Bab III Dhf Beebo

3
BAB III ANALISA KASUS 1. Pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam muncul tiba-tiba, dirasakan naik- turun, meningkat dimalam hari. Mual dirasa terus menerus, muntah sesuai isi makanan yang dimakan. Nyeri diseluruh lapang perut dan sakit kepala diakui. Buang air besar (BAB) konsistensi lembek disertai ampas, warna kekuningan, tidak ada darah. Buang air kecil (BAK) tanpa keluhan. Keluhan nyeri telan, mimisan, gusi berdarah, riwayat hipertensi serta diabetes melitus (DM) disangkal. Riwayat thypoid diakui 6 tahun yang lalu. Demam merupakan respon sistemik yang terjadi dialam tubuh yang dapat diakibatkan penglepasan pirogen dari dalam leukosit yang sebelumnya telah terangsang oleh pirogen eksogen yang dapat berasal mikroorganisme atau merupakan suatu hasil imunologik yang tidak berdasarkan suatu infeksi. Demam pada pasien ini dialami secara mendadak, hal ini dapat diakibatkan oleh infeksi mikroorganisme yaitu virus. Dimana virus yang dapat menyebabkan keadaan ini yakni virus dengue salah satunya. Virus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk dan infeksi pertama mungkin member gejala sebagai demam dengue. Namun keluhan muntah dan BAB lembek mungkin disebabkan adanya infeksi Salmonella typhi dialami pasien yang biasanya menyerang saluran cerna.

description

dhf iii

Transcript of Bab III Dhf Beebo

BAB IIIANALISA KASUS1. Pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam muncul tiba-tiba, dirasakan naik-turun, meningkat dimalam hari. Mual dirasa terus menerus, muntah sesuai isi makanan yang dimakan. Nyeri diseluruh lapang perut dan sakit kepala diakui. Buang air besar (BAB) konsistensi lembek disertai ampas, warna kekuningan, tidak ada darah. Buang air kecil (BAK) tanpa keluhan. Keluhan nyeri telan, mimisan, gusi berdarah, riwayat hipertensi serta diabetes melitus (DM) disangkal. Riwayat thypoid diakui 6 tahun yang lalu.Demam merupakan respon sistemik yang terjadi dialam tubuh yang dapat diakibatkan penglepasan pirogen dari dalam leukosit yang sebelumnya telah terangsang oleh pirogen eksogen yang dapat berasal mikroorganisme atau merupakan suatu hasil imunologik yang tidak berdasarkan suatu infeksi. Demam pada pasien ini dialami secara mendadak, hal ini dapat diakibatkan oleh infeksi mikroorganisme yaitu virus. Dimana virus yang dapat menyebabkan keadaan ini yakni virus dengue salah satunya. Virus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk dan infeksi pertama mungkin member gejala sebagai demam dengue.Namun keluhan muntah dan BAB lembek mungkin disebabkan adanya infeksi Salmonella typhi dialami pasien yang biasanya menyerang saluran cerna.

2. Dari Dari pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah: 90/60 mmHg, nadi: 92x/menit, isi dan tegangan cukup, frekuensi respirasi: 18x/menit, dan suhu: 36.50C. Hasil rumple leed test (-) serta didapatkan nyeri tekan pada palpasi abdomen di regio epigastrium dan umbilikus. Ptekie di extremitas (+)Ptekie yang timbul dapat dikarenakan karena adanya perdarahan. Penyebab perdarahan pada pasien DBD adalah vaskulopati, trobositopenia dan gangguan fungsi trombosit serta koagulasi intravaskuler yang menyeluruh, jenis perdarahan yang terbanyak adalah perdarahan kulit seperti uji tourniquet (uji rumple leede/ uji bendung) positif, petekie, purpura, ekimosis, dan perdarahan konjungtiva

3. Pemeriksaan laboratorium menunjukan adanya penurunan jumlah trombosit dan limfosit pada pemeriksaan darah rutin. Dan pada pemeriksaan serologi didapatkan keadaan positif pada IgM anti dengue, dan 0 pada pemeriksaan IgM Salmonella.Replikasi virus dengue terjadi dalam limfosit yang bertransformasi. Hal ini akan mengakibatkan terbentuknya virus kompleks antigen antibodi (virus antibody complex) yang selanjutnya akan mengakibatkan aktivasi sistem komplemen pelepasan C3a dan C5a akibat aktivasi C3 dan C5 menyebabkan peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah dan merembesnya plasma dari ruang intravascular ke ruang ekstravascular. Hal ini mengakibatkan berkurangnya volume plasma, terjadinya hipotensi, hemokonsentrasi, hipeproteinemia, efusi dan syok yang pada akhirnya menyebabkan gangguan maturasi pembentukan sel darah sehingga jumlahnya menurun.Untuk pemeriksaan serologi menggambarkan keadaan yang menginfeksi tubuh pasien, dari sini dapat disingkirkan keadaan infeksi dari Salmonella typhi.