BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi · 2017. 12. 13. · Gambar 3. 1...
Transcript of BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi · 2017. 12. 13. · Gambar 3. 1...
10
BAB III
ANALISIS KOMPOSISI
A. Konsep Penyusunan Komposisi
Komposisi musik “WIDODO, Sebuah Komposisi Musik Program untuk
Kuartet Gitar” dalam tiga movement yang menceritakan tentang kisah Ayah
penulis. Penulis membuat leitmotif di movement pertama berjudul “Ayah”
yang menceritakan tentang bagaimana sosok pribadi sang Ayah, Diawali
dengan intro musik yang tenang kemudian berapi-api, leitmotif Ayah muncul
dengan notasi yang melompat-lompat untuk menggambarkan sifat atau
karakter sang Ayah. Pada movement pertama ini sosok Ayah digambarkan
dengan akor-akor mayor bernuansa mars dan banyak improvisasi.
Movement kedua, berjudul “Keluarga” menceritakan tentang peristiwa
saat Ayah bertemu dengan Ibu kemudian saling mencintai, menikah dan
kemudian mempunyai dua orang anak. Terbangunlah sebuah keluarga yang
lengkap dan menjalani kehidupan yang bahagia. Pada movement kedua ini
penulis menggambarkan suasana awal pertemuan dari Ayah dan Ibu yang
kemudian saling mencintai dan mengikat diri mereka ke dalam sebuah
pernikahan. Kemudian pada bagian tengah lahir anak pertama disusul dengan
anak kedua, ditandai dengan adanya ritme nada yang sangat riang karena
terciptanya kebahagiaan. Pada bagian terakhir digambarkan semua anggota
keluarga yang terus maju dalam menghadapi kehidupan sebagai sebuah
keluarga yang utuh dan bahagia.
Bagian ketiga berjudul “Penderitaan” menceritakan tentang bagaimana
ganasnya penyakit yang menyerang Ayah. Pada awal bagian ini akan
dimainkan dengan tonalitas E minor bertempo cepat, namun sebelumnya
didahului dengan bagian Introduksi bertempo lambat. Kemudian pada akhir
bagian ini bercerita tentang hilangnya kesadaran dari tubuh sang Ayah sedikit
demi sedikit karena penyakit tersebut.
11
B. Analisis Struktural Komposisi
Analisis komposisi musik program WIDODO, Sebuah Komposisi Musik
Program untuk Kuartet Gitar” secara keseluruhan dibagi kedalam tiga
movement. Movement pertama berjudul “Ayah”, movement kedua berjudul
“Keluarga”, dan movement ketiga berjudul “Penderitaan”. Berikut ini adalah
jabaran dari ketiga movement tersebut.
1. Movement Pertama “Ayah”
Pada movement ini penulis mencoba untuk menggambarkan sifat-sifat
dari Widodo, sosok yang ingin ditampilkan dalam karya ini yang juga
merupakan ayah dari penulis.
Movement ini dibagi menjadi beberapa bagiann yaitu introduksi, A, B,
dan A’. Movement ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda sukat
4/4 dan bertempo Allegro. Movement ini menggunakan leitmotif yang
menggambarkan sosok dari ayah. Leitmotif tersebut adalah sebagai
berikut:
Gambar 3. 1 Leitmotif Ayah
Movement ini diawali dengan introduksi dari birama 1 – 7 dengan
akor Am di birama 1. Kemudian dilanjutkan ke bagian A dari birama 8 –
27. Bagian ini menggambarkan sifat yang ceria dan periang dari Widodo.
Melodi tema pada bagian ini dimainkan oleh gitar 1 pada birama 8 – 11,
kemudian diikuti oleh gitar yang memainkan melodi tema yang sama
namun diimitasi di ketukan yang berbeda.
12
Gambar 3. 2 Movement pertama Birama 8 - 11
Kemudian pada birama 16 – 19 melodi tema dimainkan kembali oleh
gitar 2 dan gitar 4 dengan oktaf yang berbeda dari gitar 2 dan 4.
Gambar 3. 3 Movement pertama birama 15 - 19
Pada birama 20 – 27 merupakan transisi dari bagian menuju ke bagian
B. Transisi ini dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama pada birama 20 –
23 yang merupakan pengembangan melodi tema dari bagian A, kemudian
dilanjutkan ke bagian berikutnya pada birama 24 – 27.
Gambar 3. 4 Movement pertama birama 20 - 25
Bagian B dari movement pertama ini dimulai dari birama 28 – 47.
Bagian B ini terdiri dari introduksi, a, b, c, dan kembal ke a. Bagian
13
introduksi ini ada di birama 28 – 31. Bagian introduksi ini merupakan
pengenalan ritme yang digunakan dalam bagian B di movement pertama
ini. Progresi akor yang digunakan adalah Am – E/B – Am – E.
Gambar 3. 5 Movement pertama birama 28 – 31
Kemudian masuk ke bagian a yang dimulai pada birama 32 – 35
dengan melodi utama dimainkan oleh gitar 1 dan progresi yang sama
dengan introduksinya.
Gambar 3. 6 Movement pertama birama 32 - 35
Bagian b dimulai di birama 36 – 39 dengan melodi masih dimainkan
oleh gitar 1. Bagian c dimulai pada birama 40 – 43 dengan melodi yang
dimainkan oleh gitar 4. Dilanjutkan lagi di birama 44 – 47 dengan gitar 1
yang memainkan melodi tema yang sama dengan bagian a di birama 32 –
35.
14
Gambar 3. 7 Movement pertama birama 40 - 43
Kemudian pada birama 48 – 55 terjadi transisi sebelum masuk ke
bagian A’ dari movement pertama ini. Progresi yang ada dalam transisi ini
adalah A - E/G# - Gºdim - F#m - Bº/F - Ddim/F# - G.
Gambar 3. 8 Movement pertama birama 48 – 52
Kemudian masuk ke bagian A’ pada birama 56 – 71. Bagian ini
menggunakan melodi utama sama dengan bagian A di awal movement,
hanya pada bagian melodi yang dimainkan oleh gitar 2 dengan sedikit
pengembangan. Pada birama 64 – 71 merupakan coda dari movement satu
ini yang diakhiri dengan menggunakan kadens otentik (G⁷ - C).
Gambar 3. 9 Movement pertama birama 66 – 71
15
2. Movement kedua “Keluarga”
Movement kedua ini dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian
tersebut merupakan urut-urutan dari suasana dan kondisi dari keluarga
penulis, mulai dari pertemuan kedua orang tua penulis, pernikahan orang
tua penulis, kelahiran kakak penulis dan penulis sendiri, serta finansial di
dalam keluarga yang sering naik turun. Movement ini menggunakan
tonalitas G mayor dengan tanda sukat 3/4 dan tempo Moderato.
Gambar 3. 10 Introduksi movement kedua
Movement ini dibuka dengan introduksi pada birama 1 – 8 yang
diakhiri dengan menggunakan teknik harmonik di gitar 1 dan gitar 2 pada
birama 8. Kemudian dilanjutkan ke bagian a, yaitu pada birama 9 – 23.
Pada bagian ini penulis mencoba untuk menggambarkan suasana dari awal
pertemuan dari kedua orang tua penulis.
Gambar 3. 11 Movement kedua birama 9 – 15
16
Bagian a ini dibagi menjadi 2 bagian, bagian pertama di birama 9 – 15
dan bagian kedua di birama 16 – 23. Progresi akor yang ada di bagian ini
G - B - Em - C - A⁷ /C# - G/D - G. Pada birama 23 – 31 terdapat transisi
dari bagian a menuju ke bagian b movement ini. Pada bagian transisi ini
penulis mencoba untuk menggambarkan suasana pernyataan cinta dari
kedua orang tua penulis.
Gambar 3. 12 Movement kedua birama 23 – 31
Kemudian dilanjutkan ke bagian b pada birama 32 – 55. Pada bagian b
ini dibagi menjadi 3 bagian lagi, yaitu yang pertama pada birama 32 – 39
dan yang kedua di birama 40 – 46. Pada bagian b ini penulis mencoba
untuk menggambarkan perjalanan cinta dari kedua orang tua penulis yang
awalnya tidak serius dalam menjalin hubungan cinta sampai ke level yang
lebih serius sampai ke jenjang pernikahan.
Gambar 3. 13 Movement kedua birama 32 – 39
17
Kemudian bagian ketiga adalah penggambaran dari suasana
pernikahan dari kedua orang tua penulis yang ada di birama 47 – 55.
Gambar 3. 14 Movement kedua birama 47 – 55
Kemudian dilanjutkan ke bagian c yaitu di birama 56 – 81. Pada
bagian ini penulis mencoba menggambarkan kondisi finansial keluarga
yang naik turun, bersamaan dengan kehamilan pertama dari ibu penulis,
yang berada di birama 56 – 63.
Gambar 3. 15 Movement kedua birama 56 – 63
Kemudian di birama 64 – 71 menggambarkan kelahiran anak pertama,
yaitu kakak penulis sendiri yang dilanjutkan kelahiran dari penulis juga di
birama 72 – 81.
Gambar 3. 16 Movement kedua birama 64 – 71
18
Pada birama 72 terjadi modulasi ke tonalitas A mayor yang merupakan
nada kedua dalam tangga nada G mayor, yang menggambarkan anak
kedua di dalam keluarga penulis. Kemudian pada birama 78 – 81 terdapat
sedikit transisi untuk mengembalikan tonaltas dari A mayor kembal ke G
mayor.
Gambar 3. 17 Transisi movement kedua birama 78 – 81
Kemudian dilanjutkan ke bagian d dalam movement ini yang berada di
birama 82 – 96. Bagian d ini menggambarkan kondisi keluarga setelah
dikaruniai 2 orang anak. Pada birama 82 – 89 menggambarkan
kebahagiaan yang semakin lengkap dengan dihadirkannya 2 anak dalam
keluarga tersebut. Pada birama 90 – 96 adalah bagian coda yang
menggambarkan perjalanan keluarga yang bahagia dan normal seperti
keluarga pada umumnya, dan tetap maju dalam menjalani kehidupan ke
depan dengan kondisi finansial yang semakin membaik yang ditandai oleh
urutan nada yang semakin tinggi. Movement ini diakhiri dengan kadens
otentik (D - G).
Gambar 3. 18 Movement kedua birama 90 – 96
19
3. Movement ketiga “Penderitaan”
Movement ketiga ini penulis mencoba untuk menggambarkan kondisi
dari ayah penulis yang diserang penyakit. Penulis membuat leitmotif untuk
penyakit yang diderita tersebut. Leitmotif tersebut adalah sebagai berikut :
Gambar 3. 19 Leitmotif penyakit movement ketiga
Movement ini menggunakan tonalitas Em dengan tanda sukat 4/4 dan
tempo Allegro. Movement ini dibuka dengan introduksi di birama 1 – 6.
Kemudian masuk ke bagian a di birama 7 – 21. Pada bagian a ini dibuka
oleh leitmotif yang dimainkan oleh gitar 4.
Gambar 3. 20 Movement ketiga birama 1 – 6
Dilanjutkan oleh gitar 1 dan gitar 2 yang menggambarkan kondisi
kesehatan ayah penulis yang semakin menurun di birama 8, 10, dan 12.
Gambar 3. 21 Movement ketiga birama 7 – 10
20
Pada birama 11 gitar 3 mulai masuk dengan melodi variasi dari
leitmotif dengan nilai ketuk yang sama.
Gambar 3. 22 Movement ketiga birama 10 - 11
Pada birama 13 gitar 1 mengambil melodi variasi dari leitmotif yang
lebih bervariasi lagi di range nada yang lebih tinggi sampai di birama 16.
Gambar 3. 23 Movement ketiga birama 13 – 16
Kemudian di birama 17 gitar 2 mengimitasi melodi gitar 1 di birama
13 sampai di birama 21. Pada birama 13 – 21 ini gitar 3 dan gitar 4 mulai
membangun suasana dari mezzoforte ke forte. Permainan gitar 3 dan gitar
4 ini penulis mencoba menggambarkan semangat dari keluarga untuk
mengobati penyakit yang sedang diderita oleh ayah penulis.
Gambar 3. 24 Movement ketiga birama 17 – 21
21
Pada birama 21 – 24 nilai nada beruabah menjadi panjang
menggambarkan bahwa kondisi kesehatan sang ayah melemah. Pada
birama 25 – 37 menggambarkan kondisi keluarga yang semakin khawatir
dan pasrah akan kesehatan sang ayah.
Gambar 3. 25 Movement ketiga birama 21 – 24
Gambar 3. 26 Movement ketiga birama 25 – 30
Gambar 3. 27 Movement ketiga birama 31 – 36
22
Kemudian pada birama 37 leitmotif penyakit muncul kembali,
menggambarkan penyakit tersebut semakin menjadi parah dan tak terobati.
Melodi yang ada di gitar 1 menggambarkan semangat dari keluarga yang
semakin pasrah dalam menghadapi penyakit tersebut.
Gambar 3. 28 Movement ketiga birama 37 – 41
Pada birama 42 – 52 menggambarkan kondisi dari sang ayah yang
mulai kehilangan kesadarannya. Hal tersebut digambarkan oleh penulis
dengan penggunaan dinamika forte dan piano tanpa disertai crescendo
ataupun decrescendo pada gitar 1 dan gitar 2.
Gambar 3. 29 Movement ketiga birama 42 – 47
Pada birama 51 – 52 menggambarkan kesepakatan dari seluruh
anggota keluarga untuk merelakan kepergian sang ayah. Hal ini
digambarkan dengan penggunaan teknik unison di keempat gitar.
Gambar 3. 30 Movement ketiga birama 51 – 52
23
Jumlah birama yang terdapat dalam movement ini menggambarkan
umur dari almarhum ayah penulis, yaitu 52 tahun.