BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN...

20
19 BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN 3.1. Gambaran Umum Jemaat GPIB Silo Cengkareng GPIB Silo DKI Jakarta terletak di Jln Akik no 13 A komplek Permata Cengkareng kelurahan Kedaung Kaliangke Jakarta Barat, gereja ini masuk dalam musyawarah pelayanan Jakarta Barat. Mata pencarian penduduk di daerah ini rata-rata wiraswasta, karyawan swasta, dan PNS. Mayoritas yang berada di daerah ini memeluk agama Kristen. Keadaan penduduk dalam wilayah pelayanan GPIB Silo DKI Jakarta adalah etnis pendatang yaitu etnis Maluku dan Minahasa. Walaupun ini di daerah Jakarta tetapi etnis Jawa di daerah ini minoritas sedangkan yang mayoritas adalah Etnis Maluku sehingga daerah ini sering disebut sebagai kampung Ambon. 1 3.1.1. Asal Mula Jemaat GPIB Silo Jemaat GPIB SILO adalah warga yang berasal dari gedung STOVIA (AMS GEBOUW), Jl Abdurahman saleh 26, gedung Mulo Menjangan Jl Kwini I No 1, Gedung Derde School Jl Kwini II No 9 dan Arabische school Jl Abdurahman Saleh no 8, Jakarta- Pusat. Sehubungan dengan keberadaan warga tersebut maka Jemaat Silo masuk dalam sektor pelayanan IV, mereka dipindahkan kewilayah Pedongkelan Jakarta Barat menggunakan kendaraan Truk TNI AD tanggal 17 Maret 1973. Rombongan pertama meninggalkan lokasi, kemudian rombongan kedua 17 September 1973. Proses relokasi kedua ini tidak mengalami kesulitan karena terjadi dalam musim kemarau. Pada tanggal 1 April 1973 dilaksanakan kebaktian pertama diruang ibadah yang sederhana dengan ukuran +/-8m x 8m, berbentuk segitiga dengan kapasitas 100 orang, dengan bertelanjang kaki mereka harus menempuh 1 H. Goeltom dkk, Sejarah GPIB Silo, (Jakarta: GPIB Silo, 2003), hlm. 5-7

Transcript of BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN...

Page 1: BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6848/3/T1_712008028_BAB III... · Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di

19

BAB III

GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN

3.1. Gambaran Umum Jemaat GPIB Silo Cengkareng

GPIB Silo DKI Jakarta terletak di Jln Akik no 13 A komplek Permata Cengkareng

kelurahan Kedaung Kaliangke Jakarta Barat, gereja ini masuk dalam musyawarah pelayanan

Jakarta Barat. Mata pencarian penduduk di daerah ini rata-rata wiraswasta, karyawan swasta, dan

PNS. Mayoritas yang berada di daerah ini memeluk agama Kristen. Keadaan penduduk dalam

wilayah pelayanan GPIB Silo DKI Jakarta adalah etnis pendatang yaitu etnis Maluku dan

Minahasa. Walaupun ini di daerah Jakarta tetapi etnis Jawa di daerah ini minoritas sedangkan

yang mayoritas adalah Etnis Maluku sehingga daerah ini sering disebut sebagai kampung

Ambon.1

3.1.1. Asal Mula Jemaat GPIB Silo

Jemaat GPIB SILO adalah warga yang berasal dari gedung STOVIA (AMS

GEBOUW), Jl Abdurahman saleh 26, gedung Mulo Menjangan Jl Kwini I No 1, Gedung

Derde School Jl Kwini II No 9 dan Arabische school Jl Abdurahman Saleh no 8, Jakarta-

Pusat. Sehubungan dengan keberadaan warga tersebut maka Jemaat Silo masuk dalam sektor

pelayanan IV, mereka dipindahkan kewilayah Pedongkelan Jakarta Barat menggunakan

kendaraan Truk TNI AD tanggal 17 Maret 1973. Rombongan pertama meninggalkan lokasi,

kemudian rombongan kedua 17 September 1973. Proses relokasi kedua ini tidak mengalami

kesulitan karena terjadi dalam musim kemarau. Pada tanggal 1 April 1973 dilaksanakan

kebaktian pertama diruang ibadah yang sederhana dengan ukuran +/-8m x 8m, berbentuk

segitiga dengan kapasitas 100 orang, dengan bertelanjang kaki mereka harus menempuh

1 H. Goeltom dkk, Sejarah GPIB Silo, (Jakarta: GPIB Silo, 2003), hlm. 5-7

Page 2: BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6848/3/T1_712008028_BAB III... · Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di

20

jarak panjang dengan bubur lumpur, kondisi jalan seperti ini menyulitkan para presbiter

mendapatkan pelayanan Firman untuk kebaktian minggu.2

Atas prakarsa Gubernur DKI pada masa itu Bpk Ali Sadikin yang telah menyediakan

tempat Ibadah dan rumah sederhana untuk masing-masing warga, dengan keadaan tempat

tinggal setengah tembok, dinding gedek, lantai semen tanpa listrik dan tanpa fasilitas air

minum (PAM). Pasokan air dialirkan melalui kencir angin, kamar tidur dan ruang tamu

berukuran kecil, WC dan dapur harus disediakan sendiri. Kondisi jalan sangat rusak belum

beraspal hanya tanah bekas sawah saja sehingga jika musim hujan tiba semakin parah. Anak-

anak pergi sekolah dan orang yang bekerja dengan meletakan sapatu di atas pundak melewati

jalan berlumpur, tetapi semua ini tidak memutuskan semangat jemaat untuk maju. Situasi dan

kondisi jemaat saat itu berada dalam ekonomi yang rata-rata berstatus menengah ke bawah.3

3.1.2. Sejarah Perkembangan Jemaat

Pada tanggal 28 Desember 1985 ketua Majelis Sinode XII Pdt.B. Simauw dan Pdt

Mr. Sahidi selaku pendeta dan ketua majelis menahbiskan rumah ibadah yang diberi nama

Silo. Silo memiliki makna dan pengertian yang tersirat dalam I Samuel I:1-8. Pada tanggal 17

Maret 1973 adalah saatnya rombongan pertama warga gedung AMS (STOVIA)

meninggalkan lokasi Jl. Abdurachman Saleh 26 untuk menetap di Pendongkelan Kelurahan

Kapuk. Pada tanggal 31 Maret 1973 seluruh lokasi gedung AMS telah dikosongkan dan

seluruh penghuni sudah menempati rumah yang disediakan. Di samping itu jemaat mulai

beribadah dalam gereja darurat yang berukuran 8x8 m dan berbentuk segi tiga dengan daya

tampung + 100 orang. Untuk memperoleh gedung ini dari PEMDA DKI, maka dalam rapat

pleno majelis jemaat GPIB Imanuel diwakili oleh Dkn W.J. Soumokil selaku penghubung

2 Sejarah GPIB Silo, hlm. 10

3 Ibid, hlm. 12-13

Page 3: BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6848/3/T1_712008028_BAB III... · Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di

21

memohon agar warga pindahan yang direlokasi agar memiliki tempat ibadah dengan nama

Silo. Surat keputusan ini diserahkan kepada K.L. Patipeilohy dalam kedudukannya sebagai

vikaris GPIB jemaat Imanuel dengan dasar permohonan antara lain karena mereka telah

memiliki tempat ibadah dengan nama Silo di gedung Stovia tersebut.

Perkembangan selanjutnya sampai dengan hadir gedung gereja ini dan

pemanfaatannya ditangani oleh Dkn. A. Pattisina dengan hasrat dan kesadaran untuk

memiliki gedung gereja agar dapat beribadah dengan tenang hal ini dilakukan karena ada

rencana dari PEMDA. DKI untuk memanfaatkan gedung ini oleh semua denominasi yang

ada dibawah kordinasi GPIB. Kebaktian I dipimpin oleh Pdt. Gerard Siwi (alm). Sampai 30

September 1973 jumlah presbiter enam orang. Kegiatan pelayanan dilaksanakan setiap

minggu terdiri dari ibadah minggu, KA/KR (PA), PW, GP, Kebaktian keluarga dilaksanakan

di rumah-rumah. Status sebagai sektor empat jemaat GPIB Imanuel ditingkatkan menjadi

jemaat dalam persiapan untuk didewasakan melalui surat majelis sinode 087/75/M/S

XI/KPTS tanggal 29 maret 1975.4

Setelah satu tahun berstatus sektor pelayanan IV jemaat GPIB Imanuel yang

kemudian menjadi bagian jemaat per 1 april 1974 yang ditingkatkan menjadi Jemaat yang

didewasakan berdasarkan surat majelis Jemaat Sinode No 087/75/M.S. IX /KPTS pada

tanggal 29 maret 1975. Permohonan pendewasaan disetujui oleh majelis jemaat Sinode

dengan SK No 345/75/M.S./IX/KPTS tanggal 19 Desember 1975, pembangunan gedung

gereja dilaksanakan pada saat pimpinan Pdt T,H Inswiadji,M.Th (alm). Penggalangan dana

dibantu juga oleh PT. kaliman atas prakarsa Bpk Pnt A.M Telussa (alm) yang diresmikan

oleh ketua Majelis sinode XI Pdt A.J Sahetapy-Engel, MTh pada ibadah kebaktian pagi jam

08.30 WIB tanggal 28-Des- 1975 di gedung gereja yang kemudian ditetapkan sebagai hari

4 Sejarah GPIB Silo, hlm. 14

Page 4: BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6848/3/T1_712008028_BAB III... · Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di

22

lahirnya GPIB Jemaat SILO. Dalam proses pendewasaan itu maka diadakan pembangunan

berikutnya sehingga mencapai kesempurnaan yang kemudian ditahbiskan menjadi jemaat

dewasa dengan penandatanganan prasasti oleh Pdt B. Simauw (Alm) selaku Ketua majelis

sinode XII dan Pdt M.R Sahidi pada Ibadah HUT GPIB Silo yang ke-10 tanggal 28

Desember 1985 yang diresmikan pula oleh Gubernur DKI Jakarta Bpk R.Soeprapto.5

Demikianlah sejarah perkembangan GPIB „Silo” dari gedung STOVIA sampai di

komplek Permata (Komplek Ambon), dengan 3 Pos pelayanan (Bojong, Paspamres, dan

Kodam) yang pendewasaannya dimulai dari tahun 29 Maret 1975 sampai saat ini yang

usianya mencapai 35 Tahun.

3.2. Latar Belakang Kehidupan jemaat

3.2.1. Kebutuhan dan Persoalan Jemaat.

Jemaat Silo di bagi atas 3 pos pelayanan, yakni 1 gereja induk dan 7 sektor

pelayanan. Akan tetapi jemaat yang ada di pos pelayanan perlu mendapat perhatian maka

yang jemaat butuhkan adalah penambahan Pendeta Jemaat atau minimal ada vikaris yang

bersedia membantu pelayanan di gereja tersebut. Hal ini dikarenakan pendeta yang ada hanya

satu pendeta jemaat dan hal ini sangat tidak efektif untuk dijalankan. Akibat dari kurang

tenaga pelayanan maka pada akhirnya beberapa pelayanan tidak dapat dilayani dengan baik

oleh sebab kekurangan tenaga layanan, dalam hal ini figure seorang pendeta. Dan juga

jemaat kurang mendapat perhatian yang maksimal dari pendeta. Adapun majelis yang

dipersiapkan serta yang ditugaskan untuk melayani dalam setiap bidang kategorial pelayanan

telah ada, akan tetapi pada dasarnya tidak berlatar belakang teologi sehingga ilmu yang

disampaikan pun hanya sebatas pengalaman spiritual. Pendeta pun tidak bisa mengevaluasi

pelayananya, sehingga paling tidak harus ada yang bisa dijadikan tempat sharing setiap acara

5 inri, Laporan hasil PPL enam, (Salatiga: 2011), hlm. 10

Page 5: BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6848/3/T1_712008028_BAB III... · Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di

23

pelayanan yang ada sehingga majelis yang bertugas memahami kekurangannya untuk lebih

diperhatikan dan supaya menjadi lebih baik lagi dalam setiap pelayanan.

Selain itu gereja Silo juga berada dalam dilema melihat kehidupan jemaat yang

melakukan hal yang tidak baik yaitu menjual Narkoba bahkan juga sebagai pemakai obat

terlarang tersebut. Hal yang lebih ironis lagi yaitu kehidupan sebagian jemaat yang

melakukan hal ini menghidupi keluarganya dengan hasil penjualan obat tersebut. Hal

tersebut merupakan pergumulan dan persoalan yang berat, dan hal ini pula menjadi

pergumulan khusus dari Pendeta jemaat Silo. Mengapa dikatakan Gereja Silo mengalami

dilema karena Gereja di satu sisi mendoakan agar jemaatnya kembali pada jalan yang benar

sedangkan di sisi lain jemaat masih mengharapakan dana untuk kegiatan tertentu dari penjual

atau Bandar obat tersebut. Bahkan Gereja diberikan persembahan oleh orang tertentu dari

hasilnya menjual narkoba, di samping itu juga majelis Jemaat ada juga yang mendukung hal

ini. Gereja Silo sekarang terus mengumuli akan hal ini, dengan sebuah harapan bahwa

pemulihan terjadi di jemaat Silo. Jemaat Silo sampai dikatakan sudah seperti ” Sodom dan

gemora”. Berkaitan dengan hal tersebut, maka gereja sudah melakukan pembinaan dan terus

menerus bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasionak (BNN), tetapi belum ada hasil

yang terlihat.

3.2.2. Masuknya Narkoba

Lokasi jemaat GPIB Silo disebut juga sebagai kampung Ambon (karena banyak orang

Ambon) merupakan bekas asrama tentara di Kwitang, Senen. Mereka dipindahkan di tempat

baru, dengan lapangan pekerjaan terbatas, sehingga hanya dengan jual narkoba mereka

mudah melakukannya. Pekerjaan awal ketika mereka dipindahkan ke Cengkareng adalah

perjudian, baik itu togel, sabung ayam, pekyu, liong fu dan tasio juga meramaikan kehidupan

Page 6: BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6848/3/T1_712008028_BAB III... · Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di

24

kompleks ini, terkadang kehadiran permainan judi, terutama sabung ayam di sekitar lahan

kosong RT.05 menganggu warga. Mobil-mobil berdatangan dari luar kompleks untuk

memarkirkan mobilnya di jalan-jalan antar blok kompleks siang malam. Dengan pemainnya

datang dari beragam kalangan. Selain itu juga, sering terjadi pemalakan, perselisihan yang

berakibat pada tindak kekerasan, perkelahian, ancaman, penghakiman oleh warga terhadap

mereka yang menjadi informan pihak aparat keamanan juga terjadi. Sehingga banyak juga

kerabat dan teman-teman warga yang enggan datang ke kompleks ini. Apalagi mereka yang

pernah mengalami dicurigai warga sebagai cepu/mata-mata aparat keamanan.6

Narkoba merupakan bisnis utama di kampung Ambon (mayoritas jemaat GPIB Silo

Cengkareng) meski tidak semua warganya terlibat. Beberapa kali Polisi dan BNN melakukan

razia di Kampung Ambon namun bisnis itu tetap eksis dan makin subur. Setiap anggota

polisi akan ditolak sedang terhadap orang asing akan dicurigai dan diawasi sampai kemudian

dianggap sebagai pihak yang aman.

Sejarah Kampung Ambon di Cengkareng bermula dari kebijakan Gubernur DKI

Jakarta, Ali Sadikin, untuk memindahkan orang-orang Ambon yang menetap di kawasan

Senen dan Kwitang, Jakarta Pusat, ke pinggiran kota pada 1973. Dipilihlah lokasi di

Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di lokasi itu dibangun Perumahan

Permata untuk menampung orang Ambon pindahan tersebut.Sekarang diperkirakan ada

2.000 kepala keluarga.Mereka menempati beberapa RT di Perumahan Permata.

Pada tahun 1990-an peredaran narkoba bermula meski masih kecil-kecilan. Tahun

berganti tahun, Kampung Ambon mengalami perubahan.Selain mayoritas penduduknya dari

Ambon, kini warganya telah bercampur baur dengan para pendatang dari beragam

6 Badan Narkotika Nasional. Majalah: Sinar; Media Informasi dan Komunikasi, edisi-3 (Jakarta: PT

Alberta Media, 2010) hlm.16-17

Page 7: BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6848/3/T1_712008028_BAB III... · Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di

25

etnis.Transformasi sebagian besar masyarakat Kampung Ambon menjadi pebisnis narkoba

tidak berjalan cepat.Terdapat rentang waktu yang panjang dengan berbagai kejadian yang

kemudian mengarahkan Kampung Ambon seperti yang sekarang dikenal.

Ada tiga faktor yang dapat membawa pengaruh sehingga seseorang melakukan

tindakan kriminal. Yang pertama adalah pengaruh awal, seperti latar belakang dan keturunan.

Yang kedua adalah keadaan masa kini, di mana ia tinggal, apakah ia memiliki pekerjaan dan

adakah krisis dalam hidupnya. Sedangkan yang ketiga adalah keadaan sesaat sebelum

melakukan tindakan kriminal, apa yang ia rasakan, apa yang ia pikirkan, apakah tindakannya

berresiko, seberapa mudahnya ia melakukan tindakan kriminal itu.7

Seseorang tidak perlu memiliki ketiga faktor tersebut untuk melakukan tindakan

kriminal. Pada berbagai teori kriminal, seseorang cukup hanya memenuhi satu faktor untuk

kemudian melakukan perbuatan kriminal. Di Kampung Ambon, ketiga faktor tersebut

bersenyawa dan membentuk pribadi manusia pelaku kriminal. Pada faktor pertama, warga

diikat erat oleh kesamaan latar belakang, baik sebagai sesama orang Ambon/Maluku atau

latar belakang penderitaan yang sama. Faktor kedua yang berperan menyatukan kelompok ini

adalah faktor ekonomi. Kesulitan mendapatkan pekerjaan dengan dasar pendidikan yang

hampir tidak ada menjadikan warga kampung Ambon menyiasati beratnya hidup di ibukota.

Demikian pula faktor ketiga, beban hidup yang berat ditambah iming-iming keuntungan yang

besar membuat bisnis narkoba menjadi salah satu pilihan yang rasional bagi warga Kampung

Ambon (jemaat GPIB Silo). 8

3.2.3. Jenis-jenis narkotika dan dampaknya

7 Badan Narkotika Nasional. Majalah: Sinar; Media Informasi dan Komunikasi, hlm.16-17

8 Badan Narkotika Nasional, Mengenal Penyalahgunaan Narkoba (Jakarta: IPEBI, 2009), hlm. 37-41

Page 8: BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6848/3/T1_712008028_BAB III... · Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di

26

Jenis-jenis yang dijual oleh bandar dan pengedar narkotika antara lain9:

Heroin, Ganja, Morfin, dan Ekstasi.

Dampak dari narkoba antara lain10

:

Menimbulkan rasa kantuk, lesu, penampilan “dungu”, jalan mengambang, rasa senang

yang berlebihan. Konsumsi dihentikan menimbulkan rasa sakit dan kejang-kejang, kram perut,

menggigil, muntah-muntah, mata berair, hidung berlendir, hilang nafsu makan dan kehilangan

cairan tubuh. Menimbulkan kematian bila over dosis. Menurunkan keterampilan motorik,

peningkatan denyut jantung, rasa cemas, banyak bicara, perubahan persepsi tentang ruang dan

waktu, halusinasi, rasa ketakutan dan agresif, rasa senang berlebihan, selera makan meningkat.

Pengaruh jangka panjang peradangan paru-paru, aliran darah ke jantung berkurang, daya tahan

tubuh terhadap infeksi menurun, mengurangi kesuburan, daya pikir berkurang, perhatian ke

sekitar berkurang. Pada kulit, pembuluh darah akan mengalami panas berlebihan dan pecah.

3.3. Persembahan Sebagai Keputusan gerejawi

Sebagai orang beriman, kita bukan hanya ada dalam persekutuan sebagai Jemaat,

melainkan kita juga ada dalam persekutuan sebagai Gereja. Di GPIB pada tahun 2010 jelas

diputuskan bahwa Persembahan merupakan kekuatan utama bila kita mempersoalkan

Sumber Ekonomi Gereja. Sumber Ekonomi Gereja yang berbasis di jemaat ini harus jelas

lebih dahulu, kalau kita mau melakukan Pembangunan Ekonomi Gereja. GPIB telah

memutuskan satu hal penting dalam hal kewajiban Persembahan, yakni bahwa dari

pendapatan Jemaat, daripadanya diberikan kepada gereja. Persoalannya adalah bagaimana

GPIB tiba pada keputusan seperti ini.

9 Ibid, hlm. 22-26

10 Mengenal Penyalahgunaa Narkoba, hlm. 20

Page 9: BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6848/3/T1_712008028_BAB III... · Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di

27

Persembahan bukanlah sekedar upaya untuk mengisi Kas Jemaat. Persembahan di

GPIB Silo adalah akta iman. Ini jelas terlihat dalam proses keputusan Gerejawi. Ketika GPIB

memutuskan untuk memberlakukan Persembahan, maka kajian teologisnya telah dilakukan.

Maka ketika GPIB tiba pada keputusan untuk melaksanakannya sejumlah hal menjadi sangat

jelas. Siapa yang memberikan Persembahan, kemana Persembahan itu harus diberikan, kapan

Persembahan itu diberikan, semuanya jelas. Maka pelaksanaan Persembahan adalah hal

yang Alkitabiah, tetapi sekaligus merupakan tantangan iman. Sebab justru melalui

Persembahan inilah gereja bisa melaksanakan pelayanan dan kesaksiannya secara lebih baik.

Jadi sekali lagi bukan untuk mengisi kas jemaat atau Gereja sebagai organisasi.

Persembahan adalah pengucapan syukur dan pelayanan atas hak Tuhan yang ada dalam

berkat yang kita terima. Jadi ini merupakan tanggungjawab iman. Persembahan bukanlah

iuran organisasi.11

Persembahan akan membuat Gereja mandiri dalam melaksanakan Pelayanan dan

Kesaksiannya. Persembahan bukan hanya membuat Gereja tidak tergantung pada bantuan

pemerintah, melainkan justru Gereja membantu Pemerintah lewat program dan kegiatan

yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Dan hal ini justru merupakan keprihatinan

dan keputusan sinodal yang berlaku baik pada tingkat jemaat maupun dalam lingkup sinodal.

Sebuah keputusan gerejawi yang ditetapkan dalam Persidangan Sinode atau

Persidangan Sinode Istimewa atau Persidangan Sinode Tahunan adalah hasil pergumulan

dan keputusan bersama jemaat-jemaat melalui para presbiter yang diutus ke Persidangan.

Karena itu sebuah keputusan gerejawi yang ditetapkan dalam Persidangan Sinode atau

Persidangan Sinode Istimewa atau Persidangan Sinode Tahunan, mengikat sekalian warga

11

http/: www.gpib.org, Persembahan Persepuluhan Sebagai Keputusan Gerejawi, Selasa, 7 Agustus, 2012,

17:00 Wib

Page 10: BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6848/3/T1_712008028_BAB III... · Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di

28

jemaat dan jemaat- jemaat GPIB. Artinya Ketetapan Persidangan Sinode itu harus

diberlakukan di seluruh jajaran pelayanan GPIB di tingkat sinodal maupun di tingkat jemaat

dan harus ditaati oleh sekalian presbiter dan warga jemaat.

3.4. Pemahaman Jemaat GPIB Silo tentang Persembahan

Persembahan di kalangan umat kristiani adalah suatu kiat dan konsep yang sangat

umum. Hampir di mana ada pertemuan umat, di situ "katanya" ada persembahan. Ia bisa

berwujud kotak persembahan, pundi persembahan, lelang barang sebagai persembahan, lagu

pujian koor, atau vokal group sebagai persembahan. Persembahan identik secara formal

dengan memberikan sesuatu untuk Tuhan. Akan tetapi yang merisaukan adalah banyak dari

persembahan itu tidak lain adalah bagian dari sandiwara agamawi, yang realitasnya hanyalah

keterpaksaan, rutinisme, bahkan gengsiisme. Berkaitan dengan hal tersebut, maka penulis

akan mendeskripsikan hasil observasi dan wawancara dari jemaat GPIB Silo Cengkareng

khususnya bagi para bandar dan pengedar narkoba mengenai pemahaman persembahan.

Para Bandar dan pengedar narkoba berpikir bahwa mereka memberi persembahan

sebagai sumbangan buat gereja.

Berikut hasil wawancara peneliti dengan informan 1

Informan 1

Nama : Bpk xy

Usia : 54 tahun

Pekerjaan : bisnis

Pendidikan terakhir : SMA

Page 11: BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6848/3/T1_712008028_BAB III... · Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di

29

Riwayat hidup:

berasal dari Ambon, namun telah lama menetap di Jakarta. Dulunya tinggal di Depok,

kemudian pindah ke Cengkareng. Setelah di Cengkareng, susah untuk mencari pekerjaan,

akhirnya diajak sama teman untuk bekerja. Awalnya saya menolak tapi karena tuntutan

ekonomi, akhirnya mau dan gak mau saya mulai bekerja sebagai pengedar narkoba.

Lama-kelamaan, saya terikat dengan pekerjaan itu sendiri.

Pemahaman tentang persembahan:

Persembahan sebagai sumbangan, kita memberi buat gereja, kita sumbang ke gereja”.

Baik itu sumbangan buat natal, sumbangan untuk pembangunan gereja maupun untuk

mendukung program gereja. Pada dasarnya saya suka memberi persembahan buat gereja.

Persembahan artinya kita memberi buat Tuhan, sebagai berkat yang harus dikembalikan

buat Tuhan. Makna Persembahan, merupakan uang yang harus diberikan buat Tuhan.

Akan tetapi belum memberikan persembahan yang benar. Persembahan yang benar

artinya memberi dari pekerjaan yang benar atau halal

Mengapa memberi persembahan buat gereja: karena gereja juga membutuhkan persembahan, di

samping itu juga, Tuhan juga memerintah untuk memberi persembahan. Jadi kalau kita

diminta untuk memberikan persembahan berarti orang itu membutuhkan.

Asal persembahan : dari usaha yang kita kerjakan. Kalau saya bekerja begini (informan tidak

menyebutkan secara langsung sebagai pengedar narkoba), berarti itu yang saya berikan

buat persembahan.

Pemahaman seperti ini diperkuat oleh pendeta melalui khotbahnya, sering

menghimbau jemaatnya untuk memberi persembahan tanpa menjelaskan secara detail apa

makna sesungguhnya dari persembahan. Mungkin waktunya gak cukup kalau pendeta

Page 12: BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6848/3/T1_712008028_BAB III... · Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di

30

menjelaskannya di mimbar”. Sehingga tak sedikit orang Kristen yang menganggap Tuhan,

melalui gereja-Nya, membutuhkan sebagian uang mereka.

Ada juga yang memiliki pemahaman, persembahan sebagai ucapan syukur buat

Tuhan.

Berikut penuturan informan 2:

Nama : yx

Usia : 43 tahun

Pendidikan : D1 manajemen

Pekerjaan : PT. personalia (dulunya), sekarang bisnis (narkoba)

Riwayat hidup :

dulunya saya setia ke gereja, namun karena satu dan lain hal, saya sudah jarang ke

gereja (karena terlibat sebagai narkoba). Saya merasa gak enak kalau ke gereja, tapi

kadang-kadang ke gereja, waktu hari-hari besar (hari besar gereja, misalnya, Paskah,

Natal).

Pemahaman tentang Persembahan:

dari kecil sudah memberi persembahan dan dibawa ke gereja. Makna persembahan

adalah apa yang kita punya, kita bersyukur, kemudian kita kasih buat Tuhan. Jadi

Persembahan bukan sebuah kewajibn. Tujuan; sebagai ungkapan syukur, karena

Tuhan udah memberikan berkat, maka kita wajib memberikan buat Tuhan, seperti

yang dikatakan pemazmur „bawalah ucapan syukurmu buat tuhan‟ (Maz. 50:14), dan

terserah gereja yang mengelola. Bentuk persembahan yang diberikan dalam bentuk

uang, kadang juga barang yang diberikan ke gereja. Akan tetapi, selama ini belum

Page 13: BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6848/3/T1_712008028_BAB III... · Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di

31

memberi persembahan yang benar. Persembahan yang benar artinya selain uang, kita

juga memberi hidup kita buat Tuhan.

Sumber persembahan: dari hasil pekerjaan (sebagai pengedar narkoba).

Selain itu, ada jemaat juga yang memahami bahwa Persembahan semacam investasi

bisnis. Kalau ia memberi persembahan dalam jumlah sekian, ia mengharapkan berkat Tuhan

berkali lipat dari apa yang telah ia persembahkan.

Berikut pernyataan informan 3:

Nama : ibu xz

Usia : 47 tahun

Pekerjaan : bisnis (pengedar)

Riwayat hidup :

dulu bekerja sebagai bidan, kebanyakan pekerjaan saya menggugurkan anak (kuret),

dengan alasan istri simpanan, mahasiswa dll. walaupun bukan saya yang buat tapi

saya membantu, sehingga ada pergumulan batin. Oleh karena itu saya keluar dari

pekerjaan saya, berdagang, buka warung. Lama-kelamaan omsetnya turun gak cukup

bayar karyawan. Dulunya saya jarang ke gereja, tapi setelah itu, saya jadi panitia

natal, sehingga saya mulai aktif ke gereja. Setelah itu saya pindah ke ciliduk di metro

permata, dan saya menjadi ibu rumah tangga. Sedangkan suami hanya ikut orang.

Dengan bertambahnya anak, dan ekonomi, akhirnya saya kerja ikut teman. Lama

kelamaan, akhirnya saya kembali lagi ke cengkareng. Di cengkareng kami tidak

kerja, saya dan suami. Akhirnya kami mengharapkan orang tua. Setelah itu suami

kerja sebagai parkiran di mr.x (parkiran di tempat narkoba).

Pemahaman tentang persembahan:

Page 14: BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6848/3/T1_712008028_BAB III... · Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di

32

Persembahan merupakan suatu tradisi dari dulu. Dari dulu sejak kecil, kita sudah

diajarkan oleh orang tua untuk memberi persembahan. Selain itu juga kalau memberi

persembahan itu tidak rugi. Kalau kita memberi kita juga akan diberi. kalau kita

memberi sedikit nanti dapat sedikit, tapi kalau kita memberi banyak, nanti dapat

banyak juga. Khan ada ayat Alkitab juga yang bilang begitu. Kalau kita memberi

buat Tuhan, maka Tuhan juga akan memberi buat kita. Persembahan merupakan

konsep tabur-tuai, “Apa yang ditabur itu juga yang akan dituainya” (Galatia 6:7).

Dalam Perjanjian Lama juga bilang begitu, misalnya tentang perpuluhan. “Bawalah

seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada

persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam,

apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan

berkat kepadamu sampai berkelimpahan” (Mal. 3:10). Kalau saya memberi

persembahan banyak, maka semakin banyak pula berkat yang akan saya terima.

Selain itu, sebenarnya di dalam gereja juga, persembahan merupakan suatu investasi

bisnis, yaitu uang dari hasil persembahan dipakai sebagai modal untuk mencari dana.

Sumber persembahan: dari hasil kerja (hasil narkoba)

Ada juga yang memahami persembahan sebagai suatu kewajiban yang mutlak, sebagai

suatu perintah yang harus dilakukan.

Berikut pengakuan informan 4

Nama : ibu zx

Usia : 56 tahun

Pendidikan : SMEA

Pekerjaan : ibu rumah tangga

Page 15: BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6848/3/T1_712008028_BAB III... · Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di

33

Pemahaman tentang persembahan:

Persembahan merupakan suatu kebiasaan atau tradisi sejak dulu. Sejak kecil kita

diajarkan untuk wajib memberikan persembahan buat Tuhan, mulai dari sekolah

minggu sampai saat ini. Oleh karena itu, persembahan mengandung makna karena

Tuhan sudah memberikan berkat, maka jemaat wajib memberi kembali buat Tuhan.

Bagaimanapun caranya, yang pasti kalau setiap ke gereja kita wajib memberikan

persembahan, baik itu perpuluhan atau persembahan minggu. Karena hukumnya

wajib, maka mau dan gak mau, kita harus memberikan persembahan ke gereja.

Persembahan itu merupakan sebuah perintah. Manfaat persembahan: digunakan untuk

pelayaanan gereja. Bentuk-bentuk persembahan yang kita berikan antara lain: uang,

dan barang. Akan tetapi selama ini belum memberi persembahan secara benar.

Persembahan yang benar itu artinya kita member diri kita buat Tuhan.

Asal persembahan: dari uang pensiun

Di samping itu juga, ada anggota jemaat yang memahami persembahan untuk

penebusan dosa. Motivasi ini muncul dengan dilatarbelakangi pemahaman bahwa apabila

bangsa Israel memberikan korban sebagai persembahan kepada Allah maka Allah akan

menghapus dosa mereka. Karena dalam Perjanjian Lama terdapat korban penghapus dosa atau

juga korban pendamaian.

Berikut penuturan informan 5.

Nama : Bpk. yx

Usia : 44

Pekerjaan : wirausaha (pengedar narkoba)

Penddikan : SMP

Page 16: BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6848/3/T1_712008028_BAB III... · Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di

34

Riwayat hidup :

Semuanya bermula dari ekonomi. Dulunya bekerja di pabrik, tapi setelah itu saya

berpikir apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya. Akhirnya saya

masuk ke dalam lobang. Dulunya karena istri saya sering berdoa dan ada nasihat dari

pendeta, akhirnya saya pernah berhenti dari pengedar. Ada dorongan untuk berhenti

pakai narkoba. Setelah itu, saya melihat koq ekonomi saya seperti ini? (ekonomi mulai

menurun), akhirnya ada pergolakan dalam hati. Di Jakarta, kalau gak ada duit gak

makan. Walaupun saya tahu, kalau hal ini salah tapi mau gimana. Akhirnya saya balik

lagi. Saya biasanya dipangil bos, tapi saya gak suka kalau dipanggil bos.

Pemahaman tentang persembahan:

Persembahan itu sering disampaikan oleh pendeta jadi, saya merasa untuk memberi

persembahan. Ada beban untuk memberi buat gereja. Pada dasarnya di hati saya,

saya berharap bahwa Tuhan mau mengampuni saya walaupun dosa saya seberapa

besar. Saya tahu apa yang saya buat itu tidak benar. Saya tahu Tuhan pasti memberi

pengampunan. Jadi setiap saya memberi saya selalu berdoa minta pengampunan.

Saya tahu sebenarnya pemberian saya itu tidak benar. Tapi Tuhan tahu hati saya.

Sekalipun uang tersebut dari hasil narkoba tapi uang itu telah didoakan dan telah

minta ampun dari Tuhan. Apakah uang itu halal atau tidak? Sebenarnya tidak halal

tapi sudh didoakan juga jadi tidak apa-apa, karena tidak ada yang sempurna. Selain

kita memberi, kita juga minta pengampunan buat Tuhan”. Dalam Perjanjian Lama

juga ada korban penebusan dosa, ada korban pendamaian dll, semuanya itu tujuannya

untuk pengampunan.

Sumber persembahan: dari hasil bisnis (narkoba)

Page 17: BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6848/3/T1_712008028_BAB III... · Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di

35

Dari penelitian di atas, yakni pemahaman para bandar dan pengedar narkoba tentang

persembahan, maka dapat dibuat tabel pemahaman sebagai berikut:

Pernyataan informan Ayat pendukung Analisa

1. Persembahan sebagai

sumbangan. “Kita memberi

sumbangan buat natal,

pembangunan gereja

maupun dalam mendukung

program-program gereja.

Artinya dapat dikatakan

sebagai sumbangan, yaitu

kita memberi buat gereja,

baik itu berupa uang,

maupun benda”

2 Korintus 8-9

“Pengumpulan uang

untuk Yerusalem”

Jikalau Tuhan memiliki bumi

dan semua isinya, maka diri

kita dan semua yang kita

miliki termasuk masteri. Jadi,

kita ini bukan menyumbang

Tuhan tetapi

mempersembahkan sebagian

uang kita yang sesungguhnya

adalah milik Tuhan yang

dipercayakan kepada

kita. Kita memberi

persembahan sebagai wujud

kita menyembah Tuhan.

2. “Persembahan ialah

ucapan syukur kita bagi

Tuhan. Maknanya ialah

karena Tuhan udah

memberikan berkat, maka

jemaat wajib memberikan

buat Tuhan. Jadi

persembahan merupakan

kewajiban”.

Mazmur 50:14

“Persembahkanlah syukur

kepada Allah dan bayarlah

nazarmu kepada Yang

Mahatinggi

kita akan mengatakan bahwa

membalas kebaikan Tuhan

yang penting adalah

mensyukurinya; atau berkata

secara klise: "ya, dengan

memberikan hidup kita

kepada-Nya". Pertanyaan

yang muncul adalah: hidup

yang mana dan bagaimana

caranya? Pemberian atau

persembahan yang

dimaksudkan juga tentu tidak

hanya dalam bentuk uang,

tetapi juga dalam segala

wujud persembahan yang

dapat kita berikan kepada-

Nya sebagai ungkapan

syukur atas kebaikan-Nya.

Pertanyaannya ialah

persembahan apa saja? Hal

yng paling utama adalah

mempersembahkan tubuh,

yakni memelihara kekudusan

Page 18: BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6848/3/T1_712008028_BAB III... · Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di

36

hidup dengan menjauhkan

diri dari perbuatan najis dan

dosa yang tidak berkenan

kepada Tuhan. (Rm.12:1)

3. persembahan sebagai

investasi bisnis. “kalau

kita memberi sedikit nanti

dapat sedikit, tapi kalau

kita memberi banyak,

nanti dapat banyak juga”.

“Kalau kita memberi buat

Tuhan, maka Tuhan juga

akan memberi buat kita.

Persembahan merupakan

konsep tabur-tuai, apa

yang kita tabur nanti kita

tuai. Uang sebagai tanda

persembahan”. Selain itu,

persembahan juga

merupakan suatu bisnis

dalam gereja, dimana uang

hasil persembahan dipakai

sebagai modal untuk

mencari dana buat gereja

2 Korintus 9:6.

"Camkanlah ini: Orang

yang menabur sedikit,

akan menuai sedikit juga,

dan orang yang menabur

banyak, akan menuai

banyak juga.

Galatia 6:7 "Jangan

sesat! Allah tidak

membiarkan diri-Nya

dipermainkan. Karena

apa yang ditabur orang,

itu juga yang akan

dituainya."

Kalau kita memberi

persembahan demi berkat,

kita tak beda dengan orang-

orang yang belum mengalami

keselamatan Kristus. Banyak

orang yang belum

diselamatkan mereka

memberi persembahan,

tetapi sesungguhnya fokus

pemberian itu adalah diri

mereka sendiri. Mereka

memberi supaya mereka

diberkati, dilimpahi kekayaan

dan kesehatan. Kalau kita

berlaku demikian, kita telah

memakai persembahan

sebagai alat untuk

“memanipulasi” Tuhan. Kita

menggunakan persembahan

untuk “memaksa” Tuhan

memberkati kita. Kita seperti

berdagang dengan Tuhan!

Kalau saya sudah memberi

persembahan segini, berapa

berkat yang akan saya terima

dari Tuhan? Padahal,

persembahan itu kita berikan

bukan untuk mendapat

berkat. Melainkan sebaliknya

kita memberi karena

menyadari betapa besarnya

pemberian Tuhan dalam

hidup kita, antara lain:

keselamatan, kesehatan,

keluarga, makanan dan masih

banyak lagi. Kita

Page 19: BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6848/3/T1_712008028_BAB III... · Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di

37

memberikan persembahan

sebagai ungkapan syukur atas

berkat Tuhan itu.

4. Persembahan sebagai

kewajiban. “persembahan

merupakan suatu perintah,

jadi hukumnya adalah

wajib”

“Bawalah persembahan ke

dalam rumah Tuhan”

Maleakhi 3:10

Matius 6:1 "Ingatlah, jangan

kamu melakukan kewajiban

agamamu di hadapan orang

supaya dilihat mereka,

karena jika demikian, kamu

tidak beroleh upah dari

Bapamu yang di sorga.

Orang yang memberikan

persembahan sebagai

kewajiban dan untuk

mendapatkan pujian dari

sesama manusia tidak

mendapatkan upah dari Bapa

di sorga. Tuhan mau apa pun

yang kita persembahkan,

baik itu untuk pekerjaan

Tuhan atau menolong orang

lain, kita memberikannya

dengan hati yang tulus murni

Page 20: BAB III GPIB SILO CENGKARENG, NARKOBA DAN PERSEMBAHAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6848/3/T1_712008028_BAB III... · Kelurahan Kedaung Kali Angke, Cengkareng.Lalu di

38

5. Persembahan sebagai

pengampunan. “Sekalipun

uang tersebut dari hasil

narkoba tapi uang itu telah

didoakan dan telah minta

ampun dari Tuhan. jadi

tidak apa-apa, karena tidak

ada yang sempurna. Selain

kita memberi, kita juga

minta pengampunan buat

Tuhan”.

Persembahan Penebus

Salah. Persembahan untuk

menebus kesalahan

diberikan dari binatang yang

terbaik (Im.5:14-6:7).

orang Kristen yang

mendapatkan uangnya

dengan cara yang tidak halal.

Ia memperoleh uang karena

ia melakukan transaksi

narkoba dan untuk

membersihkankejahatannya

itu ia memberikan

persembahan. Dengan

melakukan itu seolah-olah

dosanya sudah dihapus, dan

hati nuraninya menjadi

(lebih) tenang. Padahal dosa

tetap dosa di hadapan Tuhan.

Persembahannya seberapa

pun besarnya tak dapat

mencuci dosanya, karena

Tuhan tidak mempan untuk

disuap. Terlebih Tuhan tidak

membutuhkan uang kita,

sebab ia yang memiliki

segala sesuatu.

Dapat diringkas bahwa sebagian warga jemaat GPIB Silo memahamai persembahan

sebagai berikut: Pertama, persembahan sebagai ucapan syukur, yakni untuk membalas

kebaikan Tuhan yang telah memberikan berkat-Nya kepada umat-Nya, maka umat-Nya

juga harus memberikan persembahan sebagai tanda ucapan syukur; kedua, persembahan

sebagai kewajiban, karena tuhan memerintahkan untuk memberikan persembahan buat Dia;

ketiga, persembahan sebagai pengampunan dosa; keempat, persembahan sebagai suatu

investasi bisnis; kelima persembahan sebagai suatu sumbangan.