BAB III IDENTIFIKASI DATA - abstrak.uns.ac.id · Dianjurkan untuk memisahkan bahan makanan mentah...
Transcript of BAB III IDENTIFIKASI DATA - abstrak.uns.ac.id · Dianjurkan untuk memisahkan bahan makanan mentah...
34
BAB III IDENTIFIKASI DATA
Komik tentang bekal sehat dan higienis ini mendapat dukungan yang baik oleh
Dinas Kesehatan Kota Surakarta, sehingga identifikasi data akan mencakup tentang
kriteria bekal sehat dan higienis menurut data yang telah didapat sebagai objek
perancangan.
A. Bekal Makanan Sehat dan Higienis
Bagi seorang anak, makan dapat dijadikan media untuk mendidik anak supaya
dapat menerima, menyukai, memilih makanan yang baik, juga untuk menentukan
jumlah makanan yang cukup dan bermutu. Dengan demikian, dapat dibina kebiasaan
yang baik tentang makanan apa yang baik dan memiliki gizi yang tepat yang
dibutuhkan bagi anak untuk mendukung masa perkembangan dan pertumbuhannya.
Bekal yang sehat dan higienis tidak lepas kaitannya dengan makanan yang
mengandung gizi yang seimbang sesuai dengan apa yang dibutuhkan anak. Bekal
yang sehat dan higienis memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi, selain
kandungan nutrisi yang dimiliki makanan adalah bagaimana makanan tersebut diolah
dan disajikan.
Dari hasil riset dan observasi yang telah dilakukan di Dinas Kesehatan Kota
Surakarta, maka didapat data berupa kriteria dan unsur-unsur makanan yang layak
untuk dijadikan bekal sehat dan higienis. Pada dasarnya, kandungan gizi dan nutrisi
dasar seperti karbohidrat, protein, vitamin, kalsium, yodium, besi dan mineral pokok
lainnya harus terkandung dalam makanan, karena nutrisi inilah yang paling berperan
penting dalam membantu proses tumbuh kembang anak. Usia Sekolah Dasar
35
merupakan usia dimana kondisi fisik anak sedang berkembang dan tumbuh dengan
maksimal, sehingga makanan dengan gizi lengkap dan seimbang diperlukan untuk
membantu pertumbuhan dengan optimal. Berikut kriteria dan unsur-unsur bekal sehat
dan higienis:
1. Memenuhi Gizi Seimbang
Anak usia Sekolah Dasar yang berusia sekitar 7-12 tahun merupakan masa-
masa pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan
yang optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian
terhadap kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan juga digalakan untuk
perkembangan mental yang mengacu pada skill anak. Asupan gizi diperlukan
untuk memenuhi keduanya, yaitu fisik dan mental anak. Karena tentunya fisik dan
mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling berkaitan. Makanan yang
kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ
lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk
itu keluarga adalah pihak pertama yang harus memperhatikan asupan gizi
anaknya.
Anak usia Sekolah Dasar tidak dapat ditebak, apa selera makan yang saat ini
sedang ia senangi. Perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, salah satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian
ibu terhadap pengaruh pola konsumsi makanan anak harus diperhatikan dan
diarahkan dengan baik, sehingga dapat memenuhi gizi yang diperlukan.
Zat gizi atau nutrisi adalah elemen yang ada dalam makanan yang dapat
dimanfaatkan secara langsung dalam tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, dan air. Zat gizi merupakan substansi yang diperoleh dari
makanan dan digunakan untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan
36
jaringan tubuh. Zat gizi dapat dibagi menjadi zat gizi organik dan zat gizi
anorganik. Zat gizi organik terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin.
Sedangkan zat gizi anorganik terdiri dari mineral dan air. Selain itu, zat gizi dapat
dikelompokkan berdasarkan sumbernya, berdasarkan fungsinya, dan berdasarkan
jumlahnya.
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat
gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh secara seimbang. Sebaliknya,
bila makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat
gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari
makanan. Bila dikelompokkan, ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh, yaitu:
a. Memberi energi
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan
protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh
untuk beraktivitas.
b. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh
Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu,
diperlukan unutk membentuk sel-se baru, memelihara, dan mengganti sels-sel
yang rusak. Dalam fungsi ketiga ini zat gizi dinamakan zat pembangun.
c. Mengatur proses tubuh
Protein, mineral, air, dan vitamin diperlukan untuk mengatur prose tubuh.
Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan vitamin
diperlukan sebagai pengatur dalam peroses-proses oksidasi, fungsi normal
saraf dan otot serta banyak peroses lain yang terjadi di dalam tubuh termasuk
proses penuaan.
37
Gizi yang diperlukan oleh anak dapat diperhatikan melalui Angka Kecukupan
Gizi (AKG). Angka Kecukupan Gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat
gizi yang diperlukan tubuh untuk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi
menurut kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi tertentu. Angka
kecukupan gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary requirements).
Angka kebutuhan gizi adalah jumlah zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan
seseorang untuk mempertajankan status gizi adekuat.
AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-
masing kelompok umur, gender, dan aktivitas fisik. Dalam penggunaannya, bila
kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang
berbeda dengan patokan yang digunakan, maka diperlukan penyesuaian. AKG
tidak dipergunakan untuk individu. Dalam menentukan AKG, perlu
dipertimbangkan setiap faktor yang berpengaruh terhadap absorpsi zat-zat gizi
atau efisiensi penggunaannya di dalam tubuh. Untuk sebagian zat gizi, sebagian
dari kebutuhan mungkin dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi suatu zat yang di
dalam tubuh kemudian dapat diubah menjadi zat gizi esensial. Pada kebanyakan
zat gizi, pencernaan dan atau absorpsinya tidak komplit, sehingga AKG yang
dianjurkan harus sudah memperhitungkan bagian zat gizi yang tidak dicerna.
Selain karbohidrat, lemak, dan protein, vitamin juga diperlukan untuk asupan
gizi yang optimal. Semua komponen tersebut sangat penting perannya dalam
pembentukan otot, tulang, sel-sel, dan mekanisme kerja otak. Selain itu, orangtua
disarankan untuk selalu membiasakan anak untuk minum susu. Kandungan makro
dan mikronutrien yang terkandung di dalam susu membantu pemenuhan
kebutuhan dan asupan gizi anak. Di dalam susu, terkandung kalsium dan protein
yang penting untuk proses pembentukan tulang dan otot, serta pertumbuhan otak
38
untuk meningkatkan fungsi kecerdasan otak. Makanan dengan kandungan gizi
seimbang, cukup energi dan zat gizi sesuai kebutuhan gizi anak sekolah bertujuan
mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal, berat badan normal serta
menurunkan resiko menderita penyakit kronis. Secara umum makanan dengan
gizi seimbang adalah setiap kali makan sebaiknya terdiri dari makanan pokok,
lauk pauk, sayuran dan buah. Atur jadwal makan sehari 3 kali makan utama, 2 kali
selingan dan susu cukup 2 kali.
2. Kualitas Bahan Makanan
Setiap gizi yang diperlukan dapat diperoleh melalui bahan makanan yang telah
banyak tersedia di pasaran. Secara umum disebutkan bahwa makanan gizi
seimbang adalah makanan dengan kriteria 4 sehat 5 sempurna. Kriteria ini terdiri
dari makanan pokok seperti nasi, jagung, singkong, roti, sagu, lauk pauk seperti
daging, telur, ikan, tahu, tempe, sayuran seperti bayam, kangkung, buncis, buah-
buahan seperti apel, mangga, dan yang terakhir sebagai penyempurna adalah susu.
Gambar 2. Piramida Makanan 4 Sehat 5 Sempurna Sumber: http:// www.frewaremini.com
39
Setiap bahan makanan tersebut mudah untuk didapatkan dan diolah. Selain
memperhatikan jenis bahan makanan, perlu diperhatikan pula kualitas dari bahan
makanan tersebut. Terdapat setidaknya 3 hal yang harus diperhatikan dalam
menyeleksi kualitas bahan makanan yang baik:
a. Segar dan tidak busuk
Bahan makanan yang segar akan lebih terjamin kualitasnya baik kualitas rasa
dan kandungan gizi. Bahan makanan yang lebih segar lebih banyak
mengandung gizi yang diperlukan.
b. Bersih dan bebas kuman penyakit
Kriteria ini mutlak diperlukan dalam menyeleksi bahan makanan yang dipilih.
Bahan makanan haruslah steril dan higienis agar tidak mengundang penyakit
bagi anak yang akan mengkonsumsinya.
c. Mudah dicerna dalam tubuh
Bahan makanan yang baik adalah bahan makanan yang telah matang
sehingga akan mudah dicerna oleh tubuh. Usia sekolah dasar merupakan usia
dimana anak masih memiliki pencernaan yang masih rentan, sehingga perlu
memilih bahan makanan yang lebih mudah dicerna agar tidak memberikan
gangguan pencernaan bagi anak.
3. Porsi yang Tepat
Usia sekolah dasar merupakan usia dimana anak akan melakukan sikap pilih-
pilih makanan. Anak akan lebih cenderung memilih makanan yang lebih
disukainya karena memiliki rasa yang menjadi favorit bagi si anak. Selain itu,
apabila tidak diatur dan diperhatikan, anak akan mengkonsumsi makanan secara
berlebihan atau justru sulit makan sehingga kurang dalam asupan gizinya. Jika
tidak dicegah, hal ini akan menimbulkan masalah kesehatan bagi si anak.
40
Sehingga, perlu dilakukan kiat-kiat tersendiri agar anak nantinya mampu
memperoleh gizi yang seimbang, salah satunya adalah dengan memberikan porsi
yang tepat. Jumlah konsumsi makanan utama atau pokok yang baik adalah 3 kali
sehari. Dalam sekali makan, harus memenuhi kebutuhan gizi dasar anak seperti
karbohidrat, protein, vitamin, lemak dan serat. Selain itu, perlu dihindari
memberikan makanan selingan atau camilan mendekati waktu makan utama, baik
sebelum makan maupun sesudah makan. Berikut adalah anjuran makan bagi anak
usia 7-12 tahun yang dapat diterapkan pada bekal anak:
a. Untuk anak usia 7-9 tahun sebanyak 1900 kalori per hari
Nasi 4 porsi penukar (1 p nasi = 150 gram)
Sayuran 3 porsi penukar (1 p sayuran = 100 gram)
Buah 3 porsi penukar (1 p buah = 100 gram)
Tempe 3 porsi penukar (1 p tempe = 50 gram)
Daging 2 porsi penukar (1 p daging = 50 gram)
Susu 1 porsi penukar (1 p susu = 200 ml susu = 1 gelas)
Minyak 5 porsi penukar (1 p minyak = 5 gram)
Gula 2 porsi penukar (1 p gula = 10 gram)
Tabel 1. Tabel Anjuran Makanan Anak Usia 7-9 Tahun Sumber: Data Dinas Kesehatan
b. Untuk anak laki-laki usia 10-12 tahun sebanyak 2000 kalori per hari
Nasi 5 porsi penukar (1 p nasi = 150 gram)
Sayuran 3 porsi penukar (1 p sayuran = 100 gram)
Buah 4 porsi penukar (1 p buah = 100 gram)
Tempe 3 porsi penukar (1 p tempe = 50 gram)
Daging 2½ porsi penukar (1 p daging = 50 gram)
41
Susu 1 porsi penukar (1 p susu = 200 ml susu = 1 gelas)
Minyak 5 porsi penukar (1 p minyak = 5 gram)
Gula 2 porsi penukar (1 p gula = 10 gram)
Tabel 2. Tabel Anjuran Makanan Anak Laki-laki Usia 10-12 Tahun Sumber: Data Dinas Kesehatan
c. Untuk anak perempuan usia 10-12 tahun sebanyak 2000 kalori per hari
Nasi 4 porsi penukar (1 p nasi = 150 gram)
Sayuran 3 porsi penukar (1 p sayuran = 100 gram)
Buah 4 porsi penukar (1 p buah = 100 gram)
Tempe 3 porsi penukar (1 p tempe = 50 gram)
Daging 2 porsi penukar (1 p daging = 50 gram)
Susu 1 porsi penukar (1 p susu = 200 ml susu = 1 gelas)
Minyak 5 porsi penukar (1 p minyak = 5 gram)
Gula 2 porsi penukar (1 p gula = 10 gram)
Tabel 3. Tabel Anjuran Makanan Anak Perempuan Usia 10-12 Tahun Sumber: Data Dinas Kesehatan
4. Pengolahan yang baik dan benar
Untuk mendapatkan hasil yang sempurna dalam mengolah makanan menjadi
asupan yang berguna untuk kesehatan tubuh, diperlukan pengetahuan mendasar
tentang baik buruknya ragam metode pengolahan pada makanan. Salah dalam
pengolahan makanan, bisa-bisa bahan makanan yang tadinya sudah sempurna
menyehatkan, malah dapat bersifat berbalik menyerang kesehatan. Disamping
pemilihan dan pengolahan bahan makanan, satu hal yang perlu diwaspadai ialah
pemilihan alat masak. Dianjurkan untuk tidak asal memilih dan menggunakan
42
peralatan masak dan memastikan peralatan masak yang digunakan tidak terlapisi
bahan kimia.
Cara mengolah dan memasak yang sehat berarti meminimalkan kerusakan
ataupun hilangnya nutrisi yang ada pada makanan karena proses memasak.
Setelah pemilihan bahan makanan yang tepat, masih ada beberapa kiat untuk
menghindari makanan yang ada untuk dikunjungi bakteri dan kuman selama
pengolahan makanan berlangsung.
a. Dianjurkan untuk memisahkan bahan makanan mentah berupa daging ternak,
unggas serta ikan dari bahan makanan lain. Juga menyimpan bahan-bahan
makanan di dalam wadah tertutup rapat. Hal ini bertujuan untuk menghindari
kontak kontak bahan makanan mentah dengan makanan jadi dan yang telah
dimasak. Karena bahan makanan mentah masih mengandung mikroorganisme
berbahaya yang dapat mencemari bahan makanan lain yang siap saji. Proses
kontaminasi dapat terjadi dimana saja, termasuk diantaranya pada saat proses
pemasakan maupun pada proses penyimpanan.
b. Pada saat proses pengolahan makanan, dianjurkan untuk menggunakan alat
masak yang berbeda setiap kali mempersiapkan bahan mentah. Seperti halnya
alat potong dan papan alas. Begitupun air yang digunakan untuk melumuri
daging mentah tidak boleh digunakan untuk bahan makanan yang telah siap
untuk dikonsumsi.
c. Untuk mempersiapkan makanan yang berkuah, harus memastikan air kuah
termasak hingga mendidih mencapai suhu 70°C. Pada khususnya pengolahan
masak daging ternak dan unggas, harus pastikan kaldu termasak berwarna
jernih dan tidak lagi merah muda. Hal ini untuk menjaga makanan aman dari
43
bakteri. Karena pada suhu 70°C-lah mikroorganisme dapat mati dalam waktu
hanya 30 detik.
d. Bagian dalam dari daging mentah pada umumnya bebas dari kuman. Bakteri
umumnya hidup di bagian luar daging. Memakan bagian dalam daging yang
masih merah tidaklah berbahaya. Namun pada daging cincang., daging
panggan gulung dan unggas, terdapat bakteri di keseluruhan sisinya.
e. Dianjurkan untuk tidak meninggalkan makanan yang telah dimasak pada
temperatur kamar lebih dari 2 jam. Makanan yang telah dimasak ataupun
makanan yang mudah rusak harus disimpan ke dalam lemari pendingin.
Begitu pula memanaskan makanan yang telah dimasak hingga matang (di atas
suhu 60°C) pada saat akan dihidangkan.
5. Penyajian
Menyajikan suatu susunan bekal perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu
syarat-syarat penyajian makanan, teknik penyajian makanan dan temperatur pada
makanan. Menyajikan bekal makanan haruslah sesuai dengan dengan jenis
makanannya. Untuk memenuhi penyajian bekal yang baik harus menjalankan
beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. Semua makanan panas harus disajikan dalam keadaan tertutup, dan makanan
dingin tidak perlu ditutup kecuali penyajiannya ke tempat yang terlalu jauh
dengan tempat pengolahan.
b. Semua jenis makanan diolah sesegera mungkin dan harus segera disajikan
sesaat setelah diolah, terutama untuk hidangan panas harus segera
dimasukkan pada kotak bekal yang tertutup.
c. Semua jenis hidangan yang telah siap dimasak harus ditempatkan ditempat
pemanas makanan agar kondisi panasnya tetap dipertahamkan sebelum
44
disajikan dalam bekal.
B. Dinas Kesehatan Kota Surakarta sebagai Pendukung Kampanye Bekal
Makanan Sehat dan Higienis
Gambar 3. Logo Dinas Kesehatan Kota Surakarta Sumber: http:// www.surakarta.go.id
Dinas kesehatan kota surakarta sebagai sponsor dari komik bekal sehat dan
higienis ini merupakan lembaga pemerintah yang mengawasi dan memperhatikan
bidang kesehatan masyarakat Kota Surakarta. Salah satu program utama dari dinas
kesehatan adalah menyusun profil kesehatan Kota Surakarta sebagai salah satu upaya
untuk memberikan gambaran atau informasi hasil-hasil yang telah dicapai dalam
pelaksanaan pembangunan di bidang kesehatan serta situasi daerah dan pencapaian
kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Kota Surakarta.
1 Visi dan misi
Dinas kesehatan Kota Surakarta memiliki visi: “Terwujudnya Masyarakat
Surakarta yang sehat, mandiri dan berbudaya”. Sesuai dengan tugas pokok dan
45
fungsinya maka Dinas Kesehatan Kota Surakarta adalah penggerak pembangunan
kesehatan guna terwujudnya masyarakat Surakarta yang sehat, mandiri dan
berbudaya.
Misi, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran organisasi kesehatan di Kota
Surakarta, yang bertanggung jawab secara teknis terhadap pencapaian tujuan dan
sasaran pembangunan kesehatan Kota Surakarta. Untuk mewujudkan visi tersebut
ada misi yang diemban yaitu:
a. Mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang paripurna
b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Kesehatan
c. Meningkatkan sistim kewaspadaan dini penanggulangan penyakit
d. Memantapkan manajemen kesehatan yang efektif, efisien dan akuntabel
e. Meningkatnya upaya promotif dan preventif untuk mewujudkan budaya
hidup bersih dan sehat serta kemandirian masyarakat.
f. Menggerakkan kemitraan dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan
2 Stuktur organisasi
Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas dipimpin oleh seorang Kepala
Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota
melalui Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kesehatan. Dalam mendapatkan data penelitian,
penulis mendapatkan sumber dari Bidang Promosi Kesehatan dan Bidang Upaya
Kesehatan. Susunan organisasi Dinas Kesehatan Kota Surakarta terdiri dari:
a. Kepala
b. Sekretariat, membawahkan:
1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
2) Subbagian Keuangan
46
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Promosi Kesehatan, membawahkan:
1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan
2) Seksi Manajemen Informasi Kesehatan
3) Seksi Pengembangan Promosi Kesehatan
d. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahkan:
1) Seksi Pencegahan Penyakit dan Penganggulangan KLB
2) Seksi Pengendalian Penyakit
3) Seksi Penyehatan Lingkungan
e. Bidang Upaya Kesehatan, membawahkan:
1) Seksi Pelayanan Kesehatan
2) Seksi Kefarmasian Makanan, Minuman dan Perbekalan Kesehatan
3) Seksi Akreditasi dan Registrasi
f. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, membawahkan:
1) Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan KB
2) Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat
3) Seksi Kesehatan Remaja dan Lansia
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
h. Kelompok Jabatan Fungsional
3 Program
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di Dinas Kesehatan Kota
Surakarta, didapatkan keterangan bahwa belum ada kegiatan maupun program
kampanye bekal sehat dan higienis yang disampaikan kepada pihak sekolah.
Dinas Kesehatan Kota Surakarta hanya sebatas mencatat data keterangan dan
status gizi anak-anak tanpa memberikan kempanye tentang bekal sehat.
47
C. Hasil Identifikasi Data
Consumer Insight dalam perancangan ini penulis peroleh melalui angket yang
telah penulis bagikan kepada 3 sekolah dasar yang ada di Kota Surakarta. Sekolah
Dasar yang dipilih antara lain adalah SD Negeri 15, SD Kasatriyan, dan SD
Marsudirini. Angket sengaja penulis rancang dengan bahasa yang tidak begitu formal
agar mudah dimengerti oleh anak-anak, kemudian dalam prosesnya penulis juga
menjelaskan setiap nomornya untuk meningkatkan pemahaman responden. Melalui
kegiatan penyebaran angket ini penulis berhasil mendapatkan 45 responden yang
terdiri dari anak-anak SD kelas 1 hingga 6 dengan kisaran usia 7 hingga 12 tahun.
Pertanyaan dan persentase angket juga diidentifikasi sebagai berikut:
1. Apakah kalian sering membawa bekal ke sekolah?
a. Ya
b. Tidak
Hasil analisa:
Hasil angket menunjukkan, dari 45 anak hanya 25 anak (56%) yang telah
biasa membawa bekal ke sekolah. Selebihnya lebih terbiasa untuk
membeli jajanan yang telah tersedia di sekolah untuk dijadikan bekal.
Ya#Tidak#
48
2. Kalian lebih suka membawa bekal atau jajan di sekolah?
a. Membawa bekal
b. Jajan
Hasil analisa:
Hasil angket menunjukkan, sejumlah 19 anak (42%) lebih suka untuk jajan
di sekolah daripada membawa dan mengkonsumsi bekal dari rumah. Dari
hasil ini menunjukkan, meski terdapat beberapa anak yang telah sering dan
terbiasa membawa bekal tidak selalu menyukai bekalnya, termasuk dari
jenis makanan yang dijadikan bekal.
3. Apakah orang tua kalian lebih sering membawakan bekal atau uang saku untuk
jajan di sekolah?
a. Membawakan bekal
b. Uang saku untuk jajan
Membawa#Bekal#Jajan#
49
Hasil analisa:
Hasil angket menunjukkan bahwa 24 dari 45 anak atau 53% responden
mengaku dibawakan bekal oleh orang tuanya dari rumah. Hasil ini juga
menunjukkan bahwa anak yang telah dibawakan bekal tidak selalu
memakan bekalnya. Karena meskipun jumlah anak yang telah dibawakan
bekal mencapai lebih dari 50% responden, tetapi tidak semuanya
menyukai dan memakan bekal yang mereka bawa.
4. Apakah di sekolah kalian terdapat kantin?
a. Ada
b. Tidak ada
Membawakan#Bekal#Uang#Saku#
Ada#Tidak#Ada#
50
Hasil analisa:
Di setiap sekolah yang dipilih telah memiliki kantin. Hal ini menjadi salah
satu faktor utama anak-anak lebih suka membeli makanan karena lebih
banyak banyak pilihan makanan yang mereka sukai untuk dikonsumsi di
sekolah.
5. Apakah di sekolah kalian terdapat penjual jajanan seperti Pop Ice, gorengan, dan
lain-lain?
a. Ada
b. Tidak ada
Hasil analisa:
Hasil dari angket menunjukkan bahwa di setiap sekolah yang dipilih
sebagai wakil responden terdapat penjual jajanan yang menjajakan
berbagai makanan dan minuman. Hal ini juga yang menjadi faktor penarik
bagi anak-anak sehingga lebih suka untuk membeli dan mengkonsumsi
makanan yang dijajakan di area sekolah.
6. Apakah kalian tau manfaat bekal?
a. Tau
b. Tidak tahu
Ada#Tidak#Ada#
51
Hasil analisa:
Hasil angket menunjukkan, dari 45 anak terdapat 40 anak (89%) yang
mengaku mengetahui manfaat dari bekal. Hasil ini menunjukkan bahwa
pengetahuan anak-anak tentang manfaat bekal tidak berbanding lurus
dengan konsumsi bekal di sekolah, karena masih sedikit jumlah anak yang
lebih suka dan lebih sering mengkonsumsi bekal makanan yang telah
dibawakan dari rumah.
7. Kalian lebih suka makanan apa untuk dijadikan bekal?
a. Nasi, sayur dan lauk
b. Makanan instan seperti mie, sosis, nugget
c. Roti
Tau#Tidak#Tau#
Nasi,#Sayur#dan#Lauk#Makanan#Instan#(Mie,#Sosi,#Nugget)#Roti#
52
Hasil analisa:
Hasil angket menunjukkan, dari ketiga jenis makanan yang menjadi
pilihan, nasi, sayur dan lauk menempati posisi paling banyak (48%)
sebagai makanan yang paling sering dijadikan bekal.
8. Apakah kalian suka membaca komik?
a. Suka
b. Tidak suka
Hasil analisa:
Hasil angket menunjukkan bahwa sebanyak 41 anak (91%) mengaku
menyukai komik sebagai buku bacaan. Hasil ini menunjukkan bahwa
tingginya minat anak-anak pada buku komik, sehingga diharapkan
pemilihan komik sebagai media kampanye dapat tepat sasaran dan dapat
menyampaikan pesan dengan baik pada anak-anak.
9. Komik apa saja yang pernah kalian baca?
Hasil analisa:
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan isian, untuk mencari gambaran uum
tentang gaya komik yang paling disukai anak-anak. Dari hasil angket yang
didapat menunjukkan bahwa Doraemon, Naruto dan Donald Duck menempati
posisi komik yang paling banyak dibaca oleh anak2.
Suka#Tidak#Suka#
53
10. Apakah kalian pernah membaca buku tentang bekal sehat?
a. Pernah
b. Tidak pernah
Hasil analisa:
Hasil angket menunjukkan dari 45 anak, hanya 26 anak (58%) yang
mengaku pernah membaca buku tentang bekal sehat dan higienis berupa
buku cerita bergambar.
11. Jika pernah, dimana kalian membacanya?
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan isian, dan dari 20 anak yang mengaku
pernah membaca buku tentang bekal sehat mengatakan bahwa mereka
membaca buku tersebut di rumah.
12. Pilihlah salah satu jenis gambar yang kalian suka!
a. b.
Pernah#Tidak#Pernah#
54
Hasil analisa:
Dari hasil angket menunjukkan anak-anak lebih menyukai tipe gambar (a)
yaitu sejumlah 38 anak (84%). Hasil angket ini menunjukkan anak-anak lebih
menyukai penggambaran karakter tokoh yang terkesan kuat dan memiliki
warna yang cerah serta penggambaran anatomi yang hampir sesuai dengan
aslinya.
13. Pilihlah warna yang kalian sukai!
a.
b.
a#b#
a#b#
55
Hasil analisa:
Hasil angket menunjukkan, sebanyak 39 anak (87%) lebih menyukai pilihan
warna (b). hal ini menunjukkan anak-anak lebih menyukai jenis warna yang
cerah dan memiliki saturasi warna yang tinggi.
14. Pilihlah gambar yang kalian sukai!
a.
b.
a#b#
56
Hasil analisa:
Hasil angket menunjukkan sejumlah 35 anak (78%) lebih menyukai gaya
gambar (b) yang tidak flat dan memiliki line dengan warna yang cerah. Hasil
ini menunjukkan anak-anak lebih menyukai gaya gambar yang tidak terlalu
realistis dan memiliki gaya gambar yang lucu.
15. Pilihlah jenis tulisan yang kalian suka!
a. Komik Bekal Sehat dan Higienis
b. Komik Bekal Sehat dan Higienis
c. Komik Bekal Sehat dan Higienis
Hasil analisa:
Hasil angket menunjukkan sebanyak 25 anak (55%) memilih jenis font (a), 13
anak (29%) memilih jenis font (b) dan sisanya (16%) memilih jenis font (c).
Hasil ini menunjukkan anak-anak lebih menyukai jenis font dekoratif dengan
karakter huruf yang tebal dan bersudut tajam.
a#b#c#
57
D. Komparasi
1. Komik Pengetahuan Dasar “Why?” Makanan dan Gizi
Gambar 4. Komik Pengetahuan Dasar “Why?”
Komik pengetahuan dasar ini berisi tentang penjelasan berbagai macam
makanan sehat dan gizi yang ada pada makanan. Dalam menampilkan materi
tentang makanan dan gizi, komik ini memakai berbagai karakter komik sebagai
penuntun cerita yang membantu pembaca terutama anak-anak dalam memahami
isi komik yang disampaikan. Selain menyediakan materi pengetahuan tentang
berbagai macam makanan sehat dan gizi, cerita juga melibatkan unsur fantasi
yang ditunjukkan melalui karakter komik dan cerita agar konten yang ditampilkan
menarik untuk dibaca oleh anak-anak. Cerita yang dibuat dengan menampilkan
58
berbagai peristiwa yang berkaitan dengan makanan sehat, kebugaran, juga tentang
berbagai macam pengetahuan khusus tentang makanan seperti kemasan makanan,
makanan hasil pertanian, dan lain sebagainya. Tidak hanya menceritakan melaui
peristiwa, namun isi komik juga memberikan sisipan materi detail tentang
makanan dan gizi.
a. Manfaat Edukasi
Manfaat edukasi utama yang didapatkan dari komik ini adalah anak-anak
akan mendapat pengetahuan secara jelas tentang makanan sehat dan gizi yang
terkandung dalam makanan. Selain itu, komik ini juga memberikan
pengetahuan tentang bagaimana menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh.
Selain menyajikan pengetahuan, komik ini juga menjadi himbauan tersendiri
bagi anak-anak untuk menjaga asupan makanan dan gizi yang mereka terima
agar membantu pertumbuhan secara optimal.
b. Target Market
Dari segi cerita, materi dan penokohan, komik ini jelas ditujukan untuk
kalangan anak-anak usia Sekolah Dasar. Segmentasi yang dituju merupakan
anak-anak baik laki-laki dan perempuan, tidak memandang perbedaan agama
dan status sosial. Terutama anak-anak dengan pengetahuan yang kurang akan
pentingnya makanan sehat dan bergizi.
c. Strategi Komunikasi Visual
Komik ini merupakan salah satu produk edukasi yang diperjualbelikan
secara umum, sehingga mudah didapatkan karena distribusinya yang melalui
59
toko buku. Selain itu, tidak ada strategi promosi khusus yang dilakukan dalam
memasarkan komik tersebut.
d. Tampilan Visual
Gambar 5. Tampilan Visual Komik Pengetahuan Dasar “Why?”
Komik pengetahuan dasar ini menggabungkan antara ilustrasi dengan foto
sebagai komponen komik. Ilustrasi berupa karakter komik dan latar cerita
digunakan dalam membantu membangun alur cerita, sedangkan foto
digunakan dalam membantu menjelaskan materi yang disampaikan.
60
2. Komik Sains KUARK Edisi “Yang Alat Geraknya Ada Empat”
Gambar 6. Komik Sains KUARK
Komik Sains KUARK merupakan komik edukasi kelas olimpiade, dimana
materi yang disampaikan di dalam komik merupakan materi-materi yang muncul
dalam olimpiade. Selain menyajikan cerita bergambar melalui panel seperti komik
pada umumnya, komik ini juga berisi soal-soal latihan olimpiade yang disusun
oleh KUARK. Dalam satu edisi komik KUARK, terdapat berbagai macam judul
cerita sesuai dengan materi olimpiade yang dirangkum menjadi sebuah komik
pendek dan digabungkan menjadi sebuah buku komik sains.
61
a. Manfaat Edukasi
Manfaat edukasi utama dari komik ini adalah terdapat materi pengetahuan
sains tingkat sekolah dasar tentang biologi, fisika, astronomi, ekologi dan lain
sebagainya. Materi ini dikhususkan mengandung pengetahuan-pengetahuan
yang merupakan materi olimpiade tingkat sekolah dasar, dengan kompetensi
dasar pada setiap judul cerita komik pendek yang ada dalam komik sains
KUARK.
b. Target Market
Dari segi cerita dan materi, komik ini jelas ditujukan untuk kalangan
anak-anak usia Sekolah Dasar. Segmentasi yang dituju merupakan anak-anak
baik laki-laki dan perempuan, tidak memandang perbedaan agama dan status
sosial. Terutama anak-anak yang telah dipersiapkan untuk mengikuti
olimpiade tingkat sekolah dasar.
c. Strategi Komunikasi Visual
Komik ini merupakan salah satu produk edukasi yang diperjualbelikan
secara umum, sehingga mudah didapatkan karena distribusinya yang melalui
toko buku. Selain itu, tidak ada strategi promosi khusus yang dilakukan dalam
memasarkan komik tersebut.
62
d. Tampilan Visual
Gambar 7. Tampilan Visual Komik Sains KUARK
Komik Sains KUARK menggabungkan antara ilustrasi dengan foto
sebagai komponen komik. Ilustrasi berupa karakter komik dan latar cerita
digunakan dalam membantu membangun alur cerita, sedangkan foto
digunakan dalam membantu menjelaskan materi yang disampaikan.
63
Analisa
Komik Bekal Sehat dan Higienis
Komik Pengetahuan Dasar “Why?”
Makanan dan Gizi
Komik Sains KUARK
Strength
1. Produk mampu menjadi inovasi baru
dalam memberikan pengetahuan dasar
tentang makanan bekal yang sehat dan
higienis serta gizi yang ada dalam
makanan.
2. Menggunakan ide cerita konsisten yang
menggabungkan unsur fantasi dengan
pengetahuan, sehingga lebih menarik
minat dan memudahkan pemahaman
anak-anak.
3. Menghadirkan visualisasi dengan warna
1. Komik memberikan pengetahuan
tentang makanan dan gizi juga
memberikan pengetahuan tentang
menjaga kebugaran tubuh.
2. Pengetahuan yang disajikan sangat
lengkap menjadikan buku komik
edukasi “Why?” mampu memenuhi
syarat sebagai buku edukasi.
3. Dapat digunakan oleh orang tau
sebagai panduan lengkap dalam
menyeleksi makanan.
1. Selain menyajikan materi
pengetahuan, juga
menyertakan soal-soal
olimpiade yang dapat
digunakan sebagai kisi-
kisi.
64
cerah dan gaya gambar yang disukai
anak-anak, serta bentuk visual dan gaya
cerita serta gaya gambar karakter tokoh
yang unik dan sesuai dengan target
audience mampu menjadi komponen
unggulan komik.
Weakness
1. Hanya menyajikan informasi tentang
gizi pokok tanpa informasi mendetail
tentang makanan sehat karena
menyesuaikan dengan umur target
audience yang mencakup anak usia
Sekolah Dasar dari tingkat paling
bawah yaitu kelas 1 hingga tingkat akhir
1. Gaya gambar yang kurang menarik,
warna dengan saturasi rendah serta
penempatan komposisi antara
gambar ilustrasi dan foto yang tidak
rapi mengurangi daya tarik komik.
2. Hanya menyampaikan inforrmasi
mendetail mengenai makanan sehat
1. Gaya gambar dan
penokohan serta cerita
yang tidak konsisten.
2. Materi yang disampaikan
sebatas materi olimpiade,
sehingga hanya
menekankan pada materi
65
yaitu kelas 6. dan kandungan gizi tanpa
menjelaskan manfaat lebih lanjut
sebagai bekal sehat dan higienis.
tanpa memperhatikan
unsur cerita dan
penokohan yang menarik.
Opportunity
1. Produk edukasi berupa komik tentang
bekal makanan sehat dan higienis belum
ada, sehingga memiliki peluang yang
baik.
2. Inovasi cerita yang menggabungkan
antara edukasi dan entertainment akan
mampu menarik lebih banyak minat
anak untuk membaca.
1. Kehadiran komik sebagai inovasi
baru buku panduan lengkap
mengenai makanan sehat dan
kandungan gizi yang lengkap
menjadi daya tarik pula bagi orang
tua untuk dijadikan komik edukasi
bagi anak-anak.
1. Menjadi terobosan baru
bagi buku materi
olimpiade karena dikemas
dalam bentuk komik sains.
Threat
1. Kehadiran komik edukasi lain tentang
makanan sehat dan gizi makanan yang
menyajikan informasi lebih detail akan
1. Kehadiran komik bekal sehat dan
higienis yang memiliki jalan cerita
dan penokohan yang unik disertai
1. Kehadiran komik bekal
sehat dan higienis yang
memiliki jalan cerita yang
66
menjadi pesaing berat bagi komik bekal
sehat dan higienis.
penggabungan dengan materi
edukasi akan menjadi ancaman
tersendiri.
konsisten dan gaya cerita
serta gaya ilustrasi yang
lebih menarik akan
menjadi ancaman.