BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan...

220
BAB III Akuntabilitas Kinerja 87 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam Tahun Anggaran 2013, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah menetapkan 51 (lima puluh satu) sasaran yang akan dicapai. Ke-51 sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan 345 (tiga ratus empat puluh lima) indikator kinerja. Realisasi sampai akhir Tahun 2013 menunjukkan sebanyak 43 (empat puluh tiga) sasaran yang telah dicapai dengan hasil memuaskan, sebanyak 2 (dua) sasaran yang dicapai dengan hasil sangat baik, 3 (tiga) sasaran dengan hasil baik sedangkan 3 (tiga) sasaran dengan hasil cukup. MISI 1 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PEMBANGUNAN BERBASIS PERTANIAN DAN POTENSI LOKAL LAINNYA YANG BERDAYA SAING Pada Misi ini sampai akhir tahun 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 8 (delapan) sasaran telah dapat tercapai dengan hasil baik, sedangkan 6 (enam) sasaran belum dapat dicapai target kinerjanya. Ketidakberhasilan pencapaian sasaran, disebabkan oleh : 1. Pada indikator Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah karena pelaksanaan survey harga pangan pokok secara berkala baru dilakukan pada 6 pasar utama sedangkan seharusnya dilakukan pada 10 pasar utama sehingga belum memberikan informasi yang maksimal mengenai keadaan harga yang terjangkau daya beli masyarakat di sejumlah daerah. 2. Pada indikator Ketersediaan cadangan pangan karena Kabupaten Banjarnegara belum memiliki cadangan pangan pemerintah sehingga perhitungannya masih menggunakan cadangan pangan yang ada di masyarakat atau lumbung-lumbung pangan masyarakat yang masih aktif. Sedangkan pada tahun 2013 ditargetkan adanya pengisian lumbung pangan dengan gabah untuk 12 lumbung pangan namun karena gagal lelang menyebabkan ke 12 lumbung tersebut tidak terisi. 3. Pada indikator Stabilisasi harga dan pasokan pangan karena survey harga pangan pokok yang dilaksanakan di 6 pasar utama pada waktu Hari Keagamaan Besar

Transcript of BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan...

Page 1: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

87 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam Tahun Anggaran 2013, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah

menetapkan 51 (lima puluh satu) sasaran yang akan dicapai. Ke-51 sasaran tersebut

selanjutnya diukur dengan 345 (tiga ratus empat puluh lima) indikator kinerja. Realisasi

sampai akhir Tahun 2013 menunjukkan sebanyak 43 (empat puluh tiga) sasaran yang

telah dicapai dengan hasil memuaskan, sebanyak 2 (dua) sasaran yang dicapai dengan

hasil sangat baik, 3 (tiga) sasaran dengan hasil baik sedangkan 3 (tiga) sasaran dengan

hasil cukup.

MISI 1 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT MELALUI PEMBANGUNAN BERBASIS PERTANIAN DAN POTENSI LOKAL LAINNYA YANG BERDAYA SAING

Pada Misi ini sampai akhir tahun 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 8

(delapan) sasaran telah dapat tercapai dengan hasil baik, sedangkan 6 (enam) sasaran

belum dapat dicapai target kinerjanya.

Ketidakberhasilan pencapaian sasaran, disebabkan oleh :

1. Pada indikator Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah

karena pelaksanaan survey harga pangan pokok secara berkala baru dilakukan pada

6 pasar utama sedangkan seharusnya dilakukan pada 10 pasar utama sehingga

belum memberikan informasi yang maksimal mengenai keadaan harga yang

terjangkau daya beli masyarakat di sejumlah daerah.

2. Pada indikator Ketersediaan cadangan pangan karena Kabupaten Banjarnegara

belum memiliki cadangan pangan pemerintah sehingga perhitungannya masih

menggunakan cadangan pangan yang ada di masyarakat atau lumbung-lumbung

pangan masyarakat yang masih aktif. Sedangkan pada tahun 2013 ditargetkan

adanya pengisian lumbung pangan dengan gabah untuk 12 lumbung pangan namun

karena gagal lelang menyebabkan ke 12 lumbung tersebut tidak terisi.

3. Pada indikator Stabilisasi harga dan pasokan pangan karena survey harga pangan

pokok yang dilaksanakan di 6 pasar utama pada waktu Hari Keagamaan Besar

Page 2: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

88 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Nasional (HKBN) baru 4 pasar utama yang disurvey harga pokoknya dan belum

semua bahan pangan pokok dapat disurvey.

4. Pada indikator Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan karena belum semua

sampel makanan baik pangan olahan dan pangan segar dapat diuji di laboratorium.

Pada tahun 2013 baru 12 sampel makanan yang diindikasikan mengandung bahan

makanan yang berbahaya diujikan di laboratorium.

5. Pada indikator Penanganan Kerawanan Pangan karena peta rawan pangan baru

memotret sampai tingkat kecamatan dan 1 desa di kecamatan tersebut sehingga

belum sampai ke desa-desa yang berada dalam peta rawan pangan.

6. Pada indikator Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan & Hortikultura dan Nilai Tukar

Petani Peternakan karena pengaruh teknis maupun non teknis. Pengaruh teknis

disebabkan oleh kualitas dan kuantitas produk pertanian sedangkan pengaruh non

teknis lebih banyak disebabkan oleh faktor harga baik harga sarana produksi, harga

produk dan harga produk olahan. Faktor harga biasanya dipengaruhi oleh perilaku

pasar maupun kebijakan pemerintah seperti kebijakan impor komoditas pertanian

yang akan mempengaruhi harga produk pertanian.

7. Pada indikator peningkatan populasi ternak sapi, kambing dan domba disebabkan

beberapa hal, yaitu :

Harga ternak hidup yang berfluktuasi menyebabkan peternak tidak memiliki

kepastian harga. Kondisi ini menyebabkan minat peternak untuk beternak

menurun.

Pada saat harga ternak hidup dirasa tinggi peternak banyak yang menjual

ternaknya, namun harga ternak hidup yang cenderung terus naik menyebabkan

peternak tidak mampu lagi membeli ternak kembali untuk dipelihara.

Keterbatasan kemampuan memelihara ternak oleh peternak sehingga skala usaha

peternakan cenderung tetap atau bahkan mengalami penurunan.

Khusus untuk ternak sapi penurunan populasi juga diakibatkan perubahan

metode penghitungan yang digunakan pada saat melaksanakan sensus pada

tahun 2012.

8. Pada indikator persentase Keberhasilan Inseminasi Buatan karena ditargetkan

70,56% namun baru terealisasi 70,15% sehingga baru tercapai 99,42%.

9. Pada indikator produksi perikanan budidaya karena adanya serangan beberapa

penyakit pada ikan terutama ikan gurameh dan nila yang menyerang beberapa

Page 3: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

89 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

kolam milik pembudidaya ikan, cuaca ekstrim yang terjadi pada beberapa bulan di

tahun 2013 menyebabkan kondisi ikan kurang berkembang, dan beberapa kolam

di Balai Benih Ikan mengalami kerusakan dan belum dapat difungsikan

sebagaimana mestinya, serta kualitas air untuk kolam yang berasal dari irigasi

kurang menjamin produksi optimal.

10. Pada indikator Cakupan bina kelompok pembudidaya ikan karena ditargetkan

20,73% namun baru terealisasi 14,83% sehingga baru tercapai 91,06%.

11. Pada indikator Jumlah Badan Perkreditan Rakyat/Lembaga Keuangan Mikro karena

adanya proses pengajuan perubahan regulasi dan kebijakan penambahan/

pembukaan BPR dari yang berwenang.

12. Pada indikator Jumlah bank karena Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tidak

memiliki akses pengendalian, pendirian lembaga perbankan dan pembukaan cabang

perbankan baru dan yang ada hanya pelayanan terhadap pendaftaran izin

operasional lembaga keuangan/perbankan.

13. Pada indikator Rehabilitasi hutan dan lahan kritis karena pada tahun 2013 telah

terbit Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 09 Tahun 2013 yang menyebutkan

bahwa jumlah tanaman untuk merehabilitasi lahan per hektar adalah 700 batang,

sedangkan sebelumnya adalah 400 batang/Ha, sehingga meskipun jumlah

tanaman lebih banyak tetapi lahan yang direhabilitasi lebih sempit.

14. Pada indikator Kerusakan hutan menunjukan penambahan areal setiap tahunnya

dan pada tahun 2013 terdapat penambahan 0,01% yang terjadi di kawasan hutan

negara di Desa Penawaren Kecamatan Sigaluh seluas 188 Ha akibat penebangan

tidak menggunakan prosedur yang benar (SOP).

15. Pada indikator Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB ditargetkan 0,66%

namun baru terealisasi 0,62% sehingga baru tercapai 93,94%. Produksi beberapa

komoditas kehutanan baik kayu maupun bukan kayu mengalami penurunan

sehingga tidak memberikan hasil maksimal.

MISI 2 : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

Pada Misi ini sampai akhir tahun 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 5 (lima)

sasaran telah dapat tercapai dengan hasil baik, sedangkan 3 (tiga) sasaran belum dapat

dicapai target kinerjanya.

Page 4: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

90 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Ketidakberhasilan pencapaian sasaran ini disebabkan oleh:

1) Untuk indikator Rasio penanganan pelanggaran disiplin aparatur menurun dari

69,23 % menjadi 64 ,61 % disebabkan masalah disiplin banyak diselesaikan di SKPD

yang bersangkutan, sehingga tidak sampai ke SKPD yang berwenang (BKD), artinya

telah terjadi peningkatan pemahaman aturan penanganan disiplin PNS di Kabupaten

Banjarnegara;

2) Indikator Laju Pertumbuhan Ekonomi, Laju inflasi kabupaten, PDRB Per Kapita,

Indeks Ketimpangan Williamson (Indeks Ketimpangan Regional) masih sangat

sementara dari Tim bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik;

3) Indikator Indeks Ketimpangan Wiliamson (Indeks Ketimpangan Regional) belum ada

realisasinya disebabkan untuk menghitung indeks ketimpangan Wiliamson harus sudah

ada data PDRB per kecamatan dan sampai saat ini data PDRB belum terkumpul

semua;

4) Untuk indikator tesedianya dokumen perencanaan RKPD yang ditetapkan dengan

PERKADA hanya tercapai 50% dari yang ditargetkan. Hal ini disebabkan dari target

yang ditetapkan di RPJMD merupakan akumulasi jumlah dokumen dari tahun

sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini;

5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi Jawa Tengah telah terlampaui pada

tahun 2011 dan 2012, akan tetapi pada tahun ini tidak tercapai. Hal ini disebabkan

adanya Laporan Hasil Pemeriksaan dari Inspektorat Provinsi Jawa Tengah yang baru

disampaikan pada akhir tahun 2013, sehingga belum semua rekomendasi terselesaikan;

6) Untuk Persentase ketepatan waktu SKPD dalam penyampaian laporan kinerja (LAKIP

dan TAPKIN) dari 55 SKPD yang melaporkan, baru 53 telah melporkan tepat waktu

sehingga belum mencapai target;

7) Untuk Pembinaan Pelayanan Publik dari 15 SKPD yang ditargetkan hanya 8 SKPD

yang terealisasi, hal ini disebabkan SKPD yang dibina hanya SKPD yang akan

mengikuti Lomba Pelayanan Publik yaitu SMK Negeri 2 Bawang, Puskesmas

Mandiraja I, Puskesmas Wanadadi I, KPMD, RSUD Banjarnegara, KP2T, KPAD dan

Dinhubkominfo;

8) Untuk Rasio bayi berakte kelahiran tidak terealisasi sesuai target karena adanya

kebijakan baru yang memungkinkan bayi yang berumur 1 tahun ke atas pembuatan

aktenya tidak melalui proses sidang, hal ini menyebabkan masyarakat menunda

pembuatan akte untuk bayi yang baru lahir;

Page 5: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

91 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

9) Pada indikator Pameran Expo mengalami penurunan capaian dari target yang

ditentukan karena event/kegiatan yang ada hanya 18 undangan yang dapat

dilaksanakan.

MISI 3 : MEWUJUDKAN KONDISI AMAN, DAMAI, DEMOKRATIS DAN RELIGIUS

Pada Misi ini sampai akhir tahun 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 1 (satu)

sasaran yang telah dapat tercapai dengan hasil baik, dan 3 (tiga) sasaran belum dapat

dicapai target kinerjanya.

Ketidakberhasilan pencapaian sasaran ini disebabkan oleh:

1) Pada indikator “Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk” mengalami

penurunan dari 0,58 menjadi 0,57 disebabkan ada anggota Satpol PP yang mutasi ke

SKPD lain;

2) Pada indikator kinerja jumlah demonstrasi terealisasi 50% (menggunakan rumus

terbalik) yaitu dari 3 kali yang ditargetkan menjadi 9 kali, hal ini dikarenakan di tahun

2013 dilaksanakan pilkades secara serentak dan terdapat kelompok masyarakat dari

beberapa desa yang tidak puas dengan hasil pilkades sehingga memicu adanya

demontrasi;

3) Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya dikarenakan sulitnya merekrut anggota linmas baru karena masyarakat

kurang berminat menjadi anggota linmas disebabkan tidak adanya kesejahteraan yang

pasti bagi anggota linmas;

4) Rasio Pos kamling per jumlah desa/kelurahan tidak dapat tercapai sesuai target

dikarenakan banyaknya pos kamling yang sudah rusak dan belum di perbaiki karena

tidak adanya stimulus dari pemerintah untuk membangun pos kamling sehingga

mengurangi jumlah pos kamling disetiap desa;

5) Pada indikator pembinaan politik daerah target tidak dapat terealisai sesuai rencana

yaitu hanya terealisasi 40 % dikarenakan target yang ada di RPJMD merupakan angka

kumulatif dari target tahun sebelumnya;

6) Jumlah LSM, ormas dan Parpol yang difasilitasi hanya tercapai 13 ormas/parpol dari

15 ormas/parpol, hal ini dikarenakan salah satu partai politik tidak dapat

mempertanggungjawabkan laporan bantuan tahun 2012 sehingga di tahun 2013 tidak

dapat mengajukan/mencairkan bantuan.

Page 6: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

92 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

MISI 4 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKELANJUTAN

Pada Misi ini sampai akhir tahun 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 8

(delapan) sasaran telah dapat tercapai dengan hasil memuaskan, sedangkan 1 (satu)

sasaran belum dapat dicapai target kinerjanya dengan hasil cukup.

Ketidakberhasilan pencapaian sasaran ini disebabkan oleh:

1) Pada indikator Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40 km/Jam) dan

indikator Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilayah

Kabupaten karena peningkatan jalan tidak fokus pada peningkatan jalan kabupaten,

anggaran juga untuk menangani jalan-jalan desa bahkan dukuh. Ada kegiatan

peningkatan jalan yang belum selesai sampai batas waktu yang ditentukan, sehingga

putus kontrak. Dan ada pula kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan pada tahun

anggaran 2013 karena waktu pelaksanaan tidak mencukupi.

2) Pada indikator Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan

selamat dan indikator Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan

dengan selamat dan nyaman disebabkan karena ada 10 (sepuluh) kegiatan

pemeliharaan jalan yang ditunda pelaksanaannya karena waktu pelaksanaan tidak

mencukupi.

3) Pada indikator Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase / saluran pembuangan

air (minimal 1,5 m), disebabkan karena tidak semua jalan kabupaten memiliki trotoar

dan drainase.

4) Indikator “Rumah tangga pengguna air bersih dan Rasio rumah tinggal bersanitasi ”,

tidak dapat tercapai karena pembangunan Sumber Air Bersih tidak bisa dilaksanakan

keseluruhannya pada tahun anggaran 2013, dikarenakan waktu pelaksanaannya tidak

mencukupi. Penyedia barang/jasa tidak mengajukan penawaran dengan alasan waktu

pelaksanaan tidak mencukupi dan Harga Perkiraan Sendiri terlalu rendah. Demikian

pula dengan kegiatan pengelolaan sanitasi ditunda pelaksanaannya karena waktu

pelaksanaan tidak mencukupi.

5) Pada indikator Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum yang

berkualitas disebabkan karena pada wilayah/daerah tertentu kualitas air kadang

berubah-ubah, dikarenakan kondisi tanah yang tidak stabil atau dekat dengan sumber

pencemaran (kandang, tempat pembuangan sampah, dll), masih banyak terdapat

rumah yang tidak memiliki sanitasi dasar, kondisi sarana sanitasi dasar di masyarakat

Page 7: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

93 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

banyak yang masih belum memenuhi syarat, dan perilaku masyarakat masih belum

higienis dan saniter, sehingga berpotensi terjadi penularan penyakit.

6) Pada indikator “Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air”,

menurun karena pengadaan bibit teh sejumlah 39.000 batang, pupuk organik 9.750 kg

dan sarana produksi 1 paket tidak dapat direalisasi karena tidak ada rekanan yang

mampu melaksanakan karena ketersediaan bibit teh yang memenuhi spesifikasi teknis

tidak ada.

7) Pada Indikator Tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan

Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi

dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/hari, indikator tersedianya sistem air

limbah setempat yang memadai, dan indikator Tersedianya sistem air limbah skala

komunitas/ kawasan/ kota dengan tren tetap disebabkan karena pembangunan SAB

tidak bisa dilaksanakan keseluruhannya pada tahun anggaran 2013, karena waktu

pelaksanaannya tidak mencukupi. Penyedia barang/jasa tidak mengajukan penawaran

dengan alasan waktu pelaksanaan tidak mencukupi dan Harga Perkiraan Sendiri terlalu

rendah. Demikian pula dengan kegiatan pengelolaan sanitasi ditunda pelaksanaannya

karena waktu pelaksanaan tidak mencukupi.

MISI 5 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRIORITAS PENEGAKAN HUKUM, PENGHARGAAN HAK ASASI MANUSIA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Pada Misi ini sampai akhir tahun 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 7 (tujuh)

sasaran telah dapat tercapai dengan hasil baik, sedangkan 5 (lima) sasaran belum dapat

dicapai target kinerjanya.

Ketidakberhasilan pencapaian sasaran ini disebabkan oleh:

1) Indikator angka melek huruf menurun disebabkan oleh tidak adanya fasilitasi tindak

lanjut bagi penduduk buta aksara;

2) Angka melek huruf menurun juga disebabkan karena rendahnya motivasi masyarakat

untuk gemar membaca;

3) Angka partisipasi sekolah tidak dapat terealisasi sesuai target disebabkan belum

meratanya akses pendidikan, khususnya pada jenjang pendidikan menengah. Pendirian

SMA/SMK/MA masih berpusat pada beberapa kecamatan saja;

Page 8: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

94 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

4) Indikator kinerja Angka Rata-rata UN SMK menurun disebabkan karena :

a. Tingkat kesulitan setiap mata pelajaran yang diujikan dalam paket soal meningkat;

b. Belum maksimalnya peran serta masyarakat terhadap pelaksanaan Ujian Nasional;

c. Belum maksimalnya SDM Pendidik baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

MISI 6 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI PENGEMBANGAN SENI BUDAYA, PENGHARGAAN TRADISI DAN KEARIFAN LOKAL

Pada Misi ini sampai akhir tahun 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 4 (empat)

sasaran telah dapat tercapai dengan hasil memuaskan, akan tetapi ada beberapa indikator

yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan oleh:

1) Pada indikator sarana penyelenggaraan seni dan budaya di tahun 2013 mengalami

penurunan dari 3 buah menjadi 2 buah, hal ini dikarenakan berkurangnya tempat

untuk penyelenggaraan seni dan budaya yang semula terdiri dari alun-alun,

pendopo dan panggung terbuka serulingmas menjadi 2 buah yaitu alun-alun dan

panggung terbuka serulingmas;

2) Pemeliharaan museum Kalilasa yang telah direncakan tidak dapat dilaksanakan

karena ijin dari Badan Pengelola Cagar Budaya selaku pemilik museum belum

keluar;

A. PENGUKURAN KINERJA.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banjarnegara

Tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja

sasaran dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing

indikator sasaran tersebut dapat diilustrasikan dalam Lampiran II

Dilihat dari hasil pengukuran kinerja sebagaimana dalam lampiran II secara

umum menunjukkan hasil yang relatif telah mencapai keberhasilan sebagaimana telah

ditetapkan pada Tahun 2013. Namun demikian harus diakui masih terdapat sebagian

target sasaran yang realisasinya belum dapat dicapai dengan sempurna.

Adapun rata-rata capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun

2013 sebesar 109,28% dengan hasil baik, sebagai berikut :

Page 9: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

95 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

NO SASARAN

RATA-RATA

CAPAIAN

(%)

MISI : I

1 Meningkatnya ketahanan pangan 90,98

2 Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian yang

berkualitas

160,97

3 Meningkatnya kesejahteraan Petani 82,29

4 Meningkatnya produksi peternakan 98,41

5 Meningkatnya produksi perikanan 92,69

6

Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Perkebunan yang

Berkualitas

168,54

7 Meningkatnya kunjungan wisatawan 109,34

8 Meningkatnya kinerja perdagangan 145,51

9 Meningkatnya kapasitas Koperasi, UMKM dan

kelembagaan ekonomi pedesaan

95,04

10 Meningkatnya jumlah investasi 150,66

11 Meningkatnya kesempatan dan lapangan kerja serta kualitas

dan produktivitas tenaga kerja

94,54

12 Meningkatnya kinerja usaha pelaku industri kecil dan

menengah

117,55

13 Meningkatnya produksi pertambangan dan Energi 114,81

14 Meningkatnya produksi hasil kehutanan 63,74

MISI : II

1 Meningkatnya kualitas SDM aparatur 119,03

2 Tertata dan meningkatnya kualitas perencanaan,

pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program, kegiatan

dan anggaran SKPD

82,86

Page 10: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

96 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

NO SASARAN RATA-RATA

3 Meningkatnya Kualitas Pengawasan Pelaksanaan

Pembangunan Daerah

108,04

4 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan

daerah

173,37

5 Meningkatnya Pengelolaan Pendapatan dan Aset Daerah

serta Meningkatnya Kualitas Laporan Keuangan Daerah

111,97

6 Meningkatnya kualitas pengelolaan kearsipan daerah 100

7 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kependudukan dan

Catatan Sipil

104,19

8 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Informasi 96,28

MISI : III

1 Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban Lingkungan 90,08

2 Menurunya jumlah korban bencana 68,4

3 Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Demokrasi 63,34

4 Meningkatnya pemahaman kebangsaan dan norma agama

dalam kehidupan bermasyarakat

100

MISI : IV

1 Meningkatnya sarana infrastruktur yang menunjang iklim

usaha investasi

102,99

2 Meningkatnya sarana dan prasarana perumahan yang

layak huni

137,47

3 Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan

prasarana perhubungan

98,34

4 Meningkatnya Sarana dan Prasarana komunikasi 115,06

5 Meningkatnya daya dukung dan kualitas infrastruktur

Perdesaan

100

6 Meningkatnya penanganan daerah rawan bencana 100

Page 11: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

97 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

NO SASARAN RATA-RATA

7 Terwujudnya tata ruang yang selaras dengan arah

pengembangan ekonomi unggulan daerah

100

8 Terkendalinya pencemaran Lingkungan Hidup 94,34

9 Meningkatnya pengelolaan sumber daya energi 58,33

MISI : V

1 Meningkatnya perluasan akses pendidikan dan Partisipasi

masyarakat

92,96

2 Tersedianya akses infrastrukur menuju pusat-pusat

pendidikan

98,60

3 Meningkatnya kualitas tenaga kependidikan 102,49

4 Meningkatnya mutu pendidikan 101,94

5 Meningkatnya minat baca masyarakat 103,85

6 Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi

seluruh masyarakat

108,37

7 Berkurangnya penyandang masalah kesejahteraan sosial 66,11

8 Meningkatnya keberdayaan masyarakat desa 100

9 Meningkatnya kualitas kehidupan perempuan dan anak 171,18

10 Meningkatnya kualitas keluarga menuju keluarga sejahtera 94,15

11 Meningkatnya profesionalisme angkatan kerja 86,65

12 Meningkatnya tertib hukum 100

MISI : VI

1 Meningkatnya peran aktif pemuda dalam pembangunan 100

2 Meningkatnya pencapaian prestasi olahraga 308,17

3 Meningkatnya pelestarian seni dan budaya tradisional 129,52

4 Meningkatnya kualitas dan kuantitas bangunan bersejarah 100

Page 12: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

98 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

NO SASARAN RATA-RATA

dan cagar budaya

Rata-rata Capaian 109,28

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten

Banjarnegara dapat dijelaskan, sebagai berikut:

MISI 1 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT MELALUI PEMBANGUNAN BERBASIS PERTANIAN DAN POTENSI LOKAL LAINNYA YANG BERDAYA SAING

Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten

Banjarnegara, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran 1 : Meningkatnya Ketahanan Pangan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 9 (sembilan) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Regulasi ketahanan pangan Ada Ada 100

2. Ketersediaan pangan utama 116,23 119,43 102,75

3. Pencapaian skor Pola Pangan

Harapan (PPH)

86 % 86,3 % 100,35

4. Ketersediaan energi dan

protein per kapita

70 % 90,5 % 129,29

5. Ketersediaan informasi

pasokan, harga dan akses

pangan di daerah

70 % 65 % 92,86

6. Ketersediaan cadangan

pangan

40 % 25,3 % 63,25

7. Stabilisasi harga dan pasokan 70 % 65 % 92,86

Page 13: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

99 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

pangan

8. Pengawasan dan pembinaan

keamanan pangan

60 % 45 % 75

9. Penanganan Kerawanan

Pangan

40 % 25 % 62,5

Rata-rata Capaian 90,98

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 90,98%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Peningkatan

Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) dan Program Peningkatan Produksi

Pertanian/ Perkebunan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 11 (sebelas)

kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Regulasi ketahanan pangan ” dan ” Ketersediaan

pangan utama”, dicapai melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan

(Pertanian/Perkebunan), dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :

- Terselenggaranya Rakor Dewan Ketahanan Pangan (DKP) 1 kali

Indikator kinerja sasaran “Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH)” dan

“Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan”, dicapai melalui 2 (dua) program yaitu

Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) dan Program

Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan 6 (enam) kegiatan yang outputnya

berupa :

- Terselenggaranya survey pola pangan masyarakat Banjarnegara 1 kali

- Terselenggaranya pemanfaatan pekarangan untuk penyediaan bahan

pangan dan penganekaragaman konsumsi pangan

7 kecamatan

dengan 4 sekolah

- Terselenggaranya pelatihan olahan pangan, lomba cipta menu dan

bantuan bibit tanaman untuk penganekaragaman pangan

1 kali

- Terselenggaranya peringatan hari pangan sedunia 1 kali

- Terselenggaranya sosialisasi dan bantuan kepada kelompok wanita

tani

20 KWT

- Terselenggaranya pembinaan pasca panen dan pengolahan hasil 60 orang

Page 14: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

100 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

pertanian

Indikator kinerja sasaran “Ketersediaan energi dan protein per kapita” dan

“Ketersediaan cadangan pangan”, dicapai melalui Program Peningkatan Ketahanan

Pangan (Pertanian/Perkebunan), dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :

- Tersedianya Buku Data Base produksi pangan 1 buku

- Sosialisasi dan pemberian bantuan gabah sebanyak 36.000 kg 12 lumbung pangan/ LPMD

Indikator kinerja sasaran “Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses

pangan“ dan “Stabilisasi harga dan pasokan pangan”, dicapai melalui Program

Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan), dengan 1 (satu) kegiatan yang

outputnya berupa:

- Terlaksananya survey harga dan pasokan pangan 6 pasar utama

Indikator kinerja sasaran “Penanganan Kerawanan Pangan”, dicapai melalui

Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan), dengan 4 (empat)

kegiatan yang outputnya berupa :

- Terselenggaranya sosialisasi dan bantuan berupa bibit

tanaman buah, sayuran, ternak dan ikan

100 KK miskin

- Sosialisasi program desa Mandiri Pangan dan bantuan berupa

tanaman buah-buahan dan hewan ternak

3 desa

- Sosialisasi program pengembangan pertanian pada lahan

kering dan bantuan berupa tanaman buah-buahan dan hewan

ternak

3 desa

- Adanya sosialisasi kegiatan padat karya pangan dan bantuan

berupa perbaikan jalan jaringan irigasi/ jalan usaha tani

200 OK

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Regulasi ketahanan pangan 2

dokumen

2

dokumen

1

dokumen

1

dokumen

1

dokumen

2. Ketersediaan pangan utama - 110,20% 112,07% 115,68% 119,43%

3. Pencapaian skor Pola

Pangan Harapan (PPH)

70,4% 82,3% 82,7% 83,2% 86,3 %

Page 15: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

101 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Pada indikator Regulasi ketahanan pangan cenderung stabil, karena pada pada tahun

2013 hanya ada 1 regulasi yang dibuat berupa Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor

30 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Banjarnegara tentang

Pembentukan Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara.

2) Ketersediaan pangan utama mengalami peningkatan karena adanya koordinasi yang

baik dengan lintas sektoral dan komitmen yang tinggi dalam mensukseskan visi, misi

tujuan dan sasaran pembangunan ketahanan pangan.

3) Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH) meningkat karena adanya peningkatan

konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman, pemanfaatan pekarangan

untuk penyediaan bahan pangan dan pengakekaragaman konsumsi pangan serta

masyarakat mulai mengenal jenis-jenis olahan pangan lokal sebagai sumber pangan

alternatif pengganti beras.

4) Ketersediaan energi dan protein per kapita mengalami peningkatan karena adanya

koordinasi yang baik dengan instansi terkait dalam melakukan pembinaan kepada

lumbung pangan masyarakat desa dan mengaktifkan kembali lumbung pangan yang

sudah ada.

5) Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah mengalami

4. Ketersediaan energi dan

protein per kapita

- - - 72,5% 90,5 %

5. Ketersediaan informasi

pasokan, harga dan akses

pangan di daerah

- - - 60,3% 65 %

6. Ketersediaan cadangan

pangan

- - - 20,1% 25,3 %

7. Stabilisasi harga dan

pasokan pangan

- - - 60,1% 65 %

8. Pengawasan dan pembinaan

keamanan pangan

- - - 45% 45 %

9. Penanganan Kerawanan

Pangan

- - - 20% 25 %

Page 16: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

102 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

peningkatan, namun realisasi tidak mencapai target karena pelaksanaan survey harga

pangan pokok secara berkala baru dilakukan pada 6 pasar utama sedangkan seharusnya

dilakukan pada 10 pasar utama sehingga belum memberikan informasi yang maksimal

mengenai keadaan harga yang terjangkau daya beli masyarakat di sejumlah daerah.

6) Ketersediaan cadangan pangan mengalami peningkatan, namun tidak dapat mencapai

target karena Kabupaten Banjarnegara belum memiliki cadangan pangan pemerintah

sehingga perhitungannya masih menggunakan cadangan pangan yang ada di masyarakat

atau lumbung-lumbung pangan masyarakat yang masih aktif. Sedangkan pada tahun

2013 ditargetkan adanya pengisian lumbung pangan dengan gabah untuk 12 lumbung

pangan namun karena gagal lelang menyebabkan ke 12 lumbung tersebut tidak terisi.

7) Stabilisasi harga dan pasokan pangan mengalami peningkatan, namun realisasi tidak

mencapai target karena survey harga pangan pokok yang dilaksanakan di 6 pasar utama

pada waktu Hari Keagamaan Besar Nasional (HKBN) baru 4 pasar utama yang

disurvey harga pokoknya dan belum semua bahan pangan pokok dapat disurvey.

8) Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan realisasinya stabil, namun realisasi

tidak dapat mencapai target karena belum semua sampel makanan baik pangan olahan

dan pangan segar dapat diuji di laboratorium. Pada tahun 2013 baru 12 sampel

makanan yang diindikasikan mengandung bahan makanan yang berbahaya diujikan di

laboratorium.

9) Penanganan Kerawanan Pangan mengalami peningkatan, namun tidak dapat mencapai

target karena peta rawan pangan baru memotret sampai tingkat kecamatan dan 1 desa

di kecamatan tersebut sehingga belum sampai ke desa-desa yang berada dalam peta

rawan pangan. Pada tahun 2013 terdapat 7 kecamatan yang termasuk daerah rawan

pangan yaitu Kecamatan Susukan, Pagedongan, Pandanarum, Punggelan, Pagentan,

Kalibening dan Madukara.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Meningkatkan kemampuan dalam membangun ketersediaan pangan dalam jumlah,

mutu dan keragaman yang cukup di seluruh rumah tangga.

2) Meningkatkan kemampuan dalam membangun sistem distribusi pangan untuk

menunjang penyebaran dan tingkat harga yang terjangkau oleh daya beli masyarakat.

3) Pengawasan yang ketat dan monitoring di pasar-pasar (sidak pasar) terhadap

Page 17: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

103 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

penggunaan bahan makanan tambahan berbahaya.

4) Menindak pelaku yang telah sengaja menjual makanan yang mengandung bahan

yang berbahaya.

5) Meningkatkan kewaspadaan pangan masyarakat agar dapat mengenali dan

mengantisipasi secara dini masalah kerawanan pangan.

Sasaran 2 : Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Pertanian yang Berkualitas

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Produktivitas padi atau bahan pangan

utama lokal lainnya per hektar

- Produktivitas padi 61,50 kw/ha 59,44 kw/ha 96,65

- Produktivitas Jagung 45,85 kw/ha 49,01 kw/ha 106,89

- Produktivitas Kedelai 10,53 kw/ha 11,52 kw/ha 109,40

2. Produktivitas Tanaman Hortikultura

- Durian 28,73

kg/pohon 88,99

kg/pohon 309,75

- Salak 15,83

kg/pohon 14,26

kg/pohon 90,08

- Pisang 41,10

kg/pohon 49,74

kg/pohon 121,02

- Kentang 172,90 kw/ha

142,81 kw/ha 82,59

3. Kontribusi sektor

pertanian/peternakan/perikanan terhadap

PDRB

34,88 % 35,73 % 102,44

Page 18: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

104 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

4. Kontribusi sektor pertanian (tabama)

terhadap PDRB sektor pertanian

32,37 %

93,09 % 287,58

5. Cakupan bina kelompok petani 17,66 % 53,57 % (1.295 klpk

dari 2.417 klpk)

303,34

Rata-rata Capaian 160,97

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 160,97 %. Adapun pencapaian indikator kinerja

kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 7 (tujuh) program, yaitu Peningkatan Ketahanan

Pangan, Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan, Program Peningkatan

Kesejahteraan Petani, Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/

Perkebunan, Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan Lapangan,

Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, Program Peningkatan Produksi

Hasil Peternakan yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 15 (lima belas) kegiatan,

dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal

lainnya per hektar”, dicapai melalui 3 (tiga) program yaitu Program Peningkatan

Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan), Program Peningkatan Produksi Pertanian/

Perkebunan dan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, dengan 6 (enam) kegiatan :

1. Kegiatan DAK Bidang Pertanian, yang outputnya berupa :

- Lumbung pangan Kecamatan Susukan, Rakit 2 paket

- Dam Parit / Bendungan 1 paket

- Pompa 3 paket

- Paralon 1.500 meter

- Jalan Usaha Tani Kecamatan Bawang, Purwanegara,

Punggelan, Wanadadi, Rakit, Pejawaran, Pagentan,

Madukara, Pagedongan, Banjarnegara, Purwareja Klampok

5 paket

- Sepeda motor 12 unit

Page 19: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

105 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Papan Informasi Penyuluhan 5 unit

- Laptop/notebook untuk sarana penyuluhan 20 unit

- Printer untuk saran penyuuhan 21

- Kamera 19 unit

- LCD Proyektor untuk sarana penyuluhan 21 unit

- Wireless untuk sarana penyuluhan 21 unit

- Soundsystem 1 paket

- Pembangunan BPP Karangkobar 1 RAB

- Rehab/penyempurnaan BPP Purwanegara 1 RAB

- Rehab/penyempurnaan BPP Purwareja Klampok 1 RAB

- Rehab/penyempurnaan BPP Wanadadi 1 RAB

- Rehab/penyempurnaan BPP Pembangunan Pagar 4 BPP 1 RAB

- Sarana Pemodelan Penyuluhan 1 RAB

2. Kegiatan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/ Perkebunan, yang outputnya berupa:

- Pompa 7 unit

- Spinner kapasitas 10 kg 2 unit

- Mixer kapasitas 5 kg 1 unit

- Sealer with gas 1 unit

- Pedal sealer 6 unit

- Mesin penggiling beras/jagung 4 unit

- Power thresser 7 unit

- Power sprayer 4 unit

- Konstruksi mendukung mokaf 1 unit

- Mesin perajang 1 unit

- Mesin pengepres 1 unit

- Mesin penepung 1 unit

- Starter mokaf 10 liter

- Handtraktor 43 unit

3. Kegiatan Penyediaaan Sarana Produksi Obat-obatan Pertanian, yang outputnya berupa

:

- Abamecin 20 % 168 liter

- Metil tiofanat 70 % 56 kg

- Dimehipo 500g 177 liter

Page 20: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

106 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Brodifakum 0,005 % 315 kg

- BPMC 500 g 300 liter

- Metalaksil 25% 314 kg

- Metil euganol 4,5 liter

4. Kegiatan Pengembangan Komoditas Aneka Kacang dan Umbi, yang outputnya berupa

:

- Pengadaan pupuk organik granul 55.000 kg

- Pengadaan pupuk organik cair 1.370 liter

5. Kegiatan Pengembangan Komoditas Unggulan Serealia, yang outputnya berupa :

- Pengadaan pupuk organik cair 2.740 liter

- Pengadaan pestisida organik cair 1.600 liter

6. Kegiatan Peningkatan Sistem Insentif dan Disinsentif bagi petani/kelompok tani, yang

outputnya berupa :

- Hadiah lomba berburu OPT 2 paket

Indikator kinerja sasaran ” Produktivitas Tanaman Hortikultura”, dicapai melalui

2 (dua) program yaitu Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)

dan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, dengan 6 (enam) kegiatan :

1. Kegiatan Pengembangan Diversifikasi Tanaman dan Peningkatan Produksi, yang

outputnya berupa :

- Honor tenaga harian UPTD untuk okulasi aklimatisasi

penanganan stek kentang

2.650 ok

- Tabung gas 36 tabung

- Bibit tanaman

Planlet kentang 300 botol

Calon induk pisang rajalawe 100 btg

Anakan pisang rajalawe 100 btg

- Bibit Tanaman Introduksi

Jambu 100 btg

Jeruk 100 btg

Durian 100 btg

Mangga 100 btg

Buah tin 60 btg

Anggrek 60 botol

Page 21: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

107 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Belanja bahan kimia (pupuk pestisida) 6 jenis

- Belanja bahan perlengkapan (polibag, pupuk kandang,

sekam dan lainnya)

25 jenis

- Pengujian, sertifikasi dan pelabelan 4 paket

- Pompa air/jetpump 1 unit

- Tangga 1 unit

- Paranet 2 rol

- Rangka paranet 2 unit

- Rangka sungkup 2 unit

- Penyempurnaan jaringan irigasi kebun masaran 1 RAB

- Pembangunan bak media semai 1 RAB

2. Kegiatan Produktivitas dan Mutu Produk Pertanian/ Perkebunan, yang outputnya

berupa:

- Pupuk organik granul 110.000 kg

- Sekolah lapang salak 140 ok

3. Kegiatan Prima Tani, yang outputnya berupa:

- Bahan pelatihan 1 paket

- Pelatihan 20 ok

- APPO 1 unit

- Timbangan 1 unit

- Pengadaan ternak kambing jantan 4 ekor

- Pengadaan ternak kambing betina 30 ekor

- Bibit kelengkeng 50 btg

- Bibit manggis 50 btg

- Peralatan pengolahan 8 jenis

4. Kegiatan Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Petani Tembakau Melalui

Pengembangan Pertanian, yang outputnya berupa:

- Benih kentang 10.425 kg

- Pupuk organik granul 183.125 kg

- Benih jagung 1.000 kg

- Pendidikan dan magang petugas di Balitjestro 10 org

- Pelatihan 120 ok

5. Kegiatan Kegiatan Pengembangan Komoditas Unggulan Hortikultura Buah-buahan,

Page 22: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

108 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator kinerja sasaran “Kontribusi sektor pertanian/peternakan/perikanan

terhadap PDRB”, outputnya berupa :

- Terpenuhinya Kontribusi sektor

pertanian/peternakan/perikanan terhadap PDRB

35,73 %

Indikator kinerja sasaran “ Kontribusi sektor pertanian (tabama) terhadap PDRB

sektor pertanian”, outputnya berupa :

- Terpenuhinya Kontribusi sektor pertanian (tabama) terhadap

PDRB sektor pertanian

93,09 %

Indikator kinerja sasaran “Cakupan bina kelompok petani”, dicapai melalui

Program Peningkatan Ketahanan Pangan, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani,

Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan Lapangan, Program

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, Program Peningkatan Produksi Hasil

Peternakan, Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, Program

Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan, dengan 10 (sepuluh) kegiatan :

1. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk

Pertanian/Perkebunan, yang outputnya berupa :

- Kegiatan sekolah lapang pengedalian hama terpadu (SLPHT) : Kelompok Desa Kelompok Rincian

Bakti Tani Pakelen Madukara 20 petani, 20 laki-laki

Sidadadi Penawangan Madukara 20 petani, 4 wanit +16 laki-

laki

Kamulyan Sigeblog Banjarmangu 20 petani, 5 wanita+15 laki-

yang outputnya berupa:

- Bibit durian 4.950 btg

- Bibit pisang 4.000 btg

- Pupuk organik 205.000 kg

6. Kegiatan Rintisan Komoditas Unggulan, yang outputnya berupa:

- Bibit jeruk 3.000 btg

- Bibit jambu citra 2.000 btg

- Pupuk organik granul 250.000 kg

- Bibit jeruk 3.000 btg

Page 23: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

109 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

laki

Mukti Sarining

Tani

Kendaga Banjarmangu 20 petani, 4 wanita+16 laki-

laki

Argo Sari Mulyo Sokaraja Pagentan 20 petani, 6 wanita+14 laki-

laki

Sumber Widodo Metawana Pagentan 20 petani, 20 laki-laki

Tani Makmur Slatri Karangkobar 20 petani, 4 wanita+16 laki-

laki

Bakti Tani Pakelen Madukara 20 petani, 20 laki-laki

2. Kegiatan Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis, yang outputnya berupa :

- Pelatihan pemanfaatan lahan pekarangan bagi kelompok wanita tani

150 orang wanita dari 59 kelompok wanita tani

3. Kegiatan Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Petani Tembakau melalui

Pengembangan Pertanian, yang outputnya berupa :

- Pelatihan pengembangan jeruk 30 orang

- Kursus singkat 10 orang 4. Kegiatan Penyuluhan dan Pendampingan bagi Pertanian/ Perkebunan, yang outputnya

berupa :

- Penyuluhan pertanian di pedesaan 250 peserta (40 wanita dan 210 laki-laki)

5. Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak, yang

outputnya berupa :

- Pelatihan dan pembentukan kader vaksinator Avian

Influenza (Flu Burung)

@ 20 orang (Kecamatan. Karangkobar, Pejawaran, Wanayasa, Bawang dan Purwanegara)

6. Kegiatan Pembibitan dan Perawatan Ternak, yang outputnya berupa :

- Pelatihan teknis budidaya ternak 50 orang

7. Kegiatan Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak yang Didistribusikan kepada

Masyaraka, yang outputnya berupa:

- Pertemuan dalam rangka pembinaan kelembagaan dengan

Sarjana Membangun Desa (SMD)

35 orang (5 perempuan dan 30 laki-laki)

8. Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan, yang outputnya berupa :

Page 24: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

110 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Pelatihan peningkatan kapsitas kelompok ternak yang akan

menerima bantuan ternak

100 orang

9. Kegiatan Penyuluhan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna, yang outputnya

berupa:

- Sekolah Lapang Pertanian dan Peternakan Terpadu (SLPPT)

8 kali (520 orang) (65 orang wanita dan 455 orang laki-laki)

- Pembinaan teknis kepada calon kelompok penerima kegiatan

24 orang (13 wanita dan 11 laki-laki)

10. Kegiatan Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Petani Tembakau Melalui

Pengembangan Peternakan, yang outputnya berupa:

- Pelatihan budidaya ternak ruminansia besar 40 orang

- Pelatihan budidaya ternak ruminansia kecil 40 orang

- Pelatihan budidaya ternak ruminansia besar dan kecil 27 orang

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Produktivitas padi atau

bahan pangan utama lokal

lainnya per hektar

- Produktivitas padi

59,39

kw/ha

55,69

kw/ha

61,14

kw/ha

59,79

kw/ha

59,44

kw/ha

- Produktivitas Jagung

40,43

kw/ha

41,88

kw/ha

44,16

kw/ha

43,28

kw/ha

49,01

kw/ha

- Produktivitas Kedelai

9,05

kw/ha

7,84

kw/ha

9,58

kw/ha

11,41

kw/ha

11,52

kw/ha

2. Produktivitas Tanaman

Hortikultura

- Durian 67,09

kg/pohon

21,63

kg/pohon

52,40

kg/pohon

56,82

kg/pohon

88,99

kg/pohon

- Salak 16,44 15,36 17,73 24,17 14,26

Page 25: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

111 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

kg/pohon kg/pohon kg/pohon kg/pohon kg/pohon

- Pisang 45,85

kg/pohon

34,51

kg/pohon

43,12

kg/pohon

39,44

kg/pohon

49,74

kg/pohon

- Kentang 138,05

kw/ha

149,36

kw/ha

136,65

kw/ha

147,64

kw/ha

142,81

kw/ha

3. Kontribusi sektor pertanian/

peternakan/perikanan

terhadap PDRB

37,03% 35,95% 35,87% 35,44% 35,73 %

4. Kontribusi sektor pertanian

(tabama) terhadap PDRB

sektor pertanian

87,44% 87,18% 87,28% 87,43% 93,09 %

5. Cakupan bina kelompok

petani

- - - 60,77%

(1.283

klpk dari

2.111

klpk)

53,57%

(1.295

klpk dari

2.417

klpk)

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif. Untuk indikator

cakupan bina kelompok petani baru dilakukan pencatatan pada tahun 2012, namun

capaiannya telah melampaui target yang telah ditetapkan.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Pada Produktivitas padi cenderung turun dikarenakan meningkatnya luas tanam padi

pada beberapa lokasi belum diikuti dengan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) dan

penerapan System Rice Intensification (SRI) seperti yang dianjurkan. Sehingga

walaupun luas tanam/ luas panen produksinya meningkat tetapi peningkatannya

belum seperti yang diharapkan.

2) Pada Produktivitas jagung, kedelai, durian, pisang mengalami peningkatan karena

adanya pendampingan dan pembinaan yang dilakukan secara intensif oleh petugas,

peningkatan kapasitas pelaku utama (petani, maupun peternak) melalui pelatihan,

magang dan lainnya serta fasilitasi sarana produksi bagi pelaku utama maupun pelaku

usaha sektor pertanian dan peternakan serta aplikasi dan penerapan teknologi tepat

Page 26: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

112 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

guna untuk peningkatan produksi maupun produktivitas pertanian.

3) Penurunan produktivitas salak disebabkan karena sebagian usia pohon salak di

beberapa kebun milik petani di Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara, Madukara dan

Banjarmangu sudah tua menjadi kurang produktif lagi meskipun dari data yang ada

luas panen komoditas salak meningkat apabila dibandingkan dengan tahun 2012 dan

produksi per rumpun tanaman salak kurang optimal.

4) Pada produktivitas kentang mengalami penurunan disebabkan karena penurunan

kualitas lahan untuk usaha budidaya kentang menyebabkan produksi kurang optimal,

meskipun luas panen untuk komoditas ini meningkat. Hal ini menyebabkan realisasi

produktivitas kentang tidak mencapai target yaitu hanya 82,59 %.

5) Kontribusi sektor pertanian/peternakan/perikanan terhadap PDRB secara umum

mengalami penurunan sedangkan Kontribusi sektor pertanian (tabama) terhadap

PDRB sektor pertanian secara umum mengalami peningkatan dan pada tahun 2013

kedua indikator tersebut mengalami peningkatan bahkan realisasinya telah melampaui

target.

6) Cakupan bina kelompok petani megalami penurunan karena kelompok yang dibina

maupun total kelompok petani bertambah dari tahun sebelumya sehingga

perbandingan antara keduanya menjadi lebih sedikit daripada tahun 2012. Namun

realisasi melebihi target karena kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian target

tersebut selalu diikuti dengan peningkatan kapasitas baik pelatihan teknis, manajemen

maupun pembinaan penerapan teknologi juga adanya pembinaan secara intensif

kepada pelaku utama.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Mengintensifkan pelaksanaan pendampingan dan pembinaan.

2) Menerapkan teknologi ramah lingkungan pada lahan pertanian melalui kegiatan

Sekolah Lapang Pertanian dan Peternakan Terpadu dan System Rice Intensification

(SRI) dengan harapan produksi padi organik akan meningkat.

3) Pelatihan pembuatan pupuk organik serta bantuan sarana produksi yang dibutuhkan

bagi pelaku utama.

4) Adanya sekolah lapang yang dilakukan bagi petani untuk meningkatkan produksi,

produktivitas dan mutu produk yang dihasilkan.

Page 27: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

113 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Sasaran 3 : Meningkatnya kesejahteraan Petani

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Peningkatan Nilai Tukar Petani:

- NTP Petani Tanaman Pangan &

Hortikultura 148,47 102,04 68,73

- NTP Peternakan 193,94 127,92 65,96

- NTP Perikanan 103,23 115,81 112,19

Rata-rata Capaian 82,29

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 82,29%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 6 (enam) program, yaitu: Peningkatan Produksi

Hasil Peternakan, Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna, Pencegahan

dan Penanggulangan Penyakit Ternak, Pengembangan Budidaya Perikanan, Peningkatan

Produksi Pertanian/Perkebunan dan Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “Peningkatan Nilai Tukar Petani”, dicapai melalui

Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, Peningkatan Penerapan Teknologi

Peternakan Tepat Guna, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak,

Pengembangan Budidaya Perikanan, Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dan

Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, yang outputnya berupa :

- Terpenuhinya Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan dan

hortikultura

102,04

Page 28: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

114 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Terpenuhinya NTP peternakan 127,92 - Terpenuhinya NTP perikanan 115,81

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Peningkatan Nilai Tukar Petani:

- NTP Petani Tanaman. Pangan

& Hortikultura - - - 104,18 102,04

- NTP Peternakan - - - 129,48 127,92

- NTP Perikanan - - - 116,33 115,81

Indikator kinerja Peningkatan nilai tukar petani baru dilakukan pencatatan pada

tahun 2012, sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya belum dilakukan pendataan

tersendiri dan masih melekat pada NTP sektor pertanian. Secara umum realisasi pada

tahun 2013 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. NTP Petani Tanaman

Pangan & Hortikultura dan peternakan target capaian indikator kinerja belum tercapai,

sedangkan untuk NTP perikanan capaian indikator kinerja telah melampaui target tetapi

apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami penurunan yaitu dari realisasi

tahun 2012 sebesar 116,33 dan di tahun 2013 menjadi 115,81

Capaian kinerja yang kurang memuaskan tersebut di atas antara lain disebabkan

oleh:

1) Banyak hal yang mempengaruhi indikator tersebut baik pengaruh teknis maupun non

teknis. Pengaruh teknis disebabkan oleh kualitas dan kuantitas produk pertanian

sedangkan pengaruh non teknis lebih banyak disebabkan oleh faktor harga baik harga

sarana produksi, harga produk dan harga produk olahan.

2) Faktor harga biasanya dipengaruhi oleh perilaku pasar maupun kebijakan pemerintah

seperti kebijakan impor komoditas pertanian yang akan mempengaruhi harga produk

pertanian.

Page 29: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

115 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Mengembangkan komoditas yang memiliki nilai tambah.

2) Mengembangkan kegiatan penanganan pasca panen komoditas pertanian agar lebih

berdaya saing.

Sasaran 4 : Meningkatnya Produksi Peternakan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Peningkatan populasi ternak :

- Sapi 35.357 ekor 32.899 ekor 93,05

- Sapi Perah 2.954 ekor 3.276 ekor 110,90

- Kambing 192.532 ekor 185.998 ekor 96,61

- Domba 111.104 ekor 102.305 ekor 92,08

2. Persentase Keberhasilan Inseminasi Buatan

- Perbandingan Jumlah Kelahiran dengan

Pemakaian Semen 70,56 % 70,15 % 99,42

Rata-rata Capaian 98,41

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 98,41%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular Ternak, Program Peningkatan Produksi Hasil

Page 30: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

116 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Peternakan dan Program Peningkatan Penerapan Teknologi peternakan yang

keseluruhannya dilaksanakan melalui 6 (enam) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “Peningkatan populasi ternak”, dicapai melalui

program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Ternak, Program

Peningkatan Produksi Hasil Peternakan dan Program Peningkatan Penerapan Teknologi

peternakan, dengan 6 (enam) kegiatan :

1. Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak, yang

outputnya berupa :

Plang puskeswan 1 paket

obat-obatan untuk pelayanan kesehatan ternak

Spuit disposable 10 cc 200 bh

- Antibiotik LA, 20 botol

- Vitamin/multivitamin 217 botol

- Vitamin B plex 420 botol

- Obat cacing sapi 3000 bolus

- Obat cacing kambing/domba 7000 kaplet

- Antihistamin 20 botol

- Analgetik antipiretik 20 botol

- Anti parasit 30 botol

- Anti larva 20 tabung

- Anti bloat 20 botol

- Obat cacing cair 2 ltr

- Jarum stanless ukuran 1,5/1,3 10 lusin

- Jarum stanless ukuran 0,9 25 lusin

- Spuit disposable 3cc 10 box

- Spuit disposable 1cc 2 box

- Spuit mika 15 cc 25 box

- Brucellosis test kit (uji brucella) 5 pack

- Jas dokter 2 buah

Obat-obatan penanganan gangguan reproduksi (kemajiran)

sapi

- Antibiotik LA, 10 botol

- Plastik sheet 500 lembar

Page 31: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

117 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Hormon reproduksi 100 ampul

- Sabun cair 3 buah

- Needle 18 G single use 15 box

Obat-obatan untuk bufferstock

- Obat cacing kambing/domba 1.500 kaplet

- Vitamin b komplek 100 botol

- Vitamin b12 100 botol

- Antibiotik 90 botol

Bahan pelatihan Pencegahan AI 1 paket

- Makan dan minum 1.004 dus

Belanja modal pengadaan alat laboratorium Peternakan

- Cool box 5 unit

- Trocart 4 unit

- Genset 1 unit

- Mesin penyemprot desinfektan 1 unit

2. Kegiatan Peningkatan Keamanan Produk Pangan Asal Ternak, yang outputnya

berupa :

- Pemeriksaan sampel Pangan Asal Hewan 250 paket

- Belanja Bahan Perlengkapan yaitu :

Masker 15 box

Sarung tangan 15 box

Pisau pemeriksa daging 25 buah

- Cetak kartu tanda sehat hewan kurban 200 buah

- Cetak tanda keterangan Pangan Asal Hewan aman

konsumsi

125 buah

- Pengawasan anteortem 7 lokasi

- Pengawasan postmortem 20 kecamatan

- Belanja alat lab peternakan meat moisturize tester meter 1 unit

- Milk anallyzer 1 unit

3. Kegiatan Pembibitan dan Perawatan Ternak, yang outputnya berupa :

- Pengadaan ternak sapi betina 61 ekor

- Pengadaan kerbau jantan 3 ekor

- Pengadaan kerbau betina 9 ekor

Page 32: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

118 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Pengadaan obat-obatan ternak 1 paket

Antibiotik LA 7 botol

Vitamin/pemacu pertumbuhan 12 botol

Obat cacing 7 botol,

Obat cacing hati 12 botol

Anti larva 2 tabung

- Sosialisasi / Pelatihan 70 org

4. Kegiatan Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak yang Didistribusikan Kepada

Masyarakat, yang outputnya berupa :

- Belanja Makan minum pertemuan 425 dus

- Bantuan transport 57 OK

- Perjalanan dinas dalam daerah 1 paket

- Perjalanan dinas luar daerah 1 paket

5. Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan, yang outputnya berupa :

- Belanja obat- obatan ternak

Antibiotik LA 12 botol

Vitamin 29 botol

Obat cacing ternak besar 8 pot

Obat cacing hati 15 botol

Anti larva 7 tabung

Obat cacing ternak kecil 16 strip

Obat mata 200 tube

Anti parasit 7 botol

- Belanja bahan / perlengkapan eartag

Eartag ternak besar 100 buah

Eartag ternak kecil 200 buah

- Belanja makan minum sosialisasi/pelatihan 110 dus

- Pengadaan ternak sapi jantan -

- Pengadaan ternak sapi perah 5 ekor

- Pengadaan ternak kambing jantan -

- Pengadaan ternak kambing betina -

- Belanja makan dan minum sosialisasi 110 org

- Bantuan transport pelatihan 100 ok

Page 33: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

119 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

6. Kegiatan Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Petani Tembakau melalui

Pengembangan Peternakan, yang outputnya berupa :

- Belanja obat- obatan ternak

Antibiotik LA 12 botol

Aitamin 29 botol

Obat cacing ternak besar 8 pot

Obat cacing ternak kecil

Obat cacing hati 15 botol

Anti larva 7 tabung

Anti parasit kulit 5 botol

Obat mata 200 tube

- Belanja bahan / perlengkapan eartag

Eartag ternak besar 100 buah

Eartag ternak kecil 200 buah

- Belanja bahan pelatihan 12 jenis

- Bantuan transport sosialisasi/pelatihan 200 ok

- Belanja makan minum 242 dus

- Pengadaan ternak sapi jantan -

- Pengadaan ternak sapi betina 2 ekor

- Pengadaan ternak sapi perah 4 ekor

- Pengadaan ternak kambing jantan 3 ekor

- Pengadaan ternak kambing betina 13 ekor

- Pengadaan ternak domba jantan -

- Pengadaan ternak domba betina -

- Pengadaan sapi induk -

- Pengadaan alat pencukur bulu domba -

- Pengadaan chopper -

Indikator kinerja sasaran “Persentase Keberhasilan Inseminasi Buatan”, dicapai

melalui Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan. Kegiatan yang dilaksanakan

untuk mendukung pencapaian indikator ini merupakan tupoksi Dinas Pertanian,

Perikanan dan Peternakan dengan melakukan pendampingan dan pembinaan kepada

Page 34: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

120 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

petugas inseminator maupun penyuluhan mengenai penerapan program inseminasi buatan

kepada peternak, outputnya berupa :

- Pembangunan pos Inseminasi Buatan 3 unit

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Peningkatan populasi ternak :

- Sapi

41.638

ekor

41.842

ekor

34.320

ekor

37.067

ekor

32.899

ekor

- Sapi Perah

21

ekor

42

ekor

2.867

ekor

3.022

ekor

3.276

ekor

- Kambing

182.612

ekor

184.847

ekor

187.647

ekor

191.194

ekor

185.998

ekor

- Domba

107.159

ekor

108.318

ekor

110.876

ekor

111.909

ekor

102.305

ekor

2. Persentase Keberhasilan

Inseminasi Buatan

- Perbandingan Jumlah Kelahiran

dengan Pemakaian Semen

- 59,21% 59,72% 74,93% 70,15%

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1. Pada indikator peningkatan populasi ternak sapi perah hal ini disebakan karena peternak

sudah mulai tertarik untuk memelihara ternak sapi perah dan adanya fasilitasi

pendampingan dan pembinaan secara intensif untuk pengembangan ternak sapi perah.

2. Pada indikator peningkatan populasi ternak sapi, kambing dan domba mengalami

penurunan dibandingkan tahun sebelumnya dan realisasi tidak mencapai target

disebabkan beberapa hal, yaitu :

- Harga ternak hidup yang berfluktuasi menyebabkan peternak tidak memiliki

kepastian harga. Kondisi ini menyebabkan minat peternak untuk beternak menurun.

Page 35: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

121 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Pada saat harga ternak hidup dirasa tinggi peternak banyak yang menjual ternaknya,

namun harga ternak hidup yang cenderung terus naik menyebabkan peternak tidak

mampu lagi membeli ternak kembali untuk dipelihara.

- Keterbatasan kemampuan memelihara ternak oleh peternak sehingga skala usaha

peternakan cenderung tetap atau bahkan mengalami penurunan.

- Khusus untuk ternak sapi penurunan populasi juga diakibatkan perubahan metode

penghitungan yang digunakan pada saat melaksanakan sensus pada tahun 2012.

3. Persentase Keberhasilan Inseminasi Buatan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun

namun untuk tahun 2013 mengalami penurunan bahkan realisasinya tidak mencapai

100% karena baru terealisasi 99,42%.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1. Meningkatkan upaya pencegahan penyakit yang menyerang ternak.

2. Penyediaan vaksin untuk ternak unggas dan pembentukan kader vaksinator tingkat

desa.

3. Meningkatkan pelayanan inseminasi buatan pada ternak oleh petugas inseminator.

Sasaran 5 : Meningkatnya Produksi Perikanan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Produksi perikanan budidaya 10.967,94 ton

9.987,18 ton

91,06

2. Konsumsi ikan 12,88 kg/Kpt/th

13,81 kg/Kpt/th

107,22

3. Cakupan bina kelompok pembudidaya ikan 20,73 % 14,83 % (35 klpk dr 236 klpk)

71,54

4. Produksi perikanan tangkap 1.308,00 ton 1.320,10 ton 100,93

Page 36: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

122 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Rata-rata Capaian 92,69

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 92,69%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 11 (sebelas) program, yaitu: Program Pengembangan

Budidaya Perikanan, Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi

Perikanan, Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar,

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, Program

Peningkatan Ketahanan Pangan, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, Program

Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan Lapangan, Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Ternak, Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan,

Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, Program Peningkatan Produksi

Pertanian/ Perkebunan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 17 (tujuh belas)

kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Produksi perikanan budidaya” dan “Produksi

perikanan tangkap”, dicapai melalui Program Pengembangan Budidaya Perikanan,

Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan, Program

Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar, dengan 6 (enam)

kegiatan :

1. DAK Bidang Perikanan, yang outputnya berupa :

- Pembanguan JIUP 5 paket

- Alat pengolahan produk ikan (abon) 3 unit

- Induk/ calon induk ikan nila 20 paket

- Induk/ calon induk ikan gurami 200 paket

- Peralatan budidaya 5 paket

- Spiner 4 unit

- Cool box 10 unit

- Pembangunan kolam percontohan 1 unit

- Sepeda motor 2 unit

- Peralatan pemasaran bergerak 1 unit

Page 37: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

123 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Genset 1 unit

- Alat produksi perikanan/ aksesoris indoor 1 paket

- Pemotong rumput 2 unit

- Pengadaan komputer 5 unit

- Mebelair 1 paket

- Konstruksi jalan BBI 1 paket

- Konstruksi jaringan irigasi di BBI 5 paket

- Konstruksi BBI 6 paket

- Penerangan jalan BBI 1 paket

2. Kegiatan Pengembangan kawasan minapolitan, yang outputnya berupa :

- Temu usaha budidaya perikanan 40 orang

- Temu usaha pengolahan hasil perikanan 80 orang

- Temu usaha mina padi 200 unit

- Benih ikan nila hitam 300.000 ekor

- Pakan ikan (ukuran 781) 1.800 Kg

- Pakan ikan (ukuran 781-1) 1.200 Kg

- Pakan ikan (ukuran 781-2) 1.200 Kg

3. Kegiatan Pengembangan Bibit Ikan Unggul, yang outputnya berupa :

- Pengadaan calon induk nila betina 2.500 ekor

- Belanja pakan ikan dan hormon 80 orang

Cacing sutra 4.000 kaleng

Artemia 24 kaleng

- Sewa tanah BBI 1 tahun

4. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan, yang outputnya berupa :

- Pengadaan calon induk gurami jantan 218 ekor

- Pengadaan calon induk gurami betina 872 ekor

- Pengadaan calon induk nila jantan 678 ekor

- Pengadaan calon induk nila betina 2.034 ekor

- Pengadaan calon induk lele jantan 220 ekor

- Pengadaan calon induk lele betina 415 ekor

5. Kegiatan Restocking Peraian Umum, yang outputnya berupa :

- Pengadaan benih ikan nila 200.000 ekor

- Pengadaan benih ikan grass carp 160.000 ekor

Page 38: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

124 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Pengadaan ikan nilem 200.000 ekor

6. Kegiatan Sarana dan Prasarana Hasil Perikanan, yang outputnya berupa :

- Pembangunan pasar ikan 1 unit

- Penggorengan mekanik abon ikan 2 unit

- Box sarana pemasaran bergerak 10 unit

Indikator kinerja sasaran “Konsumsi ikan”, dicapai melalui Program

Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan dan Program Optimalisasi

Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan, dengan 2 (dua) kegiatan :

1. Kegiatan Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah, yang

outputnya berupa :

- Menyelenggarakan banjarnegara agro ekspo 1 kali

- Mengikuti kontes ternak 1 kali

- Menyelenggarakan lomba asah trampil gapoktan 1 kali

- Menyelelenggarakan lomba gogoh ikan 1 kali

- Menyelenggarakan lomba stand terbaik 1 kali

- Menyelenggarakan lomba merangkai buah dan sayur 1 kali

- Mengikuti lomba tingkat nasional kelompok pembudidaya

ikan

1 kali

- Menyelenggarakan parade budaya 1 kali

- Konsumsi produk ternak dan ikan 2.000 paket

- Sosialisasi Pangan Asal Hewan 250 paket

2. Kegiatan Sarana dan Prasarana Hasil Perikanan, yang outputnya berupa :

- Pembangunan pasar ikan 1 unit

- Penggorengan mekanik abon ikan 2 unit

- Box sarana pemasaran bergerak 10 unit

Indikator kinerja sasaran “Cakupan bina kelompok pembudidaya ikan”, dicapai

melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan, Program Peningkatan Kesejahteraan

Petani, Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan Lapangan, Program

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, Program Peningkatan Produksi Hasil

Peternakan, Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, Program

Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan, dengan 10 (sepuluh) kegiatan :

Page 39: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

125 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

1. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk

Pertanian/Perkebunan, yang outputnya berupa :

- Kegiatan sekolah lapang pengedalian hama terpadu (SLPHT) : Kelompok Desa Kelompok Rincian

Bakti Tani Pakelen Madukara 20 petani, 20 laki-laki

Sidadadi Penawangan Madukara 20 petani, 4 wanita + 16 laki-

laki

Kamulyan Sigeblog Banjarmangu 20 petani, 5 wanita + 15 laki-

laki

Mukti Sarining

Tani Kendaga Banjarmangu

20 petani, 4 wanita + 16 laki-

laki

Argo Sari Mulyo Sokaraja Pagentan 20 petani, 6 wanita + 14 laki-

laki

Sumber Widodo Metawana Pagentan 20 petani, 20 laki-laki

Tani Makmur Slatri Karangkobar 20 petani, 4 wanita + 16 laki-

laki

Bakti Tani Pakelen Madukara 20 petani, 20 laki-laki

2. Kegiatan Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis, yang outputnya berupa :

- Pelatihan pemanfaatan lahan pekarangan bagi kelompok wanita tani sebanyak 150

orang wanita dari 59 kelompok wanita tani

3. Kegiatan Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Petani Tembakau melalui

Pengembangan Pertanian, yang outputnya berupa :

- Pelatihan pengembangan jeruk sebanyak 30 orang

- Kursus singkat sebanyak 10 orang

4. Kegiatan Penyuluhan dan Pendampingan bagi Pertanian/ Perkebunan, yang outputnya

berupa :

- Penyuluhan pertanian di pedesaan dengan 250 peserta (40 wanita dan 210 laki-laki)

5. Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak, yang

outputnya berupa :

- Pelatihan dan pembentukan kader vaksinator Avian Influenza (Flu Burung) @ 20

orang (Kecamatan Karangkobar, Pejawaran, Wanayasa, Bawang dan Purwanegara)

6. Kegiatan Pembibitan dan Perawatan Ternak, yang outputnya berupa :

Page 40: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

126 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Pelatihan teknis budidaya ternak 50 orang

7. Kegiatan Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak yang Didistribusikan kepada

Masyaraka, yang outputnya berupa:

- Pertemuan dalam rangka pembinaan kelembagaan dengan Sarjana Membangun

Desa (SMD) sejumlah 35 orang (5 perempuan dan 30 laki-laki)

8. Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan, yang outputnya berupa :

- Pelatihan peningkatan kapsitas kelompok ternak yang

akan menerima bantuan ternak

100 orang

9. Kegiatan Penyuluhan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna, yang outputnya

berupa:

- Sekolah Lapang Pertanian dan Peternakan Terpadu (SLPPT) sebanyak 8 kali untuk

520 orang (65 orang wanita dan 455 orang laki-laki)

- Pembinaan teknis kepada calon kelompok penerima kegiatan 24 orang (13 wanita

dan 11 laki-laki).

10. Kegiatan Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Petani Tembakau Melalui

Pengembangan Peternakan, yang outputnya berupa:

- Pelatihan budidaya ternak ruminansia besar 40 orang

- Pelatihan budidaya ternak ruminansia kecil 40 orang

- Pelatihan budidaya ternak ruminansia besar dan kecil 27 orang

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Produksi perikanan

budidaya

3.956,7

ton

5.393,25

ton

5.390,17

ton

6.729,11

ton

9.987,18

ton

2. Konsumsi ikan - 11,93

(Kg/kap/th)

10,74

(Kg/kap/th)

11,58

(Kg/kap/th)

13,81

kg/Kpt/th

3. Cakupan bina

kelompok

pembudidaya ikan

- - - 9,65%

(25 klpk

dari 259

klpk)

14,83 %

(35 klpk

dr 236

klpk)

Page 41: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

127 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

4. Produksi perikanan

tangkap

706,66

ton

1.131,7

ton

1.007,6

ton

1.290,77

ton

1.320,10

ton

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1. Pada produksi perikanan budidaya dan produksi perikanan tangkap mengalami

peningkatan namun pada produksi perikanan budidaya realisasi tidak mencapai target

hal ini dikarenakan adanya serangan beberapa penyakit pada ikan terutama ikan

gurameh dan nila yang menyerang beberapa kolam milik pembudidaya ikan, cuaca

ekstrim yang terjadi pada beberapa bulan di tahun 2013 menyebabkan kondisi ikan

kurang berkembang, dan beberapa kolam di Balai Benih Ikan mengalami kerusakan

dan belum dapat difungsikan sebagaimana mestinya, serta kualitas air untuk kolam

yang berasal dari irigasi kurang menjamin produksi optimal.

2. Konsumsi ikan cenderung naik karena selama ini dilakukan kegiatan promosi

konsumsi ikan bagi masyarakat Kabupaten Banjarnegara dan adanya pengembangan

kegiatan pengolahan produk pangan asal ikan.

3. Cakupan bina kelompok pembudidaya ikan mengalami peningkatan karena kelompok

pembudidaya ikan mengalami penurunan, namun kelompok yang dibina mengalami

kenaikan sejumlah 10 kelompok. Realisasi tidak mencapai target karena baru tercapai

71,54%.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Mengintensifkan pelaksanaan pendampingan, bantuan saprodi seperti benih, bibit

ikan unggul untuk meningkatkan produksi dan produktivitas lahan.

2) Meningkatkan upaya pencegahan penyakit yang menyerang ikan.

3) Melakukan pendampingan dan pembinaan berupa pelatihan penguatan kelembagaan,

pelatihan pengolahan produk baik pertanian, perikanan maupun peternakan.

4) Melakukan kegiatan-kegiatan yang diikuti dengan peningkatan kapasitas baik

pelatihan teknis, manajemen maupun pembinaan penerapan teknologi.

Page 42: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

128 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Sasaran 6 : Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Perkebunan yang

Berkualitas

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Kontribusi sektor perkebunan terhadap

PDRB

4,46 % 1,60 % 35,87

2. Produktivitas perkebunan:

- Kopi Robusta 0,4 ton/ha 0,47 ton/ha 117,5

- Kopi Arabika 0,25 ton/ha 0,30 ton/ha 120

- Kelapa Dalam 0,72 ton/ha 0,70 ton/ha 97,22

- Kelapa Deres 8,2 ton/ha 8,29 ton/ha 101,1

- Teh 1,1 ton/ha 1,20 ton/ha 109,09

- Karet 0,16 ton/ha 1,11 ton/ha 687,5

- Tebu 75 ton/ha 60 ton/ha 80

Rata-rata Capaian 168,54

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 168,54%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Peningkatan

Produksi Pertanian/ Perkebunan dan Program Peningkatan Ketahanan Pangan , yang

keseluruhannya dilaksanakan melalui 6 (enam) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB ”

outputnya berupa :

- Terpenuhinya Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB 1,60 %

Indikator kinerja sasaran ”Produktivitas perkebunan”, dicapai melalui Program

Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan dan Program Peningkatan Ketahanan

Pangan, dengan 6 (enam) kegiatan :

Page 43: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

129 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

1. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Perkebunan, yang

outputnya berupa :

Terselenggaranya penyuluhan petani 30 orang

Terselenggaranya Forum Musyawarah Produksi dan

Pemasaran Teh (FMPPT)

40 orang

Terdistribusinya bantuan bibit teh 4000 batang

Pengadaan pupuk organik 6000 kg

2. Kegiatan Penigkatan Kawasan Industri Berbasis Komoditas Perkebunan, yang

outputnya berupa :

- Distribusi bibit tanaman karet 9000 batang

- Distribusi pupuk organik 3000 kg

- Distribusi saprodi tanaman (insektisida, fungisida,

trichoderma)

1 paket

- Terselenggaranya penyuluhan budidaya tanaman karet 80 orang

3. Kegiatan Pengembangan Perbenihan/pembibitan, yang outputnya berupa:

- Pembuatan bibit tanaman perkebunan 13.466 batang

Bibit pala

Bibit pucung

Bibit karet

Bibit cengkeh

3000 batang

2000 batang

5000 batang

3466 batang

4. Kegiatan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian, yang outputnya

berupa :

- Tersalurnya penjemur kopi 1 unit

- Bantuan sarana/ mesin pengolah kopi 5 unit

- Bantuan sarana pengolah gula kelapa 120 paket

- Bantuan bibit kopi 25.500 batang

- Peneyelenggaraan pelatihan pasca panen kepada petani 210 orang

5. Kegiatan Penyediaan sarana produksi pertanian/ perkebunan, yang outputnya berupa

:

- Tersalurnya benih kopi arabika 80.000 butir

- Tersalurnya pupuk organik 16.000 kg

- Tersalurnya kambing 39 ekor

- Pelatihan petani 100 rang

Page 44: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

130 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

6. Kegiatan Pengembangan bibit unggul pertanian/ perkebunan, yang outputnya berupa:

- Penyuluhan budidaya tanaman 150 orang

- Tersalurnya bibit karet 26.250 batang

- Tersalurnya pupuk organik 13.125 kg

- Tersalurnya fungisida 16 kg dan insektisida 10 liter 1 paket

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Kontribusi sektor perkebunan

terhadap PDRB

1,74% 1,68% 1,69% 1,71% 1,60 %

2. Produktivitas perkebunan:

- Kopi Robusta - 0,36

ton/ha

0,35

ton/ha

0,47

ton/ha

0,47

ton/ha

- Kopi Arabika - 0,23

ton/ha

0,33

ton/ha

0,26

ton/ha

0,30

ton/ha

- Kelapa Dalam - 0,77

ton/ha

0,76

ton/ha

0,69

ton/ha

0,70

ton/ha

- Kelapa Deres - 8,43

ton/ha

8,09

ton/ha

7,17

ton/ha

8,29

ton/ha

- Teh - 1,16

ton/ha

1

ton/ha

1,12

ton/ha

1,20

ton/ha

- Karet - - - 1,35

ton/ha

1,11

ton/ha

- Tebu - - - 60

ton/ha

60

ton/ha

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB mengalami penurunan di tahun 2013 dan

realisasinya tidak mencapai target karena baru tercapai 35,87%. Realisasi pada tahun

Page 45: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

131 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

2013 masih merupakan angka sementara sehingga masih ada kemungkinan terealisasi

sesuai target apabila angka-angka yang sebenarnya dapat diukur.

2) Produktivitas kopi robusta menunjukan peningkatan dan stabil pada dua tahun terakhir,

hal ini merupakan dampak dari pemeliharaan tanaman yang sudah baik dan pembinaan

dari dinas dalam penanganan hama penyakit tanaman dengan metode sekolah lapang.

3) Produktivitas kopi arabika realisasinya cenderung naik dibandingkan dua tahun

sebelumnya yang menunjukan penurunan pada tahun 2012, hal ini disebabkan adanya

peningkatan populasi tanaman baru yang sudah produktif.

4) Produktivitas tanaman kelapa baik kelapa dalam maupun kelapa deres mengalami

peningkatan, hal ini merupakan dampak dari rehabilitasi tanaman tua/ rusak dan

pengendalian hama dan penyakit tanaman. Namun, untuk kelapa dalam realisasinya

tidak mencapai target karena cuaca/ iklim yang kurang mendukung yaitu terlalu banyak

hujan pada waktu penanaman, meskipun cuaca tersebut mendukung bagi pertumbuhan

tanaman yang lain.

5) Produktivitas teh mengalami peningkatan karena adanya intensifikasi dan optimasi

tanaman teh.

6) Banyak masyarakat yang menanam tanaman karet karena memiliki prospek ekonomi

tinggi dan nilai konservasi yang baru dilakukan pencatatan pada tahun 2012, namun

menunjukan penurunan di tahun 2013 meskipun realisasinya melampaui target. Hal ini

disebabkan penanaman tanaman baru dalam jumlah besar dan belum berproduksi

sehingga rata-rata produktivitas menurun.

7) Pada tahun 2012 baru dilaksanakan pengembangan tanaman tebu dan Produktivitas tebu

menunjukan realisasi stabil, bahkan realisasi di tahun 2013 tidak mencapai target. Hal

ini disebabkan adanya iklim yang kurang mendukung, waktu penanaman terlambat

sehingga panen terlalu awal pada saat usia/ umur tebu belum memenuhi kondisi

maksimal. Banyak tebu yang dipanen di awal (6-7 bulan) menyesuaikan masa giling

pabrik, sedangkan panen optimal umur 1 tahun, sehingga produksinya belum maksimal.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Menerapkan dan mengaplikasikan teknologi tepat guna dalam rangka meningkatkan

produksi dan produktivitas tanaman.

2) Melaksanakan intensifikasi, diversifikasi dan eksteksifikasi tanaman perkebunan.

Page 46: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

132 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

3) Secara intensif melakukan bimbingan dan pendampingan kepada petani sebagai

pelaku utama.

4) Sumber data melakukan survey lebih awal sehingga dapat diperoleh data yang lengkap

dan valid.

Sasaran 7 : Meningkatnya Kunjungan Wisatawan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Kunjungan wisata 100 % (500.000)

96,17 % (480.827)

96,17

2. Pendapatan sektor pariwisata 100 % (2.856.000.000)

122,5 % (3.499.470.650)

122,5

Rata-rata Capaian 109,34

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam tahun 2013 telah tercapai

dengan rata-rata capaian 109,34%. Indikator kinerja jumlah kunjungan wisata hanya

terealisasi 480.827 pengunjung atau 96,17% dari target dan pendapatan sektor pariwisata

terealisasi melebihi target yaitu Rp 3.499.470.650 atau 122,5%. Adapun pencapaian

indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada

Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program pengembangan

destinasi pariwisata, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan,

dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “Kunjungan wisata” dan ” Pendapatan sektor

pariwisata”, dicapai melalui Program Pengembangan Destinasi Pariwisata, dengan 1

(satu) kegiatan yang outputnya berupa :

- Atraksi wisata mingguan (show biz mingguan)

- Pekan lebaran

56 kali showbiz

2 lokasi (Dieng dan

Page 47: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

133 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

serulingmas)

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator

Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Kunjungan

wisata

473.812

pengunjung

458.161

pengunjung

461.291

pengunjung

473.702

pengunjung

480.827

pengunjung

2. Pendapatan

sektor

pariwisata

Rp

2.345.526.780

Rp

2.514.621.803

Rp

2.669.394.383

Rp

3.516.846.400

Rp

3.499.470.650

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Pada indikator kunjungan wisata mengalami peningkatan terlebih dengan

diselenggarakannya Festival Serayu Banjarnegara pada Tahun 2013 yang banyak

menyerap kunjungan wisatawan baik domestik maupun asing. Namun realisasi

kunjungan wisata tidak mencapai target yang disebabkan ketatnya persaingan obyek

wisata baru yang muncul di Kabupaten Banjarnegara terutama yang dikelola oleh pihak

swasta sehingga menyebabkan konsentrasi wisata menjadi terpecah juga adanya

penutupan jalur wisata ke Dieng lewat Wonosobo selama beberapa waktu karena

terjadinya longsor pada salah satu ruas jalan serta gempa di Dieng yang mengakibatkan

keluarnya gas CO2 dari Kawah Timbang.

2) Adanya penutupan jalur wisata karena longsor dan gempa di Dieng menyebabkan

kunjungan wisata mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, secara tidak

langsung berpengaruh terhadap pendapatan sektor pariwisata di tahun 2013, meskipun

dalam realisasinya pendapatan sektor pariwisata melampaui target yaitu 122,5% karena

pada saat Festival Serayu Banjarnegara Tahun 2013 banyak diselenggarakan event-

event yang mampu menyedot perhatian publik baik dari sektor usaha pariwisata, jasa,

retribusi maupun perdagangan.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

Page 48: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

134 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

1) Menyediakan sarana dan prasarana pendukung yang lebih representatif di Objek

Wisata.

2) Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang secara khusus menangani

urusan Kebudayaan dan Kepariwisataan.

3) Berpartisipasi dalam pameran nasional dengan harapan dapat membuka pasar wisata

baru di luar daerah.

4) Lebih menggiatkan kegiatan promosi dan pemasaran pariwisata dengan melibatkan

peran/ partisipasi aktif pelaku usaha pariwisata dalam mendukung promosi dan

pemasaran pariwisata terpadu.

Sasaran 8 : Meningkatnya Kinerja Perdagangan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Kontribusi sektor Perdagangan

terhadap PDRB

13,62 % 12,66 % (Rp 1.039.164,89 )

92,95

2. Ekspor Bersih Perdagangan Rp 26.284.000.000

Rp 60.638.617.080

230,71

3. Cakupan bina kelompok

pedagang/usaha informal

10.101 klpk

11.400 klpk

112,86

Rata-rata Capaian 145,51

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 145,51%. Adapun pencapaian indikator kinerja

kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Peningkatan

Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu)

kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Page 49: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

135 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator kinerja sasaran “Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB”, yang

outputnya berupa :

- Terpenuhinya kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB 12,66%

( Rp 1.039.164,89)

Indikator kinerja sasaran “Ekspor Bersih Perdagangan” dan Cakupan bina

kelompok pedagang/usaha informal”, dicapai melalui Program Peningkatan Efisiensi

Perdagangan Dalam Negeri, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :

- Terpenuhinya eksport bersih perdagangan Rp. 60.638.617.080

- Terbinanya kelompok pedagang pasar Kabupaten yang

meliputi kios, los dan emprakan

11.400

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator

Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Kontribusi

sektor

Perdagangan

terhadap

PDRB

8,73% 11,34% 9,40% 13,25% 12,66 %

2. Ekspor

Bersih

Perdagangan

2.398.979.580 2.528.061.210 24.775.000.000 50.783.439.150 60.638.617.080

3. Cakupan

bina

kelompok

pedagang/

usaha

informal

11.677

kelompok

11.677

kelompok

10.342

kelompok

10.342

kelompok

11.400

kelompok

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB menunjukan penurunan, realisasi

tahun 2013 masih merupakan angka sementara sehingga masih bisa berubah jika

Page 50: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

136 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

dilakukan perhitungan data sebenarnya. Realisasinya tidak mencapai target karena

baru tercapai 92,95%. Hal ini menunjukan peranan PDRB pada sektor perdagangan

belum memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian Kabupaten

Banjarnegara.

2) Ekspor Bersih Perdagangan mengalami peningkatan dan melampaui target karena

permintaan barang dari luar negeri yang meningkat serta kebijakan yang mendorong

ekspor dari pemerintah pusat.

3) Cakupan bina kelompok pedagang/ usaha informal meningkat karena adanya

kerjasama yang intens baik dalam intern dinas maupun ekstern dinas terkait,

pembinaan yang berkesinambungan terhadap kelompok-kelompok pedagang/ usaha

informal dalam mengembangkan usahanya serta pemberian bantuan sarana dan

prasarana yang mendukung kegiatan.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Lebih giat untuk menggerakkan sektor-sektor pendukung perdagangan dalam rangka

mendukung kontribusinya terhadap PDRB.

Sasaran 9 : Meningkatnya Kapasitas Koperasi, UMKM dan Kelembagaan

Ekonomi Pedesaan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase koperasi aktif 80,72 % 81,68 % 101,19

2. Usaha Mikro dan Kecil 23.798 buah/unit

23.874 buah/unit

100,32

3. Jumlah BPR/LKM 255 buah/unit

201 buah/unit

78,82

Page 51: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

137 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

4. Jenis dan jumlah perusahaan asuransi 3 buah 3 buah 100

5. Jumlah bank 39 buah 37 buah 94,87

Rata-rata Capaian 95,04

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 95,04%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: Program Peningkatan

Kualitas Kelembagaan Koperasi, Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha

Bagi UMKM, dan Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Daerah, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 3 (tiga) kegiatan, dengan rincian

sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “Persentase koperasi aktif”, dicapai melalui Program

Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya

berupa :

- Data potensi koperasi tidak aktif 60 koperasi

- Aktivasi koperasi tidak aktif 80 koperasi

Indikator kinerja sasaran “Usaha Mikro dan Kecil”, dicapai melalui Program

Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM, dengan 1 (satu) kegiatan yang

outputnya berupa :

- Terpenuhinya jumlah usaha mikro dan kecil 23.874 unit

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah BPR/LKM ”, ” Jenis dan jumlah perusahaan

asuransi” dan “Jumlah bank “, dicapai melalui Program Peningkatan dan Pengembangan

Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :

- Monitoring dan pengawasan kinerja Perusda 5 Perusda

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

Page 52: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

138 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Persentase koperasi aktif 78,8% 79,2% 79,7% 80,44% 81,68 %

2. Usaha Mikro dan Kecil 23.227 23.247 23.329 23.621 23.874

3. Jumlah BPR/LKM 188 209 227 241 201

4. Jenis dan jumlah perusahaan

asuransi

3 3 3 3 3

5. Jumlah bank 30 32 33 36 37

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Persentase koperasi aktif mengalami peningkatan karena secara aktif dilakukan

identifikasi terhadap koperasi aktif dan mengaktifkan koperasi yang masih memiliki

kemungkinan untuk dikembangkan kembali karena pada awalnya pembentukan

koperasi hanya untuk mengejar fasilitasi dari pemerintah sehingga setelah fasilitasi

selesai koperasi tidak memiliki program kerja yang jelas dan tidak beroperasi.

2) Usaha Mikro dan Kecil mengalami peningkatan karena tercukupinya sarana dibidang

UMKM, tersedianya kompetensi tenaga Pembina dibidang UMKM dan adanya

koordinasi yang sinergis baik dengan pemerintah pusat maupun provinsi untuk

mendukung pencapaian kinerja melalui program kegiatan.

3) Jumlah BPR/LKM mengalami penurunan bahkan realisasi tidak mencapai target

karena adanya proses pengajuan perubahan regulasi dan kebijakan penambahan/

pembukaan BPR dari yang berwenang.

4) Jenis dan jumlah perusahaan asuransi menunjukan realisasi stabil dari tahun ke tahun.

5) Jumlah bank mengalami peningkatan namun realisasi pada tahun 2013 tidak

mencapai target karena Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tidak memiliki akses

pengendalian, pendirian lembaga perbankan dan pembukaan cabang perbankan baru

dan yang ada hanya pelayanan terhadap pendaftaran izin operasional lembaga

keuangan/ perbankan.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

Page 53: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

139 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

1) Kemudahan dalam pemberian regulasi dan kebijakan penambahan/ pembukaan BPR.

2) Pembinaan dan pengawasan keberadaan lembaga keuangan dalam pemberian kredit

sehingga kredit benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat terutama di pedesaan

dalam mengembangkan usahanya, untuk ke depannya tidak terdapat kredit macet

yang akhirnya membuat lembaga keuangan tidak beroperasi.

3) Adanya upaya untuk memperkuat struktur permodalan baik dengan perbankan, dana

bergulir, kredit program, peralatan maupun bansos.

Sasaran 10 : Meningkatnya Jumlah Investasi

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 9 (sembilan) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Jumlah investor berskala nasional 754 buah 641 buah 85,01

2. Jumlah nilai investasi berskala

nasional

311.662.110.000

752.040.554.000 241,30

3. Daya serap tenaga kerja 3.226 3.292 102,05

4. Kenaikan/penurunan Nilai

Realisasi PMDN (milyar rupiah)

21.170.000.000

101.350.000.000 478,74

5. Penerbitan Izin Usaha Jasa

Konstruksi (IUJK) dalam 10 hari

kerja setelah persyaratan lengkap

66,66 %

100% 150,02

6. Terlayaninya masyarakat dalam

pengurusan izin pemanfaaatan

ruang sesuai dengan peraturan

daerah tentang RTRW Kabupaten

beserta rincinya

66,60 %

100% 150,15

7. Lama proses perijinan

- HO 3 hari 3 hari 100

- IMB 3 hari 3 hari 100

Page 54: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

140 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

- SIUP 1-3 hari 1-3 hari 100

8. Penggunaan Alun-alun 3 hari 3 hari 100

9. Jumlah Perda yang mendukung

iklim usaha

4 perda 2 perda 50

Rata-rata Capaian 150,66

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 150,66%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: Program Peningkatan

Promosi dan Kerjasama Investasi, Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi

Investasi dan Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang, yang keseluruhannya

dilaksanakan melalui 2 (dua) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah investor berskala nasional ”, “ Jumlah nilai

investasi berskala nasional ”, “ Daya serap tenaga kerja ” dan “ Kenaikan/ penurunan

Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah)” dicapai melalui Program Peningkatan Promosi

dan Kerjasama Investasi, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :

- Terselenggaranya rapat koordinasi/ temu usaha antara

pengusaha dengan pemerintah

2 Kali

- Tercapainya nilai investasi Rp 752.040.554.000

- Terserapnya tenaga kerja 3.292 orang

- Tercatatnya nilai penurunan/ kenaikan realisasi PMDN Realisasi PMDN:

Rp101.350.000.000

Kenaikan PMDN :

Rp 80.180.000.000

Indikator kinerja sasaran “ Penerbitan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dalam

10 hari kerja setelah persyaratan lengkap” dicapai melalui Program Peningkatan Iklim

Investasi dan Realisasi Investasi, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :

- Diterbitkannya SIUJK 55 izin

Indikator kinerja sasaran “Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin

pemanfaaatan ruang sesuai dengan peraturan daerah tentang RTRW Kabupaten beserta

Page 55: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

141 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

rinciannya ”, dicapai melalui Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang, yang outputnya

berupa:

- Diterbitkannya izin prinsip baru 61 izin prinsip baru

- Diterbitkannya izin prinsip perpanjangan 61 izin prinsip perpanjangan

Indikator kinerja sasaran “ Lama proses perijinan (IMB, HO, SIUP)” dan

”Penggunaan alun-alun”, dicapai melalui Program Peningkatan Iklim Investasi dan

Realisasi Investasi, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :

- Terselenggaranya pelayanan perizinan terpadu 1 th

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha ”, dicapai

melalui Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi, dengan 1 (satu) kegiatan

yang outputnya berupa :

- Ditetapkannya Perda pendukung investasi 2 Perda

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2011 2012 2013

1. Jumlah investor berskala

nasional

685 buah/unit 627 buah/unit 641 buah/unit

2. Jumlah nilai investasi berskala

nasional

Rp

200.157.100.000

Rp

650.687.694.985

Rp

752.040.554.000

3. Daya serap tenaga kerja 2.927 5.518 3.292

4. Kenaikan/penurunan Nilai

Realisasi PMDN (milyar rupiah)

1.690.000.000 450.530.594.985 101.350.000.000

5. Penerbitan Izin Usaha Jasa

Konstruksi (IUJK) dalam 10

hari kerja setelah persyaratan

lengkap

100%

100%

100%

6. Terlayaninya masyarakat dalam

pengurusan izin pemanfaaatan

ruang sesuai dengan peraturan

daerah tentang RTRW

Kabupaten beserta rincinya

100%

100%

100%

7. Lama proses perijinan

Page 56: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

142 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- HO 3 hari 3 hari 3 hari

- IMB 3 hari 3 hari 3 hari

- SIUP 1-3 hari 1-3 hari 1-3 hari

8. Penggunaan Alun-alun 3 hari 3 hari 3 hari

9. Jumlah Perda yang mendukung

iklim usaha

2 Perda 2 Perda 2 Perda

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Jumlah investor berskala nasional mengalami peningkatan di tahun 2013 karena adanya

berbagai promosi baik lewat pameran dan leaflet. Namun realisasi tidak mencapai target

karena masih kurangnya data investasi dan kurangnya informasi kepada para pengusaha

sehingga pengusaha minim peluang mengikuti promosi hasil usahanya.

2) Jumlah nilai investasi berskala nasional mengalami peningkatan karena banyak

pengusaha yang mempunyai modal menengah ke atas berinvestasi di Banjarnegara,

adanya kenaikan nilai investasi yang ditanamkan dan iklim yang kondusif untuk

berinvestasi.

3) Iklim yang kondusif bagi berkembangnya dunia usaha dan kegiatan investasi banyak

membuka peluang usaha baru sehingga banyak menyerap tenaga kerja.

4) Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah) mengalami peningkatan karena adanya peranan

pemerintah yang mampu memberikan pelayanan yang baik kepada para pengusaha

sehingga memberikan kesempatan dan kemudahan untuk menanamkan modalnya dalam

jumlah besar dan adanya kepastian hukum bagi para pengusaha.

5) Penerbitan Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dalam 10 hari kerja setelah persyaratan

lengkap dan Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaaatan ruang

sesuai dengan peraturan daerah tentang RTRW Kabupaten beserta rinciannya stabil

bahkan melebihi target karena adanya koordinasi yang baik dengan instansi terkait.

6) Lama proses perijinan baik HO, IMB dan SIUP terealisasi sesuai target dan sesuai

dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) izin pelayanan serta peraturan perundang-

undangan yang mengaturnya.

7) Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha realisasinya stabil, namun tidak mencapai

target. Hal ini bukan berarti tidak memperhatikan bidang investasi dari segi aturan,

namun karena Perda–perda yang ada telah cukup mampu menjadi dasar aturan bagi

Page 57: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

143 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

para investor. Aturan yang mendukung investasi tidak hanya berbentuk Perda tetapi

juga berbentuk penetapan Peraturan Bupati dan aturan yang lebih tinggi (Undang-

undang).

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Meningkatkan kerjasama dengan semua instansi terkait untuk membangun data base

yang akurat dan aktual sehingga tersedia informasi yang dapat diakses dengan

mudah, cepat dan murah baik secara online melalui fasilitas teknologi internet

maupun secara offline dengan datang ke KP2T.

2) Melaksanakan sosialisasi ke masyarakat dan badan usaha tentang perizinan dan

penanaman modal.

3) Meningkatkan promosi potensi daerah baik dengan mengikuti pameran investasi

daerah maupun melalui website/ blog/ internet.

4) Mencari langsung ke para pengusaha untuk memperoleh produk yang dikelola untuk

dipromosikan.

Sasaran 11 : Meningkatnya Kesempatan dan Lapangan Kerja Serta Kualitas dan

Produktivitas Tenaga Kerja

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 7 (tujuh) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Rasio penduduk yang bekerja 0,97 % 0,96 % 98,97

2. Angka partisipasi angkatan kerja 75,93 % 79,47 % 104,66

3. Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun 14,92 % 0 100

4. Tingkat partisipasi angkatan kerja 75,93 % 79,47 % 104,66

5. Tingkat pengangguran terbuka 2,56 % 3,75 % 53,52

Page 58: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

144 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

6. Keselamatan dan perlindungan tenaga kerja 100 % 100 % 100

7. Penyelesaian perselisihan buruh dan

pengusaha terhadap kebijakan pemerintah

daerah

100 % 100 % 100

Rata-rata Capaian 94,54

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 94,54%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Peningkatan

Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja, dan Program Perlindungan dan Pengembangan

Lembaga Ketenagakerjaan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 7 (tujuh)

kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran ”Rasio penduduk yang bekerja”, ”Angka partisipasi

angkatan kerja”, ”Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun”, “Tingkat partisipasi

angkatan kerja” dan “Tingkat pengangguran terbuka”, dicapai melalui Program

Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja”, dengan 3 (tiga) kegiatan yang

outputnya berupa :

- Terlaksananya Pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja 65 orang

- Terlaksananya Pelatihan ketrampilan kerja dan kejuruan 80 orang

- Terlaksananya Pelatihan ketrampilan kerja berbasis

masyarakat

100 orang

Indikator kinerja sasaran “Keselamatan dan perlindungan tenaga kerja” dan

”Penyelesaian perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah”,

dicapai melalui Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan,

dengan 4 (empat) kegiatan yang outputnya berupa :

- Terlaksananya pembinaan/penyuluhan, Sosialisasi berbagai

peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan

120 orang

- Terlaksananya pembinaan/penyuluhan keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) di perusahaan

100 orang/perusahaan

Page 59: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

145 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Terlaksananya pembinaan/penyuluhan pelaporan

perusahaan sesuai undang-undang No. 07 Tahun 1981

tentang wajib lapor ketenagakerjaan

130 perusahaan

- Terlaksananya survei kebutuhan Hidup Layak (KHL) di

pasar guna menyiapkan bahan usulan UPangan Asal Hewan

Minimum Kabupaten (UMK) untuk peningkatan

kesejahteraan pekerja/buruh

12 bulan

KHL 2013 =

983.536,61 dari UMK

2014 Rp.920.000,-

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Rasio penduduk yang bekerja 0,95% 0,97% 0,94% 0,94% 0,96 %

2. Angka partisipasi angkatan kerja 67,24% 69,99% 66,5% 66,50% 79,47%

3. Angka sengketa pengusaha-

pekerja per tahun

2,05% 8,13% 5,10% 1,45% 0%

4. Tingkat partisipasi angkatan kerja 67,24% 69,99% 71,25% 73,78% 79,47%

5. Tingkat pengangguran terbuka 5,09% 3,09% 5,57% 5,57% 3,75 %

6. Keselamatan dan perlindungan

tenaga kerja

- 100% 100% 20,35% 100%

7. Penyelesaian perselisihan buruh

dan pengusaha terhadap

kebijakan pemerintah daerah

- 100% 100% 100% 100%

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Rasio penduduk yang bekerja mengalami peningkatan di tahun 2013 hal ini menunjukan

bahwa lebih banyak penduduk yang bekerja sebesar 0,02% dibandingkan tahun 2012.

Namun realisasi tidak mencapai target karena dari penduduk usia kerja yang ditargetkan

belum seluruhnya diterima bekerja. Rendahnya minat pencari kerja untuk bekerja di luar

Banjarnegara menyebabkan mereka masih menganggur padahal lapangan pekerjaan

yang tersedia di luar jauh lebih banyak dibandingkan di Banjarnegara.

Page 60: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

146 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

2) Angka partisipasi angkatan kerja mengalami penurunan pada dua tahun terakhir, namun

mengalami peningkatan di tahun 2013 disebabkan penduduk usia angkatan kerja yang

masih aktif bekerja dengan berbagai alasan terkait dengan kebutuhan ekonomi lebih

memilih untuk bekerja, terutama dari ibu-ibu rumah tangga yang semula memilih tidak

bekerja karena bekerja di sektor domestik/ rumah tangga. Dengan adanya lapangan

pekerjaan baru lebih membuka kesempatan bagi mereka untuk bekerja di tempat

tersebut.

3) Di tahun 2013 tidak terjadi sengketa pengusaha-pekerja sehingga realisasi melampaui

target bahkan realisasi menunjukan peningkatan cukup signifikan setiap tahunnya. Hal

ini disebabkan karena Banjarnegara memiliki iklim yang kondusif sehingga tidak

membuka peluang bagi berkembangnya konflik ataupun munculnya konflik antara

pengusah-pekerja dan Pemerintah Kabupaten telah mengupayakan untuk

menyelesaikan setiap permasalahan secara kekeluargaan melalui lembaga Tripartit

sehingga tidak sampai masuk ke ranah hukum.

4) Tingkat partisipasi angkatan kerja mengalami peningkatan dari tahun ke tahun karena

lebih banyak penduduk angkatan kerja/ yang aktif bekerja dibandingkan dengan

penduduk usia 15-64 th secara keseluruhan. Makin tinggi kesadaran dan tingkat

partisipasi mereka dalam mensukseskan program pembangunan, juga adanya tuntutan

kebutuhan ekonomi yang semakin beragam.

5) Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi jumlah pengangguran, terbukti di

tahun 2013 tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan sebanyak 1,82%

dibandingkan tahun 2012. Namun realisasi di tahun 2013 tidak mencapai target hal ini

disebabkan masih terdapat lulusan SMA pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja,

terbatasnya lapangan kerja dan peluang kerja bagi para pencari kerja serta rendahnya

kualitas dan produktivitas tenaga kerja dalam menjawab tuntutan kompetensi tenaga

kerja yang kompeten dan berdaya saing tinggi.

6) Keselamatan dan perlindungan tenaga kerja mengalami peningkatan dari tahun

sebelumnya karena makin tinggi tingkat ketaatan perusahaan terhadap ketentuan

peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan dan kesadaran pengusaha/

perusahaan akan keselamatan dan perlindungan kerja yang menjadi hak karyawan/buruh

serta perencanaan dan tatalaksana kerja yang baik dalam kegiatan sosialisasi tentang

K3.

Page 61: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

147 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Melakukan perencanaan dan tata laksana kerja yang baik dalam penyediaan peralatan

dan perlengkapan untuk pelatihan.

2) Terobosan program dan kegiatan berupa job fair sebagai salah satu upaya

penanganan tenaga kerja yang cukup tinggi .

3) Melakukan kerjasama lintas sektoral dalam penyerapan tenaga kerja baik dalam

bentuk AKL, AKAD dan AKAN.

4) Memberikan kesempatan kerja melalui padat karya produktif wirausaha baru dan

teknologi tepat guna.

Sasaran 12 : Meningkatnya Kinerja Usaha Pelaku Industri Kecil dan Menengah

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB 12,76 % 12,30 %

96,39

2. Kontribusi industri rumah tangga terhadap

PDRB sektor Industri

2,64 % 4,3 %

162,88

3. Pertumbuhan Industri 19.829 21.965

110,77

4. Cakupan bina kelompok pengrajin 9.445 buah 9.460 buah

100,16

Rata-rata Capaian 117,55

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 117,55%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Page 62: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

148 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Peningkatan

Kemampuan Teknologi Industri dan Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem

Produksi, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB” dan

”Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri”, yang outputnya

berupa :

- Terpenuhinya kontribusi sektor industri terhadap PDRB 12,30%

(Rp 1.009.792,11)

- Terpenuhinya Kontribusi industri rumah tangga terhadap

PDRB sektor Industri

4,3%

Indikator kinerja sasaran “Pertumbuhan Industri”, dicapai melalui Program

Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya

berupa :

- Tercapainya pertumbuhan industri 21.965

Indikator kinerja sasaran “Cakupan bina kelompok pengrajin”, dicapai melalui

Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi, dengan 1 (satu) kegiatan yang

outputnya berupa:

- Kelompok pengrajin yang dibina 9.460

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Kontribusi sektor Industri terhadap

PDRB

24,39 4,33 3,64 11,30 12,30

2. Kontribusi industri rumah tangga

terhadap PDRB sektor Industri

24,39 4,33 3,64 11,30 4,3

3. Pertumbuhan Industri 17.073 19.093 20.820 21.085 21.965

4. Cakupan bina kelompok pengrajin 7.756 8.041 8.362 8.446 9.460

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB cenderung turun dan meningkat pada

Page 63: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

149 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

tahun 2013, namun realisasi tidak mencapai target karena hanya terealisasi 96,39%.

Hal ini menunjukan industri pengolahan di Kabupaten Banjarnegara belum

berkembang.

2) Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri mengalami

penurunan. Pada tahun 2012 Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB

sektor Industri masih melekat pada Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB, namun

di tahun 2013 telah dilakukan penghitungan tersendiri sehingga realisasi menurun

karena industri rumah tangga merupakan bagian kecil dari industri secara

keseluruhan.

3) Pertumbuhan Industri mengalami peningkatan dan terus berkembang terutama pada

industri kecil dan menengah karena adanya kerjasama, koordinasi dan komunikasi

yang baik antar instansi terkait dalam bidang industri, perdagangan, koperasi dan

UMKM, adanya kesadaran dan partisipasi para pelaku UMKM maupun masyarakat

usaha lainnya dalam membangun perekonomian Kabupaten Banjarnegara dan

berkembangnya sektor industri, perdagangan, koperasi dan UMKM yang semakin

kondusif.

4) Pengembangan dan pembinaan yang berkesinambungan terhadap UMKM

menyebabkan cakupan bina kelompok pengrajin semakin banyak/ bertambah.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Lebih giat untuk menggerakkan sektor-sektor industri dalam rangka mendukung

kontribusinya terhadap PDRB.

Sasaran 13 : Meningkatnya Produksi Pertambangan dan Energi

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Page 64: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

150 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Pertambangan tanpa ijin yang ditertibkan 76,00 % 98,51% (158,6 ha

dari 161 ha)

129,62

2. Kontribusi sektor pertambangan terhadap

PDRB

0,52 %

0,52 % 100

Rata-rata Capaian 114,81

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 114,81%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Pembinaan dan

Pengawasan Bidang Pertambangan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu)

kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “Pertambangan tanpa ijin yang ditertibkan”, dicapai

melalui Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan dengan 1 (satu)

kegiatan yang outputnya berupa :

- Pertambangan tanpa ijin yang ditertibkan 98,51%

(158,6 Ha dari 161 Ha)

Indikator kinerja sasaran “ Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB ”,

yang outputnya berupa :

- Terpenuhinya Kontribusi sektor pertambangan terhadap

PDRB

0,47%

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Pertambangan tanpa ijin yang

ditertibkan

- 0,19% 62% 81,4% 98,51%

2. Kontribusi sektor pertambangan

terhadap PDRB

0,50% 0,50% 0,49% 0,49% 0,47%

Page 65: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

151 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Pertambangan tanpa ijin yang ditertibkan semakin meningkat hal ini disebabkan

secara intensif dilakukan pengendalian dan pengawasan terhadap usaha pertambangan

di Kabupaten Banjarnegara juga makin tinggi kesadaran masyarakat dalam melakukan

penambangan dengan tertib karena akibat yang ditimbulkan dari penambangan liar

sangat merusak ekosistem dan kawasan di sekitarnya.

2) Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB realisasinya menurun dan tidak

mencapai target karena baru tercapai 90,38%. Realisasi pada tahun 2013 masih

merupakan angka sementara sehingga masih ada kemungkinan terealisasi sesuai target

apabila angka-angka yang sebenarnya dapat diukur.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Sumber data melakukan survey lebih awal sehingga dapat diperoleh data yang lengkap

dan valid.

Sasaran 14 : Meningkatnya Produksi Hasil Kehutanan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Rehabilitasi hutan dan lahan

kritis

4,39 % 4,27 % (4.399,27 ha dari 103.027,35 ha)

97,27

2. Kerusakan kawasan hutan 0,00 % 1,16 % (200 ha dari

17.263,60 ha)

0

3. Kontribusi sektor kehutanan

terhadap PDRB

0,66 % 0,62 % 93,94

Rata-rata Capaian 63,74

Page 66: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

152 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 63,74%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Rehabilitasi Hutan

dan Lahan dan Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, yang

keseluruhannya dilaksanakan melalui 3 (tiga) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Rehabilitasi hutan dan lahan kritis” dan ”Kerusakan

kawasan hutan” dicapai melalui Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan Program

Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, dengan 3 (tiga) kegiatan yang

outputnya berupa :

- Terlaksananya pembuatan hutan rakyat 75Ha

- Terlaksananya pembuatan turus jalan 4 km

- Terlaksananya pembuatan hutan rakyat 350 Ha

- Terlaksananya pembuatan turus jalan 4 km

- Penghijauan kanan kiri sungai 2 km

- Pengadaan sarpras penyuluhan 1 paket (2 unit laptop dan 4 unit sepeda motor)

- Pembuatan bibit tanaman kehutanan yang layak salur 110.000 batang

Bibit albasia 180.000 batang

Bibit aren 2000 batang

Indikator kinerja sasaran “ Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB ”

outputnya berupa :

- Terpenuhinya kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB 0,62 %

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Rehabilitasi hutan dan

lahan kritis

0,06% 3,82% 5,59% (5.755 ha

dari 103.027,35 ha)

6,15% (6.336 ha

dari 103.027,35

ha)

4,27 % (4.399,27 ha

dari 103.027,35

ha)

Page 67: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

153 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

2. Kerusakan kawasan

hutan

0,0% 0,0% 0,34% (59 ha dari

17.263,60 ha)

1,15% (197,85 ha dari 17.263,60 ha)

1,16 % (200 ha

dari 17.263,60 ha)

3. Kontribusi sektor

kehutanan terhadap

PDRB

0,66% 0,64% 0,65% 0,64% 0,62 %

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) menurun.

Capaian kinerja yang menurun tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Rehabilitasi hutan dan lahan kritis menurun bahkan realisasinya tidak mencapai target

karena pada tahun 2013 telah terbit Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 09 Tahun

2013 yang menyebutkan bahwa jumlah tanaman untuk merehabilitasi lahan per hektar

adalah 700 batang, sedangkan sebelumnya adalah 400 batang/ Ha, sehingga meskipun

jumlah tanaman lebih banyak tetapi lahan yang direhabilitasi lebih sempit.

2) Kerusakan hutan menunjukan penambahan areal setiap tahunnya dan pada tahun 2013

terdapat penambahan 0,01% yang terjadi di kawasan hutan negara di Desa Penawaren

Kecamatan Sigaluh seluas 188 Ha akibat penebangan tidak menggunakan prosedur yang

benar (SOP).

3) Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB realisasinya cenderung turun bahkan tidak

mencapai target karena produksi beberapa komoditas kehutanan baik kayu maupun

bukan kayu mengalami penurunan sehingga memberikan hasil tidak maksimal.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Melaksanakan rehabilitasi konservasi lahan dengan penanaman vegetasi.

2) Penambahan bibit kehutanan yang berkualitas dan layak salur.

3) Pembinaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) untuk melaksanakan

pengawasan dan fungsi menggerakan partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian

kawasan hutan.

4) Menindak dengan tegas setiap pelaku penebangan tidak menggunakan prosedur yang

benar (SOP)

Page 68: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

154 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

MISI 2 : MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten

Banjarnegara, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran 1 : Meningkatnya Kualitas SDM Aparatur

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Rasio PNS Lulusan S1 43,00 % 53,47 % 124,35

2. Rasio PNS Lulusan S2/S3 1,84 % 2,75 % 149,46

3. Rasio pejabat struktural yang mengikuti

diklatpim

66,26 % 68,63% 103,58

4. Rasio penanganan pelanggaran disiplin

aparatur

69,23 % 64,61% 93,33

5. Rasio PNS yang mengikuti diklat teknis,

kursus dan bintek

8,96 % 11,15 % 124,44

Rata-rata Capaian 119,03

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 119,03%. Adapun pencapaian indikator kinerja

kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir : PK.

Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Pembinaan dan

Pengembangan aparatur dan Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, yang

keseluruhannya dilaksanakan melalui 5(lima) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Page 69: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

155 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator kinerja sasaran “Rasio PNS Lulusan S1”, dicapai melalui Program

Pembinaan dan Pengembangan aparatur, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa

:

- Terlaksananya pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan

dinas

S1 = 2 orang

Indikator kinerja sasaran “ Rasio PNS Lulusan S2/S3”, dicapai melalui Program

Program Pembinaan dan Pengembangan aparatur, dengan 1 (satu) kegiatan yang

outputnya berupa :

- Terlaksananya pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan

dinas

S 2 = 2 orang

Indikator kinerja sasaran “ Rasio pejabat struktural yang mengikuti diklatpim”,

dicapai melalui Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, dengan 1 (satu)

kegiatan yang outputnya berupa :

- Terlaksananya Pejabat Struktural yang mengikuti Diklatpim Tk IV 80 orang

Indikator kinerja sasaran “ Rasio penanganan pelanggaran disiplin aparatur”,

dicapai melalui Program Pembinaan dan Pengembangan aparatur, dengan 1 (satu)

kegiatan yang outputnya berupa :

- Terselesaikannya kasus PNS/PTT 12 Bulan 67 SKPD

Indikator kinerja sasaran “ Rasio PNS yang mengikuti diklat teknis, kursus dan

bintek”, dicapai melalui Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, dengan 1

(satu) kegiatan yang outputnya berupa :

- Terwujudnya peningkatan kemampuan aparatur pemerintah daerah

dengan mengadakan diklat teknis, kursus dan bimtek

183 orang

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Rasio PNS Lulusan S1 27,20% 33,51% 36,87% 51,54% 53,47 %

2. Rasio PNS Lulusan S2/S3 1,50% 1,56% 1,68% 2,61% 2,75 %

Page 70: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

156 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

3. Rasio pejabat struktural yang

mengikuti diklatpim

- - - 65,58% 68,63%

4. Rasio penanganan pelanggaran

disiplin aparatur

- - - 69,23% 64,61%

5. Rasio PNS yang mengikuti diklat

teknis, kursus dan bintek

- - - 9,66% 11,15 %

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.

Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1.) Untuk indikator Rasio PNS Lulusan S1 meningkat disebabkan dikeluarkannya

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen yang mengamanatkan

standar kompetensi pendidikan bagi guru minimal DIV / S1 memacu para guru untuk

meningkatkan pendidikan ke jenjang S1 melalui ijin belajar maupun tugas belajar.

2.) Untuk indikator Rasio PNS Lulusan S2/S3 meningkat disebabkan banyaknya tawaran

tugas belajar S2 dari Kementerian maupun lembaga lain yang dimanfaatkan para PNS

dan adanya upaya PNS untuk meningkatkan kompetensi pendidikan melalui ijin

belajar.

3.) Untuk indikator Rasio pejabat struktural yang mengikuti diklatpim meningkat

disebabkan adanya perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 100 tahun 2002 tentang

pengangkatan PNS dalam jabatan struktural yang mensyaratkan seorang PNS

mengikuti Diklatpim sebelum menduduki jabatan struktural sehingga mendorong

Pemerintah Daerah berusaha memberangkatkan PNS yang memenuhi syarat untuk

mengikuti Diklatpim.

4.) Untuk indikator Rasio penanganan pelanggaran disiplin aparatur menurun dari

69,23 % menjadi 64 ,61 % disebabkan dari SKPD penanganan yang bermasalah

banyak terselesaikan di SKPD itu sendiri dan tidak sampai menjadi penjatuhan

hukuman disiplin dan berarti telah terjadi peningkatan pemahaman aturan penanganan

disiplin PNS di Kabupaten Banjarnegara.

5.) Untuk indikator Rasio PNS yang mengikuti diklat teknis, kursus dan bintek meningkat

hal ini disebabkan banyaknya tuntutan peningkatan kompetensi teknis bagi para

pelaksana tugas. Diklat teknis juga disyaratkan bagi calon peserta Diklatpim harus

Page 71: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

157 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

sudah mengikuti Diklat Teknis minimal 2 jenis, sehingga mendorong Pemerintah

Daerah berusaha untuk mengikutsertakan PNS dalam membiayai Diklat Teknis sesuai

kebutuhan instansi.

Sasaran 2 : Tertata dan Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Program, Kegiatan dan Anggaran SKPD

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 7 (tujuh) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Laju Pertumbuhan Ekonomi 5,42 % 5,40 % 99,63

2. Laju inflasi kabupaten 7,17 % 8,35 % 116,46

3. PDRB Per Kapita Rp 8.898.060 Rp 10.137.000 113,92

4. Indeks ketimpangan Williamson (Indeks

Ketimpangan Regional)

0,50 % - 0

5. Tersedianya Dokumen Perencanaan:

RPJMD yang telah ditetapkan dengan

PERDA

1 dok 1 dok 100

6. Tersedianya Dokumen Perencanaan :

RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA

2 dok 1 dok 50

7. Penjabaran Program RPJMD kedalam

RKPD

100 % 100 % 100

Rata-rata Capaian 82,86

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 82,86 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Page 72: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

158 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program perencanaan

pembangunan daerah dan Program perencanaan pembangunan ekonomi, yang

keseluruhannya dilaksanakan melalui 4 (empat) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Laju Pertumbuhan Ekonomi, Laju inflasi kabupaten,

PDRB Per Kapita, Indeks ketimpangan Williamson (Indeks Ketimpangan Regional) ”,

dicapai melalui 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakan bersama dengan Badan Pusat

Statistik.

Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya Dokumen Perencanaan: RPJMD yang

telah ditetapkan dengan PERDA ”, dicapai melalui Program Perencanaan pembangunan

daerah, dengan 1 (satu) kegiatan yaitu penyusunan RKPD yang outputnya berupa :

- Dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA

Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah

ditetapkan dgn PERKADA ”, dicapai melalui Program perencanaan Pembangunan

daerah, dengan 2 (dua) kegiatan yaitu penyusunan RKPD yang outputnya berupa :

- Dokumen RKPD 1 dokumen

- Evaluasi RKPD 1 dokumen

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Laju Pertumbuhan

Ekonomi

5,11% 4,89% 4,92% 5,39 5,40 %

2. Laju inflasi kabupaten 4,37% 7,13% 4,73% 4,55% 8,35 %

3. PDRB Per Kapita

(Rp. 000)

6.533.983 7.214.067 7.959.680 8.760.617 10.137.000

4. Indeks ketimpangan

Williamson (Indeks

Ketimpangan Regional)

0,54 0,51 0,53 0,53 0

5. Tersedianya Dokumen

Perencanaan : RPJMD

yang telah ditetapkan

ada ada ada 100% 100 %

Page 73: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

159 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

dengan PERDA

6. Tersediannya Dokumen

Perencanaan: RKPD

yang telah ditetapkan

dengan PERKADA

1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok

7. Penjabaran Program

RPJMD kedalam

RKPD

100% 100% 100% 99,96% 100 %

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin fluktuatif.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan , antara lain :

1. Indikator Laju Pertumbuhan Ekonomi, Laju inflasi kabupaten, PDRB Per Kapita,

Indeks ketimpangan Williamson (Indeks Ketimpangan Regional) masih sangat

sementara dari Tim bekerjasama dengan BPS;

2. Indikator Indeks ketimpangan wiliamson (Indeks ketimpangan regional) belum ada

realisasinya disebabkan untuk menghitung indeks ketimpangan wiliamson harus sudah

ada data PDRB per kecamatan dan sampai saat ini data PDRB belum terkumpul

semua.

3. Penetapan dokumen RKPD 2014 tidak dapat ditetapkan pada bulan Mei dikarenakan

amanat Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 yang mewajibkan

Dokumen RKPD Kabupaten ditetapkan menunggu RKPD Provinsi dimana RKPD

Provinsi ditetapkan setelah RKP Nasional ditetapkan.

4. Untuk indikator tesedianya dokumen perencanaan RKPD yang ditetapkan dengan

PERKADA hanya tercapai 50% dari yang ditargetkan. Hal ini disebabkan dari target

yang ditetapkan di RPJMD yaitu 2 dokumen merupakan akumulasi jumlah dokumen

dari tahun sebelumnya yaitu 2 dokumen sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun

ini.

Sasaran 3 : Meningkatnya Kualitas Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan

Daerah

Page 74: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

160 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (Lima) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase penyelesaian TLHP

Reguler Inspektorat Kab

Banjarnegara

89 % 94,47 % 106,15

2. Persentase Pelaksanaan Tindak

Lanjut Hasil Pemeriksaan

Inspektorat Propinsi

97 % 89,63 % 92,40

3. Persentase Pelaksanaan Tindak

Lanjut Hasil Pemeriksaan BPKP

84 % 86,06 % 102,45

4. Persentase Pelaksanaan Tindak

Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK

70 % 97,44 % 139,20

5. Persentase Jumlah SKPD yang ber-

SPIP

10 % (SKPD) 10 % (SKPD) 100

Rata-rata Capaian 108,04

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 108,04 % . Adapun pencapaian indikator kinerja

kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 1 (Satu) program, yaitu: Program Peningkatan

Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah,

yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (Satu) kegiatan, dengan rincian sebagai

berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Persentase penyelesaian TLHP Reguler Inspektorat

Kabupaten Banjarnegara, Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Inspektorat Provinsi, Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPKP,

Persentase Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK ”, dicapai melalui

Page 75: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

161 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan

Kebijakan Kepala Daerah, dengan kegiatan Tindak lanjut hasil temuan pengawasan dan

kegiatan evaluasi berkala temuan hasil pengawasan, yang outputnya berupa :

- Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan 4 x pemantauan

- Terlaksananya kegiatan evaluasi bekala hasil pemeriksaan 4 x kegiatan

Indikator kinerja sasaran “ Persentase Jumlah SKPD yang ber-SPIP ”, dicapai

melalui Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan

Kebijakan Kepala Daerah, dengan Kegiatan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

yang outputnya berupa :

- Jumlah Laporan Rencana Tindak Pengendalian pada 7 SKPD yaitu Inspektorat, KP2T,

KPAD, Kecamatan Banjarnegara, Kecamatan Bawang, Kelurahan Semarang dan

Kelurahan Kutabanjarnegara.

Kegiatan ini baru dimulai tahun 2013, sehingga belum ada pembanding dengan

tahun-tahun sebelumnya.

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Persentase penyelesaian

TLHP Reguler

Inspektorat Kab

Banjarnegara

Adm : 79,12% Keu : 78,93%

Adm : 81,89% Keu :

82,14%

Adm : 92,91% Keu :

82,14%

Adm : 94,68 %

Keu : 97,51 %

Adm : 95,39% Keu :

96,07 %

2. Persentase Pelaksanaan

Tindak Lanjut Hasil

Pemeriksaan Inspektorat

Propinsi

Adm : 100% Keu : 100%

Adm : 100% Keu : 100%

Adm : 100% Keu : 100%

Adm : 99,69 %

Keu : 100 %

Adm : 89,10 %

Keu : 90,82 %

3. Persentase Pelaksanaan

Tindak Lanjut Hasil

Pemeriksaan BPKP

Adm : 68,54%

Keu: 24,63%

Adm : 82,02%

Keu: 37,41%

Adm : 74,77%

Keu: 44,03%

Adm : 82,78 %

Keu 44,64 %

Adm : 88,89%

Keu 61,79 %

4. Persentase Pelaksanaan

Tindak Lanjut Hasil

Adm : 85,20%

Keu:

Adm : 93,25%

Keu:

Adm : 90,41%

Keu:

Adm : 98,10 %

Keu

Adm : 99,03%

Keu

Page 76: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

162 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

Pemeriksaan BPK 65,16% 66,51% 72,17% 77,24 % 80,19 %

5. Persentase Jumlah SKPD

yang ber-SPIP

0% 0% 0% 0 % 100% (7 SKPD)

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) meningkat.

Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh :

1. Target Persentase penyelesaian TLHP Reguler telah dicapai mulai tahun 2012, dan

pada tahun ini target tersebut kembali dicapai. Hal ini karena koordinasi tindaklanjut

dengan SKPD yang memiliki tanggungan temuan pemeriksaan Reguler Kabupaten

Banjarnegara terus dilakukan secara berkesinambungan.

2. Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi Jawa Tengah telah terlampaui pada

tahun 2011 dan 2012, akan tetapi pada tahun ini tidak tercapai. Hal ini disebabkan

adanya Laporan Hasil Pemeriksaan dari Inspektorat Provinsi Jawa Tengah yang baru

disampaikan pada akhir tahun 2013, sehingga belum semua rekomendasi terselesaikan.

3. Persentase Penyelesaian TLHP BPKP berhasil dicapai tahun ini, hal ini disebabkan

adanya komitmen dari obyek pemeriksa bersama dengan inspektorat secara aktif

melaksanakan koordinasi tindak lanjut dengan BPKP.

4. Persentase penyelesaian TLHP BPK RI telah tercapai disebabkan karena komitmen

dari Pemerintah Kabupaten Banjarnegara terkait temuan BPK RI dalam rangka menuju

opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), selain itu BPK RI secara rutin mengadakan

pembahasan TLHP dan melakukan pemantauan kerugian daerah pada tiap semeseter.

Sasaran 4 : Meningkatnya Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 9 (sembilan) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Page 77: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

163 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat Ada 3 SKPD

Ada 14 SKPD

466,67

2. Persentase ketepatan waktu SKPD dalam

penyampaian laporan kinerja (LAKIP dan

TAPKIN)

100 % 55 SKPD

96,4 % 53 SKPD

96,4

3. Pembinaan pelayanan publik 15 unit 8 unit 53,33

4. Tersedianya laporan asset yg mendukung

laporan Neraca

Ada Ada 100

5. Jumlah bidang lahan bersertifikat 3200 bidang 7588 bidang 237,13

6. Penyelesaian kasus tanah Negara 100 % 100 % 100

7. Cakupan sarana prasarana perkantoran

pemerintahan desa yang baik

82,71 % ( 10 Desa)

88,35 % (11 Desa)

106,82

8. Sistim Informasi Manajemen Pemda

12 SIM 12 SIM 100

9. Jumlah clien yang terhubung dengan web

Pemda

35 tiitik/client

105 titik

/cient

300

Rata-rata Capaian 173,37

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 173,37 %. Adapun pencapaian indikator kinerja

kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Mengintensifkan

penanganan pengaduan masyarakat, Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, Program Peningkatan sarana dan prasarana

aparatur, Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Program Penyelesaian konflik –konflik pertanahan, Program Penataan Penguasaan,

Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah, Program Optimalisasi Pemanfaatan

Teknologi Informasi dan program administrasi perkantoran yang keseluruhannya

dilaksanakan melalui 9 (sembilan) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Page 78: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

164 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator kinerja sasaran “ Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat ”, dicapai

melalui Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat, dengan 1 (satu)

kegiatan yang outputnya berupa :

- Terlaksananya survey indeks kepuasan layanan masyarakat sebanyak 14 SKPD

Indikator kinerja sasaran “ Persentase ketepatan waktu SKPD dalam

penyampaian laporan kinerja (LAKIP dan TAPKIN) ”, dicapai melalui Program

Peningkatan pengembangan sitem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, dengan 1

(satu) kegiatan yang outputnya berupa :

- Tersusunya LAKIP dan TAPKIN SKPD 55 dokumen

Indikator kinerja sasaran ” Pembinaan pelayanan publik” dicapai melalui

Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat , dengan 1 (satu) kegiatan

yang outputnya berupa :

- Unit Pelayanan Publik yang dibina sebanyak 8 SKPD

Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya laporan asset yg mendukung laporan

Neraca”, dicapai melalui Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur, Program

Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Program Penataan

Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah, dengan 1 (satu) kegiatan

yang outputnya berupa :

Terjaminnya keamanan aset Pemda.

Terselesaikannya hak kepemilikan atas tanah Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.

Sampai dengan tahun 2013 aset berupa tanah yang dimiliki oleh pemerintah Kabupaten

Banjarnegara adalah 532 bidang tanah. Dari 532 bidang tanah tersebut yang sudah

bersertifikat atas nama Pemerintah Kabupaten Banjarnegara adalah 373 bidang tanah

atau 70,11%.

Tercapainya target penerimaan dari lelang tanah eks bengkok.

Tersedianya tanah untuk pembangunan jalan 6.260 m², TPA Winong seluas 10.393 m².

Tersedianya tanah untuk Pusat informasi Pariwisata Dieng 129 m² dan untuk

pemukiman (Metawana) 2.187 m².

Meningkatnya manajemen aset barang daerah.

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah bidang lahan bersertifikat ”, dicapai melalui

Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan tanah, dengan

1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :

- Terlaksananya jumlah bidang lahan yang bersertifikat 7588 bidang

Page 79: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

165 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator kinerja sasaran “ Penyelesaian kasus tanah Negara ”, dicapai melalui

Program Penyelesaian konflik–konflik pertanahan, dengan 1 (satu) kegiatan yang

outputnya berupa :

- Jumlah konflik kasus tanah Negara di Kabupaten Banjarnegara yang dapat di

fasilitasi 3 kasus

Indikator kinerja sasaran “ Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan

desa yang baik”, dicapai melalui Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur,

dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :

- Jumlah 11 desa yang menerima bantuan keuangann rehab kantor / balai desa tahun

2013 .

Indikator kinerja sasaran “ Sistim Informasi Manajemen Pemda ”, dicapai

melalui Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi, dengan 1 (satu)

kegiatan yang outputnya berupa :

- Tersedianya SIM Online yaitu SIMPEG, SIAK, SIM Penggajian, SIMPATU, Simkeu, SimBarang, SIG Kemiskinan, Simrenbangda, Simdalbangda, LPSE, SMS Gateway, SIM RSUD.

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah clien yang terhubung dengan web Pemda ”,

dicapai melalui Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan 1 (satu) kegiatan

yang outputnya berupa :

- Terpeliharanya jaringan internet se Kabupaten Banjarnegara dan terbayarnya

bandwidth jaringan internet selama 1 (satu) tahun

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Indeks Kepuasan Layanan

Masyarakat

3 SKPD 3 SKPD 3 SKPD 3 SKPD 14 SKPD

2. Persentase ketepatan

waktu SKPD dalam

penyampaian laporan

kinerja (LAKIP dan

TAPKIN)

- 81,5%

(44 SKPD)

90%

(49 SKPD)

96,04%

( 53 SKPD)

96,4 %

(53 SKPD)

Page 80: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

166 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

3. Pembinaan pelayanan

public

- - - 0 8 unit

4. Tersedianya laporan asset

yg mendukung laporan

Neraca

Ada/ 1

dok

Ada/ 1

dok

Ada/ 1

dok

Ada/ 1

dok

Ada/1

dokumen

5. Jumlah bidang lahan

bersertifikat

- - - 106971 7588

6. Penyelesaian kasus tanah

Negara

- - -

5 kasus

100 %

3 kasus

7. Cakupan sarana prasarana

perkantoran pemerintahan

desa yang baik

- - 98,4% 97,13% 88,35 %

11 Desa

8. Sistim Informasi

Manajemen Pemda

- - 12 SIM 12 SIM 12 SIM

9. Jumlah clien yang

terhubung dengan web

Pemda

35

client/

titik

49

client/

titik

52

client/

titik

95

client/

titik

105

client/

titik

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.

Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1. Pada indikator Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat tercapai 466,67 %, hal ini

dikarenakan tahun 2013 ada 14 SKPD yang melaksanakan IKM dan menyampaikan

laporan tepat waktu ( pada bulan Desember 2013).

2. Untuk Persentase ketepatan waktu SKPD dalam penyampaian laporan kinerja

(LAKIP dan TAPKIN) dari 55 SKPD yang melaporkan, baru 53 yang telah

melporkan tepat waktu sehingga belum mencapai target .

3. Untuk Pembinaan Pelayanan Publik target ada 15 SKPD namun hanya 8 SKPD yang

dibina karena SKPD tersebut yang mengikuti Lomba Pelayanan Publik yaitu SMK

Neger 2 Bawang, Puskesmas Mandiraja I, Puskesmas Wanadadi I, KPMD, RSUD

Banjarnegara, KP2T, KPAD dan Dinhubkominfo.

Page 81: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

167 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

4. Tersedianya laporan asset yg mendukung laporan Neraca tercapai karena Koordinasi

yang dilakukan antar SKPD pengguna barang daerah.

5. Jumlah bidang lahan bersertifikat melebihi target yang ditentukan karena ada program

nasional sertifikat masal sampai 5000 sertifikat dan selebihnya melalui prosedur

pengurusan biasa karena kesadaran masyarakat untuk mempunyai kepemilikan

Sertifikat Hak Tanah.

6. Penyelesaian kasus tanah Negara yang ada di Kabupaten Banjarnegara ada 3 yang

ditangani antara lain kasus tanah PERHUTANI, kasus tanah yang digunakan Rumah

Dinas Kodim 0704 Banjarnegara, dan masalah tanah sido mukti (tanah bengkok).

7. Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang baik tercapai 11 desa

dari 10 desa yang ditargetkan karena salah satu dari desa tersebut mendapatkan

penghargaan dari pemerintah Kabupaten karena telah memfasilitasi pembebasan

lahan guna pembangunan jalan kabupaten.

8. Sistim Informasi Manajemen Pemda dan Jumlah clien yang terhubung dengan web

Pemda dapat terpenuhi dan melibihi target yang ditentukan karena tersedianya dana

yang cukup untuk akses jaringan Banjarnegara online dan SIM berbasis online di

semua SKPD termasuk Kecamatan dan Kelurahan serta didukung sarana dan

prasarana yang cukup memadai.

Sasaran 5 : Meningkatnya Pengelolaan Pendapatan dan Aset Daerah serta

Meningkatnya Kualitas Laporan Keuangan Daerah

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 6 (enam) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Meningkatnya jumlah PAD 65.985.000.000 98.975.318.350 149,99

2. Rasio PAD terhadap pendapatan daerah 5,68 % 7,73 % 136,10

3. Tersusunnya pengelolaan keuangan

daerah yang tepat waktu

ya Ya/6 bulan 100

Page 82: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

168 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

4. Opini Laporan Keuangan WDP WDP 100

5. Jumlah dan macam pajak dan retribusi

daerah

35 30 85,71

6. Jenis, kelas dan jumlah restoran 10 % 10 % 100

Rata-rata Capaian 111,97

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 111,97%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, Program pengembangan pemasaran

pariwisata, dan Program Penataan Perundang-undangan, yang keseluruhannya

dilaksanakan melalui 18 (delapan belas) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Meningkatnya jumlah PAD, Rasio PAD terhadap

pendapatan daerah, Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah ”, dicapai melalui

Program Peningkatan dan Pengembangan, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Program

Penataan Perundang-undangan , dengan 5 (lima) kegiatan yang outputnya berupa :

- Tercapainya PAD 149,99% dari target yang ditetapkan.

- Tersedianya sarana prasarana untuk pengelolaan PBB.

- Tersedianya benda berharga sebagai alat bukti pembayaran yang sah.

- Meningkatnya pendapatan dari PBB dan BPHTB.

- Tersedianya Peraturan Bupati tentang pajak daerah.

Indikator kinerja sasaran “ Tersusunnya pengelolaan keuangan daerah yang tepat

waktu, Opini Laporan Keuangan”, dicapai melalui Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Program Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan 12 (dua belas) kegiatan yang

outputnya berupa :

Enam dokumen laporan kinerja SKPD yaitu :

Nota Keuangan dan Pengantar

Page 83: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

169 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Nota Persetujuan DPR

Buku Perangkaan

Perda APBD

Perbup APBD

Penjabaran APBD

Tersusunnya Laporan Semesteran.

Tersusunnya 1 dokumen standar satuan harga

Peraturan Daerah tentang pertanggungjawaban APBD (dokumen

pertanggungjawaban APBD).

Tersedianya data gaji pegawai 1 kabupaten selama 1 tahun.

Tersedianya data kasda secara cepat dan akurat selama 1 tahun.

Tersedianya pedoman penyusunan APBD.

Tersusunnya 12 dokumen APBD dan Perubahan APBD.

Terkoordinasinya 195 SKPD/unit kerja penyedia data penyusunan laporan

pertanggungjawaban APBD.

195 SKPD/unit kerja tertib administrasi keuangan daerah melalui program

aplikasi Simda.

Terselesaikannya 5 kasus TPTGR.

195 SKPD/unit kerja memahami administrasi pelaporan pelaksanaan APBD.

Indikator kinerja sasaran “ Jenis, kelas dan jumlah restoran ”, dicapai melalui

Program pengembangan pemasaran pariwisata, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya

berupa :

- Terpenuhinya Jenis, kelas dan jumlah restoran 3 kelas restoran emas, perunggu,

perak

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Meningkatnya jumlah PAD 60.636 62.486 71.106 94.247 98.975

2. Rasio PAD terhadap pendapatan

daerah

8,22 7,35 6,59 7,90 7,73

Page 84: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

170 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

3. Tersusunnya pengelolaan

keuangan daerah yang tepat waktu

ya ya ya ya ya

4. Opini Laporan Keuangan WDP WDP WDP WDP WDP

5. Jumlah dan macam pajak dan

retribusi daerah

34 34 36 30 30

6. Jenis, kelas dan jumlah restoran 3 jenis/

29

restoran

3 jenis/

29

restoran

3

jenis/37

restroran

3 jenis/

30

restoran

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

- Indikator Meningkatnya jumlah PAD mengalami peningkatan selama 5 tahun

berturut – turut hal ini disebabkan karena koordinasi yang baik dan kerja keras semua

jajaran SKPD pengelola pendapatan se Kabupaten Banjarnegara sehingga melebihi

target.

- Rasio PAD terhadap pendapatan daerah mengalami kenaikan dan penurunan selama

lima tahun namun untuk tahun 2013 dapat melebihi target yang ditentukan karena hal

ini tergantung dengan kenaikan PAD sebagai faktor pembagi dalam perhitungan rasio.

- Jumlah dan macam pajak terjadi perubahan karena adanya perubahan Peraturan Daerah

yaitu :

a. Peraturan daerah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah

b. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 tentang Retribusi daerah

- Dari indikator jenis, kelas dan jumlah restoran terdapat kenaikan karena semakin

disadarinya bahwa pariwisata di banjarnegara semakin menarik dan berpotensi sehingga

menjadi sektor jasa pariwisata dipandang mampu memberikan pendapatan secara

langsung bagi masyarakat

Sasaran 6 : Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Kearsipan Daerah

Page 85: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

171 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Pengelolaan arsip secara baku 5,36% 5,36 % 100 %

2. Peningkatan SDM pengelola kearsipan 1 keg 1 keg 100 %

Rata-rata Capaian 100%

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 100%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Penyelamatan dan

Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah dan Program Perbaikan Sistem Administrasi

Kearsipan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 2 (dua) kegiatan, dengan rincian

sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Pengelolaan arsip secara baku ”, dicapai melalui

Program Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah, dengan 1

(satu) kegiatan yang outputnya berupa :

- Tersedianya sarana pengolahan dan penyimpanan arsip untuk 40 desa, dengan

rincian :

a. 800 buah boks arsip;

b. 760 buah fishies;

c. 520 lembar kertas payung;

d. 800 eksemplar kartu kendali masuk / keluar;

e. 760 map gantung;

f. 760 set sekat I,II,III.

- Peningkatan kualitas pengelolaan arsip secara baku di 40 desa

Indikator kinerja sasaran “ Peningkatan SDM pengelola kearsipan”, dicapai

melalui Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan, dengan 1 (satu) kegiatan

yang outputnya berupa :

Page 86: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

172 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Meningkatnya pengetahuan kearsipan 50 Orang

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Pengelolaan arsip secara baku 5,36 1,79 3,57 3,57 5,36

2. Peningkatan SDM pengelola

kearsipan

1 keg 1 keg - - 1 keg

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin Meningkat

Capaian kinerja yang Meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh Petugas

arsip yang ada sudah banyak yang berpendidikan S1 atau Fungsional kearsipan dan

meningkatnya tingkat profesional dari SDM yang ada.

Sasaran 7 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kependudukan dan Catatan Sipil

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 8 (delapan) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Kepemilikan KTP (%) 96,06 % 96, 32 % 100,27

2. Cakupan penerbitan KTP berbasis NIK

atau e-KTP untuk yang pertama kali

70 % 82,78 % 118,26

3. Rasio bayi berakte kelahiran 100 % 85,60 % 85,60

4. Rasio pasangan berakte nikah 100 % 100 % 100

5. Kepemilikan akte kelahiran per 1000

penduduk

64,64 % 83,66 % 129,42

6. Ketersediaan database kependudukan skala

provinsi

Sudah Sudah 100

Page 87: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

173 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

7. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Sudah Sudah 100

8. Cakupan pelayanan penerbitan akte

kelahiran

100 % 100 % 100

Rata-rata Capaian 104,19

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 104,19 %. Adapun pencapaian indikator kinerja

kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Penataan

Administrasi Kependudukan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 9 kegiatan,

dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Kepemilikan KTP (%) ” dan “ Cakupan penerbitan

KTP berbasis NIK atau e-KTP untuk yang pertama kali”, dicapai melalui Program

Penataan Administrasi Kependudukan, dengan 1 (satu) kegiatan Peningkatan Pelayanan

Publik dalam bidang kependudukan yang outputnya berupa :

- Pelaksanan Penuntasan Perekaman KTP Elektronik dan

Pemberian KTP Elektronik pada masyarakat Kabupaten

Banjarnegara

Masyarakat 1 Kabupaten mendapat KTP Elektronik

Indikator kinerja sasaran “ Rasio bayi berakte kelahiran ”, dicapai melalui

Program Penataan Administrasi Kependudukan”, dengan 1 (satu) kegiatan yang

outputnya berupa :

- Jumlah bayi yang dicatatkan kelahiranya 21.517 orang

Indikator kinerja sasaran “ Rasio pasangan berakte nikah”, dicapai melalui

Program Penataan Administrasi Kependudukan “, dengan 1 (satu) kegiatan yang

outputnya berupa :

- Jumlah pasangan yang mencatatkan perkawinanya 31 orang

Indikator kinerja sasaran “ Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk ”,

dicapai melalui Program Penataan Administrasi Kependudukan”, dengan 1 (satu)

kegiatan yang outputnya berupa :

- Jumlah orang yang telah memiliki akta kelahiran 31.077 orang

Page 88: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

174 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator kinerja sasaran “ Ketersediaan database kependudukan skala provinsi

”, dicapai melalui Program Penataan Administrasi Kependudukan “, dengan 1 (satu)

kegiatan yang outputnya berupa :

- Sudah tersedia Database Kependudukan 1 dokumen database

kependudukan

Indikator kinerja sasaran “ Penerapan KTP Nasional berbasis NIK ”, dicapai

melalui Program Penataan Administrasi Kependudukan , dengan 1(satu) kegiatan yang

outputnya berupa :

- Pelaksanan Pemberian KTP Elektronik pada masyarakat Kabupaten Banjarnegara

sudah dilakukan

Indikator kinerja sasaran “ Cakupan pelayanan penerbitan akte kelahiran ”,

dicapai melalui Program Penataan Administrasi Kependudukan”, dengan 1 (satu)

kegiatan yang outputnya berupa :

- Jumlah orang yang telah mencatatkan kelahiranya 31.077 orang

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Kepemilikan KTP (%) 87,87% 94,77% 93,38% 96,32 %

2. Cakupan penerbitan KTP

berbasis NIK atau e-KTP

untuk yang pertama kali

0% 0% 0% 75,27% 82,78 %

3. Rasio bayi berakte kelahiran 76,27% 83,70% 99,98% 85,6%

4.Rasio pasangan berakte nikah 100% 100% 100% 100%

5.Kepemilikan akte kelahiran per

1000 penduduk

belum belum belum sudah sudah

6.Ketersediaan database

kependudukan skala provinsi

1

database

kependu

dukan

1

database

kependu

dukan

1

database

kependu

dukan

1

database

kependu

dukan

1

database

kependu

dukan

Page 89: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

175 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

7.Penerapan KTP Nasional

berbasis NIK

belum belum belum sudah sudah

8.Cakupan pelayanan penerbitan

akte kelahiran

100% 100% 100% 100% 100%

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat .

Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Pada indikator kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk meningkat dikarenakan

adanya kebijakan Pemerintah dalam menetapkan keringanan biaya bagi warga miskin

yang mengurus Akta Kelahiran.

2) Indikator persentase kepemilikan KTP tercapai lebih dari 100% dikarenakan adanya

Pelaksanaan KTP Elektronik di Kabupaten Banjarnegara.

3) Mulai bertambahnya kesadaran masyarakat terhadap arti pentingnya akta-akta

pencatatan sipil.

4) Mulai bertambahnya kesadaran masyarakat terhadap administrasi kependudukan berupa

kepemilikan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk.

5) Terbangunnya Jaringan Database Kependudukan yang memudahkan masyarakat untuk

membuat KTP dan KK di Kecamatan disamping itu data penduduk yang ada di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil bisa semakin valid.

6) Untuk Rasio bayi berakte kelahiran kurang memenuhi target karena adanya kebijakan

baru yang memungkinkan untuk bayi yang berumur 1 tahun ke atas pembuatan aktenya

tidak melalui proses sidang hal ini menyebabkan masyarakat menunda pembuatan akte

untuk bayi yang baru lahir.

Kendala yang sering dihadapi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Banjarnegara adalah :

1) Banyaknya warga masyarakat yang merantau di luar kota akan tetapi masih berstatus

sebagai warga Banjarnegara sehingga mempengaruhi jumlah kepemilikan dokumen

penduduk dan Pencatatan Sipil yang pada saatnya harus memperbaharui dokumennya

karena masa berlaku yang telah habis sering tidak tepat waktu.

2) Kebijakan dari Pemerintah Pusat khususnya tentang Kebijakan Kependudukan dan

Pencatatan Sipil yang selalu berubah-ubah.

Page 90: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

176 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

3) Kurangnya koordinasi dengan Desa dan Kecamatan khususnya atensi tentang

pelaporan Data Kependudukan.

4) Keadaan geografis di Kabupaten Banjarnegara yang berbukit-bukit sehingga

menyulitkan masyarakat untuk memenuhi hak dan kewajibannya akan Dokumen

Kependudukan seperti memiliki KTP,KK maupun Akta Pencatatan Sipil.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Aktif mensosialisasikan tentang pentingnya kepemilikan dokumen Kependudukan

kepada seluruh masyarakat Bajarnegara.

2) Aktif melakukan pelayanan langsung kepada masyarakat baik melalui pendekatan

Pelayanan di Kecamatan maupun desa.

3) Selalu berusaha berkoordinasi dengan desa dan Kecamatan khususnya tentang

pelaporan data kependudukan.

4) Pemberian kemudahan dalam pelaksanaan pelayanan Akta Kelahiran baru usia 0 – 60

hari gratis.

Sasaran 8 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Informasi

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 8 (delapan) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Jumlah surat kabar nasional/lokal 7 Surat kabar

7 Surat kabar

100

2. Jumlah penyiaran radio/TV lokal 14 buah 14 buah 100

3. Web site milik pemerintah daerah 11 buah 11 buah 100

4. Pameran/expo 46 kali 18 kali 39,13

5. Pelaksanaan desiminasi pendistribusian

informasi nasional melalui:

a. Media massa seperti majalah , radio 10 kali/th 11 kali/ th 110

Page 91: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

177 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

dan televisi

b. Media baru seperti website Setiap hari Setiap hari 100

c. Media interpersonal seperti sarasehan

ceramah / diskusi dan loka karya

10 kali 11 Kali 110

d. Media tradisional seperti pertunjukan

rakyat

4 kali 4 kali 100

6. Cakupan pengembangan dan

pemberdayaan kelompok informasi

masyarakat di tingkat kecamatan

15 %

(3KIM)

15 %

(3 KIM)

100

7. Tersedianya Sistem Informasi Jasa

Konstruksi setiap tahun

40 % 40 % 100

8. Tersedianya informasi mengenai rencana

tata ruang (RTR) wilayah Kabupaten beserta

rencana rincian melalui peta analog dan peta

digital

66,60 % Peta analog

66,60 %

Peta digital

66,60%

100

Rata-rata Capaian 96,28

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 96,28%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program pengembangan

komunikasi, informasi dan media masa, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1

(satu) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah surat kabar nasional/lokal ”, dicapai melalui

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa, dengan 1 (satu)

kegiatan yang outputnya berupa :

- Tersedianya surat kabar sebanyak 6 surat kabar (Kompas, Radar Banyumas, Suara

Merdeka, Wawasan Kedaulatan Rakyat, Satelit Pos) untuk keperluan guntingan

pers (kliping berita yang berkaitan dengan Kabupaten Banjarnegara)

Page 92: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

178 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah penyiaran radio/TV lokal ”, dicapai melalui

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa, dengan 1 (satu)

kegiatan yang outputnya berupa :

- Terpancarnya siaran radio sebanyak 4 kali dan TV sebanyak 9 kali.

Indikator kinerja sasaran “Website milik Pemerintah Daerah” dengan program “

Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa” dengan 1 (satu) kegiatan yang

outputnya : Terbangunnya website milik Pemkab Banjarnegara sebagai domain utama

dengan alamat www. Banjarnegarakab. go. id dan juga terdapat 9 subdomain (Bappeda,

BKD, DPKAD, Dindukcapil, Dinsosnakertrans, RSUD, KP2T, LPSE ).

Indikator kinerja sasaran “Pameran/expo”, dicapai melalui Program

Pengembangan industri kecil dan menengah , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya

berupa :

- Meningkatnya ketrampilan pengrajin dan meningkatkan nilai jual produk UMKM.

Indikator kinerja sasaran “Pelaksanaan desiminasi pendistribusian informasi

nasional melalui, Media massa seperti majalah, radio dan televisi, Media baru seperti

website, Media interpersonal seperti sarasehan ceramah / diskusi dan loka karya dan

Media tradisional seperti pertunjukan rakyat”, dicapai melalui Program Kerjasama

Informasi dengan Mass Media dan Program pengelolaan keragaman budaya dengan 1

(satu) kegiatan yang outputnya berupa :

1) Pendistribusian informasi melalui Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Suara

Banjarnegara FM Kabupaten Banjarnegara kegiatan Coffe Morning setiap bulan, ada

11 kali siaran langsung dari Pendopo Dipayuda.

2) Dari indikator Media baru seperti website terbangunnya Website Pemkab

Banjarnegara sebagai domain utama dengan alamat www. banjarnegarakab.go.id dan

juga terdapat 9 subdomain (Bappeda, BKD, DPPKAD, Dindukcapil,

Dinsosnakertrans, RSUD, KP2T, LPSE) dapat diakses setiap hari.

3) Dari Indikator Media interpersonal seperti sarasehan ceramah/diskusi dan lokakarya,

pendistribusian informasi melalui media inter personal seperti kegiatan coffee

morning.

4) Dari indikator Media tradisional seperti pertunjukan rakyat, terselenggaranya ivent

kesenian tradisional sebanyak 4 kali antara lain : HUT Jateng di Semarang,

pertunjukkan di PRPP Semarang, pertunjukkan di Taman Budaya Jawa Tengah di

Solo, pertunjukkan wayang kulit di RRI Purwokerto.

Page 93: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

179 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator kinerja sasaran “ Cakupan pengembangan dan pemberdayaan

kelompok informasi masyarakat di tingkat kecamatan ”, dicapai melalui Program

Kerjasama Informasi dengan Mass Media , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya

berupa :

- Terbinanya 3 KIM di Kabupaten Banjarnegara antara lain :

1. KIM Margomulyo Desa Banjarmangu Kecamatan. Banjarmangu

2. KIM D Bantar Bambu Craft Desa Kutayasa Kecamatan. Mandiraja

3. KIM Setia Karya Desa Gunung Jati Kecamatan. Pagedongan

Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya Sistem Informasi Jasa Konstruksi setiap

tahun”, dicapai melalui Program Pemberdayaan jasa usaha, dengan 1 (satu) kegiatan

Pemberdayaan Jasa Usaha Konstruksi yang outputnya berupa :

- Raperda Izin Usaha Jasa Konstruksi sebanyak 1 (satu) dokumen

Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang

(RTR) wilayah Kabupaten beserta rencana rincian melalui peta analog dan peta digital ”,

dicapai melalui Program Perencanaan Tata Ruang, Program Perencanaan Pengembangan

kota-kota menengah dan Besar, Program Perencanaan Prasarana wilayah dan Sumber

Daya Alam dan Program Penataan Daerah Otonomi Baru, dengan 11 (sebelas) kegiatan

yang outputnya berupa :

Tersedianya Peta Analog dan Peta Digital.

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Jumlah surat

kabar

nasional/lokal

4 surat

kabar

4 surat

kabar

4 surat

kabar

4 surat kabar 7 Surat kabar

2. Jumlah

penyiaran

radio/TV lokal

14 LPP 14 LPP 14 LPP 14 LPP 14 LPP

3. Web site milik

pemerintah

daerah

1 domain 1 domain,

2 subdomain

1 domain,

9subdomain

1 domain,

9 subdomain

1 domain,

11subdomain

Page 94: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

180 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

4. Pameran/expo 6

kegiatan

7

Kegiatan

10

kegiatan

47

kegiatan

18

kegiatan

5. Pelaksanaan

desiminasi

pendistribusian

informasi

nasional melalui:

a. Media massa

seperti

majalah,

radio dan

televisi

- - - - 11 kali/ th

b. Media baru

seperti

website

Setiap

hari

1domain

Setiap hari

1 domain, 2

subdomain

Setiap hari

1 domain, 9

subdomain

Setiap hari

1 domain, 9

subdomain

Setiap hari

1 domain 11

subdomain

c. Media

interpersonal

seperti

sarasehan

- - - 11 11 Kali

ceramah /

diskusi dan

loka karya

4

d. Media

tradisional

seperti

pertunjukan

rakyat

- - - 5 kali 4 kali

6. Cakupan

pengembangan

dan

pemberdayaan

- - 4 4 15 %

(3 KIM)

Page 95: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

181 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

kelompok

informasi

masyarakat di

tingkat

kecamatan

7. Tersedianya

Sistem

Informasi

Jasa

Konstruksi

setiap tahun

- - - 14,29 % 40 %

8. Tersedianya

informasi

mengenai

rencana tata

ruang (RTR)

wilayah

Kabupaten

beserta

rencana

rincian melalui

peta analog

dan peta

digital

- - - Peta analog

50%

Peta digital

20%

Peta analog

66,60 %

Peta digital

66,60%

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat

Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain karena:

Dari beberapa indikator rata – rata masih dapat mempertahankan capaianya namun

demikian ada indikator yang melampaui target capainnya antara lain

1) Pelaksanaan desiminasi pendistribusian informasi nasional melalui Media radio dan

Media interpersonal seperti sarasehan ceramah / diskusi dan loka karya dalam hal ini

terselenggaranya coffe morning yang rutin dilakukan oleh jajaran SKPD di

Page 96: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

182 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Kabupaten Banjarnegara yang disiarkan secara langsung oleh RSPD (Radio Siaran

Pemerintah Daerah) untuk sosialisasi program – program yang terkini sehingga

dengan mudah dapat di akses oleh masyarakat luas secara langsung dan dilaksanakan

11 kali dalam tahun 2013.

2) Pada indikator Pameran Expo mengalami penurunan capaian dari target yang

ditentukan karena event/kegitan yang ada hanya 18 undangan yang dapat

dilaksanakan.

Ada beberapa kendala yang secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, kendala tersebut adalah mengenai

indikator tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR) wilayah Kabupaten

melalui kegiatan yang outputnya peta analog dan peta digital karena masih terbatasnya

SDM, hardware dan software yang belum tersedia.

MISI 3 : MEWUJUDKAN KONDISI AMAN, DAMAI, DEMOKRATIS DAN

RELIGIUS

Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten

Banjarnegara, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran 1 : Meningkatnya Keamanan dan Ketertiban Lingkungan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 7 (tujuh) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per

10.000 penduduk

0,80 per

10.000

0,57 per

10.000

71

2. Cakupan patroli petugas Satpol PP

(dalam 24 jam)

3 kali 3 kali 100

3. Tingkat penyelesaian pelanggaran K3

(keter tiban, ketentraman, keindahan)

100 % 100 % 100

Page 97: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

183 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

di Kab. (%)

4. Jumlah demonstrasi 6 kali 9 kali 50

5. Cakupan petugas Linmas (%) 86,76 % 94,14 % 108,51

6. Jumlah Linmas per Jumlah 10.000

Penduduk

86,76 % 94,14 % 108,51

7. Rasio Pos Siskamling per jumlah

desa/kelurahan

2,42 % 2,24 % 92,56

Rata-rata Capaian 90,08

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 90,08%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Peningkatan dan

Kenyamanan Lingkungan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 3 kegiatan,

dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000

penduduk, Cakupan patroli petugas Satpol PP (dalam 24 jam), Tingkat penyelesaian

pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten (%) dan Jumlah

demonstrasi ”, dicapai melalui Program Peningkatan dan Kenyamanan Lingkungan ,

dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :

- Operasi pengemdalian kenyamanan lingkungan 66 kali

- Patroli petugas satpol PP dalam 24 jam 3 kali

Indikator kinerja sasaran “ Cakupan petugas Linmas (%), Jumlah Linmas per

Jumlah 10.000 Penduduk, Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan”, dicapai

melalui Program Peningkatan dan Kenyamanan Lingkungan, dengan 1 (satu) kegiatan

yang outputnya berupa :

- Kegiatan Rakor penyusunan data satlinmas dan pos siskamling 6 kali

- Jumlah kecamatan yang mengiriumkan data satuan linmas 20 Kecamatan

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Page 98: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

184 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Rasio jumlah Polisi Pamong

Praja per 10.000 penduduk

- - 0,60 0,58 0,57

2. Cakupan patroli petugas

Satpol PP (dalam 24 jam)

- - - 3 kali 3 kali

3. Tingkat penyelesaian

pelanggaran K3 (ketertiban,

ketentraman, keindahan) di

Kab. (%)

- - - 100% 100%

4. Jumlah demonstrasi - - 4 1 9

5. Cakupan petugas Linmas

(%)

- 99,62 85,52 95,36 94,14

6. Jumlah Linmas per Jumlah

10.000 Penduduk

- 99,62 85,52 95,36 94,14

7. Rasio Pos Siskamling per

jumlah desa/kelurahan

- 2,37 2,34 2,34 2,24

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Indikator kinerja Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk mengalami

penurunan dari 0,58 menjadi 0,57 disebabkan ada anggota Satpol PP yang mutasi ke

SKPD lain;

2) Pada indikator kinerja jumlah demontrasi target tidak dapat tercapai (hanya 50%) yaitu

dari 3 kali yang ditargetkan menjadi 9 kali, hal ini dikarenakan di tahun 2013

dilaksanakan pilkades secara serentak dan terdapat kelompok masyarakat dari beberapa

desa yang tidak puas dengan hasil pilkades sehingga memicu adanya demontrasi;

3) Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya dikarenakan sulitnya merekrut anggota linmas baru karena masyarakat

kurang berminat menjadi anggota linmas disebabkan tidak adanya kesejahteraan yang

pasti bagi anggota linmas;

4) Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan tidak dapat tercapai sesuai target

dikarenakan banyaknya pos kamling yang sudah rusak dan belum di perbaiki karena

Page 99: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

185 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

tidak adanya stimulus dari pemerintah untuk membangun pos kamling sehingga

mengurangi jumlah pos kamling disetiap desa.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Mengajukan penambahan personil Satpol PP sesuai rasio kebutuhan satpol PP per

penduduk Kabupaten Banjarnegara;

2) Mengaktifkan kembali pembinaan peran dan fungsi linmas di seetiap kecamatan;

3) Mengadakan pendataan jumlah satlinmas di masinng-masing desa dan memberikan

pelatihan bagi satuan linmas yang sudah melaksanakan fungsi linmas tetapi belum

tercatat;

4) Mengupayakan penambahan pos kamling disetiap desa secara bertahap melalui

kegiatan lomba desa.

Sasaran 2 : Menurunnya Jumlah Korban Bencana

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 6 (enam) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase Bencana yang tertangani

dengan baik

100 % 75% 75

2. Persentase korban bencana skala

Kabupaten yang menerima Bantuan

sosial selama masa tanggap darurat

100 % 100 % 100

3. Persentase korban bencana skala

Kabupaten yang dievakuasi dengan

menggunakan sarpras tanggap darurat

lengkap

41 % 41 % 100

4. Cakupan pelayanan bencana kebakaran

kabupaten

0.003739 0,0002 5,35

5. Cakupan pelayanan bencana kebakaran 13 % 8,66% 66,6

Page 100: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

186 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

6. Tingkat waktu tanggap (response time

rate) daerah layanan Wilayah

Manajemen Kebakaran (WMK) (%)

20 % 12,69% 63,45

Rata-rata Capaian 68,4

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 68,4%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Tanggap Darurat,

yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan, dengan rincian sebagai

berikut:

Indikator kinerja sasaran “Persentase Bencana yang tertangani dengan baik,

Persentase korban bencana skala Kabupaten yang menerima Bantuan sosial selama masa

tanggap darurat, Persentase korban bencana skala Kabupaten yang dievakuasi dengan

menggunakan sarpras tanggap darurat lengkap, Cakupan pelayanan bencana kebakaran

kabupaten, Cakupan pelayanan bencana kebakaran, Tingkat waktu tanggap (response

time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) (%)”, dicapai melalui

Program Tanggap Darurat, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :

- Tercukupinya posko bencana sebanyak 1 posko

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013 1. Persentase Bencana yang

tertangani dengan baik

- - - 100 % 75%

2. Persentase korban bencana

skala Kabupaten yang

menerima Bantuan sosial

selama masa tanggap darurat

- - - 100 % 100 %

3. Persentase korban bencana

skala Kabupaten yang

- - - 27% 41 %

Page 101: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

187 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013 dievakuasi dengan

menggunakan sarpras

tanggap darurat lengkap

4.Cakupan pelayanan bencana

kebakaran kabupaten

- - - 0,003739% 0,0002%

5. Cakupan pelayanan bencana

kebakaran

- - - 13% 8,66%

6. Tingkat waktu tanggap

(response time rate) daerah

layanan Wilayah

Manajemen Kebakaran

(WMK) (%)

- - - 20% 12,69%

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin menurun

Capaian kinerja yang menurun tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Peralatan yang digunakan untuk penanganan bencana gas beracun belum ada sehingga

saat terjadi bencana gas beracun tidak dapat ditangani secara langsung;

2) Mobil pemadam kebakaran yang ada sudah tidak layak sehingga saat ada kebakaran

tidak dapat sampai ke lokasi tepat waktu;

3) Mobil pemadam kebakaran tidak dapat menjangkau semua wilayah kebakaran karena

jalan yang sempit;

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Mengadakan pendataan wilayah yang rawan bencana;

2) Melaksanakan koordinasi dengan dinas terkait dan BPBD kabupaten terdekat;

3) Mengusulkan pengadaan mobil bencana kebakaran.

Sasaran 3 : Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Demokrasi

Page 102: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

188 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur 2 (dua) indikator kinerja. Adapun

pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Kegiatan pembinaan politik daerah 10 kali 4 kali 40

2. Jumlah LSM, ormas dan Parpol yang

difasilitasi

10 parpol

5 ormas

9 parpol

4 ormas

86,67

Rata-rata Capaian 63,34

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 63,34%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Pendidikan

Politik Masyarakat, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 3 (tiga) kegiatan, dengan

rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Kegiatan pembinaan politik daerah ”, dicapai melalui

Program Pendidikan Politik Masyarakat, dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa

:

- Kegiatan pendidikan politik bagi pelajar sebanyak 375 orang

- Kegiatan pendidikan politik bagi caleg perempuan sebanyak 186 orang

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah LSM, ormas dan Parpol yang difasilitasi ”,

dicapai melalui Program Wawasan Kebangsaan dan Kemitraan Wawasan Kebangsaan,

dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :

- Verifikasi persyaratan administrasi bantuan parpol selama 6 bulan

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Kegiatan pembinaan politik

daerah

- 1 kali 1 kali 3 kali 4 kali

Page 103: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

189 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

2. Jumlah LSM, ormas dan

Parpol yang difasilitasi

- 10 parpol

/ormas

10 parpol

/ormas

15 parpol

/ormas

9 parpol

4 ormas

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Pada indikator pembinaan politik daerah target tidak dapat terealisai sesuai rencana

yaitu hanya terealisasin 40 % dikarenakan target yang ada di RPJMD merupakan

angka kumulatif dari target tahun sebelumnya;

2) Jumlah LSM, ormas dan Parpol yang difasilitasi hanya tercapai 13 ormas/parpol dari

15 ormas/parpol, hal ini dikarenakan salah satu partai politik tidak dapat

mempertanggungjawabkan laporan bantuan tahun 2012 sehingga di tahun 2013 tidak

dapat mengajukan/mencairkan bantuan.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Memperbaiki perencanaan yang mengarah pada pencapaian kinerja yang tertuang pada

RPJMD maupun Renstra SKPD;

2) Mengadakan pembinaan terhadap LSM, ormas dan parpol yang ada

Sasaran 4 : Meningkatnya Pemahaman Kebangsaan dan Norma Agama dalam

Kehidupan Bermasyarakat

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Kegiatan pembinaan terhadap LSM,

Ormas dan OKP

12 kali 12 kali 100%

Rata-rata Capaian 100%

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 100%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Page 104: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

190 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu Program Wawasan

Kebangsaan dan Kemitraan Wawasan Kebangsaan, yang keseluruhannya dilaksanakan

melalui 5 (lima) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan

OKP”, dicapai melalui Program Wawasan Kebangsaan dan Kemitraan Wawasan

Kebangsaan, dengan 5 (lima) kegiatan yang outputnya berupa :

- Memfasilitasi kegiatan FKUB 4 kali kegitan untuk 4 lokasi

- Menyelenggarakan kemah bakti pemuda dengan peserta sebanyak 145 orang

- Menyelenggarakan sosialisasi penanaman jiwa nasionalisme dengan peserta 200

orang

- Menyelenggarakan sosialisasi peraturan keormasan dengan peserta 100 orang

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

Kegiatan pembinaan terhadap LSM,

Ormas dan OKP - 2 kali 1 kali 4kali 12 kali

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.

Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Ketersediaan anggara yang mendukung ketercapian kinerja;

2) Adanya perbaikan perencanaan yang mengarah pada capaian kinerja yang tertuang

dalam RPJMD maupun Renstra.

MISI 4 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKELANJUTAN

Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten

Banjarnegara, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran 1 : Meningkatnya Sarana Infra Struktur Yang Menunjang Iklim Usaha

Infestasi

Page 105: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

191 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 9 indikator kinerja. Adapun

pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi

baik (>40 km/Jam)

59,75 % 52,90% 88,53

2. Tersedia jalan yang menghubungkan

pusat-pusat kegiatan dalam wilayah

kabupaten

100% 100 % 100

3. Tersedianya jalan yang menjamin

pengguna jalan berkendaraan dengan

selamat

48,70% 52,90% 108,62

4. Tersedianya jalan yang menjamin

kendaraan dapat berjalan dengan selamat

dan nyaman

48,70% 52,90% 108,62

5. Panjang jalan yang memiliki trotoar dan

drainase/saluran pembuangan air

(minimal 1,5 m)

2,21% 1,83% 82,80

6. Tersedianya pedoman harga standar

Bangunan Negara (HSBGN) di

Kabupaten

100 % 100 % 100

7. Tersedianya air irigasi untuk pertanian

rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada

60 % 61,10 % 101,8

8. Rasio Jaringan irigasi 10,36 % 12,59 % 121,5

9. Jaringan Irigasi Kabupaten dalam kondisi

baik

12,283%

(29.632 km)

14,110%

(31.123 km)

115

Rata-rata Capaian 102,99

Page 106: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

192 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 102,99%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 4 (empat) program, yaitu: Program Peningkatan

jalan dan jembatan, Program Rehabilitasi/Pemeliharaan jalan dan jembatan, Program

Pembangunan saluran/drainase/gorong-gorong, Program Pengembangan dan pengelolaan

Jaringan Irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya yang keseluruhannya dilaksanakan

melalui 175 kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40

km/Jam)” dan “Tersedia jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilayah

kabupaten”, dicapai melalui Program Peningatan jalan dan jembatan, dengan 110

kegiatan yang outputnya berupa :

- Peningkatan jalan dan jembatan 469,978 km

Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan

berkendaraan dengan selamat “ dan “Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat

berjalan dengan selamat dan nyaman ”, dicapai melalui Program Rehabilitasi

/Pemeliharaan jalan dan jembatan, dengan 53 kegiatan yang outputnya berupa :

- Pemeliharaan jalan Kabupaten Banjarnegara 35,91 km

Indikator kinerja sasaran “ Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase /

saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) ”, dicapai melalui Program Pembangunan

saluran /drainase / gorong-gorong, dengan 11 kegiatan yang outputnya berupa :

- Pembangunan saluran/drainase/gorong 7.344,10 m

Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya pedoman harga standar Bangunan

Negara (HSBGN) di Kabupaten ”, dicapai melalui kegiatan yang dilaksanakan pada

DPPKAD Kabupaten Banjarnegara, yang outputnya berupa:

- Standarisasi Biaya Kegiatan, Honorarium, Pemeliharaan dan

Harga Pengadaan Barang/Jasa Kebutuhan Pemerintah

Kabupaten Banjarnegara Tahun Anggaran 2013

1 dokumen

Indikator kinerja sasaran ”Jaringan Irigasi Kabupaten dalam kondisi baik”,

dicapai melalui Program Pengembangan dan pengelolaan Jaringan Irigasi, rawa dan

jaringan pengairan lainnya, dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :

- Tercukupinya kebutuhan air bagi petani 24.691 Ha

Page 107: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

193 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Panjang jalan kabupaten

dalam kondisi baik (>40

km/Jam)

36% 45% 45% 43% 52,90%

2. Tersedia jalan yang

menghubungkan pusat-

pusat kegiatan dalam

wilayah kabupaten

- - - 97,13 % 100%

3. Tersedianya jalan yang

menjamin pengguna jalan

berkendaraan dengan

selamat

(74,785

km)

(56,45

km)

(57,238

km)

48,71%

(41,408

km)

52,90%

(35,91

km)

4. Tersedianya jalan yang

menjamin kendaraan

dapat berjalan dengan

selamat dan nyaman

(74,785

km)

(56,45

km)

(57,238

km)

48,71%

(41,408

km)

52,90%

(35,91

km)

5. Panjang jalan yang

memiliki trotoar dan

drainase / saluran

pembuangan air (minimal

1,5 m)

- - - 2,68% 1,83%

6. Tersedianya pedoman

harga standar Bangunan

Negara (HSBGN) di

Kabupaten

100% 100% 100% 100% 100%

7. Tersedianya air irigasi

untuk pertanian rakyat

pada sistem irigasi yang

sudah ada

- - 30% 47,45 % 61,10%

Page 108: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

194 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

8. Rasio Jaringan irigasi - - - 22,04 % 12,59%

9. Jaringan Irigasi

Kabupaten dalam kondisi

baik

195.534

m

143.096

m

229.944

m

296.299

m

311.230

m

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat

Capaian kinerja yang meningkat menurun stabil tersebut di atas antara lain

disebabkan oleh:

1) Pada indikator Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40 km/Jam) dan

indikator Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilayah

Kabupaten karena peningkatan jalan tidak fokus pada peningkatan jalan kabupaten,

anggaran juga untuk menangani jalan-jalan desa bahkan dukuh. Ada kegiatan

peningkatan jalan yang belum selesai sampai batas waktu yang ditentukan, sehingga

putus kontrak. Dan ada pula kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan pada tahun

anggaran 2013 karena waktu pelaksanaan tidak mencukupi.

2) Pada indikator Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan

selamat dan indikator Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan

dengan selamat dan nyaman disebabkan karena ada 10 (sepuluh) kegiatan

pemeliharaan jalan yang ditunda pelaksanaannya karena waktu pelaksanaan tidak

mencukupi.

3) Pada indikator Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase / saluran pembuangan

air (minimal 1,5 m), disebabkan karena tidak semua jalan kabupaten memiliki trotoar

dan drainase.

4) Tercapainya indikator Tersediannya pedoman Harga Standar Bangunan Negara

(HSBGN) di Kabupaten, dicapai melalui kegiatan yang dilaksanakan pada DPPKAD

Kabupaten Banjarnegara berupa pengadaan dokumen Standarisasi Biaya Kegiatan,

Honorarium, Pemeliharaan dan Harga Pengadaan Barang/Jasa Kebutuhan Pemerintah

Kabupaten Banjarnegara Tahun Anggaran 2013.

5) Pada indikator Jaringan irigasi Kabupaten dalam kondisi baik, tercapai karena

tersedianya pasokan air untuk pertanian yang cukup guna meningkatkan hasil

pertanian yang memadai.

Page 109: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

195 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Pada indikator Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40 km/Jam) dan

indikator Tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam

wilayah Kabupaten dilakukan dengan meluncurkan pelaksanaan kegiatan pada

tahun anggaran 2014;

2) Pada indikator Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara

dengan selamat dan indikator Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat

berjalan dengan selamat dan nyaman, diupayakan dengan melanjutkan kegiatan

tersebut pada tahun anggaran 2014;

Sasaran 2 : Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana

perhubungan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 7 indikator kinerja. Adapun

pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Rasio rumah layak huni 48 % 76,71 159,81

2. Cakupan layanan rumah layak huni 22 % 76,71% 348,68

3. Berkurangnya luasan permukiman kumuh

di kawasan perkotaan

22 % 10 % 45,45

4. Rumah tangga pengguna air bersih 62,00 52,09 84,01

5. Rasio rumah tinggal bersanitasi 46,00 % 45% 97,82

6. Tersedianya air baku untuk memenuhi

kebutuhan pokok minimal sehari-hari

60 % 75,92 % 126,5

7. Rumah tangga pengguna listrik (%) 70 % 70 % 100

Page 110: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

196 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Rata-rata Capaian 137,47

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 137,47 %. Adapun pencapaian indikator kinerja

kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: Program Peningkatan

penyediaan sarana air bersih, Program Pembinaan dan Pengembangan Air Tanah,

Program Pembinaan & Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan, yang keseluruhannya

dilaksanakan melalui 36 kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Rasio rumah layak huni, Cakupan layanan rumah

layak huni dan Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan”, dicapai

melalui Program Pengembangan Perumahan yang diperoleh dari SKPD lain yaitu Kantor

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (KPMD) dan merupakan data tahun 2012 karena

selama ini DPU belum pernah mengadakan pendataan perumahan/permukiman.

Indikator kinerja sasaran “ Rumah tangga pengguna air bersih dan Rasio rumah

tinggal bersanitasi ”, dicapai melalui Program Peningkatan penyediaan sarana air bersih,

dengan 34 kegiatan yang outputnya berupa :

- Pembangunan SAB 34 Kegiatan

- Pengelolaan Sanitasi 1 kelurahan dan 3 desa

- Pengelolaan Pamsimas 13 Desa

- Pengelolaan P2KP 13 desa/kelurahan

Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan

pokok minimal sehari-hari ”, dicapai dari data yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten Banjarnegara yang masuk dalam Program Pembinaan dan

Pengembangan Air Tanah.

Indikator kinerja sasaran “ Rumah tangga pengguna listrik (%) ”, dicapai melalui

Program Pembinaan & Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan, dengan 1 kegiatan yang

outputnya berupa :

- Terpenuhinya kebutuhan listrik bagi masyarakat 70 %

Page 111: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

197 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Rasio rumah layak huni - 45,5% 46,5% 76,71% 76,71%

2. Cakupan layanan rumah layak

huni

- - - 76,71% 76,71%

3. Berkurangnya luasan

permukiman kumuh di kawasan

perkotaan

- - - 10% 10%

4. Rumah tangga pengguna air

bersih

42,05% 45,40% 41,50% 42,97% 52,09%

5. Rasio rumah bersanitasi - - 43,84% 45,72% 45%

6. Tersedianya air baku untuk

memenuhi kebutuhan pokok

minimal sehari-hari

- - - 74,25 % 75,92%

7. Rumah tangga pengguna listrik

(%)

- 59,01 64,7 69,12 % 70%

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Indikator Rasio rumah layak huni, dicapai melalui Program Pengembangan

Perumahan yang diperoleh dari SKPD lain yaitu Kantor Pemberdayaan Masyarakat

dan Desa (KPMD) dan merupakan data tahun 2012 karena selama ini DPU belum

pernah mengadakan pendataan perumahan/permukiman;

2) Indikator “ Rumah tangga pengguna air bersih dan Rasio rumah tinggal bersanitasi ”,

tidak dapat tercapai karena pembangunan Sumber Air Bersih tidak bisa dilaksanakan

keseluruhannya pada tahun anggaran 2013, karena waktu pelaksanaannya tidak

mencukupi. Penyedia barang/jasa tidak mengajukan penawaran dengan alasan waktu

pelaksanaan tidak mencukupi dan Harga Perkiraan Sendiri terlalu rendah. Demikian

pula dengan kegiatan pengelolaan sanitasi ditunda pelaksanaannya karena waktu

pelaksanaan tidak mencukupi;

Page 112: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

198 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

3) Indikator “ Tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-

hari ”, meningkat dengan terlaksananya Program Pembinaan dan Pengembangan Air

Tanah dari data yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banjarnegara;

4) Indikator Rumah tangga pengguna listrik, meningkat karena tenaga yang membidangi

mempunyai keterampilan dan pengetahuan dalam bidang ketenagalistrikan.

Ada beberapa kendala yang secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Indikator “ Rumah tangga pengguna air bersih dan Rasio rumah tinggal bersanitasi ”,

kegiatan yang ditunda pelaksanaannya karena waktu pelaksanaan tidak mencukupi

diupayakan dengan meluncurkan kegiatan tersebut pada tahun anggaran 2014.

Sasaran 3 : Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana

perhubungan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 12 indikator kinerja. Adapun

pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan 0, 53 % 0,45% 84,91

2. Jumlah orang/barang yang terangkut

angkutan umum

882.554 946.560 107

3. Jumlah orang/barang melalui terminal per

tahun

882.554 946.560 107

4. Jumlah arus penumpang angkutan umum 882.554 839.351 95

5. Rasio Ijin Trayek 0,00041% 0,00041% 100

6. Jumlah uji KIR angkutan umum 1.188 buah 1.094 buah 92,08

7. Jumlah terminal bus 7 buah 7 buah 100

Page 113: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

199 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

8. Angkutan darat 0,044 0.044 100

9. Kepemilikan KIR angkutan umum (%) 97,11% 94,3% 97,11

10. Lama pengujian kelayakan angkutan

umum (KIR)

47 menit 47 menit 100

11. Biaya pengujian kelayakan angkutan

umum

44.000 44.000 100

12. Pemasangan Rambu-rambu (%) 54,64 53 96,99

Rata-rata Capaian 98,34

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 98,34%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 3 program, yaitu: Program Peningkatan Pelayanan

Angkutan, Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor, Program

Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 6

(enam) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum,

Jumlah orang/barang melalui terminal per tahun ”, dicapai melalui Program Peningkatan

Pelayanan Angkutan , dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :

- Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum 946.560 orang

Indikator kinerja sasaran “Jumlah arus penumpang angkutan umum”, dicapai

melalui Program Peningkatan Pelayanan Angkutan, dengan 1 kegiatan yang outputnya

berupa :

- Jumlah arus penumpang angkutan umum 839.351 orang

Indikator kinerja sasaran “ Rasio Ijin Trayek ”, “ Jumlah uji KIR angkutan

umum”, “ Kepemilikan KIR angkutan umum (%) ”, “ Lama pengujian kelayakan

angkutan umum (KIR) ”, dan “ Biaya pengujian kelayakan angkutan umum ”, dicapai

melalui Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor, dengan 1

kegiatan yang outputnya berupa :

Page 114: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

200 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Rasio ijin trayek 0,00041 %

- Jumlah uji KIR angkutan umum 1.0894

angkutan

- Kepemilikan KIR angkutan umum

(Jumlah tersebut didapat dari membandingkan jumlah uji KIR

angkutan umum dengan 2 kali jumlah angkutan, dikalikan 100%.

Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya dikarenakan

meningkatnya kesadaran dari pemilik kendaraan untuk

melaksanakan uji kendaraan.)

97 %

- Lama Pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)

(Dasar SOP Tahun 2012 yang telah ditetapkan melalui Keputusan

Kepala Dinhubkominfo Kabupaten Banjarnegara Nomor 050/1565

Tahun 2012 tentang Penetapan Standar Operasional Prosedur pada

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Banjarnegara)

47 menit

- Biaya pengujian kelayakan angkutan umum

(Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2

Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten

Banjarnegara Nomor 13 Tahun 2000 tentang Retribusi Parkir di

Tepi Jalan Umum, tarif buku uji Rp 7.500,- dan berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 6 tahun 2011

tentang Retribusi daerah, Tarif buku uji menjadi Rp 8.000,-)

Rp 44.000,-

Indikator kinerja sasaran “Jumlah terminal bus”, dicapai melalui Program

Peningkatan Pelayanan Angkutan , dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :

- Jumlah terminal bus 7 Unit

Indikator kinerja sasaran “ Angkutan darat ”, dicapai melalui Program

Peningkatan Pelayanan Angkutan , dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :

- Jumlah Angkutan darat 0,044 %

Indikator kinerja sasaran “Pemasangan Rambu-rambu (%)”, dicapai melalui

Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas, dengan 1 kegiatan yang outputnya

berupa danya penambahan rambu-rambu lalu lintas. Namun dalam realisasinya kegiatan

ini tidak dapat terselesaiakan dengan baik disebabkan karena adanya kenaikan BBM

sehingga gagal lelang dan akan diluncurkan kembali di tahun berikutnya.

Page 115: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

201 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Rasio panjang jalan per jumlah

kendaraan

0,81 % 0,73% 0,65% 0,45% 0,45%

2. Jumlah orang/barang yang

terangkut angkutan umum

995.364 947.965 789.970 928.000 946.560

3. Jumlah orang/barang melalui

terminal per tahun

995.364 947.965 789.970 928.000 946.560

4. Jumlah arus penumpang

angkutan umum

995.364 947.965 928.122 856.481 839.351

5. Rasio Ijin Trayek 0,00041 0,00041 0,00041 0,000418 0,00041

6. Jumlah uji KIR angkutan umum 1.008 1.032 1.085 1.086 1.082

7. Jumlah terminal bus 7 buah 7 buah 7 buah 7 buah 7 buah

8. Angkutan darat 0,038 0,040 0,048 0,041 0,044

9. Kepemilikan KIR angkutan

umum (%)

81,42 93,48 % 96,19% 97,7% 97%

10. Lama pengujian kelayakan

angkutan umum (KIR)

15

menit

15

menit

47

menit

47

menit

47

menit

11. Biaya pengujian kelayakan

angkutan umum

Rp

43.500,-

Rp

43.500,-

Rp

43.500,-

Rp

44.000,-

Rp

44.000,-

12. Pemasangan Rambu-rambu

(%)

- - - 50,16 % 53%

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Pada indikator Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan, tercapai karena tersedianya

dana kegiatan.

2) Pada indikator Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum, indikator

Page 116: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

202 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Jumlah orang/barang melalui terminal per tahun, dan indikator jumlah arus

penumpang angkutan umum tercapai karena tersedianya dana anggaran, antusiasme

para juru mudik untuk mengikuti pemilihan juru mudik teladan tingkat kabupaten

setiap tahunnya, dan kesiapan pegawai dalam rangka menjaga keamanan dan

kenyamanan penumpang di lingkungan terminal terutama saat hari idul fitri, natal dan

tahun baru.

3) Pada indikator Rasio ijin trayek, indikator Jumlah uji kir angkutan umum, indikator

Kepemilikan KIR angkutan umum, Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR),

dan indikator Biaya pengujian kelayakan angkutan umum disebabkan oleh tersedianya

dana anggaran kegiatan, kedisiplinan pegawai uji kir dalam manjalankan pengujian

sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), dan kesadaran masyarakat dalam

disiplin melakukan uji KIR.

4) Pada indikator Pemasangan Rambu-rambu tercapai karena tersedianya dana anggaran

kegiatan.

Ada beberapa kendala yang secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan

Pada indikator kinerja sasaran “ Pemasangan Rambu-rambu ”, yang dalam realisasinya

tidak dapat terselesaiakan karena gagal lelang akan diupayakan dengan diluncurkan

kembali di tahun berikutnya

Sasaran 4 : Meningkatkan Sarana dan Prasarana Komunikasi

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 indikator kinerja. Adapun

pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Jumlah Jaringan Komunikasi 7,23 % 7 % 96,82

2. Rasio wartel/warnet terhadap penduduk 0,009 0,012 133,3

Rata-rata Capaian 115,06

Page 117: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

203 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 115,06 %. Adapun pencapaian indikator kinerja

kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Pengembangan

Komunikasi, Informasi, dan Media Massa , yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 2

kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah Jaringan Komunikasi ”, dicapai melalui

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa, dengan 1 kegiatan

yang outputnya berupa :

- Tersedianya jaringan komunikasi adalah 7% dihitung dengan

membandingkan jumlah jaringan telepon genggam dengan stationer

Indikator kinerja sasaran “Rasio wartel/warnet terhadap penduduk ”, dicapai

melalui Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa , dengan 1

kegiatan yang outputnya berupa :

- Rasio wartel/warnet terhadap penduduk adalah 0,0009 dihitung dengan

membandingkan jumlah wartel/warnet dengan jumlah penduduk.

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Jumlah Jaringan Komunikasi - 7,11 7,13 7,13 7

2. Rasio wartel/warnet terhadap penduduk - 0,0112 0,095 0,094 0,12

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Pada indikator Rasio wartel/warnet terhadap penduduk disebabkan oleh :

- adanya bantuan dari pusat dalam mengembangkan sumber daya komunikasi yaitu

untuk 4 desa.

- Keinginan pegawai dan masyarakat untuk mengembangkan potensi diri di bidang

komunikasi.

- Keterbukaan informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah oleh pemda.

- Tersedianya dana anggaran kegiatan.

Page 118: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

204 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Sasaran 5 : Meningkatnya Daya Dukung dan Kualitas Infrastruktur Perdesaaan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 1 indikator kinerja. Adapun

pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Tersedianya jalan yang memudahkan

masyarakat per individu melakukan perjalanan

100 % 100 % 100

Rata-rata Capaian 100

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 100 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Pengembangan

Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 37

kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat per

individu melakukan perjalanan ”, dicapai melalui Program Pengembangan Wilayah

Strategis dan Cepat Tumbuh, dengan 37(tiga puluh tujuh) kegiatan yang outputnya

berupa : Pelebaran jalan desa, peningkatan jalan desa, pengaspalan jalan, pemeliharaan

jalan, pengerasan jalan, rabat beton serta pembangunan bangunan pelengkap berupa talud

dan drainase.

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Page 119: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

205 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2012

Tersedianya jalan yang memudahkan

masyarakat per individu melakukan

perjalanan

- - - 93,39 % 100%

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.

Capaian kinerja yang meningkat tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

Pada indikator Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat per individu melakukan

perjalanan, berhasil karena pengembangan wilayah strategis cepat tumbuh yang

berkesinambungan sehingga bisa membuka akses jalan desa pada daerah terpencil.

Sasaran 6 : Meningkatnya Penanganan Daerah Rawan Bencana

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 1 indikator kinerja. Adapun

pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah titik rawan bencana yang telah

dipantau dalam rangka mengantisipasi

bencana

80 lokasi 80 lokasi 100

Rata-rata Capaian 100

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 100 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 1 program, yaitu: Program Mitigasi Bencana

Geologi , yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 kegiatan, dengan rincian sebagai

berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah titik rawan bencana yang telah dipantau

dalam rangka mengantisipasi bencana”, dicapai melalui Program Mitigasi Bencana

Geologi, dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :

Page 120: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

206 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Tersosialisasinya pemantauan daerah rawan bencana 80 Lokasi

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah titik rawan bencana yang telah

dipantau dalam rangka mengantisipasi

bencana

- - - 80 80

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang stabil.

Capaian kinerja yang stabil tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Kegiatan penyusunan Peta Resiko Bencana untuk 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan

Pandanarum, Kecamatan Pejawaran, Kecamatan Kalibening, dan Kecamatan

Wanayasa telah terealisasi.

Sasaran 7 : Terwujudnya Tata Ruang yang Sinergis dan Berwawasan

Lingkungan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 indikator kinerja. Adapun

pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Penyelesaian izin lokasi 100% 100% 100

2. Ketaatan terhadap RTRW 100% 50% 50

3. Terlakasananya penjaringan aspirasi

masyarakat melalui forum konsultasi publik

yang memenuhi syarat inklusif dalam proses

penyusunan RTR dan program pemanfaatan

ruang yang dilakukan minimal 2 (dua) kali

66,6 % 66,6 % 100

Page 121: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

207 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

setiap disusunnya RTR dan program

pemanfaatn ruang

4. Terlaksananya tindakan awal terhadap

pengaduan masyarakat tentang pelanggaran

di bidang penataan ruang dalam waktu 5

(lima) hari kerja

66,6 % 100 % 150,01

5. Tersedianya luasan (RTH) publik sebesar

20% dari luas wilayah kota/kawasan

perkotaan

12,5 Ha 12,5 Ha 100

Rata-rata Capaian 100

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 100%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: Program Penataan Tata

Ruang, Program Perencanaan Tata Ruang , dan Program Pengelolaan Ruang Terbuka

Hijau (RTH) yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 3 kegiatan, dengan rincian

sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Penyelesaian izin lokasi ”, dicapai melalui kegiatan

rutin tugas pelayanan perizinan dalam anggarannya diikutikan pada kegiatan lain, karena

tidak ada anggaran yang dikhususkan untuk persentase penyelesaian izin lokasi.

Indikator kinerja sasaran “ ketaatan terhadap RTRW ”, dicapai melalui Program

Penataan Tata Ruang, dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :

- Berkerjasama dengan DPU dalam pelaksanaan pembangunan berpedoman pada perda

RTRW Kabupaten Banjarnegara.

Indikator kinerja sasaran “Terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat

melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan

RTR dan program pemanfaatan ruang yang dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap

disusunnya RTR dan program pemanfaatn ruang”, dicapai melalui Program Perencanaan

Tata Ruang , dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :

- Penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi

syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan program pemanfaatan ruang yang

Page 122: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

208 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya RTR dan program pemanfaatan

ruang dapat terlaksana melebihi target bahkan sampai 200%.

Indikator kinerja sasaran “Terlaksananya tindakan awal terhadap pengaduan

masyarakat tentang pelanggaran di bidang penataan ruang dalam waktu 5 (lima) hari

kerja ”, dicapai dari data yang diperoleh dari KP2T Kabupaten Banjarnegara dengan

penjelasan bahwa pada tahun 2013 tidak ada pengaduan masyarakat yang berkaitan

dengan pelanggaran tata ruang, sehingga dapat diasumsikan bahwa Pemerintah (KP2T)

dalam mengeluarkan izin sesuai dengan ketentuan yang ada.

Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya luasan (RTH) publik sebesar 20% dari

luas wilayah kota/kawasan perkotaan”, dicapai melalui Program Pengelolaan Ruang

Terbuka Hijau (RTH), dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :

- Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 12,5 Ha

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Ketaatan terhadap RTRW 0 0 0 50% 50%

2. Penyelesaian izin lokasi - - 100% 100% 100%

3. Terlakasananya penjaringan

aspirasi masyarakat melalui forum

konsultasi publik yang memenuhi

syarat inklusif dalam proses

penyusunan RTR dan program

pemanfaatan ruang yang dilakukan

minimal 2 (dua) kali setiap

disusunnya RTR dan program

pemanfaatan ruang

0 0 0 66,6 % 66,6 %

4. Terlaksananya tindakan awal

terhadap pengaduan masyarakat

0 0 0 33,30

%

150,01

Page 123: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

209 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

tentang pelanggaran di bidang

penataan ruang dalam waktu 5

(lima) hari kerja

5. Tersedianya luasan (RTH) publik

sebesar 20% dari luas wilayah

kota/kawasan perkotaan

6,43

Ha

8

Lokasi

8

Lokasi

12,5

Ha

12,5 Ha

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Pada Indikator Indikator “ Ketaatan terhadap RTRW ”, dicapai karena berkerjasama

dengan DPU dalam pelaksanaan pembangunan berpedoman pada perda RTRW

Kabupaten Banjarnegara;

2) Pada Indikator Penyelesaian izin lokasi tercapai karena semua izin yang masuk dapat

tertangani;

3) Pada indikator Terlakasananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum

konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan

program pemanfaatan ruang yang dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya

RTR dan program pemanfaatn ruang, tercapai karena penjaringan aspirasi masyarakat

melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses

penyusunan RTR dan program pemanfaatan ruang yang dilakukan minimal 2 (dua) kali

setiap disusunnya RTR dan program pemanfaatan ruang dapat terlaksana melebihi

target bahkan sampai 200%;

4) Pada indikator kinerja “ Terlaksananya tindakan awal terhadap pengaduan masyarakat

tentang pelanggaran di bidang penataan ruang dalam waktu 5 (lima) hari kerja ”, dicapai

dari data yang diperoleh dari KP2T Kabupaten. Banjarnegara dengan penjelasan bahwa

pada tahun 2013 tidak ada pengaduan masyarakat yang berkaitan dengan pelanggaran

tata ruang, sehingga dapat diasumsikan bahwa Pemerintah (KP2T) dalam mengeluarkan

izin sesuai dengan ketentuan yang ada;

5) Pada Indikator Tersedianya luasan (RTH) publik sebesar 20% dari luas wilayah

kota/kawasan perkotaan tercapai namun realitanya ada pengurangan luas RTH untuk

pertokoan.

Page 124: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

210 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Salah satu upaya meningkatkan lagi capaian secara aktif telah diupayakan untuk

diperbaiki oleh seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Indikator Tersedianya luasan (RTH) publik sebesar 20% dari luas wilayah

kota/kawasan perkotaan sudah tercapai namun masih ada pengurangan luas RTH

untuk pertokoan, untuk mengatasi kendala tersebut diupayakan dengan menambah

luasan RTH dengan mengusulkan 2 tempat

Sasaran 8 : Terkendalinya Pencemaran Lingkungan Hidup

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 18 indikator kinerja. Adapun

pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase penanganan sampah 70% 80% 114

2. Tempat pembuangan sampah (TPS) per

satuan penduduk

0,06 2,93 488

3. Cakupan Lingkungan yang sehat dan aman

yang didukung dengan prasarana sarana

dan utilitas umum (PSU)

22 % 22% 100

4. Persentase penduduk yang memiliki akses

terhadap air minum yang berkualitas.

70% 87% 124,29

5. Cakupan penghijauan wilayah rawan

longsor dan Sumber Mata Air

21

(19,5 Ha)

0 0

6. Pencemaran status mutu air 100 % 88,64 % 88,64

7. Cakupan pengawasan terhadap

pelaksanaan amdal

100 % 100 % 100

8. Penegakan hukum lingkungan 35 1 0,02

9. Jumlah usaha dan / atau kegiatan yang

mentaati persyaratan administrasi dan

100 97,31 97,31

Page 125: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

211 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

teknis pencegahan pencemaran air.

10. Jumlah usaha dan / atau kegiatan sumber

tidak bergerak yang memenuhi persyaratan

administrasi dan teknis pencegahan

pencemaran udara

100 100 100

11. Jumlah luasan lahan dan / atau tanah untuk

produksi biomassa yang telah ditetapkan

dan diinformasikan status kerusakannya

100 100 100

12. Jumlah pengaduan masyarakat akibat

adanya dugaan pencemaran dan / atau

perusakan lingkungan hidup yang

ditindaklanjuti

90 1 0,01

13. Tersedianya akses air minum yang aman

melalui Sistem Penyediaan Air Minum

dengan jaringan perpipaan dan bukan

jaringan perpipaan terlindungi dengan

kebutuhan pokok minimal 60 liter /

Orang/hari

64% 20,37% 35,12

14. Tersedianya sistem air limbah setempat

yang memadai

36% 10% 27,77

15. Tersedianya sistem air limbah skala

komunitas / kawasan/kota

20% 10% 50

16. Tersedianya fasilitas pengurangan sampah

di perkotaan

20% 10% 50

17. Tersedianya sistem penanganan sampah di

perkotaan

65% 80% 123

18. Jaringan drainase skala kawasan dan skala

kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih

30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari

2 kali setahun

30% 30% 100

Page 126: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

212 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Rata-rata Capaian 94,34

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 94,34 %. Adapun pencapaian indikator kinerja

kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 9 (sembilan) program, yaitu: Program

pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, Program Peningkatan K-3, program

Pengembangan Lingkungan Sehat, Program Upaya Kesehatan Masyarakat, Program

Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi

sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Program Peningkatan penyediaan sarana air

bersih, Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, yang keseluruhannya

dilaksanakan melalui 57 kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “Persentase penanganan sampah dan Indikator Tempat

pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk”, dicapai melalui Program

pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, dengan 4 kegiatan yang outputnya

berupa :

- Penyediaan sarana prasarana pengelolaan persampahan 1 paket

- Peningkatan O & P sarana prasarana persampahan 1 paket

- Peningkatan kebersihan keindahan dan ketertiban 1 paket

- Pembangunan sarana prasarana persampahan 1 paket

Indikator kinerja sasaran “Cakupan Lingkungan yang sehat dan aman yang

didukung dengan prasarana dan utilitas umum (PSU)”, dicapai melalui Program

Peningkatan K-3, dengan 2 kegiatan yang outputnya berupa :

- Peningkatan kebersihan, keindahan dan ketertiban. 1 paket

Indikator kinerja sasaran “ Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap

air minum yang berkualitas”, dicapai melalui Program Pengembangan Lingkungan Sehat

dan Program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan 3 kegiatan yang outputnya berupa :

- Terlaksananya monitoring 15 desa pamsimas 15 desa

(@ 3 kali)

Page 127: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

213 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Terlaksananya pertemuan petugas sanitasi puskesmas 2 paket

- Terlaksananya bintek puskesmas 35 puskesmas

Indikator kinerja sasaran “Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan

Sumber Mata Air ”, tidak dilaksanakan karena pengadaan bibit teh sejumlah 39.000

batang, pupuk organik 9.750 kg dan sarana produksi 1 paket tidak dapat direalisasi karena

tidak ada rekanan yang mampu melaksanakan karena ketersediaan bibit teh yang

memenuhi spesifikasi teknis tidak ada.

Indikator kinerja sasaran “ Pencemaran status mutu air, dan indikator Cakupan

pengawasan terhadap pelaksanaan amdal”, dicapai melalui Program Pengendalian

Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup , dengan 6 kegiatan yang outputnya

berupa :

- Sosialisasi penilaian kota sehat/adipura 3x

- Tersedianya reagen dan sosialisasi tentang kelestarian

lingkungan hidup

6 paket

- Terselesaikannya kasus pencemaran lingkungan 1 kasus

- Terwujudnya kesadaran pengusaha untuk menyusun UKL-

UPL

15 pengusaha

- Terpenuhinya sarana dan prasarana pemantauan kualitas air

sesuai standar laboratorium

3 paket

- Tersosialisasinya pengelolaan lingkungan hidup 3 materi

Indikator kinerja sasaran “Penegakan hukum lingkungan”, dicapai melalui

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur , dengan 2 kegiatan yang

outputnya berupa :

- Tersosialisasinya peraturan perundang-undangan kepada para

pengusaha dan SKPD terkait.

- Meningkatnya kesadaran masyarakat tantang undang-undang

lingkungan hidup.

45 orang

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati

persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air, Jumlah usaha dan/atau

kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis

pencegahan pencemaran udara, Jumlah luasan lahan dan/atau tanah untuk produksi

biomassa yang telah ditetapkan dan diinformasikan status kerusakannya, Jumlah

Page 128: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

214 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan / atau perusakan

lingkungan hidup yang ditindaklanjuti”, dicapai melalui Program Peningkatan kualitas

dan akses informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup , dengan 1 kegiatan yang

outputnya berupa :

- Laporan SLHD, kumpulan data SLHD, laporan MIH, laporan

periodik volume sampah

1 dokumen

Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya akses air minum yang aman melalui

Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan

terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/Orang/hari, Tersedianya sistem air

limbah setempat yang memadai, Tersedianya sistem air limbah skala

komunitas/kawasan/kota”, dicapai melalui Program Peningkatan penyediaan sarana air

bersih, dengan 34 kegiatan yang outputnya berupa :

- Pembangunan SAB 34 paket kegiatan

- Pengelolaan sanitasi 1 kelurahan, 3 desa

- Pengelolaan Pamsimas 13 desa

- Pengelolaan P2KP 13 desa/kelurahan

Indikator kinerja sasaran “ Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di

perkotaan , dan Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan”, dicapai melalui

Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, dengan 4 kegiatan yang

outputnya berupa :

- Penyediaan sarana prasarana pengelolaan persampahan 1 paket

- Peningkatan O & P sarana prasarana persampahan 1 paket

- Peningkatan kebersihan keindahan dan ketertiban 1 paket

- Pembangunan sarana prasarana persampahan 1 paket

Indikator kinerja sasaran “ Jaringan drainase skala kawasan dan skala kota

sehingga tidak terjadi genangan (lebih 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali

setahun”, dicapai melalui Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Hidup, dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :

- Pemeliharaan saluran perkotaan 543,4 m

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Page 129: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

215 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Persentase penanganan sampah - - 48,67% 48,75% 80%

2. Tempat pembuangan sampah

(TPS) per satuan penduduk

(1: 1.122) (1: 1.122) (1: 1.129) 0,0456

(1:1129)

2,93

3. Cakupan Lingkungan yang

sehat dan aman yang didukung

dengan prasarana sarana dan

utilitas umum (PSU)

- - - 11,51 % 22

4. Persentase penduduk yang

memiliki akses terhadap air

minum yang berkualitas.

- 57,3 % 64 % 68 % 87%

5. Cakupan penghijauan wilayah

rawan longsor dan Sumber

Mata Air

- - - 18,0

(13 Ha)

0

6. Pencemaran status mutu air - - 99,3 % 100 % 84,64%

7. Cakupan pengawasan terhadap

pelaksanaan amdal

- - 99,3 % 100 % 100%

8. Penegakan hukum lingkungan 0 0 0 0 1

9. Jumlah usaha dan / atau

kegiatan yang mentaati

persyaratan administrasi dan

teknis pencegahan pencemaran

air.

- - - 50 97,31

10. Jumlah usaha dan / atau

kegiatan sumber tidak bergerak

yang memenuhi persyaratan

administrasi dan teknis

pencegahan pencemaran udara

- - - 50 100

11. Jumlah luasan lahan dan/

atautanah untuk produksi

- - - 0 100

Page 130: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

216 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

biomassa yang telah ditetapkan

dan diinformasikan status

kerusakannya

12. Jumlah pengaduan masyarakat

akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau perusakan

lingkungan hidup yang

ditindaklanjuti

- - - 2 1

13. Tersedianya akses air minum

yang aman melalui Sistem

Penyediaan Air Minum dengan

jaringan perpipaan dan bukan

jaringan perpipaan terlindungi

dengan kebutuhan pokok

minimal 60 liter / Orang/hari

- 20,37% 20,37% 20,37 % 20,37%

14. Tersedianya sistem air limbah

setempat yang memadai

- - - 10% 10%

15. Tersedianya sistem air limbah

skala komunitas / kawasan/kota

(2 unit) (3 unit) (4 unit) 48,25%

(3 unit)

10%

(3 unit)

16. Tersedianya fasilitas

pengurangan sampah di

perkotaan

- - - 2,6% 10%

17. Tersedianya sistem penanganan

sampah di perkotaan

- - - 48,75% 80%

18. Jaringan drainase skala

kawasan dan skala kota

sehingga tidak terjadi genangan

(lebih 30 cm, selama 2 jam) dan

tidak lebih dari 2 kali setahun

(1000 m) (5000 m) (447 m) 90,22%

(230 m)

30%

(543,4

m)

Page 131: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

217 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Tercapainya indikator Persentase penanganan sampah dan indikator Tempat

pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk, karena kesadaran masyarakat yang

sudah mulai meningkat dengan membuang sampah pada tempatnya, serta penambahan

pembangunan TPS terpadu.

2) Pada indikator Cakupan Lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan

prasarana sarana dan utilitas umum (PSU) disebabkan oleh kesadaran masyarakat

tentang pemeliharaan RTH dan menjaga lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman.

3) Pada indikator Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum yang

berkualitas disebabkan karena pada wilayah/daerah tertentu kualitas air kadang

berubah-ubah, dikarenakan kondisi tanah yang tidak stabil atau dekat dengan sumber

pencemaran (kandang, tempat pembuangan sampah, dll.), masih banyak terdapat

rumah yang tidak memiliki sanitasi dasar, kondisi sarana sanitasi dasar di masyarakat

banyak yang masih belum memenuhi syarat, dan perilaku masyarakat masih belum

hygienis dan saniter, sehingga berpotensi terjadi penularan penyakit.

4) Pada indikator “ Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air ”,

manurun karena pengadaan bibit teh sejumlah 39.000 batang, pupuk organik 9.750 kg

dan sarana produksi 1 paket tidak dapat direalisasi karena tidak ada rekanan yang

mampu melaksanakan karena ketersediaan bibit teh yang memenuhi spesifikasi teknis

tidak ada.

5) Keberhasilan indikator Pencemaran status mutu air, Cakupan pengawasan terhadap

pelaksanaan amdal, disebabkan oleh :

- berjalannya kegiatan yang semakin terkoordinasi dengan baik;

- adanya rencana kegiatan yang sudah pasti;

- disiplin kerja yang semakin meningkat;

- sarana dan prasarana yang tersedia semakin lengkap.

6) Tercapainya indikator kinerja “ Penegakan hukum lingkungan”, karena sosialisasi

peraturan perundang-undangan kepada para pengusaha dan SKPD terkait, serta

meningkatnya kesadaran masyarakat tantang undang-undang lingkungan hidup.

7) Keberhasilan indikator “ Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan

administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air, Jumlah usaha dan/atau kegiatan

sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan

Page 132: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

218 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

pencemaran udara, Jumlah luasan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang

telah ditetapkan dan diinformasikan status kerusakannya, Jumlah pengaduan

masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup

yang ditindaklanjuti”, disebabkan oleh :

- berjalannya kegiatan yang semakin terkoordinasi dengan baik;

- adanya rencana kegiatan yang sudah pasti;

- disiplin kerja yang semakin meningkat;

- sarana dan prasarana yang tersedia semakin lengkap.

8) Pada Indikator Tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan

Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi

dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/hari, indikator Tersedianya sistem air

limbah setempat yang memadai, dan indikator Tersedianya sistem air limbah skala

komunitas/kawasan/kota dengan tren tetap disebabkan karenapembangunan SAB tidak

bisa dilaksanakan keseluruhannya pada tahun anggaran 2013, karena waktu

pelaksanaannya tidak mencukupi. Penyedia barang/jasa tidak mengajukan penawaran

dengan alasan waktu pelaksanaan tidak mencukupi dan HPS terlalu rendah. Demikian

pula dengan kegiatan pengelolaan sanitasi ditunda pelaksanaannya karena waktu

pelaksanaan tidak mencukupi.

9) Pada indikator Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan, dan indikator

Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan disebabkan karena kesadaran

masyarakat yang sudah mulai meningkat dengan membuang sampah pada tempatnya,

serta penambahan pembangunan TPS terpadu.

10) Pada indikator jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi

genangan (lebih 30 cm, selama 2 jam ) dan tidak lebih dari 2 kali setahun, disebabkan

karenatersedianya anggaran untuk pemeliharaan saluran perkotaan.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Pada indikator Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum yang

berkualitas diupayakan dengan mengadakan sosialisasi tentang kesehatan lingkungan

dan aspeknya kepada kelompok sasaran;

2) Pada Indikator Tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan

Page 133: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

219 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi

dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/ orang/ hari, indikator Tersedianya sistem

air limbah setempat yang memadai, dan indikator Tersedianya sistem air limbah sekala

komunitas/ kawasan/ kota, diupayakan dengan meluncurkan kegiatan tersebut pada

tahun anggaran 2014.

Sasaran 9 : Meningkatnya pengelolaan sumber daya energi

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 indikator kinerja. Adapun

pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Peningkatan pemanfaatan potensi panas

bumi

60 MW 35 MW 58,33

2. Pemanfaatan potensi gas rawa 60 MW 35 MW 58,33

Rata-rata Capaian 58,33

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 58,33%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 2 program, yaitu: Program Pengembangan Potensi

Panas Bumi dan Program Pengembangan Bidang Migas, yang keseluruhannya

dilaksanakan melalui 3 kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Peningkatan pemanfaatan potensi panas bumi”,

dicapai melalui Program Pembinaan Bidang Panas Bumi , dengan 1 kegiatan yang

outputnya berupa :

- Terinventarisirnya potensi panas bumi di wilayah Kabupaten

Banjarnegara

35 MW

Indikator kinerja sasaran “ Pemanfaatan potensi gas rawa”, dicapai melalui

Program Pengembangan Bidang Migas , dengan 2 kegiatan yang outputnya berupa :

Page 134: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

220 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Peningkatan pemanfaatan potensi gas rawa 35 MW

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Peningkatan pemanfaatan potensi

panas bumi

60 MW 60 MW 35 MW 35 MW

2. Pemanfaatan potensi gas rawa 25 KK 35 KK 45 KK 35 MW

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Pada indikator Peningkatan pemanfaatan potensi panas bumi menurun karena

kerusakan alat Power Plan pada PT Geo Dipa.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara maksimal dan meningkatkan

SDM yang ada dalam pengolahan data;

2) Memperbaiki peralatan yang rusak.

MISI 5 : MEWUJUDKAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN PRIORITAS PENEGAKAN HUKUM, PENGHARGAAN HAK ASASI MANUSIA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten

Banjarnegara, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran 1 : Meningkatnya Perluasan Akses Pendidikan dan Partisipasi

Masyarakat

Page 135: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

221 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 14 (empat belas) indikator

kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat

digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Angka melek huruf 99,98 % 99,48 99,50 2. Rasio melek huruf perempuan terhadap

laki-laki pada kelompok usia 15-24 tahun 0,98 % 0,97 98,98

3. Angka Partisipasi Kasar SD/MI/Paket A 98,38 % 98,11 99,73 4. Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs/Paket

B 86,50 % 90,87 105,05

5. Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA/Paket C

54,01 % 62,29 115,33

6. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

98,01 % 84,57 86,29

7. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

84,43 % 56,89 67,38

8. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C

46,68 % 34,82 74,59

9. Pendidikan dasar: a. Angka partisipasi sekolah:

- Angka partisipasi sekolah usia 7-12 tahun

98,03 per 1000

96,78 98,72

- Angka partisipasi sekolah usia 13-15 tahun

86,23 per 1000

77,43 89,79

b. Rasio ketersediaan sekolah / penduduk usia sekolah

67,56 per 1000

67,18 99,44

c. Rasio guru/murid SD/MI 0,06 0,07 116,67 d. Rasio guru/murid SMP/MTs 0,05 0,06 120 e. Rasio siswa perempuan terhadap siswa

laki-laki pada pendidikan dasar 0,98 % 1,06 108,16

10. Pendidikan menengah a. Angka partisipasi sekolah 16-18 tahun 46,20 per

1000 42,44 91,86

b. Rasio ketersediaan sekolah terhadap

penduduk usia sekolah 10,64 per

10.000 12,45 117,01

c. Rasio guru terhadap murid 0,05 0,06 120 d. Rasio siswa perempuan terhadap siswa

laki-laki pada pendidikan menengah 0,92 % 1,06 115,22

11. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD): - APK Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) 69,20 %

70,41 101,75

Page 136: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

222 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi % 12. Angka Putus Sekolah:

- Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,21 % 0,24 85,71 - Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 0,61 % 1,23 -1,64 - Angka Putus Sekolah (APS)

SMA/SMK/MA 0,71 % 1,49 -9,86

13. Angka Kelulusan: - Angka Kelulusan (AL) SD/MI 99,95 % 99,89 99,94 - Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 98,12 % 99,76 101,67 - Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 99,95 % 99,97 100,02

14. Angka Melanjutkan - Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI

ke SMP/MTs

91,97 % 94,94 103,23

- Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

71,06 %

74,84 105,32

Rata-rata Capaian 92,96

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 92,96%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 4 (empat) program, yaitu: Program Pendidikan

Anak Usia Dini, Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Program

Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Non

Formal, program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan Program

Manajemen Pelayanan Pendidikan yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 32 (tiga

puluh dua) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak

buta aksara), Angka melek huruf, Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada

kelompok usia 15 – 24”, dicapai melalui program Wajib Belajar Pendidikan Dasar

Sembilan Tahun, Pendidikan Menengah, Non Formal dengan 6 kegiatan yang outputnya

berupa :

- Pengadaan Buku Teks Ujian Nasional SMP Kelas Tiga (3) sebanyak 44 paket buku

Pengadaan Buku Ujian Nasional dan Ujian Sekolah SD/SDLB sejumlah 14.000 buku

Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa SMP/SMPLB sejumlah 7 paket

Pengadaan buku penunjang pelajaran/referensi SMA/SMK sejumlah 2 paket

Page 137: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

223 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Pengadaan Buku Mulok Bahasa Jawa SMP/MTs sejumlah 4 paket

Fasilitasi Hari Aksara Internasional (HAI) Dinas Pendidikan melalui pameran Hari

Aksara Internasional

Indikator kinerja sasaran “Angka Partisipasi Kasar SD/MI/Paket A, Angka

Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A, Angka partisipasi sekolah usia 7-12 tahun” ,

dicapai melalui program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dengan 6

kegiatan yang outputnya berupa :

Pengadaan mebeler sekolah sebanyak 200 paket;

Penambahan ruang kelas sekolah sebanyak 3 ruang kelas (RKB);

Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah sebanyak 1 ruang kelas;

DAK bidang pendiikan dasar untuk membangun 47 ruang kelas dan rehabilitasi 479

ruang kelas;

Pengadaan buku perpustakaan SD/MI sebanyak 11 paket;

Pengadaan buku mulok bahasa jawa SD/MI sebanyak 400 buku.

Indikator kinerja sasaran “Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs/Paket B, Angka

Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B, Angka partisipasi sekolah usia 13-15

tahun” , dicapai melalui program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan

program Pendidikan Menengah dengan 6 kegiatan yang outputnya berupa :

Penambahan ruang kelas sekolah sebanyak 6 ruang kelas;

Pengadaan alat praktik dan peraga siswa sebanyak 30 paket (alat lab IPA SMP);

Pengadaan mebelair sekolah sebanyak 3 paket;

Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah sebanyak 43 ruang;

DAK bidang pendikan menengah untuk membangun 101 RKB, 10 rehab, 2 ruang

kelas lain, 15 alat matematika, 37 alat IPS, 14 alat kesenian, 14 alat olahraga, 31 alat

lab IPA, 5 buku perpustakaan, 19 alat lab bahasa, dan 21 meja kursi;

Indikator kinerja sasaran “Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA/Paket C, ,

Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C, Angka partisipasi sekolah 16-

18 tahun”, dicapai melalui program Pendidikan Menengah dengan 7 (tujuh) kegiatan

yang outputnya berupa :

Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah sejumlah 6 ruang;

Pengadaan alat laboratorium computer dan alat perbengkelan sebanyak 5 paket;

Terlaksananya kegiatan multimedia SMA SBI dan SMK;

Pengadaan alat laboratorium komputer SMK/SMA sebanyak 2 paket;

Page 138: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

224 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Pembangunan pagar pengaman pendidikan menengah untuk 1 sekolah;

Pengadaan alat laboratorium IPA SMA/SMK RSBI sbanyak 2 paket.

Indikator kinerja sasaran “Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI, Angka Putus

Sekolah (APS) SMP/MTs, Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA, Angka

Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs, Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs

ke SMA/SMK/MA”, dicapai melalui program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

Tahun, Program Pendidikan Menengah dan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

dengan 3 (tiga) kegiatan yang outputnya berupa :

Pendampingan BOS dalam rangka mewujudkan Sekolah Murah SD/MI untuk 103.192

siswa;

Pendampingan BOS dalam rangka mewujudkan Sekolah Murah SMP/MTs untuk

40.010 siswa;

Pendampingan BOS dan BKKM

Indikator kinerja sasaran “Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia

sekolah Pendidikan Menengah”’ dicapai melalui program Pendidikan Menengah dengan

1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :

- Terlaksananya pembangunan sekolah baru SMK sebanyak 1 unit

Indikator kinerja sasaran “Angka kelulusan (AL) SD/MI, Angka kelulusan (AL)

SMP/MTs, Angka kelulusan (AL) SMA/MA/SMK, Rata-rata UN SD/MI, Rata-rata UN

SMP/MTs, Rata-rata UN SMA/MA”, dicapai melalui program Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Manajemen Pelayanan Pendidikan dengan 2

kegiatan yang outputnya berupa :

Bintek bedah SKL-UN dengan 500 peserta

Penyelenggaraan Ujian Nasional, Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN)

dan Ujian Nasional pendidikan Kesetaraan (UNPK)

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013 1. Angka melek huruf - 99,96 99,96 99,30 99,48

2. Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia 15-24 tahun

- 0,97 0,97 0,97 0,97

Page 139: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

225 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013 3. Angka Partisipasi Kasar

SD/MI/Paket A - 103,95 97,31 93,80 98,11

4. Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs/Paket B

- 95,81 80,83 82,01 90,87

5. Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA/Paket C

- 51,06 52,47 54,52 62,29

6. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

- 98,05 96,93 80,77 84,57

7. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

- 95,81 78,76 56,54 56,89

8. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C

- 45,91 45,14 34,41 34,82

9. Pendidikan dasar: a. Angka partisipasi sekolah:

- Angka partisipasi sekolah usia 7-12 tahun

- 99,60 96,95 90,45 96,78

- Angka partisipasi sekolah usia 13-15 tahun

- 91,54 80,57 74,17 77,43

b. Rasio ketersediaan sekolah / penduduk usia sekolah

- 67,56 63,36 62,81 67,18

c. Rasio guru/murid SD/MI - 0,05 0,05 0,07 0,07 d. Rasio guru / murid

SMP/MTs - 0,06 0,05 0,07 0,06

e. Rasio siswa perempuan terhadap siswa laki-laki pada pendidikan dasar

- 0,95 0,92 0,95 1,06

10. Pendidikan menengah a. Angka partisipasi

sekolah 16-18 tahun

- 47,13 44,66 38,25 42,44

b. Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah

- 9,75 10,24 10,40 12,45

c. Rasio guru terhadap murid

- 0,05 0,05 0,06 0,06

d. Rasio siswa perempuan terhadap siswa laki-laki pada pendidikan menengah

- 0,93 0,95 0,94 1,06

11. Pendidikan Anak Usia Dini

Page 140: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

226 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013 (PAUD): - APK Pendidikan Anak

Usia Dini (PAUD) - 69,05 60,68 70,29 70,41

12. Angka Putus Sekolah: - Angka Putus Sekolah

(APS) SD/MI - 0,27 0,29 0,32 0,24

- Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs

- 0,76 0,99 0,43 1,23

- Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA

- 0,86 1,19 0,81 1,49

13. Angka Kelulusan: - Angka Kelulusan (AL)

SD/MI - 97,65 99,85 99,11 99,89

- Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs

- 99,19 96,44 98,66 99,76

- Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA

- 97,27 99,93 99,25 99,97

14. Angka Melanjutkan - Angka Melanjutkan (AM)

dari SD/MI ke SMP/MTs - 89,87 87,98 92,77 94,94

- Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

- 67,19 69,06 69,06 74,84

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Indikator angka melek huruf menurun disebabkan oleh tidak adanya fasilitasi tindak

lanjut bagi penduduk buta aksara;

2) Angka melek huruf menurun juga disebabkan karena rendahnya motivasi masyarakat

untuk gemar membaca;

3) Angka Putus Sekolah untuk SMP/MTs dan SMA/SMK mengalami kenaikan karena

pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi anak masih relatif rendah

mengakibatkan angka drop out cukup tinggi dan terpaksa masuk ke dunia kerja

informal untuk menambah pendapatan orang tua;

4) Angka partisipasi sekolah tidak dapat terealisasi sesuai target disebabkan belum

meratanya akses pendidikan, khususnya pada jenjang pendidikan menengah. Pendirian

SMA/SMK/MA masih berpusat pada beberapa kecamatan saja;

Page 141: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

227 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

5) Tingkat perekonomian masyarakat yang masih kurang.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Alokasi anggaran fasilitasi tindak lanjut pasca buta aksara;

2) Kerjasama dengan perguruan tinggi sebagai usaha pemberantasan buta aksara;

3) Memastikan bahwa anak-anak yang sementara duduk di bangku sekolah tetap bisa

bersekolah, Menarik anak-anak yang putus sekolah untuk kembali duduk di bangku

sekolah, Memaksa” anak-anak yang terpaksa bekerja - karena alasan ekonomi keluarga

untuk berhenti bekerja dan kembali ke bangku sekolah, Melahirkan kesadaran kolektif

di kalangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan, terutama pendidikan lanjutan;

4) Melakukan pemetaan jumlah penyandang buta aksara secara tepat dan akurat,

Memperluas informasi dan sosialisasi tentang pentingnya melek huruf,

Memberdayakan sekolah non-formal melalui kerjasama dengan lembaga swadaya

masyarakat (LSM), Mengembangkan program pendidikan membaca secara inovatif

melalui kegiatan di luar sekolah dan Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak,

termasuk perguruan tinggi, LSM dan lembaga-lembaga internasional;

5) Pendirian SMP satu atap dalam rangka pemerataan akses pendidikan;

6) Optimalisasi penyelenggaraan pendidikan paket A, B dan C.

7) Pengalokasian anggaran beasiswa bagi siswa berprestasi atau siswa dari keluarga

kurang mampu, walaupun belum menjangkau keseluruhan siswa;

8) Optimalisasi penyelenggaraan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, baik

melalui sosialisasi kepada masyarakat maupun koordinasi dengan lembaga/dinas

terkait.

Sasaran 2 : Tersedianya Akses Infrastrukur Menuju Pusat-Pusat Pendidikan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 12 (duabelas) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Fasilitas Pendidikan:

Sekolah pendidikan SD/MI kondisi 81,50 % 94,03 115,37

Page 142: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

228 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi % bangunan baik

Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik

88,70 % 96,86 109,20

Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik

93,17 % 96,14 103,19

2. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 (tiga) km untuk SD / MI dan 6 (enam) km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman didaerah terpencil

100 % 100 % 100

3. Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 (tiga puluh dua) orang dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 (tiga puluh enam) orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta papan tulis.

83,82 % 91,22 108,83

4. Disetiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 (tiga puluh enam) peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik

68,75 % 58,52 85,12

5. Disetiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya dan disetiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru.

90,26 % 84,48 93,60

6. Disetiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 (tiga puluh dua) peserta didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan , dan untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru setiap satuan pendidikan.

88,59 % 96,05 108,42

7. Disetiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran

85,18 % 98,13 115,20

8. Kunjungan pengawsas kesatuan pendidikan dilakukan minimal satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 (tiga) jam untuk melakukan supervise dan pembinaan

50 % 74,94 149,88

9. Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang 74,36 % 29,33 39,44

Page 143: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

229 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi % sudah ditetapkan kelayakannya oleh pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia,Matematika,IPA dan IPS dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik.

10. Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik.

67,28 % 19,94 29,64

11. Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe), contoh peralatan optic, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan poster/carta.

100 % 100 100

12. Setiap SD/MI memiliki minimal 100 (seratus) judul buku pengayaan dan 10 (sepuluh) judul buku referensi, dan setiap SMP/MTS memiliki 200 (dua ratus) judul buku pengayaan dan 20 (dua puluh) judul buku referensi.

54,30 % 66,52 122,50

Rata-rata Capaian 98,60

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 98,60%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 4 (empat) program, yaitu: Program Pendidikan

Anak Usia Dini, Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Program

Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Menengah dan Program Peningkatan Mutu

Pendidikan dan Tenaga Pendidikan yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 12

(duabelas) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik,

Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik, Sekolah pendidikan

SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik” dicapai melalui program Wajib Belajar

Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan program Pendidikan Menengah dengan 5 (lima)

kegiatan yang outputnya berupa :

Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah sejumlah 109 ruang kelas SD, 43 ruang

kelas SMP, 6 ruang SMA/SMK;

DAK Bidang Pendidikan Dasar untuk rehab 479 ruang kelas SD;

Page 144: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

230 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

DAK Bidang Pendidikan menengah untuk rehab 10 ruang kelas;

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013 1. Fasilitas Pendidikan:

Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik

- 66,50 66,71 70,66 94,03

Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik

- 79,70 80,75 83,82 96,86

Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik

- 90,17 91,56 90,20 96,14

2. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 (tiga) km untuk SD / MI dan 6 (enam) km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman didaerah terpencil

- - - 100 100 %

3. Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 (tiga puluh dua) orang dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 (tiga puluh enam) orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta papan tulis.

- - - 83,82 91,22

4. Disetiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 (tiga puluh enam) peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan

- - - 68,75 58,52

Page 145: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

231 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013 eksperimen peserta didik

5. Disetiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya dan disetiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru.

- - - 90,26 84,48

6. Disetiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 (tiga puluh dua) peserta didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan , dan untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru setiap satuan pendidikan.

- - - 88,59 96,05

7. Disetiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran

- - - 85,18 98,13

8. Kunjungan pengawsas kesatuan pendidikan dilakukan minimal satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 (tiga) jam untuk melakukan supervise dan pembinaan

- - - 36,77 74,94

9. Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia,Matematika,IPA dan IPS dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik.

- - - 74,36 29,33

10. Setiap SMP / MTs menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh

- - - 67,28 19,94

Page 146: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

232 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013 Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik.

11. Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe), contoh peralatan optic, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan poster/carta.

- - - 100 100

12. Setiap SD/MI memiliki minimal 100 (seratus) judul buku pengayaan dan 10 (sepuluh) judul buku referensi, dan setiap SMP/MTS memiliki 200 (dua ratus) judul buku pengayaan dan 20 (dua puluh) judul buku referensi.

- - - 54,30 66,52

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) fluktuatif.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Pada indikator kinerja fasilitas pendidikan Sekolah pendidikan SD/MI, SMP/MTs,

SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik, meningkat dikarenakan adanya bantuan DAK

untuk rehab maupun pembangunan ruang kelas baru;

Sasaran 3 : Meningkatnya Kualitas Tenaga Kependidikan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 13 (tigabelas) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Kualifikasi Guru

Guru SD yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

59,63 % 77,40 129,80

Page 147: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

233 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Guru SMP yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

93,60 % 95,34 101,86

Guru SMA yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

97,28 % 98,52 101,27

Guru SMK yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

97,10 % 94,69 97,52

2. Disetiap SD/MI tersedia 2 (dua)orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikasi pendidik.

51,25 % 73,32 143,06

3. Disetiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% (tujuh puluh per seratus) dan separuh diantarnya 35% (tiga puluh lima perseratus) dari keseluruhan guru telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40% (empat puluh per seratus) dan 20% (dua puluh perseratus)

50 % 72,95 145,9

4. Disetiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing 1 (satu) orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

50 % 30,97 61,94

5. Disetiap SD/MI semua kepala SD/MI berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik

68,67 % 71,44 104,03

6. Disetiap SMP / MTs semua kepala SMP/MTs berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik

80,59 % 75,97 94,27

7. Semua pengawas sekolah dan madrasah memiliki kualitas akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.

98,79 % 99,48 100,70

8. Setiap guru tetap bekerja 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk merencanakan pem-belajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik, dan melaksanakan tugas tambahan.

50 % 24,61 49,22

9. Setiap guru menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya

50 % 58,95 117,9

10. Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk

50 % 66,13 132,26

Page 148: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

234 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik.

11. Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru 4 (empat) kali dalam setiap semester.

50 % 16,81 33,62

12. Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik

82,62 % 93,57 113,25

13. Kepala Sekolah atau madrasah menyampaikan laporan hasil Ulangan Akhir Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta Ujian Akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasi kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga atau Kantor Kementrian Agama

82,62 % 93,57 113,25

Rata-rata Capaian 102,49

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 102,49%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: program Peningkatan

Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 3

(tiga) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “Guru SD yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV, Guru

SMP yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV, Guru SMA yang memenuhi kualifikasi S1/D-

IV, Guru SMK yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV”, dicapai melalui program

Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan 3 kegiatan yang outputnya

berupa:

1) Pengembangan Profesi Guru

Diknas (SD dan SMP);

: pengembangan profesi bagi pendidik, kepala

sekolah dan pengawas sejumlah 11 orang

2) Peningkatan Kualifikasi ke S1

Pendidik Formal;

: peningkatan kualifikasi pendidikan S1 bagi

102 orang guru pada pendidikan formal

3) Peningkatan Kualifikasi ke : peningkatan kualifikasi pendidikan S1 bagi 32

Page 149: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

235 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

S1/D4 Pendidik PAUD. orang guru PAUD

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Kualifikasi Guru

Guru SD yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

- 26,71 49,63 67,00 77,40

Guru SMP yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

- 89,10 90,55 92,71 95,34

Guru SMA yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

- 95,78 96,64 97,06 98,52

Guru SMK yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

- 89,89 95,60 95,88 94,69

2. Disetiap SD/MI tersedia 2 (dua)orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikasi pendidik.

- - - 51,25 73,32

3. Disetiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% (tujuh puluh per seratus) dan separuh diantarnya 35% (tiga puluh lima perseratus) dari keseluruhan guru telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40% (empat puluh per seratus) dan 20% (dua puluh perseratus)

- - - 44,60 72,95

4. Disetiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing 1 (satu) orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

- - - 18,61 30,97

5. Disetiap SD/MI semua kepala SD/MI berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan

- - - 68,67 71,44

Page 150: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

236 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

telah memiliki sertifikat pendidik

6. Disetiap SMP / MTs semua kepala SMP/MTs berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik

- - - 80,59 75,97

7. Semua pengawas sekolah dan madrasah memiliki kualitas akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik.

- - - 98,79 99,48

8. Setiap guru tetap bekerja 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk merencanakan pem-belajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik, dan melaksanakan tugas tambahan.

- - - 11,77 24,61

9. Setiap guru menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya

- - - 35,27 58,95

10. Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik.

- - - 38,09 66,13

11. Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru 4 (empat) kali dalam setiap semester.

- - - 39,46 16,81

12. Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik

- - - 82,62 93,57

13. Kepala Sekolah atau madrasah menyampaikan laporan hasil

- - - 82,62 93,57

Page 151: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

237 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Ulangan Akhir Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta Ujian Akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasi kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga atau Kantor Kementrian Agama

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan naik seperti terlihat pada tabel di

atas.

Beberapa capaian indikator kinerja sasaran yang memuaskan tersebut antara

lain disebabkan oleh :

1. Adanya fasilitasi bantuan berupa study lanjut bagi pendidik pada jenjang

pendidikan dasar, menengah maupun non formal.

2. Pengembangan kapasitas pendidik melalui workshop, lokakarya, dsb.

Sasaran 4 : Meningkatnya Mutu Pendidikan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Angka Rata-rata UN

Angka rata-rata UN SD/MI 7,65 7,07 92,42

Angka rata-rata UN SMP/MTs 7,20 6,55 90,97

Angka rata-rata UN SMA/MA 8,48 7,67 90,45

Angka rata-rata UN SMK 8,18 7,57 92,54

2. Satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran 34 (tiga puluh empat) minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut :

66,06 % 77,53% 117,36

Kelas I-II : 18 (delapan belas) jam per minggu;

Kelas III :24 (dua puluh empat) jam per minggu;

Kelas IV-VI: 27 (dua puluh tujuh ) per minggu;

Page 152: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

238 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Kelas VII-IX: 27 (dua puluh tujuh) per minggu;

3. Satuan pendidikan menerapkan KTSP sesuai ketentuan yang berlaku.

76,37 % 92,57% 121,21

4. setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

81,46 % 88,49% 108,63

Rata-rata Capaian 101,94

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam tahun 2013 hampir

sebagian besar tercapai, dengan rata-rata persentase capaian sebesar 101,94%. Adapun

pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara

detail pada formulir PK.

Sasaran ini dicapai melalui 2 program, yaitu program Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Manajemen Pelayanan Pendidikan, yang

keseluruhannya dilaksanakan melalui 2 kegiatan, dengan rincian sebagai berikut :

Indikator kinerja sasaran “Angka kelulusan (AL) SD/MI, Angka kelulusan

(AL) SMP/MTs, Angka kelulusan (AL) SMA/MA/SMK, Rata-rata UN SD/MI, Rata-

rata UN SMP/MTs, Rata-rata UN SMA/MA”, dicapai melalui program Peningkatan

Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Manajemen Pelayanan Pendidikan dengan

2 kegiatan yang outputnya berupa :

1) Bintek bedah SKL-UN; : 500 peseta bintek

2) Penyelenggaraan Ujian Nasional,

Ujian Akhir Sekolah Berstandar

Nasional (UASBN) dan Ujian

Nasional Pendidikan Kesetaraan

: Persentase kelancaran penyelenggaraan

UN, UASBN dan UNPK

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Angka Rata-rata UN

Angka rata-rata UN SD/MI

- 7,21 7,33 6,92 7,07

Angka rata-rata UN SMP/MTs

- 6,66 6,66 5,40 6,55

Angka rata-rata UN SMA/MA

- 7,87 8,34 7,31 7,67

Page 153: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

239 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

Angka rata-rata UN SMK - 7,42 8,07 7,94 7,57

2. Satuan pendidikan me nyelenggarakan proses pembelajaran 34 (tiga puluh empat) minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut :

- - - 66,06 77,53%

Kelas I-II : 18 (delapan belas) jam per minggu;

Kelas III :24 (dua puluh empat) jam per minggu;

Kelas IV-VI: 27 (dua puluh tujuh ) per minggu;

Kelas VII-IX: 27 (dua puluh tujuh) per minggu;

3. Satuan pendidikan menerapkan KTSP sesuai ketentuan yang berlaku.

- - - 76,371 92,57%

4. setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

- - - 81,46 88,49%

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif (naik turun)

seperti terlihat pada tabel di atas.

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut diatas antara lain disebabkan oleh :

1) Indicator kinerja Angka Rata-rata UN SMK menurun disebabkan karena :

a. Tingkat kesulitan setiap mata pelajaran yang diujikan dalam paket soal

meningkat;

b. Belum maksimalnya peran serta masyarakat terhadap pelaksanaan Ujian

Nasional;

c. Belum maksimalnya SDM Pendidik baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

2) Indikator kinerja satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran 34

(tiga puluh empat) minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka kelas I-IX

meningkat disebabkan karena :

a. Adanya penambahan jam untuk mata pelajaran tertentu;

b. Adanya ketentuan batas minimal tatap muka yang harus dilaksanakan guna

pemenuhan persyaratan penerimaan tunjangan sertifikasi guru.

3) Indikator kinerja satuan pendidikan menerapkan KTSP sesuai ketentuan yang

berlaku meningkat karena :

Page 154: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

240 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

a. Sebagian besar sekolah yang ada di Kabupaten Banjarnegara sudah

melaksanakan ketentuan KTSP;

b. Sudah terpenuhinya sarana dan prasarana pendukung untuk melaksanakan

KTSP.

4) Indikator kinerja setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip Manajemen

Berbasis Sekolah (MBS) meningkat karena sudah dilaksanakan pelatihan

Manajemen Berbasis Sekolah(MBS) sehingga sekolah yang ada di wilayah

Kabupaten Banjarnegara sudah melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah

(MBS).

Beberapa kendalam tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki

oleh seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarengara dengan :

1) Mengadakan workshop bedah SKL dan kisi-kisi try out Ujian Nasional;

2) Sosialisasi tentang ujian nasional kepada masyarakat;

3) Pemerataan tenaga pendidik.

Sasaran 5 : Meningkatnya Minat Baca Masyarakat

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Jumlah perpustakaan 1 unit 1 unit 100

2. Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun 4,60 %

(46.000)

3,27 %

(30.663)

71,01

3. Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan

daerah

37,40 % 52,57 % 140,55

Rata-rata Capaian 103,85

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 103,85 %. Adapun pencapaian indikator kinerja

kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir PK.

Page 155: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

241 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Program

Pengembangan Minat Baca dan Pembinaan Pepustakaan, yang keseluruhannya

dilaksanakan melalui 11 (sebelas) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “Jumlah perpustakaan”, dicapai melalui Program

Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur, dengan 9 (sembilan) kegiatan yang outputnya berupa :

Penyelenggaraan layanan perpustakaan terhadap masyarakat, dengan rincian sebagai

berikut :

- Terlayaninya pengunjung perpustakaan sejumlah 30.663 orang, terdiri dari

pengunjung laki-laki sejumlah 12.163 orang dan pengunjung perempuan sejumlah

18.500 orang.

- Terselenggaranya layanan sirkulasi dengan rincian jumlah peminjam sebanyak 8.404

orang terdiri dari peminjam laki-laki sejumlah 2.568 orang dan peminjam perempuan

sejumlah 5.836 orang, sedangkan buku yang dipinjam dalam sejumlah 15.805

eksemplar.

- Terlayaninya registrasi 1.671 anggota, terdiri dari anggota laki-laki sejumlah 498

orang dan anggota perempuan sejumlah 1.173 orang.

- Terlayaninya pengguna layanan internet (warnet dan free hospot) sejumlah 3.453

orang, terdiri dari pengguna laki-laki sejumlah 1.860 orang dan pengguna

perempuan sejumlah 1.593 orang;

- Terlayaninya pengguna layanan perpustakaan dan warnet serta layanan wisata buku

yang dilaksanakan setiap hari minggu pukul 08.00 s/d 14.00 WIB ;

- Terlayaninya pengguna layanan perpustakaan dan warnet pada layanan tambahan

yang dilaksanakan setiap hari Senin s/d Sabtu, dengan pembagian waktu sebagai

berikut :

Hari Senin s/d Kamis : pukul 14.30 s/d 20.30 WIB

Hari Jum’at : pukul 13.00 s/d 17.00 WIB

Hari Sabtu : pukul 13.30 s/d 19.30 WIB

- Terlayaninya pengguna layanan pemutaran film pendidikan dan story telling

sejumlah 1.769 anak TK/PAUD dengan rincian sejumlah 790 anak laki-laki dan 979

anak perempuan.

Page 156: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

242 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun”, dicapai

melalui Program Pengembangan Minat Baca dan Pembinaan Pepustakaan , dengan 1

(satu) kegiatan yang outputnya berupa :

Meningkatnya pelayanan perpustakaan dengan terlayaninya pengunjung perpustakaan

sejumlah 30.663 orang, dengan rincian sebagai berikut :

- Pengunjung SD/MI/Pra SD :

- Pengunjung SLTP :

- Pengunjung SLTA :

- Pengunjung Mahasiswa :

- Pengunjung Karyawan/PNS :

- Pengunjung Umum :

Lk = 3.071; Pr = 3.445; Jml = 6.515;

Lk = 1.546; Pr = 3.465; Jml = 5.011;

Lk = 1.312; Pr = 5.557; Jml = 7.808;

Lk = 1.312; Pr = 1.848; Jml = 3.160;

Lk = 1.581; Pr = 1.575; Jml = 3.156;

Lk = 2.402; Pr = 2.610; Jml = 5.012;

Indikator kinerja sasaran “ Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah”,

dicapai melalui Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan,

dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :

Meningkatnya pengetahuan masyarakat melalui penyediaan koleksi bahan pustaka sesuai

kebutuhan masyarakat sebanyak 17.318 judul, 36.749 eksemplar, dengan rincian sebagai

berikut :

- Karya Umum : Lk = 178; Pr = 178; Jml = 356 eksemplar;

- Filsafat dan Psikologi : Lk = 168; Pr = 335; Jml = 503 eksemplar;

- Agama : Lk = 418; Pr = 707; Jml = 1.125 eksemplar;

- Sosial : Lk = 488; Pr = 700; Jml = 1.188 eksemplar;

- Bahasa : Lk = 106; Pr = 149; Jml = 255 eksemplar;

- Ilmu Murni : Lk = 130; Pr = 250; Jml = 380 eksemplar;

- Ilmu Terpan & Teknologi : Lk = 521; Pr = 657; Jml = 1.178 eksemplar;

- Olahraga & Kesenian : Lk = 108; Pr = 193; Jml = 301 eksemplar;

- Sastra : Lk = 929; Pr = 3.980; Jml = 4.909 eksemplar;

- Sejarah & Geografi : Lk = 168; Pr = 190; Jml = 358 eksemplar;

- Fiksi : Lk = 1.322; Pr = 3.121; Jml = 4.443 eksemplar;

- Majalah : Lk = 60; Pr = 29; Jml = 89 eksemplar.

Dari data tersebut maka rata- rata jumlah buku yang dipinjam masyarakat perhari

sejumlah 50 eksemplar.

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Page 157: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

243 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Jumlah

perpustakaan

1 unit 1 unit 1 unit 1 unit I unit

2. Jumlah pengunjung

perpustakaan per

tahun

44.982 45.058 32.821 28.819 3,27 %

(30.663)

3. Koleksi buku yang

tersedia di

perpustakaan daerah

30,94%

(10.194

judul,

32.950

eksemplar)

32,99%

(11.481

judul,

34.799

eksemplar)

34,20%

(11.124

judul,

32.525

eksemplar)

33,42%

(11.442

judul,

34.235

eksemplar)

52,57 %

(17.318

judul,

36.749

eksemplar)

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin naik.

Capaian kinerja yang semakin naik tersebut di atas antara lain disebabkan oleh :

1) Indikator kinerja Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun cenderung meningkat,

yaitu pada tahun 2012 terdapat kunjungan sejumlah 28.819 orang sedangkan pada

tahun 2013 kunjungan mencapai 30.663 orang atau meningkat sejumlah 1.844 orang

(6,40%). Namun, peningkatan jumlah pengunjung tersebut belum mampu untuk

mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun 2013 yaitu sejumlah 4,60 % atau

46.000 pengunjung.

Tidak tercapainya Target Kinerja tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti :

a. Faktor cuaca ekstrim pada tahun 2013 sehingga masyarakat yang akan

mengunjungi perpustakaan membatalkan niatnya;

b. Pesatnya perkembangan teknologi juga mempengaruhi tidak tercapainya

indikator kinerja. Kemudahan mengakses informasi melalui media mainstream,

menjamurnya warnet, semakin banyaknya orang mengggunakan personal

modem/netbook/ komputer tablet untuk mengakses internet secara pribadi sangat

berpengaruh terhadap minat baca sehingga kunjungan perpustakaan menurun;

c. Faktor tata letak ruang perpustakaan juga mempengaruhi capaian indikator ini,

dimana semula ruang perpustakaan menempati gedung atas (depan), akan tetapi

sejak tahun 2011 ruang perpustakaan pindah menempati gedung baru

(Pembangunan Gedung selesai pada Tahun Anggaran 2010) yang terletak

Page 158: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

244 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

dibelakang sehingga akses masuk tidak semudah seperti pada saat perpustakaan

berada di depan.

d. Faktor- faktor lain yang mempersempit akses terhadap perpustakaan.

2) Indikator kinerja Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah cenderung

meningkat, disebabkan oleh :

a. Inventarisasi judul buku yang dibutuhkan masyarakat yang memanfaatkan

keberadaan perpustakaan, sumber pendataan berasal dari Buku Pengunjung,

Internet, Katalog terbitan baru dari penerbit-penerbit dan sumber lainnya;

b. Tersedianya Anggaran untuk membiayai pengadaan bahan pustaka bersumber

dari APBD Kab. Banjarnegara;

c. Terpilihnya rekanan yang kompeten dalam hal pengadaan bahan pustaka;

d. Masih terbatasnya judul buku baru yang terbit pada tahun 2013.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, diantaranya dengan :

1) Melaksanakan pengadaan buku pengunjung elektronik untuk mengantisipasi

penurunan jumlah pengunjung karena tidak mengisi buku pengunjung. Sehingga

mempermudah untuk mendata jumlah pengunjung lebih efektif, selain itu dengan

teknologi layar sentuh pada buku pengunjung tersebut diharapkan mampu

meminimalisir penurunan jumlah pengunjung akibat pengunjung yang tidak mengisi

buku pengunjung.

2) Melakukan upaya peningkatan kualitas layanan perpustakaan, diantaranya melalui

peningkatan kualitas program otomasi kearsipan dengan migrasi software berbasis

Ms. Acces menjadi aplikasi berbasis web/ php, meningkatkan kualitas kartu anggota

dari kartu anggota berbahan baku kertas manila menjadi kartu anggota berkualitas

berbahan PVC Card dan meningkatkan disiplin aparatur;

3) Meningkatkan sosialisasi, promosi pustaka, optimalisasi sarana pengaduan dan

masukan masyarakat, meningkatkan hubungan kerjasama dengan penerbit, lembaga

masyarakat, dan sebagainya.

Sasaran 6 : Meningkatnya Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Bagi Seluruh

Masyarakat

Page 159: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

245 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 58 (lima puluh delapan)

indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat

digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Angka kematian bayi per 1.000 Kelahiran

Hidup

10 per 1.000 16,5 per

1.000

35

2. Angka Kematian Ibu per 100.000

Kelahiran Hidup

103/1.000 116,64/1.000 87

3. Persentase balita gizi buruk (BB/TB) 1 % 0,06 % 194

4. Persentase Posyandu Purnama 38 % 28 % 74

5. Persentase Posyandu Mandiri 3 % 14 % 467

6. Rasio posyandu per satuan balita 20/1.000 21/1.000 99

7. Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per

satuan penduduk

1/1.000 3/1.000 130

8. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk 3/1.000 3/1.000 100

9. Rasio dokter per satuan penduduk 6/1.000 1/11.251 18

10. Rasio tenaga paramedis per satuan

penduduk

117/100.000 1/908 85

11. Cakupan komplikasi kebidanan yang

ditangani

100 % 100 % 100

12. Cakupan Neonatus dengan komplikasi

yang ditangani

100 % 90 % 90

13. Cakupan pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan

90 % 98 % 109

14. Cakupan Desa/ kelurahan Universal

Child Immunization (UCI)

95 % 98,2 % 103

15. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat

perawatan

100 % 100 % 100

Page 160: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

246 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

16. Kesembuhan penderita TBC BTA Positif 95 86 % 101

17. Cakupan penemuan dan penanganan

penderita penyakit DBD

0,30 per

100.000

0,13 per

100.000

196

18. Penderita malaria yang diobati 100 % 100 % 100

19. Jumlah penderita malaria baru (API) <1/1.000 0,35/1.000 165

20. Cakupan penemuan dan penanganan

penderita penyakit

a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per

100.000 penduduk <15 tahun

6 / 100.000

7 kasus

11 kasus 157

b. Penemuan penderita pneumonia balita 100 % 100 % 100

c. Penemuan pasien baru TB BTA (+) 70% 44 % 62,9

d. Penderita DBD yang ditangani 100 % 100 % 100

e. Penemuan penderita diare 100 % 100 % 100

21. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan

pasien masyarakat miskin

100 % 100 % 100

22. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1

yang harus diberikan sarana kesehatan

(RS) di Kabupaten

100 % 100 % 100

23. Cakupan pelayanan kesehatan dasar

masyarakat miskin

100% 100 % 100

24. Cakupan kunjungan bayi 100 % 98,3 % 98,3

25. Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 95 % 86,5 % 91

26. Cakupan pelayanan nifas 90 % 94 % 104

27. Cakupan pelayanan anak balita 100 % 62,18 % 62,18

Page 161: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

247 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

28. Persentase cakupan balita dengan

pneumonia yang ditangani

100 % 100 % 100

29. Cakupan pemberian makanan pendam-

ping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan

keluarga miskin

100 % 100 % 100

30. Cakupan puskesmas 175 % 175 % 100

31. Persentase cakupan rawat jalan 29% 84,3 % 289, 66

32. Persentase cakupan rawat inap 3% 5 % 166, 67

33. Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD

dan setingkat

90 % 92,7 % 103

34. Cakupan Peserta KB Aktif 85 % 78,5 % 92,35

35. Cakupan Desa/ Kelurahan mengalami

KLB yang dilakukan penyelidikan

epidemiologi < 24 jam

100 % 100 % 100

36. Cakupan Desa Siaga Aktif 80 % 100 % 125

37. Persentase kualitas air minum yang

memenuhi syarat

100 68,37 % 68,37

38. Persentase penduduk yang menggunakan

jamban sehat

75% 39,49 % 55

39. Persentase penduduk tidak Buang air

Besar Sembarangan (BABS)

75% 61,51 % 82,01

40. Persentase cakupan TTU yang memenuhi

syarat kesehatan

85% 66 % 77,65

41. Persentase cakupan rumah yang

memenuhi syarat kesehatan

85% 30,45 % 35,82

42. Persentase cakupan tempat pengolahan

makanan (TPM) yang memenuhi syarat

kesehatan

100 % 53 % 53

Page 162: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

248 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

43. Balita yang datang dan ditimbang 70% 71,31 % 101, 86

44. Balita yang naik berat badannya 70% 72,54 103, 57

45. Balita bawah garis merah <15 % 1,13 % 192, 46

46. Cakupan bayi (6-11 bulan) mendapat

kapsul vitamin A 1 kali per tahun

100% 98,2 % 98,2

47. Cakupan anak balita mendapat kapsul

vitamin A 2 kali per tahun

100% 98,98 % 98,98

48. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul Vit

A

100 % 98,20 % 98,20

49. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet

Fe

97 % 85,32 % 87,96

50. Persentase bayi yang mendapat ASI

eksklusif

65% 61,5 % 94,62

51. Persentase desa dengan garam beryodium

baik

90 % 84,89 % 94,32

52. Angka usia harapan hidup 69,55 69,36* 99,73

53. BOR (Bed Occupancy Rate) /

Pemanfaatan tempat tidur (TT) rawat inap

75 % 72,32% 96,42%

54. LOS (Average Length of Stay/Av LOS) /

Rata-rata hari perawatan pasien

4 sd 6 hari 3,93 98,25%

55. TOI ( Turn Over Interval) / Rata-rata TT

tidak digunakan

2 sd 3 hari 1,88 94%

56. BTO (Bed Turn Over) / Frekuensi

pemakaian TT

60 – 70

kali/tahun

67 100%

57. Kelengkapan jenis pelayanan spesialis 75 %

(12 Jenis)

62,5 %

(10 jenis)

83,3 %

58. Cakupan perempuan dan anak korban 100 % 100 % 100 %

Page 163: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

249 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

kekerasan yang mendapat layanan

kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih

di puskesmas mampu terlaksana KIP / A

dan PPT / PKT di Rumah Sakit

Rata-rata capaian 108,37

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 108,37% Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 18 (delapan belas) program, yaitu: Program Upaya

Kesehatan Masyarakat, Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya Aparatur , Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan

anak Program Perbaikan Gizi Masyarakat, Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat, program Upaya Kesehatan Masyarakat, Program pengadaan, peningkatan

dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskemas pembantu dan jaringannya,

program Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah, program Pelayanan

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, Program Kemitraan peningkatan

pelayanan kesehatan, Program pengembangan SDM dan data base, Program

Pengembangan Lingkungan Sehat, program Perbaikan Gizi Masyarakat, program

Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/ Epidemik, Program Penyemprotan/fogging

sarang nyamuk dan program Peningkatan survellance Epidemiologi , Program

Peningkatan Pelayanan Kesehatan BLUD, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui

93 (Sembilan puluh tiga) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup dan

angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup”, dicapai melalui 4 (empat) Program,

yaitu Program Upaya Kesehatan Masyarakat, Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan,

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dan Program peningkatan

keselamatan ibu melahirkan dan anak, dengan 8 (delapan) kegiatan yang outputnya

berupa:

- Terbentuknya Kelas Bumil 20 Kelas Ibu Hamil

- Terlaksananya KIE Bahaya Rokok 100 Bumil dan suami

Page 164: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

250 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Terlaksananya Pembinaan dan Superfisi 10 lokasi

- Pertemuan Dukun Bayi, Bumil, Kader 35 Puskemas

- Jumlah Kematian ibu/bayi yang dilakukan AMP 20 Kasus

- Masyarakat yang mengikuti AMP Sosial 300 orang

- Peningkatan SDM Bidan di Desa 35 bidan pengelola anak

dan 35 BDD

- Terpeliharanya kesehatan Bumil kurang mampu

(Puskesmas Bawang 1)

21 ibu hamil

Indikator kinerja sasaran “ Persentase balita gizi buruk (BB/TB)”, dicapai melalui

2 (dua) program, yaitu Program Perbaikan Gizi Masyarakat dan Program Upaya

Kesehatan, dengan 2 (dua) kegiatan, yang outputnya berupa :

- Terlaksananya pemberian tambahan makanan dan vitamin

bagi balita rawan gizi

100%

- Terlaksananya refreshing kader dan perbaikan gizi

masyarakat 13 desa di puskesmas karangkobar

100%

Indikator kinerja sasaran “Persentase Posyandu Purnama”, ”Persentase Posyandu

Mandiri” dan “Rasio posyandu per satuan balita” dicapai melalui program Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya

berupa:

- Terlaksananya kegiatan pembinaan PHBS Tatanan Rumah

Tangga (Posyandu)

373 orang

Indikator kinerja sasaran “Rasio Puskesmas, poliklinik, pustu per satuan

penduduk”, ”Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk”, “Rasio dokter per satuan

penduduk dan “Rasio tenaga paramedis per satuan penduduk” dicapai melalui program

Upaya Kesehatan Masyarakat dan Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana

dan prasarana puskesmas/puskemas pembantu dan jaringannya, dengan 4 (empat)

kegiatan yang outputnya berupa:

- Terlaksana rehab puskesmas (Wanadadi 2) 0 Unit

- Terlaksana rehab pustu (Pustu Masaran, Pustu Pucungbedug,

Gumiwang)

3 Unit

- Terlaksana pembuat desain gambar puskesmas (8 puskesmas) 0 Unit

- Pembangunan puskesmas (Mandiraja 2 dan Madukara 1) 0 unit

Page 165: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

251 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator kinerja sasaran “Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani”,

“Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani” dan “Cakupan pertolongan

persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan”

dicapai melalui program 2 (dua) Program Upaya Kesehatan Masyarakat dan Program

Standarisasi Pelayanan Kesehatan, dengan 7 (tujuh) kegiatan yang outputnya berupa:

- Terlaksananya Pembinaan dan Superfisi 10 lokasi

- Pertemuan Dukun Bayi, Bumil, Kader 35 Puskemas

- Jumlah Kematian ibu/bayi yang dilakukan AMP Medis 20 Kasus

- Masyarakat yang mengikuti AMP Sosial 300 orang

- Terlaksananya Pembinaan dan Superfisi 10 lokasi

- Peningkatan SDM Bidan di Desa 35 BDD

- Terbentuknya Kelas Bumil di 10 puskesmas 20 Kelas Ibu Hamil

Indikator kinerja sasaran “Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child

Immunization (UCI)”, dicapai melalui program Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak

sekolah, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa:

- Terlaksananya kegiatan pelayanan Vaksinasi bagi Balita dan

Anak Sekolah dan wanita usia subur

35 puskesmas

Indikator kinerja sasaran “Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan”, dicapai melalui program Perbaikan Gizi Masyarakat, dan Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa: - Terlaksananya pemberian tambahan makanan dan vitamin

bagi balita rawan gizi 100%

- Terlaksananya refreshing kader dan perbaikan gizi masyarakat 13 desa di puskesmas karangkobar

100%

Indikator kinerja sasaran “Kesembuhan penderita TBC BTA positif (CR/Cure

Rate)” dan ” Penemuan pasien baru TB BTA (+)” dicapai melalui program Pelayanan

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, dengan 4 (empat) kegiatan yang

outputnya berupa:

- Terselenggaranya sistem pelaporan dan rujukan yang baik 100%

- Tersedianya Petugas yang terampil 39 orang

- Peningkatan Angka Kesembuhan 100%

- Pengobatan yang Adekuat 100%

Page 166: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

252 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator kinerja sasaran “Penderita malaria yang diobati” dan “Jumlah penderita

malaria baru (API)”, dicapai melalui program Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/

Epidemik, dengan 6 (enam) kegiatan yang outputnya berupa:

- Terlaksananya Penyemprotan rumah 2.000 rmh

- Terperiksanya sediaan darah malaria 2.000 slide

- Terlaksananya MFS /PE 100%

- Terlaksananya Pertemuan JMD 120 orang

- Terkonfirmasinya vektor malaria 100%

- Terbelinya Alat Spraycan (Alat semprot IRS) 2 unit

Indikator kinerja sasaran “Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

DBD” dan “Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit”, ” Acute Flacid

Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun”, “Penemuan penderita pneumonia

balita”, “Penemuan pasien baru TB BTA (+)”, “Penderita DBD yang ditangani”,

“Penemuan penderita diare” dicapai melalui program Pelayanan Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular, Program Penyemprotan/fogging sarang nyamuk dan

program Peningkatan survellance Epidemiologi dan penanggulangan wabah, dengan 6

(enam) kegiatan yang outputnya berupa:

- Terselenggaranya pertemuan monev program 2 kali

- Terlacaknya penemuan Kasus baru 100%

- Terlaksananya Kegiatan Penyemprotan/fogging Sarang

Nyamuk

48 Fokus

- Terlaksananya pembelian Swing Fog 2 unit

- Terlaksananya Pelatihan Kader Jumantik 36 Orang

- Terlaksananya kegiatan Surveilans epidemiologi dengan cepat

dan tepat

35 Puskesmas

Indikator kinerja sasaran “Cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat

miskin”, dicapai melalui program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan 1 (satu)

kegiatan yang outputnya berupa:

- Terlaksananya pelayanan rujukan masyarakat miskin 100%

Indikator kinerja sasaran “Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat

miskin”, dicapai melalui program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan 1 (satu)

kegiatan yang outputnya berupa:

Page 167: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

253 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Tersedianya jaminan pemeliharaan kesehatan bagi peserta

Jamkesda Pratama

100%

Indikator kinerja sasaran “Cakupan Kunjungan bayi”, dicapai melalui program

Program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan satu kegiatan yang outputnya berupa:

- Terlaksananya Pembinaan dan Superfisi 10 lokasi

Indikator kinerja sasaran “Cakupan kunjungan ibu hamil K4”, dicapai melalui

program Program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan 1 (satu) kegiatan yang

outputnya berupa :

- Terbentuknya Kelas Bumil di 10 puskesmas 20 Kelas Ibu Hamil

Indikator kinerja sasaran “Cakupan pelayanan nifas”, dicapai melalui program

Program Upaya Kesehatan Masyarakat dan program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur, dengan 3 (tiga) kegiatan yang outputnya berupa:

- Terbentuknya Kelas Bumil di 10 puskesmas 20 Kelas Ibu Hamil

- Pertemuan Dukun Bayi, Bumil, Kader 35 Puskemas

- Peningkatan SDM Bidan di Desa 35 BDD

Indikator kinerja sasaran “Cakupan pelayanan anak balita”, dicapai melalui

program Program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya

berupa :

- Terlaksananya Pembinaan dan Superfisi 10 lokasi

Indikator kinerja sasaran “ Persentase cakupan balita dengan pneumonia yang

ditangani”, dicapai melalui program Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan

Penyakit Menular, dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa:

- Terselenggaranya sistem pelaporan dan rujukan yang baik 100%

- Tersedianya Petugas yang terampil 39 orang

Indikator kinerja sasaran “Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada

anak usia 6-24 bulan keluarga miskin”, dicapai melalui program Perbaikan Gizi

Masyarakat dan Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan 2 (dua) kegiatan yang

outputnya berupa :

- Terlaksananya pemberian tambahan makanan dan vitamin bagi

balita rawan gizi

100%

- Terlaksananya refreshing kader dan perbaikan gizi masyarakat

13 desa di puskesmas karangkobar

100%

Page 168: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

254 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator kinerja sasaran “Cakupan puskesmas”, “Cakupan kunjungan rawat

jalan”, “Cakupan kunjungan rawat inap”, dan “Cakupan pelayanan gawat darurat level 1

yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten” dicapai melalui Program

Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan, Program Upaya Kesehatan Masyarakat,

Program pengembangan SDM dan data base dengan kegiatan sistem pengendalian mutu

kesehatan dengan 3 ( tiga) kegiatan, yang outputnya berupa:

- Penyelenggaran/peningkatan gugus kendali mutu 100%

- Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana prasarana

puskesmas dan jaringannya.

100%

- Kemitraan Pengobatan lanjutan bagi pasien rujukan 100%

- Penyelenggaran/peningkatan gugus kendali mutu 100%

- Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana prasarana

puskesmas dan jaringannya.

100%

Indikator kinerja sasaran “Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan

setingkat”, dicapai melalui program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat,

dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa:

- Terlaksananya lomba tenaga kesehatan 100%

- Terlaksananya lomba dokter kecil 100%

Indikator kinerja sasaran “Cakupan peserta KB Aktif”, dicapai melalui program

Program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa:

- Terbentuknya Kelas Bumil di 10 puskesmas 20 Kelas Ibu Hamil

Indikator kinerja sasaran “Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang

dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam (%)”, dicapai melalui program Pelayanan

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, dengan 2 (dua) kegiatan yang

outputnya berupa:

- Terselenggaranya sistem pelaporan dan rujukan yang baik 100%

- Tersedianya Petugas yang terampil 39 orang

Indikator kinerja sasaran “Cakupan Desa Siaga Aktif ”, dicapai melalui program

Promosi Keehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan 2 (dua) kegiatan yang

outputnya berupa:

- Terlaksananya kegiatan pembinaan PHBS Institusi

Pendidikan (Poskestren)

80 orang

Page 169: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

255 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Terlaksananya kegiatan pembinaan PHBS Tatanan Rumah

Tangga (Posyandu)

373 orang

Indikator kinerja sasaran “Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat”,

dicapai melalui Program Pengembangan Lingkungan Sehat dan program Upaya

Kesehatan Masyarakat, dengan 4 (empat) kegiatan yang outputnya berupa:

- Terlaksananya monitoring 15 desa pamsimas 15 desa @ 3 kali

- Terlaksananya pertemuan Petugas Sanitasi Puskesmas 2 kali

- Terlaksananya bintek puskesmas 35 Puskesmas

- Pemeriksaan sampel air (Puskesmas Batur 1) 3 kali

Indikator kinerja sasaran “Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat”

dan “Persentase penduduk tidak Buang air Besar Sembarangan (BABS)”, dicapai melalui

Program Pengembangan Lingkungan Sehat dan Program Upaya Kesehatan Masyarakat,

dengan 5 (lima) kegiatan yang outputnya berupa :

- Terlaksananya monitoring 15 desa pamsimas 15 desa @ 3 kali

- Terlaksananya pelatihan CLTS 1 kali

- Terlaksananya pertemuan Petugas Sanitasi Puskesmas 2 kali

- Terlaksananya bintek puskesmas 35 Puskesmas

- Terlaksananya stimulan jamban sehat 440 rumah

Indikator kinerja sasaran “Persentase cakupan TTU yang memenuhi syarat

kesehatan”, dicapai melalui Program Pengembangan Lingkungan Sehat dan program

Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan 9 (sembilan) kegiatan yang outputnya berupa :

- Penyemprotan vektor lalat di TPA Winong 62 kali 62 kali

- Terlaksananya penyemprotan vektor lalat di Pasar Kota

Banjarnegara, Pasar Karangkobar, Pasar Klampok

24 kali

- Terlaksananya rakor dan evaluasi pengelola pasar 2 kali

- Terlaksananya pengadaan bahan kimia 1 paket

- Terlaksananya pengadaan alat penyemprot ( Mist Blower ) 1 unit

- Terlaksananya pertemuan Petugas Sanitasi Puskesmas 2 kali

- Terlaksananya bintek puskesmas 35 Puskesmas

- Terlaksananya Pemeriksaaan Kes Lingk Rumah Sakit 3 Rumah Sakit

- Workshop Pengelolaan Limbah B3 1 kali

Page 170: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

256 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator kinerja sasaran “Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat

kesehatan”, dicapai melalui Program Pengembangan Lingkungan Sehat dan program

Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa:

- Terlaksananya pertemuan Petugas Sanitasi Puskesmas 2 kali

- Terlaksananya bintek puskesmas 35 Puskesmas

Indikator kinerja sasaran “Persentase cakupan tempat pengolahan makanan

(TPM) yang memenuhi syarat kesehatan”, dicapai melalui Program Pengembangan

Lingkungan Sehat, program Upaya Kesehatan Masyarakat, dan program standarisasi

kesehatan dengan 3 (tiga) kegiatan yang outputnya berupa:

- Terlaksananya pertemuan Petugas Sanitasi Puskesmas 2 kali

- Terlaksananya bintek puskesmas 35 Puskesmas

- Pertemuan pengusaha depot air minum 1 kali

Indikator kinerja sasaran “Balita yang datang dan ditimbang (D/S)”, “Balita yang

naik berat badannya (N/D)” dan “ Balita Bawah Garis Merah (BGM)”, dicapai melalui

program Perbaikan Gizi Masyarakat, dan Program Upaya Kesehatan dengan 2 (dua)

kegiatan yang outputnya berupa:

- Terlaksananya penyusunan peta informasi bagi petugas gizi

puskesmas 35 Puskesmas

100%

- Terlaksananya refreshing kader dan perbaikan gizi masyarakat

13 desa di puskesmas karangkobar

100%

Indikator kinerja sasaran “Cakupan bayi (6-11 bulan) mendapat kapsul vitamin A

1 kali”, “Cakupan anak balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun”, “Cakupan

ibu nifas mendapat kapsul Vit A” dan “Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe”,

dicapai melalui program Perbaikan Gizi Masyarakat dan Program Upaya Kesehatan

Masyarakat dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :

- Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi

Besi, Gangguan Akibat kurang Yodium (GAKY), Kurang

Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya

100%

- Terlaksananya refreshing kader dan perbaikan gizi masyarakat

13 desa di puskesmas karangkobar

100%

Indikator kinerja sasaran “ Persentase bayi yang mendapat ASI Eksklusif”,

dicapai melalui program Perbaikan Gizi Masyarakat dan Program Upaya Kesehatan,

dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :

Page 171: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

257 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Penyusunan raperda PPASI Eksklusif 100%

- Terlaksananya refreshing kader dan perbaikan gizi masyarakat

13 desa di puskesmas karangkobar

100%

Indikator kinerja sasaran “Persentase desa dengan garam beryodium baik”,

dicapai melalui program Perbaikan Gizi Masyarakat, dengan 1 (satu) kegiatan yang

outputnya berupa :

- Terlaksananya penanggulangan masalah gizi utama dan zat

gizi mikro lainnya

100%

Indikator kinerja sasaran “Angka usia harapan hidup” belum dapat menyajikan

realisasi tahun 2013.

Indikator kinerja sasaran BOR, LOS, TOI, BTO dan Kelengkapan jenis

pelayanan spesialis, dicapai melalui Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan BLUD,

dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :

- Kinerja pelayanan rumah sakit yang ideal

- Kelancaran penyediaan sarana dan prasarana untuk pendukung pelayanan pasien

Indikator kinerja sasaran “Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang

mendapat layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di puskesmas mampu

terlaksana KIP / A dan PPT / PKT di Rumah Sakit”, dicapai melalui Program Penguatan

Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak, dengan 1 (satu) kegiatan yang

outputnya berupa :

- Penguatan PPT 20 Kecamatan

- Pendampingan korban KBGA/sosialisasi

600 orang

20 Kecamatan

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Angka kematian bayi per

1.000 Kelahiran Hidup

19,9 15,48 15,78 18,16 16,5

2. Angka Kematian Ibu per

100.000 Kelahiran Hidup

125,2 61,18 74,29 140,6 116,64

3. Persentase balita gizi buruk

(BB/TB)

- 0,41% 0,07% 0,03% 0,06 %

Page 172: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

258 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

4. Persentase Posyandu Purnama - - - 27,5% 28 %

5. Persentase Posyandu

Mandiri

- 11,8% 11,8% 12,9% 14%

6. Rasio posyandu per satuan

balita

- - - 20 per 780

(1598

posy)

0,0025

21/1.000

7. Rasio puskesmas, poliklinik,

pustu per satuan penduduk

- - - 0,1 per

991,1 pddk

3/1.000

8. Rasio Rumah Sakit per

satuan penduduk

- - - 0,003 per

941,5 pddk

3/1.000

9. Rasio dokter per satuan

penduduk

- - - 0,06/1.000

(57 dr)

1/11.251

(84 dr)

10. Rasio tenaga paramedis per

satuan penduduk

- - - 1/1.394 1/908

11. Cakupan komplikasi

kebidanan yang ditangani

88,50% 100% 100% 100% 100 %

12. Cakupan Neonatus dengan

komplikasi yang ditangani

88% 100% 100% 53,06% 90 %

13. Cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga

kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan

- 87% 87,9% 94,92% 98 %

14. Cakupan Desa/ kelurahan

Universal Child

Immunization (UCI)

88,13% 81% 92,8% 97,1% 98,2 %

15. Cakupan Balita Gizi Buruk

mendapat perawatan

1,95% 100% 100% 100% 100 %

16. Kesembuhan penderita

TBC BTA Positif

- - - 83,5% 86 %

Page 173: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

259 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

17. Cakupan penemuan dan

penanganan penderita

penyakit DBD

- - - 0,13 per

100.000

0,13 per

100.000

18. Penderita malaria yang

diobati

- - - 100%

(592

kasus)

100 %

(407 kasus)

19. Jumlah penderita malaria

baru (API)

- 0,83 0,87 0,61/1.000 0,35/1.000

20. Cakupan penemuan dan

penanganan penderita

penyakit

a. Acute Flacid Paralysis

(AFP) rate per 100.000

penduduk <15 tahun

- 66,6%

(4

kasus)

100%

(6

kasus)

2 per

100.000

11 kasus

b. Penemuan penderita

pneumonia balita

- - - 39,9% 100 %

(4.893

kasus)

c. Penemuan pasien baru

TB BTA (+)

- - - 41,2%

(435

kasus)

44 %

(382 kasus)

d. Penderita DBD yang

ditangani

- - - 100% 100 %

(134 kasus)

e. Penemuan penderita diare

- - - 59,3% 100 %

(20.976

kasus)

21. Cakupan pelayanan

kesehatan rujukan pasien

masyarakat miskin

- 2,85% 3,8% 100% 100 %

22. Cakupan pelayanan gawat

darurat level 1 yang harus

diberikan sarana kesehatan

- - - 39,5%

(15 sarkes)

100 %

Page 174: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

260 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

(RS) di Kabupaten

23. Cakupan pelayanan

kesehatan dasar masyarakat

miskin

- 13,9% 55,7% 41,8% 100 %

24. Cakupan kunjungan bayi - 98% 97,3 % 100, 5% 98,3 %

25. Cakupan kunjungan Ibu

hamil K4

86,60% 90% 87,6% 88,42%

86,5 %

26. Cakupan pelayanan nifas - 82,1% 90,14% 89,89% 94 %

27. Cakupan pelayanan anak

balita

- 87,9% 77 % 59,7% 62,18 %

28. Persentase cakupan balita

dengan pneumonia yang

ditangani

- - - 100% 100 %

29. Cakupan pemberian

makanan pendam ping ASI

pada anak usia 6 - 24 bulan

keluarga miskin

- 100% 6,4% 53,9% 100 %

30. Cakupan puskesmas - - - 175% 175 %

31. Persentase cakupan rawat

jalan

- - 100,3% 16,4% 84,3 %

32. Persentase cakupan rawat

inap

- - 5,2% 1,54% 5 %

33. Cakupan Penjaringan

kesehatan siswa SD dan

setingkat

- 70% 97,1% 93% 92,7 %

34. Cakupan Peserta KB Aktif - 70% 79,4% 78,2% 78,5 %

35. Cakupan Desa/ Kelurahan

mengalami KLB yang

dilakukan penyelidikan

- - - 100% 100 %

Page 175: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

261 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

epidemiologi < 24 jam

36. Cakupan Desa Siaga Aktif - 70% 16,9%

(47desa)

29,5

(82 desa)

100 %

(287 desa)

37. Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat

- 85,4% 88,4% 65,4% 68,37 %

38. Persentase penduduk yang

menggunakan jamban sehat

- 59,5% 58,1% 58,8 39,49 %

39. Persentase penduduk tidak

Buang air Besar

Sembarangan (BABS)

- 59,5% 58,1% 51,12 61,51 %

40. Persentase cakupan TTU

yang memenuhi syarat

kesehatan

- 67% 66,8% 67,5% 66 %

41. Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan

- 31,48% 33,25% 36,12% 30,45 %

42. Persentase cakupan tempat

pengolahan makanan

(TPM) yang memenuhi

syarat kesehatan

- 57,4% 57,1% 52,94 53 %

43. Balita yang datang dan

ditimbang

- 70,21% 71,20% 70,3% 71,31 %

44. Balita yang naik berat

badannya

68,46% 70,65% 72,72% 71,8 72,54

45. Balita bawah garis merah 69,69% 1,69% 1,53% 1,4% 1,13 %

46. Cakupan bayi (6-11 bulan)

mendapat kapsul vitamin A

1 kali per tahun

98,52% 99,12% 97,9% 98,55% 98,2 %

47. Cakupan anak balita

mendapat kapsul vitamin A

96,62% 99,1% 97,93% 97,7% 98,98 %

Page 176: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

262 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

2 kali per tahun

48. Cakupan ibu nifas

mendapat kapsul Vit A

91,46% 95,11% 96,11% 98,1% 98,20 %

49. Cakupan ibu hamil

mendapat 90 tablet Fe

84,06% 86,63% 85,43% 86,8% 85,32 %

50. Persentase bayi yang

mendapat ASI eksklusif

- 52,36% 56,33% 61,1% 61,5 %

51. Persentase desa dengan

garam beryodium baik

- 74,52% 79,94% 82% 84,89 %

52. Angka usia harapan hidup 68,88 69,04 69,20 69,20 69,36

53. BOR (Bed Occupancy

Rate)/pemanfaatan tempat

tidur rawat inap

- 63,9 69,6 71.04 72,32%

54. LOS (Average Length of

Stay/Av LOS) / Rata-rata

hari perawatan pasien

- 3,4 3,6 3,6 3,93

55. TOI (Turn Over Interval) /

Rata-rata TT tidak

digunakan

- 1,7 1,6 2,4 1,88

56. BTO (Bed Turn Over) /

Frekuensi pemakaian TT

- 77,4 69,9 69,85 67

57. Kelengkapan jenis

pelayanan spesialis

- - 50 % (8

jenis)

62,5 (10

jenis)

62,5 %

(10 jenis)

58. Cakupan perempuan dan

anak korban kekerasan

yang mendapat layanan

kesehatan oleh tenaga

kesehatan terlatih di

puskesmas mampu

- - - 100% 100 %

Page 177: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

263 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

terlaksana KIP / A dan PPT

/ PKT di Rumah Sakit

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif (naik-turun).

Indikator kinerja pada sasaran 6 targetnya mengikuti target Renstra Kementerian

Kesehatan, karena pada waktu menyusun RPJMD belum ada analisis dari Kementerian

Kesehatan sehingga apabila dibandingkan dengan RPJMD terdapat target yang lebih

tinggi maupun lebih rendah.

Capaian kinerja yang fluktuatif (naik-turun) tersebut di atas antara lain disebabkan

oleh :

1. Indikator kinerja Angka kematian bayi per 1.000 Kelahiran Hidup dan Angka

Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup, pada tahun 2013 mengalami kenaikan

namun secara target belum memenuhi, disebabkan oleh :

a) Keterbatasan kemampuan petugas dalam melakukan deteksi risiko.

b) Keterlambatan ditingkat masyarakat.

c) Keterbatasan fasilitas yang tersedia terutama pelayanan rujukan.

d) Keterbatasan kompetensi, belum semua petugas patuh SPO.

e) Faktor lain dari kondisi ibu terutama penyakit kronis.

f) Keterlambatan pengambilan keputusan.

g) Tingginya kasus kelahiran preterm 346 kasus, BBLR (1.040 kasus) asfiksia (227

kasus) berkaitan dengan kualitas kesehatan dan keberlangsungan hidup bayi.

2. Indikator kinerja Persentase balita gizi buruk (BB/TB) menurun namun pada

indikator kinerja Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan dapat tercapai

100%. Menurunnya indikator tersebut disebabkan oleh :

a) Status kesakitan bayi dan balita b) Ketersediaan pangan rumah tangga masih kurang c) Asupan makan balita kurang seimbang d) Kemiskinan dan pola asuh yang kurang mendukung

3. Indikator kinerja Cakupan Desa/ kelurahan Universal Child Immunization (UCI),

meningkat disebabkan oleh :

a) Kegiatan sweeping imunisasi sebagai salah satu solusi sudah berjalan cukup

optimal oleh puskesmas sehingga dapat meningkatkan target pencapaian.

Page 178: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

264 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

b) Kegiatan lintas program dan lintas sektor di Puskesmas sudah mulai berjalan lebih

baik dibanding tahun sebelumnya

c) Sebagian besar Puskesmas dalam penghitungan UCI pada akhir tahun telah

menerapkan/menggunakan data riil, bukan menggunakan data estimasi awal

tahun.

d) Dukungan dana BOK Puskesmas sangat membantu tercapainya peningkatan UCI

desa.

4. Indikator Penderita malaria yang diobati, Indikator Jumlah penderita malaria baru

(API), Indikator Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD dan

Indikator Penderita DBD yang ditangani, mengalami peningkatan pada Tahun 2013

namun secara penanganan dapat diatasi 100 %. Meningkatnya kasus diantaranya

disebabkan karena :

a) Alat fogging yang baik hanya 3 dari 6 alat yang ada. b) Implementasi pelatihan kader jumantik tidak ada dana. c) Penyemprotan dilakukan pada wilayah yang terdapat Kasus dan memenuhi

syarat untuk dilakukan fogging. d) JMD mudah di rotasi ke instansi lain.

5. Indikator kinerja Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit : AFP rate

per 100.000 penduduk, penemuan diare, penemuan TB BTA + seluruhnya tertangani

100 % akan tetapi kasus yang ada semakin meningkat, disebabkan oleh :

a) Penderita diare tidak terjangkau sarana kesehatan, penderita mampu menangani

diare seiring meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat.

b) Penemuan TB BTA + yaitu kesulitan mendapatakan kontak racing, rendahnya

minat konseling penderita, kurangnya deteksi dini atau active detection oleh

masyarakat, kesulitan mengeluarkan dahak sehingga mempengaruhi dalam

penentuan kategori pasien positif atau negatif serta belum maksimalnya

pencatatan dan pelaporan.

6. Indikator kinerja Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

dan Indikator Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin, tercapai 100%

namun masih terdapat kendala yaitu kesulitan dalam memperoleh data masyarakat

miskin dan hampir miskin, letak geografis masyarakat dan sistem pelayanan atau

birokrasi, sehingga masyarakat miskin kesulitan dalam menjangkau sarana

kesehatan.

Page 179: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

265 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

7. Indikator kinerja Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan

sarana kesehatan (RS) di Kabupaten, menurun disebabkan oleh sarana kesehatan ada

yang belum memenuhi standar kegawatdaruratan yakni keterbatasan pada sarana,

prasarana, peralatan dan perlengkapan, selain itu keterbatasan pada skill atau

pelatihan yang harus dipenuhi oleh tenaga medis, yaitu GELS : General Emergency

Life Support, ATLS : Advance Trauma Life Support, ACLS : Advance Cardiac Life

Support.

8. Indikator kinerja Cakupan kunjungan bayi dan indikator Balita yang datang dan

ditimbang meningkat, disebabkan oleh partisipasi masyarakat dalam penimbangan di

posyandu Kabupaten Banjarnegara meningkat disebabkan suksesnya kegiatan

penyuluhan yang dilakukan petugas kepada masyarakat tentang pentingnya

penimbangan balita secara teratur tiap bulan, adanya pemberian makanan tambahan

di posyandu juga membuat kunjungan meningkat.

9. Indikator kinerja Cakupan kunjungan Ibu hamil K4, menurun disebabkan oleh masih

adanya akses (tanpa melalui kunjungan K1 sehingga tidak akan mencapai K4), KTD

941 kasus (5%), Kejadian abortus sebanyak 509 (2,7%), Preterm 292 kasus (1,5%),

sehingga pada kasus tersebut tidak mencapai K4, Kualitas pelayanan ANC belum

maksimal, P4K belum terlaksana dengan baik, belum semua puskesmas

melaksanakan kelas ANC hal tersebut juga turut mempengaruhi belum tercapainya

K4 sesuai target yang telah ditentukan.

10. Indikator kinerja cakupan pelayanan anak balita pada tahun 2013 meningkat namun

belum bisa memenuhi target yang ditentukan, ini dipengaruhi oleh beberapa hal

diantaranya belum semua wilayah puskesmas SDIDTK, belum terintegrasi kegiatan

dengan PAUD, TK dan baru 5 Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu balita.

11. Indikator kinerja Cakupan Kunjungan Rawat Jalan dan Cakupan Kunjungan Rawat

Inap mengalami peningkatan, hal ini berarti tingkat derajat kesehatan masyarakat

menurun, tingkat kesakitan atau morbiditas pada masyarakat meningkat. Selain itu,

juga disebabkan karena meningkatnya akses dan pemanfaatan oleh masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan di sarana kesehatan baik pemerintah maupun swasta

serta meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan melalui berbagai inovasi pelayanan

kesehatan.

12. Indikator kinerja Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat, menurun

disebabkan karena :

Page 180: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

266 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

a) Drop out siswa pada saat penjaringan dilakukan, siswa tidak berangkat sekolah. b) Keterbatasan kemampuan Tim penjaringan dalam melaksanakan kegiatan

tersebut, baik tenaga guru UKS di sekolah, tenaga paramedis atau dokter. c) Keterbatasan sarana dan prasarana yakni untuk alat timbangan, pengukur tinggi

badan (mikrotoa), dan kartu snellen belum merata disetiap sekolah. d) Keterbatasan finansial yaitu belum berjalannya dana sehat siswa di sekolah

untuk menunjang pelaksanaan penjaringan kesehatan siswa. 13. Indikator kinerja Cakupan peserta KB aktif pada tahun 2013 meningkat namun

belum mampu memenuhi target yang telah ditentukan, disebabkan oleh Kualifikasi

dan standarisasi pelayanan KB belum terlaksana secara rutin, kurangnya kompetensi

yang dimiliki oleh petugas di lapangan, dan masih beragamnya pemahaman definisi

operasional. Selain itu terdapat pula kejadian efek samping atau komplikasi KB

sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat.

14. Indikator kinerja Cakupan desa siaga aktif terdapat kecenderungan meningkat dari

tahun sebelumnya, cakupan desa siaga pada tahun 2013 mengalami kenaikan

dibandingkan tahun 2012. Pada tahun 2012 dari jumlah total desa dan kelurahan di

Kabupaten Banjarnegara yaitu 278 desa dan kelurahan ada 82 desa/kelurahan siaga

aktif atau sebesar 29,5%, pada tahun 2013 jumlah desa dan kelurahan siaga aktif

menjadi 278 desa/kelurahan atau sebesar 100 %. Hal ini merupakan suatu

perkembangan yang positif, dipengaruhi oleh tingkat sosialisasi tentang desa dan

kelurahan siaga aktif yang sudah semakin baik yaitu sosialisasi baik melalui media

massa, maupun advokasi dan kerjasama dengan stakeholder guna meningkatkan

fungsi dan peran desa dan kelurahan siaga aktif bagi masyarakat.

15. Indikator kinerja persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat dan Indikator

Persentase penduduk tidak Buang Air Besar Sembarangan (BABS) mengalami

peningkatan, namun pada Indikator Persentase penduduk yang menggunakan jamban

sehat, Indikator Persentase cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan, Indikator

Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan, Indikator Persentase

cakupan tempat pengolahan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan

mengalami penurunan dan secara keseluruhan belum bisa mencapai target yang

ditentukan. Hal ini disebabkan oleh :

Page 181: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

267 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

a) Pada wilayah/daerah tertentu kualitas air kadang berubah ubah, dikarenakan

kondisi tanah yang tidak stabil atau dekat dengan sumber pencemaran (kandang,

tempat pembuangan sampah dll).

b) Masih banyak terdapat rumah yang tidak memiliki sarana sanitasi dasar.

c) Kondisi sarana sanitasi dasar di masyarakat banyak yang masih belum memenuhi

syarat.

d) Perilaku sebagian masyarakat masih belum hygienis dan saniter, sehingga

berpotensi terjadi penularan penyakit.

e) Masih banyak masyarakat yang belum mempunyai jamban sehingga masih buang

ke kolam atau sungai bahkan masih ditemukan masyarakat yang membuang di

kebun.

f) Masih banyak penduduk yang sudah mempunyai jamban tapi pembuangan

akhirnya masih ke sungai atau ke kolam.

g) Penataan Ruang Tempat pengolahan makanan yang belum memenuhi syarat

kesehatan.

h) Perilaku penjamah makanan yang belum hygienis, sehingga berpotensi untuk

terjadi penularan penyakit lewat makanan.

i) Banyak TUPM yang belum dilengkapi dengan Sarana Cuci Tangan yang

memenuhi syarat kesehatan.

j) Penjamah makanan masih banyak yang belum mempunyai Surat keterangan sehat

sebagai bukti layak untuk menjamah makanan.

k) Masih banyak TTU yang belum memiliki Sarana Sanitasi Dasar seperti KM/WC,

Tempat Cuci Tangan dan Tempat Pembuangan Sampah.

16. Indikator kinerja balita yang naik berat badannya, meningkat disebabkan

meningkatnya pengetahuan keluarga tentang kebutuhan gizi balita, dilaksanakannya

penyuluhan gizi masyarakat dan ketersediaan pangan di tingkat keluarga.

17. Indikator kinerja Balita dibawah garis merah, menurun. Namun hal ini menunjukan

perkembangan yang baik dengan adanya penurunan kasus. Adapun upaya yang

dilakukan antara lain optimalisasi pemantauan status gizi bayi menggunakan KMS,

pemberian stimulan bagi balita kurang gizi, penyuluhan gizi seimbang dan rujukan

kasus.

18. Indikator kinerja Cakupan bayi (6-11 bulan) mendapat kapsul vitamin A 1 kali per

tahun, menurun. Sedangkan Indikator Cakupan anak balita mendapat kapsul vitamin

Page 182: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

268 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

A 2 kali per tahun, meningkat. Namun secara keseluruhan capaiannya belum

memenuhi target yang telah ditentukan. Hal ini disebabkan karena masih ada

beberapa bayi yang tidak datang ke posyandu.

19. Indikator kinerja Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe, menurun disebabkan

karena masih terdapat Ibu hamil yang tidak ANC; Ibu hamil selain mendapatkan

tablet zat besi di puskesmas juga mengkonsumsi zat besi dari luar (dokter spesialis,

tenaga kesehatan/bidan) sehingga cakupannya tidak tercatat atau terlaporkan dan

masih ada desa yang belum ada bidan desanya sehingga distribusi Fe Bumil tidak

maksimal.

20. Indikator kinerja Persentase bayi yang mendapatkan ASI eksklusif mengalami

kenaikan, namun belum belum bisa memenuhi target yang telah ditentukan. Hal ini

disebabkan karena :

a) Pelaksanaan IMD pada ibu melahirkan belum optimal di tiap pelayanan

kesehatan

b) Masih ada tenaga kesehatan yang menyediakan susu formula.

c) Masih kurangnya dukungan keluarga terhadap ibu menyusui dipengaruhi oleh

budaya masyarakat yang sudah memberi halusan pisang atau nasi kepada bayi,

dan adanya dominasi dari kakek dan nenek untuk memberikan makanan tersebut

sebelum usia 6 bulan

d) Kurangnya fasilitas yang mendukung ibu pekerja dalam memantapkan menyusui

21. Indikator kinerja Persentase desa dengan garam beryodium baik mengalami

peningkatan dari tahun 2013 namun capaiannya belum memenuhi target yang telah

ditentukan. Hal ini disebabkan karena :

a) Belum optimalnya Tim Pengawas dan Pengendalian peredaran garam yang tidak memenuhi syarat.

b) Minimnya fasilitas untuk mengetes garam di pasar/masyarakat c) Masih kurangnya kesadaran distributor/pedagang terhadap garam yang memenuhi

syarat menjadikan ketersediaan garam yodium terbatas sehingga masyarakat hanya membeli garam yang ada dan di konsumsi di daerah tersebut.

22. Indikator kinerja Angka usia harapan hidup, meningkat dikarenakan kesadaran hidup

akan perilaku hidup sehat dan tingkat perekonomian masyarakat yang meningkat.

23. Indikator kinerja BOR, LOS, TOI dan BTO walaupun angka capaiannya dari tahun

2012 meningkat namun masih dalam batas ideal yang ditetapkan. Hal ini

Page 183: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

269 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

menunjukkan bahwa pada tahun 2013 ada peningkatan jumlah pasien rawat inap.

RSU Hj. Anna Lasmanah Soemitro Kolopaking merupakan rumah sakit tipe C dan

melayani kesehatan masyarakat miskin yang dirujuk dari puskesmas se-Kabupaten

Banjarnegara. Peningkatan jumlah pasien tersebut apabila tidak diikuti dengan

penambahan kapasitas tempat tidur akan mempengaruhi peningkatan BOR, LOS,

TOI dan BTO.

24. Indikator kinerja Kelengkapan jenis pelayanan spesialis hanya tercapai 62,5%. Dari

target yang ditetapkan yaitu 12 jenis spesialis akan tetapi baru tercapai 10 jenis

spesialis. Hal ini dikarenakan pada tahun 2013 tidak ada dokter spesialis yang

mendaftar sesuai dengan kebutuhan Kabupaten Banjarnegara.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka mensinkronisasi antara SPM Kementerian

Kesehatan dengan target yang ada di RPJMD, harus dilaksanakan perubahan

RPJMD.

2. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka mengurangi Angka kematian bayi per 1.000

Kelahiran Hidup dan Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup, diantaranya

dengan :

a) Meningkatkan kualitas tenaga kesehatan melalui pendidikan & pelatihan

(PONED, LSS, Manajamen Asfiksia dan BBLR, pendidikan Bidan minimal D

III, Asuhan Persalinan Normal).

b) Peningkatan kualitas pemeriksaan ibu hamil (Ante Natal Care) di Puskesmas

dan Bidan Praktek Swasta.

c) Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K),

Pengembangan Kemitraan Bidan dan dukun bayi.

d) Audit Maternal Perinatal (AMP) di tingkat masyarakat (sosial) dan institusi

(Medis).

e) Advokasi dan komitmen bersama Lintas sektor dan Lintas Program dalam

percepatan penurunan AKI dan AKB.

f) Memperkuat sistem rujukan dari Puskesmas dan Jaringannya ke Rumah sakit

sebagai pelaksana PONEK.

g) Membangun Kemitraan antara Bidan dan dukun bayi.

h) Terbentuknya kelas Bumil.

Page 184: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

270 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

3. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka mengurangi Persentase balita gizi buruk

(BB/TB), diantaranya dengan :

a) Mengoptimalkan Pemantauan gizi bayi dan balita dengan KMS b) Upaya penurunan gizi buruk tetap dilakukan dengan cara rujukan kasus c) Pemberian PMT pada penderita gizi buruk d) Penyuluhan kepada masyarakat dalam penemuan dan penanganan gizi buruk e) Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan kader dalam tatalaksana gizi buruk.

4. Dalam rangka upaya penemuan kasus AFP masih perlu diintensifkan melalui

sosialisasi ke masyarakat, optimalisasi surveilance AFP, Pemberdayaan masyarakat

untuk active detection AFP.

5. Untuk meningkatkan cakupan penemuan penderita baru BTA yang perlu dilakukan

antara lain :

a) Melibatkan Rumah Sakit dalam strategi DOTS yaitu mengutamakan diagnosis TB

dengan pemeriksaan dahak secara SPS atau yang lazim dengan pemeriksaan BTA

TB

b) Meningkatkan mutu laboratorium Puskesmas baik secara kualitas maupun

kuantitas untuk lebih mendekatkan pelayanan diagnosis/pemeriksaan penyakit

yang memelukan pemeriksaan Laboratorium kepada masyarakat.

c) Meningkatkan sosialisasi baik Internal maupun Eksternal Puskesmas agar

program TB dengan strategi DOTS bukan hanya milik pemegang TB Puskesmas

saja.

6. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan Cakupan pelayanan kesehatan rujukan

pasien masyarakat miskin dan Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat

miskin dengan sinkronisasi pencatatan dan pelaporan, sosialisasi media massa,

monitoring dan evaluasi.

7. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan Cakupan kunjungan Ibu hamil K4

dengan Pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan

kehamilan pada trimester pertama dan menjalin kemitraan bidan dengan dukun bayi,

kader kesehatan dan tokoh masyarakat P4K secara menyeluruh dengan melibatkan

keluarga dan lingkungan ibu hamil, serta sweeping sasaran dapat meningkatkan

cakupan K4.

8. Upaya untuk meningkatkan cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat

yaitu optimalisasi kerjasama oleh Tim UKS baik di Tingkat Kecamatan maupun

Page 185: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

271 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Kabupaten guna mundukung kelancaran dan ketepatan fungsi penjaringan anak

sekolah.

9. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan cakupan peserta KB aktif

yaitu dengan memberikan pendidikan masyarakat melalui media massa, pertemuan

lintas program dan lintas sektoral, dan safari KB di wilayah.

10. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan persentase kualitas air minum

yang memenuhi syarat, Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat,

Persentase penduduk tidak Buang air Besar Sembarangan (BABS), Persentase

cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan, Persentase cakupan rumah yang

memenuhi syarat kesehatan, Persentase cakupan tempat pengolahan makanan (TPM)

yang memenuhi syarat kesehatan yaitu :

a) Sosialisasi tentang kesehatan lingkungan dan aspeknya kepada kelompok

sasaran.

b) Stimulan jamban di beberapa desa guna memacu penggunaan jamban sehat di

masyarakat.

11. Pada Indikator kinerja Balita yang datang dan ditimbang (D/S), Indikator kinerja

Balita yang naik berat badannya (N/D) dan Indikator Balita diatas garis merah

(BGM), walaupun mengalami peningkatan tetapi belum dapat memenuhi target

sehingga harus ada upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja,

diantaranya yaitu :

a) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pemantauan dan penanggulangan masalah gizi

b) Penyuluhan Gizi masyarakat c) Meningkatkan kompetensi petugas gizi dan kader, terutama pemahaman

terhadap definisi operasional indikator dan komitmen d) Optimalisasi fasilitas, sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan

posyandu di masyarakat 12. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka menurunkan Penderita malaria yang diobati,

Jumlah penderita malaria baru (API), Cakupan penemuan dan penanganan penderita

penyakit DBD dan Penderita DBD yang ditangani yaitu dengan :

a) Pengajuan pengadaan alat fogging.

b) Peningkatan kompetensi petugas dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit

menular.

Page 186: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

272 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

c) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan, penemuan dan

penanganan kasus.

13. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan Cakupan ibu nifas mendapat

kapsul Vit A, yaitu dengan melakukan penyuluhan gizi masyarakat, sweeping ibu

nifas, serta optimalisasi peran dan kapasitas tenaga kesehatan dan kader.

14. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan Cakupan bayi (6-11 bulan)

mendapat kapsul vitamin A 1 kali per tahun dan Cakupan anak balita mendapat

kapsul vitamin A 2 kali per tahun, yaitu melalui optimalisasi sweeping bayi dengan

melibatkan masyarakat dan kader kesehatan.

15. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan Cakupan ibu hamil mendapat

90 tablet Fe, yaitu dengan melakukan koordinasi dan integrasi kegiatan dengan lintas

program dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan pemberian tablet Fe,

pemberian tablet Fe merupakan salah satu komponen standar pelayanan antenatal.

Melalui optimalisasi peran keluarga, tenaga kesehatan dan masyarakat terhadap

kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe secara rutin, dan perlu

kewaspadaan terhadap kejadian kecamatanacingan pada ibu hamil.

16. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan persentase bayi yang

mendapatkan ASI eksklusif yaitu dengan kegiatan promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif di masyarakat, diantaranya :

a) Mengoptimalkan Pelaksanaan IMD pada ibu melahirkan di tiap pelayanan kesehatan.

b) Meningkatkan pembinaan dan pengawasan kepada tenaga kesehatan untuk mendukung pelaksanaan IMD.

c) Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif.

d) Meningkatkan kerjasama dan peran serta lintas sektor dalam penyediaan fasilitas menyusui dalam bentuk pojok ASI.

17. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan Persentase desa dengan garam

beryodium baik yaitu :

a) Meningkatkan peran Tim Pengawas dan Pengendalian peredaran garam.

b) Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat khususnya tentang ciri-ciri garam

beryodium melalui survei garam beryodium (iodinatest).

18. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan Angka usia harapan hidup,

diantaranya :

Page 187: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

273 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

a) Melaksanakan upaya kesehatan yang berkualitas dan menyeluruh meliputi seluruh

aspek kesehatan, yaitu melalui kegiatan promotif dan preventif, peningkatan

kualitas kesehatan lingkungan, pencegahan dan penanggulangan penyakit

menular dan tidak menular, peningkatan akses kesehatan keluarga, ketersediaan

obat sesuai kebutuhan dan pola penyakit, peningkatan perilaku hidup bersih dan

sehat pada masyarakat

b) Peningkatan kualitas pemerataan sumber daya kesehatan di setiap fasilitas

pelayanan kesehatan

19. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka mengidealkan nilai BOR, LOS, TOI dan

BTO yaitu dengan menambah kapasitas tempat tidur dan membangun gedung baru

untuk rawat inap. Dengan mengajukan anggaran pembangunan gedung rawat inap

kepada APBD, APBProv maupun APBN.

20. Upaya yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan Kelengkapan jenis pelayanan

spesialis diantaranya dengan melakukan kemitraan dengan rumah sakit lain terkait

pengadaan dokter spesialis seperti spesialis anestesi, bedah orthopaedi, jantung-paru,

kesehatan jiwa, orthodonti dan rehabilitasi medis.

Sasaran 7 : Berkurangnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 7 (tujuh) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase penduduk di atas garis

kemiskinan

84,52 % 81,13* 95,99

2. Sarana sosial seperti panti asuhan, panti

jompo dan panti rehabilitasi

4 buah 4 buah 100

3. Persentase PMKS skala Kabupaten yang

memperoleh Bantuan sosial untuk

pemenuhan kebutuhan dasar

41% 1,93 % 4,71

4. Persentase PMKS skala Kabupaten yang 40,95 % 1,43 % 3,49

Page 188: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

274 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

menerima program pemberdayaan sosial

melalui Kelompok Usaha Bersama

(KUBE) atau kelompok sosial ekonomi

sejenis lainnya

5. Persentase Panti Sosial skala kabupaten

yang menyediakan sarpras pelayanan

kesejahteraan sosial

50 % 100 % 200

6. Persentase wahana kesejahteraan sosial

berbasis masyarakat (WKBSM) yang

menyediakan sarpras pelayanan

kesejahteraan social

30,70 % 16,66 % 54,27

7. Persentase penyandang cacat fisik dan

mental serta lanjut usia tidak potensial

yang telah menerima jaminan sosial

21,00 % 0,9 % 4,29

Rata-rata capaian 66,11

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 66,11 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 4 (empat) program, yaitu : Program Pemberdayaan

Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS) lainnya; Program Pembinaan Anak Terlantar; Program pembinaan para

penyandang cacat dan eks trauma; dan Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit

Sosial, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 8 (Sembilan) kegiatan, dengan rincian

sebagai berikut :

Indikator kinerja sasaran “Persentase PMKS skala Kabupaten yang memperoleh

Bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar”, “Persentase PMKS skala Kabupaten

yang menerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama

(KUBE) atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya”, dicapai melalui program

Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS lainnya dengan 2 (dua) kegiatan yang

outputnya berupa :

Page 189: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

275 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Meningkatnya kemampuan dan ketrampilan berusaha bagi

Keluarga Rawan Sosial Ekonomi (KRSE)

80 KK miskin

- Terwujudnya keluarga rawan sosial ekonomi yang telah

dapat mengembangkan usahanya dan dapat memenuhi

kebutuhan sehari harinya

18 orang (16 KUBE)

Indikator kinerja sasaran “Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan

panti rehabilitasi”, “Persentase Panti Sosial skala kabupaten yang menyediakan sarpras

pelayanan kesejahteraan sosial”, “Persentase penyandang cacat fisik dan mental serta

lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial” dicapai melalui Program

Pembinaan para penyandang cacat dan eks trauma dengan 2 (dua) kegiatan yang

outputnya berupa :

- Terpenuhinya Penyandang cacat dan eks trauma yang

mendapatkan pendidikan dan pelatihan

20 orang

- Terpenuhinya PMKS khususnya penyandang cacat yang

mendapatkan pelayanan pembinaan dan bantuan

20 orang

Indikator kinerja sasaran “Persentase wahana kesejahteraan sosial berbasis

masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarpras pelayanan kesejahteraan sosial”

dicapai melalui Program Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS

dengan outputnya berupa :

- Terlaksananya Pembentukan pusat informasi penyandang

cacat dan trauma center

1 paket

- Terlaksananya penyuluhan sosial konseling dan kampanye

sosial bagi PMKS

50 tokoh masyarakat

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Persentase penduduk di atas garis

kemiskinan

78,64 80,83 80,83*) 80,83*) 81,13*

2. Sarana sosial seperti panti asuhan,

panti jompo dan panti rehabilitasi

- 4 buah 4 buah 4 buah 4 buah

Page 190: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

276 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

3. Persentase PMKS skala

Kabupaten yang memperoleh

Bantuan sosial untuk pemenuhan

kebutuhan dasar

- - - 0,66% 1,93 %

4. Persentase PMKS skala

Kabupaten yang menerima

program pemberdayaan sosial

melalui Kelompok Usaha

Bersama (KUBE) atau kelompok

sosial ekonomi sejenis lainnya

- 3,05% 4,32% 0,47% 1,43 %

5. Persentase Panti Sosial skala

kabupaten yang menyediakan

sarpras pelayanan kesejahteraan

sosial

- - - 100% 100 %

6. Persentase wahana kesejahteraan

sosial berbasis masyarakat

(WKBSM) yang menyediakan

sarpras pelayanan kesejahteraan

social

- - - 20% 16,66%

7. Persentase penyandang cacat fisik

dan mental serta lanjut usia tidak

potensial yang telah menerima

jaminan sosial

- - - 0,49% 0,9 %

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh :

1) Indikator kinerja penduduk diatas garis kemiskinan meningkat disebabkan oleh

tingkat perekonomian masyarakat yang semakin meningkat yaitu pendapatan

perkapita tahun 2011 Rp. 7.032.572,00 menjadi Rp. 7.534.996,00 pada tahun 2013.

Page 191: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

277 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

2) Indikator kinerja “Persentase PMKS skala Kabupaten yang menerima program

pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial ekonomi sejenis lainnya”,

“Persentase PMKS skala kabupaten yang memperoleh bantuan sosial untuk

pemenuhan kebutuhan dasar”, “Persentase (%) penyandang cacat fisik dan mental

serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial”, “Persentase

(%) wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat (WKBSM) yang menyediakan

sarpras pelayanan kesejahteraan sosial”, menurun. Hal ini disebabkan karena target

yang ada pada RPJMD mengacu pada SPM Kementerian/pusat sehingga dengan

kemampuan anggaran dan sumber daya manusia yang ada pada Kabupaten

Banjarnegara, tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Dengan penjelasan

sebagai berikut :

(a) Indikator kinerja Persentase (%) PMKS skala Kabupaten yang menerima

program pemberdayaan sosial melalui KUBE atau kelompok sosial ekonomi

sejenis lainnya tidak tercapai karena untuk mencapai target 40,95%,

membutuhkan anggaran Rp. 80.778.789.000,- sedangkan anggaran yang

dialokasikan di Kabupaten Banjarnegara terkait penanganan ini sebesar Rp.

1.450.000.000,- (APBN Rp 1.000.000.000,-, APBD Propinsi Rp.

150.000.000,- dan APBD Kabupaten Rp 300.000.000,-) sehingga hanya

mencapai 1,43%.

(b) Indikator kinerja Persentase (%) PMKS skala kabupaten yang memperoleh

bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar tidak tercapai karena untuk

mencapai target 41% anggaran yang dibutuhkan Rp. 5.666.828.000,- sementara

anggaran yang dialokasikan di Kabupaten Banjarnegara terkait penanganan ini

sebesar Rp272.000.000,- sehingga hanya mencapai 1,93%.

(c) Indikator kinerja Persentase (%) penyandang cacat pisik dan mental serta lanjut

usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial tidak tercapai karena

untuk mencapai target 21% anggaran yang dibutuhkan Rp. 2.856.168.000,-

sementara anggaran yang dialokasikan di Kabupaten Banjarnegara sebesar Rp.

181.200.000,- sehingga hanya mencapai 0,9%.

(d) Indikator kinerja Persentase (%) wahana kesejahteraan sosial berbasis

masyarakat (WKBSM) yang menyediakan sarpras pelayanan kesejahteraan

sosial belum tercapai karena untuk mencapai target 30,70% anggaran yang

dibutuhkan Rp1.226.000.000,- sementara anggaran yang dialokasikan di

Page 192: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

278 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Kabupaten Banjarnegara terkait penanganan ini sebesar Rp 80.000.000,-

sehingga hanya mencapai 16,66 %.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Mengusulkan anggaran dan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial secara rutin

agar mendapat alokasi program penanganan untuk PMKS.

2) Meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur yang menangani masalah PMKS.

3) Perlu adanya peninjauan kembali mengenai target SPM pada Kementerian Sosial,

dengan mempertimbangkan kemampuan dan kondisi pada tiap-tiap daerah.

Sasaran 8 : Meningkatnya Keberdayaan Masyarakat Desa

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 5 (lima) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Cakupan penyediaan informasi Data

Mikro Keluarga di setiap Desa

100 % 100 % 100

2. Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK 66 % 66 % 100

3. PKK aktif 100 % 100 % 100

4. Posyandu aktif 89 % 89% 100

5. Swadaya Masyarakat terhadap Program

pemberdayaan masyarakat

20% 20% 100

Rata-rata capaian 100

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 100 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir : PK.

Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu : Program Keluarga

Berencana, Program Peningaktan peran perempuan di pedesaan, Program Pengembangan

Page 193: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

279 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Model Operasional BKB – Posyandu - PADU, yang keseluruhannya dilaksanakan

melalui 3 (tiga) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut :

Indikator kinerja sasaran “Cakupan penyediaan informasi Data Mikro Keluarga

di setiap Desa”, dicapai melalui Program Keluarga Berencana, dengan 1 (satu) kegiatan

yang outputnya berupa :

- Terlaksananya pendataan keluarga pada 278 desa/kel atau 281.288 KK

Indikator kinerja sasaran ”Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK dan PKK

aktif” dicapai melalui Program Peningkatan peranan perempuan di pedesaan, dengan 1

(satu) kegiatan yang outputnya berupa :

- Terlaksananya kegiatan PKK 278 desa/kel

Indikator kinerja sasaran “Posyandu aktif”, dicapai melalui Program

Pengembangan Model Operasional BKB – Posyandu - PADU dengan 1 (satu) kegiatan

yang outputnya berupa :

- Terlaksananya lomba posyandu tingkat kabupaten dan provinsi

Indikator kinerja sasaran “ Swadaya Masyarakat terhadap program

pemberdayaan masyarakat”, dicapai melalui Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat

Dalam Membangun Desa dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :

- Jumlah progam yang mendukung swadaya masyarakat yang

dilaksanakan oleh KPMD

1 progam

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Cakupan penyediaan informasi

Data Mikro Keluarga di setiap

Desa

- 100

(271.664

KK)

100

(275.512

KK)

100

(277.894

KK)

100

(281.288

KK)

2. Rata-rata jumlah kelompok

binaan PKK

- 57 % 65,84 % 54,65 % 66 %

3. PKK aktif - 100 % 100 % 100 % 100 %

4. Posyandu aktif - 81,97 % 82 % 85,80 % 89%

5. Swadaya Masyarakat terhadap - 20 % 33 % 33 % 20%

Page 194: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

280 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

Program pemberdayaan

masyarakat

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang meningkat, namun ada

indikator yang menurun yaitu Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan

masyarakat. Indikator ini menunjukkan jumlah program yang mendukung swadaya

masyarakat terhadap jumlah program keseluruhan yang ada. Capaian kinerja pada

indikator tersebut walaupun mengalami penurunan di tahun 2013 namun sudah

memenuhi target yang telah ditetapkan. Tahun 2013 ada 1 (satu) program dengan 10

kegiatan yang dilaksanakan dengan bantuan swadaya masyarakat. Bentuk swadaya

masyarakat yang ada yaitu berupa tenaga, makan minum, tanah dan material bangunan.

Semakin tahun kemampuan swadaya masyarakat semakin berkurang karena sudah

semakin banyak program dan kegiatan swadaya masyarakat yang telah dilaksanakan pada

tahun sebelumya.

Sasaran 9 : Meningkatnya Kualitas Kehidupan Perempuan dan Anak

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 12 (dua belas) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase partisipasi perempuan di

lembaga pemerintah

66,02 % 47,10 71,34

2. Persentase perempuan di lembaga

legislative

16,00 % 16 % 100

3. Rasio KDRT 0,0075 % 0,0025 % 166,67

4. Partisipasi angkatan kerja perempuan 23,00 % 94,80 % 412,17

5. Penyelesaian pengaduan perlindungan

perempuan dan anak dari tindakan

100 %

95,92 % 95,92

Page 195: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

281 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

kekerasan

6. Cakupan perempuan dan anak korban

kekerasan yang mendapatkan

penanganan pengaduan oleh petugas

terlatih di dalam unit pelayanan

terpadu

85 % 100 % 117,6

7. Cakupan layanan rehabilitasi sosial

yang diberikan oleh petugas

rehabilitasi sosial terlatih bagi

perempuan dan anak korban

kekerasan di dalam unit pelayanan

terpadu

60 % 83,3 % 138,83

8. Cakupan bimbingan rohani yang

diberikan oleh petugas bimbingan

rohani terlatih bagi perempuan dan

anak korban kekerasan di dalam unit

pelayanan terpadu

60 % 96 % 160

9. Cakupan penegakan hukum dan

tingkat penyidikan sampai dengan

putusan pengadilan atas kasus-kasus

kekerasan yang mendapat pelayanan

bantuan hukum

45 % 100 % 222,2

10. Cakupan perempuan dan anak korban

kekerasan yang mendapatkan layanan

bantuan hukum

45 % 100 % 222,2

11. Cakupan layanan pemulangan bagi

perempuan dan anak korban kekerasan

45 % 100 % 222,2

12. Cakupan pelayanan reintegrasi sosial

bagi perempuan dan anak korban

kekerasan

80 % 100% 125

Page 196: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

282 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Rata-rata Capaian 171,18

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 171,18%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir : PK.

Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu : Program Penguatan

Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak, Program Keserasian Kebijakan

Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan dan Program Peningkatan Kualitas Hidup dan

Perlindungan Perempuan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 4 (empat) kegiatan,

dengan rincian sebagai berikut :

Indikator kinerja sasaran “Persentase partisipasi perempuan di lembaga

pemerintah”, “Partisipasi angkatan kerja perempuan”, Persentase perempuan di lembaga

legislative”, dicapai melalui Program Pengembangan Kabupaten Layak Anak, dengan 1

(satu) kegiatan yang outputnya berupa :

- Sosialisasi PPA dan KKBGA 834 orang

- Tersusunnya draf RAD PUG 1 dok

Indikator kinerja sasaran “ Rasio KDRT”, “Penyelesaian pengaduan

perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan”, “Cakupan perempuan dan

anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di

dalam unit pelayanan terpadu”’ “Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh

petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam

unit pelayanan terpadu”, “Cakupan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas

bimbingan rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit

pelayanan terpadu”, “Cakupan penegakan hukum dan tingkat penyidikan sampai dengan

putusan pengadilan atas kasus-kasus kekerasan yang mendapat pelayanan bantuan

hukum”, “Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan

bantuan hukum”, “Cakupan layanan pemulangan bagi perempuan dan anak korban

kekerasan”, “Cakupan pelayanan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban

kekerasan”, dicapai melalui program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender

dan Anak, program Perumusan kebijakan peningkatan peran dan posisi perempuan

Page 197: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

283 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

dibidang politik dan jabatan public dan program Pengembangan kabupaten layak anak

dengan 3 (tiga) kegiatan yang outputnya berupa :

- Forum anak 300 anak

- Fasilitasi LDK 10 Kecamatan (@4 anak)

- Fasilitasi ARG 10 SKPD

- Pembentukan Gugus tugas Tk. Kecamatan 10 Gugus Tugas

- Pembentukan Gugus tugas Tk. Desa 10 Gugus Tugas

- Pembentukan Pokja PUHA Kab 1 Pokja

- Evaluasi PUG 1 dok

- Terlatihnya perempuan rentan 100 orang

- Terbentuknya desa prima mandiri 10 desa prima

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Persentase partisipasi

perempuan di lembaga

pemerintah

- - 45,66

(4.968/

1.088)

46,70

(4.666/

9.992)

47,10

(4.525/

9.607)

2. Persentase perempuan di

lembaga legislative

- 16%

(8/50)

16%

(8/50)

16%

(8/50)

16%

(8/50)

3. Rasio KDRT - - - 0,000 12%

(33/277.894)

0,0025 %

(17/945.154)

4. Partisipasi angkatan kerja

perempuan

- - - 38,75%

(176.126/

454.525)

94,80%

(204.067/

215.253)

5. Penyelesaian pengaduan

perlindungan perempuan dan

anak dari tindakan kekerasan

- - - 100,00 %

(62 orang)

95,92 %

(46 orang)

6. Cakupan perempuan dan

anak korban kekerasan yang

men dapatkan penanganan

pengaduan oleh petugas

terlatih di dalam unit

- - 100% 100% 100 %

Page 198: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

284 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

pelayanan terpadu

7. Cakupan layanan rehabilitasi

sosial yang diberikan oleh

petugas rehabilitasi sosial

terlatih bagi perempuan dan

anak korban kekerasan di

dalam unit pelayanan terpadu

- - 84% 66,66% 83,3 %

8. Cakupan bimbingan rohani

yang diberikan oleh petugas

bimbingan rohani terlatih

bagi perempuan dan anak

korban kekerasan di dalam

unit pelayanan terpadu

- - 33% 50% 96 %

9. Cakupan penegakan hukum

dan tingkat penyidikan

sampai dengan putusan

pengadilan atas kasus-kasus

kekerasan yang mendapat

pelayanan bantuan hukum

- 68% 33% 83,3 % 100 %

10. Cakupan perempuan dan

anak korban kekerasan yang

mendapatkan layanan

bantuan hukum

- - 35% 50% 100 %

11. Cakupan layanan

pemulangan bagi perempuan

dan anak korban kekerasan

- - 50% 100%

100 %

12. Cakupan pelayanan

reintegrasi sosial bagi

perempuan dan anak korban

kekerasan

- - 50% 95,08% 100%

Page 199: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

285 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif (naik turun).

Indikator kinerja sasaran “Persentase partisipasi perempuan di lembaga

pemerintah” dan “Meningkatnya partisipasi angkatan kerja perempuan”, meningkat

karena masyarakat sudah memahami pengarusutamaan gender sehingga perempuan

mempunyai kesempatan atau keinginan untuk meningkatkan taraf hidup/ekonomi dengan

bekerja. Dengan bertambahnya investor perusahaan bulu mata di Kabupaten

Banjarnegara meningkatkan jumlah perempuan yang bekerja di sektor

industri/perusahaan maupun yang ada pada kelompok-kelompok usaha perumahan di

bidang kerajinan bulu mata.

Indikator kinerja sasaran “Rasio KDRT” dan “Penyelesaian pengaduan

perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan”, menurun disebabkan oleh :

1) Relawan pendamping dan penanganan korban kekerasan berbasis gender dan anak

belum seluruhnya dilatih.

2) Penanganan korban masih sangat tergantung dengan ketersediaan anggaran dan

belum semua unit layanan menyediakan anggaran sesuai dengan SPM Layanan

Terpadu.

3) Belum adanya dukungan anggaran dari kementerian ataupun provinsi terkait dengan

capaian SPM Layanan Terpadu. Begitu juga untuk capaian indikator kinerja utama

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan hanya mengandalkan

dukungan anggaran dari APBD Kabupaten.

Indikator kinerja sasaran “Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh

petugas rehabilitasi terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit

pelayanan terpadu” dan “Cakupan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas

bimbingan rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit

pelayanan terpadu”, meningkat dari tahun 2012 tapi belum bisa mencapai target yang

ditetapkan. Hal tersebut dikarenakan petugas rehabilitasi dan petugas bimbingan rohani

belum seluruhnya dilatih.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, yaitu dengan cara :

1) Meningkatkan sumber daya aparatur Relawan pendamping dan penanganan korban

kekerasan berbasis gender dan anak, petugas rehabilitasi dan petugas bimbingan

rohani.

Page 200: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

286 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

2) Meningkatkan koordinasi SKPD dan lembaga yang terkait dalam penanganan korban

kekerasan gender dan anak.

3) Percepatan Strategi PUG dan PUHA.

4) Meningkatkan jalinan jejaring lintas sektoral.

5) APBD Kabupaten menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi

target yang harus dipenuhi baik dari SPM maupun IKU.

Sasaran 10 : Meningkatnya Kualitas Keluarga Menuju Keluarga Sejahtera

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 12 (dua belas) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Rata-rata jumlah anak per keluarga 2,15 % 2,35 % 93,02

2. Rasio akseptor KB 77,00 % 78,64 % 102,12

3. Jumlah peserta KB aktif 151.500 154.245 101,81

4. Pasangan Usia Subur (PUS) yang istrinya

dibawah usia 20 tahun

3,52 % 3,34 % 105,11

5. Cakupan sasaran pasangan Usia Subur

menjadi Peserta KB Aktif

77 % 78,64 % 102,12

6. Cakupan PUS yang ingin ber-KB tidak

terpenuhi (unmetneed)

7,00 % 8,34 % 80,86

7. Cakupan anggota Bina Keluarga Balita

(BKB) ber-KB

77 % 64,46 % 83,71

8. Cakupan PUS peserta KB anggota Usia

Peningkatan Pendapatan Keluarga

Sejahtera (UPKS) yang ber-KB mandiri

75,00 % 85,37 % 113,82

9. Ratio Penyuluh KB / Petugas Lapangan

KB 1 PKB/PLKB Desa (PKBD) setiap

90,00 %

(1:4)

5,35 %

(1:6)

41,57

Page 201: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

287 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja Target Realisasi %

desa / kelurahan 2 PKBD

10. Ratio Petugas Pembantu Pembina KB

Desa (PKBD) setiap Desa / kelurahan 1

PKBD

100 % 100 % 100

11. Cakupan penyediaan alat dan obat

kontrasepsi untuk memenuhi permintaan

masyarakat

66,60 %

66,60 %

100

12. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga

Sejahtera I

52,75 % 49,74 % 105,71

Rata-rata Capaian 94,15

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 94,15%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu : Program Keluaraga

Berencana, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 3 (tiga) kegiatan, dengan rincian

sebagai berikut :

Indikator kinerja sasaran : Rata-rata jumlah anak per keluarga; Cakupan PUS

yang istrinya di bawah usia 20 tahun; Cakupan sasaran PUS yang menjadi peserta KB

Aktif; Cakupan PUS yang ingin ber KB tidak terpenuhi (Unmeet need); Keluarga Pra

Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I; dicapai melalui program Keluarga Berencana dengan

1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa:

- Terlayaninya peserta KB Baru dari keluarga miskin di 20 Kecamatan atau 11.500

akseptor

Indikator kinerja sasaran : Cakupan PUS peserta KB anggota Usia Peningkatan

Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPKS) yang ber-KB mandiri; Rasio akseptor KB;

Jumlah peserta KB aktif; Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber KB, dicapai

melalui program Keluarga Berencana dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :

- Sosialisasi KB melalui pemutaran film 20 kali

- Sosialisasi KB melalui radio spot,aneka berita dan liputan berita 40 kali siar

Page 202: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

288 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Banner 44 buah

- Leflet 1.500 buah

- Baliho 1 buah

Indikator kinerja sasaran “Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk

memenuhi permintaan masyarakat”, dicapai melalui program Keluarga Berencana,

dengan kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang KB yang outputnya berupa :

- Tersedianya BKB Kit 57 unit

- Tersedianya mebelair BP KB 6 paket

- Tersedianya Komputer 6 unit

- Terbangunnya Gedung Balai Penyuluhan KB 6 unit

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Rata-rata jumlah anak per

keluarga

- 2,2 2,17 2,27 2,35

2. Rasio akseptor KB - 81,01 82,01 76,51 78,64

3. Jumlah peserta KB aktif - 157.614 149.575 152.090 154.245

4. Pasangan Usia Subur (PUS) yang

istrinya dibawah usia 20 tahun

- - - 2,81 3,34

5. Cakupan sasaran pasangan Usia

Subur menjadi Peserta KB Aktif

- - - 76,51 78,64

6. Cakupan PUS yang ingin ber-KB

tidak terpenuhi (unmet need)

- 10,82 10,94 10,51 8,34

7. Cakupan anggota Bina Keluarga

Balita (BKB) ber-KB

- - - 67,07

(14.133)

64,46

(12.535)

8. Cakupan PUS peserta KB

anggota Usia Peningkatan

Pendapatan Keluarga Sejahtera

(UPKS) yang ber-KB mandiri

- - - 85,35 85,37

9. Ratio Penyuluh KB / Petugas - 1:4 1:4 19,78 5,35

Page 203: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

289 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

Lapangan KB 1 PKB/PLKB

Desa (PKBD) setiap desa /

kelurahan 2 PKBD

(1:5) (1:6)

10. Ratio Petugas Pembantu Pembina

KB Desa (PKBD) setiap Desa /

kelurahan 1 PKBD

- - - 100 100

11. Cakupan penyediaan alat dan

obat kontrasepsi untuk memenuhi

permintaan masyarakat

- - - 62,48 66,60

12. Keluarga Pra Sejahtera dan

Keluarga Sejahtera I

- - - 51,58 49,74

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif Capaian kinerja

yang fluktuatif ) tersebut di atas antara lain disebabkan oleh :

Indikator “Rata-rata jumlah anak per keluarga”, “Cakupan PUS yang istrinya di

bawah usia 20 tahun”, “Cakupan PUS peserta KB anggota Usia Peningkatan Pendapatan

Keluarga Sejahtera (UPKS) yang ber-KB mandiri” dan “Ratio Penyuluh KB / Petugas

Lapangan KB 1 PKB/PLKB Desa (PKBD) setiap desa / kelurahan 2 PKBD” capaiannya

menurun disebabkan karena keterbatasan tenaga PLKB yang semakin berkurang. Hal ini

terjadi karena banyaknya tenaga PLKB yang memasuki masa pensiun, sedangkan

rekruitmen tenaga PLKB tidak sebanding dengan kebutuhan sehingga mempengaruhi

kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya keluarga berencana.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan cara :

1) Mengoptimalkan peran PKBD disetiap desa/kelurahan dalam pelaksanaan

program/kegiatan KB.

2) Mengoptimalkan peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mendukung

program/kegiatan KB.

3) Meningkatkan upaya KIE, pendewasaan usia perkawinan.

Page 204: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

290 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Sasaran 11 : Meningkatnya Profesionalisme Angkatan Kerja

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 9 (sembilan) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Rasio lulusan S1/S2/S3 124,57 (per 10.000 penduduk)

108,46 (per 10.000 penduduk)

87,07

2. Rasio ketergantungan 37,20 % 99,15 % -66,53

3. Pencari kerja yang terdaftar yang

ditempatkan

53,00 % 43,29% 81,51

4. Besaran pekerja/buruh yang menjadi

peserta program Jamsostek

42% 45,13 % 107,45

5. Besaran pemeriksaan perusahaan 29 % 17,57 % 60,59

6. Besaran pengujian peralatan di

perusahaan

29,0 % 55,63 % 191,83

7. Besaran Tenaga kerja yang mendapat

pelatihan berbasis kompetensi

50 %

51,28 % 102,56

8. Besaran Tenaga kerja yang mendapat

pelatihan berbasis masyarakat

40 %

44,44 % 111,1

9. Besaran Tenaga kerja yang mendapat

pelatihan kewirausahaan

41 % 42,76 % 104,29

Rata-rata Capaian 86,65

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 86,65 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu : Program Peningkatan

Kesempatan kerja; Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Page 205: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

291 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

dan Program Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja, yang keseluruhannya

dilaksanakan melalui 6 (enam) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut :

Indikator kinerja sasaran “Pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan”,

dicapai melalui Program Peningkatan Kesempatan kerja, dengan 2 (dua) kegiatan yang

outputnya berupa :

- Terlaksananya penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja sejumlah 156 orang

- Terlaksananya penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja

melalui pameran bursa kerja (job fair)

sejumlah 500 orang

Indikator kinerja sasaran “ Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program

Jamsostek”, “Besaran pemeriksaan perusahaan” dan “Besaran pengujian peralatan di

perusahaan”, dicapai melalui Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga

ketenagakerjaan , dengan 3 (tiga) kegiatan yang outputnya berupa :

- Terlaksananya pembinaan/penyuluhan, Sosialisasi berbagai

peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan

Sebanyak 120

orang

- Terlaksananya pembinaan/penyuluhan keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) di perusahaan

Sebanyak 100

orang/perusahaan

- Terlaksananya pembinaan/penyuluhan pelaporan perusahaan

sesuai undang-undang No. 07 Tahun 1981 tentang wajib lapor

ketenagakerjaan

Sebanyak 130

perusahaan

- Terlaksananya survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di pasar

guna menyiapkan bahan usulan UPangan Asal Hewan Minimum

Kabupaten (UMK) untuk peningkatan kesejahteraan

pekerja/buruh

12 bulan = 94%

dari KHL

Indikator kinerja sasaran “Besaran Tenaga kerja yang mendapat pelatihan

berbasis kompetensi”, “Besaran Tenaga kerja yang mendapat pelatihan berbasis

masyarakat” dan “Besaran Tenaga kerja yang mendapat pelatihan kewirausahaan”

dicapai melalui Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja dengan 3

(tiga) kegiatan yang outputnya berupa:

- Terlaksananya Pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja 65 orang

- Terlaksananya Pelatihan ketrampilan kerja dan kejuruan 80 orang

- Terlaksananya Pelatihan ketrampilan kerja berbasis masyarakat 100 orang

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Page 206: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

292 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Rasio lulusan S1/S2/S3 109,79 200,15 198,86

(18.668

orang)

132,72

(12.459

orang)

108,46

(10.182

orang)

2. Rasio ketergantungan 37,81% 39,75% 52,38%

(265.301

orang)

52,38%

(322.695

orang)

99,15%

(451.871

orang)

3. Pencari kerja yang terdaftar

yang ditempatkan

35,22% 65,17% 48,72% 25,68% 43,29%

4. Besaran pekerja/buruh yang

menjadi peserta program

Jamsostek

- 40,37% 40,03% 40% 45,13 %

5. Besaran pemeriksaan

perusahaan

- 35,57% 40,76% 18,46% 17,57 %

6. Besaran pengujian peralatan di

perusahaan

- - - 44,14% 55,63 %

7. Besaran Tenaga kerja yang

mendapat pelatihan berbasis

kompetensi

- - - 40%

51,28 %

8. Besaran Tenaga kerja yang

mendapat pelatihan berbasis

masyarakat

- - - 33 %

44,44 %

9. Besaran Tenaga kerja yang

mendapat pelatihan

kewirausahaan.

- - 14,08% 37,38% 42,76%

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin fluktuatif .

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Indikator kinerja “Rasio lulusan S1/S2/S3” menurun. Tahun 2012 jumlah lulusan

S1/S2/S3 sejumlah 12.459 orang menjadi 10.182 orang pada tahun 2013. Hal ini

disebabkan karena Kabupaten Banjarnegara merupakan kabupaten vokasi sehingga

Page 207: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

293 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

lulusan sekolah kejuruan sudah terserap di dunia kerja. Hal ini mempengaruhi jumlah

angka melanjutkan ke perguruan tinggi.

2) Indikator “Rasio ketergantungan” meningkat, disebabkan oleh meningkatnya jumlah

penduduk usia kurang dari 15 tahun dan lebih dari 64 tahun dibandingkan usia 15-64

tahun yaitu tahun 2012 sejumlah 322.695 orang menjadi 451.871 orang pada tahun

2013.

3) Indikator kinerja “Pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan”, meningkat

disebabkan karena pada tahun 2013 terdapat penerimaan CPNS. Sehingga

menambah angka penempatan pencari kerja.

4) Indikator “Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek”

meningkat, disebabkan oleh meningkatnya kesadaran pengusaha terhadap pentingnya

program jamsostek bagi karyawan perusahaan.

5) Indikator kinerja “Besaran pemeriksaan perusahaan” menurun, disebabkan oleh

jumlah perusahaan yang melaksanakan wajib lapor bertambah namun petugas

pemeriksa jumlahnya masih tetap. Kabupaten Banjarnegara hanya mempunyai 2

orang Pengawas. Sedangkan berdasarkan aturan, seorang pengawas diperbolehkan

melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan dalam satu tahun maksimal 60

perusahaan. Sehingga hanya dapat memeriksa 120 perusahaan dari perusahaan yang

terdaftar di yaitu sebanyak 683 perusahaan.

6) Indikator kinerja “Besaran Tenaga kerja yang mendapat pelatihan kewirausahaan”,

“Besaran Tenaga kerja yang mendapat pelatihan berbasis kompetensi”, Besaran

Tenaga kerja yang mendapat pelatihan berbasis masyarakat” meningkat, disebabkan

oleh banyaknya pencari kerja yang membutuhkan pelatihan dan meningkatnya

alokasi anggaran.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Penyebarluasaan informasi bursa tenaga kerja dan pembinaan pada lembaga

penempatan dan pihak pengguna tenaga kerja dan pelaksanaan penyelenggaraan

kegiatan job fair.

2) Memberikan sosialisasi kepada perusahaan tentang berbagai peraturan perundang-

undangan tentang ketenagakerjaan seperti mengikutsertakan pekerja untuk mengikuti

program jamsostek.

Page 208: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

294 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

3) Mengusulkan penambahan anggaran dan pegawai pengawas untuk menunjang

kegiatan pemeriksaan perusahaan.

Sasaran 12 : Meningkatnya Tertib Hukum

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Persentase penyelesaian penanganan

kasus

94 % 94 % 100

2. Penegakan Perda 100 % 100 % 100

Rata-rata Capaian 100 %

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 100 %. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir : PK.

Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu : Program Pemeliharaan

Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal, yang keseluruhannya dilaksanakan

melalui 9 (sembilan) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut :

Indikator kinerja sasaran “Persentase penyelesaian penanganan kasus” dan

“Penegakan Perda ”, dicapai melalui Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan

Pencegahan Tindak Kriminal , dengan 9 (sembilan) kegiatan yang outputnya berupa :

- Jumlah pegawai yang melakukan pelanggaran : 25 kasus

- Jumlah pengusaha yang tidak berijin : 104 kasus

- Jumlah reklame yang tidak berizin : 1.733 kasus

- Jumlah reklame yang habis masa izinnya : 309 kasus

- Jumlah reklame yang salah pemasangan : 1.452 kasus

- Jumlah penjual cukai rokok yang ditata : 29 kasus

- Jumlah penjual/pengecer miras : 47 kasus

Page 209: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

295 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

- Jumlah pengguna miras yang dibina : 20 kasus

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Persentase penyelesaian

penanganan kasus

- 90% 92% 92% 94%

2. Penegakan Perda - 100% 100% 100%

(2.579

kasus)

100%

(3.719

kasus)

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat.

Capaian kinerja pada indikator “Penegakan Perda” angkanya meningkat namun

dari sisi capaian kinerja menurun, karena jumlah kasus pelanggaran Perda di Kabupaten

Banjarnegara pada tahun 2013 jumlahnya lebih banyak dari tahun 2012. Menurunnya

kinerja tersebut disebabkan karena :

1. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang Perda Perizinan, Perda Reklame, Peraturan

tentang Cukai Rokok Tembakau dan Perda Khamar dan minuman Beralkohol karena

kurangnya sosialisasi.

2. Kewenangan Satpol PP hanya sampai pada tahap Represif Non Yustisia, yaitu

berupa :

a. Pembinaan :

- Penyuluhan

- Sosialisasi

b. Pengawasan :

- Surat Pernyataan : kesediaan untuk menataati peraturan yang berlaku

(jangka waktu 15 hari).

- Surat Teguran :

1) Surat Teguran I (7 Hari).

2) Surat Teguran II (3 hari).

3) Surat Teguran III (1 hari).

c. Penertiban.

Page 210: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

296 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

3. Pada Satpol PP Kabupaten Banjarnegara belum memiliki Penyidik Pegawai Negeri

Sipil (PPNS).

Disisi lain, walaupun kasus pelanggaran perda meningkat, namun capaian kinerja

pada indikator “Persentase penyelesaian penanganan kasus” dapat tercapai 100%.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Merevisi Perda yang sudah tidak relevan dan penetapan juklak / Peraturan Bupati

dari Peraturan Daerah yang ditegakan.

2) Sosialisasi Peraturan Daerah khususnya yang berkaitan dengan perizinan, reklame

dan khamar atau minuman beralkohol;

3) Penambahan panggung-panggung reklame sebagai tempat pemasangan reklame.

4) Kerjasama dengan aparat dan masyarakat dengan maraknya khamar/minuman

beralkohol khususnya jenis tuak /ciu.

5) Diperlukan kerjasama untuk pembinaan dan pengawasan dengan tokoh-tokoh

keagamaan, dinas sosial dan aparat kepolisian terkait kerawanan sosial dan

keamanan yang mungkin timbul sebagai akibat dari maraknya pengguna miras

khususnya anak-anak punk.

6) Perlu sosialisasi Peraturan Perundangan dan Peraturan lain dibawahnya tentang

Cukai Rokok dan Hasil Tembakau secara terus menerus sehingga penjual / pengecer

tidak lagi menjual rokok tanpa cukai

7) Adanya diklat PPNS bagi Anggota Satpol PP sebagai aparat penegak Perda, sehingga

pelanggar-pelanggar perda nantinya bisa diproses lebih lanjut / tipiring untuk

menimbulkan efek jera.

8) Mengusulkan penambahan jumlah anggota Satpol PP untuk menangani banyaknya

kasus pelanggaran perda baik karena penambahan cakupan operasi dan munculnya

kegiatan baru karena tuntutan aturan dan tuntutan peningkatan pelayanan

masyarakat. Penambahan anggota sesuai rasio jumlah satpol per 10.000 penduduk.

Anggota Satpol PP saat ini 57 personil dengan penduduk Banjarnegara 981.362

penduduk. maka seharusnya minimal ada 98 personil Satpol PP. Dengan demikian

terdapat kekurangan 41 personil.

MISI 6 : MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI

PENGEMBANGAN SENI BUDAYA, PENGHARGAAN TRADISI DAN KEARIFAN LOKAL

Page 211: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

297 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten

Banjarnegara, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran 1 : Meningkatnya Peran Aktif Pemuda dalam Pembangunan

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1 .Jumlah organisasi pemuda 24 buah 24 buah 100

2. Jumlah kegiatan kepemudaan 7 kali 7 kali 100

Rata-rata Capaian 100

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 100%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: Program Peningkatan

peran serta kepemudaan, program Pembinaan dan pemasyarakatan olahraga, program

Manajemen pelayanan Pendidikan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 4 (empat)

kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “Jumlah organisasi pemuda” dan “Jumlah kegiatan

kepemudaan”, dicapai melalui Program Peningkatan peran serta kepemudaan, program

Pembinaan dan pemasyarakatan olahraga, program Manajemen pelayanan Pendidikan,

dengan 3 (tiga) kegiatan yang outputnya berupa :

- Penyelenggaraan dan pengiriman kegiatan Sumpah Pemuda

- Pengiriman peserta kegiatan Sumpah Pemuda sejumlah 10 orang

- Terlaksananya kegiatan tata upacara dan baris berbaris pelajar

- Terlaksananya seleksi dan pengiriman paskibraka

Page 212: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

298 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1 .Jumlah organisasi pemuda - 24 24 24 24

2. Jumlah kegiatan kepemudaan - 7 7 7 7

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang STABIL

Sasaran 2 : Meningkatnya Pencapaian Prestasi Olahraga

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 6 ( indikator kinerja. Adapun

pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Jumlah organisasi olahraga 27 buah 27 buah 100

2. Jumlah kegiatan olahraga 5 buah 9 buah 180

3. Gelanggang/balai remaja (selain milik swasta)

4 buah 4 buah 100

4. Lapangan olahraga 46 buah 118 buah 256,52

5. Jumlah klub olahraga per 10.000 jumlah penduduk

0,0016 0,0178 1.112,5

6. Jumlah gedung olahraga per 10.000 jumlah penduduk

0,0003 0,0003 100

Rata-rata Capaian 308,17

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 308,17%. Adapun pencapaian indikator kinerja

kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Page 213: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

299 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu: Program Peningkatan

peran serta kepemudaan, program Pembinaan dan pemasyarakatan olahraga, program

Manajemen pelayanan Pendidikan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 1 (satu)

kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah organisasi olahraga, “Jumlah kegiatan

olahraga”, “Gelanggang/balai remaja (selain milik swasta)”, “Lapangan olahraga, Jumlah

klub olahraga per 10.000 jumlah penduduk”, “ Jumlah gedung olahraga per 10.000

jumlah penduduk ”, dicapai melalui Program Peningkatan peran serta kepemudaan,

program Pembinaan dan pemasyarakatan olahraga, program Manajemen pelayanan

Pendidikan, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :

- Terlaksananya kegiatan POPDA tingkat kabupaten

- Penyelenggaraan kompetisi olahraga

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah organisasi olahraga - 27 27 27 27

Jumlah kegiatan olahraga - 5 5 9 9

Gelanggang/balai remaja (selain milik swasta)

- 4 4 4 4

Lapangan olahraga - 46 46 118 118

Jumlah klub olahraga per 10.000 jumlah penduduk

- 0,0016 0,0016 0,0178 0,0178

Jumlah gedung olahraga per 10.000 jumlah penduduk

- 0,0003 0,0003 0,0003 0,0003

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang stabil

Capaian kinerja yang stabil tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Adanya pembinaan secara berkala bagi atlet/ siswa berprestasi

2) Penghargaan bagi atlet/ siswa berprestasi

3) Pada indikator Lapangan olahraga dan Jumlah klub olahraga per 10.000 jumlah

penduduk di persentase capaian mengalami kenaikan yang sangat dramatis yaitu

Page 214: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

300 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

1.112,5% tetapi apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2012 maka

pada tahun 2013 tidak terdapat kenaikan capaian kinerja, hal ini dikarenakan pada

target RPJMD dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 stagnan yaitu 0,0016 untuk

indikator “Jumlah klub olahraga per 10.000 jumlah penduduk” dan 0,0003 untuk

indikator “Jumlah gedung olahraga per 10.000 jumlah penduduk” sehingga untuk

tahun-tahun mendatang seharusnya dinas terkait dalam memasang target disesuaikan

dengan capaian kinerja tahun sebelumnya agar terukur capaian kinerjanya pern

tahunnya.

Sasaran 3 : Meningkatnya Pelestarian Seni dan Budaya Tradisional

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Penyelenggaraan festival seni dan budaya 70 Kali 79 kali 112,86

2. Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk 0,070 0,1230 175,71

3. Gedung kesenian per 10.000 penduduk 0,0001 0,0001 100

Rata-rata Capaian 129,52

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 129,52%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu: Program Pengelolaan

Ragam Budaya dan Program Pengembangan Nilai Budaya, yang keseluruhannya

dilaksanakan melalui 2 (dua) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Penyelenggaraan festival seni dan budaya ”, dicapai

melalui Program Pengelolaan Ragam Budaya, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya

berupa :

- Terselenggaranya kegiatan Festival Serayu 2013 sebanyak 1 kegiatan

Indikator kinerja sasaran “ Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk” dan

indikator “Gedung kesenian per 10.000 penduduk ”, dicapai melalui Program

Page 215: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

301 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Pengelolaan Ragam Budaya dan Program Pengembangan Nilai Budaya, dengan 2 (dua)

kegiatan yang outputnya berupa :

- Pemberian bantuan alat kesenian untuk 20 grup kesenian

- Terlaksananya pembangunan gedung kesenian sebanyak 1 unit

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Penyelenggaraan festival seni dan budaya

54 kali 66 kali 66 kali 66 kali 79 kali

2. Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk

- 0,069 0,069 0,123 0,123

3. Gedung kesenian per 10.000 penduduk

- 0 0 0 0.0001

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif

Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Pada penyelenggaraan festival seni dan budaya mengalami peningkatan dikarenakan

pada tahun 2013 di Kabupaten Banjarnegara diselenggarakan festival serayu yang

berisi rangkaian gelar seni dan budaya seperti parade budaya, parak iwak, pameran

lukisan, pentas musik, gelar budaya, pentas keroncong, senra tari, gelar film indie,

pentas ketoprak dan lomba dolanan anak;

2) Indikator gedung kesenian per 10.000 penduduk mengalami peningkatan dikarenakan

di tahun 2013 di Kabupaten Banjarnegara telah berhasil dibangun gedung kesenian

sebanyak 1 unit.

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Lebih mengintensifkan pemeliharaan dan pelestarian benda cagar budaya;

2) Mengadakan penyelenggaraan festival budaya daerah

3) Mengadakan pembinaan yang intensif terhadap grup kesenian yang ada di Kabupaten

Banjarnegara

Page 216: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

302 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Sasaran 4 : Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Bangunan Bersejarah dan

Cagar Budaya

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Sarana penyelenggaraan seni dan budaya 2 buah 2 buah 100

2. Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan

2,44% 2,44% 100

Rata-rata Capaian 100

Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2013 telah

tercapai dengan rata-rata capaian 100%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan

untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PK.

Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Pengelolaan

Keragaman Budaya, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 3 (tiga) kegiatan,

dengan rincian sebagai berikut:

Indikator kinerja sasaran “ Sarana penyelenggaraan seni dan budaya ”, dicapai

melalui Program Pengelolaan Kekayaan Budaya, dengan 1 (satu) kegiatan yang

outputnya berupa :

- Tersusunnya data kebudayaan

Indikator kinerja sasaran “ Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang

dilestarikan ”, dicapai melalui Program Program Pengelolaan Keragaman Budaya,

dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :

- Rehabilitasi benda cagar budaya yang ada di Kabupaten. Banjarnegara sebanyak 2

cagar budaya yaitu makam Ki Ageng Selamanik dan Museum Kailasa.

Page 217: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

303 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)

indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:

Indikator Kinerja 2009 2010 2011 2012 2013

1. Sarana penyelenggaraan seni dan budaya

3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 2 buah

2. Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan

- - - 2,47 2,44

Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin menurun

Capaian kinerja yang menurun tersebut di atas antara lain disebabkan oleh:

1) Pada indikator sarana penyelenggaraan seni dan budaya di tahun 2013 mengalami

penurunan dari 3 buah menjadi 2 buah, hal ini dikarenakan berkurangnya tempat untuk

penyelenggaraan seni dan budaya yang semula terdiri dari alun-alun, pendopo dan

panggung terbuka serulingmas menjadi 2 buah yaitu alun-alun dan panggung terbuka

serulingmas;

2) Pemeliharaan museum Kalilasa yang telah direncakan tidak dapat dilaksanakan

karena ijin dari BPCB selaku pemilik museum belum keluar;

Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh

seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :

1) Membangun gedung kesenian sehingga bisa digunakan sebagai sarana

penyelenggaraan seni dan budaya Banjarnegara;

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Pencapaian Kinerja Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Kabupaten

Banjarnegara pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. Untuk

membiayai operasional Pemerintah Kabupaten Banjarnegara pada Tahun 2013 mendapat

anggaran sebesar Rp 1.234.963.970.000,- dan setelah mengalami revisi-revisi termasuk

mendapatkan tambahan melalui APBD Perubahan mengalami kenaikan menjadi Rp

1.405.366.623.000,- atau mengalami kenaikan sebesar 13,80%.

Anggaran tersebut telah direalisasikan sebesar Rp 1.175.474.028.855,- atau

sebesar 83,64 %, dengan rincian sebagai berikut:

Page 218: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

304 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Tabel III.1

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

KABUPATEN BANJARNEGARA

TAHUN ANGGARAN 2013

NO. URAIAN

JUMLAH (Rp) BERTAMBAH /

(BERKURANG)

ANGGARAN

SETELAH

PERUBAHAN

REALISASI (Rp) (%)

1 2 3 4 5 6

1 PENDAPATAN 1.241.180.983.000 1.279.702.465.966 38.521.482.966 103,10

1 . 1 PENDAPATAN ASLI

DAERAH

88.557.495.000 98.975.318.350 10.417.823.350 111,76

1 . 1 . 1 Pendapatan Pajak

Daerah

12.411.000.000 14.159.374.562 1.748.374.562 114,09

1 . 1 . 2 Hasil Retribusi Daerah 25.523.097.000 26.005.524.208 482.427.208 101,89

1 . 1 . 3 Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan

4.850.248.000 4.839.654.543 (10.593.457) 99,78

1 . 1 . 4 Lain-lain Pendapatan

Asli Daerah yang Sah

45.773.150.000 53.970.765.037 8.197.615.037 117,91

1 . 2 DANA PERIMBANGAN 876.070.787.000 879.697.277.639 3.626.490.639 100,41

1 . 2 . 1 Bagi Hasil Pajak/Bagi

Hasil Bukan Pajak

43.161.591.000 46.788.081.639 3.626.490.639 108,40

1 . 2 . 2 Dana Alokasi Umum 763.426.566.000 763.426.566.000 0 100

1 . 2 . 3 Dana Alokasi Khusus 69.482.630.000 69.482.630.000 0 100

1 . 3 LAIN-LAIN

PENDAPATAN

DAERAH YANG SAH

276.552.701.000 301.029.869.977 24.477.168.977 108,85

1 . 3 . 3 Dana Bagi Hasil Pajak

dari Provinsi dan

Pemerintah Daerah

Lainnya

33.177.827.000 45.919.891.242 12.742.064.242 138,41

1 . 3 . 4 Dana Penyesuaian dan

Otonomi Khusus

186.275.270.000 187.940.193.360 1.664.923.360 100,89

1 . 3 . 5 Bantuan Keuangan dari

Provinsi atau

57.099.604.000 67.169.785.375 10.070.181.375 117,64

Page 219: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

305 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

Pemerintah Daerah

Lainnya

1 . 3 . 7 BEC - TF - - - -

2 BELANJA 1.405.366.623.000 1.175.474.028.855 (229.892.594.145) 83,64

2 . 1 BELANJA TIDAK

LANGSUNG

940.060.516.000 781.887.100.388 (158.173.415.612) 83,17

2 . 1 . 1 Belanja Pegawai 838.411.135.000 691.175.989.654 (147.235.145.346) 82,44

2 . 1 . 4 Belanja Hibah 47.162.129.000 42.984.831.000 (4.177.298.000) 91,14

2 . 1 . 5 Belanja Bantuan Sosial 12.205.703.000 10.301.440.000 (1.904.263.000) 84,40

2 . 1 . 6 Belanja Bagi Hasil

kepada

Provinsi/Kabupaten/Ko

ta dan Pemerintah Desa

1.708.176.000 1.415.716.234 (292.459.766) 82,88

2 . 1 . 7 Belanja Bantuan

Keuangan Kepada

Provinsi/Kabupaten/Ko

ta Pemerintahan Desa

Dan Partai Politik

37.073.373.000 35.972.074.200 (1.101.298.800) 97,03

2 . 1 . 8 Belanja Tidak Terduga 3.500.000.000 37.049.300 (3.462.950.700) 1,06

2 . 2 BELANJA LANGSUNG 465.306.107.000 393.586.928.467 (71.719.178.533) 84,59

2 . 2 . 1 Belanja Pegawai 37.736.812.100 34.568.503.875 (3.168.308.225) 91,60

2 . 2 . 2 Belanja Barang dan

Jasa

212.593.074.350 183.100.414.305 (29.492.660.045) 86,13

2 . 2 . 3 Belanja Modal 214.976.220.550 175.918.010.287 (39.058.210.263) 81,83

SURPLUS / (DEFISIT) (164.185.640.000) 104.228.437.111 268.414.077.111 (63,48)

3 PEMBIAYAAN DAERAH

3 . 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH

172.977.105.000 173.834.364.426 857.259.426 100,50

3 . 1 . 1 Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran Tahun

Anggaran Sebelumnya

172.977.105.000 172.977.104.753 (247) 100

3 . 1 . 5 Penerimaan kembali

investasi dana bergulir

0 840.259.673 840.259.673

3 . 1 . 7 Penerimaan Kembali

Dana investasi Daerah

0 17.000.000 17.000.000

3 . 2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH

8.791.465.000 8.147.000.000 (644.645.000) 92,67

3 . 2 . 2 Penyertaan Modal 8.327.000.000 8.147.000.000 (180.000.000) 97,84

Page 220: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - banjarnegarakab.go.id .pdf · sebelumnya yaitu 2 dokumen, sedangkan capaian 1 dokumen untuk tahun ini; 5) Target penyelesaian TLHP Inspektorat Provinsi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

306 LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

(Investasi) Pemerintah

Daerah

3 . 2 . 3 Pembayaran Pokok

Utang

464.465.000 0 (464.465.000) 0

PEMBIAYAAN NETTO 164.185.640.000 165.687.364.426 1.501.724.426 100,91

SISA LEBIH PEMBIAYAAN

ANGGARAN TAHUN BERKENAAN

0 269.915.801.537 269.915.801.537