BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III...

20
42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan, berdasarkan literasi dan cerita rakyat berasal dari bahasa Tidung tarak” (bertemu) dan “ngakan” (makan) yang secara harfiah dapat diartikan “Tempat para nelayan untuk ist irahat makan, bertemu serta melakukan barter hasil tangkapan dengan nelayan lain. Selain itu Tarakan juga merupakan tempat pertemuan arus muara Sungai Kayan, Sesayap dan Malinau. Ketenangan masyarakat setempat agak terganggu ketika pada tahun 1896, sebuah perusahaan perminyakan Belanda, BPM (Bataavishe Petroleum Maatchapij) menemukan adanya sumber minyak di pulau ini. Banyak tenaga kerja didatangkan terutama dari pulau jawa seiring dengan meningkatnya kegiatan pengeboran. Mengingat fungsi dan perkembangan wilayah ini, pada tahun 1923 perkembangan wilayah ini, pada tahun 1923 Pemerintah Hindia Belanda merasa perlu untuk menempatkan seorang Asisten Residen di pulau ini yang membawahi 5 (lima) wilayah yakni; Tanjung Selor, Tarakan, Malinau, Apau Kayan dan Berau. Namun pada masa pasca kemerdekaan, Pemerintah RI merasa perlu untuk merubah status kewedanan Tarakan menjadi Kecamatan Tarakan sesuai dengan Keppres RI No.22 Tahun 1963. 54 Terletak diposisi yang strategis mampu menjadikan Kecamatan Tarakan sebagai salah satu sentra industri di wilayah Kalimantan Timur bagian utara 54 Pemkot Tarakan, Hari Jadi & Sejarah, http://www.tarakankota.go.id/in/Sekilas_Tarakan. php?op=detil&mkode=harijadisejarah

Transcript of BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III...

Page 1: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan,

42

BAB III

DESKRIPSI WILAYAH

3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan

3.1.1 Sejarah Kota Tarakan

Tarakan, berdasarkan literasi dan cerita rakyat berasal dari bahasa Tidung

“tarak” (bertemu) dan “ngakan” (makan) yang secara harfiah dapat diartikan

“Tempat para nelayan untuk istirahat makan, bertemu serta melakukan barter hasil

tangkapan dengan nelayan lain”. Selain itu Tarakan juga merupakan tempat

pertemuan arus muara Sungai Kayan, Sesayap dan Malinau. Ketenangan

masyarakat setempat agak terganggu ketika pada tahun 1896, sebuah perusahaan

perminyakan Belanda, BPM (Bataavishe Petroleum Maatchapij) menemukan

adanya sumber minyak di pulau ini. Banyak tenaga kerja didatangkan terutama

dari pulau jawa seiring dengan meningkatnya kegiatan pengeboran. Mengingat

fungsi dan perkembangan wilayah ini, pada tahun 1923 perkembangan wilayah

ini, pada tahun 1923 Pemerintah Hindia Belanda merasa perlu untuk

menempatkan seorang Asisten Residen di pulau ini yang membawahi 5 (lima)

wilayah yakni; Tanjung Selor, Tarakan, Malinau, Apau Kayan dan Berau. Namun

pada masa pasca kemerdekaan, Pemerintah RI merasa perlu untuk merubah status

kewedanan Tarakan menjadi Kecamatan Tarakan sesuai dengan Keppres RI

No.22 Tahun 1963.54

Terletak diposisi yang strategis mampu menjadikan Kecamatan Tarakan

sebagai salah satu sentra industri di wilayah Kalimantan Timur bagian utara

54 Pemkot Tarakan, Hari Jadi & Sejarah, http://www.tarakankota.go.id/in/Sekilas_Tarakan.

php?op=detil&mkode=harijadisejarah

Page 2: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan,

43

sehingga Pemerintah perlu untuk meningkatkan statusnya menjadi Kota

Administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.47 Tahun 1981. Status Kota

Administratif kembali ditingkatkan menjadi Kotamadya berdasarkan Undang-

Undang RI No. 29 Tahun 1997 yang peresmiannya dilakukan langsung oleh

Menteri dalam Negeri pada tanggal 15 Desember 1997, sekaligus menandai

tanggal tersebut sebagai Hari Jadi Kota Tarakan.55

3.1.2 Geografi

Kordinat Kota Tarakan terletak antara 117034’ Bujur Barat dan 117038’

Bujur Timur serta diantara 3019’ Lintang Utara dan 3020’ Lintang Selatan.

Dengan adanya perkembangan dan pemekaran wilayah sesuai dengan Peraturan

Daerah Kota Tarakan Nomor 23 Tahun 1999, maka Kota Tarakan yang

sebelumnya terdiri dari 3 kecamatan dimekarkan menjadi 4 kecamatan dan 18

keluarahan. Keempat kecamatan tersebut adalah Tarakan Timur, Tarakan Tengah,

Tarakan Barat dan Tarakan Utara. Di samping itu berdasarkan UU No. 22 Tahun

1999 tentang Otonomi Daerah, status desa yang ada di Kota Tarakan seluruhnya

berubah menjadi kelurahan. Undang-undang tersebut juga mengubah penyebutan

“Kotamadya Tarakan” menjadi “Kota Tarakan”.56

Kota Tarakan mempunyai luas 657,33 km2 dimana 38,2% nya atau 250,8

km2 berupa daratan dan sisanya sebanyak 61,8% atau 406,53 km2 berupa lautan.

Letak Pulau Tarakan di bagian utara Propinsi Kalimantan Timur yang merupakan

salah satu pintu gerbang pembangunan di wilayah utara Kalimantan Timur.57

55 Pemkot Tarakan, Ibid. 56 Bappeda dan BPS Kota Tarakan, Kota Tarakan Dalam Angka 2006. Bappeda dan BPS Kota

Tarakan 57 Bappeda dan BPS Kota Tarakan, Ibid

Page 3: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan,

44

Gambar 2 Batas Wilayah Administrasi Kota Tarakan

Sumber:http://www.tarakankota.go.id/in/Sekilas_Tarakan.php?op=detil&

mkode=pemerintahangambaranumum

Dengan batas-batas wilayah dari Kota Tarakan sebagai berikut:58

a. Sebelah Utara, berbatasan dengan Pesisir Pantai Kecamatan Pulau Bunyu

Kabupaten Bulungan

b. Sebelah Timur, berbatasan dengan Kecamatan Pulau Bunyu Kabupaten

Bulungan dan Laut Sulawesi

c. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Pesisir Pantai Kecamatan Tanjung Palas

Kabupaten Bulungan

58 Bappeda dan BPS Kota Tarakan, Ibid

Page 4: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan,

45

d. Sebelah Barat, berbatasan dengan Pesisir Pantai Kecamatan Sesayap

Kabupaten Bulungan

Kecamatan Tarakan Utara merupakan kecamatan terluas di antara

kecamatan lain di Kota Tarakan dengan luas 109,36 km2 atau sekitar 3,6% dari

luas Kota Tarakan. Sedangkan Kecamatan Tarakan Barat termasuk kecamatan

yang paling kecil jika dilihat dari luasnya. Luas Kecamatan Tarakan Barat hanya

27,89 km2 atau 11,12% dari luas daratan Kota Tarakan.59

3.1.3 Iklim

Kota Tarakan yang beriklim tropis mempunyai musim yang hampir sama

dengan wilayah Indonesia pada umumnya, yaitu musim penghujan dan musim

kemarau. Musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai dengan

bulan April sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan April sampai dengan

bulan Oktober. Keadaan ini terus berlangsung setiap tahun yang diselingi dengan

musim peralihan pada bulan-bulan tertentu. Namun dalam tahun-tahun terakhir

ini, keadaan musim di Kalimantan Utara termasuk Kota Tarakan kadang tidak

menentu. Pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan dalam kenyataannya

tidak turun hujan sama sekali, begitu juga sebaliknya.60

Suhu udara disuatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya

tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Secara umum

Tarakan beriklim panas dengan suhu udara berkisar 24,2 0C hingga 31,1 0C.

Selain itu, sebagai daerah beriklim tropis, Kota Tarakan mempunyai kelembaban

udara relatif tinggi, berkisar antara 62,3 sampai dengan 97,7%. Kelembaban udara

59 Bappeda dan BPS Kota Tarakan, Ibid 60 Bappeda dan BPS Kota Tarakan, Ibid

Page 5: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan,

46

paling rendah terjadi pada bulan Januari yang hanya mencapai 50%. Sedangkan

rata-rata kelembaban udara sebesar 84,1%. Sedangkan curah hujan di Kota

Tarakan sangat beragam dari waktu ke waktu. Rata-rata curah hujan tertinggi

terjadi pada bulan April sebesar 412,8 mm dan rata-rata curah hujan terendah,

sebesar 124,9 mm terjadi pada bulan Pebruari. Sedangkan rata-rata curah hujan

sebesar 278,5 mm.61

3.1.4 Pemerintahan dan Kependudukan

Jumlah kelurahan di Kota Tarakan tercatat sebanyak 20 kelurahan dengan

total luas wilayah 657,33 km2. Dari ke 20 kelurahan tersebut, 7 kelurahan berada

di Kecamatan Tarakan Timur, 5 kelurahan berada di Kecamatan Tarakan Tengah,

5 kelurahan berada di Kecamatan Tarakan Barat dan 3 kelurahan berada di

Kecamatan Tarakan Utara.62

Kepala pemerintahan Kota Tarakan saat ini (periode 2014-2019) adalah

Walikota bernama Ir. Sofian Raga, M.Si dan Wakil Walikota bernama H.K Arief

Hidayat, SE, M,Si.63

Jumlah penduduk Kota Tarakan tahun 2014 menurut hasil pengolahan

Sensus Penduduk (SP2014) adalah 212.100 jiwa. Apabila dilihat dari

perbandingan penduduk laki-laki dan peremp uan, jumlah penduduk laki-laki

lebih banyak daripada penduduk perempuan. Penyebaran penduduk antar

kecamatan dapat dikatakan masih belum merata. Dari hasil pengolahan Sensus

Penduduk (SP2014) terlihat bahwa penduduk yang tinggal di Kecamatan Tarakan

61 Bappeda dan BPS Kota Tarakan, Ibid 62 Bappeda dan BPS Kota Tarakan, Ibid 63Pemkot Tarakan, Kepala Pemerintahan, http://www.tarakankota.go.id/in/Kepala_

Pemerintahan.php

Page 6: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan,

47

Barat mencapai 35,04%. Lain halnya dengan Kecamatan Tarakan Utara yang

hanya dihuni 11,40% dari jumlah penduduk kota Tarakan. Dilihat dari pengolahan

data SP2014 untuk kepadatan penduduk, Kecamatan Tarakan Barat mempunyai

kepadatan paling tinggi yaitu 74.312 jiwa, disusul Kecamatan Tarakan Tengah

dengan kepadatan penduduk sebesar 66.478 jiwa dan Kecamatan Tarakan Timur

dengan kepadatan 47.133 jiwa, sedangkan Kecamatan Tarakan Utara mempunyai

kepadatan paling rendah yaitu 24.177.64

3.1.5 Visi, Misi, dan Motto Kota Tarakan

Visi Kota Tarakan adalah: “Kota pusat pelayanan perdagangan dan jasa

yang berbudaya, sehat, adil, sejahtera dan berkelanjutan”. Sedangkan misinya

adalah:65

a. Menumbuhkan kembangkan pelayanan umum yang handal sebagai pusat

rujukan wilayah sekitarnya

b. Meningkatkan aktifitas jasa perdagangan nasional dan internasional

c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkeadilan

d. Melaksanakan pembangunan kota pulau yang sehat dan berkelanjutan

e. Mengembangkan pola hidup dan sikap masyarakat kota tarakan yang

berbudaya

Kota Tarakan memiliki motto BAIS yakni merupakan singkatan dari:

Bersih, Aman, Indah, Sehat dan sejahtera.66

64 Badan Pusat Statistik Kota Tarakan, Penduduk. http://www.tarakankota.bps.go.id 65 Pemkot Tarakan, Visi, Misi & Motto, http://www.tarakankota.go.id/in/Sekilas_Tarakan.php?op=

detil&mkode=visimisimotto 66 Pemkot Tarakan, Ibid

Page 7: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan,

48

3.2 Gambaran Umum Partai Amanat Nasional

3.2.1 Partai Amanat Nasional (PAN)

a. Sejarah PAN

Sejarah berdirinya Partai Amanat Nasional (PAN) tak terlepas dari sosok

Amien Rais, sang lokomotif gerakan reformasi 1998. Pasca keberhasilan

menumbangkan Orde Baru, Amien Rais dan 49 rekan-rekannya yang tergabung

dalam Majelis Amanat Rakyat (MARA) merasa perlu meneruskan cita-cita

reformasi dengan mendirikan partai politik baru. Majelis Amanat Rakyat

(MARA) yang merupakan salah satu organ gerakan reformasi pada era

pemerintahan Soeharto, bersama dengan PPSK Yogyakarta, tokoh-tokoh

Muhamadiyah, dan Kelompok Tebet kemudian membidani lahirnya Partai

Amanat Nasional (PAN).

Setelah berhasil turut serta dalam menjatuhkan rezim Orde Baru, Amien

Rais (ketua umum Muhammadiyah saat itu) berkeinginan untuk kembali ke

Muhammadiyah. Berlainan dengan itu, Amien Rais justru merasa terpanggil

melanjutkan perjuangan setelah meruntuhkan rezim Indonesia untuk kembali

membangun Indonesia. Tujuannya tersebut membawanya mendirikan partai

politik baru yang kemudian diberi nama Partai Amanat Nasional (PAN). Awalnya

partai politik yang berasaskan Pancasila ini awalnya sepakat dibentuk dengan

nama Partai Amanat Bangsa (PAB) namun akhirnya berubah nama menjadi Partai

Amanat Nasional (PAN) pada pertemuan tanggal 5-6 Agustus 1998 di Bogor.

Partai Amanat Nasional (PAN) didirikan oleh 50 tokoh nasional, di

antaranya Prof. Dr. H. Amien Rais, Faisal Basri MA, Ir. M. Hatta Rajasa,

Page 8: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan,

49

Goenawan Mohammad, Dr. Rizal Ramli, Abdillah Toha, Dr. Albert Hasibuan,

Toety Heraty, Prof. Dr. Emil Salim, A.M. Fatwa, Zoemrotin, Alvin Lie Ling Piao

dan lainya. Dideklarasikan pada tanggal 23 Agustus 1998 di Istora Senayan

Jakarta, pendeklarasian partai ini dihadiri oleh ribuan massa. Pada saat itu puluhan

tokoh-tokohnya tampil dipanggung, melambai-lambaikan tangan menyambut

riuhnya tepuk tangan hadirin menandakan antusiame masyarakat akan

didirikannya PAN.

Pengesahan pendirian PAN sendiri berdasarkan pengesahan Depkeh HAM

No. M-20.UM.06.08 tanggal 27 Agustus 2003. Sebagai partai yang lahir di

penghujung era orde baru, PAN pun didirikan dengan mengusung semangat

Indonesia baru untuk menggantikan nuansa pemerintahan otoriter yang kental

pada jaman orba. Partai ini pada dasarnya adalah partai terbuka, meski sebagian

orang menganggapnya partai orang Muhammadiyah karena sosok Amien Rais

pada saat itu adalah Ketua Umum Muhammadiyah. 67

b. Visi dan Misi PAN

Visi dari partai yang lahir pasca jatuhnya rezim Orde Baru 1998 atau PAN

adalah “Terwujudnya PAN sebagai partai politik terdepan dalam mewujudkan

masyarakat madani yang adil dan makmur, pemerintahan yang baik dan bersih di

dalam negara Indonesia yang demokratis dan berdaulat, serta diridhoi Allah SWT,

Tuhan Yang Maha Esa”. Sedangkan misi dari PAN adalah sebagai berikut. 68:

Mewujudkan kader yang berkualitas.

Mewujudkan PAN sebagai partai yang dekat dan membela rakyat

67 PAN, Sejarah Pendirian, http://www.pan.or.id/sejarah-pendirian 68 PAN, visi misi, http://www.dpp.pan.or.id/visi-misi

Page 9: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan,

50

Mewujudkan PAN sebagai partai yang modern berdasarkan sistem dan

manajemen yang unggul serta budaya bangsa yang luhur.

Mewujudkan Indonesia baru yang demokratis, makmur, maju, mandiri dan

bermartabat.

Mewujudkan tata pemerintahan Indonesia yang baik dan bersih, yang

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

dan memajukan kesejahteraan umum, serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

Mewujudkan negara Indonesia yang bersatu, berdaulat, bermartabat, ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial, serta dihormati dalam pergaulan internasional

c. Program PAN

Tujuan utama PAN adalah untuk mewujudkan kejayaan bangsa Indonesia,

sehingga PAN hadir dengan optimisme dan tradisi baru dalam artian bahwa semua

kebijakan yang akan dilakukan PAN ke depannya harus bertujuan demi

kepentingan rakyat, memberantas kemiskinan, dan menghapus kesenjangan antara

si kaya dan si miskin.

Tiga program unggulan PAN yaitu revitalisasi, regenarasi dan reunifikas.

Reunifikasi artinya akan diajak kembali tokoh-tokoh pendiri PAN untuk

memenangkan Pemilihan Umum 2019. Sedangkan tradisi baru yang ditawarkan

adalah Otonomisasi, dimana kekuasaan PAN dibuat tidak sentralistik dan akan

dibangun sistem dan struktur partai secara desentralisasi.

Otonomisasi adalah langkah baru dalam perpolitikan di Indonesia dimana

pemilihan ketua DPD dan DPW menjadi wewenang dari DPD dan DPW masing-

Page 10: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan,

51

masing bukan lagi atas kehendak Ketua Umum. Begitu pula dalam pemilihan

calon Walikota/Bupati, Gubernur, atau ketua DPRD Provinsi atau

Kabupaten/Kota diserahkan sepenuhnya pada DPD atau DPW setempat. Sistem

ini mirip dengan sistem desentralisasi dan otonomi daerah yang diterapkan oleh

negara. Dibawah kepemimpinan PAN juga akan diselenggarakan Konvensi untuk

memilih kader yang akan diusung sebagai calon presiden. Ini menjadi gebrakan

baru untuk menghapus stigma bahwa ketua umum adalah segala-galanya di partai.

d. Tujuan dan Azas PAN

PAN bertujuan menjunjung tinggi dan menegakkan kedaulatan rakyat,

keadilan, kemajuan material dan spiritual. Cita-cita partai juga berakar pada moral

agama, kemanusiaan, dan kemajemukan, sedangkan selebihnya PAN menganut

prinsip nonsektarian dan nondiskriminatif.

Partai ini memiliki azas “Ahlak Politik Berlandaskan Agama yang

Membawa Rahmat bagi Sekalian Alam”. Dengan azas itu PAN menjadikan agama

sebagai landasan moral dan etika berbangsa dan bernegara yang menghargai

harkat dan martabat manusia serta kemajemukan dalam memperjuangkan

kedaulatan rakyat, keadilan sosial, dan kehidupan bangsa yang lebih baik untuk

mewujudkan Indonesia sebagai bangsa yang makmur, maju, mandiri dan

bermartabat.

PAN adalah partai politik yang memperjuangkan kedaulatan rakyat,

demokrasi, kemajuan dan keadilan sosial. Cita-cita partai ini berakar pada moral

agama, kemanusiaan dan kemajemukan. PAN mencita-citakan suatu masyarakat

Indonesia yang demokratis, berkeadilan sosial, otonom dan mandiri. Partai ini

Page 11: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan,

52

menginginkan tatanan yang memungkinkan setiap manusia dapat

mengembangkan kepribadiannya dalam kebebasan. Setiap manusia dapat

berperan serta dalam kehidupan politik, ekonomi, budaya, dan berperan serta

dalam usaha-usaha mengembangkan kemanusiaan.

PAN merupakan partai yang menghormati dan mendorong kemajemukan.

Partai ini merupakan kumpulan manusia Indonesia yang berasal dari berbagai

keyakinan, pemikiran, latar belakang etnis, suku, agama dan jender. Partai ini

menganut prinsip non-sektarian dan non-diskriminatif. Kesepakatan kami adalah

berdasarkan prinsip dasar bersama dan cita-cita politik yang sama. PAN

menentang segala bentuk kediktatoran, totaliterisme dan otoriterisme, karena

berlawanan dengan harkat dan martabat manusia, memasung kebebasan dan

menghancurkan hukum. Partai ini menjunjung tinggi demokrasi, untuk

mewujudkan tatanan sosial dan politik yang memungkinkan masyarakat madani

mengawasi kekuasaan.

PAN akan bersaing dengan parta-partai lain secara terbuka, adil dan jujur

untuk meraih dukungan rakyat. Selama tidak berada dalam posisi pemerintah,

partai ini akan berfungsi sebagai oposisi. Partai ini berpendirian, pemerintah dan

oposisi memilik tanggung jawab yang setara terhadap masyarakat. PAN

berpendirian negara wajib menghormati dan melindungi kehidupan dan martabat

warganya. Pemerintah harus menciptakan prakondisi, dimana warga negara dapat

mengembangkan hak-hak individu dan tanggung jawab sosial. Untuk menjamin

terciptanya masyarakat madani yang bebas dari kesengsaraan, rasa takut, serta

bebas dari penindasan, penghilangan paksa dan kekerasan, Partai Amanat

Page 12: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan,

53

Nasional menghormati hak asasi manusia yang berlaku universal. Partai ini

mendukung ratifikasi konvensi Hak Asasi Manusia PBB.

PAN memperjuangkan otonomi masyarakat madani dan pembatasan

kekuasaan negara. Lembaga oposisi merupakan sarana yang diperlukan untuk

mencapai tujuan itu. PAN menghendaki pertangggung-jawaban yang terbuka

dalam pengurusan negara. Birokrasi ada untuk melayani kepentingan masyarakat

dan bukan sebaliknya. Lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif selalu

dibedakan secara tegas, untuk menjamin berlangsungnya proses saling kontrol

diantara lembaga-lembaga itu. Partai ini turut memperjuangkan pembatasan masa

jabatan presiden paling banyak dua kali lima tahun.

Pembagian kekuasaan pusat dan daerah mesti diterapkan untuk memberi

kesempatan warga negara bertindak lebih otonom dalam mengembangkan daerah-

daerah. Otonomi dalam mengurus sumberdaya, mencari pendanaan dan

menikmati hasil-hasilnya, bukan hanya terbatas pada daerah tingkat dua, tetapi

juga daerah tingkat satu. Hak warga negara untuk berorganisasi dijamin. Asosiasi-

asosiasi berdasarkan kesamaan tujuan, diperlukan sebagai sarana kehidupan baru.

Pers dijamin kebebasannya. Untuk menjamin hak masyarakat memperoleh

informasi, media massa harus independen dalam mengumpulkan, mengolah dan

menyiarkan berita.

PAN memperjuangkan dihentikannya penyelewenangan kekuasaan. Partai

ini berjuang untuk menegakkan hukum tanpa diskriminasi. Seluruh masyarakat

harus mendapat akses pada sistem peradilan yang independen, adil dan murah.

PAN berpendirian krisis yang dialami Bangsa Indonesia berakar pada politik

Page 13: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan,

54

rezim Orde Baru yang melecehkan kedaulatan rakyat. Karenanya partai ini

menentang setiap usaha yang mencoba mengembalikan kekuasaan Orde Baru dan

para pendukungnya ke panggung politik. Tatanan Orde Baru mesti diganti sama

sekali.

3.2.2 PAN Kota Tarakan

a. Letak Kantor DPD PAN Kota Tarakan

Kantor DPD PAN Kota Tarakan, terletak di Jl. Yos Sudarso RT.14 No.25,

Kelurahan Selumit, Kecamatan Tarakan Tengah.

Gambar 3 Kantor DPD PAN Kota Tarakan

Sumber: Dokumentasi pribadi peneliti

b. Struktur Organisasi DPD PAN Kota Tarakan

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) tentang pengesahan pengurus Dewan

Pimpinan Daerah Partai Amanat Naisional (PAN) Kota Tarakan Periode 2010-

Page 14: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan,

55

2015 yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat

Nasional (PAN) Kota Tarakan dengan Surat Keputusan Nomor

PAN/34/A/Kpts/K-S/004/X/2010 maka susunan pengurus DPD PAN Kota

Tarakan periode 2009-2014 adalah sebagai berikut: 69

Gambar 4 Susunan Pengurus DPD PAN Kota Tarakan

Sumber: Surat Keputusan Nomor PAN/34/A/Kpts/K-S/004/X/2010

Ketua : H. Khaerudin Arief Hidayat, SE., M.Si

Wakil Ketua : Habibi Husain, SE

Sekretaris : Makbul, SE

: Nickson Sidangoli, A.Md

Bendahara : H. Jamaluddin, SE

c. Pedoman Organisasi Tentang Pencalegan Untuk DPRD Kabupaten/Kota

Pedoman Organisasi tentang Pencalegan digunakan sebagai dasar untuk

pencalegan yang terkait dengan rekrutmen, konsolidasi, koordinasi, optimalisasi

kegiatan partai dalam merumuskan, menghimpun dan memperjuangkan aspirasi

69 Surat Keputusan Nomor : PAN/34/A/Kpts/K-S/004/X/2010 tentang pengesahan pengurus

Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Naisional (PAN) Kota Tarakan Periode 2010-2015

Ketua

Khaerudin Arief Hidayat

Sekretaris

Makbul

Nickson Sidangoli

Bendahara

Jamaluddin

Wakil Ketua

Habibi Husain

Page 15: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan,

56

rakyat. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai

Amanat Nasional (PAN) Nomor PAN/A/Kpts/KU-SJ/027/VII/2012 tentang

Pedoman Organisasi Pencalegan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan

Kabupaten/Kota Partai Amanat Nasional Periode 2009-2014, persyaratan

pencalegan yang harus dipenuhi caleg dan rangkaian proses pencalegan adalah

sebagi berikut:

Persyaratan Umum

Persyaratan Khusus

Penanggung Jawab, Kewenangan dan Pelaksana

Rekrutmen Bacaleg

Klarifikasi, Verifikasi Data dan Penetapan Daftar Bacaleg

Sosialisasi Diri Bacaleg

Kewajiban Bacaleg/Caleg

Kontribusi dan Distribusi Dana dan Sarana

Laporan Kinerja dan Aktivitas Pemenangan Pemilu Bacaleg

Monitoring kinerja bakal Caleg

Evaluasi Kinerja dan Penetapan Bacaleg

Daftar Calon Sementara (DCS):

d. Kondisi DPD PAN Kota Tarakan

Dalam cakupan demokrasi, partai politik (Parpol) disebut sebagai pilar

demokrasi. Itu berarti, kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara kita sangat

tergantung kepada kualitas partai politik dalam mengemban amanah dari

masyarakat. Untuk merealisasikan harapan masyarakat maka sebuah keharusan

Page 16: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan,

57

bagi setiap partai politik untuk berbenah, menancapkan komitmen untuk menjadi

pilar yang benarbenar membawa kesejahteraan dan kemajuan bagi bangsa.

Peningkatan kualitas partai politik yng terlihat dari kondisi partai tersebut

seharusnya dilihat sebagai sebuah kewajiban setiap partai. Berikut adalah

gambaran dari kondisi DPP PAN Kota Tarakan: 70

Kondisi Internal

1. PAN meletakkan visi, misi dan berbagai keputusan politik sebagai landasan

awal untuk bekerjanya mesin partai dalam menghadapi tantangan

2. PAN telah memiliki azas dan platform yang terkait dengan penyelenggaraan

organisai, kaderrisasi, konstruksi kebijakan publik, kekuasaan eksekutif dan

legislative

3. PAN belum memiliki gedung yang representative sebagai pusat komando dan

koordinasi

4. Konflik internal di partai masih tidak bisa terhindarkan sebagai bagian dari

kehidupan berdemokrasi

5. Citra partai masih terkesan elitis dan tidak mengakar atau merakyat

6. Figure Amien Rais masih cukup kental dalam mewarnai sikap politik dan

sentiment psikologis massa pemilih terhadap partai

7. Figure mantan ketua umum Soetrisni Bachir dan Hatta Rajasa pun ikut

mewarnai sikap politik dan sentiment psikologis massa pemilih terhadap

partai

70 Surat Keputusan Nomor : PAN/34/A/Kpts/K-S/004/X/2010 tentang pengesahan pengurus

Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Naisional (PAN) Kota Tarakan Periode 2010-2015

Page 17: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan,

58

8. Konsolidasi struktur di tingkat DPW telah menyelenggarakan muswil secara

nasional

9. Jaringan, infrastruktur di tingkat DPD/DPC/DPRt telah berjalan dengan

menyelenggarakan konsolidasi Musda/Muscab/Musran

10. Belum adanya sumber pendanaan partai yang jelas

11. Fasilitasi logistic khususnya untuk pemenangan pemilu belumdirencanakan

secara terintegrasi mulai dari DPP sampai dengan DPC/DPRt

12. Perlunya optimalisasi manajemen partai secara efektif khususnya dalam

mempersiapkan pemilu selanjutnya

13. Komunikasi politik (vertikal dan horizontal) yang umumnya belum terbangun

secara efektif khususnya:

a. Komunikasi antara kader legislatif (DPR RI, DPRD Propinsi, kabupaten

dan kota) dengan konstituennya

b. Komunikasi antar kader eksekutif PAN (gubernur, bupati, walikota)

c. Komunikasi antara struktur partai dengan potensi basis-basis massa baik

ormas keagamaan, sektoral, profesi, OKP, kemahasiswaan (intra dan

ekstra) dan organisasi lainnya yang memungkinkan mendukung PAN

14. Komunikasi partai dengan fraksi PAN di DPR sudah cukup baik tetapi belum

diikuti semua di tingkat daerah

15. Keberadaan 48 anggota kader PAN di legislative dan kader partai di eksekutif

belum memperlihatkan kontribusi yang konkrit terhadap perkembangan dan

kemajuan partai

Page 18: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan,

59

16. PAN memiliki Ortom dan Ormit dan sebagian besar hanya berada ditingkat

pusat

17. Potensi kader partai dimunculkan menjadi tokoh nasional dan tokoh daerah

cukup besar

18. Raihan PAN dalam pilkada tingkat propinsi dan kabupaten/kota cukup baik

dan perlu peningkatan raihan kemenangan dalam pilkada serentak selanjutnya

19. Tokoh-tokoh pendiri/inisiator baik ditingkat nasional maupun daerah sudah

banyak keluar dan berpindah ke partai lain

20. Belum semua papan nama ada di tingkat DPC dan DPRt

21. Amanat kongres bahwa striuktur partai di tingkat dusun/RW (rayon dan

subrayon) belum tersosialisasi secara optimal

22. Rekrutmen, penyusunan dan penetapan bacaleg pada tiap daerah pemilihan

DPR RI, propinsi dan kabupaten/kota masih banyak yang memerlukan

penyesuaian

23. Belum dilakukan survey dan kajian pemetaan proyeksi konstituen pemilih

PAN berdasarkan kewilayahan, kohor, profesi, organisasi keagamaan, ormas

serta OKP

Kondisi Eksternal

1. Situasi politik nasional yang dinamis, beberapa partai telah mendeklarasi

dukungan atas pencalonan capres, sebagi penantang atas incumbent capres dan

terdapat beberapa yang belum memutuskan sikap politiknya atas kontestasi

capres

Page 19: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan,

60

2. Kampanye partai-partai politik dilakukan dengan mengkapitalisasi program

pemerintah seperti pembangunan infrastruktur dan skema bansos

3. Sisi lain penantangnya mulai melakukan kampanye dari titik lemah pesaing

seperti: persepsi menjauh dari umat, performa pemerintah yang buruk, laju

hutang bertambah cepat, pencabutan subsidi, ,harga pangan fluktuatif hingga

pendapatan masyarakat menurun di bidang non formal dan pwnurunan daya

beli terutama di kalangan aparatur akibat skema anggaran

4. Figure tokoh nasional partai politik menjadi salah satu factor kuat penentu

dalam kontestasi pemilu serentak

5. Kekuatan dan kelemahan partai peserta pemilu (nasional dan daerah)

6. Muhammadiyah masih potensial sebagai basis massa “captive market” PAN

7. PAN belum mengoptimalkan media masa dan media sosial sebagai alat dalam

mengkomunikasikan kebijakan politik terkait dengan pencitraan maupun

pembelaan HAM

8. PAN belum mengoptimalkan jaringan organisasi massa, organisasi sosial

kemasyarakatan, organiasi keagamaan, OKP sebagai instrument penggalangan

massa/pemenangan pemilu

9. PAN belum melakukan hubungan yang saling meguntungkan (simbiosis

mutualisme) dengan militer, birokrat dan institusi media masa

10. Pemilih pemula diproyeksikan 35% dari jumlah pemilih

11. Profil pemilih PAN belum terpetakan (alasan memilih PAN, latar belakang

pemilih, pemahaman prosen dalam memutuskan untuk emilih PAN, siapa

Page 20: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota …eprints.umm.ac.id/38682/4/BAB III.pdf42 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Gambaran Umum Kota Tarakan 3.1.1 Sejarah Kota Tarakan Tarakan,

61

yang mempengaruhi dalam keputusan memilih dan dari mana asal pemilih),

termasuk belum terbangunnya hubungan emosional dengan partai