BAB III Intervensi

14
4,5,6 Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Nama : An. D No. RM : 059811 Umur : 1 tahun Diagnosa Medis : DBD No Tangg al Diagnosa P e r e n c a n a a n Implementas i Evaluasi Paraf Tujuan Intervensi Rasional 1 2 3 4 5 6 7 8 1. 04 Juli 2014 Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan intake makanan yang kurang ditandai dengan : DS : Orang tua klien mengatakan nafsu makan anaknya berkurang dan porsi makan tidak habis. DO : Tupan : Gangguan pemenuhan nutrisi dapat teratasi. Tupen : Setelah dilakukan perawatan selama 2 x 24 jam asupan nutrisi kembali adekuat 1. Kaji adanya keluhan mual dan muntah serta riwayat nutrisi termasuk makanan yang di sukai klien. 1.Mengidentifika si masalah yang berhubungan dengan intake makanan, adanya defisiensi nutrisi, serta menduga kemungkinan intervensi. 04 Juli 2014 Pukul 08. 00 WIB 1. Mengkaji keadaan umum klien serta riwayat nutrisi termasuk makanan yang disukai klien. Respon : Klien 04 Juli 2014 Pukul 12 00 WIB S : Orang tua klien mengatakan porsi makan anaknya hanya habis ½ piring. O : Makanan hanya habis ½ porsi. A : Masalah teratasi 23

description

Intervensi DHF

Transcript of BAB III Intervensi

3, 4, 5, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

4,5,6 Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Nama: An. D

No. RM

: 059811

Umur: 1 tahun

Diagnosa Medis: DBDNo

TanggalDiagnosaP e r e n c a n a a nImplementasiEvaluasiParaf

TujuanIntervensiRasional

12345678

1.04 Juli 2014Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan intake makanan yang kurang ditandai dengan :DS :

Orang tua klien mengatakan nafsu makan anaknya berkurang dan porsi makan tidak habis.DO :

Nafsu makan klien tampak menurun.

Porsi makan tidak habis.

Terdapat penurunan BB selama sakit, BB sebelum sakit 12 kg, BB setelah sakit 11 kg.

Tupan :Gangguan pemenuhan nutrisi dapat teratasi.Tupen :

Setelah dilakukan perawatan selama 2 x 24 jam asupan nutrisi kembali adekuat dengan kriteria : Porsi makan klien habis BB kembali naik.

1. Kaji adanya keluhan mual dan muntah serta riwayat nutrisi termasuk makanan yang di sukai klien.2. Observasi respon anak terhadap makanan.3. Kaji berat badan sebelum sakit serta sedapat mungkin melakukan penimbangan Berat Badan harian.4. Berikan makanan dalam porsi sedikit dan frekuensi sering.5. Kolaborasi pada ahli gizi untuk pemberian diet sesuai indikasi.6. Jelaskan pada orang tua klien tentang pentingnya nutrisi bagi proses penyembuhan klien.

1. Mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan intake makanan, adanya defisiensi nutrisi, serta menduga kemungkinan intervensi.2. Mengawasi sejauh mana toleransi anak terhadap makanan.3. Untuk mengetahui status nutrisi sebelum dan sesudah sakit, dimana Berat Badan dapat dijadikan indikator dalam merefleksikan status nutrisi pasien.

4. Makan sedikit dapat menghindari mual dan muntah pada klien.5. Membantu dalam membuat rencana diet yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien.

6. Memberikan motivasi bagi orang tua klien untuk meningkatkan intake makanan.04 Juli 2014Pukul 08.00 WIB

1. Mengkaji

keadaan umum klien serta riwayat nutrisi termasuk makanan yang disukai klien.Respon :

Klien merasa gelisah ketika dikaji keadaan umumnya.Pukul 08.15 WIB

2. Mengkaji sejauh mana toleransi anak terhadap makanan.Respon :

Klien tidak tertarik dengan makanan yang disajikan.Pukul 08.30 WIB3. Mengkaji status nutrisi klien sebelum dan sesudah sakit.Respon :

Orang tua klien merespon pertanyaan dari perawat. Pukul 08.45 WIB4. Menganjurkan pada orang tua klien untuk memberikan makanan pada anaknya dalam porsi sedikit tapi seringRespon :

Orang tua klien menerima masukan dari perawat.Pukul 09.00 WIB5. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diet sesuai indikasi.Pukul 09.15 WIB

6. Menganjurkan pada orang tua klien untuk meningkatkan intake makanan klien.

Respon :

Orang tua klien menerima dan mau melaksanakan masukan dari perawat.04 Juli 2014Pukul 1200 WIBS : Orang tua klien mengatakan porsi makan anaknya hanya habis piring.O : Makanan hanya habis porsi.A : Masalah teratasi sebagian.P : Intervensi no 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 dilanjutkan.

2Gangguan pola aktivitas berhubungan dengan kondisi tubuh yang lemah ditandai dengan :DS :

Orang tua klien mengatakan anaknya masih terlihat lemas.

DO : Klien tampak lemas.

Klien hanya berbaring dan duduk ditempat tidur.

Aktivitas klien dibantu keluarga dan perawat.

Tupan :Gangguan pola aktivitas dapat teratasi.Tupen :

Setelah dilakukan perawatan 1 x 24 jam klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari.1. Kaji kemampuan klien untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari sesuai dengan tingkat keterbatasan klien.2. Bantu klien untuk mandiri sesuai dengan perkembangan kemajuan fisiknya.3. Kaji tanda-tanda vital (TD, Nadi, Respirasi) selama dan sesudah aktivitas.

4. Anjurkan orang tua klien agar setiap perubahan posisi anaknya dari tidur mau bangun atau berdiri harus secara bertahap dan perlahan-lahan1. Untuk mengetahui tingkat keterbatasan klien dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.2. Dengan melatih kemandirian klien maka klien akan terbiasa untuk beraktivitas sendiri.3. Dengan mengkaji tanda-tanda vital, akan diketahui kemampuan kompensasi klien berhubungan dengan peningkatan kebutuhan oksigen.4. Dengan perubahan posisi secara bertahap maka akan memberikan kesempatan bagi tubuh untuk melakukan mekanisme hemostatik sehingga perfusi ke otak akan lebih maksimal.04 Juli 2014Pukul 0930 WIB

1. Membantu keluarga klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari klien sesuai tingkat keterbatasan klien.Respon :

Orang tua dan keluarga klien menerima tindakan perawat untuk membantu memenuhi kebutuhan aktivitas klien.

Pukul 09.45

2. Menganjurkan pada orang tua klien untuk melatih aktivitas klien secara mandiri.Respon :

Orang tua klien mendengar dan menerima masukan dari perawat.

Pukul 10.00 WIB

3. Mengkaji tanda-tanda vital klien yaitu TD, Nadi, Respirasi selama dan sesudah aktivitas.Respon :

Klien merasa gelisah ketika dikaji keadaan umumnya.

Pukul 1015 WIB

4. Menganjurkan orang tua klien agar setiap perubahan posisi anaknya tidur mau bangun atau berdiri harus secara bertahap dan perlahan-lahan.Respon :

Orang tua klien menerima dan mau melaksanakan perintah dari perawat.

04 Juli 2014Pukul 1230 WIB

S : Orang tua klien mengatakan klien sudah bisa menggunakan tangan kanan untuk makan dan minum.

O : - Klien sudah bisa menggunakan tangan kanan untuk makan dan minum

- Klien masih terlihat kesulitan Menggambar menggunakan tangan kanan.A : Masalah teratasi sebagian.P : Intervensi no 1, 2, 3 dan 4 dilanjutkan.

3Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan ketidaktahuan tentang penyakit dan tindakan perawatan yang dilakukan ditandai dengan :

DS :

Orang tua klien mengeluh cemas dan menanyakan tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap anaknya.

DO :

Orang tua klien terlihat cemas setiap akan dilakukan tindakan keperawatan terhadap anaknya.

Tupan :Gangguan rasa aman cemas dapat teratasi.

Tupen :

Setelah dilakukan perawatan selama 1 hari maka pengetahuan orang tua klien tentang DBD dan tindakan perawatannya meningkat dengan kriteria : orang tua klien mengatakan tidak merasa cemas lagi.

Pengetahuan orang tua klien tentang DBD bertambah Partisipasi orang tua klien dalam pelaksanaan tindakan perawatan meningkat.1. Berikan informasi tentang DBD. Diskusikan tentang penyakit, penyebab, serta penanganannya secara sederhana sehingga mudah dimengerti oleh orang tua klien.2. Jelaskan tentang prosedur tindakan medis, tindakan keperawatan, maupun prosedur diagnostik termasuk prosedur pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium.

3. Jalin komunikasi intensif yang profesional dengan keluarga klien untuk menimbulkan rasa percaya (trust)1. Dengan memberikan dasar pengetahuan bagi orang tua klien dapat menurunkan anxietas dan dapat meningkatkan kerjasama dalam program terapi.2. Prosedur tindakan sering menimbulkan takut dan cemas pada orang tua klien dan ketidaktahuan akan prosedur tindakan memperberat tingkat kecemasan dan ketakutan pada orang tua klien.3. Adanya rasa percaya dalam keluarga klien akan mengurangi kecemasan dan mempermudah dalam melaksanakan prosedur tindakan.04 Juli 2014Pukul 1030 WIB

1. Mendiskusikan dengan orang tua klien tentang penyakit DBD, penyebab, serta penanganannya secara sederhana sehingga mudah dimengerti.Respon :

Orang tua klien mau mendengar dan memahami lebih lanjut tentang penyakit yang diderita klien.

Pukul 10.45 WIB

2. Menjelaskan tentang prosedur tindakan medis, tindakan keperawatan, maupun prosedur diagnostik.Respon :

Orang tua klien mau memahami dan menerima tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan pada klien.

Pukul 11.00 WIB

3. dengan klien dan keluarga untuk menimbulkan rasa percaya dari klien dan keluarganya.

04 Juli 2014Pukul 1245 WIB

S : Orang tua klien mengatakan sudah tidak merasa cemas lagi.

O :

- orang tua klien dapat memahami tentand DBD dan penanganannya.- Sebelum dilakukan tindakan perawatan terhadap anaknya, orang tua klien sudah tidak tampak cemas lagi.

A : Masalah teratasi

P : Intervensi no 1, 2 dan 3 dialnjutkan.

4Defisit perawatan diri berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang perawatan personal hygiene anak sakit, ditandai dengan :DS :Orang tua klien mengatakan klien belum pernah mandi selama sakit dan belum pernah memotong kuku.

DO :

Rambut dan gigi klien tampak kotor

Kulit tampak kusam dan teraba lengket.

Kuku tangan dan kaki tampak kotor.

Tupan :Defisit perawatan diri dapat tertatasi.Tupen :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam orang tua klien mengetahui tentang cara perawatan diri klien dengan kriteria :

hygiene klien teratasi.

Klien tampak bersih.1. Kaji kebersihan klien secara keseluruhan.2. Kaji pengetahuan orang tua klien tentang tata cara perawatan diri klien selama sakit.3. Bantu klien dan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene.

4. Berikan penkes tentang cara-cara perawatan diri.1. Mengidentifikasi tingkat kebersihan / hygiene untuk membantu memilih intervensi selanjutnya.2. Mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan keluarga tentang perawatan anak selama sakit.

3. memberikan gambaran secara nyata tentang tata cara perawatan diri klien selama sakit.

4. sebagai bekal bagi orang tua dan keluarga klien tentang cara-cara kebersihan diri klien di rumah.04 Juli 2014Pukul 1100 WIB1. Mengkaji tingkat kebersihan klien.

Respon :

Klien menerima pengakjian yang dilakukan perawat dengan bantuan orang tuanya.

Pukul 1115 WIB

2. Mengkaji pengetahuan orang tua tentang perawatan kebersihan klien.

Respon :

Orang tua klien menerima respon dari perawat.

Pukul 1130 WIB

3. Membantu dalam perawatan personal hygiene klien yaitu menyeka klien dan memotong kuku.Respon :

Klien menerima dengan tindakan personal hygiene yang dilakukan oleh perawat dengan bantuan orang tuanya.

Pukul 1145 WIB

4. Menjelaskan pada orang tua klien tentang tata cara perawatan diri klien selama sakit. Respon :

Orang tua klien menerima dan memahami penjelasan dari perawat.04 Julli 2014Pukul 1300 WIBS : Orang tua klien mengatakan sudah mengerti tentang pentingnya perawatan diri selama sakit.

O : Badan dan kuku tangan dan kaki terlihat bersih.

A : Masalah sudah teratasi.P : Intervensi no 3 dan 4 dilanjutkan.

31