BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT...
Transcript of BAB III BIMBINGAN ROHANI ISLAM DI RUMAH SAKIT...
34
BAB III
BIMBINGAN ROHANI ISLAM
DI RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG
A. Sejarah Bimbingan Rohani Islam di Rumah Sakit Roemani Semarang
Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah terletak di Jl. Wonodri 22 Semarang,
merupakan salah satu amal usaha Muhammadiyah yang bergerak dibidang
kesehatan. Amal usaha ini didirikan pada tanggal 27 Agustus 1975 (19 Syakban
1395 H), sebagai sarana dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar untuk mewujudkan cita-
cita dan tujuan Muhammadiyah.
Satu tahun kemudian yaitu pada tahun 1976, terbentuklah bina rohani yang
merupakan salah satu upaya Rumah Sakit Roemani meningkatkan mutu pelayanan,
menuju Rumah Sakit yang Islami. Tujuan menempatkan bina rohani sebagai
lembaga dakwah di Rumah Sakit Roemani adalah untuk memberikan sentuhan
rohani baik kepada pasien maupun karyawan dilingkungan Rumah Sakit Roemani
Semarang.
Pada awal pembentukan bina rohani hanya ada satu orang yang bertanggung
jawab secara langsung yaitu Bapak Tahuri dengan dibantu oleh Ibu Mangku dan Ibu
Maswah. Tugasnya adalah mengurusi segala sesuatu, mulai dari memberikan
pelayanan rohani bagi pasien sampai kepada karyawan yang ada di Rumah Sakit
Roemani. Setelah Bapak Tahuri wafat kemudian digantikan oleh Bapak Rudianto,
SH, mulai saat itu bina rohani mulai terorganisir dan mengalami kemajuan. Pada
tahun 1992 kepala bidang kerohanian digantikan oleh Bapak Hamid sampai dengan
beliau wafat. Pada saat itu segala kegiatan yang diadakan oleh bina rohani sangat
didukung oleh pihak direksi Rumah Sakit Roemani, sehingga dapat dikatakan sangat
berhasil dan berjalan dengan baik. Karena pada masa itu yang menjadi direktur
Rumah Sakit Roemani yaitu dr. Rofik ( sekarang menjadi Rektor Universitas Sultan
35
Aggung Semarang) memberikan uswah dan memberikan teguran secara langsung
kepada karyawan yang tidak mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh bidang
kerohanian, dengan demikian banyak karyawan yang merasa malu jika tidak
mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh bidang kerohanian. Setelah Bapak
Hamid wafat, kepala bina rohani digantikan oleh Drs.H. Muchlas sampai sekarang.
B. Gambaran Umum Bidang Kerohanian di Rumah Sakit Roemani Semarang
1. Struktur Organisasi Bidang Kerohanian Rumah sakit Roemani
Semarang
Kedudukan bina rohani berada dibawah wakil direktur Umum Rumah
Sakit Roemani Semarang. Struktur organisasi bidang kerohanian adalah
sebagai berikut:
Wakil Direktur Umum
Kepala Instansi Kerohanian dan Perawatan Jenazah Drs.H. Muchlas
Staf :
1. Bagian Perawatan Jenazah : Bpk. Tugiman
2. Sentuhan Rohani Pasien Wanita dan Anak : 1. Nur Badriah S.Ag 2. Ibu Siti Rukoyah
3. Sentuhan Rohani Pasien Pria dan Anak : 1. Hamidulbar, S.PdI 2. Sarmadi, S.Ag
4. Rawat Khusnul Khotimah : Mukri, S.Ag
5. Perpustakaan dan Siaran Dakwah : Mukri S.Ag
6. Pembinaan Karyawan : 1. Sarmadi, S.Ag 2. Hamidulbar, S.PdI1
1 Wawancara dengan kepala bidang kerohanian Drs.H. Muchlas, pada tanggal 9 Juni 2006
36
2. Falsafah Rumah Sakit Roemani Semarang
Filosofi, Visi, Misi dan Motto bidang kerohanian berpijak pada
falsafah Rumah Sakit Roemani Semarang, yakni:
a. Filosofi
1. Allah SWT adalah sumbar kehidupan dimana motivasi kerja yang
tinggi adalah bekerja untuk mendapatkan ridloNya dan bekerja
merupakan ibadah.
2. Setiap penyakit ada obatnya, dan manusia wajib berupaya
memperoleh kesembuhan.
3. Pelayanan kesehatan merupakan perwujudan dari pengamalan
keimanan yang didasarkan pada aqidah Islam dalam rangka
mewujudkan cita-cita Muhammadiyah.
4. Rumah Sakit Roemani adalah amal usaha perserikatan yang berfungsi
sebagai sarana da’wah amar ma’ruf nahi munkar.
b. Visi
“Menjadi Rumah Sakit terkemuka dengan pelayanan prima yang dijiwai
nilai-nilai Islam dan didukung oleh aplikasi teknologi mutakhir”.
c. Misi
1. Rumah Sakit ROEMANI sebagai media dakwah amar ma’ruf nahi
munkar untuk mewujudkan cita-cita Perserikatan Muhammadiyah.
2. Rumah Sakit ROEMANI memberikan pelayanan kesehatan yang
Islami , profesional dan bermutu, dengan tetap perduli terhadap kaum
dhuafa dan anak yatim.
3. Rumah Sakit ROEMANI sebagai rumah sakit rujukan bagi rumah
sakit Islam se-Jawa Tengah.
37
4. Rumah Sakit ROEMANI sebagai mitra pengembangan keilmuan dan
tenaga kesehatan, khususnya bagi institusi di lingkungan perserikatan
Muhammadiyah.
d. Motto
“Rumah Sehat Keluarga Islami”
C. Aktivitas Keagamaan Oleh Bidang Kerohanian Terhadap Karyawan Rumah
Sakit Roemani Semarang
Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang , merupakan rumah sakit
Islam yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Dengan berbasis sebagai
rumah sakit Islam tentu saja segala kegiatan, baik yang berhubungan dengan
pelayanan terhadap pasien dan keluarga pasien serta dalam hal sistem kerja yang
ada berdasarkan atas Al-Q ur’an dan Sunnah.
Memberikan pelayanan secara baik dan profesional dengan didukung oleh
teknologi yang canggih, serta dijiwai oleh nilai-nilai Islam merupakan tujuan dari
Rumah Sakit Roemani, yaitu sebagai media dakwah amar ma’ruf nahi munkar
yang berpegang pada Al-Qur’an dan Sunnah.
Segala pelayanan yang ada di Rumah Sakit Roemani harus bisa
mencerminkan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, maka diperlukan adanya
bagian tersendiri yaitu bidang kerohanian yang berfungsi untuk membina baik
para pasien dan keluarga serta karyawan pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya agar tujuan Rumah sakit Roemani dapat tercapai.2
Tujuan Rumah Sakit Roemani membentuk suatu bidang tersendiri yaitu
bidang kerohanian adalah agar dapat tercapai:
1. Tegak dan terciptanya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, yaitu
masyarakat yang sesuai dengan syariat Al-Qur’an dan Hadits.
2 Wawancara dengan kepala bidang kerohanian Drs.H. Muchlas tanggal 29 maret 2006
38
2. Memberikan pelayanan dan tuntunan kepada pasien dan keluarga pasien
Rumah sakit Roemani.
3. Membentuk karyawan Rumah Sakit Roemani yang mempunyai kepatuhan
kepada syariat agama dan peraturan-peraturan yang ada di Rumah Sakit
Roemani.
Agar tercapai tujuan dari bidang kerohanian, maka bina rohani bekerja
sama dengan pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan program yang
diadakan oleh bidang kerohanian tersebut. Pihak-pihak yang terkait diantaranya:
1. SDM/ Personalia
Bidang kerohanian bekerja sama dengan bagian personalia untuk
memberikan data karyawan yang dapat mengikuti kegiatan-kegiatan bina
rohani yang sifatnya terprogram bulanan atau tahunan, seperti pelatihan
jenazah, darul arqom, dan lain-lain.
2. Perawatan
Bidang kerohanian bekerja sama dengan tenaga perawat dalam upaya
pelaksanaan sentuhan ruhani bagi pasien dan keluarga pasien agar dapat
berjalan dengan baik.
3. Diklat
Bidang kerohanian bekerja sama dengan bidang diklat, dalam pelaksanaan
program-program bidang kerohanian bagi karyawan rumah Sakit Roemani.
Bidang Diklat menyediakan sarana atau memfasilitasi kegiatan, sedangkan
bidang kerohanian merupakan pelaksananya.
Tugas dari bidang kerohanian itu sendiri adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pembinaan rohani kepada karyawan.
2. Memberikan pembinaan rohani kepada pasien.
3. Memberikan pembinaan rohani kepada keluarga atau penunggu pasien.
39
4. Rawat khusnul khatimah, maksudnya adalah pendekatan secara intensif
kepada pasien yang dalam keadaan parah dan dirawat diruang ICU dan
PICU, pasien pasca operasi, serta pasien dalam keadaan kritis.
5. Pemularasanaan jenazah, yaitu perawatan jenazah pasien sebelum dibawa
pulang oleh pihak keluarganya.
6. Sebagai media dakwah secara umum seperti, dengan menyediakan
perpustakaan buku-buku keagamaan, brosur-brosur agama dan siaran
dakwah melalui sound sistem.
Agar kegiatan kerohanian dapat berjalan dengan baik, maka bagian
kerohanian terbagi menjadi tiga shift, sesuai dengan jam kerja yang berlaku di
Rumah Sakit Roemani. Adapun jenis kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh
bina rohani adalah sebagai berikut:
Tabel I
KEGIATAN KEROHANIAN
SHIFT JAM JENIS KEGIATAN
PAGI 07.00 - 08.00 WIB Pengajian do’a pagi
08.30 - 11.00 WIB Sentuhan ruhani bagi pasien
10.00 - 11.00 WIB Musik kunjungan bagi pasien
11.30 - 12.00 WIB Pengudaraan pengajian Al-Qur’an
12.00 - 12.15 WIB Panggilan shalat dhuhur
12.30 - 13.00 WIB Pengumuman waktu berkunjung habis
12.30 - 13.45 WIB Sentuhan ruhani bagi karyawan
SIANG 14.00 –14.45 WIB Cheking ke ICU, PICU
15.00 – 15.30 WIB Panggilan shalat asar
15.30 – 17.00 WIB Sentuhan ruhani bagi pasien
17.00 – 17.30 WIB Musik kunjungan bagi pasien
17.45 – 18.00 WIB Pengudaraan pengajian Al-Qur’an
18.00 – 18.30 WIB Panggilan shalat maghrib
40
19.00 – 19.30 WIB Panggilan shalat isya’
19.30 – 20.30 WIB Pengumuman waktu berkunjung habis
dan sentuhan ruhani bagi karyawan
MALAM 21.00 – 21.30 WIB Cheking ke ICU, PICU
21.30 – 03.45 WIB Sentuhan ruhani bagi karyawan
03.45 – 04.00 WIB Pengudaraan pengajian Al-Qur’an
04.00 – 04.30 WIB Panggilan shalat subuh
04.30 – 05.30 WIB Pengudaraan ceramah agama
05.30 – 06.45 WIB Sentuhan ruhani bagi pasien
Jika melihat tabel I tentang kegiatan atau tugas-tugas rutin yang dilakukan
oleh bidang kerohanian diatas, ada beberapa kegiatan yang sudah terprogram,
namun dalam pelaksanaanya tidak dapat berjalan dengan baik, bahkan sudah
tidak lagi berjalan. Kegiatan tersebut adalah sentuhan rohani bagi karyawan
berupa ceramah dan tanya jawab agama, yang dilakukan setelah shalat
berjama’ah, baik itu pada saat shalat dhudur, ashar maupun pada malam hari
setelah shalat isya’. Hal ini dikarenakan para karyawan lebih memilih shalat
sendiri didalam ruangan kerja meraka.
Dengan memberikan sentuhan ruhani kepada karyawan, dengan sendirinya
juga akan berpengaruh pada kondisi kerja yang Islami dan diharapkan akan
menumbuhkan etos kerja yang tinggi.
Ada beberapa program yang dilakukan oleh bidang kerohanian, baik bagi
pasien, keluarga pasien maupun keryawan Rumah Sakit Roemani. Pelaksanaan
program-progaram tersebut juga bermacam-macam, ada yang dilakukan rutin
setiap hari, bulanan maupun tahunan. Macam program bidang kerohanian
tersebuat adalah:
41
1. Bagi Karyawan Rumah Sakit Roemani :
a. Pembinaan rutin bagi karyawan rumah Sakit Roemani Semarang, berupa
doa pagi. Hal ini merupakan kegiatan yang bersifat klasik, artinya sudah
dilakukan sejak dulu. Pelaksanaannya pada pagi hari sebelum jam kerja
dimulai yaitu pada jam 07.00 sampai 08.00 WIB. Yang dilakukan pada
kegiatan doa pagi ini meliputi:
1). Berdoa bersama, yang dipimpin oleh kepala bidang kerohanian
maupun perwakilannya.
2). Membaca Al-Qur’an bersama-sama
3). Siraman ruhani oleh orang yang sudah ditunjuk oleh bidang
kerohanian. Biasanya pembicara berasal dari luar Rumah Sakit
Roemani.
Tabel II
JADWAL SIRAMAN RUHANI DOA PAGI
NO HARI MATERI PEMBICARA
1. Senin KeIslaman&Kemuhammadiyahan Suratman NH
2. Selasa Al-Hadist Hasan As’ari M.Ag
3. Rabu Fiqh Ibadah - H. Sa’adi Yen Nur
- Drs. H. Hamzah Rifqi
4. Kamis Akhlaq dan Akidah DR. H Yusuf Suyono
5. Jum’at - Senam -
6. Sabtu Tafsir DR. Suparman Syukur
Dalam pelaksanaanya kegiatan doa pagi, tidak semua karyawan
Rumah Sakit Roemani mengikutinya, karyawan yang aktif mengikuti
kegiatan ini rata-rata sebanyak 40 orang. Hal ini disebabkan karena masih
banyak karyawan yang datang tidak tepat waktu, kemudian kurangnya
kesadaran karyawan akan manfaat mengikuti kegiatan tersebut. Menurut
42
karyawan yang aktif mengikuti kegiatan ini, bagi mereka ada banyak
manfaat yang dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan ini, salah
satunya adalah dapat menambah pengetahuan keagamaan bagi mereka,
yang pada akhirnya menurut mereka bisa berpengaruh terhadap etos
kerjanya. Namun bagi karyawan yang tidak aktif dalam mengikuti
kegiatan ini, alasan mereka adalah materi yang diberikan seringkali
monoton dan membosankan, selain itu mereka mempunyai tanggung
jawab terhadap pekerjaannya yang tidak dapat ditinggalkan, seperti pada
karyawan dibidang keperawatan pasien.
b. Pembinaan yang bersifat individual (privat) tentang pendidikan shalat dan
baca Al-Qur’an, hal ini khususnya bagi karyawan yang masa kerjanya
sudah lama di Rumah Sakit Roemani dan masih memiliki pengetahuan
agama yang sedikit.
Jika dibandingkan dengan karyawan yang sudah lama masa baktinya di
Rumah Sakit Roemani dengan karyawan yang baru atau belum lama
masa baktinya di Rumah Sakit Roemani, karyawan baru mempunyai
pengetahuan agama yang lebih baik dari pada karyawan yang sudah lama.
Hal ini dikarenakan, semakin lama Rumah Sakit Roemani makin selektif
dalam mengadakan test bagi calon pegawai Rumah Sakit Roemani. Selain
mereka memiliki keahlian dalam bidangnya, mereka juga dituntut
mempunyai pengetahuan agama yang baik. Untuk itu peran bidang
kerohanian dalam pembinaan pengetahuan agama, yaitu pembinaan yang
bersifat individual (privat) tentang pendidikan shalat dan baca Al-Qur’an
lebih banyak bagi karyawan yang sudah lama bekerja di Rumah sakit
Roemani, numun pengetahuan agamanya masih kurang.
c. Darul Arqom, yaitu pelatihan bagi karyawan, tentang motivasi kerja dan
pengetahuan agama yaitu akhlaq, kemuhammadiyahan dan keimanan.
Program ini dilaksanakan satu tahun sekali pada bulan Agustus atau
43
Septembar. Bidang kerohanian bekerja sama dengan Depnaker
(Departemen Tenaga Kerja) untuk memberikan pelatihan motivasi kerja
karyawan Rumah Sakit Roemani. Peserta Darul Arqom setiap angkatan
terdiri dari 20 orang, yang berasal dari perwakilan setiap bagian. Kegiatan
ini merupakan salah satu bentuk dari dakwah yang dilakukan kepada
karyawan yang bersifat menyentuh. Dalam kegiatan Darul Arqom
karyawan diajak untuk merenungi bersama bagaimana nilai atau kualitas
ibadah yang telah mereka lalukukan selama ini, yang berdampak pada
tersentuhnya perasaan keagamaannya dan kemanusiaannya, sehingga
dapat memunculkan rasa bersyukur atas nikmat yang telah diterima,
parasaan cinta terhadap sesama, bahkan perasaan dosa atas apa yang telah
dilakukannya
Menurut bidang kerohanian kegiatan ini memang sangat efektif untuk
dapat menyentuh perasaan keagamaan karyawan, namun pada
kenyataanya hasil dari pelatihan ini bersifat sementara. Artinya setelah
waktu yang agak lama prilaku karyawan akan kembali pada kebiasaan-
kebiasaan semulanya yang kurang baik.
Dengan demikian perlu adanya kontinuitas kegiatan-kegiatan yang serupa
dengan waktu pelaksanaan yang lebih sering untuk diadakan, agar prilaku
keagamaan karyawan juga bersifat kontinue. Karena dengan memberikan
pengetahuan keagamaan akan berpengaruh terhadap tingkah laku
keagamaan dan pada akhirnya juga berpengaruh terhadap etos kerja
karyawan Rumah sakit Roemani Semarang.
d. Peringatan hari-hari besar Islam
e. Syiar Ramadhan dan Qurban, meliputi:
1). Mengadakan kajian-kajian tentang puasa
2). Pengumpulan ta’jil dari karyawan yang diberikan kepada keluarga
atau penunggu pasien Rumah Sakit Roemani
44
3). Pengumpulan zakat
4). Penyembelihan hewan kurban, yang dilakukan pada tanggal 11 dan
12 Dzulhijah
f. Membuat brosur-brosur agama dan buku-buku tuntunan bagi karyawan,
pasien, keluarga pasien maupun pengunjung Rumah sakit Roemani.
g. Kunjungan ke setiap bagian dengan memberikan sentuhan ruhani bagi
karyawan yang berhalangan mengikuti kegiatan doa pagi, yaitu karyawan
yang memiliki kendala shift kerja, para perawat yang tidak bisa
meninggalkan tugasnya, dan lain-lain.
h. Pengajian bagi ibu-ibu karyawan Rumah Sakit Roemani.
Rumah sakit Roemani membentuk ranting Muhammadiyah dan Aisiyah
tersendiri. Kemudian ranting ini membentuk pengajian tersendiri, yaitu
ranting Muhammadiyah Roemani mengadakan pengajian bagi pegawai
pria dan ranting Aisiyah Roemani mengadakan pengajian khusus bagi
wanita saja. Pengajian ini dahulu pertama kali dilakukan oleh ibu-ibu
dokter, yang dinamakan dengan pengajian Mitra, nemun lama kelamaan
berkembang bagi semua karyawan wanita di Rumah sakit Roemang,
nama pengajian ini adalah Ar-Rohmah.
i. Testing bagi calon karyawan di bidang agama.
D. Peran Serta Karyawan dalam Meningkatka Etos Kerja
Program-program yang dilakukan oleh bidang kerohanian yang
dikhususkan bagi karyawan Rumah sakit Roemani dapat dikatakan berhasil
apabila ada kerjasama dengan baik antara bina rohani dengan karyawan itu
sendiri.
Dengan memberikan tambahan pengetahuan agama kepada karyawan,
diharapkan akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan meningkatkan etos
kerja karyawan Rumah Sakit Roemani.
45
Tabel III
Keaktifan Mengikuti Kegiatan yang Diadakan Bidang Kerohanian
NO Keaktifan Mengikuti Kegiatan yang
Diadakan oleh Bidang Kerohanian
Frekuensi Prosentase
1. Sering 18 Orang 60 %
2. Kadang-kadang 12 Orang 40 %
3. Tidak pernah - -
Dengan melihat tabel diatas maka dapat diketahui bahwa karyawan
Rumah Sakit Roemani sering mengikuti kegiatan yang diadakan oleh bidang
kerohanian sebanyak 18 orang. Dan karyawan yang jarang mengikuti
kegiatan diadakan oleh bidang kerohanian sebanyak 12 orang. Sedangkan
yang tidak pernah mengikuti tidak ada.
Tabel IV
Alasan Mengikuti Kegiatan yang Diadakan Bidang Kerohanian
NO Alasan Mengikuti Kegiatan yang
DiadakanBidang Kerohanian
Frekuensi Prosentase
1. Kesadaran Sendiri 29 Orang 96.66 %
2. Ikut-ikutan 1 Orang 3.33 %
3. Terpaksa - -
Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa alasan karyawan
Rumah Sakit Roemani mengikuti kegiatan yang diadakan oleh bidang
kerohanian karena kesadaran sendiri sebanyak 29 orang. Dan alasan
mengikuti kegiatan yang diadakan oleh bidang kerohanian karena ikut-ikutan
sebanyak 1 orang. Sedangkan alasan yang mengikuti kegiatan karena
terpaksa tidak ada.
46
Tabel V
Ketertarikan Pada Materi yang Diberikan oleh Bidang Kerohanian
NO Materi yang Disampaikan oleh Bidang
Kerohanian
Frekuensi Prosentase
1. Menarik 28 Orang 93,33 %
2. Kadang-Kadang 1 Orang 3,33 %
3. Tidak 1 Orang 3,33 %
Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa menurut karyawan
Rumah Sakit Roemani, materi yang disampaikan oleh bidang kerohanian
menarik sebanyak 28 orang. Dan menurut karyawan materi yang
disampaikan terkadang menarik , namun terkadang tidak menarik sebanyak 1
orang. Sedangkan karyawan yang menganggap bahwa materi yang
disampaikan oleh bidang kerohanian tidak menarik sebesar 1 orang.
Tabel VI
Motivasi Kerja
NO Motivasi Kerja Frekuensi Prosentase
1. Ibadah 14 Orang 46,66 %
2. Mencukupi kebutuhan keluarga 8 Orang 26,66 %
3. Ibadah dan mencukupi kebutuhan keluarga 8 Orang 26,66 %
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa motivasi karyawan Rumah
Sakit Roemani bekerja adalah ibadah sebanyak 14 orang. Dan yang
beranggapan bahwa motivasi bekerjanya adalah untuk mencukupi kebutuhan
keluarga sebanyak 8 orang. Sedangkan karyawan yang memilih keduanya,
yaitu motivasi kerjanya adalah ibadah sekaligus dapat mencukupi kebutuhan
keluarganya sebanyak 8 orang.
47
Tabel VII
Golongan Karyawan
NO Golongan Karyawan Frekuensi Prosentase
1. I - -
2. II 17 Orang 56,66 %
3. III 13 Orang 43,33 %
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari responden karyawan
Rumah Sakit Roemani yang berada di golongan I tidak ada. Dan yang berada
pada golongan II sebanyak 17 orang, sedangkan karyawan yang berada di
golongan III sebanyak 13 orang.
Tabel VIII
Gaji dan Pemenuhan Kebutuhan
NO Gaji yang diterima telah Memenuhi
Kebutuhan
Frekuensi Prosentase
1. Ya 10 Orang 33,33 %
2. Pas-pasan 16 Orang 53,33 %
3. Tidak 4 Orang 13,33 %
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa karyawan dapat memenuhi
kebutuhannya dengan gaji yang diterima sebanyak 10 orang. Dan karyawan
dengan gaji yang diterimanya dirasakan pas-pasan sebanyak 16 orang.
Sedangkan karyawan dengan gaji yang diterima merasa kurang atau tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhannya sebanyak 4 orang.
48
Tabel IX
Hasil Kerja dan Penghargaan
NO Mengharapkan Hasil Kerja Mendapat
Penghargaan
Frekuensi Prosentase
1. Ya 20 Orang 66,66 %
2. Kadang-kadang 4 Orang 13,33 %
3. Tidak pernah 6 Orang 20 %
Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa karyawan yang
mengharapkan penghargaan atas apa yang sudah ia kerjakan sebanyak 20
orang. Dan karyawan yang merasa kadang-kadang ingin mandapatkan
penghargaan atas apa yang telah ia kerjakan sebanyak 4 orang. Dan karyawan
yang tidak mengharapkan penghargaan dari apa yang sudah ia kerjakan
sebanyak 6 orang.
Tabel X
Lingkungan Kerja Mempengaruhi Etos Kerja
NO Lingkungan Kerja Mempengaruhi Etos
Kerja
Frekuensi Prosentase
1. Ya 24 Orang 80 %
2. Biasa saja 4 Orang 13,33 %
3. Tidak 2 Orang 6,66 %
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa lingkungan kerja dapat
mempengaruhi etos kerja karyawan sebanyak 24 orang. Dan karyawan yang
merasa bahwa lingkungan kerja berdampak biasa saja terhadap etos kerjanya
sebanyak 4 orang. Sedangkan yang tidak merasa lingkungan dapat
mempengaruhi etos kerja karyawan sebanyak 2 orang.
49
Tabel XI
Berdoa Sebelum Bekerja
NO Berdoa Sebelum Melaksanakan
Pekerjaan
Frekuensi Prosentase
1. Ya 30 Orang 100 %
2. Kadang-kadang - -
3. Tidak pernah - -
Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa seluruh karyawan
Rumah Sakit Roemani sebelum melaksanakan pekerjaanya selalu diawali
dengan berdoa.
Tabel XII
Ketepatan Absensi Kerja
NO Datang Tepat Waktu dalam Bekerja Frekuensi Prosentase
1. Ya 18 Orang 60 %
2. Kadang-kadang 12 Orang 40 %
3. Tidak pernah - -
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa karyawan yang selalu datang
tepat waktu sebanyak 18 orang. Dan karyawan yang kadang-kadang datang
tepat waktu sebanyak 12 orang. Sedangkan karyawan yang selalu terlambat
datang tidak ada.
50
Tabel XIII
Sikap dan Pelaksanaan Terhadap Peraturan yang Berlaku
NO Sikap dan Pelaksanaan Terhadap
Peraturan yang Berlaku
Frekuensi Prosentase
1. Melaksanakan dengan tulus 22 Orang 73,33 %
2. Melaksanakan sambil lalu 5 Orang 16,66 %
3. Kadang-kadang terpaksa 3 Orang 10 %
Dari tabel diatas maka dapat diketahui sikap karyawan yang
melaksanakan peraturan yang berlaku dengan tulus sebanyak 22 orang. Dan
karyawan yang bersikap melaksanakan peraturan yang berlaku dengan sambil
lalu sebanyak 5 orang. Sedangkan sikap karyawan yang kadang-kadang
merasa terpaksa mematuhi peraturan yang berlaku sebanyak 3 orang.
Tabel XIV
Sikap Karyawan Setelah Mengikuti Kegiatan Bidang Kerohanian
NO Sikap Karyawan Setelah Mengikuti
Kegiatan Bidang Kerohanian
Frekuensi Prosentase
1. Lebih baik 25 Orang 83,33 %
2. Biasa/Tetap 5 Orang 16,66 %
3. Tidak tahu - -
Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa sikap karyawan setelah
mengikuti kegiatan kerohanian menjadi lebih baik senyak 25 orang. Dan
karyawan yang merasa biasa atau tetap sikapnya setelah mengikuti kegiatan
kerohanian sebanyak 5 orang. Sedangkan yang merasa tidak tau tidak ada.
51
Tabel XV
Dampak Mengikuti Kegiatan Kerohanian terhadap Pekerjaan
NO Dampak Mengikuti Kegiatan
Kerohanian terhadap Pekerjaan
Frekuensi Prosentase
1. Lebih semangat 18 Orang 60 %
2. Biasa/Tetap 12 Orang 40 %
3. Tidak semangat - -
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa karyawan yang merasa
setelah mengikuti kegiatan kerohanian berdampak pada semangat kerjanya
sebanyak 18 orang. Dan karyawan yang merasa kegiatan kerohanian
berdampak biasa atau tetap terhadap pekerjaannya sebanyak 12 orang.
Sedanglan karyawan yang merasa kegiatan kerohanian tidak memiliki
dampak apapun terhadap pekerjaanya tidak ada.
Tabel XVI
Pengaruh Kegiatan Kerohanian terhadap Etos Kerja
NO Kegiatan Kerohanian Dapat
Meningkatkan Etos Kerja
Frekuensi Prosentase
1. Ya 26 Orang 86,66 %
2. Tidak 3 Orang 10 %
3. Tidak tahu 1 Orang 3,33 %
Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa menurut karyawan
kegiatan kerohanian dapat meningkatkan etos kerjanya sebanyak 26 orang.
Dan yang merasa bahwa kegiatan kerohanian tidak dapat meningkatkan etos
kerjanya sebanyak 3 orang. Sedangkan karyawan yang tidak tau sebanyak 1
orang.
52
Tabel XVII
Peran Bidang Kerohanian terhadap Karyawan yang Mengalami Kesuliatan
NO Peran Bidang Kerohanian terhadap
Karyawan yang Mengalami Kesuliatan
Frekuensi Prosentase
1. Memberikan perhatian secara khusus 13 Orang 43,33 %
2. Memberikan perhatian secara umum 16 Orang 53,33 %
3. Masa bodoh 1 Orang 3,33 %
Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa penilaian karyawan
terhadap peran bidang kerohanian terhadap karyawan yang sedang
mengalami kesulitan akan memberikan perhatian secara khusus sebanyak 13
oarang. Dan penilaian karyawan terhadap peran bidang kerohanian apabila
karyawan yang sedang mengalami kesulitan akan memberikan perhatian
secara umum sebanyak 16 orang. Sedangkan penilaian karyawan pada peran
bidang kerohanian terhadap karyawan yang mengalami kesulitan akan
merasa masa bodoh sebanyak 1 orang.
Tabel XVIII
Penilaian Karyawan tentang Peran Serta Bidang Kerohanian
NO Penilaian Karyawan tentang Peran
Serta Bidang Kerohanian
Frekuensi Prosentase
1. Perlu 27 Orang 90 %
2. Tidak - -
3. Tidak tahu 3 Orang 10 %
Dari tabel diatas maka dapat diketahuai bahwa peran serta bidang
kerohanian masih dirasa perlu sebanyak 27 orang. Dan yang merasa bahwa
keberadaan bidang kerohanian tidak diperlukan tidak ada. Sedangkan
karyawan yang tidak tahu senyak 3 orang.