Pedoman Perawatan Jenazah

31
ُ هُ ت اَ اكَ رَ بَ وِ ه ل ل اُ هَ مْ حَ رَ وْ مُ كْ يَ لَ عُ مَ لاَ ّ سَ ل ا( ASSALAMU’ALAIKUM WR .WB. )

Transcript of Pedoman Perawatan Jenazah

Page 1: Pedoman Perawatan Jenazah

ة�الله� م� ح و�ر� ع�ل�يك�م ال�م� ال�س�اك�ات�ه� ب�ر� و�

( ASSALAMU’ALAIKUM WR .WB. )

Page 2: Pedoman Perawatan Jenazah

PEDOMAN PERAWATAN JENAZAH

Oleh:KHUMAIDI, SHI

NIP. 197707232006041007

DISAMPAIKAN DALAM :PELATIHAN PERAWATAN JENAZAH WANITA

DAN JENAZAH PENDERITA HIV-AIDSDHARMA WANITA PERSATUAN KEMENAG KAB. MAGETAN

Rabu, 16 Juni 2010

Page 3: Pedoman Perawatan Jenazah

DESKRIPSI SINGKAT :

Kematian adalah suatu fase yang pasti akan dialami oleh setiap mahluq hidup. Sebagaimana firman Allah SWT QS : Ali ‘Imran : 185;

KULLU NAFSIN DZAA IQATUL MAUT ……… Artinya : Tiap-tiap diri pasti akan mati,

Page 4: Pedoman Perawatan Jenazah

DESKRIPSI SINGKAT (2)

Tidak ada kecuali; cepat atau lambat kematian pasti akan menjemput. Kedatangannya tidak pernah diduga; apakah ia dekat ataukah lambat? Dalam Al Qur’an surah Al A’raaf ayat 34, Allah berfirman :

WALIKULLI UMMATIN AJAL, FAIDZAA JAA’A AJALUHUM LAA YASTA’KHIRUUNA SAA’ATAW WALAA YASTAQ DIMUN

Artinya : Dan setiap umat mempunyai batas waktu (ajal), maka apabila telah datang ajal mereka, mereka tidak akan dapat mengundurkannya sesaatpun, dan mereka tidak dapat pila memajukannya.

Page 5: Pedoman Perawatan Jenazah

DESKRIPSI SINGKAT (3)

Kematian adalah pemutus amal, ketika kematian itu tiba, habis sudah kesempatan makhluq untuk melakukan amal. Maka Allah memerintahkan supaya kita meningkatkan ketaqwaan kita kepada-Nya agar ketika ajal menjemput, kita dalam keadaan mu’min dan muslim, seperti firman Al Qur’an QS : Ali Imran : 102 ;

YAA AYYUHALLADZIINA AAMANUTTAQULLAA-HA HAQQA

TUQAATIHII WALAA TAMUUTUNNA ILLAA WA ANTUM MUSLIMUUN Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, takutlah kamu

kepada Allah dengan sesungguhnya taqwa, dan janganlah kamu sekalian mati kecuali dalam keadaan muslim.

Page 6: Pedoman Perawatan Jenazah

ADAB MENJENGUK ORANG SAKIT

Menghibur orang yang sakit dengan membesarkan hatinya agar selalu dekat dengan Allah dan tidak menyesal atau putus asa dalam menerima musibah dan harus ikhlas. QS. Al Baqarah :155-156 ;

…….WABASYSYIRISH SHABIRIIN (155) ALLADZIINA IDZAA ASHOOBAT-HUM MUSHIBATUN, QAALUU INNAA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJI’UUN (156)Artinya : Dan gembiralah orang-orang yang sabar, (155) yang apabila mereka menerima musibah, mereka berkata “Sesungguhnya kita semua kepunyaan Allah dan akan kembali kepada-Nya.”(156)

Page 7: Pedoman Perawatan Jenazah

ADAB MENJENGUK ORANG SAKIT (2)

Bagi yang menunggu / menjaga orang sakit harus berusaha agar yang sakit tenang jiwanya dan tidak gelisah, juga harus selalu berbaik sangka kepada Allah, sebab walaupun orang itu banyak dosanya kalau ia memohon ampun, Allah akan mengampuninya.

Disamping itu juga dinasehati apabila dia disembuhkan dari sakitnya ia lebih meningkatkan taqwanya dan dekat kepada Allah dan jika ia dipanggil ia tenang dalam keadaan beriman.

Page 8: Pedoman Perawatan Jenazah

MENGHADAPI ORANG YANG MENINGGAL :

Apabila seseorang berada disamping orang yang sakit dan telah mendekati akhir hayatnya (naza’) hendaknya ia membimbing orang tersebut untuk mengucapkan kalimah Thayyibah “Laa Ilaaha Illallah” yang diucapkan dengan kalimat lembut dan jelas dan jangan terlalu sering atau terlalu cepat dan jangan diganggu suara tangisan yang dapat merubah perhatian yang sakit. Kalau tidak bisa mengucapkan kalimat tersebut, cukup “Allah” saja.

Page 9: Pedoman Perawatan Jenazah

MENGHADAPI ORANG YANG MENINGGAL :( 2)

BERWASIAT :

Bila seseorang akan meninggal dan ia mempunyai harta kekayaan, maka wajib bagi orang itu “berwasiat” diwaktu pikiran dan ingatannya masih sehat, sesuai dengan firman Allah SWT QS : Al Baqarah : 180 ;

KUTIBA’ALAIKUM IDZAA CHADHORO ACHADAKUMUL MAUTU IN TAROKA KHOIRO-NIL WASHIYYATU LIL WAALIDAINI WAL AQROBIINA BIL MA’RUUFICHAQQON ‘ALAL MUTTAQIIN.

Page 10: Pedoman Perawatan Jenazah

MENGHADAPI ORANG YANG MENINGGAL :( 2)

Artinya : Diwajibkan atas kamu sekalian, apabila seseorang diantara kamu kedatangan mati, jika ia meninggalkan harta supaya ia berwasiat kepada kedua orang tua dan kerabat dekat dengan baik, dan ini adalah kewajiban bagi orang-orang yang taqwa (QS : Al Baqarah : 180)

Page 11: Pedoman Perawatan Jenazah

TINDAKAN AWAL TERHADAP ORANG YANG BARU MENINGGAL :

Memejamkan matanya, apabila matanya masih terbuka

Merapikan anggota badannya yang kurang sempurna agar tidak menimbulkan pandangan yang kurang baik

Mendo’akan dengan baik dan singkat, misalnya :

م� �لل�ه� ا ل� ر اغف� ع ف� ار و� ت�ه� ج� ف�ىد�ر� د�يNي�ن� ه االم� و�ح فس� ف�ىل�ه� ه� بر� ق�

ل�ه� ر Nن�و و� يه� ف� ل�ف ف�ىو�اخ ب�ه� ع�ق�

Page 12: Pedoman Perawatan Jenazah

TINDAKAN AWAL TERHADAP ORANG YANG BARU MENINGGAL : (2)

Menutup jenazah dengan selembar kain yg bersih dan tidak terbuka auratnya;

Menyelesaikan hutangnya. Apabila yang meninggal mempunyai hutang, supaya dibayar hutangnya dari hartanya sendiri atau harta keluarganya, sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang artinya ; “ Diri orang mukmin itu tergantung hutangnya, hingga dibayar dulu hutangnya” (HR. Ahmad dan Turmudzi)

Meletakkan kedua tangannya diantara pusar dan dada seperti orang yang sedang shalat (Sedakep; Jawa)

Page 13: Pedoman Perawatan Jenazah

MEMANDIKAN JENAZAH :

Memandikan jenazah ialah membersihkan dari kotoran, najis, hadas kecil maupun besar agar pada saat menghadap Allah ia dlm keadaan bersih & suci.

Peralatan Yang disediankan :1. Sediakan tempat mandi.6. Sarung tangan - 3 atau 5. 2. Sabun mandi. 7. Kapas 3. Air daun bidara. 8. Air Kapur Barus4. Air bersih. 9. Baldi serta gayung 5. Sugi - 7 batang.

Yang berhak memandikan jenazah laki-laki adalah orang laki-laki, kecuali istri dan muhrimnya. Sebaliknya jika jenazah perempuan hendaklah dimandikan oleh perempuan kecuali muhrim dan suaminya. Yang memandikan jenazah tidak diperbolehkan menceritakan kejelekan atau aib mayat.

Page 14: Pedoman Perawatan Jenazah

MEMANDIKAN JENAZAH :(2)

Cara Memandikan Jenazah : Diletakkan di tempat yang tertutup dan membersihkan

segala najis yang melekat dibadannya dengan perlahan-lahan.

Terlebih dahulu qobul dan duburnya sambil mengurut perutnya agar sisa kotoran dapat keluar, kemudian kita bersihkan mulut, hidung dan telinga,

Setelah itu wudlu-kan seperti membasuh dan menyiram bagian-bagian anggota tubuh pada saat kita berwudlu saat akan melaksanakan shalat.

Page 15: Pedoman Perawatan Jenazah

MEMANDIKAN JENAZAH : (3)

Siramkan air ke tubuh sebelah kanan lalu kiri sampai kebagian belakang dan perut hingga keujung kaki sampai bersih dan sunnah mengulanginya dalam bilangan ganjil.

Mandikan jenazah dengan air sabun sambil menggosok sampai bersih dan pada air yang terakhir berikan wangi-wangian (daun bidara, air kapur barus dan sejenisnya), walaupun hanya sedikit.

Bila jenazah tidak mempunyai penyakit menular dapat dipangku oleh keluarganya. Selesai dimandikan kemudian keringkan tubuh jenazah dengan kain atau handuk agar tidak membasahi kain kafan dan kemudian dikafankan. Perlakukan jenazah dengan cara yang baik dan lembut.

Page 16: Pedoman Perawatan Jenazah

MENGKAFANI JENAZAH :

Sebelum selesai memandikan, maka persiapkan terlebih dahulu pembungkusnya (kain kafan / kain putih) sebagai penutup aurat.

Bagi jenazah laki-laki disunatkan dikafani sampai tiga lapis, tiap lapis diberi wewangian.

Sedangkan bagi jenazah perempuan memakai lima lapis kain, masing-masing berupa dua lapis yang menutupi tubuhnya dengan baju, sarung / kain padasan dan kerudung.

Page 17: Pedoman Perawatan Jenazah

MENGKAFANI JENAZAH : (2)

Cara Mengkafani : Hamparkan kain kafan berlapis dan pada tiap lapis diberi

wewangian atau cendana, Kemudian atur tangannya diatas dadanya, selimutkan kain kafan

sebelah kanan kemudian sebelah kiri sehingga menutupi bagian tubuhnya.

Bagi mayat yang sedang ihram tidak boleh diberi wewangian dan tidak memakai kerudung kepala.

Page 18: Pedoman Perawatan Jenazah

MEN-SHOLATKAN JENAZAH : Shalat jenazah terdiri dari 4 (empat) takbir tanpa ruku’, sujud,

duduk ataupun tahiyyat. Shalat jenazah boleh dilakukan secara munfarid (sendiri),

namun bila ada temannya akan lebih baik bila dilakukan secara berjam’ah dan membuat tiga baris.

Bila jenazahnya laki-laki, imamnya berdiri di depan kepala jenazah, sedangkan bila jenazahnya perempuan, imam berdiri ditengah-tengah tubuh jenazah.

Setelah berdiri rapat kemudian niat dengan ikhlas & khusyu’.

Page 19: Pedoman Perawatan Jenazah

MEN-SHOLATKAN JENAZAH : (2)

Niat shalat jenazah Laki-laki :لNى ع�ل�ى يNت�ا�ص� ذ�االم� ا) ل�ل�ه� ت�ع�ال�ىه� jمو م�

أ ا (م� jام اي�ة� ا�م� اةnف�رض� الك�ف� ب�ع� ت�كب�ر� ا�رUSHOLLII ‘ALAA HAADZAL MAYYITI ARBA’A TAKBIROOTIN FARDHOL KIFAAYATI IMAA-MAN )MA’MUUMAN( LILLAAHI TA’AALA........

Niat sholat jenazah perempuan ;لNى ع�ل�ى يNت�ت�ا�ص� ذ�ه� الم� ا) ل�ل�ه� ت�ع�ال�ىه� jمو م�

أ ا (م� jام اي�ة� ا�م� اةnف�رض� الك�ف� ب�ع� ت�كب�ر� ا�رUSHOLLII’ALAA HAADZIHIL MAYYITATI ARBA’A TAKBIROOTIN FARDHOL KIFAAYATI IMAAMAN (MA’MUUMAN) LILLAAHI TA’AALA........

Artinya : Saya niat shalat atas mayyit ini (laki-laki / perempuan) dengan empat takbir, fardlu kifayah sebagai imam (sebagai ma’mum) karena Allah ta’ala.

Page 20: Pedoman Perawatan Jenazah

MEN-SHOLATKAN JENAZAH : (3)

Kemudian takbir seperti shalat biasa dan membaca surah Al Fatihah, Kemudian takbir kedua sambil mengangkat tangan dan membaca

shalawat, bacaan shalawat ;

دn و� ع�ل�ى م� يNد� ن�ا م�ح� لNى ع�ل�ى س� م� ص� �ل�له� ل�ت� ع�ل�ى ا دn ,ك�م�اص� م� يNد� ن�ا م�ح� ا�ل� س�, و� ع�ل�ى يم� اه� �بر� يNد� ن�اإ دn و� س� م� يNد� ن�ا م�ح� ب�ار�ك ع�ل�ى س� , و� يم� اه� �بر� يNد� ن�اإ ا�ل� س�

يم� و� ع�ل�ى ع�ل�ى اه� �بر� يNد� ن�اإ كت� ع�ل�ى س� اب�ار� دn ,ك�م� م� يNد� ن�ا م�ح� يNد� ا�ل� س� ا�ل� س�يم� ف�ى اه� �بر� يدt ن�اإ يدt م�ج� م� �ن�ك� ح� ين� ا الع�ال�م� .

ALLAAHUMMA SHOLLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIW WA’ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD, KAMAA SHOLLAITA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAHIIM, WA ‘ALAA AALI AYYIDINAA IBRAHIIM, WA BAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIW WA’ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD, KAMAA BAAROKTA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAHIIM WA’ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAHIIM, FIL ‘AALAMIINA INNAKA CHAMIIDUM MAJIID

Page 21: Pedoman Perawatan Jenazah

MEN-SHOLATKAN JENAZAH : (4)

Artinya : Ya Allah berikanlah kesejahteraan kepada Sayyidina Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberikan kesejahteraan kepada Sayyidina Ibrahim dan keluarganya. Dan berkatilah Sayyidina Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberkati Sayyidina Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau maha Terpuji lagi Maha Bijaksana.

Takbir ketiga membacakan do’a untuk jenazah :

ر م� اغف� �ل�له� ا (ل�ه�ا مل�ه� ح� ار ا (ه�) و� ا (ه�) و�ع�اف�ه� ه�) و�اعف� ع�نه�ا( ل�ه� أ�كر�م ن�ز� ا (ه�) و� ل�ه� دخ� ع م� ا (ه�) و�و�س� )ه�

“ALLAHUMMAGHFIR LAHUU (LAHAA) WARCHAMHUU (HAA) WA’AAFIHII (HAA) WA’FU’ANHUU (HAA) WA AKRIM NUZULAHUU (HAA) WAWASSI’ MAD KHOLAHUU (HAA)

Page 22: Pedoman Perawatan Jenazah

MEN-SHOLATKAN JENAZAH : (5)

Artinya : Ya Allah, ampunilah dia dan berikanlah rahmat dan maafkanlah kesalahannya dan muliyakanlah kedudukannya dan luaskanlah tempat masuknya (masuknya dalam kubur)

Kemudian Takbir yang ke-empat, dan membaca do’a:

IمKلهI Oل اا ر� ر�م ن�اأ�ج ا(ه�ال�ت�ح ت�ن�اب�عد�اه� ا (ه�) و�ال�ت�ف ل�ن�ا ه� ر ) و�غف�ل� ا (ه�و� )ه� .

“ALLAAHUMMA LAA TACHRIMNAA AJROHUU (HAA) WALAA TAFTINNAA BA’DAHUU (HAA) WAGHFIRLANAA WALAHUU (HAA)

Artinya : Ya Allah, janganlah Engkau ragukan kami dari pada mendapat ganjarannya, dan janganlah Engkau beri kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.

Page 23: Pedoman Perawatan Jenazah

MEN-SHOLATKAN JENAZAH : (6)

Kemudian salam sebagaimana salam sholat biasa :

ك�ت�ه� ب�ر� و� ة�الل�ه� م� ح و�ر� ع�ـل�يك�م ال�م� ��لس� ا”ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKAATUH“Artinya : Semoga keselamatan atas kalian dan rahmat serta barokah Allah semoga tetap terlimpahkan atas sekalian

Page 24: Pedoman Perawatan Jenazah

MEN-SHOLATKAN JENAZAH : (7)

Do’a bagi Jenazah anak laki-laki (Perempuan) :

ل ع� م� اج �ل�له� ا (ه�ا يه� ��� ب�و� طjا أل ر� ا (ه�)ف� او�ع�ظ�ةj ه� jر ا و�د�خ� jل�ف ) و�س�ل ب�ه �Nث�ق عjا و� ف� ا و�ش� jت�ب�ارا(�و�اع بر� ه� ر�غ� الص� ا و�ف م� از�ين� ه� و� ) و�م�

ا ب�عد�ا م� ت�نه� أ و�أل�ت�ف م� ل�و ب�ه� ا (ه�ع�ل�ى ق� ا ه� م� ه� ر�م ) و� ال�ت�حا ر� ا)(ه�أ�ج ه�

ALLAHUMMAJ’ALHU (HAA) FAROTHOL LI ABAWAIHI (HAA) WA SALAFAW WA DUKHROW WA ‘IDHOTAW WA’TIBAAROW WA SYAFII’AW WA TSAQQIL BIHI (HAA) WA MAWAAZIINA HUMAA WAFRIGHISHSHOIRO ‘ALAA QULUU BIHIMAA WALAA TAFTINHUMAA BA’DAHUU (HAA) WALAA TACHRIMHUMAA AJROHUU (HAA)

Artinya : Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahulunya bagi ayah bundanya dan sebagai titipan kebajikan yang didahulukan, dan menjadi pelajaran / nasihat, ibarat serta syafa’at bagi orang tuanya, dan beratkanlah timbangan ibu bapaknya karenanya, serta berikanlah kesabaran dalam hati kedua ibu bapaknya, dan janganlah menjadi fitnah bagi ibu bapaknya dan janganlah Engkau menghalangi pahala kepada kedua orang tuanya.

Page 25: Pedoman Perawatan Jenazah

MENGANTAR KE KUBUR :

Setelah selesai menshalatkan, maka segeralah mengantarkan ke kubur. Adapun waktu yang terlarang untuk mengubur dan men-shalatkan jenazah adalah : Waktu matahari terbit Waktu matahari di tengah-tengah Waktu matahari mulai terbenamAdabiyah (Sopan Santun) dalam Penyelenggaraan JenazahSuasana selama penyelenggaraan jenazah adalah suasana

berkabung dan hidmat, oleh karena itu selama dalam penyelenggaraan mulai dari datang sampai mengantar ke kubur, hendaknya menjaga suasana khidmat, sopan, santun dan jangan bersenda gurau.

Page 26: Pedoman Perawatan Jenazah

HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN JENAZAHYANG MENGIDAP PENYAKIT MENULAR :(Sumber : Team Medik RSUD DR. Soetomo Surabaya)

A. PERSIAPAN MERAWAT JENAZAH Petugas yang terlatih Petugas yang sehat dan tidak hamil Perlengkapan U.P :

a. Tutup kepala d. Clemek dan Jas Hujanb. Kaca Mata e. Sarung Tanganc. Tutup Mulut f. Sepatu Boot

Persiapan air yang berkadar air Kalorine / kaporite 0,5 %

Persiapan kantong plastik dan perlengkapan jenazah

Page 27: Pedoman Perawatan Jenazah

HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN JENAZAHYANG MENGIDAP PENYAKIT MENULAR :(Sumber : Team Medik RSUD DR. Soetomo Surabaya)

ALAT-ALAT PELINDUNG TUBUH Tutup Kepala Kaca mata pelindung Masker Sarung tangan Jas dan Apron Plastik Sepatu

Page 28: Pedoman Perawatan Jenazah

HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN JENAZAHYANG MENGIDAP PENYAKIT MENULAR :(Sumber : Team Medik RSUD DR. Soetomo Surabaya)

CARA MEMANDIKAN JENAZAH Ditidurkan posisi terlentang diatas meja jenazah Jenazah tidak boleh dipangku oleh keluarga Jenazah tidak boleh ditekan perutnya dan mengorek

duburnya serta membersihkan yang lainnya Jenazah disiram air berkadar Kalorine / Kaporite 0,5 % , air

bersih air Kalorine 0,5 % Jenazah dimasukkan ke kantong plastik → dikafani →

dimasukkan ke kantong plastik Petugas terlatih dengan memakai UP

Page 29: Pedoman Perawatan Jenazah

HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN JENAZAHYANG MENGIDAP PENYAKIT MENULAR :(Sumber : Team Medik RSUD DR. Soetomo Surabaya)

PEMAKAMAN JENAZAH Jenazah langsung dimakamkan Dimakamkan umum biasa dengan aturan yang sama

seperti pemakaman jenazah yang lainnya Petugas makam memakai U.P Didalam makam kantong plastik I dirobeh dengan alat

tajam → kafan dibuka → kantong plastik II dirobek dimasukkan gumpalan tanah

Page 30: Pedoman Perawatan Jenazah

HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN JENAZAHYANG MENGIDAP PENYAKIT MENULAR :(Sumber : Team Medik RSUD DR. Soetomo Surabaya)

KESIMPULAN Petugas yang sudah terlatih Petugas yang sehat / tidak hamil Petugas harus memakai perlengkapan U.P lengkap Perawatan jenazah semua harus dianggap menular Petugas harus meningkatkan kewaspadaan

Page 31: Pedoman Perawatan Jenazah