BAB III Jurnal

5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan sifat dari suatu keadaan sampel dalam hal ini dilakukan perbandingan mutu tablet Metronodazol dengan berbagai merek dagang yang beredar dipasaran secara in vitro. Bahan : 1. Asam Klorida yang diperoleh dari M&B inggris 2. Serbuk Metronidazol yang diperoleh dari RAJRAB Nigeria LTD 3. Natrium Hidroksida yang diperoleh dari USA 4. Tablet Metronidazol dengan 10 merk dagang dari 10 perusahaan obat (produsen), antara lain : Lacure Nig-Ltd, Eurigem Lab, Emzor Nig Ltd, M&B plc, Michelle Lab, Adson Pharm, Krka, Maxheal Pharm, Emmjay Lab, dan Juhel Nig-Ltd). Tablet-tablet metronidazol yang di keluarkan oleh 10 pabrik obat tersebut dapat di beli dari pasar Drug markets di Onitsha, salah satu Drug Center (Abad an Nsukka), rumah sakit, took obat dna apotek. 10 produk obat Metronidazol dari perusahaan yang berbeda di pilih secara acak dan di beri kode A-J secara urut. Alat : 1. Disintregration Tester with apparatus (Gruka, Model T.D 88 T 175) 2. Dissolution Tester (Fischer Scientific co, model 14) 3. Hardness Tester (Erweka-TBH, 28 Heusenstamn) 4. Frabilator (Erweka-TAR)

description

metode uji bioavailabilitas dan bioekivalensi secara in vitro

Transcript of BAB III Jurnal

Page 1: BAB III Jurnal

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan sifat dari suatu keadaan sampel dalam hal ini dilakukan perbandingan mutu tablet Metronodazol dengan berbagai merek dagang yang beredar dipasaran secara in vitro.

Bahan :

1. Asam Klorida yang diperoleh dari M&B inggris2. Serbuk Metronidazol yang diperoleh dari RAJRAB Nigeria LTD3. Natrium Hidroksida yang diperoleh dari USA4. Tablet Metronidazol dengan 10 merk dagang dari 10 perusahaan obat

(produsen), antara lain : Lacure Nig-Ltd, Eurigem Lab, Emzor Nig Ltd, M&B plc, Michelle Lab, Adson Pharm, Krka, Maxheal Pharm, Emmjay Lab, dan Juhel Nig-Ltd). Tablet-tablet metronidazol yang di keluarkan oleh 10 pabrik obat tersebut dapat di beli dari pasar Drug markets di Onitsha, salah satu Drug Center (Abad an Nsukka), rumah sakit, took obat dna apotek. 10 produk obat Metronidazol dari perusahaan yang berbeda di pilih secara acak dan di beri kode A-J secara urut.

Alat :

1. Disintregration Tester with apparatus (Gruka, Model T.D 88 T 175)2. Dissolution Tester (Fischer Scientific co, model 14)3. Hardness Tester (Erweka-TBH, 28 Heusenstamn)4. Frabilator (Erweka-TAR)5. Spectrophotometer (pye Unicam, Model SP6-450 UV/VIS )6. Stopwatch7. Timbangan analitik8. Alat-alat gelas dan alat laboratorium lainnya

Tata Cara Analisis :1. Uji keseragaman Bobot

20 tablet dari masing-masing merek di pilh secara acak. Tiap tablet kemudian di timbang dan di catat. Hitung bobot rata-rata tablet, besar penyimpangan (SD), dan persen penyimpangan (CV). Dimana syarat uji keseragaman bobot menurut British Pharmacopenia (1998), SD tidak boleh lebih dari 5 % dan Cv tdk boleh lebih dari 10 %.

2. Uji kekerasan tablet

Page 2: BAB III Jurnal

5 tablet secara acak di pilih dari masing-masing merek yang telah di tentukan, kemudian di uji dengan menggunakan alat Strong Cobb Hardness Tester (Erweka). Cara penggunaannya : 1 buah tablet di letakkan tegak lurus diantara anil dan punch, tablet dijepit dengan memutar skrup pengatur hingga tanda lampu stop menyala.lalu knop di tekan dan di catat angka pada saat tablet pecah. Uji ini dilakukan untuk 5 tablet pada masing-masing merek.

3. Uji Friabilitas5 tablet dari masing-masing merek dipilih secraa acak. Tablet di bersihkan dan di timbang bobotnya lalu ke 5 tablet tersebut dimasukkan kedalam friabilator dan di putar dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit. Tablet kemudian diambil dari fribilator, lalu di bersihkan dan kemudian di timbang kembali bobotnya. Persen Friability di hitung dengan menggunakan persamaan :

% Friability = ⌈Wi−WtWi

⌉ x 100

Dimana : Wi : Bobot mula-mula 5 tablet Wt : Bobot akhir 5 tablet

4. Uji Waktu Hancur TabletMenggunakan alat Disintegration Tester (Erweka). Pengujian ini dilakukan terhadap 6 tablet. Dimasukkan 1 tablet pada masing-masing tabung keranjang , dimasukkan 1 cakram pada tiap tabung kemudiaan alatnya dijalankan. Pada percobaan ini di gunakan 0,1 N HCl sebagai media dengan suhu 37 ± 1 o C selama max 15 menit ( USP). Setelah itu , angkat keranjang dan amati ke 6 tablet tsb. Semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya. Syarat : tidak kurang 16 tablet dari 18 tablet yang di uji harus hancur sempurna.

5. Uji Kadar Metronidazol dalam Tablet5 tablet dari masing-masing merek di timbang, kemudian di gerus hingga homogeny. Timbang sejumlah serbuk yang setara dengan 50 mg metronidazol kemudian dilarutkan dalan 100 ml HCl 0,1 N. di kocok hingga homogen, Lalu di saring (filtrasi). Setelah itu di ukur serapannya pada panjang gelombang 277 nm dengan menggunakan HCl 0,1 N sebagai Blanko.

6. Uji laju disolusi

Page 3: BAB III Jurnal

Utuk menguji laju disolusi tablet metronidazole dilakukan dengan menggunakan alat Dissolution Tester yang dilengkapi dengan magnetic trirrer.Uji ini memerlukan 6 tablet dari masing-masing merek, dimana nantinya akan di uji satu per satu. Cara pengujian : satu tablet dimasukkan ke dalam wadah disolusi yang telah berisi 250 ml medium disolusi ( 0,1 N HCl) yang bersuhu 37 ± 1 o C. kemudian keranjang diputar dengan kecepatan 100 rpm. Uji ini dilakukan selama 60 menit dengan interval waktu 5, 10.15,20, 25, 30, 35, 40,50,55, dan 60. Pada setiap interval waktu tersebut, larutan yang ada pada medium disolusi di pipet sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml, lalu di encerkan dengan menggunakan HCL 0,1 N hingga garis tanda. Setelah itu dilakukan pengukuran serapan pada panjang gelombang 277 nm dengan HCl o,1 N sebagai blanko. Volume pada medium diusahakan tetap dengan menambah HCl 0,1 N sebanyak 1 ml setelah dilakukan pemipetan.

7. Metode efisiensi disolusi Metode ini digunakn untuk menyatakan hasil kecepatan disolusi dengan membandingkan luas daerah dibawah kurva disolusi pada saat waktu tertentu dengan luas 4 persegi panjang yang menunjukkan 100 % zat aktif terlarut pada waktu tertentu.

8. Beer Lamberts PlotTimbang 100 mg murni serbuk mertonidazol, lalu larutkan dalam 60 ml HCL 0,1 N hingga garis batas (larutan Stok). Setelah itu buat larutan penganceran dengan konsntrasi 1,2,3,4,5,6,7, dan 8 mg% (w/v). ukur absorbansinya lalu buat kurva Absorbansi vs konsentrasi untuk menentukan Slope (K).