BAB III jiwa

2
BAB III PENUTUP 3.1. Simpulan Obsesif-kompulsif definisi adalah gangguan cemas, dimana pikiran seseorang dipenuhi oleh gagasan-gagasan yang menetap dan tidak terkontrol, seseorang dipaksa untuk melakukan tindakan tertentu berulang-ulang, sehingga menimbulkan stress serta mengganggu fungsinya dalam kehidupan sehari-hari. Epidemiologi obsesif-kompulsif adalah sekitar 2-3% dari populasi, dengan jumlah penderita perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Penyebab gangguan obsesif- kompulsif antara lain dipengaruhi oleh aspek biologis, psikologis, dan aspek sosial. Etiologi obsesif-kompulsif terdiri dari faktor biologi, perilaku, psikososial, dan psikodinamika, Diagnosis obsesif-kompulsif ditegakkan berdasarkan gejala-gejala obsesif atau tindakan kompulsif, atau kedua-duanya harus ada hampir setiap hari selama sedikitnya dua minggu berturut-turut. Diagnosis gangguan obsesif-kompulsif ditegakkan hanya bila tidak ada gangguan depresi pada saat gejala obsesif-kompulsif tersebut timbul. Bila dari keduanya tidak ada yang menonjol, maka lebih baik menganggap depresi sebagai diagnosis yang primer. Pada gangguan menahun, maka 18

description

makalah

Transcript of BAB III jiwa

PAGE 19

BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan

Obsesif-kompulsif definisi adalah gangguan cemas, dimana pikiran seseorang dipenuhi oleh gagasan-gagasan yang menetap dan tidak terkontrol, seseorang dipaksa untuk melakukan tindakan tertentu berulang-ulang, sehingga menimbulkan stress serta mengganggu fungsinya dalam kehidupan sehari-hari.Epidemiologi obsesif-kompulsif adalah sekitar 2-3% dari populasi, dengan jumlah penderita perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Penyebab gangguan obsesif-kompulsif antara lain dipengaruhi oleh aspek biologis, psikologis, dan aspek sosial.Etiologi obsesif-kompulsif terdiri dari faktor biologi, perilaku, psikososial, dan psikodinamika, Diagnosis obsesif-kompulsif ditegakkan berdasarkan gejala-gejala obsesif atau tindakan kompulsif, atau kedua-duanya harus ada hampir setiap hari selama sedikitnya dua minggu berturut-turut. Diagnosis gangguan obsesif-kompulsif ditegakkan hanya bila tidak ada gangguan depresi pada saat gejala obsesif-kompulsif tersebut timbul. Bila dari keduanya tidak ada yang menonjol, maka lebih baik menganggap depresi sebagai diagnosis yang primer. Pada gangguan menahun, maka prioritas diberikan pada gejala yang paling bertahan saat gejala yang lain menghilangDiagnosis banding obsesif-kompulsif dibedakan berdasarkan kondisi medis danpsikiatrikTerapi obsesif-kompulsif terdiri dari psikoterapi dan psikofarmakologiPrognosis pasien gangguan obsesif-kompulsif dapat baik dan buruk. Prognosis buruk bila terjadi pada usia anak-anak, terdapat depresi berat serta adanya kepercayaan waham. Sedangkan baik bila penyesuian sosial dan pekerjaan yang baik, adanya peristiwa pencetus, dan suatu sifat gejala yang episodik

3.2. Saran

Dari hasil referat ini saran yang mungkin bisa bermanfaat, yaitu:1. Memberikan informasi kepada mahasiswa, tenaga kesehatan maupun masyarakat dalam bentuk seminar, workshop maupun pelatihan mengenai gangguan obsesif-kompulsif2. Mahasiswa diharapkan mampu memahami mengenai gangguan obsesi kompulsif sehingga mampu mendiagnosis dan memberikan penanganan awal secara tepat18

PAGE