BAB III ANALISIS STUDI KASUS SBUPE III.1 Profile … Surat perintah penjemputan kiriman dan...

15
BAB III ANALISIS STUDI KASUS SBUPE III.1 Profile SBUPE Salah satu fitur layanan yang dimiliki oleh SBUPE ialah dengan memberikan pelayanan dalam bentuk jasa pengantaran barang. Dalam melakukan pelayanannya, pihak SBUPE menggunakan barcode sebagai penanda pada paket yang dikirimkan, yaitu media untuk menyimpan data yang berkaitan dengan paket yang dikirimkan (nama pengirim paket, alamat pengirim paket, nomor telephone pengirim paket, nama penerima paket, alamat penerima paket, dan nomor telephone penerima paket). Sistem pelacakan kiriman (track and trace system) merupakan fasilitas pelacakan yang diberikan untuk dapat diakses langsung oleh penerima secara on-line melalui browsing ke http://h1.posindonesia.co.id atau melalui petugas customer service. Bagi pelanggan corporate disediakan fasilitas reporting status kiriman kolektif. Struktur organisasi SBUPE diperlihatkan pada Gambar III.1 sebagai berikut: Gambar III.1 Struktur Organisasi SBUPE Bandung. [20] 46

Transcript of BAB III ANALISIS STUDI KASUS SBUPE III.1 Profile … Surat perintah penjemputan kiriman dan...

Page 1: BAB III ANALISIS STUDI KASUS SBUPE III.1 Profile … Surat perintah penjemputan kiriman dan didistribusikan sebagai berikut : i. Lembar pertama untuk bagian pick up, ii. Lembar kedua

BAB III

ANALISIS STUDI KASUS SBUPE

III.1 Profile SBUPE

Salah satu fitur layanan yang dimiliki oleh SBUPE ialah dengan memberikan pelayanan

dalam bentuk jasa pengantaran barang. Dalam melakukan pelayanannya, pihak SBUPE

menggunakan barcode sebagai penanda pada paket yang dikirimkan, yaitu media untuk

menyimpan data yang berkaitan dengan paket yang dikirimkan (nama pengirim paket,

alamat pengirim paket, nomor telephone pengirim paket, nama penerima paket, alamat

penerima paket, dan nomor telephone penerima paket).

Sistem pelacakan kiriman (track and trace system) merupakan fasilitas pelacakan yang

diberikan untuk dapat diakses langsung oleh penerima secara on-line melalui browsing ke

http://h1.posindonesia.co.id atau melalui petugas customer service. Bagi pelanggan

corporate disediakan fasilitas reporting status kiriman kolektif.

Struktur organisasi SBUPE diperlihatkan pada Gambar III.1 sebagai berikut:

Gambar III.1 Struktur Organisasi SBUPE Bandung. [20]

46

Page 2: BAB III ANALISIS STUDI KASUS SBUPE III.1 Profile … Surat perintah penjemputan kiriman dan didistribusikan sebagai berikut : i. Lembar pertama untuk bagian pick up, ii. Lembar kedua

III.2 Proses Bisnis

Proses bisnis pada SBUPE digambarkan dalam Context Diagram dan Data Flow

Diagram di bawah ini. Diagram ini digunakan untuk memodelkan proses rangkaian

tugas yang harus diselesaikan menurut aturan-aturan tertentu untuk mendapatkan suatu

hasil. Pada analisis bisnis proses ini, mencakup proses pencatatan, bukti transaksi dan

pembuatan dokumen, laporan dan metode pengkodean. Proses bisnis sistem yang sedang

berjalan di SBUPE dapat digambarkan sebagai berikut: (lihat Gambar III.2 dan III.3).

validasi login

informasi pengiriman

entry data dan scan barcodedata login

Informasi Pengiriman

nomor Barcode

Validasi Login

Laporan

Data laporanData Login

Resi

Validasi LoginData Pengiriman

Data Login

Hasil Pemeriksaan LayananData pemeriksaan layanan

validasi LoginInformasi Pengiriman

Data LoginData Pengiriman

Hasil Pemeriksaan

Data Pemeriksaan

Validasi Login

Data Login

0

Sistem Pos Express

Supervisor

PengantarQuality Assurance

Pegawai Loket

AdministrasiCustomer

Petugas Proses

Gambar III.2 CD Proses Bisnis SBUPE

47

Page 3: BAB III ANALISIS STUDI KASUS SBUPE III.1 Profile … Surat perintah penjemputan kiriman dan didistribusikan sebagai berikut : i. Lembar pertama untuk bagian pick up, ii. Lembar kedua

Hasil Pemeriksaan

Data Pemeriksaan

Hasil Pemeriksaan Layanan

Data pemeriksaan layanan

Laporan

Data laporan

Informasi Pengiriman

nomor Barcode

LaporanLaporan

data login

Data login

Data Pengiriman

Informasi Pengiriman

Data delivery

Data delivery

Data loginData login

Data login

Data loginData traffic

Data traffic

entry data dan scan barcode

informasi pengiriman

Data Loket

Data loket

Resi

Data Pengiriman

Data Login

Data Login

Data Login

validasi login

Data Login

Validasi Login

Data Login

Validasi Login

Data Login

validasi Login

Data Login

validasi login

data login

Validasi LoginData Login

SupervisorSupervisor

SupervisorSupervisor

Pengantar

Pengantar

Pengantar

Pengantar

Quality AssuranceQuality Assurance

Pegawai Loket

Pegawai Loket

Pegawai Loket

Pegawai Loket

AdministrasiAdministrasiAdministrasiAdministrasi

CustomerCustomer

Petugas Proses

Petugas ProsesPetugas Proses

Petugas Proses

1

Login

2

Kelola Loket

3

Kelola Traffic

Quality AssuranceQuality Assurance

Login

Loket

Traffic

4

Kelola Delivery

Delivery

5

Kelola Laporan

laporan

Administrasi

Gambar III.3 DFD Level 1 Proses Bisnis SBUPE

48

Page 4: BAB III ANALISIS STUDI KASUS SBUPE III.1 Profile … Surat perintah penjemputan kiriman dan didistribusikan sebagai berikut : i. Lembar pertama untuk bagian pick up, ii. Lembar kedua

III.2.1. Proses Pencatatan

Gambaran umum sistem kerja Unit Pos Express dibagi ke dalam beberapa tahapan yaitu:

Prosedur penerimaan di Kantor Kirim (Service Point), Penerimaan di Bagian Layanan

Bisnis POS Express, dan Pemrosesan Kiriman. [20]

1. Penerimaan di Loket POS Express Ritel dilakukan sebagai berikut :

a. Petugas loket menerima kiriman dari pelanggan,

b. Petugas loket melakukan pengecekan atas berat kiriman dan ukuran volumetrik,

c. Petugas loket melakukan pemeriksaan alamat penerima (apakah alamat penerima

termasuk dalam jaringan dan wilayah antar),

d. Petugas loket memasukan data kiriman seperti; berat barang, tarif, nama/alamat

penerima dan pengirim, no barcode resi (scane), atribut layanan (option) asuransi

nilai barang,

e. Petugas loket mencetak resi,

f. Petugas loket memungut biaya bea pengiriman dan menyerahkan resi duplikat,

g. Petugas loket memberikan cap kiriman POS Express pada kiriman,

h. Petugas loket menandatangani bukti serah terima kiriman POS Express dengan

bagian proses,

i. Petugas loket mencetak rincian dan rekapitulasi kiriman POS Express (backsheet)

serta membuat perhitungan pada neraca loket penerimaan kiriman yang merinci

pemakaian resi, jumlah kiriman dan besar uang tunai serta menyerahkan uang ke

bagian keuangan,

j. Supervisor memeriksa rincian dan rekapitulasi kiriman POS Expresss (backsheet)

dan neraca loket, kemudian mentransfer data kiriman ke server.

2. Penerimaan di Bagian Layanan Bisnis POS Express dilakukan sendiri oleh pelanggan

atau melalui penjemputan (pick up). Adapun tata cara pelayanan penjemputan kiriman

(pick up) adalah sebagai berikut.

a. Pelanggan menginformasikan kiriman yang harus dijemput kepada petugas

layanan bisnis.

b. Petugas di Loket Layanan Bisnis melakukan konfirmasi status pelanggan kepada

Account Sales.

49

Page 5: BAB III ANALISIS STUDI KASUS SBUPE III.1 Profile … Surat perintah penjemputan kiriman dan didistribusikan sebagai berikut : i. Lembar pertama untuk bagian pick up, ii. Lembar kedua

c. Petugas di Layanan Bisnis memberikan model H1b-10 sebanyak tiga rangkap

sebagai Surat perintah penjemputan kiriman dan didistribusikan sebagai berikut :

i. Lembar pertama untuk bagian pick up,

ii. Lembar kedua untuk petugas penjemputan kiriman,

iii. Lembar ketiga untuk arsip,

d. Bagian pickup akan menunjuk petugas penjemputan kiriman yang akan

ditugaskan untuk melakukan penjemputan.

e. Petugas penjemputan kiriman service membawa model H1b-10 lembar kedua

sebagai dasr pelaksanaan penjemputan kiriman dan formulir H1b-11.

f. Petugas penjemputan kiriman service mengisi formulir H1b-11 sesuai dengan

jumlah kiriman yang diterima dan ditandatangani oleh pihak Pelanggan sebagai

konfirmasi persetujuan.

g. Formulir H1b-11 yang telah diisi dan ditandatangani, lembar pertamanya beserta

kiriman diserahkan ke Pusat Layanan Bisnis. Lembar kedua diserahkan ke pihak

Pelanggan.

3. Bagian Layanan Bisnis Pos Express akan memproses kiriman sesuai First in First

Out (FIFO) atau sesuai urgency kiriman sehingga kiriman dapat diproses secara

terurut sesuai Pick up order yang masuk ke Bagian Layanan Bisnis Express.

Pemrosesan kiriman dilakukan sebagai berikut.

a. Pemrosesan kiriman yang tidak disertai softcopy.

i. Kiriman diserahkan oleh petugas pick up service ke bagian pusat layanan

bisnis.

ii. Petugas verifikasi melakukan penghitungan secara global dan dicocokkan

dengan formulir pick up H1b-11.

iii. Apabila terdapat kecocokkan maka petugas data entry melakukan sortir sesuai

kantor tujuan. Apabila jumlah kiriman tidak sesuai maka dibuat berita acara.

iv. Petugas data entry mempersiapkan resi, melakukan entry data, mencetak resi

dan mencetak backsheet.

v. Supervisor melakukan transfer data.

50

Page 6: BAB III ANALISIS STUDI KASUS SBUPE III.1 Profile … Surat perintah penjemputan kiriman dan didistribusikan sebagai berikut : i. Lembar pertama untuk bagian pick up, ii. Lembar kedua

b. Pemrosesan kiriman yang disertai softcopy.

i. Softcopy yang diserahkan untuk diproses dapat berupa ile berformat text

dengan separator untuk tiap field, Microsoft excel, Microsoft Word dan

Microsoft Access.

ii. Kiriman beserta softcopy diterima di bagian pusat layanan bisnis.

iii. Petugas verifikasi melakukan pencocokkan urutan kiriman secara fisik dengan

urutan pada softcopy, apabila cocok maka petugas verifikasi menyiapkan

kiriman untuk dilakukan cetak resi. Apabila terdapat selisih maka akan dibuat

berita acara konfirmasi kiriman.

iv. Apabila terdapat kota tujuan yang tidak termasuk dalam jaringan POS

Express, maka dibuatkan berita acara pengembalian kiriman kepada

pelanggan yang akan menyertai rekapitulasi harian.

v. Petugas data entry menyiapkan resi dengan barcode bernomor urut, mencetak

resi secara kolektif dan mencetak backsheet.

c. Pemrosesan kiriman dengan hard copy data kiriman.

i. Kiriman diserahkan oleh petugas pick up ke bagian layanan bisnis.

ii. Petugas verifikasi melakukan penghitungan secara global dan dicocokkan

dengan pick up order. Apabila terdapat cocok maka petugas data entry

melakukan sortir sesuai kantor tujuan. Apabila jumlah kiriman tidak sesuai

maka dibuat berita acara.

iii. Apabila terdapat kota tujuan yang bukan node Pos Express, maka dibuatkan

berita accara pengembalian kiriman ke perusahaan yang akan menyertai

rekapitulasi harian.

iv. Petugas data entry melakukan proses konversi data sehingga menjadi softcopy

v. Petugas data entry melakukan pencetakan resi dan backsheet.

III.2.2. Bukti Transaksi dan Pembuatan Dokumen

Bukti transaksi dan pembuatan dokumen merupakan transaksi yang harus dicatat, baik

pada sistem manual maupun sistem komputer. Secara umum dokumen transaksi yang ada

di unit Pos Express dapat dilihat dalam Tabel III.1.

51

Page 7: BAB III ANALISIS STUDI KASUS SBUPE III.1 Profile … Surat perintah penjemputan kiriman dan didistribusikan sebagai berikut : i. Lembar pertama untuk bagian pick up, ii. Lembar kedua

Tabel III.1 Dokumen Transaksi [20] Nama Dokumen Keterangan

H1-10 Resi (Berita Terima).

H1-11 Backsheet Seluruh.

H1-12 Backsheet Batal.

H1-21 Rekapitulasi Seluruh.

H1-31 Adpis Kiriman.

H1-32 Pengantungan Adpis.

H1-33 Daftar Pengantar.

H1-61 Delivery Order Antaran.

H1-62 Kiriman Diteruskan.

H1-63 Kiriman Ditolak.

H1-64 Kiriman Diterima.

H1-65 Neraca Antaran.

H1b-10 Surat Perintah Penjemputan Kiriman (Penjemputan Kiriman Order).

H1b-11 Formulir Penjemputan Kiriman.

H1b-12 Berita Acara yang dibuat berkenaan dengan jumlah kiriman yang tidak sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam Order Penjemputan Kiriman yang diisi oleh Contact Person Pelanggan Korporat pada saat penjemputan.

H1b-13 Berita Acara yang dibuat berkenaan dengan pengembalian kiriman yang tidak termasuk dalam jaringan Pos Express.

H1b-20 Rincian kiriman (Backsheet) yang memuat nomor barcode, penerima dan kota tujuan yang dibuat oleh petugas data entry.

H1b-21 Laporan pengawasan harian yang memuat rekapitulasi pengiriman berdasarkan kota tujuan, jumlah kiriman perkota tujuan dan besar uang per kota tujuan yang dibuat oleh Petugas Data Entry.

H1b-22 Laporan Pengawasan Harian yang membuat rekapitulasi pengiriman berdasarkan kota tujuan, jumlah kiriman per kota tujuan dan besar uang per kota tujuan yang dibuat oleh Supervisor yang menangani pemrosesan kiriman.

H1b-23 Rekapitulasi bulanan transaksi tiap pelanggan korporat berdasarkan tanggal kirim, jumlah kiriman dan besar uang yang dibuat oleh Supervisor yang menangani pemrosesan kiriman

H1b-24 Rekapitulasi bulanan transaksi tiap pelanggan korporat berdasarkan kota tujuan, jumlah kiriman dan besar uang yang dibuat oleh Bagian Administrasi.

H1b-30 Bukti penagihan ke Pelanggan korporat yang memuat rincian kiriman, besar tagihan, diskon, besar tagihan setelah diskon, bea materai serta diberi nomor urut dan dibuat oleh Bagian Akuntansi.

H1b-31 Kuitansi pembayaran yang memuat rincian jumlah pengiriman, diskon dan bea materai. Kuitansi diberi nomor urut dan dibuat oleh Bagian Akuntansi.

H1b-32 Kuitansi Potongan/ diskon yang memuat jumlah kiriman dan bea kiriman serta potongan/ diskon yang diberikan. Kuitansi diberi nomor urut dan dibuat oleh Bagian Akuntansi.

52

Page 8: BAB III ANALISIS STUDI KASUS SBUPE III.1 Profile … Surat perintah penjemputan kiriman dan didistribusikan sebagai berikut : i. Lembar pertama untuk bagian pick up, ii. Lembar kedua

H1b-33 Model validasi yang memuat besar uang, bank asal transfer, nomor cek/ BG, tanggal pelunasan serta nomor bukti penagihan dan dibuat oleh bagian Adninstrasi.

H1b-34 Model yang digunakan untuk konfirmasi kepada pelanggan korporat bahwa kuitansi pembayaran telah diterima di rekening bank Pos Express dan dibuat oleh bagian akuntansi.

H1b-62 Model untuk konfirmasi status kiriman penerusan berdasarkan tanggal kirim yang memuat nomor barcode, si alamat, kota tujuan, tanggal penerusan dan keterangan kota tujuan penerusan.

H1b-63 Model untuk konfirmasi status kiriman yang dikembalikan (retour) belum terlantar H+3 berdasarkan tanggal kirim yang memuat nomor barcode, si alamat, kota tujuan, tanggal retour dan keterangan retour.

H1b-64 Model untuk konfirmasi status kiriman belum terlantar H+2 berdasarkan tanggal kirim yang memuat nomor barcode, si alamat, kota tujuan, tanggal proses antaran dan status kiriman.

H1b-67 Model untuk konfirmasi status kiriman berdasarkan tanggal kirim yang memuat nomor barcode, si alamat, kota tujuan, tanggal diterima dan status serah.

III.2.3. Laporan

Secara umum laporan-laporan yang dianalisis pada hasil pengolahan data yang ada pada

Unit Pos Express dapat dilihat dalam Tabel III.2.

Tabel III.2 Jenis-jenis laporan [20] Nama Laporan Tujuan Waktu Keterangan

Laporan Pengawasan Harian: Rekapitulasi pengiriman berdasarkan kota tujuan, jumlah kiriman per kota tujuan dan besar uang per kota tujuan

Supervisor dan Branch Manager

1 Hari Terpenuhi

Laporan Pendapatan Harian Branch Manager 1 Hari Terpenuhi

Laporan Produksi Harian Bag. Accounting dan Head Office

1 Hari Terpenuhi

III.2.4. Pengkodean

Unit Pos Express telah menggunakan pengkodean dalam melakukan proses pencatatan

proses-proses yang terjadi di unitnya. Di bawah ini adalah Tabel III.4, yang menjelaskan

tentang pengkodean yang dilakukan pada Pos Express.

53

Page 9: BAB III ANALISIS STUDI KASUS SBUPE III.1 Profile … Surat perintah penjemputan kiriman dan didistribusikan sebagai berikut : i. Lembar pertama untuk bagian pick up, ii. Lembar kedua

Tabel III.3 Pengkodean [20]

Kode keterangan

Kode Barcode Contoh : ML 238358647 ID

Digunakan sebagai kode pokok dari informasi suatu

kiriman.

Merupakan Kode Pos dari kota-kota yang termasuk

jaringan pelayanan Pos Express, diantaranya :

Kode Pos

i. Bandung : 40111

ii. Bandar Lampung

iii. Balik Papan

iv. Banjar Masin

v. Bekasi

vi. Bengkulu

vii. Bogor

viii. Batam

ix. Cibinong

x. Cilegon

xi. Cirebon

xii. Denpasar

: 35213

: 76112

: 70111

: 17113

: 38223

: 13122

: 29461

: 16900

: 42415

: 45111

: 80114

Merupakan Singkatan dari kota-kota yang termasuk

jaringan pelayanan Pos Express, diantaranya :

Kode Kota

i. Bandung

ii. Bandar Lampung

: BD

: BDL

iii. Balik Papan : BPP

iv. Banjar Masin : BJM

v. Bekasi : BKS

vi. Bengkulu : BN

vii. Bogor : BOO

viii. Batam : BTAM

ix. Cibinong : CBI

x. Ciamis : CI

xi. Cianjur

xii. Cilegon

xiii. Cirebon

: CJ

: CLG

: CN

54

Page 10: BAB III ANALISIS STUDI KASUS SBUPE III.1 Profile … Surat perintah penjemputan kiriman dan didistribusikan sebagai berikut : i. Lembar pertama untuk bagian pick up, ii. Lembar kedua

III.3 Aturan Bisnis

Ada beberapa ketentuan yang diterapkan di Pos Express demi menjaga integritas/

keabsahan data dan untuk menjamin agar sistem dapat berjalan seperti yang diharapkan.

Ketentuan-Ketentuan yang berlaku di Unit Pos Express yaitu :

• Paket yang akan dikirimkan diberi barcode sebagai media penyimpanan informasi

tentang paket tersebut,

• Alamat penerima harus masuk dalam wilayah antar (jaringan) Pos Express, data

alamat diisi lengkap dan jelas dengan mencantumkan kode pos dan nomor telpon

penerima (apabila ada),

• Pengirim harus menyatakan isi dan nilai kiriman dengan benar dan

menandatangani pernyataan tentang kebenaran isi dan nilai kiriman tersebut pada

kolom dibagian resi yang telah disediakan,

• Isi kiriman tidak berisi benda yang dapat membahayakan kiriman atau

keselamatan orang, tidak berisi uang tunai, emas, permata, batu mulia, serta

sertifikat surat berharga serta barang-barang yang dilarang menurut aturan dan

perundang-undangan yang berlaku,

• Penerimaan kiriman bisnis ditujukan untuk perusahaan yang telah diikat dengan

perjanjian kerjasama (PKS),

• Semua PKS yang dibuat harus rangkap empat yang per lembarnya diperuntukkan

bagi pelanggan korporat, branch office, head office, dan Bagian Akuntansi di

Branch atau Area Office,

• Seluruh kiriman yang diterima harus diverifikasi untuk memenuhi spesifikasi

layanan Pos Express, yang meliputi jenis, tingkat berat, kota tujuan, tarif dan

batas antar.

III.3.1. Keamanan Data

Proses yang dilakukan untuk menjaga keamanan data, yaitu dengan proses backup data

dalam komputer server dan beberapa komputer client dalam format zip, menyimpan

dokumen-dokumen dalam bentuk dokumen manual.

55

Page 11: BAB III ANALISIS STUDI KASUS SBUPE III.1 Profile … Surat perintah penjemputan kiriman dan didistribusikan sebagai berikut : i. Lembar pertama untuk bagian pick up, ii. Lembar kedua

III.3.2. Validasi Data

Validasi data yang ada pada proses pengelolaan data di Unit Pos Express dilakukan pada

atribut seperti yang ada pada Tabel III.4.

Tabel III.4 Validasi data

Nama Atribut Type Constraint Nomor barcode Varchar (15) • (1,2,3……………9)

• (a,b,c,...................z) Jenis kiriman Char (15) • (a,b,c,...................z) Nama Penerima Varchar (30) • (1,2,3……………9)

• (a,b,c,...................z) Telepon Penerima Integer (15) • (1,2,3……………9) Alamat Penerima Varchar (100) • (1,2,3……………9)

• (a,b,c,...................z) Kota Tujuan Char (15) • (a,b,c,...................z) Kode Pos Tujuan Integer (5) • (1,2,3……………9) Nama Pengirim Varchar (30) • (1,2,3……………9)

• (a,b,c,...................z) Alamat Pengirim Varchar (100) • (1,2,3……………9)

• (a,b,c,...................z) Isi Kiriman Char (7) • (a,b,c,...................z) Berat Kiriman Integer (4) • (1,2,3……………9) Biaya kiriman Money (6) • (1,2,3……………9)

Integer (2) Ukuran Volumetrik Kiriman • (1,2,3……………9) Wilayah Char (15) • (a,b,c,...................z)

III.4 Identifikasi Asset

Berdasarkan proses rangkaian tugas yang terjadi pada SBUPE, dengan dimodelkan

melalui Context Diagram dan Data Flow Diagram tersebut di atas, sebelum melakukan

manajemen resiko, diperlukan usaha untuk melakukan identifikasi asset yang dimiliki

oleh suatu organisasi. Identifikasi ini berguna dalam upaya mengetahui resiko yang

mungkin dialami oleh suatu asset perusahaan.

Berikut ini adalah daftar asset yang dimiliki oleh SBUPE secara umum.

1. Information Assets

Petunjuk Pelaksanan (Juklak), Petunjuk Teknis (Juknis), data keuangan perusahaan,

data konsumen, data personil perusahaan.

56

Page 12: BAB III ANALISIS STUDI KASUS SBUPE III.1 Profile … Surat perintah penjemputan kiriman dan didistribusikan sebagai berikut : i. Lembar pertama untuk bagian pick up, ii. Lembar kedua

2. Paper Documents

Dokumen perusahaan seperti surat izin usaha, kontrak-kontrak kerja, dokumen Resi

Pengiriman Aplikasi Pos Express, Perjanjian Kerja Sama.

3. Software Assets

Website. Sistem pelacakan kiriman (track and trace system) merupakan fasilitas

pelacakan yang diberikan yang dapat diakses langsung oleh penerima secara on-line

melalui browsing ke http://h1.posindonesia.co.id atau melalui petugas customer

service. Bagi pelanggan corporate disediakan fasilitas reporting status kiriman

kolektif. Terdapat dua alamat situs yang berhubungan dengan sistem ini, yaitu: http://

hosting.posindonesia.co.id/h1/lacakritelfrm.php dan http://express.posindonesia.

co.id. Untuk spesifikasi sistem website-nya mempergunakan PHP sebagai scripting

pemrogramannya, Mysql sebagai database-nya, Apache sebagai webserver-nya, dan

Linux sebagai operating system-nya.

Database. Pada aplikasi Pos Express, dipergunakan Mysql Front sebagai user

interface sedangkan untuk website-nya mempergunakan Mysql.

Aplikasi Perkantoran. Aplikasi yang dipergunakan unit ini adalah Microsoft Office

XP: Ms.Word, Ms Excel, Ms. Power Point, dan Ms.Visio

Sistem Operasi. Untuk dukungan aplikasi perkantorannya, mempergunakan

Ms.Windows sebagai sistem Operasi sedangkan untuk sistem operasi pada

websitenya mempergunakan linux (redhat 9).

Aplikasi Pos Express. Aplikasi Layanan POS Express terdiri dari 2 jenis sesuai

dengan input kiriman, yaitu:

a. Aplikasi Ritel POS Express yang terdiri atas tiga aplikasi yaitu:

• Aplikasi loket terdiri atas: Menu Petugas Loket (Penerimaan, Cetak Rincian

dan Pembatalan) dan Menu Supervisor Loket (Setting Aplikasi, Pengelolaan

Petugas Loket, Rekapitulasi, dan Pembatalan)

• Aplikasi Trafik terdiri atas: Menu Petugas (Pembuatan adpis, Penerimaan

kantung, Pengantungan, dan Pembuatan Daftar Pengantar) dan Menu

Supervisor (setting Aplikasi dan Pengelolaan Petugas)

57

Page 13: BAB III ANALISIS STUDI KASUS SBUPE III.1 Profile … Surat perintah penjemputan kiriman dan didistribusikan sebagai berikut : i. Lembar pertama untuk bagian pick up, ii. Lembar kedua

• Aplikasi Delivery (Antaran): Menu Petugas (Penerimaan kiriman, Pembuatan

delivery order, Updating status hasil hasil antar, Retour, Penerusan,

Pencetakan (DO dan G3) dan Menu Supervisor (setting Aplikasi dan

Pengelolaan Petugas)

b. Aplikasi Bisnis POS Express terdiri atas Menu Petugas (Import Data, Entry

Kolektif, Pembatalan Transaksi, Pembuatan Laporan, Pembuatan Adpis,

Pengolahan Kantung, dan Administrasi Layanan-Data Base Pelanggan, Surat

Tagihan, invoice dan Pencetakan Kuitansi Tagihan) dan Menu Supervisor (Setting

Aplikasi, Data PKS, Setting Tarif, Laporan)

4. Physical Assets

Gedung. Pada saat ini, Unit Pos expres mempergunakan ruangan yang dimiliki oleh

Kantor Pos Besar Bandung sebanyak 3 ruang, yang terdiri dari Branch Office 1 ruang,

Processing Outgoing 1 ruang, dan Processing Incoming 1 ruang. Dalam penggunaan

ruangan ini, Pos Express belum dikenakan biaya sewa ruangan, namun pada masa

yang akan datang akan diberlakukan biaya untuk sewa ruangan tersebut

PC Desktop. Pos Express memiliki PC Desktop sebanyak 9 unit yang dipergunakan

sebagai server data sebanyak 1 unit, sebagai client sebanyak 8 unit, dengan rincian

penggunaan clientnya masing-masing 1 unit untuk Branch Manager, supervisor,

Account Officer, Administration, Account Officer, Processing, Counter, Quality.

Barcode Reader / Gun Reader. Setiap PC Desktop yang dimiliki oleh Pos Express,

dilengkapi dengan unit Barcode Reader, walaupun tidak semua PC desktop

dipergunakan untuk posisi operasional bagian Processing.

Printer. Unit Pos Express memiliki 3 unit printer, dengan rincian penggunaan 1 unit

ditempatkan pada bagian administrasi, dan 2 unit ditempatkan pada bagian

processing. Dalam operasionalnya, semua printer tersebut di-sharing dengan hak

akses untuk SBUPE saja.

5. People

Dalam proses operasionalnya, unit Pos Express didukung oleh sumber daya manusia

yang totalnya berjumlah 34 orang dengan status karyawan PT. Pos Indonesia

sebanyak 16 orang dan karyawan outsourching 18 orang. Untuk rincian posisi

pekerjaan karyawannya dapat dilihat pada Tabel III.1

58

Page 14: BAB III ANALISIS STUDI KASUS SBUPE III.1 Profile … Surat perintah penjemputan kiriman dan didistribusikan sebagai berikut : i. Lembar pertama untuk bagian pick up, ii. Lembar kedua

Tabel III.5 Posisi pekerjaan dan banyaknya karyawan [20]

6. Service

Komunikasi T&T. Dalam track and trace system untuk kondisi yang normal,

komunikasi antara kantor pengirim, customer, dan kantor penerima dilakukan melalui

fasilitas Website.

Jaringan Komputer. Untuk arsitektur jaringan komputernya, unit ini masih

menginduk pada arsitektur jaringan yang dimiliki oleh gedung Kantor Pos Bandung

(mesh), sehingga untuk koneksi intranet/internet dan maintenance jaringan masih

dilayani oleh unit IT dari kantor tesebut.

Listrik. Untuk penggunaan listrik pada SBUPE, seluruhnya dibebankan pada Kantor

Pos Besar Bandung. Kebijakan tersebut berasal dari PT Pos Indonesia yang sampai

saat ini, hal tersebut masih berlaku.

Telephone. SBUPE mempunyai sambungan telephone sebanyak dua nomor yaitu:

022 4203387 (fax) dan 022 4203662.

Produk. Produk yang ditawarkan adalah Express Courier Service, Service Level

Guarantee Based, Mailing Room, dan Project Based yang meliputi hal berikut.

a. Jasa Kurir Cepat (Express Courier Service)

• Sameday Service, barang/dokumen akan disampaikan ke tangan alamat yang

dituju pada hari yang sama.

QTY NO POSITION

(People)

1 Branch Manager 1

2 Supervisor 1

3 Account Officer 1

4 Administration 2

5 Processing 10

6 Counter 2

7 Quality Assurance 2

8 Delivery 15

59

Page 15: BAB III ANALISIS STUDI KASUS SBUPE III.1 Profile … Surat perintah penjemputan kiriman dan didistribusikan sebagai berikut : i. Lembar pertama untuk bagian pick up, ii. Lembar kedua

• Nextday Before 10.00am Service, barang/dokumen akan disampaikan

sebelum pukul 10 pagi keesokan harinya.

• Nextday Service Before 5pm, barang/dokumen akan disampaikan sebelum

pukul 5 sore keesokan harinya.

b. Service Level Guarantee Based

Merupakan Layanan Bisnis/Korporat (Pre-sorted First Class Mail) yang memiliki

keunggulan :

• Time certain, akurat dan terlacak,

• Layanan dituangkan dalam perjanjian kerja sama/kontrak berdasar service

level agreement (SLA) yang telah disepakati kedua belah pihak,

• Sistem Collecting yang memberikan kemudahan bagi pelanggan maupun bagi

Unit Bisnis Pos Express dalam pemrosesan kiriman,

• Penyediaan report status secara cepat.

c. Mailing Room

Layanan dituangkan dalam perjanjian kerja sama/kontrak berdasar service level

agreement (SLA) yang telah disepakati kedua belah pihak.

Layanan Mailing Room meliputi :

• Penanganan kiriman antar departemen pada suatu perusahaan yang berlokasi

dalam satu gedung,

• Penanganan kiriman antar kantor cabang pada suatu preusan,

• Penanganan kiriman antar perusahaan yang berlokasi dalam satu gedung,

• Penanganan kiriman antar departemen pada suatu perusahaan yang berlokasi

pada suatu wilayah.

d. Project Based

• Kiriman berbasis proyek secara prinsip memiliki karakteristik yang sama

dengan kiriman korporat.

• Memiliki jangka waktu yang relatif pendek.

60