BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP...

106
83 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1. Studi Aktivitas 1. Pengelompokan Aktivitas 1.a. Kegiatan Utama

Transcript of BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP...

Page 1: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

83

BAB III

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

3.1.1. Studi Aktivitas

1. Pengelompokan Aktivitas

1.a. Kegiatan Utama

Page 2: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

84

Page 3: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

85

Page 4: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

86

Tabel 3.1 Pengelompokan Kegiatan Utama Sumber :Analisis pribadi, 2017

1.b. Kegiatan Penunjang

Page 5: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

87

Tabel 3.2 Pengelompokan Kegiatan Penunjang Sumber :Analisis pribadi, 2017

1.c. Kegiatan Pengelola

Page 6: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

88

Tabel 3.3 Pengelompokan Kegiatan Pengelola Sumber :Analisis pribadi, 2017

Page 7: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

89

1.d. Service

Tabel 3.4 Pengelompokan Kegiatan Service Sumber :Analisis pribadi, 2017

2. Studi Aktivitas dan Pelaku

2.a. Pengunjung

Pengunjung Pusat Workshop Kreasi Bambu dibagi 2:

Pengunjung umum

Pengunjung umum yang terdiri dari

perseorangan kelompok yang datang untuk

berkunjung dan melihat-lihat dalam jangka waktu

yang singkat serta tidak melakukan dan registrasi

workshop.

Peserta workshop

Pengunjung umum yang terdiri dari

perseorangan kelompok yang datang setelah / belum

Page 8: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

90

melakukan registrasi workshop dan akan melakukan

kegiatan workshop dalam jangka waktu tertentu

sesuai jadwal workshop.

Pengunjung workshop terdiri atas :

Mahasiswa arsitektur Universitas 17 Agustus

1945 Semarang

Mahasiswa teknik sipil universitas 17

Agustus 1945 Semarang

Mahasiswa teknik sipil Universitas Darul

Ulum Islamic Center Sudirman

Mahasiswa arsitektur Universitas Diponegoro

Semarang

Mahasiswa teknik sipil Universitas

Diponegoro Semarang

Mahasiswa teknik perencanaan sungai dan

pantai Universitas Diponegoro Semarang

Mahasiswa biologi Universitas Diponegoro

Semarang

Mahasiswa teknik sipil Universitas Islam

Sultan Agung

Mahasiswa teknik lingkungan Universitas

Islam Sultan Agung

Page 9: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

91

Mahasiswa arsitektur Unika Soegijapranata

Semarang

Mahasiswa teknik sipil Universitas

Soegijapranata Semarang

Mahasiswa teknik sipil Universitas

Pandanaran

Mahasiswa teknik lingkungan Universitas

Pandanaran

Mahasiswa arsitektur Universitas

Pandanaran

Mahasiswa teknik sipil Universitas Semarang

Mahasiswa teknik konstruksi sipil Politeknik

Negeri Semarang

Mahasiswa arsitektur Universitas Negeri

Semarang

Mahasiswa teknik sipil Universitas Sebelas

Maret Solo

Mahasiswa arsitektur Universitas Sebelas

Maret Solo

Mahasiswa kriya seni Universitas Sebelas

Maret

Mahasiswa biologi Universitas Sebelas

Maret

Page 10: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

92

Mahasiswa biologi Universitas Setia Budi

Surakarta

Mahasiswa arsitektur Universitas Tunas

Pembangunan

Mahasiswa teknik sipil Universitas Tunas

Pembangunan

Mahasiswa seni rupa murni Universitas

Sebelas Maret

Mahasiswa teknik sipil Universitas Veteran

Bangun Nusantara

Mahasiswa arsitektur Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Mahasiswa teknik sipil Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Mahasiswa arsitektur Universitas Sains Al

Qur’an

Mahasiswa teknik sipil Universitas Sains Al

Qur’an

Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni

Indonesia Yogyakarta

Mahasiswa kriya seni Institut Seni Indonesia

Yogyakarta

Page 11: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

93

Mahasiswa teknil sipil Universitas Widya

Dharma Klaten

Mahasiswa teknik sipil Sekolah Tinggi

Teknologi Ronggolawe Cepu

Mahasiswa teknil sipil Universitas Sultan

Fatah Demak

Mahasiswa arsitektur Universitas Sultan

Fatah Demak

Mahasiswa teknik lingkungan Akademi

Teknik Tirta Wiyata Magelang

Mahasiswa teknik lingkungan Politeknik

Muhammadiyah Magelang

Mahasiswa biologi Universitas Jenderal

Soedirman

Mahasiswa teknik sipil Universitas Jenderal

Soedirman

Mahasiswa biologi Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga

SMK jurusan teknik bangunan 776 anak

Kerjasama Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI)

Jawa Tengah

Kerjasama Komunitas Arsitektur Semarang

(KAS)

Page 12: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

94

Kerjasama Mahasiswa Arsitektur Indonesia

(MAI) Jawa Tengah

Kerjasama Forum Mahasiswa Arsitektur

Jawa Tengah (OMAH)

Kerjasama Arsitek Komunitas Yogyakarta

(Arkomjogja)

Kerjasama Komunitas Desain Arsitektur

Surakarta

Kerjasama Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Jawa Tengah

Kerjasama Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Semarang

Kerjasama Lembaga Penelitian

Pengembangan dan Pemberdayaan (LP3)

Acara Bamboo Biennale

Acara Pesona Bakti Ambarawa 23-24 Juli

2016

Acara Ambarawa Expo Agustus 2015

Acara Pentas Seni dan Budaya 14 Mei 2015

Acara Pekan Arsitektur Tahunan

Acara Hari Bambu Nasional

Acara Hari Bambu Dunia

Acara Jateng Art Festival

Page 13: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

95

TABEL AKTIVITAS PENGUNJUNG

Pelaku Jenis

kegiatan Kegiatan Ruang

Pengunjung umum

Utama

Melihat bangunan Pusat Workshop Kreasi Bambu

Area outdoor

Melihat jenis tanaman bambu yang ditanam pada Pusat Workshop Kreasi Bambu

Taman budidaya tanaman bambu

Melihat pameran karya hasil workshop

R. Pameran karya

Melihat pameran saat event R. Pameran karya

Melihat kolam pengawetan bambu

Area pengawetan bambu

Mendokumentasikan arsitektur Pusat Workshop Kreasi Bambu

Area outdoor

Penunjang BAB / BAK Toilet

Istirahat Kantin

Peserta Workshop

Utama

Workshop budidaya tanaman bambu

Taman budidaya tanaman bambu

Workshop pengawetan bambu

R. Diskusi

Area outdoor

Workshop arsitektur bambu R. Pengawetan bambu

Workshop furniture bambu Aula workshop

Penunjang

Menginap Homestay

Dokumentasi kegiatan dan arsitektur Pusat Workshop Kreasi Bambu

Area outdoor

BAB / BAK Toilet

Istirahat Kantin

Tabel 3.5 Aktivitas Pengunjung Sumber :Analisis pribadi, 2017

Page 14: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

96

2.b. Pengelola

TABEL AKTIVITAS PENGELOLA

Jenis kegiatan

Pelaku Kegiatan Ruang

Pengelolaan umum

Direktur utama Menerima tamu R. Rapat

Manager kawasan

Melakukan rapat direksi

Melakukan koordinasi program kerja R. Kerja

pengelola umum Melaporkan hasil anggaran dan kinerja ke pemilik saham

Sekretariat

Pencatatan jadwal rapat direksi dan staff

R. Kerja pengelola umum Melaporkan kinerja

program masing-masing bidang

Menyusun laporan pertanggung jawaban tugas-tugas bidang R. Arsip

Membuat dan mengarsipkan surat

Staff keuangan

Mengelola keuangan operasional

R. Kerja pengelola umum Menyusun, menyiapkan

dan menjelaskan laporan keuangan dan anggaran

Staff administrasi

dan personalia

Berkomunikasi kepada peserta workshop

R. Kerja pengelola umum Memberi informasi secara

online (telepon dan internet)

Penjadwalan seluruh kegiatan workshop

R. Arsip

Memelihara data lembar kerja

R. Rapat Mencatat data pengunjung / peserta workshop

Memelihara pengarsipan data

Gudang

Staff sarana- Melakukan maintenance R. MEE

Page 15: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

97

prasarana Koordinasi dengan staff sarana-prasarana masing-masing bidang

Genset

Gudang

Staff keamanan Menjaga kemanan dan ketertiban kegiatan workshop

Pos jaga

Humas

Melakukan dokumentasi kegiatan

R. Kerja pengelola umum

Publikasi kegiatan melalui sosial media

Koordinasi dengan komunitas penggiat bambu

Pengelola workshop budidaya tanaman bambu

Kepala bidang workshop budidaya

Mengelola dan mengawasi keseluruhan kegiatan dan fasilitas workshop budidaya tanaman bambu

R. Kerja pengelola umum

Staff sarana prasarana

Memelihara dan mengelola lahan, bibit dan tanaman bambu

Taman budidaya tanaman bambu

Mengelola alat dan bahan Gudang

Penyimpanan hasil pemotongan tanaman bambu

R. Penyimpanan bambu

Ahli pembibitan, pembudidayaan dan konservasi

bambu

Penelitian pembibitan, budidaya dan konservasi bambu

Laboratorium penelitian

Ahli biologi

Penelitian rekayasa budidaya Laboratorium

penelitian Penelitian bibit unggul, hortikultura dan botani

Memberi informasi mengenai budidaya tanaman bambu

Aula workshop

Ahli taksonomi

Penelitian jenis-jenis bambu

Laboratorium penelitian

Mendata jenis bambu yang ada pada Pusat Workshop Kreasi Bambu

Taman budidaya tanaman bambu

Page 16: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

98

Ahli kultur jaringan

Pembudidayaan biit unggul dalam kawasan Pusat Workshop Kreasi Bambu

Laboratorium penelitian

Memberikan informasi mengenai kultur jaringan

Taman budidaya tanaman bambu

Penanggung jawab

workshop budidaya

Membuat jadwal kegiatan workshop budidaya

R. Kerja pengelola umum

Memberikan informasi kepada peserta workshop

Aula workshop

Pengelola workshop

pengawetan bambu

Kepala bidang workshop

pengawetan bambu

Mengelola dan mengawasi keseluruhan kegiatan dan fasilitas workshop pengawetan bambu

R. Kerja pengelola umum

Staff sarana-prasarana

Mengelola alat dan bahan Gudang

Penyimpanan hasil pengawetan bambu

R. Pengawetan bambu

Memelihara kebersihan ruang workshop pengawetan bambu

R. Penyimpanan bambu

Ahli pengawetan

dan pest control

Penelitian inovasi pengawetan bambu

Laboratorium penelitian

Area outdoor

Memberikan informasi mengenai pengawetan bambu

R. Pengawetan bambu

Aula workshop

Penanggung jawab

workshop pengawetan

bambu

Membuat jadwal kegiatan workshop pengawetan bambu

R. Kerja pengelola umum

Memberikan informasi kepada peserta workshop

Aula workshop

Area outdoor

Pengelola workshop arsitektur

Kepala bidang workshop arsitektur

Mengelola dan mengawasi keseluruhan kegiatan dan fasilitas workshop arsitektur

R. Kerja pengelola umum

Staff sarana-prasarana

Mengelola alat dan bahan Gudang

Menyimpan dan merawat hasil workshop arsitektur

R. Pameran karya

Memelihara kebersihan ruang workshop arsitektur

Aula workshop

Area outdoor

Page 17: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

99

Ahli arsitektur

Menciptakan desain bangunan bambu

Studio Desain

Menyelesaikan masalah yang timbul selama konstruksi

Aula workshop

Memberikan informasi kepada peserta workshop

Area outdoor

Ahli laminasi bambu

Membuat inovasi laminasi bambu

Aula workshop

Memberikan informasi kepada peserta workshop

Area outdoor

Ahli tensegrity

Menciptakan desain tensegrity

Laboratorium penelitian

Memberikan informasi kepada peserta workshop

Aula workshop

Area outdoor

Ahli konstruksi

Bekerja sama dengan ahli arsitektur, senior dan junior arsitek untuk merancang konstruksi

Studio Desain

Memberikan informasi kepada peserta workshop

Aula workshop

Area outdoor

Senior arsitek Membantu para ahli untuk merancang desain bambu

Studio Desain

Junior arsitek Memberikan informasi kepada peserta workshop

Aula workshop

Area outdoor

Pengelola workshop furniture

Penanggung jawab

workshop arsitektur

Membuat jadwal kegiatan workshop arsitektur

R. Kerja pengelola umum

Memberikan informasi kepada peserta workshop

Aula workshop

Area outdoor

Kepala bidang workshop furniture

Mengelola dan mengawasi keseluruhan kegiatan dan fasilitas workshop furniture

R. Kerja pengelola umum

Staff sarana-prasarana

Mengelola alat dan bahan Gudang

Menyimpan dan merawat hasil workshop furniture

R. Pameran karya

Memelihara kebersihan ruang workshop furniture

Aula workshop

Area outdoor

Seniman Mendesain rancangan karya seni furniture Studio Desain

Memberikan instruksi dan Aula workshop

Page 18: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

100

informasi selama pembuatan

Area outdoor

Ahli finishing Memberikan instruksi dan informasi mengenai finishing furniture

Aula workshop

Area outdoor

Penanggung jawab

workshop furniture

Membuat jadwal kegiatan workshop furniture

R. Kerja pengelola umum

Memberikan informasi kepada peserta workshop

Aula workshop

Area outdoor

Tabel 3.6 Aktivitas Pengelola

Sumber :Analisis pribadi, 2017

3. Pendekatan Jumlah Pelaku

4.a. Pengunjung

Berdasarkan data wawancara terhadap studi

banding Akademi Bambu Nusantara, maka peserta

workshop Pusat Workshop Kreasi Bambudalam cakupan

Provinsi Jawa Tengah berasal dari :

Mahasiswa arsitektur / teknik sipil / biologi

Peserta workshop dari kalangan mahasiswa

berasal dari mahasiswa arsitektur dan teknik sipil

yang akan mempelajari konstruksidan arsitektur

bambu, mahasiswa seni dan kriya akan

mempelajari konstruksi furniture atau kreasi

kerajinan tangan dari bambu serta mahasiswa

biologi yang akan mempelajari pembudidayaan

tanaman bambu.

Page 19: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

101

Berdasarkan data penerimaan mahasiswa

baru arsitektur Universitas Katolik Soegijapranata

tahun 2016 berjumlah 189 orang dan diasumsikan

25% melakukan workshop di Pusat Workshop

Kreasi Bambu pada setiap tahunnya.

Peserta workshop = 25% x 189 orang = 47

orang.

Terdapat 45 kali kunjungan periodik dari

mahasiswa di Jawa Tengah dalam satu tahun.

1. Mahasiswa arsitektur Universitas 17

Agustus 1945 Semarang

2. Mahasiswa teknik sipil universitas 17

Agustus 1945 Semarang

3. Mahasiswa teknik sipil Universitas Darul

Ulum Islamic Center Sudirman

4. Mahasiswa arsitektur Universitas

Diponegoro Semarang

5. Mahasiswa teknik sipil Universitas

Diponegoro Semarang

6. Mahasiswa teknik perencanaan sungai

dan pantai Universitas Diponegoro

Semarang

Page 20: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

102

7. Mahasiswa biologi Universitas Diponegoro

Semarang

8. Mahasiswa teknik sipil Universitas Islam

Sultan Agung

9. Mahasiswa teknik lingkungan Universitas

Islam Sultan Agung

10. Mahasiswa arsitektur Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang

11. Mahasiswa teknik sipil Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang

12. Mahasiswa teknik sipil Universitas

Pandanaran

13. Mahasiswa teknik lingkungan Universitas

Pandanaran

14. Mahasiswa arsitektur Universitas

Pandanaran

15. Mahasiswa teknik sipil Universitas

Semarang

16. Mahasiswa teknik konstruksi sipil

Politeknik Negeri Semarang

17. Mahasiswa arsitektur Universitas Negeri

Semarang

Page 21: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

103

18. Mahasiswa teknik sipil Universitas

Sebelas Maret Solo

19. Mahasiswa arsitektur Universitas Sebelas

Maret Solo

20. Mahasiswa kriya seni Universitas Sebelas

Maret

21. Mahasiswa biologi Universitas Sebelas

Maret

22. Mahasiswa biologi Universitas Setia Budi

Surakarta

23. Mahasiswa arsitektur Universitas Tunas

Pembangunan

24. Mahasiswa teknik sipil Universitas Tunas

Pembangunan

25. Mahasiswa seni rupa murni Universitas

Sebelas Maret

26. Mahasiswa teknik sipil Universitas

Veteran Bangun Nusantara

27. Mahasiswa arsitektur Universitas

Muhammadiyah Surakarta

28. Mahasiswa teknik sipil Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Page 22: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

104

29. Mahasiswa arsitektur Universitas Sains Al

Qur’an

30. Mahasiswa teknik sipil Universitas Sains

Al Qur’an

31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni

Indonesia Yogyakarta

32. Mahasiswa kriya seni Institut Seni

Indonesia Yogyakarta

33. Mahasiswa teknil sipil Universitas Widya

Dharma Klaten

34. Mahasiswa teknik sipil Sekolah Tinggi

Teknologi Ronggolawe Cepu

35. Mahasiswa teknil sipil Universitas Sultan

Fatah Demak

36. Mahasiswa arsitektur Universitas Sultan

Fatah Demak

37. Mahasiswa teknik lingkungan Akademi

Teknik Tirta Wiyata Magelang

38. Mahasiswa teknik lingkungan Politeknik

Muhammadiyah Magelang

39. Mahasiswa biologi Universitas Jenderal

Soedirman

Page 23: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

105

40. Mahasiswa teknik sipil Universitas

Jenderal Soedirman

41. Mahasiswa biologi Universitas Kristen

Satya Wacana Salatiga

SMK teknik / gambar pembangunan

Peserta workshop dari kalangan siswa SMK

akan terlibat dalam pembelajaran konstruksi

arsitektur bambu.

Data kuota pendaftaran siswa baru SMKN 7

Semarang berjumlah 120siswa dan terbagi dalam

3 kelas diasumsikan seluruh siswa melakukan

workshop pada Pusat Workshop Kreasi Bambu

yang terbagi dalam 3 kali kunjungan (berdasarkan

kelas).

Peserta workshop sekali kunjungan = 120

orang : 3kelas = 40 siswa.

1. SMKN 3 Semarang jurusan teknik gambar

bangunan

2. SMKN 4 Semarang jurusan teknik gambar

bangunan

3. SMKN 5 Semarang jurusan teknik gambar

bangunan

Page 24: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

106

4. SMKN 7 Semarang jurusan teknik gambar

bangunan

Kerja sama dan acara tahunan

Secara tahunan, Pusat Workshop Kreasi

Bambu mengadakan acara yang bekerjasama

dengan pihak-pihak terkait dan aktif mengadakan

seminar, workshop dan pameran.

Peserta workshop sekali kunjungan=±50

orang.

Peserta seminar dan pameran per hari =

±200 orang.

1. Kerjasama Ikatan Arsitektur Indonesia

(IAI) Jawa Tengah

2. Kerjasama Komunitas Arsitektur

Semarang (KAS)

3. Kerjasama Mahasiswa Arsitektur

Indonesia (MAI) Jawa Tengah

4. Kerjasama Forum Mahasiswa Arsitektur

Jawa Tengah (OMAH)

5. Kerjasama Arsitek Komunitas Yogyakarta

(Arkomjogja)

6. Kerjasama Komunitas Desain Arsitektur

Surakarta

Page 25: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

107

7. Kerjasama Lembaga Pendidikan Seni

Nusantara (LPSN)

8. Kerjasama Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Jawa Tengah

9. Kerjasama Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Semarang

10. Kerjasama Lembaga Penelitian

Pengembangan dan Pemberdayaan (LP3)

Global Green Indonesia

11. Kerjasama UMKM Kerajinan Bambu

12. Acara Bamboo Biennale

13. Acara Pesona Bakti Ambarawa 23-24 Juli

2016

14. Acara Ambarawa Expo Agustus 2015

15. Acara Pentas Seni dan Budaya 14 Mei

2015

16. Acara Pekan Arsitektur 22-26 November

2016

17. Acara Hari Bambu Nasional 26 November

18. Acara Hari Bambu Dunia 5 Oktober

19. Acara Jateng Art Festival 6-7 Desember

2014

Page 26: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

108

Berdasarkan peserta workshop :

Tabel 3.7Peserta Workshop Sumber :Analisis pribadi, 2017

Maka peserta workshop dalam sekali

kegiatan adalan 50 orang dan untuk kegiatan

seminar dan pameran memiliki kapasitas

pengunjung 200 orang.

4.b. Pengelola

Jenis kegiatan

Pelaku Jumlah

Pengelolaan umum

Direktur utama 1

Manager kawasan 1

Sekretariat 1

Staff keuangan 2

Staff administrasi dan personalia

2

Staff sarana-prasarana 8

Staff keamanan 4

Penjaga kantin 10

Humas 3

Pengelola workshop budidaya tanaman bambu

Kepala bidang workshop budidaya

1

Staff sarana prasarana 3

Ahli pembibitan, pembudidayaan dan konservasi bambu

1

Ahli biologi 1

Ahli taksonomi 1

Page 27: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

109

Ahli kultur jaringan 1

Penanggung jawab workshop budidaya

2

Pengelola workshop

pengawetan bambu

Kepala bidang workshop pengawetan bambu

1

Staff sarana-prasarana 3

Ahli pengawetan dan pest control

1

Penanggung jawab workshop pengawetan bambu

2

Pengelola workshop arsitektur

Kepala bidang workshop arsitektur

1

Staff sarana-prasarana 4

Ahli arsitektur 2

Ahli laminasi bambu 1

Pengelola workshop arsitektur

Ahli tensegrity 2

Ahli konstruksi 1

Senior arsitek 1

Junior arsitek 3

Penanggung jawab workshop arsitektur

4

Pengelola workshop furniture

Kepala bidang workshop furniture

1

Staff sarana-prasarana 3

Seniman 2

Ahli finishing 2

Penanggung jawab workshop furniture

4

Total jumlah pelaku 80

Tabel 3.8 Jumlah Pengelola Sumber : Analisis pribadi, 2017

Page 28: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

110

4. Pola Kegiatan

5.a. Pola Kegiatan Pengunjung

Pola kegiatan pengunjung umum

Skema 3.1 Pola Kegiatan Pengunjung Umum Sumber :Analisis pribadi, 2017

Pola kegiatan peserta workshop

Skema 3.2 Pola Kegiatan Peserta Workshop Sumber :Analisis pribadi, 2017

Datang Parkir Registrasi Melihat-lihat Kegiatan Service Pulang

Jenis Tanaman

Bambu

Pameran

Kolam Pengawetan Bambu

Kegiatan Workshop

Makan Minum

Beribadah

BAB/BAK

Datang Parkir Registrasi Workshop Kegiatan Service Pulang

Furniture

Arsitektur

Budidaya Tanaman

Bambu

Pengawetan Bambu

Makan Minum

Beribadah

BAB/BAK

Page 29: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

111

5.b. Pola Kegiatan Pengelola

Pola kegiatan pengelola umum

Skema 3.3 Pola Kegiatan Pengelola Umum Sumber :Analisis pribadi, 2017

Pola kegiatan pengelola workshop budidaya

tanaman bambu

Skema 3.4 Pola Kegiatan Pengelola Workshop Budidaya Sumber :Analisis pribadi, 2017

Datang Parkir Absensi Bekerja Kegiatan Service Pulang

Publikasi

Rapat

Mengatur aktivitas

workshop

Mengatur keuangan & administrasi

Makan Minum

Beribadah

BAB/BAK

Workshop Budidaya

Penelitian

Pembudidayaan Kultur Jaringan

Mendata jenis tanaman bambu

Datang Parkir Absensi Kegiatan Service Pulang

Makan Minum

Beribadah

BAB/BAK

Briefing

Page 30: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

112

Pola kegiatan pengelola workshop pengawetan

bambu

Skema 3.5 Pola Kegiatan Pengelola Workshop Pengawetan Sumber :Analisis pribadi, 2017

Pola kegiatan pengelola workshop arsitektur

Skema 3.6 Pola Kegiatan Pengelola Workshop Arsitektur Sumber :Analisis pribadi, 2017

Datang Parkir Absensi Workshop

Pengawetan

Kegiatan Service Pulang

Penelitian

Pengawetan secara alami

Pengawetan dengan mesin

Makan Minum

Beribadah

BAB/BAK

Briefing

Datang Parkir Absensi Workshop Arsitektur

Kegiatan Service Pulang

Menciptakan desain

bangunan bambu

Laminasi Bambu

Tensegrity Bambu

Makan Minum

Beribadah

BAB/BAK

Briefing

Pameran Karya

Page 31: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

113

Pengelola workshop furniture

Skema 3.7 Pola Kegiatan Pengelola Workshop Furniture Sumber :Analisis pribadi, 2017

5. Operasional Pusat Workshop Kreasi Bambu

3.a. Pengunjung

Kegiatan untuk pengunjung umum maupun

workshop pada hari Senin – Sabtu pukul 08.00 – 17.00

WIB.

Jadwal kegiatan pada Pusat Workshop Kreasi

Bambu adalah :

Jadwal kegiatan workshop dalam seminggu

Hari Waktu Kegiatan

Senin 08.00 - 17.00 WIB Workshop Budidaya

Selasa 08.00 - 17.00 WIB Workshop Pengawetan

Rabu 08.00 - 17.00 WIB

Workshop Arsitektur / Workshop Furniture

Kamis 08.00 - 17.00 WIB

Jumat 08.00 - 17.00 WIB

Sabtu 08.00 - 17.00 WIB

Tabel 3.9Jadwal Kegiatan Workshop Seminggu Sumber :Analisis pribadi, 2017

Datang Parkir Absensi Workshop Furniture

Kegiatan Service Pulang

Menciptakan desain

furniture bambu

Finishing bambu

Pameran Karya

Makan Minum

Beribadah

BAB/BAK

Briefing

Page 32: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

114

Waktu pembibitan bambu pada daerah kering, awal

musim hujan adalah masa terbaik, sedangkan pada

daerah yang tersedia cukup air, pembibitan bambu

dapat dilakukan kapan saja.

Waktu memotong bambu yang benar adalah subuh

pada saat bulan tua (pada seperempat terakhir

sebelum bulan gelap) karena batang bambu pada

waktu itu paling kering. Masa pemotongan tiap jenis

bambu terlampir.

Jadwal kegiatan workshop dalam tahun 2017

Page 33: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

115

Tabel 3.10Jadwal Kegiatan Workshop Tahunan Sumber :Analisis pribadi, 2017

3.b. Pengelola

Kegiatan kerja pengelola Pusat Workshop Kreasi

Bambu pada hari Senin pukul 07.00 – 18.00 WIB

dan hari Sabtu pukul 07.00 – 18.00 WIB.

Kegiatan rapat dilakukan selama jam kerja dan jika

dilakukan di luar jam kerja dengan ijin dari manager

kawasan dan bagian keamanan.

3.c. Service

Kegiatan keamanan dan ketertiban di area Pusat

Workshop Kreasi Bambu dilakukan 7 x 24 jam

dengan system pembagian shift.

Kegiatan kebersihan ruang dan area oleh staff

sarana prasarana dilakukan saat, sebelum dan

sesudah jam kerja Pusat Workshop Kreasi Bambu.

Perawatan mesin produksi bambu dan kontrol MEE

dilakukan setiap hari secara berkala.

Page 34: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

116

3.1.2. Studi Fasilitas

1. Kebutuhan Ruang

Page 35: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

117

Tabel 3.11Kebutuhan Ruang Pengelola Umum Sumber :Analisis pribadi, 2017

Page 36: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

118

Page 37: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

119

Page 38: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

120

Tabel 3.12Kebutuhan Ruang Pengelola Workshop Budidaya Sumber :Analisis pribadi, 2017

Page 39: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

121

Tabel 3.13Kebutuhan Ruang Pengelola Workshop Pengawetan Bambu Sumber :Analisis pribadi, 2017

Page 40: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

122

Page 41: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

123

Page 42: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

124

Tabel 3.14Kebutuhan Ruang Pengelola Workshop Arsitektur Sumber :Analisis pribadi, 2017

Page 43: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

125

Tabel 3.15Kebutuhan Ruang Pengelola Workshop Furniture Sumber :Analisis pribadi, 2017

Page 44: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

126

Page 45: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

127

Tabel 3.16Kebutuhan Ruang Pengunjung Sumber :Analisis pribadi, 2017

Jadi ruang yang dibuthkan berdasarkan analisis kebutuhan ruang adalah :

Tabel 3.17Total Kebutuhan Ruang Sumber :Analisis pribadi, 2017

2. Persyaratan Ruang

Berdasarkan studi kebutuhan ruang diatas, maka kriteria

ruang yang akan direncanakan memiliki persyaratan :

Page 46: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

128

Tabel 3.18Analisis Persyaratan Ruang Sumber :Analisis pribadi, 2017

Page 47: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

129

3. Pola Hubungan Ruang

2.a. Pola Hubungan Ruang Makro

Skema 3.8 Pola Hubungan Ruang Utama Sumber :Analisis pribadi, 2017

Pintu Masuk

Resepsionis

Aula Workshop

R. Direktur

R. Manager

R. Kepala Bidang

Workshop

R. Kerja Staff

Studio Desain

Area Outdoor

Lab. Penelitian

Taman Budidaya Tanaman Bambu

R. Produksi Bambu

R. Pengawetan Bambu

R. Penyimpanan Bambu

R. Pameran Karya

Homestay

R. Istirahat Kantin

Pintu Keluar

Toilet Musholla

Page 48: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

130

2.b. Pola Hubungan Ruang Mikro

Pengelola utama

Skema 3.9 Pola Hubungan Ruang Pengelola Utama Sumber :Analisis pribadi, 2017

Pintu Masuk

Resepsionis

Aula Workshop R. Direktur

R. Manager

R. Kerja Staff

R. Rapat

Pintu Keluar

Resepsionis

R. Pameran Karya

R. Istirahat Kantin

Toilet Musholla

Page 49: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

131

2.c. Pengelola workshop budidaya tanaman bambu

Skema 3.10 Pola Hubungan Ruang Pengelola Workshop Budidaya

Sumber :Analisis pribadi, 2017

2.d. Pengelola workshop pengawetan bambu

Skema 3.11 Pola Hubungan Ruang Pengelola Workshop Pengawetan Bambu Sumber :Analisis pribadi, 2017

Pintu Masuk

Resepsionis

Aula Workshop

Area Outdoor

Lab. Penelitian

R. Kepala Bidang

Workshop

R. Penyimpanan Bambu

Gudang

Pintu Keluar

Aula Workshop

Taman Budidaya

Tanaman Bambu

R. Istirahat Kantin

Toilet Musholla

Pintu Masuk

Resepsionis

Aula Workshop

Area Outdoor

Lab. Penelitian

R. Kepala Bidang

Workshop

R. Penyimpanan Bambu

Gudang

Pintu Keluar

Aula Workshop

R. Pengawetan Bambu

R. Istirahat Kantin

Toilet Musholla

R. Produksi Bambu

Page 50: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

132

2.e. Pengelola workshop arsitektur

Skema 3.12 Pola Hubungan Ruang Pengelola Workshop Arsitektur Sumber :Analisis pribadi, 2017

2.f. Pengelola workshop furniture

Skema 3.13 Pola Hubungan Ruang Pengelola Workshop Furniture

Sumber :Analisis pribadi, 2017

Pintu Masuk

Resepsionis

Aula Workshop

Area Outdoor

Lab. Penelitian

R. Kepala Bidang

Workshop

R. Pameran Karya

R. Diskusi

Pintu Keluar

Aula Workshop

R. Produksi Bambu

R. Istirahat Kantin

Toilet Musholla

Studio Desain

R. Penyimpanan Bambu

R. Pengawetan Bambu

Pintu Masuk

Resepsionis

Aula Workshop Area Outdoor

Lab. Penelitian

R. Kepala Bidang

Workshop

R. Pameran Karya

R. Diskusi

Pintu Keluar

Aula Workshop

R. Produksi Bambu

R. Istirahat Kantin

Toilet Musholla

Studio Desain

R. Penyimpanan Bambu

Page 51: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

133

2.g. Pengunjung umum

Skema 3.14 Pola Hubungan Ruang Pengunjung Umum Sumber :Analisis pribadi, 2017

2.h. Peserta workshop

Pintu Masuk

Resepsionis

Aula Workshop

Area Outdoor

R. Pameran Karya

Taman Budidaya tanaman Bambu

Pintu Keluar

Aula Workshop

R. Produksi Bambu

R. Istirahat Kantin

Toilet Musholla

Studio Desain

R. Penyimpanan Bambu

R. Pengawetan Bambu

Pintu Masuk

Resepsionis

Aula Workshop

Area Outdoor

R. Pameran Karya

Taman Budidaya tanaman Bambu

Pintu Keluar

Aula Workshop R. Produksi Bambu

R. Istirahat Kantin

Toilet Musholla

Studio Desain

R. Penyimpanan Bambu

R. Pengawetan Bambu

Homestay

R. Diskusi

Skema 3.15 Pola Hubungan Ruang Peserta Workshop Sumber : Analisis pribadi, 2017

Page 52: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

134

4. Studi Fasilitas Indoor / Outdoor

Page 53: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

135

Page 54: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

136

Tabel 3.19 Studi Fasilitas Ruang Sumber :Analisis pribadi, 2017

3.1.3. Studi Ruang Khusus

Studi ruang khusus merupakan perhitungan besaran

ruang yang dianggap perlu analisa lebih khusus dikarenakan

tidak ada referensi yang sesuai.

Studi ruang khusus pada Pusat Workshop Kreasi

Bambu adalah fasilitas utama berupa aula workshop dan

ruang diskusi serta ruang produksi bambu yang terdiri dari

mesin-mesin pengolah bambu yang membutuhkan

perhitungan dimensi.

AULA WORKSHOP ARSITEKTUR

Ruang Perabot Buah Ukuran Luas/item

Aula

workshop

Meja 4 2,5x1 10m2

Kursi 200 0,5x0,5 50 m2

Total 60 m2

Page 55: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

137

Sirkulasi 450% 270 m2

Total 330 m2

Tabel 3.20 Studi Ruang Khusus Aula Workshop Arsitektur

Sumber :Analisis pribadi, 2017

AULA WORKSHOP FURNITURE

Ruang Perabot Buah Ukuran Luas/item

Aula

workshop

Meja 2 2,5x1 5m2

Kursi 100 0,5x0,5 25 m2

Total 30 m2

Sirkulasi 450% 135 m2

Total 165 m2

Tabel 3.21Studi Ruang Khusus Aula Workshop Furniture

Sumber :Analisis pribadi, 2017

RUANG DISKUSI

Ruang Perabot Buah Ukuran Luas/item

R.

Diskusi

Meja 5 2,5x1 12,5m2

Kursi 25 0,5x0,5 6,25m2

Total 18,5m2

Sirkulasi 180% 33,3m2

Total 51,8m2

Tabel 3.22 Studi Ruang Khusus Ruang Diskusi

Sumber :Analisis pribadi, 2016

Page 56: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

138

RUANG PRODUKSI BAMBU

Ruang Perabot Buah Ukuran Luas/item

R.

Produksi

Bambu

Rak penyimpanan alat 2 1,5x0,6 1,8m2

Meja 2 2,5x1 5m2

Kursi 4 0,5x0,5 1m2

Mesin pemotong bambu 1 1,2x0,5 0,6m2

Mesin pembelah bambu

(otomatis)

1 4,25x0,9 3,825m2

Mesin pembelah bambu

(manual)

1 0,6x0,7 0,42m2

Mesin irat penipis bambu 1 0,65x0,55 0,3575m2

Mesin pembulat / serut

tanpa ruas

1 0,85x0,95 0,8075m2

Mesin pemotong lidi bambu 1 0,6x0,7 0,42m2

Mesin poles lidi bambu 1 1,35x0,75 1,0125m2

Mesin peruncing bambu

tusuk sate

1 1,35x0,75 1,0125m2

Mesin peruncing bambu

sumpit

1 1,1x0,6 0,66m2

Mesin anyaman bambu 1 0,75x0,65 0,4875m2

Total 19,09m2

Sirkulasi 300% 57,27 m2

Total 76,36m2

Tabel 3.23 Studi Ruang Khusus Ruang Produksi Bambu Sumber : Analisis pribadi, 2017

Page 57: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

139

Bentuk Perabot dan Denah Studi Ruang Khusus

Gambar 3.1 SRK Aula Workshop Arsitektur Sumber : Pribadi

Gambar 3.2 SRK Aula Workshop Furniture Sumber : Pribadi

Gambar 3.3 SRK Ruang Diskusi Sumber : Pribadi

Page 58: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

140

Gambar 3.4 SRK Ruang Produksi Bambu Sumber : Pribadi

3.1.4. Studi Kebutuhan Luas Bangunan dan Lahan

Kebutuhan luas bangunan, kapasitas, jumlah, besaran

ruang dan lahan yang dibutuhkan perancangan Pusat

Workshop Kreasi Bambu berdasarkan pada :

SRK : Studi Ruang Khusus

SR : Studi Ruang

NAD : Neufert Architect Data Jilid 1 dan 2

O : Observasi

Berdasarkan Time Saver Standart for Building Types

2nd Edition, sirkulasi pada kebutuhan ruang terdiri atas :

5% - 10% : Sirkulasi minimum

20% : Kebutuhan akan keleluasaan sirkulasi

30% : Kenyamanan fisik

Page 59: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

141

40% : Kenyamanan psikologis

50% : Sirkulasi sesuai dengan spesifik kegiatan

70-100% : Sirkulasi dengan banyak kegiatan

AREA UTAMA

Nama

Ruang Kapasitas Analisis Besaran

Jumlah

Ruang Sirkulasi

Luas

Ruang Sumber

Aula

workshop

arsitektur

200 Meja @2,5m2 (4)→ 10m2

Kursi @0,25m2 (200) 50m2

1 450% 330 m2 SRK

Aula

workshop

furniture

100 Meja @2,5m2 (2)→ 10m2

Kursi @0,25m2 (100) 25m2

1 450% 165 m2 SRK

Ruang

Diskusi

25 Kursi @0,25m2 (200)→ 50m2 2 180% 51,8

m2

SRK

Kursi @0,25m2 (25)→ 6,25m2

Ruang

Produksi

Bambu

25 Rak @0,9m2 (2)→1,8m2 1 300% 76,36

m2

SRK

Meja @2,5m2 (2)→ 5m2

Kursi @0,25m2(4)→ 1m2

Mesin pemotong → 0,6m2

Mesin pembelah otomatis → 3,825m2

Mesin pembelah manual → 0,42m2

Mesin irat bambu → 0,3575m2

Mesin pembulat → 0,8075m2

Mesin pemotong lidi → 0,42m2

Page 60: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

142

Mesin poles lidi → 1,0125m2

Mesin peruncing tusuk → 1,0125m2

Mesin peruncing sumpit → 0,66m2

Mesin anyam → 0,4875m2

TOTAL KESELURUHAN 623,1 m2

Tabel 3.24 Kebutuhan Ruang Area Utama

Sumber :Analisis pribadi, 2017

AREA PENUNJANG

Nama Ruang Kapasitas Analisis Besaran Jumlah

Ruang Sirkulasi

Luas

Ruang Sumber

Resepsionis 2 Meja resepsionis → 0,7m2 1 160% 3,75 m2 SR

Kursi @0,25m2 (2)→ 0,5m2

R. Pameran

Karya

200 Display box @1,6m2 (10)→16m2 1 220% 147,2 m2 SR

Area display @6m2 (5)→30m2

Laboratorium

penelitian

15 Meja @2m2 (2)→ 4m2 4 190% 60,8 m2 SR

Kursi @0,25m2 (4)→ 1m2

Meja komputer @0,6m2

(2)→1,2m2

Rak @0,9m2 (2)→1,8m2

Taman

budidaya

tanaman

bambu

200 Area bibit @1,485m2

(6)→8,91m2

1 260% 168,7 m2

SR

Area taman bambu @2,53m2

(15)→37,95m2

Page 61: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

143

R.

Penyimpanan

bambu

90m2 2 50% 135 m2 SR

Area outdoor Kolam pengawetan bambu →

90m2

2 100% 180 m2 SR

R.

Pengawetan

bambu

15 Rak →0,9m2 1 150% 16,5 m2 SR

Meja @2,5m2 (1)→ 2,5m2

Kursi @0,25m2 (2)→ 0,5m2

Mesin Boucherie → 1,0125m2

Studio desain 12 Meja @2,5m2 (6)→ 15m2 1 120% 48 m2 SR

Kursi @0,25m2 (16)→ 4m2

Rak @0,9m2 (2)→1,8m2

Meja komputer @0,6m2

(2)→1,2m2

Homestay 2 Kursi 0,25 m2 15 120% 315,7 m2 NAD

Kasur @2,4 m2 (2)4,8 m2

Meja 0,6m2

Nakas @0,24 m2 (2) 0,48 m2

Rak sepatu 0,32 m2

Meja TV 0,08 m2

Lemari 0,32 m2

Kamar mandi (1) 3 m2

Kantin 74 Meja @0,36m2 (64)→ 23,04m2 1 100% 129,76m2 SR

Page 62: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

144

Kursi @0,16m2 (74)→ 11,84m2

Pantry @6m2 (5) →30m2

TOTAL KESELURUHAN 1.205,41 m2

Tabel 3.25 Kebutuhan Ruang Area Penunjang

Sumber :Analisis pribadi, 2017

AREA PENGELOLA

Nama

Ruang Kapasitas Analisis Besaran

Jumlah

Ruang Sirkulasi

Luas

Ruang Sumber

R. Rapat 20 Meja @0,742m2 (20)→14.84m2 1 20% 110,88

m2

NAD

Kursi @0,25m2 (20)→ 5m2

Meja LCD → 0,34 m2

R.

Direktur

1 Meja 0,98m2 1 190% 6 m2 NAD

Kursi → 0,25m2

Meja printer 0,28m2

Lemari → 0,6m2

R.

Manager

1 Meja → 0,98m2 1 190% 6 m2 NAD

Kursi → 0,25m2

Meja printer 0,28m2

Lemari → 0,6m2

R. Kerja

kepala

bidang

1 Meja → 0,98m2 4 190% 24 m2 NAD

Kursi → 0,25m2

Lemari → 0,6m2

Meja printer 0,28m2

Page 63: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

145

R. Kerja

Staff

26 Meja @0,7m2 (26)→ 18,2m2 1 185% 88 m2 NAD

Kursi @0,25m2 (26)→ 6,5m2

Lemari @0,6 m2 (7)→ 4,2m2

Meja komputer@0,28m2 (7)

→1,96m2

R. Tamu 4 Meja → 0,9m2 1 80% 8 m2 SR

Sofa @0,9m2 (4)→ 3,6m2

R. Arsip Lemari @0,6 m2 (4)→ 2,4m2 1 160% 6,24 m2 SR

R.

Istirahat

12 Meja @0,36m2 (12)→ 4,32m2 1 80% 17,49 m2 SR

Kursi @0,25m2 (12)→ 3m2

Lemari @0,6 m2 (4)→ 2,4m2

TOTAL KESELURUHAN 266,61 m2

AREA SERVIS

Nama Ruang

Kapasitas Analisis Besaran Jumlah Ruang

Sirkulasi Luas

Ruang Sumber

Musholla 10 Sajadah @1,14 (40) 45,6m2

Gudang 4,5m2

Mihrab 9,6m2

R. Sound 3m2

Toilet @2,25m2 (2) 4,5m2

R. Wudhu @6m2 (2) 12m2

1 15% 91 m2 SR

Toilet Pria 16 Wastafel @0,24m2(3) → 2 230% 62,7 m2 NAD

Tabel 3.26 Kebutuhan Ruang Area Pengelola Sumber : Analisis pribadi, 2017

Page 64: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

146

0,72m2

Toilet @1,5m2 (7)→ 3,5m2

Toilet disabilities 4m2

Urinoir @0,16m2 (8)→ 1,28m2

Toilet

Wanita

10 Wastafel @0,24m2(10) →

2,4m2

2 80% 72 m2

NAD

Toilet @1,5m2 (9)→ 13,5m2

Toilet disabilities 4m2

Janitor 2 Lemari @0,6m2 (2) → 1,2 m2 5 150% 15 m2 SR

Gudang Kursi lipat @0,075m2

(200)15m2

Lemari @0,6m2 (4)2,4m2

1 40% 25 m2 SR

R. Pompa 2 Pompa9m2

Ground tank12m2

Roof tank 4m2

1 20% 30 m2 NAD

R. Genset 2 Mesin genset → 2,928 m2 1 210% 9 m2 SR

Pos jaga 2 Meja → 0,72m2 2 150% 3 m2 NAD

Kursi @0,25m2 (2)→ 0,5m2

R. CCTV 1 Meja→ 1,2m2 1 80% 3 m2 SR

Kursi @0,25m2 (2)→ 0,5m2

TOTAL KESELURUHAN 310,7 m2

Tabel 3.27 Kebutuhan Ruang Area Servis

Sumber :Analisis pribadi, 2017

Page 65: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

147

Luas Bangunan (LB) = (Luas area utama + Penunjang +

Pengelola + Servis) + Sirkulasi 50%

LB = 2.405,82 m2 + 1.202,91 m2

LB = 3.608,73 m2

KEBUTUHAN AREA PARKIR KENDARAAN

Pengelola

Jumlah Pengelola : 80 orang/hari

Motor (50%) : 40 orang (80%) 32motor

Mobil (25%) : 20 orang (80%) 16mobil

Kendaraan umum (25%): 20 orang

Pengunjung

Jumlah pengunjung :

Peserta workshop : 25 orang

Pameran dan seminar : 200 orang

Pengunjung umum : 25 orang

Total : 250 orang

Mobil (30%) : 75 orang 27 mobil

4 penumpang (50%) : 9 mobil

2 penumpang (50%) : 18 mobil

Motor (50%) : 125 orang (80%) 100 motor

Kendaraan umum (5%) : 12 orang (50%)

Bus (15%) : 37 orang (100%) 1 bus

Page 66: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

148

Total Kebutuhan Parkir Kendaraan

Mobil (NAD) (43 x 10m2) : 590 m2

Motor (NAD) (132 x 2,2m2) : 255,2 m2

Bus (NAD) (1x30m2) : 30 m2

Total Luas Lahan Parkir

875,2 m2 + sirkulasi 100% = 1.750 m2

3.1.5. Studi Citra Arsitektural

Penggunaan material bambu sebagai bahan material

utama berguna untuk menunjukkan fungsi dan kegunaannya

sebagai pusat workshop kreasi bambu sehingga citra

arsitektural dapat dilihat dari fungsi bangunan untuk pusat

workshop kreasi bambu dan terlihat citra visual bangunan

bambu.

Dari segi arsitektural, bangunan menggunakan material

utama dari bambu tradisional dikarenakan terletak pada

daerah yang masih memiliki kebudayaan yang tinggi

sehingga perlu mengangkat ciri dan konteks citra

lingkungannya.

Beberapa hal mendasar yang diperlukan untuk

menunjukkan citra arsitektural bangunan Pusat Workshop

Kreasi Bambu :

Pencahayaan alami yang cukup

Page 67: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

149

Penghawaan alami yang nyaman

Landscape pada area terbuka

Tatahan hubungan yang sesuai kegiatan

workshop

Suasana arsitektur bambu

Tema bangunan yang ingin di terapkan

Detail dan estetika untuk mendukung arsitektur

bangunan

3.2. Analisa Pendekatan Sistem Bangunan

3.2.1. Studi Sistem Struktur dan Enclosure

Dalam projek Pusato WorkshopKreasi Bambu, sistem

struktur yang direncanakan tidak hanya berdasarkan

kebutuhan ruang tetapi juga terkait dengan penggunaan

material bambu sebagai material utama penyusun bangunan

sehingga bangunan yang sesuai dengan kebutuhan ruang

tetap kuat dan memiliki nilai estetika dengan menggunakan

material bambu.

a. Studi Sistem Struktur

a.1. Kriteria Struktur Bangunan

Strenght, struktur bambu harus memiliki kekuatan

dalam memikul beban bangunan.

Page 68: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

150

Stability, struktur bambu saling mendukung agar

bangunan dapat berdiri stabil.

Serviceability, struktur bambu harus dapat melayani

kegiatan didalamnya.

Safety, kriteria struktur yang aman terhadap beban

yang direncanakan.

Durability, kriteria keawetan bambu sebagai bahan

struktur yang tahan lama.

a.2. Pemilihan Struktur

Pemilihan struktur pada Pusat Workshop Kreasi

Bambu dengan menggunakan struktur rangka bambu

yang efisien dengan penurunan tanah, tahan gempa dan

tekanan horisontal terhadap angin.

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI)

8020:2014 Kegunaan Bambu, jenis bambu yang akan

digunakan untuk bangunan adalah :

Bambu Petung / Betung (Dendrocalamus

asper)

Bambu Hitam / Wulung (Gigantochloa

atroviolacea)

Bambu Apus / Tali (Gigantochloa apus)

Bambu Gombong / Andong (Gigantochloa

pseudoarundinacea)

Page 69: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

151

Bambu Ater (Gigantochloa atter)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait

pemilihan bambu sebagai material penyusun struktur

bangunan1 :

Bambu tanpa pengawetan mudah membusuk

dan diserang oleh serangga dan cendawan,

terutama jika berhubungan dengan kelembaban

tanah.

Sesudah bambu ditebang, batang dalam waktu

singkat dapat diserang seranga jika tidak

diawetkan langsung.

Dalam keadaan kering bambu sangat rentan

terhadap kebakaran dan membutuhkan

perawatan khusus.

Kekuatan dan daya tahan bambu memudar

seturut umurnya.

Jangan menggunakan paku baja sebagai alat

sambungan bambu, tetapi gunakan pasak

kayu/bambu serta pengikatan.

Jangan menggunakan bambu yang sudah retak

atau sudah terserang oleh serangga.

Jangan menggunakan bambu yang dipotong di

luar musim yang tepat.

1Frick, Heinz.. Ilmu Konstruksi Bangunan Bambu. Hlmn 32-33

Page 70: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

152

b. Studi Sistem Enclosure

a. Sistem Struktur Pondasi

Pemilihan sistem struktur pondasi untuk Pusat

Workshop Kreasi Bambu didasarkan pada fungsi

bangunan dan daya dukung tanah. Beberapa pilihan

struktur pondasi yang dapat digunakan :

Pondasi setempat

Pondasi setempat biasanya digunakan

pada bangunan dengan kolom, tiang atau

sejenisnya. Contoh penerapannya digunakan

pada umpak pendopo bangunan tradisional

jawa dan pada bangunan yang memiliki

struktur panggung. 2

Gambar 3.5 Pondasi Setempat Sumber :Heinz Frick. 2001 hal 58

Pondasi tiang

Pondasi tiang mengangkat bangunan

diatas bidang permukaan tanah pada tapak

2Frick, Heinz.. Ilmu Konstruksi Bangunan Bambu. Hlmn 58

Page 71: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

153

dengan kemiringan curam dan pada area banjir

secara periodik.

Gambar 3.6Pondasi Tiang Sumber :Francis D. K. Ching. 2008 hal 87

b. Sistem Struktur Plat Lantai dan Penutup Lantai

Sistem konstruksi plat lantai dan penutup lantai

menggunakan material bambu, namun pada ruang

yang basah seperti kamar mandi menggunakan

penutup lantai keramik.

Laminasi bambu

Penutup lantai laminasi bambu

merupakan lantai papan dari bambu yang

sudah di press dan diawetkan menjadi papan.

Warna dan motifnya sudah cukup beragam dan

menarik bila diterapkan dalam ruangan.

Page 72: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

154

Gambar 3.7Papan Laminasi Bambu Sumber :Dokumen Company Profile ABN

Anyaman bambu

Penutup lantai anyaman bambu pada

lantai dasar harus menggunakan batang bambu

dengan diamter 4-6cm dengan sistem penataan

yang rapat dengan penutup lantai anyaman

bambu.

Gambar 3.8Plat Lantai Penutup Lantai Anyaman Bambu

Sumber :Heinz Frick. 2004 hal 45

Kombinasi beton tidak bertulang

Plat lantai bambu dapat dikombinasikan

dengan menggunakan beton tidak bertulang.

Konstruksi pelat lantai bambu-beton

komposit dengan balok batang bambu yang

menerima gaya tarik.3

3Frick, Heinz.. Ilmu Konstruksi Bangunan Bambu. Hlmn 48

Page 73: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

155

a) Balok batang bambu yang menerima

gaya tarik

b) Pelupuh sebagai begisting beton

c) Pipa baja berdiameter kecil yang

menerima gaya geser

d) Pelat beton tidak bertulang yang

menerima gaya tekan

Gambar 3.9Plat Lantai Bambu Kombinasi Beton Tidak Bertulang

Sumber :Heinz Frick. 2004 hal 48

Keramik

Penutup lantai dengan bahan keramik

diaplikasikan pada ruang kamar mandi karena

bambu tidak bisa terus menerus menahan sifat

basah ruangan. Material keramik juga memiliki

berbagai variasi motif dan warna.

Page 74: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

156

Gambar 3.10Motif Lantai Keramik Sumber :http://pintuaby.com/inilah-2-contoh-motif-

keramik-lantai-terunik/#page/

c. Sistem Struktur Dinding sebagai Pelingkup

Bangunan

Pada bangunan konstruksi bambu

menggunakan dinding pelingkup bangunan

bermaterial bambu yang dibuat dengan cara disusun

dan dianyam sehingga menciptakan dinding

pelingkup bangunan yang memberikan estetika atau

menggunakan bukaan tanpa dinding untuk

mengekspose struktur konstuksi bambu itu sendiri.

Dinding anyaman bambu

Dinding anyaman bambu memiliki banyak

model anyaman, namun keseluruhan model

anyaman tidak kedap terhadap percikan air

hujan.4

4Frick, Heinz.. Ilmu Konstruksi Bangunan Bambu. Hlmn 82-83

Page 75: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

157

Gambar 3.11Dinding Anyaman Bambu Sumber :Heinz Frick. 2004 hal 83

Dinding bilah bambu

Dinding bilah bambu merupakan

konstruksi dinding sederhana yang tersusun

atas bambu yang dibelah kemudian disusun

rapat.5

Gambar 3.12 Dinding Bilah Bambu Sumber :Heinz Frick. 2004 hal 81

Terdapat juga dinding yang disusun dari

potongan bambu yang di tata sebagai dinding

dan memberikan kesan estetika yang menarik.

5Frick, Heinz.. Ilmu Konstruksi Bangunan Bambu. Hlmn 81

Page 76: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

158

Gambar 3.13Dinding Potongan Bambu Sumber :http://lppm.unpar.ac.id/wp-

content/uploads/2014/12/Bambu1.jpg

Dinding pelupuh

Dinding pelupuh adalah dinding yang

terbuat dari susunan batang bambu yang

dibelah kemudian dipipihkan sehingga menjadi

pelupuh.

Gambar 3.14Dinding Pelupuh Bambu Sumber :Heinz Frick. 2004 hal 85

Dinding bambu plester komposit

Dinding bambu plester komposit

menggunakan bilah bambu yang tersusun

Page 77: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

159

secara horizontal, kemudian dipaku pada

tiang/kolom bangunan dan di aci menggunakan

semen atau tanah liat. 6

Gambar 3.15 Dinding Bambu Komposit Sumber :Heinz Frick. 2004 hal 85

d. Sistem Struktur Atap

Pada bangunan Pusat Workshop Kreasi Bambu

menggunakan konstruksi atap berbahan material

bambu yang penerapannya dapat menggunakan

konstruksi atap tradisional maupun dikombinasikan

dengan konstruksi atap lain seperti space frame,

kubah atau membran.

Konstruksi atap tradisional

Penggunaan konstruksi atap tradisional

mengikuti bentuk rumah adat kebudayaan

masing-masing daerah.

6Frick, Heinz.. Ilmu Konstruksi Bangunan Bambu. Hlmn 85

Page 78: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

160

Gambar 3.16Konstruksi Atap Sederhana Sumber :data:image/jpeg;base64,/9j/

Konstruksi atap space frame

Penerapan konstruksi space frame

menunjukkan perkembangan teknologi

konstruksi sudah lebih tinggi, sehingga

kebutuhan alat sambungan tambahan (baja)

meningkat untuk mengantisipasi gaya tarik

maupun gaya tekan yang ditimbulkan.

Gambar 3.17 Space Frame Bambu Dasar Prisma Segitiga

Sumber :Heinz Frick. 2004 hal 73

Page 79: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

161

Konstruksi atap kubah

Bambu juga dapat digunakan untuk

membuat konstruksi kubah dengan model

sederhana.

Gambar 3.18Kubah Penyangga Jaringan Bilah Bambu

Sumber :Heinz Frick. 2004 hal 76

Konstruksi atap membran

Konstruksi atap bambu juga dapat

sebagai pendukung struktur membran dengan

membentuk bidang lengkung menggunakan

bilah bambu.

Gambar 3.19Membran Bidang Pelana pada Kafe Sumber :Heinz Frick. 2004 hal 76

Page 80: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

162

e. Material Penutup Atap

Penutup atap yang digunakan pada Pusat

Workshop Kreasi Bambu tidak hanya digunakan

sebagai pelindung dan penutup atap tertapi juga

membutuhkan nilai estetika sehingga sesuai dengan

material konstruksi bambu yang digunakan.

Beberapa pilihan penutup atap :

Atap rumbia

Atap rumbia terbuat dari rambut rumbia yang

dirangkai membentuk sisir dan digunakan

sebagai penutup atap dengan daya tahan 3-4

tahun.

Gambar 3.20Penutup Atap Rumbia Sumber :Heinz Frick & Pujo L. Setiawan. 2002. Hal 16

Atap alang-alang

Atap alang-alang mirip dengan rumbia yang

tiap ikat memiliki panjang >70cm dan dilipat

pada sebuah bambu kemudian dijahit lalu ditata

menyisir pada reng.

Page 81: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

163

Gambar 3.21 Penutup Atap Alang-alang Sumber :Heinz Frick & Pujo L. Setiawan. 2002. Hal 17

Atap ijuk

Atap ijuk menggunakan serabut pohon palem

aren. Ijuk dibuat dengan bentuk serabut

memanjang sehelai ±120cm dan Ø6cm.

Helaian ijuk diikat dengan penjepit bilah bambu.

Atap ijuk minimal terdiri dari dua lapisan dan

semakin terjal ijuk akan semakin tahan lama

sekitar 30-80 tahun.

Gambar 3.22 Penutup Atap Ijuk Sumber :Heinz Frick & Pujo L. Setiawan. 2002. Hal 16

Atap sirap bambu

Atap sirap bambu terbuat dari bambu tua yang

berdiameter besar dan masih berwarna hijau.

Page 82: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

164

Bagian bawah bambu dipotong lidah sehingga

sirap dapat diikatkan pada reng bambu.

Gambar 3.23Penutup Atap Sirap Bambu Sumber :Heinz Frick & Pujo L. Setiawan. 2002. Hal 18

3.2.2. Studi Sistem Utilitas

a. Sistem Pencahayaan

a.1. Alami

Pencahayaan alami menggunakan terang langit

yang masuk kedalam bangunan melalui bukaan pada

bangunan. Pemanfaatan terang langit dapat masuk pukul

07.00-16.00 WIB.

Gambar 3.24Posisi Lubang Pencahayaan Alami Sumber :Heinz Frick &FX. Bambang Soeskiyatno. 2007. Hal 31

a.2. Buatan

Pencahayaan buatan akan menggunakan direct

lighting yang langsung menerangi satu objek atau area

Page 83: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

165

tertentu dan indirectlighting yang arah pencahayaan tidak

langsung atau memanfaatkan refleksi dan difusi.

f. Direct lighting

Direct lighting berguna untuk memberikan cahaya

yang langsung menyorot pada satu objek atau area

yang memiliki aktifitas dengan ketelitian tinggi. Direct

lighting digunakan pada ruang pameran karya,

laboratorium penelitian, dll

g. Indirect lighting

Indirect lighting memberikan cahaya yang merata ke

seluruh ruangan. Indirect lighting digunakan pada

ruang pengelola, kantor pengelola, studio desain,

kamar mandi dan ruang istirahat, dll.

Gambar 3.25 Lampu Sorot LED Indoor Sumber

:http://www.butiklampu.com/product .php?category=50&page_number=2

Gambar 3.26 Lampu Sorot LED Spot Sumber : http://www.philips.co.id/c-

p/8718291771043/led-spot

Page 84: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

166

b. Sistem Penghawaan

b.1. Alami

Penghawaan alami memanfaatkan bukaan pada

bangunan sehingga terjadi pergerakan angin di dalam

ruang. Salah satu penggunaan penghawaan alami adalah

dengan menggunakan cross ventilation.

Gambar 3.29Cross Ventilation Sumber

:http://sustainabilityworkshop.autodesk.com/buildings/wind-ventilation/

Gambar 3.27 Lampu Sorot LED Bulb Sumber : http://www.philips.co.id/c-

p/871829118902200/led-bulb/

Gambar 3.28 Lampu Sorot LED Bulb Sumber

:http://www.butiklampu.com/product .php?category=42&product_id=651

Page 85: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

167

b.2. Buatan

a. Kipas angin listrik

Kipas angin digunakan untuk menggerakkan

udara di dalam ruang agar udara di dalam ruang

dapat lebih sejuk.

Gambar 3.30Kipas Angin Listrik Sumber :http://www.rakuten.co.id/shop/maspion/

product/200000001157890/

b. Exhaust fan

Exhaust fan digunakan untuk menjada udara

dalam ruangan yang rapat tidak lembab. Udara di

dalam didorong keluar menggunakan exhaust fan.

Exhaust fan digunakan pada kamar mandi dan

gudang.

Gambar 3.31 Exhaust Fan Sumber : http://www.mdfyw.com/wall-mounted-kitchen-

exhaust-fan/19/wall-mounted-exhaust-fans/

Page 86: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

168

c. Jaringan Air Bersih

Sumber air bersih berasal dari PDAM kota yang

di distribusikan melalui pipa jaringan air bersih kota

dengan menggunakan sistem Down-Feed.

Sistem down-feed memanfaatkan gaya gravitas

dengan mengalirkan air bersih yang ditampung pada

tandon atas menuju ke ruangan yang membutuhkan

air bersih.

Skema 3.16 Pola Distribusi Air Bersih Sumber : Analisis pribadi, 2016

Tabel 3.28Kebutuhan Air Bersih berdasarkan Satuan Fungsi

Bangunan Sumber : Jimmy S., Juwana, 2005

Sumber Air

Bersih

Tandon

Bawah

Tandon

Atas

Pompa

Listrik

Water

Supply Pemipaan

Ruangan yang butuh

air bersih

Page 87: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

169

Berdasarkan tabel kebutuhan air di atas, maka

kebutuhan air pameran/seminar adalah 15 liter/kursi,

kebutuhan air bersih kantor adalah 70 liter/orang,

kebutuhan air bersih homestay adalah 185 liter/orang,

kebutuhan air bersih kantin adalah 70 liter/kursi dan

kebutuhan air bersih workshop adalah 70 liter/orang. Dari

rata-rata kebutuhan air bersih yang terkait, maka

dilakukan perhitungan kebutuhan air bersih :

Tabel 3.29Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Sumber : Analisis pribadi, 2017

Perhitungan Tandon

Tandon Atas= 6.849 liter = 6,8 m3

Tandon Bawah = 15.981 liter = 15,9 m3

Total Kebutuhan Air Bersih = 22.830 liter

= 22,8 m3

Page 88: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

170

Kebutuhan Air Tiap Jam

Jam operasional Pusat Workshop

Kreasi Arsitektur selama 7 jam sehingga

15,9 m3 : 7 = 2,3 m3/jam.

d. Jaringan Air Kotor

a. Jaringan limbah cair (Grey Water)

Limbah cair dialirkan ke dalam bak pengumpul yang

nantinya akan diolah pada filter organik dan digunakan

kembali untuk penyiraman tanaman dan sedangkan untuk

air yang mengendap pada filter organik langsung

dibuang menuju daluran kota melalui bak kontrol.

Skema 3.17 Pola Distribusi Limbah Cair Sumber : Analisis pribadi, 2016

b. Jaringan limbah padat (Black Water)

Limbah padat adalah limbah yang berasal dari

kotoran manusia. Limbah pada akan terurai pada bio

septictank, namun limbah padat ini masih dapat

Limbah

Cair

Bak

Pengumpul

Filter

Organik

Bak

Penampung

an

Unit

Distribusi

Saluran Kota

Page 89: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

171

digunakan untuk penyuburan media tanam dengan filtrasi

organik.

Skema 3.18 Pola Distribusi Limbah Padat Sumber : Analisis pribadi, 2016

c. Jaringan air hujan

Air hujan yang jatuh di atap bangunan akan mengalir

melalui talang dan terkumpul pada ground tank

pengumpul air hujan. Tanpa filtrasi khusus air hujan ini

dapat langsung digunakan untuk flush toilet.

Skema 3.19 Pola Distribusi Air Hujan Sumber : Analisis pribadi, 2016

e. Sistem Listrik

Suplai sumber listrik berasal dari pembangkit

listrik yang dimiliki pemerintah yaitu PLN sedangkan

untuk sumber listrik sekunder berasal dari generator

set / genset sebagai alternatif sumber listrik bila

terjadi kerusakan pada pembangkit listrik utama /

pemadaman listrik.

Limbah

Padat

Bak

Kontrol

Bio

Septictank

Filter

Organik

Resapan Tanah /

Humus

Air

Hujan Talang

Ground

Tank Toilet

Page 90: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

172

Skema 3.20 Pola Jaringan Listrik Sumber : Analisis pribadi, 2016

f. Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran

Penanggulangan kebakaran tahap awal

menggunakan material yang tahan api serta cara

pengawetan bambu yang benar sebelum digunakan

dapat menjadi langkah penanggulangan. Selanjutnya

dibantu dengan Fire Exthingusers.

Gambar 3.32Fire Exthingusers Sumber : http://www.wikipedia.org/Fire Exthingusers/

PLN Trafo kWH

Meter

Automatic

Transfer

Switch

Genset

Main Panel

Sub Panel Stop

Kontak/Saklar

Page 91: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

173

g. Sistem Pembuangan Sampah

Sistem pembuangan sampah dibagi dalam 3 jenis :

Sampah anorganik (kertas, kaleng, plastik,dll)

ditampung dahulu pada bak sampah kemudian

dikumpulkan dalam TPS terdekat lalu diangkut

oleh angkutan sampah ke TPA.

Sampah organik ditampung dahulu kemudian

dibuat menjadi pupuk kompos dan dapat

digunakan pada kebun budidaya.

Sampah yang tidak bermanfaat atau berbahaya

ditampung secara terpisah kemudian langsung

dibuang ke TPA.

Skema 3.21 Pola Pembuangan Sampah Sumber : Analisis pribadi, 2016

h. Sistem Transportasi Vertical

Pusat Workshop Kreasi Bambu menggunakan

tamp sebagai sarana transportasi vertikal.

Sampah Bak

Penampungan

Pembuatan

kompos

TPS

TPA

Page 92: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

174

Gambar 3.33Ramp Sumber : Data Arsitek Jilid 1, hal 178

i. Sistem Keamanan

Sistem keamanan yang digunakan pada

bangunan dibedakan menjadi 2 :

Sistem keamanan aktif

Sistem kemanan aktif dilakukan dengan

menggunakan jasa staff keamanan yang

bertanggung jawab atas keamanan dan

ketertiban seluruh kawasan Pusat Workshop

Kreasi Bambu secara langsung.

Sistem keamanan pasif

Sistem keamanan pasif menggunakan

teknologi kamera CCTV yang terpasang pada

tempat yang strategis baik indoor maupun

outdoor. Kamera CCTV ini terhubung dengan

layar pada pos jaga dan terus menyala selama

24 jam.

Page 93: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

175

3.2.3. Studi Pemanfaatan Teknologi

a. Biofilter Anaerob & Aerob Water Treatment

Pemanfaatan teknologi pengolahan air dengan

sistem biofilter anaerob-aerob akan mengolah air

limbah menjadi bersih.7 Hasil pengolahan air limbah

yang bersih dapat dimanfaatkan sebagai cadangan

air bersih dan sisanya dibuang.

Gambar 3.34Biofilter Water Treatment Sumber :

http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrt/limbahrt.html

7http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrt/limbahrt.html

CCTV

Page 94: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

176

b. CCTV

Pemanfaatan teknologi CCTV dapat diterapkan

untuk staff keamanan melalui layar dan dapat juga

melalui gadget yang dapat diakses direktur melalui

internet.

Gambar 3.35Sistem Keamanan CCTV Sumber : http://www.surveilzone.com/8ch-network-dvr-

indoor-ir-cctv-camera-system-cloud-p2p-ss1151/

3.3. Analisa Pendekatan Konteks Lingkungan

3.3.1. Analisis Pemilihan Lokasi

Dalam pendekatan pemilihan lokasi pusat workshop

kreasi bambu, salah satu hal terpenting yang dibutuhkan

adalah ketersedian bahan baku. Bahan baku bambu akan

sangat menunjang kegiatan workshop dan desain projek.

Page 95: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

177

Iklim

Tempat pertumbuhan tanaman bambu adalah lahan

terbuka degnan sinar matahari langsung yang bersuhu

sekitar 8,8oC-36oC. Tanaman bambu dapat dijumpai pada

ketinggian 0-2.000mdpl. Di Indonesia tanaman bambu dapat

tumbuh pada berbagai iklim dan curah hujan. Semakin

basah iklimnya, maka tanaman bambu akan semakin dapat

tumbuh dengan baik seperti pada tepi sungai dan tebing-

tebing yang curam. Curah hujan yang dibutuhkan tanaman

bambu minimal 1.020mm/th dan kelembaban minimal 80%.

Tanah

Bambu dapat tumbuh pada brebagai jenis tanam mulai

dari tanah berat- ringan, tanah kering- becek hingga tanah

subur-kurang subur. Bambu juga dapat tumbuh pada tanah

pegunungan, bukit hingga tanah landai. Tanaman bambu

tumbuh pada tanah yang memiliki pH 3,5-6,5.

Untuk pendekatan pemilihan lokasi yang berikutnya,

pusat workshop kreasi bambu juga memiliki kepentingan

lokasi yang didasarkan pada tingkat strategis nya lokasi yang

memungkinkan untuk diakses dari beberapa komunitas

penggiat bambu yang ada di beberapa kota di Jawa Tengah.

Page 96: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

178

Beberapa komunitas penggiat bambu dan mahasiswa

arsitektur terbesar di Jawa Tengah berada pada Kota Solo,

Magelang dan Semarang. Sehingga diperlukan titik kumpul

dari ketiga kota yang memiliki ketertarikan dengan workshop

bambu.

Gambar 3.36Peta Wilayah Kota Ambarawa Sumber : www.google.co.id/maps/place/Ambarawa/

Kota Semarang

Kota Ambarawa

Kota Magelang Kota Solo

Gambar 3.37 Peta Wilayah Jawa Tengah Sumber : http://2.bp.blogspot.com/-FwfRYOeD-

_4/TfbKSo_K9bI/AAAAAAAAAsM/rrlJhG91RL0/s1600/petajawatengah.jpg

Page 97: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

179

Kecamatan Ambarawa termasuk dalam kawasan

strategis nasional memiliki potensi wisata, pelestarian alam

dan pendidikan. Dengan melihat guna lahan di Kecamatan

Ambarawa, pada tahun 2015 luas lahan non pertanian yang

ada mencakup 42,78% dari luas total ±28,22km2. Jumlah

penduduk 58.990 jiwa dengan kepadatan penduduk 2.090

jiwa/km2. Potensi penyerapan tenaga kerja dari sebesar

45,39% (seluruh data bersumber dari Kecamatan Ambarawa

– BPS Kab. Semarang 2015).

Berdasarkan kebijakan tata ruang yang berhubungan

dengan perkembangan Ambarawa dapat merujuk Peraturan

Daerah Kabupaten Semarang Nomor 6 Tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Semarang Tahun

2011-2031. Dalam RTRW tersebut, Ambarawa masuk ke

dalam Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) 2 dengan

kebijakan meningkatkan peran perkotaan Ambarawa sebagai

pusat kegiatan bagi wilayah sekitarnya (pasal 5 ayat (1)

huruf b); dan, mengembangkan kawasan pariwisata berbasis

budaya, alam dan agrowisata terutama di Kecamatan

Bandungan, Sumowono, Ambarawa, Tuntang, Banyubiru,

Ungaran Barat, Ungaran Timur dan Getasan (pasal 5 ayat(1)

huruf h).

Page 98: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

180

Alternatif Lokasi

Pusat Workshop Kreasi Bambu difasilitasi lahan oleh

pemerintah yang berada pada fasos, fasum, tanah desa atau

bantaran sungai dan danau untuk dibangun. Terdapat 2 alternatif

lahan pada kelurahan yang berbeda.

a.1. Alternatif 1 Kelurahan Lodoyong

Gambar 3.38 Peta Wilayah Kelurahan Lodoyong Sumber : Google Map, diakses tanggal 12 Januari 2017

Luas wilayah 113,20 Ha.

Fasilitas : Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa,

Poliklinik Kesehatan Desa dan Pasar Warung

Lanang.

Kondisi jalan : aspal dan paving.

Terdiri dari 6 RW dan 37 RT.

Page 99: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

181

a.2. Alternatif 2Kelurahan Pojoksari

Gambar 3.39 Peta Wilayah Kelurahan Pojoksari Sumber : Google Map, diakses tanggal 12 Januari 2017

Luas wilayah 302,120 Ha.

Topografi tanah datar.

Fasilitas : masjid, musholla, puskesmas, balai dan

lapangan voli.

Kondisi jalan : aspal dan paving.

Terdiri dari 5 RW dan 22 RT.

Tanah sawah dan ladang yang cukup luas dan

subur.

3.3.2. Kriteria Pemilihan Tapak

Studi Luas Tapak

Regulasi

Regulasi mengacu pada peraturan luar Kabupaten

Semarang :

Page 100: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

182

1. RDTRK Kecamatan Banyumanik untuk arteri

primer fasilitas umum (pendidikan) mengacu

pada Perda Kota Semarang No 12 tahun 2004 :

KDB : 40%

KLB : maksimal 4 lantai dan KLB 1,6

GSB : 32 meter

2. RDTRK Kabupaten Sleman untuk arteri primer

fasilitas umum (pendidikan) mengacu pada

Perda Kabupaten Sleman No 12 tahun 2012 :

Garis sempadan sungai tidak bertanggul di

dalam kawasan perkotaan adalah 10 meter.

3. RDTRK Kabupaten Magelang untuk arteri primer

fasilitas umum (pendidikan) mengacu pada

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Magelang Tahun 2010-2030.

KDB : 40%

KDH : 60%

GSB : 10 meter

Berdasarkan perkiraan regulasi luar Kabupaten

Semarang, maka :

KDB : 40%

KDH : 60%

KLB : 1,6 maksimal 4 lantai

Page 101: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

183

Garis Sempadan sungai : 10 meter

GSB : 15 meter ( diperhitungkan dari as jalan)

Luas kebutuhan tapak

(Luas total bangunan / KLB) + luas area parkir

(3.608,73 m2 / 1,6) + 1.750 m2

2.255,46 m2 + 1.750 m2

4.005,46 m2

Luas lantai dasar

KDB 40% x luas kebutuhan tapak

40% x 4.005,46 m2

1.602,184 m2

Luas ruang terbuka

Luas kebutuhan tapak – luas lantai dasar

4.005,46 m2 – 1.602,184 m2

2.403,276 m2

Luas ruang terbuka hijau

KDH 60% x luas ruang terbuka

60% x 2.403,276 m2

1.441,97 m2

Page 102: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

184

3.3.3. Alternatif Tapak

Alternatif Kelurahan Lodoyong

Gambar 3.40Alternatif Tapak I Sumber : Dokumen Pribadi, 2017

Lokasi Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa,

Kabupaten Semarang.

Jalan Jendral M. Sarbini: 2 arah dengan masing-masing

selebar 10 meter.

Jalan lingkungan : 2 arah lebar 10 meter.

Batas :

Utara : Jalan Jendral M. Sarbini

Selatan : Jalan lingkungan

Barat : Jalan Jendral M. Sarbini

Timur : sungai

Page 103: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

185

Foto-foto tapak

Sungai pada sisi timur tapak.

Utilitas Jalan Jendral M. Sarbini 2

arah dengan lebar 30 meter.

Tapak yang berbatasan langsung

dengan sungai.

Tapak yang berbatasan dengan

sungai.

Tapak bagian sisi selatan yang

berbatasan langsung dengan

jalan lingkungan.

Jalan lingkungan di sisi selatan

tapak.

Page 104: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

186

Utilitas tiang listrik dan tidak ada utilitas saluran air

kotor kota.

Gambar 3.41 Alternatif Tapak1 Sumber : Dokumentasi pribadi, 2017

Alternatif Kelurahan Pojoksari

Gambar 3.42 Alternatif Tapak II Sumber : Dokumen Pribadi, 2017

Lokasi Kelurahan Pojoksari, Kecamatan Ambarawa,

Kabupaten Semarang.

Page 105: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

187

Jalan Jendral M. Sarbini: 2 arah dengan masing-masing

selebar 10 meter.

Batas :

Utara : Permukiman warga

Selatan : Jalan Jendral M. Sarbini

Barat : Permukiman warga

Timur : Permukiman warga

Foto-foto tapak

Tapak merupakan tanah dengan

vegetasi rumput dan pohon

pisang.

Tapak merupakan tanah dengan

vegetasi rumput dan pohon

pisang.

Batas barat tapak bersebelahan

dengan toko.

Utilitas Jalan Jendral M. Sarbini 2

arah dengan lebar 30 meter.

Page 106: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTURrepository.unika.ac.id/15400/4/13.11.0017 LTP Ayu... · 2017. 12. 6. · 31. Mahasiswa seni rupa murni Institut Seni Indonesia Yogyakarta

188

Batas timur tapak yang bersebelahan dengan rumah

makan sederhana.

Gambar 3.43 Alternatif Tapak 2 Sumber : Dokumentasi pribadi, 2017

3.3.4. Pemilihan Tapak

PEMILIHAN TAPAK

Kriteria Bobot Tapak I Tapak II

Bobot Skor Bobot Skor

Vegetasi bahan baku bambu

40% 8 3.2 4 1.6

Aksesbilitas 30% 6 1.8 8 2.4

Daya dukung tanah 20% 8 1.6 4 0.8

Sarana dan prasarana

5% 5 0.25 3 0.15

Daerah lingkungan sekitar

5% 7 0.35 8 0.4

TOTAL 7.2 5.35

Tabel 3.30Pemilihan Tapak Sumber : Analisis pribadi, 2017

Dari tabel pemilihan tapak, tapak terpilih adalah alternatif

tapak I di Kelurahan Lodoyong.