BAB III CVA lansia
-
Upload
frasetya-sipiriliuw-rasiowear-hawhaw -
Category
Documents
-
view
15 -
download
4
description
Transcript of BAB III CVA lansia
BAB III
KASUS DAN PENGKAJIAN (NANDA-NOC-NIC)
3.1 Kasus
Ny. A, usia 75 tahun, alamat Sumbersari Malang, diantar anaknya ke UGD RS UMM
dengan keluhan anggota badan bagian kanan terasa lemas sejak 2 hari yang lalu. Ny.A saat ini
merasakan sakit kepala dan mengeluh sulit bicara, hal ini dirasakan setelah Ny.A pulang dari
kerja. Sebelum dibawa ke RS UMM Ny.A jatuh dari tangga karena Ny.A merasa badannya
lemas. Saat dilakukan pengkajian, anak pasien mengatakan Ny.A tidak terasa mual dan muntah.
Anak pasien mengatakan bahwa pasien mempunyai riwayat hipertensi 2 tahun belakangan, tetapi
tidak terkontrol karena jarang minum obat. Saat pemeriksaan didapatkan hasil:
TD : 180/100 mmHg
Nadi : 85 x/menit
Suhu : 36° C
RR : 22 x/menit
Nervus 5 bagian tubuh sebelah kanan abnormal
Nervus 12 menjulurkan lidah deviasi ke kanan
Facial drop
Ekstremitas atas dan bawah kekuatan terbatas dekstra
Pemeriksaan CT Scan iskemik 4 5
4 5
Talamus bilateral.
RO toraks hipertensi heart disease.
GCS : 3 1 3, apatis, akral dingin.
2.2 Pengkajian (Analisa Data, Etiologi, dan Masalah).
No Analisa Data Etiologi Masalah
1. DS:
Anak pasien
mengatakan
Oksigenasi jaringan
serebral yang tidak
adekuat
Ketidakefektifan perfusi
jaringan cerebral.
anggota tubuh
bagian kanan terasa
lemas.
Pasien merasa sakit
kepala
DO:
Pasien terlihat sulit
bicara (facial drop).
Pasien terlihat
mengalami
kelemahan pada
anggota tubuh
bagian kanan
Pasien terlihat
menjulurkan lidah
deviasi ke kanan.
GCS: 3 1 3, apatis,
akral dingin.
TD: 180/100
mmHg, Nadi: 85
x/menit, suhu:
36°C, RR:
17x/menit.
RO toraks
hipertensi heart
disease.
2. DS:
Anak pasien
mengatakan anggota
tubuh bagian kanan
Kerusakan
neuromuskular
Hambatan mobilitas fisik.
terasa lemah
DO:
Ekstremitas atas dan
bawah terbatas dekstra
4 5
4 5
Pasien terlihat sulit
bicara (facial drop).
3. DS:
DO:
Pasien kesulitan bicara
(favial drop).
Pasien kesulitan
menggunakan ekspresi
wajah.
Bicara pelo.
Kerusakan neurologik
dipusat bicara otak
akibat kerusakan
sirkulasi cerebral
Hambatan komunikasi
verbal.
2.3 Pengkajian (NANDA-NOC-NIC)
No Diagnose Keperawatan NOC NIC
1. Ketidakefektifan perfusi
jaringan cerebral b.d.
Oksigenasi jaringan
serebral yang tidak adekuat
Status sirkulasi: Rentang
ketidakterhambatanalira
n darah, satu arah dan
pada tekanan yang
sesuai, melalui
pembuluh darah besar
sirkulasi pulmoner atau
sistemik
Setelah dilakukan
Peningkatan perfusi
serebral : Peningkatan
keadekuatan perfusi dan
pembatasan dari
komplikasi untuk pasien
yang mengalami atau
berisiko untuk terjadi
ketidak adekuatan perfusi
cerebra l
tindakan keperawatan
selama 1x24 jam,
dicapai:
Indikator :
1. TD sistolik dan
diastolik rentang
yang diharapkan (3)
2. Menunjukkan
perhatian,
konsentrasi dan
orientasi (4)
3. Menunjukka fungsi
sensorimotor kranial
yang utuh (3)
4. Tidak mengalami
sakit kepala (4)
Aktivitas:
1. Mengkaji dan
memantau tanda vital
2. Memantau PO2,
PCO2, pH, dan kadar
bikarbonat PaCO2,
SaO2, dan kadar Hb
untuk menentukan
pengiriman oksgen ke
jaringan
3. Memantau ukuran,
bentuk, kesimetrisan,
dan reaktivitas pupil
4. Memantau tingkat
kesadaran, dan
orientasi
5. Memantau curah
jantung
6. Memantau TIK
7. Mengkaji fungsi
bicara.
8. Memposisikan kepala
agak tinggi.
9. Mempertahankan
keadaan tirah baring,
membatasi aktifitas
sesuai indikasi.
10. Memberkan obat
sesuai indikasi
2. Hambatan mobilitas fisik
b.d. Keterlibatan
neuromuscular: kelemahan.
Pergerakan sendi aktif :
rentang pergerakan sendi
dengan gerakan atas
inisiatif sendiri
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1x24 jam,
dicapai:
Indicator :
1. Penampilan yang
seimbang (4).
2. Penampilan posisi
tubuh (4).
3. Pergerakan sendi dan
otot (5).
4. Melakukan
perpindahan (5).
Terapi aktivitas: mobilitas
sendi : penggunaan
pergerakan tubuh aktif
atau pasif untuk
mempertahankan atau
memperbaiki fleksibilitas
sendi
Aktifitas :
1. Mengkaji kemampuan
secara fungsional atau
luasnya kerusakan
awal dengan cara
yang teratur.
2. Mengubah posisi
pasien minimal 2 jam
(terlentang, miring).
3. Melakukan latihan
rentang gerak aktif
dan pasif pada semua
ekstremitas.
4. Mengevaluasi
penggunaan alat bantu
untuk pengaturan
posisi.
5. Membantu untuk
keseimbangan duduk.
6. Menginpeksi kulit
pada daerah yang
menonjol secara
teratur.
7. Menyusun tujuan
bersama klien atau
keluarga untuk
berpartisipasi dam
aktifitas atau latihan
mengubah posisi.
8. Mengkonsultasikan
dengan ahli fisioterapi
secara aktif.
3. Hambatan komunikasi
verbal berhubungan
dengan penurunan sirkulasi
otak.
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1x24 jam,
dicapai :
1. Menggunakan bahasa
tertulis (5)
2. Menggunakan bahasa
berbicara (5)
3. Menggunakan
gambar dan
menggambar (5)
4. Menggunakan bahasa
non verbal (5)
5. Pengakuan bahwa
pesan diterima (4)
6. Pertukaran pesan
dengan orang lain (5)
1. Jelaskan pada pasien
mengapa dia tidak
dapat berbicara atau
memahami, dengan
tepat.
2. Kaji kemampuan
untuk melakukan
komunikasi dengan
keluarga
3. Kaji kemampuan
pasien berespon
terhadap sentuhan,
jarak spasial dan
budaya yang dapat
mempengaruhi
komunikasi
4. Bimbing pasien pada
komunikasi satu arah,
dengan tepat
5. Dengarkan dengan
penuh perhatian
6. Tahan diri dari
berteriak kepada
pasien dengan
gangguan komunikasi
7. Gunakan kata yang
simple dan kalimat
yang pendek
8. Berdiri di depan
pasien ketika
berbicara
BAB IV
PENGKAJIAN
A. Pengkajian Umum
1. Identitas
Nama : Ny.A
Alamat : Sumbersari Malang
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 75 tahun
Status : Janda
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tingkat Pendidikan: SMP
Keluarga yang dapat dihubungi : Anak Ny.A yaitu Tn.M
2. Riwayat Kesehatan
Keadaan umum : buruk
Kesadaran : apatis ( GCS 3 1 3)
TTV : TD : 180/110 mmHg
Nadi : 75 x/menit
Suhu : 36’C
RR : 17 x/menit
a. Keluhan yang dirasakan saat ini : Pusing
b. Keluhan yang dirasakan 3 bulan terakhir : pusing
c. Penyakit saat ini : hipertensi
d. Kejadian penyakit 3 bulan terakhir : hipertens
3. Status Fisiologis
a. Postur tulang belakang lansia : kifosis
b. Tanda-tanda vital dan status gizi :
1. Suhu : 36’C
2. TD : 180/100 mmHg
3. Nadi : 75 x/menit
4. RR : 17 x/menit
5. TB : 154 cm
6. BB : 50 kg
4. Pengkajian Head To Toe
a. Kepala : pusing
b. Mata : konjungtiva anemis, penglihatan kabur
c. Hidung: nafas cuping hidung ada
d. Mulut : mukosa kering, lidah juga kering
e. Telinga : tidak ada gangguan
f. Leher : kaku kuduk (+)
g. Dada : nafas kusmaul
h. Abdomen: tidak ada gangguan
i. Genetalia: tidak ada gangguan
j. Ekstremitas : kekuatan otot skala 3, rentang gerak terbatas, tremor (+),
penggunaan alat bantu tripod, reflek : biceps kanan (-), triceps kanan (-), knee (-),
achiles (-)
k. Kulit : pucat, kering, cyanotic
B. Pengkajian Psikogerontik
Pengkajian Posisi dan Keseimbangan (Sullivan)
No. Tes koordinasi Ket. Nilai
1
2
3
4
5
6
Berdiri dengan postur normal
Berdiri dengan postur normal menutup mata
Berdiri denga kaki rapat
Berdiri dengan satu kaki
Berdiri, fleks trunk dan berdiri ke posisi netral
Berdiri, lateral fleksi trunk
Berjalan, tempatkan tumit salah satu kaki didepan jari kaki yang
3
2
3
2
3
3
7
8
9
10
11
12
13
14
lain
Berjalan sepanjang garis lurus
Berjalan mengikuti tanda gambar pada lantai
Berjalan menyamping
Berjalan mundur
Berjalan mengikuti lingkaran
Berjalan pada tumit
Berjalan dengan ujung kaki
2
3
3
2
2
3
2
2
Jumlah 35
Interpretasi :
35 : mampu melakukan dengan bantuan minimal