BAB III DESAIN PENELITIAN 1.1 Objek...

26
48 Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III DESAIN PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas ( independent variabel) atau eksogen dan variabel terikat ( dependent variabel) atau endogen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah fasilitas belajar (X). Sedangkan variabel terikat yaitu motivasi belajar (Y). Dari subjek penelitian tersebut di analisis mengenai besarnya pengaruh antara fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa. Responden di dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Bidang keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung yang beralamat di Jalan Raya Solontongan No.10 Bandung. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan April 2013 samapai dengan penelitian ini berakhir. 1.2 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, karena dalam penelitian ini selain dimaksudkan untuk menggambarkan kondisi ciri-ciri obyek atau variabel-variabel penelitian apa adanya, tetapi juga dimaksudkan untuk menguji hipotesis. Oleh karena itu, metode yang digunakan adalah survey explanatory. Menurut Menurut Sugiyono (2010) metode explanatory survey merupakan metode penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain.

Transcript of BAB III DESAIN PENELITIAN 1.1 Objek...

48 Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

DESAIN PENELITIAN

1.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas ( independent variabel) atau

eksogen dan variabel terikat ( dependent variabel) atau endogen. Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah fasilitas belajar (X). Sedangkan variabel terikat yaitu

motivasi belajar (Y). Dari subjek penelitian tersebut di analisis mengenai besarnya

pengaruh antara fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa.

Responden di dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Bidang keahlian

Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung yang beralamat di Jalan

Raya Solontongan No.10 Bandung.

Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan April 2013 samapai dengan

penelitian ini berakhir.

1.2 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, karena dalam penelitian

ini selain dimaksudkan untuk menggambarkan kondisi ciri-ciri obyek atau

variabel-variabel penelitian apa adanya, tetapi juga dimaksudkan untuk menguji

hipotesis. Oleh karena itu, metode yang digunakan adalah survey explanatory.

Menurut Menurut Sugiyono (2010) metode explanatory survey merupakan

metode penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang

diteliti serta pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain.

49

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitaf, yaitu pendekatan

yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

secara sistematis menggunakan perhitungan statistik. Teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah teknik angket. Berdasarkan pedoman tersebut, penulis

melakukan pengamatan untuk memperoleh data penelitian sesuai dengan tujuan

penelitian yaitu untuk mengetahui Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi

Belajar Siswa pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran SMK

Negeri 3 Bandung.

1.3 Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel penelitian ini sangat diperlukan untuk menentukan jenis-

jenis dan indikator dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Selain

itu, proses ini juga dimaksudkan untuk menentukan skala pengukuran dari

masing-masing variabel sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat

bantu statistik dapat dilakukan secara benar.

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu fasilitas belajar dan motivasi

belajar. Variabel X fasilitas belajar sebagai variabel bebas (independen) dan

variabel Y motivasi belajar sebagai variabel terikat (dependen).

Untuk menghindari adanya perbedaan pendapat atau persepsi dalam

penelitian ini, maka penulis perlu mendefinisikan variabel tersebut. Maksudnya

untuk memperjelas makna yang terkandung dalam judul yang dikemukakan,

sehingga diharapkan teoritis dimana data itu diperoleh. Adapun bentuk

operasionalisasinya adalah sebagai berikut :

50

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Fasilitas Belajar ( Variabel X )

Variabel Indikator Ukuran Item

Soal

Skala

Pengukuran

Fasilitas Belajar

(X)

Fasilitas belajar

adalah semua

yang diperlukan

dalam proses

belajar

mengajar baik

bergerak

maupun tidak

bergerak agar

tercapai tujuan

pendidikan

dapat berjalan

lancar, teratur,

effektif, dan

efisien.

1. Keadaan Gedung

Sekolah

Tingkat

kenyamanan

gedung sekolah

1 Ordinal

Tingkat

Kelayakan

gedung sekolah

untuk belajar

2

2. Keadaan Ruang

Kelas

Tingkat

kenyamanan

ruang kelas

3 ordinal

Tingkat

pencahayaan

dikelas

4

Tingkat

ventilasi dikelas

5

3. Keberfungsian

Perpustakaan

Tingkat

kelengkapan

buku-buku

pelajaran yang

sesuai dengan

kebutuhan

siswa

6 Ordinal

Tingkat

kenyamanan

ruang

perpustakaan

7

Tingkat

kemudahan

mencari

referensi

diperpustakaan

8

4. Keadaan Fasilitas

Kelas dan

Laboratorium

Tingkat

kenyamanan

kursi dan meja

9 Ordinal

Tingkat

kebersihan

ruang kelas

10

Tingkat

kelengkapan

dan

11

51

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keberfungsiaan

alat-alat praktek

perkantoran

5. Ketersediaan Buku

Pelajaran

Tingkat

kepemilikan

buku-buku

penunjang

12 Ordinal

Tingkat

kepemilikan

LKS

13

6. Optimalisasi

Media/Alat Bantu

Tingkat

keberfungsian

media belajar

14 Ordinal

Tingkat

ketertarikan

siswa terhadap

media yang

ditampilkan di

kelas

15

Sumber: Annurahman ( 2010: 195-196)

Tabel 3.2

Motivasi Belajar ( Variabel Y)

Variabel Indikator Ukuran Item

Soal

Skala

Pengukuran

Motivasi belajar

( Variabel Y)

Motivasi merupakan

suatu kekuatan yang

dapat mendorong

seseorang untuk

melakukan suatu

perbuatan, termasuk

belajar.

1. Keinginan Tingkat

keinginan

untuk

mendapatkan

informasi

1 Ordinal

Tingkat

keinginan

untuk

mendapatkan

keterampilan

2

2. Kebutuhan

dalam belajar Tingkat

keinginan

untuk

mendapatkan

pengetahuan

3 Ordinal

Tingkat

keinginan

untuk

mendapatkan

4

52

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemahaman

3. Cita-cita masa

depan Tingkat

keinginan

untuk dapat

mencapai

tujuan.

5 Ordinal

Tingkat

keinginan

untuk sukses

6

4. Penghargaan

dalam belajar Tingkat

keinginan

untuk

mendapatkan

hasil yang

bagus

7 Ordinal

Tingkat

keinginan

untuk

mendapatkan

pujian

8

Tingkat

keinginan

untuk

mendapatkan

perhatian

9

5. Kegiatan yang

menarik dalam

belajar

Tingkat

keinginan

untuk hadir

dikelas

10 Ordinal

Tingkat

penerimaan

siswa dalam

mengikuti

setiap evaluasi

diakhir

pembelajaran

11 Ordinal

Tingkat

keinginan

untuk

mengikuti

setiap kegiatan

belajar

12

Sumber: Hamzah B. Uno ( 2012: 23)

53

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.4 Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subyek dari mana data

tersebut diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2010: 129). Data dalam penelitian ini

dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer

adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada

pelaku langsung atau yang terlibat langsung dengan menggunakan teknik

pengumpulan data yaitu angket. Yang menjadi data primer dalam penelitian ini

diperoleh dari hasil angket yang telah disebarkan kepada Siswa jurusan

Administrasi Perkantoran SMK Negeri 3 Bandung. Adapun data sekunder adalah

data yang tidak berhubungan langsung dengan penelitian tetapi data ini

mendukung untuk memperoleh data. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh

dari studi dokumentasi, artikel, internet, dan penelitian sebelumnya yang relevan.

1.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek

penelitian disebut populasi. Arikunto ( 2010: 130) menyatakan bahwa, “ Populasi

adalah keseluruhan subjek penelitian”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi SMK Negeri 3

Bandung kelas XI program keahlian Administrasi Perkantoran. Gambaran tentang

jumlah populasi penelitian dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

54

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Rekapitulasi Jumlah Siswa SMK Negeri 3 Bandung kelas XI Program

Keahlian Administrasi Perkantoran

No Populasi Jumlah

1 XI AP 1 37

2 XI AP2 36

3 XI AP 3 36

4 XI AP 4 40

5 XI AP 5 37

6 XI AP 6 38

Jumlah 224

Sumber: Dokumen Data SMKN 3 Bandung

1.6 Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011) Sampel adalah sebagian anggota dari populasi

yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat

mewakili populasinya. Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel dilakukan

melalui metode teknik acak sederhana (Simple Random Sampling).

Dalam penentuan jumlah sampel siswa dilakukan melalui perhitungan dengan

menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

Keterangan:

n = Jumlah Sample

N = Ukuran Populasi

e = Tingakat estimasi atau kesalahan yang masih di tolerir

55

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelas Populai Perhitungan Jumlah

XI AP 1 37

11

XI AP 2 36

11

XI AP 3 36

11

XI AP 4 40

13

XI AP 5 37

11

XI AP 6 38

12

Jumlah 224

69

1.7 Teknik dan Alat Pengumpulan data

a. Angket

Uep dan Sambas Ali (2011: 108) mengemukakan angket adalah: “salah satu

teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui

56

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan harus diisi

oleh responden”.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup ( angket

berstruktur) artinya angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga

responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan

karakteristik dirinya dengan cara memberi tanda silang (X) atau ceklis ( √ ).

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk force coice.

Penyebaran angket dilakukan kepada siswa SMK Negeri 3 Bandung. Adapun

langkah-langkah dalam menyusun angket adalah sebagai berikut:

1. Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan/pernyataan.

2. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban.

3. Menetapkan skala penilaian angket.

Alat ukur yang digunakan adalah Skala Likert. Skala likert mempunyai lima

alternatif jawaban dengan ukuran ordinal, yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu,

tidak setuju, sangat tidak setuju, dengan ketentuan nilai sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria penilaian angket untuk variabel X dan Y

(Pengaruh Fasilitas Belajar terhadap Motivasi Belajar Siswa)

Alternatif Jawaban Bobot pertanyaan

Positif

Bobot pertanyaan

negatif

Sangat Setuju (SS)

Setuju (S)

Ragu-ragu (R)

Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS)

5

4

3

2

1

1

2

3

4

5

Sumber: Sugiyono (2011 :94)

57

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.8 Pengujian Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan alat pengumpulan data yang benar-benar valid dapat

diandalkan dalam mengungkapkan data penelitian, maka kedua angket yang

digunakan dalam penelitian ini akan disusun dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Membuat kisi-kisi angket yang didalamnya menguraikan aspek masing-

masing variabel.

b. Berdasarkan kisi-kisi tersebut, langkah selanjutnya adalah menyusun

pertanyaan bulir-bulir item. Bentuk pertanyaan untuk mengungkap angket

variabel X dan Y adalah dalam bentuk pertanyaan positif.

c. Setelah bulir-bulir pertanyaan dibuat, kemudian dilakukan penimbangan

dengan maksud untuk mengetahui tingkat kebaikan isi dan kesesuaian antara

bulir pertanyaan dengan aspek yang diungkap.

d. Setelah melalui konsultasi dilakukan uji coba angket kepada beberapa siswa

untuk mengetahui alat ukur secara empiris, yaitu validitas dan realibilitas.

Mengingat adanya keterbatasan biaya, waktu, tenaga, dan ukuran populasi

yang besar, maka dalam pengolahan data penelitian ini penulis menggunakan

Software microsoft exel.

1.8.1 Uji Validitas

Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dan suatu

instrumen, artinya bahwa instrumen yang dipakai benar-benar mengukur apa yang

seharusnya diukur. Menurut Arikunto (2010: 168) mengatakan bahwa: “Validitas

58

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau keahlian

suatu instrumen”. Pengujian alat pengumpul data pada penelitian ini dilakukan

dengan cara analisis butir angket. Jika diuraikan, langkah kerja yang dilakukan

dalam rangka mengukur validitas instrumen angket adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data hasil uji coba

2. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan

pengisisan butir angket.

3. Memberikan skor (scoring) terhadap butir-butir yang perlu diberi skor.

4. Membuat tabel pembantu untuk mendapat skor-skor pada butir yang

diperoleh untuk setiap respondennya. Dilakukan untuk mempermudah

perhitungan/pengolahan data selanjutnya.

5. Menghitung jumlah skor butir yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap butir

angket.

Untuk menguji validitas tiap butir angket maka skor-skor yang ada pada

butir yang dimaksud (X) dikorelasikan dengan skor total (Y). Sedangkan

untuk mengetahui indeks korelasi alat pengumpul data digunakan

persamaan korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan

oleh Karl Pearson, yaitu :

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ } ∑ ∑

59

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = Banyaknya data

∑ = Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden

∑ = Jumlah skor X

∑ = Jumlah skor Y

∑ = Kuadrat jumlah skor X

∑ = Kuadrat jumlah Skor Y

7. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan

(r hitung) dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalan tabel (r tabel).

8. Menghitung uji t. Dengan rumus √

Dimana:

t = Nilai tabel t student

r = Koefisien korelasi

N = Ukuran sampel

9. Membuat kesimpulan.

Setelah menghitung rhitung, hal yang harus dilakukan adalah membandingkan

rhitung dan rtabel dengan taraf signifikan 5 %. Jika rhitung > rtabel berarti valid,

sebaliknya jika rhitung ≤ rtabel berarti tidak valid.

1.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

konsistensi dari instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi

dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali

60

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama (homogen)

diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek

memang belum berubah.

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan

rumus koefisien Alfa (α) dari Cronbach dalam (Sambas Ali Muhiddin, 2010: 31)

[

]

Dimana rumus variansnya = ∑

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha

k = Banyaknya bulir soal

∑ = Jumlah varians bulir

= Varians total

= Jumlah responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas

instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1) Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabiltasnya, kepada responden

yang bukan responden sesungguhnya

2) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul.

4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh

61

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah

diisi responden pada tabel pembantu

6) Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total

7) Menghitung nilai koefisien alfa.

8) Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2

9) Selanjutnya nilai rhitung di atas dibandingkan dengan rtabel pada tingkat

kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk=n-2).

10) Membuat kesimpulan

Apabila didapat nilai rhitung > rtabel maka instrument pengumpulan data

tersebut reliabel, dan jika rhitung ≤ rtabel maka instrumen pengumpul data

tersebut tidak reliabel.

1.9 Pengujian Persyaratan Analisis Data

1.9.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu

distribusi data. Langkah kerja pengujian pengujian normalitas dengan uji Liliefors

(Harun Al Rasyid:2005) dalam (Sambas Ali Muhidin 2010:93) adalah:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun

ada data yang sama.

2. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi

harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik

(observasi).

5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z.

6. Menghitung theoritical proportion.

7. Bandingkan empirical proportion dengan theoritical proportion,

kemudian carilah selisih terbesar titik observasinya.

8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji, tolak H0 jika D > D(n,ɑ),

62

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

1.9.2 Uji Homogenitas

Persyaratan uji parametrik yang kedua adalah homogenitas data. Pengujian

homogenitas varians ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki

varians yang homogen. Uji homogen yang akan dibahas dalam penelitian ini

adalah Uji Barlett dan Uji Homogenitas Varians. Kriteria yang digunakan adalah

nilai hitung > nilai tabel, maka Ho dinyatakan varians skor homogen ditolak dalam

hal lainya diterima.

Nilai hitung diperoleh dengan rumus:

Keterangan:

S21 = Varians tiap kelompok

Db1 = n-1= derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Barlett

S2

gab = Varians gabungan =

Kemudian dari perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan tabel pada

a=5% dan dk = k-1 maka dinyatakan homogen apabila 𝟀2 hitung < 𝟀2

tabel.

Membuat kesimpulan dengan criteria sebagai berikut :

Nilai χ 2 hitung < nilai χ

2 tabel, diterima (variansi data dinyatakan homogen).

Nilai χ 2 hitung ≥ nilai χ

2 tabel, H0 ditolak (variasi data dinyatakan tidak

homogen).

1.9.3 Uji linieritas Data

63

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menguji keberartian persamaan regresi dan uji kelinieran garis regresi

digunakan analisis varians seperti berikut:

a. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg/ba), dengan rumus:

JKreg(a) = ∑

b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b/a (JKreg b/a), dengan rumus:

∑ ∑ ∑

c. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

JKres = ∑Y2 – JKreg (b/a)- JKReg(a)

d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg (a)) dengan rumus:

RJKreg(a) = JKreg (a)

e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(b/a)) dengan

rumus:

RJKreg(b/a) = JKreg (b/a)

f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:

g. Mencari jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

∑ ∑ ∑

}

Sebelum mencari nilai JKE urutkan data X mulai data yang terkecil sampai

yang terbesar berikut disertai pasangannya (Y).

h. Mencari jumlah kuadrat tuna cocok ( RJKtc) dengan rumus :

JKTC = JKres - JKE

i. Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKtc) dengan rumus :

j. Mencari rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

k. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:

64

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

l. Menentukan keputusan pengujian : Jika Fhitung < Ftabel artinya data berpola

linier ,Jika Fhitung > Ftabel artinya data berpola tidak linier

m. Mencari nilai ftabel pada taraf signifikan 95% atau α =5% menggunakan

rumus: Ftabel = F(1-α)(db TC, db E) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k

n. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat

kesimpulan.

1.10 Teknik Analis Data

Analisis data dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data

lain terkumpul. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara untuk

mengolah data yang disebut dengan teknik analisis data. Menurut Uep Tatang

Sontani dan Sambas Ali Muhidin ( 2011: 158) mengemukakan bahwa

Teknik analisis data adalah cara melaksanakan analisis terhadap data,

bertujuan untuk mengolah data yang ada menjadi informasi, sehingga

karakteristik atau sifat-sifat dari data tersebut dengan mudah dipahami dan

bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan

kegiatan penelitian, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi

(parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (Statistik).

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam

teknik yaitu analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.

1.10.1 Analisis Statistik Deskriptif

Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhiddin (2011: 163) menyatakan

bahwa:

Analisis statistika deskriptif adalah analisis data penelitian secara

deskriptif yang dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang

digunakan untuk manganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat generelasi hasil penelitian.

65

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah

nomor satu (1) dan rumusan masalah nomor (2), maka teknik analisis data yang

digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran keadaan

fasilitas belajar dan mengetahui tingkat motivasi belajar siswa SMK Negeri 3

Bandung. Termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain

penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, skor rata-rata,

perhitungan mean, median atau modus. Untuk mempermudah dalam

mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu

pada skor angket yang diperoleh dari responden.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian,

digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori

angket yang diperoleh dari responden dengan menggunakan Skala Likert.

Dapat disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. 5

Kriteria Penafsiran Deskripsi

Rentang

Kategori Skor

Penafsiran

X Y

1,00 – 1,79 Sangat Tidak setuju Sangat Rendah

1,80 – 2,59 Tidak setuju Rendah

2,60 – 3,39 Kurang setuju Sedang/Cukup Tinggi

3,40 – 4,19 Setuju Tinggi

4,20 – 5,00 Sangat setuju Sangat Tinggi Sumber : Diadaptasi dari skor kategori Likert skala 5 (Sambas dan Ating Somantri,

2006:146)

1.10.2 Prosedur Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka secara garis

besar menurut Sugiyono ( 2011: 74) langkah-langkah penolahan data yaitu:

66

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Editing, Pemeriksaan terhadap angket yang telah diisi dan dikumpulkan dari

responden. Pemeriksaan ini khususnya berkaitan dengan masalah

kelengkapan jumlah lembaran angket dan kelengkapan pengisiannya.

2. Skoring, yaitu pemberian skor atau bobot terhadap item-item kuesioner

berdasarkan pola skoring sebagai berikut:

Tabel 3.6

Pola Skoring Kuesioner Skala Lima

No Opsen Skor

1 Sangat Setuju/selalu/sangat positif 5

2 Setuju/sering/positif 4

3 Ragu-ragu/kadang-kadang/netral/tidak tahu 3

4 Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif 2

5 Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat negatif 1

Sumber: Sugiyono (2011: 74)

3. Tabulasi, yaitu perekapan data hasil skoring pada langkah ke dua ke dalam

tabel seperti berikut:

Tabel 3.7

Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden No Item Total

1 2 3 4 5 ............. N

1

2

3

4

5

n

Sumber: Ating dan Sambas (2006: 39)

4. Analisis, Analisis data yang digunakan terdiri dari dua jenis yakni (1) analisis

deskriptif untuk variabel yang bersifat Kualitatif, (2) analisis Kuantitatif

untuk pengujian hipotesis.

67

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Dalam mengalisis secara

deskriptif digunakan bantuan skala kontinum dan tabel dalam bentuk

persentase, dengan ketentuan pembobotan yang telah dilakukan, sehingga

dapat diketahui klasifikasi keberadaan dari masing-masing variabel

penelitian. Sedangkan untuk menguji hipotesis penelitian digunakan model

Analisis Regresi.

5. Transformasi data, Mengingat data variabel penelitian seluruhnya diukur

dalam bentuk skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang yaitu jarak antara

data yang satu dengan yang lainnya tidak sama (Sugiyono, 2011: 70). Tetapi

pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data

sekurang-kurangnya harus diukur dengan skala interval, maka terlebih

dahulu semua data ordinal ditransformasikan menjadi skala interval dengan

menggunakan Metode Succesive Interval atau MSI.

Menurut Sambas Ali Muhidin (2010: 70) untuk mengubah data ordinal

menjadi interval dapat menggunakan bantuan Microsoft Excel. Langkah-

langkah untuk mentransformasikan data tersebut adalah sebagai berikut:

a. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja ( worksheet) Exel.

b. Klik “Analize” pada Menu Bar.

c. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak

dialog”Methods Of Succesive Interval”.

68

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog input

dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

e. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√) Input Label In

First Now

f. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5.

g. Masih pada Option, check list (√) Display Summary.

h. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan

ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”.

3.10.2 Analisis Inferensial

Teknik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk

menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik

inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan untuk data nominal

dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametris karena

data yang digunakan adalah data interval. Analisis data ini dilakukan untuk

menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no.3

yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh keadaan fasilitas belajar terhadap

tingkat motivasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif Administrasi

Perkantoran SMK Negeri 3 Bandung.

Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji

dengan statistik parametris antara lain dengan menggunakan t-test dan f-test

terhadap koefisien regresi. Untuk kepentingan generalisasi dan menjawab

permasalahan sebagaimana diungkapakan pada rumusan masalah, maka teknik

69

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier

Sederhana.

1.10.3 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa

besar perubahan Variabel X akan berpengaruh terhadap Variabel Y. Persamaan

regresi sederhana menurut Sugiyono (2011; 270) adalah sebagai berikut:

Ŷ= a + bX

Dimana :

Y = Variabel terikat

X = Variabel bebas

a = Satuan bilangan yang merupakan nilai Y jika X = 0/konstanta

b = Koefisien regresi

Menurut Sugiyono (2011; 272) rumus untuk menghitung nilai a dan b

adalah sebagai berikut :

Harga a dihitung dengan rumus

a = ∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ = Ŷ = bX

Harga b dihitung dengan rumus

b = ∑ ∑ ∑

∑ ∑

Dimana :

N = Jumlah dari sampel.

Y = Variabel Terikat

X = Variabel Bebas

70

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis regresi ini bertujuan membuat model matematika yang

menunjukkan hubungan antara X dan Y, dari masing-masing variabel bebas

terhadap variabel terikat.

1.11 Pengujian Hipotesis

Menyakinkan adanya hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel

terikat (Y) perlu dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis akan membawa pada

kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis.

Rancangan pengujian hipotesis yang diajukan mengikuti langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) penelitian yang diajukan

Ho : β = 0 : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel Fasilitas

belajar terhadap variabel Motivasi Belajar Siswa pada mata

pelajaran produktif di SMKN 3 Bandung.

H1 : β ≠ 0 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel Fasilitas Belajar

terhadap variabel Motivasi Belajar Siswa pada mata pelajaran

produktif Administrasi Perkantoran di SMKN 3 Bandung.

2. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistik yang digunakan adalah

uji F, yaitu:

2

2

2

1

S

SF

Untuk menentukan nilai Uji F dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

a. Menentukan jumlah kuadrat Regresi dengan rumus:

71

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yxbyxbyxbJK kkg ...2211)(Re

b. Menentukan jumlah kuadrat Residu dengan rumus:

)(Re

22

)(Re

)(gs JK

n

YYJK

c. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

JKres = ΣY2 – JKreg(a/b) – JKreg(a)

d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a)) dengan

rumus: RJKreg(a) = JKreg(a)

e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(a)) dengan

rumus: RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)

f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus:

RJKres =

g. Menghitung nilai F dengan rumus:

1

)(Re

)(Re

kn

JKk

JK

Fs

g

hitung

dengan k = banyaknya Variabel bebas

3. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai F tabel dengan kriteria

pengujian: jika nilai uji F > nilai tabel F, maka tolak .

4. Membuat kesimpulan.

72

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.12 Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Untuk mengetahui hubungan variabel X dengan variabel Y dicari

dengan menggunakan rumus Product Moment yang dikemukakan oleh

Karl Pearson, yaitu:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑

Nilai koefisien korelasi kemudian dikonsultasikan dengan tabel

Guilford tentang batas-batas (r) untuk mengetahui derajat hubungan antar

variabel X dan variabel Y. Maka dapat digunakan pedoman interpretasi

koefisien korelasi seperti yang dituangkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3. 1 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Besarnya nilai r Interpretasi

0,000 sampai dengan 0,199

0,200 sampai dengan 0,399

0,400 sampai dengan 0,599

0,600 sampai dengan 0,799

0,800 sampai dengan 1,000

Korelasi sangat rendah

Korelasi rendah

Korelasi sedang

Korelasi tinggi

Korelasi sangat sangat tinggi

Sumber: Ating Somantri dan Sambas (2006:341)

73

Yulianti Anjayani, 2013 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 3 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.13 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar

kontribusi/pengaruh yang diberikan variabel X (Fasilitas Belajar) dalam

pembentukan variabel Y (Motivasi Belajar Siswa). Adapun rumusnya

sebagai berikut:

KD = r2

x 100%

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi

Nilai r diperoleh dengan rumus berikut :

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑

∑ ∑

(Sugiyono, 2011: 274)

Jika rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positif

dan signifikan sebesar r2 x 100%.