BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP...

106
BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1. Studi Aktifitas 3.1.1.1. Pengelompokan Pelaku, Aktifitas, dan Sifat KELOMPOK PENGELOLA NO PELAKU AKTIFITAS RUANG SIFAT 1 Direktur Datang Drop off Publik Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R. Absen Privat Mengecek Kerja Karyawan Semua Ruang Privat Menerima Laporan R. Direktur Privat Rapat R. Rapat Privat Menerima Tamu R. Tamu Servis Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Absen R.Absen Privat Pulang - mengeluarkan kendaraan Area Parkir Publik 2 Manager Datang Drop off Publik HRD Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Absen R.Absen Privat 86

Transcript of BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP...

Page 1: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

BAB III

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

3.1.1. Studi Aktifitas

3.1.1.1. Pengelompokan Pelaku, Aktifitas, dan Sifat

KELOMPOK PENGELOLA NO PELAKU AKTIFITAS RUANG SIFAT 1 Direktur Datang Drop off Publik Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R. Absen Privat Mengecek Kerja

Karyawan Semua Ruang Privat

Menerima Laporan R. Direktur Privat Rapat R. Rapat Privat Menerima Tamu R. Tamu Servis Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Absen R.Absen Privat Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

2 Manager Datang Drop off Publik HRD Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Absen R.Absen Privat

86

Page 2: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Pulang - mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

3 Manager Datang Drop off Publik Accounting Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R. Accounting Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengecek Kebutuhan

Barang dan Bahan Gudang Bahan Publik

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

4 Manager Datang Drop off Publik R&D Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R.R&D Privat Menganalisa Sample

Product R.Produksi R&D Privat

Memantau Pekerjaan Sample

R.Produksi R&D Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

5 Manager Datang Drop off Publik Marketing Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R. Marketing Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mencari Order R.Marketing Privat

87

Page 3: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

6 Manager Datang Drop off Publik PPIC Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R.PPIC Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengecek Kebutuhan

Barang dan Bahan Gudang Bahan Publik

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

7 Manager Datang Drop off Publik Quality Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Control Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R.Manager QC Privat Mengontrol Kualitas

Hasil Pekerjaan Area Produksi Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

8 Manager Datang Drop off Publik Produksi Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik

88

Page 4: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Membuat Laporan R. Manager Produksi

Privat

Mengontrol Hasil Pekerjaan

Area Produksi Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

9 Receptionist Datang Drop off Publik Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

Tabel 3. 1 Studi Aktivitas Kelompok Pengelola

Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi

KELOMPOK PENDUKUNG NO PELAKU AKTIFITAS RUANG SIFAT 1 Staf Datang Drop Off Publik HRD Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R.HRD Privat Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

Mengeluarkan Kendaraan

Area Parkir Publik

89

Page 5: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

2 Kepala Datang Drop Off Publik Accounting Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R.Accounting Privat Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

Mengeluarkan Kendaraan

Area Parkir Publik

3 Staf Datang Drop Off Publik Accounting Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R.Accounting Privat Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

Mengeluarkan Kendaraan

Area Parkir Publik

4 Kepala Datang Drop Off Publik Purchasing Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R.Accounting Privat Menerima Tamu R.Rapat Publik mengecek

Pembelian R.Accounting Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

Mengeluarkan Kendaraan

Area Parkir Publik

5 Staf Datang Drop Off Publik

90

Page 6: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Purchasing Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R.Accounting Privat Menerima Tamu R.Rapat Publik mengecek

Pembelian R.Accounting Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

Mengeluarkan Kendaraan

Area Parkir Publik

6 Staf Datang Drop Off Publik Ekspor Impor Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R.Accounting Privat Menerima Tamu R.Rapat Publik Mengecek Kegiatan

Ekspor Impor R.Accounting Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

Mengeluarkan Kendaraan

Area Parkir Publik

7 Staf Datang Drop off Publik Marketing Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R. Marketing Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mencari Order R.Marketing Privat Menjaga Showroom R.Showroom Publik Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis

91

Page 7: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Pulang - mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

8 Staf Datang Drop off Publik PPIC Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R.PPIC Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengecek

Kebutuhan Barang dan Bahan

Gudang Bahan Publik

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

9 Kepala Datang Drop off Publik Quality Control Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R.Manager QC Privat Mengontrol Kualitas

Hasil Pekerjaan Area Produksi Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

10 Staf Datang Drop off Publik Quality Control Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R.Manager QC Privat

92

Page 8: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Mengontrol Kualitas Hasil Pekerjaan

Area Produksi Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

11 Kepala Datang Drop off Publik Roughmill Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R. Kantor

Produksi Privat

Mengontrol Hasil Pekerjaan

Area Produksi Pembahanan

Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

12 Foreman Datang Drop off Publik Roughmill Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Ganti Baju R.Loker Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengatur

Pekerjaan Area Produksi Pembahanan

Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

13 Operator Datang Drop off Publik Roughmill Parkir Kendaraan Area Parkir Publik

93

Page 9: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Mengerjakan

Pekerjaan Area Produksi Pembahanan

Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

14 Kepala Datang Drop off Publik Konstruksi Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R. Kantor

Produksi Privat

Mengontrol Hasil Pekerjaan

Area Mesin Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

15 Foreman Datang Drop off Publik Konstruksi Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Ganti Baju R.Loker Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengatur

Pekerjaan Area Mesin Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

94

Page 10: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

16 Operator Datang Drop off Publik Konstruksi Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Mengerjakan

Pekerjaan Area Mesin Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

17 Kepala Datang Drop off Publik Perakitan Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R. Kantor

Produksi Privat

Mengontrol Hasil Pekerjaan

Area Produksi Perakitan

Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

18 Foreman Datang Drop off Publik Perakitan Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Ganti Baju R.Loker Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengatur

Pekerjaan Area Produksi

Perakitan Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis

95

Page 11: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Pulang - mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

19 Operator Datang Drop off Publik Perakitan Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Mengerjakan

Pekerjaan Area Produksi

Perakitan Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

20 Kepala Datang Drop off Publik Veneering Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R. Kantor

Produksi Privat

Mengontrol Hasil Pekerjaan

Area Produksi Veneering

Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

21 Foreman Datang Drop off Publik Veneering Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Ganti Baju R.Loker Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengatur

Pekerjaan Area Produksi

Veneering Privat

Istirahat Kantin Servis

96

Page 12: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

22 Operator Datang Drop off Publik Veneering Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Mengerjakan

Pekerjaan Area Produksi

Veneering Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

23 Kepala Datang Drop off Publik Amplas Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R. Kantor

Produksi Privat

Mengontrol Hasil Pekerjaan

Area Produksi Amplas

Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

24 Foreman Datang Drop off Publik Amplas Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Ganti Baju R.Loker Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik

97

Page 13: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Mengatur Pekerjaan

Area Produksi Amplas

Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

25 Operator Datang Drop off Publik Amplas Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Mengerjakan

Pekerjaan Area Produksi

Amplas Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

26 Kepala Datang Drop off Publik Finishing Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R. Kantor

Produksi Privat

Mengontrol Hasil Pekerjaan

Area Produksi Finishing

Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

27 Foreman Datang Drop off Publik Finishing Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat

98

Page 14: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Ganti Baju R.Loker Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengatur

Pekerjaan Area Produksi

Finishing Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

28 Operator Datang Drop off Publik Finishing Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Mengerjakan

Pekerjaan Area Produksi

Finishing Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

29 Kepala Datang Drop off Publik Packing Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R. Kantor

Produksi Privat

Mengontrol Hasil Pekerjaan

Area Produksi Packing

Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

30 Foreman Datang Drop off Publik Packing Parkir Kendaraan Area Parkir Publik

99

Page 15: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Ganti Baju R.Loker Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengatur

Pekerjaan Area Produksi

Packing Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

31 Operator Datang Drop off Publik Packing Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Mengerjakan

Pekerjaan Area Produksi

Packing Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

32 Kepala Datang Drop off Publik Upholstery Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R. Kantor

Produksi Privat

Mengontrol Hasil Pekerjaan

Area Upholstery Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

33 Foreman Datang Drop off Publik

100

Page 16: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Upholstery Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Ganti Baju R.Loker Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengatur

Pekerjaan Area Upholstery Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

34 Operator Datang Drop off Publik Upholstery Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Mengerjakan

Pekerjaan Area Upholstery Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

35 Foreman Datang Drop off Publik R&D Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Ganti Baju R.Loker Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengatur

Pekerjaan Bagian Sample Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

101

Page 17: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

36 Operator Datang Drop off Publik R&D Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Mengerjakan

Pekerjaan Bagian Sample Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

37 Kepala Datang Drop off Publik Maintenance Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R.Maintenance Privat Mengontrol alat

pabrik Seluruh Pabrik Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

38 Staf Datang Drop off Publik Maintenance Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R.Maintenance Privat Mengontrol alat

pabrik Seluruh Pabrik Privat

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis

102

Page 18: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Pulang - mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

39 Staf Datang Drop off Publik Gudang Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R.Gudang Stok Privat Mengontrol bahan R.Gudang Stok Privat Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

mengeluarkan kendaraan

Area Parkir Publik

Tabel 3. 2 Studi Aktivitas Kelompok Pendukung

Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi

KELOMPOK PENUNJANG DAN SERVICE

NO PELAKU AKTIFITAS RUANG SIFAT 1 Staf Datang Drop off Publik Security Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Membuat Laporan R.Security Publik Memantau Seluruh

Pabrik R.CCTV Privat

Berkeliling Pabrik Seluruh Pabrik - Menjaga Keamanan

Pabrik R.CCTV Privat

Menerima Tamu R.Security Publik Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

Mengeluarkan Kendaraan

Area Parkir Publik

2 Petugas Datang Drop off Publik

103

Page 19: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Kebersihan Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Mengambil Alat

Kebersihan R.Janitor Privat

Membersihkan ruang-ruang

Semua Ruang

Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

Mengeluarkan Kendaraan

Area Parkir Publik

3 Office Boy/Girl Datang Drop off Publik Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Membuat minuman Pantry Servis Mencuci peralatan Pantry Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

Mengeluarkan Kendaraan

Area Parkir Publik

4 Petugas Kantin Datang Drop off Publik Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Membuat Makanan Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -

Mengeluarkan Kendaraan

Area Parkir Publik

Tabel 3. 3 Studi Aktivitas Kelompok Penunjang dan Servis

Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi

104

Page 20: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

3.1.1.2. Pola Aktivitas

• Pola Aktivitas Kelompok Pengelola

Skema 3. 1 Pola Aktivitas Kelompok Pengelola

Sumber : Hasil Survey dan Dokumen Pribadi

105

Page 21: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

• Pola Aktivitas Kelompok Pendukung

Skema 3. 2 Pola Aktivitas Pendukung (1)

Sumber : Hasil Survey dan Dokumentas Pribadi

106

Page 22: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Skema 3. 3 Pola Aktivitas Kelompok Pendukung (2)

Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi

107

Page 23: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Skema 3. 4 Pola Aktivitas Kelompok Pendukung (3)

Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi

108

Page 24: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Skema 3. 5 Pola Aktivitas Kelompok Pendukung (4)

Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi

109

Page 25: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

• Pola Aktivitas Kelompok Penunjang dan Servis

Skema 3. 6 Pola Aktivitas Kelompok Penunjang dan Servis (5)

Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi

110

Page 26: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

3.1.1.3. Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja merupakan pedoman yang

harus ada di dalam sebuah pabrik, terutama pabrik

furniture ini. Dengan adanya pedoman keselamatan

kerja, diharapkan dapat mengantisipasi untuk

menghindari terjadinya kecelakan kerja di dalam

pabrik. Keselamatan kerja ini berlaku di seluruh area

pabrik dan juga terutama adalah keselamatan kerja

yang ada di area produksi furniture. Sebelum

menggunakan mesin-mesin yang dipergunakan

untuk produksi furniture, perlunya untuk

memperhatikan hal-hal berikut agar terhindar dari

kecelkaan dalam bekerja:

• Menggunakan mesin yang sudah dipelajari

dengan benar oleh operator mesin.

• Membaca petunjuk pengoperasian mesin dan

memperhatikan standar peralatan bagi operator

dalam pengoperasian mesin tersebut.

• Memastikan dalam memahami apa yang telah

dipelajari dalam pengoperasian mesin tersebut.

Dalam bekerja di pabrik furniture, perlu adanya

peralatan dasar keselamatan kerja bagi para

111

Page 27: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

operator yang mengoperasikan mesin tersebut,

berikut peralatan yang diperlukan dalam bekerja:

• Pakaian Kerja

Pakaian kerja sangat perlu diperhatikan pada saat

pengoperasian mesin. Perusahaan dapat

menyediakan pakaian yang berjenis T-Shirt yang

nyaman dan pas di tubuh operator. Karena

mayoritas mesin yang dipakai dalam pabrik

furniture ini menggunakan penggerak motor, jika

memakai pakaian yang terlalu besar dapat mudah

tersangkut pada motor mesin sehingga bahaya

bagi keselamatan kerja.

• Sepatu

Sepatu standar kerja di pabrik sangatlah penting

untuk melindungi dari benda-benda yang ada di

lantai seperti serpihan kayu dan peralatan kerja.

Dengan menggunakan sepatu yang memiliki

pelindung besi dapat mengantisipasi jatuhnya

benda tajam yang mengenai kaki pekerja.

• Masker Debu

112

Page 28: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Di dalam ruang produksi furniture pastinya banyak

debu kayu yang bertebaran karena itu perlunya

masker pelindung agar menyaring debu yang

masuk ke pernapasan. Terutama pada area

finishing yang memiliki intensitas debu yang tinggi

seperti ruang amplas dan ruang semprot finishing.

• Earplug

Earplug ini berfungsi untuk menutupi telinga dari

kebisingan yang keluar dari mesin-mesin. Hal ini

dapat membantu mengurangi tingkat kebisingan

yang dialami operator pada saat pengoperasian

mesin.

• Kacamata anti debu

Kacamata ini berfungsi untuk melindungi mata

dari serbuk dan serpihan kayu yang beterbangan.

Terutama pada area pemotongan kayu, karena ini

banyak sisa-sisa kayu potong yang sudah

berbentuk serbuk ini menyebar.

113

Page 29: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

3.1.2. Studi Fasilitas

3.1.2.1. Pengelompokan Ruang dan Sifat

FASILITAS UTAMA RUANG SIFAT INDOOR/OUTDOOR

Area Mesin Privat Indoor Area Kompresor Privat Indoor Area Roughmill Privat Indoor Area Veneer dan Press Veneer

Privat Indoor

Area Saw Mill Privat Indoor Area Kiln Dry Privat Indoor Area Pembuatan Sample Privat Indoor Area Pengamplasan Privat Indoor Area Sub Assembly Privat Indoor Area Assembly Privat Indoor Area Finishing Privat Indoor Area Rubbing, Trimming, Packing

Privat Indoor

Area Mal Privat Indoor Area Upholstery Privat Indoor Area Maintenance Privat Indoor

Tabel 3. 4 Pengelompokan Ruang Fasilitas Utama

Sumber : Dokumentasi Pribadi

FASILITAS PENGELOLA RUANG SIFAT INDOOR/OUTDOOR

Ruang Direktur Privat Indoor Ruang Accounting Privat Indoor Ruang HRD Privat Indoor

114

Page 30: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Ruang Marketing Privat Indoor Ruang PPIC Privat Indoor Ruang Quality Control Privat Indoor Ruang R&D Privat Indoor Ruang Kantor Produksi Privat Indoor Ruang Rapat Privat Indoor Ruang Arsip Privat Indoor Receptionist Publik Indoor Ruang Tamu Publik Indoor Showroom Publik Indoor Pantry Publik Indoor Toilet Servis Indoor Janitor Servis Indoor

Tabel 3. 5 Pengelompokan Ruang Fasilitas Pengelola

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Tabel 3. 6 Pengelompokan Ruang Fasilitas Pendukung

Sumber : Dokumentasi Pribadi

FASILITAS PENDUKUNG RUANG SIFAT INDOOR/OUTDOOR

Area Parkir Container Publik Outdoor Area Parkir Karyawan Publik Outdoor Area Parkir Tamu Publik Outdoor Area Gudang Bahan Privat Indoor Area Gudang Aksesoris Privat Indoor Area Penampungan Limbah Kayu

Privat Outdoor

115

Page 31: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

FASILITAS PENUNJANG RUANG SIFAT INDOOR/OUTDOOR

Ruang Ganti Karyawan Privat Indoor Ruang Loker Privat Indoor Toilet Servis Indoor Musholla Servis Indoor Kantin Servis Indoor Ruang P3K Privat Indoor

Tabel 3. 7 Pengelompokan Ruang Fasilitas Penunjang

Sumber : Dokumentasi Pribadi

FASILITAS SERVIS RUANG SIFAT INDOOR/OUTDOOR

Ruang Security Privat Indoor Ruang CCTV Privat Indoor Ruang Genset Privat Indoor Ruang Panel Privat Indoor

Tabel 3. 8 Pengelompokan Ruang Fasilitas Servis

Sumber : Dokumentasi Pribadi

116

Page 32: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

3.1.2.2. Pola Ruang

• Alur Pola Ruang Kantor Pengelola

Skema 3. 7 Pola Ruang Kantor Utama

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Drop Off / Main Gate

Security Parkir

Receptionist

R.Absen R.Tamu Area Produksi

Showroom

R.Direktur R.Accounting R.HRD R.Marketing R.PPIC R.QC R.R&D R.Rapat R.Arsip

Toilet

Pantry

R.Kantor Produksi

R.R&D

Kantin

Musholla

117

Page 33: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

• Alur Pola Ruang Area Produksi

Skema 3. 8 Pola Ruang Area Produksi

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Drop Off / Main Gate

Security Parkir

Receptionist

R.Absen R.Tamu

Area Produksi

Showroom

Toilet

R.Kantor Produksi

R.R&D

R.Ganti Karyawan

R.Loker

Area Mesin

Area Kompresor

Area Roughmill

Area Veneer

Area Saw Mill

Area kiln Dry

Area Sample

Area Pengamplasan

Area Sub Assembly

Area Assembly

Area Finishing

Musholla

Kantin

118

Page 34: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Skem

a 3.

9 A

lur P

rose

s Pr

oduk

si

Sum

ber :

Has

il Su

rvey

dan

Dok

umet

asi P

ribad

i

119

Page 35: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

3.1.2.3. Pendekatan Jumlah Pelaku

Pendekatan jumlah pelaku berdasarkan pada

seluruh pekerja di area pabrik Furniture:

PELAKU JUMLAH ANALISIS Direktur 1 Manager HRD 1 Staf HRD 1 Manager Accounting 1 Kepala Accounting 1 Staf Accounting 6 Kepala Purchasing 1 Staf Purchasing 2 Staf Ekspor Impor 2 Manager R&D 1 Foreman R&D 1 Operator R&D 5 Manager Marketing 1 Staf Marketing 2 Manager PPIC 1 Staf PPIC 2 Manager Quality Control 1 Kepala Quality Control 1 Staf Quality Control 10 Manager Produksi 1 Kepala Roughmill 1 Foreman Roughmill 3 Operator Roughmill 25 Kepala Konstruksi 1 Foreman Konstruksi 2 Operator Konstruksi 34 Kepala Perakitan 1 Foreman Perakitan 2

120

Page 36: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Operator Perakitan 20 Kepala Veneering 1 Foreman Veneering 1 Operator Veneering 8 Kepala Amplas 1 Foreman Amplas 1 Operator Amplas 20 Kepala Finishing 1 Foreman Finishing 1 Operator Finishing 15 Kepala Upholstery 1 Foreman Upholstery 1 Operator Upholstery 8 Kepala Packing 1 Foreman Packing 2 Operator Packing 14 Kepala Maintenance 1 Staf Maintenance 5 Staf Gudang 5 Receptionist 3 Staf Security 8

Petugas Kebersihan 5 Bagian Kantor

10 Bagian Produksi Office Boy/Girl 5 Petugas Kantin 4

TOTAL 253 Tabel 3. 9 Pendekatan Jumlah Pelaku

Sumber : Dokumentasi Pribadi

121

Page 37: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

3.1.2.4. Studi Ruang Khusus

Berikut merupakan studi ruang khusus pada

pabrik furniture:

a. Area mesin

Area ini merupakan bagian dari proses

pembuatan funiture yang merupakan proses untuk

membuat konstruksi sambungan pada sebuah

furniture. Bentuk dari kayu yang diproses masih

dalam bentuk komponen yang belum dirakit secara

keseluruhan. Di dalam ruang mesin ini terdapat

berbagai macam mesin kayu yang dipergunakan

untuk proses pembuatan konstruksi pada furniture.

Pada Area mesin ini terdapat berbagai macam

mesin yang berfungsi untuk pembuatan konstruksi

pada komponen furniture. Selain terdapat mesin

untuk membuat konstruksi, ada juga mesin yang

digunakan untuk memotong komponen kayu agar

sesuai dengan dimensi tiap komponennya. Berikut

merupakan jenis mesin – mesin yang ada di dalam

ruang mesin:

122

Page 38: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

1. Router Machine

2. Lathe Machine

3. Lathe Machine double

4. Bandsaw Machine

5. Shaper Machine

6. Profile Machine

7. Double end mitre Machine

8. Table saw Machine

9. Double end tenon

10. Tenoner Machine

11. Mortizer Machine

12. Vertical bore Machine

13. Single spindle bore

Machine

14. Horisontal bore Machine

15. Dove tailer Machine

16. Cnc Machine

123

Page 39: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Gambar 3. 1 Kebutuhan Luasan Ruang Mesin

Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi

124

Page 40: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Dari denah layout pabrik furniture dapat dilihat

ukuran ruangan pada area mesin. Area mesin

memiliki ukuran 43,76m x 23,76m. Dengan

perhitungan luasan didapatkan hitungan luasan

sebagai berikut:

Panjang Area x Lebar Area = Luas Area

43,76 x 23,76 = 1039,74m²

b. Area Saw Mill

Area ini merupakan area untuk proses dalam

pemilihan log kayu yang selanjutnya dibelah

menjadi papan – papan kayu solid yang memiliki

ketebalan dan lebar kayu yang beragam.

Pada area ini memiliki beberapa mesin yang

dipergunakan untuk membelah dan memotong log

kayu yang masih utuh dalam posisi kayu yang

setelah melalui proses tebang. Berikut merupakan

jenis – jenis mesin yang digunakan pada area Saw

Mill:

1. Panel saw Machine

2. Band saw log Machine

3. Rip saw log Machine

4. Compressor

125

Page 41: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

5. Cut off saw Machine

Gambar 3. 2 Kebutuhan Luasan Area Saw Mill

Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi

126

Page 42: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Pada denah saw mill dapat dilihat, saw mill

membutuhkan ruang yang cukup untuk memotong

kayu-kayu log yang tersedia. Hal ini membutuhkan

ukuran 24m x 12m yang di dalamnya selain

terdapat mesin juga terdapat tempat untuk

menampung kayu log yang belum di proses. Berikut

perhitungan luasan yang dibutuhkan untuk area

saw mill:

Panjang Area x Lebar Area = Luas Area

24 x 12 = 288 m²

c. Area Kiln Dry

Kiln Dry merupakan tempat pengeringan kayu

yang sudah berbentuk menjadi papan kayu. Karena

kayu yang dari pohon langsung masih dalam

kondisi basah dan belum layak untuk diproses

menjadi sebuah produk furniture. Maka dari itu

perlunya pengeringan kayu agar sesusai dengan

standar kayu kering untuk ekspor. Kiln dry

berbentuk ruangan yang di dalamnya terdapat alat

pemanas yang menggunakan uap air sebagai

media utamanya.

127

Page 43: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Pada kiln dry ini dibutuhkan sumber air untuk

mensuplai air yang ada di dalam boiler yang akan

di manfaarkan uap panasnya sebagai pengering

kayu.

Gambar 3. 3 Kebutuhan Luasan Ruang Kiln Dry

Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi

Dapat dilihat dari denah refrensi, ruang oven

kiln terdapat 4 ruang yang memadahi untuk

memproses papan kayu. Dengan 4 kiln yang

dibutuhkan terdapat 2 boiler sebagai pemanas dan

tabung air yang disediakan. Kebutuhan ruang total

pada area kiln dry ini adalah 38,03 x 10,18 m. Maka

berikut perhitungan untuk luasan yang dibutuhkan

pada area kiln dry :

128

Page 44: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Panjang Area x Lebar Area = Luas Area

38,03 x 10,18 = 387,15 m²

d. Area Rough Mill

Area Rough mill merupakan tempat yang

difungsikan sebagai bagian pembahanan kayu

yang ada di dalam lingkup pabrik furniture.

Pembahanan ini merupakan proses setelah papan

kayu yang melalui proses pengeringan kayu pada

area kiln dry. Sehingga tahap selanjutnya adalah

memotong dan menghaluskan bagian papan kayu

sesuai dengan spesifikasi yang di inginkan. Ada

juga lembaran plywood dan MDF yang masuk ke

dalam proses pembahanan di area Rough mill ini.

Pada area rough mill memiliki beberapa macam

mesin yang digunakan sebagai berikut:

129

Page 45: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

1. Abrasive planner Machine

2. Rip saw Machine

3. Rough planner Machine

4. Whiteney planner Machine

5. Cut off saw Machine

6. Glue clamp Machine

7. Sander Machine

Gambar 3. 4 Kebutuhan Luasan Area Roughmill

Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi

130

Page 46: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Menurut hasil dari referensi denah area rough

mill, ukuran dari area ruangan tersebut adalah

17,75 x 25,50 m. Maka dapat dihitung luasan yang

dibutuhkan untuk area rough mill sebagai berikut:

Panjang Area x Lebar Area = Luas Area

17,75 x 25,5 = 452,62 m²

e. Area Veneering

Area veneering merupakan tempat untuk

proses pelapisan veneer ke permukaan MDF yang

sudah disesuaikan ukurannya. Veneer merupakan

lembaran kayu yang memiliki ketebalan 0,2-0,6mm

yang dipergunakan untuk lapisan pada lembaran

MDF yang ingin memilihi tekstur kayu asli dan

sesuai dengan jenis-jenis kayu yang beragam. Di

dalam area veneer juga terdapat beberapa mesin

yang dipergunakan untuk pengaplikasian veneer ke

bidang MDF. Berikut mesin-mesin yang ada di

dalam area veneer:

1. Jointer splicer Machine

2. Joint Machine

3. Guilotine Machine

4. Hot press Machine

131

Page 47: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Gambar 3. 5 Kebutuhan Luasan Area Veneering

Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi

Berdasarkan dari denah refrensi, area veneer

ini di bagi menjadi dua tempat. Yang pertama

digunakan untuk proses pengerjaan veneer dan

kedua adalah digunakan untuk tempat menyimpan

veneer yang ada di dalam stok pabrik. Pada area

pengerjaan veneer mempunyai ukuran ruang 12 x

18 m, sedangkan pada area penyimpanan veneer

132

Page 48: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

memiliki ukuran ruang 14 x 15,08 m. Maka dari dua

ruang tersebut dapat dihitung kebutuhan dari

luasan untuk area veneering sebagai berikut:

(Panjang r.proses x Lebar r.proses) + (Panjang r.

penyimpanan x Lebar r.penyimpanan) = Luas Area

(12 x 18)+(14 x 15,08) = 426 m²

f. Area Pembuatan Sample

Area pembuatan sample difungsikan sebagai

tempat untuk membuat produk furniture sebelum

diproduksi secara massal. Hal tersebut merupakan

tanggung jawab dari bagian divisi R&D (Research

and Development). Di dalam area sample ini

memiliki beberapa mesin yang di dalamnya

berguna untuk pembuatan sample produk furniture.

Berikut daftar mesin yang dipergunakan di dalam

area sample:

1. Shaper Machine

2. Table saw Machine

3. Router Machine

4. Horisontal bore Machine

5. Bandsaw Machine

6. Cross cut Machine

133

Page 49: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

7. Single spindle bore Machine

Gambar 3. 6 Kebutuhan Luasan Area Sample

Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi

Dari denah refrensi dapat terkihat bahwa

dimensi dari area sample memiliki ukuran 12 x 7,21

m, berikut merupakan perhitungan luasan yang

dibutuhkan untuk area sample:

Panjang Area x Lebar Area = Luas Area

12 x 7,21 = 86,52 m²

134

Page 50: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

g. Area Assembly

Area ini berfungsi sebagai tempat perakitan

dari komponen-komponen kayu yang dirakit

menjadi suatu bentuk furniture. Pada area perakitan

ini terdapat mesin yang berfungsi untuk membantu

proses perakitan komponen menjadi furniture yang

siap untuk masuk ke tahap finishing. Berikut

merupakan beberapa mesin yang ada di dalam

area perakitan:

1. Case clamp Machine

2. Bed clamp Machine

3. Conveyor

4. Clamp Machine

5. Edge sander

135

Page 51: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Gambar 3. 7 Kebutuhan Luasan Area Assembly

Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi

Pada gambar denah refrensi untuk area

perakitan dapat terlihat membutuhkan ruang yang

cukup luas untuk melalkukan proses perakitan,

karena banyaknya komponen – komponen yang

harus di rakit pada sebuah produksi massal

136

Page 52: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

furniture. Ukuran yang didapatkan dari denah

refrensi adalah 23,71 x 23,33 m. Berikut merupakan

luasan ruang yang dibutuhkan untuk area perakitan

furniture:

Panjang Area x Lebar Area = Luas Area

23,71 x 23,33 = 553,16 m²

h. Area Pengamplasan

Area pengamplasan merupakan tahap akhir

dalam produksi furniture sebelum masuk ke tahap

finishing. Pengamplasan berfungsi untuk

menghilangkan sisa-sisa goresan dan

menghaluskan permukaan kayu yang akan di

finishing. Ada beberapa mesin yang terdapat di

dalam area pengamplasan. Berikut merupakan

beberapa mesin yang membantu dalam proses

pengamplasan:

1. Belt sander

2. Edge sander

3. Widebelt sander

4. Vertical Tubing

137

Page 53: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Gambar 3. 8 Kebutuhan Luasan Area Pengamplasan

Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi

Pada area pengamplasan ini di bagi menjadi 3

bagian area. Area pertama difungsikan untuk

pengamplasan menggunakan mesin, area kedua

digunakan untuk pengamplasan manual tanpa

bantuan mesin, dan yang terakhir adalah tempat

untuk meletakan barang yang sudah di amplas

untuk menuju ke tahap selanjutnya yaitu finishing.

138

Page 54: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Ukuran yang dibutuhkan untuk area pengamplasan

ini adalah 20,21 x 24,78 m. Berikut merupakan

perhitungan luasan yang dibutuhkan untuk sebuah

area pengamplasan:

Panjang Area x Lebar Area = Luas Area

20,21 x 24,78 = 500,8 m²

i. Area Finishing

Area finishing merupakan tahap akhir dalam

proses pembuatan furniture. Jenis finishing yang

diterapkan adalah finishing menggunakan bahan

cat khusus kayu yang disemprotkan ke permukaan

kayu sehingga dapat melapisi permukaan kayu dan

menghasilkan warna dan tingkat kecerahaan sesuai

permintaan. Mesin yang digunakan terutama

adalah blower penyedot sisa residu semprot dari

cat, agar cat tersebut langsung masuk ke dalam

filter blower dan tidak mencemari area sekitarnya.

139

Page 55: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Gambar 3. 9 Kebutuhan Luasan Area Finishing

Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi

Pada denah refrensi area finishing ini dibagi

menjadi 3 bagian. Yang pertama adalah

difungsikan sebagai tempat untuk menyimpan

material finishing, memiliki ukuran ruang 10 x 10 m.

Yang kedua tempat untuk tahap awal finishing yaitu

tahap pelapisan pelekat cat dan pewarnaan pada

furniture, memiliki ukuran area 21,79 x 36,88 m.

140

Page 56: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Untuk area ketiga dipergunakan untuk lapisan luar

finishing pada cat (Top Coat) agar hasil dari warna

terlindungi dan tahan lama, memiliki ukuran area

25,21 x 8,62 m. Berikut ini merupakan perhitungan

luasan total yang dibutuhkan untuk area finishing

berdasarkan dari denah refrensi:

(panjang r.warna x lebar r. warna)+(panjang

r.material x lebar r.material)+(Panjang r.top coat x

lebar r.top coat)= luas total

(10 x 10) + (21,79 x 36,88) + (25,21 x 8,62) =

100 + 803,61 + 217,3 = 1120,91 m²

j. Area Packing

Area packing merupakan tempat untuk

membungkus furniture yang sudah jadi dan sudah

lolos dari kontrol kualitas. Packing berguna untuk

melindungi bagian furniture dari benturan atau

gesekan antara furniture yang akan di kirim dan di

ekspor.

141

Page 57: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Gambar 3. 10 Kebutuhan Luasan Area Packing

Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi

Pada area packing dapat terlihat dibutuhkan

ruang yang luas karena untuk menjangkau

banyaknya produk yang akan di packing dan di

kirim. Pada area packing juga disediakan tempat

warehouse, yang berfungsi sebagai studio foto

sebagai dokumentasi produk yang akan di kirim.

Ada juga ruangan color room yang berfungsi untuk

memastikan standar warna yang dihasilkan dari

finishing. Ukuran total dari area packing adalah 47 x

21,18 m. Berikut merupakan perhitungan untuk

luasan yang dibutuhkan dalam membuat area

packing:

Panjang Area x Lebar Area = Luas Area

142

Page 58: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

47 x 21,18 = 995,46 m²

3.1.2.5. Studi Kebutuhan Luas Bangunan dan Lahan

Berikut merupakan analisa kebutuhan luas pada

proyek Pabrik Furniture :

NAD : Neufert Architect Data ; AS : Asumsi

• Fasilitas Utama

FASILITAS UTAMA

NO. RUANG KEBUTUHAN LUAS (M²) SUMBER JUMLAH

PEKERJA

1 Ruang Saw Mill 288

Hasil Analisis Pribadi

dan Hasil Survey Proyek Sejenis

6 2 Ruang Kiln Dry 387.15 6 3 Ruang Rough Mill 452.62 16 4 Ruang Veneering 426 9 5 Ruang Mesin 1039,74 28 6 Ruang Sub Assembly 288 6 7 Ruang Assembly 553.16 12 8 Ruang Pengamplasan 500.18 21 9 Ruang Finishing 1120.91 16

10 Ruang Packing 995.46 16 11 Ruang Upholstery 105 4

12 Ruang Pembutaan Sample 86.52 8

14 Ruang Maintenance 120 5 15 Ruang Kompresor 72 - 16 Ruang Mal 40 - TOTAL 5435

Tabel 3. 10 Analisis Besaran Ruang Fasilias Utama

Sumber : Hasil Survey Proyek Sejenis dan Dokumentasi Pribadi

143

Page 59: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

• Fasilitas Pengelola

FASILITAS PENGELOLA NO. NAMA

RUANG JUMLAH RUANG

SUMBER KAPASITAS ANALISIS BESARAN SIRKULASI LUAS RUANG

Perabot /m² jml total m² 1 Ruang

Direktur 1 NAD 1 Meja Tamu 0.98 1 0.98 m² 120% 17.622

Meja Kerja 2.88 1 2.88 m² Kursi 0.25 3 0.75 m²

Lemari 1.2 1 1.2 m² Sofa 2.2 1 2.2 m²

2 Ruang Accounting

1 NAD 13 Meja Kerja 0.98 13 12.7 m² 200% 58.77 Kursi 0.25 13 3.25 m² Lemari 3.6 1 3.6 m² 3 Ruang HRD 1 NAD 2 Meja Kerja 0.98 2 1.96 m² 200% 12.48 Kursi 0.25 4 1 m² Lemari 1.2 1 1.2 m² 4 Ruang

Marketing 1 NAD 2 Meja Kerja 0.98 2 1.96 m² 200% 12.48

Kursi 0.25 4 1 m² Lemari 1.2 1 1.2 m²

144

Page 60: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

5 Ruang PPIC 2 NAD 3 Meja Kerja 0.98 3 2.94 m² 200% 19.77 Kursi 0.25 5 1.25 m² Lemari 1.2 2 2.4 m² 6 Ruang Quality

Control 1 AS 5 Meja Kerja 0.98 2 1.96 m² 200% 20.13

Meja 0.6 3 1.8 m² Kursi 0.25 7 1.75 m² Lemari 1.2 1 1.2 m² 7 Ruang R&D 1 AS 1 Meja Kerja 0.98 1 0.98 m² 200% 8.79 Kursi 0.25 3 0.75 m² Lemari 1.2 1 1.2 m² 8 Ruang Kantor

Produksi 1 AS 8 Meja Kerja 0.98 1 0.98 m² 200% 33.84

Meja 0.6 7 4.2 m² Kursi 0.25 10 2.5 m² Lemari 1.2 3 3.6 m² 9 Ruang Rapat 1 NAD 20 Meja

Rapat 0.6 20 12 m² 200% 54.6

Kursi 0.25 20 5 m² Cabinet 1.2 1 1.2 m²

10 Ruang Arsip 1 AS 1 Lemari 0.6 10 6 m² 200% 18 11 Receptionist 1 AS 2 Meja 1.5 1 1.5 m² 300% 8 Kursi 0.25 2 0.5 m²

145

Page 61: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

12 Ruang Tamu 1 AS 5 Meja 0.6 1 0.6 m² 200% 9.9 Sofa 0.54 5 2.7 m²

13 Showroom 1 AS 8 Meja 0.98 1 0.98 m² 300% 66.92 Kursi 0.25 3 0.75 m² Display 1 15 15 m²

14 Pantry 1 AS 5 Lemari 1.2 1 1.2 m² 200% 11.34 Meja 1.08 1 1.08 m² Kursi 0.25 6 1.5 m²

15 Toilet Pria 2 NAD 5 Toilet 1.5 5 7.5 m² 100% 54 Urinoir 0.96 5 4.8 m² Wastafel 0.6 2 1.2 m²

16 Toilet Wanita 2 NAD 5 Toilet 1.5 5 7.5 m² 100% 34.8 Wastafel 0.6 2 1.2 m²

17 Janitor 1 AS 1 Lemari 0.6 2 1.2 m² 200% 3.6

Tabel 3. 11 Analisis Besaran Ruang Fasilitas Pengelola

Sumber : Hasil Survey Proyek Sejenis dan Dokumentasi Pribadi

146

Page 62: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

• Fasilitas Pendukung

FASILITAS PENDUKUNG NO. NAMA RUANG JUMLAH

RUANG SUMBER KAPASITAS ANALISIS BESARAN SIRKULASI LUAS

RUANG

Perabot /m² jml total m² 1 Parkir Truk Container NAD 2 Truk 40 2 80 m² 200% 240 2 Parkir Karyawan Motor NAD 200 Motor 1.69 200 338 m² 100% 675 3 Parkir Tamu AS Motor 1.69 5 8.44 m² 100% 76.875 Mobil 10 3 30 m² 4 Gudang bahan 1 Hasil

Survey 1 Kayu Log 2.4 15 36 m² 200% 108

5 Gudang Aksesoris 1 3 Lemari 0.6 8 4.8 m² 200% 14.4 6 Penampungan limbah kayu 1 Blower 12.6 4 50.2 m² 200% 150.72

Tabel 3. 12 Analisis Besaran Ruang Fasilitas Pendukung

Sumber : Hasil Survey Proyek Sejenis dan Dokumentasi Pribadi

147

Page 63: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

• Fasilitas Penunjang

FASILITAS PENUNJANG NO. NAMA RUANG JUMLAH

RUANG SUMBER KAPASITAS ANALISIS BESARAN SIRKULASI LUAS

RUANG Perabot /m² jml total m² 1 Ruang Ganti Karyawan Pria 1 NAD 15 Penyekat 0.5 15 7.5 m² 150% 18.75 2 Ruang Ganti Karyawan

Wanita 1 NAD 15 Penyekat 0.5 15 7.5 m² 150% 18.75

3 Ruang Loker Pria 1 NAD 40 Loker 3 2 6 m² 200% 18 4 Ruang Loker Wanita 1 NAD 40 Loker 3 2 6 m² 200% 18 5 Toilet Pria 2 NAD 5 Toilet 1.5 5 7.5 m² 100% 54

Urinoir 0.96 5 4.8 m² Wastafel 0.6 2 1.2 m²

6 Toilet Wanita 2 NAD 5 Toilet 1.5 5 7.5 m² 100% 34.8 Wastafel 0.6 2 1.2 m²

7 Musholla 1 Hasil Survey

15 70

8 Kantin 1 Hasil Survey

50 100

9 Ruang P3K 1 AS 5 Bed 2 5 10 m² 200% 38.79 Meja 0.98 1 0.98 m² Kursi 0.25 3 0.75 m²

148

Page 64: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Lemari obat

0.6 2 1.2 m²

Tabel 3. 13 Analisis Besaran Ruang Fasilitas Penunjang

Sumber : Hasil Survey Proyek Sejenis dan Dokumentasi Pribadi

• Faslitas Servis

FASILITAS SERVIS NO. NAMA RUANG JUMLAH

RUANG SUMBER KAPASITAS ANALISIS BESARAN SIRKULASI LUAS

RUANG Perabot /m² jml total m² 1 Ruang Security 1 Hasil

Survey 2 Meja 0.98 1 0.98 m² 32

Lemari 0.6 1 0.6 m² Kursi 0.25 2 0.5 m²

2 Ruang CCTV 1 AS 1 Meja 0.98 1 0.98 m² 200% 6.24 Lemari 0.6 1 0.6 m² Kursi 0.25 2 0.5 m²

3 Ruang Genset 1 Hasil Survey

Genset 21 1 21 m² 44

4 Ruang Panel 1 Hasil Survey

Panel 44

Tabel 3. 14 Analisis Besaran Ruang Fasilitas Servis

Sumber : Hasil Survey Proyek Sejenis dan Dokumentasi Pribadi

149

Page 65: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Luas Area Pada Fasilitas Utama : 5435 + sirkulasi

10%= 5978,5m²

Luas Area Pada Fasilitas Pengelola : 445,042 +

sirkulasi 10% = 489,542m²

Luas Area Pada Fasilitas Pendukung : 1265 +

Sirkulasi 10% = 1391,5m²

Luas Area Pada Fasilitas Penunjang : 371,09 +

sirkulasi 10% = 408,2m²

Luas Area Pada Fasilitas Servis : 126,24 + Sirkulasi

10% = 138,87m²

Luas Bangunan (LB) = (Luas fasilitas utama +

pengelola + pendukung + penunjang + servis) +

Sirkulasi 30%

LB = 8406,612 + 2522

LB = 10928,612m²

3.1.2.6. Studi Citra Arsitektural

Pabrik Custom Furniture merupakan sebuah

bangunan yang berisi tentang industri furniture di

dalamnya. Guna mendapatkan citra dalam

arsitektural, bangunan ini penting untuk

150

Page 66: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

memperhatikan bentuk fasade yang akan diberikan.

Fasade yang didesain sebaiknya mengikuti dengan

lingkungan sekitar atau arsitektur yang ada disekitar

bangunan, sehingga desain dari bangunan pabrik

furniture ini tidak jauh menyimpang dengan desain

arsitektur yang ada di sekitar bangunan pabrik. Selain

desain fasade yang diperhatikan dalam citra

arsitektural, ada juga hal yang perlu diperhatikan

dalam mendesain bangunan pabrik ini yaitu

memberikan sebuah desain pabrik furniture yang

nyaman bagi para pekerja yang ada di dalam pabrik.

Sehingga dengan mendapatkan kenyamanan,

diharapkan para pekerja dapat bekerja secara optimal

dan maksimal sesuai dengan tugasnya masing-

masing. Berikut ini merupakan beberapa faktor yang

dapat dicapai dalam mendapatkan sebuah

kenyamanan di dalam sebuah pabrik furniture:

• Dalam bekerja di dalam sebuah industri, tingkat

penerangan di dalam ruang kerja sangatlah perlu

diperhatikan agar cahaya yang di dapat sesuai

dengan kebutuhan dalam sebuah aktifitas

produksi furniture.

151

Page 67: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

• Kebutuhan luasan ruang dengan jumlah pekerja

yang sesuai, sehingga tidak merusak tingkat

kenyamanan dalam bekerja dan tidak

menghalangi sirkulasi barang maupun pekerja

yang ada di dalam pabrik.

• Suhu ruangan pada pabrik, terutama bagian

produksi yang perlu diperhatikan agar suhu tidak

terlalu tinggi pada saat siang hari. Hal ini dapat

dilihat dari sirkulasi udara di dalam ruangan

pabrik.

Dengan konsep bangunan “green building”

diharapkan dapat mencapai optimalisasi dalam

pemanfaatan energi alami yang ada, sehingga dapat

menghemat energi listrik yang dipergunakan. Dan

juga bentuk bangunan yang masih sesuai dengan

fungsinya.

3.2. Analisa Pendekatan Sistem Bangunan

3.2.1. Studi Sistem Struktur dan Enclosure

Sistem Struktur

Sistem struktur yang digunakan akan ditentukan

berdasarkan tingkat keamanan dan kekuatan dalam menahan

beban pada bangunan itu sendiri. Selain itu perlu diperhatikan

152

Page 68: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

dalam pemilihan bahan material yang cocok untuk iklim yang

ada di Indonesia. Sistem struktur pada bangunan dibagi

menjadi 3 bagian yaitu struktur bawah, struktur tengah, dan

struktur atas.

a. Struktur Bawah

Struktur bawah ini berfungsi untuk menahan beban

bangunan. Dengan cara menyalurkan seluruh beban ke

dalam tanah secara vertikal maupun horisontal. Contoh

struktur bawah adalah retaining wall, pondasi.

1. Pondasi Batu Belah

Gambar 3. 11 Pondasi Batu Belah

Sumber : http://belajarsipil.blogspot.co.id/2012/06/jenis-jenis-pondasi.html diakses tanggal 29 Februari 2017

- Merupakan jenis pondasi dangkal dengan

kedalaman kurang dari 1m.

153

Page 69: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

- Pondasi ini menggunakan material utama dari batu

kali.

- Penggunaanya cocok untuk bangunan dengan

jumlah lantai maksimal 2 lantai.

- Beban yang diterima semuanya dari kolom, lalu di

teruskan ke pondasi yaitu bagian batu belah yang

telah disusun dengan padat.

Kelebihan :

- Material merpakan berasal dari alam sehingga

ramah lingkungan untuk digunakan.

- Merupakan jenis pondasi yang memiliki biaya

paling ekonomis.

- Termasuk jenis pondasi yang mudah dan cepat

dalam proses pengerjaanya.

Kekurangan :

- Hanya cocok diaplkasikan pada lahan yang

memiliki kontur kurang dari 4% (landai).

- Hanya bisa dipakai di tanah keras.

- Material yang tidak homogen.

- Tidak untuk menahan beban bangunan di atas dua

lantai.

154

Page 70: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

2. Pondasi Footplate

Gambar 3. 12 Pondasi Footplate

Sumber : https://danikamalia.blogspot.co.id/2013/05/pondasi-struktur-konstruksi-1.html diakses tanggal 19 Februari 2017

- Merupakan jenis pondasi dangkal dengan

kedalaman kurang dari 1m.

- Material utama pada pondasi ini menggunakan cor

beton yang di beri tulangan besi penguat.

- Dapat diaplikasikan pada bangunan dengan

ketinggian 3 – 4 level.

- Beban yang disalurkan dari tulangan besi yang

saling menyatu.

- Digunakan untuk menahan beban yang dominan ke

arah vertikal.

155

Page 71: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Kelebihan :

- Biaya dalam pembuatan masih tergolong

terjangkau.

- Kekuatan pondasi yang dapat diatur dengan cara

penyesuaian tulangan besi dan tingkat kualitas

campuran cor beton.

- Dapat diaplikasikan pada lahan yang berkontur.

Kekurangan :

- Penanaman pondasi harus pada titik tanah keras.

- Beban maksimal hanya untuk bangunan 3 – 4

lantai.

- Sedikit pekerja yang pengalaman dalam

pembuatannya.

3. Pondasi Raft / Rakit

Gambar 3. 13 Pondasi Rakit

Sumber : http://civilengineeringdaily.com/raft-foundation-construction-tutorial/ diakses tanggal 19 Februari 2017

156

Page 72: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

- Merupakan jenis pondasi dangkal dengan

kedalaman kurang dari 1m.

- Material utama pada pondasi ini menggunakan cor

beton yang di beri tulangan besi penguat.

- Dapat diaplikasikan pada bangunan dengan

ketinggian 3 – 4 level.

- Beban yang disalurkan dari tulangan besi yang

saling menyatu.

- Digunakan untuk menahan beban yang dominan ke

arah vertikal.

Kelebihan :

- Kekuatan pondasi yang dapat diatur dengan cara

penyesuaian tulangan besi dan tingkat kualitas

campuran cor beton.

- Dapat dijadikan sebagai core pada bangunan.

4. Pondasi Sumuran

Gambar 3. 14 Pondasi Sumuran

Sumber : http://belajarsipil.blogspot.co.id/2012/06/jenis-jenis-pondasi.html diakses tanggal 19 Februari 2017

157

Page 73: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

- Material utama pada pondasi ini menggunakan cor

beton dan batu belah.

Kelebihan:

- Alternatif pondasi selain tiang pancang, jika lokasi

tidak memungkinkan untuk penggunakan alat berat.

- Tidak berisik pada saat proses pembuatan di lokasi.

Kekurangan :

- Tidak tahan dengan gaya horisontal, karena

pondasi ini tidak memiliki tulangan besi.

- Tidak cocok untuk lokasi yang memiliki tanah

berlumpur.

b. Struktur Tengah

Struktur ini dipakai untuk menahan beban dari

penutup atap dan beban pada rangka itu sendiri. Pada

struktur ini disalurkan dari penutup atap menuju ke

struktur bawah secara vertikal. Contoh : Struktur jenis

skeleton (Kolom, balok, dan plat lantai).

Perlu diperhatikan dalam pemilihan struktur yaitu :

- Pertimbangan pada aspek stability, strength, safety,

durability, dan ability.

- Jenis struktur digunakan untuk low rise building.

158

Page 74: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

1. Struktur rangka

Gambar 3. 15 Struktur Rangka

Sumber : http://kontraktor-gudang-pabrik.com/struktur-pondasi-gudang-atau-pabrik/ diakses tanggal 19 Februari 2017

- Struktur ini menerima beban yang berupa susunan

kolom sesuai dengan modul yang dipakai.

- Penggunaan material dapat berupa cor beton

bertulang.

Kelebihan :

- Kecepatan dalam pembuatan lebih cepat.

- Tahan terhadap api dan air.

- Biaya pemeliharaan yang relatif rendah.

Kekurangan :

- Posisi kolom jika salah peletakan dapat

menghalangi jalur sirkulasi di dalam ruang.

159

Page 75: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

2. Struktur Rangka Baja

Gambar 3. 16 Rangka Baja

Sumber : https://sc01.alicdn.com/kf diakses tanggal 19 Februari 2017

- Digunakan untuk bentang lebar (hingga 20m)

- Material utama adalah baja dengan macam ukuran.

- Penyaluran gaya secara vertikal.

- Biasa digunakan pada pabrik dan gudang.

Kelebihan :

- Mampu dijadikan sebagai bentang lebar.

- Biaya yang relatif murah pada pengaplikasianya.

- Sudah banyak digunakan untuk bentang lebar.

Kekurangan :

- Jika tidak difinishing dengan baik beresiko berkarat

pada jangka panjang.

160

Page 76: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

3. Struktur Plat Lantai

Pada lantai bangunan untuk pabrik furniture,

memiliki beban hidup yang berasal dari mesin – mesin

produksi yang memiliki berat dan juga getaran pada

mesin. Untuk mengantisipasi retakan pada plat lantai

dapat ditambahkan tulangan susut. Tulangan susut ini

dapat mereduksi kontraksi beton yang terjadi ke

semua arah dan pemasangannya tegak lurus dengan

tegangan momen.

c. Struktur Atas

Struktur atas adalah struktur yang digunnakan pada

atap bangunan. Berikut merupakan alternatif bahan yang

dapat digunakan untuk atap pabrik custom furniture:

1. Struktur Baja Ringan

Gambar 3. 17 Baja Ringan

Sumber : http://distributorbajaringan.com/ diakses tanggal 19 Februari 2017

161

Page 77: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Kelebihan :

- Karena bobotnya ringan, tidak terlalu memberatkan

struktur di bawahnya.

- Bersifat tahan terhadap api.

- Pemasangan yang cepat dan presisi.

- Tidak memiliki sifat muai dan susut.

Kekurangan :

- Rangka atap yang kurang fleksibel.

- Mutu dan kualitan yang kurang.

2. Struktur Baja Konvensional

Gambar 3. 18 Baja Konvensional

Sumber : http://bajakonvensional.blogspot.co.id/ diakses tanggal 19 Februari 2017

Kelebihan :

- Tahan terhadap cuaca yang ekstrim.

162

Page 78: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

- Lebih tahan terhadap api

- Tidak mudah keropos dan patah.

Kekurangan :

- Beban jauh lebih berat dibanding dengan baja

ringan.

3. Struktur Space Frame

Gambar 3. 19 Space Frame

Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Space_frame diakses tanggal 19 Februari 2017

- Merupakan perkuatan struktur atap.

- Material yang digunakan berupa pipa besi yang di

sambung dengan ball joint.

- Penyaluran gaya diarahkan pada pipa konektor.

- Dapat digunakan pada jenis atap melengkung.

Kelebihan :

- Bentuk dapat beragam dalam aplikasi desainnya.

163

Page 79: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

- Tahan terhadap gempa.

- Tahan terhadap api.

- Dapat dipergunakan untuk bangunan bentang

lebar.

- Struktur yang ringan dibanding cor beton.

Kekurangan :

- Dibutuhkan tenaga ahli dalam pengaplikasiannya.

- Biaya yang mahal dalam pembuatannya

Sistem Enclosure

Sistem enclosure pada pabrik custom furniture ini

dikategorikan menjadi beberapa aspek yaitu :

a. Dinding

Pada sebuah pabrik furniture, dinding berperan

sebagai penutup bagian – bagian tiap ruang. Maka ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :

- Bahan yang lebih tahan terhadap panas dan api..

- Dapat mereduksi suara dari mesin sehingga tidak

terlalu bising dengan lingkungan sekitar.

Alternatif Bahan yang akan dipakai pada pabrik custom

furniture :

• Batu Bata Merah

164

Page 80: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Gambar 3. 20 Bata Merah

Sumber : http://www.batamerahgarut.com/produk-bata-merah-garut-alam-jaya/ diakses tanggal 19 Februari 2017

Kelebihan :

- Mudah dalam proses pengangkutan.

- Perekatnya menggunakan plesteran dan acian

menggunakan campuran semen pasir dan air.

Kekurangan :

- Panas matahari dari luar menyerap ke dinding.

- Kualitas bata merah yang beragam.

- Waktu pemasangan lama karena modul bata merah

berukuran relatif kecil.

- Batu bata memiliki sifat menyerap air.

165

Page 81: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

• Bata Ringan

Gambar 3. 21 Bata Ringan

Sumber : http://bataringanmurahsurabaya.com/batu-bata-ringan/ diakses tanggal 19 Februari 2017

Kelebihan :

- Permukaan bata ringan relatif rata sehingga

membutuhkan bahan acian yang tipis sudah cukup.

- Ukuran tiap bata ringan lebih konsisten karena

dibuat dari mesin pabrik.

- Dapat menjadi isolator panas dan lebih tahan

terhadap api.

- Berat bata ringan yang relatif ringan dibanding

dengan bata merah.

- Pemasangan lebih cepat karena modul bata ringan

yang besar.

Kekurangan :

- Perekatnya khusus, menggunakan semen instan.

166

Page 82: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

b. Lantai

Persyaratan material lantai yang digunakan untuk

pabrik furniture adalah :

- Tidak mudah tergores atau rusak, karena sirkulasi pada

ruang produksi padat dan sering dilewati oleh bahan-

bahan.

- Mudah dibersihkan ketika terkena cairan.

Alternatif Bahan:

• Floor Hardener

Gambar 3. 22 Floor Hardener

Sumber : http://www.fibrex.in/floor-hardeners.html diakses tanggal 19 Februari 2017

Floor Hardener merupakan material lapisan lantai yang

berbentuk bubuk yang ditabur pada saat beton masih

basah, selanjutnya di finishing menggunakan mesin

167

Page 83: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

trowel. Floor Hardener ini digunakan untuk

meningkatkan kekerasan pada lantai.

• Lantai Vinyl

Gambar 3. 23 Lantai Vinyl

Sumber : http://cinnamonpickle.com/aW5kdXN0cmlhbCB2aW55bCBmbG9vciB0aWxlcyA/

diakses tanggal 19 Februari 2017

- Merupakan material yang memiliki elastisitas dan

kuat.

- Dapat menyerap guncangan dan suara.

- Tahan terhadap suhu tinggi.

3.2.2. Studi Sistem Utilitas

a. Sistem Limbah Cair (Sisa Finishing)

Banyak perusahaan yang tidak memperhatikan

tentang pengolahan limbah hasil dari cairan finishing

furniture. Ada banyak perusahaan yang tidak bertanggung

168

Page 84: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

jawab langsung membuang limbah tersebut ke selokan

pada area pabrik, sehingga mencemari area tersebut.

Untuk mengatasi hal limbah cair bekas finishing, di

Indonesia terdapat perusahaan yang memiliki spesialisasi

dalam pengolahan limbah kimia tersebut PT.Prasadha

Pamunah Limbah Industri. Merupakan perusahaan yang

mengolah limbah yang berbahan bahaya dan beracun.

Agar mengurangi kadar dari bahan kimia limbah,

dapat menggunakan jenis finishing yang berbasis bahan

dasar campuran adalah air. Hal tersebut sudah tersedia

dari produsen cat khusus untuk furniture yang digunakan

untuk finishing yang campurannya adalah air (waterbase).

b. Sistem Limbah Kering (Kayu)

Limbah kering yang dihasilkan selama proses

produksi furniture di dalam pabrik berupa serbuk gergaji

kayu dan potongan – potongan kayu.

Limbah serbuk gergaji kayu dihisap oleh blower yang

disediakan, sehingga tidak membuat polusi serbuk kayu di

dalam ruang pabrik. Hasil dari blower tersebut ditampung

ke dalam sebuah tangki tempat serbuk itu dikumpulkan.

Limbah dalam bentuk serbuk gergaji dapat dimanfaatkan

oleh produsen briket kayu yang dapat memakai hasil dari

limbah serbuk tersebut.

169

Page 85: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Gambar 3. 24 Tempat Untuk Menampung Serbuk Kayu

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Untuk limbah padat potongan kayu dapat

dimanfaatkan sebagai kayu bakar, dan beberapa pilihan

juga dapat di daur ulang menjadi kerajinan ataupun

sebuah barang furniture.

c. Sistem Air Bersih

Sumber air bersih untuk Pabrik custom furniture ini

menggunakan air yang didapat dari Perusahaan Air

Minum (PAM) dan juga memanfaatkan sistem rainwater

harvesting. Dimaksudkan agar dapat mengurangi

penggunaan air PAM sehingga dapat memangkas biaya

operasional dari Pabrik.

170

Page 86: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Skema 3. 10 Air Bersih yang Menggunakan Sistem Upfeed

Sumber : Dokumen Pribadi

d. Sistem Distribusi Listrik

Untuk menghemat dan memperkecil biaya

operasional listrik pabrik furniture, beberapa kebutuhan

listrik dapat menggunakan panel surya sebagai sumber

listrik. Panel surya memanfaatkan tenaga matahari

menjadi energi listrik.

Gambar 3. 25 Porses Alur Panel Surya

Sumber : http://www.mikirbae.com/2016/06/teks-eksplanasi-cara-kerja-panel-surya.html diakses tanggal 19 Februari 2017

171

Page 87: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

e. Sistem Jaringan telepon

Sistem telepon menggunakan jaringan PABX yang

disambungkan ke kantor – kantor bagian dan juga untuk

area produksi.

Gambar 3. 26 Skema PABX berbasis IP

Sumber : https://voipphonemurah.wordpress.com/product/ip-pabx/ diakses tanggal 19 Februari 2017

f. Sistem Jaringan Telekomunikasi

Telekomunikasi di dalam pabrik dapat menggunakan

pengeras suara yang diberikan beberapa speaker yang di

letakan pada setiap sudut ruangan pabrik.

g. Sistem Pengamanan Kebakaran

Sistem Pasif:

- Penggunaan material yang tahan api. Sehingga jika

terjadi kebakaran api tidak dengan mudah membesar.

- Diberikan jalur darurat bagi evakuasi jika terjadi

kebakaran di pabrik.

172

Page 88: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Gambar 3. 27 Peta Jalur Evakuasi

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Sistem Aktif:

- Pada tiap ruangan diberikan alarm kebakaran, APAR,

Smoker detectorm dan spinkler.

- Area outdoor diberikan hydrant pada setiap titik.

173

Page 89: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Gambar 3. 28 Sistem Aktif Pada Pengamanan Kebakaran

Sumber : http://panturafire.blogspot.co.id/p/hydrant-sprinkler.html diakses tanggal 19 Februari 2017

h. Sistem Penangkal Petir

Sistem penangkal petir menggunakan Thomas yang

mellindungi beberapa radius. Lalu disalurkan ke dalam

tanah.

Gambar 3. 29 Penangkal Petir Thomas

Sumber : http://www.thomas-lps.com/ diakses tanggal 19 Februari 2017

174

Page 90: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

i. Sistem Penchayaaan Alami dan Buatan

Sistem Pencahayaan Alami:

Pencahayaan alami pada pabrik furniture dapat

berupa jendela – jendela pada ruangan kantor, sedangkan

pada area pabrik produksi dapat menambahkan skylight

sebagai cahaya alami yang masuk pada siang hari.

Gambar 3. 30 Contoh Pencahayaan Alami di Dalam Pabrik

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Sistem Pencahayaan Buatan:

Pencahayaan buatan yang dapat digunakan adalah

lampu – lampu berwarna putih agar kecerahaan pada saat

bekerja dapat optimal. Agar dapat menghemat listrik dapat

menggunakan lampu – lampu penerangan dengan bahan

LED.

175

Page 91: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Gambar 3. 31 Lampu LED untuk Industri

Sumber : http://www.depo-led.com/19-high-bay-led Diakses Tanggal 19 Februari 2017

j. Sistem Penghawaan Alami dan Buatan

Penghawaan Alami:

Penghawaan alami dapat menggunakan ventilasi

pada area pabrik dan juga jendela – jendela hidup yang

dapat mengalirkan udara dari luar ke dalam ruang.

Penghawaan Buatan:

Penghawaan buatan pada area pabrik dapat

menggunakan kipas angin sebagai pembantu dalam

mengalirkan sirkulasi udara di area produksi pabrik.

Sedangkan pada area kantor dapat menggunakan

AC jenis Split pada tiap ruangannya.

k. Sistem Keamanan

Sistem keamanan pada area pabrik ini

menggunakan kamera pengawas CCTV. Sehingga semua

176

Page 92: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

kegiatan di dalam pabrik dapat terpantau oleh bagian

security guna mengantisipasi adanya tindak kejahatan.

Gambar 3. 32 Cara Kerja CCTV

Sumber : http://kurniawan-wae.blogspot.co.id/p/ddns-cctv.html diakses tanggal 19 Februari 2017

3.2.3. Studi Pemanfaatan Teknologi

a. Rain Water Treatment

Fungsi dari Rain water treatment adalah

memanfaatkan air hujan yang jatuh ke bangunan pabrik

kemudian di filter sehingga dapat dimanfaatkan airnya.

Pemanfaatan air hujan ini dapat digunakan kembali dalam

kegiatan sehari-hari di dalam pabrik dan lingkungan pabrik.

Penerpan Rain Water Treatment ini cocok diterapkan di

Indonesia. Dengan adanya pemanfaatan air hujan ini

diharapkan dapat mengurangi kebutuhan untuk air bersih

yang didapatkan dari perusahaan air dari pemerintah

177

Page 93: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

setempat. Diharapkan pemanfaatan ini dapat secara

maksimal dipergunakan pada area pabrik dan

lingkungannya.

Gambar 3. 33 Contoh Penerapan Rainwater Treatment

Sumber : http://www.ahlilingkungan.com/rain-harvesting_Manfaat-rain-harvesting.php diakses tanggal 19 Februari 2017

b. Panel Surya

Merupakan teknologi untuk memanfaatkan cahaya

matahari yang dikonversi ke dalam inverter sehingga

menjadi daya listrik. Yang dapat dimanfaatkan untuk

tambahan daya listrik selain dari listrik PLN.

178

Page 94: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Gambar 3. 34 Alur Pada Panel Surya

Sumber : https://energisurya.wordpress.com/2008/10/10/membuat-sel-surya-sendiri-bagian-2-proses-pembuatan-sel-surya/ Diakses Tanggal 19 Februari

2017

Panel surya merupakan sebuah panel yang

didalamnya terdapat sel – sel surya yang disusun dan ditata

dalam bentuk modul hingga menjadi sebuah panel. Panel

surya yang ada di pasaran memiliki macam – macam daya

yang dapat dihasilkan. Mulai dari 20 Wp, 30 Wp, 50 Wp, 80

Wp, dan 100 Wp. Wp merupakan Watt Peak, yang

merupakan saruan daya serap panel terhadap matahari.

Sedangkan dari segi bahan ada beberapa jenis bahan yang

sering dijumpai, monokristal, polikristal, dan amorf. Untuk

bangunan besar dapat menggunakan jenis monokristal atau

polikristal karena dapat menghasilkan kebutuhan energi

yang lebih besar. Dalam penggunaan, panel surya dapat

digunakan dalam jangka waktu 20 hingga 30 tahun.

179

Page 95: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Baterai atau aki, dipergunakan untuk penyimpanan

energi yang telah diserap oleh panel surya. Jenis aki yang

digunakan adalah aki yang biasa digunakan pada

kendaraan bermotor. Masa pakai aki ini berkisar antara 3-5

tahun. Dengan menggunakan aki kapasitas 100Ah maka

dapat menampung listrik sebesar 1200 watt.

Perangkat selanjutnya adalah Solar regulator control,

yaitu berfungsi sebagai alat yang mendeteksi

pemberhentian pengisian jika aki sudah penuh, begitu juga

jika aki yang kosong membutuhkan pengisian.

Inverter digunakan untuk mengkonversi dari daya

yang ada di aki (DC) untuk dijadikan aurs bolak balik yaitu

AC.

3.3. Analisa Konteks Lingkungan

3.3.1. Analisa Pemilihan Lokasi

3.3.1.1. Lokasi Kawasan

• Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal

180

Page 96: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Gambar 3. 35 Peta Kecamatan Brangsong

Sumber : maps.google.com Diakses Tanggal 19 Februari 2017

Luas Kecamatan Brangsong adalah 124.000 km²

Batas – Batas kecamatan :

Utara : Laut Jawa

Selatan :Kecamatan Kaliwungu Selatan dan

Kecamatan Ngampel

Timur : Kecamatan Kaliwungu

Barat : Kecamatan Kendal dan Kecamatan

Ngampel

181

Page 97: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Kondisi Tapak :

- Kecamatan ini letaknya untuk kawasan industri

di kabupaten Kendal.

- Disediakan dari pihak Kawasan industri, akses

langsung ke pelabuhan untuk kegiatan ekspor

impor produk.

- Terdapat kawasan industri kendal yang terus

dalam tahap pengembangan.

- Lokasi masih baru dan jauh dari permukiman

warga.

Studi Tentang Kekuatan Alam :

Iklim

- Suhu daerah relatif tinggi karena terletak di

dataran rendah.

Geologi

- Tanah yang relatif datar.

- Jenis tanah mediteran coklat

- Dekat dengan sawah di desa sekitar

Studi Tentang Kekuatan Buatan

Regulasi kota

182

Page 98: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Menurut RTRWK Kendal KDB yang diperbolehkan

dalam membangun bangunan 45-60%.

Studi Tentang Amenitas Alami

Topografi dan Bentang Alam

- Lahan yang datar dan tidak memiliki lereng

Air

- Dapat menggunakan sumur

- Terdapat sumber PDAM

• Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal

Luas Kecamatan Kaliwungu adalah 64 km²

Gambar 3. 36 Peta Kecamatan Kaliwungu

Sumber : maps.google.com Diakses Tanggal 19 Februari 2017

183

Page 99: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Batas – Batas kecamatan :

Utara : Laut Jawa

Selatan :Kecamatan Kaliwungu Selatan

Timur : Kabupaten Semarang

Barat : Kecamatan Brangsong

Kondisi Tapak :

- Terdapat Kawasan Industri

- Dekat dengan pelabuhan

Studi Tentang Kekuatan Alam :

Iklim

- Suhu daerah relatif tinggi karena terletak di

dataran rendah.

Geologi

- Tanah yang relatif datar.

- Jenis tanah mediteran coklat

- Dekat dengan sawah di desa sekitar

Studi Tentang Kekuatan Buatan

Regulasi kota

184

Page 100: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Menurut RTRWK Kendal KDB yang diperbolehkan

dalam membangun bangunan 45-60%.

Studi Tentang Amenitas Alami

Topografi dan Bentang Alam

- Lahan yang datar dan tidak memiliki lereng

Air

- Dapat menggunakan sumur

- Terdapat sumber PDAM

3.3.1.2. Kriteria Pemilihan Lokasi

a. Wilayah pada Kecamatan diperuntukan untuk

industri sesuai dengan tata kabupaten (20%)

b. Lokasi memadahi untuk dilalui transportasi darat

berukuran besar (truk container). (20%)

c. Dalam jangka waktu 10 tahun ke depan adanya

kemungkinan perkembangan pada pusat industri.

(30%)

d. Kondisi Topografi yang datar (30%)

3.3.1.3. Matriks Pemilihan Lokasi

Kriteria Bobot Kecamatan Brangsong

Kecamatan Kaliwungu

Wilayah Kawasan Industri 20% 30 6 30 6

185

Page 101: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Fasilitas Akses 20% 25 5 20 4

Perkembangan 10 tahun kedepan 30% 30 9 20 6

Kondisi Topografi 30% 30 9 30 9

TOTAL 100% 29 25

Tabel 3. 15 Kriteria Pemilihan Tapak (Kecamatan)

Sumber : Dokumen Pribadi

10 = Kurang ; 20 = Cukup Baik ; 30 = Baik

Dari Matriks pemilihan lokasi di atas, maka lokasi yang menjadi pilihan

adalah di kecamatan Brangsong

3.3.2. Analisa Pemilihan Tapak

3.3.2.1. Lokasi Tapak

a. Alternatif 1 – Kendal Industrial Park (Bagian

Selatan)

Gambar 3. 37 Foto Udara Tapak Alternatif 1

Sumber : Google Earth

186

Page 102: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Gambar 3. 38 Posisi Tapak Terpilih Alternatif 1

Sumber : Dokumen Pribadi

Batas Tapak :

Utara :Lahan Kosong

Timur :Jalan Kawasan Industri

Selatan :Pabrik Tetangga

Barat : Sawah warga sekitar

Luas Tapak : 13.700m²

Ketentuan KDB : 45-60%

TAPAK TERPILIH

PABRIK

PABRIK

LAHAN KOSONG

PERMUKIMANWARGA

SAWAH

SUNGAI

JL.

KAW

ASAN

INDUST

RI I

187

Page 103: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Kelebihan dari tapak ini adalah dekat dengan

pintu utama Kawasan Industri Kendal, sehingga

memudahkan para karyawan yang ingin memakai

kendaraan umum jarak untuk ke lokasi tidak terlalu

jauh dengan pintu utama. Dan dapat memudahkan

para tamu pendatang yang ingin berkunjung

melihat ke lokasi pabrik tanpa harus masuk lebih

dalam ke dalam area industri ini.

Gambar 3. 39 Kondisi Lahan Pada Tapak

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 3. 40 Kondisi Drainase

Sumber : Dokumen Pribadi

188

Page 104: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

b. Alternatif 2 – Kendal Industrial Park (Bagian Utara)

Gambar 3. 41 Foto Udara Tapak Alternatif 2

Sumber : Google Earth

Gambar 3. 42 Posisi Tapak Terpilih Alternatif 2

Sumber : Dokumen Pribadi

LAHAN KOSONG

JL. KAWASAN INDUSTRI II

TAPAK TERPILIH

LAHAN KOSONG

189

Page 105: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Batas Tapak :

Utara :Sawah Warga

Timur :Lahan Kosong

Selatan :Jalan Akses Kawasan Industri

Barat :Rumah Warga

Luas Tapak : 14.100m²

Ketentuan KDB : 45-60%

Kelebihan dari Tapak ini adalah lokasinya

yang berdekatan dengan pelabuhan yang

terhubung langsung dari kawasan industri kendal.

Dengan kondisi lahan yang terletak di ujung jalan.

Tetapi untuk akses bagi karyawan yang

menggunakan kendaraan umum lebih jauh untuk

mengakses ke lokasi, karena jauh dengan pintu

utama kawasan industri kendal.

3.3.2.2. Matriks Pemilihan Tapak

Kriteria Bobot Alternatif 1 Alternatif 2

Jauh dari permukiman warga sekitar 30% 30 9 25 7,5

190

Page 106: BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. …repository.unika.ac.id/15447/4/13.11.0157 LTP Agustinus Edwin Wija… · Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis

Dekat dengan Akses Pelabuhan 20% 30 6 30 6

Kondisi Tapak 20% 20 4 20 4

Perluasan Lahan 30% 30 9 30 9

TOTAL 28 26,5

Nilai 10 = Kurang ; 20 = Baik ; 30 = Sangat Baik

Tabel 3. 16 Kriteria Pemilihan Tapak

Sumber : Dokumen Pribadi

Dari hasil penilaian tapak, terpilihlah alternatif 1, yaitu

tapak yang cocok untuk dibangun pabrik custom

furniture di Kabupaten Kendal.

191