada di Pusat Kota Samarinda ,Kalimantan Timur,.Perusahaan Ini Bergerakdi Bidang Apotik, Klinik dan LabMedis.Praktikum :

05 november 2014

Temuan :

Pemeriksaan Darah Lengkap

1. DARAH LENGKAPManfaat pemeriksaan darah lengkap :- Sebagai Pemeriksaaan penyaring untuk membantu diagnosa.

- Sebagai Pencerminan reaksi tubuh terhadap suatu penyakit.- Dapat dipakai sebagai petunjuk kemajuan penderita anemia

atau infeksi.2. HAEMOGLOBIN ( Hb ) :Haemoglobin berfungsi mengangkut oksigen ke jaringan. Molekul haemoglobin tersusun dari haem dan globin. Haem terbentuk dari Fe dan protoporphyrin yang terbentuk di mito Kondria. Globin terbentuk dari rantai asam amino dalam ribosom.Nilai normal Hb ( bervariasi ) :

- Laki-laki : 13,4 17,7 g/dl

- Wanita : 11,4 15,1 g/dl

- Neonatus : 16,5 + 3 g/dl

- Anak : 3 bln : 12,0 + 1,5 g /dl

b. Manfaat pemeriksaan Hb:- Pemeriksaaan penyaring untuk tegakkan diagnosa.

- Pencerminan reaksi tubuh terhadap penyakit.

- Petunjuk kemajuan terapi.

c. Kadar Hb normal bervariasi tergantung :- Umur- Jenis Kelamin- Geografi ( tinggi rendahnya daerah ).d. Kadar Hb menurun pada ANEMIA dan dapat dijumpai pada :- Thalasemia- Haemoglobinopathy

- Perdarahan akut atau kronis3. HEMATOKRIT ( HCT ) = PCV ( Packed Cell Volume )Prosentase volume sel darah merah terhadap vol darah seluruhnya ( Darah + anticoagulan dipusingkan ).Normal : Dewasa Laki : 45 47 %, Dewasa Wnt : 40 42 %

a. Hematocrit meningkat pada :

- Peningkatan Juml RBC : Policitemia.

- Penurunan vol plasma.

- Makrositosis.

B. Hematocrit menurun pada :

- Anemi.

- Micrositosis.

- Dilusi = hidrasic. Penyebab kesalahan pemeriksaan :

- Sample darah diambil setelah terjadi perdarahan

( Hematocrit cenderung tinggi ).

- Anticoalugan berlebih.

- Kecepatan & waktu pemusingan ( Macro 30, Mikro 5-10 )

Terlalu lama Vena terbendung

4. HITUNG LEKOSIT ( WBC = WHITE BLOOD CELL )Dengan kamar penghitung IMPROVED NEUBAUER- Harga Normal

: 4 10 x 109/ dl / cmm- Laki : 4,7 10,3 x 109/l- Wanita : 4,3 11,3 x 109 /l

Variasi jumlah sel darah putih : Jumlah yang masuk peredaran darah dipengaruhi oleh bakteri, endotoksin, besar pori dinding sinusoid, tingkat maturasi sel. Jumlah yang keluar dari peredaran darah distribusinya kombinasi 1 s/d 3. Menghitung dan mengelompokan WBC yg tampak dihapusan darah dari 100 200 sel. Berperan dalam diagnosa penyakit. Normal ada 6 jenis WBC matur : Eosinofil / Basofil / Neuutrofil stab / Neutrofil segmen / Limfosit / Monosit5. HITUNG ERITROSIT ( RBC = RED BLOOD CELL )Pengukuran jumlah RBC Saat lahir paling tinggi, berangsur turun saat dewasa. RBC dibentuk dalam sumsum tulang pipih & proximal dari tulang panjang. Umur RBC 120 hari dalam peredaran darah.Harga NORMAL : Laki 2 dws : 4,3 jt 5,9 jt/mL Wanita dws : 3,9 jt 4,8 jt/mL Bayi

: 5,0 jt 7.0 jt/mL Anak 3 bl : 3,2 jt 4,8 jt/mL 1 th

: 3,6 jt 5,2 jt/mL 10-12 th : 4,0 jt 5,4 jt/mL

6. HITUNG TROMBOSIT ( PLT = PLATELET )Pada penderita dgn riwayat perdarahan atau purpura, monitoring pada pemberian obat yang potensial atau diperkirakan beracun pada sumsum tulang, monitoring terapi heparin, monitoring setelah splenektomi jumlah trombosit harus dimonitor.

Jumlah NORMAL TROMBOSIT : 150.000 -400.000 /mm. Perdarahan spontan terjadi pada Plt < 20.000/mm.

3.2 PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK

Pemeriksaan laboratorium yang berdasarkan pada reaksi kimia dapat digunakan darah, urin atau cairan tubuh lain. Terdapat banyak pemeriksaan kimia darah di dalam laboratorium klinik antara lain uji fungsi hati, otot jantung, ginjal, lemak darah, gula darah, fungsi pankreas, elektrolit dan dapat pula dipakai beberapa uji kimia yang digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis anemi. Di Laboratorium Klinik Utama Bio Medika, pemeriksaan tersebut di atas dilakukan dengan menggunakan alat pemeriksaan kimia otomatis (chemistry analyzer) dengan menjamin mutu hasil pemeriksaan dengan pemantapan kualitas yang memadai.Glukosa (Sewaktu, Puasa dan 2 jam PP)

Untuk mengetahui kadar Glukosa darah, sehingga membantu menentukan terapi pasien diabetes.

2. Cholesterol Total, Trigliserida, HDL, LDL Direk

Untuk mengetahui profil lemak pasien, sehingga membantu menentukan terapi, memantau terapi, menentukan faktor resiko PJK dan Stroke

3. Lp(a)

Merupakan faktor resiko stroke

4. Small dense-LDL

LDL berukuran kesil dan lebih berbahaya dari LDL, merupakan faktor resiko PJK dan stroke

5. Ureum (BUN), Kreatinin

Untuk mengetahui fungsi ginjal

6. Asam Urat

Untuk mengetahui adanya penyakit Gout Arthritis (nyeri sendi karena tingginya kadar asam urat)

7. SGOT, SGPT

Untuk mengetahui fungsi hati, sehingga membantu mendiagnosis kelainan hati

8. Billirubin

Peningkatan kadar billirubin bisa terjadi karena penyakit hati dan empedu (karena radang / infeksi, sumbatan batu, tumor) atau pemecahan sel darah merah yang berlebihan

9. Protein Total

Untuk mengetahui apakah seseorang menderita kekurangan protein, untuk mengetahui fungsi hati (hati merupakan organ yang menghasilkan protein)

10. Albumin

Kekurangan albumin dapat terjadi pada penyakit hati (misalnya serosi), kekurangan gizi, kebocoran di ginjal (misalnya sindrom nefrotik)

11. Globulin

Penurunan kadarnya berarti terdapat gangguan kekebalan tubuh. Peningkatan kadar globulin terjadi pada infeksi, penyakit hati dan beberapa keganasan.

12. Cholenesterase (CHE)

Merupakan enzim hati yang dipergunakan untuk membantu menentukan apakah fungsi sintetis dari hati masih baik

13. Alkali Fosfatase (ALP) Gamma-GT

Meruoakan enzim yang dihasilkan oleh hati dan saluran empedu. Peningkatan kadarnya berarti kemungkinan ada kelainan (radang, infeksi, batu, tumor) pada hati dan saluran empedu

14. Protein Elektrophoresis (SPF)

Merupakan test untuk mengetahui proporsi (%) fraksi-fraksi protein dalam darah (albumin, a1- dan a2-globulin, b-globulin, dan g-globulin.3.3

URINE

1. URIN TENGAH (midstream urin spesimen)

Urin tengah merupakan cara pengambilan spesiman untuk pemeriksaan kultur urin yaitu untuk mengetahui mikroorganisme yang menyebabkan infeksi saluran kemih. Sekalipun ada kemungkinan kontaminasi dari bakteri di permukaan kulit, namun pengambilan dengan menggunakan kateter lebih berisiko menyebabkan infeksi.Perlu mekanisme khusus agar spesimen yang didapat tidak terkontaminasi

2. Macam-macam pemeriksaan urine :

- Sedimen urine

- erat jenis

- Protein

- Leukosit

- Glukosa

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN