BAB III Askeep

40
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. STUDI KASUS 1. Biodata a. Identitas klien Nama : Nn ‘’S’’ Umur : 19 Tahun Suku/Bangsa : Makassar Status perkawinan : Belum Kawin Agama : Islam Pendidikan : Mahasiswa Pekerjaan : Pelajar Alamat : Jl. Baji Dakka 1 No 3 Makassar Tanggal masuk RS : 12 Mei 2016 Tanggal Pengkajian : 13 Mei 2016 Diagnosa Medik : Fraktur Manus Dextra Catatan kedatangan : Perawat di ruangan mengatakan

description

BAB III Askeep

Transcript of BAB III Askeep

Page 1: BAB III Askeep

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN.

A. STUDI KASUS

1. Biodata

a. Identitas klien

Nama : Nn ‘’S’’

Umur : 19 Tahun

Suku/Bangsa : Makassar

Status perkawinan : Belum Kawin

Agama : Islam

Pendidikan : Mahasiswa

Pekerjaan : Pelajar

Alamat : Jl. Baji Dakka 1 No 3 Makassar

Tanggal masuk RS : 12 Mei 2016

Tanggal Pengkajian : 13 Mei 2016

Diagnosa Medik : Fraktur Manus Dextra

Catatan kedatangan : Perawat di ruangan mengatakan

pasien datang di ruangan Ar –

Rahman menggunakan Rostur.

b. Keluaraga Terdekat yang Dapat Dihubungi :

Nama/umur : Tn ‘’A’’

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Pensiunan

Alamat : Jl. Baji Dakka 1 No 3 Makassar

Page 2: BAB III Askeep

Sumber informasi : Pasien, keluarga pasien dan perawat.

2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan utama/ Alasan Masuk RS

1) Keluhan Utama : Nyeri

2) Alasan masuk RS

Klien masuk ke RSU Haji Makassar tanggal 12 Mei 2016

pukul 14 : 00 WIB. Dengan keluhan nyeri pada pergelangan

tangan sebelah kanan di karenakan jatuh dari tangga.

a. Pasien mengatakan nyeri pada pergelangan tangan kanan apabila

di gerakkan.

b. P : Nyeri.

Q : Berdenyut.

R : Manus Dexrta sebelah kanan.

S : Skala nyeri 5.

T : Hilang-timbul.

(Menggunakan skala nyeri numerik (Numerical Rating Scale,NRS)

yaitu digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata. Dalam

hal ini pasien menilai nyeri dengan skala 0-10. Angka 0 diartikan

kondisi klien tidak merasakan nyeri, angka 10 mengindikasikan

nyeri paling berat yang dirasakan klien.

c. Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi: Pasien

mengatakan hanya mendiamkan tanganya tanpa banyak

bergerak.

Page 3: BAB III Askeep

d. Keluhan saat pengkajian:

1) Pasien mengeluh nyeri pada pergelangan tangan sebelah

tangan.

2) Pasien mengatakan kebutuhan sehari-hari dibantu oleh

keluarga.

3) Pasien mengatakan takut akan di operasi.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu

a. Riwayat penyakit yang pernah dialami:

Pasien mengatakan tidak pernah di rawar di rumah sakit

sebelumnya.

b. Riwayat alergi

Pasien mengatakan alergi terhadap udang dan debu.

4. Riwayat kesehatan keluarga

1) Penyakit menular atau keturunan dalam keluaraga :

Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit menular dalam

keluarga.

Page 4: BAB III Askeep

2) Genogram

G I

GII

GIII

: Laki-laki : Meninggal

: Perempuan : Garis Keturunan

: Garis Perkawinan : Cerai

: Klien - - - - : Garis serumah

Keterangan :

G I : Kakek dan Nenek dari ayah pasien sudah meninggal dunia karena tidak

ada sebab, sedangkan kakek dan nenek dari ibu pasien masih hidup

dan sehat.

G II : Ayah pasien adalah anak ke empat dari enam bersaudara, sedangkan

Ibu pasien adalah anak pertama dari enam bersaudara.

G III : Pasien adalah anak ketiga dari lima bersaudara, pasien berumur 19

tahun dan menderita penyakit fraktur Manus Dextra.

Tidak ada sebab

Tidk ada sebab

? ?????

? ?

?

60 54

? ?

28 24 19 17 8

Page 5: BAB III Askeep

5. Pola fungsi kesehatan

a. Pola nutrisi dan metabolisme:

1) pasien mengatakan selama sakit nafsu makannya kurang

baik, pasien makan 3 kali sehari tetapi hanya mampu

menghabiskan setengah piring yaitu 1/2 bagian saja yang

habis.

2) pasien mengatakan alergi terhadap udang dan Jenis makanan

yang dikonsumsi saat ini adalah nasi,lauk pauk.

3) tidak ada makanan pantangan dari penyakitnya.

b. Pola eliminasi

1) pasien mengatakan selama berada di RS klien belum BAB

(hari ke 3).

2) pasien mengatakan BAK dalam satu hari frekuensi 4-5

kali/hari dan berwarna kuning.

c. Pola aktivitas

Kegiatan/aktifitas 0 1 2 3 4

Makan dan minum √

Berpakaian/ berdandan √

Toileting √

Mobilisasi ditempat tidur √

Berpindah √

Berjalan √

Menaiki tangga √

Berbelanja √

Memasak √

Page 6: BAB III Askeep

Pemeliharaan rumah √

Kemampuan perawatan diri:

0 = mandiri

1 = dengan alat bantu

2 = dibantu orang lain

3 = dibantu orang lain dan perawatan

4 = ketergantungan/ ketidakmampuan

Kesimpulan: kegiatan sehari-hari pasien selama di Rumah Sakit yaitu

hanya kegiatan makan dan minum yang dapat pasien lakukan secara

mandiri dan kegiatan lainnya dibantu oleh orang lain atau perawat.

d. Pola Istirahat Dan Tidur

1) Pasien mengatakan tidurnya kurang nyenyak.

2) Pasien mengatakan mengalami gangguan tidur.

e. Pola Kognitif Persepsi

1) Status mental Pasien sadar.

2) Pasien mampu berbicara dengan normal.

3) Pasien mampu berkomunikasi dengan baik.

4) Pasien mengatakan tidak ingin di operasi.

5) Fungsi pendengaran normal.

6) Pasien tidak menggunakan alat bantu penglihatan.

7) Ketidaknyamanan Pasien yaitu nyeri akut.

8) Pasien gelisah.

6. Persepsi Diri dan Konsep Diri

Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan beraktifitas seperti

biasanya.

Page 7: BAB III Askeep

7. Pola Peran Hubungan

1) Saat ini Pasien berstatus sebagai Mahasiswa salah satu

perguruan tinggi di Makassar.

2) Saat ini pasien tinggal bersama keluarga.

8. Pola Seksual dan Reproduksi

9. Pola Koping danToleransi Strees

1) Perhatian utama tentang perawatan dirumah sakit yaitu Pasien

mengatakan ingin cepat pulang, karena ingin berkumpul bersama

keluarga dan menjalani aktivitas seperti biasanya.

2) Pasien mengatakan hal yang dilakukan saat ada masalah (sumber

koping) yaitu bebicara dengan orang tua untuk mencari solusi atas

permasalahan yang dihadapi.

3) Pasien mengatakan tidak pernah menggunakan obat-obatan

untuk penghilang stress.

4) Pasien mengatakan santai dalam menjalani kehidupan sehari-

hari.

10. Keyakinan dan Kepercayaan

a. Pasien beragama islam.

b. Pasien mengatakan agama mempunyai pengaruh dalam

kehidupannya, Pasien mengatakan hanya bisa berdoa kepada

tuhan dan semua ini adalah cobaan dari tuhan.

11. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum : Lemah

Kesadaran : Composmentis

GCS : E4 V5 M6

Page 8: BAB III Askeep

BB : 45 Kg

TB : 146 cm

b. Tanda-tanda Vital :

TD : 110/80 mmHg

N : 88x/menit

RR : 22x / menit

S : 36,5° celcius

c. Kepala/ rambut

Inspeksi : Distribusi rambut merata dengan

warna hitam.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

d. Mata

Fungsi penglihatan : Normal dan tidak menggunakan

alat bantu penglihatan

Inspeksi : Pupil isokor

Konjungtiva merah muda

Sclera berwarna putih

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

e. Telinga

Fungsi pendengaran : normal/ baik

Inspeksi : bentuk telinga simetris kanan kiri

Tidak terlihat serumen pada

telinga.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

Tidak teraba adanya massa

Page 9: BAB III Askeep

f. Hidung dan sinus

Fungsi penciuman : normal

Inspeksi : Lubang hidung simetris kanan

kiri

Tidak ada sekret

Tidak ada pendarahan

Tidak ada pembengkakan

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

g. Mulut Dan Tenggorokan

Inspeksi : Mukosa bibir lembab

Tidak ada kesulitan menelan

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

h. Leher

Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar

limfe

Tidak ada kaku kuduk

Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar

Tiroid

i. Thorak atau paru

Inspeksi : Simetris, tidak ada lesi

Pengembangan dada sesuai

pola pernapasan

Palpasi : Taktil fremitus sama kanan kiri

Perkusi : Resonan/sonor

Auskultasi : Vasikuler

Page 10: BAB III Askeep

j. Jantung

Bunyi jantung I dan II terdengar murni dan teratur. Saat auskultasi

bunyi S1 terdengar pada ICS 2 dan ICS 3. Sedangkan bunyi S2

terdengar pada ICS 4 dan ICS 5.

k. Abdomen

Inspeksi : Simetris, tidak ada lesi, tidak

ada asites

Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada

seluruh region

Perkusi : Timpani

Auskultasi : Peristaltik usus 15x/menit

l. Genetalia :

m. Ekstremitas

Ekstremitas atas

Inspeksi : Terpasang infus RL 24tpm di

tangan kiri.

Palpasi : Ada nyeri tekan pada pergelangan

tangan sebelah kanan.

Ekstremitas bawah

Inspeksi : Ke dua kaki klien mampu di

gerakkan secara normal.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

12. Foto x-ray

Kesan : Fraktur Manus Dextra

Page 11: BAB III Askeep

13. Pemeriksaan Penunjang

No Hari/tgl Jenis

Pemeriksaan

Hasil Nilai normal Satuan

1. Jumat,

13 Mei

2016.

Pemeriksaan darah

WBCRBC HGB HCT PLTPCTMCV MCHMCHC RDWMPVPDW%LYM%MON%GRA#LYM#MON#GRA

6.6 $ 10³/mm³4.32 10³/mm³12.4 g/dL38.8 %333 10³/mm³.265 %90 µm³28.7 pg31.9 L g/d112.9 %8.0 µm³12.8 %8.2 $ %7.2 $ %84.6 $ %0.5 $ 10³/mm³0.4 $ 10³/mm³5.7 $ 10³/mm³

4.3 – 10.84.20 – 6.4012.0 – 18.037.0 – 52.0150 - 450.100 – 50080 - 9927.0 – 31.033.0 – 37.010.0 -15.06.5 – 11.010.0 – 18.022.0 – 40.04.0 – 8.043.0 – 76.01.2 – 3.20.3 – 0.81.2 – 6.8

103/µL103/µL

g/dL

%

fLpgg/dL103/µL

%%%103/µL103/µL103/µL

Page 12: BAB III Askeep

14. Penatalaksanaan pengobatan

No Hari/Jam

Jenis (Oral,Iv,Im,topikal) Dosis Indikasi

1.

2.

3.

4.

Kamis,12 Mei 2016

Jumat,13 Mei2016

sabtu,14 Mei 2016

Minggu,15 Mei2016

Terpasang infus RL

Ceftriaxone / 12 jam/ IV

Ranitidine / 12 jam/ IV

Ketorolac / 8 jam/ IV

Ceftriaxone / 12 jam/ IV

Ranitidine / 12 jam/IV

Ketorolac/8 jam/IV

Ceftriaxone / 12 jam/ IV

Ranitidine / 12 jam/IV

Ketorolac/8 jam/IV

Terpasang infus RL

Ceftriaxone / 12 jam/ IV

Ranitidine / 12 jam/IV

Ketorolac/8 jam/IV

Terpasang infus RL

24tpm

1 gr

50 mg

50 mg

1 gr

1 gr

50 mg

1 gr

50 mg

50 mg

24tpm

1 gr

50 mg

50 mg

24tpm

Terapi cairan

Antibiotik

Penetralisir asam lambung

Analgetik

Antibiotik

Antibiotik

Analgetik

Antibiotik

Penetralisir asam lambung

Analgetik

Terapi cairan

Antibiotik

Penetralisir asam lambung

Analgetik

Terapi cairan

Page 13: BAB III Askeep

1. Data Fokus

No. Tanggal Data DS dan DO

1.

Rabu,

17/06/2015

DS: 1. pasien mengatakan nyeri pada pergelangan tangan sebelah

kanan.2. pasien mengatakan mampu menggerakkan tangan kananya

walaupun nyeri bertambah saat digerakkan3. pasien menngatakan kebutuhan sehari-hari dibantu oleh

keluarga4. pasien mengatakan semua aktifitasnya di lakukan ditempat

tidur 5. pasien mengatakan tidak ingin dioperasi6. Pasien mengatakan takut untuk di operasiDO: 1. pasien meringis2. nampak terdapat benjolan di pergelangan tangan kanan.3. Skala nyeri sedang (5)

P : NyeriQ : BerdenyutR : Manus DextraS : Skala nyeri 5T : Hilang-timbul

4. Terlihat luka pada jari kedua sampai telapak kaki sebelah kiri5. Kekuatan otot pada tangan sebelah kanan : 36. Terpasang infus Rl 24tpm di tangan kiri7. kebutuhan kebutuhan sehari-hari klien di bantu keluarga 8. pasien terbaring di tempat tidur9. pasien nampak gelisah10. TTV : TD : 110/80 mmHg

N : 88x/ menit P : 22x/ menit S : 36,5° Celsius

Page 14: BAB III Askeep

2. Analisa Data

No. Data Problem Etiologi

1.

2.

DS :1. pasien mengatakan nyeri pada

pergelangan tangan sebelah kanan.2. pasien mengatakan mampu

menggerakkan tangan kananya walaupun nyeri bertambah saat digerakkan

DO : 1. pasien nampak meringis.2. Nampak terdapat benjolan di

pergelangan sebelah kanan.3. Skala nyeri sedang (5)

P : Nyeri

Q : Berdenyut

R : Manus Dextra

S : Skala 5

T : Hilang-timbul

4. Terpasang infus Rl 24tpm di tangan

kiri

5. TTV : TD: 110/80 mmHg

N : 88x/ menit P : 22x/ menit S : 36,5° Celsius

DS:

1. Pasien mengatakan kebutuhan kebutuhan sehari-hari dibantu oleh keluarga

DO:

Fraktur

Terputusnya kontin-uitas

jaringan kulit

Pelepasan mediator kimia

(bradikinin,

prostaglandin,serotonin,

histamin)

Stimulasi nociceptor

Nyeri dipersepsikan

Thalamus

Nyeri

Fraktur

Kehilangan fungsi untuk beraktifitas

Nyeri

Hambatan

mobilitas fisik

Page 15: BAB III Askeep

3.

1. Pasien terbaring di tempat tidur2. kebutuhan sehari-hari di bantu

keluarga3. Kekuatan otot pada tangan sebelah

kianan : 3

DS:1. Pasien mengatakan tidak ingin

dioperasi.2. Pasien mengatakan takut untuk di

operasi.

DO:1. Pasien nampak gelisah2. TTV :

TD :110/80 mmHgN :88x/menitS :36,5° celciusP :22x/menit

Resiko cidera

Immobilisasi

ketidakmampuan menggerakan dan

penurunan kekuatan otot

Hambatan mobilitas fisik

Fraktur

Timbulnya berbagai gejal

Kesalahn interpretasi

informasi

perubahan status

kesehatan

kurang informasi

Ansietas

Ansietas

Page 16: BAB III Askeep

3. Diagnosa Keperawatan

a. Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan

b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri

c. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan

4. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

1. Nyeri berhubungan dengan

kerusakan jaringan, yang di

tandai dengan:

DS:

1.pasien mengatakan nyeri pada pergelangan tangan sebelah kanan.

2. pasien mengatakan mampu menggerakkan tangan kananya walaupun nyeri bertambah saat digerakkan

DO : 1. pasien nampak meringis.2. Nampak terdapat benjolan

di pergelangan sebelah kanan.

3. Skala nyeri sedang (5)P : Nyeri

Q : Berdenyut

R : Manus Dextra

S : Skala 5

T : Hilang-timbul

4. Terpasang infus Rl 24tpm

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 2 x 24 jam di

harapkan pasien

mampu

mengontrol/mengendali

kan nyeri, mampu

mengetahui tingkat

nyeri (skala, intensitas,

frekuensi dan tanda

nyeri) dengan kriteria

hasil:

1. Nyeri

berkurang.

2. Tanda – Tanda

Vital dalam

rentang normal.

1. Kaji tingkat nyeri

secara

komprenshif

termasuk lokasi,

karakteristik,

durasi, frekuensi,

kualitas dan

faktor prespitasi.

2. Mengajarkan

tentang teknik

non farmakologi

nafas dalam dan

relaksasi.

3. Lakukan dan

awasi latihan

rentang gerak

1. Untuk

mempermudah

intervensi

selanjutnya.

2. Tingkat ansietas

dapat

mempengaruhi

persepsi/reaksi

terhadap nyeri.

3. Mempertahanka

n

kekuatan/mobilit

Page 17: BAB III Askeep

di tangan kiri

5. TTV :

TD: 110/80 mmHg

N : 88x/ menit P : 22x/ menit S : 36,5° Celsius

3. Tidak

mengalami

gangguan tidur.

pasif/aktif.

4. Monitor vital

Sign.

5. Penatalaksaan

pemberian obat

analgetik sesuai

indikasi.

as otot yang

sakit dan

memudahkan

resolusi inflamasi

pada jaringan

yang cedera.

4. Mengetahui

perkembangan

keadaan umum.

5. Di beri untuk

menurunkan

rasa nyeri dan

spasme otot.

2. Hambatan mobilitas fisik

berhubungan dengan nyeri,

yang di tandai dengan:

DS:

1. Pasien mengatakan kebutuhan kebutuhan sehari-hari dibantu oleh keluarga

DO: 1. Pasien terbaring di tempat

tidur2. kebutuhan sehari-hari di

bantu keluarga3. Kekuatan otot pada

tangan sebelah kianan : 3

Setelah di lakukan

tindakan keperawatan

selama 2x24 jam di

harapkan pasien

mampu melaksanakan

aktivitas fisik sesuai

dengan

kemampuannya,

dengan kriteria hasil:

1. pasien dapat ikut

serta dalam program

latihan.

1. Kaji derajat

imobilisasi yang

di hasilksn oleh

cedera/pengobat

an dan

perhatikan

persepsi pasien

terhadap

imobilisasi.

1. Klien mungkin di

batasi dengan

pandangan

diri/persepsi diri

tentang

keterbatasan

fisik aktual,

memerlukan

informasi/interve

nsi untuk

meningkatkan

Page 18: BAB III Askeep

2. tidak mengalami

kontraktur sendi.

3. kekuatan otot

bertambah.

4. pasien

menunjukkan

tindakan untuk

meningkatkan

mobilitas.

2. AwasiTD dengan

melakukan

aktivitas .perhatika

n keluhan pusing.

3. Ubah posisi

secara periodik

dan dorong untuk

latihan batuk/nafas

dalam.

kemajuan

kesehatan.

2. Hipotensi postural

adalah masalah

umum menyertai

tirah baring lama

dan dapat

memerlukan

intervensi khusus.

3. Mencegah/

menurunkan

insiden

komplikasi

kulit/pernapasan

(contoh

dekubitus,

atelektasis dan

pneumonia.

3. Ansietas berhubungan

dengan kurang

pengetahuan, yang di tandai

dengan :

DS:

1. Pasien mengatakan tidak ingin dioperasi.

2. Pasien mengatakan takut untuk di operasi.

setelah dilakukan

tindakan keperawatan

diharapkan ansietas

berkurang atau hilang,

dengan kriteria hasil:

1. Pasien mampu

mengidentifikasi,

mengungkapkan

1. Identifikasi

tingkat

kecemasan

pasien.

2. Dorong pasien

untuk

mengungkapkan

1. Untuk

mengetahui

tingkat

kecemasan

pasien.

2. Dengan

mengungkapkan

perasaanya

Page 19: BAB III Askeep

DO:1. Pasien nampak gelisah2. TTV :

TD : 110/80 mmHgN : 88x/menitS : 36,5° celcius

P : 22x/menit

dan menunjukkan

tehnik untuk

mengontrol cemas.

perasaan,

ketakutan dan

persepsi.

3. Berikan

lingkungan yang

tenang dan

suasana penuh

istrahat.

dapat

mengurangi

kecemasanya.

3. Mengurangi

ransangan

eksternal yang

tidak perlu.

3. Implementasi Keperawatan

Page 20: BAB III Askeep

NO.

Hari/ tanggalNo.DX

JamImplementasi

Paraf

1. Sabtu,14 Mei 2016

I 08.00 1. Mengkaji tingkat nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan factor presipitasi. Hasil : Skala nyeri 5 P : nyeri Q : berdenyut R : Manus Dextra sebelah

kanan S : skala 5

T : hilang-timbul

2. Mengajarkan tentang tekhnik non farmakologi : nafas dalam, relaksasi. Hasil : Pasien telah mengetahui dan mempraktekkan teknik napas dalam

3. Melakukan dan mengawasi latihan rentang gerak pasif/aktif. Hasil : Pasien miring kiri miring kanan

4. Monitor vital signHasil : TTV : TD:110/80 mmHg N : 88x/menit P : 22x/menit S : 36,5° celcius

5. Penatalaksaan pemberian obat analgetik sesuai indikasi

Hasil : Injeksi Ketorolac 1amp/8jam/iv

2. Sabtu,14 Mei 2016

II 10.00 1. Mengkaji derajat imobilitas yang dihasilkan oleh cedera/ pengobatan dan perhatikan persepsi pasien terhadap imobilisasi.Hasil : pasien mampu menggerakkan kaki kirinya

Page 21: BAB III Askeep

walaupun mengeluh nyeri bertambah saat digerakkan

2. Monitor vital signHasil : TTV : TD:110/80 mmHg N :88x/menit P :22x/menit S :36,5° celcius

3. Mengubah posisi secara periodik dan dorong untuk latihan batuk/nafas dalam.Hasil : Pasien posisi semi fowler

3. Sabtu,14 Mei 2016

III 11.00 1. Mengidentifikasi tingkat kecemasan.Hasil : Pasien gelisah

2. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi.Hasil : Pasien mengatakan tidak Ingin di operasi

3. memberikan lingkungan yang tenang dan suasana penuh istirahat.Hasil : membatasi pengunjung dan mengurangi kebisingan

Page 22: BAB III Askeep

NO. Hari/ tanggal

No.DX

JamImplementasi

Paraf

1. Minggu 14 Mei 2016

I 08:00 1. Mengkaji tingkat nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan factor presipitasi. Hasil : Skala nyeri 5 P : nyeri Q : berdenyut R : Manus Dextra sebelah kanan S : skala 5

T : hilang-timbul

2. Mengajarkan tentang tekhnik non farmakologi : nafas dalam, relaksasi. Hasil : Pasien telah mengetahui dan mempraktekkan teknik napas dalam

3. Melakukan dan mengawasi latihan rentang gerak pasif/aktif. Hasil : Pasien miring kiri miring kanan

4. Monitor vital sign Hasil : TTV :

TD: 110/80 mmHg N : 82x/menit S : 36,4° celcius P : 22x/menit

5. Kolaborasi pemberian obat analgetik sesuai indikasi

Hasil : Injeksi Ketorolac 1amp/8jam/iv

2. Minggu 14 Mei 2016

II 10.00 1. Mengkaji derajat imobilitas yang dihasilkan oleh cedera/ pengobatan dan perhatikan persepsi pasien terhadap imobilisasi.Hasil : pasien mampu menggerakkan kaki kirinya walaupun mengeluh nyeri bertambah saat digerakkan

2. Monitor vital sign

Page 23: BAB III Askeep

Hasil : TTV :TD: 110/80 mmHgN : 82x/menitS : 36,4° celciusP : 22x/menit

3. Mengubah posisi secara periodik dan dorong untuk latihan batuk/nafas dalam.Hasil : Pasien posisi semi fowler

3. Minggu 14 Mei 2016

III 11.00 1. Mengidentifikasi tingkat kecemasan.Hasil : Pasien gelisah

2. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi.Hasil : Pasien mengatakan tidak ingin di operasi

3. memberikan lingkungan yang tenang dan suasana penuh istirahat.Hasil : membatasi pengunjung dan mengurangi kebisingan

NO.

Hari/ tanggalNo.DX

JamImplementasi

Paraf

1. Senin 15 Mei 2016

I 08:00 1. Mengkaji tingkat nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan factor presipitasi.

Hasil : Skala nyeri 3 P : nyeri Q : berdenyut R : Manus Dextra sebelah kanan S : skala 3

T : hilang-timbul

2. Mengajarkan tentang tekhnik non farmakologi : nafas dalam, relaksasi.

Hasil : Pasien telah mengetahui dan mempraktekkan teknik napas dalam

3. Melakukan dan mengawasi latihan

Page 24: BAB III Askeep

rentang gerak pasif/aktif. Hasil : Pasien miring kiri miring kanan

4. Monitor vital sign Hasil : TTV :

TD: 120/70 mmHgN : 84x/menitS : 36,9° celciusP : 20x/menit

5. Kolaborasi pemberian obat analgetik sesuai indikasi.

Hasil : Injeksi Ketorolac 1amp/8jam/iv

2. Senin 15 Mei 2016

II 10.00 1. Mengkaji derajat imobilitas yang dihasilkan oleh cedera/ pengobatan dan perhatikan persepsi pasien terhadap imobilisasi.Hasil : pasien mampu

menggerakkan kaki kirinya walaupun mengeluh nyeri

bertambah saat digerakkan.

2. Monitor vital signHasil : TTV :

TD: 120/70 mmHgN : 84x/menitS : 36,9° celciusP : 20x/menit

3. Mengubah posisi secara periodik dan dorong untuk latihan batuk/nafas dalam.

Hasil : Pasien posisi semi fowler3. Senin 15 Mei

2016III 11.00 1. Mengidentifikasi tingkat kecemasan

Hasil : Pasien tenang/rileks2. Mendorong pasien untuk

mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi.

Hasil : Pasien mengatakan tetap tidak ingin di operasi

3. memberikan lingkungan yang tenang dan suasana penuh istirahat.

Hasil : membatasi pengunjung dan mengurangi kebisingan

Page 25: BAB III Askeep

5. Evaluasi Keperawatan

NO.

Hari/ tanggalNo.DX

JamEvaluasi

Paraf

1. Minggu 15 Mei 2016

I 08:00 Subjektif :1. Pasien mengatakan nyeri pada

pergelangan tangan sebelah kanan. Objektif :

1. Pasien nampak meringis2. Skala nyeri 5

P : nyeri Q : berdenyut R : Manus Dextra sebelah

Kanan. S : skala 5 T : hilang-timbul3. TTV:

TD :120/80 mmHg N : 88x/menit P : 22x/menit S : 36,5° celcius

Assesment: Masalah Belum Teratasi

Planning: Pertahankan Intervensi ajarkan tentang tekhnik non

farmakologi: nafas dalam, relaksasi.

Lanjutkan Intervensi1. kaji tingkat nyeri secara

komprehensif2. lakukan dan awasi latihan rentang

gerak pasif/aktif.3. monitor vital sign4. Kolaborasi pemberian obat analgetik

sesuai indikasi.2. Minggu 14

Mei 2016II 10.00 Subjektif:

1. Pasien mengatakan kebutuhan kebutuhan sehari-hari dibantu oleh keluarga.

2. Pasien mengatakan semua aktifitasnya dilakukan di tempat tidur.

Objektif:1. Kebutuhan sehari-hari di bantu oleh

Page 26: BAB III Askeep

keluarga.2. Pasien terbaring di tempat tidurAssesmet: Masalah belum teratasi

Planning: Lanjutkan Intervensi:

1. kaji derajat imobilitas yang dihasilkan oleh cedera/ pengobatan dan perhatikan persepsi pasien terhadap imobilisasi.

2. Monitor vital sign3. ubah posisi secara periodik dan

dorong untuk latihan batuk/nafas dalam.

3. Minggu 14 Mei 2016

III 11.00 Subjektif:1. Pasien mengatakan tidak ingin di

operasi.2. Pasien mengatakan takut untuk di

operasi.

Objektif:1. Pasien nampak gelisah2. TTV:

TD : 110/80 mmHg N : 88x/menit

P : 22x/menit S : 36,5º celcius

Assesment: Masalah belum teratasiPlanning: Lanjutkan intervensi

1. identifikasi tingkat kecemasan.2. dorong pasien untuk

mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi.

3. berikan lingkungan yang tenang dan suasana penuh istirahat.

Page 27: BAB III Askeep

NO. Hari/ tanggalNo.D

XJam

Evaluasi

1. Senin 15 Mei 2016

I 08:00 Subjektif :1. Pasien mengatakan nyeri pada

pergelangan tangan sebelah kanan berkurang.

Objektif: 1. Pasien nampak meringis2. Skala nyeri 3

P : nyeri Q : berdenyut R : Manus Dextra sebelah

Kanan. S : skala 3 T : hilang-timbul3. TTV:

TD :120/80 mmHg N : 88x/menit P : 22x/menit S : 36,5° celcius

Assesment: Masalah Belum Teratasi

Planning: Pertahankan Intervensi ajarkan tentang tekhnik non farmakologi:

nafas dalam, relaksasi.

Lanjutkan Intervensi1. kaji tingkat nyeri secara komprehensif.2. lakukan dan awasi latihan rentang gerak

pasif/aktif.3. monitor vital sign.4. Kolaborasi pemberian obat analgetik

sesuai indikasi.2. Senin 15Mei

2016II 10.00 Subjektif:

1. Pasien mengatakan kebutuhan kebutuhan sehari-hari dibantu oleh keluarga.

Objektif:1. Kebutuhan sehari-hari di bantu oleh

keluarga.2. Pasien terbaring di tempat tidurAssesmet: Masalah belum teratasi

Planning:

Page 28: BAB III Askeep

Lanjutkan Intervensi:

1. kaji derajat imobilitas yang dihasilkan oleh cedera/ pengobatan dan perhatikan persepsi pasien terhadap imobilisasi.

2. Monitor vital sign.3. ubah posisi secara periodik dan dorong

untuk latihan batuk/nafas dalam.3. Senin 15 Mei

2016III 11.00 Subjektif:

1. Pasien mengatakan tidak ingin di operasi.2. Pasien mengatakan takut untuk di

operasi.

Objektif:1. Pasien nampak gelisah2. TTV:

TD : 110/80 mmHg N : 88x/menit

P : 22x/menit S : 36,5º celcius

Assesment: Masalah belum teratasiPlanning: Lanjutkan intervensi

1. Identifikasi tingkat kecemasan.2. Dorong pasien untuk mengungkapkan

perasaan, ketakutan, persepsi.3. Berikan lingkungan yang tenang dan

suasana penuh istirahat.