BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT...

19
34 BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG A. Sejarah Bimbingan Rohani Islam di Rumah Sakit Roemani Semarang Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah terletak di Jl. Wonodri 22 Semarang, merupakan salah satu amal usaha Muhammadiyah yang bergerak dibidang kesehatan. Amal usaha ini didirikan pada tanggal 27 Agustus 1975 (19 Syakban 1395 H), sebagai sarana dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar untuk mewujudkan cita- cita dan tujuan Muhammadiyah. Satu tahun kemudian yaitu pada tahun 1976, terbentuklah bina rohani yang merupakan salah satu upaya Rumah Sakit Roemani meningkatkan mutu pelayanan, menuju Rumah Sakit yang Islami. Tujuan menempatkan bina rohani sebagai lembaga dakwah di Rumah Sakit Roemani adalah untuk memberikan sentuhan rohani baik kepada pasien maupun karyawan dilingkungan Rumah Sakit Roemani Semarang. Pada awal pembentukan bina rohani hanya ada satu orang yang bertanggung jawab secara langsung yaitu Bapak Tahuri dengan dibantu oleh Ibu Mangku dan Ibu Maswah. Tugasnya adalah mengurusi segala sesuatu, mulai dari memberikan pelayanan rohani bagi pasien sampai kepada karyawan yang ada di Rumah Sakit Roemani. Setelah Bapak Tahuri wafat kemudian digantikan oleh Bapak Rudianto, SH, mulai saat itu bina rohani mulai terorganisir dan mengalami kemajuan. Pada tahun 1992 kepala bidang kerohanian digantikan oleh Bapak Hamid sampai dengan beliau wafat. Pada saat itu segala kegiatan yang diadakan oleh bina rohani sangat didukung oleh pihak direksi Rumah Sakit Roemani, sehingga dapat dikatakan sangat berhasil dan berjalan dengan baik. Karena pada masa itu yang menjadi direktur Rumah Sakit Roemani yaitu dr. Rofik ( sekarang menjadi Rektor Universitas Sultan

Transcript of BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT...

Page 1: BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1... · Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum

34

BAB III

BIMBINGAN ROHANI ISLAM

DI RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG

A. Sejarah Bimbingan Rohani Islam di Rumah Sakit Roemani Semarang

Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah terletak di Jl. Wonodri 22 Semarang,

merupakan salah satu amal usaha Muhammadiyah yang bergerak dibidang

kesehatan. Amal usaha ini didirikan pada tanggal 27 Agustus 1975 (19 Syakban

1395 H), sebagai sarana dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar untuk mewujudkan cita-

cita dan tujuan Muhammadiyah.

Satu tahun kemudian yaitu pada tahun 1976, terbentuklah bina rohani yang

merupakan salah satu upaya Rumah Sakit Roemani meningkatkan mutu pelayanan,

menuju Rumah Sakit yang Islami. Tujuan menempatkan bina rohani sebagai

lembaga dakwah di Rumah Sakit Roemani adalah untuk memberikan sentuhan

rohani baik kepada pasien maupun karyawan dilingkungan Rumah Sakit Roemani

Semarang.

Pada awal pembentukan bina rohani hanya ada satu orang yang bertanggung

jawab secara langsung yaitu Bapak Tahuri dengan dibantu oleh Ibu Mangku dan Ibu

Maswah. Tugasnya adalah mengurusi segala sesuatu, mulai dari memberikan

pelayanan rohani bagi pasien sampai kepada karyawan yang ada di Rumah Sakit

Roemani. Setelah Bapak Tahuri wafat kemudian digantikan oleh Bapak Rudianto,

SH, mulai saat itu bina rohani mulai terorganisir dan mengalami kemajuan. Pada

tahun 1992 kepala bidang kerohanian digantikan oleh Bapak Hamid sampai dengan

beliau wafat. Pada saat itu segala kegiatan yang diadakan oleh bina rohani sangat

didukung oleh pihak direksi Rumah Sakit Roemani, sehingga dapat dikatakan sangat

berhasil dan berjalan dengan baik. Karena pada masa itu yang menjadi direktur

Rumah Sakit Roemani yaitu dr. Rofik ( sekarang menjadi Rektor Universitas Sultan

Page 2: BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1... · Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum

35

Aggung Semarang) memberikan uswah dan memberikan teguran secara langsung

kepada karyawan yang tidak mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh bidang

kerohanian, dengan demikian banyak karyawan yang merasa malu jika tidak

mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh bidang kerohanian. Setelah Bapak

Hamid wafat, kepala bina rohani digantikan oleh Drs.H. Muchlas sampai sekarang.

B. Gambaran Umum Bidang Kerohanian di Rumah Sakit Roemani Semarang

1. Struktur Organisasi Bidang Kerohanian Rumah sakit Roemani

Semarang

Kedudukan bina rohani berada dibawah wakil direktur Umum Rumah

Sakit Roemani Semarang. Struktur organisasi bidang kerohanian adalah

sebagai berikut:

Wakil Direktur Umum

Kepala Instansi Kerohanian dan Perawatan Jenazah Drs.H. Muchlas

Staf :

1. Bagian Perawatan Jenazah : Bpk. Tugiman

2. Sentuhan Rohani Pasien Wanita dan Anak : 1. Nur Badriah S.Ag 2. Ibu Siti Rukoyah

3. Sentuhan Rohani Pasien Pria dan Anak : 1. Hamidulbar, S.PdI 2. Sarmadi, S.Ag

4. Rawat Khusnul Khotimah : Mukri, S.Ag

5. Perpustakaan dan Siaran Dakwah : Mukri S.Ag

6. Pembinaan Karyawan : 1. Sarmadi, S.Ag 2. Hamidulbar, S.PdI1

1 Wawancara dengan kepala bidang kerohanian Drs.H. Muchlas, pada tanggal 9 Juni 2006

Page 3: BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1... · Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum

36

2. Falsafah Rumah Sakit Roemani Semarang

Filosofi, Visi, Misi dan Motto bidang kerohanian berpijak pada

falsafah Rumah Sakit Roemani Semarang, yakni:

a. Filosofi

1. Allah SWT adalah sumbar kehidupan dimana motivasi kerja yang

tinggi adalah bekerja untuk mendapatkan ridloNya dan bekerja

merupakan ibadah.

2. Setiap penyakit ada obatnya, dan manusia wajib berupaya

memperoleh kesembuhan.

3. Pelayanan kesehatan merupakan perwujudan dari pengamalan

keimanan yang didasarkan pada aqidah Islam dalam rangka

mewujudkan cita-cita Muhammadiyah.

4. Rumah Sakit Roemani adalah amal usaha perserikatan yang berfungsi

sebagai sarana da’wah amar ma’ruf nahi munkar.

b. Visi

“Menjadi Rumah Sakit terkemuka dengan pelayanan prima yang dijiwai

nilai-nilai Islam dan didukung oleh aplikasi teknologi mutakhir”.

c. Misi

1. Rumah Sakit ROEMANI sebagai media dakwah amar ma’ruf nahi

munkar untuk mewujudkan cita-cita Perserikatan Muhammadiyah.

2. Rumah Sakit ROEMANI memberikan pelayanan kesehatan yang

Islami , profesional dan bermutu, dengan tetap perduli terhadap kaum

dhuafa dan anak yatim.

3. Rumah Sakit ROEMANI sebagai rumah sakit rujukan bagi rumah

sakit Islam se-Jawa Tengah.

Page 4: BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1... · Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum

37

4. Rumah Sakit ROEMANI sebagai mitra pengembangan keilmuan dan

tenaga kesehatan, khususnya bagi institusi di lingkungan perserikatan

Muhammadiyah.

d. Motto

“Rumah Sehat Keluarga Islami”

C. Aktivitas Keagamaan Oleh Bidang Kerohanian Terhadap Karyawan Rumah

Sakit Roemani Semarang

Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang , merupakan rumah sakit

Islam yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Dengan berbasis sebagai

rumah sakit Islam tentu saja segala kegiatan, baik yang berhubungan dengan

pelayanan terhadap pasien dan keluarga pasien serta dalam hal sistem kerja yang

ada berdasarkan atas Al-Q ur’an dan Sunnah.

Memberikan pelayanan secara baik dan profesional dengan didukung oleh

teknologi yang canggih, serta dijiwai oleh nilai-nilai Islam merupakan tujuan dari

Rumah Sakit Roemani, yaitu sebagai media dakwah amar ma’ruf nahi munkar

yang berpegang pada Al-Qur’an dan Sunnah.

Segala pelayanan yang ada di Rumah Sakit Roemani harus bisa

mencerminkan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, maka diperlukan adanya

bagian tersendiri yaitu bidang kerohanian yang berfungsi untuk membina baik

para pasien dan keluarga serta karyawan pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya agar tujuan Rumah sakit Roemani dapat tercapai.2

Tujuan Rumah Sakit Roemani membentuk suatu bidang tersendiri yaitu

bidang kerohanian adalah agar dapat tercapai:

1. Tegak dan terciptanya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, yaitu

masyarakat yang sesuai dengan syariat Al-Qur’an dan Hadits.

2 Wawancara dengan kepala bidang kerohanian Drs.H. Muchlas tanggal 29 maret 2006

Page 5: BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1... · Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum

38

2. Memberikan pelayanan dan tuntunan kepada pasien dan keluarga pasien

Rumah sakit Roemani.

3. Membentuk karyawan Rumah Sakit Roemani yang mempunyai kepatuhan

kepada syariat agama dan peraturan-peraturan yang ada di Rumah Sakit

Roemani.

Agar tercapai tujuan dari bidang kerohanian, maka bina rohani bekerja

sama dengan pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan program yang

diadakan oleh bidang kerohanian tersebut. Pihak-pihak yang terkait diantaranya:

1. SDM/ Personalia

Bidang kerohanian bekerja sama dengan bagian personalia untuk

memberikan data karyawan yang dapat mengikuti kegiatan-kegiatan bina

rohani yang sifatnya terprogram bulanan atau tahunan, seperti pelatihan

jenazah, darul arqom, dan lain-lain.

2. Perawatan

Bidang kerohanian bekerja sama dengan tenaga perawat dalam upaya

pelaksanaan sentuhan ruhani bagi pasien dan keluarga pasien agar dapat

berjalan dengan baik.

3. Diklat

Bidang kerohanian bekerja sama dengan bidang diklat, dalam pelaksanaan

program-program bidang kerohanian bagi karyawan rumah Sakit Roemani.

Bidang Diklat menyediakan sarana atau memfasilitasi kegiatan, sedangkan

bidang kerohanian merupakan pelaksananya.

Tugas dari bidang kerohanian itu sendiri adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pembinaan rohani kepada karyawan.

2. Memberikan pembinaan rohani kepada pasien.

3. Memberikan pembinaan rohani kepada keluarga atau penunggu pasien.

Page 6: BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1... · Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum

39

4. Rawat khusnul khatimah, maksudnya adalah pendekatan secara intensif

kepada pasien yang dalam keadaan parah dan dirawat diruang ICU dan

PICU, pasien pasca operasi, serta pasien dalam keadaan kritis.

5. Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum dibawa

pulang oleh pihak keluarganya.

6. Sebagai media dakwah secara umum seperti, dengan menyediakan

perpustakaan buku-buku keagamaan, brosur-brosur agama dan siaran

dakwah melalui sound sistem.

Agar kegiatan kerohanian dapat berjalan dengan baik, maka bagian

kerohanian terbagi menjadi tiga shift, sesuai dengan jam kerja yang berlaku di

Rumah Sakit Roemani. Adapun jenis kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh

bina rohani adalah sebagai berikut:

Tabel I

KEGIATAN KEROHANIAN

SHIFT JAM JENIS KEGIATAN

PAGI 07.00 - 08.00 WIB Pengajian do’a pagi

08.30 - 11.00 WIB Sentuhan ruhani bagi pasien

10.00 - 11.00 WIB Musik kunjungan bagi pasien

11.30 - 12.00 WIB Pengudaraan pengajian Al-Qur’an

12.00 - 12.15 WIB Panggilan shalat dhuhur

12.30 - 13.00 WIB Pengumuman waktu berkunjung habis

12.30 - 13.45 WIB Sentuhan ruhani bagi karyawan

SIANG 14.00 –14.45 WIB Cheking ke ICU, PICU

15.00 – 15.30 WIB Panggilan shalat asar

15.30 – 17.00 WIB Sentuhan ruhani bagi pasien

17.00 – 17.30 WIB Musik kunjungan bagi pasien

17.45 – 18.00 WIB Pengudaraan pengajian Al-Qur’an

18.00 – 18.30 WIB Panggilan shalat maghrib

Page 7: BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1... · Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum

40

19.00 – 19.30 WIB Panggilan shalat isya’

19.30 – 20.30 WIB Pengumuman waktu berkunjung habis

dan sentuhan ruhani bagi karyawan

MALAM 21.00 – 21.30 WIB Cheking ke ICU, PICU

21.30 – 03.45 WIB Sentuhan ruhani bagi karyawan

03.45 – 04.00 WIB Pengudaraan pengajian Al-Qur’an

04.00 – 04.30 WIB Panggilan shalat subuh

04.30 – 05.30 WIB Pengudaraan ceramah agama

05.30 – 06.45 WIB Sentuhan ruhani bagi pasien

Jika melihat tabel I tentang kegiatan atau tugas-tugas rutin yang dilakukan

oleh bidang kerohanian diatas, ada beberapa kegiatan yang sudah terprogram,

namun dalam pelaksanaanya tidak dapat berjalan dengan baik, bahkan sudah

tidak lagi berjalan. Kegiatan tersebut adalah sentuhan rohani bagi karyawan

berupa ceramah dan tanya jawab agama, yang dilakukan setelah shalat

berjama’ah, baik itu pada saat shalat dhudur, ashar maupun pada malam hari

setelah shalat isya’. Hal ini dikarenakan para karyawan lebih memilih shalat

sendiri didalam ruangan kerja meraka.

Dengan memberikan sentuhan ruhani kepada karyawan, dengan sendirinya

juga akan berpengaruh pada kondisi kerja yang Islami dan diharapkan akan

menumbuhkan etos kerja yang tinggi.

Ada beberapa program yang dilakukan oleh bidang kerohanian, baik bagi

pasien, keluarga pasien maupun keryawan Rumah Sakit Roemani. Pelaksanaan

program-progaram tersebut juga bermacam-macam, ada yang dilakukan rutin

setiap hari, bulanan maupun tahunan. Macam program bidang kerohanian

tersebuat adalah:

Page 8: BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1... · Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum

41

1. Bagi Karyawan Rumah Sakit Roemani :

a. Pembinaan rutin bagi karyawan rumah Sakit Roemani Semarang, berupa

doa pagi. Hal ini merupakan kegiatan yang bersifat klasik, artinya sudah

dilakukan sejak dulu. Pelaksanaannya pada pagi hari sebelum jam kerja

dimulai yaitu pada jam 07.00 sampai 08.00 WIB. Yang dilakukan pada

kegiatan doa pagi ini meliputi:

1). Berdoa bersama, yang dipimpin oleh kepala bidang kerohanian

maupun perwakilannya.

2). Membaca Al-Qur’an bersama-sama

3). Siraman ruhani oleh orang yang sudah ditunjuk oleh bidang

kerohanian. Biasanya pembicara berasal dari luar Rumah Sakit

Roemani.

Tabel II

JADWAL SIRAMAN RUHANI DOA PAGI

NO HARI MATERI PEMBICARA

1. Senin KeIslaman&Kemuhammadiyahan Suratman NH

2. Selasa Al-Hadist Hasan As’ari M.Ag

3. Rabu Fiqh Ibadah - H. Sa’adi Yen Nur

- Drs. H. Hamzah Rifqi

4. Kamis Akhlaq dan Akidah DR. H Yusuf Suyono

5. Jum’at - Senam -

6. Sabtu Tafsir DR. Suparman Syukur

Dalam pelaksanaanya kegiatan doa pagi, tidak semua karyawan

Rumah Sakit Roemani mengikutinya, karyawan yang aktif mengikuti

kegiatan ini rata-rata sebanyak 40 orang. Hal ini disebabkan karena masih

banyak karyawan yang datang tidak tepat waktu, kemudian kurangnya

kesadaran karyawan akan manfaat mengikuti kegiatan tersebut. Menurut

Page 9: BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1... · Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum

42

karyawan yang aktif mengikuti kegiatan ini, bagi mereka ada banyak

manfaat yang dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan ini, salah

satunya adalah dapat menambah pengetahuan keagamaan bagi mereka,

yang pada akhirnya menurut mereka bisa berpengaruh terhadap etos

kerjanya. Namun bagi karyawan yang tidak aktif dalam mengikuti

kegiatan ini, alasan mereka adalah materi yang diberikan seringkali

monoton dan membosankan, selain itu mereka mempunyai tanggung

jawab terhadap pekerjaannya yang tidak dapat ditinggalkan, seperti pada

karyawan dibidang keperawatan pasien.

b. Pembinaan yang bersifat individual (privat) tentang pendidikan shalat dan

baca Al-Qur’an, hal ini khususnya bagi karyawan yang masa kerjanya

sudah lama di Rumah Sakit Roemani dan masih memiliki pengetahuan

agama yang sedikit.

Jika dibandingkan dengan karyawan yang sudah lama masa baktinya di

Rumah Sakit Roemani dengan karyawan yang baru atau belum lama

masa baktinya di Rumah Sakit Roemani, karyawan baru mempunyai

pengetahuan agama yang lebih baik dari pada karyawan yang sudah lama.

Hal ini dikarenakan, semakin lama Rumah Sakit Roemani makin selektif

dalam mengadakan test bagi calon pegawai Rumah Sakit Roemani. Selain

mereka memiliki keahlian dalam bidangnya, mereka juga dituntut

mempunyai pengetahuan agama yang baik. Untuk itu peran bidang

kerohanian dalam pembinaan pengetahuan agama, yaitu pembinaan yang

bersifat individual (privat) tentang pendidikan shalat dan baca Al-Qur’an

lebih banyak bagi karyawan yang sudah lama bekerja di Rumah sakit

Roemani, numun pengetahuan agamanya masih kurang.

c. Darul Arqom, yaitu pelatihan bagi karyawan, tentang motivasi kerja dan

pengetahuan agama yaitu akhlaq, kemuhammadiyahan dan keimanan.

Program ini dilaksanakan satu tahun sekali pada bulan Agustus atau

Page 10: BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1... · Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum

43

Septembar. Bidang kerohanian bekerja sama dengan Depnaker

(Departemen Tenaga Kerja) untuk memberikan pelatihan motivasi kerja

karyawan Rumah Sakit Roemani. Peserta Darul Arqom setiap angkatan

terdiri dari 20 orang, yang berasal dari perwakilan setiap bagian. Kegiatan

ini merupakan salah satu bentuk dari dakwah yang dilakukan kepada

karyawan yang bersifat menyentuh. Dalam kegiatan Darul Arqom

karyawan diajak untuk merenungi bersama bagaimana nilai atau kualitas

ibadah yang telah mereka lalukukan selama ini, yang berdampak pada

tersentuhnya perasaan keagamaannya dan kemanusiaannya, sehingga

dapat memunculkan rasa bersyukur atas nikmat yang telah diterima,

parasaan cinta terhadap sesama, bahkan perasaan dosa atas apa yang telah

dilakukannya

Menurut bidang kerohanian kegiatan ini memang sangat efektif untuk

dapat menyentuh perasaan keagamaan karyawan, namun pada

kenyataanya hasil dari pelatihan ini bersifat sementara. Artinya setelah

waktu yang agak lama prilaku karyawan akan kembali pada kebiasaan-

kebiasaan semulanya yang kurang baik.

Dengan demikian perlu adanya kontinuitas kegiatan-kegiatan yang serupa

dengan waktu pelaksanaan yang lebih sering untuk diadakan, agar prilaku

keagamaan karyawan juga bersifat kontinue. Karena dengan memberikan

pengetahuan keagamaan akan berpengaruh terhadap tingkah laku

keagamaan dan pada akhirnya juga berpengaruh terhadap etos kerja

karyawan Rumah sakit Roemani Semarang.

d. Peringatan hari-hari besar Islam

e. Syiar Ramadhan dan Qurban, meliputi:

1). Mengadakan kajian-kajian tentang puasa

2). Pengumpulan ta’jil dari karyawan yang diberikan kepada keluarga

atau penunggu pasien Rumah Sakit Roemani

Page 11: BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1... · Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum

44

3). Pengumpulan zakat

4). Penyembelihan hewan kurban, yang dilakukan pada tanggal 11 dan

12 Dzulhijah

f. Membuat brosur-brosur agama dan buku-buku tuntunan bagi karyawan,

pasien, keluarga pasien maupun pengunjung Rumah sakit Roemani.

g. Kunjungan ke setiap bagian dengan memberikan sentuhan ruhani bagi

karyawan yang berhalangan mengikuti kegiatan doa pagi, yaitu karyawan

yang memiliki kendala shift kerja, para perawat yang tidak bisa

meninggalkan tugasnya, dan lain-lain.

h. Pengajian bagi ibu-ibu karyawan Rumah Sakit Roemani.

Rumah sakit Roemani membentuk ranting Muhammadiyah dan Aisiyah

tersendiri. Kemudian ranting ini membentuk pengajian tersendiri, yaitu

ranting Muhammadiyah Roemani mengadakan pengajian bagi pegawai

pria dan ranting Aisiyah Roemani mengadakan pengajian khusus bagi

wanita saja. Pengajian ini dahulu pertama kali dilakukan oleh ibu-ibu

dokter, yang dinamakan dengan pengajian Mitra, nemun lama kelamaan

berkembang bagi semua karyawan wanita di Rumah sakit Roemang,

nama pengajian ini adalah Ar-Rohmah.

i. Testing bagi calon karyawan di bidang agama.

D. Peran Serta Karyawan dalam Meningkatka Etos Kerja

Program-program yang dilakukan oleh bidang kerohanian yang

dikhususkan bagi karyawan Rumah sakit Roemani dapat dikatakan berhasil

apabila ada kerjasama dengan baik antara bina rohani dengan karyawan itu

sendiri.

Dengan memberikan tambahan pengetahuan agama kepada karyawan,

diharapkan akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan meningkatkan etos

kerja karyawan Rumah Sakit Roemani.

Page 12: BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1... · Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum

45

Tabel III

Keaktifan Mengikuti Kegiatan yang Diadakan Bidang Kerohanian

NO Keaktifan Mengikuti Kegiatan yang

Diadakan oleh Bidang Kerohanian

Frekuensi Prosentase

1. Sering 18 Orang 60 %

2. Kadang-kadang 12 Orang 40 %

3. Tidak pernah - -

Dengan melihat tabel diatas maka dapat diketahui bahwa karyawan

Rumah Sakit Roemani sering mengikuti kegiatan yang diadakan oleh bidang

kerohanian sebanyak 18 orang. Dan karyawan yang jarang mengikuti

kegiatan diadakan oleh bidang kerohanian sebanyak 12 orang. Sedangkan

yang tidak pernah mengikuti tidak ada.

Tabel IV

Alasan Mengikuti Kegiatan yang Diadakan Bidang Kerohanian

NO Alasan Mengikuti Kegiatan yang

DiadakanBidang Kerohanian

Frekuensi Prosentase

1. Kesadaran Sendiri 29 Orang 96.66 %

2. Ikut-ikutan 1 Orang 3.33 %

3. Terpaksa - -

Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa alasan karyawan

Rumah Sakit Roemani mengikuti kegiatan yang diadakan oleh bidang

kerohanian karena kesadaran sendiri sebanyak 29 orang. Dan alasan

mengikuti kegiatan yang diadakan oleh bidang kerohanian karena ikut-ikutan

sebanyak 1 orang. Sedangkan alasan yang mengikuti kegiatan karena

terpaksa tidak ada.

Page 13: BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1... · Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum

46

Tabel V

Ketertarikan Pada Materi yang Diberikan oleh Bidang Kerohanian

NO Materi yang Disampaikan oleh Bidang

Kerohanian

Frekuensi Prosentase

1. Menarik 28 Orang 93,33 %

2. Kadang-Kadang 1 Orang 3,33 %

3. Tidak 1 Orang 3,33 %

Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa menurut karyawan

Rumah Sakit Roemani, materi yang disampaikan oleh bidang kerohanian

menarik sebanyak 28 orang. Dan menurut karyawan materi yang

disampaikan terkadang menarik , namun terkadang tidak menarik sebanyak 1

orang. Sedangkan karyawan yang menganggap bahwa materi yang

disampaikan oleh bidang kerohanian tidak menarik sebesar 1 orang.

Tabel VI

Motivasi Kerja

NO Motivasi Kerja Frekuensi Prosentase

1. Ibadah 14 Orang 46,66 %

2. Mencukupi kebutuhan keluarga 8 Orang 26,66 %

3. Ibadah dan mencukupi kebutuhan keluarga 8 Orang 26,66 %

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa motivasi karyawan Rumah

Sakit Roemani bekerja adalah ibadah sebanyak 14 orang. Dan yang

beranggapan bahwa motivasi bekerjanya adalah untuk mencukupi kebutuhan

keluarga sebanyak 8 orang. Sedangkan karyawan yang memilih keduanya,

yaitu motivasi kerjanya adalah ibadah sekaligus dapat mencukupi kebutuhan

keluarganya sebanyak 8 orang.

Page 14: BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1... · Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum

47

Tabel VII

Golongan Karyawan

NO Golongan Karyawan Frekuensi Prosentase

1. I - -

2. II 17 Orang 56,66 %

3. III 13 Orang 43,33 %

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari responden karyawan

Rumah Sakit Roemani yang berada di golongan I tidak ada. Dan yang berada

pada golongan II sebanyak 17 orang, sedangkan karyawan yang berada di

golongan III sebanyak 13 orang.

Tabel VIII

Gaji dan Pemenuhan Kebutuhan

NO Gaji yang diterima telah Memenuhi

Kebutuhan

Frekuensi Prosentase

1. Ya 10 Orang 33,33 %

2. Pas-pasan 16 Orang 53,33 %

3. Tidak 4 Orang 13,33 %

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa karyawan dapat memenuhi

kebutuhannya dengan gaji yang diterima sebanyak 10 orang. Dan karyawan

dengan gaji yang diterimanya dirasakan pas-pasan sebanyak 16 orang.

Sedangkan karyawan dengan gaji yang diterima merasa kurang atau tidak

cukup untuk memenuhi kebutuhannya sebanyak 4 orang.

Page 15: BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1... · Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum

48

Tabel IX

Hasil Kerja dan Penghargaan

NO Mengharapkan Hasil Kerja Mendapat

Penghargaan

Frekuensi Prosentase

1. Ya 20 Orang 66,66 %

2. Kadang-kadang 4 Orang 13,33 %

3. Tidak pernah 6 Orang 20 %

Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa karyawan yang

mengharapkan penghargaan atas apa yang sudah ia kerjakan sebanyak 20

orang. Dan karyawan yang merasa kadang-kadang ingin mandapatkan

penghargaan atas apa yang telah ia kerjakan sebanyak 4 orang. Dan karyawan

yang tidak mengharapkan penghargaan dari apa yang sudah ia kerjakan

sebanyak 6 orang.

Tabel X

Lingkungan Kerja Mempengaruhi Etos Kerja

NO Lingkungan Kerja Mempengaruhi Etos

Kerja

Frekuensi Prosentase

1. Ya 24 Orang 80 %

2. Biasa saja 4 Orang 13,33 %

3. Tidak 2 Orang 6,66 %

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa lingkungan kerja dapat

mempengaruhi etos kerja karyawan sebanyak 24 orang. Dan karyawan yang

merasa bahwa lingkungan kerja berdampak biasa saja terhadap etos kerjanya

sebanyak 4 orang. Sedangkan yang tidak merasa lingkungan dapat

mempengaruhi etos kerja karyawan sebanyak 2 orang.

Page 16: BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1... · Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum

49

Tabel XI

Berdoa Sebelum Bekerja

NO Berdoa Sebelum Melaksanakan

Pekerjaan

Frekuensi Prosentase

1. Ya 30 Orang 100 %

2. Kadang-kadang - -

3. Tidak pernah - -

Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa seluruh karyawan

Rumah Sakit Roemani sebelum melaksanakan pekerjaanya selalu diawali

dengan berdoa.

Tabel XII

Ketepatan Absensi Kerja

NO Datang Tepat Waktu dalam Bekerja Frekuensi Prosentase

1. Ya 18 Orang 60 %

2. Kadang-kadang 12 Orang 40 %

3. Tidak pernah - -

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa karyawan yang selalu datang

tepat waktu sebanyak 18 orang. Dan karyawan yang kadang-kadang datang

tepat waktu sebanyak 12 orang. Sedangkan karyawan yang selalu terlambat

datang tidak ada.

Page 17: BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1... · Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum

50

Tabel XIII

Sikap dan Pelaksanaan Terhadap Peraturan yang Berlaku

NO Sikap dan Pelaksanaan Terhadap

Peraturan yang Berlaku

Frekuensi Prosentase

1. Melaksanakan dengan tulus 22 Orang 73,33 %

2. Melaksanakan sambil lalu 5 Orang 16,66 %

3. Kadang-kadang terpaksa 3 Orang 10 %

Dari tabel diatas maka dapat diketahui sikap karyawan yang

melaksanakan peraturan yang berlaku dengan tulus sebanyak 22 orang. Dan

karyawan yang bersikap melaksanakan peraturan yang berlaku dengan sambil

lalu sebanyak 5 orang. Sedangkan sikap karyawan yang kadang-kadang

merasa terpaksa mematuhi peraturan yang berlaku sebanyak 3 orang.

Tabel XIV

Sikap Karyawan Setelah Mengikuti Kegiatan Bidang Kerohanian

NO Sikap Karyawan Setelah Mengikuti

Kegiatan Bidang Kerohanian

Frekuensi Prosentase

1. Lebih baik 25 Orang 83,33 %

2. Biasa/Tetap 5 Orang 16,66 %

3. Tidak tahu - -

Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa sikap karyawan setelah

mengikuti kegiatan kerohanian menjadi lebih baik senyak 25 orang. Dan

karyawan yang merasa biasa atau tetap sikapnya setelah mengikuti kegiatan

kerohanian sebanyak 5 orang. Sedangkan yang merasa tidak tau tidak ada.

Page 18: BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1... · Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum

51

Tabel XV

Dampak Mengikuti Kegiatan Kerohanian terhadap Pekerjaan

NO Dampak Mengikuti Kegiatan

Kerohanian terhadap Pekerjaan

Frekuensi Prosentase

1. Lebih semangat 18 Orang 60 %

2. Biasa/Tetap 12 Orang 40 %

3. Tidak semangat - -

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa karyawan yang merasa

setelah mengikuti kegiatan kerohanian berdampak pada semangat kerjanya

sebanyak 18 orang. Dan karyawan yang merasa kegiatan kerohanian

berdampak biasa atau tetap terhadap pekerjaannya sebanyak 12 orang.

Sedanglan karyawan yang merasa kegiatan kerohanian tidak memiliki

dampak apapun terhadap pekerjaanya tidak ada.

Tabel XVI

Pengaruh Kegiatan Kerohanian terhadap Etos Kerja

NO Kegiatan Kerohanian Dapat

Meningkatkan Etos Kerja

Frekuensi Prosentase

1. Ya 26 Orang 86,66 %

2. Tidak 3 Orang 10 %

3. Tidak tahu 1 Orang 3,33 %

Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa menurut karyawan

kegiatan kerohanian dapat meningkatkan etos kerjanya sebanyak 26 orang.

Dan yang merasa bahwa kegiatan kerohanian tidak dapat meningkatkan etos

kerjanya sebanyak 3 orang. Sedangkan karyawan yang tidak tau sebanyak 1

orang.

Page 19: BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/28/jtptiain-gdl-s1... · Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum

52

Tabel XVII

Peran Bidang Kerohanian terhadap Karyawan yang Mengalami Kesuliatan

NO Peran Bidang Kerohanian terhadap

Karyawan yang Mengalami Kesuliatan

Frekuensi Prosentase

1. Memberikan perhatian secara khusus 13 Orang 43,33 %

2. Memberikan perhatian secara umum 16 Orang 53,33 %

3. Masa bodoh 1 Orang 3,33 %

Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa penilaian karyawan

terhadap peran bidang kerohanian terhadap karyawan yang sedang

mengalami kesulitan akan memberikan perhatian secara khusus sebanyak 13

oarang. Dan penilaian karyawan terhadap peran bidang kerohanian apabila

karyawan yang sedang mengalami kesulitan akan memberikan perhatian

secara umum sebanyak 16 orang. Sedangkan penilaian karyawan pada peran

bidang kerohanian terhadap karyawan yang mengalami kesulitan akan

merasa masa bodoh sebanyak 1 orang.

Tabel XVIII

Penilaian Karyawan tentang Peran Serta Bidang Kerohanian

NO Penilaian Karyawan tentang Peran

Serta Bidang Kerohanian

Frekuensi Prosentase

1. Perlu 27 Orang 90 %

2. Tidak - -

3. Tidak tahu 3 Orang 10 %

Dari tabel diatas maka dapat diketahuai bahwa peran serta bidang

kerohanian masih dirasa perlu sebanyak 27 orang. Dan yang merasa bahwa

keberadaan bidang kerohanian tidak diperlukan tidak ada. Sedangkan

karyawan yang tidak tahu senyak 3 orang.