BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP...

129
95 BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR MUSEUM DAN PUSAT PELATIHAN MEDITASI BUDDHA DI SEMARANG,JAWA TENGAH 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktifitas- Pola Kegiatan Sifat Kegiatan A. Pengelompokan Aktifitas Pengelompokkan berdasarkan aktivitas yang dilakukan pelaku di dalam Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha di Jawa Tengah, ditunjukan pada tabel 3.1: PENGELOLA PENGELOLAAN PENDUKUNG UTAMA KONSERVAS I+ PRESERVASI PELAYANAN PUBLIK TEKNISI + PERAWATAN PENGUNJUNG PENDUKUNG UTAMA REKREASI EDUKASI Tabel 3. 1 Pengelompokan Aktivitas Sumber: Analisis Pribadi, 2017

Transcript of BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP...

Page 1: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

95

BAB III

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

MUSEUM DAN PUSAT PELATIHAN MEDITASI

BUDDHA DI SEMARANG,JAWA TENGAH

3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur

3.1.1 Studi Aktifitas- Pola Kegiatan –Sifat Kegiatan

A. Pengelompokan Aktifitas

Pengelompokkan berdasarkan aktivitas yang dilakukan

pelaku di dalam Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha

di Jawa Tengah, ditunjukan pada tabel 3.1:

PENGELOLA

PENGELOLAAN

PENDUKUNG

UTAMA KONSERVAS

I+ PRESERVASI

PELAYANAN

PUBLIK TEKNISI +

PERAWATAN

PENGUNJUNG

PENDUKUNG

UTAMA REKREASI EDUKASI

Tabel 3. 1 Pengelompokan Aktivitas

Sumber: Analisis Pribadi, 2017

Page 2: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

96

a. Aktivitas

Dalam lokasi komplek Museum dan Pusat Pelatihan

Meditasi Buddha di Jawa Tengah, terdapat beberapa aktivitas

dan kegiatan, antara lain :

a.1 Aktivitas Utama

Aktivas utama dari Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi

Buddha di Jawa Tengah adalah melihat koleksi yang bersifat

memberikan edukasi dan juga praktek langsung tentang ajaran

Sang Buddha yaitu belajar meditasi. Selain itu aktivitas utama

pada Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha ini

kegiatan Kursus Dasar Agama Buddha. Kegiatan ini bertujuan

untuk pendalaman dan pengetahuan ajaran agama Buddha

yang ditunjukan kepada Dhammaduta (penyebar dhama)

diseluruh wilayah Jawa Tengah. Kegiatan ini dilakukan secara

terjadwal dan terdapat kegiatan lain, diantaranya: Kelas

Dhamma, Seminar atau Workshop tentang ajaran Sang

Buddha.

a.2 Aktivitas Pendukung

Aktivitas yang mendukung kegiatan utama, seprti aktivitas

membeli souvenir, pendokumentasian benda-benda koleksi

serta kegiatan-kegaitan sosial dan kegiatan keagamaan.

Kegiatan tersebut ditunjukan kepada semua pengunjung yang

Page 3: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

97

berada didalam tapak. Kegiatan keagaman tersebut

diantaranya meliputi :

Kegiatan pelatihan pabbaja samanera maupun

samaneri dimana kegiatan ini merupakan kegiatan

pelatihan yang ditujukan kepada rohaniawan yang ingin

lebih mendalami ajaran Buddha.

Kegiatan sekolah minggu Budhhis, kegiatan remaja

Buddhis dan kegiatan wanita Buddhis. Hal ini berguna

untuk menunjang kemajuan generasi-generasi Buddhis

supaya dapat melestarikan ajaran Sang Buddha seiring

dengan kemajuan jaman.

Kegiatan menjual atau bazar buku-buku,souvenir, serta

prakarya generasi Buddhis yang hasilnya dapat

digunakan untuk kegiatan sosial lainnya.

Kegiatan Donor darah serta kegiatan pengobatan

umum. Kegiatan ini bertujuan untuk meringankan

penyakit bagi pelaku yang ada di komplek Museum dan

Pusat Pelatihan Meditasi ini serta masyarakat umum

yang berada di sekitar bangunan ini.

Page 4: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

98

a.3 Aktivitas Servis

Aktivitas servis ini merupakan aktivitas yang dilakukan dalam

pengolahan Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha.

Kegiatan servis ini diantaranya adalah sebagai berikut:

Kegiatan membersihkan bangunan dan lingkungan

Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha, kegiatan

ini bertujuan untuk tetap menjaga kebersihan yang ada

di dalam bangunan maupun diluar bangunan Museum

dan Pusat Pelatihan Meditasi ini.

Kegiatan keamanan lingkungan Museum dan Pusat

Pelatihan Meditasi ,merupakan kegiatan yang bertujuan

untuk menjaga keamanan pada komplek bangunan ini

selama ± 24 jam yang dilakukan oleh petugas keamanan

maupun dengan menggunakan bantuan alat elektronik

yang mendukung.

Kegiatan parkir kendaraan bermotor, merupakan

kegiatan yang dilakukan oleh para pelaku yang ada di

Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi baik para staff

pekerja maupun pengunjung yang datang.

b. Kategorisai Pelaku Utama

b.1 Pengunjung

Pengunjung di Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi

Buddha dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu:

Page 5: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

99

Pengunjung Umum:

Anak-anak ( usia balita hingga 12 tahun)

Remaja ( usia 13 hingga 15 tahun)

Dewasa ( usia lebih dari 16 tahun)

Pengunjung Khusus :

Pengunjung khusus adalah orang-orang yang berasal

dari instansi tertentu ataupun orang-orang ahli . Seperti

Bhiksu, , Dhammaduta,rombongan siswa/ mahasiswa,

peserta kegiatan keagamaan , Pengajar Dhamma.

b.2 Pengelola

Pengelola Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi

Buddha di Jawa Tengah terdiri dari:

Yayasan Buddha di Jawa Tengah

Adalah merupakan pemilik utama Museum dan Pusat

Pelatihan Meditasi Buddha di Jawa Tengah ini dan

bertanggung jawab mengenai semua hal yang ada di

bangunan ini.

Bagian Pengelolaan dan Admisitrasi

Adalah orang yang bertanggung jawab atas asministrasi,

keuangan, dan kepegawaian Museum dan Pusat

Pelatihan Meditasi Buddha di Jawa Tengah ini.

Page 6: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

100

Bagian Pelayanan dan Tata Pameran

Adalah orang yang bertanggung jawab dalam

penataan, identifikasi, klasifikasi, kategorisai koleksi

sesuai dengan jenis koleksi serta pelayanan didalam

pusat pelatihan meditasi Buddha.

Bagian Konservasi dan Preparasi

Adalah orang yang bertanggung jawab dalam

pemeliharaan , perawatan , pengawetan serta

penyimpanan benda-benda koleksi yang ada di Museum.

Bagian Kelompok Edukatif

Adalah orang yang bertanggung jawab atas kegiatan

edukasi di perpustakaan museum serta edukasi didalam

pelatihan meditasi.

Karyawan Penunjang

Meliputi karyawan bagian keamanan ( security ) ,

karyawan bagian kebersihan ( Cleaning Service ),

karyawan bagian cafeteria, karyawan bagian museum

shop , karyawan bagian penyiapan sarana pelatihan

meditasi , dan teknisi

Studi aktivitas pada projek Museum dan Pusat

Pelatihan Meditasi Buddha di Semarang, Jawa Tengah

ditunjukan pada tabel 3.2:

Page 7: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

101

PENGELOLA KATEGORI AKTIVITAS PELAKU FASILITAS

PEN

GEL

OLA

AN

UTA

MA

Memimpin dan bertanggung jawab atas pengelolaan museum dan pusat pelatihan meditasi Buddha

Kepala Museum dan Pusat pelatihan meditasi Buddha

Kantor Kepala Museum dan pusat pelatihan meditasi Buddha

Menerima tamu Ruang Tamu

Rapat dan diskusi dengan staff Kepala museum dan Kepala Bagian

Ruang rapat

Membantu kerja kepala museum Sekretaris Ruang sekretaris

Mengatur dan bertanggung jawab atas administrasi (umum, keuangan, kepegawaian rumah tangga)

Kepala bagian Tata Usaha

Kantor Ka.Bag. Tata Usaha

Mengatur kegiatan administrasi atau surat menyurat dalam museum

Mengatur keuangan museum dan pusat pelatihan meditasi Buddha

Mengatur pengelolaan kepegawaian di museum dan pusat pelatihan meditasi Buddha

Staff bagian administrasi

Ruang Kerja Staff bagian administrasi dan Tata usaha

Bertanggung jawab atas penataan koleksi yang ada diruang pameran.

Kepala Bgaian Pelayanan dan Tata Pameran

Kantor KaBag. Pelayanan dan Tata Pameran

Mengelola gedung pameran dan penataan koleksi yang ada di ruang pamer

Kegiatan identifikasi, klasifikasi, dan ketegorisai koleksi

Staff Bagian pelayanan dan tata pameran

Kantor pelayanan dan tata pameran

Bertanggung jawab atas kegiatan bimbingan edukatif dan penerbitan yang bersifat ilmiah dan penangann peralatan audiovisual.

Bertanggung jawab atas kegiatan edukatif tentang praktek pembelajaran meditasi.

Kepala Bagian Edukasi Kantor KaBag. Edukasi

Tabel 3. 2 Studi Aktivitas

Sumber: Analisis Pribadi, 2017

Page 8: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

102

Mengolah materi-materi yang bernilai edukasi

Pengadaan kegiatan edukatif bagi pengunjung

Pengadaan kegiatan social

Pengadaan kegiatan keagamaan

Staff bagian Edukasi Ruang Kerja Staff Edukasi

Kegiatan promosi dan publikasi Staff bagian publikasi dan promosi

Kantor bagian publikasi dan promosi

PEN

UN

JAN

G

Mengecek serta bertanggung jawab atas pemakaian penggunaan listrik

Bertanggung jawab atas ME

Beratanggung Jawab atas pengeloaan air bersih

Teknisi Ruang Elektrikal/ R.Panel Ruang Kontrol Ruang Genset Ruang Plumbing

Duduk,melihat-lihat, menunggu Pengunjung Lobby/ hall museum

Menunggu, istrirahat Staff Museum Ruang Tunggu

Menjaga Keamanan museum Satpam (Security) Ruang Staff keamanan

SER

VIC

E

Menurunkan benda-benda koleksi museum and alat-alat meditasi Staff Museum Loading dock

BAB/BAK Staff Museum,pengunjung Lavatory

Menyediakan minuman , dan snack untuk pegawai musuem Office Boy/Girl Dapur/pantry

Merokok Staff Kantor pengunjung Smoking Area

Menjaga, memberishkan tempat pelatihan meditasi sehari-hari Karyawan tinggal tetap Kamar Karyawan

KO

NSE

RV

ASI

DA

N

PR

ESER

VA

SI

UTA

MA

Mengatur dan bertanggung jawab atas penelitian koleksi, penerbitan, dan publikasi hasil penelitian

Kepala Bagian Konservasi dan preservasi

Kantor KaBag Konservasi dan Preservasi

Mencari dan menentukan benda-benda koleksi museum yang akan dipamerkan

Kurator Ruang Kurator

Mempelajari barang-barang koleksi yang ada dimuseum

Kegiatan koleksi pengelolaan museum

Mempelajari metode meditasi Buddha

Staff bagian Konservasi dan preservasi

Ruag Studi Koleksi

Melakukan perbaikan pada benda-benda koleksi yang rusak Bengkel Reparasi

Page 9: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

103

Kegiatan perawatan dan pemeliharaan benda koleksi Laboratorium Konservasi

Melakukan perawatan kepada benda-benda koleksi dari jamur Ruang Fumigasi

PEN

DU

KU

NG

Menyimpan alat-alat konservasi dan objek-objek pelatihan meditasi yang sedang tidak dipakai

Staff Bagian penyimpanan Gudang alat Konservasi

Menyimpan benda-benda koleksi yang sedang tidak dipamerkan

Pengadaan alat-alat penunjang kegiatan konservasi

Ruang Kurator

Mendokumentasikan koleksi dalam bentuk foto atau video untuk kebutuhan pameran

Mendokumentasikan kegaiatan-kegiatan sosial serta kegiatan keagamaan di pusat pelatihan meditasi

Staff bagian dokumentasi Koleksi

Studio

EDU

KA

SI D

AN

REK

REA

SI

UTA

MA

Melihat pameran Pengunjung Ruang pameran

Melihat pameran yang berganti secara berkala Pengunjung Ruang pameran Temporer

Kegiatan seminar Pengunjung & Staff Edukasi

Auditorium

Kegiatan penelitian Staff , peneliti Fasilitas Edukasi (lboratorium)

Kegiatan edukasi untuk anak-anak terutama dibidang pengetahuan ajaran agama Buddha

Pengunjung, & Staff Edukasi

Fasilitas Edukasi untuk pengunjung

Menonton film yang berhubungan dengan ajaran agama Buddha Pengunjung Ruang Audiovisual

Mengkoordinir bagian perpustakaan dan bacaan sesuai objek museum dan pusat pelatihan meditasi

Staff Perpustakaan Perpustakaan

Membaca dan mencari informasi baik berupa buku,majalah Pengunjung

Kegiatan sosial ( donor darah, bazar, dsb.) Pengunjung,staff,panitia, petuags donor darah

Hall Pusat Pelatihan Meditasi

Kegiatan Keagamaan ( dhamma camp, athasila,dsb.) Pengunjung,staff Edukasi, Bhiksu, pembicara

Pusat Pealtihan Meditasi

Pelatihan meditasi Buddha Pengunjung,staff edukasi/ pembiimbing meditasi (Bhiksu)

Pusat Pelaitihan Meditasi

Page 10: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

104

PEN

UN

JAN

G Memberi pengarahan dan penjelasan mengenai benda-benda koleksi

museum kepada pengunjung

Memberi pengarahan terhadap pengunjung yang mediatsi khususnya yang masih pemula

Pemandu Front office

Menitipkan barang bawaan di tempat penitipan barang Pengunjung Penitipan barang dan Ticketing Menjaga Barang pengunjung yang dititipkan Petugas penitipan barang

Istirahat Pengunjung/ staff Rest Area

PEL

AYA

NA

N P

UB

LIK

Memberikan informasi kepada pengunjung Resepsionis Information Center

Duduk , istirahat, dan melihat-lihat Pengunjung Lobby / hall

Menjual souvenir museum Petugas museum shop Museum Shop

Membeli souvenir Pengunjung

Menjual makanan dan minuman Petugas Cafetaria Caffetaria

Duduk, mengobrol, makan ,dan minum Pengunjung

Membuat makanan dan minuman Staff / juru masask Dapur Caffetaria

Mengobati orang yang sakit Petugas kesehatan/ Dokter

Ruang Kesehatan

Menjaga keamanan museum dan puats pelatihan meditasi Petugas keamanan Ruang Keamanan

Mengambil uang Staff / Pengunjung ATM Center

Beribadah Staff. Pengunjung Ruang Ibadah

BAB/ BAK , berdandan Staff, pengunjung Lavatory

Merokok Staff, pengunjung Smoking Area

Duduk , Mengobrol, Diskusi, Bersantai Staff, pengunjung Taman

Mamakirkan Kendaraan Staff, pengunjung Area Parkir

Meberikan ajaran pelatihan Meditasi Dhammaduta, Bhiksu Ruang Meditasi

Istirahat setelah mengikuti kegiatan keagamaan Dhammaduta, Bhiksu, pengunjung

Kuti sangha, kamar asrama

Page 11: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

105

B. Operasional Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha di

Semarang, Jawa Tengah

Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha di Semarang,

Jawa Tengah ini buka setiap hari Selasa-Minggu. Sedangkan hari Senin

digunakan untuk perawatan museum serta benda-benda koleksi

sehingga setiap hari senin museum dan pusat pelatihan meditasi Buddha

ini tutup, kecuali ada konfimarsi dari pengunjung dari luar kota yang akan

berkunjung. Dan kecuali juga saat ada acara yang diadakan oleh pihak

museum dan pusat pelatihan meditasi atau instansi dari pengurus agama

Buddha di Jawa Tengah atau Indonesia.

Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi ini mempunyai jadwal

operasional , yang ditunjukan pada tabel 3.3 antara lain:

PELAKU JUMLAH (orang)

WAKTU

PE

NG

ELO

LA

UT

AM

A

Kepala Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha

1 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

Sekretaris 1 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

Kepala Bagian Tata Usaha

1 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

Staff Bagian Administrasi

3 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

Kepala Bagian Pelayanan dan Tata Pameran

1 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

Staff Bagian Pelayanan dan Tata Pameran

4 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

Kepala Bagian Edukasi

1 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Tabel 3. 3 Jadwal Operasional Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha

Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Page 12: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

106

Istirahat : 11.30-12.30

Staff Bagian Edukasi 6 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

Kepala Bagian Publikasi dan Promosi

1

Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

Staff Bagian Publikasi dan Promosi

4 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

PE

NU

NJA

NG

Teknisi 4 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

Office Boy / Girls 8 Senin-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

KO

NS

ER

VA

SI D

AN

PR

ES

ER

VA

SI

UT

AM

A

Kepala Bagian Konservasi dan Preservasi

1 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

Kurator 3 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

Staff Bagian Konservasi dan Preservasi

4

Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

PE

ND

UK

UN

G

Staff Bagian Penyimpanan

3 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

Staff Bagian Dokumentasi Koleksi dan Kegiatan

2 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

ED

UK

AS

I D

AN

RE

KR

EA

SI

PE

NU

NJA

NG

Pemandu Museum dan Pelatihan Meditasi

4 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

Petugas Penitipan Barang

2 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

Staff Edukasi

4 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

Page 13: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

107

Staff Bagian Perpustakaan

2 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30 P

ELA

YA

NA

N P

UB

LIK

Resepsionis 2 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

Petugas Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Shop

3 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

Petugas Caffetaria 3 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

Juru Masak / petugas dapur

3 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

Dokter Umum 2 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Istirahat : 11.30-12.30

Petugas Kesehatan 2 Selasa-Jum’at: 08.00-17.00

Sabtu-Minggu: 08.00-15.00

Istirahat : 11.30-12.30

Petugas keamanan 6 Setiap hari 24 jam dibagi 2 shift

JUMLAH PELAKU PENGELOLA 81

Adapun jadwal operasional penunjang khusus bagi masyarakat

agam Buddha di sekitar bangunan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha

diJawa Tengah, sehingga pengunjung dapat mengikuti kegiatan tersebut,

yang dimana kegiatan tersebut ditunjukan pada tabel 3.4 antara lain :

Kegiatan Waktu

Pelatihan Meditasi Wajib Hari Kamis: 18.00-20.00

Sekolah Minggu Buddhis Hari Minggu, 09.00-11.30

Kegiatan Remaja Buddhis Hari Sabtu : 16.00- 21.00

Hari Minggu:09.00.11.30

Tabel 3. 4 Jadwal Operasional Penunjang Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi

Buddha Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Page 14: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

108

Kegiatan Wanita Buddhis Hari Rabu: 15.00-17.00

Hari Minggu : 15.00-18.00

Kegiatan Bazar Setiap 1 bulan 1 x

Kegiatan Donor Darah Setiap 3 bulan 1 kali

Pelatihan Pabbaja Setiap 6 bulan 1 x

Kegiatan Athasila ( pelatihan 8

sila)

Setiap 6 bulan 1x

Page 15: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

109

C. Pola Kegiatan Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha

Pola Kegiatan pada Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha ditunjukan dengan diagram 3.1:

Pengunjung Pengelola

PELAYANAN PUBLIK

DATANG

PULANG

PARKIR

KEGIATAN

REKREASI

KEGIATAN

EDUKASI

SERVIS

MENGAMBIL MOBIL/

MOTOR

KEGIATAN

KONSERVASI

PRESERVASI

DOKUMENTASI KEGIATAN

PENGELOLAAN

MENGAMBIL

MOBIL / MOTOR

SERVIS

PARKIR

PELATIHAN

MEDITASI

PELATIHAN

MEDITASI

Diagram 3. 1 Pola Kegiatan Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha

Sumder:Analisis Pribadi, 2017

Page 16: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

110

c.1 Pola Kegiatan pengelola

Pola kegiatan pengelola Museum dan Pusat Pelatihan

Meditasi Buddha di Semarang , Jawa Tengah ditunjukan

pada diagram 3.2:

c.2 Pengunjung Umum

Pola kegiatan pengelola Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi

Buddha di Semarang , Jawa Tengah ditunjukan pada diagram 3.3:

Rapat

Datan

g

Parkir

Melihat Koleksi Museum

Makan

Buang Air

Parkir

Pulang

Mengikuti Kegiatan Sosial

Mengikuti Pelatihan Meditasi

Membeli Tiket

Menanyakan

Informasi &

Menitipkan

Barang

Ibadah

Membeli Souvenir

Datang

Parkir

Absen

Berkerja

sesuai bagian Makan

Buang Air

Absen

Parkir

Pulang

Ibadah

Diagram 3. 2 Pola Aktivitas Bagian Pengelola Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Sumber:Analisis Pribadi,2017

Diagram 3. 3 Pola Aktivitas Bagian Pengunjung Umum Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Sumber:Analisis Pribadi, 2017

Page 17: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

111

c.3 Pengunjung Khusus

Pola kegiatan pengelola Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi

Buddha di Semarang , Jawa Tengah ditunjukan pada diagram 3.4:

D. Pendekatan Jumlah Pengunjung

Asumsi jumlah pengunjung museum (orang dan kendaraan ) 10

tahun yang akan datang mengacu pada jumlah Museum Jawa Tengah

Ronggowarsito Semarang. Jumlah pengunjung Museum Jawa Tengah

ditunjukan pada tabel 3.5:

TAHUN JUMLAH PENGUNJUNG PRESENTASE

NAIK-TURUN (%)

2014 110.114 -

2015 124.250 11,3

2016 93.395 -33.03 (menurun)

JUMLAH 327759 -21.78

RATA-RATA / Tahun 109253 -10.8

Datan

g

Parkir

Melihat Koleksi Museum

Makan

Buang Air

Parkir

Pulang

Mengikuti Kegiatan

Sosial

Mengikuti Pelatihan Meditasi

Membeli Tiket

Menanyakan Informasi & Menitipkan

Barang

Ibadah

Mengikuti Kegiatan Keagamaan

Membeli Souvenir

Diagram 3. 4 Pola Aktivitas Bagian Pengunjung Khusus Museum dan Pusat Pelatihan

Meditasi Sumber:Analisis Pribadi, 2017

Tabel 3. 5 Jumlah Pengunjung MuseumJawaTengah Ronggowarsito

Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Page 18: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

112

Perhitungan jumlah pengunjung dalam 10 tahun mendatang

terhitung mulai tahun 2104 dihitung menggunakan rumus:

Dimana:

Pt = Jumlah pengunjung tahun t (tertentu )

Po = Jumlah pengunjung tahun o ( mula-mula )

R = presentase pertambahan pengunjung (rata-rata)

Prediksi pengunjung yang mengunjungi Museum Jawa Tegah

Ronggowarsito:

2015-2014 = 124.250-110.114 x100% 124.250 = 11,3%

2016-2015 = 93.395 – 124.250 x 100% 93.395 =33.03 % (menurun)

Jumlah peningkatan rata-rata pengunjung per tahunya adalah

sebagai berikut:

r= 11.3 -33.03 2 = -10,8

P 2026 = P2016 (1-10.8 %)10

= 93395 (1-0.1)10

= 93395 ( 0.9)10

=93295 x 0.35

=33586.2= 92 org/hari

Jumlah pengunjung yang diproyeksikan untuk 10 tahun kedepan

adalah 33586.2 sehingga untuk perhari pengunjung yang mengunjungi

Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha yaitu 33586.2 : 365 = 92

orang perhari.

Pt = Po (1 + r )t-0

Page 19: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

113

Asumsi jumlah pengunjung terbanyak setiap menjadi 2 waktu: pagi

( 10.00-12.00 ) dan siang (13.00-15.00)

Pjam padat = Psehari / Pwaktu

= 92/2 =36 orang / jam padat

3.1.2 Studi Fasilitas

A. Sifat Kegiatan

Sifat kegiatan didalam MUseum dan Pusat Pelatihan

Meditasi Budhha di Jawa Tengah terdapat 3 sifat kegiatan,

yaitu:

Umum ( Publik )

Merupakan kegiatan yang bersifat terbuka, kegiatan

bersifat umum dan dapat terjadi antar pelaku kegiatan .

kegiatan bersifat umum biasanya terjadi pada area yang

mudah diakses , seperti:

Parkir kendaraan di area parkiran

Menjual atau membeli tiket

Menjual dan membeli souvenir di museum shop

Menjual dan membeli makanan atau minuman di

cafeteria

Toilet umum yang terdapat di area terbuka

Page 20: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

114

Semi Publik

Merupakan kegiatan yang bersifat umum , tetapi

untuk melakukannya harus disaring terlebih dahulu.

Contoh kegiatan semi public, antara lain:

Melihat koleksi pameran museum

Megikuti peltaihanmeditasi di area terbuka

Mencari informasi yang berada di area pengelola

Privat

Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang

tertentu biasaya secar tertutup. Kegiatan yang

bersifat privat ini dilakukan oleh pengelola Museum

dan Pusat Pelatihan Meditasi di Jawa Tengah. Contoh

keagiatan yang bersifat privat, anatar lain:

Ruang Kerja pengelola

Ruang MEE

B. Kebutuhan Ruang

Kebutuhan ruangan yang ada didalam Mseum dan

Pusat Pelatihan Meditasi Buddha antara lain:

b.1 Kebutuhan ruang untuk bagian pengelola:

Kebutuhan Ruang Utama :

Kantor Kepala Museum dan Pusat Pelatihan

Meditasi Buddha

Ruang Tamu

Page 21: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

115

Ruang Rapat

Ruang Sekretaris

Kantor KaBag Tata Usaha

Ruang Staff KaBag Tata Usaha

Kantor KaBag Pelayanan dan Tata Usaha

Ruang Staff KaBag Pelayanan dan Tata Usaha

Kantor KaBag Edukasi

Ruang Staff KaBag Edukasi

Kantor Bagian Publikasi dan promosi

Kebutuhan Ruang Penunjang:

Lobby / Hall Museum

Ruang Tunggu

Ruang Staff Keamanan

Smoking Area

Kebutuhan Ruang Servis:

Loading Dock

Ruang Mekanikal Elektrikal

Ruang Genset

Ruang AHU

Ruang Pompa

Dapur / Pantry

Janitor

Lavatory

Page 22: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

116

b.2 Kebutuhan Ruang untuk bagian Konservasi dan

Preservasi:

Kebutuhan Ruang Utama:

Kantor KaBag Konservasi dan Preservasi

Ruang Kurator

Ruang Studi Koleksi

Bengkel Reparasi

Laboratorium Konservasi

Ruang Fumigasi

Kebutuhan Ruang Pendukung :

Gudang / Storage

b.3 Kebutuhan Ruang Edukasi dan Rekreasi

Kebutuhan Ruang Utama:

Ruang Pameran

Pameran Kotemporer

Ruang Pelatihan Mediitasi indoor, Outdoor

Laboratorium Edukasi

Ruang Audiovisual

Perpustakaan

Kebutuhan Ruang Penunjang:

Hall / Lobby

Page 23: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

117

Tikecting

Penitipan Barang

b.4 Kebutuhan Ruang Pelayanan Publik

Museum Shop

Cafeteria

Ruang Ibadah

ATM Center

Taman Outdoor

Amphiteater

Lavatory

Smoking Area

Area Parkir

b.5 Kebutuhan Ruang Penunjang Pelatihan Meditasi:

Kamar Tamu

Kuti Sangha

Kamar Karyawan

Dapur

Ruang Meditasi berdasarkan metode tertentu

Pola kebutuhan ruang dan sifat ruang Museum

dan Pusat Pelatihan Meditasi ditunjukan pada

tabel 3.6 :

Page 24: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

118

Kebutuhan Ruang

Kebutuhan Ruang Perabot Sifat

PE

NG

EL

OL

A

UT

AM

A

Kantor Kepala Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha

Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Privat

Ruang Tamu Meja,Kursi Publik

Ruang Rapat Meja, Kursi Komputer Privat

Ruang Sekretaris Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Privat

Kantor KaBag TataUsaha Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Privat

Ruang Staff Tata Usaha Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Privat

Kantor KaBag Pelayanan dan Tata Usaha

Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Privat

Ruang Staff KaBag Pelayanan dan Tata Usaha

Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Privat

Kantor KaBag Edukasi Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Privat

Ruang staff Kabag Edukasi Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Privat

Kantor Bagian Publikasi dan Promosi

Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Semi Publik

PE

NU

NJ

NA

G

Lobby / Hall Museum Publik

Ruang Tunggu Meja ,Kursi Publik

Ruang Staff Keamanan Meja ,Kursi, Tv, Almari Semi Publik

Smoking Area Meja Kursi Publik

SE

RV

IS

Loading Dock Semi publik

Ruang Mekanikal Elektrikal Peralatan Mekanikal Elektrikal

Privat

Ruang Genset Genset Privat

Ruang AHU AHU privat

Ruang Pompa Pompa Privat

Dapur/ pantry Perabot Memasak Semi Publik

Janitor Alat-alat Kebersihan Semi Publik

Lavatory Kolset,ember , gayung Semi Publik

UT

AM

A Kantor KaBag Konservasi dan

Preservasi Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Privat

Ruang Kurator Meja , Almari,Rak Privat

Ruang Studi Koleksi Panel,vitrin, Diorama, Privat

Tabel 3. 6 Pola Kebutuhan ruang, Sifat Ruang Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Page 25: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

119

Panel touchscreen, tugu pendestal

KO

NS

ER

VA

SI D

AN

PR

ES

ER

VA

SI

PE

ND

UK

UN

G

Bengkel Reparasi Peralatan reparasi Semi Publik

Laboratorium Konservasi Perabot Perawatan Benda-benda Koleksi, Obat-obat khusus merawat benda-benda koleksi

Privat

Ruang Fumigasi Perabot Perawatan Benda-benda Koleksi

Privat

Storage / Gudang

Meja ,Almari,Rak,BOx Privat

ED

UK

AS

I D

AN

RE

KR

EA

SI

UT

AM

A

Ruang Pameran Vitrin, Panel,Apnel touchscreen, pendestal. Tugu, Maket,

Publik

Pameran Temporer Publik

Ruang Pelatihan Meditasi Indoo dan Outdoor

Peralatan Meditasi Publik

Laboratorium Meja, kursi,peralatan Lab. Jas lab

Privat

Ruang Audiovisual Kursi, LCD,computer,sound sistem

Publik

Perpustakaan Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Publik

PE

NU

N

JA

NG

Hall / Loby Publik

Ticketing Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Publik

Penitipan Barang Publik

PE

LA

YA

NA

N P

UB

LIK

Museum Shop Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Publik

Cafetaria Meja, Kursi Almari, Rak, Loker penyimpanan, Komputer

Publik

Ruang Ibadah Publik

ATM Center Publik

Taman out door Bangku Taman Publik

Amphiteater Publik

Lavatory Kolset,Ember,Gayung Semi Publik

Smoking Area Meja ,Kursi Publik

Area Parkir Pos Jaga Parkir Semi Publik

PE

NU

NJA

NG

KE

GA

IAT

AN

ME

DIT

AS

I

Kamar Tamu Ranjang, kursi Almari,Meja Privat

Kuti Sangha Tempat tidur Khusus Sangha, kursi Almari,Meja

Privat

Kamar Karyawan Ranjang, Meja,kursi,Almari Privat

Dapur Perabot memasak Semi Publik

Lavatory Kolset,Ember,Gayung Semi Publik

Page 26: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

120

C. Pola Ruang

Pola Ruang Makro

Pola ruang makro Museum dan Pusat Pelatihan

Meditasi ditunjukan pada diagram 3.5 :

INTRODUCTION SPACE

DROP OFF

EDUKASI DAN

REKREASI

KONSERVASI DAN

PRESERVASI

KANTOR PELAYANAN PUBLIK

AREA PARKIR

PENGUNJUNG

AREA

PARKIR

PENGELOLA

MAIN ENTRANCE

PELATIHAN

MEDITASI

ASRAMA

Diagram 3. 5 Pola Ruang Makro

Sumber:Analisis Pribadi, 2017

Page 27: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

121

Pola Ruang Mikro

Pola ruang mikro Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi ditunjukan pada diagram 3.6:

AUDITORIUM

PERPUSTAKAAN

MUSEU

M SHOP

A

T

M

AUDIO

VISUAL

REST

AREA

EXHIBITON HALL

INFORMATION

CENTER

TIKETIN+PENITIPAN

BARANG

HALL+LOBBY

DROP OFF

MAIN GATE

AREA PARKIR PENGUNJUNG

PELATIHAN

MEDITASI ASRAMA

TEMPAT IBADAH

SERVIS

MUSEUM

SERVIS

KANTOR KANTOR

KEAMAN

AN CAFETARIA

EDUK

ASI

ANAK

WORK

SHOP

LOBBY KANTOR KONSERVASI

+PRESERVASI

AREA PARKIR

KARYAWAN

LOADING

DOCK

Diagram 3. 6 Pola Ruang Mikro Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Page 28: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

122

D. Studi Ruang Khusus

Ruang khusus di museum dikelompokan berdasarkan pembagian

aliran uyang ada di agama Buddha, yaitu aliran Theravada, Mahayana,

Buddhayana , dan Tantrayana. Studi ruang khusus ini juga berisi

Khotbah-khotbah Sang Buddha ,serta alur proses Sidharta Gautama

menjadi Buddha sampai Parinibanna. Selain itu juga menampilkan

kisah-kisah Jataka dan juga menampilkan dokumen-dokumen dari

kitab Tripitaka. Pada ruang khusus ini juga menghitung besaran ruang

pada pusat pelatihan Meditasi Buddha dengan melihat besaran ruang

yang ada dibeberapa vihara-vihara tempat meditasi di Semarang.

d.1 Studi Ruang Khusus pada Museum

Studi ruang khusus Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi

ditunjukan pada tabel 3.7:

PERSYARATAN GAMBAR+KETERANGAN

Jarak Pandang Mata ke Display, dan ditunjukan dengan gambar 3.1

Ketinggian mata pria = 174,2 cm

Ketinggian mata wanita = 162,8 cm

Ketinggian mata rata-rata = 168,5 cm

Jarak Pandang Maksimal = 71,7,73,7 cm

Jarak Pandang Minimal = 33-40,6 cm

Jarak pandang optimal = 45,7 – 55,9 cm

Tabel 3. 7 Persyaratan Ruang khusus

Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Gambar 3. 1 jarak pandang mata

kedisplay Sumber:antopometri,DK,ching

Page 29: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

123

Dimensi yang dapat dilihat oleh mata secara vertical dan Horisontal

Ditunjukan dengan gambar 3.2 :

Vertical:

Limit of color discrimination = 300 upper visual

Limit of color discrimination = 400 lower visual

Maximum eye rotation = 250 upper visual

Optimum eye Rotation = 300

upper visual Horizontal :

Color discrimination = 300 - 600 right eye

Color dicrimation = 300 - 600 left eye

Symbol recognition = 50 - 300 right eye

Symbol recognition = 50 - 300 left eye

Gambar 3. 2 Display yang dilihat secara

Vertikal dan Horizotal Sumber:antopometri,DK,ching

Page 30: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

124

Ruang Pamer Sejarah agama Buddha

Ruang pamer Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi

Buddha di Semarang, Jawa Tengah ditunjukan pada diagram

3.8:

Jenis Ukuran

Panel Relief

Ditunjukan dengan gambar 3.3

A. 1 panel = 1,5 m x 1,5 m = 7,5 m2

Panel

Ditunjukan dengan gambar 3.4 :

A. 1,55 m x 1,50 m = 2,325 m2

Tabel 3. 8 Besaran Pameran Museum

Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Gambar 3. 3 Panel Relief

Sumber:www.google.com

Gambar 3. 4 Gambar Panel

Sumber:www.google.com

Page 31: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

125

Vitrin

Ditunjukan dengan gambar 3.5 :

A. 1,5 m x 1,5 m = 2,5m2

B. 3,8 m x 4,3 m = 16,34

m2

Pedestal

Ditunjukan dengan gambar 3.6 :

A. 2,1 m x 1 m = 2.1 m2

Maket

Ditunjukan dengan gambar 3.7 :

A. 4,2 m x 4,2 m = 19.52 m2

Gambar 3. 5 Vitrin

Sumber:www.google.com

Gambar 3. 6 Gambar Pedestal

Sumber:www.google.com

Page 32: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

126

B. 5m x 3m = 15 m2

Diorama

Ditunjukan dengan gambar 3.8 :

A. 3 m x 3m = 9 m2

Panel touch screen

Ditunjukan dengan gambar 3.9 :

1 mx 1,5 m = 1,5 m2

Gambar 3. 7 Maket

Sumber:www.google.com

Gambar 3. 8 Diorama

Sumber:www.google.com

Gambar 3. 9 Panel Touch Screen

Sumber:www.google.com

Page 33: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

127

Besaran Ruang Museum

Kebutuhan besaran ruang , kapasitas didasarkan pada:

NAD : Neufert Architect Data Jilid 1 dan 2

SB : Studi Banding

O : Observasi

SRK : Studi Ruang Khusus

SR : Studi ruang

TSS : Time Server Standar for Building Types 2nd

Penetuan sirkulasi untuk perhitungn kebutuhan ruang ditetapkan

berdasarkan pada Time Saver for Building for Building Types 2nd

Edition.

5%-10% : Sirkulasi minimum

20 % : Kebutuhan akan keleluasan sirkulasi

30 % : Kenyamanan fisik

40% : Kenyamanan Psikologis

50% : sirkulasi sesuai dengan spesifik kegiatan

70%-100% : Sirkulasi dengan banyak kegiatan

Page 34: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

128

Ruang Pameran 1

Besaran ruang pamer 1 Musuem dan Pusat Pelatihan Meditasi

Buddha di Semarang, Jawa Tengah ditunjukan tabel 3.9 :

NO JENIS KOLEKSI KEBUTUHAN LUAS (m

2)

JUMLAH TOTAL LUAS (m

2)

1 Cerita sejarah awal

mula lahirnya agama

Buddha di Indonesia

Panel Touch

screen= 1,5

Panel = 2. 325

Relief =7.5

2

8

6

3

18.6

45

2 Candi –candi Buddha

diIndonesia

Panel Touch

screen= 1,5

Panel = 2. 325

Maket/replica =

15

Vitrin = 2,5

Pendestal = 2.1

1

4

8

8

8

3

9.3

120

20

16.8

3 4 Aliran agama Buddha

di Indonesia

Panel Touch

screen= 1,5

Panel = 2. 325

1

4

1.5

9.3

4 Foto- foto anggota

Sangha d Indonesia

Panel Touch

screen= 1,5

Panel = 2. 325

1

6

1.5

13.95

5 Vihara-vihara Besar di

Indonesia

Panel Touch

screen= 1,5

Panel = 2. 325

1

6

1.5

13.95

Tabel 3. 9 Besaran Ruang Pameran 1

Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Page 35: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

129

6 Organisasi-organisasi

agama Buddha di

Indonesia

Panel Touch

screen= 1,5

Panel = 2. 325

1

4

1.5

9.3

7 Dokumentasi-

dokumentasi acara

acara hari besar agama

Buddha di Indonesia

Panel Touch

screen= 1,5

Panel = 2. 325

1

4

1.5

9.3

8 Karya-karya lomba

Sippa Dhamma Samajja

Panel Touch

screen= 1,5

Panel = 2. 325

Vitrin = 2,5

Pendestal = 2.1

1

4

8

8

1.5

9.3

20

16.8

9 Tempat-tempat

pariwisata agama

Buddha di Indonesia dan

luar negeri

Panel Touch

screen= 1,5

Panel = 2. 325

1

4

1.5

9.3

TOTAL 357.4

Page 36: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

130

Ruang Pameran 2

Besaran ruang pamer 2 Musuem dan Pusat Pelatihan

Meditasi di Semarang ditunjukan pada tabel 3.10:

NO JENIS KOLEKSI KEBUTUHAN LUAS (m

2)

JUMLAH TOTAL LUAS (m

2)

1 Panel dengan relief

berisi cerita sejarah awal

mula lahirnya agam

Buddha

Panel Touch

screen= 1,5

Panel = 2. 325

Relief =7.5

2

6

6

3

13.95

45

2 Tempat-tempat sejarah

jaman Sang Buddha

Panel Touch

screen= 1,5

Panel = 2. 325

1

4

1.5

9.3

3 Cerita Jataka Panel Touch

screen= 1,5

Panel = 2. 325

Diorama=9

2

8

6

3

18.6

60

4 Tempat Relik Buddha

dan murid-muridya

Panel Touch

screen= 1,5

Panel = 2. 325

Vitrin A = 2.25

1

5

6

1.5

11.625

13.5

5 Cerita Murid-murid Sang

Buddha

Panel Touch

screen= 1,5

Panel = 2. 325

Diorama=9

2

8

8

3

18.6

72

TOTAL 274.575

Tabel 3. 10 Besaran Ruang Pameran 2

Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Page 37: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

131

Ruang Pameran 3

Besaran ruang pamer 3 Musuem dan Pusat Pelatihan

Meditasi di Semarang ditunjukan pada tabel 3.11:

NO JENIS KOLEKSI KEBUTUHAN LUAS (m

2)

JUMLAH TOTAL LUAS (m

2)

1 Cerita-cerita panel-panel

di candi Borobudur

Panel Touch

screen= 1,5

Panel = 2. 325

4

20

6

46.5

2 Patung –patung Buddha Panel Touch

screen= 1,5

Panel = 2. 325

Maket/replika =

15

Vitrin = 2,5

Pendestal = 2.1

1

4

15

15

15

1.5

9.3

225

37.5

31.5

3 Patung- dewa-dewa Panel Touch

screen= 1,5

Panel = 2. 325

Vitrin = 2,5

Pendestal = 2.1

1

4

12

12

1.5

9.3

30

25.2

4 Stupa-stupa Panel Touch

screen= 1,5

Panel = 2. 325

Vitrin = 2,5

1

4

6

6

1.5

9.3

15

12.6

Tabel 3. 11 Besaran Ruang Pameran 3 Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Page 38: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

132

Kebutuhan Total Luas Ruang Pameran

Kebutuhan total ruang pameran Museum dan pusta

pelatihan meditasi Buddha di Semarang ditunjukan pada tabel 3.12:

Fasilitas Edukasi dan Rekreasi

Nama Ruang Luas (m2) Sirkulasi (15%) Total (m2)

Ruang Pameran 1 274.575 41.18 315.755

Ruang Pameran 2 357.4 53.61 411.01

Ruang Pameran 3 588.7 88.30 677

Total Keseluruhan 1403.765

Pameran Temporer 30% Pameran Tetap 421.13

Total Luasan Seluruh Ruang Pameran 1824.895

Pendestal = 2.1

5 Alat-alat kebaktian Panel Touch

screen= 1,5

Panel = 2. 325

Vitrin = 2,5

Pendestal = 2.1

1

2

10

10

1.5

4.65

25

21

6 Simbol-simbol di agama

Buddha

Panel Touch

screen= 1,5

Panel = 2. 325

Vitrin = 2,5

Pendestal = 2.1

1

2

12

12

1.5

4.65

30

25.2

TOTAL 588.7

Tabel 3. 12 Kebutuhan Luasan Ruang Pameran

Sumber : Analisis Pribadi

Page 39: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

133

d.2 Studi Pencahayaan pada ruang Khusus

Cahaya merupakan salah satu bagian penting bagi

kehidupan, terutama untuk mengenali lingkungan dan

menjalankan aktivitasnya. Dengan adanya cahaya manusia

dapat melihat lingkungan dan warna, dapat beraktivitas dengan

nyaman serta dapat menikmati keindahan arsitektur.

Pencahayaan dibagi menjadi 2 bagian yaitu pencahayaan

alami dan pencahayaan buatan.

Pencahayaan Alami

Pencahayaan alami pada bangunan diperoleh dari

atas (lubang atap) dan atau dari samping (lubang dinding)

dan ditunjukan pada gambar 3.10 dan 3.11. Di dalam

bangunan sendiri pelubangan cahaya dari atap sagat

bervariasi tergantung fungsi bangunan yang ada.

sedangkan cahaya dari samping . melalui jendela, sering

tidak optimal karena keterbatasan jangkauannya. Semain

dalam ruangan dan semakin jau dari jendela, maka makin

gelap.

Gambar 3. 10 Lubang Pencahayaan Alami

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Page 40: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

134

Fator cahaya pada siang hari pada pencahayaan

alami dipengaruhi oleh beberpa faktor , diantaranya yaitu:

- Cahaya langsung dari matahari

- Cahaya pantulan dari permukaan benda sekitar

- Cahaya pantulan dari permukaan didalam ruangan

Intensitas cahaya matahari akan memberikan

cahaya yang berlebih pada ruangan , sehingga akan

mengakibatkan silau yang menimbulkan ketidaknyamanan

visual dan dapat melelahkan mata. Perlindungan terhadap

cahaya matahari langsung adalah penyaringan cahaya atau

penciptaan cahaya yaitu dapat dilakukan dengan kaca

berwarna atau berlapis yang memiliki kemampuan

menyerap atau memantulkan cahaya matahari yang

ditunjukkan gambar 3.12 :

Gambar 3. 11 Macam-macam Lubang Pencahayaan Alami dari atap dan dinding

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Gambar 3. 12Perlindungan terhadap silau matahari

Sumber: Ilmu Fisika Bangunan

Page 41: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

135

Perlindungan tetap terhadap pembukaan dinding

dapat dicapai dengan penonjolan atap yang luas atau

dengan sirip tetap yang horizontal , tegal atau kedua-

duanya, ditunjukan pada gambar 3.13. Selain itu juga data

menggunaan loggia (serambi yang tidak menonjol ,

melainkan mundur kedalam gedung), supaya jendela tidak

terkena sinar matahari.

Perlindungan bergerak terhadap pembukaan dinding

merupakan penyelesaian yang paling mudah dapat

disesuaikan dengan keadaan iklim atau arah sinar

matahari. Perlindungan yang bergerak dapat berbentuk

kerai, jendela krepyak, atau konstruksi lamel yang selalu

membutuhkann pemiliharaan dan perbaikan, ditunjukan

pada gambar 3.14:

Gambar 3. 13 Sirip tegak dan horizontal

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Gambar 3. 14 Perlindungan pembukaan dinding yang bergerak

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Page 42: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

136

Pengaruh pencahayaan alami pada bangunan baik

pada eksterior maupun interior. Pada eksterior dapat

menampilkan keindahaan bangunan dengan menampakan

detail bangunan serta efek bangunannya.sedangkan pada

interior membantu memperjelas segala benda dalam

ruangan. Namun yang paling adalah dapat membantu

aktivitas manusia yang ada didalam bangunan pada pagi

hari sampai sore hari. Dalam perancangan projek

bangunan, peletakan lubang jendela pada sisi utara dan

selatan bangunan, ditunjukkan pada gambar 3.15:

Sedangkan untuk peletakan jendela pada sisi timur

dan barat bangunan harus dihindari karena cahay

matahari pada sisi timur dan barat cukup panas dan

menyengat. Pengaruh pencahayaan alami adalah suhu dari

intensitas sinar matahari langsung dapat meningkatkan

Gambar 3. 15 Lubang jendela dan efektif cahayanya

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Page 43: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

137

suhu dinding akibat konduksi dan suhu ruangan bila sinar

matahari langsung masuk pada ruangan.

Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan merupakan cahaya yang berasal dari

lampu. Ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari lampu,

antara lain:

- Produksi cahayanya,

- Pengedalian cahayanya,

- Pemanfaatan cahayanya.

Lampu dibagi menjadi 4 macam ,yaitu:

- Lampu Pijar

Lampu pijar merupakan lampu yang harganya murah ,

namun operasi dan efisiensinya tinggi dalam mengubah

energy listrik menjadi cahaya, dan ditunjukkan pada

gambar 3.16:

- Lampu Fluroresensi

Lampu ini sering dikenal dengan lampu TL (Tulbular

Lamp) atau lebih dikenal dengan lampu neon. Lampu

ini hemat energy dan tahan lama diabndingkan dengan

lampu pijar. Lampu ini dapat digunakan untuk ruang

Gambar 3. 16 Lampu Pijar

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Page 44: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

138

perkantoran, rumah sakit, pabrik, dan perumahan,

ditunjukan dengan gambar 3.17 :

- Lampu Halogen

Lampu ini biasa digunakan untuk teknik pencahayaan

interior dan display, dan juga dapat digunakan untuk

lampu sorot. Lampu ini ditunjukan pada gambar 3.18:

- Lampu Tekanan Tinggi

Lampu ini mempunyai kualitas cahaya yang tinggi,

tahan lama dan sangat efisien. Lampu ini terdiri dari

dua macam yaitu lampu metal halide dan tekanan tinggi

Gambar 3. 1 Perlindungan terhadap silau matahari

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Gambar 3. 17 Skema Lampu Florensi

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Gambar 3. 18 Lampu Halogen

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Page 45: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

139

sodium. Contoh lampu metal halide yaitu down light, up

light , floor light, dan spot light, ditunjukan pada gambar

3.19:

Pada penyebaran cahaya pada suau ruangan dikenal

beberapa istilah antara lain pencahayaan langsung,

pencahayaan tidak langsung, pencahayaan semi langsung, dan

pencahayaan semi tak langsung pada suatu ruangan. Distribusi

cahaya ditentukan oleh arah pencahayaan dan efek dari tempat

lampu. Didalam fungsi distribusi cahaya dikenal beberapa

istilah, anatara lain:

- Pencahayaan Umum (general lighting)

- Pencahayaan Setempat (local lighting)

- Pencahayaan aksen (accent lighting)

- Pencahayaan gabungan (ambient lighting)

Standar penerangan buatan pada bangunan terdapat

standar kuat penerangan yang ditentukan berdasarkan fungsi

ruang dan efetivitas pencahayaan. Ada bebrapa hal yang perlu

diperhatikan untuk perawatan penerangan buatan yaitu lampu

Gambar 3. 19 Lampu Tekanan Tinggi

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Page 46: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

140

dan pemegang lampu serta kotak aau tempat lampu (armature).

Perawatan ini dilakukan supaya kecerahan cahaya lampu

tidak berkurang dan juga supaya kotak lampu bersih dan tidak

menjadi kusam , karena kusam dapat menghalangi cahaya

untuk menerangi ruangan.

Didalam buku Ilmu Fisika Bangunan , menurut frick standard

penerangan yang dianjurkan untuk museum adalah 250 Lux

yang ditunjukan pada gambar 3.20.

Gambar 3. 20 Standar kuat penerangan pada berbagai ruangan

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Page 47: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

141

d.3 Studi Penghawaan pada ruang Khusus

Suhu udara berubah naik turun sepanjang hari dan malam, serta

penyerapan uap air maksimalnya mengikuti. Keseimbangan termal

dalam gedung digambaran dengan gambar 3.21, gambar 3.22 , dan

gambar 3.23:,

Gambar 3. 21 Diagram Keseimbangan termal dalam bangunan

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Gambar 3. 22 Keseimbangan termal dalam ruang

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Gambar 3. 23 Keseimbangan termal dalam dinding

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Page 48: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

142

Penghawaan udara dibedakan menadi dua aspek yaitu,

penghawaan udara secara pasif (proses pengolahan desain

ruang/bangunan/lingkungan) dan penghawaan udara secara aktif

(perencanaan yang memungkinkan pemanfaatan angina dan pergunaan

udara lainnya). Sedangkan penghawaan yang menggunakan alat

pendingin dan penyaluran udara disebut dengan penghawaan udara

secara mekanis.

Penghawaan udara secara pasif

Pada daerah tropis penghawaan udara meliputi dua hal yaitu:

- Pencegahan peningatan panas udara didalam ruang (aspek

pendinginan),

- Tersedianya lubang ventilasi untuk pergerakan uadara

didalam bangunan/ruang (aspek ventilasi).

Penghawaan udara secara aktif

Penghawaan udara secara aktif dikategorikan menjadi dua

menurut arah gerak udara didalam ruang yaitu ventilasi silang

(horizontal) dan ventilasi udara keatas (vertikal).

- Ventilasi silang (horizontal)

Merupakan ventilasi terbaik ,karena terjadi pertukaran uadara

dalam ruang dan proses penguapan yang menurunkan suhu

pada kulit manusia, ditunjukan pada gambar 3.24 :

Page 49: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

143

- Ventilasi Vertikal

Ventilasi ini terjadi karena daya alami akibat perbedaan sushu

udara. Sistem ini membutuhkan lubang udara keluar di bagian

atas ruang dan lubang udara masuk dibagian bawah,

ditunjukan pada gambar 3.25 :

Penghawaan secara mekanis

Penghawaan secara mekanis digunakan untuk untuk

membantu penghawaan secara pasif untuk mendapatkan

kenyamanan.penghwaan udara secara mekanis dapat

dilaksanakan dengam dua sistem yaitu

Gambar 3. 24 Ventilasi silang(horizontal)

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Gambar 3. 25 Ventilasi Vertikal

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Page 50: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

144

- Exhauser , yaitu sistem ventilasi yang menghisap udara beas

dari dalam ruang dan membuanngya keluar, ditunjukan pada

gambar 3.26 :

- Intake Ventilator, yaitu sistem ventilasi yang menghisap udara

dari luar gedung dan menghembuskan, ditunjukan pada

gambar 3.27 :

Gambar 3. 26 Sistem Ventilasi Exhause

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Gambar 3. 27 Sistem Intake Ventilator

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Page 51: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

145

Penghawaan udara secara mekanis meliputi penghawaan dengan

mesin pendingin dan peralatan distribusi udara atau dikenal dengan

AC (Air Conditioning). Mesin pendingin dibedakan atas sistem

kompresor yang menggunakan energy listri untuk membandingan

dengan Freon sebagai cairan pendingin, atau sistem absorber yang

ditunjukan dengan gambar 3.29 menggunakan gas atau energy surya

untu mendinginkan dengan armonia sebagai cairan pendingin

ditunjukan pada gambar 3.28. Pengaturan suhu terpusat lebih

menguntungkan karena ekonomis dibandingkan alat suhu pengatur

ruangan , tetapi hanya digunakan untuk gedung yang membutuhkan

pengaturan suhu yang cukup luas, ditunjukan pada gambar 3.30.

Gambar 3. 28 Mesin pendingin absorbsi

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Gambar 3. 29 Mesin pendingin kompresor

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Gambar 3. 30 Pengaturan suhu udara tekanan rendah terpusat

Sumber : Ilmu Fisika Bangunan

Page 52: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

146

E. Studi Kebutuhan Luas / Besaran Bangunan dan Lahan

Fasilitas Pengelola

Kebutuhan luas pada fasilitas pengelola ditunjukan pada tabel 3.12:

NAMA RUANG

KAPASITAS (item)

STANDAR (m2/item)

SUMBER BESARA

N (m2)

FA

SIL

ITA

S P

EN

GE

LO

LA

AN

(

UT

AM

A)

BA

GIA

N

PE

NG

EL

OL

AA

N D

AN

AD

MIN

IST

RA

SI

Kantor Kepala Museum dan

pusat pelatihan Meditasi

1 12 HDIS 12

Ruang Sekertaris

1 10.296 HDIS 10.296

Ruang Tamu 1 12.6 m2/5 org

TSS 12.6

Luas 34.90

Kantor Kabag Tata Usaha

1 10.296 HDIS 10.296

Ruang Staff Kabag Tata

Usaha

2 5.5 DA 11

Ruang Arsip 1 20 SB 20

Luas 41.29

BA

GIA

N

PE

LA

YA

NA

N

DA

N T

AT

A P

AM

ER

AN

Kantor Kabag Pelayanan&

Tata Pameran

1 10.296 HDIS 10.296

Ruang Staff Kabag

Pelayanan& Tata Pameran

2 5.5 DA 11

Ruang Bagian publikasi &

Promosi

2 5.5 DA 11

Ruang Arsip 1 20 SB 20

BA

GIA

N

ED

UK

AS

I

Luas 52.296

Kantor Kabag Edukasi

1 10.296 HDIS 10.296

Ruang Staff Edukasi

4 5.5 DA 22

Ruang Arsip 1 20 DA 20

Luas 52.296

FA

SIL

ITA

S

PE

NG

EL

OL

AA

N (

PE

ND

UK

UN

G )

LO

BB

Y /

HA

LL

Lobby / Hall 30 0.65 DA 19.5

Ruang Tunggu 10 12.6 m2/ 5 org

TSS 25.2

Smoking Area 10 12.6 m2/ 5 org

TSS 25.2

R, Keamanan 2 75 SB 15

R. Rapat 1 49.42 m2/ 12 org

TSS 49.42

Luas 134.32

LAVATORY

Pria

Tabel 3.12 Kebutuhan Luas Fasilitas Pengelolaan Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Page 53: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

147

Total Kebutuhan luas pada fasilitas pengelola ditunjukan pada tabel 3.13:

NAMA FASILITAS BESARAN TOTAL (m2)

BAGIAN PENGELOLAAN DAN ADMINISTRASI

76.19

BAGIAN PELAYANAN DAN TATA PAMERAN 52.296

BAGIAN EDUKASI 52.296

LOBBY / HALL 134.32

LAVATORY KANTOR 24.44

DAPUR UMUM 14.85

SERVIS 512

JUMLAH 866.39

SIRKULASI 10% 86.63

LUAS TOTAL 953.02

2WC,3 Urinoir Wc =1,8 ; Urinoir = 0.6

DA 5.4

2 wastafel Wastafel

=1.6 DA 3.2

Jumlah 8.6

Sirkulasi 30% 2.58

Luas 11.18

Wanita

3WC Wc =1,8 DA 5.4

3 wastafel Wastafel =1.6

DA 4.8

Jumlah 10.20

Sirkulasi 30% 3.06

Luas 13.26

Total Luasan Lavatory 24.44

DAPUR UMUM

Pantry 1 6 SB 6

Duduk , Istirahat 5 1,5 SB 7.5

Jumlah 13.5

Sirkulasi 10% 1.35

Luas 14.85

FA

SIL

ITA

S P

EN

GE

LO

LA

AN

(SE

RV

IS)

Ruang Elektrikal 1 16 SB 16

Ruang Kontrol 1 16 SB 16

Ruang Genset 1 25 SB 25

Ruang Pompa + Reservoir

1 42 SB 42

Ruang Cleaning Servis

1 15 SB 15

Ruang Chiller 1 70 SB 70

Loading Dock 2 truk

1 mobil 18 DA 18

1 mobil 36 36

Pos Satpam 2 9 SB 18

Jumlah 256

Sirkulasi 100% 256

Luas 512

Tabel 3. 13 Total Luas Fasilitas Pengelolaan

Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Page 54: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

148

Fasilitas Konservasi dan Preservasi

Kebutuhan luas pada fasilitas konservasi dan preservasi ditunjukan

pada tabel 3.14

NAMA RUANG

KAPASITAS (item)

STANDAR (m2/item)

SUMBER

BESARAN (m2)

FA

SIL

ITA

S K

ON

SE

RV

AS

I &

PR

ES

ER

VA

SI

UT

AM

A

Kantor Kabag konservasi Preservasi

1 10.296 HDIS 10.296

Ruang Staff konservasi Preservasi

4 5.5 TSS 22

Ruang Kerja Kurator

2 5.5 TSS 11

RUANG STUDI KOLEKSI

Rak Buku 1500 15 m2 /1000 buku

DA 22.5

Tempat Diskusi 10 2.7 TSS 27

Tempat Membaca 8 3.15 m2 / 4 org

TSS 6.3

STUDIO

Small Dark room 1 8.8 TSS 8.8

Tempat Kerja

2 5.5 TSS 11

PE

ND

UK

UN

G

Gudang Koleksi 3 50 DA 150

Bengkel Reparasi 1 47 DA 47

Ruang Fumigasi 1 10 SB 10

Gudang Peralatan 1 20 SB 20

Laboratorium Konservasi

1 24 SB 24

Loading Dock 2 36 DA 72

Jumlah 441.89

Sirkulasi 10% 44.18

Luas 486.07

Total kebutuhan luas pada fasilitas pengelola ditunjukan pada tabel

3.15:

NAMA FASILITAS BESARAN TOTAL (m2)

Fasilitas Konservasi dan Preservasisi 486.07

LUAS TOTAL 486.07

Tabel 3. 14 Kebutuhan Luas Fasilitas Konservasi dan Preservasi

Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Tabel 3. 15 Total Kebutuhan Luas Fasilitas Konservasi dan Preservasi

Sumber : Analisis Pribadi , 2017

Page 55: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

149

Fasilitas Edukasi dan Rekreasi Kebutuhan luas pada fasilitas edkuasi dan rekreasi ditunjukan pada tabel 3.16 :

NAMA RUANG

KAPASITAS (item)

STANDAR (m2/item)

SUMBER

BESARAN (m2)

FA

SIL

ITA

S E

DU

KA

SI

DA

N R

EK

RE

AS

I

FA

SIL

ITA

S E

DU

KA

SI M

US

EU

M

AUDITORIUM

Mendengarkan ,duduk

100 0.7 TSS 70

Menjelaskan 5 2 DA 10

Ganti Baju 2 2 SB 4

Jumlah 84

Sirkulasi 10% 8.4

Luas 92.4

AUDIOVISUAL

Duduk , menonton 50 57.6 m2/ 49

org

TSS 58.77

Ruang Projektor,penyimpa

nan, persiapan

1 25.2 TSS 25.2

Luas 83.97

PENELITIAN DAN WORKSHOP

Tempat Workshop 2x6 3 SB 36

Tempat Diskusi 2x6 2.7 TSS 32.4

Laboratorium 2 25 SB 50

Jumlah 118.4

Sirkulasi

30% 35.52

Luas 153.92

PERPUSTAKAAN

Counter

Peminjaman Buku 2 2.6 TSS 5.2

Penitipan Barang

Petugas 1 1.35 TSS 1.35

Laci Penyimpanan 1 15 SB 15

Area Membaca dan Mengambil Buku

Membaca Menulis 50 3.15 m2/4or

g

TSS 39.37

Mengambil Buku 1000 15m2/1000 buku

DA 15

Gudang Penyimpanan

1 20 SB 20

Fotocopy 1 25 SB 20

Jumlah 115.92

Sirkulasi

10% 11.59

Luas 127.512

FASILITAS EDUKASI ANAK

Bermain di meja 25 1.82 m2/2 org

TSS 22.75

Bermain di lantai 25 1 SB 25

Tabel 3. 16 Kebutuhan Edukasi dan Rekreasi

Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Page 56: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

150

Total kebutuhan luas pada fasilitas edkuasi dan rekreasi ditunjukan

pada tabel 3.17 :

NAMA FASILITAS BESARAN TOTAL (m2)

AUDITORIUM 92.4

PENELITIAN DAN WORKSHOP 83.97

AUDIOVISUAL 153.92

PERPUSTAKAAN 127.51

FASILITAS EDUKASI ANAK 88.07

JUMLAH 545.87

SIRKULASI 10% 54.58

LUAS TOTAL 600.45

Kebutuhan luas pada fasilitas edukasi meditasi ditunjukan pada

tabel 3.18 :

NAMA RUANG

KAPASITAS (item)

STANDAR (m2/item)

SUMBER BESARAN

(m2)

FASI

LITA

S ED

UK

ASI

MED

ITA

SI

FASI

LITA

S ED

UK

ASI

MED

ITA

SI (

UTA

MA

)

Meditasi di dalam ruangan

6 15 SB 90

Meditasi di luar ruangan

1 100 SB 100

Beribadah , memberi ceramah

1 100 SB 100

Berlatih Athasila, pabbajja, Sekolah minggu Buddhis,

Belajar memecahkan

masalah,

1 100 SB 100

Jumlah 390

Sirkulasi 10% 39

Luas 429

Gudang 1 20 SB 20

Jumlah 67.75

Sirkulasi 100% 20.325

Luas 88.07

Tabel 3. 18 Kebutuhan Edukasi Meditasi Sumber : Analisis Pribadi,2017

Tabel 3. 17 Total Luas Edukasi dan Rekreasi Sumber : Analisis Pribadi

Page 57: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

151

FASI

LITA

S ED

UK

ASI

MED

ITA

SI (

PEN

DU

KU

NG

)

Tidur,istirahat setelah berkerja

1 9.5 SB 9.5

Tidur, istirahat setelah belajar

dhamma

5 20 SB 20

Tidur ,istirahat setelah belajar

sila

12 12 SB 144

Pantry ,memasak,minum Duduk , Istirahat

1 15 SB 15

Ruang Projektor,penyimpanan, persiapan

1 25.2 TSS 25.2

Jumlah 213.7

Sirkulasi 10% 21.37

Luas 235.07

LAVATORY

Pria

2WC,3 Urinoir

Wc =1,8: Urinoir =

0.6

DA 5.4

2 wastafel Wastafel =1.6

DA 3.2

Jumlah

8.6

Sirkulasi 30%

2.58

Luas 11.18

Wanita

2WC Wc =1,8 DA 5.4

3 wastafel Wastafel =1.6

DA 4.8

Jumlah 10.20

Sirkulasi 30% 3.06

Luas 13.26

Total Luasan Lavatory 24.44

Total kebutuhan luas pada fasilitas edukasi meditasi ditunjukan

pada tabel 3.19 :

Page 58: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

152

NAMA FASILITAS BESARAN TOTAL (m2)

MEDITASI UTAMA 429

MEDITASI PENDUKUNG 259.51

JUMLAH 688.51

SIRKULASI 10% 68.85

LUAS TOTAL 757.36

Kebutuhan luas pada fasilitas pelayanan public ditunjukan pada

tabel 3.20 :

NAMA RUANG

KAPASITAS (item)

STANDAR (m2/item)

SUMBER BESARAN

(m2)

FASI

LITA

S P

ELA

YA

NA

N P

UB

LIK

UTA

MA

Lobby + Hall 150 0.65 DA 97.5

Duduk ,menunggu

20 12.6 m2/5 org

TSS 50.4

Information Center

Petugas 2 2 SB 4

Pengunjung 2 0.75 DA 1.5

Ticketing + Penitipan Barang

Ticketing

Petugas 2 2 SB 4

Pengunjung 2 0.75 DA 1.5

Penitipan Barang

Petugas 1 1.35 TSS 1.35

Tempat Peyimpanan

1 15 SB 15

R. Keamanan 2 2 SB 4

ATM Center 4 2 DA 8 Luas 187.25

CAFFETARIA

Dapur 1 18 SB 18

Ruang Makan 75 2 DA 150

Kasir 1 9 TSS 9

Gudang Penyimpanan

1 20 SB 20

Cafe 20 2 DA 40 Luas 237

MUSEUM AND MEDITATION SHOP

Kasir 1 9 TSS 9

Ruang Display

Etalase 4 1.6 SB 6.4

Tabel 3. 19 Total Kebutuhan Luas Edukasi Meditasi

Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Tabel 3. 20 Kebutuhan Luas Fasilitas Pelayanan Publik Sumber : Analisis Pribadi

Page 59: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

153

Rak 4 2 DA 8

Almari 4 1.5 DA 6

Pengunjung 30 0.75 DA 22.5

Gudang Penyimpanan

1 20 SB 20

Luas 71.9

REST AREA

Duduk ,Istirahat 50 12.6 m2 / 5 org

TSS 126

Melihat-lihat 50 0.65 DA 32.5 Luas 158.5

RUANG KESEHATAN

Berbaring 2 3 HDIS 6

Peralatan P3AK 2 1.5 HDIS 3

Duduk , Menunggu

4 2 HDIS 8

Luas 17

LAVATORY

Pria 2WC,5 Urinoir

1 Wc =1,8 DA 3.6

1Urinoir = 0.6

DA 3

3wastafel Wastafel =1.6

DA 4.8

Jumlah 11.4

Sirkulasi 30% 3.4

Luas 14.82 Wanita 5WC Wc =1,8 DA 9

3 wastafel Wastafel =1.6

DA 4.8

Jumlah 13.8

Sirkulasi 30% 4.14

Luas 17.94

Total Luas Lavatory 32.76

Beribadah 100 0.96 DA 96

Luas 96

Page 60: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

154

Total kebutuhan luas pada fasilitas pelayanan publik meditasi

ditunjukan pada tabel 3.21 :

NAMA FASILITAS BESARAN TOTAL (m2)

Lobby + Hall 187.25

Cafetaria 237

Museum and Meditation Shop 71.9

Rest Area 158.5

Ruang Kesehatan 17

Lavatory 32.76

R.Ibadah 96

JUMLAH 800.41

SIRKULASI 10% 80.04

LUAS TOTAL 880.45

Total kebutuhan luas banguan ditunjukan pada tabel 3.22 :

NAMA FASILITAS BESARAN TOTAL (m2)

Fasilitas Pameran 1824.895

Fasilitas Pengelolaan 953.02

Fasilitas Konservasi dan Preservasi 486.07

Fasilitas Edukasi dan Rekreasi 600.45

Fasilitas Edukasi Meditasi 757.36

Fasilitas pelayanan Publik 880.45

LUAS TOTAL 5502.245

Program Kebutuhan Parkir

Jumlah pengelola diasumsikan = 81 orang, dengan

pemakaian kendaraan bermotor , yaitu sebagai berikut :

60 % motor = 49 orang = 49 motor

20 % mobil = 16 orang = 16 motor

20 % umum / diantar = 16 orang

Tabel 3. 21 Total Luas Fasilitas Pelayanan Publik Sumber : Analisis Pribadi

Tabel 3. 22 Total Luas Bangunan Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Page 61: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

155

Sedangkan jumlah pengunjung maksimal diasumsikan 300

orang / jam padat , pengunjung tersebut diantaranya:

40% bus = 120 orang = 3 bus ( 1 bus =35 orang)

20 % mobil = 60 orang – 50 % kapasitas 2 orang = 15

mobil - 50 % kapasitas 4 orang = 8 mobil

30 % motor = 90 orang- 50 %kapasitas 2 orang = 23

motor - 50 % kapasitas 1 orang = 45 motor

Sedangkan 10 % pengunjung menggunakan kendaraan

umum = 30 orang

Kebutuhan luas ruang parkir ditunjukan pada tabel 3.18 :

NAMA RUANG

KAPASITAS (item) STANDAR (m2/item)

SUMBER BESARAN(m2)

Parkir Pengelola

Mobil 16 12.5 DA 200

Motor 49 2.2 DA 107.8

Jumlah 307.8

Sirkulasi 100% 307.8

Luas 615.6

Parkir Pengunjung

R. Tiket Parkir

4 3 SB 12

Bus 3 35 DA 105

Mobil 23 12.5 DA 287.5

Motor 68 2.2 DA 149.6

Jumlah 554.1

Sirkulasi 100% 554.1

Luas 1108.2

Total Kebutuhan Parkir 1723.8

Tabel 3. 23 Kebutuhan Ruang Parkir Sumber : Analisis Pribadi,2017

Page 62: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

156

Program Kebutuhan Luasan Tapak

Berdasarkan Perda Kota Semarang Nomor 13 tahun 2004

tentang Rencana Detail Tata Ruang ( RDTRK ), tentang BWK VIII

(Kecamatan Gunung Pati ),Tahun 2000-2010 yang menyangkut

fasilitas rekreasi, pendidikan, serta peribadatan di wilayah Gunung

Pati yaitu:

KDB =40% , KLB =0.8 dengan maksimal 2 lantai, GSB =29 m (

kategori jalan arteri sekunder).

Luas Lahan = Total Luas Bangunan : KLB

= 5502.245 :0.8

= 6877.806 m2

Luas Lantai Dasar = KDB x Luas Lahan

= 40 % x 6877.806 m2

= 2751.122 m2

Luas Ruang Luar = Luas Lahan- Luas Lantai Dasar

= 6877.806 m2 – 2751.122 m2

= 4126.684 m2

Luas Ruang Terbuka Hijau= Luas Ruang Luar-

Kebutuhan Parkir

= 4126.684 m2 – 1723.8 m2

= 2402.884 m2

Page 63: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

157

F. Citra Arsitektural

Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha di Jawa Tengah

merupakam sebuah wadah yang digunakan untuk konservasi,

preservasi, edukasi dibidang ilmu pengetahuan agama Buddha. Selain

itu bangunan ini juga digunakan untuk rekreasi serta sarana untuk

menyelenggarakan kegiatan sosial dan kegiatan keagamaan

khususnya agama Buddha. Dari segi visual, bangunan harus dapat

memberikan ciri khas sebuah museum Buddha serta dapat

menampilkan sebuah kebudayaan Jawa Tengah dimana dengan

menerapkan unsur-unsur yang ada pada arsitektur Jawa dengan

bentuk yang sudah modern namun juga memperhatikan keramahan

lingkungan . Bangunan dari Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi

Buddha di Jawa Tengah juga akan terdapat pengolahan pada

landskap dan terdapat bentuk-bentuk ornamen sebagai pendukung

bangunan ini.

3.2.1 Studi Sistem Struktur dan Enclosure

Persyaratan dan kriteria pada struktur bangunan, antara lain :

a. Strenght, kekuatan dalam memikul beban bangunan .

b. Stability, bangunan berdiri stabil dansetiap bagian dari strukturnya

saling mendukung.

c. Servis Ability , struktur melayani kegiatan dalam bangunan.

d. Safety , keamanan struktur terhadap beban terencana.

Page 64: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

158

e. Durability , keawetan bahan yang digunakan sebagai struktur.

( sumber : LTP Yohan Agung Setyawan )

Selain itu faktor-faktor yang digunakan sebagai pertimbangan

pemilihan sistem struktur pada proyekk museum antara lain:

a. Lingkungan

b. Fungsi Bangunan

c. Jenis Kegiatan

d. Kondisi Site

e. Ketinggian Bangunan

Pembagian struktur dibagi atas 3 bagian :

a. Struktur Rangka

b. Struktur Masif

c. Struktur Dinding Sejajar

Pembagian kontruksi dibagi atas 3 bagian :

a. Sub Structure

Sub Structure merupakan struktur yang berhubungan langsung

dengan tanah dan bertugas menerima seluruh beban pada

bangunan dan menyalurkannya ke tanah. Sub Structure yang

digunkan harus mempertimbangkan jenis tanah , ketinggian lantai ,

dan kemiringan tanah.

Page 65: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

159

Sistem Struktur Rangka-Pondasi Setempat

Sistem struktur yang digunakan dalam bangunan Museum dan

Pusat Pelatihan Meditasi Buddha adalah sistem struktur rangka

karena cocok digunakan untuk bangunan museum yang

mempermudah dalam dalam penataan layout ruangan, terutama

ruang pamer , dan juga pada pusat pelatihan meditasi yang dapat

digunakan untuk penataan layout ruang meditasi. Selain itu karena

penyaluran beban pada struktur rangka melalui kolom dan balok,

pondasi yang dapat digunakan adalah pondasi setempat.

Beberapa jenis pondasi yang dapat digunakan , antara lain :

a.1 Pondasi Sumuran

Pondasi sumuran merupakan jenis pondasi dalam,

cara pelakasanaanya yaitu dicor beton ditempat dengan

menggunakan komponen beton dann batu belah sebagai

pengisinya. Pondasi sumuran dapat dilihat pada gambar

3.31 dan mempunyai kelebihan dan kekurangan yang

ditunjukan tabel 3.24 :

Pondasi Sumuran

Kelebihan

Tidak diperlukan alat berat

Biayanya lebih murah untuk tempat-tempat tertentu

Cocok untuk tanah yang labil, dengan sigma tanah <1,5 kg /cm

2 .

Kelemahan

Pemakaian bahan boros

Sulit dilakukan

Tabel 3. 24 Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Sumuran Sumber : https:// civil-injinering.blogspot.co.id

Page 66: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

160

pengontrolan hasil cor beton di tempat yang dalam

Tidak tahan terhadap gaya horizontal

a.2 Pondasi Foot Plat

Pondasi footplat digunakan untuk tanah dengan daya

dukung 1,5 – 2 kg / m2 . Perbandingan campuran beton 1

PC: 3 PS : 5 KR atau 1 PC: 2PS : 3KR, sedangkan untuk

beton kedap air 1 PC: 1½PS : 3KR. Pondasi footplat dapat

dilihat pada gambar 3.32, dan mempunyai kelebihan dan

kekurangan yang ditunjukan tabel 3.25 :

Pondasi Sumuran

Kelebihan

Lebih murah

Tanah yang digali sedikit karena berada di titik yang terdapat kolom strukturnya

Untuk bangunan bertingkat , lebih kuat dibandigkan dengan pondasi batu belah

Kelemahan

Persiapan lebih lama karena harus mempersiapkan bekisting terlebih dahulu

Waktu pengerjaan lebih lama karena harus menunggu beton kering

Tidak semua tukang dapat mengerjakannya

Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur

Pekerjaan rangka besi harus dibuat dari awal dan harus selesai setelah dilakukan galian tanah.

Tabel 3. 25 Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Foot Plat Sumber : www.proyeksipil.blogspot.co.id

Gambar 3. 31 Pondasi Sumuran

Sumber:https:// civil-injinering.blogspot.co.id

Gambar 3. 32 Pondasi Foot PLat

Sumber:https:// /proyeksipil.blogspot.co.id

Page 67: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

161

a.3 Pondasi Batu Kali

Pondasi batu kali dibagi menjadi dua macam , yaitu

pondasi setempat dan menerus. Pondasi setempat

diletakkan disudut bangunan dan berfungsi sebagai

elemen menerima beban kolom pada bangunan lantai

satu. Sedangkan pondasi menerus adalah elemen yang

menerima beban dari dinding yang kemudian diteruskan

menyebar ke tanah. Pondasi ini dipakai pada bangunan

yang memiliki kualitas tanah yang baik dengan ukuran

kedalamannya ± 60-80 cm. Bahan pondasi terdiri dari batu

kali atau belah ,semen PC dan pasir. Pondasi batu kali

ditunjukan dengan gambar 3.33, dan mempunyai

kelebihan dan kekurangan yang ditunjukan tabel 3.26 :

Pondasi Batu Kali

Kelebihan

Pelakasanaan mudah

Waktu pengerjaan pondasi relatif

Biaya pelaksanaan murah jika menggunakan batu kali

Material batu pecah mudah didapat khususnya daerah Jawa

Kelemahan

Pondasi tidak terlalu kuat untuk digunakan pada bangunan yang bertingkat lebih dari 1

Jika akan digunakan untuk membuat bangunan bertingkat dibutuhkan bahan batu kali yang banyak sehingga membuat biaya bahan lebih mahal.

Tabel 3. 26 Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Batu Kali Sumber : https://proyeksipil.blogspot.co.id

Gambar 3. 33 Pondasi Batu Kali

Sumber: https://proyeksipil.blogspot.co.id

Page 68: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

162

Jika menggunakan batu pecah biaya lebih mahal

a.4 Pondasi Lajur Beton

Pondasi lajur beton merupakan pondasi dangkal

yang berfungsi menggantikan pondasi batu belah dan

batu kali. Pondasi ini seluruhnya terbuat dari beton

bertulang, dan digunakan bila luas penampang pondasi

setempat terlalu besar maka dengan cara memanjangkan

lajur itu agar tidak terlalu melebar . Pondasi lajur beton

ditunjukan dengan gambar 3.34, dan mempunyai

kelebihan dan kekurangan yang ditunjukan tabel 3.27 :

Pondasi Lajur Beton

Kelebihan

Biaya lebih murah

Galian tanah lebih sedikit karena hanya berada dititik kolom strutur

Lebih uat untuk bangunan bertingkat , baik untuk penopang bebn vrtikal maupun gaya horizontal serti gempa, angin, ledakan.

Kelemahan

Persiapan lebih lama

Waktu pengerjaan lebih lama karena harus menunggu beton erring

Tidak semua tukang bisa mengerjakannya.

Diperlukan pemahaman terhadap ilmu struktur

Pkerjaan rangka besi dibuat dari awal dan harus selesai setelah dilakukan galian tanah.

Tabel 3. 27 Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Lajur Beton Sumber : https://proyeksipil.blogspot.co.id

Gambar 3. 34 Pondasi Lajur

Beton Sumber: https://proyeksipil.blogspot.co.id

Page 69: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

163

a.6 Pondasi Umpak

Pondasi umpak digunakan untuk bangunan yang

memiliki karakteristik jenis rumah panggung , bahan

terbuat dari kayu maupun beton bertulang. Pondasi

umpak ditunjukkan dengan gambar 3.35, dan mempunyai

kelebihan dan kekurangan yang ditunjukan tabel 3.28 :

Pondasi Umpak

Kelebihan

Pembuatan pondasi mudah dikerjakan

Membutuhkan waktu pengerjaan relatif singkat

Lebih cocok digunakan untuk rumah panggung

Kelemahan

Hanya dapat digunakan untuk 1 lantai

b. Middle Structure

Middle Structure atau struktur tengah meliputi dinding, lantai,

serta plafond. Karena struktur tengah berhubungan langsung dengan

pengguna, maka factor yang perlu diperhatikan antara lai

kenyamananan pengguna, serta aspek visualnya ( menyangkut

eksterior maupun interior bangunan museum ).

Beberapa jenis struktur tengah yang dapat digunakan , antara

lain:

Tabel 3. 28 Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Umpak Sumber : https:// wm-site.com

Gambar 3. 35 Pondasi Umpak

Sumber: http://wm-site.com

Page 70: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

164

b.1 Struktur Plat Lantai

Struktur Plat Lantai ditunjukkan dengan gambar 3.36,

dan mempunyai kelebihan dan kekurangan yang

ditunjukan tabel 3.29 :

Plat Lantai

Kelebihan

Plat lantai beton bertulang mampu mendukung beban besar

Merupakan isolasi suara yang baik

Bahan material tidak mudah terbajar dan kedap air

Perawatan cukup mudah dan dapat berumur panjang

Kelemahan

Plat lantai beton brtulang memiliki beban yang berat

Memerlukan perencanaan dan perhitungan yang baik dalam perencanaan konstruksi.

Membutuhan bekisting

b.2 Struktur Kolom Beton Bertulang

Struktur kolom beton betulang ditunjukkan dengan

gambar 3.37, dan mempunyai kelebihan dan kekurangan

yang ditunjukan tabel 3.30 :

Plat Lantai

Kelebihan

Dari segi bahan material bangunan tergolong tahan terhadap api yang tinggi.

Beton betulang maupun

Tabel 3. 30 Kelebihan dan Kekurangan Kolom Beton Bertulang Sumber http://sma-muhamadiyah.blogspot.co.id

Tabel 3. 29 Kelebihan dan Kekurangan Plat Lantai Sumber : https:// wm-site.com

Gambar 3. 36 Plat Lantai Beton

Bertulang Sumber: http://ali10wafa.blogspot.co.id

Page 71: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

165

beton komposit mempunyai kekauan yang tinggi.

Biaya perawatan yang rendah.

Bahan Material yang mudah didapatkan.

Kelemahan

Untuk pembuatan bekisting kolom dan pengeringan membutuhkan waktu yang lama.

Beton bertulang maupun beton komposit memiliki kekuatan tarik cukup rendah

Membutuhkan dan penumpu sementara selama konstruksi

Rasio kekuatan terhadap berat yang rendah.

b.1 Alternatif Pemilihan Enclosure Bangunan pada Middle

Structure

Pemilihan alternative Enclosure bangunan pada

Middle Structure ditunjukan tabel 3.31 :

LANTAI

Keramik

Lantai keramik digunakan sebagai salah satu pada ruang-ruang public seperti ruang pamer,lobby, ruang konservasi, ruang pengelolaa, ruang asrama, dapur, kamar mandi, dan ditunjukan pada gambar 3.38:

Kelebihan

Bahan material dapat tahan lama.

Motif dan warna beragam

Tahan api

Tahan zat kimia

Tahan goresan

Tahan benturan

Perawatan mudah

Tabel 3. 31 Alternatif Pemilihan Enclosure Bangunan pada Middle Structure

Sumber: Analisis Pribadi ,2017

Gambar 3. 37 Kolom Beton

Bertulang Sumber: http://sma-muhamadiyah.blogspot.co.id

Page 72: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

166

Kekurangan

Dapat menyerap dingin

Kurang yaman diinjak jika kondisi basah, karena termasuk jenis material keras dan licin.

Mudah pecah saat pemasangan dan saat pengangkutan.

Lantai Geranit

Digunakan sebagai pilihan pada ruang pengelolaan, lobby / hall,

dan ditunjukan pada gambar 3.39:

Kelebihan

Motif dan warna bervariasi

Tahan Api

Mapu menahan beban berat

Tahan goresan

Kekurangan

Mahal

Bila terkena cairan berwarna tidak mudah hilang

Mudah berlumut jika terus menerus terkena sinar matahari

Lantai Beton Expoxy

Digunakan sebagai pilihan lantai pada ruang publik seperti ruang pamer,lobby, ruangkonservasi-preservasi, gudang, ruang MEE, dan ditunjukan pada gambar 3.40:

Kelebihan

Ramah Lingkungan

Tahan lama

Hemat

Cocok digunakan didalam maupun diluar ruangan

Kekurangan

Sebelum pelaksananan

permukaan harus bersih dari debu dan kotoran lain.

Permukaan beton minimal beton K-300

Lantai Parket Kayu

Digunakan sebagai pilihan penutup lantai pada ruangan meditasi indoor , ruang ibadah, kamar sangha, dan ditunjukan pada gambar 3.41:

Kelebihan

Bahan material dapat menyerap panas

Gambar 3. 38 Lantai Keramik

Sumber: http://sma-muhamadiyah.blogspot.co.id

Gambar 3. 39 Lantai Granit

Sumber: www.alibaba.com

Gambar 3. 40 Lantai Beton

Expoxy Sumber:finishingfloorhardener.com

Page 73: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

167

Menampilkan kesan alami pada lantai

Memilki tekstur ringan dan halus

Pemasangan cukup mudah

Kekurangan

Perawatan cukup sulit

Rentan terhadap serangan rayap

Pada ruangan yang memiliki kelembaban tinggi akan mudah membusuk

Paving & Grass Block

Digunakan pada area parkir, taman dan lantai outdoor ditunjukan 3.42

Kelebihan

Pemasangan mudah

Tidak mudah rusak oleh cuaca

Cepat menyerap air

Tidak mudah rusak oleh beban kendaraan

Kekurangan

Pemasangan tidak benar ,maka pemasangan pola cepat berubah

Jika satu lepas , bagian yang lain juga mudah lepas

DINDING

Dinding Batu Bata

Digunakan sebagai pilihan penutup dinding interior maupun eksterior pada bangunan Museum dan Pusat pelatihan Meditasi Budha pada lantai 1, dan ditunjukan pada gambar 3.43:

Kelebihan

Pemasangan mudah

Batu bata dapat menyesuaikan suhu yang ada didalam maupun

Gambar 3. 41 Lantai Parket

Kayu Sumber: blogrumahminimalis.web.id

Gambar 3. 42 Paving & Grass

Block Sumber: http:// blogrumahminimalis.web.id

Page 74: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

168

luar ruangan.

Pengangkutan lebih mudah karena ukuran kecil

Cocok untuk digunakan pada pekerjaan yang sempit

Tahan terhadap api

Kedap terhadap suara

Kekurangan

Pemasangan kurang rapi harus dilapisi dengan plasteran.

Waktu pemasangan cukup lama , karena ukuran batu bata kecil

Tidak cocok digunakan untuk bangunan 2 lantai keatas karena akan memberikan berat yang lebih besar terhadap struktur bangunan.

Batu bata harus direndam terlebih dahulu supaya merekat dengan spesi saat akan dipasang.

Dinding Batu Bata Ringan (Hebel)

Digunakan sebagai pilihan penutup dinding interior maupun eksterior pada bangunan Museum dan Pusat pelatihan Meditasi Budha pada lantai 2, dan ditunjukan pada gambar 3.44:

Kelebihan

Biaya pelaksanaan lebih murah karena Pemasangan dibutuhan waktu yang lebih cepat

Cocok digunakan untk bangunan bertingkat 2 lantai keatas, karena memiliki beban yang lebih ringan

Tidak memerlukan air yang banyakuntuk merekatkan antar batu bata ringan

Pengangkutan keproyek lebih mudah

Kedap terhadap suara

Tidak membutuhkan plesteran yang tebal

kekurangan

Membutuhkan perekat khusus untuk merekatkan tiap batu bata ringan yaitu semen instan.

Harga material lebih mahal dibandingkan batu bata biasa

Material bahan tidak mudah ditemukan karena hanya dijual ditoko besar.

Gambar 3. 43 Dinding Batu

Bata Sumber: hthttp://www.behac.com

Gambar 3. 44 Dinding Hebel

Sumber: hthttp://www.behac.com

Page 75: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

169

Dinding partisi

Digunakan sebagai pilihan penutup dinding interior khususnya

fasilitas pameran dan ruang pengelola, dan ditunjukan pada

gambar 3.45:

Kelebihan

Konstrusi dinding partisi lebih praktis dan ringan.

Bahan dinding partisi bagus dan murah.

Cocok digunakan untuk penyekat ruangan.

Perawatan mudah

Pemasangan cepat

Kekurangan

Mudah rusak

Tidak tahan api

Tidak tahan air

Tidak bisa digunakan untuk dinding eksterior

Tidak dirancang untuk memikul beban yang berat

Kaca Tempered

Digunakan sebagai pilihan pengisi eksterior (curtain wall) atau

interior (partisi) pada ruang-ruang, , dan ditunjukan pada gambar

3.46:

Kelebihan

Tahan terhadap perubahan suhu

Aman dipakai

Kuat

Kekurangan

Tidak dapat diolah lagi

Lebih mahal dibandingkan kaca biasa

GRC (Glassfibre Reiforced Cement)

Digunakan sebagai pilihan penutup dinding eksterior maupun interior, dan ditunjukan pada gambar 3.47:

Kelebihan

Mudah diapliasikan

Biaya pemasangan murah

Tahan cuaca

Tahan api

Anti rayap

Tidak mengandung asbestos

Banyak variasi

Gambar 3. 45 Dinding Partisi

Sumber: http://t-masteropik.blogspot.

Gambar 3. 46 Kaca Tempered

Sumber: http://podomoro-upvc.blogspot.co.id

Page 76: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

170

Mudah diaplikasikan

Kekurangan

Tidak tahan benturan

Mudah retak saat pemotongan

PELAPIS DINDING

ACP

Digunakan sebagai pilihan penutup dinding eksterior, , dan ditunjukan pada gambar 3.48:

Kelebihan

Tahan Lama

Mudah dibentuk

Tahan api

Memiliki nilai estetis yang tinggi

Kekurangan

Membutuhkan tenaga ahli

Kekuatan terhadap angin kurang

Cat Tembok

Digunakan sebagai pilihan penutup dinding eksterior maupun

interior, dan ditunjukan pada gambar 3.49:

Kelebihan

Harga cukup murah

Dapat digunakan untuk bagian interior maupun eksterior

Dapat digunakan pada dinding yang bertekstur kasar

Kekurangan

Waktu pengerjaan lama

Tidak tahan lama Terbatas pada satu warna saja

Gambar 3. 47 GRC Ornamen

Sumber: http://ornamengrcku.blogspot..co.id/

Gambar 3. 48 ACP (Alumunium

Composit Panel) Sumber: http://carimatrial.blogspot.co.id

Gambar 3. 49 Cat Tembok

Sumber: http://indoprice.net

Page 77: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

171

Batu Alam

Digunakan sebagai pilihan penutup dinding eksterior maupun interior, dan ditunjukan pada gambar 3.50:

Kelebihan

Memberikan kesan yang alami dan kokoh

Dapat digunakan untuk bagian interior maupun eksterior

Tekstur bagus dan warna khas

Memiliki ukuran yang bervariasi

Kekurangan

Harga cukup mahal

Proses pemasangan diperlukan ketelitian dan kerapian

Wallpaper

Digunakan sebagai pilihan penutup dinding maupun interior, dan ditunjukan pada gambar 3.51:

Kelebihan

Memiliki motif yang bervariasi

Tahan lama

Pemasangan sederhana

Waktu pemasangan singkat

Kekurangan

Tidak cocok untuk ruangan yang memiliki kelembaban tinggi

Harga cukup mahal

PENUTUP PLAFOND

Plafond Gypsum

Digunakan sebagai pilihan penutup plafond pada ruag pamer, ruang pengelola, kamar asrama, perpustakaan, toilet, ruang meditasi, ruang kurator, dan ditunjukan pada gambar 3.52:

Kelebihan

Pengerjaan plafond lebih cepat

Mudah diperbaiki atau diganti

Bahan relatif ringan

Kekurangan

Gambar 3. 50 Batu Alam

Sumber: http://www.batualamgunungsewu

Gambar 3. 51 Wallpaper

Dinding Sumber: http://retrowallpaperkediri.blogspot.co.id

Page 78: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

172

Tidak tahan air

Plafond Akustik Tile

Digunakan sebagai pilihan penutup plafond pada ruang yang membutuhkan perlakuan akustik sperti ruang audiovisual, auditoriumruang meditasi , aula, dan ditunjukan pada gambar 3.53:

Kelebihan

Pengerjaan plafond lebih cepat

Bahan plafond dapat meredam suara

Mudah diperbaiki atau diganti

Bahan relatif ringan

Dapat dilapisi gypsum, baja,serat mineral, alumunium, dan galvanis

Kekurangan

Cepat rusak jika terkena air

Bahan material cukup sulit ditemukan

Palfond Alumunium Composit Panel

Digunakan sebagai pilihan penutup plafond pada ruang pameran , lobby, dan ditunjukan pada gambar 3.54:

Kelebihan

Menampilan kesan mewah dan berkualitas

Tahan air

Tahan api

Relatif ringan

Kekurangan

Biaya Mahal

Pemasangan cukup sulit

Penggantian material cukup sulit harus dilakukan oleh

Gambar 3. 52 Plafond

Gypsum Board Sumber: https://rikaarba.wordpress.com

Gambar 3. 53 Plafond Akustik

Tile Sumber: https://www.tokopedia.com

Gambar 3. 54 Plafond

Alumunium Sumber: http://jadhomes.com

Page 79: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

173

tenaga ahli

Plafond GRC

Digunakan sebagai pilihan penutup plafond pada ruang pameran , lobby, dan ditunjukan pada gambar 3.55:

Kelebihan

Tahan air

Tahan Api Material mudah didapat

Kekurangan

Pemasangan bising

c. Upper Structure

Upper Structure atau struktur atas meliputi atap,merupakan

bagian paling atas dari suatu bangunan yang melindungi gedung dan

penghuninya secara fisik maupun metafisik.

Beberapa jenis struktur atas yang dapat digunakan , antara lain:

c.1 Struktur Atap

Struktur atap ditunjukan dengan tabel 3.32 :

Struktur Atap

Jenis Material

Kelebihan Kekurangan Gambar

Kuda-kuda Baja Konvensional

Lebar bentang yaitu ± 10 m – 30 m

Tahan api

Pembuatan konstruksi rangka kuda-kuda

Mudah korosi

Sambungan kurang uat jika terdapat las pada setiap sambungan baja

Table 3.32 Struktur Atap Sumber : Aalisis Pribadi, 2017

Gambar 3. 55 Plafond GRC

Sumber: https://grcbangunpersada.wordpress

Page 80: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

174

cukup cepat karena sudah dibuat jauh-jauh hari.

Mampu menahan beban penutup atap yang berat.

Kuda-kuda Kayu

Mudah dikerjakan dengan alat sederhana

Bobot bahan relatif ringan

Memiliki kekuatan yang cukup tinggi terhadap gaya tarik, tekan, maupun lendutan

Bahan kayu mudah dibetuk , dipotong, dan digunakan secara fleksibel

Tidak tahan api mudah terbakar

Rentan terserang rayap

Tidak tahan air, mudah membusuk yang tidak terkena pengudaraan

Dapat mengalami proses mengembang dan menyusut bil terjadi perubahan cuaca

Lebar bentang kayu terbatas tidak lebih dari 4 m

Atap Limas

Bentuk atap limasan cocok untuk ilim tropis di Indonesia

Penanungan dan perlindungan dari matahari dan hujan merata di tiap sisi bangunan

Terkesan megah dengan bentukan yang tiggi

Penggunaan konstruksi kuda-kuda cukup rumit dan banyak

Tidak efektif jika diaplikasikan pada bangunan yang berbentang pendek

Membutuhkan penutup atap yang banyak

Gambar 3. 56 uda-kuda

Baja WF Sumber: https://konstrukasibajabogor

Gambar 3. 57 Kuda-kuda

Kayu Sumber: http://tampil-sederhana.blogspot.co.id

Gambar 3. 58 Atap Limas

Sumber: http://ahluldesigners.blogspot.co.id

Page 81: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

175

Atap Datar

Mempermudah dalam pengembangan ke arah vertikal

Bentuk bangunan lebih sederhana

Tidak terlalu tinggi

Ruang dibawahnya menjadi panas

Mudah rusak

Mudah bocor

Terdapat genangan air bila sedang musim penghujan

Atap Joglo

Bentuk atap limasan cocok untuk ilim tropis di Indonesia

Penanungan dan perlindungan dari matahari dan hujan merata di tiap sisi bangunan

Terkesan megah dengan bentukan yang tiggi

Biaya mahal

c.2 Alternatif Pemilihan Enclosure Bangunan pada Upper Structure

Pemilihan Enclosure ditunjukan dengan tabel 3.33 :

Enclosure

Jenis Material

Kelebihan Kekurangan Gambar

Genteng Beton

Memiliki banyak pilihan warna

Tidak mudah pecah

Biaya mahal

Beban material berat dpat berpengaruh terhadap

Tabel 3.33 Alternatif Pemilihan Enclosure Bangunan pada Upper Structure Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Gambar 3. 59 Atap Datar

Sumber: http://bea-indonesia.org

Gambar 3. 60 Atap Joglo

Sumber: http://ideruang.blogspot.co.id

Page 82: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

176

Kuat untuk diinjak

Memiliki ukuran yang sama karena diproses pabrikasi

beban atap

Genteng Keramik

Ukuran sama karena diproses pabrikasi

Suhu ruangan dibawah dapat menjadi sejuk

Cukup kuat

Tidak mudah pecah

Memiliki banyak variasi

Daya serap air rendah sehingga tidak menambah beban atap

Tidak mudah korosi pada cuaca yang cukup ekstrim

Biaya mahal

Perawatan susah

Pada daerah tertentu bahan material sulit didapatkan

Genteng onduvilla

fleksibel

kedap air

berventilasi

ringan

overlapping yang aman

memiliki banyak pilihan

Bahan kurang menyerap panas

Gambar 3. 61 Genteng Beton

Sumber: https://antoniusbudi9.wordpress

Gambar 3. 62 Genteng

Keramik Sumber: https://sites.google.com

Gambar 3. 63 Genteng

Onduvilla Sumber: https://sites.google.com

Page 83: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

177

3.2.2 Studi Sistem Utilitas

a. Sistem Pencahayaan

a.1 Sistem Pencahayaan Alami

Pencahayaan alami merupakan pencahayaan yang berasal

dari cahaya matahari, sistem pencahayaan alami ditunjukan

dengan gambar 3.64 . Pencahayaan alami digunakan pada

ruangan pada waktu siang hari, dan pencahayaan alami

tergantung pda waktu ,cuaca, serta pemanfaatan secara maksimal

pada bangunan dengan memperhatikan:

Letak lubang pencahayaan

Besar lubang pencahayaan

Efek cahaya yang masuk kedalam ruangan

Jumlah lubang pencahayaan

Gambar 3. 64 Sistem Pencahayaan Alami

Sumber: http://www.kajianpustaka.com

Page 84: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

178

a.2 Sistem Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan merupakan sistem pencahayaan yang

digunakan untuk penenerangan pada ruangan pada waktu

malam hari,selain juga digunakan saat membutuhkan

pencahayaan lebih. Pencahayaan buatan tidak tergantung waktu

dan pencahayaan dapat diatur sesuai dengan suasana yang

diinginkan. Jenis-jenis pencahayaan buatan ditunjukan dengan

gambar3.65 :

Fungsi pencahayaan buatan , antara lain :

Sebagai pengarah sirkulasi.

Menciptakan suasana tertentu pada suatu ruangan.

Sebagai penerangan bagi pengunjung maupun

pengelola.

Menambah nilai estetika pada sesuatu atau benda

yang diekspos.

Gambar 3. 65 Jenis-jenis pencahayaan buatan

Sumber: http://www.kajianpustaka.com

Page 85: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

179

Pencahayaan buatan menurut Heinz Frick:

General Lighting ( Pencahayaan Umum )

Pencahayaan umum berfungsi sebagai pencahayaan

utama bersifat merata menerangi seluruh ruang.

Pencahayaan ini digunakan untuk ruang pengelola, ruang

ibadah , serta ruang meditasi. Pencahayaan ini ditunjukan

dengan gambar 3.66 :

Local Lighting ( Pencahayaan Setempat )

Pencahayaan setempat berfungsi sebagai

penerangan setempat. Pada projek Museum dan Pusat

Pelatihan Meditasi , pencahayaan setempat digunakan untuk

ruang reparasi, dan laboratorium. Pencahayan ini ditunjukan

dengan gambar 3.67:

Gambar 3. 66 General Lighting

Sumber: https://www.ccohs.ca

Page 86: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

180

Accent Lighting ( Pencahayaan Aksen )

Pencahayaan aksen berfungsi sebagai penerangan

pada ruangan atau obyek tertentu untuk memberikan nilai

estetis. Pencahayaan ini digunakan untuk pada ruang

pamer yaitu untuk menerangi benda-benda koleksi.

Pencahayan ini ditunjukan dengan gambar 3.68:

Gambar 3. 67 Local Lighting

Sumber: https://www.ccohs.ca

Gambar 3. 68 Accent Lighting

Sumber: https://www.pinterest.com

Page 87: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

181

Ambient Lighting ( Pencahayaan Gabungan )

Pencahayaan gabungan ini berfungsi sebagai

memberi kesan pada ruangan. Pencahayaan in merupakan

gabungan dari berbagai model gabungan model

pencahayaan. Pencahayan ini ditunjukan dengan gambar

3.69 :

Jenis-jenis Armature Lampu dan Penerapannya :

Down Light

Lampu ini tidak menimbulkan kesilauan , bersifat

fleksibel, bisa dipasang dalam celling ( terbenam , sebagian

terbenam atau berada di permukaan. Lampu ini dapat

dipasang berkelompok , berderet , maupun memutar sesuai

dengan kebutuhan. Jenis lampu yang digunakan antara lain

adalah LED, lampu halogen , dan metal halide, dan

ditunjukkan dengan gambar 3.70:

Gambar 3. 69 Ambient Lighting

Sumber: http://www.kichler.com

Page 88: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

182

Spot Light

Lampu ini bersifat fleksibel, dapat diarahkan pada

obyek tertentu , dapat dikombinasikan dengan slidding spot

rail supaya mudah dipindahkan, namun selain itu dapat

dipasang dipermukaan, atau menempel pada plafond. Jenis

lampu ini yang dapat digunakan yaitu lampu LED , metal

halide dan lampu halogen, dan ditunjukkan dengan gambar

3.71:

Gambar 3. 70 Down Light

Sumber: http://www.fajardesignme.com

Gambar 3. 71 SpotLight

Sumber: http://feryabiel.blogspot.co.id

Page 89: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

183

Lampu Bak atau Neon

Lampu ini penyinarannya bersifat menyebar sehingga

ruangan mendapat sinar yang rata. Lampu ini dapat

dipasang didalam celling, menggantung , atau menempel

pada celling, dan ditunjukkan dengan gambar 3.72 :

Lampu Dekoratif

Lampu ini berfungsi sebagai penerangan yang

bersifat pemberi kesan mewah pada suatu obyek. Lampu ini

dpat diletakan pada lobby,hall, kamar Sangha , dan

ditunjukkan dengan gambar 3.73:

Gambar 3. 72 Lampu Neon / Bak

Sumber: https://indonesian.alibaba.com

Gambar 3. 73 Lampu Dekoratif

Sumber: https://indonesian.alibaba.com

Page 90: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

184

b. Sistem Pengkondisian Udara

b.1 Sistem Penghawaan Alami

Sistem penghawaan alami ini dengan memanfaatkan prinsip

pergerakan udara yaitu mengalir dari dari daerah yang bertekanan

udara tinggi ke daerah yang bertekanan udara rendah ,ditunjukan

dengan gambar 3.74 . Sistem penghawaan alami yang baik yaitu

dengan menerapkan sistem ventilasi silang ( cross ventilation )

yaitu pengaturan sirkulasi udara dalam bangunan dengan bukaan

dinding untuk mendapatkan aliran pergrakan udara dari luar

sehingga udara bersih dapat masuk ke dalam ruangan dan

menggantikan udara kotor serta udara panas.

Kelebihan Sistem Penghawaan Alami, antara lain :

Tidak tergantung listrik

Hemat energi

Biaya murah

Instalasinya mudah

Kelemahan Sistem Penghawaan Alami, antara lain :

Hewan liar dapat masuk ke dalam ruangan

Lingkup ruang hanya pada ruangan yang ditempati saja

Tergantung pada angin yang berhembus

Gambar 3. 74 Penghawaan Alami

Sumber: Dasar-dasar eko-arsitektur hal 59

Page 91: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

185

b.2 Sistem Penghawaan Buatan

Sistem Penghawaan Buatan merupakan sistem yang

mengalrkan udara dari tempat ( ruang )satu ketempat ( ruang )

yang lainnya dengan menggunakan alat elektronik. Penggunaan

sistem penghawaan buatan yaitu menyesuaikan dengan fungsi

masing-masing ruang. Beberapa alternatif sistem penghawaan

buatan , yaitu :

b.2.1 AC ( Air Conditioning )

Untuk sistem penghawaan buatan dengan menggunakan

AC, dapat digunakan beberapa tipe AC, diantaranya:

AC Window

Merupakan jenis AC yang dipasang tunggal, dan ditunjukan

dengan gambar 3.75 :

o Keuntungan : biaya pengoperasian rendah, dan

perawatan mudah

o Kerugian : penggunaan pada ruang terbatas <

180 m3 , kapasitas ( 0.5- 3 PK ), pemasanagan

membutuhkan lubang sebesar AC yang dibutuhkan.

Gambar 3. 75 AC Window

https://www.aliexpress.com

Page 92: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

186

AC Split

AC ini digunakan untuk ruang yang berukuran kecil dan

berukuran sedang , dibisa dipasang dua atau lebi dalam satu

ruang, dengan mesin AC diluar. AC split ini pemakaianya bisa

diatur sesuai dengan keinginan.sistematiaka AC Spilt

ditunjukan dengan gambar 3.76:

o Keuntungan : Suara bising dari mesin AC dapat

dihindari, lubang tidak besar.

o Kerugian : Tampilan pada bangunan tergaggu

oleh penempatan condenser diluar bangunan, perlu diatur

untuk mengatasi air yang keluar dari mesin AC.

Gambar 3. 76 AC Split

http://rumah73.com

Page 93: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

187

AC Central

Sistem kerja dari AC Sentral ditunjukkan dengan gambar 3.77:

o Keuntungan : Pengaturan terpusat di satu tempat

o Kerugian : Suar bising

AC Paket Portable

Bentuk AC Portable ditunjukkan dengan gambar 3.78 :

Gambar 3. 77 AC Central

http://pekerja-jenius.blogspot.co.id

Gambar 3. 78 AC Paket Portable

http://www.sewalcdprojectordibali.com

Page 94: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

188

o Keuntungan : Perawatan mudah , Mudah dipindah-

pindahkan

o Kerugian : membtuhkan ruagan cukup luas, tidak

berhubungan angsung dengan udara luar sehingga tiak

dapat menambah udara.

b.2.2 Dehumidifier dan Humidifier

Dehumidifier berfungsi menyerap kelembaban uadar

yang berlebihan . Humidifier berfungsi meningkatkan

kelembaban udara pada ruangan, apabila ruangan terlalu

kering. Biasanya digunakan pada dapur caffetaria, dan

ditunjukkan dengan gambar 3.79 :

Gambar 3. 79 Dehumidifier dan Humidifier

https://indonesian.alibaba.com

Page 95: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

189

b.2.3 Exhaust Fan dan Intake Fan

Exhaust Fan dan Intake Fan berfungsi untuk

mengeluarkan udara panas ke luar bangunan dan digantikan

dengan udara segar, bentuknya ditunjukkan dengan gambar

3.80:

b.2.4 Thermohygrometer

Thermohygrometer berfungsi untuk memantau suhu dan

kelembaban udara pada ruagan, dan bentuknya ditunjukkan

dengan gambar 3.81:

Gambar 3. 80 Exhaust Fan dan Intake Fan

https://indonesian.alibaba.com

Gambar 3. 81 Thermohygrometer

https://www.tradeindia.com

Page 96: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

190

b.2.5 Airlocks

Airlocks berfungsi untuk menyaring debu, gas yang

dihasilkan oleh zat0zat kimia,dan sebagainya, dan bentuknya

ditunjukkan dengan gambar 3.82:

c. Sistem Akustik

Pertimbangan sistem akustik yang akan digunakan, anatara lain:

Dapat mengurangi tingkat kebisingan

Mampu meredam atau mengurangi bunyi

Sistem akustik yang akan digunakan, antara lain :

Sistem pengorganisasian ruang. Ruang-ruang yang

membututhkan kenyamanan akustik seperti ruang audiovisual,

ruang auditorium, perpustakaan , serta ruang meditasi.

Pengunaan material yang dapat membantu meredam kebisingan

baik pada dinding, lantai atau plafond

Gambar 3. 82 Airlocks

http://www.klikglodok.com

Page 97: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

191

Material yang dapat digunakan untuk meredam kebisingan yaitu

diantaranya karpet , akustik metal silk, dan rockwool, dan

bentuknya ditunjukkan dengan gambar 3.83 dan gambar 3.84:

d. Sistem Elektrikal

Sistem elektrikal yang digunakan untuk kebutuhkan listrik utama

berasal PLN. Sedangkan sumber cadangan kebutuhan listrik pada

bangunan berasal dari genset, ditunjukkan dengan diagram 3.7:

PLN Trafo

Automatic

Transfer

Switch

Main

Distribution

Panel

Sub Panel Sub Panel

Ruang-ruang Ruang-ruang

Diagram 3. 7 Skema Sistem Elektrikal Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Gambar 3. 83 Rockwool

https://indonesian.alibaba.com

Gambar 3. 84 Karpet

https://indonesian.alibaba.com

Page 98: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

192

e. Sistem Jaringan Air Bersih

Sistem jaringan air bersih untuk memenuhi kkebutuhan pada

bangunan menggunakan 2 sumber yaitu sumur artetis dan PDAM.

Untuk sistem penyaluran air sendiri dapat menggunakan 2 metode

yaitu:

e.1 Sistem Downfeed Distribution

Merupakan sistem penyaluran air bersih dengan cara

menompa air dari Ground Resservoir menuju Roof Tank ,

kemudian didistribusikan ke unit-unit dengan memanfaatkan

sistem grvitasi, ditunjukkan dengan diagram 3.8 :

e.1 Sistem Upfeed Distribution

Merupakan sistem penyaluran air bersih dengan cara

menompa air secara langsung dari Ground Resservoir menuju

unit-unit distribusi, ditunjukkan dengan diagram 3.9 :

PDAM

Sumur Artetis

Meteran

Pompa

Ground Reservoir / Clean Water

Water

Pump

Roof

Tank

Unit

Distribution

Unit

Distribution

Unit

Distribution

PDAM

Sumur Artetis

Meteran

Pompa

Ground Reservoi

r / Clean Water

Water

Pump

Unit Distribution

Unit Distribution

Unit

Distribution

Diagram 3. 8 Sistem Downfeed Distribution Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Diagram 3. 9 Sistem Upfeed Distribution Sumber : Analisis Pribadi,2017

Page 99: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

193

Sistem jaringan air bersih yang akan digunakan adalah Sistem

Downfeed Distribution.

f. Sistem Jaringan Air Kotor

Pada museum dan Pusat Pelatihan Mediatsi ini terdapat

beberapa jenis limbah ,antara lain:

f.1 Air Hujan

Air hujan diatap akan disalurkan melalui talang, kemudian

ditampung didalam bak penampungan untuk dimanfaatkan

kembali, ditunjukkan dengan diagram 3.10 :

f.2 Air kotor dari Kamar mandi dan Dapur

Ditunjukkan dengn diagram 3.11:

Air Hujan

Pompa

Water

Raw Water

Tank (WTP

Treatment Clean Water

Tank

Roof Tank Distribusi

Diagram 3. 10 Skema Distribusi Air Hujan Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Air Kotor STP (Sawage

Treatent

Plan)

WTP Air Kotor ( Water Treatment

Plan)

Tangki

Penampungan

Pompa

Transfer

Fushing Closet

dan Siram

tanaman Recycle Tank

Diagram 3. 11 Skema Distribusi Air Kotor Kamar Mandi dan Dapur Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Page 100: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

194

f.3 Grey Water

Grey water merupakan limbah cair yang masih dapat

dimanfaatkan kembali, jika melebihi kapasaitas penampung akan

dibuang ke saluran kota. Grey water biasanya berupa air bekas

mandi dan mencuci, ditunjukkan denga diagram 3.12:

f.1 Black Water

Black water merupakan limbah padat yang dibuang

langsung menuju Septic Tank, dan ditunjukkan dengan diagram

3.13:

Toilet Bak

Penampun

g

System Water Treatment

Dimanfaatka

n kembali Disalurkan

menuju

saluran Kota

Diagram 3. 12 Skema Sistem Pembuangan Grey Water Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Toilet Septic Tank Sumur Resapan

Diagram 3. 13 Skema Sistem Pembuangan Black Water Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Page 101: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

195

g. Sistem Pemadam Kebakaran

Sistem pemadam kebakaran ditekankan pada cara penanggulan

kebakaran. Beberapa alat-alat yang digunakan digunakan untuk sistem

pemadam kebakaran, anatara lain:

g.1 Fire Alarm System

Sistem tanda bahaya kebakaran berfungsi untuk

meberikan tanda bila terjadi kebakaran atau kebocoran.

Terdiri dari :

Main Control Panel ( Panel Kontrol ), ditunjukkan

dengan gambar 3.85

Fire Detector , ditunjukkan dengan gambar 3.86,

3.87.3.88.dan 3.89

Gambar 3. 85 Main Control Panel

http://www.alatpemadamkebakaran.co

Gambar 3. 87 Smoke Detector

http://www.boydsecurity.com

Gambar 3. 86 Heat Detector

https://dir.indiamart.com

Page 102: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

196

Alarm, ditunjukkan dengan gambar 3.90

g.2 Fire Hydrant System

Sistem hidran kebakaran berada pada lokasi tertentu

sebagai sumber air dikombinasikan dengan portable pump

untuk kebakaran yang cukup luas, dan ditunjukkan dengan

gambar 3.91:

Gambar 3. 89 Gas Detector

https://www.aliexpress.com Gambar 3. 88 Falme Detector

https://www.crowcon.com

Gambar 3. 90 Alarm

http://www.sanabila.com

Gambar 3. 91 Fire Hydrant System

https://www.firefightingequipment.my

Page 103: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

197

g.3 Hydrant Box, ditunjukkan dengan gambar 3.92:

g.4 Portable Fire Extinguisher ( Alat Pemadam Api Ringan ),

ditunjukan dengan gambar 3.93:

Gambar 3. 92 Hydrant Box

http://janggatehnik.com

Gambar 3. 93 Apar

http://janggatehnik.com

Page 104: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

198

g.1 Fire Automatic Sprinkle System (Sistem Pemercik Otomatis)

Ditunjukkan dengan gambar 3.94:

Jenis sistem pemadam kebakaran yang digunakan pada projek

Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buudah ini adalah Sistem Fire

Suppesion FM200. Hal ini disebabkan karena sistem pemadam

kebakaran jenis ini aman bagi manusia karena tidak berbau, tiak

berwarna, dan juga responnya cepat terhadap api dan aman untuk

benda-benda koleksi.

h. Sistem Pembuangan Sampah

Sistem pembuangan sampah pada projek ini dibedakan menjadi

3 jenis yaitu sampah organik , sampah non-organik, dan sampah

kertas. Untuk membedakan ketiga jenis sampah tersebut disediakan 3

Gambar 3. 94 Sprinkle

http://janggatehnik.com

Page 105: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

199

jenis tempat sampah dengan warna yang berbeda-beda pada setiap

tempat sampahnya.

h.1 Sampah organik

Sampah Organik merupakan sampah yang berasal dari

bahan-bahan organik seperti daun-daunan, sayur-sayuran, dan

sejenisnya, ditunjukkan dengan diagram 3.14:

h.2 Sampah Non-Organik

Sampah Non-Organik merupakan sampah yang

berasal dari bahan-bahan sejenis sampah plastik, , sampah

kaleng, dan sejenisnya, ditunjukkan dnegan diagram 3.15:

Sampah

Organik Bak

Penampungan

Tempat Pembuangan Sampah Kota

Diolah menjadi

pupuk kompos

Kota

Diagram 3. 14 Skema Sistem Pembuangan Sampah Organik Sumber : Analisis Pribadi,2017

Sampah Non-

Organik Bak

Penampungan

Tempat Pembuangan Sampah Kota

Diagram 3. 15 kema Sistem Pembuangan Sampah Non-Organik Sumber : Analisis Pribadi,2017

Page 106: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

200

h.3 Sampah Kertas

Sampah Kertas merupakan sampah yang berasal dari

kertas, atau bahan-bahan sejenis kertas, ditunjukkan

dengan diagram 3.16:

i. Telekomunikasi

i.1 Sistem Komunikasi Keluar dan kedalam bangunan (antar ruang),

ditunjukkan pada diagaram 3.17:

Sampah

Kertas Bak

Penampungan

Tempat Pembuangan Sampah Kota

Dikumulkan

Untuk dijual

Diagram 3. 16 Skema Sistem Pembuangan Sampah Kertas Sumber : Analisis Pribadi

Telkom PABX Operasional

dalam bangunan

Ruang

Ruang

Ruang

Hubungan Keluar

Diagram 3. 17 Skema Komunikasi Keluar Sumber : Analisis Pribadi, 2017

Page 107: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

201

i.2 Sistem Komunikasi Informasi

Sistem komunikasi informasi digunakan sebagaai media untuk

pemberitahuan informasi kepada pengunjung serta sebagai salah satu

sistem keamanan ( informasi darurat) di dalam gedung, ditunjukkan

dengan dagram 3.18:

j. Sistem Keamanan

Sistem keamanan bangunan yang dapat diterapkan , anatar lain:

Pengamanan oleh satuan pengamanan ( Security ) untuk

penjagaan selama 24 jam.

Pengamanan dengan sistem CCTV, memiliki hasil rekaman

gambar pada tiap ruangan yang membutuhkan pengawasan.

Skema sistem keamanan ditunjukkan dengan diagram 3.19 dan

gambar 3.95:

Saklar

otomatis

PLN Generator

Panel

Induk

Operator Speaker Speaker

Ruang-ruang

Fasilitas

Konservasi-

Preservasi

Kantor /

Fasilitas

Pengelola

an

Speaker

Cafetaria Lobby / Hall Ruang

Pameran

Perpustakaan

Diagram 3. 18 Skema Komunikasi Informasi Sumber : Analisis Pribadi,2017

Page 108: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

202

Projek ini berfungsi sebagai museum yang menyimpan benda

koleksi, terdapat beberapa ruang yang memerlukan keamanan terutama

ruang pameran dan ruang penyimpan koleksi, seperti :

Penggunaan vitrin berfungsi untuk mencegah vandalism.

Detector getar , berfungsi sebagai alat yang akan memberikan

alarm jika terjadi getaran yang besar pada vitrin maupun jendela.

Channel Digital

Recorder

Spot Monitor

CCTV

CCTV

CCTV

CCTV

Diagram 3. 19 Skema Keamanan dengan CCTV Sumber : Analisis Pribadi,2017

Gambar 3. 95 CCTV

http://www.cctv-camera.com.sg

Page 109: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

203

Detector kaca pecah, akan mendeteksi frekuensi kaca pecah pada

jendela maupun vitrin.

Sensor pendekteksi aktivitas, berupa sensor gelombang mikro

atau utratsonik yang dapat berfungsi untuk mendekteksi gerakan

disekitar area yang ingin dideteksi.

k. Sistem Transportasi Vertikal

Pada Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha sistem

transportasi yang akan diterapkan adalah menggunakan sistem

transportasi vertical, antara lain adalah:

k.2 Tangga

Tangga merupakan sistem transportasi vertikal yang

digunakan pada projek museum dan pusat pelatihan meditasi

ini. Sudut tanjakan yang ideal maksimal adalah 300 , sedangkan

untuk optrade (tegak) yang ideal adalah 15 cm - 18 cm dan

aantrede (mendatar) yang ideal adalah 20 cm - 33 cm.

Sedangkan untuk tangga darurat harus mudah diakses oleh

semua pengguna disaat dalam keadaan darurat. Dan juga

struktur yang digunakan harus tahan api serta memiliki akses

udara yang cukup.

k.2 Ramp

Ramp merupakan sistem transportasi vertikal yang

digunakan didalam ruang pameran, sehingga memberikan

kenyamanan kepada pengunjung dan juga memudahkan untuk

Page 110: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

204

memindakan benda-benda koleksi. Ramp juga digunakan pada

luar bangunan untuk memudahkan pengunjung yang disable

masuk kedalam projek ini. Kemiringan ramp didalam bangunan

tidak boleh lebih dari 70 dan untuk diluar bangunan maksimum

60 . sedangkan untuk lebar minimum ramp rtanpa pengaman

adalah 95 cm dan dengan menggunakan pengaman adalah 120

cm.9

3.2.3 Studi Pemanfaatan Teknologi

a. Light Shelves

Light Shelves merupakan material yang disisipkan pada jendela

dan berfungsi untuk memantulkan cahaya matahari ke dalam ruangan.

Kelebihan dari light shelves yaitu dapat merefleksikan cahaya

matahari saat kondisi diluar mendung atau intensitas cahaya matahari

rendah. Light Shelves lebih tepat digunakan pada sisi utara dan

selatan bangunan., yang ditunjukkan pada gambar 3.96:

9 Kepuusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No.468/KPTS/1998

Gambar 3. 96 Light Shelves

https://culdesachdmks.wordpress.com

Page 111: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

205

b. Panel Surya

Panel surya memrupakan salah satu teknlogi terbaru untuk

mendukung mengatasi kebutuhan listri didalam suatu bangunan, dan

ditunjukkan pada gMBr 3.97:

Kelebihan menggunakan panel surya, yaitu antara lain:

Energi gratis dari cahaya matahari

Produksi energy bersih, energy matahari tidak mengeluarkan

gas rumah kaca.

Insentif pemerintah

Mengurangi ketergantungan, karena tidak tergantung kepada

PLN

Kekurangan menggunakan panel surya, yaitu antara lain:

Sumber tenaga yang tidak konsisten, karena sinar matahari

tidak bersinar selama 24 jam.

Biaya pemasangan besar.

Perawatan, harus dibersihkan rutin dari kotoran dan debu

Gambar 3. 97 Panel Surya

https://teknologisurya.wordpress.com

Page 112: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

206

c. Rain Harvesting

Merupakan salah satu teknologi untuk mengolah air hujan

sehingga dapat digunakan untuk mengatasi kebutuhan pasokan air.10

Prinsip dasar dari Rain Harvesting yaitu:

Atap berfungsi sebagai penagkap air hujan

Proses pengiriman yaitu memindahlan air hujan yang dari

atap ke bak penyimpanan

Tandon air sebagai tempat penyimpanan air hujan.

Kelebihan menerapkan sistem ini adalah lebih ekologi karena

memanfaatkan air hujan dan dapat mengatur pemakaian sumber air

dari dalam tanah. Namun kekurangan dari sistem ini dalah harus

menunggu kapan hujan akan turun, yang ditunjukkan pada gamabar

3.98:

Adapun pertimbanga-pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum

menerapkan rainwater harvesting pada projek , antara lain :

Faktor Lingkungnan

Faktor Teknis

Faktor Kebutuhan Air

Faktor Sosial

Faktor Finansial

10

Rainwater Harvesting for Domestic Use(2006:13) karya Janette Worm dan Tim Van Hattum

Gambar 3. 98 Rainwater Harvesting

Sumber :http://www.mppcb.nic.in/rwh.htm

Page 113: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

207

3.3 Analisa Konteks Lingkungan

3.3.1 Analisa Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha

di Jawa Tengah secara umum harus berpedoman pada Peraturan

Daerah Kota Semarang tentang Rencana Tata Wilayah yang

merupaan hasil perencanaan tata ruang yang ditentuan

berdasarkan aspek administrative atau aspek fungsional.

Berdasrakan pasal 13 Perda ota Semarang No14 tahun 2011-

2031 dijelasan Subpusat pelayanan kota , dalam pasal 11 huruf b

merupakan pusat BWK yang dilengkapi dengan sarana lingungan

perkotaan skala pelayanan BWK yang meliputi:

a. Sarana Perdagangan dan Jasa;

b. Sarana Pendidikan;

c. Sarana Kesehatan;

d. Saranan Peribadatan ; dan

e. Sarana Pelayanan Umum.

Pemilihan lokasi Museum dan Pusat Pelatihan Meditasi Buddha di

Jawa Tengah berada di Kota Semarang , Jawa Tengah

berdasarkan atas :

a. Letak Kota Semarang lebih cukup strategis diabndingkan

kota-kota lain yang meiliki warga pemeluk agama Buddha,

karena Kota Semarang merupakan ibu kota Provinsi Jawa

Tengah. Dengan ini diharapkan untuk wilayah-wilayah tertentu

Page 114: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

208

lebih terjangkau dalam menimba ilmu tentang pedidikan

agama Buddha.

b. Untuk memudahkan melakukan pembicaraan dengan

pemerintah provinsi , apabila terjadi suatu permasalahan

dapat diberitahukan kepada pusat yang keudian akan

ditembuskan kepada pemerintah provinsi.

Pemilihan Lokasi : BWK VIII ( Kelurahan Sumurejo, Kecamatan

Gunung Pati ), yang ditunjukkan dengan gambar 3.99 dan 3.100:

Ruang lingkup makro rencana ini adalah Kotamadya Semarang yang

terletak pada posisi 6o50”-7o10” Lintang Selatan dan 109o50”-110o35”

Bujur Timur. Luas wilayah Kotamadya Semarang adalah 37.360,947 Ha

dengan batas-batas administratif sebagai berikut:

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Demak

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Semarang

Sebelah Barat : Berbatasan denagn Kabupaten Kendal

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa

Gambar 3. 100 Peta Kelurahan Sumurejo

Sumber :Kecamatan Gunungpati dalam angka 2015

Gambar 3. 99 Peta BWK VIII Kota Semarang

Sumber :Perda No.13 tahun 2004

Page 115: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

209

Ruang lingkup mikro rencana ini adalah BWK VIII , Kecamatan

Gunung Pati , Kota Semarang. Luas wilayah Kecamatan Gunung Pati

adalah 5.399,0985 Ha dengan batas-batas administratif sebagai berikut:

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Banyumanik

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Ungaran, dan

Kabupaten Semarang

Sebelah Barat : Berbatasan denagn Kecamatan Mijen.

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Ngaliyan dan

Kecamatan Gajah Mungkur

a. Studi Kekuatan Alami

Studi kekuatan alamii ditunjukkan denga tabel 3.32:

JENIS KETERANGAN

IKLIM Iklim pada lokasi mengacu pada

iklimlingkungan sekitar yaitu meiliki

karakteristik mikro lingkungan yang

sejuk

EKOLOGI Kondisi tanah yang ada didalam

lokasi site tergolong subur , dan

didalam tapak masih terdapat

banyak pohon yang berfungsi

sebagai penyerapan air.

Tabel 3. 32 Tabel Studi Kekuatan Alami Sumber : Analisis Pribadi ,2017

Page 116: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

210

KEMIRINGAN TAPAK Lokasi berada di Kota Semarang

bagian atas sehingga kemiringan

tapak beragam, namun bayak

kemiringan tapak yang curam.

LINGKUNGAN SEKITAR Lingkungan sekitar tapak

kebanyakan merupakan lahan

kosong karena, belum banyak

kawasan permukiman penduduk.

b. Studi Kekuatan Buatan

Studi kekuatan buatan ditunjukkan dengan tabel 3.33 :

JENIS KETERANGAN

PRANATA Pembangunan projek di dalam

wilayah BWK VIII harus

menyesuaikan dengan perarturan

tata guna lahan Kota Semarang

tentang wilayah yang dapat

terbagun atau yang tidak dapat

terbangun

REGULASI Peraturan RTRW Kota Semarang

FUNGSI LOKASI Fungsi lokasi menyesuaikan

dengan rencana penetapan pusat

Tabel 3. 33 Tabel Studi Kekuatan Buatan Sumber : Analsis Pribadi, 2017

Page 117: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

211

pelayanan kota meliputi sarana

perdagangan dan jasa, sarana

pendidikan, kesehatan ,

peribadatan dan pelayanan umum.

HIRARKI LOKASI Hirarki lokasi bila dilihat dari segi

pencapaian ketenangan , maka

lokasi Gunungpati memiliki hiraki

yang tinggi.

c. Studi Amenitas Alami

Studi Amintas alami ditunjukkan denga tabel 3.34:

JENIS KETERANGAN

VIEW Potensi view yang ada pada

lokasi tapak banyak yang bagus,

karena berada dilahan yang

berkontur masih banyak yang

alami.

TOPOGRAFI Kondisi Topografi di Gunungpati

berada pada kemiringan ± 2% -

40%.

AIR Sumber mata air yang berada di

Gunungpati bersih dan dapat

digunakan untuk keperlukan

Tabel 3. 34 Tabel Studi Amenitas Alami

Sumber: Analisis Pribadi, 2017

Page 118: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

212

sehari-hari.

BENTANG ALAM Bentang alam yang ada cukup

luas dan sebagian masih berupa

hutan.

b. Studi Amenitas Buatan

Studi Amintas buatan ditunjukkan dengan tabel 3.35:

JENIS KETERANGAN

JARINGAN KOTA Utilitas kota yang ada di BWK

VIII sudah memadai dan untuk

jalur transportasi sudah dilalui

oleh kendaraan umum dalam

kota.

REFERENSI VISUAL Bentuk arsitektur banguan pada

BWK VIII banyak menggunakan

arsitektur kota setempat.

CITRA ARSITEKTURAL Penataan bangunan museum

dan pust peltihan meditasi

menampilan ekhasan dari

arsitektur jawa dan Budhis

Indonesia.

ARTEFAK HISTORIS Menciptakan bangunan yang

mempunyai nilai-nilai dari

Tabel 3. 35 Tabel Studi Amenitas Buatan Sumber: Analisis Pribadi, 2017

Page 119: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

213

bangunan tradisional dan

bangunan agama Buddha.

Kelebihan BWK VIII :

Lokasi berada di Kota Semarang bagian atas , kemungkinan

terjadi banjir sangat kecil

Jarang terjadi kemacetan

Jalur menuju Gunungpati sudah dilalui oleh transportasi umum

Fasilitas umum sudah memadai

Kondisi lokasi cukup tenang mendukung untuk kegiatan

pelatihan meditasi.

Masih terdapat banyak vegetasi yang menjadikan daerah

tersebut sejuk mendukug untuk kegiatan pelatihan meditasi.

Kekurangan BWK VIII :

Lahan berkontur, kebanyakan berkontur curam

Jika malam hari kondisi lokasi sepi

3.3.2 Analisa Pemilihan Tapak

Kriteria pemilihan lokasi Musuem dan Pusat Pelatihan Meditasi

Buddha di Jawa Tengah, antara lain;

Lokasi tidak terlalu bising ( cukup tenang )

Pencapaian menuju lokasi mudah

Memiliki iklim lingkungan sejuk

Jauh dari kemacetan

Jaringan utilitas sudah memadai

Page 120: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

214

a. Tapak

a.1 Alternaif Tapak 1

Gb.3.101 Jln Gunungpati Raya Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.110 Jln gang 2 Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.109 rumah warga Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.108Jln gang 2 Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.107 Rumah Warga Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.106 Sawah Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.105 Rumah Penduduk Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.104 Gerbang Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.103 Utilitas Kota Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.102 JAlan Gunungpati Raya Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.111 Alternatif Tapak 1 Sumber:Dokumen Pribadi

1 2

4

3

5

6

78

9

10 11

Page 121: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

215

Keterangan Gambar:

1. Kondisi Jalan Gunungpati Raya

2. Jalan Gunungpati raya

3. Utilitas Kota

4. Gerbang masuk kedalam site

5. Rumah penduduk yang berada di sebelah timur site.

6. Persawahan berada di sebelah tenggara site

7. Rumah penduduk disebelah selatan site

8. Jalan Gang 2

9. Rumah penduduk yang berada di sebelah barat site.

10. Tanjakan menuju ke site

11. Alternatif Site

Kondisi Tapak:

1. Tapak berada di BWK VIII yaitu di Jalan Gunungpati Raya,

Kelurahan Sumurejo, Kecamatan Gunung Pati.

2. Tapak relatif miring

3. Terdapat Utilitas Kota yang berupa tiang listrik, tiang telepon,

saluran kota.

4. Infrastruktur jalan utama bagian depan tapak dengan

perkerasan aspal dengan lebar ± 8 m.

5. Terdapat pendestrian dengan lebar ± 1,5 m , tanpa perkerasan

yang berupa tanah biasa.

6. Terdapat saluran kota dengan lebar ± 60cm dan berfungsi

dengan baik, dengan kedalaman 50 cm.

Page 122: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

216

7. Didalam tapak masih terdapat vegetasi yang cukup banyak.

Batas-batas Tapak:

Sebelah Timur : Rumah penduduk

Sebelah Barat : Rumah penduduk

Sebelah Utara :Jalan Gunungpati raya

Sebelah Selatan:Rumah Penduduk, Sawah

Catatan Pengamatan:

Kondisi Tapak yang berada di Jalan Gunungpati Raya

,merupakan lokasi yang strategis karena dekat dengan kota

Ungaran. Tapak pada lokasi memiliki kemirigan yang relatif miring

dan memiliki ketenangan yang tinggi karena pada tapak masih

memiliki vegetasi yang banyak.

Page 123: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

217

a.2 Alternaif Tapak 2

1

2

3

4

7

8

10

11

5

6

9

12

Gb.3.112 Jln.Gunungpati raya Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.122 Jln.Gunungpati raya Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.121 Jln.Gunungpati raya Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.120 Jln.Gunungpati raya

Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.113 Gerbang Masuk Site Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.114 Gerbang Masuk Site Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.115 Selokan &Jln.Gang 2

Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.116 SD 2 Sumurejo Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.117 Permukiman Warga

Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.118 Lahan Kosong Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.119 Permukiman Warga Sumber:Dokumen Pribadi

Gb.3.123 Jln.Alternatif Tapak 2 Sumber:Dokumen Pribadi

Page 124: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

218

Keterangan Gambar:

1. Sebelah Utara Site yaitu Jalan Gunungpati raya, terdapat

jaringan listrik dan Jaringan Telepon.

2. Gerbang masuk ke Kampung Sumur Gunung , Kelurahan

Sumurejo, Kecamatan Gunungpati.

3. Selokakan diadalam tapak , lebar ± 50 cm , dan kedalaman ±

60 cm.

4. Sebelah Barat Site yaitu jalan gang 2

5. Sebelah Barat Site yaitu SD N 2 Sumurejo

6. Sebelah Selatan Site yaitu permukiman warga

7. Lahan kosong didalam site.

8. Sebelah Timur Site yaitu permukiman warga

9. Sebelah Utara Site yaitu Jalan Gunungpati raya, terdapat

utilitas kota

10. Sebelah Utara Site yaitu Jalan Gunungpati raya, terdapat

permukiman warga dan lahan kosong.

11. Sebelah Utara Site yaitu Jalan Gunungpati raya, merupakan

jalan 2 arah

12. Alternatif tapak 2

Kondisi Tapak:

1. tapak berada di BWK VIII yaitu di Jalan Gunungpati Raya,

Kelurahan Sumurejo, Kecamatan Gunung Pati.

2. Tapak tidak terlalu miring

Page 125: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

219

3. Terdapat Utilitas Kota yang berupa tiang listrik, tiang telepon,

saluran kota.

4. Infrastruktur jalan utama bagian depan tapak dengan

perkerasan aspal dengan lebar ± 8 m.

5. Terdapat pendestrian dengan lebar ± 1,5 m , tanpa perkerasan

yang berupa tanah biasa.

6. Terdapat saluran kota dengan lebar ± 1 m dan berfungsi

dengan baik, dengan kedalaman 60 cm.

7. Didalam tapak masih terdapat vegetasi yang cukup banyak.

Batas-batas Tapak:

Sebelah Timur :Lahan kosong dan Rumah penduduk

Sebelah Barat : Lahan kosong dan Rumah penduduk

Sebelah Utara :Jalan Gunungpati raya

Sebelah Selatan :Rumah Penduduk

Catatan Pengamatan:

Kondisi Tapak yang berada di Jalan Gunungpati Raya

,merupakan lokasi yang strategis karena dekat dengan kota

Ungaran. Tapak pada lokasi memiliki kemirigan yang tidak terlalu

miring dan memiliki ketenangan yang tinggi karena pada tapak

masih memiliki vegetasi yang banyak.

Page 126: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

220

b. Kriteria Pemilihan Tapak

b.1 Lokasi

Merupakan daerah yang memiliki ketenangan.

b.2 Akses Pencapaian.

Dapat dicapai dengan mudah oleh kendaraan pribadi dan

kendaraan umum, dan juga bagi pejalan kaki.

b.3 Kondisi Lingkungan Sekitar

Dekat dengan permukiman warga , kondisi lingkungan

sejuk, dan jauh dari kemacetan.

b.4 Potensi Alam

Memiliki potensi sebagai area resapan air hujan sehingga

dapat berguna untuk memenuhi kebutuhan air bersih,

Terdapat fasilitas umum serta terdapat utilitas kota yang

baik dan memadai.

c. Analisa Pemilihan Tapak

Analisa pemilihan tapak ditunjukkan dengan tabel 3.36 :

Kriteria Tapak 1 Tapak 2

Lokasi Berada di Kelurahan Sumurejo , Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang Bagian atas.

Berada di Kelurahan Sumurejo , Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang Bagian atas.

Akses Pencapaian Untuk memasuki site harus melewati tanjakan.

Mudah diakses dari arah

Tabel 3. 36 Tabel Analisa Pemilihan Tapak

Sumber: Analisis Pribadi , 2017

Page 127: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

221

manapun karena kondisi jalan tidak terlalu curam.

Kondisi Lingkungan

Sekitar

Kondisi lingkungan masih terjaga,masih sejuk karena banyak vegetasi, dekat dengan permukiman warga.

Kondisi lingkungan masih terjaga,masih sejuk karena banyak vegetasi, dekat dengan permukiman warga.

Potensi Alami Ketenganan baik, arena banyak vegetasi yang bertajuk besar, fasilitas umum dan utilitas kota sudah memadai.

Ketenganan baik, arena banyak vegetasi yang bertajuk besar, fasilitas umum dan utilitas kota sudah memadai.

d. Pemilihan Tapak Analisa pemilihan tapak ditunjukkan dengan tabel 3.37:

Keterangan :

3 = Baik ; 2 = Cukup ; 1 = Kurang

Dari analisa perhitungan tapak diatas , maka tapak terpilih adalah Tapak

2.

Kriteria Tapak 1 Tapak 2

Lokasi 3 3

Akses Pencapaian 3 3

Kondisi Lingkungan Sekitar

1 2

Potensi Alami 3 3

TOTAL 10 11

Tabel 3. 37 Tabel Pemilihan Tapak Sumber: Analisis Pribadi, 2017

Page 128: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

222

Tapak terpilih

Tapak terpilih ditunjukkan dengan gambar 3.124:

Gambar .3.124 Tapak Terpilih Sumber:Dokumen Pribadi, 2017

Page 129: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR …repository.unika.ac.id/15438/4/13.11.0060 LTP Paramita Surya Abadi... · Sumber: Analisis Pribadi, 2017 . 96 a. Aktivitas Dalam lokasi

223

e. Analisis SWOT Tapak Terpilih

e.1 Strenght

Tapak memiliki tingkat ketenangan yang tinggi.

Berada di Kota Semarang bagian atas sehingga memiliki iklim

mikro yang sejuk.

Terfapat jaringan utilitas kota dan transportasi yag cukup

mendukung.

Pencapaian mudah untuk dilalui oleh kendaraan pribadi

maupun kendaraan umum.

Keasrian lingkungan masih terjaga dengan baik.

e.2 Strenght

Jarak lokasi tapak cukup jauh dengan Kota Semarang

Disekitar tapak terdapat permukiman warga dan lahan kosong

dengan vegetasi yang bervasriasi.

Terdapat Peraturan Daerah yang memberikan persyaratan

pembagunan dengan KDB 40 % dari luas tapak.

e.3 Opportunity

Lokasi tapak sesuai dengan kriteria fungsi bangunan Museum

dan Pusat pelatihan Meditasi di Jawa Tengah.

e.4 Threat

Banyaknya vegetasi yang ada , dan berfungsi sebagai area

resapan air hujan , terdapat kemungkinan akan sedikit

terdapat bangunan yang kedepanya akan dibangun diarea

sekitar tapak