BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN SUKOHARJOeprints.undip.ac.id/67584/6/9_GENERAL_DESCRIPTION.pdf4....

22
BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN SUKOHARJO 3.1 Letak Geografis dan Pembagian Wilayah Kabupaten Sukoharjo 3.1.1 Letak Geografis Kabupaten Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo mempunyai posisi yang strategis, yakni letaknya yang bersebelahan langsung dengan Kota Surakarta. Kota Surakarta merupakan kawasan perkotaan terbesar kedua di Provinsi Jawa Tengah. Disamping itu, Kabupaten Sukoharjo juga terletak di persimpangan jurusan Semarang, Yogyakarta, Solo dan termasuk di dalam kawasan strategis SUBOSUKA WONOSRATEN (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten) yang dapat mendukung perkembangan pembangunan, khususnya bidang-bidang potensial di Kabupaten Sukoharjo. Secara geografis, Kabupaten Sukoharjo terletak pada 110 0 57’ 33,70” - 110 0 42’ 6,79” BT dan 7 0 32’ 17.00” - 7 0 49’ 32.00” LS. Sebagai salah satu kabupaten di jawa Tengah, Kabupaten Sukoharjo terletak diantara 6 (enam) Kabupaten/Kota, yang berbatasan langsung secara administratif sebagai berikut: 1. Sebelah Utara : Kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar 2. Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar 3. Sebelah Selatan : Kabupaten Gunung Kidul (DIY) dan Kabupaten Wonogiri 4. Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten Sebelah utara Kecamatan Baki, Kecamatan Grogol dan Kecamatan Mojolaban adalah Kota Surakarta. Sedangkan tiga kecamatan yang dilalui oleh jalur lintas provinsi adalah Kecamatan Nguter, Kecamatan Sukoharjo dan Kecamatan Grogol. 3.1.2 Pembagian Wilayah Kabupaten sukoharjo Luas Kabupaten Sukoharjo adalah 46.666 Ha atau sekitar 1,435 Luas Wilayah Provinsi Jawa Tengah, dengan wilayah terluas adalah Kecamatan Polokarto dengan luas 6.218 Ha (13,32%) dan wilayah terkecil adalah Kecamatan Kartasura yaitu seluas 1.923 Ha (4,12%).

Transcript of BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN SUKOHARJOeprints.undip.ac.id/67584/6/9_GENERAL_DESCRIPTION.pdf4....

BAB III

GAMBARAN UMUM KABUPATEN SUKOHARJO

3.1 Letak Geografis dan Pembagian Wilayah Kabupaten Sukoharjo

3.1.1 Letak Geografis Kabupaten Sukoharjo

Kabupaten Sukoharjo mempunyai posisi yang strategis, yakni letaknya yang bersebelahan

langsung dengan Kota Surakarta. Kota Surakarta merupakan kawasan perkotaan terbesar kedua

di Provinsi Jawa Tengah. Disamping itu, Kabupaten Sukoharjo juga terletak di persimpangan

jurusan Semarang, Yogyakarta, Solo dan termasuk di dalam kawasan strategis SUBOSUKA

WONOSRATEN (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten)

yang dapat mendukung perkembangan pembangunan, khususnya bidang-bidang potensial di

Kabupaten Sukoharjo.

Secara geografis, Kabupaten Sukoharjo terletak pada 1100 57’ 33,70” - 1100 42’ 6,79” BT

dan 70 32’ 17.00” - 70 49’ 32.00” LS. Sebagai salah satu kabupaten di jawa Tengah, Kabupaten

Sukoharjo terletak diantara 6 (enam) Kabupaten/Kota, yang berbatasan langsung secara

administratif sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : Kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar

2. Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar

3. Sebelah Selatan : Kabupaten Gunung Kidul (DIY) dan Kabupaten Wonogiri

4. Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten

Sebelah utara Kecamatan Baki, Kecamatan Grogol dan Kecamatan Mojolaban adalah Kota

Surakarta. Sedangkan tiga kecamatan yang dilalui oleh jalur lintas provinsi adalah Kecamatan

Nguter, Kecamatan Sukoharjo dan Kecamatan Grogol.

3.1.2 Pembagian Wilayah Kabupaten sukoharjo

Luas Kabupaten Sukoharjo adalah 46.666 Ha atau sekitar 1,435 Luas Wilayah Provinsi

Jawa Tengah, dengan wilayah terluas adalah Kecamatan Polokarto dengan luas 6.218 Ha

(13,32%) dan wilayah terkecil adalah Kecamatan Kartasura yaitu seluas 1.923 Ha (4,12%).

Kecamatan Weru : 4.198 Ha Kecamatan Bulu : 4.386 Ha

Kecamatan Tawangsari : 3.998 Ha Kecamatan Sukoharjo : 4.458 Ha

Kecamatan Nguter : 5.88 Ha Kecamatan Bendosari : 5.299 Ha

Kecamatan Polokarto : 6.218 Ha Kecamatan Mojobalan : 6.554 Ha

Kecamatan Grogol : 3.000 Ha Kecamatan Baki : 2.197 Ha

Kecamatan Gatak : 1.947 Ha Kecamatan Kartasura : 1.923 Ha

Kabupaten Sukoharjo terbagi dalam 12 Kecamatan, 150 Desa dan 17 Kelurahan, 463

Dukuh, 1.473 Rukun Warga (RW) dan 4.684 Rukun Tetangga (RT). Kecamatan Polokarto

merupakan Kecamatan dengan jumlah desa terbanyak yaitu 17 desa dan Kecamatan dengan

jumlah desa terkecil adalah Kecamatan Bulu, Kecamatan Tawangsari dan Kecamatan Kartasura

dengan masing-masing jumlah desa sebanyak 12 desa.

Tabel III . 1 : Pembagian Wilayah Administrasi Kab. Sukoharjo

Kecamatan Banyaknya

Desa Kelurahan Dukuh RT RW

Weru 13 0 47 398 137

Bulu 12 0 41 245 102

Tawangsari 12 0 38 320 115

Sukoharjo 0 14 0 449 141

Nguter 16 0 55 352 122

Bendosari 13 1 43 320 110

Polokarto 17 0 52 372 124

Mojolaban 15 0 52 537 160

Grogol 14 0 39 639 145

Baki 14 0 35 360 110

Gatak 14 0 32 262 92

Kartasura 10 12 29 430 115

Sumber: Sukoharjo Dalam Angka, 2017

Sumber: RTRW Kabupaten Sukoharjo, 2017

Gambar 3 . 1 Peta Pembagian Wilayah Kab. Sukoharjo

Jika dilihat dari Peta Pembagian Wilayah Kabupaten Sukoharjo, kecamatan yang dilalui oleh

jalur arteri primer adalah Kecamatan Kartasura dan Kecamatan Gatak. Kecamatan yang dilalui

oleh jalan kolektor primer adalah Kecamatan Nguter, Sukoharjo dan Tawangsari. Sedangkan

kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kota Surakarta meliputi Kecamatan Mojolaban,

Grogol, Baki, dan Kartasura.

3.2 Kondisi Fisik Dasar

3.2.1 Curah Hujan

Pada tahun 2014 curah hujan di Kabupaten Sukoharjo lebih rendah dari tahun

sebelumnya. Tercatat rata-rata curah hujan sebesar 1.555 mm dan hari hujan hanya 96 hari.

Adapun curah hujan pada tahun 2013 mencapai 2.026 mm.

Kabupaten Sukoharjo memiliki curah hujan yang hampir merata pada semua wilayahnya.

Berdasarkan data banyaknya curah hujan menurut bulan dan kecamatan di Kabupaten Sukoharjo

tahun 2016, diketahui curah hujan di Kabupaten Sukoharjo dalam satu tahun 3.015 mm. Curah

hujan yang tertinggi terjadi pada bulan Februari sebesar 5.288 mm.

Sumber: RTRW Kabupaten Sukoharjo, 2017

Gambar 3 . 2 Peta Curah Hujan Kab. Sukoharjo

8-15%

0-8%

Sumber: BPS Kabupaten Sukoharjo, 2017

Gambar 3 . 3 Rata-rata Curah Hujan Tahun 2012-2016 Kabupaten Sukoharjo

Curah hujan di Kabupaten Sukoharjo dengan intensitas tinggi terjadi pada Tahun 2016.

Pada Tahun 2016, curah hujan terjadi di sepanjang tahun. Sedangkan pada tahun sebelumnya,

terlihat jika pada bulan-bulan tertentu ada yang tidak mengalami hari hujan. Wilayah dengan

curah hujan tertinggi sepanjang tahun adalah Kecamatan Bendosari dengan rata-rata curah hujan

lima tahun terakhir sebesar 2.385 mm/tahun dan Kecamatan Grogol dengan curah hujan sebesar

2.311 mm/tahun.

Tabel III . 2 : Banyaknya Curah Hujan Tahun 2012-2016 Drinci Per Kecamatan

Kecamatan Tahun Rata-rata

(mm/thn) 2012 2013 2014 2015 2016

Weru 1.694 1.795 1.976 1.965 2.977 2.081

Bulu - - 679 1.719 3.918 2.105

Tawangsari 1.704 2.033 1.65 1.596 3.243 2.045

Sukoharjo 1.937 2.186 1.651 1.732 2.776 2.056

Nguter 2.535 2.482 1.899 1.751 2.697 2.273

Bendosari 2.205 2.21 2.093 2.244 3.173 2.385

Polokarto 1.866 1.578 1.325 1.593 2.141 1.701

Mojolaban 1.523 2.041 1.652 2.052 3.187 2.091

Grogol 2.263 1.889 1.796 2.129 3.48 2.311

Baki 1.657 1.713 1.464 1.881 2.874 1.918

Gatak 1.092 1.186 1.108 1.299 2.424 1.422

Kartasura 1.226 1.642 1.324 1.9 3.287 1.876

Sumber: BPS Kabupaten Sukoharjo, 2017

-

100

200

300

400

500

600

Rat

a-ra

ta C

ura

h H

uja

n

2016 2015 2014 2013 2012

3.2.2 Kelerengan

Kabupaten Sukoharjo berada pada ketinggian wilayah antara 125 – 80 dpal. Tempat

tertinggi di atas permukaan air laut adalah Kecamatan Polokarto yaitu 125 m dpal, dan yang

terendah adalah Kecamatan Grogol yaitu 80 m dpal. Berdasarkan relief, Kabupaten Sukoharjo

dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu daerah datar meliputi Kecamatan Kartasura,

Baki, Gatak, Grogol, Sukoharjo, dan Mojolaban, sedangkan daerah yang miring meliputi

Kecamatan Polokarto, Bendosari, Nguter, Bulu dan Weru.

Sumber: RTRW Kabupaten Sukoharjo, 2017

Gambar 3 . 4 Peta Kelerengan Kab. Sukoharjo

Jika diperhatikan melalui peta kelerengan terdapat 10 kecamatan yang didominasi pada

kelerengan datar. Pada Kecamatan Polokarto didominasi oleh kelerengan cenderung agak curam

dengan skor 40 yaitu 5-15% dan 15-40%, dan Kecamatan Bulu didominasi oleh kelerengan

cenderung curam dan sangat curam yaitu dengan skor 70 dan 100 atau pada kelas kelerengan

15-40% dan >40%.

3.2.3 Jenis Tanah

Wilayah Kabupaten Sukoharjo memiliki enam jenis tanah yang berbeda. Jenis tanah yang

paling banyak ditemui adalah jenis gromosol yang tersebar di bagian tengah, yaitu pada

Kecamatan Mojolaban, Polokarto, Bendosari, Nguter, Tawangsari, dan Bulu. Kemudian jenis

aluvium pada Kecamatan Baki, Grogol, Sukoharjo dan Nguter. Jenis Latosol pada Kecamatan

Polokarto, Bendosari, dan Nguter. Jenis regosol pada ujung bagian barat, yaitu Kecamatan

Kartasura, Gatak, Weru dan Tangsari. Lalu jenis litosol banyak terdapat pada Kecamatan

Tawangsari dan Bulu. Sedangkan yang paling sedikit ditemukan adalah jenis mediteran yang

banyak ditemui di Kecamatan Mojolaban.

Sumber: RTRW Kabupaten Sukoharjo, 2017

Gambar 3 . 5 Peta Jenis Tanah Kab. Sukoharjo

3.2.4 Penggunaan Lahan

Menurut penggunaan lahan, wilayah Kabupaten Sukoharjo terdiri dari lahan sawah

sebesar 44,18% (20.617 Ha) dan lahan bukan sawah sebesar 55,82 % (26.049 Ha). Dari lahan

sawah yang mempunyai pengairan teknis seluas 14.655 ha (71,08%), irigasi setengan teknis

2.161 ha (10,47%), irigasi sederhana 1.967 ha (9,54%) dan tadah hujan seluas 1.834 ha (8,89%).

Lahan bukan sawah terdiri dari tanah kering 24.951 Ha (95,87 %), hutan negara 390 Ha (1,49 %)

serta perkebunan negara 708 Ha (2,64 %).

Adapun wilayah kecamatan dengan perbandingan luas lahan sawah lebih besar

dibandingkan dengan luas lahan kering terdapat di Kecamatan Sukoharjo, Mojolaban, Baki dan

Gatak. Untuk kecamatan lainnya, penggunaan lahan kering lebih dominan dibandingan dengan

penggunaan lahan sawah. Dari luas tanah kering yang ada, peruntukkan pekarangan

mendominasi luasan yang ada, yaitu seluas 16.761 Ha (67,17 % dari luas tanah kering).

Tabel III . 3 : Luas Penggunaan Lahan Kab. Sukoharjo 2016

Kecamatan Lahan Sawah

(Ha)

Lahan Bukan Sawah

Jumlah Tanah Kering

(Ha)

Hutan Negara

(Ha)

Perkebunan

(Ha)

Weru 2.031 2.167 0 0 4.198

Bulu 1.131 2.877 378 0 4.386

Tawangsari 1.677 2.309 12 0 3.998

Sukoharjo 2.363 2.095 0 0 4.458

Nguter 2.418 3.070 0 0 5.488

Bendosari 2.528 2.771 0 0 5.299

Polokarto 2.453 3.057 0 708 6.218

Mojolaban 2.161 1.393 0 0 3.554

Grogol 934 2.066 0 0 3.000

Baki 1.241 956 0 0 2.197

Gatak 1.209 738 0 0 1.947

Kartasura 471 1.452 0 0 1.923

Jumlah 20.617 24.951 390 708 46.666

2015 20.643 24.925 390 708 46.666

2014 20.814 24.754 390 708 46.666

2013 20.858 24.710 390 708 46.666

2012 21.010 24.558 390 708 46.666

2011 21.054 24.514 390 708 46.666

2010 21.287 24.281 390 708 46.666

Sumber: Sukoharjo Dalam Angka, 2017

Wilayah kecamatan dengan luas lahan sawah terbesar berada di Kecamatan Bendosari dengan

luas 2.528 Ha (12,26 %), sedangkan luas lahan sawah terkecil terletak di Kecamatan Kartasura

dengan luas 471 Ha (2,28 %). Lahan sawah yang diusahakan sebagain besar merupakan sawah

irigasi teknis, yaitu dengan luas 14.655 Ha (71,08%).

Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo, 2017 Gambar 3 . 6

Fluktuasi Perkembangan Luas Lahan Sawah dan Lahan Bukan Sawah

Dari tahun 2010 hingga tahun 2016 terlihat jika lahan sawah cenderung mengalami

pengurangan, dan sebaliknya luas lahan bukan sawah mengalami perluasan. Meskipun secara

umum lahan sawah cenderung mengalami pengurangan dalam kurun waktu 7 tahun terakhir,

namun luas lahan sawah irigasi setengah teknis pada tahun 2016 masih terlihat lebih luas

dibandingkan dengan tahun 2010. Adapun secara matematis, laju pertumbuhan luas lahan sawah

irigasi setengah teknis dari Tahun 2010 hingga Tahun 2016 adalah 1,12%.

Sumber: RTRW Kabupaten Sukoharjo, 2017 Gambar 3 . 7

Peta Penggunaan Lahan Kab. Sukoharjo

0

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

2016 2015 2014 2013 2012 2011 2010

Lahan Sawah Lahan Bukan Sawah

3.3 Kondisi Kependudukan dan Ketenagakerjaan

3.3.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Seperti kondisi yang wajar, perkembangan penduduk di wilayah Kabupaten Sukoharjo

secara keseluruhan menunjukkan trend pertumbuhan, dengan laju pertumbuhan rata-rata

0,9875. Penurunan jumlah penduduk justru terjadi pada kurun waktu 2 tahun terakhir, dimana

data jumlah penduduk Tahun 2015 sebesar 875.917 jiwa turun menjadi 871.397 jiwa pada Tahun

2016. Berdasarkan data 18 tahun terakhir, jumlah penduduk perempuan di Kabupaten Sukoharjo

terdata lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki, dengan angka sex ratio

rata-rata dalam kurun waktu 18 tahun terakhir adalah 97,80. Angka tersebut mengartikan jika

dalam 100 perempuan terdapat 98 laki-laki.Perkembangan penduduk beserta angka

pertumbuhannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel III . 4 : Pertumbuhan Penduduk Kab. Sukoharjo Tahun 1999 – 2016

Tahun Penduduk (jiwa)

Pertumbuhan/tahun (%) Sex Ratio Laki-laki Perempuan Jumlah

1999 382.252 393.855 776.107 1,00 97,05

2000 386.931 401.395 788.326 1,57 96,40

2001 392.518 403.162 795.680 0,93 97,36

2002 396.068 406.434 802.502 0,86 97,45

2003 399.290 409.521 808.811 0,79 97,50

2004 402.725 412.364 815.089 0,78 97,66

2005 405.831 415.382 821.213 0,75 97,70

2006 408.506 417.783 826.289 0,62 97,78

2007 411.340 420.273 831.613 0,64 97,87

2008 414.292 422.987 837.279 0,66 97,94

2009 417.276 425.851 843.127 0,70 97,99

2010 419.438 427.540 846.978 0,46 98,10

2011 421.776 429.381 851.157 0,49 98,23

2012 425.008 432.413 857.421 0,74 98,29

2013 428.159 435.534 863.693 0,73 98,31

2014 431.086 438.395 869.481 0,67 98,33

2015 434.278 441.639 875.917 0,74 98,33

2016 431.686 439.711 871.397 0,83 98,17

Sumber: Sukoharjo Dalam Angka, 2017

11

Trenline pertumbuhan positif secara umum terjadi di wilayah Kabupaten Sukoharjo, meskipun

pada Tahun 2016 mengalami penurunan secara umum. Penurunan jumlah terjadi pada wilayah

Kecamatan Weru, Bulu, Tawangsari, Nguter, Bendosari, Polokarto dan Gatak.

Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo, 2017 Gambar 3 . 8

Fluktuasi Pertumbuhan Jumlah Penduduk di Kab. Sukoharjo

Dilihat secara time series sejak tahun 2000-2014 beberapa kecamatan mengalami

pertumbuhan penduduk yang cukup pesat seperti Kecamatan Sukoharjo, Mojolaban, Grogol,

Baki, Gatak dan Kartasura. Hal ini ada kemungkinan bahwa pengaruh lokasi geografis Kabupaten

Sukoharjo yang dekat dengan Kota Surakarta menjadikan pertumbuhan penduduk Kabupaten

Sukoharjo terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Disamping itu posisi Kabupaten

Sukoharjo juga menarik banyak insvestor yang menyebabkan pertumbuhan di Kabupaten

Sukoharjo terus mengalami peningkatan.

Kecamatan Grogol merupakan kecamatan yang memiliki penduduk paling banyak.

Kondisi kependudukan di Kecamatan Grogol pada Tahun 2000-2014 terus mengalami

peningkatan jumlah penduduk. Begitu pula dengan Kecamatan Kartasura. Hal ini pula jika dilihat

dari posisi geografisnya letak dua Kecamatan ini bersebelahan langsung dengan Kota Surakarta

dan dilalui jalur lintas provinsi Jawa Tengah-D.I.Y.

720

740

760

780

800

820

840

860

880

900

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Penduduk

Tabel III . 5 : Presentase Pertumbuhan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2000,2005, 2010 dan 2014

Kecamatan

Tahun 2000 Tahun 2005 Tahun 2010 Tahun 2014

Jumlah Penduduk

Presentase %

Jumlah Penduduk

Presentase %

Jumlah Penduduk

Presentase %

Jumlah Penduduk

Presentase %

Grogol 92,767 11.77% 98,645 12.01% 104,055 12.29% 108,649 12.50%

Kartasura 83,744 10.62% 87,958 10.71% 92,145 10.88% 95,810 11.02%

Sukoharjo 76,817 9.74% 81,850 9.97% 85,166 10.06% 87,280 10.04%

Mojolaban 72,054 9.14% 76,547 9.32% 79,427 9.38% 82,559 9.50%

Polokarto 70,583 8.95% 72,974 8.89% 74,900 8.84% 75,971 8.74%

Weru 64,729 8.21% 66,161 8.06% 66,893 7.90% 67,789 7.80%

Nguter 64,216 8.15% 64,287 7.83% 64,528 7.62% 65,076 7.48%

Bendosari 62,131 7.88% 65,303 7.95% 67,734 8.00% 68,981 7.93%

Tawangsari 56,676 7.19% 57,776 7.04% 58,885 6.95% 59,483 6.84%

Bulu 51,009 6.47% 51,596 6.28% 51,418 6.07% 51,666 5.94%

Baki 48,802 6.19% 51,155 6.23% 53,055 6.26% 55,318 6.36%

Gatak 44,798 5.68% 46,961 5.72% 48,772 5.76% 50,899 5.85%

Jumlah 788,326 100% 821,213 100% 846,978 100% 869,481 100%

Sumber: Sukoharjo Dalam Angka, 2000-2014

Kepadatan penduduk di Kabupaten Sukoharjo pada Tahun 2014 mencapai 1.863

jiwa/km2. Wilayah dengan kecepatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Kartasura,

Kecamatan Kartasura memiliki luas wilayah paling kecil yaitu 19,23 km2 dengan penduduk yang

paling banyak menyebabkan kecamatan ini menjadi daerah yang memiliki kepadatan penduduk

tertinggi yaitu mencapai 6.600 jiwa/km2, sedangkan kepadatan terendah terletak di Kecamatan

Bulu dengan luas wilayah 43,86 km2 yaitu 633 jiwa/km2 dan Nguter dengan luas wilayah 54.88

km2 memiliki kepadatan penduduk sebesar 736 jiwa/km2. Meskipun Kecamatan Bulu dan Nguter

memiliki kepadatan rendah, namun jumlah penduduk setiap tahunnya sejak tahun 2000 hingga

2014 mengalami peningkatan, meskipun tidak signifikan. Sedangkan Kecamatan Polokarto

dengan luas wilayah terluas yaitu 62,18 km2 memiliki kepadatan penduduk terendah juga ditahun

2014 yaitu 1.222 jiwa/km2. Selanjutnya rincian kepadatan penduduk pada Kabupaten Sukoharjo

dari Tahun 2000-2014 diurutkan menurut tingkat kepadatan penduduk dapat dilihat pada tabel

III.6 sebagai berikut:

13

Tabel III . 6 : Tingkat Kepadatan Penduduk Kab. Sukoharjo Menurut Kecamatan (Jiwa/Km2)

Kecamatan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo (Jiwa)

2015 2014 2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000

Kartasura 5,041 4,982 4,925 4,885 4,832 4,792 4,736 4,681 4,627 4,594 4,574 4,539 4,494 4,461 4,409 4,355

Grogol 3,658 3,622 3,585 3,542 3,501 3,469 3,441 3,410 3,371 3,333 3,288 3,242 3,188 3,149 3,105 3,092

Gatak 2,643 2,614 2,586 2,554 2,526 2,505 2,493 2,468 2,450 2,429 2,412 2,392 2,374 2,350 2,327 2,301

Baki 2,543 2,518 2,493 2,467 2,438 2,415 2,408 2,382 2,361 2,345 2,328 2,320 2,314 2,300 2,283 2,221

Mojolaban 2,347 2,323 2,299 2,277 2,252 2,235 2,224 2,208 2,195 2,174 2,154 2,133 2,108 2,078 2,056 2,027

Sukoharjo 1,969 1,958 1,947 1,933 1,921 1,910 1,901 1,883 1,867 1,852 1,836 1,816 1,795 1,774 1,750 1,723

Weru 1,623 1,615 1,606 1,602 1,598 1,593 1,592 1,590 1,586 1,579 1,576 1,569 1,565 1,558 1,551 1,542

Tawangsari 1,495 1,488 1,490 1,482 1,475 1,473 1,471 1,462 1,455 1,447 1,445 1,442 1,436 1,429 1,426 1,418

Bendosari 1,309 1,302 1,294 1,287 1,281 1,278 1,272 1,261 1,250 1,241 1,232 1,222 1,211 1,198 1,182 1,173

Polokarto 1,228 1,222 1,216 1,211 1,205 1,205 1,198 1,193 1,188 1,183 1,174 1,159 1,156 1,149 1,142 1,135

Nguter 1,188 1,186 1,184 1,179 1,174 1,176 1,174 1,173 1,171 1,171 1,171 1,170 1,170 1,170 1,170 1,170

Bulu 1,183 1,178 1,178 1,175 1,173 1,172 1,178 1,176 1,176 1,177 1,176 1,176 1,172 1,170 1,167 1,163

Rata-rata 1,877 1,863 1,851 1,837 1,824 1,815 1,807 1,794 1,782 1,771 1,760 1,747 1,733 1,705 1,689 1,689

Sumber: Sukoharjo Dalam Angka, 2017

14

3.3.2 Komposisi Penduduk

Penduduk kelompok usia produktif pada usia 15 sampai usia 59 tahun di Kabupaten

Sukoharjo pada Tahun 2014 berjumlah 558.277 jiwa (64 % dari total jumlah penduduk). Usia

produktif di wilayah Kabupaten Sukoharjo didominasi oleh kaum perempuan, yaitu sejumlah

287.457 jiwa (50,72 % dari jumlah penduduk usia produktif). Untuk penduduk kelompok usia

belum produktif (usia di bawah 15 tahun) pada Tahun 2016 terdata sejumlah 195.837 jiwa (atau

22,47 % dari jumlah penduduk), sementara usia di atas 59 tahun yang merupakan usia yang

sudah tidak produktif berjumlah 108.813 jiwa (hanya 12,49 % dari jumlah penduduk).

Jumlah penduduk terbanyak berada pada kelompok umur 15 - 19 tahun sejumlah 71.176

jiwa (8,17 % dari jumlah penduduk). Untuk jumlah penduduk paling sedikit adalah kelompok

usia 70 – 74 tahun, yaitu sejumlah 18.693 tahun (2,15 % dari jumlah penduduk).

Tabel III . 7 : Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2016 (jiwa)

Kelompok Umur

Tahun 2000 Tahun 2005 Tahun 2010 Tahun 2014

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

0 – 4 64,216 8.15% 54,438 6.63% 65,174 7.69% 66,924 7.70%

5 – 9 88,405 11.21% 65,426 7.97% 68,133 8.04% 70,028 8.05%

10 – 14 83,726 10.62% 67,771 8.25% 70,554 8.33% 72,356 8.32%

∑ Usia Blm Produktif

236,347 29.98% 187,635 22.85% 203,861 24.07% 209,308 24.07%

15 – 19 70,770 8.98% 76,904 9.36% 68,915 8.14% 70,108 8.06%

20 – 24 69,174 8.77% 89,386 10.88% 61,485 7.26% 62,069 7.14%

25 – 29 57,192 7.25% 75,494 9.19% 70,367 8.31% 71,990 8.28%

30 – 34 69,685 8.84% 68,297 8.32% 70,786 8.36% 72,313 8.32%

35 – 39 53,157 6.74% 62,700 7.64% 64,856 7.66% 66,283 7.62%

40 – 44 47,407 6.01% 58,098 7.07% 64,742 7.64% 66,473 7.65%

45 – 49 40,164 5.09% 44,962 5.48% 57,223 6.76% 58,998 6.79%

50 – 54 37,971 4.82% 36,782 4.48% 49,156 5.80% 50,757 5.84%

55 – 59 27,569 3.50% 27,981 3.41% 37,808 4.46% 39,286 4.52%

∑ Usia Produktif

473,089 60.01% 540,604 65.83% 545,338 64.39% 558,277 64.21%

60 – 64 26,547 3.37% 29,120 3.55% 28,937 3.42% 30,103 3.46%

65 – 69 22,223 2.82% 22,890 2.79% 25,312 2.99% 26,392 3.04%

70 – 74 15,682 1.99% 20,415 2.49% 19,460 2.30% 20,382 2.34%

75 + 14,438 1.83% 20,549 2.50% 24,070 2.84% 25,019 2.88%

∑ Usia tdk Produktif

78,890 10.01% 92,974 11.32% 97,779 11.54% 101,896 11.72%

Jumlah 788,326 100% 821,213 100% 846,978 100% 869,481 100%

Sumber: Sukoharjo Dalam Angka, 2000-2014

Kabupaten Sukoharjo di dominasi oleh penduduk perempuan usia produktif. Namun

jumlah usia tidak produktif nya pun cukup banyak jika dibandingkan dengan usia produktif.

Meskipun demikian penduduk usia produktif tetap mendominasi wilayah Kabupaten sukoharjo.

Hal ini membuktikan bahwa Kabupaten sukoharjo membutuhkan lebih banyak lapangan

pekerjaan guna mengurangi tingkat pengangguran pada msyarakatnya.

(A) (B)

(C) (D)

Sumber: Sukoharjo Dalam Angka, 2000-2014 Gambar 3 . 9

Piramida Penduduk Kab. Sukoharjo Tahun 2000, 2005, 2010 dan 2014

50,000 30,000 10,000 10,000 30,000 50,000

0 – 45 – 9

10 – 1415 – 1920 – 2425 – 2930 – 3435 – 3940 – 4445 – 4950 – 5455 – 5960 – 6465 – 6970 – 74

75 +

Perempuan Laki-laki

60,00040,00020,000 0 20,00040,00060,000

0 – 45 – 9

10 – 1415 – 1920 – 2425 – 2930 – 3435 – 3940 – 4445 – 4950 – 5455 – 5960 – 6465 – 6970 – 74

75 +

Perempuan Laki-laki

40,000 20,000 0 20,000 40,000

0 – 45 – 9

10 – 1415 – 1920 – 2425 – 2930 – 3435 – 3940 – 4445 – 4950 – 5455 – 5960 – 6465 – 6970 – 74

75 +

Perempuan Laki-laki

60,000 40,000 20,000 0 20,000 40,000 60,000

0 – 45 – 9

10 – 1415 – 1920 – 2425 – 2930 – 3435 – 3940 – 4445 – 4950 – 5455 – 5960 – 6465 – 6970 – 74

75 +

Perempuan Laki-laki

Jika dilihat pada piramida A,B,C, dan D secara berturut-turut menggambarkan kondisi

penduduk pada tahun 2000, 2005, 2010 dan 2014. Diketahui kondisi Kabupaten Sukoharjo

yang memiliki ketimpangan penduduk perempuan dan laki-laki pada usia 30-34 tahun dan usia

5-9 tahun terjadi pada tahun 2000. Kondisi penduduk pada tahun-tahun selanjutnya mengalami

peningkatan yang merata.

3.3.3 Rasio Beban Ketergantungan / Dependency Ratio (DR)

Berdasarkan data kelompok usia di Kabupaten Sukoharjo, dapat dihitung angka

ketergantungan atau Rasio beban ketergantungan dengan menjumlah jumlah usia belum

produktif dengan usia tidak produktif dan dibagi dengan usia produktif, lalu dikalikan 100.

Angka ketergantungan <30 dikatankan memiliki beban ketergantungan Rendah, 30-40

memiliki beban ketergantungan Sedang, dan >40 memiliki beban ketergantungan Tinggi (BPS

Kabupaten Sukoharjo, 2015).

Jika dilihat angka ketergantungan sejak tahun 2000 hingga tahun 2014, diketahui

ketergantungan usia non produktif dan tidak produktif terhadap usia produktif paling tinggi

terjadi pada tahun 2000 yaitu mencapai 66,63%. Selanjutnya pada tahun 2005 angka

ketergantungan menurun 14,72% yaitu 51,91% dan meningkat pada tahun 2010 55,31% dan

2014 55,74%. Dilihat dari klasifikasi tingkat beban ketergantungan, Kabupaten Sukoharjo sejak

tahun 2000, 2005, 2010 dan 2014 memiliki angka ketergantungan yang tinggi karna mencapai

>40%.

Sumber: Sukoharjo Dalam Angka, 2000-2014

Gambar 3 . 10 Angka Ketergantungan Kab. Sukoharjo Tahun 2000-2014

66.63%

51.91%55.31% 55.74%

2000 2005 2010 2014

Axi

s Ti

tle

Angka Ketergantungan

Artinya pada tahun 2000 setiap 100 orang kelompok produktif di Kabupaten Sukoharjo

harus menanggung 67 kelompok yang tidak produktif. Hal ini menunjukan semakin besar

beban tanggungan atau Dependency Ratio, semakin besar beban tanggungan kelompok

produktif yang berarti semakin menurunkan produktivitas mereka dan dengan kata lain dapat

menjadi salah satu faktor penghambat pembangunan wilayah. Begitu juga dengan tahun 2014

dengan beban ketergantungan 55,74% yang artinya tiap 100 orang kelompok produktif harus

menanggung 56 kelompok tidak produktif.

3.3.3 Ketenagakerjaan

Sektor ekonomi yang paling diminati oleh penduduk Kabupaten Sukoharjo pada Tahun

2014 adalah “industri pengolahan”. Jenis sektor ini menduduki 30,03 % dari 436.988 jumlah

pekerja. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, terjadi perubahan karakteristik terhadap mata

pencaharian masyarakat. Perubahan itu terlihat dari jumlah tenaga kerja di Tahun 2005 dan

2010 mengalami penurunan secara berturut-turut 47.794 pekerja dan 2.558 pekerja, hal ini

disebabkan adanya penurunan pada beberapa sektor.

Sejak tahun 2005 di wilayah Kabupaten Sukoharjo, sektor “Pertanian, Peternakan,

Kehutanan, Perburuan dan Perikanan” bukan merupakan matapencaharian yang diminati

sebagai sumber pemasukan utama penduduk setempat. Terlihat pada Tahun 2014, hanya

11,07 % dari jumlah pekerja yang berkecimpung di sektor ini. Kondisi ini terus menurun sejak

tahun 2005 hingga 2014. Sebagian masyarakat cenderung lebih memilih bekerja di sektor

industri, perdagangan dan Jasa.

Tabel III . 8 : Banyaknya Pekerja menurut Jenis Sektor di Kab. Sukoharjo

Jenis Lapangan

Usaha

Tahun 2000 Tahun 2005 Tahun 2010 Tahun 2014

Jumlah Presentase

% Jumlah

Presentase %

Jumlah Presentase

% Jumlah

Presentase %

Pertanian 111,556 24.74% 93,546 23.21% 75,912 18.95% 48,383 11.07%

Pertambangan 1,390 0.31% 762 0.19% 0 0.00% 548 0.13%

Industri 101,770 22.57% 99,559 24.70% 108,310 27.04% 131,248 30.03%

Listrik, Gas dan Air

2,356 0.52% 351 0.09% 1,417 0.35% 500 0.11%

Konstruksi 19,450 4.31% 25,632 6.36% 30,825 7.70% 40,459 9.26%

Perdagangan 111,824 24.80% 116,918 29.01% 101,472 25.33% 112,301 25.70%

Komunikasi 21,231 4.71% 16,623 4.12% 17,576 4.39% 14,548 3.33%

Keuangan 6,508 1.44% 4,525 1.12% 8,396 2.10% 14,720 3.37%

Jasa 74,793 16.59% 45,168 11.21% 56,618 14.14% 74,281 17.00%

Total 450,878 100.00% 403,084 100.00% 400,526 100.00% 436,988 100.00%

Sumber: Sukoharjo Dalam Angka, 2000-2015

3.4 Kondisi Ekonomi

3.4.1 Tingkat Produktivitas Pertanian dan Perkebunan

A. Pertanian

Dalam RTRW Kabupaten Sukoharjo, disebutkan bahwa Kabupaten Sukoharjo

merupakan salah satu kabupaten penyandang pangan pada Provinsi Jawa Tengah, sehingga

produktivitasnya terus dipacu terutama pada produksi padi. Pada tahun 2000 produksi padi

mencapai 305.595 ton, namun produksinya menurun pada tahun 2005 yaitu hanya mencapai

299.206 ton, namun mampu meningkat lagi hingga tahun 2009 yang mencapai 357.524 ton.

Pada tahun 2005 luas panen padi naik sebesar 1,18% dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini

dibuktikan dengan nilai produksi tahun 2005 naik dari tahun 2004 yang hanya 293.868 ton.

Tabel III . 9 : Produksi Tanaman Bahan Makanan Tahun 2000-2014

Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka, Tahun 2000-2015

Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka, 2000-2015

Gambar 3 . 11 Jumlah Produksi Tanaman Bahan Makanan Tahun 2000-2014

Jenis Tanaman Th 2000 Th 2001 Th 2002 Th 2003 Th 2004 Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014

Padi sawah dan

Padi Gogo 305,595 285,186 263,862 273,108 293,868 299,206 322,426 319,720 337,244 357,524 283,655 185,653 346,039 327,182 310,753

Jagung 12,346 20,601 14,740 17,773 15,569 28,042 21,415 22,448 30,589 31,651 35,529 28,717 23,939 21,424 18,556

Ubi Kayu 67,590 58,521 73,937 84,525 105,179 106,283 91,181 93,133 59,982 63,755 66,223 45,339 39,155 25,743 27,870

Ubi Jalar 313 55 81 260 84 96 41 27 14 28 28 0 19 12 157

Kacang Tanah 6,065 8,110 8,981 13,553 14,021 15,345 14,526 15,181 13,957 9,217 13,700 13,179 12,990 12,989 11,490

Kedelai 9,074 8,134 4,941 5,589 7,557 8,107 7,089 9,187 8,586 9,243 8,990 5,054 5,007 3,523 3,006

Kacang Hijau 278 104 63 61 39 133 72 58 40 118 144 177 140 64 40

Jumlah 401,261 380,711 366,605 394,869 436,317 457,212 456,750 459,754 450,412 471,536 408,269 278,119 427,289 390,937 371,872

Banyaknya Produksi Tanaman Bahan Makanan Menurut Jenisnya di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2000-2014 (Ton)

0

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

Th 2000 Th 2005 Th 2010 Th 2014

Padi sawah dan Padi Gogo

Jagung

Ubi Kayu

Ubi Jalar

Kacang Tanah

Kedelai

Kacang Hijau

B. Perkebunan

Pada Data pertanian Badan Pusat Statistika Kabupaten Sukoharjo diketahui luas

tanaman dan produksi tanaman perkebunan di Kabupaten Sukoharjo selama kurun waktu

2000-2014 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2014 beberapa komoditi tanaman perkebunan

yang mempunyai luas lahan produksi yang memberikan andil cukup besar diantaranya kelapa

yaitu 1.348,06 Ha, tebu 1.045,25 Ha, dan mete 523,29 ha. Dibandingkan dengan tahun 2013

secara umum luas lahan produksi pada subsektor perkebunan mengalami peningkatan,

seperti: kelapa naik 1,97%, tembakau jawa naik 45,71% dan wijen naik sebesar 84,62%.

Namun produksi kapuk dan tebu turun masing-masing 0,23% dan 4,23%.

Sedangkan dilihat dari banyaknya produksi perkebunan rakyat menurut jenisnya sejak

tahun 2000 hingga 2014 dibeberapa komoditi mengalami penurunan. Hal ini dilihat pada

produksi kelapa pada tahun 2000 mencapai 1.199,06 ton namun pada tahun 2014 produksi

kelapa yaitu 580.72 ton, Kapuk pada tahun 2000 memproduksi sebanyak 185,56 ton pada

tahun 2014 hanya 68,48 ton, Tembakau jawa pada tahun 2000 memproduksi sebanyak

4.190,70 ton namun menurun pada tahun 2014 yaitu menjadi 224,71 ton. Namun ada juga

beberapa komoditi yang terus meningkat seperti tebu pada tahun 2000 hanya memproduksi

2.082,54 ton dan pada tahun 2014 produksi tebu meningkat menjadi 4.212,23 ton, wijen pada

tahun 2000 memproduksi 19.95 ton dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 30,25 ton. Pada

tahun 2013 secara umum produksi sub sektor perkebunan mengalami peningkatan meskipun

sedikit, seperti tebu naik 0,78%, dan empon-empon naik 22,70% namun pada tahun 2014

empon-empon tidak menghasilkan produksi.

Tabel III . 10 : Produksi Komoditi Tanaman Perkebunan Rakyat Tahun 2000-2014

Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka, 2000-2015

Jenis

TanamanTh 2000 Th 2001 Th 2002 Th 2003 Th 2004 Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014

Kelapa 1,199.06 1,199.06 1,626.54 1,470.64 460.22 481.39 539.64 544.62 551.96 563.70 567.33 586.55 569.00 574.19 580.72

Cengkeh 1.49 1.59 2.20 1.14 0.79 0.81 0.86 0.65 0.65 0.63 0.64 1.28 0.08 0.81 0.90

Kapuk 185.56 172.88 178.00 94.15 42.20 51.54 5,540.00 52.96 58.46 54.72 58.03 87.51 61.00 63.01 68.48

Mete 108.89 104.92 122.91 104.34 83.93 84.76 56.20 50.68 51.47 51.42 52.45 79.82 54.00 55.58 58.73

Tebu 2,082.54 2,013.00 2,629.90 3,208.00 2,856.00 2,776.33 3,147.89 3,661.19 3,823.52 3,536.87 3,834.56 3,156.11 4,251.00 4,750.79 4,212.23

Tembakau

Virgina167.57 - 0.00 196.00 - - - - - 0.03 0.04 0.08 0.04 0.05 0.08

Tembakau

Jawa4,180.70 4,938.00 4,402.00 732.00 4,803.80 2,187.00 2,408.00 2,844.84 3,236.97 3,929.66 3,050.05 3,272.50 3,327.00 1,588.50 224.71

Empon-

empon904.57 499.09 825.00 1,488.17 1,339.87 1,370.99 711.00 1,020.88 1,278.23 1,352.57 1,372.30 0.00 0.00 2,067.00 0.00

Wijen 19.95 19.64 41.00 45.75 127.46 81.49 21.39 15.43 15.26 52.44 2.70 17.90 9.73 5.70 30.25

Kapas 0.23 - 0.00 - - 0.70 - - - 0.04 0.05 0.00 0.00 0.00 0.00

Jumlah 8,850.56 8,948.18 9,827.55 7,340.19 9,714.27 7,035.01 12,424.98 8,191.25 9,016.52 9,542.08 8,938.15 7,201.75 8,271.85 9,105.63 5,176.10

Produksi Komoditi Tanaman Perkebenunan Rakyat Menurut Jenisnya di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2000-2014 (Ton)

Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka, 2000-2015

Gambar 3 . 12 Banyaknya Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Tahun 2000-2014

3.4.2 Karakteristik Industri

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang

aktivitas perekonomiannya salah satunya adalah industri pengolahan. Industri pengolahan

merupaka suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar

secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau barang

setengah jadi. Termasuk dalam kegiatan jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling).

Sektor industri diketahui memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian

Kabupaten Sukoharjo, dengan distribusi terhadap PDRB Kabupaten Sukoharjo tahun 2004

sebesar 25,75% dan meningkat pada tahun 2013 sebesar 30,01%. Menurut Dinas

Perindagkop dan Penanaman Modal Kabupaten Sukoharjo, industri digolongkan menjadi

industri besar, menengah dan kecil. Dibandingkan tahun 2013 jumlah unit usaha/industri

mengalami peningkatan sebesar 0,42% menjadi 16.977 unit dan 97,57% diantaranya adalah

industri kecil. Ditinjau dari jumlah tenaga kerja juga mengalami kenaikan sebesar 2,07%.

Tabel III . 11 : Jumlah Unit Usaha Industri di Kab.Sukoharjo Tahun 2000 dan2014

Jumlah Unit Usaha Industri di Kab.Sukoharjo Menurut Golongan Industri Tahun 2000 dan 2014

Gol. Industri Kelompok Industri Tahun 2000

Jumlah Kelompok Industri Tahun 2014

Jumlah IAHH ITA IKLME IAHH ITA IKLME

Besar 1 16 2 19 60 23 29 112

Menengah 49 13 17 79 155 62 84 301

Kecil 4,984 3,548 4,738 13,270 6,857 4,312 5,395 16,564

Jumlah 5,034 3,577 4,757 13,368 7,072 4,397 5,508 16,977 Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka 2001 dan 2015

0.00

2,000.00

4,000.00

6,000.00

8,000.00

10,000.00

12,000.00

14,000.00

Th2000

Th2001

Th2002

Th2003

Th2004

Th2005

Th2006

Th2007

Th2008

Th2009

Th2010

Th2011

Th2012

Th2013

Th2014

Produksi Komoditi Tanaman Perkebenunan Rakyat Menurut Jenisnya di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2000-2014 (Ton)

Tabel III . 12 : Jumlah Tenaga Kerja Industri di Kab. Sukoharjo Tahun 2000 dan 2014

Jumlah Tenaga Kerja Industri di Kab.Sukoharjo Menurut Golongan Industri Tahun 2000 dan 2014

Gol. Industri Kelompok Industri Tahun 2000

Jumlah Kelompok Industri Tahun 2014

Jumlah IAHH ITA IKLME IAHH ITA IKLME

Besar 398 41,716 1,546 43,660 11,931 48,325 4,101 64,357

Menengah 6,848 2,828 1,000 10,676 10,246 5,581 2,761 18,588

Kecil 19,319 11,512 17,070 47,901 27,646 17,241 21,932 66,819

Jumlah 26,565 56,056 19,616 102,237 49,823 71,147 28,794 149,764 Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka 2001 dan 2015

Jika dilihat berdasarkan nilai produksi berdasarkan kelompok industri, diketahui pada

Tahun 2000 industri tekstil dan aneka besar memiliki nilai produksi terbesar yaitu 2.250.750 juta

rupiah dengan total produksi seluruh jenis industri pada tahun 2000 yaitu 3.491.586,8 juta

rupiah. Sedangkan pada tahun 2014, produksi terbesar juga diperoleh dari industri tekstil dan

aneka besar dengan nilai yang lebih besar daripada tahun 2000 yaitu menjadi 3.482.580 juta

rupiah, dari total produksi pada tahun 2014 yaitu 7.997.213, 8 juta rupiah. Nilai ini meningkat

hingga dua kali lipat dari tahun 2000.

Tabel III . 13 : Nilai Produksi Industri di Kab. Sukoharjo Tahun 2000 dan 2014

Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka 2001 dan 2015

Ket : IAHH = Industri Agro dan Hasil Hutan ITA = Industri Tekstil dan Aneka IKLME = Industri Kimia, Logam, Mesin dan Elektro

IAHH ITA IKLME IAHH ITA IKLME

Besar 6,000.0 2,250,750.0 123,000.0 2,379,750.0 902,977.7 3,482,580.0 429,236.4 4,814,794.1

Menengah 401,023.5 59,908.0 48,312.8 509,244.3 709,904.4 158,514.5 162,618.5 1,031,037.5

Kecil 257,488.3 249,255.4 95,848.8 602,592.5 912,422.8 815,032.3 423,927.2 2,151,382.3

Jumlah 664,511.8 2,559,913.4 267,161.6 3,491,586.8 2,525,304.9 4,456,126.8 1,015,782.1 7,997,213.8

Nilai Produksi Industri di Kab.Sukoharjo Menurut Golongan Industri Tahun 2000 dan 2014 (Juta Rupiah)

Gol.

Industri

Kelompok Industri Tahun 2000Jumlah

Kelompok Industri Tahun 2014Jumlah