banjarnegarakab.go.id · DAFTAR ISI V.A. PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG...
Transcript of banjarnegarakab.go.id · DAFTAR ISI V.A. PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG...
PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA
Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 9 Tahun 2018 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022
RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017-2022
I
DAFTAR ISI
V.A. PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG RENCANA STRATEGIS
PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017-2022........................................................... Buku I
V.B. LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI NOMOR TAHUN 2018
I. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH SEKRETARIAT DAERAH......................................... Buku I
II. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
SEKRETARIAT DPRD............................................. Buku I III. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
INSPEKTORAT....................................................... Buku I IV. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
DINAS DAERAH
IV. A. DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA........................................................ Buku I
IV. B. DINAS KESEHATAN.................................. Buku I IV. C. DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG................................... Buku I
IV. D. DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PEMUKIMAN........................... Buku I
IV. E. SATUAN POLISI PAMONG PRAJA............ Buku II
IV. F. DINAS SOSIAL......................................... Buku II IV. G. DINAS TENAGA KERJA........................... Buku II
IV. H. DINAS KETAHANAN PANGAN.................. Buku II IV. I. DINAS LINGKUNGAN HIDUP................... Buku II IV. J. DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL................................. Buku II IV. K. DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DESA....................................................... Buku II
IV. L. DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA,
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK............................. Buku II
IV. M. DINAS PERHUBUNGAN............................ Buku II
IV. N. DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Buku II IV. O. DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU.......... Buku III IV. P. DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN. Buku III IV. Q. DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN... Buku III
IV. R. DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN........ Buku III IV. S. DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN,
KOPERASI DAN USAHA KECIL
MENENGAH............................................... Buku III
V. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH BADAN DAERAH V.A. BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN...................................... Buku III V.B. BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN,
KEUANGAN DAN ASET DAERAH................ Buku III V.C. BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH............... Buku III
VI. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KECAMATAN
VI. A. KECAMATAN BANJARNEGARA...................... Buku IV VI. B. KECAMATAN BAWANG.................................. Buku IV VI. C. KECAMATAN MADUKARA.............................. Buku IV
VI. D. KECAMATAN SIGALUH.................................. Buku IV VI. E. KECAMATAN PURWAREJA KLAMPOK........... Buku IV
VI. F. KECAMATAN SUSUKAN................................. Buku IV VI. G. KECAMATAN MANDIRAJA............................. Buku IV VI. H. KECAMATAN PURWANEGARA....................... Buku IV
VI. I. KECAMATAN WANADADI............................... Buku IV VI. J. KECAMATAN BANJARMANGU....................... Buku IV
VI. K. KECAMATAN RAKIT....................................... Buku IV VI. L. KECAMATAN PUNGGELAN............................ Buku IV VI. M. KECAMATAN KARANGKOBAR....................... Buku V
VI. N. KECAMATAN WANAYASA.............................. Buku V VI. O. KECAMATAN KALIBENING............................ Buku V VI. P. KECAMATAN BATUR..................................... Buku V
VI. Q. KECAMATAN PAGENTAN............................... Buku V VI. R. KECAMATAN PEJAWARAN............................ Buku V
VI. S. KECAMATAN PAGEDONGAN......................... Buku V VI. T. KECAMATAN PANDANARUM......................... Buku V
VII. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH LAINNYA
VII. A. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HJ. ANNA LASMANAH ................................................... Buku V
VII. B. KANTOR KESATUAN BANGSA DAN
PERLINDUNGAN MASYARAKAT .................... Buku V VII. C. BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
DAERAH........................................................ Buku V
1
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA
NOMOR 9 TAHUN 2018 TENTANG
RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017-2022
RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN 2017-2022
I. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH SEKRETARIAT DAERAH
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra Perangkat Daerah,
fungsi Renstra perangkat daerah dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan renstra perangkat daerah, keterkaitan Renstra perangkat daerah dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra Perangkat
Daerah Provinsi, dan dengan Renja perangkat daerah. Penjelasan:
Pengertian Renstra Perangkat Daerah: Rencana strategis Perangkat
Daerah merupakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk
periode 5 (lima) tahun yang berisi tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif.
Proses penyusunan renstra perangkat daerah meliputi: (1) Persiapan Penyusunan Renstra Perangkat Daerah;
(2) Penyusunan rancangan Renstra Perangkat Daerah; (3) Penyusunan Rancangan Akhir Renstra Perangkat Daerah; dan (4) penetapan Renstra Perangkat Daerah.
Keterkaitan Renstra perangkat daerah dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi, dan dengan Renja perangkat
daerah:
Penyusunan Renstra mengacu pada tugas dan fungsi perangkat daerah
sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara, Peraturan Bupati Banjarnegara tentang Tugas dan
Fungsi Perangkat Daerah, RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022, dan memperhatikan Renstra Kementerian/Lembaga tahun 2015-2019, Renstra Perangkat Daerah Provinsi, Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011-2031, dan Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD Kabupaten Banjarnegara
tahun 2017-2022. Renstra Perangkat Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah yang disusun setiap tahun selama kurun waktu tahun 2017-2022. Selain itu Renstra
Perangkat Daerah menjadi acuan dalam pengendalian dan evaluasi pembangunan pada Perangkat Daerah, baik evaluasi Renstra maupun evaluasi Renja Perangkat Daerah. Contoh tahapan penyusunan
rancangan Renstra Perangkat Daerah:
2
1.2 Landasan Hukum Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah,
Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan Perangkat
Daerah, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran perangkat daerah. Peraturan utama yang perlu dicantumkan dalam Renstra :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234); 8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan
Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4614); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
3
Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4693); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4833); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123);
17. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312)
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009–2029
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 28);
22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Nomor 65); 23. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016
Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 215)
24. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 (Lembaran
Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 Nomor 3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 114);
4
25. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 145);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 Nomor 32);
5
1.3 Maksud dan Tujuan 1. Maksud:
Maksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah adalah menyediakan dokumen perencanaan perangkat daerah
untuk kurun waktu Tahun 2017 – 2022 yang mencakup gambaran kinerja, permasalahan, isu strategis tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan perangkat daerah sebagai penjabaran dari RPJMD
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah. Dan mewujudkan keterpaduan arah dan strategi serta keselarasan program dan kegiatan sesuai sasaran yang
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022.
2. Tujuan: Tujuan dari penyusunan Renstra Perangkat Daerah Kabupaten
Banjarnegara yaitu:
1) Memberikan arahantujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan selama kurun waktu tahun 2017-2022dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi perangkat daerah dalam mendukung Visi dan Misi Bupati Banjarnegara.
2) Menyediakan tolok ukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan
perangkat daerah untuk kurun waktu tahun 2017-2022 dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai dasar dalam melakukan pengendalian dan evaluasi kinerja perangkat daerah.
3) Memberikan pedoman bagi seluruh aparatur perangkat daerah dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) perangkat daerah yang merupakan
dokumen perencanaan perangkat daerah tahunan dalam kurun waktu tahun 2017-2022.
1.4 Sistematika Penulisan Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra Perangkat
Daerah, serta susunan garis besar isi dokumen.
Bab I Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang, landasan hukum, maksud
dan tujuan, sistematika penulisan Rencana Strategis Sekretariat daerah tahun 2017-2022.
Bab II Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah
Bab ini berisi tentang tugas, fungsi, dan struktur organisasi sekretariat daerah, sumber daya sekretariat daerah, kinerja
pelayanan sekretariat daerah, serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan sekretariat daerah.
Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Bab ini berisi tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan sekretariat daerah, telaahan Renstra Kementerian/lembaga, telaahan Renstra perangkat daerah Provinsi,
telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), dan Penentuan Isu-isu
Strategis. Bab IV Tujuan dan Sasaran
Bab ini berisi tentang tujuan dan sasaran jangka menengah
perangkat daerah. Bab V Strategi dan Kebijakan
Bab ini berisi tentang strategi dan kebijakan perangkat daerah.
6
Bab VI Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Bab ini berisi tentang Rencana Program dan Kegiatan, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif perangkat daerah tahun 2017-
2022. Bab VII Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan
dan Sasaran RPJMD
Bab ini berisi tentang indikator kinerja perangkat daerah Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022.
Bab VIII Penutup Bab ini berisi tentang pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan
Renstra Sekretariat Daerah
7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Sekretariat Daerah Kabupaten Banjarnegara ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah, dan Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor
59 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Banjarnegara. Susunan organisasi perangkat daerah adalah sebagai berikut:
A. Sekretaris Daerah Sekretaris Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam
menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan Staf Ahli Bupati, Sekretaris DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Lembaga Lain, Kecamatan dan Kelurahan.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sekretaris Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Merumuskan kebijakan pemerintah daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait baik vertikal maupun horizontal guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan tugas;
3. Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya guna kelancaran
pelaksanaan tugas; 4. Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan di bidang
perencanaan, pemerintahan, keuangan, pembangunan dan yang
terkait lainnya sebagai bahan perumusan kebijakan daerah serta pedoman pelaksanaan tugas;
5. Menetapkan dan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
dan Standar Pelayanan (SP) dalam penyelenggaraan kegiatan Dinas agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
6. Melaksanakan koordinasi dalam penyusunan kebijakan daerah; 7. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas organisasi perangkat
daerah, Staf Ahli dan Asisten Sekretaris Daerah sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku agar kinerja organisasi perangkat daerah mencapai target yang telah ditetapkan;
8. Melaksanakan koordinasi penyelenggarakan kebijakan daerah; 9. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan kebijakan
daerah;
10. Melaksanakan pembinaan aparatur perangkat daerah; 11. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan daerah;
12. Melaksanakan koordinasi terhadap pelayanan kerumahtanggaan bupati dan wakil bupati;
13. Melaksanakan koordinasi pelayanan administrasi Sekretariat Daerah; 14. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan internal pemerintah di
lingkungan dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan lancar; 15. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas sebagai wujud pertanggungjawaban; 16. Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan mengevaluasi
hasil kerja bawahan untuk meningkatkan prestasi kerja;
17. Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
8
18. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
a. Kepala Bagian Hukum Kepala Bagian Hukum mempunyai tugas sebagai berikut :
1) Menyusun rencana dan program kegiatan bagian hukum berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2) Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan unit kerja dinas guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan tugas;
3) Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanaan tugas
bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya guna kelancaran pelaksanaan tugas;
4) Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan kebijakan teknis serta pedoman pelaksanaan tugas;
5) Menyusun konsep kebijakan teknis, petunjuk pelaksanaan dan naskah dinas lingkup perundang-undangan, bantuan hukum
dan hak asasi manusia serta informasi dan dokumentasi hukum sebagai dasar pelaksanaan kegiatan;
6) Menyusun konsep Standar Operasional Prosedur (SOP) dan
Standar Pelayanan (SP) pelaksanaan tugas bagian hukum agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
7) Menyusun konsep kebijakan penyusunan produk hukum daerah,
pengkajian produk hukum daerah, harmonisasi produk hukum daerah, fasilitasi produk hukum daerah serta evaluasi produk
hukum daerah; 8) Menyusun konsep penyelesaian permasalahan hukum bagi
Bupati, aparatur perangkat daerah dan perangkat desa, mediasi
penyelesaian sengketa hukum secara ligitasi dan non ligitasi, pendampingan penyelesaian kasus tata usaha negara, perdata dan peradilan lain, penyuluhan hukum dan penegakan Hak Azasi
Manusia (HAM) Tingkat Kabupaten; 9) Mengarahkan pelaksanaan pengelolaan sistem jaringan
dokumentasi dan informasi produk hukum daerah, dokumentasi produk hukum, publikasi dan sosialisasi produk hukum serta pelayanan informasi produk hukum daerah kepada perangkat
daerah, perangkat desa dan masyarakat; 10) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan internal pemerintah
di lingkungan dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan lancar;
11) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sebagai wujud pertanggungjawaban;
12) Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan mengevaluasi
hasil kerja bawahan untuk meningkatkan prestasi kerja; 13) Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan sebagai
bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; 14) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
a) Kepala Sub Bagian Perundang-undangan Kepala Sub Bagian Perundang-undangan mempunyai tugas
sebagai berikut : 1. Menyusun rencana dan program kegiatan sub bagian
perundang-undangan berdasarkan peraturan perundang-
undangan dan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
9
2. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan unit kerja dinas guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi
pelaksanaan tugas; 3. Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanaan
tugas bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya guna kelancaran pelaksanaan tugas;
4. Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan
sesuai lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan kebijakan teknis serta pedoman pelaksanaan tugas;
5. Menyusun konsep kebijakan teknis, pelaksanaan tugas
dan naskah dinas lingkup sub bagian perundang-undangan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan;
6. Menyusun konsep Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan (SP) pelaksanaan tugas sub bagian perundang-undangan dalam melaksanakan tugas agar
diperoleh hasil kerja yang optimal; 7. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan penyusunan
produk hukum daerah; 8. Menyiapkan bahan pengkajian produk hukum daerah; 9. Menyiapkan bahan harmonisasi produk hukum daerah;
10. Menyiapkan bahan fasilitasi produk hukum daerah; 11. Menyiapkan bahan evaluasi produk hukum daerah; 12. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan internal
pemerintah di lingkungan dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar
kegiatan dapat berjalan lancar; 13. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas sebagai wujud pertanggungjawaban;
14. Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan mengevaluasi hasil kerja bawahan untuk meningkatkan prestasi kerja;
15. Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
16. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b) Kepala Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia
Kepala Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas sebagaiberikut :
1. Menyusun rencana dan program kegiatan sub bagian bantuan hukum dan hak asasi manusia berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hasil evaluasi
kegiatan tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan unit
kerja dinas guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan tugas;
3. Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya guna kelancaran pelaksanaan tugas;
4. Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan
kebijakan teknis serta pedoman pelaksanaan tugas; 5. Menyusun konsep kebijakan teknis, petunjuk
pelaksanaaan dan naskah dinas lingkup sub bagian
bantuan hukum dan hak asasi manusia sebagai dasar pelaksanaan kegiatan;
10
6. Menyusun konsep Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan (SP) pelaksanaan tugas sub bagian
bantuan hukum dan hak asasi manusia agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
7. Menyiapkan bahan penyelesaian permasalahan hukum bagi Bupati, aparatur perangkat daerah dan perangkat desa;
8. Melaksanakan mediasi penyelesaian sengketa hukum secara ligitasi dan non ligitasi;
9. Melaksanakan pendampingan penyelesaian kasus tata
usaha negara, perdata dan peradilan lain; 10. Melaksanakan penyuluhan hukum dan penegakan Hak
Azasi Manusia (HAM) Tingkat Kabupaten; 11. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan internal
pemerintah di lingkungan dinas sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan lancar;
12. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sebagai wujud pertanggungjawaban;
13. Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan
mengevaluasi hasil kerja bawahan untuk meningkatkan prestasi kerja;
14. Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan
sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; 15. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. c) Kepala Sub Bagian Informasi dan Dokumentasi Hukum
Kepala Sub Bagian Informasi dan Dokumentasi Hukum
mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Menyusun rencana dan program kegiatan sub bagian
informasi dan dokumentasi hukum berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagai pedoman
pelaksanaan tugas; 2. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan unit
kerja dinas guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi
pelaksanaan tugas; 3. Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanaan
tugas bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya guna kelancaran pelaksanaan tugas;
4. Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan kebijakan teknis serta pedoman pelaksanaan tugas;
5. Menyusun konsep kebijakan teknis, petunjuk pelaksanaan dan naskah dinas lingkup sub bagian
informasi dan dokumentasi hukum sebagai dasar pelaksanaan kegiatan;
6. Menyusun konsep Standar Operasional Prosedur (SOP)
dan Standar Pelayanan (SP) pelaksanaan tugas sub bagian informasi dan dokumentasi hukum agar diperoleh hasil
kerja yang optimal; 7. Menyusun konsep kebijakan pemerintah daerah dan
naskah dinas yang berkaitan dengan sub bagian informasi
dan dokumentasi hukum guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
11
8. Melaksanakan pengelolaan sistem jaringan dokumentasi dan informasi produk hukum daerah;
9. Melaksanakan dokumentasi produk hukum; 10. Melaksanakan publikasi dan sosialisasi produk hukum;
11. Melaksanakan pelayanan informasi produk hukum daerah kepada perangkat daerah, perangkat desa dan masyarakat;
12. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan internal pemerintah di lingkungan dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar
kegiatan dapat berjalan lancar; 13. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas sebagai wujud pertanggungjawaban; 14. Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan
mengevaluasi hasil kerja bawahan untuk meningkatkan
prestasi kerja; 15. Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan
sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; 16. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1. bagian akuntansi dan aset agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
2. Melaksanakan pengelolaan akuntasi di lingkungan
Sekretariat Daerah; 3. Melaksanakan pencatatan, inventarisasi, distribusi dan
pelaporan pengelolaan barang milik daerah di lingkungan Sekretariat Daerah;
4. Menyiapkan bahan penyusunan konsep perhitungan
anggaran di lingkungan Sekretariat Daerah; 5. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan internal
pemerintah di lingkungan dinas sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan lancar;
6. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sebagai wujud pertanggungjawaban;
7. Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan
mengevaluasi hasil kerja bawahan untuk meningkatkan prestasi kerja;
8. Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
9. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. A. Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik
Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik mempunyai tugas
sebagai berikut : 1. Merumuskanprogram dan kegiatan staf ahli bidang pemerintahan,
hukum dan politikberdasarkan peraturan perundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait baik vertikal maupun horizontal guna terwujud sinkronisasi dan
harmonisasi pelaksanaan tugas; 3. Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai
lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan kebijakan teknis serta
pedoman pelaksanaan tugas;
12
4. Menyusun telaahan dan rekomendasi terhadap isu strategis bidang pemerintahan;
5. Menyusun telaahan dan rekomendasi terhadap isu strategis bidang hukum;
6. Menyusun telaahan dan rekomendasi terhadap isu strategis bidang politik;
7. Menyusun laporan mengenai hasil pelaksanaan telaahan dan
rekomendasi terhadap isu strategis secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan;
8. Melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan tugas sebagai wujud
pertanggungjawaban; 9. Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan; 10. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
B. Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan mempunyai tugas
sebagai berikut : 1. Merumuskan program dan kegiatan staf ahli bidang pembangunan,
ekonomi dan keuangan berdasarkan peraturan perundang-undangan
dan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait baik
vertikal maupun horizontal guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan tugas;
3. Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan kebijakan teknis serta pedoman pelaksanaan tugas;
4. Menyusun telaahan dan rekomendasi terhadap isu strategis bidang pembangunan;
5. Menyusun telaahan dan rekomendasi terhadap isu strategis bidang
ekonomi; 6. Menyusun telaahan dan rekomendasi terhadap isu strategis bidang
keuangan; 7. Menyusun laporan mengenai hasil pelaksanaan telaahan dan
rekomendasi terhadap isu strategis secara berkala atau sewaktu-waktu
sesuai kebutuhan; 8. Melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan tugas sebagai wujud
pertanggungjawaban; 9. Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
10. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
C. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Merumuskan program dan kegiatan staf ahli bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagai
pedoman pelaksanaan tugas; 2. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait baik
vertikal maupun horizontal guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan tugas;
3. Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai
lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan kebijakan teknis serta pedoman pelaksanaan tugas;
13
4. Menyusun telaahan dan rekomendasi terhadap isu strategis bidang kemasyarakatan;
5. Menyusun telaahan dan rekomendasi terhadap isu strategis bidang sumber daya manusia;
6. Menyusun laporan mengenai hasil pelaksanaan telaahan dan rekomendasi terhadap isu strategis secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan;
7. Melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan tugas sebagai wujud pertanggungjawaban;
8. Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan; 9. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.1 Sumber Daya Perangkat Daerah
Dalam melaksakan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat Daerah
Kabupaten Banjarnegara didukung Sumber Daya Manusia dilihat dari status kepegawaian, tingkat pendidikan dan golongan kepangkatan
dengan susunan sebagai berikut:. 2.2.1Sumberdaya Manusia (Pegawai)
Tabel 2.1
Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian di Sekretariat Daerah Kabupaten Banjarnegara per Oktober Tahun 2017
No Bagian/Jabatan
Kategori
Jumlah PNS
Non PNS
PTT THL
L P L P L P
1. SEKRETARIS
DAERAH
1 - - - - - 1
2. STAF AHLI 2 1 - - - - 3
3. ASISTEN 2 - - - - - 2
4. PEMERINTAHAN
DAN OTONOMI DAERAH
8 4 1 1 1 - 15
5. HUKUM 5 5 - 1 - 1 12
6. KESEJAHTERAAN RAKYAT
7 5 - 1 1 - 14
7. PEMBANGUNAN 8 3 - - 2 - 13
8. PEREKONOMIAN 4 5 - 1 2 1 13
9. PEMBINAAN BUMD DAN LKM
7 3 - - - - 10
10.
ORGANISASI 1 10 - - 3 - 14
11.
UMUM 36 10 6 3 31 14 100
12.
KEUANGAN 5 7 - - 1 1 14
JUMLAH : 86 53 7 7 41 17 210
Jumlah personil Sekretariat Daerah Kabupaten Banjarnegara sebanyak 213 orang yang berstatus PNS 139 orang (65,26%) dimana
86 orang laki-laki (61,87%) dan 53 orang perempuan (38,13%) dan non PNS 74 orang (34,74%) yang terdiri dari PTT sebanyak 14 orang (18,92%) dan THL sebanyak 58 oranng (78,38%).
14
Apabila dilihat dari pendidikannya pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Banjarnegarayang berpendidikan S2 sebanyak 18 orang
(12,95%), berpendidikan S1 sebanyak 49 orang (35,25%), berpendidikan D3 sebanyak 6 orang (4,32%), berpendidikan SMA
sebanyak 56 orang (40,29%) berpendidikan SMP Tabel 2.1
Jumlah PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan
di Sekretariat Daerah Kabupaten Banjarnegara per Oktober Tahun 2017
No Bagian/Jabatan Pendidikan Jumlah
SD SMP SMA D3 S1 S2 S3
1. SEKRETARIS DAERAH - - - 1 - 1
2. STAF AHLI - 1 2 - 3
3. ASISTEN - - 2 - 2
4. PEMERINTAHAN DAN
OTONOMI DAERAH
- 1 2 6 3 - 12
5. HUKUM 1 2 6 1 - 10
6. KESEJAHTERAAN RAKYAT
- 7 4 1 - 12
7. PEMBANGUNAN - 4 1 4 2 - 11
8. PEREKONOMIAN 1 4 3 1 - 9
9. PEMBINAAN BUMD DAN LKM
1 5 2 2 - 10
10. ORGANISASI - - 1 9 1 - 11
11. UMUM 2 5 27 3 9 - - 46
12. KEUANGAN - - 5 5 2 - 12
JUMLAH : 2 8 56 6 49 18 - 139
Tabel 2.2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan di Sekretariat Daerah Kabupaten Banjarnegara per Oktober Tahun 2017
No Bagian/Jabatan Jumlah Golongan Non PNS
I II III IV PTT THL
1. SEKRETARIS DAERAH 1 - - - 1 - -
2. STAF AHLI 3 - - - 3 - -
3. ASISTEN 2 - - - 2 - -
4. PEMERINTAHAN DAN OTONOMI DAERAH
15 - 2 8 2 2 1
5. HUKUM 12 - 2 7 1 1 1
6. KESEJAHTERAAN
RAKYAT
14 - 5 6 1 1 1
7. PEMBANGUNAN 13 - 4 6 1 - 2
8. PEREKONOMIAN 13 1 2 5 1 1 3
9. PEMBINAAN BUMD
DAN LKM
10 1 4 4 1 - -
10. ORGANISASI 14 - 1 9 1 - 3
11. UMUM 100 4 28 13 1 9 45
12. KEUANGAN 14 - 3 6 3 - 2
JUMLAH : 210 6 51 64 18 14 58
Sedangkan apabila dilihat dari golongannya pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Banjarnegara terdiri dari golongan IV sebanyak 1 orang
(9,09%), golongan III sebanyak 9 orang (81,82%) dan golongan II sebanyak 1 orang (9.09%)
15
2.2.2 Sarana dan Prasarana (Asset) Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan kegiatan pada
Sekretariat Daerah Kabupaten Banjarnegara didukung dengan sarana dan prasarana sebagai berikut:
Tabel 2.3 Jumlah Sarana dan Prasarana Berdasarkan Kondisi
di Perangkat Daerah Tahun 2017
No Nama Barang
Kondisi Jumlah
Baik Rusak
1 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol I 5 5
2 Kendaraan bermotor roda 4 37 37
3 Kendaraan bermotor truk 1 1
4 Kendaraan bermotor roda 2 73 1 74
5 Mesin Gerinda Tangan 1 1
6 Mesin Bor Tangan 1 1
7 Perkakas Bengkel Lain-lain 4 4
8 Mesin Gergaji 1 1
9 Pulse Generator 2 2
10 ALat Ukur Lainnya (Lain-lain) 1 1
11 Mesin Ketik Manual Portable (11-13) 25 6 31
12 Mesin Ketik Elektronik 4 4
13 Mesin Absen (Time Recorder) 1 1
14 Mesin Foto Copy dengan Kertas Folio 1 1
15 Lemari Besi 56 3 59
16 Rak Besi/Metal 75 75
17 Rak Kayu 54 2 56
18 Filling Besi/Metal 146 11 157
19 Brand Kas 6 6
20 Lemari Kaca 56 56
21 Lemari Makan 2 2
22 Alat Penyimpan Perlengkapan Kantor Lainnya
5 5
23 Papan Visuil 2 2
24 Alat Penghancur Kertas 9 9
25 Papan Nama Instansi 6 6
26 Papan Pengumunan 10 10
27 White Board 63 63
28 Peta 3 3
29 Mesin Absensi 5 5
30 Perforator Besar 1 1
31 White Board Elektronic 1 1
32 Display 4 4
33 Alat Kantor Lainnya (Lain-lain) 65 2 67
34 LCD Projector 8 8
35 Lemari Kayu 136 1 137
36 Rak Kayu 18 18
37 Meja Kayu/Rotan 39 39
16
38 Kursi Besi/Metal 255 255
39 Kursi Kayu/Rotan/Bambu 221 221
40 Zice 46 46
41 Tempat Tidur Besi/Metal (Lengkap) 5 5
42 Tempat Tidur Kayu (lengkap) 33 33
43 Meja Rapat 70 70
44 Meja Tulis 63 29 92
45 Meja Makan 28 28
46 Meja Telpon 12 12
47 Meja Podium 2 2
48 Meja Tik 1 1
49 Meja Panjang 7 7
50 Meja Bundar 15 15
51 Kursi Rapat 348 348
52 Kursi Tamu 28 28
53 Kursi Tangan 50 50
54 Kursi Putar 44 44
55 Kursi Biasa 64 32 96
56 Bangku Tunggu 20 20
57 Kursi Lipat 2.521 2.521
58 Meja Komputer 57 6 63
59 Kasur 30 30
60 Tikar 15 15
61 Meja Biro 55 55
62 Sofa 30 30
63 Lemari Pakaian 27 27
64 Lemari Rias 2 2
65 Meubelair Lainnya 193 193
66 Jam Mekanis 4 4
67 Jam Listrik 3 3
68 Jam Elektronik 4 4
69 Mesin Penghisap Debu 9 9
70 Mesin Potong Rumput 4 4
71 Mesin Cuci 6 6
72 Alat Pembersih Lain-lain 3 3
73 Lemari Es 16 16
74 AC Unit 90 90
75 AC Split 12 12
76 Kipas Angin 32 32
77 Exhause Fan 8 8
78 Up Right Chiller/frezzer 1 1
79 Alat Pendingin Lain-lain 6 6
80 Kompor Gas 12 12
81 Alat Dapur Lainnya 14 14
82 Kitchen Set 6 6
83 Tabung Gas 11 11
84 Alat Pemanas 14 14
85 Radio 1 1
86 Televisi 20 20
87 Cassette Recorder 16 16
88 Amplifiler 4 4
89 Equalizer 2 2
90 Loudspeaker 9 9
91 Sound System 12 12
17
92 Compact Disc 1 1
93 Wireless 1 1
94 Microphone 9 9
95 Unit Power Supply 39 4 43
96 Stabilisator 1 1
97 Camera Video 2 2
98 Camera Film 7 7
99 Tustel 1 1
100 Mesin Jahit 4 4
101 Alat Hiasan 1 1
102 Gambar Presiden/Wakil Presiden 23 23
103 Tiang Bendera 11 11
104 Tangga Alumunium 6 6
105 Kaca Hias 12 1 13
106 Dispenser 32 32
107 Mimbar/Podium 7 7
108 Handy Cam 2 2
109 Alat Rumah Tangga Lain-lain 79 2 81
110 Alat Pemadam Portable 4 4
111 Alat Pembantu Pemadam Kebakaran 9 9
112 Internet 2 2
113 Personal Komputer Lain-lain 22 10 32
114 P.C Unit 82 8 90
115 Lap Top 58 58
116 Note Book 75 75
117 Hard Disk 1 1
118 Floopy Disk Unit 1 1
119 Printer 105 2 107
120 Scanner 7 7
121 CPU 1 1
122 Monitor 6 6
123 External 8 8
124 Peralatan Personal Komputer Lain-lain
3 1 4
125 Server 13 13
126 Hub 3 3
127 Peralatan Jaringan Lain-lain 17 17
128 Meja Kerja Menteri/Gubernur/Bupati/Walokota
17 17
129 Meja Kerja Pejabat Eselon II/III/IV 12 12
130 Meja Kerja Pegawai Non Struktural
157 4 161
131 Meja Kerja Pejabat Lain-lain 91 91
132 Meja Rapat Menteri/Gubernur/Bupati/Walokota
5 5
133 Meja Rapat Eselon I/Wakil Gubernur/Bupati/Walikota
17 17
134 Meja Rapat Pejabat Eselon II
10 10
135 Meja Tamu Ruangan Tunggu Pejabat
Eselon III 1 1
136 Meja Tamu Ruangan Biasa 1 1
18
137 Meja Rapat Pejabat Lain-lain 5 5
138 Kursi Kerja Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota
3 3
139 Kursi Kerja Pejabat Eselon II/III/IV 66 66
140 Kursi Kerja Pegawai Non Struktural 154 14 168
141 Kursi Kerja Pejabat Lain-lain 19 19
142 Kursi Rapat Pejabat Eselon II 30 30
143 Kursi Hadap Depan Meja Kerja Pejabat Lain-lain
8 8
144 Kursi Tamu di Ruangan Pejabat Eselon III
3 3
145 Lemari Buku untuk Pejabat Eselon II 4 4
146 Lemari Buku untuk Perpustakaan 3 3
147 Lemari Arsip untuk arsip Dinamis 2 2
148 Buffet Kayu 3 3
149 Lemari dan Arsip Pejabat Lain-lain 1 1
150 Camera + Attachment 4 4
151 Proyektor + Attachment 5 5
152 Audio Amplifier 5 5
153 Audio Monitor Active/pasive 9 9
154 Compact Disc. Player 3 3
155 Cassette Duplicator 1 1
156 Equalizer 1 1
157 Set Studio Light Signal 2 2
158 Microphone/Wireless Mic 4 4
159 Professional Sound System 5 5
160 Power Amplifier 3 3
161 Audio Cassete Recorder 2 2
162 Peralatan studio Visual Lain-lain 58 58
163 Peralatan Studio Video dan Film Lain-lain
12 12
164 Camera Electronic 43 1 44
165 Video Monitor 6 6
166 Rak Peralatan 2 2
167 Tripod Camera 6 6
168 Slying Spot Scanner 1 1
169 Lighting Stand Tripod 1 1
170 Slide Projector 11 11
171 Camera Film 3 1 4
172 Lensa Kamera 2 2
173 Layar Film 2 2
174 Alat Penyimpan Data 4 4
175 Alat Pengolah Data 4 4
176 Peralatan Computing Lain-lain 1 1
177 Amplifier 1 1
178 Microphone 7 7
179 Loudspeaker 5 5
180 Sound System 4 4
181 Telephone (PABX) 7 7
182 Pesawat Telephone 18 18
183 Handy Talky 7 7
184 Intercom 1 1
19
185 Facsimile 4 4
186 Handphone 1 1
187 Alat Komunikasi Lain-lain 5 1 6
188 Wireless Amplifier 4 4
189 Alat Komunikasi Sosial Lain-lain 4 4
190 Alat-alat Sandi Lain-lain 9 9
191 Receiver STL/UHF 5 5
192 Kompas 1 1
193 Bangunan Gedung Kantor
Permanen/Semi Permanen 6 6
194 Bangunan Gedung Kantor Lain-lain 5 5
195 Bangunan Gudang Tertutup Permanen
1 1
196 Bangunan Gedung Instalasi lain-lain 1 1
197 Bangunan Gedung Tempat Ibadah
Permanen 2 2
198 Bangunan Gedung Tempat Pertemuan
Permanen 5 5
199 Bangunan Gedung Olah Raga
Tertutup Permanen 1 1
200 Bangunan Gedung Tempat OR Lain-
lain 1 1
201 Gedung Pos Jaga Permanen 4 4
202 Gedung Garasi/Pool Permanen 2 2
203 Bangunan Kandang Hewan/Ternak
Permanen 1 1
204 Bangunan Tempat Kerja Lain-lain 19 19
205 Rumah Negara Golongan I Type A Permanen
4 4
206 Mess/Wisma/Bungalaw/Tempat Peristirahatan Permanen
1 1
207 Tugu Pembangunan 1 1
208 Tugu/Tanda Batas Administrasi Kabupaten
1 1
209 Bangunan Pengaman Irigasi Lain-lain 1 1
210 Bangunan Pelengkap Air Bersih Lain-lain
2 2
211 Instalasi Air Bersih Lain-lain 2 2
212 PLTM Kapasitas Kecil 3 3
213 Instalasi Pusat Pengatur Listrik Kapasitas Kecil/Besar
4 4
214 Instalasi Penangkal Petir Manual 1 1
215 Lain-lain 1 1
216 Jaringan Telepon Di atas Tanah Kapasitas Kecil
2 2
217 Buku Pelajaran/penetahuan 320 320
218 Pahatan Lain-lain 1 1 219 Lukisan Cat Air 7 7
220 Gambar Presiden/Gubernur 22 22
221 Lambang Garuda 6 6
222 Alat Musik/Band 4 4
223 Alat Musik Nasional/Daerah 3 3
224 Alat Kesenian Lain-lain 23 23
225 Piala 2 2
20
226 Benda-benda Bersejarah Lain-lain 2 2
227 Keramik (Guci,Piring) 19 19
228 Barang Kerajinan Lain-lain 19 19
229 Alat Olah Raga Lainnya (Lain-lain) 2 2
Total 7.533 148 7.681
21
2.2 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Tabel2.4
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016
NO Indikator Kinerja Satuan Target
SPM
Target
IKK
Target Indi
kator Lain
nya
Target Renstra Perangkat Daerah
Tahun 2016
Realisasi Capaian
Tahun ke-
Rasio Capaian
pada Tahun ke-
2016 2016 2016
1
Jumlah kebutuhan
administrasi perkantoran yang terpenuhi;
% 100 100 100
2
Persentase pemenuhan administrasi perkantoran
dan aparatur pemerintah daerah;
% 100 100 100
3
Persentase pemenuhan
kebutuhan Rumah Tangga Jabatan;
% 100 100 100
4 Pemenuhan honorarium PTT di Lingkungan Setda;
Orang/ Bulan
18 (12 bulan) 18 (12 bulan) 100
5 Fasilitasi peningkatan kapasitas sumber daya aparatur persandian
Orang - 0 100
6
Persentase pemenuhan kebutuhan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran
% 100 100 100
7
Terpenuhinya pelayanan
%
100
100
100
22
sarana dan prasarana kepada lembaga pemerintah
dan non pemerintah
8
Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi
pembangunan daerah yang tersusun
Doku
men 6 6 100
9 Jumlah rakor bidang pemerintahan yang
dilaksanakan
Ke
giatan 7 3 42,86
10 Jumlah kerjasama antar daerah yang difasilitasi
Doku men
10 24 240
11 Jumlah dokumen nama rupa bumi Kabupaten
Banjarnegara
Doku men
- - -
12
Jumlah dokumen
penetapan batas wilayah kecamatan dan desa/kelurahan
Kelurahan
12 18 150
13 Jumlah fasilitasi bidang pemerintahan umum yang
dilaksanakan
Ke giatan
4 4 100
14
Meningkatnya kinerja
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Doku men
1 (EKK) 1 (EKK) 100
15 Jumlah bidang lahan bersertifikat
Bidang 4.000 4.000 100
16 Penyelesaian kasus tanah negara
Kasus 3 3 100
17
Meningkatnya kinerja
penyelenggaraan
Desa/
266/1.342/8 266/1.342/8 100
Orang/
23
Pemerintahan Desa
Doku men
18 Jumlah kajian permasalahan hukum yang tersusun
% 100 60 60
19 Jumlah masyarakat yang memahami peraturan
perundang-undangan
Orang 125 125 100
20 Jumlah produk hukum
yang terdokumentasikan
Doku
men 207 207 100
21 Penanganan permasalahan
hukum % 100 100 100
22
Tersedianya Sistem
Informasi Jasa Konstruksi setiap tahun
% 100 100 100
23
Fasilitasi proses pengadaan
barang dan jasa secara elektronik
Paket 320 379 118,44
24
Jumlah APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN yang difasilitasi, dimonitor,
dievaluasi dan dilaporkan
Ke
giatan
APBD Kabupaten 2.879 kegiatan
APBD Kabupaten 2.879 kegiatan
100 (Rp. 948.240.697.050)
-Rp793.108.182.050
APBD Provinsi 171 kegiatan
APBD Provinsi 171 kegiatan
100 (Rp.
92.425.000.000)
-Rp92.425.000.000
APBN 8 Bidang APBN 8 Bidang
100 (Rp. 252.936.665.460)
-Rp155.090.090.000
24
25 Jumlah bank Unit 44 44 100
26 Jenis dan jumlah
perusahaan asuransi Unit 3 3 100
27
Pameran/expo
Ke giatan
61 42 68,85
28 Jumlah BPR/LKM
(buah/unit)
Buah/
Unit 280 280 100
29 Persentase peningkatan Pendapatan Pendapatan
Usaha BUMD
% 30 32,17 107,23
30 Tersusunnya regulasi
bidang perekonomian
Doku
men/ perbup
3 2 66,67
31 Terlaksananya pengendalian inflasi di
Kabupaten Banjarnegara
Ke
giatan 2 2 100
32 Jumlah siswa dan sekolah berprestasi
Siswa /se
kolah
3 3 100
33 Terselenggaranya pelayanan
bantuan sosial Lokasi 20 32 160
34
Fasilitasi penyelenggaraan
ibadah haji, lansia dan pembinaan olah raga
% 100 100 100
35
Persentase ketepatan SKPD
dalam penyampaian LAKIP dan TAPKIN
%
100%
98,18 (54 SKPD)
98,18 (55 SKPD)
25
36
Penyampaian Laporan Akuntabilitas kinerja ke
MENPAN tepat waktu
%
100% 100
100 (Tepat Waktu) (Tepat Waktu)
37 Pembinaan pelayanan
publik % 100 100 100
38
Indeks Kepuasan Layanan
Masyarakat/fasilitasi survey kepuasan
masyarakat
SKPD
Ada Ada
100 (59 SKPD) (56 SKPD)
39
Jumlah Regulasi Bidang
Organisasi dan Kepegawaian
Doku
men 2.172 3 150
40 Sistem Informasi Manajemen Pemerintah
Daerah
Buah 14 19 135,71
41 Jumlah peningkatan subdomain
banjarnegarakab.go.id
Buah 0 0 0
42
Jumlah client yang
terhubung dengan web pemerintah daerah
Client 144 144 100
43 Fasilitasi aduan masyarakat melalui sms center dan media lainnya
Media 2 2 100
44 Jumlah surat kabar nasional/lokal
Surat Kabar
7 7 100
45 Jumlah penyiaran radio/TV lokal
LPP 14 14 100
46 Website milik Pemerintah Web 17 19 111,76
26
Daerah site
47
Jumlah penyebarluasan
informasi pembangunan daerah
Media 9 9 100
48
Fasilitasi pemenuhan
bandwith untuk layanan publik
Mbps
19
19
100
27
Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
Perangkat Daerah Tahun 2016 Kabupaten Banjarnegara
NO PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (RP)
REALISASI ANGGARAN (RP)
%
1 2 3 4 5
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
6.764.162.500 6.202.057.446 91,69
2 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1.033.280.000 944.996.132 91,46
3 Pengembangan Nilai
Budaya
605.000.000 598.634.000 98,95
4 Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan
20.000.000 3.976.100 19,88
5 Perencanaan Pembangunan
Daerah
1.412.000.000 1.134.905.910 80,38
6 Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
90.000.000 42.245.914 46,94
7 Penataan Daerah Otonomi
Baru
415.000.000 379.164.221 91,36
8 Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Laporan Keuangan
679.210.000 468.157.365 68,93
9 Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa
136.170.000 122.373.100 89,87
10 Penataan Peraturan
Perundang-Undangan
1.457.418.000 1.257.029.282 86,25
11 Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat
Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) lainnya
267.500.000 258.567.500 96,66
12 Peningkatan Ketahanan
Pangan (Pertanian/Perkebunan)
90.000.000 65.082.200 72,31
13 Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
220.000.000 166.625.249 75,74
14 Pengembangan Destinasi Pariwisata
50.000.000 42.083.263 84,17
15 Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
125.840.000 90.100.896 71,60
16 Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
145.000.000 141.167.500 97,36
17 Pengembangan Sistem
Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro, Kecil dan
75.000.000 48.148.750 64,20
28
NO PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (RP)
REALISASI ANGGARAN (RP)
%
1 2 3 4 5
Menengah
18 Pemberdayaan Jasa Usaha 1.479.450.000 1.013.530.556 68,51
19 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
5.012.886.000 4.651.360.403 92,79
20 Upaya Kesehatan
Masyarakat
105.000.000 101.680.100 96,84
21 Pengelolaan Keragaman Budaya
40.600.000 28.863.400
71,09
21 Pengembangan Wawasan
Kebangsaan
350.000 342.979.366 97,99
22 Pembinaan Pemasyarakatan Olahraga
283.000.000 274.394.150 96,96
23 Pemberdayaan
Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
2.242.500.000 1.947.217.536 86,83
24 Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
70.000.000 34.005.000 48,58
25 Peningkatan Disiplin
Aparatur
175.500.000 168.467.750 95,99
26 Mengintensifkan Penanganan Pengaduan
Masyarakat
140.000.000 133.037.350 95,03
27 Pengembangan
Komunikasi, Informasi dan Media Massa
257.500.000 240.954.400 93,57
28 Kerjasama Informasi dengan Mass Media
380.625.000 373.677.650 98,17
29 Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
1.111.695.000 1.093.231.870 98,24
30 Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan
257.870.000 253.296.048 98,23
31 Bidang Cipta Karya 55.000.000 53.545.000 97,35
Jumlah 25.547.206.500 22.675.555.407 88,76
29
2.3 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah 2.3.1 Tantangan
Tantangan merupakan adalah situasi yang merupakan
ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi (eksternal) dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa
depan, diantaranya: 1. Arah kebijakan Bupati Banjarnegara pereode 2017 – 2022
memperiotaskan pembangunan bidang infrastruktur, maka
Semua Bagian di Lingkungan Setda Kab. Banjarnegara belum menjadi prioritas utama sehingga berimplikasi pada berkurangnya alokasi anggaran dan pengurangan program dan
kegiatan di lingkungan Setda 2. Dengan adanya moratorium pengangakatan ASN dan
banyaknya personil yang pensiun, maka sumber daya aparatur di lingkungan sekteratriat daerah kab. Banjarnegara sangat terbatas.
3. Belum optimalnya pengelolaan aset yang ada di lingkungan Sekteratriat Daerah Kab. Banjarnegara
4. Adanya tumpang tindih pelaksanaan tugas dengan OPD lain 5. Adanya perubahan regulasi tentang nomenklatur SOTK di
lingkungan Sekteratriat Daerah Kab. Banjarnegara
6. Penataan peraturan perundangan belum sepenuhnya sesuai dengan tata peraturan perundangan yang baru.
7. Belum semua unit-unit pelayanan perangkat daerah memiliki
standar pelayanan publik (SPP) dan melaksanakan pengukuran kualitas pelayanan publik (IKM) secara berkala.
8. Belum optimalnya kualitas pelaporan kinerja pemerintah. Hal ini salah satunya ditunjukkan oleh persentase ketepatan waktu SKPD dalam penyampaian laporan kinerja yang baru
tercapai 98,18%. 2.3.2 Peluang
Peluang adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang dari luar organisasi (eksternal) dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan,diantaranya:
1. Dengan adanya pengurangan kegiatan memungkinkan untuk lebih fokus dalam melaksankan program dan kegiatan yang dianggarkan.
2. Adanya kesempatan merekrut tenaga harian lepas untuk membantu tugas di lingkungan sekretariat daerah
3. Pengelolaan aset sudah terpusat di bagian keuangan 4. Tersedianya regulasi yang mengatur tugas pokok fungsi
perangkat daerah
5. Tugas pokok masing – masing bagian lebih spesifik dan beban kerja organisasi menjadi lebih ringan sehingga pekerjaan
menjadi optimal 6. Adanya harmonisasi peraturan perundangan 7. Tersedianya regulasi kebijakan pelayanan publik yang
mendukung inovasi untuk memberikan pelayanan prima 8. Tersedianya sistem informasi managemen pelaporan kinerja
30
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah
Permasalahan pembangunan merupakan “gap expectation” antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil
saat perencanaan dibuat. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan
secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi. Permasalahan yang akan ditangani selama lima tahun dalam Renstra Sekretariat
Daerah Kabupaten Banjarnegara. Adapun permasalahan yang dihadapi di Sekretariat Daerah antara lain
sebagai berikut: - Pertumbuhan UMKM yang lambat dan daya saing produk UMKM
masih kurang, disebabkan oleh keterampilan SDM dan akses
permodalan yang masih rendah. Pada tahun 2016 jumlah UMKM tercatat sebesar 26.892 unit.
- Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk berolahraga dan
belum optimalnya pengembangan dan pembinaan olahraga rekreasi - Penataan peraturan perundangan belum sepenuhnya sesuai dengan
tata peraturan perundangan yang baru. - Belum semua unit-unit pelayanan perangkat daerah memiliki
Standar Operasional Prosedur (SOP) dan standar pelayanan publik
(SPP) serta melaksanakan pengukuran kualitas pelayanan publik melalui Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) secara berkala.
- Belum optimalnya kualitas pelaporan kinerja pemerintah.Laporan
kinerja yang disajikan OPD belum menggambarkan kinerja PD, tetapi masih sebatas menceritakan proses ataupun aktifitas yang
dilaksanakan - Masih rendahnya kesadaran untuk melakukan pengelolaan arsip
secara baik
- Masih banyaknya pelaku usaha yang belum memiliki ijin usaha - Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk membeli produk
UKM / IKM - Masih lemahnya pengendalian intern yang disertai pemantauan
secara rutin
- Belum optimalnya kualitas perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah
- Belum optimalnya penyerapan anggaran belanja setiap tahunnya.
Hal ini ditunjukkan oleh besarnya rata-rata SiLPA setiap tahunnya - Belum optimalnya penyusunan laporan keuangan berdasarkan
sistem akuntansi pemerintahan berbasis akrual. - Kompetensi dan profesionalisme SDM aparatur sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya masih kurang. Hal ini antara lain ditunjukkan
oleh rasio PNS lulusan S1 yang hanya sebanyak 60%, rasio PNS lulusan S2/S3 2,8%, dan rasio pejabat struktural yang mengikuti
Diklatpim 78%. - Penempatan PNS yang kurang proporsional sesuai kebutuhan.
31
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala
daerah Terpilih
Visi Visi pembangunan dalam RPJMD Tahun 2017-2022 merupakan
visi Bupati dan Wakil Bupati yang disampaikan pada saat proses pemilihan Kepala Daerah. Visi tersebut adalah sebagai berikut:
“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera” Dalam menerjemahkan visi tersebut dilakukan melalui penjelasan tiap-tiap pokok visi yang ada di dalamnya, dimana terdapat 2 (dua) pokok visi, yaitu:
Kabupaten Banjarnegara menjadi kabupaten yang bermartabat Kata bermartabat menurut kamus besar bahasa indonesia berarti
mempunyai martabat, dimana kata martabat berarti tingkat harkat kemanusiaan atau harga diri. Kata bermartabat merujuk pada kondisi terpenuhinya harkat kemanusiaan yang tercermin oleh terpenuhinya
hak asasi setiap individu di Kabupaten Banjarnegara. Kata ini juga menunjukkan adanya persamaan hak dan kewajiban yang sama bagi
seluruh masyarakat Banjarnegara. Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui pemenuhan kewajiban
negara terhadap hak dasar warganya maka setiap warga Banjarnegara
dapat meningkatkan harkatnya sebagai manusia dan dapat bersanding dengan masyarakat daerah lain baik di level regional maupun nasional secara terhormat. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan
meningkatnya kondusivitas daerah untuk menjamin terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat Banjarnegara.
Kabupaten Banjarnegara menjadi kabupaten yang sejahtera Menurut kamus besar bahasa indonesia kata sejahtera dapat diartikan aman sentosa dan makmur. Aman sentosa mengandung makna bebas
dari segala kesukaran sedang makmur dapat diartikan serba kecukupan. Secara lebih luas, sejahtera memiliki makna terpenuhinya aspek-aspek
fisik, spiritual, emosional, intelektual, ekonomi, sosial, budaya, dan ekologis, sehingga sejahtera merupakan suatu keadaan hidup yang berkualitas.
Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui peningkatan pembangunan secara berkelanjutan maka dapat terwujud hasil-hasil pembangunan yang berkualitas dan merata. Untuk mencapai hal
tersebut, maka peningkatan pelayanan pemerintah pada masyarakat yang tercermin melalui reformasi birokrasi harus terus dilakukan. Hal
tersebut memiliki arti penting, karena pemerintahan yang berwibawa bukan hanya menghasilkan produk pemerintahan yang baik, namun juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan terwujudnya pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan
ekonomi kerakyatan serta meningkatnya tata kelola pemerintahan. Pada prosesnya pencapaian pokok visi tersebut harus memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, berpedoman pada RTRW, dan
mengendalikan alih fungsi lahan. Melalui kedua pokok visi ini Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menyatakan dengan jelas kondisi yang ingin dicapai dari berjalannya
roda pemerintahan. Kondisi dimana setiap individu dapat berperan serta aktif dalam pembangunan berkelanjutan, sehingga segala kebutuhan,
khususnya kebutuhan dasar dapat terpenuhi. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan
dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup
32
Misi Misi merupakan pernyataan tentang apa yang harus dilaksanakan
dalam upaya mencapai visi. Misi merupakan turunan dari pokok-pokok
visi yang telah diidentifikasi sebelumnya. Misi-misi yang ditetapkan tersebut mengandung makna sebagai berikut:
1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan demokratis
2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan
konsep tata kelola yang baik 3. Mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan
berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan
4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional
5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar
Berdasarkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara, maka
Sekretariat Daerah Kabupaten Banjarnegara memiliki peran yang terkait secara langsung dengan misi yang ke 2 yaitu Mewujudkan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik
5.1. Tujuan dan Sasaran
Sesuai dengan Permendagri 86 Tahun 2017, tujuan adalah suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan. Sedang sasaran adalah rumusan kondisi yang menggambarkan
tercapainya tujuan, berupa hasil pembangunan Daerah/ Perangkat Daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome program Perangkat
Daerah. Dengan kata lain tujuan dan sasaran merupakan dampak (impact) keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapain berbagai program prioritas terkait. Tujuan dan sasaran
bertindak sebagai jembatan bagi visi dan misi menuju program prioritas. Tanpa tujuan dan sasaran maka visi dan misi akan sulit diterjemahkan
ke hal yang lebih operasional. Tabel 3.1
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Perangkat Daerah Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah
Misi Tujuan Sasaran Permasalahan
Pelayanan SKPD
Faktor
Peng
hambat
Pen
dorong
2. Me Wujud
kan kua
litas pen yeleng
garaan peme
rin tahan berdasar
kan
Mening
katkan kelan caran
pelak sanaan
pem binaan, koordi
nasi dan fasilitas pelaya
nan
Mening
katnya ke lancaran
pelak sanaan
pem binaan, koordi
nasi dan fasilitas pela
yanan
- Manajemen pengelolaan data
LKPJ, LPPD, ILPPD dan SPM masih
belum terarah dan terintegrasi
- Belum
adanya sistem aplikasi
yang meng akomodir,
serta komitmen dari OPD
terkait
- Adanya amanah
peraturan per undang -
undangan untuk
meng gunakan aplikasi
ter integrasi
33
konsep tata
kelola yang baik
peme rintah
daerah yang efektif
dan efisien
peme rintah
daerah yang efektif
dan efisien
- LKPJ Desa, LPPD Desa dan ILPP
Desa tidak semuanya di buat oleh Pemerintah
Desa
Pema haman dan
kapasitas SDM peme
rintah desa yang masih
terbatas
Ter sedianya anggaran
yang besar di
tingkat Peme rintah
Desa
Mewu judkan
produk-produk hukum
daerah yang
berkualitas dan pemberi
an bantuan hukum
serta tertib
penge lolaan doku
mentasi hukum
Ter
Susun nya produk-
produk hukum daerah
yang berkuali
tas dan pem berian
bantuan hukum serta
tertib penge
lolaan doku mentasi
hukum
Penataan
peraturan perundangan belum sepenuhnya
sesuai dengan tata peraturan perundangan yang
baru.
Kurangnya
pema haman dan penge
tahuan serta
kesadaran akan produk
hukum dari setiap
OPD dan pihak lain yang
terkait tentang penyusu
nan produk
hukum daerah sesuai
dengan peraturan per
undangan yang
melandasi
Melak
sanakan Sosia lisasi
tentang penyu
sunan produk hukum
daerah yang sesuai
dengan peraturan
yang baru
Mening
katkan koor dinasi
pem binaan bidang
kesra, kepemu
daan dan keagama
Mening
katnya koor dinasi
pem binaan bidang
kesra, kepemu
daan dan keagama
Masih rendahnya kesadaran
masyarakat untuk berolahraga dan belum optimalnya
pengembangan dan pembinaan
olahraga rekreasi
Kurangnya
kesadaran pema haman
perilaku hidup sehat,
sehingga program
mengolah ragakan masya
Saat ini
sudah tersedia nya
sarana dan prasarana
olah raga yang
sudah meme nuhi
34
an serta penye
lenggaraan pela yanan
bansos dan
sarana peribadatan
secara cepat dan
tepat sasaran
an serta penye
lenggaraan pela yanan
banos dan
sarana peribadatan
secara cepat dan
tepat sasaran
rakat dan mema
syarakat kan olah raga belum
mencapai sasaran
secara optimal
standar
Mening katkan
pere kono mian
daerah yang berdaya
saing, efektif
dan efesien melalui
pengembangan produksi
, industri,
perdagangan, koperasi
dan UMKM
Mening
katnya pere
kono mian daerah
yang berdaya saing,
efektif dan
efisien melalui pengem
bangan produksi
, industri, perdaga
ngan, koperasi, UMKM
Pertumbuhan UMKM yang lambat dan daya saing
produk UMKM masih kurang,
disebabkan oleh keterampilan SDM dan akses
permodalan yang masih rendah.
Masih kurangnya kesadaran
masyarakat untuk membeli produk
UKM / IKM
Mening
katkan Pendapa
tan Asli Daerah dari
penge lolaan keka
yaan daerah
yang
Mening
katnya Pendapa
tan Asli Daerah dari
Penge lolaan Keka
yaan Daerah
yang
Masih banyaknya pelaku usaha yang
belum memiliki ijin usaha
35
dipisah kan
dipisah kan
Belum optimalnya kontribusi
pendapatan asli daerah terhadap
Pendapatan Daerah yang berimplikasi pada rendahnya
kemandirian keuangan daerah.
Mening katkan koor
dinasi pelak
sanaan kegiatan penyusu
nan dan pengen dalian
program,
evaluasi dan laporan
yang tepat
waktu, tepat mutu
dan tepat sasaran
Mening katnya koor
dinasi pelak
sanaan kegiatan penyusu
nan dan pengen dalian
program,
evaluasi dan laporan
yang tepat
waktu, tepat mutu
dan tepat sasaran
Masih lemahnya pengendalian
intern yang disertai pemantauan secara rutin
- Kurangnya kesadaran
OPD dalam menyam paikan
perkem bangan
kegiatan nya guna mendapat
kan data yang
aktual
-
Terwujudnya pembang
unan / pelaksana
an kegiatan yang
tepat waktu dan tepat
mutu
- Belum optimalnya
kualitas perencanaan dan
penganggaran pembangunan daerah
-
Kurangnya data awal terkait
nilai pekerjaan
dalam menyusun suatu
perencanaan
kegiatan
- Terwujud
nya kegiatan pengadaa
n/perencanaan
pembangunan yang
sesuai dengan
perencanaan
36
Meningkatkan kinerja
apatur pemerintah
daerah yang
kompeten melalui
mekanisme
kerja/prosedur yang
transparan, efisien
dan efektif
serta mewujudkan
organisasi perang
kat daerah
yang tepat fungsi
dan tepat
ukuran
Meningkatnya
kinerja aparatur pemerint
ah daerah
yang kompeten
melelalui mekanis
me kerja/pr
osedur yang transpar
an, efisien dan
efektif serta
mewujudkan organisa
si perangk
at daerah yang
tepat fungsi dan
tepat ukuran
Belum semua unit-unit pelayanan
perangkat daerah memiliki Standar
Operasional Prosedur (SOP) dan standar pelayanan
publik (SPP) serta melaksanakan pengukuran
kualitas pelayanan publik melalui
Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) secara berkala.
-Belum optimalnya kualitas pelaporan
kinerja pemerintah.Lapo ran kinerja yang
disajikan OPD belum menggambarkan
kinerja PD, tetapi masih sebatas
menceritakan proses ataupun aktifitas yang
dilaksanakan
Mening
katkan kualitas pelaya
nan admi
Mening
katnya kualitas pelaya
nan admi
Masih rendahnya kesadaran untuk
melakukan pengelolaan arsip
secara baik
37
nis trasi
perkan toran serta
sarana dan
prasarana kerja
nistrasi perkan
toran serta sarana
dan prasara
na kerja
Mewu
judkan penge
lolaan keua ngan
yang trans
paran dan akun
tabel
Terwu
judnya penge
lolaan keua ngan
yang trans
paran dan akun
tabel
Belum optimalnya
penyerapan anggaran belanja setiap tahunnya.
Hal ini ditunjukkan oleh besarnya rata-
rata SiLPA setiap tahunnya
Belum optimalnya
penyusunan laporan keuangan berdasarkan sistem
akuntansi pemerintahan
berbasis akrual.
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah Tujuan dan sasaran Rencana Strategis Sekretariat Daerah
Kabupaten Banjarnegara adalah, sebagai berikut: Tujuan 1. Meningkatkan kelancaran pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan
fasilitas pelayanan pemerintah daerah yang efektif dan efisien 2. Mewujudkan produk-produk hukum daerah yang berkualitas dan
pemberian bantuan hukum serta tertib pengelolaan dokumentasi
hukum 3. Meningkatkan koordinasi pembinaan bidang kesra, kepemudaan dan
keagamaan serta penyelenggaraan pelayanan bansos dan sarana peribadatan secara cepat dan tepat sasaran
4. Meningkatkan perekonomian daerah yang berdaya saing, efektif dan
efesien melalui pengembangan produksi, industri, perdagangan, koperasi dan UMKM
5. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dari pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
6. Meningkatkan koordinasi pelaksanaan kegiatan penyusunan dan
pengendalian program, evaluasi dan laporan yang tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran
7. Meningkatkan kinerja apatur pemerintah daerah yang kompeten
melalui mekanisme kerja/prosedur yang transparan, efisien dan efektif serta mewujudkan organisasi perangkat daerah yang tepat
38
fungsi dan tepat ukuran 8. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi perkantoran serta
sarana dan prasarana kerja
9. Mewujudkan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel Sasaran
1. Meningkatnya kelancaran pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitas pelayanan pemerintah daerah yang efektif dan efisien
2. Tersusunnya produk-produk hukum daerah yang berkualitas dan
pemberian bantuan hukum serta tertib pengelolaan dokumentasi hukum
3. Meningkatnya koordinasi pembinaan bidang kesra, kepemudaan dan
keagamaan serta penyelenggaraan pelayanan banos dan sarana peribadatan secara cepat dan tepat sasaran
4. Meningkatnya perekonomian daerah yang berdaya saing, efektif dan efisien melalui pengembangan produksi, industri, perdagangan, koperasi, UMKM
5. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah dari Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
6. Meningkatnya koordinasi pelaksanaan kegiatan penyusunan dan pengendalian program, evaluasi dan laporan yang tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran
7. Meningkatnya kinerja aparatur pemerintah daerah yang kompeten melelalui mekanisme kerja/prosedur yang transparan, efisien dan efektif serta mewujudkan organisasi perangkat daerah yang tepat
fungsi dan tepat ukuran 8. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran serta
sarana dan prasarana kerja 9. Terwujudnya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah
Tahun 2017-2022
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Indikator
Satuan
Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka
Pendanaan
Kinerja
Program
2016 2017
2018 2019 2020 2021 2022
Target Akhir
Rens tra
(outcome) dan Kegiatan (output)
target Tar
get
Tar
get target
Tar
get target
Mening katkan
koordinasi pembi
naan bidang kesra,
kepemu daan dan keagam
aan
Terselenggaranya
pelayanan kegiatan
secara cepat tepat dan
terpadu
Prosentase
fasilitasi penyelenggara
an kegiatan keagamaan di masyarakat
pelestarian
kesenian dan kebudayaan
daerah yang berkembang di masyarakat
Prosenta
se 100 100 100 100 100 100 100 100
40
Mening katkan
koordinasi penyelenggaraan
pelayanan bantuan
sosial dan sarana periba
datan secara
cepat dan tepat sasaran
Mening katnya
koordinasi penyelenggaraan
pelayanan bantuan
sosial dan sarana periba
datan secara
cepat dan tepat sasaran
prosentase pelayanan
kesehatan penduduk miskin
fasilitasi peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang PHBS
Prosen Tase
100 100 100 100 100 100 100 100
prosentase fasilitasi
penyeleng garan kegiatan keagamaan di
masyarakat
prosentase fasilitasi kegiatan
keagamaan di masyarakat
Prosen Tase
100 100 100 100 100 100 100 100
Meningkatkan
kualitas pelayanan
administrasi perkan toran serta
Meningkatnya
kualitas pelayanan
adminis trasi perkan
Prosentase pemenuhan
sarana dan prasarana
kerja yang menunjang pelayanan
Prosen tase
100 100 100 100 100 100 100 100
41
sarana dan
prasarana kerja
toran serta sarana dan
prasarana kerja
administrasi perkantoran.
Mewujud kan produk-
produk hukum daerah
yang berkua
litas dan pemberian bantuan
hukum serta tertib
pengelo laan dokumen
tasi hukum
Tersusun nya produk-
produk hukum daerah
yang berkua
litas dan pemberian bantuan
hukum serta tertib
pengelo laan dokumen
tasi hukum
Persentase
fasilitasi pemrosesan perda
Prosentase
100 100 100 100 100 100 100 100
42
Persentase pelaksaan
bantuan hukum dan hak asasi
manusia
Prosenta
se 100 100 100 100 100 100 100 100
Persentase produk
hukum yang di publikasikan
Prosenta
se 80 80 80 80 80 80 80 80
Meningkat
kan kinerja
apatur pemerin tah daerah
yang kompeten melalui
mekanis me
kerja/pro sedur yang trans
paran, efisien dan
efektif serta
Meningkat
nya kinerja aparatur
pemerin tah daerah yang
kompeten melelalui mekanis
me kerja/pro
sedur yang transparan, efisien
dan efektif serta
mewujud kan
Indeks Kepuasan
Layanan Masyarakat
Angka 78,5 79 79 79 79 79
43
mewujud kan
organisasi perangkat daerah
yang tepat fungsi dan tepat
ukuran
organisasi perangkat
daerah yang tepat fungsi dan
tepat ukuran
Meningkatkan
kelancaran
pelaksanaan pembinaa
n, koordinasi
dan fasilitas pelayanan
pemerintah daerah yang
efektif dan efisien
Meningkatnya
kelancaran pelaksanaan
pembinaan, koordinasi
dan fasilitas
pelayanan pemerintah daerah
yang efektif dan
efisien
Skoring LPPD Kabupaten
Banjarnegara
Angka 3,00 3,00 3,01 3,02 3,03 3,04 3,05 3,05
44
Persentase fasilitasi kerja
sama
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Meningkat
kan koordinasi pelaksana
an kegiatan penyusun
an dan pengendali
an program, evaluasi
dan laporan
yang tepat waktu, tepat
mutu dan tepat sasaran
Meningkatnya koordinasi
pelaksanaan kegiatan penyusuna
n dan pengendali
an program, evaluasi
dan laporan
yang tepat waktu, tepat mutu
dan tepat sasaran
Persentase fasilitasi
pengadaan barang dan jasa secara
elektronik
%
98 98 98 98 98 98 98 98
Prosentase kegiatan yang
dilaksanakan secara tepat
waktu
% 100 100 100 100 100 100 100 100
45
Mewujudkan
pengelolaan keuangan
yang transparan dan
akuntabel
Terwujudnya
pengelolaan keuangan
yang transparan dan
akuntabel
Persentase penyerapan
anggaran
% 89,5 85 86 87 88 89 90 90
Nilai SAKIP
Kabupaten Banjarnegara
Jumlah
dokumen Sakip Setda
yang tersusun
Dokume
n
-
3
3
3
3
3
3
Meningkatkan
Pendapatan Asli
Daerah dari pengelolaa
n kekayaan
daerah yang dipisahka
n
Meningkatnya
Pendapatan Asli Daerah
dari Pengelolaan
Kekayaan Daerah
yang dipisahkan
Persentase Peningkatan
Pendapatan BUMD yang disetor ke
Kasda
% 5 5 5 5 5 5
46
Meningkatkan
perekonomian daerah yang
berdaya saing, efektif dan
efesien melalui
pengembangan produksi,
industri, perdagangan,
koperasi dan
UMKM
Meningkat
nya perekonom
ian daerah yang berdaya
saing, efektif dan
efisien melalui pengemba
ngan produksi, industri,
perdagangan,
koperasi, UMKM
Tingkat inflasi daerah
angka 4 + 1 4 + 1 4 + 1 4 + 1 4 + 1 4 + 1
47
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
4.1 Strategi dan Kebijakan Perangkat Daerah
Perumusan strategi dan arah kebijakan merupakan pendekatan
komprehensif untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dengan pendekatan tersebut diharapkan
perencanaan strategi dan arah kebijakan dapat menjadikan acuan unntuk melakukan transformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi. Suatu strategi dapat terhubung dengan pencapaian satu
sasaran namun juga beberapa sasaran yang inheren. Strategi harus dapat menunjukkan keinginan yang kuat, dari Pemerintah Daerah, bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai. Strategi wajib dijadikan
acuan dalam perencanaan pembangunan daerah. Strategi selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Arah kebijakan adalah
pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan
pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya. Rumusan strategi dan arah kebijakan secara komprehensif disajikan
dalam tabel berikut ini.
48
Keterkaitan antara strategi dan kebijakan dengan Tujuan, Sasaran Perangkat Daerah tercantum pada Tabel 4.2
Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang
tertib, aman, damai dan
demokratis
Meningkatkan
koordinasi pembinaan bidang
kesra, kepemudaan dan keagamaan
Terselenggaranya pelayanan kegiatan
secara cepat tepat dan terpadu
Pengelolaan Keragaman
Budaya
Mengembangkan dan memfasilitasi kesenian dan
festival budaya daerah
Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Mengembangkan Wawasan
Kebangsaan melalui kegiatan - kegiatan keagamaan maupun kenegaraan
Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah raga
secara intensif
Membina dan menciptakan masyarakat yang berprestasi
dalam bidang Olah raga
Mewujudkan
kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan
cakupan pemenuhan hak dasar
Meningkatkan
koordinasi penyelenggaraan pelayanan bantuan
sosial dan sarana peribadatan secara
cepat dan tepat sasaran
Meningkatnya
koordinasi penyelenggaraan pelayanan bantuan
sosial dan sarana peribadatan secara
cepat dan tepat sasaran
peningkatan pelayanan
kesehatan masyarakat
meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat
peningkatan
penyelenggaraan kegiatan sosial
meningkatkan penyelenggaraan kegiatan sosial
49
Mewujudkan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan
konsep tata kelola yang baik
Meningkatkan
kualitas pelayanan administrasi
perkantoran serta sarana dan prasarana kerja
Meningkatnya
kualitas pelayanan administrasi
perkantoran serta sarana dan prasarana kerja
Peningkatan sarana dan prasarana yang
menunjang pelayanan administrasi perkantoran.
Meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang
pelayanan administrasi perkantoran.
Mewujudkan produk-produk
hukum daerah yang berkualitas dan pemberian
bantuan hukum serta tertib pengelolaan
dokumentasi hukum
Tersusunnya
produk-produk hukum daerah yang berkualitas dan
pemberian bantuan hukum serta tertib pengelolaan
dokumentasi hukum
Penyusunan produk -
produk hukum daerah yang sesuai dengan peraturan perundang -
undangan
Menyusun produk - produk hukum daerah yang sesuai
dengan peraturan perundang – undangan
Meningkatkan
kinerja apatur pemerintah daerah
yang kompeten melalui mekanisme kerja/prosedur
yang transparan, efisien dan efektif
serta mewujudkan organisasi perangkat daerah
yang tepat fungsi dan tepat ukuran
Meningkatnya kinerja aparatur
pemerintah daerah yang kompeten melelalui
mekanisme kerja/prosedur yang transparan, efisien
dan efektif serta mewujudkan
organisasi perangkat daerah yang tepat fungsi dan tepat
ukuran
Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur yang kapabel dan
profesional
Meningkatkan kapasitas
sumber daya aparatur yang kapabel dan profesional
50
Meningkatkan kelancaran
pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan
fasilitas pelayanan pemerintah daerah yang efektif dan
efisien
Meningkatnya kelancaran
pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan
fasilitas pelayanan pemerintah daerah yang efektif dan
efisien
Peningkatan perencanaan pembangunan daerah,
Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan
KDH
Meningkatkan perencanaan pembangunan daerah, Sistem Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
Meningkatkan
koordinasi pelaksanaan
kegiatan penyusunan dan pengendalian
program, evaluasi dan laporan yang tepat waktu, tepat
mutu dan tepat sasaran
Meningkatnya
koordinasi pelaksanaan
kegiatan penyusunan dan pengendalian
program, evaluasi dan laporan yang tepat waktu, tepat
mutu dan tepat sasaran
Peningkatan koordinasi pelaksanaan kegiatan penyusunan dan
pengendalian pembangunan
Meningkatkan koordinasi
pelaksanaan kegiatan penyusunan dan pengendalian pembangunan
Mewujudkan tata kelola keuangan
daerah yang efektif, efisien, produktif,
transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional
Mewujudkan pengelolaan
keuangan yang transparan dan akuntabel
Terwujudnya pengelolaan
keuangan yang transparan dan akuntabel
peningkatan Pengelolaan keuangan
meningkatkan Pengelolaan keuangan
Meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah dari pengelolaan
Meningkatnya Pendapatan Asli
Daerah dari Pengelolaan
Peningkatan Pendapatan BUMD yang disetor ke Kasda
meningkatkan Pendapatan
BUMD yang disetor ke Kasda
51
kekayaan daerah yang dipisahkan
Kekayaan Daerah yang dipisahkan
Mewujudkan pembangunan
daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada
pengembangan ekonomi kerakyatan
Meningkatkan perekonomian daerah yang
berdaya saing, efektif dan efesien
melalui pengembangan produksi, industri,
perdagangan, koperasi dan UMKM
Meningkatnya perekonomian
daerah yang berdaya saing, efektif dan
efisien melalui pengembangan produksi, industri,
perdagangan, koperasi, UMKM
Pengendalian Tingkat inflasi daerah
Mengendalikan Tingkat inflasi daerah
52
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
Monitoring dan evaluasi APBD
Forum pengendalian pelaksanaan kegiatan
Penyusunan LAKIP Kabupaten
Penyusunan Indikator Kinerja utama kabupaten
Asistensi bantuan keuangan provinsi
Percepatan Pencapaian SPM
Bintek Penyusunan LKPJ, LPPD, ILPPD, dan AMJ
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor
Pembangunan gedung kantor
Pengadaan perlengkapan rumah jabatan/dinas
Pengadaan perlengkapan gedung kantor
Pengadaan peralatan gedung kantor
Pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan
Pemeliharaan Rutin/berkala gedung kantor
Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Pemeliharaan Rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
Pemeliharaan Rutin/berkala peralatan rumah jabatan/dinas
Pemeliharaan Rutin/berkala peralatan gedung kantor
Pemeliharaan Rutin/berkala perlengkapan rumah jabatan/dinas
Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
Rehabilitasi sedang/berat rumah jabatan/dinas
53
Program peningkatan disiplin aparatur
Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
Pengadaan tanda pengenal
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Asistensi PATEN
Penyelenggaraan Konferensi Besar
Peningkatan Sumber Daya Manusia Pengelola
Bimbingan Teknis Keprotokolan
Program pengembangan Nilai Budaya
Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah
Pembinaan kesamaptaan generasi muda
Program perencanaan pembangunan daerah
Koordinasi penyusunan laporan keterangan pertanggugjawaban (LKPJ)
Laporan Penylenggaraan pemerintah daerah (LPPD)
Penunjang koordinasi dalam rangka stabilitas daerah
DESK pemilihan umum
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan KD/WKD
Rapat Koordinasi Unsur MUSPIDA
Koordinasi Dengan Pemerintahan Pusat dan Pemerintah Daerah Lainnya
Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
Peningkatan kinerja bidang pelayanan publik
Kegiatan pembinaan unit pelayanan publik
Program peningkatan kerjasama antar pemda
Fasilitasi/pembentukan kerjasa antar daerah dalam penyediaan
pelayanan publik
Program penataan daerah otonomi baru
Fasilitasi percepatan penyelesaian tapal batas wilayah administrasi antar daerah
54
Fasilitasi pemantapan SOTK pemerintah daerah otonom baru
Analisis jabatan SKPD
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan CapainKinerja dan
Lapoaran Keuangan
Pelaksanaan evaluasi kinerja kecamatan
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Penyelenggaraan LCC dokter kecil
Pengembangan kesehatan LANSIA
Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah
Fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Penyelengaraan Musobaqoh Tilawatil qur'an
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah raga
Pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat
Penyelengaraan kompetisi olahraga
Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
Peringatan Hari olah raga nasional
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Penunjang Pengembangan kehidupan beragama
Penyelenggaraan TPHD
Penyelenggaraan pemberangkatan dan pemulangan haji daerah
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Pelayanan Sunatan massal
Program Pemberdayaan Jasa Usaha
Pemberdayaan jasa usaha konstruksi
Penyelenggaraan unit layanan pengadaan
Penyelengaaraan layanan pengadaan secara elektronik (LPSE)
55
Program Pemberdayaan Fakir Miskin , Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS) lainnya
Bantuan distribusi raskin
Program Peningkatan Ketahanan Pangan ( Pertanian / Perkebunan )
Koordinasi Pengawasan Pupuk dan Pestisida
Program Perlindungan konsumen dan Pengamanan Perdagangan
Sekretariat DBHCHT
Pemantauan dan pengawasan distribusi tabung LPG 3 Kg
Pengawasan produk dan pembinaan pangan
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Pelaksanaan koordinasi pembangunan obyek pariwisata dengan
lembaga / dunia usaha
Program Pengembangan industri kecil dan menengah
Pemberdayaan Dekranasda
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM
Sosialisasi dukungan informasi penyediaan permodalan
Pembinaan lembaga keuangan mikro
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Peningkatan manajemen aset/barang daerah
Pejaringan dan penelitian RKA –DPA
Evaluasi kinerja Perusda
Pembinaan pengelolaan keuangan daerah
Fasilitasi kerjasama BUMD dan Daerah
Fasilitasi Pengembangan BUMD
Program Peningkatan Kapasitas SDM BUMD
Peningkatan kapasitas SDM BUMD
Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen Arsip Daerah
Pengelolaan Arsip
Secara rinci Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Perangkat Daerah tercantum pada
Tabel 5.1.
56
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Perangkat Daerah
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran Program dan Kegiatan
Indikator
Satuan
Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja
perangkat daerah
Penanggung-
jawab
Kinerja Program
2016 2017
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
(outcome) dan
Kegiatan (output) Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Meningkatkan koordinasi
pembinaan
bidang kesra, kepemudaan
dan keagamaan
Terselenggara
nya pelayanan kegiatan secara
cepat tepat dan
terpadu
Prosentase fasilitasi
penyelengga
raan kegiatan keagamaan di
masyarakat
Program Pengelolaan
Keragaman Budaya
pelestarian kesenian
dan kebudayaan daerah yang
berkembang di
masyarakat
prosentase 100 100
Pengembangan
kesenian dan
kebudayaan daerah
menumbuhkan
pengetahuan dan kecintaan terhadap
karawitan
kelompok
30.000.000
41.800.000
-
40.000.000
40.000.000
40.000.000
40.000.000
Fasilitasi
penyelenggaraan festival budaya daerah
melestarikan seni
ketoprak di kab. Banjarnegara
kelompok
110.000.000
125.000.000
-
130.000.000
130.000.000
130.000.000
130.000.000
Program
Pengembangan
Wawasan Kebangsaan
prosentase fasilitasi
terlaksananya
kegiatan keagamaan
di masyarakat
prosentase
Penyelengaraan Musobaqoh Tilawatil
qur'an
jumlah juara lomba yang dikirim ke
tingkat propinsi
cabang
lomba
300.000.000
336.000.000
50.000.000
335.000.000
335.000.000
335.000.000
335.000.000
Program Pembinaan
dan Pemasyarakatan
Olah raga
terlaksananya program kegiatan
pembinaan dan
pemasyarakatan olah raga
kegiatan
Penyelengaraan
kompetisi olahraga
terbinanya klub -
klub olah raga di kab banjarnegara
peserta /
tim
150.000.000
168.000.000
57
Pembinaan olahraga
yang berkembang di masyarakat
jumlah desa /
kelompok olah raga lokasi
80.000.000
79.708.000
80.000.000
80.000.000
80.000.000
80.000.000
Peringatan Hari olah raga nasional
menumbuhkan
kesadaran masyarakat akan
kesehatan dengan
berolah raga
kelompok
90.000.000
93.358.000
70.000.000
90.000.000
90.000.000
90.000.000
90.000.000
Meningkatkan
koordinasi
penyelenggaraan pelayanan
bantuan sosial
dan sarana peribadatan
secara cepat
dan tepat sasaran
Meningkatnya
koordinasi
penyelenggaraan pelayanan
bantuan sosial
dan sarana peribadatan
secara cepat
dan tepat sasaran
prosentase
pelayanan
kesehatan penduduk
miskin
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
fasilitasi peningkatan
pengetahuan
masyarakat tentang PHBS
Prosentase 100 100
Penyelenggaraan LCC
dokter kecil
juara lomba LCC
dan KKR orang
65.000.000
66.500.000
40.000.000
65.000.000
65.000.000
65.000.000
65.000.000
Pengembangan
kesehatan LANSIA
jumlah lansia yang
di fasilitasi orang
40.000.000
31.500.000
20.000.000
30.000.000
30.000.000
30.000.000
30.000.000
prosentase fasilitasi
penyelenggaran
kegiatan keagamaan di
masyarakat
Program Pemberdayaan Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial
prosentase fasilitasi kegiatan keagamaan
di masyarakat
Prosentase 100 100
Penunjang
Pengembangan kehidupan beragama
terlaksananya
kegiatan - kegiatan
pengembangan kegiatan kehidupan
beragama
kegiatan
1.458.172.000
400.000.000
1.000.000.000
1.000.000.000
1.000.000.000
1.000.000.000
Penyelenggaraan TPHD
jumlah TPHD yang
mendampingi
jamaah haji
orang
407.200.000
410.000.000
410.000.000
410.000.000
410.000.000
410.000.000
58
Penyelenggaraan
pemberangkatan dan
pemulangan haji
daerah
terlayaninya jamaan
haji dari kota asal ke
embarkasi dan dari debarkasi ke daeah
asal
orang
939.325.000
700.000.000
900.000.000
900.000.000
900.000.000
900.000.000
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk
Miskin
prosentase fasilitasi
pelayanan
kesehatan penduduk miskin
Prosentase 100 100
Pelayanan Sunatan
massal
jumlah anak yang
terlayani anak
-
75.000.000
50.000.000
75.000.000
75.000.000
75.000.000
75.000.000
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (
Pertanian /
Perkebunan )
Ketersediaan Pangan Ton
Koordinasi Pengawasan
Pupuk dan Pestisida
Tercapainya
kegiatan
pengawasan pupuk dan pestisida
jumlah
kegiatan
1 monev 4
rakor,
1 monev 4 rakor, 1
sosialisasi 75.000.000
110.000.000
110.000.000
110.000.000
110.000.000
Meningkatkan
kualitas
pelayanan administrasi
perkantoran
serta sarana dan prasarana
kerja
Meningkatnya
kualitas
pelayanan administrasi
perkantoran
serta sarana dan prasarana
kerja
Prosentase
pemenuhan sarana dan
prasarana
kerja yang menunjang
pelayanan
administrasi perkantoran.
Prosentase 100 100
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Terpenuhinya kebutuhan
administrasi
perkantoran
4.157.394.001
4.978.210.025
5.677.930.550
7.439.185.000
8.099.313.000
8.817.225.000
9.559.747.000
39.593.400.550
Sekretariat
Daerah
59
Penyediaan jasa
peralatan dan
perlengkapan kantor
Persentase pemenuhan
kebutuhan
pembayaran tagihan
rekening listrik, pam dan telepon;
Persentase
pemenuhan kebutuhan
pembayaran sewa
sarana dalam rangka penerimaan
tamu/kunjungan
prosen
807.000.000
1.009.600.000
949.600.000
910.000.000
960.000.000
1.010.000.000
1.010.000.000
Penyediaan Jasa
Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan
Persentase
pemenuhan kebutuhan
perawatan dan
pengobatan Bupati dan Wakil Bupati
prosen -
-
-
80.000.000
80.000.000
90.000.000
90.000.000
Penyediaan alat tulis
kantor
Persentase
pemenuhan kebutuhan alat tulis
kantor di lingkungan
Setda
prosen
128.074.000
105.000.000
75.000.000
105.000.000
105.000.000
105.000.000
105.000.000
Penyediaan bahan barang cetakan dan
penggandaan
Persentase
pemenuhan kebutuhan barang
cetakan di RK
Bupati, Wk Bupati, Sekda, Asisten, Staf
Ahli dan Setda;
Persentase
pemenuhan penggandaan di
lingkungan Setda
prosen
134.688.000
165.000.000
100.000.000
199.650.000
219.615.000
241.570.000
265.735.000
Penyediaan komponen
instalasi
listrik/penerangan bangunan kator
Persentase
pemenuhan
kebutuhan perlengkapan /
komponen listrik
dan elektronik di
rumah jabatan dan lingkungan kantor
Setda
prosen
80.000.000
94.360.000
67.000.000
115.705.000
126.275.000
137.900.000
150.695.000
60
Penyediaan peralatan
dan perlengkapan kantor
Persentase pemenuhan
kebutuhan peralatan
dan bahan
pembersih di rumah jabatan/dinas dan
lingkungan kantor
Setda
prosen
78.858.000
67.000.000
70.000.000
82.600.000
89.860.000
97.850.000
106.630.000
Penyediaan bahan
logistik kantor
Jumlah benda-benda pos yang
disediakan;
Persentase pemenuhan
kebutuhan surat
kabar dan bahan
bacaan lainya untuk Bupati, Wakil
Bupati, Sekda, Staf
Ahli, Asisten dan Bagian Umum;
Jumlah sewa sarana
mobilitas darat; Jumlah pejabat
eksekutif senior di
lingkungan Sekretariat Daerah
yang mengikuti
kursus-kursus
singkat; Jumlah pejabat eksekutif
senior di lingkungan
Sekretariat Daerah yang mengikuti
kursus-kursus
singkat
prosen
1.628.774.000
1.747.998.000
1.333.834.550
1.944.500.000
2.115.650.000
2.298.715.000
2.502.087.000
Jumlah kebutuhan
bahan logistik yang terpenuhi
paket
44.652.000
25.000.000
60.000.000
68.000.000
70.000.000
75.000.000
Penyediaan makanan dan minuman
Persentase
penyediaan makanan dan
minumanuntuk
RD/RK Bupati, Wakil Bupati dan
Sekda dan Setda
prosen
1.300.000.000
1.744.600.000
1.350.000.000
2.110.900.000
2.322.000.000
2.554.190.000
2.809.600.000
Penyediaan Jasa
Admistrasi Perkantoran (PTT)
Jumlah PTT dan
THL Setda yang memperoleh honor
orang
-
16
1.576.000.000
1.683.000.000
1.851.300.000
2.035.000.000
2.250.000.000
Penyediaan Jasa
Kebersihan Kantor
Jumlah tenaga kebersihan kantor
yang memperoleh
honor
orang
1
1
9.696.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
10.000.000
Penyediaan Jasa
Administrasi Keuangan
Jumlah jasa
administrasi
keuangan yang terpenuhi
orang
-
8
121.800.000
137.830.000
151.613.000
167.000.000
185.000.000
61
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Kantor
Terpenuhinya sarana dan
prasarana yang
dibutuhkan di
lingkungan Setda dan rumah
jabatan/dinas
prosen
3.831.896.000
4.567.894.001
2.135.000.000
6.446.226.000
4.817.145.000
5.255.100.000
6.142.095.000
24.795.566.000 Sekretariat
Daerah
Pembangunan gedung
kantor
jumlah gedung kantor yang
terbangun
unit
-
1
Pengadaan
perlengkapan rumah
jabatan/dinas
Persentase pemenuhan
perlengkapan
rumah jabatan/dinas
Bupati, Wakil Bupati
dan Sekda; Persentase
pemenuhan
meubelair di rumah jabatan/dinas
prosen
305.012.000
463.000.000
400.000.000
500.000.000
500.000.000
500.000.000
500.000.000
Pengadaan
perlengkapan gedung kantor
Persentase
pemenuhan
perlengkapan gedung kantor di
Setda; Persentase
pemenuhan
meubelair di lingkungan Setda
prosen
481.959.000
882.400.000
250.000.000
1.029.560.000
1.117.500.000
1.214.267.000
1.620.670.000
Pengadaan peralatan
gedung kantor
Persentase
pemenuhan
peralatan gedung kantor di Setda
prosen
-
-
-
100.000.000
100.000.000
150.000.000
300.000.000
Pemeliharaan rutin/berkala rumah
jabatan
Persentase pemenuhan
pemeliharaan rumah
jabatan Bupati,
Wakil Bupati dan Sekda
prosen
250.000.000
244.105.000
200.000.000
295.366.000
324.900.000
357.393.000
393.130.000
Pemeliharaan
Rutin/berkala gedung
kantor
Persentase
pemenuhan pemeliharaan
gedung kantor Setda
prosen
204.500.000
206.690.000
115.000.000
246.950.000
270.145.000
295.660.000
323.725.000
Pemeliharaan rutin/berkala mobil
jabatan
Jumlah mobil jabatan yang
dipelihara
unit
510.000.000
405.789.000
250.000.000
496.100.000
545.700.000
600.280.000
660.310.000
Pemeliharaan rutin/berkala
kendaraan
dinas/operasional
Jumlah kendaraan
dinas / operasional
yang memerlukan pemeliharaan
dilingkungan Setda
unit
867.325.000
768.000.000
500.000.000
929.300.000
1.022.250.000
1.124.450.000
1.236.900.000
62
Pemeliharaan
Rutin/berkala perlengkapan gedung
kantor
Persentase perlengkapan
gedung kantor yang
mememerlukan pemeliharaan
prosen
149.000.000
209.240.000
115.000.000
345.000.000
383.500.000
419.350.000
462.785.000
Pemeliharaan Rutin/berkala
peralatan rumah
jabatan/dinas
Persentase peralatan rumah jabatan yang
mememrlukan
peeliharaan
prosen
75.000.000
245.000.000
300.000.000
296.450.000
326.100.000
358.700.000
394.575.000
Pemeliharaan
Rutin/berkala peralatan gedung
kantor
Persentase perlengkapan
gedung kantor yang
mememerlukan pemeliharaan
prosen
7.000.000
5.000.000
5.000.000
87.500.000
102.050.000
105.000.000
115.000.000
Jumlah pemeliharaan
rutin/berkala
gedung kantor yang
terpenuhi
paket 10.000.000
-
20.000.000
25.000.000
30.000.000
35.000.000
Pemeliharaan Rutin/berkala
perlengkapan rumah
jabatan/dinas
Persentase
perlengkapan
gedung kantor yang
mememerlukan pemeliharaan
prosen
-
-
-
100.000.000
100.000.000
100.000.000
100.000.000
Rehabilitasi
sedang/berat gedung kantor
Persentase
perlengkapan
gedung kantor yang mememerlukan
pemeliharaan
prosen
762.100.000
1.075.420.000
-
1.000.000.000
-
-
-
Rehabilitasi
sedang/berat rumah
jabatan/dinas
Persentase perlengkapan
gedung kantor yang
mememerlukan pemeliharaan
prosen
220.000.000
53.250.000
-
1.000.000.000
-
-
-
Program peningkatan
disiplin aparatur
Terpenuhinya kebutuhan pakaian
dinas besrta
perlengkapannya untuk Bupati dan
Wakil Bupati
prosen
Pengadaan pakaian
dinas beserta perlengkapannya
Terpenuhinya
kebutuhan pakaian dinas besrta
perlengkapannya
untuk Bupati dan Wakil Bupati
prosen
75.500.000
104.575.000
62.640.000
100.000.000
100.000.000
100.000.000
125.000.000
Pengadaan tanda
pengenal
Jumlah PNS yang
memakai
kelengkapanpakian dinas (tanda
pengenal)
orang/kartu
-
31.000.000
-
35.000.000
35.000.000
35.000.000
35.000.000
63
Program Penyelamatan dan Pelestarian
Dokumen Arsip Daerah
Tercukupinya tata
kelola dan tertib pengelolaan arsip di
lingkungan
Sekretariat Daerah
prosen
Pengelolaan Arsip
Persentase
pengelolaan arsip di lingkungan
Sekretariat Daerah
prosen
-
-
75.000.000
75.000.000
80.000.000
80.000.000
80.000.000
Mewujudkan
produk-produk hukum daerah
yang berkualitas
dan pemberian
bantuan hukum serta tertib
pengelolaan
dokumentasi hukum
Tersusunnya
produk-produk hukum daerah
yang berkualitas
dan pemberian
bantuan hukum serta tertib
pengelolaan
dokumentasi hukum
Persentase
fasilitasi
pemrosesan perda
Prosentase 100 100
Persentase
pelaksaan bantuan
hukum dan
hak asasi
manusia
Prosentase 100 100
Persentase
produk hukum yang di
publikasikan
Prosentase 80 80
64
Program Penataan Peraturan Perundangan
Prosentase penataan
peraturan perundang -
undangan
prosen
1.135.000.000
1.440.500.000
522.800.000
1.295.000.000
1.310.000.000
1.335.000.000
1.360.000.000
5.822.800.000 Sekretariat
Daerah
koordinasi kerjasama
permasalahan
peraturan perundang undangan
terselesaikannya
permasalahan peraturan
perundang -
undangan
prosen
50.000.000
45.000.000
20.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
Fasilitasi sosialisasi peraturan perundang
undangan
jumlah peraturan
perundang -
undangan yang dipublikasikan
produk
hukum
75.000.000
50.000.000
20.000.000
75.000.000
75.000.000
75.000.000
75.000.000
Penyusunan himpunan
produk hukum
jumlah dokumen himpunan produk
hukum
dokumen
110.000.000
310.000.000
202.800.000
270.000.000
285.000.000
310.000.000
335.000.000
Pengembangan SJDI
Hukum
jumlah produk hukum yang
terdokumentasikan
secara elektronik
prosen
50.000.000
55.500.000
30.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
Sosialisasi RANHAM jumlah pelaksanaan
pelaporan ranham kali
50.000.000 60.000.000
30.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
Penyuluhan Hukum terlaksananya
penyuluhan hukum kali/orang
50.000.000
50.000.000
-
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
Pemrosesan peraturan
daerah
jumlah peraturan daerah yang
ditetapkan
produk
hukum
450.000.000
570.000.000
150.000.000
450.000.000
450.000.000
450.000.000
450.000.000
Sosialisasi peraturan perundang undangan
bidang cukai (DBHCHT)
terlaksananya
sosialisasi peraturan perundang -
undangan di bidang
cukai
kali/orang
50.000.000
50.000.000
30.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
advokasi hukum
jumlah fasilitasi
penanganan non litigasi yang
dilaksanakan;
prosen
150.000.000
125.000.000
40.000.000
150.000.000
150.000.000
150.000.000
150.000.000
65
jumlah penanganan litigasi yang
dilaksanakan
Keluarga sadar hukum
jumlah pelaksanaan lomba keluarga
sadar hukum;
jumlah kelompok sadar hukum yang
ditetapkan; jumlah
desa sadar hukum yang diusulkan ke
propinsi
kali; kelompok;
desa
25.000.000
50.000.000
-
25.000.000
25.000.000
25.000.000
25.000.000
Penyusunan ketatalaksanaan
75.000.000
75.000.000
-
75.000.000
75.000.000
75.000.000
75.000.000
Meningkatkan
kinerja apatur
pemerintah daerah yang
kompeten
melalui mekanisme
kerja/prosedur
yang
transparan, efisien dan
efektif serta
mewujudkan organisasi
perangkat
daerah yang tepat fungsi dan
tepat ukuran
Meningkatnya
kinerja aparatur
pemerintah daerah yang
kompeten
melelalui mekanisme
kerja/prosedur
yang
transparan, efisien dan
efektif serta
mewujudkan organisasi
perangkat
daerah yang tepat fungsi dan
tepat ukuran
Indeks
Kepuasan
Layanan Masyarakat
Angka
Program peningkatan kapasitas sumber daya
aparatur
25.000.000
25.000.000
155.000.000
455.000.000
330.000.000
540.000.000
400.000.000
Asistensi PATEN
Terbinanya Sumber
Daya Aparatur pelaksana PATEN
dan tersusunnya
data PATEN di 20 kecamatan
dokumen
25.000.000
25.000.000
25.000.000
30.000.000
35.000.000
40.000.000
45.000.000
66
Penyelenggaraan
Konferensi Besar
Terlaksananya sinkronisasi
kebijakan
pemerintah daerah
sampai dengan tingkat desa
kegiatan
-
-
80.000.000
100.000.000
120.000.000
125.000.000
130.000.000
Peningkatan Sumber
Daya Manusia
Pengelola
Meningkatnya kapasitas Sumber
Daya Aparatur
kecamatan
kecamatan
-
-
-
75.000.000
100.000.000
125.000.000
150.000.000
Bimbingan Teknis
Keprotokolan
Meningkatnya
kapasitas Sumber
Daya Aparatur pelaksana protokal
daerah
-
-
-
175.000.000
-
175.000.000
-
Bintek Penyusunan
LKPJ, LPPD, ILPPD,
dan AMJ
Meningkatnya
kapasitas TIM
pengarah, penyusun dan pengumpul
LKPJ, LPPD, ILPPD,
dan AMJ
kegiatan
-
-
50.000.000
75.000.000
75.000.000
75.000.000
75.000.000
Program
pengembangan Nilai
Budaya
580.000.000
580.000.000
650.000.000
725.000.000
800.000.000
875.000.000
950.000.000
Pelestarian dan
aktualisasi adat budaya daerah
jumlah kegiatan
peringatan hari
besar nasional dan hari jadi kabupaten
banjarnegara
kegiatan
450.000.000
450.000.000
500.000.000
550.000.000
600.000.000
650.000.000
700.000.000
Pembinaan
kesamaptaan generasi
muda
jumlah paskibra kabupaten yang
terbina di tingkat
kabupaten banjarnegara
orang
130.000.000
130.000.000
150.000.000
175.000.000
200.000.000
225.000.000
250.000.000
67
Program mengintensifkan
penanganan
pengaduan masyarakat
Persentase penerapan kebijakan
pelayanan publik
%
Peningkatan kinerja
bidang pelayanan publik
Jumlah OPD yang
menyusun SOP dan SP
OPD
-
100.000.000
-
35.000.000
40.000.000
45.000.000
50.000.000
Jumlah OPD yang
membuat Inovasi
OPD
-
75.000.000
80.000.000
80.000.000
85.000.000
Kegiatan pembinaan
unit pelayanan publik
Monitoring dan
evaluasi
penyelenggaraan pelayanan publik
OPD
-
41.000.000
62.827.350
35.000.000
35.000.000
35.000.000
35.000.000
Jumlah OPD yang
melaksanakan SKM
UPP
30.000.000
30.000.000
30.000.000
30.000.000
Meningkatkan
kelancaran pelaksanaan
pembinaan,
koordinasi dan fasilitas
pelayanan
pemerintah daerah yang
efektif dan
efisien
Meningkatnya
kelancaran pelaksanaan
pembinaan,
koordinasi dan fasilitas
pelayanan
pemerintah daerah yang
efektif dan
efisien
Skoring LPPD Kabupaten
Banjarnegara
Angka 3,00 3,00
Program perencanaan pembangunan daerah
68
Koordinasi penyusunan
laporan keterangan
pertanggugjawaban (LKPJ)
150.000.000
120.000.000
-
-
-
-
-
Laporan Penylenggaraan
pemerintah daerah
(LPPD)
50.000.000
65.000.000
-
-
-
-
-
Penunjang koordinasi
dalam rangka stabilitas daerah
703.000.000
703.000.000
-
-
-
-
-
DESK pemilihan umum
Terselenggaranya
pengawasan
pelaksanaan pilkada, pilpres dan
pileg di kabupaten
kegiatan 100.000.000
100.000.000
100.000.000
150.000.000
-
150.000.000
200.000.000
Program Peningkatan
Sistem Pengawasan
Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan
KDH
69
Evaluasi Kinerja
Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah
Tersusunnya dokumen LKPJ,
LPPD, RILPPD, AMJ,
memori serah terima
jabatan bupati dan wakil bupati dan
fasilitasi penerapan
SPM dokumen -
-
150.000.000
175.000.000
200.000.000
225.000.000
275.000.000
Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan
KD/WKD
Rapat Koordinasi Unsur MUSPIDA
Terfasilitasinya
pelaksanaan tugas
forum koordinasi pimpinan daerah
tingkat kabupaten
prosentase
-
-
803.000.000
900.000.000
900.000.000
1.000.000.000
1.100.000.000
Koordinasi Dengan Pemerintahan Pusat
dan Pemerintah Daerah
Lainnya
Terselenggaranya pengawasan
pelaksanaan
pilkada, pilpres dan pileg di kabupaten
kegiatan
-
-
100.000.000
125.000.000
-
-
150.000.000
Persentase
fasilitasi kerja sama
% 100 100
Program peningkatan
kerjasama antar pemda
Fasilitasi/pembentukan kerjasa antar daerah
dalam penyediaan
pelayanan publik
Terkoordinasikannya
dan terfasilitasinya
kerjasama antara pemerintah daerah
dengan pemerintah
daerah lain atau
pihak lainnya
dokumen
70.000.000
70.000.000
70.000.000
80.000.000
80.000.000
100.000.000
150.000.000
Program penataan
daerah otonomi baru
70
Fasilitasi percepatan
penyelesaian tapal batas wilayah
administrasi antar
daerah
65.000.000
65.000.000
-
-
-
-
-
Fasilitasi pemantapan SOTK pemerintah
daerah otonom baru
Persentase organisasi perangkat
daerah yang tepat
fungsi dan tepat ukuran
% -
185.000.000
47.500.000
100.000.000
100.000.000
100.000.000
100.000.000
Analisis jabatan SKPD Jumlah kebijakan
analisis jabatan yang diterbitkan
dok
-
150.000.000
155.000.000
205.000.000
138.000.000
138.000.000
90.000.000
Program
Pengembangan wilayah perbatasan
Fasilitasi percepatan
penyelesaian tapal batas wilayah
administrasi antar
daerah
Jumlah batas
daerah (batas antar
kabupaten, antar kecamatan dan /
atau batas antar
kelurahan) yang ditegaskan dan di
tetapkan
dokumen 65.000.000
65.000.000
75.000.000
85.000.000
90.000.000
95.000.000
100.000.000
Meningkatkan
koordinasi
pelaksanaan kegiatan
penyusunan
dan pengendalian
program,
evaluasi dan laporan yang
tepat waktu,
tepat mutu dan tepat sasaran
Meningkatnya
koordinasi
pelaksanaan kegiatan
penyusunan
dan pengendalian
program,
evaluasi dan laporan yang
tepat waktu,
tepat mutu dan tepat sasaran
Persentase fasilitasi
pengadaan
barang dan jasa secara
elektronik
%
98 98
71
Prosentase
kegiatan yang
dilaksanakan secara tepat
waktu
% 100 100
Program Pemberdayaan
Jasa Usaha
Prosentase kegiatan
pengadaan barang/jasa melalui
proses lelang secara
elektronik
prosen
Pemberdayaan jasa usaha konstruksi
jumlah pengelola kegiatan dan
penyedia barang
jasa yang meningkat
pemahamannya tentang peraturan
jasa konstruksi 100 org/1 keg
200.000.000
350.000.000
50.000.000
125.000.000
125.000.000
125.000.000
125.000.000
Penyelenggaraan unit
layanan pengadaan
terpenuhinya
kebutuhan logistik sekretariat ULP
prosen
850.000.000
874.500.000
875.485.000
850.000.000
850.000.000
850.000.000
850.000.000
Penyelengaaraan
layanan pengadaan secara elektronik
(LPSE)
jumlah kegiatan
yang dilaksanakan
melalui proses pengadaan barang /
jasa secara
elektronik
paket 185.000.000
185.000.000
165.000.000
200.000.000
200.000.000
200.000.000
200.000.000
Program Bidang Cipta Karya
Terpenuhinya
penyusunan DED prasarana wilayah
paket
Penyusunan DED Prasarana Wilayah
Persentase
pemenuhan penyusunan DED
prasarana wilayah
paket
55.000.000
-
60.000.000
-
-
-
-
Mewujudkan pengelolaan
keuangan yang
transparan dan
akuntabel
Terwujudnya pengelolaan
keuangan yang
transparan dan
akuntabel
Persentase
penyerapan
anggaran
% 89,5 85
72
Program peningkatan pengembangan sistem
pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
prosen peningkatan pengembangan
pelaporan capaian
kinerja dan
keuangan yang akurat
dokumen 0 2
Nilai SAKIP
Kabupaten Banjarnegara
Penyusunan laporan
capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
Jumlah dokumen
Sakip Setda yang tersusun
dokumen
-
12.500.000
-
15.000.000
15.000.000
15.000.000
35.000.000
Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
tersusunnya laporan
keuangan
semesteran dan
laporan keuangan tahunan
dokumen
2
2
25.000.000
27.500.000
30.000.000
32.500.000
35.750.000
Monitoring dan evaluasi
APBD
prosentase kegiatan yang dimonitoring
dan dievaluasi serta
penyelenggaraan rakor pengendalian
operasional kegiatan
(POK)
prosen
-
170.000.000
120.000.000
200.000.000
200.000.000
200.000.000
200.000.000
Forum pengendalian
pelaksanaan kegiatan
prosentase informasi hasil pembangunan
yang terekspos prosen
75.000.000
58.000.000
50.000.000
75.000.000
75.000.000
75.000.000
75.000.000
Penyusunan LAKIP
Kabupaten
Jumlah dokumen
sakip yang diterbitkan
dokumen
-
262.700.000
100.000.000
130.000.000
135.000.000
140.000.000
145.000.000
Penyusunan Indikator
Kinerja utama
kabupaten
Jumlah tolok ukur
yang ditersusun
-
93.446.000
-
-
-
-
Asistensi bantuan
keuangan provinsi
jumlah laporan
pelaksanaan
bantuan keuangan provinsi yang akurat
dokumen 75.000.000
50.000.000
40.000.000
75.000.000
75.000.000
75.000.000
75.000.000
Percepatan Pencapaian
SPM
jumlah urusan yang
terfasilitasi dalam
penerapan dan penerapan SPM
dokumen
-
-
25.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
Pelaksanaan evaluasi
kinerja kecamatan
jumlah kecamatan yang terevaluasi
kinerjanya dokumen
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
73
Program Peningkatan
dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
Peningkatan
manajemen aset/barang daerah
-
28.055.000
20.000.000
38.500.000
42.250.000
46.500.000
50.000.000
Pejaringan dan
penelitian RKA –DPA
-
25.860.000
15.000.000
30.000.000
33.000.000
36.500.000
40.000.000
Pembinaan pengelolaan
keuangan daerah
30.930.000
20.000.000
35.000.000
38.500.000
42.350.000
46.500.000
Meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah dari
pengelolaan kekayaan
daerah yang
dipisahkan
Meningkatnya Pendapatan Asli
Daerah dari
Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang
dipisahkan
Persentase
Peningkatan Pendapatan
BUMD yang
disetor ke
Kasda
%
Program Peningkatan
Kapasitas SDM BUMD
Peningkatan kapasitas SDM BUMD
-
71.000.000
280.011.550
80.000.000
80.000.000
80.000.000
80.000.000
Program Peningkatan
dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah
Evaluasi kinerja
Perusda
145.000.000
245.000.000
56.925.000
70.000.000
70.000.000
70.000.000
70.000.000
Fasilitasi kerjasama
BUMD dan Daerah
-
36.775.000
-
40.000.000
40.000.000
40.000.000
40.000.000
Fasilitasi
Pengembangan BUMD
-
250.000.000
77.605.000
250.000.000
250.000.000
250.000.000
250.000.000
74
Meningkatkan
perekonomian
daerah yang berdaya saing,
efektif dan
efesien melalui
pengembangan produksi,
industri,
perdagangan, koperasi dan
UMKM
Meningkatnya perekonomian
daerah yang
berdaya saing,
efektif dan efisien melalui
pengembangan
produksi, industri,
perdagangan,
koperasi, UMKM
Tingkat inflasi
daerah
angka
Program Perlindungan konsumen dan
Pengamanan
Perdagangan
Sekretariat DBHCHT
Terpantaunya
ketersediaan dan
pendistribusian tabung LPG 3 Kg
untuk masyarakat
30.000.000
35.000.000
25.000.000
35.000.000
35.000.000
35.000.000
35.000.000
Pemantauan dan
pengawasan distribusi
tabung LPG 3 Kg
Terpantaunya ketersediaan dan
pendistribusian
tabung LPG 3 Kg untuk masyarakat
70.000.000
70.000.000
70.000.000
70.000.000
70.000.000
70.000.000
70.000.000
Pengawasan produk
dan pembinaan pangan
Pemantauan ketersediaan dan
harga kebutuhan
pokok masyarakat
yang stabil (TPID dan Pasar Ramdhan)
120.000.000
150.000.000
200.000.000
250.000.000
250.000.000
300.000.000
350.000.000
Program
Pengembangan
Destinasi Pariwisata
Pelaksanaan koordinasi
pembangunan obyek
pariwisata dengan
lembaga / dunia usaha
terlaksananya rakor
pariwisata dan FGD pariwisata
50.000.000
50.000.000
50.000.000
80.000.000
90.000.000
90.000.000
90.000.000
Program
Pengembangan industri
kecil dan menengah
Pemberdayaan
Dekranasda
Kemampuan perajin dan UMKM dalam
menghadapi
persaingan
125.840.000
150.000.000
100.000.000
300.000.000
300.000.000
300.000.000
300.000.000
75
Program
Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi
UMKM
Sosialisasi dukungan
informasi penyediaan
permodalan
Tercapainya
informasi permodalan bagi
UMKM
30.000.000
70.000.000
80.000.000
130.000.000
130.000.000
130.000.000
130.000.000
Pembinaan lembaga keuangan mikro
45.000.000
65.000.000
72.995.000
75.000.000
75.000.000
75.000.000
75.000.000
Program Pemberdayaan
Fakir Miskin ,
Komunitas Adat
Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
( PMKS) lainnya
Bantuan distribusi raskin
267.500.000
300.000.000
300.000.000
375.000.000
375.000.000
340.000.000
340.000.000
76
Bab VI Indikator Kinerja Perangkat Daerah Yang Mengacu Pada Tujuan Dan
Sasaran RPJMD
Indikator kinerja merupakan sesuatu alat ukur yang digunakan
sebagai dasar untuk menilai atau melihat pencapaian kinerja instansi, mulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan maupun tahap setelah
selesainya kegiatan. Perlunya dicantumkan indikator kinerja Sekretariat Daerah yang
mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD, pada dasarnya bertujuan untuk
menyelaraskan dan memastikan agar setiaptujuan, sasaran, indikator dan target kinerja yang tertuang dalam RPJMD ditindak lanjuti atau di kawal didalam renstra SekretariatDaerah sehingga terwujud keselarasan antara
dokumen RPJMD dengan renstra Sekretariat Daerah. Adapun indikator kinerja Sekretariat Daerah yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMDKabupaten Banjarnegara tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut:
77
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Tahun 2017-2022
No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Satuan Kondisi Awal Target Kinerja Sasaran
Target Akhir Rens tra 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1
Meningkatkan kelancaran pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitas
pelayanan pemerintah daerah yang efektif dan efisien
Meningkatnya kelancaran pelaksanaan pembinaan,
koordinasi dan fasilitas
pelayanan pemerintah daerah yang efektif dan efisien
Skoring LPPD
Kabupaten
Banjarnegara
Angka 3,00 3,00 3,01 3,02 3,03 3,04 3,05 3,05
Persentase produk hukum tentang pemerintahan desa yang disusun
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Persentase fasilitasi kerja sama
% 100 100 100 100 100 100 100 100
2
Mewujudkan produk-produk hukum daerah yang berkualitas dan pemberian bantuan hukum serta tertib pengelolaan dokumentasi hukum
Tersusunnya produk-produk hukum daerah yang berkualitas dan pemberian bantuan hukum serta tertib pengelolaan dokumentasi hukum
Persentase fasilitasi pemrosesan perda
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Persentase pelaksaan bantuan hukum dan hak asasi manusia
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Persentase produk hukum yang di publikasikan
% 80 80 80 80 80 80 80 80
78
3
Meningkatkan koordinasi pembinaan bidang kesra, kepemudaan dan keagamaan serta penyelenggaraan pelayanan bansos dan sarana peribadatan secara cepat dan tepat sasaran
Meningkatnya koordinasi pembinaan bidang kesra, kepemudaan dan keagamaan serta penyelenggaraan pelayanan bansos dan sarana peribadatan secara cepat dan tepat sasaran
Persentase pelayanan kesehatan penduduk miskin
% 75 100 100 100 100 100 100 100
Persentase fasilitasi penyelenggaraan
kegiatan keagamaan di masyarakat
% 100 100 100 100 100 100 100 100
4
Meningkatkan perekonomian daerah yang berdaya saing, efektif dan efesien melalui pengembangan produksi, industri, perdagangan, koperasi dan UMKM
Meningkatnya perekonomian daerah yang berdaya saing, efektif dan efisien melalui pengembangan produksi, industri, perdagangan, koperasi, UMKM
Tingkat inflasi daerah angka 4 + 1 4 + 1 4 + 1 4 + 1 4 + 1 4 + 1
5
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dari pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah dari Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
Persentase Peningkatan Pendapatan BUMD yang disetor ke Kasda
%
5 5 5 5 5 5
6
Meningkatkan koordinasi pelaksanaan kegiatan penyusunan dan pengendalian program, evaluasi dan laporan yang
tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran
Meningkatnya koordinasi pelaksanaan kegiatan penyusunan dan pengendalian program, evaluasi dan laporan
yang tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran
Persentase fasilitasi pengadaan barang dan jasa secara elektronik
%
98 98 98 98 98 98 98 98
Prosentase kegiatan yang dilaksanakan secara tepat waktu
% 100 100 100 100 100 100 100 100
79
7
Meningkatkan kinerja apatur pemerintah daerah yang kompeten melalui mekanisme kerja/prosedur yang transparan, efisien dan efektif serta mewujudkan organisasi perangkat daerah yang tepat fungsi dan tepat ukuran
Meningkatnya kinerja aparatur pemerintah daerah yang kompeten melelalui mekanisme kerja/prosedur yang transparan, efisien dan efektif serta mewujudkan organisasi perangkat daerah yang tepat fungsi dan tepat ukuran
Nilai SAKIP Kabupaten Banjarnegara
Kategori
CC CC B B B B B
Indeks Kepuasan
Layanan Masyarakat Angka
78,5 79 79 79 79 79
8
Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi perkantoran serta sarana dan prasarana kerja
Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran serta sarana dan prasarana kerja
Prosentase pemenuhan sarana dan prasarana kerja yang menunjang pelayanan administrasi perkantoran.
%
100 100 100 100 100 100 100 100
9 Mewujudkan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel
Terwujudnya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel
Persentase penyerapan anggaran
% 89,5 85 86 87 88 89 90 90
80
BAB VII PENUTUP
Renstra Sekretariat Daerah Kabupaten Banjarnegara 2017-2022 ini mengacu pada RPJMD Kabupaten Banjarnegara2017-2022, sehinggadiharapkan terjadi keselarasan rumusan visi, misi, tujuan, sasaran,
strategi,kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas pokokfungsi Sekretariat Daerah yang telah ditetapkan dalam RPJMD.
Renstra Sekretariat Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022, merupakan panduan bagi Sekretariat Daerah Kabupaten Banjarnegara serta pemangku kepentingan lainnya dalam melakukan
pembangunan dalamwaktu 5 (lima) tahun ke depan. Sehingga Sekretariat Daerah Kabupaten Banjarnegara wajib mempedomani Renstra Sekretariat DaerahKabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 dalam penyusunan
Rencana KinerjaTahunan dan Renja. Kaidah Pelaksanaan
Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 merupakan penjabaran dari visi,misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati hasil pemilihan Kepala Daerah yang di laksanakan secara
langsung pada Tahun 2017 dan telah di tuangkan dalam dokumen RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022. Dokumen Renstra ini merupakan pedoman dalam penyusunan Rencana kerja Sekretariat Daerah
Kabupaten Banjarnegara. Untuk itu perlu di terapkan kaidah-kaidahpelaksanaan sebagai berikut:
1. Sekretariat Daerah Kabupaten Banjarnegara berkewajiban untuk melaksanakan program-program dalam Renstra SekretariatDaerah Tahun 2017-2022 dengan sebaik-baiknya;
2. Sekretariat Daerah berkewajiban untuk menyusun rencana kerja sesuai dengan tugas dan fungsi yang disusun dengan berpedoman pada Renstra
dan RPJMD Kabupaten Banjarnegara2017-2022; 3. Dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan Renstra Sekretariat
Daerah Tahun 2017-2022, diwajibkan menjabarkan Renstra ke dalam
Rencana Kerja Tahunan; 4. Renstra Sekretariat Daerah Tahun 2017-2022 merupakan indikator dalam
proses evaluasi laporan pelaksanaan atas kinerja lima tahunan dan
tahunan, sehingga dapat meminimalisir pelaksanaan kegiatan yang menyimpang dari visi dan misi Bupati dan Wakil BupatiTahun 2017-2022
sesuai dengan tupoksi Sekretariat Daerah Kabupaten Banjarnegara. Akhirnya kepada semua pihak yang terlibat dan berkontribusi dalam
penyusunan Renstra disampaikan banyak terima kasih, semoga apa yang
telah diusahakan bersama dapat meningkatkan kinerja Sekretariat Daerah. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa memberikan kekuatan
dan kemudahan untuk dapat merealisasikan Rencana Strategis Setda Kabupaten Banjarnegara. Aamiin.
1
II. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH SEKRETARIAT DPRD
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan ditetapkannya UU no. 25 tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), bahwa daerah diwajibkan
untuk menyusun 5 (lima) dokumen perencanaan pembangunan yaitu :
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
3. Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) 4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
5. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja Pemerintah Daerah) Sementara itu secara paralel dengan pembuatan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD), ditegaskan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah. Sekretariat DPRD Kabupaten Banjarnegara sebagai bagian dari Perangkat Daerah pada tahun 2016 ini menyusun Rencana Strategis
Perangkat Daerah (Renstra Pembangunan Daerah) untuk periode 5 (tahun). Rencana strategis Perangkat Daerah merupakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang berisi
tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif.
Adapun proses penyusunan renstra perangkat daerah meliputi: (1) Persiapan Penyusunan Renstra Perangkat Daerah; (2) Penyusunan
rancangan Renstra Perangkat Daerah; (3) Penyusunan Rancangan Akhir Renstra Perangkat Daerah; dan (4) penetapan Renstra Perangkat Daerah. Penyusunan Renstra mengacu pada tugas dan fungsi
perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara, Peraturan Bupati Banjarnegara
tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah, RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022, dan memperhatikan Renstra Kementerian/Lembaga tahun 2015-2019, Renstra Perangkat Daerah
2
Analisis Gambaran pelayanan
SKPD
Perumusan Isu-isu
strategis berdasarkan
tusi
Perumusan Strategi dan
kebijakan
Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif berdasarkan
rencana program prioritas RPJMD
Pengolahan data dan informasi
Perumusan visi dan misi
SKPD
Perumusan Tujuan
Perumusan sasaran
Rancangan Renstra-SKPD
· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan
tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,
strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Perumusan indikator kinerja
SKPD yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD
SPM
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Penelaahan RTRW
Rancangan Renstra-SKPD
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda
Penelaahan KLHS
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Renstra-KLdan Renstra
SKPD Provinsi
Provinsi, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011-2031, dan Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2021. Renstra Perangkat Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah yang disusun setiap tahun selama kurun waktu tahun 2017-
2021. Selain itu Renstra Perangkat Daerah menjadi acuan dalam pengendalian dan evaluasi pembangunan pada Perangkat Daerah, baik
evaluasi Renstra maupun evaluasi Renja Perangkat Daerah.
Tahapan penyusunan rancangan Renstra Perangkat Daerah dapat
dilihat dalam bagan di bawah ini sebagai berikut :
1.2 Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Renstra Sekretariat DPRD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Besar dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-undang Nomor 16 dan 17
Tahun 1950 (Republik Indonesia dahulu) tentang Pembentukan Kabupaten-Kabupaten Besar dan Kabupaten-Kabupaten kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 7. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3)
8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor Tahun tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3Tahun 2008 Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Tengah Nomor 9) 9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor Tahun tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 Nomor 5 Tahun 2014 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65) 10. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 1 Tahun 2012
tentang Perubahan Perda Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Banjarnegara 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor
Nomor 3 seri E Tahun 2009). 11. Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 050/4936/SJ Tahun 2017 dan Nomor 0430/M.PPN/12/2016
tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015–2019;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara
4
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah 14. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Nomor : 12 Tahun 2017
16. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 60 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Banjarnegara
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Maksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat
DPRD Kabupaten Banjarnegara adalah menyediakan dokumen perencanaan Sekretariat DPRD untuk kurun waktu Tahun 2017 –
2022 yang mencakup gambaran kinerja, permasalahan, isu strategis tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan perangkat daerah sebagai penjabaran dari RPJMD Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017-2022 sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah.
Adapun tujuan penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Banjarnegara, adalah:
1. Menetapkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan pembangunan daerah jangka menengah.
2. Menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra)
Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan perencanaan penganggaran.
3. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu antara perencanaan pembangunan daerah dan OPD yang berbatasan.
2. Tujuan
Tujuan dari penyusunan Renstra Perangkat Daerah Sekretariat
DPRD Kabupaten Banjarnegara yaitu : 1) Memberikan arahan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan selama kurun waktu tahun
2017-2022 dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi perangkat daerah dalam mendukung Visi dan Misi Bupati Banjarnegara.
2) Menyediakan tolok ukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan perangkat daerah untuk kurun waktu tahun 2017-
2022 dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai dasar dalam melakukan pengendalian dan evaluasi kinerja perangkat daerah.
3) Memberikan pedoman bagi seluruh aparatur perangkat daerah dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) perangkat daerah yang
merupakan dokumen perencanaan perangkat daerah tahunan dalam kurun waktu tahun 2017-2022.
5
Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara tahun 2017 – 2022 disusun
berdasarkan beberapa pendekatan-pendekatan sebagai berikut: a. Politik, pendekatan ini memandang bahwa pemilihan Bupati
merupakan bagian dari proses penyusunan rencana, karena rakyat
pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang disampaikan calon Bupati pada saat
penyampaian Visi dan Misi ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
b. Teknokratik, pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan
metode dan kerangka berfikir secara ilmiah dilakukan oleh lembaga yang secara ilmiah bertugas untuk itu.
c. Partisipatif, pendekatan ini dilaksanakan dengan pelibatan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan ini adalah untuk mendapatkan aspirasi dalam
perencanaan dan menciptakan rasa memiliki terhadap hasil perencanaan.
d. Atas-bawah (top down) dan bawah atas (bottom up), pendekatan top down dan bottom up dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses tersebut selanjutnya diselaraskan melalui
musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat Nasional, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Kabupaten.
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD)
Kabupaten Banjarnegara tahun 2017 - 2022 dilakukan melalui tahap
perencanaan partisipatif dengan mengedepankan proses evaluasi, proyeksi dan analisis terhadap faktor internal dan eksternal yang
berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap pembangunan Kabupaten Banjarnegara. Dalam prosesnya dilakukan berbagai tahapan dialog sektoral maupun dialog umum yang
melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari pihak Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Propinsi, dunia usaha, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, serta masyarakat.
Hubungan Antar Dokumen
Dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004, maka keberadaan RPJM Daerah Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2017-2022 merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara khususnya
dalam menjalankan agenda pembangunan yang telah tertuang baik dalam RPJP Daerah Kabupaten Banjarnegara maupun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Banjarnegara, serta dari
keberadaannya akan dijadikan pedoman bagi SKPD untuk penyusunan Renstra SKPD. Selanjutnya, untuk setiap dokumen akan dijabarkan dalam bentuk
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, yang selanjutnya, akan dijadikan acuan bagi OPD untuk
menyusun Rencana Kerja (Renja) OPD. Kemudian dalam kaitan dengan sistem keuangan daerah
sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolan Keuangan Daerah, maka penjabaran RPJM Daerah Kabupaten Banjarnegara kedalam RKPD Kabupaten
6
Banjarnegara untuk setiap tahunnya, akan dijadikan pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(RAPBD) Kabupaten Banjarnegara.
1.4 Sistematika Penulisan
Keseluruhan materi Renstra Perangkat Daerah pada Sekretariat DPRD Tahun 2017 – 2022 disusun dan termuat dalam 7 (tujuh) Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, sistematika penulisan Rencana Strategis perangkat
daerah tahun 2017-2021. Bab II Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah
Bab ini berisi tentang tugas, fungsi, dan struktur organisasi perangkat daerah, sumber daya perangkat daerah, kinerja pelayanan perangkat daerah, serta tantangan dan peluang
pengembangan pelayanan perangkat daerah. Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Bab ini berisi tentang identifikasi permasalahan berdasarkan
tugas dan fungsi pelayanan perangkat daerah, telaahan Renstra Kementerian/lembaga, telaahan Renstra perangkat daerah
Provinsi, telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), telaah Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), dan Penentuan Isu-isu Strategis.
Bab IV Tujuan dan Sasaran Bab ini berisi tentang tujuan dan sasaran jangka menengah
Sekretariat DPRD. Bab V Strategi dan Arah Kebijakan
Bab ini berisi tentang strategi dan arah kebijakan Sekretariat
DPRD. Bab VI Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan
Bab ini berisi tentang Rencana Program dan Kegiatan, dan
Pendanaan Indikatif Sekretariat DPRD tahun 2017-2022. Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan
Bab ini berisi tentang indikator kinerja Sekretariat DPRD mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2021.
Bab VIII Penutup Bab ini berisi tentang pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan
Renstra perangkat daerah.
7
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SEKRETARIAT DPRD
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Sekretariat DPRD
Sesuai Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Sekretariat DPRD Kabupaten Banjarnegara.
Secara umum Setwan mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD serta menyediakan, mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan hak dan fungsinya sesuai dengan kebutuhan.
Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Sekretaris Dewan menyelenggarakan fungsi yaitu :
a. perumusan kebijakan dibidang penyelenggaraan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan dan fasilitasi penyelenggaraan rapat DPRD serta penyediaan dan
pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan DPRD;
b. pelaksanaan koordinasi kebijakan dibidang penyelenggaraan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan dan fasilitasi
penyelenggaraan rapat DPRD serta penyediaan dan pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan DPRD;
c. pelaksanaan kebijakan dibidang penyelenggaraan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan dan fasilitasi penyelenggaraan rapat DPRD serta penyediaan dan
pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan DPRD;
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan dibidang penyelenggaran administrasi kesekretariatan, administasi keuangan dan fasilitasi
penyelenggaraan rapat DPRD serta penyediaan dan pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan DPRD ;
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan dibidang peyelenggaraan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan dan fasilitasi penyelenggaraan rapat DPRD dan
pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD;
f. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan
Bupati dan atau pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsi Setwan. Sekretaris DPRD Kabupaten Banjarnegara dalam memimpin dan
melaksanaan tugas dan fungsi, membawahi :
a. Bagian Umum, terdiri dari ;
1). Sub Bagian Tata Usaha
2). Sub Bagian Rumah Tangga; dan
3). Sub Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol.
b. Bagian Keuangan, terdiri dari ;
1). Sub Bagian Anggaran dan Perbendaharaan
2). Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
8
c. Bagian Rapat dan Perundang-undangan, terdiri dari ;
1). Sub Bagian Rapat dan Risalah
2). Sub Bagian Perundang-undangan dan Pengkajian; dan
d. Kelompok jabatan fungsional.
Dari setiap bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Sekretaris
DPRD, adapun gambaran secara umum susunan keorganisasian sebagai berikut:
1. BAGIAN UMUM
(1) Bagian Umum mempunyai tugas melakukan perencanaan, perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan, dan
fasilitasi, pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebijakan bidang tata usaha, rumah tangga, serta hubungan masyarakat dengan protokol.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana tersebut diatas, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :
a. Perencanaan perumusan kebijakan bidang tata usaha,
rumah tangga, serta hubungan masyakat dan protokoler;
b. Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan bidang tata usaha, rumah tangga, serta hubungan masyarakat dan protokol.
c. pelaksanaan kebijakan bidang tata usaha, rumah tangga, serta hubungan masyarakat dan protokol ;
d. pembinaan dan fasilitasi kebiajakan bidang tata usaha, rumah tangga, serta hubungan masyarakat dan protokol;
e. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kebijakan bidang tata,
rumah tangga, serta hubungan masyarakat dan protokol;
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dalam Pelaksanaannya Kepala Bagian Umum dalam memimpin
pelaksanaan tugas dan fungsi, membawahi :
a. Sub Bagian Tata Usaha;
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas penyiapan bahan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan dan evaluasi serta laporan kebijakan bidang administrasi umum, hukum, organisasi dan ketatalaksanaan, kepegawaian, kearsipan, serta
pelayanan administrasi kegiatan DPRD dan Setwan. b. Sub Bagian Rumah Tangga;
Sub Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas penyiapan bahan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan dan evaluasi serta
laporan kebijakan bidang rumah tangga, pengelolaan dan pemeliharaan aset, perlengkapan keamanan dan ketertiban DPRD dan Setwan.
c. Sub Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol. Sub Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai
tugas penyiapan bahan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan dan evaluasi serta laporan kebijakan bidang
kehumasan, pendokumentasian dan publikasi serta keprotokoan DPRD dan Setwan
9
2. BAGIAN KEUANGAN
Bagian Keuangan adalah unsur pembantu pimpinan, yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris DPRD dan mempunyai tugas melakukan perencanaan perumusan,
pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan, dan fasilitasi pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebijakan bidang
anggaran dan perbendaharaan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan.
(1) Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan perumusan kebijakan bidang anggaran dan perbendaharaan, serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan bidang anggaran
dan perbendaharaan, serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
c. pelaksanaan kebijakan bidang anggaran dan perbendaharaan, serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan bidang anggaran dan perbendaharaan serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang
anggaran dan perbendaharaan, serta perencanaan evaluasi dan pelaporan; dan yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dalam Pelaksanaan tugas Kepala Bagian Keuangan memimpin dan
membawahi :
1. Sub Bagian Bagian Anggaran dan Perbendaharaan
Sub Bagian Bagian Anggaran dan Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan perumusan,
pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan evaluasi serta pelaporan kebijakan bidang
penyusunan anggaran, perubahan anggaran, dan perhitungan anggaran, serta penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD dan Setwan
2. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan perumusan,
pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebiajakan bidang
perencanaan, evaluasi dan pelaporan program kerja di lingkungan DPRD dan Setwan.
3. BAGIAN RAPAT DAN PERUNDANG-UNDANGAN
(1) Bagian Rapat dan Perundang-undangan adalah unsur pembantu pimpinan, berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada sekretaris DPRD. Bagian Rapat dan Perundang-undangan mempunyai tugas melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian,
pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebijakan bidang rapat dan risalah,
perundang-undangan dan pengkajian
10
(2) Untuk melaksanakan tugas Bagian Rapat dan Perundang-undangan mempunyai fungsi :
a. perencanaan perumusan kebijakan bidang rapat dan risalah, serta perundang-undangan dan pengkajian;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kebiajakan bidang rapat dan risalah, serta perundang-undangan dan pengkajian;
c. pelaksanaan kebijakan bidang rapat dan risalah, serta
perundang-undangan dan pengkajian;
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan bidang rapat dan
risalah, serta perundang-undangan dan pengkajian.
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang
rapat dan risalah, serta perundang-undangan dan pengkajian; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas Bagian rapat dan perundang-undangan dibantu oleh :
a. Sub Bagian Rapat dan Risalah
Sub Bagian Rapat dan Risalah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan perumusan,
pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan rapat DPRD dan penyusunan risalah rapat
DPRD. b. Sub Bagian Perundang-undangan dan Pengkajian.
Sub Bagian Perundang-undangan dan Pengkajian
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
pembinaan, dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebijakan bidang pelayanan dan fasilitasi pengkajian perundang-undangan, penyusunan produk
hukum (legal drafting) dan pengkajian rancangan produk hukum kepada DPRD, fasilitasi kerjasama dengan
perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat dan pihak/instansi terkait lainnya.
11
2.1.1 Struktur Organisasi Perangkat Daerah
2.2 Sumber Daya Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
2.2.1 Sumberdaya Manusia (Pegawai)
Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sekretariat DPRD memiliki Sumber Daya Pegawai. Keberadaan PNS dan
non-PNS di lingkungan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banjarnegara masih kurang memadai untuk mendukung pelaksanaan visi dan misi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Banjarnegara. Untuk itu kami telah mengajukan permohonan penambahan SDM baik PNS maupun Non PNS. selain itu juga dalam menghadapi era globalisasi ini dilakukan peningkatan
kualitas sumber daya manusia baik melalui diklat penjenjangan maupun non formal.
Kondisi Pegawai di Lingkungan Sekretariat DPRD Kab. Banjarnegara sebagai berikut :
1. SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2.2.1.1
SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin NO JENIS KELAMIN PNS NON PNS %
1 Laki-laki 27 12 70
2 Perempuan 14 5 30
JUMLAH TOTAL 41 17 100
SUBBAG TATA USAHA
SUBBAG RUMAH TANGGA
SUBBAG HUMAS & PROTOKAL
SUBBAG PEP
SUBBAG ANGGARAN&
PERBENDAHARAAN
SUBBAG RAPAT&RISALAH
SUBBAG PERUNDANG-
UNDANGAN DAN PENGKAJIAN
SEKRETARIS DPRD
BAGIAN UMUM BAGIAN
KEUANGAN
BAGIAN RAPAT & PERUNDANG-UNDANGAN
12
2. SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 2.2.1.2
SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
NO TINGKAT
PENDIDIKAN
PNS NON PNS %
L P L P
1 STRATA 2 1 1 - - 2
2 STRATA 1 6 6 - 2 14
3 SARJANA MUDA / D3
- 2
- - 2
4 SLTA 19 5 10 1 35
5 SLTP 1 - 3 - 4
6 SD - - - - -
JUMLAH TOTAL 27 14 13 3 100
3. SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan
Tabel 2.2.1.3
SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan
NO PANGKAT/GOLONGAN LAKI-LAKI
PEREMPUAN %
1 PEMBINA MUDA / IVa 1 - 1
2 PEMBINA MUDA TK. I/ IVb 1 1 2
3 PENATA TK. I / IIId 1 4 5
4 PENATA / IIIc 1 1 2
5 PENATA MUDA TK. I / IIIb 2 2 4
6 PENATA MUDA / IIIa 2 2 4
7 PENGATUR TK. I / IId 1 - 1
8 PENGATUR / IIc 11 2 13
9 PENGATUR MUDA TK. I /IIb 4 3 7
10 PENGATUR MUDA / IIa - - -
11 JURU TK. I / Id - - -
12 JURU / Ic 1 - 1
13 JURU MUDA TK. I / Ib - - -
14 JURU MUDA / Ia - - -
JUMLAH TOTAL 24 17
13
4. SDM Pegawai Berdasarkan Eselon
Tabel 2.2.1.4
SDM Pegawai Berdasarkan Eselon
NO PANGKAT/GOLONGAN LAKI-LAKI PEREMPUAN %
1 ESELON II b 1 - 9
2 ESELON III a 2 1 28
3 ESELON IV a 2 5 63
4 ESELON IV b - -
JUMLAH TOTAL 5 6 100
5. SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan Dimasa Datang
Tabel 2.2.1.5 SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan dimasa datang
NO JENIS KELAMIN Jumlah
Pegawai Saat Ini
Jumlah Pegawai Yang Diharapkan
1 Laki-laki 27 30
2 Perempuan 14 20
JUMLAH TOTAL 41 50
2.2.2 Sarana dan Prasarana (Asset)
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat DPRD memiliki sarana dan prasarana berikut kondisi sarana dan prasarana tersebut serta telah dilakukan analisa
ketercukupan dibandingkan dengan beban kerja, sebagai berikut :
Tabel 2.2.2.1
Kondisi sarana dan prasarana (Asset)
Nama Asset Jumlah
2015
Kondisi (Baik/ Rusak)
Jumlah Yang Diharapkan
1 Gedung Kantor 5 Baik 5
2 Tempat Ibadah 1 Baik 3
3 Pertokoan Lain-lain 1 Baik 3
4 Gedung Pos Jaga 1 Baik 3
5 Gedung Garasi Pool 4 Baik 6
6 Gedung Tempat Kerja
2 Baik 4
7 Rumah Negara 1 Baik 3
8 Tempat Peristirahatan
1 Baik 3
9 Lemari Kayu 3 Baik 5
14
10 Meja Rapat 29 Baik 31
11 Kursi Rapat 46 Baik 48
12 Meja Bundar 1 Baik 3
13 Meja Biro 23 Baik 25
14 Rak Kayu 8 Baik 10
15 Lemari Makan 1 Baik 3
16 Lemari Kayu 6 Baik 8
17 Lambang Garuda Pancasila
4 Baik 6
18 Kipas Angin 26 Baik 28
19 Alat Kantor Lainnya 51 Baik 53
20 Kursi Kayu 6 Baik 8
21 Mesin Ketik Manual Portable
4 Baik 6
22 White Board 20 Baik 22
23 Bangku Tunggu 4 Baik 6
24 Lemari Pakaian 13 Baik 15
25 Meja Tamu Ruangan Biasa
14 Baik 16
26 Sepeda Motor 9 Baik 11
27 Meja Kayu 13 Baik 15
28 Meja Telpon 2 Baik 4
29 Mesin Penghisap Debu
7 Baik 9
30 Camera Film 7 Baik 9
31 Station Wagon 2 Baik 2
32 Meja Komputer 3 Baik 5
33 Televisi 3 Baik 5
34 Lemari Kaca 22 Baik 24
35 Kaca Hias 25 Baik 27
36 Papan Pengumuman
23 Baik 25
37 Kursi Tamu 16 Baik 18
38 Jam Elektronik 30 Baik 32
39 Cassette Recorder 4 Baik 6
40 Sound System 6 Baik 8
41 Tiang Bendera 2 Baik 4
42 Mimbar/Podium 2 Baik 4
43 Meja Kerja Pejabat Lain
3 Baik 5
44 Alat Penyimpan Perlengkapan
3 Baik 5
45 Papan Absen 1 Baik 3
46 Mesin Potong Rumput
1 Baik 3
47 Netware Interface External
2 Baik 5
48 Tempat Tidur kayu 9 Baik 11
49 Daun Pintu Alumunium
2 Baik 4
50 Tabung Gas 4 Baik 6
51 Tangga Alumunium 2 Baik 4
52 Lemari Sorok 2 Baik 4
53 Palu Sidang 11 Baik 13
54 Lemari Besi 6 Baik 8
55 Lemari makan 1 Baik 3
56 Meja Makan 1 Baik 3
15
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Kinerja pokok Sekretariat DPRD adalah fasilitasi pembahasan dan
penetapan Perda. Pembahasan dan Penetapan Perda itu sendiri menjadi kewenangan DPRD Kabupaten Banjarnegara yang dilaksanakan oleh
Pansus Perda. Sedangkan alat kelengkapan dewan yang lain berfungsi untuk mendukung dalam upaya penyerapan aspirasi dan pengawasan sehingga diharapkan akan terbit Perda yang sesuai dengan aspirasi
masyarakat.
Sesuai dengan dengan amanat Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri sendiri urusan pemerintahan menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan. Pemberian otonomi luas kepada daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran
serta mayarakat. Disamping itu melalui otonomi luas, daerah
57 Lemari Es 2 Baik 4
58 Alat Hiasan 13 Baik 15
59 Bantal 2 Baik 4
60 Lampu Lalulintas 4 Baik 6
61 AC Split 9 Baik 11
62 Exhause Fan 1 Baik 3
63 Alat Dapur Lainnya 10 Baik 13
64 Wireless 1 Baik 3
65 Megaphone 1 Baik 3
66 PC Unit 3 Baik 5
67 Coofie Maker 1 Baik 3
68 Mini Bus 1 Baik 3
69 Filling Besi/Metal 1 Baik 3
70 Kasur 1 Baik 3
71 Tikar 1 Baik 3
72 Kompor Gas 3 Baik 5
73 Stabilisator 1 Baik 3
74 Dispenser 8 Baik 10
75 Alat Pembantu Pemadam Kebakaran
9 Baik 11
76 Mesin Hitung Listrik
1 Baik 3
77 Mesin Fotocopy Dengan Kertas Folio
1 Baik 2
78 LCD Projector 1 Baik 3
79 Seprei 2 Baik 4
80 Tenda 1 Baik 3
81 Mesin Cuci 2 Baik 4
82 Alat Pemanas 1 Baik 4
83 Compact Disc 1 Baik 3
84 Alat Rumah Tangga Lain-lain
1 Baik 3
85 Note Book 1 Baik 3
86 Lemari Arsip 1 Baik 3
87 Kursi Kerja Pejabat Lain
1 Baik 3
16
diharapkan mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan
kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem Negara Kesatuan Repubik Indonesia. Prinsip otonomi daerah menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam arti daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan diluar yang menjadi urusan pemerintah
Pusat yang ditetapkan dalam Undang – Undang Pemerintahan Daerah. Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa, dan
pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
Sejalan dengan prinsip tersebut dilaksanakan pula prinsip otonomi yang nyata dan bertanggung jawab. Prinsip otonomi nyata
adalah suatu prinsip bahwa untuk menangani urusan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang senyatanya telah ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup dan
berkembang sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah. Dengan demikian isi dan jenis otonomi bagi setiap daerah tidak selalu sama
dengan daerah lainnya. Adapun yang dimaksud dengan otonomi yang bertanggungjawab adalah otonomi yang dalam penyelenggaraannya harus benar – benar sejalan dengan tujuan dan maksud pemberian
otonomi, yang pada dasarnya untuk memberdayakan daerah termasuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merupakan bagian utama dari tujuan nasional. Seiring dngan prinsip itu penyelenggaraan
otonomi daerah harus berorientasi pada peningkatan kesjahteraan masyarakat dengan selalu memperhatikan kepentingan dan aspirasi
yang tumbuh dalam masyarakat.
Kepentingan dan aspirasi masyarakat tersebut harus dapat
ditangkap oleh Pemerintah Daerah maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai representasi perwakilan rakyat dalam struktur kelembagaan pemerintah daerah yang menjalankan fungsi
pemerintahan, yang bertujuan sebagaimana yang disebutkan diatas. Pemerintah daerah menjalankan fungsi pemerintahan dan DPRD
menjalankan fungsi legislasi, fungsi penganggaran (budgeting) dan fungsi pengawasan.
Hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD seyogyanya merupakan hubungan kerja yang kedudukannya setara dan bersifat kemitraan. Kedudukan yang setara bermakna bahwa diantara lembaga
pemerintahan daerah itu memiliki kedudukan yang sama dan sejajar, artinya tidak saling membawahi. Hal ini dapat dicerminkan dalam membuat kebijakan daerah berupa Peraturan Daerah. Hubungan
kemitraan bermakna bahwa antara Pemerintah Daerah dan DPRD adalah sama-sama mitra sekerja dalam membuat kebijakan daerah
untuk melaksanakan otonomi daerah sesuai dengan fungsi masing-masing sehingga antar kedua lembaga itu membangun suatu hubungan kerja yang sifatnya saling mendukung (sinergi) bukan merupakan lawan
ataupun pesaing satu sama lain dalam melaksanakan fungsi masing-masing.
17
Namun dalam kenyatannya, sinergisme tersebut belum dapat berjalan secara optimal. Kesetaraan hubungan tersebut seringkali
dimaknai lain, yang mengurangi fungsi dan kewenangan dewan. Sebagai contoh, masih banyaknya produk peraturan-peraturan daerah yang merupakan inisiasi dari pemerintah daerah, bukan dari DPRD.
Padahal jika kita merujuk pada Pasal 95 ayat (1) Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 2004 dengan tegas dinyatakan bahwa “DPRD memegang
kekuasaan pembentuk Peraturan Daerah “. Ini artinya bahwa “leading sector” pembentukan PERDA seharusnya ada ditangan DPRD. Belum lagi yang berkaitan dengan “bargaining posisiition” dalam pembahaan
APBD, DPR masih dalam posisi yang lemah.
Draf Perda APBD tersebut biasanya masuk ke Dewan dalam
waktu yang pendek, sehingga sangat sulit bagi para anggota Dewan untuk secara teliti mengkaji substansi dari draf tersebut. Selain kedua
contoh diatas, jika kita lihat dari aspek penganggaran yang dimiliki Dewan, masih sangat timpang dibandingkan dengan penganggaran yang ada di pemerintah daerah. Dewan tidak mempunyai otonomisasi
anggaran yang dapat mendukung fungsi dan kinerjanya secara optimal. Sehingga tidak aneh jika seringkali muncul „rumor‟ bahwa DPRD hanya
sebagai „ruber stamp‟ yang melegitimasi semua kebijakan pemerintah. Hal ini diperparah lagi dengan regulasi kita yang belum memberikan kedudukan yang setara antara pemerintah daerah DPRD, yaitu antara
lain berkaitan dengan :
· Status pejabat negara, hanya melekat pada kepala daerah tidak
termasuk anggota DPRD;
· Pengaturan hak inisiasi legislasi bagi anggota maupun kelembagaan
DPRD dibanding dengan pengaturan inisiasi legislasi dari pemerintah daerah (dalam bentuk peraturan teknis pelaksanaan);
Sejalan dengan perubahan konstitusi dan kematangan otonomi daerah, mulai dilakukan penguatan fungsi dan kinerja dewan melalui perubahan regulasi, pembenahan struktur kelembagaan (misalnya
Adanya penambahan alat kelengkapan dewan yang berupa Badan Legislasi, Badan Kehormatan, dll), penguatan kelembagaan (optimalisasi fungsi alat-alat kelengkapan dewan), penguatan
penganggaran, peningkatan daya dukung Dewan (sarana-prasarana dan staf) dan penentuan Program Legislasi Daerah sebagai instrumen
perencanaan pembentukan peraturan daerah yang disusun secara berencana, terpadu dan sistematis antara Dewan dan Pemerintah Daerah.
Kinerja pelayanan Sekretariat DPRD Kabupaten Banjarnegara disamping menfasilitasi dalam pembahasan dan penetapan perda
adalah kinerja mengenai pendanaan dan realisasi pendanaan untuk menunjang kinerja DPRD. Dengan adanya review mengenai realisasi
kinerja program dan kegiatan akan menjadi dasar dalam penyusunan anggaran dalam periode 5 tahun berikutnya. Sekretariat DPRD memiliki kinerja pelayanan pada masa 5 tahun yang lalu yang merupakan
kinerja pokok organisasi sesuai RPJMD Kabupaten Banjarnegara . Pencapaian kinerja pelayanan SKPD dapat dilihat pada tabel 2.3.1. di
bawah ini.
18
Tabel 2.3.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012-2016
NO Indikator Kinerja Satuan Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra Perangkat Daerah Tahun 2011-2016
Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
1
Persentase Raperda Inisiatif yang ditetapkan
Dok
100 100 100 100 100 100 100 100 100 96 100 100 100 100 96
2
Persentase Perda yang ditetapkan
Dok
100 100 100 100 100 100 100 100 100 96 100 100 100 100 96
Pada tabel 2.3.1 di atas dapat dilihat bahwa pengukuran kinerja pelayanan Sekretariat DPRD dapat dikatakan baik karena target raperda pada 4 tahun berturut sesuai dengan program pembentukan peraturan daerah (propemperda) yaitu tercapai 100%, sedangkan pada tahun 2016 ada satu raperda yang tidak ditetapkan, hal ini karena kurangnya koordinasi didalam menetapkan
jadwal pembahasan perda, kelengkapan perda berupa NA harus dipenuhi secara optimal antara PD teknis dan bagian hukum.
Tabel 2.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah
Kabupaten Banjarnegara
No Program Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran
Tahun ke-
Rata-rata
Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 Anggaran Realisasi
A Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Penyediaan jasa
peralatan dan perlengkapan kantor
158.350 131.760 111.020 109.260 149.950 92.455 73.863 92.261 111.913 94,7
0
70,1
7
66,53 84,4
4
-11,37 -11,18
2 Penyediaan jasa
administrasi keuangan
21.420 30.600 37.550 20.170 27.750 26.100 34.800 94,1
6
90,69 69,5
1
32,78 15,82
3 Penyediaan
peralatan dan
20.024 20.000 20.680 26.685 19.624 19.639 20.678 26.631 21.179 98,0
0
98,2
0
99,99 99,8
0
10,77 11,39
19
No Program Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 Anggaran Realisasi
perlengkapan kantor
4 Penyediaan bahan logistik kantor
2.401.758
2.368.690
2.156.592
3.092.674
1.664.523
1.580.276
1.878.590
1.905.026
2.079.504
69,30
66,72
87,11 61,60
11,02 5,07
5 Penyediaan jasa administrasi perkantoran (PTT), (Jasa
Tenaga Pendukung Operasional Kantor)
10.855 21710 132.058 9.910 21710 125.232 194.608 91,29
100,00
94,83
304,14 297,96
B Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Pengadaan perlengkapan
gedung kantor
66.740 45.240 - 33.500 64.557 42.149 33.500 18.000 96,73
93,17
100,00
0,00 0,00
2
Pengadaan peralatan gedung kantor
116.425 31.910 - 270.995 114.082 31.025 262.607 430.165 97,99
97,23
96,90
0,00 0,00
3 Pemeliharaan rutin/ berkala rumah dinas
10.000 5.000 7.257 8.321 7.091 4.999 7.252 8.152 9.999 70,91
99,98
99,93 97,97
3,27 9,33
4 Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
48.160 194.660 139.590 160.290 45.364 191.058 134.315 155.007 188.277 94,19
98,15
96,22 96,70
96,91 102,29
5 Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan
dinas/operasional
607.496 0,00 0,00
6
Pemeliharaan rutin/ berkala
perlengkapan gedung kantor
520.212 420.253 548.589 638.000 492.770 406.794 512.675 572.953 85.646 94,72
96,80
93,45 89,80
9,21 6,78
C
Peningkatan
Disiplin Aparatur
1 Pengadaan pakaian dinas
beserta kelengkapannya
204.494 230.619 252.612 269.868 194.723 208.046 242.752 227.480 239.601 95,22
90,21
96,10 84,29
9,71 5,74
20
No Program Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 Anggaran Realisasi
D
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan
1
Penyusunan
laporan capaian kinerja & ikhtisar relisasi kinerja SKPD
12.385 14.645 19.405 21.705 9.810 11.975 18.678 9.145 17.717 79,2
1
81,7
7
96,25 42,1
3
20,87 9,00
Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
1 Pembahasan
rancangan peraturan daerah
688.585 584.110 391.880 558.170 486.040 252.167 451.187 541.234 0,00 83,2
1
64,35 80,8
3
-1,88 0,00
1 Kegiatan reses 490.650 1.464.750
- 1.330.610
1.770.310
90,84
198,53 0,00
2
Kunjungan kerja pimpinan dan
anggota DPRD dalam dan luar daerah
2.909.940
3.738.640
3.511.120
5.004.750
1.926.959
2.511.061
2.828.907
3.022.712
4.411.417
66,22
67,17
80,57 60,40
21,64 16,61
3
Peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD
3.388.010
3.386.235
2.589.385
2.857.575
3.178.530
3.115.950
2.341.640
2.501.850
2.267.500
93,82
92,02
90,43 87,55
-4,41 -6,66
4 Pengadaan buku referensi bacaan untuk legislatif
dan eksekutif
10.000 10.025 12.585 13.300 9.475 7.812 10.200 9.900 17.156 94,75
77,93
81,05 74,44
10,49 3,36
5 Pembuatan majalah
komunikatif DPRD
81.927 84.600 101.970 139.704 75.577 76.564 93.726 119.073 149.961 92,25
90,50
91,92 85,23
20,27 16,92
6 Pembuatan himpunan
produk-produk DPRD
26.648 28.563 28.388 28.526 25.804 28.253 27.803 27.621 28.857 96,83
98,91
97,94 96,83
2,35 2,41
E
Program Optimalisasi
21
No Program Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Rata-rata Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 Anggaran Realisasi
Pemanfaatan Teknologi Informasi
1
Pemeliharaan software/ program/sistem
informasi
49.820
- 31.901
38.300
64,03
F
Program Pembinaan, Peningkatan Kualitas Organisasi Kemasyarakatan
1 Penyebarluasan informasi layanan publik
270.308
30
Sekretariat DPRD Kabupaten Banjarnegara memiliki 5 program dan 21 kegiatan pada masa 5 tahun yang lalu. Namun pada tahun
2016 ada penambahan satu program dan satu kegiatan yang bertujuan untuk sosialisasi kinerja DPRD yaitu Program Pembinaan, Peningkatan Kualitas Organisasi Kemasyarakatan dengan kegiatan
Penyebarluasan informasi layanan publik Dari tabel 2.3.2 dapat dilihat bahwa secara umum telah ada peningkatan rasio penetapan anggaran dari tahun ke tahun, namun demikian harus dicermati
mengenai keakuratan penganggaran sehingga rasio penyerapan anggaran akan selalu tinggi untuk mendukung akuntabilias
pendanaan SKPD dan megurangi sisa lebih penghitungan anggaran (SILPA) SKPD.
Pengukuran indikator kinerja berguna untuk melihat trend yang terjadi selama 5 tahun yang lalu, dengan ditemukan kecenderungan yang terjadi 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan
trend yang akan terjadi 5 tahun ke depan. Setelah mengetahui trend tersebut, baru akan didapat rencana apa yang akan dilaksanakan
untuk mengantisipasi trend yang terjadi. Pengukuran tingkat capaian kinerja Sekretariat DPRD tahun 2011-2015 berdasarkan sasaran/target Renstra PD periode sebelumnya tergambar dari tabel
2.3.2.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat
Daerah
Bagian ini mengemukakan hasil analisis tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang.
2.4.1 Tantangan
Tantangan merupakan adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi (eksternal) dan dapat mengancam eksistensi organisasi
dimasa depan. Adapun tantangan dalam mewujudkan tujuan dan sasaran sebagai berikut :
1. Belum optimalnya kerjasama dengan PD lain dalam penyusunan perda.
2. Belum optimalnya kerjasama dengan PD lain dalam penanganan/penyelesaian keluhan masyarakat
3. Masih rendahnya respon masyarakat terhadap kinerja
DPRD Tatangan dan peluang pelayanan Sekretariat DPRD mencakup :
1. Lingkungan Internal Kekuatan (Strengths) a. Dukungan jumlah anggaran
b. Dukungan Sarana dan pasarana c. Adanya produk peraturan perundang-undangan
yang mengatur dengan jelas menyangkut eksistensi
Sekretariat DPRD d. Sinergitas hubungan yang cukup harmonis antara
DPRD dan Skretariat DPRD
31
2. Lingkungan eksternal
a. Infrastruktur yang cukup memadai dan dapat dikembangkan
b. Adanya peluang bagi setiap staf untuk mengikuti
kegiatan pengembangan c. Sumber daya manusia d. Adanya potensi SDM para Anggota DPRD yang
dapat dikembangkan 3. Kelemahan
a. Intervensi Anggota DPRD yang berlebihan b. Kedisiplinan pegawai yang masih kurang c. Personil yang sedikit
d. Belum terpenuhinya tersediaan SDM aparatur dari segi kuantitas/kualitas.
4. Ancaman (Threats)
a. Perkembangan teknologi informai b. Meningkatnya daya kritis masyarakat
c. Proses interaksi secara langsung antar anggota DPRD dengan Sekretariat DPRD yang dapat mempengaruhi profesionalisme sebagai PNS
d. Pluralisme latar belakang anggota DPRD
2.4.2 Peluang
Peluang adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang dari luar organisasi (eksternal) dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.
1. Adanya kelompok-kelompok masyarakat (LSM) yang memberikan pendidikan politik bagi masyarakat,
khususnya berkaitan dengan kontrol kinerja DPRD. 2. Kemajuan teknologi informasi khususnya media sosial
dan media penyiaran sebagai sarana sosialisasi kinerja
DPRD. 3. Iklim politik yang kondusif.
32
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD Kabupaten Banjarnegara memiliki
berbagai permasalahan yang telah diidentifikasi berdasarkan
tugas dan fungsi pelayanan yang ada. Adapun permasalahan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Masih minimnya sarana dan prasarana penunjang kinerja dan administrasi kesekretariatan DPRD
2. Belum semua perlengkapan dan peralatan kantor berfungsi
optimal 3. Belum optimalnya sarana sistem administrasi online
4. Keterlambatan SPJ sebagai lampiran pengajuan SPP-SPM 5. Masih rendahnya kesadaran anggota DPRD untuk
menghadiri rapat
6. Masih ada target raperda inisiatif yang tidak ditetapkan 7. Masih ada raperda yang belum di bahas 8. Perda yang ditetapkan tidak memenuhi target
9. Masih rendahnya kompetensi tenaga ahli yang ditempatkan di DPRD
10. Masih ada aspirasi masyarakat yang belum terdokumentasi 11. Masih rendahnya respon masyarakat terhadap kinerja DPRD
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil
kepala daerah Terpilih
3.2.1 Visi Visi Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara dalam rangka RPJMD periode tahun 2017-2022 adalah
“ Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera “ Dalam menerjemahkan visi tersebut dilakukan melalui penjelasan tiap-tiap pokok visi yang ada didalamnya,
dimana terdapat 2 (dua) pokok visi yaitu : I. Kabupaten Banjarnegara menjadi kabupaten yang
bermatabat
Kata bermartabat menurut kamus besar bahasa indonesia berarti mempunyai martabat, dimana kata martabat berarti tingkat harkat kemanusiaan atau
harga diri. Kata bermartabat merujuk pada kondisi terpenuhinya harkat kemanusiaan yang tercermin oleh terpenuhinya hak asasi setiap individu di Kabupaten
Banjarnegara. Kata ini juga menunjukan adanya
33
persamaan hak dan kewajiban yang sama bagi seluruh masyarakat Banjarnegara
Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui pemenuhan kewajiban negara terhadap hak dasar warganya maka setiap warga Banjarnegara dapat
meningkatkan harkatnya sebagai manusia dan dapat bersanding dengan masyarakat daerah lainnya baik dilevel regional maupun nasional secara terhormat.
Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan meningkatnya kondusivitas daerah untuk menjamin
terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat Banjarnegara
II. Kabupaten Banjarnegara menjadi kabupaten yang
sejahtera
Menurut kamus besar bahasa indonesia kata
sejahtera dapat diartikan aman sentosa dan makmur. Aman sentosa mengandung makna bebas dari segala
kesukaran sedang makmur dapat diartikan serba kecukupan. Secara lebih luas, sejahtera memiliki makna terpenuhinya aspek-aspek fisik, spiritual,
emosional, intelektual, ekonomi, sosial, budaya, dan ekologis, sehingga sejahtera merupakan suatu keadaan
hidup yang berkualitas. Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui
peningkatan pembangunan secara berkelanjutan
maka dapat terwujud hasil pembangunan yang berkualitas dan merata. Untuk mencapai hal tersebut, maka peningkatan pelayanan permerintah kepada
masyarakat yang tercermin melalui reformasi birokrasi harus terus dilakukan, hal tersebut memiliki arti
penting karena pemerintah yang berwibawa bukan hanya menghasilkan produk pemerintahan yang baik, namum juga akan meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan
terwujudnya pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan serta meningkatnya tata kelola
pemerintahan. Pada prosesnya pencapaian pokok visi tersebut harus memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, berpedoman pada RTRW,
dan mengendalikan alih fungsi lahan. Melalui kedua pokok visi ini Pemerintah
Kabupaten Banjarnegara menyatakan dengan jelas kondisi yang ingin dicapai maka setiap individu dapat beperan serta aktif dalam pembangunan berkelanjutan
sehingga segala kebutuhan, khususnya kebutuhan dasar dapat terpenuhi dan juga ditandai
meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian rakyat berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas
lingkungan hidup.
34
3.2.2 Misi Misi merupakan pernyataan tentang apa yang harus
dilaksanakan dalam upaya mencapai visi. Misi merupakan turunan dari pokok-pokok visi yang telah diidentifikasi sbelumnya.
Adapaun gambaran perumusan pokok visi misi
sebagaimana terdapat pada tabel dibawah ini:
NO POKOK VISI MISI
1.
Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten yang
bermatabat
Pemenuhan hak dasar
Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan demokratis
Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar
2
Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten yang sejahtera
Peningkatan kualitas pelayanan pemerintahan
Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik
Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional
Peningkatan perekonomian masyarakat bebasis setor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup
Mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan.
Misi-misi yang ditetapkan tersebut mengandung makna sebagai berikut : 1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib,
aman damai dan demokratis Tanpa kondusivitas wilayah yng kuat, mustahil
pembngunan dapat berjalan lancar. Penciptaan kondisi tersebut menjadi prasyarat mutlak agar seluruh perencanaan dapat diimplementasikan dengan baik
selama 5 (lima) tahun ke depan. Merujuk pada fakta bahwa Kabupaten Banjarnegara merupakan daerah rawan bencana, maka persiapan
mitigasi bencana benar-benar dipersiapkan dengan baik, sehingga diharapkan masyarakat dapat lebih
merasa aman meski tinggal didaerah yang rawan bencana.
35
Salah satu modal yang kuat bagi pembangunan adalah modal sosial yang tinggi, untuk itu pemerintah
kaabupaten mendorong penguatan modal sosial melalui peningkatan pengamalan agama dan penghargaan terhadap nilai-nilai budaya lokal. Selain
itu pemerintah kabupaten juga mendorong penguatan peran serta masyarakat untuk mewujudkan kondisi keamanan dan ketertiban melalui program/kegiatan
yang mengutamakan keterpaduan aparat dan masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban
serta menjaga kerukunan sosial dalam kehidupan msyarakat dengan tetap memperhatikan penegakan hukum dan HAM. Selanjutnya pemerintah daerah juga
akan mendorong penguatan upaya perlindungan masyarakat untuk menjaga dan memelihara kemanan, ketetiban, persatuan dan kesatuan serta HAM melalui
peningkatan kesadaran politik serta kesadaran hukum yang dilandasi prinsip keadilan dan HAM
Perumusan tujuan dan sasaran sebagai turunan dari misi ini mempertimbangkan sasaran pokok misi-misi yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten Banjarnegara
tahun 2005 – 2025 sebgai berikut : Misi1 :
· Mantapnya kearifan lokal yang tercermin dalam meningkatnya peradaban, harkat, dan martabat
manusia, dan menguatnya jati diri dan kepribadian masyarakat.
· Meningkat dan menguatnya sumber daya
manusia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang.
· Meningkatnya karakter masyarakat yang berbudaya yang mendasarkan pada kearifan
lokal dan jati diri.
· Meningkatnya kesadaran dan pengamalan
agama dalam kehidupan sehari-hari sehingga membentuk karakter masyarakat bermoral dan
berakhlak mulia. Misi 2
· Meningkatnya upaya perlindungan HAM dan
meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku.
· Meningkatnya kestabilan situasi dan kondisi
perikehidupan bermasyarakat yang didukung oleh penegakan HAM dan terwujudnya kesetaraan gender.
· Meningkatnya keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat Kabupaten
Banjarnegara;
· Meningkatnya upaya-upaya yang dilakukan
untuk menjaga dan memelihara persatuan, kesatuan serta kerukunan masyarakat
Kabupaten Banjarnegara;
36
· Meningkatnya perlindungan dan pengayoman terhadap masyarakat Kabupaten Banjarnegara
dari segala tindak kejahatan. Misi 3
· Meningkatnya partisipasi dan kesadaran politik masyarakat terutama menyangkut hak dan
kewajiban warga negara serta institusionalisasi partai politik dalam kegiatan politik.
· Meningkatnya perkembangan sistem dan iklim
demokrasi pada berbagai aspek kehidupan politik yang dapat diukur dengan adanya
pemerintahan yang berdasarkan hukum, birokrasi yang profesional dan netral, dan masyarakat yang mandiri.
2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik
Dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara memper-kuat komitmen untuk menciptakan good and clean government. Fokus peningkatan dilakukan pada peningkatan kualitas layanan publik dan peningkatan
kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Melalui fokus pertama, diharapkan pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat dapat lebih dekat dan transparan. Sedangkan melalui fokus kedua, diharapkan masyarakat akan lebih bangga dengan
jajaran aparatur Pemerintah Kabupaten Banjarnegara yang profesional. Untuk mewujudkannya akan dilakukan dengan cara:
a. Penguatan sistem dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien sesuai
prinsip good governance melalui peningkatan akuntabilitas, transparansi, dan keadilan serta
partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
b. Penguatan sistem budaya kerja aparatur
pemerintah yang profesional, bersih, beretika, dan berwibawa dalam rangka menunjang tata pengelolaan pemerintahan yang baik
c. Penguatan sistem dan akses pelayanan publik melalui peningkatan kompetensi sesuai
kewenangan sesuai SPM pada bidang pelayanan dasar dan penunjang yang mendukung LPE, kemiskinan dan pengurangan pengangguran
Perumusan tujuan dan sasaran sebagai turunan
dari misi ini dengan mempertimbangkan sasaran
pokok misi-misi yang terdapat dalam RPJPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005-2025 sebagai
berikut:
37
Misi 3
· Meningkatnya profesionalisme aparatur daerah
untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, beretika, dan
bertanggung jawab, serta mampu mendukung pembangunan daerah yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
· Meningkatnya kualitas pelayanan publik sesuai dengan standar mutu pelayanan yang
berorientasi pada terciptanya kepuasan masyarakat.
· Menguatnya kelembagaan lokal yang mampu
mengakomodasi tuntutan perubahan dan berperan aktif dalam pembangunan daerah.
· Meningkatnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak
pada tingkat lokal, nasional, dan internasional.
3. Mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan
Laju perekonomian yang baik membutuhkan dukungan infrastruktur yang baik. Pada pembangunan
ekonomi, Kabupaten Banjarnegara bertopang pada penguatan ekonomi kerakyatan di bidang Pertanian dan Pariwisata. Pengembangan sektor pertanian
difokuskan terhadap pengembangan agroindustri dan agropolitan. Sedangkan pengembangan pariwisata difokuskan terhadap fasilitasi pengembangan objek
wisata baru serta pengembangan paket dan event wisata agar terjadi penambahan lama tinggal
wisatawan di Banjarnegara. Meski mendorong pertumbuhan ekonomi
Pemerintah Kabupaten tidak melewatkan sisi
pemerataan pembangunan mengingat kondisi geografis Kabupaten Banjarnegara yang luas. Pembangunan
yang dilakukan juga memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan agar nantinya lingkungan yang kita miliki dapat dinikmati oleh generasi penerus
sebagai bagian dari prinsip pembangunan berkelanjutan. Sektor pertanian, pariwisata, perdagangan, dan perindustrian didukung oleh sektor
lain yang berdaya saing tinggi menjadi basis aktivitas ekonomi yang dikelola secara efisien sehingga
menghasilkan komoditi pertanian yang berkualitas, berdaya saing global menjadi motor penggerak perekonomian sekaligus mendorong peningkatan
sumber-sumber pembiayaan pembangunan disertai peningkatan kualitas pelayanan lebih bermutu.
Pembangunan dilaksanakan dengan mempedomani Rencana Tata Ruang Wilayah dan mengendalikan laju alih fungsi lahan.
Perumusan tujuan dan sasaran sebagai turunan dari misi ini mempertimbangkan sasaran pokok misi-
38
misi yang terdapat dalam RPJPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005-2025 sebagai berikut:
Misi 1 :
· Meningkatnya kesempatan kerja dan
kesempatan berusaha. Misi 2
· Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan sehingga
pendapatan perkapita pada akhir periode pembangunan jangka panjang mencapai tingkat kesejahteraan setara dengan
kabupaten-kabupaten yang maju di Indonesia.
· Meningkatnya struktur perekonomian yang
kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif. Sektor pertanian, perdagangan, perindustrian,
dan pariwisata, didukung dengan sektor lain yang berdaya saing tinggi menjadi basis aktivitas ekonomi yang dikelola secara efisien
sehingga menghasilkan komoditi pertanian yang berkualitas, berdaya saing global,
menjadi motor penggerak perekonomian sekaligus mendorong peningkatan sumber-sumber pembiayaan pembangunan, disertai
dengan peningkatan kualitas pelayanan lebih bermutu.
· Meningkatnya ketersediaan kebutuhan pokok
dan dapat dipertahankan pada tingkat aman melalui swasembada pangan dan disertai
dengan tersedianya instrumen jaminan pangan di masyarakat melalui revitalisasi
pertanian dalam arti luas.
· Meningkatnya sektor pertanian kearah
agribisnis dan agroindustri serta agrowisata yang didukung dengan meningkatnya perdagangan dalam usaha untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat.
· Meningkatnya pemanfaatan aset dan produk
daerah yang berdaya saing tinggi sebagai sumber kekayaan daerah.
· Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam yang berorientasi pada pelestarian lingkungan
hidup yang dicerminkan oleh tetap terjaganya fungsi, daya dukung, dan kemampuan pemulihannya dalam mendukung kualitas
kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi dan seimbang.
· Meningkatnya keterpeliharaan kekayaan
keragaman jenis dan kekhasan sumber daya
alam untuk mewujudkan nilai tambah, daya saing, dan modal pembangunan daerah.
· Meningkatnya kualitas sumber daya air,
udara, dan tanah sesuai baku mutu dan
39
terlindunginya kesehatan masyarakat dari dampak akibat pencemaran.
· Meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat dalam pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan, serta mengurangi dampak bencana alam.
· Menurunnya tingkat pengangguran terbuka
dan jumlah penduduk miskin. Misi 4
· Meningkatnya infrastruktur wilayah dan yang andal sehingga dapat meningkatkan
aksesibilitas dan mobilitas faktor-faktor yang mendukung berkembangnya aktivitas produksi dan mampu membuka isolasi daerah
serta membentuk kawasan-kawasan pertumbuhan baru.
· Meningkatnya jaringan irigasi, bendung dalam rangka menciptakan ketahanan pangan.
5.1. Tujuan dan Sasaran Sesuai dengan Permendagri 86 Tahun 2017, tujuan adalah
suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan. Sedang sasaran adalah rumusan
kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan, berupa hasil pembangunan Daerah/ Perangkat Daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome program Perangkat Daerah. Dengan kata
lain tujuan dan sasaran merupakan dampak (impact) keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari
pencapain berbagai program prioritas terkait. Tujuan dan sasaran bertindak sebagai jembatan bagi visi dan misi menuju program prioritas. Tanpa tujuan dan sasaran maka visi dan misi
akan sulit diterjemahkan ke hal yang lebih operasional. Tujuan dan sasaran pada masing-masing misi diuraikan sebagai berikut:
1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman,
damai dan demokratis Tujuan : a. Meningkatkan kondusivitas wilayah, dengan indikator
tujuan: Indeks ketenteraman dan ketertiban Masyarakat. b. Meningkatkan kesiapsiagaan dan penanggulangan
bencana, dengan indikator tujuan: Persentase desa tangguh bencana.
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai
kehidupan bermasyarakat dan berdemokrasi, dengan indikator tujuan: Indeks Kebudayaan.
Sasaran :
a. Meningkatnya ketenteraman, ketertiban dan keamanan lingkungan
b. Meningkatnya kualitas kesiapsiagaan dam ketanggap daruratan bencana
c. Meningkatnya penghargaan masyarakat terhadap nilai-
nilai kebudayaan dan kearifan lokal
40
d. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi
e. Meningkatnya peran serta perempuan dalam pembangunan
2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik Tujuan :
a. Meningkatkan kualitas layanan publik, dengan indikator tujuan: Survey Kepuasan Masyarakat.
b. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dengan indikator tujuan: Indeks Reformasi Birokrasi.
Sasaran : a. Meningkatnya efektivitas dan transparansi layanan
publik
b. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah
c. Meningkatnya kualitas pengelolaan pemerintahan desa
3. Mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan
dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan Tujuan :
a. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur, dengan indikator tujuan: Persentase jalan kabupaten dalam kondisi baik.
b. Meningkatkan kinerja perekonomian daerah, dengan indikator tujuan: Laju Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB per Kapita.
c. Meningkatkan pemerataan pembangunan wilayah, dengan indikator tujuan: Indeks Williamson.
d. Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan, dengan indikator tujuan: Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH).
Sasaran : a. Meningkatnya sarana infrastruktur jalan dan jembatan
b. Meningkatnya kualitas dan kuantitas jaringan irigasi c. Meningkatnya kinerja sektor pertanian dan perikanan d. Meningkatnya kinerja sektor pariwisata
e. Meningkatnya kinerja UKM dan koperasi f. Meningkatnya jumlah investasi g. Meningkatnya kesempatan kerja
h. Meningkatnya kinerja sektor industri i. Meningkatnya kinerja sektor perdagangan
j. Meningkatnya stabilitas harga k. Meningkatnya pemerataan pembangunan antar wilayah
kecamatan
l. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang meliputi kualitas udara, kualitas air sungai, dan tutupan lahan
41
4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga
profesional Tujuan : a. Mewujudkan reformasi tata kelola keuangan, dengan
indikator tujuan: Rasio kemandirian keuangan daerah. Sasaran : a. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset
daerah b. Meningkatnya kemandirian daerah
5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar
Tujuan : a. Meningkatkan cakupan pemenuhan kebutuhan dan
layanan dasar yang berkualitas, dengan indikator tujuan:
Indeks Pembangunan Manusia. b. Meningkatkan penanganan masalah kesejahteraan
sosial, dengan indikator tujuan: Presentase Penduduk Miskin.
Sasaran :
a. Meningkatnya ketahanan pangan b. Meningkatnya cakupan rumah layak huni
c. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan pendidikan d. Meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan
kesehatan
e. Meningkatnya jumlah penduduk di atas garis kemiskinan f. Meningkatnya penanganan terhadap Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial
42
Tabel berikut menggambarkan secara lengkap visi, misi, tujuan, dan sasaran selama 5 (lima) tahun ke depan.
TUJUAN INDIKATOR TUJUAN
TARGET AKHIR
TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA SASARAN
SATUAN
TARGET AKHIR
SASARAN
2022 2022
MISI 1 : “MEWUJUDKAN TATA KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG TERTIB, AMAN, DAMAI DAN DEMOKRATIS”
1.1. Meningkatkan kondusivitas wilayah
Indeks ketenteraman dan ketertiban
Masyarakat
78,75 1.1.1. Meningkatnya ketenteraman, ketertiban dan keamanan
lingkungan
Indeks ketenteraman dan ketertiban
Masyarakat
Angka 78,75
1.2.
Meningkatkan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana
Persentase desa tangguh bencana
52,63 1.2.1. Meningkatnya kualitas kesiapsiagaan dam ketanggap daruratan bencana
Persentase desa tangguh bencana
% 52,63
1.3.
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai kehidupan bermasyarakat dan berdemokrasi
Indeks Kebudayaan 77,71
1.3.1. Meningkatnya penghargaan masyarakat terhadap nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal
Indeks Kebudayaan Angka 77,71
1.3.2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi
Presentase pemilih dalam pemilu
%
PilGub 55-60%;
PilLeg 70-75%; PilPres 70-
75%; PilBup 70-75%
1.3.3. Meningkatnya peran serta perempuan dalam pembangunan
Indeks Pemberdayaan Gender
Angka 69,25
MISI 2 : “MEWUJUDKAN KUALITAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN BERDASARKAN KONSEP TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK”
2.1. Meningkatkan kualitas layanan publik
Survey Kepuasan Masyarakat
80 2.1.1. Meningkatnya efektivitas dan transparansi layanan publik
Survey Kepuasan Masyarakat
Angka 80
2.2.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
Indeks Reformasi Birokrasi
78,73
2.2.1. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah
Nilai AKIP Kabupaten Banjarnegara
Angka B
2.2.2. Meningkatnya kualitas pengelolaan pemerintahan desa
Persentase peningkatan desa berkembang
% 3%
43
TUJUAN INDIKATOR TUJUAN
TARGET AKHIR
TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA SASARAN
SATUAN
TARGET AKHIR
SASARAN
2022 2022
MISI 3 : “MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG BERKESINAMBUNGAN DAN BERBASIS PADA PENGEMBANGAN EKONOMI KERAKYATAN”
3.1.
Meningkatkan
ketersediaan dan kualitas infrastruktur
Presentase jalan
kabupaten dalam kondisi baik
73 – 75
3.1.1. Meningkatnya sarana infrastruktur jalan dan jembatan
Persentase jalan kabupaten dalam
kondisi baik
% 73 s.d. 75
3.1.2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas jaringan irigasi
Luasan sawah yang teraliri jaringan irigasi dalam kondisi baik
Ha 17.496
3.2.
Meningkatkan kinerja perekonomian daerah
Laju Pertumbuhan Ekonomi
5,4 s.d 5,75
3.2.1. Meningkatnya kinerja sektor pertanian dan perikanan
Pertumbuhan sektor pertanian
% 3 s.d. 4
Nilai Tukar Petani (umum)
% 103 s.d. 105
3.2.2. Meningkatnya kinerja sektor pariwisata
Persentase peningkatan kunjungan wisatawan
% 3
3.2.3. Meningkatnya kinerja UKM dan koperasi
Kontribusi UKM terhadap PDRB
% 14 s.d. 15
PDRB per kapita (ADHB)
> 21,5 Juta
Persentase koperasi sehat
% 38 s.d. 39
3.2.4. Meningkatnya jumlah investasi
Persentase peningkatan nilai investasi berskala nasional
% 17,5 s.d. 20
3.2.5. Meningkatnya kesempatan kerja Tingkat Pengangguran Terbuka
% < 4,5
3.2.6. Meningkatnya kinerja sektor industri
Pertumbuhan sektor industri
% 7,1 s.d. 8
3.2.7. Meningkatnya kinerja sektor perdagangan
Pertumbuhan sektor perdagangan
% 8,4 s.d. 9
3.2.8. Meningkatnya stabilitas harga Laju inflasi % 3 ± 1
44
TUJUAN INDIKATOR TUJUAN
TARGET AKHIR
TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA SASARAN
SATUAN
TARGET AKHIR
SASARAN
2022 2022
3.3.
Meningkatkan pemerataan pembangunan
wilayah
Indeks Williamson 0,43 3.3.1.
Meningkatnya pemerataan pembangunan antar wilayah
kecamatan
Indeks Williamson Angka 0,43
3.4. Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
69,25 3.4.1.
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang meliputi kualitas udara, kualitas air sungai, dan tutupan
lahan
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
Angka 69,25
MISI 4 : “MEWUJUDKAN TATA KELOLA KEUANGAN DAERAH YANG EFEKTIF, EFISIEN, PRODUKTIF, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL DENGAN TENAGA PROFESIONAL”
4.1. Mewujudkan reformasi tata kelola keuangan
Rasio kemandirian keuangan daerah
9,48
4.1.1. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
Opini Badan Pemeriksa Keuangan
Opini WTP
4.1.2. Meningkatnya kemandirian daerah Rasio kemandirian keuangan daerah
% 9,48
MISI 5 “MEWUJUDKAN KEMARTABATAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN CAKUPAN PEMENUHAN HAK DASAR”
5.1.
Meningkatkan cakupan pemenuhan kebutuhan dan layanan dasar yang berkualitas
Indeks Pembangunan Manusia
70,32
5.1.1. Meningkatnya ketahanan pangan Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH)
% > 95
5.1.2. Meningkatnya cakupan rumah layak huni
Persentase MBR yang menghuni Rumah Layak Huni
% 90 ± 1
5.1.3. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan pendidikan
Angka Rata-rata Lama Sekolah
Tahun 6,65 s.d. 6,72
Angka Harapan Lama Sekolah
Tahun 11,9 ± 0,2
5.1.4. Meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan
Angka usia harapan hidup
Tahun 74,08
5.2.
Meningkatkan penanganan masalah kesejahteraan sosial
Persentase penduduk miskin
14,6 s.d. 14
5.2.1. Meningkatnya jumlah penduduk di atas garis kemiskinan
Persentase penduduk miskin
% 14,6 s.d. 14
5.2.2. Meningkatnya penanganan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Persentase Penurunan PMKS
% 0,20
45
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
3.3.1 Telaahan Renstra K/L Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI telah menerbitkan
Rencana Strategis (Renstra) tahun 2016-2019. Adapun visi dan misinya, unsur-unsurnya, uraian tujuan dan sasaran yang terkait dengan tugas dan fungsi Sekretariat DPRD kabupaten Banjarnegara
adalah sebagai berikut: Visi dan Misi: Setjen dan Badan Keahlian DPR RI sebagai unsur pendukung dalam pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI merumuskan visi sebagai berikut:
“Terwujudnya Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI yang
profesional, andal, transparan, dan akuntabel dalam mendukung fungsi DPR RI”
Sedangkan Misi Setjen dan Badan Keahlian DPR RI memberikan gambaran mengenai rumusan umum upaya yang akan dilakukan untuk mewujudkan visi. Misi merupakan jembatan
penjabaran visi ke dalam tujuan sehingga untuk mendukung kelancaran pelaksanaan wewenang dan tugas Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia serta tugas pokok dan fungsi Setjen dan
Badan Keahlian DPR RI, Misi Setjen dan Badan Keahlian DPR RI tahun 2016-2019 adalah:
1. Meningkatkan tata kelola administrasi dan persidangan yang profesional, andal, transparan, dan akuntabel;
2. Memperkuat peran keahlian yang profesional, andal,
transparan, dan akuntabel.
Berdasarkan visi dan misi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun 2016-2019 di atas, dilihat dari tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat DPRD Kabupaten Banjarnegara
mendukung pencapaian visi dan misi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI. Dengan kata lain, pelaksanaan tugas pokok dan fungsi langsung mengarah pada pelaksanaan misi dan
seluruh misi dari ke-1 hingga misi ke-2.
Tujuan dan Sasaran: Tujuan merupakan penjabaran visi Setjen dan Badan Keahlian DPR RI yang hendak dicapai. Dalam rangka mewujudkan visi dan misi
tersebut, maka tujuan Setjen dan Badan Keahlian DPR RI adalah: 1. Peningkatan kualitas tata kelola administrasi dan persidangan
guna menunjang pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI;
2. Penguatan peran keahlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI.
Sedangkan sasaran Program adalah kondisi yang akan dicapai secara nyata oleh Setjen dan Badan Keahlian DPR RI yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya hasil
(outcome) dari satu atau beberapa program. Ada pun sasaran program Setjen dan Badan Keahlian DPR RI adalah:
1. Meningkatnya kualitas tata kelola administrasi dan persidangan kepada DPR RI yang optimal.
2. Menguatnya kinerja keahlian dalam mendukung pelaksanaan
wewenang dan tugas DPR RI yang optimal.
46
Berdasarkan tujuan dan sasaran Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Tahun 2016-2019 di atas, dilihat dari tugas
pokok dan fungsinya, Sekretariat DPRD Kabupaten Banjarnegara mendukung pencapaian seluruh pencapaian tujuan dan sasaran Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI.
Tabel 3.2 Permasalahan Pelayanan Sekretariat DPRD Kabupaten Banjarnegara
berdasarkan Sasaran Renstra Setjend DPR RI beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
3.3.2 Telaahan Renstra Perangkat Daerah Provinsi
Visi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan gambaran kondisi masa depan yang dicita-citakan dapat terwujud pada masa yang akan datang selama kurun waktu 5 (lima) tahun
yaitu tahun 2013-2018. Visi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2018 adalah:
Mewujudkan sekertariat yang berkemampuan untuk mendukung kinerja dalam melaksanakan tugas serta fungsinya DPRD yang
aspiratif, transparansi dan akuntable.
No Sasaran Jangka
Menengah Renstra K/L Permasalahan
Pelayanan SKPD
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1
Meningkatnya kualitas tata kelola administrasi dan persidangan kepada DPR RI yang optimal
Masih minimnya sarana dan prasarana penunjang kinerja administrasi keseketariatan DPRD
Kurang optimalnya perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana administrasi sebagai penunjang kinerja sekretariat DPRD
Adanya koordinasi yang solid dan berlangsung secara berkala antar kepala bagian di Sekretariat Dewan
Terbatasnya kuantitas dan kualitas SDM di Sekretariat DPRD
2
Menguatnya kinerja keahlian dalam mendukung pelaksanaan wewenang dan tugas DPR RI yang optimal
Masih rendahnya kompetensi tenaga ahli yang ditempatkan di DPRD
Belum adanya kewenangan di Sekretariat DPRD untuk melaksanakan Bimtek bagi tenaga ahli
Alokasi gaji yang cukup bagi setiap tenaga ahli di atas UMK Banjarnegara
47
Sedangkan misi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kinerja dan Sumber Daya Manusia Sekertariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
b. Memfasilitasi secara administrasi dalam pelaksanaan tupoksi
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah c. Memfasilitasi kerjasama Anggota Dewan dengan stakeholder d. Mendukung fungsi Dewan dalam mewujudkan kemitraan dengan
eksekutif e. Memfasillitasi administrasi keuangan secara transparan dan
akuntable dalam pelaksanaan tupoksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Berdasarkan visi dan misi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2018 di atas, dilihat
dari tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat DPRD Kabupaten Banjarnegara mendukung pencapaian visi dan misi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah. Dengan kata lain, pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi langsung mengarah pada pelaksanaan misi dan seluruh misi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah dari poin a hingga poin
e.
Tujuan dan Sasaran:
Tujuan merupakan penjabaran visi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah yang hendak dicapai. Dalam rangka mewujudkan visi
dan misi tersebut, maka tujuan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan profesionalisme aparatur dilingkungan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah b. Meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana untuk kelancaran
tugas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
c. Membangun rasa kebersamaan di dalam kelebagaan d. Memberikan pelayanan administrasi secara maksimal kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah e. Memfasilitasi dan koordinasi antara pihak legislatif dan eksekutif.
Sedangkan sasaran yang hendak dicapai oleh Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah dalam mewujudkan kualitas kehidupan
demokrasi di Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut : a. Tertatanya kehidupan baik suprastruktur politik maupun
infrastruktur pollitik di daerah yang kapable, kredible dan
memiliki kepekaan yang tinggi dalam menampung dan menyalurkan aspirasi dan kepemimpinan rakyat di daerah.
b. Terselenggaranya proses politik yang demokratis dan transparan dalam rangka penegakan kedaulatan rakyat di segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, oleh karena
itu perlu adanya program penguatan kesadaran politik masyarakat dalam kehidupan berdemokratis.
c. Terbangunnya budaya politik yang berlandaskan pada etika politik dan morallitas yang menjunjung tinggi adanya perbedaan kebenaran dan keadilan.
d. Terbangunnya dinamika dan iklim politik di daerah yang sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
48
Berdasarkan tujuan dan sasaran Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah di atas, dilihat dari tugas pokok dan fungsinya,
Sekretariat DPRD Kabupaten Banjarnegara mendukung pencapaian seluruh pencapaian tujuan dan sasaran Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah 2013-2018.
Tabel 3.3
Permasalahan Pelayanan Sekretariat DPRD Kabupaten Banjarnegara
berdasarkan Sasaran Renstra Set DPRD Provinsi beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra Perangkat Daerah
Provinsi L
Permasalahan Pelayanan
Perangkat Daerah
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1
Tertatanya kehidupan baik suprastruktur politik maupun infrastruktur pollitik di daerah yang kapable, kredible dan memiliki kepekaan yang tinggi dalam menampung dan menyalurkan aspirasi dan kepemimpinan rakyat di daerah
Masih ada aspirasi masyarakat yang belum terdokumentasi
Kurangnya SDM di Sekretariat DPRD
Adanya dukungan dan respon positif dari setiap kepala bidang
2
Terselenggaranya proses politik yang demokratis dan transparan dalam rangka penegakan kedaulatan rakyat di segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, oleh karena itu perlu adanya program penguatan kesadaran politik ma
syarakat dalam kehidupan berdemokratis
Rendahnya respon masyarakat terhadap kinerja DPRD
Minimnya sosialisasi tentang kinerja DPRD
Adanya media/ majalah parlemen yang dibagikan kepada masyarakat
3
Terbangunnya budaya politik yang berlandaskan pada etika politik dan morallitas yang menjunjung tinggi adanya perbedaan kebenaran dan keadilan
Rendahnya partisipasi masyarakat dalam politik, khususnya dalam aspek kontrol terhadap DPRD
Sosialisasai yang kurang massif mengenai kinerja DPRD
Adanya penerbitan buku profil DPRD dan anggota DPRD
49
3.4 Penentuan Isu-isu Strategis
Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang
apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka
panjang. Penentuan isu-isu strategis berdasarkan rumus scoring yang mengacu
pada Permendagri No. 86 tahun 2017 sebagai berikut :
Tabel 3.5.1
Penentuan Isu-isu strategis
No
Permasalahan
Kriteria
Total
Memiliki pengaruh
yang besar/signifikan
terhadap pencapaian sasaran Renstra
K/L atau Renstra
provinsi/kabupaten/
kota
Merupakan
tugas dan
tanggung
jawab SKPD
Dampak yang ditimbulkannya terhadap
publik
Memiliki daya
ungkit untuk
pembangunan daerah
Kemungkinan atau
kemudahannya untuk
ditangani
Prioritas
janji politik yang perlu
diwujudkan
20 10 20 10 15 25
1
Masih minimnya sarana dan prasarana penunjang kinerja dan administrasi
kesekretariatan DPRD
5 10 5 5 10 5 40
2
Belum semua perlengkapan dan peralatan kantor
berfungsi optimal
5 10 5 5 10 5 40
3 Belum optimalnya sarana sistem
administrasi online
10 10 15 5 10 5 55
4
Masih adanya keterlambatan SPJ
sebagai lampiran pengajuan SPP-SPM
5 5 5 5 5 5 30
5
Masih banyak anggota DPRD yang tidak
datang mengikuti rapat paripurna
15 5 10 10 10 25 75
6
Masih rendahnya
kesadaran anggota DPRD untuk menghadiri rapat
15 10 15 10 15 15 80
7 Masih ada target raperda inisiatif yang tidak ditetapkan
15 10 15 10 15 20 85
8 Masih ada raperda yang belum di bahas
15 10 15 10 15 20 85
9 Perda yang ditetapkan tidak sesuai dengan
propemperda
15 10 15 10 15 20 85
4
Terbangunnya dinamika dan iklim politik di daerah yang sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi
Masih rendahnya respon masyarakat terhadap kinerja DPRD
Penerbitan majalah kinerja DPRD yang masih terbatas
Adanya
Radio RSPD
banjarnegara (Radio
Pemda
Banjarnegar
a)
50
10
Masih rendahnya kompetensi tenaga ahli yang ditempatkan di
DPRD
10 10 5 5 5 5 40
11 Masih ada aspirasi masyarakat yang
belum terdokumentasi
5 5 10 5 5 10 40
12 Masih rendahnya respon masyarakat
terhadap kinerja DPRD
10 10 10 10 10 15 65
Perencanaan kegiatan Sekretariat DPRD disusun berdasar atas
keterpaduan sasaran yang harus dilakukan dengan tujuan meningkatkan pelayanan kepada DPRD dengan target dan indikator yang
harus dicapai dimulai dengan melakukan analisis terhadap hasil capaian kinerja dan permasalahan yang ditemukan. Selanjutnya isu-isu strategis digunakan sebagai perumusan kebijakan
umum dan program-program untuk lima tahun ke depan melalui perencanaan strategis, menganalisis hambatan dan langka-langkah antisipatif dan korektif yang ditempuh.
Berdasarkan tabel di atas isu-isu strategis pada Sekretariat DPRD Kab.Banjarnegara antara lain :
1. Realisasi perda yang ditetapkan tidak sesuai dengan target propemperda
2. Masih rendahnya respon masyarakat terhadap kinerja DPRD terutama dalam penjaringan aspirasi yang dilaksanakan oleh DPRD
51
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN 4.1. Tujuan Menengah Sekretariat DPRD
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Tujuan perangkat daerah Sekretariat DPRD Kab. Banjarnegara pada
kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis yang kemudian diterjemahkan ke dalam sasaran-sasaran yang lebih terukur.
Tujuan menengah Sekretariat DPRD adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kapasitas anggota DPRD dan Aparatur Pemerintah Daerah yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
2. Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat
4.2. Sasaran Jangka Menengah Sekretariat DPRD sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk
dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas
dan fungsi perangkat daerah. Sasaran jangka Menengah Sekretariat DPRD adalah sebagai berikut:
1. Persentase perda yang ditetapkan sesuai dengan propemperda 2. Rata- rata persentase kehadiran masyarakat pada kegiatan-kegiatan
yang di selenggarakan oleh DPRD antara lain pubik hearing dan Saba
Desa 3. Niai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).
4. Nilai survey kepuasan masyarakat Adapun tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh Sekretariat DPRD
beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1 sebagaimana berikut
ini.
52
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah
Tahun 2017-2022
No. Tujuan Sasaran Indikator tujuan / Sasaran
Satuan
Kondisi Awal Target Kinerja Tujuan / Sasaran Target Akhir Renstr
a 2016 2017 2018 2019
2020
2021 2022
1
Mewujudkan kualitas penyelenggaraan
Pemerintahan berdasarkan konsep tata keola yang baik
Meningkatnya kapasitas anggota DPRD dan
Aparatur Pemerintah Daerah yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Persentase perda yang ditetapkan sesuai
dengan propemperda
% 96,43 100 100 100 100 100 100
Meningkatn
ya nilai survey kepuasan masyarakat
Rata- rata
persentase kehadiran masyrakat pada kegiatan-
kegiatan yang di selenggarakan oleh DPRD antara lain pubik hearing dan Saba Desa
% 96,43 100 100 100 100 100 100
Niai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(AKIP).
Skor CC CC B B BB BB BB
Nilai survey kepuasan masyarakat
Nilai 70 75 76 77 78 79 79
53
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 5.1. Strategi
Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta
selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran Sekretariat DPRD yang telah ditetapkan ditempuh strategi :
1. Meningkatkan Persentase perda yang ditetapkan sesuai dengan propemperda melalui penjadwalan pada anggaran murni.
2. Meningkatkan Rata- rata persentase kehadiran masyarakat pada
kegiatan-kegiatan yang di selenggarakan oleh DPRD antara lain pubik hearing dan Saba Desa melalui koordinasi yang intensif
dengan pihak-pihak terkait 3. Meningkatkan Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
melalui evaluasi kinerja dan monitoring kegiatan secara berkala dan
berjenjang. 4. Meningkatkan nilai survey kepuasan masyarakat melalui
pemenuhan sarana dan prasarana yang berada di lingkup
Sekretariat yang memadai.
5.2. Arah Kebijakan Arah kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah
dalam mencapai tujuan dan sasaran. Arah kebijakan yang ditetapkan Sekretariat DPRD dalam mencapai sasaran adalah :
1. Penetapan jadwal pembahasan perda dilakukan lebih awal, kelengkapan perda berupa NA harus dipenuhi PD teknis dan bagian hukum.
2. Peningkatan koordinasi dalam upaya meningkatkan kehadiran masyarakat pada kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh DPRD antara lain publik hearing dan saba desa melalui
koordinasi dengan pihak-pihak terkait terutama aparat kecamatan dan desa.
3. Peningkatan kapasitas SDM sekretariat DPRD yang menunjang peningkatan kinerja Sekretariat DPRD.
4. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang kinerja dan
administrasi terutama pada peralatan yang menunjang survey kepuasan masyarakat
54
Keterkaitan antara strategi dan kebijakan dengan Tujuan, Sasaran Sekretariat DPRD tercantum pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Perangkat Daerah
Tahun 2017-2022
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatnya kapasitas
anggota DPRD
dan Aparatur
Pemerintah
Daerah yang sesuai dengan
tugas pokok dan
fungsi
Persentase perda yang ditetapkan
sesuai dengan
propemperda
Meningkatkan Persentase perda
yang ditetapkan
sesuai dengan
propemperda
melalui penjadwalan pada
anggaran murni
Penetapan jadwal pembahasan perda
dilakukan lebih
awal, kelengkapan
perda berupa NA
harus dipenuhi PD teknis dan bagian
hukum.
Rata- rata
persentase
kehadiran
masyarakat pada
kegiatan-kegiatan yang di
selenggarakan oleh
DPRD antara lain
pubik hearing dan
Saba Desa
Meningkatkan
Rata- rata
persentase
kehadiran
masyarakat pada kegiatan-kegiatan
yang di
selenggarakan oleh
DPRD antara lain
pubik hearing dan
Saba Desa melalui koordinasi yang
intensif dengan
pihak-pihak
terkait
Peningkatan
koordinasi dalam
upaya
meningkatkan
kehadiran masyarakat pada
kegiatan-kegiatan
yang
diselenggarakan
oleh DPRD antara
lain publik hearing dan saba desa
melalui koordinasi
dengan pihak-pihak
terkait terutama
aparat kecamatan
dan desa
Niai Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP)
Meningkatkan
Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP)
melalui evaluasi
kinerja dan
monitoring
kegiatan secara berkala dan
berjenjang
Peningkatan
kapasitas SDM sekretariat DPRD
yang menunjang
peningkatan kinerja
Sekretariat DPRD
Meningkatnya
nilai survey
kepuasan
masyarakat
Nilai survey
kepuasan
masyarakat
Meningkatkan
nilai survey
kepuasan
masyarakat
melalui
pemenuhan sarana dan
prasarana yang
berada di lingkup
Sekretariat yang
memadai
Peningkatan sarana
dan prasarana
penunjang kinerja
dan administrasi
terutama pada
peralatan yang menunjang survey
kepuasan
masyarakat
55
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN 5.3. Rencana Program dan Kegiatan
Pada bagian ini dikemukakan rencana pogram dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif pada
Sekretariat DPRD Kabupaten Banjarnegara, bahwasannya program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
Dengan demikian program perlu dijabarkan kedalam kegiatan yang terukur kinerjanya, jelas kelompok sasarannya dan juga perencanaan anggarannya.
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan OPD Sekretariat DPRD dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah sebagai
berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan 6 (enam) kegiatan yakni :
a. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor b. Penyediaan jasa administrasi keuangan c. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
d. Penyediaan bahan logistik kantor e. Penyediaan jasa administrasi perkantoran (PTT), (Jasa Tenaga
Pendukung Operasional Kantor) f. Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan 6 (emam) kegiatan yakni :
a. Pengadaan perlengkapan peralatan gedung kantor b. Pengadaan peralatan gedung kantor c. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
d. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor e. Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/operasional f. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan 1 (satu) kegiatan
yakni : a. Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan 1 (satu) kegiatan yakni :
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
5. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah,
dengan 7 (tujuh) kegiatan yakni :
a. Pembahasan rancangan peraturan daerah b. Kegiatan reses
c. Kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam dan luar daerah
d. Peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD
e. Pengadaan buku referensi bacaan untuk legislatif dan eksekutif
56
f. Pembuatan majalah komunikatif DPRD g. Pembuatan himpunan produk-produk DPRD
h. Pembuatan buku memori DPRD (kegiatan ini 1 kali dalam 5 Tahun)
6. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi, dengan 1 (satu) kegiatan yakni : a. Pemeliharaan Software/Program/Sistem Informasi
b. Penyusunan sistem informasi terhadap layanan Pubik
5.4. Indikator Kinerja Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Gambaran rencana program, kegiatan dengan indikator kinerja beserta pendanaan indikatif terinci pada tabel berikut :
57
Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Perangkat Daerah
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Satuan
Kondisi
Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja
perangkat daerah
Penanggung-jawab
201
6
201
7
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
targe
t Rp
targe
t Rp
targe
t Rp
targe
t Rp
targe
t Rp
targe
t Rp
Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Nilai survey
kepuasan
masyarakat
Meningkatkan
nilai survey
kepuasan
masyarakat
persentase
pemenuhan
jasa dan
perlengkapan
kantor
Penyediaan jasa
peralatan dan
perlengkapan
kantor
Jumlah jasa
peralatan dan
perlengkapan
kantor
kegiat
an
3 116.900.000 3 116.900.000 3 125.083.000 3 125.083.000 3 133.838.810 3 143.207.527 Setwan
Nilai
akuntantabilita
s kinerja
instansi
Pemerintah
Meningkatnya
kapasitas
anggota DPRD
dan Aparatur
{emerintah
Daerah yang
sesuai dengan
tugas pokok
dan fungsi
persentase
Dokumen
administrasi
keuangan yang
tersusun
Penyediaan jasa
administrasi
keuangan
Jumah
dokumen
keuangan yang
tersusun daam
1 tahun
Dok 4 37.550.000 4 37.550.000 4 40.178.500 4 40.178.500 4 42.990.995 4 46.000.365 Setwan
Nilai survey
kepuasan
masyarakat
Meningkatkan
nilai survey
kepuasan
masyarakat
persentase
pemenuhan
peralatan dan
perlengkapan
kantor
Penyediaan
peralatan dan
perlengkapan
kantor
Jumlah
peralatan dan
perlengkapan
kantor yang
terpenuhi
Paket 1 21.899.900 1 21.899.900 1 23.432.893 1 23.432.893 1 25.073.196 1 26.828.319 Setwan
persentase
pemenuhan
bahan logistik
kantor
Penyediaan
bahan logistik
kantor
Jumah bahan
logistik kantor
yang terpenuhi
Paket 17 3.639.931.00
0
18 3.639.931.00
0
18 3.894.726.17
0
18 3.894.726.17
0
18 4.167.357.002 18 4.459.071.992 Setwan
persentase
tenaga
pendukung
operasional
Penyediaan jasa
administrasi
perkantoran
(PTT), (Jasa
Jumlah tenaga
pendukung
operasional
yang terpenuhi
orang 17 219.486.000 17 219.486.000 17 234.850.020 17 234.850.020 17 251.289.521 17 268.879.788 Setwan
58
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Satua
n
Kondisi Awal
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja perangkat
daerah Penanggun
g-jawab
2016
2017
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
target
Rp targe
t Rp
target
Rp targe
t Rp
target
Rp targe
t Rp
yang terpenuhi
jasa
administrasiny
a
Tenaga
Pendukung
Operasional
Kantor)
jasa
administrasiny
a
Nilai
akuntantabilita
s kinerja
instansi
Pemerintah
Meningkatnya
kapasitas
anggota DPRD
dan Aparatur
{emerintah
Daerah yang
sesuai dengan
tugas pokok
dan fungsi
Persentase
terpenuhinya
jasa jaminan
pemeliharaan
kesehatan
Penyediaan jasa
jaminan
pemeliharaan
kesehatan
Jumlah
anggota DPRD
yang
mendapatkan
pemeliharaan
kesehatan
orang 45 33.250000 50 35.000.000 50 35.000.000 50 35.000.000 50 35.000.000 50 35.000.000 Setwan
Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Persentase
kebutuhan
perlengkapan
gedung kantor
yang memadai
Pengadaan
perlengkapan
gedung kantor
Jumlah
kebutuhan
perlengkapan
gedung kantor
yang terpenuhi
Paket 2 18.000.000 2 18.000.000 2 19.260.000 2 19.260.000 2 20.608.200 2 22.050.774 Setwan
persentase
kebutuhanPeralat
an gedung kantor
yang terpenuhi
Pengadaan
peralatan gedung
kantor
Jumlah
kebutuhan
Peralatan gedung
kantor yang
terpenuhi
Paket 4 438.422.000 2 438.422.000 2 469.111.540 2 469.111.540 2 501.949.348 2 537.085.802 Setwan
Persentase rehabi
litasi sedang
berat gedung
kantor
Rehab sedang
berat gedung
kantor
Jumlah
rehabilitasi
sedang berat
gedung kantor
Paket 4 450.000.000 4 550.000.000 2 600.000.000 2 735.500.000 2 735.500.000 2 800.000.000 Setwan
persentase
kebutuhan
pemeliharaan
Pemeliharaan
rutin/ berkala
Jumlah
kebutuhan
pemeliharaan
Paket 4 191.000.000 3 191.000.000 4 204.370.000 4 204.370.000 4 218.675.900 4 233.983.213 Setwan
59
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Satua
n
Kondisi Awal
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja perangkat
daerah Penanggun
g-jawab
2016
2017
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
target
Rp targe
t Rp
target
Rp targe
t Rp
target
Rp targe
t Rp
gedung kantor
yang terpenuhi
gedung kantor gedung kantor
yang terpenuhi
Persentase
kendaraan dinas /
operasional yang
terpelihara
Pemeliharaan
rutin/ berkala
kendaraan
dinas/operasional
Jumlah
kendaraan dinas
yang terpelihara
Kendar
aan
30 625.000.000 30 625.000.000 30 668.750.000 30 668.750.000 30 715.562.500 30 765.651.875 Setwan
persentase
perlengkapan
gedung kantor
yang terpelihara
Pemeliharaan
rutin/ berkala
perlengkapan
gedung kantor
Jumlah
perlengkapan
gedung kantor
yang terpelihara
Paket 1 85.675.000 1 85.675.000 1 91.672.250 1 91.672.250 1 98.089.308 1 104.955.559 Setwan
Peningkatan
Disiplin Aparatur
Nilai survey
kepuasan
masyarakat
Meningkatkan
nilai survey
kepuasan
masyarakat
Persentase
pakaian dinas
yang tersedia
untuk anggota
DPRD
Pengadaan
pakaian dinas
beserta
kelengkapannya
Jumah pakaian
dinas yang
tersedia untuk
anggota DPRD
stel/set 180 280.589.500 350 280.589.500 250 300.230.765 250 300.230.765 250 321.246.919 250 343.734.203 Setwan
Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
& Keuangan
Nilai
akuntantabilitas
kinerja instansi
Pemerintah
Meningkatnya
kapasitas
anggota DPRD
dan Aparatur
{emerintah
Daerah yang
sesuai dengan
tugas pokok dan
fungsi
Persentase
dokumen
perencanaan dan
capaian kinerja
yang di susun
Penyusunan
laporan capaian
kinerja & ikhtisar
relisasi kinerja
SKPD
Jumlah dokumen
perencanaan dan
capaian kinerja
yang di susun
dok 8 21.705.000 8 21.705.000 8 23.224.350 8 23.224.350 8 24.850.055 8 26.589.558 Setwan
60
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Satua
n
Kondisi Awal
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja perangkat
daerah Penanggun
g-jawab
2016
2017
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
target
Rp targe
t Rp
target
Rp targe
t Rp
target
Rp targe
t Rp
Peningkatan
Kapasitas Lembaga
Perwakilan Rakyat Daerah
Persentase perda
yang
ditetapkansesuai
dengan
propemperda
Pembahasan
rancangan
peraturan daerah
Jumlah perda
yang
ditetapkansesuai
dengan
propemperda
Perda 18 783.465.000 18 783.465.000 18 838.307.550 18 838.307.550 18 896.989.079 18 959.778.314 Setwan
Persentase
Laporan reses
yang di laporkan
Kegiatan reses Jumlah Laporan
reses yang di
laporkan
Bendel 3 1.824.030.000 2 1.824.030.000 3 1.951.712.100 3 1.951.712.100 3 2.088.331.947 3 2.234.515.183 Setwan
Persentase kunja
yang di
laksanakan
anggota DPRD
Kunjungan kerja
pimpinan dan
anggota DPRD
dalam dan luar
daerah
Jumlah kunja
yang di
laksanakan
anggota DPRD
Kai 85 6.447.350.000 90 6.447.350.000 90 6.898.664.500 90 6.898.664.500 90 7.381.571.015 90 7.898.280.986 Setwan
Persentase
Anggota DPRD
dan Sekretariat
DPRD yang
mengikuti
Peningkatan
kapasitas
pimpinan dan
anggota DPRD
Peningkatan
kapasitas
pimpinan dan
anggota DPRD
Jumlah Anggota
DPRD dan
Sekretariat DPRD
yang mengikuti
Peningkatan
kapasitas
pimpinan dan
anggota DPRD
orang 250 2.795.475.000 275 2.795.475.000 275 2.991.158.250 275 2.991.158.250 275 3.200.539.328 275 3.424.577.080 Setwan
Persentase buku
referensi untuk
legislatif dan
eksekutif yang
diadakan
Pengadaan buku
referensi bacaan
untuk legislatif
dan eksekutif
Jumlah buku
referensi untuk
legislatif dan
eksekutif yang
diadakan
Buku 31 18.550.000 20 18.550.000 20 19.848.500 20 19.848.500 20 21.237.895 20 22.724.548 Setwan
Persentase
majalah
komunikatif yang
Pembuatan
majalah
Jumlah majalah
komunikatif yang
edisi 2 197.938.000 2 197.938.000 2 211.793.660 2 211.793.660 2 226.619.216 2 242.482.561 Setwan
61
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan Kegiatan
(output)
Satua
n
Kondisi Awal
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja perangkat
daerah Penanggun
g-jawab
2016
2017
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
target
Rp targe
t Rp
target
Rp targe
t Rp
target
Rp targe
t Rp
tercetak komunikatif DPRD tercetak
Persentase
himpunan
produk-produk
DPRD yang di
cetak
Pembuatan
himpunan
produk-produk
DPRD
Jumlah himpunan
produk-produk
DPRD yang di
cetak
buku 1 30.476.000 1 30.476.000 1 32.609.320 1 32.609.320 1 34.891.972 1 37.334.410 Setwan
Persentase buku
memori DPRD
Pembuatan buku
memori DPRD (5
tahunan)
Jumlah buku
memori DPRD
buku 0 150 60.000.000 0 0 0 0 Setwan
Program
Optimalisasi Pemanfaatan
Teknologi Informasi
Persentase
aplikasi yang
terpelihara
Pemeliharaan
software/
program/sistem
informasi
Jumlah aplikasi
yang terpelihara
Aplikasi 2 49.820.000 2 49.820.000 2 53.307.400 2 53.307.400 2 57.038.918 2 61.031.642 Setwan
Persentase
kegiatan
sosialisasi kinerja
DPRD yang di
selenggarakan
Penyusunan
sistem informasi
terhadap layanan
publik
Jumlah kegiatan
sosialisasi kinerja
DPRD yang di
selenggarakan
Kegiata
n
7 280.000.000 7 280.000.000 7 299.600.000 7 299.600.000 7 320.572.000 7 343.012.040 Setwan
62
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator Kinerja Perangkat Daerah pada Sekretariat DPRD
Kab.Banjarnegara mengacu pada tujuan dan Sasaran RPJMD yang merupakan indikator kinerja perangkat daerah yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai perangkat daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Indikator kinerja perangkat daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini ditampilkan dalam Tabel 6.1.
Tabel 7.1
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Tahun 2017-2022
NO Indikator Satuan
Kondisi
Awal Target Capaian Setiap Tahun Target
Akhir RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Indeks survey Kepuasan Layanan Setwan
Skor 70 74 75 76 77 78 79 79
2 Nilai AKIP Setwan Nilai CC CC CC B B BB BB BB
63
BAB VIII
PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah Sekretariat DPRD
Kabupaten Banjarnegara Tahun Tahun 2017 - 2022 merupakan dokumen perencanaan yang penting dipedomani untuk memberikan arah bagi pelaksanaan program dan kegiatan 5 tahun yang akan datang di lingkup
Sekretariat DPRD, guna mendukung tercapainya target pembangunan Daerah, terutama dalam mendukung sasaran pembangunan daerah yang telah
ditetapkan dalam dokumen RPJMD. Masa berlaku Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017–2022 adalah selama lima tahun. Untuk menjaga
kesinambungan pembangunan serta mengisi kekosongan dokumen perencanaan pada masa transisi, maka Renstra Tahun 2017–2022 dapat digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Renja Perangkat Daerah
tahun 2023, dengan tetap berpedoman pada RPJPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005 - 2025.
Beberapa kaidah pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat
Daerah tahun 2017-2022 yang perlu diatur sebagai berikut:
1. Sekretariat dan bagian-bagian pada Perangkat Daerah agar mendukung pencapaian target-target Renstra dan melaksanakan program dan kegiatan yang tercantum Renstra dengan sebaik-baiknya.
2. Diharapkan seluruh aparatur di Sekretariat dan bagian-bagian pada Perangkat Daerah dapat menjalin koordinasi dan kerjasama yang baik,
sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra ini dapat tercapai.
3. Renstra Perangkat Daerah akan dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja)
Perangkat Daerah yang merupakan dokumen perencanaan tahunan dalam kurun waktu tahun 2017 hingga tahun 2021. Untuk menjaga
konsistensi dan keselarasan kebijakan, program dan kegiatan, maka Penyusunan Renja Perangkat Daerah wajib berpedoman pada Renstra Perangkat Daerah.
4. Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta memastikan pencapaian target-target Renstra Perangkat Daerah, maka perlu dilakukan pengendalian
dan evaluasi terhadap kebijakan, pelaksanaan dan hasil program dan kegiatan Renstra secara berkala.
5. Apabila terjadi perubahan kebijakan pembangunan di tingkat nasional dan atau daerah, maka dapat dilakukan perubahan Renstra Perangkat Daerah sesuai dengan kaidah dan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
Optimalisasi dalam pelaksanaan isi Renstra merupakan hal penting yang perlu diupayakan dalam rangka mewujudkan kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan yang telah direncanakan sesuai dengan kewenangan
urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian yang diemban oleh Sekretariat DPRD sebagai salah satu perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.
Oleh karena itu, sangat diharapkan adanya dukungan dari seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan isi Renstra Sekretariat DPRD.
64
Guna memperoleh optimalisasi pencapaian hasil, pada pelaksanaan program / kegiatan yang dilaksanakan di Sekretariat DPRD, baik dalam
kerangka regilasi maupun mensyaratkan keterpaduan dan sinkronisasi antar kegiatan dalam satu program maupun kegiatan antar program, dalam satu instansi dan antar instansi, dengan tetap memperhatikan tugas pokok dan
fungsi yang melekat pada masing – masing perangkat daerah serta pembagian urusan antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, sesuai dengan Peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Selanjutnya Rencana Stategis (Renstra) SKPD juga berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik, sebagai wujud transparansi kinerja
menuju tata laksana pemerintahan yang baik/Good Governance.
1
III. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Banjarnegara yang selanjutnya disingkat dengan Renstra Inspektorat Kabupaten Banjarnegara adalah dokumen perencanaan Inspektorat Kabupaten
Banjarnegara untuk periode lima tahun. Renstra disusun sebagai penjabaran atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD). Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, Renstra Inspektorat Kabupaten Banjarnegara memuat tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan
fungsi perangkat daerah yang bersifat indikatif dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan wajib sesuai tugas dan fungsi Inspektorat Kabupaten Banjarnegara.
Renstra Inspektorat Kabupaten Banjarnegara mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai bahan acuan dan pedoman penyusunan Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten Banjarnegara;
2. Sebagai bahan dasar penilaian kinerja;
3. Sebagai bahan acuan penyusunan LKjIP Inspektorat Kabupaten Banjarnegara;
4. Sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi Inspektorat
Kabupaten Banjarnegara khususnya di bidang pengawasan.
Renstra Inspektorat Kabupaten Banjarnegara merupakan bagian
dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara yang bersifat jangka pendek dan menengah namun tetap
diletakkan pada jangkauan jangka panjang, dan mengacu kepada visi misi Bupati Banjarnegara. Sehingga rumusan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan bidang pengawasan Kabupaten Banjarnegara
untuk lima tahun mendatang dapat bersinergi dengan arah pembangunan Kepala Daerah terpilih.
Proses penyusunan dan penetapan Renstra Inspektorat Kabupaten
Banjarnegara dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme
perencanaan pembangunan di daerah, sebagaimana dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah serta diatur kemudian dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
2
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Tahapan tersebut antara lain:
1. Persiapan Penyusunan Renstra; 2. Penyusunan Rancangan Renstra; 3. Penyusunan Rancangan Akhir Renstra; dan
4. Penetapan Renstra.
Renstra Inspektorat Kabupaten Banjarnegara merupakan bentuk upaya mengelola dan mengembangkan potensi sumber daya daerah untuk mengatasi berbagai tantangan permasalahan yang ada dalam
mewujudkan pembangunan di Banjarnegara. Dalam rangka melaksanakan pembangunan berkelanjutan dibutuhkan sumber daya manusia/aparatur yang memiliki kompetensi, integritas, dan
profesionalitas dalam menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan pembangunan melalui tata kelola pemerintahan yang
baik (good governance). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu OPD yang bertugas membantu Bupati dalam membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh Perangkat Daerah dalam rangka menerapkan dan mewujudkan prinsip-prinsip
tata kelola pemerintahan dan/atau pelayanan sektor publik yang baik (good public governance).
Alur dan mekanisme penyusunan Renstra Inspektorat Kabupaten Banjarnegara digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. 1 Alur dan Mekanisme Penyusunan Renstra
Keterkaitan Renstra Inspektorat Kabupaten Banjarnegara dengan RPJMD Kabupaten Banjarnegara, Renstra Kementerian/Lembaga dan
Analisis Gambaran Pelayanan
OPD
Perumusan Isu-Isu
Strategis Berdasarkan
Tusi
Perumusan Strategi dan
Kebijakan
Perumusan rencana kegiatan indikator kinerja
kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif berdasarkan
rencana program prioritas RPJMD
Pengolahan Data dan Informasi
Perumusan Visi dan Misi
OPD
Perumusan Tujuan
Perumusan sasaran
Rancangan Renstra OPD Pendahuluan
Gambaran pelayanan SKPD
Isu- isu strategis berdasarkan
tugas pokok dan fungsi
visi, misi, tujuan dan sasaran
strategi dan kebijakan
rencana program kegiatan
indikator kinerja kelompok
sasaran dan pendanaan indikatif
indikator kinerja SKPD yang
mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD
Perumusan Indikator Kinerja
OPD yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD
SPM
Renstra - KL dan Renstra
/
Penelaahan RTRW
Rancangan Renstra OPD - Nota Dinas Pengantar
Kepala OPD perihal Penyampaian
Rancangan Renstra OPD kepada Bappeda
Penelaahan KLHS
Renstra - KL dan Renstra
/
Renstra KL dan Renstra
OPD Provinsi
3
Renstra Inspektorat Provinsi Jawa Tengah, dan dengan Renja Inspektorat Kabupaten Banjarnegara. Penyusunan Renstra mengacu
pada tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara, Peraturan Bupati Banjarnegara tentang Tugas dan Fungsi Inspektorat Kabupaten
Banjarnegara, RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022, dan memperhatikan Renstra Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi tahun 2015-2019, Renstra BPKP tahun 2015-2019, Renstra Kementerian Dalam Negeri tahun 2015-2019, Renstra Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018, Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011-2031, dan Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022. Renstra Inspektorat Kabupaten
Banjarnegara menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah yang disusun setiap tahun selama kurun waktu
tahun 2017-2022. Selain itu, Renstra Inspektorat Kabupaten Banjarnegara menjadi acuan dalam pengendalian dan evaluasi pembangunan pada Inspektorat Kabupaten Banjarnegara, baik
evaluasi Renstra maupun evaluasi Renja Inspektorat Kab. Banjarnegara.
1.2 Landasan Hukum Landasan Hukum dalam penyusunan Renstra Inspektorat
Kabupaten Banjarnegara adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-
4
Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4575); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4698); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 123); 19. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3); 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Daerah (Berita Negara
5
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517). 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312).
23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);
24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009–2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010
Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 28);
25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 Nomor 3
Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 114);
27. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 145);
28. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10); 29. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 32 Tahun 2017 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017-20122 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 Nomor 32).
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Maksud dari penyusunan Renstra Inspektorat Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah: a. Sebagai pedoman penyusunan kebijakan Inspektorat
Kabupaten Banjarnegara; b. Menjadi acuan dalam pembuatan Rencana Kerja (Renja) OPD;
c. Menjadi tolok ukur kinerja dalam mencapai visi, misi dan tujuan organisasi;
d. Untuk mempertajam arah kebijakan pembangunan daerah
yang koordinatif, sinergi, dan transparan guna memberikan pelayanan prima.
6
2. Tujuan Tujuan dari penyusunan Renstra Inspektorat Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017-2022 yaitu: a. Memberikan arahan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan selama kurun waktu
tahun 2017-2022 dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Banjarnegara dalam mendukung Visi
dan Misi Bupati Banjarnegara. b. Menyediakan tolok ukur kinerja pelaksanaan program dan
kegiatan Inspektorat Kabupaten Banjarnegara untuk kurun
waktu tahun 2017-2022 dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai dasar dalam melakukan pengendalian dan evaluasi kinerja perangkat daerah.
c. Memberikan pedoman bagi seluruh aparatur Inspektorat Kabupaten Banjarnegara dalam menyusun Renja Inspektorat
Kabupaten Banjarnegara yang merupakan dokumen perencanaan perangkat daerah tahunan dalam kurun waktu tahun 2017-2022.
1.4 Sistematika Penulisan
Dokumen Renstra Inspektorat Kabupaten Banjarnegara disusun
dengan sistematika penyajian sebagai berikut: Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, sistematika penulisan Renstra Inspektorat Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022.
Bab II Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah
Bab ini memuat informasi tentang tugas dan fungsi Inspektorat Kabupaten Banjarnegara dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas sumber daya yang dimiliki
Inspektorat Kabupaten Banjarnegara dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Inspektorat
Kabupaten Banjarnegara periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas Inspektorat Kabupaten Banjarnegara
yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra
Inspektorat Kabupaten Banjarnegara ini.
Bab III Permasalahan dan Isu Strategis Perangkat Daerah Bagian ini mengemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan Inspektorat Kabupaten Banjarnegara beserta faktor-
faktor yang mempengaruhinya.
Bab IV Tujuan dan Sasaran
Bab ini berisi tentang rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Inspektorat Kabupaten Banjarnegara.
Bab V Strategi dan Arah Kebijakan
Bab ini berisi tentang rumusan pernyataan strategi dan arah
kebijakan Inspektorat Kabupaten Banjarnegara dalam lima tahun mendatang.
7
Bab VI Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan Bab ini berisi tentang rencana program dan kegiatan, indikator
kinerja, kelompok sasaran serta pendanaan indikatif tahun 2017-2022 Inspektorat Kabupaten Banjarnegara.
Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan Bab ini berisi tentang indikator kinerja Inspektorat Kabupaten
Banjarnegara yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022.
Bab VIII Penutup
Bab ini berisi tentang pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan Renstra Inspektorat Kabupaten Banjarnegara.
8
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
1.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Inspektorat Kabupaten Banjarnegara terdiri dari:
a. Inspektur; b. Sekretariat, terdiri dari:
1) Sub Bagian Perencanaan;
2) Sub Bagian Administrasi Umum; dan 3) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan;
c. Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan; d. Inspektur Pembantu Bidang Aparatur dan Kesejahteraan Rakyat; e. Inspektur Pembantu Bidang Pembangunan;
f. Inspektur Pembantu Bidang Ekonomi dan Keuangan;dan g. Kelompok Jabatan Fungsional:
1) Pejabat Fungsional Auditor;
2) Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (P2UPD).
1.2. Uraian Tugas
Inspektorat Kabupaten Banjarnegara dibentuk melalui Peraturan
Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Berdasarkan Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 61 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Banjarnegara mempunyai tugas membantu
Bupati dalam membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh Perangkat Daerah.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas Inspektorat Kabupaten Banjarnegara menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut: a. perumusan kebijakan di bidang pengawasan dan fasilitasi
pengawasan;
b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang pengawasan; c. pelaksanaan pengawasan bidang pemerintahan, bidang aparatur
dan kesejahteraan rakyat, bidang pembangunan, serta bidang
ekonomi dan keuangan; d. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan
melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya serta penanganan kasus-kasus pengaduan masyarakat;
e. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Bupati;
f. pembinaan dan fasilitasi kebijakan di bidang pengawasan; g. penyusunan laporan hasil pengawasan; h. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan;
i. pelaksanaan fungsi kesekretariatan Inspektorat;dan j. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
9
Uraian tugas dan fungsi masing-masing jabatan sesuai Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 61 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Banjarnegara sebagai berikut:
a. Sekretariat Sekretariat sebagaimana adalah unsur pembantu pimpinan,
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Inspektur, Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris. Tugas:
Sekretariat mempunyai tugas melakukan perencanaan perumusan, pengoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan
fasilitasi, pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebijakan bidang ketatausahaan, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama, kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan,
kehumasan, kepegawaian, pelayanan administrasi di lingkungan Inspektorat. Fungsi:
1) Pengkoordinasian kegiatan di lingkungan Inspektorat; 2) Pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja
di lingkungan Inspektorat; 3) Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan,
kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi di lingkungan Inspektorat;
4) Pengkoordinasian, pembinaan dan penataan organisasi dan tata
laksana di lingkungan Inspektorat; 5) Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-
undangan serta pelaksanaan advokasi hukum di lingkungan Inspektorat;
6) Pengkoordinasian pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi; 7) Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah
dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Inspektorat;
8) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan 9) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat, terdiri dari:
1) Sub Bagian Perencanaan; 2) Sub Bagian Administrasi Umum; dan 3) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan.
Sub Bagian-Sub Bagian masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Sekretaris. Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebijakan bidang perencanaan program kerja di lingkungan Inspektorat.
Sub Bagian Administrasi Umum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
10
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebijakan bidang ketatausahaan, hukum, kerumahtanggaan,
kerjasama, kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, keuangan dan kepegawaian, serta pelayanan administrasi di lingkungan Inspektorat.
Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian,
pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebijakan bidang evaluasi dan pelaporan program kerja di lingkungan Inspektorat.
b. Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan
1) Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan adalah unsur pembantu Inspektur, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Inspektur;
2) Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan dipimpin oleh Inspektur Pembantu;
3) Inspektur Pembantu membawahi jabatan fungsional yang
melaksanakan fungsi pengawasan. Tugas:
Membantu Inspektur dalam perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebijakan pengawasan
bidang pemerintahan umum, pemerintahan desa, perangkat desa, ketentraman, ketertiban, kesatuan bangsa, perlindungan masyarakat, pertanahan, pendampingan, asistensi dan fasilitasi
pengelolaan keuangan desa serta pemeriksaan dengan tujuan tertentu dan penanganan kasus-kasus pengaduan dari masyarakat
Fungsi: 1) perencanaan perumusan kebijakan pengawasan bidang
pemerintahan umum, pemerintahan desa, perangkat desa,
ketentraman ketertiban, kesatuan bangsa, perlindungan masyarakat, pertanahan, pendampingan, asistensi dan fasilitasi
pengelolaan keuangan desa serta pemeriksaan dengan tujuan tertentu dan penanganan kasus-kasus pengaduan dari masyarakat;
2) pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pengawasan bidang pemerintahan umum, pemerintahan desa, perangkat desa, ketentraman ketertiban, kesatuan bangsa, perlindungan
masyarakat, pertanahan, pendampingan, asistensi dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa serta pemeriksaan dengan tujuan
tertentu dan penanganan kasus-kasus pengaduan dari masyarakat;
3) pelaksanaan kebijakan pengawasan bidang pemerintahan
umum, pemerintahan desa, perangkat desa, ketentraman ketertiban, kesatuan bangsa, perlindungan masyarakat,
pertanahan, pendampingan, asistensi dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa serta pemeriksaan dengan tujuan tertentu dan penanganan kasus-kasus pengaduan dari masyarakat;
4) pembinaan dan fasilitasi kebijakan pengawasan bidang pemerintahan umum, pemerintahan desa, perangkat desa, ketentraman ketertiban, kesatuan bangsa, perlindungan
masyarakat, pertanahan, pendampingan, asistensi dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa serta pemeriksaan dengan tujuan
11
tertentu dan penanganan kasus-kasus pengaduan dari masyarakat;
5) pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan pengawasan bidang pemerintahan umum, pemerintahan desa, perangkat desa, ketentraman ketertiban, kesatuan bangsa, perlindungan
masyarakat, pertanahan, pendampingan, asistensi dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa serta pemeriksaan dengan tujuan
tertentu dan penanganan kasus-kasus pengaduan dari masyarakat; dan
6) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
c. Inspektur Pembantu Bidang Aparatur dan Kesejahteraan Rakyat 1) Inspektur Pembantu Bidang Aparatur dan Kesejahteraan
Rakyat, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Inspektur. 2) Inspektur Pembantu Bidang Aparatur dan Kesejahteraan Rakyat
dipimpin oleh Inspektur Pembantu.
3) Inspektur Pembantu membawahi jabatan fungsional yang melaksanakan fungsi pengawasan.
Tugas: Membantu Inspektur dalam perencanaan perumusan,
pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebijakan pengawasan bidang aparatur daerah, kesehatan, kesejahteraan sosial, pendidikan, kebudayaan, agama, pemuda, olahraga. pemberdayaan
perempuan, reviu sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah serta pemeriksaaan dengan tujuan tertentu dan penanganan kasus-
kasus pengaduan dari masyarakat Fungsi: 1) perencanaan perumusan kebijakan pengawasan bidang aparatur
daerah, kesehatan, kesejahteraan sosial, pendidikan, kebudayaan, agama, pemuda, olahraga. pemberdayaan
perempuan, reviu sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah serta pemeriksaaan dengan tujuan tertentu dan penanganan kasus-kasus pengaduan dari masyarakat;
2) pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pengawasan bidang aparatur daerah, kesehatan, kesejahteraan sosial, pendidikan, kebudayaan, agama, pemuda, olahraga. pemberdayaan
perempuan, reviu sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah serta pemeriksaaan dengan tujuan tertentu dan
penanganan kasus-kasus pengaduan dari masyarakat; 3) pelaksanaan kebijakan pengawasan bidang aparatur daerah,
kesehatan, kesejahteraan sosial, pendidikan, kebudayaan,
agama, pemuda, olahraga, pemberdayaan perempuan, reviu sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah serta
pemeriksaaan dengan tujuan tertentu dan penanganan kasus-kasus pengaduan dari masyarakat;
4) pembinaan dan fasilitasi kebijakan pengawasan bidang
kesehatan, kesejahteraan sosial, pendidikan, kebudayaan, agama, pemuda, olah raga dan pemberdayaan perempuan, reviu sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah serta
pemeriksaaan dengan tujuan tertentu dan penanganan kasus-kasus pengaduan dari masyarakat;
12
5) pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan pengawasan bidang aparatur daerah, kesehatan, kesejahteraan sosial,
pendidikan, kebudayaan, agama, pemuda, olahraga, pemberdayaan perempuan, reviu sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah serta pemeriksaaan dengan tujuan tertentu
dan penanganan kasus-kasus pengaduan dari masyarakat; dan 6) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
d. Inspektur Pembantu Bidang Pembangunan
1) Inspektur Pembantu Bidang Pembangunan adalah unsur pembantu Inspektur, yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Inspektur. 2) Inspektur Pembantu Bidang Pembangunan dipimpin oleh
Inspektur Pembantu.
3) Inspektur Pembantu membawahi jabatan fungsional yang melaksanakan fungsi pengawasan.
Tugas:
Membantu Inspektur dalam perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebijakan pengawasan bidang fisik dan prasarana, pembangunan, tata ruang, penataan wilayah serta pemeriksaan dengan tujuan tertentu dan penanganan
kasus-kasus pengaduan dari masyarakat. Fungsi: 1) perencanaan perumusan kebijakan pengawasan bidang fisik dan
prasarana, pembangunan, tata ruang, penataan wilayah serta pemeriksaan dengan tujuan tertentu dan penanganan kasus-
kasus pengaduan dari masyarakat; 2) pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pengawasan bidang
fisik dan prasarana, pembangunan, tata ruang, penataan
wilayah serta pemeriksaan dengan tujuan tertentu dan penanganan kasus-kasus pengaduan dari masyarakat;
3) pelaksanaan kebijakan pengawasan bidang fisik dan prasarana, pembangunan, tata ruang, penataan wilayah serta pemeriksaan dengan tujuan tertentu dan penanganan kasus-kasus
pengaduan dari masyarakat; 4) pembinaan dan fasilitasi kebijakan pengawasan bidang fisik dan
prasarana, pembangunan, tata ruang, penataan wilayah serta
pemeriksaan dengan tujuan tertentu dan penanganan kasus-kasus pengaduan dari masyarakat;
5) pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan pengawasan bidang fisik dan prasarana, pembangunan, tata ruang, penataan wilayah serta pemeriksaan dengan tujuan tertentu dan
penanganan kasus-kasus pengaduan dari masyarakat; dan 6) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
e. Inspektur Pembantu Bidang Ekonomi dan Keuangan
1) Inspektur Pembantu Bidang Ekonomi dan Keuangan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Inspektur.
2) Inspektur Pembantu Bidang Ekonomi dan Keuangan dipimpin
oleh Inspektur Pembantu.
13
3) Inspektur Pembantu membawahi jabatan fungsional yang melaksanakan fungsi pengawasan.
Tugas: Membantu Inspektur dalam perencanaan perumusan,
pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebijakan pengawasan bidang perekonomian daerah, pertanian, industri, perdagangan,
koperasi, usaha kecil dan menengah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), perhubungan, pariwisata, sumber daya alam dan energi sumber daya mineral, lingkungan hidup, pendapatan,
perbendaharaan, kekayaan dan aset daerah dan reviu perencanaan dan laporan keuangan daerah serta pemeriksaan dengan tujuan
tertentudan penanganan kasus-kasus pengaduan dari masyarakat Fungsi: 1) perencanaan perumusan kebijakan pengawasan bidang
perekonomian daerah, pertanian, industri, perdagangan, koperasi, usaha kecil dan menengah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), perhubungan, pariwisata, sumber daya alam dan energi
sumber daya mineral, lingkungan hidup, pendapatan, perbendaharaan, kekayaan dan aset daerah dan reviu
perencanaan dan laporan keuangan daerah serta pemeriksaan dengan tujuan tertentu dan penanganan kasus-kasus pengaduan dari masyarakat;
2) pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pengawasan bidang perekonomian daerah, pertanian, industri, perdagangan, koperasi, usaha kecil dan menengah, Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD), perhubungan, pariwisata, sumber daya alam dan energi sumber daya mineral, lingkungan hidup, pendapatan,
perbendaharaan, kekayaan dan aset daerah dan reviu perencanaan dan laporan keuangan daerah serta pemeriksaan dengan tujuan tertentu dan penanganan kasus-kasus
pengaduan dari masyarakat; 3) pelaksanaan kebijakan pengawasan bidang perekonomian
daerah, pertanian, industri, perdagangan, koperasi, usaha kecil dan menengah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), perhubungan, pariwisata, sumber daya alam dan energi sumber
daya mineral, lingkungan hidup, pendapatan, perbendaharaan, kekayaan dan aset daerah dan reviu perencanaan dan laporan keuangan daerah serta pemeriksaan dengan tujuan tertentu dan
penanganan kasus-kasus pengaduan dari masyarakat; 4) pembinaan dan fasilitasi kebijakan pengawasan bidang
perekonomian daerah, pertanian, industri, perdagangan, koperasi, usaha kecil dan menengah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), perhubungan, pariwisata, sumber daya alam dan energi
sumber daya mineral, lingkungan hidup, pendapatan, perbendaharaan, kekayaan dan aset daerah dan reviu
perencanaan dan laporan keuangan daerah serta pemeriksaan dengan tujuan tertentu dan penanganan kasus-kasus pengaduan dari masyarakat;
5) pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan pengawasan bidang perekonomian daerah, pertanian, industri, perdagangan, koperasi, usaha kecil dan menengah, Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD), perhubungan, pariwisata, sumber daya alam dan energi sumber daya mineral, lingkungan hidup, pendapatan,
14
perbendaharaan, kekayaan dan aset daerah dan reviu perencanaan dan laporan keuangan daerah serta pemeriksaan
dengan tujuan tertentu dan penanganan kasus-kasus pengaduan dari masyarakat; dan
6) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
f. Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional pada lingkungan Inspektorat
dapat ditetapkan menurut kebutuhan yang mempunyai tugas untuk
melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.
STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
1.3. Sumber Daya Perangkat Daerah Pelaksanaan program dan kegiatan di Inspektorat Kabupaten Banjarnegara didukung oleh Sumber Daya Manusia dari tingkat eselon
II sampai dengan eselon IV serta pejabat fungsional auditor maupun Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (P2UPD) serta jabatan fungsional umum. Sumber daya yang lain adalah berupa
asset yang dikuasai Inspektorat untuk menunjang operasional kedinasan.
1.3.1. Sumber Daya Manusia (Pegawai)
Sampai dengan akhir tahun 2017 Inspektorat Kab.
Banjarnegara memiliki personil berjumlah 39 orang Pegawai Negeri Sipil, dibantu 7 orang Tenaga Harian Lepas (THL), secara
rinci diilustrasikan pada tabel berikut:
15
Tabel 2. 1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Inspektorat Tahun 2017
No Tingkat Pendidikan
Kategori Jumlah
PNS Non PNS
L P J L P J L P J
1 SD 1 - 1 - - - 1 - 1
2 SMP Sederajat 1 - 1 1 - 1 2 - 2
3 SMA Sederajat 2 1 3 3 - 3 5 1 6
4 D3 - - - - 1 1 - 1 1
5 S1 13 13 26 1 1 2 14 14 28
6 S2 5 3 8 - - - 5 3 8
Jumlah 22 17 39 5 2 7 27 19 46
Jumlah PNS Inspektorat Kabupaten Banjarnegara Tahun
2017 berdasarkan golongan sebagaimana pada Tabel 2.2 sebagai berikut:
Tabel 2. 2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan di Inspektorat Tahun 2017
No Golongan Jumlah
L P J
1. Golongan I 1 - 1
2. Golongan II 3 1 4
3. Golongan III 9 9 18
4. Golongan IV 7 9 16
Jumlah 20 19 39
Tabel 2. 3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan di Inspektorat
Tahun 2017
No Golongan Jumlah
L P J
1. Struktural 4 5 9
2. Fungsional 13 10 23
3. Administratif 10 4 14
Jumlah 27 19 46
16
Tabel 2. 4 Jumlah Pejabat Struktural di Inspektorat Tahun 2017
No Golongan Jumlah
L P J
1. Eselon IV 1 2 3
2. Eselon III 2 3 5
3. Eselon II 1 - 1
Jumlah 4 5 9
Tabel 2. 5 Jumlah Pejabat Fungsional di Inspektorat Tahun 2017
No Golongan Jumlah
L P J
1. Pelaksana Auditor 2 2 4
2. Auditor Pertama 2 1 3
3. Auditor Muda 4 1 5
4. Auditor Madya 1 3 4
5. P2UPD Pertama - 1 1
6. P2UPD Muda - 1 1
7. P2UPD Madya 4 1 5
Jumlah 13 10 23
Tabel 2. 6 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin di Inspektorat Tahun 2017
No Golongan Kategori
Jumlah PNS Non PNS
1. Laki-Laki 22 5 27
2. Perempuan 17 2 19
Jumlah 39 7 46
Peta Jabatan Inspektorat Kabupaten Banjarnegara digambarkan dengan gambar 2.1. Dari Peta jabatan tersebut
diketahui bahwa pegawai yang ada masih belum memadai dari segi jumlahnya hal ini dikarenakan jumlah obyek pengawasan yang cukup banyak. Sedangkan berdasarkan tugas dan fungsi
pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Banjarnegara, kompetensi pegawai juga masih perlu dilakukan pengembangan.
17
Gambar 2. 1 Peta Jabatan Inspektorat Kabupaten Banjarnegara
1. Sarana dan Prasarana (Aset)
1.3.2. Sarana Prasarana Untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi serta
mendukung pelaksanaan kegiatan, Inspektorat Kabupaten
Banjarnegara memiliki sarana dan prasarana sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2. 7 Sarana dan Prasarana Inspektorat Kabupaten Banjarnegara s.d. 31 Desember Tahun 2016
No Uraian Sarpras Jumlah Satuan
A Alat-alat Angkutan
1 Station Wagon 5 unit
2 Mini Bus 1 unit
3 Sepeda Motor 12 unit
B Alat Bengkel dan Alat Ukur
1 Perkakas Bengkel Lain-lain (Genset) 1 unit
2 Receiver 2 unit
C Alat Kantor dan Rumah Tangga
1 Mesin Ketik Elektronik 2 unit
2 Mesin Absen (Time Recorder) 2 unit
3 Mesin Foto Copy dengan kertas biasa
doble folio
1 unit
4 Lemari Besi 6 buah
5 Filling Besi/Metal 30 buah
6 Brankas 1 buah
18
No Uraian Sarpras Jumlah Satuan
7 Lemari Kaca 6 buah
8 Papan Visuil 1 buah
9 Alat Penghancur Kertas 1 buah
10 Papan Pengumunan 1 buah
11 White Board 1 buah
12 Mesin Absensi 1 buah
13 Hecmaching Besar 1 buah
14 Overhead Projektor 1 buah
15 Alat Kantor Lainnya (Hammer Tester) 1 buah
16 LCD Projector 1 buah
17 Lemari Kayu 11 buah
18 Rak Kayu 1 buah
19 Kursi Besi/Metal 154 buah
20 Kursi Tamu 8 buah
21 Kursi Biasa 5 buah
22 Meja Komputer 10 buah
23 Meja Biro 54 buah
24 AC Split 12 unit
25 Kipas Angin 4 buah
26 Lemari Es 1 buah
27 Exhause Fan 2 buah
28 Kompor Gas 1 buah
29 Televisi 3 buah
30 Loudspeaker 1 buah
31 Sound System 1 buah
32 Wireless 1 buah
33 Alat Rumah Tangga Lain-lain (teralis dan korden)
17 buah
34 Hidran Kebakaran 1 buah
35 Mini Komputer 1 buah
36 P.C Unit 18 unit
37 Lap Top 7 buah
38 Note Book 14 buah
19
No Uraian Sarpras Jumlah Satuan
39 Personal Komputer Lain-lain (tablet) 1 buah
40 Printer 24 buah
41 External 1 buah
42 Scanner 1 buah
43 UPS 2 buah
44 Server 2 buah
45 Meja Kerja Pejabat Eselon II 1 buah
46 Meja Kerja Pejabat Eselon III 4 buah
47 Kursi Kerja Pejabat Eselon III 5 buah
48 Kursi Kerja Pejabat Eselon IV 3 buah
49 Kursi Tamu di Ruangan Pejabat
Eselon II
1 buah
50 Bufet Kayu
1 buah
D Alat Studio dan Alat Komunikasi
1 Camera + Attachment 1 unit
2 Proyektor + Attachment 1 unit
3 Audio Amplifier 1 unit
4 Peralatan studio Visual Lain-lain 1 unit
5 Sound System 1 unit
6 Telephone (PABX) 1 unit
7 Pesawat Telephone 1 unit
8 Facsimile 1 unit
9 Wireless Amplifier 1 unit
10 Antena SHF/Parabola Stationary 1 unit
Tabel di atas adalah sarana prasarana Inspektorat
Kabupaten Banjarnegara yang masih dalam kondisi baik. Bila dibandingkan luas bangunan gedung Inspektorat Kabupaten Banjarnegara, jumlah sarana prasarana yang ada sudah cukup
memadai. Namun, mengingat jumlah pegawai dan kebutuhan pegawai serta pada tahun 2018 Inspektorat Kabupaten Banjarnegara menempati gedung baru, masih diperlukan
penambahan sarana prasarana baik dari segi jumlah dan jenisnya guna meningkatkan kinerja aparaturnya.
20
1.4. Kinerja Pelayanan Inspektorat Perangkat Daerah
1.4.1. Kondisi Umum Pelayanan Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Inspektorat
Kabupaten Banjarnegara mempunyai tugas membantu Bupati
dalam membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas
pembantuan oleh Perangkat Daerah. Pengawasan merupakan bagian integral dari sistem
manajemen karena melekat pada setiap gerak langkah
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat. Inspektorat Kabupaten mempunyai kompetensi pengawasan
atas semua obyek pemeriksaan yang ada di wilayah Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, kecuali hal tertentu yang telah diatur oleh ketentuan lain yang mengaturnya.
1.4.2. Pencapaian Kinerja Pelayanan
Kinerja pelayanan Inspektorat Kabupaten Banjarnegara berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
Inspektorat Kabupaten Banjarnegara dari Tahun 2011 sampai dengan 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
21
Tabel 2.3.2 Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012-2016
NO Indikator Kinerja
Satu an
Target SPM
Target IKK
Target Indika-
tor Lain-nya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
(%)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
1 Jumlah pengiriman peserta diklat pengawasan
Kali √ 10 19 23 20 30 10 20 23 25 33 100 105 100 125 110
2 Jumlah aparatur yang meningkat pemahamannya tentang teknis pengawasan
Org √ 36 34 12 30 30 35 34 30 30 30 97 100 250 100 100
3 Tersusunnya PKPT
Dok √ 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100
4 Persentase kesesuaian pelaksanaan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT)
% √ 100 100 100 100 100 99 100 93 95 86 99 100 93 95 86
obrik √ 89 85 66 72 73 88 85 66 68 63 99 100 100 94 86
5 Jumlah LHP sesuai PKPT yang tersusun
LHP √ 89 85 66 72 73 88 85 66 68 63 99 100 100 94 86
6 Jumlah LHP Non PKPT yang tersusun
LHP √ 21 10 12 13 24 8 19 12 1 24 38 190 100 8 100
7 Persentase penanganan kasus
% √ 100 100 94 100 100 112.5 112 100 108.33 100 113 112 106 108 100
22
NO Indikator Kinerja
Satu an
Target SPM
Target IKK
Target Indika-
tor Lain-nya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
(%)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
pengaduan di tingkat PEMKAB
Kasus √ 27 16 19 24 20 42 18 36 30 26 156 113 189 125 130
8 Jumlah laporan
hasil reviu
Dok √ 19 1 1 2 3 10 1 1 3 3 53 100 100 150 100
9 Persentase kelancaran
koordinasi pengawasan
% √ 100 100 100 100 100 100 120 100 187 255 100 120 100 187 255
Kali √ 10 10 4 24 20 10 12 4 45 51 100 120 100 187 255
10 Jumlah laporan hasil evaluasi SAKIP
Dok √ 16 16 16 18 18 12 12 18 18 19 75 75 112 100 106
11 Jumlah PNS Gol III ke atas yg patuh menyampaikan LP2P
PNS √ 7250 7250 7600 7625 7500 6749 7855 7352 6775 7549 93 108 97 89 101
12 Jumlah laporan PMPRB Online
Dok √ - 2 1 3 1 - 2 1 3 1 - 100 - 100 100
13 Jumlah laporan hasil evaluasi LPPD
Dok √ 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 0 100
14 Persentase kelancaran kegiatan pemeriksaan oleh Aparat Pemeriksa
Fungsional
% √ 100 100 100 100 100 100 100 100 100 75 100 100 100 100 75
Kali √ 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 100 100 100 100 75
15 Jumlah laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
lap √ - 5 3 5 3 - 5 5 5 3 - 100 167 100 100
23
NO Indikator Kinerja
Satu an
Target SPM
Target IKK
Target Indika-
tor Lain-nya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
(%)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
SKPD
16 Jumlah laporan
pemantauan pelaksanaan program sektoral
Dok √ 6 0 6 5 5 6 0 5 4 5 100 0 83 80 100
17 Jumlah aparatur yang meningkat pemahamannya tentang aturan perundang-undangan
Org √ - - - - 100 - - - - 150 - - - - 150
18 Persentase penyelesaian TLHP BPK RI - Administrasi
% √ 93 97 98 99 90 98 99 97 84 98 105 102 99 85 108
- Keuangan % √ 73 78 80 81 80 77 80 81 76 89 106 103 102 94 111
19 Persentase penyelesaian TLHP Reguler Inspektorat Kab. Banjarnegara - Administrasi
√ 95 95 95 96 97 95 95 96 98 99 99 100 101 102 102
- Keuangan % √ 98 97 97 97 97 98 96 99 99 97 99 99 102 103 101
20 Persentase penyelesaian TLHP Inspektorat
√ 100 100 100 100 98 99 89 98 98 98 99 89 98 98 100
24
NO Indikator Kinerja
Satu an
Target SPM
Target IKK
Target Indika-
tor Lain-nya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
(%)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
Provinsi Jawa Tengah - Administrasi
- Keuangan % √ 100 100 100 100 98 100 91 99 99 98 100 91 99 99 101
21 Persentase penyelesaian TLHP BPKP - Administrasi
√ 85 85 85 90 88 83 89 88 86 97 97 105 103 95 111
- Keuangan % √ 45 60 60 86 86 45 62 65 65 95 99 103 109 76 110
22 Persentase pemenuhan bahan logistik
% √ 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
23 Persentase pemeliharaan sarana dan prasarana
% √ 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
24 Persentase Jumlah SKPD yang ber-SPIP
SKPD
√ - 100 100 70 100 - 10 41.79 71.64 100 - 10 41.79 71.64 100
25
Tabel di atas menunjukkan bahwa kinerja Inspektorat Kab. Banjarnegara pada akhir tahun 2016 telah mencapai keberhasilan.
Berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian Kinerja dari setiap Indikator secara umum menunjukkan bahwa Capaian Kinerja Inspektorat sebesar 111,20%, sehingga termasuk dalam kategori sangat baik. Tingginya
Capaian Kinerja tersebut tidak terlepas dari pelaksanaan program/kegiatan secara efektif dan efesien dengan berpedoman pada
ketentuan yang berlaku. Keberhasilan sasaran-sasaran program/kegiatan secara umum
disebabkan oleh beberapa faktor berikut: - Adanya komitmen dari pimpinan, anggaran yang memadai serta
kesigapan sub bagian-sub bagian dalam melaksanakan kegiatan.
- Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan telah dilakukan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
- Adanya pendampingan dari BPKP Perwakilan Provinsi Jateng dan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah dalam pelaksanaan kegiatan dan pelatihan.
- Matangnya rencana kegiatan serta kompetensi aparatur pengawas yang memadai.
- Terjalinnya koordinasi dan komunikasi yang baik antar lintas sektoral
di lingkungan Inspektorat Kabupaten Banjarnegara maupun dengan Organisasi Perangkat Daerah, sehingga tindak lanjut atas hasil
pemeriksaan dapat diselesaikan dengan optimal.
Namun dari keberhasilan capaian kinerja masih terdapat catatan
untuk perbaikan antara lain belum optimalnya pencapaian realisasi keseuaian pelaksanaan PKPT, masih adanya terlambatan penyelesaian
laporan hasil pengawasan oleh aparatur pengawas, terdapat perbedaan persepsi antara aparat pengawas dengan obyek pemeriksaan (obrik), obrik kesulitan dalam menyelesaikan tindak lanjut khususnya untuk
rekomendasi yang memerlukan koordinasi berkaitan dengan pihak lain seperti mantan kades atau perangkat yang sudah tidak aktif, pejabat/anggota DPRD yang sudah tidak aktif atau instansi lain.
26
Tabel 2.3.3 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara
Uraian
Anggaran pada Tahun ke-
(juta)
Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
Rasio antara Realisasi dan
Anggaran pada Tahun ke-
(%)
Rata-rata
Pertumbuhan
(%)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggar
an
Realisa
si
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14
) (15) (16) (17) (18)
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
170,07 158,54 158,54 300,51 302,48 160,89 154,42 154,42 286,63 291,95 95 97 97 95 97 20,86 20,86
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana Aparatur
103,50 122,54 122,54 199,18 267,04 101,39 121,66 121,66 195,85 261,95 98 99 99 98 98 28,75 28,68
Program
Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
- - - - 24,33 - - - - 15,65 - - - - 64 0 0
Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja
dan Keuangan
- 9,99 9,99 9,97 13,41 - 9.,99 9,99 9,54 13,18 - 100 10
0
96 98 11,43 11,23
27
Uraian
Anggaran pada Tahun ke-
(juta)
Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
Rasio antara Realisasi dan
Anggaran pada Tahun ke-
(%)
Rata-rata
Pertumbuhan
(%)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggar
an
Realisa
si
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14
) (15) (16) (17) (18)
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
1.108,99 1.070,29 1.070,29 1.164,85 1.425,60 1.100,69 1.063,59 1.063,59 1.087,05 1.330,96 99 99 99 93 93 9 9
Program
Peningkatan
Profesionalisme
Tenaga Pemeriksa
dan Aparatur
Pengawasan
83,04 13,28 131,28 224,30 298,71 82,13 130,98 130,98 210,70 296,09 99 99 99 94 99 54,04 54,04
Program Penataan
Dan
Penyempurnaan
Kebijakan Sistem
dan Prosedur
Pengawasan
10,85 10,07 10,07 11,57 9,89 10,85 10,07 10,07 11,57 7,98 - 100 100 100 81 0,08 0,08
Jumlah 1.476,45 1.502,71 1.502,71 1.910,38 2.341,46 1.455,94 1.490,70 1.490,70 1.801,35 2.217,78 99 99 99 94 95
28
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa realisasi anggaran pada setiap tahun dalam periode RPJMD 2011-2016 mencapai lebih dari 90% dan rata-
rata serapan anggaran mencapai 97,20%. Hal tersebut mengindikasikan pendanaan pelayanan bidang pengawasan dapat dilaksanakan dengan baik. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 2012 – 2016 tidak terdapat
program/ kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan ataupun diluncurkan pada tahun berikutnya. Pendanaan Inspektorat Kab. Banjarnegara selama periode
lima tahun tersebut dapat diserap dengan baik. 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
Dinamika lingkungan internal dan eksternal baik berupa tantangan maupun peluang yang akan dihadapi, perlu menjadi perhatian agar peningkatkan kinerja pelayanan Inspektorat Kabupaten
Banjarnegara dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan dapat tercapai. Hal ini diperlukan guna mempertajam kebijakan pelayanan
Inspektorat untuk mendukung pencapaian target dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
a. Tantangan Inspektorat Kabupaten Banjarnegara perlu terus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi, memahami perkembangan
peraturan perundang-undangan dan meningkatkan profesioanlisme supaya tetap dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu, untuk
melaksanakan maksud tersebut terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, antara lain sebagai berikut:
1) Adanya pergeseran peran Inspektorat dari watchdog menjadi
penjamin mutu (quality assurance) dan konsultan (consulting partner) menuntut peningkatan jumlah personil, kompetensi dan
profesionalisme aparatur pengawasan; 2) Adanya tuntutan mempertahankan opini WTP dari BPK-RI atas
LKPD; 3) Peningkatan tingkat maturitas SPIP menuju level 3; 4) Adanya tuntutan peningkatan level kapabilitas APIP menuju level
3; 5) Adanya amanah pelaksanaan kegiatan Early Warning System
(EWS), Benturan Kepentingan, dan Consulting Center; 6) Terbatasnya anggaran untuk mendukung pelaksanaan
pengawasan;
7) Kurangnya komitmen OPD dalam melakukan pengendalian Internal;
8) Kurang sinkronnya antar dokumen perencanaan daerah dan kebijakan yang lebih tinggi;
9) Terbatasnya sarana dan prasarana di Inspektorat Kabupaten
Banjarnegara.
b. Peluang Secara umum terdapat 3 (tiga) peluang yang mendukung pelaksanaan program dan kegiatan Inspektorat Kabupaten
Banjarnegara dalam 5 (lima) tahun ke depan, yaitu: 1) Adanya mandat penguatan peran Inspektorat
Mandat adalah pendelegasian kewenangan yang diterima oleh
organisasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Penguatan peran
Inspektorat ini tidak terlepas dari mandat yang diterima dengan terbitnya beberapa peraturan perundang-undangan.
29
2) Komitmen Pemerintah Daerah terhadap Tata Kelola Pemerintahan yang baik.
Perkembangan paradigma dalam penyelenggaraan pemerintahan dari tata kelola pemerintahan yang tidak transparan, tidak partisipatif, dan tidak demokratis menjadi tata kelola
pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan partisipatif menjadi tuntutan publik yang harus disikapi oleh pemerintah.
Perubahan penyelenggaraan pemerintahan tersebut diharapkan dapat memuaskan semua komponen masyarakat dalam pelayanan publik maupun kinerja pemerintah.
Upaya untuk mewujudkan tata kelola keuangan daerah sebagai bagian dari Good Governance perlu dilakukan oleh Pemerintah
Daerah, melalui (1) menindaklanjuti setiap rekomendasi hasil pemeriksaan; (2) meraih opini WTP; (3) senantiasa melakukan antisipasi terhadap regulasi pengelolaan keuangan daerah, dan
(4) perlunya penguatan peran Inspektorat. 3) Sumber Daya Manusia yang berintegritas.
Inspektorat telah memiliki aparat yang telah menjunjung tinggi
kode etik, menghindari/menolak gratifikasi dan timbulnya konflik kepentingan.
30
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dalam
menentukan proses pengawasan untuk mengawal pelaksanaan program dan kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaannya.
Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pengawasan dalam menganalisa resiko serta secara moral dan etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan.
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi OPD adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan dalam pengawasan karena dampaknya signifikan bagi OPD dimasa yang akan datang. Suatu
kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar
atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.
Inspektorat sebagai salah satu pilar manajemen pemerintahan yang bertanggungjawab melakukan pengawasan atas jalannya pemerintahan, wajib melakukan antisipasi dan menyiapkan strategi
untuk mengantisipasi tuntutan perubahan lingkungan strategis tersebut dalam rangka mengambil peran dan memberikan kontribusi
yang maksimal bagi peningkatan penyelenggaraan pemerintahan menuju tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan
kepemerintahan yang bersih (clean government). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara sebagai Aparat Pengawas
Internal Pemerintah harus dapat berperan sebagai konsultan dan
quality assurance, yang dapat memberikan jaminan bahwa suatu kegiatan dapat berjalan secara efisien, efektif dan sesuai dengan aturan
dalam mencapai tujuan organisasi. Inspektorat tidak dapat lagi hanya berperan sebagai watchdog, namun harus dapat berperan sebagai mitra bagi stakeholder. Identifikasi isu-isu strategis terkait dengan tugas
pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Banjarnegara adalah berikut:
Tabel 3. 1 Identifikasi Isu-isu Strategis terkait Tupoksi Inspektorat
Aspek Kajian
Kondisi Saat Ini
Standar yang Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi Isu Strategis
Internal EKsternal
Tidak Lanjut Hasil Pemeriksaan
Itkab: 98,58% Itprov: 98% BPK-RI: 97,46%
Laporan Resume Pemantauan Tindak Lanjut
Pemantauan tindak lanjut dan Rapat Koordinasi Pengawasan secara berkala
Respon oleh seluruh SKPD di lingkungan Pemkab Banjarnegara
Belum optimalnya penyelesaian tindak lanjut hasil temuan pengawasan
Opini BPK
Opini WTP
Hasil pemeriksaan atas LKPD oleh BPK-RI
Pendampingan dan asistensi secara berkala
Komitmen seluruh SKPD di lingkungan Pemkab Banjarnegara
Pengelolaan kas, barang inventaris dan Barang persediaan pada satuan kerja belum tertib
31
Aspek Kajian
Kondisi Saat Ini
Standar yang Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi Isu Strategis
Internal EKsternal
Leveling APIP
Level 2 Hasil evaluasi Kapabilitas APIP oleh BPKP
Komitmen dan kompetensi APIP
Pembinaan oleh BPKP dan dukungan pimpinan daerah
Terbatasnya jumlah SDM pemeriksa dan kurangnya kompetensi SDM pemeriksa.
Maturitas SPIP
Level “rintisan” dengan nilai 1,928
Hasil evaluasi Maturitas SPIP oleh BPKP
Satgas SPIP Kabupaten
Satgas SPIP SKPD
Masih lemahnya pengendalian intern yang disertai pemantauan
secara rutin
Evaluasi Reformasi Birokrasi
Indeks RB 67,91 atau kategori “B”
Hasil evaluasi RB oleh Kemen PANRB
Mengintensifkan Tim RB dan PMPRB
Komitmen seluruh SKPD di lingkungan Pemkab Banjarnegara
Masih lemahnya pengendalian intern yang disertai pemantauan secara rutin
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Visi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah:
“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera” (Peningkatan martabat masyarakat Banjarnegara melalui pemenuhan
hak asasi manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banjarnegara secara adil dan merata).
Sedangkan Misi yang akan diwujudkan adalah : 1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai
dan demokratis;
2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
3. Mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan;
4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,
produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional; 5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar.
32
Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih tersebut, khususnya pada Misi ke-2 dan ke-4 sangat terkait dengan
tugas dan fungsi Inspektorat yang bertugas membantu bupati dalam membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh perangkat
daerah.
Kaitannya dengan perwujudan visi dan misi di atas, Inspektorat sebagai aparat pengawas berperan dalam mendukung dan mendorong terwujudnya pemerintahan yang bersih dan akuntabel dengan cara
mengoptimalkan fungsi pengawasan, pengendalian dan pembinaan untuk mendorong reformasi birokrasi, mewujudkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan, mencegah terjadinya korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN), dan mendorong terwujudnya aparatur pemerintah yang produktif, transparan, akuntabel dan profesional.
Untuk mendukung tercapainya hal tersebut di atas, kompetensi aparatur pengawasan di Inspektorat perlu ditingkatkan agar pengawasan dan pembinaan kepada seluruh perangkat daerah berjalan
lebih efektif dan efisien. Visi dan misi tersebut menjadi peluang yang sangat baik bagi
Inspektorat untuk meningkatkan kinerja dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Apabila peluang internal dan eksternal
sebagaimana telah disebutkan di atas dapat dimanfaatkan secara optimal dan kendala-kendala sebagai faktor penghambat dapat diatasi dengan baik, maka Inspektorat benar-benar dapat menjadi aparat
pengawas yang mempunyai peran strategis dalam mendukung terwujudnya Kabupaten Banjarnegara yang Bermartabat dan Sejahtera.
Namun dalam mengimplementasikan misi Bupati dan Wakil Bupati tersebut terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh Inspektorat seperti tertuang pada tabel berikut:
33
Tabel 3. 2 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Inspektorat Kabupaten Banjarnegara Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Visi : Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera
No Misi dan Program
Prioritas KDH
Permasalahan Pelayanan Inspektorat
Faktor
Penghambat Pendorong
1. Misi ke-2 : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik.
Misi ke-4 : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga professional.
Program
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH
Belum efektifnya
dampak hasil pemeriksaan APIP terhadap kinerja perangkat daerah.
PKPT belum
berbasis risiko
Kurang optimalnya penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan
Komitmen perangkat daerah masih rendah
Belum adanya mekanisme reward and punishment atas kinerja perangkat daerah
Sering terjadinya perubahan peraturan
Organisasi
dan tata kerja yang jelas
Dukungan aturan pengawasan yang cukup
Ketersediaan anggaran
Tersedianya sistem teknologi informasi
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan
Koordinasi yang baik dengan instansi terkait
Kelemahan efektifitas Sistem Pengendalian Internal Pemerintah di tingkat Pemda dan Perangkat Daerah
Belum optimalnya peran Inspektorat sebagai fasilitator SPIP
Keterbatasan anggaran untuk peningkatan SPIP
Kurangnya pemahaman dan komitmen SKPD
Koordinasi jadwal dari BPKP selaku
Adanya aturan dan pedoman yang cukup jelas
Sudah terbentuknya Satgas SPIP di
tingkat Pemda dan SKPD
Kerjasama dengan BPKP selaku instansi pembina
34
Visi : Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera
No Misi dan Program
Prioritas KDH
Permasalahan Pelayanan Inspektorat
Faktor
Penghambat Pendorong
instansi pembina SPIP
Progran Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
Kurangnya kuantitas dan kualitas SDM pemeriksa
Belum optimalnya penerapan standar audit
SOP belum sempurna
Kurangnya kualitas SDM APIP
Kurangnya
jumlah personil APIP
Dualisme pembinaan APIP Daerah (BPKP dan Kemendagri)
Ketersediaan anggaran terbatas
Sudah ada aturan dan pedoman yang cukup jelas
Adanya kesempatan pengembangan kapasitas SDM APIP
Koordinasi yang baik dengan instansi pembina (BPKP, Kemendagri)
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Kementerian/Lembaga dan
Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Secara umum terdapat sasaran yang bersinergi dalam
melaksanakan pengawasan baik pada level Kementrian/Lembaga maupun level Provinsi. Sasaran tersebut antara lain berfokus pada masalah pengawasan sebagai berikut:
3.3.1 Sasaran Jangka Menengah dalam Renstra Kementerian PAN dan
RB
Kementerian PAN dan RB telah menetapkan sasaran jangka menengah dalam Renstra tahun 2015-2019 adalah
“meningkatnya akuntabilitas kinerja”. Apabila ditelaah secara seksama, permasalahan di Kabupaten Banjarnegara dalam kaitanya dengan pencapaian sasaran tersebut adalah penetapan
tujuan dan sasaran pada OPD belum seluruhnya berorientasi outcome. Sebagai faktor penghambatnya adalah belum seluruh
personil yang menangani akuntabilitas kinerja paham kriteria indikator kinerja yang Spesific, Measurable, Achievable, Relevance and Time-Bound (SMART). Sedangkan sebagai faktor pendorong
adalah adanya komitmen dari para pimpinan OPD untuk meraih predikat A pada implementasi SAKIP.
3.3.2 Sasaran Jangka Menengah dalam Renstra BPKP
Sasaran jangka menengah dalam Renstra BPKP tahun
2015-2019 antara lain “meningkatnya kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional”. Apabila
ditelaah secara seksama, permasalahan di Kabupaten Banjarnegara dalam kaitanya dengan pencapaian sasaran
35
tersebut adalah permasalahan dalam mempertahankan opini WTP yaitu pengelolaan kas dan aset pada unit kerja serta pengelolaan
keuangan pada pemerintah desa belum optimal. Sebagai faktor penghambatnya adalah belum seluruh bendahara dan personil pengelola aset kompeten dibidangnya, dan belum seluruh
perangkat desa paham terkait pengelolaan keuangan. Sedangkan sebagai faktor pendorong adalah adanya komitmen para pimpinan
untuk mempertahankan opini WTP. Sasaran jangka menengah berikutnya adalah
“meningkatnya maturitas sistem pengendalian intern pada K/L
dan Pemda dan korporasi dan program prioritas pembangunan nasional”. Permasalahan di Kabupaten Banjarnegara dalam kaitanya dengan pencapaian sasaran tersebut adalah evaluasi
atas efektivitas prosedur pengendalian dan pemantauan yang terintegrasi dalam kegiatan secara berkala belum dilaksanakan.
Faktor penghambatnya adalah penatausahaan atau dokumentasi atas seluruh proses kegiatan belum dilaksanakan dengan tertib, sedangkan faktor pendorongnya adalah Satgas
SPIP di setiap OPD telah terbentuk. Selain sasaran tersebut di atas, terdapat sasaran
“meningkatnya kapabilitas pengawasan intern pemerintah pada K/L dan Pemda serta korporasi”. Permasalahan di Kabupaten
Banjarnegara adalah penerapan sistem kendali mutu audit belum optimal dan belum ada analisis risiko dalam penyusunan PKPT. Faktor penghambatnya adalah penatausahaan langkah
kerja pengawasan belum dilaksanakan secara tertib, sedangkan faktor pendorongnya yaitu pimpinan memonitor pelaksanaan
reviu secara berjenjang.
3.3.3 Sasaran Jangka Menengah dalam Renstra Kementerian Dalam
Negeri Kementerian Dalam Negeri telah menetapkan sasaran
jangka menengah dalam Renstra tahun 2015-2019 adalah
“meningkatnya kinerja dalam mendukung Reformasi Birokrasi”. Apabila ditelaah secara seksama, permasalahan di Kabupaten
Banjarnegara dalam kaitanya dengan pencapaian sasaran tersebut adalah belum terdapat unit kerja yang dapat dikukuhkan sebagai WBK/WBBM. sebagai faktor
penghambatnya adalah belum terdapat pedoman pengelolaan pengendalian benturan kepentingan dan whistle blower system.
Sedangkan faktor pendorongnya adalah adanya komitmen pimpinan dan seluruh aparat untuk mewujudkan unit kerja yang bersih dan bebas dari KKN.
3.3.4 Sasaran Jangka Menengah dalam Renstra Inspektorat Provinsi
Jawa Tengah Inspektorat Provinsi Jawa Tengah telah menetapkan
sasaran jangka menengah dalam Renstra tahun 2013-2018
antara lain: a. Tercapainya Laporan Keuangan Daerah dengan opini Wajar
Tanpa Pengecualian;
b. Terwujudnya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; c. Terciptanya kinerja SKPD Provinsi Jawa Tengah yang efisien
dan efektif; d. Meningkatnya kualitas SDM aparat pengawasan;
36
e. Meningkatnya kualitas koordinasi pengawasan dengan APIP dan instansi terkait.
Apabila ditelaah secara seksama, sasaran-sasaran
Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tersebut menjadi faktor
pendorong dalam mewujudkan dan mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari Inspektorat Kabupaten
Banjarnegara, dalam mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik dan mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,
produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga professional.. Permasalahan yang menjadi kendala adalah adanya perubahan peraturan dari Pemerintah Pusat yang cukup
substantif dan cepat, sehingga Pemerintah Daerah kadang kesulitan untuk segera menyesuaikan.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Secara umum tidak ada hal yang berpengaruh secara siginifikan sebagai faktor pendorong ataupun faktor penghambat antara Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam
kaitannya dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Banjarnegara.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Berdasarkan analisis permasalahan dan perkembangan peran
Inspektorat dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Banjarnegara serta peluang dan tantangan yang dihadapi, isu-isu
strategis yang dihadapi Inspektorat Kabupaten Banjarnegara diantaranya:
a. Adanya pergeseran peran Inspektorat dari watchdog menjadi
penjamin mutu (quality assurance) dan konsultan (consulting partner) menuntut peningkatan jumlah personil, kompetensi dan
profesionalisme aparatur pengawasan; b. Dalam mempertahankan opini WTP dari BPK-RI atas LKPD
diperlukan komitmen dan dukungan dari Kepala Daerah dan seluruh OPD;
c. Tingkat maturitas SPIP berada pada level 1,928 dari skala 1-5;
d. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan oleh obyek pemeriksaan harus ditindaklanjuti dalam waktu 60 hari setelah laporan diterima;
e. Peningkatan Indeks Reformasi Birokrasi;
f. Pengukuran kinerja secara terintegrasi merupakan bagian dalam peningkatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
g. Lembaga APIP pada tahun 2019 harus mencapai level 3.
37
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Rumusan pernyataan tujuan biasanya disusun dengan membalikkan
pernyataan isu, permasalahan, dan peluang menjadi suatu kalimat positif yang ringkas.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk
dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi perangkat daerah.
Tujuan dan Sasaran Inspektorat Kab. Banjarnegara Tahun 2017-
2022 adalah sebagai berikut:
Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan daerah Sasaran : Meningkatnya Kepatuhan OPD dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tujuan 2 : Meningkatkan kapabilitas APIP yang berintegritas,
kompeten dan profesional Sasaran : Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme
aparatur pengawasan intern
Tujuan 3 : Meningkatkan kualitas layanan publik Sasaran : Meningkatnya nilai Survey Kepuasan Masyarakat
38
Berdasarkan dokumen RPJMD Tahun 2017-2022 Kabupaten Banjarnegara yang telah disahkan dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Banjarnegara Nomor 32 Tahun 2017, bahwa terdapat 3 (tiga) program yang dirinci dalam 4 (empat) indikator program yang dilaksanakan oleh Inspektorat antara lain yaitu:
No Program Indikator Program Target 2018
Target 2019
Target 2020
Target 2021
Target 2022
1. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Prosentase penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan:
a. Inskab, b. Insprov, c. BPK-RI
a. 98%, b. 98%,
c. 80%
a. 98%, b. 98%,
c. 80%
a. 98%, b. 98%,
c. 80%
a. 98%, b. 98%,
c. 80%
a. 98%, b. 98%,
c. 80%
Maturitas SPIP 30% 30% 50% 60% 60%
2. Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa
dan aparatur pengawasan
Persentase terpenuhinya unsur kapabilitas
APIP
95% 95% 95% 95% 95%
3. Program penataan dan
penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
Jumlah dokumen pedoman
pengawasan
2 2 2 2 2
39
Target-target kinerja program dalam RPJMD tersebut di atas, terdapat dua indikator program yang dapat diturunkan langsung ke
dalam target kinerja sasaran yaitu program program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH dengan indikator prosentase penyelesaian tindak lanjut hasil
pengawasan Inspektorat Kabupaten, Inspektorat Provinsi dan BPK-RI serta program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan
prosedur pengawasan dengan indikator jumlah dokumen pedoman pengawasan.
Namun dua target program yang lain perlu diterjemahkan lebih lanjut untuk dapat dijadikan target kinerja sasaran dalam Renstra Inspektorat dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Program : Peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Indikator
Program : Maturitas SPIP
Penjelasan : Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Penilaian dan Strategi Peningkatan Maturitas Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, bahwasanya tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP adalah tingkat kematangan/kesempurnaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dalam mencapai tujuan
pengendalian intern sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
Kerangka maturitas SPIP terpola dalam enam tingkatan yaitu:
“Belum Ada”, “Rintisan”, “Berkembang”, “Terdefinisi”, “Terkelola dan
Terukur”, “Optimum”. Tingkatan dimaksud setara masing-masing dengan level 0, 1, 2, 3, 4 dan 5. Setiap tingkat maturitas mempunyai karakteristik dasar yang menunjukkan peran atau kapabilitas
penyelenggaraan SPIP dalam mendukung pencapaian tujuan instansi pemerintah.
Enam tingkatan menurut peraturan tersebut di atas apabila
diterjemahkan ke dalam prosentase sebagai berikut:
Tingkat Maturitas
SPIP Definisi
Prosentase
Capaian
0 Belum Ada 0%
1 Rintisan 20%
2 Berkembang 40%
3 Terdefinisi 60%
4 Terkelola dan Terukur 80%
5 Optimum 100%
Target pada tahun 2018 dan 2019 ditetapkan sebesar 30% mempunyai arti bahwa pada tahun tersebut tingkat maturitas SPIP mencapai level 1,5 atau level 1 menuju level 2. Selanjutnya target
pada tahun 2020 ditetapkan sebesar 50% atau level 2,5 atau level 2 menuju 3. Sedangkan target tahun 2021 dan 2022 sebesar 60% artinya pada tahun tersebut tingkat maturitas SPIP ditargetkan
mencapai level 3 atau terdefinisi.
40
2. Program : Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan
aparatur pengawasan Indikator
Program : Persentase terpenuhinya unsur kapabilitas APIP
Penjelasan :
Target yang ditetapkan dalam RPJMD untuk program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan selama tahun 2017-2022 adalah sebesar 95%. Target
tersebut mempunyai arti bahwa selama tahun 2017-2022 unsur kapabilitas APIP dapat tercapai sebesar 95%. Sedangkan Target Kinerja Sasaran yang ditetapkan dalam renstra untuk level
kapabilitas APIP mencapai level 2 di tahun 2017-2018 dan level 3 pada tahun 2019-2022, sehingga target yang ditetapkan tersebut
telah sesuai dengan target nasional bahwa 85% APIP Daerah mencapai level 3 pada tahun 2019.
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Inspektorat Kab.
Banjarnegara beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1
berikut ini.
41
Tabel 4. 1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah Tahun 2017-2021
No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Satuan
Kondisi Awal
Target Kinerja Sasaran Target Akhir
Renstra 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan daerah
Meningkatnya kepatuhan OPD dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah
Prosentase penyelesaian tindak lanjut
hasil pengawasan
- Itkab % 98,28 98 98 98 98 98 98
- Itprov % 98,25 98 98 98 98 98 98
- BPK-RI % 93 80 80 80 80 80 80
Opini Badan Pemeriksa Keuangan
Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Prosentase penanganan kasus pengaduan
% 100
100 100 100 100 100 100
Maturitas SPIP angka 1,928 2,0 2,0 2,5 3 3 3
2. Meningkatkan kapabilitas APIP yang berintegritas, kompeten dan profesional
Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme aparatur pengawasan intern
Level kapabilitas APIP
angka 1 2 2 3 3 3 3
3. Meningkatkan kualitas layanan publik
Meningkatnya efektivitas dan transparansi layanan publik
Nilai Survey Kepuasan Masyarakat
angka - 75 75,5 76 76,5 77 80
42
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan kebijakan dalam Renstra OPD adalah strategi dan
kebijakan OPD untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah OPD yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana program
prioritas dalam RPJMD. Strategi dan kebijakan jangka menengah OPD menunjukkan bagaimana cara OPD mencapai tujuan, sasaran jangka menengah OPD, dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD
yang menjadi tugas dan fungsi OPD. Strategi dan kebijakan dalam Renstra OPD selanjutnya menjadi dasar perumusan kegiatan OPD bagi setiap program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi OPD.
Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran maka keterkaitan
antara Strategi dan Kebijakan dengan Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah yang akan dilaksanakan oleh Inspektorat Kab. Banjarnegara dalam mendukung Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-
2022 adalah sebagai berikut:
Tabel 5. 1 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Perangkat Daerah
Tahun 2017-2022
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
Meningkatnya kepatuhan OPD dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
Melakukan pendampingan dan asistensi kepada OPD dan Pemerintah Desa
1. Mendorong kepatuhan OPD terhadap penyelesaian tindaklanjut hasil pengawasan
2. Mengawal tercapainya Opini WTP
3. Peningkatan penerapan SPIP
4. Mengawal peningkatan implementasi SAKIP
5. Mengawal terbentuknya unit kerja WBK/WBBM
Melaksanakan kegiatan reviu, monitoring, evaluasi, pemantauan pada OPD.
Penerapan reviu,koordinasi, monitoring, dan evaluasi tentang pengawasan.
43
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan kapabilitas APIP yang berintegritas, kompeten dan profesional
Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme aparatur pengawasan intern
Mengoptimalkan penerapan kendali mutu audit
Mewujudkan APIP yang efektif
Meningkatkan kualitas layanan publik
Meningkatnya efektivitas dan transparansi layanan publik
Optimalisasi sumberdaya yang ada untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
Menyederhanakan prosedur layanan publik, dan meningkatkan pelayanan yang tertib dengan berbasis teknologi informasi
44
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Mengacu pada tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan yang telah
ditetapkan, disusun Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Inspektorat Kabupaten Banjarnegara
selama lima tahun kedepan (2017 – 2022) dengan memperhatikan tugas dan fungsi Inspektorat Kabupaten Banjarnegara dan tetap mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten
Banjarnegara. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah sebagai wujud pengimplementasian strategi dan kebijakan yang ditetapkan guna mencapai
tujuan dan sasaran tertentu. Sedangkan kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian visi dan misi organisasi. Sementara itu yang dimaksud dengan indikator kinerja adalah
ukuran keberhasilan suatu program dan kegiatan baik kualitatif maupun kuantitatif yang secara khusus dinyatakan sebagai pencapaian tujuan yang dapat menggambarkan skala atau tingkatan yang digunakan sebagai alat
kegiatan pemantauan dan evaluasi baik kinerja input, output, outcome maupun impact yang sesuai dengan sasaran, rencana program dan kegiatan.
Disisi lain, indikator sasaran diartikan sebagai ukuran tingkat
keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun yang bersangkutan, sedangkan pagu indikatif adalah patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada Perangkat Daerah dan penentuan alokasi
belanjanya dengan didasarkan pada kebutuhan dan prioritas program.
Melalui rumusan kebijakan yang tepat, setiap program dan kegiatan diharapkan mampu menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi dan akan diselesaikan oleh Inspektorat Kabupaten Banjarnegara dalam lima
tahun kedepan. Rincian program dan kegiatan untuk lima tahun kedepan sesuai dengan strategi dan arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Banjarnegara adalah sebagai berikut:
1. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH dijabarkan dalam kegiatan – kegiatan: a. Pelaksanaan pengawasan Internal secara berkala b. Penanganan kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah
c. Tindak lanjut hasil temuan pengawasan d. Evaluasi berkala temuan hasil pengawasan e. Laporan pajak -pajak pribadi (LP2P)
f. RAD Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
2. Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan dijabarkan dalam kegiatan: Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
3. Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur
pengawasan dijabarkan dalam kegiatan: Penyusunan PKPT
45
4. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
b. Penyediaan jasa administrasi keuangan c. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor d. Penyediaan bahan logistik kantor
e. Penyediaan jasa administrasi perkantoran (PTT), (Jasa Tenaga Pendukung Operasional Kantor)
Rencana Program dan Kegiatan Inspektorat Kabupaten Banjarnegara
beserta pendanaan indikatifnya untuk Tahun 2017-2022 disajikan dalam
tabel sebagaimana tabel berikut:
46
Tabel 6. 1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program dan
Kegiatan
Indikator
Satu
an
Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja
Program
2016 2017
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
(outcome) dan
Kegiatan (output)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targe
t
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Meningkatkan
kualitas penyelenggaraan
pemerintahan daerah
Meningkatnya
kepatuhan OPD dalam
penyelenggaraan
pemerintahan daerah
Prosentase
penyelesaian tindak
lanjut hasil
pengawasan
- Inskab - Insprov - BPK-RI
-
Program
peningkatan sistem pengawasan
internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH
Prosentase
penyelesaian tindak lanjut
hasil pengawasan
- Inskab - Insprov
- BPK-RI -
-
-
-
98
98 80
1.701
98
98 80
1.750
98
98 80
1.750
98
98 80
1.900
98
98 80
2.000
98
98 80
2.000
Kegiatan Tindak
lanjut hasil temuan
pengawasan
Jumlah obyek
pemeriksaan (obrik) yang
dipantau penyelesaian tindak
lanjutnya
Obri
k
-
-
76
15,5
80
16
84
16
86
17
88
18
88
18
Kegiatan Evaluasi
berkala temuan hasil pengawasan
Jumlah obrik
yang mengikuti
pembahasan dan
pemutakhiran tindak lanjut
Obri
k
-
110
78
26
82
27
86
27
88
28
90
30
90
30
Opini BPK
Program peningkatan
sistem pengawasan
internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH
Prosentase obyek
pemeriksaan
yang tidak ada temuan
penyimpangan keuangan
%
-
-
25
1.701
28
1.750
32
1.750
35
1.900
38
2.000
38
2.000
47
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program dan
Kegiatan
Indikator
Satu
an
Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja
Program
2016 2017
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
(outcome) dan
Kegiatan (output)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targe
t
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Kegiatan
Pelaksanaan pengawasan
internal secara berkala
Jumlah
laporan hasil pengawasan
LHP
86
118
120
1080, 84
122
1115
124
1115
126
1250
126
1332
126
1332
Kegiatan Laporan pajak-pajak pribadi (LP2P)
Jumlah PNS Gol. IIIa ke atas yang
menyampaikan LP2P
org
7549
7500
7500
26
7500
27
7500
27
7510
28
7520
30
7520
30
Prosentase OPD yang
menyusun laporan
keuangan tepat waktu
%
-
-
60
-
70
-
80
-
85
-
90
-
90
-
Kegiatan
Pelaksanaan pengawasan
internal secara berkala
Jumlah
Laporan Reviu LKD
Lap
1
1
1
1080,84
1
1115
1
1115
1
1250
1
1332
1
1332
Prosentase
penangana
n kasus pengaduan
Program
peningkatan
sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH
Prosentase
pencapaian
RAD Pencegahan
dan Pemberantasa
n Korupsi yang dilaksanakan
oleh
%
-
-
90
1701
90
1750
90
1750
90
1900
90
2000
90
2000
48
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program dan
Kegiatan
Indikator
Satu
an
Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja
Program
2016 2017
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
(outcome) dan
Kegiatan (output)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targe
t
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Inspektorat
Kegiatan RAD Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi yang dilaksanakan oleh
Inspektorat
Jumlah laporan pelaksanaan
rencana Aksi Pencegahan
dan Pemberantasa
n Korupsi
Lap
-
-
4
480
4
490
4
490
4
500
4
510
4
510
Kegiatan Pelaksanaan
pengawasan internal secara
berkala
Jumlah laporan
penilaian mandiri
pelaksanaan reformasi
birokrasi
Lap
1
1
1
1080,84
1
1115
1
1115
1
1250
1
1332
1
1332
Prosentase
OPD yang mendapat
predikat WBK/WBBM
OPD
-
-
1
-
1
-
1
-
1
-
1
-
1
-
Kegiatan RAD
Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi
Jumlah OPD
yang masuk
proses penilaian ZI
OPD
-
3
1
480
1
490
1
490
1
500
1
510
1
510
49
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program dan
Kegiatan
Indikator
Satu
an
Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja
Program
2016 2017
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
(outcome) dan
Kegiatan (output)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targe
t
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Prosentase
pemenuhan kegiatan tim
saber pungli Kab.
Banjarnegara
%
-
-
100
-
100
-
100
-
100
-
100
-
100
-
Kegiatan RAD Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi
Jumlah laporan pelaksanaan
kegiatan tim saber pungli
Lap
-
12
1
480
1
490
1
490
1
500
1
510
1
510
Program peningkatan
sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH
Prosentase penanganan
kasus pengaduan
%
100
100
100
1701
100
1750
100
1750
100
1900
100
2000
100
2000
Kegiatan
penanganan kasus pengaduan di
lingkungan pemda
Jumlah
kasus/pengaduan di
lingkungan pemda yang
ditindaklanjuti dengan
pemeriksaan khusus
dan/atau klarifikasi
26
15
20
73
20
75
21
75
22
77
23
80
23
80
50
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program dan
Kegiatan
Indikator
Satu
an
Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja
Program
2016 2017
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
(outcome) dan
Kegiatan (output)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targe
t
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Maturitas
SPIP
Program
peningkatan sistem pengawasan
internal dan pengendalian
pelaksanaan
kebijakan KDH
Prosentase
pemenuhan penilaian SPIP
%
-
-
30
1701
50
1750
60
1750
60
1900
75
2000
75
2000
Kegiatan Pelaksanaan pengawasan
internal secara berkala
Jumlah laporan penyelenggara
an SPIP/RTP Inspektorat
Lap
1
1
1
1080,84
1
1115
1
1115
1
1250
1
1332
1
1332
Prosentase OPD yang
telah menyelenggara
kan SPIP dengan efektif
dan memadai
OPD
-
-
1
-
1
-
2
-
2
-
3
-
3
-
Kegiatan
Pelaksanaan pengawasan
internal secara berkala
Jumlah
laporan evaluasi atas
dokumen RTP SPIP
Lap
-
1
1
1080,8
4
1
1115
1
1115
1
1250
1
1332
1
1332
Prosentase
OPD yang nilai
LKjIP nya “B”
OPD
-
-
0
-
1
-
2
-
3
-
4
-
4
-
51
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program dan
Kegiatan
Indikator
Satu
an
Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja
Program
2016 2017
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
(outcome) dan
Kegiatan (output)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targe
t
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Kegiatan
Pelaksanaan pengawasan
internal secara berkala
Jumlah
laporan evaluasi LKjIP
Lap
19
14
26
1080,8
4
26
1115
26
1115
26
1250
26
1332
26
1332
Meningkatkan kapabilitas APIP yang
berintegritas, kompeten dan
profesional
Meningkatnya kompetensi dan
profesionalisme aparatur
pengawasan intern
Level kapabilitas APIP
Program peningkatan profesionalisme
tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan
Prosentase terpenuhinya unsur
kapabilitas APIP
-
-
-
95
170,79
95
175
95
175
95
200
95
300
95
300
Kegiatan pelatihan pengembangan
tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan
Jumlah Bimtek/PKS
kali
5
5
5
170,79
5
175
5
175
5
200
5
300
5
300
Jumlah
laporan berkala
pelaksanaan kegiatan
kapabilitas APIP
Lap
-
2
2
-
2
-
2
-
2
-
2
-
2
-
Prosentase
jumlah tenaga
pemeriksa dan aparatur
pengawasan yang
bersertifikat
%
100
100
100
-
100
-
100
-
100
-
100
-
100
-
52
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program dan
Kegiatan
Indikator
Satu
an
Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja
Program
2016 2017
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
(outcome) dan
Kegiatan (output)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targe
t
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Kegiatan pelatihan
pengembangan tenaga pemeriksa
dan aparatur pengawasan
Jumlah
pegawai yang mengikuti
pelatihan dan diklat
pengawasan
org
33
33
33
170,79
33
175
33
175
33
200
33
300
33
300
Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
Prosentase laporan capaian
kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja yang
sesuai SOP
%
75
75
75
10
75
12
75
12
75
15
75
17
75
17
Kegiatan penyusunan
capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja OPD
Jumlah laporan
capaian kinerja
keuangan dan pelaksanaan
kegiatan pengawasan
Lap
5
5
5
10
5
12
5
12
5
15
5
17
5
17
Nilai evaluasi
LKjIP Inspektorat
huru
f
-
-
CC
-
CC
-
B
-
B
-
B
-
B
-
Kegiatan
penyusunan
capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja OPD
Jumlah
laporan
pembahasan draft/ekspose
konsep LKjIP
Lap
2
2
2
10
2
12
2
12
2
15
2
17
2
17
53
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program dan
Kegiatan
Indikator
Satu
an
Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja
Program
2016 2017
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
(outcome) dan
Kegiatan (output)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targe
t
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Program penataan
dan penyempurnaan
kebijakan sistem dan prosedur
pengawasan
Jumlah
dokumen pedoman
pengawasan (PKPT dan
Jakwas)
dok
2
2
2
7,9
2
10
2
10
2
25
2
40
2
40
Kegiatan penyusunan PKPT
Jumlah laporan hasil pembahasan
draft dokumen pedoman
pengawasan
Lap
3
3
3
7,9
3
10
3
10
3
25
3
40
3
40
Program peningkatan
sarana dan prasaran aparatur
Prosentase pemenuhan
sarana dan prasarana
%
100
100
100
90
100
97
100
104
100
111
100
118
100
118
Kegiatan
pengadaan peralatan gedung
kantor
Jumlah
pengadaan peralatan
kantor
unit
-
8
5
30
5
30
5
30
5
30
5
30
5
30
Kegiatan
pemeliharan
rutin/berkala gedung kantor
Pemenuhan
pemeliharan
gedung kantor
%
100
100
100
15
100
17
100
19
100
21
100
23
100
23
54
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program dan
Kegiatan
Indikator
Satu
an
Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja
Program
2016 2017
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
(outcome) dan
Kegiatan (output)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targe
t
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Kegiatan
pemeliharan rutin/berkala
perlengkapan gedung kantor
Pemenuhan
pemeliharan perlengkapan
gedung kantor
%
100
100
100
45
100
50
100
55
100
60
100
65
100
65
Meningkatknya
kualitas layanan publik
Meningkatnya
efektivitas dan transparansi
layanan publik
Nilai
survey kepuasan
masyarakat
Program pelayanan
adminsitrasi perkantoran
Nilai survey
kepuasan masyarakat
angk
a
-
-
75,5
519
76
524,5
76,5
545
77
565,5
77,5
586
77,5
586
Kegiatan
Penyediaan bahan logistik kantor
Jumlah data
SKM yang diisi oleh responden
dok
-
55
75
330
75
335
100
340
100
345
100
350
100
350
Prosentase pemenuhan
pelayanan administrasi
perkantoran
%
-
-
98
-
98
-
98
-
98
-
98
-
98
-
Kegiatan Penyediaan bahan
logistik kantor
Prosentase terpenuhinya
bahan logistik kantor
%
95
95
95
330
95
335
95
340
95
345
95
350
95
350
Kegiatan
Penyediaan jasa peralatan dan
perlengkapan kantor
Prosentase
pemenuhan belanja air,
listrik, dan telepon
%
-
12
100
31
100
36
100
41
100
46
100
51
100
205
Kegiatan Penyediaan jasa
administrasi keuangan
Prosentase belanja
pegawai pengelola
administrasi keuangan
%
-
2
100
35
100
40
100
45
100
50
100
55
100
55
55
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program dan
Kegiatan
Indikator
Satu
an
Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja
Program
2016 2017
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
(outcome) dan
Kegiatan (output)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targe
t
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Targ
et
Rp
(juta)
Kegiatan
Penyediaan peralatan dan
perlengkapan kantor
Prosentase
pemenuhan kebutuhan
peralatan dan perlengkapan
kantor
%
-
12
100
15
100
15
100
20
100
25
100
30
100
30
Kegiatan Penyediaan jasa
administrasi perkantoran (PTT), (Jasa Tenaga
Pendukung Operasional
Kantor)
Prosentase belanja
pelayanan jasa administrasi kantor (THL)
%
-
6
100
98
100
98,5
100
99
100
99,5
100
100
100
495
56
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Pada bagian ini akan ditampilkan Indikator Kinerja Inspektorat
Kabupaten Banjarnegara yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022. Indikator kinerja ini secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator kinerja ini didapatkan dengan mengidentifikasi
bidang pelayanan dalam tugas dan fungsi Inspektorat Kabupaten Banjarnegara yang berkontribusi langsung pada pencapaian tujuan dan sasaran dalam rancangan RPJMD.
Indikator kinerja Inspektorat Kabupaten Banjarnegara yang mengacu
pada tujuan dan sasaran RPJMD disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 7. 1 Indikator Kinerja Inspektorat Kabupaten Banjarnegara yang
Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Tahun 2017-2022
No. Indikator Sasaran Satu an
Kondisi Awal
Target Kinerja Sasaran Target Akhir
Renstra 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1. Prosentase penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan
- Inspektorat Kabupaten
% 101 98 98 98 98 98 98
- Inspektorat Provinsi % 100 98 98 98 98 98 98
- BPK-RI % 109 80 80 80 80 80 80
2. Opini Badan Pemeriksa Keuangan
Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
3. Prosentase penanganan kasus pengaduan
% 100 100 100 100 100 100 100
4. Maturitas SPIP angka 1,928 2,0 2,0 2,5 3 3 3
5. Level kapabilitas APIP angka 1 2 2 3 3 3 3
6. Nilai Survey Kepuasan Masyarakat
angka - 75 75,5 76 76,5 77 77
57
BAB VIII PENUTUP
Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Banjarnegara memuat
tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Inspektorat Kabupaten
Banjarnegara serta berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 dan bersifat indikatif.
Dalam rangka mewujudkan visi Kabupaten Banjarnegara dibutuhkan
peran aktif pada stakeholder, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat
tercapai tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran. Rencana Strategis yang diimplementasikan dalam kegiatan tahunan diharapkan mampu menjadi
alat kontrol dan bahan evaluasi dalam laporan pelaksanaan kinerja tahunan dan lima tahunan OPD. Diharapkan Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Banjarnegara ini dapat diimplementasikan dengan baik sesuai
dengan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan secara konsisten dalam rangka mendukung visi Bupati Banjarnegara yaitu “Banjarnegara
Bermartabat dan Sejahtera”. Rencana Strategis ini selanjutnya akan dijabarkan lebih lanjut dalam
Rencana Kerja (Renja) Inspektorat Kabupaten Banjarnegara. Selain itu, untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan Renstra, setiap tahun akan
dilakukan evaluasi, dan jika diperlukan dapat dilakukan perubahan/revisi muatan Renstra Inspektorat Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022 termasuk indikator-indikator kinerjanya yang dilaksanakan sesuai dengan
mekanisme yang berlaku.
1
IV. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH DINAS DAERAH
IV. A. DINAS PENDIDIKAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Salah satu tujuan pemerintah Republik Indonesia adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa yang dituangkan pada Pembukaan
Undang – Undang Dasar (UUD) 1945. Hal tersebut dapat diartikan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang
bermutu dan berkualitas sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliknya. Dalam Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh
pendidikan. Oleh karena itu, Negara berkewajiban mewujudkan layanan pendidikan bermutu kepada seluruh warga negara tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama dan gender.
Di dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah daerah juga dikemukakan bahwa pendidikan merupakan salah satu
urusan wajib pemerintah daerah dan merupakan urutan pertama. Selain itu Pemerintah Kabupaten Banjarnegara juga telah menetapkan urusan Pemuda dan Olahraga menjadi urusan wajib kedua daerah. Hal ini
menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Banjarnegara harus mempunyai perhatian yang serius dalam mengelola pendidikan, pemuda,
dan olahraga. Agar pembangunan pendidikan, pemuda, dan olahraga dapat
berjalan dengan baik dan berkesinambungan, maka diperlukan suatu
perencanaan yang matang dan terstruktur, disusun berdasarkan data terkini dan akurat, berdasarkan visi dan misi Bupati, situasi dan kondisi daerah, diselaraskan dengan kebijakan pembangunan nasional di bidang
pendidikan, pemuda, dan olahraga serta memerlukan dukungan semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun stakeholder pendidikan, pemuda,
dan olahraga. Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara bertekad mewujudkan cita-cita luhur tersebut, diawali dengan menyusun Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendidikan
Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun
2017 - 2022. Rencana Strategis tersebut diharapkan dapat memandu semua pihak khususnya jajaran Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan
Olahraga dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan pendidikan, pemuda dan olahraga selama 5 (lima) tahun ke depan.
2
Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 - 2022 disusun berdasarkan RPJMD Kabupaten Banjarnegara yang merupakan penjabaran visi misi Bupati
Banjarnegara terpilih Tahun 2017 - 2022 serta mengacu pada RPJPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005 – 2025. Rencana Strategis ini juga disinergikan dengan Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Rencana Strategis Kementerian Pemuda dan Olahraga, Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah, dan Rencana Strategis Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah. Dengan demikian Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara 2017 – 2022
mempunyai keterkaitan yang sangat erat dengan perencanaan lainnya yang dapat dilukiskan dalam gambar 1.1 sebagai berikut :
Gambar 1. Hubungan RENSTRA DINDIKPORA Kabupaten Banjarnegara Dengan Dokumen Yang Lain
Dengan adanya perencanaan yang sinkron dan terkoordinasi dengan dokumen perencanaan lainnya, maka sinergi antara berbagai sumber pembiayaan akan dapat diwujudkan. Dapat dikatakan bahwa Renstra
menjadi dasar atau pijakan kerja Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga selama 5 (lima) tahun ke depan.
1.2 LANDASAN HUKUM
Renstra Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten
Banjarnegara disusun berdasarkan pada : 1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah.
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
Visi dan Misi
Bupati
Surakarta
RPJPD
Kabupaten
Banjarnegara
RPJMD Kabupaten
Banjarnegara
Renstra Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah
Renstra Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Renstra Kementerian Pemuda dan Olahraga
Renstra
Kemdikbud
RENCANA STRATEGIS
DINAS PENDIDIKAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANJARNEGARA
Rencana Kerja (Renja)
3
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 8. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
9. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 sebagaimana diubah dengan Undang – Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintah Daerah.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4593); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2007 tentang Wajib
Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2007 tentang Pendanaan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4864); 16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 19 tahun 2016
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara
Nomor 22 Tahun 2015 tentang Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 32 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022.
4
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Rencana Strategis (Renstra) yang disusun oleh Tim Renstra Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara
merupakan perencanaan 5 (lima) tahunan di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga. Maksud dan tujuan disusunnya Rencana Strategis ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Maksud Penyusunan Renstra a. Menggambarkan kondisi saat ini dan rencana pembangunan
selama 5 tahun ke depan. b. Mensinkronisasikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan
pembangunan di bidang pendidikan, pemuda, dan olahraga.
1.3.2 Tujuan Penyusunan Renstra a. Sebagai dokumen perencanaan teknis strategis dan sebagai alat
koordinasi sinkronisasi pelaksanaan pembangunan di bidang
pendidikan, pemuda, dan olahraga atau semua pihak pelaku pelaksana pendidikan (stakeholder).
b. Merumuskan dan menetapkan arah dan strategi Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara dalam mencapai visi, misi, tujuan dan strategi kelembagaan serta
kebijakan berdasarkan kewenangan kedinasan yang dijabarkan dari visi dan misi Kabupaten Banjarnegara tahun 2017 – 2022.
c. Mengarahkan kekuatan dan peluang yang telah diidentifikasi untuk mengatasi kelemahan dan tantangan dalam suatu strategi penyelenggaraan pelayanan bidang pendidikan yang berorientasi
pada hasil. d. Menyusun program strategis yang dijabarkan berdasarkan Arah
Kebijakan Umum dan program pembangunan daerah di Kabupaten
Banjarnegara dengan kewenangan dinas sebagai dasar perencanaan program jangka menengah dan tahunan serta
perencanaan kebutuhan anggaran. e. Menyusun tolok ukur evaluasi kinerja dinas dan jajarannya secara
proporsional.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Rencana Strategis Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 - 2022 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I
BAB II
:
:
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang; 2.1. Landasan Hukum;
3.1. Maksud dan Tujuan; 4.1. Sistematika Penulisan.
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat
Daerah; 2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah; 2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah;
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah.
5
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB VII
BAB VIII
:
:
:
:
:
:
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah; 3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih;
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra; 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis; 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
TUJUAN DAN SASARAN 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat
Daerah;
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
PENUTUP
6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Dinas
Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara merupakan perangkat daerah sebagai unsur pelaksana penyelenggaraan
pemerintahan daerah, dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati. Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara dalam melaksanakan
tugasnya dibantu oleh 1 (satu) sekretariat, 5 (lima) bidang, 3 (tiga) subbag, 13 (tiga belas) seksi. Susunan organisasi Dinas Pendidkan, Kepemudaan dan Olahraga sebagai berikut :
1. Kepala Dinas 2. Sekretariat Dinas, membawahi:
a. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan c. Sub Bagian Keuangan.
3. Bidang Sekolah Dasar, membawahi: a. Seksi Kurikulum;
b. Seksi Kesiswaan; dan c. Seksi Sarana Prasarana.
4. Bidang Sekolah Menengah Pertama, membawahi:
a. Seksi Kurikulum; b. Seksi Kesiswaan; dan c. Seksi Sarana Prasarana.
5. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan, membawahi: a. Seksi Mutasi;
b. Seksi Pengembangan; dan c. Seksi Pembinaan.
6. Bidang PAUD dan Dikmas, membawahi:
a. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini; dan b. Seksi Pendidikan Kemasyarakatan.
7. Bidang Pembinaan Pemuda dan Olahraga, membawahi: a. Seksi Pemuda; dan b. Seksi Olahraga.
7
Secara lengkap Struktur Organisasi Dinas Pendidikan, Kepemudaan
dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara disajikan pada bagan berikut :
Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten
Banjarnegara mempunyai tugas pokok membantu bupati dalam
melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi di bidang pendidikan. Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :
1. KEPALA DINAS a. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi di bidang pendidikan dan tugas pembantuan.
b. Fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan; 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang pendidikan;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan, dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
UPTD
BIDANG PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
SEKSI MUTASI
SEKSI PENGEMBANGAN
SEKSI PEMBINAAN
BIDANG SD
SEKSI KURIKULUM
SEKSI KESISWAAN
SEKSI SARANA
PRASARANA
BIDANG SMP
SEKSI KURIKULUM
SEKSI KESISWAAN
SEKSI SARANA
PRASARANA
BIDANG PAUD DAN DIKMAS
SEKSI PAUD
SEKSI DIKMAS
KEPALA
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI DAN
PELAPORAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANG PEMBINAAN
PEMUDA DAN OLAHRAGA
SEKSI PEMUDA
SEKSI OLAHRAGA
8
2. SEKRETARIAT DINAS
a. Tugas Pokok Sekretaris Dinas melaksanakan sebagian tugas pokok Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan,
menyelenggarakan, membina dan mengendalikan kegiatan di bidang urusan perencanaan, evaluasi dan pelaporan, administrasi umum dan kepegawaian serta keuangan.
b. Fungsi : 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan program
pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas, pelayanan administrasi dan pelaksanaan serta pengendalian kegiatan urusan perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan program pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas, pelayanan dan pengelolaan serta pengendalian kegiatan administrasi
keuangan; 3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan program
pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas, pelayanan dan pengelolaan administrasi serta pengendalian administrasi umum dan kepegawaian;
4. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas dan program Sekretariat Dindikpora serta penyiapan bahan tindak lanjut penyelesaiannya;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsi Sekretariat.
3. BIDANG SEKOLAH DASAR
a. Tugas Pokok Bidang Sekolah Dasar melaksanakan sebagian tugas pokok Kepala Dinas dalam penyusunan program kerja, penelitian, pengkajian, pengolahan data, pembinaan, pengembangan dan
pemantauan serta evaluasi dalam pengelolaan sarana prasarana dan pelaksanaan kurikulum nasional serta muatan lokal Sekolah Dasar.
b. Fungsi : 1. Pengkoordinasian dan penyusunan program kerja di bidang
pendidikan Sekolah Dasar, pelaksanaan kurikulum nasional dan
kurikulum muatan lokal serta pengelolaan sarana dan prasarana pada pendidikan Sekolah Dasar;
2. Penyiapan bahan perumusan dan penyusunan kebijakan teknis operasional di Bidang Sekolah Dasar;
3. Pelaksanaan pengkoordinasian intern dan antar unit kerja terkait
di Bidang Sekolah Dasar, pelaksanaan kurikulum nasional dan kurikulum muatan lokal serta pengelolaan sarana prasarana pada Sekolah Dasar;
4. Penginventarisasian, penelitian, pengkajian data dan potensi di bidang pendidikan Sekolah Dasar, pelaksanaan kurikulum
nasional dan kurikulum muatan lokal serta pengelolaan sarana dan prasarana pada Sekolah Dasar;
5. Pengkoordinasian dan pengembangan kegiatan di bidang
pendidikan Sekolah Dasar; 6. Pengkoordinasian pelaksanaan kerjasama dengan
lembaga/instansi dalam pengembangan, penelitian dan pengkajian
di bidang pendidikan Sekolah Dasar; 7. Pengkoordinasian pelaksanaan fasilitasi dan pengembangan
pengelolaan pendidikan Sekolah Dasar; 8. Pengkoordinasian pertimbangan dalam pemberian lisensi
rekomendasi dan atau izin penyelenggaraan pendidikan Sekolah
Dasar; 9. Penginventarisasian permasalahan yang berhubungan dengan
penyusunan program kerja, penelitian dan pengkajian, pengolahan
9
data, pembinaan dibidang pendidikan Sekolah Dasar,
pelaksanaan kurikulum nasional dan kurikulum muatan lokal serta pengelolaan sarana dan prasarana pada pendidikan Sekolah
Dasar serta penyiapan bahan penyelesaiannya; 10. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program kerja pembinaan
di bidang pendidikan Sekolah Dasar dan pelaksanaan kurikulum
nasional dan kurikulum muatan lokal pada pendidikan Sekolah Dasar;
11. Penyusunan laporan pelaksanaan program kerja Bidang Sekolah Dasar;
12. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Dinas
sesuai tugas pokok dan fungsi Bidang Sekolah Dasar. 4. BIDANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
a. Tugas Pokok Bidang Sekolah Menengah Pertama melaksanakan
sebagian tugas pokok Kepala Dinas dalam penyusunan program kerja, penelitian, pengkajian, pengelolaan data, pembinaan, pengembangan
dan pemantauan serta evaluasi dalam pengelolaan sarana dan prasarana pelaksanaan kurikulum nasional serta muatan lokal dan kegiatan kesiswaan pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama serta
melaksanakan pengkoordinasian terhadap tugas pembantuan pada Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan untuk urusan
Kurikulum dan Ketenagaan, urusan Kesiswaan dan urusan Sarana dan Prasarana.
b. Fungsi :
1. Pengkoordinasian dan penyusunan program kerja dibidang penyelenggaraan pendidikan, pelaksanaan kurikulum nasional maupun muatan lokal pada pendidikan Sekolah Menengah
Pertama;
2. Penyiapan bahan perumusan dan penyusunan kebijakan teknis operasional dibidang penyelenggaraan pendidikan, pelaksanaan kurikulum nasional maupun muatan lokal dan pengembangan
kesiswaan serta pengelolaan sarana dan prasarana pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama;
3. Pelaksanaan pengkoordinasian intern dan antar unit kerja terkait
dibidang penyelenggaraan pendidikan, pelaksanaan kurikulum nasional maupun muatan lokal pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama;
4. Penginventarisasian, penelitian, pengkajian data dan potensi di bidang penyelenggaraan pendidikan, pelaksanaan kurikulum nasional maupun lokal pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama;
5. Pengkoordinasian dan pengembangan kegiatan di bidang penyelenggara-an pendidikan, pelaksanaan kurikulum nasional maupun lokal dan pembinaan kesiswaan serta pengelolaan sarana
dan prasarana pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama;
6. Pengkoordinasian pelaksanaan fasilitasi dan pengembangan pengelolaan pendidikan, pelaksanaan kurikulum nasional maupun muatan lokal pan pembinaan kesiswaan serta pengelolaan sarana
dan prasarana pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama;
7. Pengkoordinasian pertimbangan dalam pemberian lisensi rekomendasi dan atau izin penyelenggaraan pendidikan Sekolah
Menengah Pertama;
8. Penginventarisasian permasalahan yang berhubungan dengan penyusunan program kerja, penelitian dan pengkajian, pengolahan
data, pembinaan dibidang penyelenggaraan pendidikan,
10
pelaksanaan kurikulum nasional maupun lokal dan pembinaan
kesiswaan serta pengelolaan sarana dan prasarana pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama serta penyiapan bahan
penyelesaiannya;
9. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program kerja pembinaan di bidang penyelenggaraan pendidikan, pelaksanaan kurikulum nasional maupun lokal dan pembinaan kesiswaan serta
pengelolaan sarana dan prasarana pada pendidikan Sekolah Menengah Pertama;
10. Penyusunan laporan pelaksanaan program kerja Bidang Sekolah Menengah Pertama;
11. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai tugas pokok dan fungsi Bidang Sekolah Menengah Pertama.
5. BIDANG PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
a. Tugas Pokok Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan melaksanakan sebagian tugas pokok Kepala Dinas dalam menyusun
program kerja, penelitian, pengkajian, pengelolaan data, pengelolaan dan pemantauan serta evaluasi di bidang pengangkatan, mutasi, pembinaan dan pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
b. Fungsi :
1. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana program kerja di bidang pengangkatan, mutasi , pembinaan dan pengembangan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional pelaksanaan serta fasilitasi di bidang pengangkatan, mutasi,
pembinaan dan pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
3. Penelitian dan pengkajian program dan bimbingan teknis pengelolaan pengangkatan, mutasi, pembinaan dan pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
4. Pengkoordinasian, pengumpulan dan penyusunan data serta pengawasan terhadap pengangkatan, mutasi, pembinaan dan pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
5. Pemantauan, pengendalian dan evaluasi di bidang pengangkatan, mutasi, pembinaan dan pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
6. Penginventarisasian permasalahan yang berhubungan dengan penyusunan program kerja, penelitian dan pengkajian, pembinaan dan pengelolaan di bidang pengangkatan, mutasi, pembinaan dan
pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta penyiapan bahan penyelesaiannya;
7. Penyusunan laporan pelaksanaan program kerja Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
8. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
6. BIDANG PAUD DAN PNF a. Tugas Pokok Bidang PAUD DAN PNF melaksanakan sebagian
tugas Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan teknis, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengembangkan serta mengendalikan kegiatan di Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Non Formal.
11
b. Fungsi : 1. Pengkoordinasian dan penyusunan program kerja di bidang
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal, serta pengelolaan perlengkapan termasuk penyusunan penetapan kurikulumnya (kurikulum muatan lokal);
2. Penyiapan bahan perumusan dan penyusunan kebijakan terkait operasional di Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Non Formal serta pengelolaan perlengkapannya termasuk penyusunan dan penetapan kurikulumnya (kurikulum muatan lokal);
3. Pelaksanaan pengkoordinasian intern dan antar unit kerja terkait di Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal serta perlengkapannya;
4. Penginventarisasian, penelitian, pengkajian data dan potensi di Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal;
5. Pengkoordinasian dan pengembangan kegiatan di Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal serta pengelolaan perlengkapannya termasuk penyusunan dan
penetapan kurikulumnya (kurikulum muatan lokal);
6. Pengkoordinasian pelaksanaan fasilitasi dan pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal serta kurikulumnya (kurikulum muatan lokal);
7. Pengkoordinasian pertimbangan dalam pemberian lisensi rekomendasi dan atau izin penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal;
8. Penginventarisasian permasalahan yang berhubungan dengan penyusunan program kerja, penelitian dan pengkajian, pengolahan
data pembinaan di Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal serta penyiapan bahan penyelesaiannya;
9. Penyusunan laporan pelaksanaan program kerja Bidang
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal; 10. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Dinas
sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal.
7. BIDANG PEMBINAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
a. Tugas Pokok Bidang Pembinaan Pemuda dan Olahraga Melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan teknis, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengembangkan serta
mengendalikan kegiatan di Bidang Pembinaan Pemuda dan Olah Raga. b. Fungsi :
1. Pengkoordinasian dan penyusunan program kerja di Bidang Pembinaan Pemuda dan Olah Raga serta pengelolaan perlengkapan termasuk penyusunan penetapan kurikulumnya (kurikulum
muatan lokal); 2. Penyiapan bahan perumusan dan penyusunan kebijakan terkait
operasional di Bidang Pembinaan Pemuda dan Olah Raga, serta
pengelolaan perlengkapannya termasuk penyusunan dan penetapan kurikulumnya (kurikulum muatan lokal);
3. Pelaksanaan pengkoordinasian intern dan antar unit kerja terkait di Bidang Pembinaan Pemuda dan Olah Raga serta perlengkapannya;
4. Penginventarisasian, penelitian, pengkajian data dan potensi di Bidang Pembinaan Pemuda dan Olah Raga;
5. Pengkoordinasian dan pengembangan kegiatan di Bidang
12
Pembinaan Pemuda dan Olah Raga serta pengelolaan
perlengkapannya termasuk penyusunan dan penetepan kurikulumnya (kurikulum muatan lokal);
6. Pengkoordinasian pelaksanaan fasilitasi dan pengembangan, Pembinaan Pemuda dan Olah Raga serta kurikulumnya (kurikulum muatan lokal);
7. Pengkoordinasian pertimbangan dalam pemberian lisensi rekomendasi dan atau izin kegiatan Pemuda dan Olah Raga;
8. Penginventarisasian permasalahan yang berhubungan dengan penyusunan program kerja, penelitian dan pengkajian, pengolahan data pembinaan di Bidang Pembinaan Pemuda dan Olah Raga
serta penyiapan bahan penyelesaiannya; 9. Penyusunan laporan pelaksanaan program kerja Bidang
Pembinaan Pemuda dan Olah Raga;
10. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Pembinaan Pemuda dan
Olah Raga. 2.2 SUMBER DAYA PERANGKAT DAERAH
1. Kondisi Umum Pegawai Sumber Daya Aparatur pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara sebagaimana diatur dengan Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor Tahun tentang Tugas Pokok dan Fungsi serta Uraian Tugas Jabatan
pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara, terdata sejumlah 6.683 orang teridiri dari pejabat struktural sejumlah 126 orang, pejabat fungsional tertentu sejumlah
6.047 orang dan pejabat fungsional umum sejumlah 510 orang dengan proporsi sebagai berikut :
Gambar 2. Proporsi Kepegawaian Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan
Olahraga Kabupaten Banjarnegara Menurut Jabatan
Keseluruhan SDM memiliki potensi dan latar belakang pendidikan yang berbeda–beda. Struktur tingkat pendidikan SDM Dinas Pendidikan,
Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara tercantum pada diagram berikut :
126
6.047
510
Pejabat Struktural
Pejabat FungsionalTertentu
Fungsional Umum
13
Gambar 3. Proporsi Kepegawaian Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan
Olahraga Kabupaten Banjarnegara Menurut Pendidikan
Jenjang jabatan dan kepangkatan serta susunan kepegawaian diatur
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ditinjau dari pangkat/golongan distribusi pegawai berada antara golongan I dan IV, dengan proporsi golongan terbesar berada pada golongan IV. Secara
keseluruhan proporsi golongan pegawai terdeskripsi pada diagram berikut :
Gambar 4. Proporsi Kepegawaian Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan
Olahraga Kabupaten Banjarnegara Menurut Golongan Ruang
2. Kondisi Umum Sarana Kerja
Uraian Jumlah Satuan
A. SARANA GEDUNG
1 Gedung Kantor Dinas Kabupaten 1 Unit
2 Gedung UPT 20 Unit
3 Gedung TKN 4 Unit
4 Gedung SDN 644 Unit
5 Gedung SMPN 75 Unit
6 UPT SKB 1 Unit
B. SARANA ANGKUTAN
1 Kendaraan roda empat 9 Unit
2 Kendaraan roda dua 76 Unit
C. SARANA PERKANTORAN
1 Komputer 44 Unit
2 Laptop/Book Note 43 Unit
3 Infocus (LCD) 6 Unit
4 Kamera 1 Unit
D. SARANA PENUNJANG
1 Server 2 Unit
26 109 512
1.014
4.841
181
SD/MI
SMP
SMA
D1, D2, D3
S1
S2
71
754
1.906 3.952
I
II
III
IV
14
2.3 KINERJA PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Capaian kinerja hasil pelayanan dalam 5 (lima) tahun terakhir dengan agenda perluasan dan pemerataan pendidikan, peningkatan mutu,
dan relevansi serta daya saing pendidikan dapat dilihat dari capaian indikator kinerja sebagaimana tertera dalam tabel berikut :
15
PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN
No Indikator Kinerja Sat.
Target Realisasi
2012 2013 201
4 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
1. Angka melek huruf % 99,97 99,98 99,9
8
99,99 100 99,3 99,51 99,42 99,67 99,76
2. Angka Partisipasi Kasar
SD/MI/Paket A
% 97,85 98,38 98,9
2
99,46 100 93,8 98,11 107,85 106,84 104,22
3. Angka Partisipasi Kasar
SMP/MTs/Paket B
% 83,67 86,5 89,3
3
92,17 95 82,01 90,87 99,42 100,01 97,97
4. Angka Partisipasi Kasar
SMA/SMK/MA/Paket C
% 53,24 54,01 54,7
8
55,54 56,31 54,52 62,29 60,65 65,82 66,10
5. Angka Partisipasi
Murni (APM)
SD/MI/Paket A
% 97,47 98,01 98,5
5
99,08 99,62 80,77 84,57 93,64 93,27 84,66
6. Angka Partisipasi
Murni (APM)
SMP/MTs/Paket B
% 81,59 84,43 87,2
6
90,09 92,93 56,54 56,89 71,52 63,96 64,10
7. Angka Partisipasi
Murni (APM)
SMA/SMK/MA/Paket C
% 45,91 46,68 47,4
5
48,22 48,99 34,41 34,82 39,53 39,89 40,30
Pendidikan dasar:
8. Angka partisipasi
sekolah usia 7-12
tahun
% 97,49 98,03 98,5
7
99,11 99,65 90,45 96,78 104,21 107,06 99,67
9. Angka partisipasi
sekolah usia 13-15
tahun
% 83,40 86,23 89,0
6
91,89 94,72 74,17 77,43 92,48 87,62 94,75
10. Rasio ketersediaan
sekolah/penduduk usia
sekolah
% 67,56 67,56 67,5
6
67,56 67,56 62,81 67,18 74,21 63,55 73,02
11. Rasio guru/murid
SD/MI
1:16 1:17 1:18 1:19 1:20 1;14 1:14 1:15 1:14 1:14
12. Rasio guru/murid
SMP/MTs
1:17 1:18 1:19 1:20 1:21 1;14 1:16 1:16 1:16 1:16
Pendidikan menengah
13. Angka partisipasi
sekolah 16-18 tahun
% 45,43 46,2 46,9
7
47,74 48,51 38,25 42,44 46,18 44,62 49,80
14. Rasio ketersediaan
sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
% 10,44 10,64 10,8
4
11,04 11,24 10,4 12,45 11,55 12,43 12,13
15. Rasio guru terhadap
murid
1:17 1:18 1:19 1:20 1:21 1:17 1:17 1:16 1:16 1:16
Fasilitas Pendidikan:
16. Sekolah pendidikan
SD/MI kondisi
bangunan baik
% 76,5 81,5 86,5 91,50 96,50 66,41 92,19 93,64 94,07 94,50
17. Sekolah pendidikan
SMP/MTs kondisi
bangunan baik
% 85,7 88,7 91,7 94,70 97,70 81,81 96,31 94,63 97,73 95,90
18. Sekolah pendidikan
SMA/SMK/MA kondisi
bangunan baik
% 92,17 93,17 94,1
7
95,17 96,17 88,48 95,70 98,00 98,24 98,56
19. Tersedia satuan
pendidikan dalam jarak
yang terjangkau
dengan berjalan kaki
yaitu maksimal 3 (tiga)
km untuk SD / MI dan
6 (enam) km untuk
SMP/MTs dari
kelompok permukiman
didaerah terpencil
% 100 100 100 100 100,00 100,00 100,00
20. Jumlah peserta didik
dalam setiap
rombongan belajar
untuk SD/MI tidak
melebihi 32 (tiga puluh
dua) orang dan untuk
SMP/MTs tidak
melebihi 36 (tiga puluh
enam) orang. Untuk
setiap rombongan
% 100 100 83,82 91,22 95,21 95,62 92,10
16
No Indikator Kinerja Sat.
Target Realisasi
2012 2013 201
4 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
belajar tersedia 1 (satu)
ruang kelas yang
dilengkapi dengan meja
dan kursi yang cukup
untuk peserta didik
dan guru, serta papan
tulis.
21. Disetiap SMP dan MTs
tersedia ruang
laboratorium IPA yang
dilengkapi dengan meja
dan kursi yang cukup
untuk 36 (tiga puluh
enam) peserta didik
dan minimal satu set
peralatan praktek IPA
untuk demonstrasi dan
eksperimen peserta
didik
% 100 100 68,75 58,52 60,90 61,48 64,15
22. Disetiap SD/MI dan
SMP/MTs tersedia satu
ruang guru yang
dilengkapi kursi untuk
setiap orang guru,
kepala sekolah dan staf
kependidikan lainnya
dan disetiap SMP/MTs
tersedia ruang kepala
sekolah yang terpisah
dari ruang guru.
% 100 100 90,26 84,48 82,48 84,51 80,10
23. Disetiap SD/MI
tersedia 1 (satu) orang
guru untuk setiap 32
(tiga puluh dua) peserta
didik dan 6 (enam)
orang guru untuk
setiap satuan
pendidikan , dan untuk
daerah khusus 4
(empat) orang guru
setiap satuan
pendidikan.
% 100 100 88,59 96,05 93,40 95,04 100,00
24. Disetiap SMP/MTs
tersedia 1 (satu) orang
guru untuk setiap mata
pelajaran, dan untuk
daerah khusus tersedia
1 (satu) orang guru
untuk setiap rumpun
mata pelajaran
% 100 100 85,18 98,13 97,74 99,26 96,61
25. Kunjungan pengawsas
kesatuan pendidikan
dilakukan minimal satu
kali setiap bulan dan
setiap kunjungan
dilakukan selama 3
(tiga) jam untuk
melakukan supervise
dan pembinaan
% 100 100 36,77 74,94 85,23 88,99 90,05
26. Setiap SD/MI
menyediakan buku
teks yang sudah
ditetapkan
kelayakannya oleh
pemerintah mencakup
mata pelajaran Bahasa
Indonesia,Matematika,I
PA dan IPS dengan
perbandingan satu set
untuk setiap peserta
didik.
% 100 100 74,36 29,33 30,86 85,93 86,35
27. Setiap SMP/MTs
menyediakan buku
teks yang sudah
% 100 100 67,28 19,94 17,29 70,37 72,14
17
No Indikator Kinerja Sat.
Target Realisasi
2012 2013 201
4 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
ditetapkan
kelayakannya oleh
Pemerintah mencakup
semua mata pelajaran
dengan perbandingan
satu set untuk setiap
peserta didik.
28. Setiap SD/MI
menyediakan satu set
peraga IPA dan bahan
yang terdiri dari model
kerangka manusia,
model tubuh manusia,
bola dunia (globe),
contoh peralatan optic,
kit IPA untuk
eksperimen dasar, dan
poster/carta.
% 100 100 100 100 40,16 74,47 79,37
29. Setiap SD/MI memiliki
minimal 100 (seratus)
judul buku pengayaan
dan 10 (sepuluh) judul
buku referensi, dan
setiap SMP/MTS
memiliki 200 (dua
ratus) judul buku
pengayaan dan 20 (dua
puluh) judul buku
referensi.
% 100 100 54,30 66,52 75,76 84,71 88,64
30. Disetiap SD/MI
tersedia 2 (dua)orang
guru yang memenuhi
kualifikasi akademik S-
1 atau D-IV dan 2 (dua)
orang guru yang telah
memiliki sertifikasi
pendidik.
% 100 100 51,25 73,32 89,28 100 100,00
31. Disetiap SMP/MTs
tersedia guru dengan
kualifikasi akademik S-
1 atau D-IV sebanyak
70% (tujuh puluh per
seratus) dan separuh
diantarnya 35% (tiga
pulu lima perseratus)
dari keseluruhan guru
telah memiliki sertifikat
pendidik, untuk daerah
khusus masing-masing
sebanyak 40% (empat
puluh per seratus) dan
20% (dua puluh
perseratus)
% 100 100 44,60 72,95 65,41 100 100,00
32. Disetiap SMP/MTs
tersedia guru dengan
kualifikasi akademik S-
1 atau D-IV dan telah
memiliki sertifikat
pendidik masing-
masing 1 (satu) orang
untuk mata pelajaran
Matematika , IPA,
Bahasa Indonesia ,dan
Bahasa Inggris
% 100 100 18,61 30,97 36,84 70,37 100,00
33. Disetiap SD/MI semua
kepala SD/MI
berkualifikasi akademik
S-1 atau D-IV dan telah
memiliki sertifikat
pendidik
% 100 100 68,67 71,44 89,28 98,82 100,00
34. Disetiap SMP/MTs
semua kepala
SMP/MTs
berkualifikasi akademik
% 100 100 80,59 75,97 76,69 87,41 100,00
18
No Indikator Kinerja Sat.
Target Realisasi
2012 2013 201
4 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
S-1 atau D-IV dan telah
memiliki sertifikat
pendidik
35. Semua pengawas
sekolah dan madrasah
memiliki kualifikasi
akademik S-1 atau D-
IV dan telah memiliki
sertifikat pendidik.
% 100 100 98,79 99,48 98,51 97,64 98,99
36. Seetiap guru tetap
bekerja 37,5 (tiga puluh
tujuh koma lima) jam
per minggu di satuan
pendidikan, termasuk
merencanakan
pembelajaran,
melaksanakan
pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran,
membimbing atau
melatih peserta didik,
dan melaksanakan
tugas tambahan.
% 100 100 11,77 24,61 31,98 72,58 75,00
37. Setiap guru
menerapkan Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
yang disusun
berdasarkan silabus
untuk setiap mata
pelajaran yang
diampunya.
% 100 100 35,27 58,95 65,89 100 100,00
38. Setiap guru
mengembangkan dan
menerapkan program
penilaian untuk
membantu
meningkatkan
kemampuan belajar
peserta didik.
% 100 100 38,09 66,13 73,32 78,49 100,00
39. Kepala sekolah
melakukan supervisi
kelas dan memberikan
umpan balik kepada
guru 4 (empat) kali
dalam setiap semester.
% 100 100 39,46 16,81 16,19 90,93 92,00
40. setiap guru
menyampaikan laporan
hasil evaluasi mata
pelajaran serta hasil
penilaian setiap peserta
didik kepada kepala
sekolah pada akhir
semester dalam bentuk
laporan hasil prestasi
belajar peserta didik
% 100 100 82,62 93,57 96,33 100 100,00
41. Kepala Sekolah atau
madrasah
menyampaikan laporan
hasil Ulangan Akhir
Semester (UAS) dan
Ulangan Kenaikan
Kelas (UKK) serta Ujian
Akhir (US/UN) kepada
orang tua peserta didik
dan menyampaikan
rekapitulasi kepada
Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olah Raga
atau Kantor
Kementrian Agama
% 100 100 82,62 93,57 96,33 96,94 97,00
Angka Rata-rata UN
42. Angka rata-rata UN % 7,5 7,65 7,75 7,80 7,83 6,92 7,07 6,99 7,28 7,76
19
No Indikator Kinerja Sat.
Target Realisasi
2012 2013 201
4 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
SD/MI
43. Angka rata-rata UN
SMP/MTs
% 7,04 7,2 7,35 7,45 7,5 5,4 6,55 5,70 5,25 5,44
44. Angka rata-rata UN
SMA/MA
% 8,42 8,48 8,52 8,56 8,58 7,31 7,67 6,29 5,75 5,72
45. Angka rata-rata UN
SMK
% 8,13 8,18 8,22 8,25 8,27 7,94 7,57 7,33 6,71 6,23
46. Satuan pendidikan
menyelenggarakan
proses pembelajaran 34
(tiga puluh empat)
minggu per tahun
dengan kegiatan tatap
muka sebagai berikut:
% 100 100 66.06 77.53 75,97 100 100,00
Kelas I-II : 18 (delapan
belas) jam per minggu;
Kelas III :24 (dua puluh
empat) jam per minggu;
Kelas IV-VI: 27 (dua
puluh tujuh ) per
minggu;
Kelas VII-IX: 27 (dua
puluh tujuh) per
minggu;
47. Satuan pendidikan
menerapkan KTSP
sesuai ketentuan yang
berlaku.
% 100 100 76.37 92,57
94,40
100 100,00
48. setiap satuan
pendidikan
menerapkan prinsip-
prinsip Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS)
% 100 100 81,46 88,49
90,84 93,07 100,00
Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD):
49. APK Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD)
% 69,15 69,2 69,2
5
69,30 69,35 70,29 70,41 65,67 69,79 69,85
Angka Putus Sekolah:
50. Angka Putus Sekolah
(APS) SD/MI
% 0,23 0,21 0,19 0,17 0,15 0,32 0,24 0,14 0,11 0,11
51. Angka Putus Sekolah
(APS) SMP/MTs
% 0,66 0,61 0,56 0,51 0,46 0,43 1,23 0,87 0,90 0,38
52. Angka Putus Sekolah
(APS) SMA/SMK/MA
% 0,76 0,71 0,66 0,61 0,56 0,81 1,49 1,50 1,01 0,55
Angka Kelulusan:
53. Angka Kelulusan (AL)
SD/MI
% 99,9 99,95 99,9
6
99,97 99,98 99,11 99,89 99,89 99,95 99,99
54. Angka Kelulusan (AL)
SMP/MTs
% 97,56 98,12 98,6
8
99,24 99,8 98,66 99,76 99,97 100,00 100,00
55. Angka Kelulusan (AL)
SMA/SMK/MA
% 99,94 99,95 99,9
6
99,97 99,98 99,25 99,97 100,00 100,00 100,00
Angka Melanjutkan
56. Angka Melanjutkan
(AM) dari SD/MI ke
SMP/MTs
% 89,97 91,97 93,9
7
95,97 97,97 92,77 94,94 87,10
93,63 92,10
57. Angka Melanjutkan
(AM) dari SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA
% 70,06 71,06 72,0
6
73,06 74,06 69,06 74,84 75,82 76,63 77,27
Kualifikasi Guru
58. Guru SD yang
memenuhi kualifikasi
S1/D-IV
% 54,63 59,63 64,6
3
69,63 74,63 67 77,40 82,63 86,04 90,11
59. Guru SMP yang
memenuhi kualifikasi
S1/D-IV
% 92,1 93,6 95,1
0
96,60 98,10 92,71 95,34 96,58 96,89 98,10
60. Guru SMA yang
memenuhi kualifikasi
S1/D-IV
% 96,78 97,28 97,7
8
98,28 98,78 97,06 98,52 98,38 98,20 99,02
61. Guru SMK yang
memenuhi kualifikasi
S1/D-IV
% 96,6 97,1 97,6
0
98,60 99 95,88 94,69 96,53 98,03 99,50
20
PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN BIDANG PEMUDA DAN OLAH RAGA
No Indikator Kinerja Sat. Target Realisasi
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
1. Jumlah organisasi
pemuda unit 24 24 24 24 24 24 24 24 24 25
2. Jumlah organisasi
olahraga unit 27 27 27 27 27 27 27 27 27 28
3. Jumlah kegiatan
kepemudaan kegiatan 7 7 7 7 7 7 7 7 7 12
4. Jumlah kegiatan
olahraga kegiatan 5 5 5 5 5 5 9 9 7 8
5. Gelanggang / balai
remaja (selain milik
swasta)
unit 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6. Lapangan olahraga unit 46 46 46 46 46 46 118 118 118 515
21
Jika kita lihat tabel di atas, capaian layanan pendidikan, pemuda dan olahraga selama periode 2012-2016 dari keseluruhan 67 indikator
kinerja, masih ada 24 indikator kinerja yang belum tercapai di masa akhir RENSTRA.
Prosentase terbesar ketidaktercapaian indikator kinerja selama 5
(lima) tahun sebelumnya sebagian besar dari indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar sebagaimana tertuang dalam
Permendiknas Nomor 15 Tahun 2010 yang telah diubah dengan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2013. Ketidaktercapaian beberapa indikator SPM tersebut diantaranya kurangnya anggaran yang cukup besar
terutama untuk pemenuhan sarana prasarana pendidikan sehingga untuk mencapai target 100% dibutuhkan beberapa tahun untuk memenuhinya menyesuaikan dengan kemampuan fiskal daerah dan juga perlu adanya
komitmen dari pemangku kebijakan dalam penyelesaiannya. Faktor lain yang mendukung ketidaktercapaian tersebut juga dari sisi pemenuhan
guru dan sertifikasi guru dimana kebijakan tersebut melekat di Pemerintah Pusat.
Partisipasi masyarakat terhadap pendidikan menunjukkan kinerja
yang cukup baik dilihat dari angka partisipasi pendidikan yang tiap tahunnya meningkat selama periode renstra (APK dan APS usia sekolah). Adapun adanya penurunan indikator APM disebabkan trend masyarakat
saat ini yang menyekolahkan anaknya tidak sesuai dengan standar anak usia masuk sekolah, sehingga kecenderungan untuk indikator APM akan
menurun tiap tahunnya. Mutu dan kualitas pendidikan dilihat dari angka rata-rata Ujian
Nasional mengalami perkembangan yang fluktuatif tiap tahunnya selama
periode renstra. Perubahan kurikulum pada tahun 2014 mengharuskan guru dan siswa harus beradaptasi dengan metode pembelajaran yang baru
sehingga proses kegiatan belajar mengajar kurang optimal. Pendidikan non formal kemasyarakatan yang didukung dengan
penuntasan penduduk buta aksara mengalami penurunan di akhir masa
periode renstra dibandingkan dengan kondisi awal periode renstra. Hal ini disebabkan sasaran penuntasan warga buta aksara pada sektor pendidikan adalah penduduk usia produktif (15 – 45 tahun), sedangkan usia di atas 45
tahun tidak pernah tersentuh sama sekali dengan program keaksaraan padahal usia tersebut penyumbang penduduk buta aksara yang cukup
besar. Dari sektor kepemudaan dan olahraga semua indikator sasaran telah
tercapai dengan baik selama periode renstra. Namun bukan berarti tidak
ada masalah dalam pelaksanaanya. Tantangan yang dihadapi yang perlu mendapat perhatian ke depan pada sektor kepemudaan dan olahraga
diantaranya adalah semakin menurunnya karakter pemuda terhadap nilai-nilai sosial kebangsaan serta program pembibitan atlet prestasi yang belum terarah secara optimal.
Anggaran belanja daerah Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan
Olahraga Kabupaten Banjarnegara tahun 2012-2016 telah ditetapkan
dalam Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Banjarnegara. Berikut tersaji perkembangan anggaran
sektor pendidikan, kepemudaan dan olahraga dari tahun 2012-2016 :
22
Tahun Total Belanja Belanja Tidak
Langsung BTL) % *)
Belanja Langsung
(BL) % *) Realisasi BL
% Realisasi
BL
2012 640.138.610.000 518.097.407.000 80,94 4 122.041.203.000 19,06 6 109.276.450.611 89,54
2013 637.223.980.000 558.378.681.000 87,63 78.845.299.000 12,37 62.039.101.860 80,56
2014 738.443.934.500 653.934.957.500 88,56 84.508.977.000 11,44 51.623.060.338 61,09
2015 835.616.892.500 731.051.010.000 87,49 104.565.882.500 12,51 75.164.972.542 71,88
2016 803.917.542.700 706.117.757.700 87,83 97.799.785.000 12,17 83.054.865.465 84,92
Dilihat dari tabel tersebut, proporsi belanja tidak langsung yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan belanja pegawai lebih besar dari
belanja langsung yang digunakan untuk pembangunan sektor pendidikan, kepemudaan dan olahraga. Porsi anggaran selama periode renstra 2012-2016 menunjukkan trend yang fluktuatif menyesuaikan dengan prioritas
pembangunan per tahun. Realisasi belanja langsung selama periode 2012-2016 menunjukkan kinerja yang cukup tinggi (di atas 50%).
2.4TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Kajian terhadap kondisi real perkembangan pembangunan sektor pendidikan dapat dianalisa dengan menggunakan pendekatan analisa
SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats), yang meliputi
bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan nonformal, peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan dan
kepemudaan dan olahraga. Kajian tersebut diarahkan pada lingkungan strategis, baik internal maupun eksternal yang meliputi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). Lingkungan eksternal meliputi
peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Di bawah ini adalah rumusan terhadap kajian internal dan eksternal dengan menggunakan
analisis SWOT.
1. Lingkungan Internal KEKUATAN/STRENGTHS (S)
a. Animo masyarakat terhadap pendidikan anak usia dini (PAUD) semakin meningkat;
b. Banyak bermunculannya lembaga-lembaga PAUD yang didirikan oleh masyarakat;
c. Capaian APK/APS usia pada jenjang SD/sederajat dan SMP/sederajat
yang sudah cukup tinggi; d. Lulusan SD/sederajat, SMP/sederajat dari tahun-ketahun semakin
meningkat; e. Penduduk melek aksara sudah mencapai angka 99,76%; f. Adanya peningkatan kualifikasi akademik PTK, baik pada jenjang
PAUD maupun dikdas; g. Komitmen yang tinggi dari semua stake holder terhadap peningkatan
prestasi olahraga dan pengembangan karakter siswa.
2. Lingkungan Eksternal PELUANG/OPPORTUNITIES (O) a. Komitemen pemimpin daerah dalam menjamin ketersediaan layanan
pembangunan pada sektor pendidikan untuk semua jenjang dan jenis pendidikan, khususnya pada jenjang pendidikan dasar;
23
b. Adanya komitmen pemerintah daerah yang menetapkan pembangunan sektor pendidikan menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan
lima tahun mendatang; c. Semakin meningkatnya daya dukung anggaran dari pemerintah pusat
(APBN), provinsi (APBD Provinsi), maupun kabupaten (APBD
Kabupaten) dalam memenuhi perluasan daya tampung dan peningkatan mutu pendidikan, kepemudaan dan olahraga;
d. Semakin besarnya perhatian pemerintah pusat dan provinsi dalam meningkatkan kualifikasi akademik pendidik agar sesuai dengan standar nasional pendidikan (SNP);
e. Kepedulian masyarakat dalam DUDI terhadap pembangunan sektor pendidikan melalui program CSR (corporate social responsibility)-nya
dari tahun ke tahun semakin meningkat, baik secara kualitatif maupun kuantitatif;
f. Kepedulian serta partisipasi masyarakat semakin meningkat terhadap
dunia pendidikan; g. Adanya kebijakan pemerintah pusat terhadap bantuan operasional
sekolah (BOS) untuk tingkat pendidikan dasar.
TANTANGAN
a. Pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun semakin meningkat; b. Angka kemiskinan relatif tinggi;
c. Masih terdapat perusahan yang merekrut karyawan/karyawatinya pada penduduk yang masih usia sekolah;
d. Karakter dan nilai sosial pemuda yang semakin luntur.
24
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Setelah melakukan talaahan dan evaluasi terhadap capaian kinerja pembangunan pendidikan lima tahun terakhir, sebagaimana digambarkan
pada bab sebelumnya (BAB 2), masih ada permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian yang serius dalam kurun waktu lima tahun mendatang, antara lain adalah :
a. Tingkat perluasan akses dan pemerataan pendidikan anak usia dini (PAUD) yang berkualitas masih perlu ditingkatkan, hal ini dapat dilihat dari capaian APK PAUD walaupun capaian pada tahun 2016 dapat
melampaui target yang sudah ditetapkan sebesar 69,35% dengan realisasi 69,85%. Dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten
Banjarnegara, ada 11 kecamatan yang realisasi capaiannya di atas rata-rata kabupaten dengan capaian tertinggi 97,29% di Kecamatan Banjarnegara, sementara 9 kecamatan lainnya berada di bawah rata-
rata capaian kebupaten, dengan capaian terendah 36,02% di Kecamatan Pagentan.
b. Tingkat perluasan akses dan pemerataan pendidikan dasar yang
berkualitas adalah permasalahan lain yang juga perlu mendapatkan perhatian serius, hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator, antara
lain adalah APS 7-12 tahun, capaian rata-rata kabupaten pada tahun 2016 sebesar 99,67%. 14 kecamatan dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Banjarnegara, capaiannya di atas rata-rata kabupaten
dengan capaian tertinggi 99,69% di Kecamatan Sigaluh, 6 kecamatan yang lainnya berada di bawah capaian rata-rata kabupaten dengan
capaian terendah 99,65% di Kecamatan Karangkobar. Indikator lain dapat dilihat pada capaian APS 13-15 tahun, capaian tingkat kabupaten adalah 94,75%. Dari 20 kecamatan yang tersebar di
Kabupaten Banjarnegara, capaian yang berada di atas rata-rata capaian kabupaten ada di 13 kecamatan, dengan capaian tertinggi 94,79% di Kecamatan Pandanarum, dan 7 kecamatan lainnya berada
di bawah capaian kabupaten dengan capaian terendah 94,72% di kecamatan Sigaluh.
Dari 2 (dua) indikator di atas, dapat kita lihat ada kesenjangan (gap) antar kecamatan walaupun tidak terlalu lebar dan hal ini perlu ada intervensi yang serius dari pemerintah kabupaten agar tidak terjadi
kesenjangan antar wilayah kecamatan. Kesenjangan yang terjadi dari capaian dua indikator di atas merupakan hasil perhitungan internal
dinas pendidikan dengan melakukan pendataan yang basisnya adalah persekolahan.
c. Peningkatan kontribusi dan peran pendidikan nonformal dalam
menunjang sukses program wajar dikdas serta pemberantasan buta aksara, dapat dilihat dari prosentase penduduk yang tertampung di pendidikan kesetaraan dan angka melek huruf (AMH). Capaian
indikator AMH pada tahun 2016 adalah 99,76%. Sebaran capaian di 20 kecamatan untuk AMH yang ada di wilayah Kabupaten
Banjarnegara juga terjadi kesenjangan, akan tetapi tidak terlalu lebar, capaian tertinggi adalah 99,99% di Kecamatan Madukara dan terendah adalah 99,26% di Kecamatan Kalibening. Sementara
prosentase penduduk usia sekolah pendidikan dasar yang tertampung di pendidikan kesetaraan sebesar 0,99% dari jumlah penduduk usia
sekolah pendidikan dasar.
25
d. Pemenuhan jumlah, kualifikasi dan kompetensi guru sesuai standar pelayanan minimal (SPM) dalam rangka memenuhi standar nasional
pendidikan pada jenjang SD dan SMP juga masih perlu ditingkatkan, hal ini dapat kita lihat dari capaian indikator guru yang sudah memenuhi kualifikasi S1/D4 pada tahun 2016 adalah 94,1%. Capaian
indikator tersebut tidak secara khusus ditunjang dengan kegiatan untuk meningkatkan kualifikasi akademik PTK, hal ini dimungkinkan
pada kebutuhan dan tuntutan bagi PTK untuk meningkatkan kualifikasi akademiknya yang merupakan salah satu syarat untuk menjadi PTK profesional. Hal lain yang juga perlu mendapat perhatian
adalah, dari PTK yang sudah S1/D4, masih terdapat lulusan yang belum sesuai dengan bidang studi yang dibutuhkan.
e. Pemenuhan sarana prasarana pendidikan yang masih kurang dan
tidak sesuai standar. Hal ini terlihat dari prosentase ruang kelas yang layak/dalam kondisi baik dan prosentase sekolah yang memiliki
perpustakaan. Prosentase ruang kelas yang layak pada tahun 2016 pada masing-masing jenjang pendidikan di tingkat kabupaten terealisasi TK sebesar 80,3%, SD sebesar 94,5% dan SMP sebesar
95,9%, sedangkan prosentase sekolah yang memiliki perpustakaan terealisasi SD sebesar 66,7% dan SMP sebesar 83,2%. Rendahnya capaian 2 (dua) indikator tersebut bisa diatasi dengan pemetaan dan
penganggaran kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan secara berkelanjutan selama 5 (lima) tahun ke depan.
f. Kualitas atau mutu sekolah perlu ditingkatkan, hal ini diukur melalui rata-rata nilai ujian nasional dan jumlah sekolah yang terakreditasi. Rata-rata nilai ujian nasional pada tahun 2016 pada jenjang SD
terealisasi sebesar 7,76 dan SMP sebesar 5,44. Kualitas sekolah mendukung atas ketercapaian nilai ujian nasional, dimana dalam hal
ini tercermin dari potret akreditasi yang ada di sekolah dilihat dari 8 (delapan) aspek dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP) yaitu standar isi, proses, kelulusan, pendidik/tenaga kependidikan, sarana
prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian. Kondisi di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2016 dilihat dari prosentase sekolah yang terakreditasi A terealisasi SD sebesar 5% dan SMP
sebesar 15,63%. g. Penelitian, pengembangan, pembibitan dan pemanduan bakat
olahraga usia dini belum berkembang dengan baik sehingga regenerasi atlet – atlet olahraga unggulan mengalami hambatan.
h. Sarana dan prasarana olahraga masih belum memadai.
i. Semakin lunturnya nilai-nilai sosial dan rasa nasionalisme pemuda. 3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH TERPILIH Visi dan misi bupati dan wakil bupati terpilih periode 2017-2022
yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah
(RPJMD) adalah “BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA”, adapun misinya adalah (1) Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan demokratis; (2) Mewujudkan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik; (3) Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,
produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional; (4) Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar; (5) Mewujudkan
pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan.
26
Dari lima misi tersebut di atas, yang terkait dengan kebijakan pembangun sektor pendidikan, kepemudaan dan olahraga terdapat pada
misi ke-satu dan ke-lima. Dari misi tersebut tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan cakupan pemenuhan kebutuhan dan layanan dasar yang berkualitas pada sektor pendidikan yang tertuang dalam misi ke-
lima, sedangkan tujuan pada sektor pemuda dan olahraga yang tertuang dalam misi ke-satu adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
nilai-nilai kehidupan bermasyarakat dan berdemokrasi. Dari tujuan tersebut dijabarkan pada sasaran yang mengerucut pada
pembangunan sektor pendidikan, yaitu meningkatnya akses dan kualitas
pelayanan pendidikan dan pembangunan sektor kepemudaan olahraga yaitu meningkatnya penghargaan masyarakat terhadap nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal.
Adapun prioritas pembangunan pemerintah daerah pada sektor pendidikan antara lain adalah : peningkatan akses dan kualitas pelayanan
pendidikan, peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan peningkatan pendidikan nonformal yang merata dan bermutu. Sedangkan pada sektor kepemudaan dan olahraga menitikberatkan pada penguatan
karakter pemuda yang berbasis pada nilai budaya dan kearifan lokal 3.3. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA
Tujuan yang tertuang dalam renstra Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2015-2019 adalah : 1) Penguatan peran siswa, guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan
aparatur institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan 2) Pemberdayaan pelaku budaya dalam melestarikan kebudayaan 3) Peningkatan akses PAUD, dikdas, dikmen, dikmas, dan pendidikan
anak berkebutuhan khusus 4) Peningkatan mutu dan relevansi pembelajaran yang berorientasi pada
pembentukan karakter 5) Peningkatan jati diri bangsa melalui pelestarian dan diplomasi
kebudayaan serta pemakaian bahasa sebagai pengantar pendidikan
6) Peningkatan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel dengan melibatkan publik
Dari 6 tujuan tersebut yang relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan dalam penjabaran misi Bupati Banjarnegara yang dituangkan lebih lanjut dalam Renstra perangkat daerah yaitu : 1) peningkatan
akses PAUD, dikdas, dikmen, dikmas, dan pendidikan anak berkebutuhan khusus, 2) peningkatan mutu dan relevansi pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan karakter dan 3) peningkatan sistem
tata kelola yang transparan dan akuntabel dengan melibatkan publik. Sementara untuk sektor kepemudaan dan olahraga, sasaran yang
akan dicapai yang tertuang dalam renstra Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah : 1) Mewujudkan pemuda yang berkarakter
2) Mewujudkan pemuda yang memiliki kapasitas 3) Mewujudkan pemuda yang berdaya saing 4) Meningkatnya kesehatan dan kebugaran, karakter dan partisipasi
masyarakat 5) Meningkatnya prestasi olahraga
6) Terwujudnya industri olahraga nasional Dari 6 sasaran tersebut yang relevan dengan sasaran yang telah
ditetapkan dalam Renstra perangkat daerah yaitu : 1) Mewujudkan
pemuda yang berkarakter, 2) Meningkatnya prestasi olahraga.
27
3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN
HIDUP STRETEGIS
Tujuan penataan ruang Kabupaten Banjarnegara sebagai mana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 11 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara tahun
2011-2031 adalah ”mewujudkan ruang Kabupaten berbasis pertanian dan pariwisata yang unggul dalam sistem wilayah terpadu dan berkelanjutan”.
Berdasarkan RTRW tersebut di atas, rencana struktur ruang Kabupaten Banjarnegara meliputi (a) pengendalian alih fungsi lahan pertanian produktif; (b) pengembangan pariwisata alam dan buatan; (c) peningkatan
pengelolaan kawasan lindung; (d) pengendalian perkembangan kegiatan budidaya sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup; (e) pengembangan pusat pelayanan; (f) peningkatan keterhubungan kawasan
perkotaan-perdesaan; (g) pengembangan prasarana wilayah daerah; (h) pengembangan kawasan perkotaan yang mampu berfungsi sebagai pusat
pemasaran hasil komoditas daerah; (i) peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan; (j) pengembangan kawasan strategis daerah. RTRW Kabupaten Banjarnegara jika dilihat dari perspektif pendidikan,
berimplikasi terhadap semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan dan ruang terbuka hijau yang ada di sekolah. Upaya peningkatan layanan pendidikan di wilayah-
wilayah pedesaan menjadi prioritas utama melalui peningkatan sarana dan prasarana pendidikan serta berbagai alternatif pelayanan pendidikan
yang sesuai dengan kondisi dan potensi wilayah masing-masing serta dengan pengembangan kawasan hijau yang ada di sekolah.
3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS
Berdasarkan telaahan terhadap beberapa hal sebagaimana tersebut di atas, yang antara lain adalah: (1) telaahan pencapaian
terhadap layanan pendidikan pada tingkat kabupaten dalam kurun waktu lima tahun terakhir; (2) telaahan terhadap Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah; (3) implikasi dari rencana tata ruang wilayah di wilayah kabupaten Banjarnegara terhadap layanan pendidikan; (4) permasalahan aktual dalam kurun lima tahun terakhir juga salah satu
yang menjadi faktor dalam penentuan isu-isu strategis dengan rumusan antara lain adalah :
1. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam pendidikan; 2. Sarana prasarana pendidikan yang belum terpenuhi dan belum sesuai
standar;
3. Kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan yang belum seimbang; 4. Rendahnya mutu lulusan;
5. Belum meratanya jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang sesuai dengan standar kompetensinya;
6. Belum optimalnya peran pendidikan non formal;
7. Belum optimalnya sarana prasarana dan pengembangan pembibitan atlet olahraga;
8. Lunturnya nilai-nilai sosial dan rasa nasionalisme pemuda.
28
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PERANGKAT DAERAH
Tujuan dalam bahasa Inggris disebut goal atau objektif. Tujuan adalah hasil yang diinginkan untuk jangka waktu tertentu. Bedanya
dengan misi adalah, jika misi berbicara tentang tujuan keberadaan organisasi atau individu, maka tujuan memiliki cakupan lebih kecil dan merupakan bagian dari misi. Apabila misi disebut tugas, maka tujuan
adalah tugas-tugas kecil yang merupakan bagian dari misi. Dari definisi tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam lima
tahun ke depan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara pada
sektor pendidikan yang tertuang dalam renstra Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga adalah berpijak pada rumusan visi dan misi
Bupati yang sudah ditetapkan untuk lima tahun mendatang, juga berdasarkan pada hasil pengkajian pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis. Dengan kata lain, tujuan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan
Olahraga mengarahkan pada perumusan strategi, program, dan kegiatan dalam rangka merumuskan tujuan makro yang dikemas dalam rumusan
visi dan misi Bupati. Berdasarkan tujuan yang sudah ditetapkan, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga akan mengetahui hal-hal yang harus dicapai
dalam kurun waktu lima tahun ke depan dengan salah satu pertimbangannya antara lain adalah sumber daya yang di miliki serta faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi tercapainya tujuan tersebut.
Rumusan tujuan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara periode tahun 2017-2022 yang sesuai dengan
rumusan visi dan misi Bupati adalah: Tujuan Pertama : Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
pendidikan
Tujuan Kedua : Meningkatkan dukungan manajemen pendidikan dalam rangka peningkatan tata pemerintahan yang
baik Tujuan Ketiga : Meningkatkan penguatan karakter pemuda berbasis
pada nilai budaya dan kearifan lokal
Sasaran Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga
dirumuskan berdasarkan tujuan dari masing-masing misi yang sudah
dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2017-2022. Adapun definisi sasaran itu sendiri adalah
hal yang ingin dicapai oleh individu, kelompok, atau seluruh organisasi. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan. Ada dua pendekatan utama
yang dapat digunakan lembaga untuk mencapai sasarannya. Pendekatan pertama disebut pendekatan tradisional. Pada pendekatan ini, pimpinan tertinggi memberikan sasaran-sasaran umum, yang kemudian diturunkan
oleh bawahannya menjadi sub-tujuan (subgoals) yang lebih terperinci. Bawahannya itu kemudian menurunkannya lagi kepada anak buahnya,
dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah. Pendekatan kedua disebut dengan management by objective atau MBO. Pada pendekatan ini,
sasaran dan tujuan organisasi tidak ditentukan oleh pimpinan puncak saja, tetapi juga oleh bawahan. Pimpinan dan bawahan bersama-sama membuat sasaran-sasaran yang ingin mereka capai. Dengan begini,
seluruh karyawan akan merasa dihargai sehingga produktivitas mereka akan meningkat.
29
Terkait dengan hal tersebut, kalau kita tarik benang merah dari dua pola pendekatan dalam penentuan sasaran di atas, yang dilakukan di
Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga untuk menentukan sasaran-sasaran yang ada dalam mencapai visi misi Bupati yang sudah dirumuskan, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga cenderung
lebih menggunakan pola yang kedua, yaitu dalam penentuan sasaran-sasaran pendidikan, kepemudaan dan olahraga, tidak hanya dilakukan
oleh pucuk pimpinan, tapi juga ada peran aktif pejabat di bawahnya. Dan rumusan sasaran-sasaran yang ingin dicapai atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulanan atau
bulanan dengan tetap berpijak pada RPJMD periode 2017-2022 adalah: (a) Meningkatnya layanan Pendidikan Anak Usia Dini yang merata, terjangkau dan bermutu; (b) Meningkatnya layanan Pendidikan Dasar
yang merata, terjangkau dan bermutu; (c) Meningkatnya kualifikasi dan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan; (d) Meningkatnya
layanan pendidikan non formal yang merata, terjangkau dan bermutu; (e) Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dalam rangka peningkatan tata pemerintahan yang baik; (f) Meningkatnya
prestasi pemuda; (g) Meningkatnya pengembangan karakter pemuda melalui gerakan revitalisasi dan konsolidasi gerakan kepemudaan.
Keterkaitan rumusan tujuan, sasaran, dan target indikator
kinerja masing-masing sasaran adalah sebagaimana tertuang dalam tabel berikut :
No Sasaran Indikator
Tujuan/
Sasaran
Target Kinerja Tujuan/Sasaran
2018 2019 2020 2021 2022
A Tujuan 1 : Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
6,35 s.d. 6,42
6,42 s.d. 6,5
6,5 s.d. 6,57
6,57 s.d. 6,65
6,65 s.d. 6,72
Harapan Lama Sekolah (HLS)
11,5 ± 0,2
11,6 ± 0,2
11,7 ± 0,2
11,8 ± 0,2
11,9 ± 0,2
1 Meningkatnya layanan
Pendidikan Anak Usia Dini
yang merata, terjangkau
dan bermutu
APK PAUD
4-6 Tahun
70,60% 71,20% 71,80% 72,40% 73,00%
% TK terakreditasi
5% 7,5% 10% 12,5% 15%
2 Meningkatnya layanan
Pendidikan Dasar yang
merata, terjangkau dan
bermutu
APS 7-12
tahun
86,5% 87% 87,5% 88% 88,55%
APS 13-15
tahun
75,75% 76% 76,5% 77% 77,5%
% SD Terakreditasi A
10% 12% 14% 16% 18%
% SMP
Terakreditasi A
27% 29% 31% 33% 35%
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
6,35 s.d. 6,42
6,42 s.d. 6,5
6,5 s.d. 6,57
6,57 s.d. 6,65
6,65 s.d. 6,72
Harapan Lama Sekolah (HLS)
11,5 ± 0,2
11,6 ± 0,2
11,7 ± 0,2
11,8 ± 0,2
11,9 ± 0,2
No Sasaran Indikator Target Kinerja Tujuan/Sasaran
30
Tujuan/
Sasaran 2018 2018 2018 2018 2018
3 Meningkatnya kualifikasi
dan profesionalisme
pendidik dan tenaga
kependidikan
% guru
tersertifikas
i
91% 92% 93% 94% 95%
4 Meningkatnya layanan pendidikan non formal yang merata, terjangkau dan bermutu
Angka Melek Huruf > 15 Tahun
99,8% 99,82% 99,85% 99,89% 99,90%
Angka kelulusan pendidikan kesetaraan
100% 100% 100% 100% 100%
B Tujuan 2 : Meningkatkan dukungan manajemen pendidikan dalam rangka peningkatan tata
pemerintahan yang baik
1 Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dalam rangka peningkatan tata pemerintahan yang
baik
Survey Kepuasan Masyarakat
78,5 79 79 79 80
Nilai AKIP CC CC CC CC B
C Tujuan 3 : Meningkatkan penguatan karakter pemuda berbasis pada nilai budaya dan
kearifan lokal
1 Meningkatnya prestasi pemuda pelajar
Jumlah siswa berprestasi tingkat Provinsi,
Nasional dan Internasional
15 20 22 25 35
2 Meningkatnya pengembangan karakter pemuda melalui gerakan revitalisasi dan konsolidasi gerakan kepemudaan
Jumlah pemuda pelopor
2 3 4 5 6
31
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Pencapaian tujuan dan sasaran dalam mewujudkan visi dan misi
Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara serta upaya yang akan dilakukan melalui strategi dan arah kebijakan sebagai berikut :
Sasaran pertama, yaitu: “Meningkatnya layanan Pendidikan Anak Usia Dini yang merata, terjangkau dan bermutu”, dicapai melalui strategi : Fasilitasi
penyelenggaraan PAUD baik formal maupun nonformal. Arah kebijakan strategi tersebut adalah penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana PAUD.
Sasaran kedua, “Meningkatnya layanan Pendidikan Dasar yang merata, terjangkau dan bermutu” dicapai melalui strategi : (1) pemenuhan kebutuhan
sarana dan prasarana pendidikan dasar; (2) Fasilitasi penyelenggaran KBM pendidikan dasar; (3) Penguatan strategi pembelajaran dalam rangka peningkatan kompetensi lulusan; (4) Peningkatan peran serta masyarakat
dalam pendidikan. Arah kebijakan dari masing-masing strategi tersebut adalah sebagai berikut:
Strategi 1 : Penyediaan sarana prasarana pendidikan dasar dalam rangka memenuhi SPM dan SNP;
Strategi 2 : Penyediaan biaya operasional proses KBM dan bantuan pendidikan bagi siswa;
Strategi 3 : Penerapan metodologi pembelajaran secara terpadu.
Strategi 4 : Optimalisasi peran komite sekolah Sasaran ketiga, “Meningkatnya kualifikasi dan profesionalisme pendidik dan
tenaga kependidikan”, akan dicapai melalui strategi peningkatan kapasitas dan kapabilitas pendidik dan tenaga kependidikan. Arah kebijakan dari masing-masing strategi tersebut adalah sebagai berikut:
Strategi 1 : Peningkatan kualifikasi akademik pendidik dan tenaga kependidikan;
Strategi 2 : Peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan melalui diklat teknis maupun fungsional;
Strategi 3 : Peningkatan perbaikan distribusi guru. Sasaran keempat, “Meningkatnya layanan pendidikan non formal yang merata, terjangkau dan bermutu”, dicapai melalui strategi peningkatan pendidikan
nonformal yang merata dan bermutu, dengan arah kebijakan dari strategi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Penguatan lembaga pendidikan nonformal b. Mengarahkan pendidikan nonformal agar dapat memberikan pelayanan
sesuai kebutuhan masyarakat
c. Mengembangkan pendidikan vokasi sesuai kebutuhan masyarakat Sasaran kelima, “Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis dalam rangka peningkatan tata pemerintahan yang baik”, dicapai melalui strategi (1) fasilitasi pelayanan data statistik yang terintegrasi; (2) Fasilitasi fungsi pelayanan administrasi penunjang operasional urusan
pendidikan; (3) Pengelolaan layanan pendidikan yang transparan dan akuntabel. Arah kebijakan dari masing-masing strategi tersebut adalah sebagai
berikut: Strategi 1 : Penguatan penerapan teknologi informasi dan komunikasi di
bidang pendidikan;
Strategi 2 : Pendampingan kegiatan yang menunjang program utama urusan wajib bidang pendidikan;
Strategi 3 : Penerapan pelayanan publik yang transparan dan akuntabel.
32
Sasaran keenam, “Meningkatnya prestasi pemuda”, dicapai melalui strategi (1) Pemenuhan sarana dan prasarana olahraga; (2) Pembibitan atlet sejak usia
dini Arah kebijakan dari masing-masing strategi tersebut adalah sebagai berikut:
Strategi 1 : Penyediaan sarana dan prasarana olahraga; Strategi 2 : Penyediaan wadah pembibitan atlet. Sasaran ketujuh, “Meningkatnya pengembangan karakter pemuda melalui
gerakan revitalisasi dan konsolidasi gerakan kepemudaan”, dicapai melalui strategi Peningkatan karakter dan wawasan kebangsaan pemuda. Arah kebijakan dari strategi tersebut adalah sebagai berikut : a. Integrasi pendidikan karakter ke dalam pembelajaran di sekolah;
b. Pembinaan organisasi kepemudaan. Keterkaitan tujuan, sasaran, strategi, dan arah kebijakan Dinas
Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga dapat dilihat dalam tabel di bawah :
No Sasaran Strategi Kebijakan
Visi : Banjarnegara yang Bermartabat dan Sejahtera
Misi 5 : Mewujudkan Kemartabatan Dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar
A Tujuan 1 : Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan
1 Meningkatnya layanan Pendidikan Anak Usia Dini yang merata, terjangkau dan bermutu
Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana PAUD
Penyediaan sarana prasarana PAUD sesuai standar
Fasilitasi penyelenggaran KBM
Penyediaan biaya operasional proses KBM
Penguatan strategi pembelajaran
Penerapan metodologi pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pendidikan PAUD
Pemberdayaan POS PAUD secara optimal
2 Meningkatnya layanan Pendidikan Dasar yang merata, terjangkau dan bermutu
Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dasar
Penyediaan sarana prasarana pendidikan dasar dalam rangka memenuhi SPM dan SNP
Fasilitasi penyelenggaran KBM pendidikan dasar
Penyediaan biaya operasional proses KBM dan bantuan pendidikan bagi siswa
Penguatan strategi pembelajaran dalam rangka peningkatan kompetensi lulusan
Penerapan metodologi pembelajaran sesuai dengan potensi kewilayahan
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pendidikan
Optimalisasi peran komite sekolah
3 Meningkatnya
kualifikasi dan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan
Peningkatan kapasitas
dan kapabilitas pendidik dan tenaga kependidikan
Peningkatan kualifikasi
akademik pendidik dan tenaga kependidikan
Peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan melalui diklat teknis maupun fungsional
Peningkatan perbaikan distribusi guru
33
No Sasaran Strategi Kebijakan
4 Meningkatnya layanan pendidikan non formal yang merata, terjangkau dan bermutu
Peningkatan pendidikan nonformal yang merata dan bermutu
Penguatan lembaga pendidikan nonformal
Mengarahkan pendidikan nonformal agar dapat memberikan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat
Pengembangan pendidikan vokasi sesuai kebutuhan masyarakat
Misi 2 : Mewujudkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Berdasarkan Konsep Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
B Tujuan 2 : Meningkatkan dukungan manajemen pendidikan dalam rangka peningkatan tata pemerintahan yang baik
1 Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dalam rangka peningkatan tata pemerintahan yang baik
Fasilitasi pelayanan data statistik yang terintegrasi
Penguatan penerapan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan
Fasilitasi fungsi pelayanan administrasi penunjang operasional urusan pendidikan
Pendampingan kegiatan yang menunjang program utama urusan wajib bidang pendidikan
Pengelolaan layanan pendidikan yang transparan dan akuntabel
Penerapan pelayanan publik yang transparan dan akuntabel
Misi 1 : Mewujudkan Tata Kehidupan Masyarakat Yang Tertib, Aman, Damai Dan Demokratis
C Tujuan 3 : Meningkatkan penguatan karakter pemuda berbasis pada nilai budaya dan kearifan lokal
1 Meningkatnya prestasi pemuda pelajar
Pemenuhan sarana dan prasarana olahraga
Penyediaan sarana dan prasarana olahraga
Pembibitan atlet sejak usia dini
Penyediaan wadah pembibitan atlet
2 Meningkatnya pengembangan karakter pemuda melalui gerakan revitalisasi dan konsolidasi gerakan kepemudaan
Peningkatan karakter dan wawasan kebangsaan pemuda
Integrasi pendidikan karakter ke dalam pembelajaran di sekolah
Pembinaan organisasi kepemudaan
34
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Program dapat didefinisikan secara umum dan secara khusus, secara
umum program dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan
tidak hanya satu kali tetapi secara berkesinambungan. Sedangkan definisi program secara khusus adalah sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan
yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan yang berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Ada tiga unsur pokok yang
harus diperhatikan dalam menentukan program, yaitu: (1) Realisasi atau implementasi suatu kebijakan; (2) Terjadi dalam waktu yang relatif lama-bukan kegiatan tunggal tetapi jamak-berkesinambungan; (3) Terjadi dalam
organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Penentuan rumusan program yang dilakukan melalui perencanaan yang komprehensif dalam sebuah
organisasi/lembaga merupakan hal penting yang harus dilakukan agar program-program tersebut dapat menunjang terlaksananya tujuan dari organisasi/lembaga yang tentunya ditentukan bagaimana cara seorang
manager menyusun sebuah perencanaan tersebut. Dari definisi tersebut di atas, dalam pengertian lain program adalah
instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan
oleh instansi pemerintah/ lembaga/ masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh
alokasi anggaran. Dalam Renstra Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga
Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022, program dan kegiatan
dikelompokan dalam dua kategori, yaitu Program/Kegiatan Utama dan Program/Kegiatan Penunjang. Program/kegiatan utama adalah sekumpulan
rencana kerja yang berdampak langsung terhadap capaian indikator sasaran. Sedangkan program/kegiatan penunjang adalah sekumpulan rencana kerja yang memberikan dampak secara tidak langsung terhadap capaian indikator
sasaran. Berikut disajikan Program dan Kegiatan Dinas Pendidikan,
Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara tahun 2018 - 2022 :
35
Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan APBD Per Urusan
Sasaran Kode Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
2018 2019 2020 2021 2022
target Rp. target Rp. target Rp. target Rp. target Rp.
Tujuan 1 : Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan
Sasaran 1 :
Meningkatnya layanan Pendidika
n Anak Usia Dini yang merata,
terjangkau dan bermutu
1.01.1.01.1.15 Program Pendidikan Anak
Usia Dini
APK PAUD 4-6 Tahun
70,60% 355.000.000 71,20% 400.000.000 71,80% 600.000.000 72,40% 1.000.000.000 73,00%
1.500.000.000
Persentase ruang kelas TK kondisi baik
84% 86% 88% 90% 92%
Persentase TK terakreditas
i
5% 7,50% 10% 12,50% 15%
1.01.1.01.1.15.42 Rehabilitasi sedang/berat
bangunan sekolah
jumlah ruang yang
direhabilitasi
1 ruang 50.000.000 1 ruang 50.000.000 2 ruang 100.000.000 3 ruang 150.000.000 3 ruang
150.000.000
1.01.1.01.1.15.57 Pelatihan kompetensi tenaga pendidik
jumlah peserta pelatihan
120 orang
50.000.000 120 orang
50.000.000 150 orang
65.000.000 240 orang
100.000.000 300 orang
175.000.000
1.01.1.01.1.15.60 Pengembangan data dan informasi Pendidikan Anak Usia Dini
jumlah lembaga yang didata
- - - - 717 lembaga
25.000.000 717 lembaga
50.000.000 717 lembag
a
75.000.000
1.01.1.01.1.15.65 Publikasi dan sosialisasi
Pendidikan Anak Usia Dini
jumlah peserta
sosialisasi
- - 160 orang
30.000.000 160 orang
30.000.000 160 orang
50.000.000 160 orang
50.000.000
1.01.1.01.1.15.70 Penyelenggaraan lomba-lomba TK/RA
jumlah lomba yang dilaksanakan
9 cabang lomba
50.000.000 9 cabang lomba
40.000.000 9 cabang lomba
50.000.000 12 cabang lomba
75.000.000 15 cabang lomba
100.000.000
1.01.1.01.1.15.73 Pengadaan Raport TK
jumlah raport TK
4.246 eks.
30.000.000 4.246 eks.
30.000.000 4.246 eks.
30.000.000 4.246 eks.
40.000.000 4.246 eks.
50.000.000
36
1.01.1.01.1.15.81 Fasilitasi Pelaksanaan Ajang Kreatifitas Semarak
Anak Usia Dini PAUD Non Formal
jumlah lomba yang dilaksanaka
n
7 cabang lomba
50.000.000 7 cabang lomba
40.000.000 7 cabang lomba
40.000.000 7 cabang lomba
40.000.000 10 cabang lomba
85.000.000
1.01.1.01.1.15.85 Penyelenggaraan
Lomba Gugus PAUD dan Lomba KB/TK Berprestasi
jumlah
lomba yang dilaksanakan
2 cabang
lomba
25.000.000 2
cabang lomba
25.000.000 2 cabang
lomba
35.000.000 4 cabang
lomba
50.000.000 5
cabang lomba
75.000.000
1.01.1.01.1.15.87 Bantuan Operasional Penyelenggraan
PAUD (BOP PAUD)
jumlah peserta sosialisasi
penerima BOP
717 orang
50.000.000 717 orang
50.000.000 717 orang
50.000.000 717 orang
50.000.000 717 orang
75.000.000
1.01.1.01.1.15.91 Fasilitasi
Organisasi Mitra PAUD
jumlah
peserta rakor lembaga
mitra PAUD
120
peserta
50.000.000 120
peserta
50.000.000 120
peserta
60.000.000 150
peserta
95.000.000 175
peserta
150.000.000
1.01.1.01.1.15.xx Fasilitasi Akreditasi PAUD
jumlah lembaga
yang diakreditasi
- - 10 lembag
a
35.000.000 15 lembaga
65.000.000 40 lembaga
200.000.000 50 lembag
a
300.000.000
1.01.1.01.1.15.xx Pengembangan
PAUD Percontohan
jumlah
lembaga yang dibina
- - - - 1
lembaga
50.000.000 2
lembaga
100.000.000 4
lembaga
215.000.000
Sasaran 2 : Meningkatnya
layanan Pendidikan Dasar yang
merata, terjangkau dan bermutu
1.01.1.01.1.16 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
APK SD/MI/Paket A
100% 27.594.000.000 100% 49.313.830.100 100% 53.022.557.600 100% 56.655.487.100 100% 60.259.216.000
APS 7-12 tahun
86,50% 87% 87,50% 88% 88,55%
% SD yang memiliki perpustakaa
n
67% 68% 69% 70% 71%
% ruang kelas SD
kondisi baik
95,50% 96% 96,50% 97% 97,50%
APS SD 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10%
37
Rata-rata nilai ujian SD
7,25 7,3 7,35 7,4 7,45
Persentase SD Terakreditas
i A
10% 12% 14% 16% 18%
Angka Kelulusan
SD
100% 100% 100% 100% 100%
APK SMP/MTs/P
aket B
- 94,10% 94,20% 94,40% 94,50%
APS 13-15
tahun
- 76% 76,50% 77% 77,50
%
% SMP yang
memiliki perpustakaan
- 89% 90% 91% 92%
% ruang kelas SMP kondisi baik
- 87% 88% 89% 90%
APS SMP - 0,30% 0,28% 0,26% 0,25%
Rata-rata
nilai ujian SMP
- 6,6 6,6 6,8 7
Persentase
SMP Terakreditasi A
- 29% 31% 33% 35%
Angka Kelulusan SMP
- 100% 100% 100% 100%
1.01.1.01.1.16.1 Pembangunan gedung sekolah SD
jumlah pagar keliling dan
paving sekolah yang dibangun
26 unit 2.500.000.000 26 unit 2.507.000.000 33 unit 2.500.000.000 33 unit 2.500.000.000 33 unit
2.500.000.000
1.01.1.01.1.16.102 Pengadaan buku jumlah buku perpustakaa
n
350 paket
4.900.000.000 350 paket
2.373.000.000 350 paket
4.950.000.000 350 paket
4.950.000.000 350 paket
4.950.000.000
1.01.1.01.1.16.103 Pengadaan buku mulok bahasa jawa
SD/MI
jumlah buku mulok
bahasa jawa
1.200 eks.
65.000.000 1.155 eks.
200.000.000 1.570 eks.
85.000.000 1.570 eks.
85.000.000 1.570 eks.
85.000.000
38
1.01.1.01.1.16.114 Pembangunan Talud Pendidikan Dasar
jumlah talud yang dibangun
45 paket 4.500.000.000 42 paket
2.732.685.000 45 paket 4.500.000.000 45 paket 4.500.000.000 45 paket
4.500.000.000
1.01.1.01.1.16.117 Pendampingan BOS dalam rangka Mewujudkan
Sekolah Murah di SD/MI
jumlah sekolah penerima
BOSDA
644 sekolah
3.300.000.000 644 sekolah
3.100.000.000 644 sekolah
1.900.000.000 644 sekolah
1.900.000.000 644 sekola
h
1.900.000.000
1.01.1.01.1.16.118 Pendampingan
BOS dalam rangka Mewujudkan Sekolah Murah di SMP/MTs
jumlah
sekolah penerima BOSDA
96
sekolah
2.000.000.000 96
sekolah
2.000.000.000 96
sekolah
1.000.000.000 96
sekolah
1.000.000.000 96
sekolah
1.000.000.000
1.01.1.01.1.16.135 Fasilitasi Program Makanan Tambahan Anak
sekolah ( PMTAS )
jumlah sekolah penerima
bantuan
1 sekolah 54.000.000 6 sekolah
92.397.000 1 sekolah
54.000.000 1 sekolah
54.000.000 1 sekola
h
54.000.000
1.01.1.01.1.16.136 Pengadaan TIK SD jumlah
peralatan TIK
28 paket 600.000.000 56
paket
1.103.000.000 28 paket 600.000.000 35 paket 750.000.000 39
paket
850.000.000
1.01.1.01.1.16.14 Pembanguna
sarana air bersih dan sanitary SD
jumlah SAB
dan sanitary yang dibangun
25 unit 875.000.000 55 unit 1.978.000.000 25 unit 875.000.000 25 unit 875.000.000 28
unit
975.000.000
1.01.1.01.1.16.140 Pengadaan Alat Kesenian
jumlah alat kesenian
22 paket 2.000.000.000 3 paket 310.000.000 22 paket 2.000.000.000 22 paket 2.000.000.000 22 paket
2.000.000.000
1.01.1.01.1.16.143 Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan seni Islami (MAPSI)
jumlah cabang lomba
5 cabang lomba
75.000.000 5 cabang lomba
150.000.000 8 cabang lomba
210.000.000 8 cabang lomba
125.000.000 8 cabang lomba
125.000.000
1.01.1.01.1.16.146 Pembinaan
Kesiswaan Sekolah
jumlah
siswa yang dibina
80 anak 40.000.000 30
siswa
75.000.000 100
anak
75.000.000 100
anak
75.000.000 100
anak
75.000.000
1.01.1.01.1.16.147 Pengembangan
Kurikulum Mulok
jumlah
peserta workshop
- - 44
orang
200.000.000 44 orang 200.000.000 44 orang 200.000.000 44
orang
200.000.000
1.01.1.01.1.16.148 Lomba-lomba
Tingkat SD
jumlah
cabang lomba
21
cabang
160.000.000 15
cabang
300.000.000 25
cabang
190.000.000 25
cabang
190.000.000 25
cabang
190.000.000
1.01.1.01.1.16.149 Fasilitasi
Penyaluran BOS SD
jumlah
sekolah yang difasilitasi
644
sekolah
100.000.000 644
sekolah
700.000.000 644
sekolah
700.000.000 644
sekolah
700.000.000 644
sekolah
700.000.000
39
1.01.1.01.1.16.151 Peningkatan Mutu Ujian Nasional
jumlah sekolah yang
ditingkatkan mutunya
644 sekolah
300.000.000 644 sekolah
470.000.000 644 sekolah
300.000.000 644 sekolah
300.000.000 644 sekola
h
300.000.000
1.01.1.01.1.16.152 Implementasi
Kurikulum Pendidikan Dasar
jumlah
peserta bintek
800
orang
600.000.000 600
orang
400.000.000 800
orang
600.000.000 800
orang
600.000.000 800
orang
600.000.000
1.01.1.01.1.16.155 Pengelolaan Hibah dan Bantuan Sosial
jumlah lembaga swasta yang difasilitasi
13 lembaga
40.000.000 12 lembag
a
40.000.000 13 lembaga
40.000.000 13 lembaga
40.000.000 13 lembag
a
40.000.000
1.01.1.01.1.16.156 Bimtek Peningkatan
Kapasitas Guru
jumlah peserta
bimtek
30 orang 50.000.000 100 orang
100.000.000 30 orang 50.000.000 30 orang 50.000.000 30 orang
50.000.000
1.01.1.01.1.16.160 Pembangunan pepustakaan SD
jumlah perpustakaa
n yang dibangun
3 ruang 560.000.000 4 ruang 718.000.000 6 ruang 760.000.000 11 ruang 1.550.000.000 12 ruang
1.750.000.000
1.01.1.01.1.16.168 Fasiltasi
Penyusunan Database Sarana Prasarana Pendidikan
jumlah
sistem informasi yang dibangun
1 paket 225.000.000 1 paket 50.000.000 1 paket 225.000.000 1 paket 225.000.000 1
paket
225.000.000
1.01.1.01.1.16.18 Pengadaan alat praktik dan peraga siswa
jumlah alat praktik dan peraga
siswa
10 paket 320.000.000 10 paket
1.710.000.000 13 paket 420.000.000 13 paket 420.000.000 16 paket
520.000.000
1.01.1.01.1.16.19 Pengadaan
mebeluer sekolah
jumlah
meubelair sekolah
20 paket 400.000.000 24
paket
810.000.000 35 paket 700.000.000 35 paket 700.000.000 53
paket
1.050.000.000
1.01.1.01.1.16.3 Penambahan ruang
kelas sekolah SD
jumlah
ruang kelas baru yang dibangun
7 ruang 980.000.000 7 ruang 983.500.000 5 ruang 680.000.000 3 ruang 380.000.000 3
ruang
380.000.000
1.01.1.01.1.16.4 Penambahan ruang guru sekolah
jumlah ruang guru yang
dibangun
- - 1 ruang 180.000.000 1 ruang 180.000.000 1 ruang 180.000.000 1 ruang
180.000.000
1.01.1.01.1.16.42 Rehabilitasi sedang/berat
rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah
jumlah rumah
dinas yang direhab
4 ruang 400.000.000 4 ruang 400.000.000 4 ruang 400.000.000 4 ruang 400.000.000 4 ruang
400.000.000
1.01.1.01.1.16.44 Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas
jumlah ruang kelas yang
10 ruang 500.000.000 22 ruang
1.301.000.000 26 ruang 1.250.000.000 34 ruang 1.650.000.000 40 ruang
1.950.000.000
40
sekolah SD direhabilitasi
1.01.1.01.1.16.54 Rehabilitasi sedang/berat
perpustakaan sekolah
jumlah ruang
perpustakaan yang direhabilitasi
4 ruang 200.000.000 4 ruang 485.500.000 4 ruang 200.000.000 8 ruang 400.000.000 13 ruang
650.000.000
1.01.1.01.1.16.70 Pembinaaan minat, bakat, dan kreativitas siswa
jumlah siswa yang dibina
5 siswa 50.000.000 5 siswa 50.000.000 5 siswa 50.000.000 5 siswa 50.000.000 7 siswa
75.000.000
1.01.1.01.1.16.72 Pengembangan materi belajar
mengajar dan metode pembelajaran dengan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
jumlah peserta
bintek
- - 98 orang
75.000.000 98 orang 75.000.000 98 orang 75.000.000 98 orang
75.000.000
1.01.1.01.1.16.73 Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan dasar
jumlah peserta sosialisasi
- - 50 orang
35.000.000 50 orang 35.000.000 50 orang 35.000.000 50 orang
35.000.000
1.01.1.01.1.16.76 Penyelenggaraan akreditasi sekolah
dasar
jumlah sekolah
yang diakreditasi
- - 17 sekolah
175.000.000 20 sekolah
200.000.000 35 sekolah
350.000.000 50 sekola
h
500.000.000
1.01.1.01.1.16.80 Pengadaan Raport jumlah
raport SD
54.000
eks.
900.000.000 54.000
eks.
900.000.000 54.000
eks.
900.000.000 54.000
eks.
900.000.000 54.000
eks.
900.000.000
1.01.1.01.1.16.83 Pengelolaan DAK
Bidang Pendidikan Dasar
jumlah
kegiatan yang difasilitasi
10 sub
keg.
300.000.000 10 sub
keg.
300.000.000 10 sub
keg.
300.000.000 10 sub
keg.
300.000.000 10 sub
keg.
300.000.000
1.01.1.01.1.16.84 Penyelenggaraan Wajar Dikdas 9 tahun
jumlah peserta workshop
- - 125 orang
200.000.000 150 orang
171.000.000 160 orang
186.487.100 225 orang
265.216.000
1.01.1.01.1.16.85 Bantuan Penyelenggaraan Wisata Edukasi
jumlah siswa berprestasi
- - 58 siswa
60.000.000 58 siswa 60.000.000 58 siswa 60.000.000 58 siswa
60.000.000
1.01.1.01.1.16.98 Fasilitasi Ujian Sekolah SD/MI/SDLB
jumlah lembaga yang
difasilitasi
845 lembaga
200.000.000 845 lembag
a
475.000.000 845 lembaga
200.000.000 845 lembaga
200.000.000 845 lembag
a
200.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Fasilitasi Penyaluran BOS
SMP
jumlah sekolah
yang
96 sekolah
100.000.000 96 sekolah
100.000.000 96 sekolah
100.000.000 96 sekolah
100.000.000 96 sekola
h
100.000.000
41
difasilitasi
1.01.1.01.1.16.xx Penyelenggaraan Ujian Nasional,
Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) dan Ujian Nasional
pendidikan Kesetaraan (UNPK)
jumlah lembaga
yang difasilitasi
746 lembaga
100.000.000 746 lembag
a
500.000.000 746 lembaga
500.000.000 746 lembaga
500.000.000 746 lembag
a
500.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Fasilitasi BSM jumlah
lembaga yang difasilitasi
- - 98
lembaga
100.000.000 98
lembaga
100.000.000 98
lembaga
100.000.000 98
lembaga
100.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Pembangunan ruang guru
jumlah ruang guru yang dibangun
- - 5 ruang 750.000.000 10 ruang 1.650.000.000 12 ruang 1.850.000.000 17 ruang
2.750.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Pembangunan gedung sekolah SMP
jumlah sekolah yang
dibangun
- - 10 paket
2.000.000.000 10 paket 2.000.000.000 10 paket 2.000.000.000 10 paket
2.000.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Penambahan ruang kelas sekolah SMP
jumlah ruang yang
dibangun
- - 3 ruang 500.000.000 3 ruang 500.000.000 3 ruang 500.000.000 3 ruang
500.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Penambahan ruang guru sekolah SMP
jumlah ruang guru
yang dibangun
- - 5 ruang 750.000.000 6 ruang 850.000.000 8 ruang 1.200.000.000 8 ruang
1.350.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Pembangunan
laboratorium dan ruang pratikum sekolah (labotatorium
bahasa, komputer, IPA, IPS dan lain-lain) SMP
jumlah
laboratorium yang dibangun
- - 3 ruang 500.000.000 3 ruang 500.000.000 3 ruang 500.000.000 3
ruang
500.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Pembangunan sarana dan prasarana olahraga
SMP
jumlah sarana prasarana
olahraga yang dibangun
- - 12 paket
1.000.000.000 12 paket 1.800.000.000 12 paket 1.800.000.000 12 paket
1.800.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir SMP
jumlah fasilitas sekolah yang
- - 5 paket 800.000.000 5 paket 800.000.000 5 paket 800.000.000 5 paket
800.000.000
42
dibangun
1.01.1.01.1.16.xx Pembangunan
pepustakaan sekolah SMP
jumlah
perpustakaan yang dibangun
- - 6 ruang 1.000.000.000 6 ruang 1.000.000.000 6 ruang 1.000.000.000 6
ruang
1.000.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Rehabilitasi perpustakaan sekolah SMP
jumlah perpustakaan yang direhab 1 paket 200.000.000 1 paket 200.000.000 1 paket 200.000.000 1 paket
200.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Pembanguna sarana air bersih dan sanitary SMP
jumlah SAB yang dibangun
- - 8 paket 1.500.000.000 8 paket 1.500.000.000 8 paket 1.800.000.000 8 paket
1.800.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Pengadaan alat praktik dan peraga
siswa SMP
jumlah alat praktik dan
peraga siswa
- - 8 paket 1.500.000.000 8 paket 1.500.000.000 8 paket 1.500.000.000 8 paket
1.500.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Pengadaan
mebeluer sekolah SMP
jumlah
meubelair sekolah
- - 7 paket 1.350.000.000 8 paket 1.500.000.000 9 paket 1.700.000.000 9
paket
1.700.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah SMP
jumlah ruang kelas yang direhabilitas
i
- - 3 ruang 400.000.000 3 ruang 800.000.000 3 ruang 1.250.000.000 3 ruang
1.650.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Rehabilitasi sedang/berat
laboratorium dan ruang pratikum sekolah SMP
jumlah laboratoriu
m yang direhab
- - 5 ruang 400.000.000 5 ruang 400.000.000 5 ruang 400.000.000 5 ruang
400.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Pengadaan rapor SMP
jumlah raport SMP
- - 21.600 buku
325.000.000 8.027 sampul
raport
375.000.000 26.600 buku
400.000.000 26.600 buku
400.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Pengadaan alat laboratorium
komputer SMP
jumlah alat lab.
Komputer
- - 6 paket 1.350.000.000 6 paket 1.350.000.000 7 paket 1.450.000.000 8 paket
1.650.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Pengadaan buku
SMP
jumlah
buku
- - 12.500
eks.
500.000.000 21.250
eks.
850.000.000 21.250
eks.
850.000.000 21.250
eks.
850.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Pengadaan Alat Laboratorium IPA
SMP
jumlah alat lab. IPA
- - 4 paket 850.000.000 5 paket 950.000.000 6 paket 1.350.000.000 6 paket
1.350.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Pembangunan
Talud Pendidikan Menengah
jumlah
talud yang dibangun
- - 12
paket
2.240.000.000 12 paket 2.500.000.000 12 paket 2.500.000.000 12
paket
2.500.000.000
43
1.01.1.01.1.16.xx Pengelolaan DAK Bidang Pendidikan Menengah
jumlah kegiatan DAK yang
difasilitasi
- - 10 keg. 200.000.000 10 keg. 200.000.000 10 keg. 200.000.000 10 keg. 200.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Workshop Bedah
SKL Ujian Nasional SMP
jumlah
peserta workshop
- - 120
orang
100.000.000 350
orang
350.000.000 350
orang
350.000.000 350
orang
350.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Penghargaan Bagi
Siswa Berprestasi
jumlah
siswa berprestasi
- - 35
orang
350.000.000 45 orang 450.000.000 45 orang 450.000.000 45
orang
450.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Penyelenggaraan
akreditasi SMP
jumlah
sekolah yang diakreditasi
- - 35
sekolah
350.000.000 40
sekolah
400.000.000 55
sekolah
550.000.000 75
sekolah
750.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas kepala sekolah,
guru, penjaga sekolah SMP
jumlah rumah dinas yang direhab
- - 8 unit 385.000.000 8 unit 385.000.000 8 unit 385.000.000 8 unit 385.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Pengadaan buku
administrasi sekolah
jumlah
buku adamistrsi sekolah
- - 97
sekolah
30.000.000 97
sekolah
30.000.000 97
sekolah
30.000.000 97
sekolah
30.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Lomba-lomba SMP jumlah cabang lomba yang
dilaksanakan
- - 20 cabang
175.000.000 25 cabang
250.000.000 25 cabang
250.000.000 25 cabang
300.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Implementasi
kurikulum SMP
jumlah
peserta bintek
- - 485
orang
190.000.000 125
orang
300.000.000 125
orang
300.000.000 125
orang
300.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Fasilitasi PPDB
online
jumlah
sekolah yang difasilitasi
- - 40
sekolah
200.000.000 40
sekolah
200.000.000 40
sekolah
335.000.000 40
sekolah
335.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Pengedaan Buku Mulok SMP
jumlah buku mulok
- - 1 paket 75.000.000 1 paket 75.000.000 1 paket 75.000.000 1 paket
75.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Penguat Literasi jumlah
peserta bintek
- - 98
orang
75.000.000 98 orang 75.000.000 98 orang 75.000.000 98
orang
75.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Lomba Sekolah
Sehat
jumlah
sekolah sehat
- - 20
sekolah
200.000.000 20
sekolah
200.000.000 20
sekolah
200.000.000 20
sekolah
200.000.000
1.01.1.01.1.16.xx Fasilitasi pendidikan kecakapan hidup (PKH)
jumlah sekolah yang difasilitasi
- - 2 sekolah
379.748.100 3 sekolah
497.557.600 4 sekolah
500.000.000 4 sekola
h
500.000.000
44
1.01.1.01.1.20.xx Bintek Bedah SKL SD
jumlah peserta bintek
200 orang
200.000.000 250 orang
250.000.000 250 orang
250.000.000 250 orang
250.000.000 300 orang
300.000.000
1.01.1.01.1.17 Program Pendidikan Menengah
APK SMP/MTs/Paket B
94,00% 18.275.000.000 - - - - - - - -
APS 13-15 tahun
75,75% - - - - - - - -
% SMP yang memiliki perpustakaa
n
88% - - - - - - - -
% ruang
kelas SMP kondisi baik
86% - - - - - - - -
APS SMP 0,32% - - - - - - - -
Rata-rata nilai ujian
SMP
6,2 - - - - - - - -
Persentase SMP
Terakreditasi A
27% - - - - - - - -
Angka
Kelulusan SMP
100% - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.1 Pembangunan gedung sekolah
jumlah sekolah yang dibangun
10 paket 2.000.000.000 - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.3 Penambahan ruang kelas sekolah
jumlah ruang yang dibangun
3 ruang 500.000.000 - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.4 Penambahan ruang guru sekolah
jumlah ruang guru yang
dibangun
5 ruang 750.000.000 - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.5 Pembangunan laboratorium dan
ruang pratikum sekolah (labotatorium bahasa, komputer,
IPA, IPS dan lain-lain)
jumlah laboratoriu
m yang dibangun
3 ruang 500.000.000 - - - - - - - -
45
1.01.1.01.1.17.7 Pembangunan sarana dan prasarana olahraga
jumlah sarana prasarana
olahraga yang dibangun
12 paket 1.800.000.000 - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.17 Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir
jumlah fasilitas sekolah yang
dibangun
5 paket 800.000.000 - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.12 Pembangunan pepustakaan
sekolah
jumlah perpustakaa
n yang dibangun
6 ruang 1.000.000.000 - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.14 Pembanguna
sarana air bersih dan sanitary
jumlah SAB
yang dibangun
8 paket 1.500.000.000 - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.18 Pengadaan alat praktik dan peraga siswa
jumlah alat praktik dan peraga siswa
8 paket 1.500.000.000 - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.19 Pengadaan mebeluer sekolah
jumlah meubelair sekolah
7 paket 1.350.000.000 - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.44 Rehabilitasi sedang/berat
ruang kelas sekolah
jumlah ruang kelas
yang direhabilitasi
3 ruang 400.000.000 - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.46 Rehabilitasi sedang/berat laboratorium dan ruang pratikum
sekolah
jumlah laboratorium yang direhab
5 ruang 400.000.000 - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.69 Monitoring,
evaluasi dan pelaporan
jumlah
lembaga yang dimonitoring
25
lembaga
50.000.000 - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.70 Pengadaan rapor SMP
jumlah raport SMP
21.600 buku
325.000.000 - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.89 Pengadaan alat laboratorium komputer
jumlah alat lab. Komputer
5 paket 1.000.000.000 - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.6 Pengadaan buku jumlah buku
12.500 eks.
500.000.000 - - - - - - - -
46
1.01.1.01.1.17.9 Pengadaan Alat Laboratorium IPA SMP
jumlah alat lab. IPA
4 paket 850.000.000 - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.16 Pembangunan Talud Pendidikan
Menengah
jumlah talud yang
dibangun
12 paket 2.500.000.000 - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.19 Pendamping DAK Bidang Pendidikan
Menengah
jumlah kegiatan
DAK yang difasilitasi
10 keg. 200.000.000 - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.45 Workshop Bedah SKL Ujian Nasional
jumlah peserta workshop
100 orang
100.000.000 - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.46 Penghargaan Bagi Siswa Berprestasi
jumlah siswa berprestasi
25 orang 250.000.000 - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.xx Penyelenggaraan akreditasi SMP
jumlah sekolah yang diakreditasi
- - - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.xx Lomba-lomba SMP jumlah cabang lomba yang
dilaksanakan
- - - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.xx Implementasi
kurikulum SMP
jumlah
peserta bintek
- - - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.xx Workshop
penguatan kelembagaan SMP
jumlah
peserta workshop
- - - - - - - - - -
1.01.1.01.1.17.xx Fasilitasi pendidikan kecakapan hidup (PKH)
jumlah sekolah yang difasilitasi
- - - - - - - - - -
1.01.1.01.1.22 Program Penyelenggaraan BOS
Angka melanjutkan SD ke
SMP
92,15% 85.725.420.000 92,20% 85.725.420.000 92,30% 85.725.420.000 92,40% 85.725.420.000 92,50%
85.725.420.000
1.01.1.01.1.22.1 Kegiatan Pengembangan
Perpustakaan
jumlah sekolah
yang mengembangkan kegiatan
perpustakaan
707 sekolah
15.508.564.500 707 sekolah
15.508.564.500 707 sekolah
15.508.564.500 707 sekolah
15.508.564.500 707 sekola
h
15.508.564.500
47
1.01.1.01.1.22.2 Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru
jumlah sekolah yang
melaksanakan kegiatan penerimaan peserta
didik baru
707 sekolah
870.029.000 707 sekolah
870.029.000 707 sekolah
870.029.000 707 sekolah
870.029.000 707 sekola
h
870.029.000
1.01.1.01.1.22.3 kegiatan Pembelajaran dan
Ekstrakulikuler
jumlah sekolah
yang melaksanakan kegiatan pembelajaa
n dan ektrakurikuler
707 sekolah
16.938.197.000 707 sekolah
16.938.197.000 707 sekolah
16.938.197.000 707 sekolah
16.938.197.000 707 sekola
h
16.938.197.000
1.01.1.01.1.22.4 Kegiatan Ulangan dan Ujian
jumlah sekolah yang melaksanak
an kegiatan ulangan dan ujian
707 sekolah
7.969.784.000 707 sekolah
7.969.784.000 707 sekolah
7.969.784.000 707 sekolah
7.969.784.000 707 sekola
h
7.969.784.000
1.01.1.01.1.22.5 Kegiatan langganan dan jasa Sekolah
jumlah sekolah yang melaksanak
an kegiatan langganan dan jasa Sekolah
707 sekolah
2.446.466.000 707 sekolah
2.446.466.000 707 sekolah
2.446.466.000 707 sekolah
2.446.466.000 707 sekola
h
2.446.466.000
1.01.1.01.1.22.6 kegiatan Rehabilitasi dan Perawatan Sekolah
jumlah sekolah yang
melaksanakan kegiatan Rehabilitasi
dan Perawatan Sekolah
707 sekolah
3.883.573.000 707 sekolah
3.883.573.000 707 sekolah
3.883.573.000 707 sekolah
3.883.573.000 707 sekola
h
3.883.573.000
1.01.1.01.1.22.7 Kegiatan Pembayaran Jasa Bulanan
jumlah sekolah yang melaksanak
an kegiatan Pembayaran Jasa Bulanan
707 sekolah
11.856.100.000 707 sekolah
11.856.100.000 707 sekolah
11.856.100.000 707 sekolah
11.856.100.000 707 sekola
h
11.856.100.000
48
1.01.1.01.1.22.8 Kegiatan Pengembangan Profesi Guru dan
Tenaga Kependidikan
jumlah sekolah yang
melaksanakan kegiatan Pengembangan Profesi
Guru dan Tenaga Kependidikan
707 sekolah
2.517.237.000 707 sekolah
2.517.237.000 707 sekolah
2.517.237.000 707 sekolah
2.517.237.000 707 sekola
h
2.517.237.000
1.01.1.01.1.22.9 Kegiatan Pengelolaan Sekolah
jumlah sekolah yang
melaksanakan kegiatan Pengelolaan Sekolah
707 sekolah
18.814.613.000 707 sekolah
18.814.613.000 707 sekolah
18.814.613.000 707 sekolah
18.814.613.000 707 sekola
h
18.814.613.000
1.01.1.01.1.22.10 Kegiatan Pengadaan dan perawatan
Komputer
jumlah sekolah yang
melaksanakan kegiatan Pengadaan dan
perawatan Komputer
707 sekolah
4.008.700.000 707 sekolah
4.008.700.000 707 sekolah
4.008.700.000 707 sekolah
4.008.700.000 707 sekola
h
4.008.700.000
1.01.1.01.1.22.11 Kegiatan
Penunjang Biaya Lainya
jumlah
sekolah yang melaksanakan kegiatan
Penunjang Biaya Lainya
707
sekolah
912.156.500 707
sekolah
912.156.500 707
sekolah
912.156.500 707
sekolah
912.156.500 707
sekolah
912.156.500
Sasaran 3 : Meningka
tnya kualifikasi dan profesiona
lisme pendidik dan tenaga
kependidikan
1.01.1.01.1.20 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
% Pendidik TK yang memenuhi
kualifikasi S1
80% 29.698.250.000 81% 31.000.000.000 82% 31.000.000.000 83% 32.000.000.000 84% 33.000.000.000
49
% Pendidik SD yang memenuhi
kualifikasi S1
93% 94% 95% 96% 97%
% Pendidik
SMP yang memenuhi kualifikasi S1
97,50% 98% 98,50% 99% 99,50
%
% guru tersertifikasi
91% 92% 93% 94% 95%
1.01.1.01.1.20.3 pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standar
kompetensi
jumlah peserta pelatihan
100 orang
100.000.000 350 orang
350.000.000 350 orang
350.000.000 450 orang
450.000.000 550 orang
550.000.000
1.01.1.01.1.20.9 Pengembangan
sistem pendataan dan pemetaan pendidik dan tenaga
kependidikan
jumlah
sistem informasi yang dibangun
1 paket 60.000.000 1 paket 150.000.000 1 paket 150.000.000 1 paket 175.000.000 1
paket
250.000.000
1.01.1.01.1.20.14 Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
jumlah kepala
sekolah yang dinilai
30 orang 30.000.000 60 orang
75.000.000 60 orang 75.000.000 75 orang 100.000.000 90 orang
175.000.000
1.01.1.01.1.20.17 Penilaian Angka
Kredit Fungsional
jumlah
dokumen PAK yang dinilai
100
dokuemn
130.000.000 100
dokuemn
150.000.000 100
dokuemn
150.000.000 125
dokumen
175.000.000 175
dokumen
250.000.000
1.01.1.01.1.20.18 Seleksi Kepala Sekolah
jumlah calon kepala sekolah
50 orang 50.000.000 100 orang
250.000.000 100 orang
250.000.000 125 orang
300.000.000 125 orang
350.000.000
1.01.1.01.1.20.19 Kesra guru wiyata bhakti TK/RA/DA/BA, SD/MI/SDLB dan
SMP
jumlah guru penerima kesra
1.690 orang
12.615.000.000 1.690 orang
12.615.000.000 1.690 orang
12.615.000.000 1.690 orang
12.615.000.000 1.690 orang
12.615.000.000
1.01.1.01.1.20.26 Pengembangan Profesi Guru
Diknas (SD dan SMP)
jumlah guru yang
ditingkatkan kompetensinya
25 orang 300.000.000 25 orang
300.000.000 25 orang 300.000.000 25 orang 300.000.000 25 orang
300.000.000
1.01.1.01.1.20.42 Diklat Kepala Sekolah
jumlah peserta
diklat
300 orang
400.000.000 325 orang
450.000.000 325 orang
450.000.000 500 orang
650.000.000 500 orang
650.000.000
50
1.01.1.01.1.20.43 Pengelolaan Permasalahan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
jumlah masalah yang
ditangani
15 kasus 80.000.000 15 kasus
80.000.000 15 kasus 80.000.000 20 kasus
100.000.000 25 kasus
150.000.000
1.01.1.01.1.20.44 Pembinaan Bagi
PTK Berprestasi
jumlah PTK
berprestasi
10 orang 30.000.000 - - - - - - - -
1.01.1.01.1.20.47 Kesejahteraan
Pendidik Wiyata Bhakti Pendidikan Formal
jumlah guru
penerima kesra
850
orang
1.638.000.000 850
orang
1.638.000.000 850
orang
1.638.000.000 850
orang
1.638.000.000 850
orang
1.638.000.000
1.01.1.01.1.20.48 Kesejahteraan Pendidik PAUD
jumlah pendidik PAUD
penerima kesra
325 orang
659.750.000 325 orang
659.750.000 325 orang
659.750.000 325 orang
659.750.000 325 orang
659.750.000
1.01.1.01.1.20.49 Peningkatan
Kualifikasi ke S1 Pendidik Formal
jumlah guru
yang ditingkatkan kualifikasin
ya
80 orang 293.500.000 80
orang
293.500.000 80 orang 293.500.000 80 orang 293.500.000 80
orang
293.500.000
1.01.1.01.1.20.50 Peningkatan Kualifikasi ke
S1/D4 Pendidik PAUD
jumlah guru yang
ditingkatkan kualifikasinya
130 orang
252.000.000 130 orang
252.000.000 130 orang
252.000.000 130 orang
252.000.000 130 orang
252.000.000
1.01.1.01.1.20.59 Kesejahteraan Bagi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Wiyata Bakti Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Satuan
Pendidikan Dasar dan Menenggah
jumlah guru penerima kesra
1.690 orang
12.650.000.000 1.690 orang
12.650.000.000 1.690 orang
12.650.000.000 1.690 orang
12.650.000.000 1.690 orang
12.650.000.000
1.01.1.01.1.20.65 Penguatan
Kapasitas Kepala Sekolah, Pengawas Seolah, Penilik PNF, dan Tenaga
Pendidikan
jumlah
personil yang ditingkatkan
kapasitasnya
100
orang
150.000.000 150
orang
225.000.000 150
orang
225.000.000 225
orang
350.000.000 275
orang
500.000.000
1.01.1.01.1.20.67 Pengelolaan SKP dan Penilaian Kinerja PNS
jumlah dokumen SKP yang diverifikasi
710 dokumen
60.000.000 710 dokume
n
75.000.000 710 dokume
n
75.000.000 710 dokume
n
100.000.000 710 dokum
en
150.000.000
51
1.01.1.01.1.20.63 Pengelolaan Sertifikasi Pendidik
jumlah tenaga pendidik
bersertifikasi yang dikelola
4.250 orang
50.000.000 4.250 orang
50.000.000 4.250 orang
50.000.000 4.250 orang
50.000.000 4.250 orang
50.000.000
1.01.1.01.1.20.64 Fasilitasi Pengelolaan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
jumlah peserta workshop
150 orang
150.000.000 150 orang
150.000.000 150 orang
150.000.000 150 orang
150.000.000 150 orang
150.000.000
1.01.1.01.1.20.xx Bantuan peningkatan kualifikasi ke S1
tenaga adminitrasi sekolah
jumlah tenaga administrasi
sekolah yang ditingkatkan
kualifikasinya
- - 50 orang
250.000.000 50 orang 250.000.000 60 orang 350.000.000 100 orang
525.000.000
1.01.1.01.1.20.xx Pelatihan
peningkatan kapasitas tenaga administrasi sekolah
jumlah
peserta pelatihan
- - 75
orang
136.750.000 75 orang 136.750.000 75 orang 241.750.000 75
orang
341.750.000
1.01.1.01.1.20.xx Penghargaan bagi pendidik berdedikasi
jumlah guru berdedikasi
- - 10 orang
200.000.000 10 orang 200.000.000 20 orang 400.000.000 25 orang
500.000.000
Sasaran 4 : Meningka
tnya layanan pendidikan non
formal yang merata,
terjangkau dan bermutu
1.01.1.01.1.18 Program Pendidikan Non Formal
Angka Melek Huruf > 15 Tahun
99,80% 4.720.000.000 99,82% 4.900.000.000 99,85% 5.900.000.000 99,89% 5.900.000.000 99,90%
6.400.000.000
Angka kelulusan pendidikan kesetaraan
100% 100% 100% 100% 100%
52
1.01.1.01.1.18.1 Pemberdayaan tenaga pendidik non formal
jumlah guru penerima kesra
16.000 orang
2.780.000.000 16.000 orang
2.780.000.000 16.000 orang
2.780.000.000 16.000 orang
2.780.000.000 16.000 orang
2.780.000.000
1.01.1.01.1.18.18 Fasilitasi Teknis Taman Bacaan
jumlah lembaga
yang difasilitasi
5 lembaga
150.000.000 5 lembag
a
130.000.000 5 lembaga
150.000.000 5 lembaga
150.000.000 5 lembag
a
150.000.000
1.01.1.01.1.18.19 Kewirausahaan
Desa
jumlah
orang yang ditingkatkan keterampila
nnya
30 orang 150.000.000 30
orang
150.000.000 30 orang 150.000.000 30 orang 150.000.000 30
orang
150.000.000
1.01.1.01.1.18.20 Kelompok Belajar Usaha
jumlah kelompok
usaha penerima bantuan
5 kelompok
150.000.000 5 kelomp
ok
150.000.000 5 kelompo
k
150.000.000 5 kelompo
k
150.000.000 5 kelomp
ok
150.000.000
1.01.1.01.1.18.22 Penyelenggaraan Pendidikan Paket A
jumlah peserta didik paket A
100 orang
80.000.000 100 orang
80.000.000 200 orang
225.000.000 200 orang
225.000.000 200 orang
225.000.000
1.01.1.01.1.18.23 Penyelenggaraan Pendidikan Paket B
jumlah peserta didik paket
B
150 orang
150.000.000 150 orang
150.000.000 350 orang
350.000.000 350 orang
350.000.000 450 orang
450.000.000
1.01.1.01.1.18.24 Penyelenggaraan Pendidikan Paket C
jumlah peserta
didik paket C
165 orang
175.000.000 165 orang
175.000.000 165 orang
175.000.000 165 orang
175.000.000 165 orang
175.000.000
1.01.1.01.1.18.25 Pengembangan pusat kegiatan kegiatan belajar masyarakat (PKBM)
jumlah PKBM yang dikembangkan
14 lembaga
325.000.000 14 lembag
a
325.000.000 14 lembaga
350.000.000 14 lembaga
350.000.000 14 lembag
a
350.000.000
1.01.1.01.1.18.26 Fasilitasi lembaga kursus dan
pelatihan (LKP)
jumlah LKP yang
difasilitasi
5 lembaga
110.000.000 5 lembag
a
110.000.000 5 lembaga
120.000.000 5 lembaga
120.000.000 5 lembag
a
120.000.000
1.01.1.01.1.18.27 Fasilitasi Hari
Aksara Internasional ( HAI ) Dinas Pendidikan
jumlah
peserta HAI
25 orang 50.000.000 25
orang
50.000.000 25 orang 50.000.000 25 orang 50.000.000 25
orang
50.000.000
1.01.1.01.1.18.29 Fasilitasi Keaksaraan dasar
jumlah peserta keaksaraan dasar
150 orang
400.000.000 150 orang
300.000.000 175 orang
400.000.000 175 orang
400.000.000 250 orang
650.000.000
1.01.1.01.1.18.29 Fasilitasi Keaksaraan Lanjutan
jumlah peserta keaksaraan
75 orang 200.000.000 100 orang
350.000.000 300 orang
850.000.000 300 orang
850.000.000 450 orang
1.000.000.000
53
lanjutan
1.01.1.01.1.18.7 Pengembangan data dan informasi
pendidikan non formal
jumlah lembaga
yang didata
- - 125 lembag
a
150.000.000 125 lembaga
150.000.000 125 lembaga
150.000.000 125 lembag
a
150.000.000
1.01.1.01.1.18.xx BOP Non Formal jumlah
lembaga yang difasilitasi
- - 125
lembaga
100.000.000 125
lembaga
100.000.000 125
lembaga
100.000.000 125
lembaga
100.000.000
Tujuan 2 : Meningkatkan dukungan manajemen pendidikan dalam rangka peningkatan tata pemerintahan yang baik
Sasaran 1 :
Meningkatnya dukungan manajeme
n dan pelaksanaan tugas teknis
dalam rangka peningkatan tata
pemerintahan yang baik
1.01.1.01.1.21 Program Manajemen
Pelayanan Pendidikan
% sekolah menerapkan
MBS
100% 2.685.000.000 100% 2.685.000.000 100% 3.000.000.000 100% 3.500.000.000 100% 4.000.000.000
1.01.1.01.1.21.7 Penerapan sistem dan informasi manajemen
pendidikan
jumlah sistem informasi
yang dibangun
1 paket 250.000.000 1 paket 150.000.000 1 paket 200.000.000 1 paket 250.000.000 1 paket
275.000.000
1.01.1.01.1.21.9 Monitoring,
evaluasi dan pelaporan
jumlah
lembaga yang dimonitoring
95
lembaga
75.000.000 95
lembaga
75.000.000 95
lembaga
125.000.000 95
lembaga
150.000.000 95
lembaga
135.000.000
1.01.1.01.1.21.13 Penyusunan Profil Pendidikan
jumlah dokumen
1 dokumen
75.000.000 1 dokume
n
85.000.000 1 dokume
n
75.000.000 1 dokume
n
75.000.000 1 dokum
en
50.000.000
1.01.1.01.1.21.17 Pengumpulan dan Pengolahan Database
Pendidikan
jumlah database
983 database
100.000.000 - - - -
1.01.1.01.1.21.18 Manajemen Pendataan
jumlah dokumen
6 dokumen
65.000.000 6 dokume
65.000.000 6 dokume
65.000.000 6 dokume
65.000.000 6 dokum
65.000.000
54
Pendidikan n n n en
1.01.1.01.1.21.20 Perencanaan pelaksanaan sarana dan prasarana
pendidikan
jumlah dokumen survey desain
4 dokumen
200.000.000 4 dokume
n
200.000.000 4 dokume
n
200.000.000 4 dokume
n
200.000.000 4 dokum
en
200.000.000
1.01.1.01.1.21.25 Pendampingan
Dana Provinsi
jumlah
kegiatan bankeu yang difasilitasi
7
kegiatan
160.000.000 7
kegiatan
50.000.000 7
kegiatan
50.000.000 7
kegiatan
50.000.000 7
kegiatan
50.000.000
1.01.1.01.1.21.45 Fasilitasi Operator Pendataan Pendidikan
jumlah operator pendataan
yang difasilitasi
761 orang
1.760.000.000 761 orang
1.760.000.000 761 orang
1.760.000.000 761 orang
2.185.000.000 761 orang
2.550.000.000
1.01.1.01.1.21.xx Peningkatan
kapasitas pengelola pendataan sekolah
jumlah
peserta bintek
- - 150
orang
150.000.000 150
orang
200.000.000 175
orang
175.000.000 225
orang
225.000.000
1.01.1.01.1.21.xx Pelatihan manajemen berbasis sekolah (MBS)
jumlah peserta pelatihan
- - 150 orang
150.000.000 275 orang
325.000.000 350 orang
350.000.000 450 orang
450.000.000
Tujuan 3 : Meningkatkan penguatan karakter pemuda berbasis pada nilai budaya dan kearifan lokal
Sasaran 1
: Meningkatnya prestasi
pemuda
2.13.1.01.1.20 Program
Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
Jumlah
Siswa berprestasi tingkat Provinsi,
Nasional dan Internasional
15 orang 1.700.000.000 20
orang
1.700.000.000 22 orang 1.700.000.000 25 orang 1.700.000.000 35
orang
1.950.000.000
2.13.1.01.1.20.6 Penyelenggaraan kompetisi olahraga
jumlah kompetisi
cabang olahraga
13 cabang
800.000.000 13 cabang
800.000.000 13 cabang
800.000.000 13 cabang
800.000.000 13 cabang
900.000.000
2.13.1.01.1.20.13 Peningkatan jumlah dan kualitas serta kompetensi pelatih,
peneliti, praktisi, dan teknisi olahraga
jumlah peserta bintek
132 orang
250.000.000 132 orang
250.000.000 132 orang
250.000.000 132 orang
250.000.000 132 orang
250.000.000
55
2.13.1.01.1.20.18 Pembinaan dan penghargaan siswa berprestasi
akademik, olah raga dan seni
jumlah siswa berprestasi
30 orang 150.000.000 30 orang
150.000.000 30 orang 150.000.000 30 orang 150.000.000 30 orang
150.000.000
2.13.1.01.1.20.21 Tata Upacara Baris
Berbaris Pelajar
jumlah
peseta tata upacara baris berbaris
pelajar
46 orang 100.000.000 46
orang
100.000.000 46 orang 100.000.000 46 orang 100.000.000 46
orang
100.000.000
2.13.1.01.1.20.xx Pengembangan Olahraga Rekreasi
Jumlah atlet yang
dikirim ke tk. Provinsi
13 orang 100.000.000 13 orang
100.000.000 13 orang 100.000.000 13 orang 100.000.000 13 orang
150.000.000
2.13.1.01.1.20.xx Pengembangan
Kegiatan Pramuka
Jumlah
pembina pramuka, penegak dan
pandega
200
orang
300.000.000 250
orang
300.000.000 300
orang
300.000.000 350
orang
300.000.000 400
orang
400.000.000
Sasaran 2 :
Meningkatnya pengembangan
karakter pemuda melalui gerakan
revitalisasi dan konsolidasi gerakan
kepemudaan
2.13.1.01.1.16 Program peningkatan peran
serta kepemudaan
Jumlah pemuda
pelopor
2 orang 200.000.000 3 orang 255.000.000 4 orang 255.000.000 5 orang 275.000.000 6 orang
375.000.000
2.13.1.01.1.16.1 Pembinaan
organisasi kepemudaan
jumlah
organisasi pemuda yang dibina
10
lembaga
100.000.000 15
lembaga
155.000.000 15
lembaga
155.000.000 17
lembaga
175.000.000 22
lembaga
225.000.000
2.13.1.01.1.16.xx Seleksi dan Pengiriman
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
jumlah paskibra
15 orang 50.000.000 15 orang
50.000.000 15 orang 50.000.000 15 orang 50.000.000 20 orang
75.000.000
56
2.13.1.01.1.16.xx Penyelenggaraan dan Pengiriman Kegiatan Sumpah
Pemuda (KSP)
jumlah peserta upacara
hari sumpah pemuda ke provinsi
24 orang 50.000.000 24 orang
50.000.000 24 orang 50.000.000 24 orang 50.000.000 24 orang
75.000.000
57
Indikasi Rencana Program Rutin (Non Urusan)
Kode Program/Kegia
tan
Tahun
2018 2019 2020 2021 2022
1.01.1.01.1.01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.775.145.000 2.283.700.000 2.522.300.000 2.718.700.000 3.000.100.000
1.01.1.01.1.01.3 Penyediaan jasa peralatan dan
perlengkapan kantor
100.000.000 128.600.000 142.100.000 153.100.000 169.000.000
1.01.1.01.1.01.7 Penyediaan
jasa administrasi keuangan
491.870.000 632.800.000 698.900.000 753.300.000 831.300.000
1.01.1.01.1.01.13 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
13.852.000 17.800.000 19.600.000 21.200.000 23.400.000
1.01.1.01.1.01.16 Penyediaan bahan logistik kantor
550.000.000 707.600.000 781.500.000 842.400.000 929.500.000
1.01.1.01.1.01.19 Penyediaan jasa administrasi
perkantoran (PTT)
619.423.000 796.900.000 880.200.000 948.700.000 1.046.900.000
1.01.1.01.1.02 Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3.692.990.000 4.672.200.000 5.274.500.000 5.537.500.000 6.744.100.000
1.01.1.01.1.02.7 Pengadaan perlengkapan gedung kantor
522.990.000 661.600.000 746.900.000 784.200.000 955.100.000
1.01.1.01.1.02.9 Pengadaan peralatan
gedung kantor
300.000.000 379.500.000 428.400.000 449.800.000 547.800.000
1.01.1.01.1.02.26 Pemeliharaan rutin/berkala
perlengkapan gedung kantor
270.000.000 341.600.000 385.600.000 404.800.000 493.000.000
1.01.1.01.1.02.42 Rehabilitasi
sedang/berat gedung kantor
2.600.000.000 3.289.500.000 3.713.600.000 3.898.700.000 4.748.200.000
1.01.1.01.1.05 Program
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
75.000.000 80.300.000 84.500.000 109.400.000 121.300.000
1.01.1.01.1.05.1 Pendidikan dan pelatihan formal
75.000.000 80.300.000 84.500.000 109.400.000 121.300.000
1.01.1.01.1.06 Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
175.000.000 212.900.000 212.900.000 266.100.000 319.400.000
1.01.1.01.1.06.1 Penyusunan laporan
capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
175.000.000 212.900.000 212.900.000 266.100.000 319.400.000
58
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Dalam setiap organisasi perlu adanya arah yang jelas, arah dimaksud dalam organisasi adalah organisasi menerapkan pola penetapan indikator kinerja melalui pernyataan Misi, Tujuan Strategis, Sasaran
Strategis, kebijakan, program dan kegiatan. Untuk dapat menghasilkan kinerja, maka pada tahap paling awal kita perlu memilih dan menetapkan
indikator kinerja yang akan dibutuhkan. Adapun definisi indikator kinerja itu sendiri sebagaimana yang telah ditetapkan oleh BPKP (2000) adalah ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja tidak hanya ditetapkan pada level kegiatan namun juga pada level sasaran strategis, hal ini dimaksudkan untuk memperjelas capaian
indikator kinerja pada tingkat kegiatan maupun sasaran agar dapat diukur secara langsung.
Terkait dengan hal tersebut di atas, maka peran pendidikan dalam pembangunan sangatlah penting. untuk itu, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten
Banjarnegara harus berkontribusi secara langsung dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD yang ditunjukan
dengan indikator kinerja. Rumusan indikator kinerja yang digunakan pada sektor pendidikan mengacu pada Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008. Berikut rencana pencapaian indikator sasaran kinerja Dinas
Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga tahun 2018-2022 sebagaimana
dijabarkan pada tabel berikut :
59
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD
No Indikator
Kondisi Kinerja
pada
awal
periode
Renstra
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja
pada
akhir
periode
Renstra
2018 2019 2020 2021 2022
1 APK PAUD 4-6 Tahun
67,04% 70,60% 71,20% 71,80% 72,40% 73,00% 73,00%
% TK
terakreditasi
8,5% 5% 7,5% 10% 12,5% 15% 15%
2 APS 7-12 tahun 101,37% 86,5% 87% 87,5% 88% 88,55% 88,55%
APS 13-15 tahun 88,61% 75,75% 76% 76,5% 77% 77,5% 77,5%
% SD
Terakreditasi A
8,54% 10% 12% 14% 16% 18% 18%
% SMP
Terakreditasi A
57,73% 27% 29% 31% 33% 35% 35%
Rata-rata Lama
Sekolah (RLS)
6,27 6,35
s.d. 6,42
6,42
s.d. 6,5
6,5
s.d. 6,57
6,57
s.d. 6,65
6,65
s.d. 6,72
6,65
s.d. 6,72
Harapan Lama
Sekolah (HLS)
11,41 11,5 ±
0,2
11,6 ±
0,2
11,7 ±
0,2
11,8 ±
0,2
11,9 ±
0,2
11,9 ±
0,2
3 % guru
tersertifikasi
90,84% 91% 92% 93% 94% 95% 95%
4 Angka Melek
Huruf > 15 Tahun
99,76% 99,8% 99,82% 99,85% 99,89% 99,90% 99,90%
Angka kelulusan
pendidikan kesetaraan
99,05% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5 Survey Kepuasan
Masyarakat
78,23 78,5 79 79 79 80 80
6 Nilai AKIP CC CC CC CC CC B B
7 Jumlah siswa
berprestasi
tingkat Provinsi,
Nasional dan
Internasional
45 15 20 22 25 35 35
8 Jumlah pemuda pelopor
15 2 3 4 5 6 6
60
BAB VIII PENUTUP
Renstra Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 - 2022 merupakan dokumen perencanaan periode 5 (lima) tahunan yang memuat tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara serta disusun dengan
memperhitungkan seluruh potensi dan kebutuhan (kekuatan, peluang dan tantangan). Renstra Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 - 2022 merupakan penjabaran dari RPJMD
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 -2022 dan menjadi pedoman dalam penyusunan Renja Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten
Banjarnegara yang menjadi dokumen perencanaan tahunan sebagai penjabaran dari Renstra Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara.
Pelaksanaan Renstra Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara ini sangat memerlukan partisipasi, semangat, dan komitmen dari seluruh aparatur Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga
Kabupaten Banjarnegara, karena akan menentukan keberhasilan pencapaian kinerja program dan kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian, Renstra
ini tidak hanya menjadi dokumen administrasi saja, karena secara substansial merupakan pencerminan aspirasi pembangunan yang memang dibutuhkan oleh stakeholders sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai Bupati.
1
IV. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH DINAS DAERAH IV.B DINAS KESEHATAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah diharuskan untuk menyusun 5 (lima) dokumen perencanaan pembangunan yaitu :
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 3. Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD)
4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 5. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD)
Ditegaskan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah bahwa Rencana
Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun serta
diatur kemudian dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata cara Evaluasi RRPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD.
Renstra Dinas Kesehatan merupakan bentuk upaya mengelola
dan mengembangkan potensi sumber daya daerah untuk mengatasi berbagai tantangan permasalahan yang ada dalam mewujudkan
pembangunan di Banjarnegara. Dalam rangka melaksanakan Pembangunan Berkelanjutan dibutuhkan SDM/Aparatur yang memiliki kompetensi, integritas dan profesionalitas dalam
menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan pembangunan melalui tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Alur dan mekanisme penyusunan Renstra Dinas Kesehatan diiliustrasikan sebagai berikut :
2
Analisis Gambaran pelayanan
SKPD
Perumusan Isu-isu
strategis berdasarkan
tusi
Perumusan Strategi dan
kebijakan
Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif berdasarkan
rencana program prioritas RPJMD
Pengolahan data dan informasi
Perumusan visi dan misi
SKPD
Perumusan Tujuan
Perumusan sasaran
Rancangan Renstra-SKPD
· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan
tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,
strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Perumusan indikator kinerja
SKPD yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD
SPM
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Penelaahan RTRW
Rancangan Renstra-SKPD
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda
Penelaahan KLHS
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Renstra-KLdan Renstra
SKPD Provinsi
Keterkaitan Renstra Dinas Kesehatan dengan RPJMD, dan dengan Renja perangkat daerah: Penyusunan Renstra mengacu pada
tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara, Peraturan Bupati Banjarnegara tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah,
RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022 Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan dilakukan secara
transparan dan partisipatif oleh para Pejabat Struktural, karyawan/i. dan para Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, serta telah
mendapat masukan dari para pemangku kepentingan “Stakeholders”. Dengan demikian Renstra PD Dinas Kesehatan ini berlaku
tahun 2017 hingga 2022 selaras dengan RPJMD Kabupaten Banjarnegara sebagai perwujudan visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara terpilih. Renstra Dinas Kesehatan ini juga
nantinya akan dijabarkan dalam Renja PD sebagai dasar operasional pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kesehatan setiap tahun dan dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran PD (RKA PD) yang selanjutnya digunakan dalam proses pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(RAPBD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya.
3
1.2 Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan Renstra Kecamatan
Banjarmangu Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa
Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123);
4
13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3); 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RRPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD Penyusunan rancangan awal Renstra Perangkat Daerah Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1213); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun
2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-
2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 Nomor 3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor 114); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 32 Tahun 2017 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2017 Nomor 32); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun
2016 Tentang Pembentukan Struktur Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Banjarnegara 20. Peraturan Bupati Kabupaten Banjarnegara Nomor 63 Tahun
2016 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut :
1. Maksud a. Memberikan pedoman dalam penyusunan rencana kerja
tahunan. b. Memberikan gambaran bagi seluruh aparatur dalam
melaksanakan tugas/kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun. c. Menjadi dasar dalam evaluasi kinerja Perangkat Daerah.
2. Tujuan a. Menjabarkan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati
Banjarnegara ke dalam tujuan, sasaran, strategi dan
kebijakan pembangunan daerah bidang kesehatan tahun 2017-2022;
5
b. Memberikan pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan yang dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas
Kesehatan Kabupaten Banjarnegara dan rencana kerja lima tahunan
c. Menjabarkan instrumen pengukuran kinerja dan kebijakan
sesuai skala prioritas dalam melaksanakan pembangunan kesehatan daerah di Kabupaten Banjarnegara.
d. Menjabarkan program-program pembangunan kesehatan daerah serta rencana kegiatan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis sesuai bidang kewenangan Dinas
Kesehatan Kabupaten Banjarnegara dan alokasi pembiayaaan dalam kurun waktu lima tahun ke depan
1.4 Sistematika Penulisan Keseluruhan materi Renstra PD Kecamatan Banjarmangu
Tahun 2017 – 2022 disusun dan termuat dalam 7 (tujuh) Bab
dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan tentang latar belakang, proses penyusunan,
hubungan Renstra dengan dokumen lainnya, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN PD Menjelaskan kondisi umum tentang dasar hukum
pembentukan PD, struktur organisasi PD, uraian tugas dan
fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala PD. Penjelasan tentang sumber daya yang dimiliki PD (SDM berdasarkan gender dan Asset) serta penjabaran tingkat
capaian kinerja PD periode sebelumnya BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH Menjelaskan hasil identifikasi permasalahan berdasarkan
tugas dan fungsi pelayanan pada Perangkat Daerah
Kecamatan, melakukan penilaian (scoring) terhadap permasalahan yang memiliki dampak yang besar terhadap
publik dan pencapaian sasaran Renstra, diakhiri dengan penentuan isu-isu strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
Merupakan penjabaran visi dan misi pembangunan jangka menengah dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Berisi tentang strategi dan arah kebijakan perangkat
daerah lima Tahun mendatang Strategi menjelaskan cara untuk mencapai tujuan dan sasaran dirancang secara rasional dan komprehensip, sedangkan kebijakan
menerangkan arah yang akan diambil Perangkat Daerah dalam bentuk konfigurasi program untuk mencapai tujuan
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN
Merupakan Penjelasan yang bersifat umum dari Program
dan Kegiatan beserta indikasi pendanaan dalam periode lima tahun Pada Bab ini dikemukakan indikator kinerja PD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan
6
dicapai PD dalam lima tahun mendatang untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN Bab ini berisi tentang indikator kinerja Kecamatan Banjarmangu yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2021 BAB VII PENUTUP
Pada Bab ini merupakan harapan-harapan terhadap kondisi dan rencana pencapaian kinerja periode 2017-2022
7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
Keberadaan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah, dan Peraturan Bupati Kabupaten Banjarnegara Nomor 63 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Banjarnegara.
Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang kesehatan. Dinas Kesehatan dipimpin oleh
Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Adapun Tugas dan Fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Tugas Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam
melaksanakan urusan pemerintahan bidang kesehatan yang menjadi
kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit serta pelayanan dan sumber daya kesehatan; b. pelaksanaan koordinasi kebijakan dibidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit serta pelayanan dan sumber daya kesehatan;
c. pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit serta pelayanan dan sumber daya kesehatan;
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit serta pelayanan dan sumber daya kesehatan;
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit serta pelayanan dan sumber daya kesehatan;
f. pelaksanaan fungsi kesekretariatan dinas; g. pengendalian penyelenggaraan tugas UPTD; dan h. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1. Sekretaris a. Tugas Pokok :
Melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebijakan bidang ketatausahaan, hukum,
keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama, kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, kepegawaian, pelayanan administrasi di lingkungan Dinas Kesehatan.
b. Dalam melaksanakan tugas, Sekretariat menyelenggarakan fungsi:
1) Pengkoordinasian kegiatan di lingkungan Dinas Kesehatan; 2) Pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja
di lingkungan Dinas Kesehatan;
8
3) Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan,
kerumahtanggaan, kerjasama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi di lingkungan Dinas Kesehatan;
4) Pengkoordinasian, pembinaan dan penataan organisasi dan
tata laksana di lingkungan Dinas Kesehatan; 5) Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-
undangan serta pelaksanaan advokasi hukum di lingkungan Dinas Kesehatan;
6) Pengkoordinasian pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP); 7) Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah
dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Dinas Kesehatan;
8) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan 9) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
c. Sekretariat terdiri dari: 1. Sub Bagian Program dan Informasi; dan
2. Sub Bagian Keuangan, Umum dan Kepegawaian; Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
1. Sub Bagian Program dan Informasi Sub Bagian Program dan Informasi mempunyai tugas
pokok melakukan penyiapan bahan perumusan,
pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang
perencanaan, evaluasi dan pelaporan program kerja serta pengelolaan informasi kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan.
Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Sub Bagian Program dan Informasi mempunyai fungsi :
a) Menyusun rencana dan program kegiatan sub bagian program dan informasi berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya
sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b) Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan unit kerja
dinas guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi
pelaksanaan tugas; c) Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanaan
tugas bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya guna kelancaran pelaksanaan;
d) Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanaan
tugas bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya guna kelancaran pelaksanaan tugas;
e) Menyusun konsep kebijakan teknis, petunjuk pelaksanaan dan naskah dinas lingkup Sub Bagian Program dan Informasi sebagai dasar pelaksanaan kegiatan;
f) Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan kebijakan teknis serta pedoman pelaksanaan tugas;
9
g) Menyusun konsep Standar Operasional Prosedur (SOP) Sub Bagian Program dan Informasi dalam melaksanakan tugas
agar diperoleh hasil kerja yang optimal; h) Menyiapkan bahan koordinasi dalam penyusunan konsep
Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA), Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) serta perubahan anggaran sesuai ketentuan dan plafon anggaran yang ditetapkan;
i) Menyiapkan bahan koordinasi dalam penyusunan konsep Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja
(Renja), Indikator Kinerja Utama (IKU), Perjanjian Kinerja (PK) dan dokumen perencanaan lainnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku; j) Menyiapkan bahan koordinasi dalam penyusunan konsep
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati (LKPJ),
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Pengendalian Operasional Kegiatan (POK) dan dokumen pelaporan
lainnya sesuai ketentuan yang berlaku; k) Menyiapkan bahan pengelolaan informasi kesehatan;
l) Menyiapkan bahan usulan pencairan anggaran baik di lingkup sekretariat, bidang dan Unit Pelaksana Teknis Dinas sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku;
m) Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan mengevaluasi hasil kerja bawahan untuk meningkatkan prestasi kerja;
n) Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
o) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sebagai wujud pertanggungjawaban;
p) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Sub Bagian Keuangan, Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Keuangan, Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang pengelolaan keuangan, ketatausahaan, hukum, kerumahtanggaan, kerjasama, kearsipan, dokumen,
keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, kepegawaian, dan pelayanan administrasi di lingkungan Dinas
Kesehatan. Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Sub Bagian Keuangan, Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :
a) Menyusun rencana dan program kegiatan Sub Bagian Keuangan, Umum dan Kepegawaian berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b) Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan unit kerja dinas guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan tugas;
10
c) Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya
guna kelancaran pelaksanaan tugas; d) Menyusun konsep kebijakan teknis, petunjuk pelaksanaan
dan naskah dinas lingkup Sub Bagian Keuangan, Umum
dan Kepegawaian sebagai dasar pelaksanaan tugas; e) Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan
sesuai lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan kebijakan teknis serta pedoman pelaksanaan tugas;
f) Menyusun konsep Standar Operasional Prosedur (SOP) Sub
Bagian Keuangan, Umum dan Kepegawaian dalam melaksanakan tugas agar diperoleh hasil kerja yang
optimal; g) Menyiapkan bahan administrasi keuangan dalam rangka
pencairan anggaran, pengelolaan, pembukuan dan
pelaporan pertanggungjawaban keuangan; h) Melaksanakan ketatausahaan dinas dengan mengelola
surat-menyurat, kearsipan dan dokumentasi;
i) Melaksanakan kerumahtanggaan dinas dengan mengelola barang inventaris, barang pakai habis, pemeliharaan
sarana dan prasarana, pengadaan barang/jasa di lingkungan dinas;
j) Melaksanakan layanan administrasi kepegawaian,
kehumasan, hukum, kerjasama, keorganisasian dan ketatalaksanaan;
k) Menyiapkan bahan usulan kenaikan pangkat, mutasi, gaji
berkala, pemberhentian/pensiun, karis/karsu, taspen, pengiriman peserta diklat, ujian dinas, ujian penyesuaian
ijazah, tugas belajar/izin belajar dan administrasi kepegawaian lainnya;
l) Menyiapkan sarana, akomodasi dan protokoler dalam
kegiatan rapat dinas maupun penerimaan kunjungan tamu dinas;
m) Melaksanakan koordinasi kegiatan pengamanan kantor, kebersihan dan pertamanan agar tercipta lingkungan kantor yang tertib, aman, bersih dan nyaman;
n) Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan mengevaluasi hasil kerja bawahan untuk meningkatkan prestasi kerja;
o) Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
p) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sebagai wujud pertanggungjawaban;
q) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Bidang Kesehatan Masyarakat a. Tugas Pokok
Melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian,
pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebijakan bidang pengelolaan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan rujukan,
11
kesehatan ibu hamil, ibu bersalin dan nifas, kesehatan bayi dan balita, kesehatan remaja dan lanjut usia, pasangan usia subur dan
wanita usia subur, perbaikan gizi dan institusi, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh daerah, kelompok
masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat daerah serta pembiayaan dan jaminan kesehatan
masyarakat. b. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Kesehatan Masyarakat
menyelenggarakan fungsi:
1) Perencanaan perumusan kebijakan bidang pengelolaan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
dan rujukan, kesehatan ibu hamil, ibu bersalin dan nifas, kesehatan bayi dan balita, kesehatan remaja dan lanjut usia, pasangan usia subur dan wanita usia subur, perbaikan gizi dan
institusi, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh daerah, kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat
dan dunia usaha tingkat daerah serta pembiayaan dan jaminan kesehatan masyarakat;
2) Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan bidang pengelolaan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan rujukan, kesehatan ibu hamil, ibu bersalin dan nifas,
kesehatan bayi dan balita, kesehatan remaja dan lanjut usia, pasangan usia subur dan wanita usia subur, perbaikan gizi dan institusi, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga,
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh daerah, kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat
dan dunia usaha tingkat daerah serta pembiayaan dan jaminan kesehatan masyarakat;
3) Pelaksanaan kebijakan bidang pengelolaan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP), Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan rujukan, kesehatan ibu hamil, ibu bersalin dan nifas, kesehatan
bayi dan balita, kesehatan remaja dan lanjut usia, pasangan usia subur dan wanita usia subur, perbaikan gizi dan institusi, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga,
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh daerah, kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat daerah serta pembiayaan dan jaminan
kesehatan masyarakat; 4) Pembinaan dan fasilitasi kebijakan bidang pengelolaan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP), Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan rujukan, kesehatan ibu hamil, ibu bersalin dan nifas, kesehatan bayi dan balita, kesehatan remaja dan lanjut usia,
pasangan usia subur dan wanita usia subur, perbaikan gizi dan institusi, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga,
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh daerah, kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat daerah serta pembiayaan dan jaminan
kesehatan masyarakat; 5) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang
pengelolaan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Upaya Kesehatan
12
Masyarakat (UKM) dan rujukan, kesehatan ibu hamil, ibu bersalin dan nifas, kesehatan bayi dan balita, kesehatan remaja dan lanjut
usia, pasangan usia subur dan wanita usia subur, perbaikan gizi dan institusi, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui
tokoh daerah, kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat daerah serta pembiayaan
dan jaminan kesehatan masyarakat; dan 6) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
c. Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri dari : 1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
2. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga; dan 3. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan. Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. 1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan kebijakan bidang pengelolaan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan rujukan, kesehatan ibu hamil, ibu bersalin dan nifas, kesehatan
bayi dan balita, kesehatan remaja dan lanjut usia, pasangan usia subur dan wanita usia subur serta perbaikan gizi dan institusi. Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Seksi Kesehatan
Keluarga dan Gizi mempunyai fungsi : a) Menyusun rencana dan program kegiatan seksi kesehatan
keluarga dan gizi berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b) Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan unit kerja dinas guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi
pelaksanaan tugas; c) Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanaan tugas
bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya guna
kelancaran pelaksanaan tugas; d) Menyusun konsep kebijakan teknis Seksi Kesehatan Keluarga
dan Gizi sebagai dasar pelaksanaan kegiatan;
e) Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan kebijakan
teknis serta pedoman pelaksanaan tugas; f) Menyusun konsep Standar Operasional Prosedur (SOP) Seksi
Kesehatan Keluarga dan Gizi dalam melaksanakan tugas agar
diperoleh hasil kerja yang optimal; g) Melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan pembinaan dan
pengawasan internal pemerintah di lingkungan dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan lancar;
h) Menyusun konsep kebijakan Kepala Dinas dan naskah dinas yang berkaitan dengan Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
13
i) Melaksanakan pengelolaan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan rujukan;
j) Melaksanakan pengelolaan upaya kesehatan ibu hamil, ibu bersalin dan nifas;
k) Melaksanakan pengelolaan upaya kesehatan bayi dan balita;
l) Melaksanakan pengelolaan upaya kesehatan remaja dan lanjut usia, pasangan usia subur dan wanita usia subur;
m) Melaksanakan perbaikan gizi dan institusi; n) Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan
mengevaluasi hasil kerja bawahan untuk meningkatkan
prestasi kerja; o) Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan sebagai
bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; p) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas sebagai wujud pertanggungjawaban;
q) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan,
pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang pengelolaan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan rujukan,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan Olahraga. Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga mempunyai fungsi :
a) Menyusun rencana dan program kegiatan Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b) Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan unit kerja
dinas guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan tugas;
c) Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya guna kelancaran pelaksanaan tugas;
d) Menyusun konsep kebijakan teknis Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga sebagai dasar pelaksanaan kegiatan;
e) Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan kebijakan
teknis serta pedoman pelaksanaan tugas; f) Menyusun konsep Standar Operasional Prosedur (SOP) Seksi
Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga dalam
melaksanakan tugas agar diperoleh hasil kerja yang optimal; g) Melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan pembinaan dan
pengawasan internal pemerintah di lingkungan dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan lancar;
h) Menyusun konsep kebijakan Kepala Dinas dan naskah dinas yang berkaitan dengan Seksi Kesehatan Lingkungan,
14
Kesehatan Kerja dan Olahraga guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
i) Melaksanakan pengelolaan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan rujukan
j) Melaksanakan pengelolaan upaya kesehatan lingkungan;
k) Melaksanakan pengelolaan upaya kesehatan kesehatan kerja; l) Melaksanakan pengelolaan upaya kesehatan olahraga;
m) Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan mengevaluasi hasil kerja bawahan untuk meningkatkan prestasi kerja;
n) Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
o) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sebagai wujud pertanggungjawaban;
p) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya; 3. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan
Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan kebijakan bidang pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh daerah, kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat daerah serta
pembiayaan dan jaminan kesehatan masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan mempunyai fungsi :
a) Menyusun rencana dan program kegiatan Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan berdasarkan peraturan perundang-
undangan dan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b) Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan unit kerja
dinas guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan tugas;
c) Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya guna kelancaran pelaksanaan tugas;
d) Menyusun konsep kebijakan teknis seksi promosi dan pemberdayaan kesehatan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan;
e) Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan
sesuai lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan kebijakan teknis serta pedoman pelaksanaan tugas;
f) Menyusun konsep Standar Operasional Prosedur (SOP) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan dalam melaksanakan tugas agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
g) Melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan internal pemerintah di lingkungan dinas sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan lancar;
h) Menyusun konsep kebijakan Kepala Dinas dan naskah dinas
yang berkaitan dengan Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
15
i) Melaksanakan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh daerah, kelompok masyarakat, organisasi
swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat daerah; j) Melaksanakan pembiayaan dan jaminan kesehatan
masyarakat;
k) Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan mengevaluasi hasil kerja bawahan untuk meningkatkan
prestasi kerja; l) Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan sebagai
bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
m) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sebagai wujud pertanggungjawaban;
n) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya;
3. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
a. Tugas pokok : Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas
perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebijakan bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan
pengendalian penyakit menular serta pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.
b. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit menyelenggarakan fungsi: Menyusun rencana dan program kegiatan Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit berdasarkan peraturan perundang-undangan
dan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
a) Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan unit kerja dinas guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan tugas;
b) Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanaan tugas
bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya guna kelancaran pelaksanaan tugas;
c) Menyusun konsep kebijakan teknis bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwasebagai
dasar pelaksanaan kegiatan; d) Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai
lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan kebijakan teknis
serta pedoman pelaksanaan tugas; e) Melaksanakan koordinasi penyusunan Standar Operasional
Prosedur (SOP) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam melaksanakan tugas agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
f) Melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan internal pemerintah di lingkungan dinas sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan lancar;
g) Menyusun konsep kebijakan Kepala Dinas dan naskah dinas
yang berkaitan dengan bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta
16
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
h) Mengarahkan pelaksanaan surveilans; i) Mengarahkan pelaksanaan imunisasi; j) Mengarahkan pelaksanaan pencegahan penyakit menular;
k) Mengarahkan pelaksanaan pengendalian penyakit menular; l) Mengarahkan pelaksanaan pencegahan penyakit tidak menular;
m) Mengarahkan pelaksanaan pengendalian penyakit tidak menular; n) Mengarahkan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian
kesehatan jiwa;
o) Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan mengevaluasi hasil kerja bawahan untuk meningkatkan prestasi kerja;
p) Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
q) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas sebagai wujud pertanggungjawaban; r) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
c. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, terdiri dari : 1. Seksi Surveilans dan Imunisasi;
2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; dan 3. Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa. Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. 1. Seksi Surveilans dan Imunisasi
Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan bidang surveilans dan imunisasi. Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai fungsi :
1) Menyusun rencana dan program kegiatan Seksi Surveilans dan Imunisasi berdasarkan peraturan perundang-undangan dan
hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2) Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan unit kerja
dinas guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan tugas;
3) Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanaan tugas
bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya guna kelancaran pelaksanaan tugas;
4) Menyusun konsep kebijakan teknis Seksi Surveilans dan Imunisasi sebagai dasar pelaksanaan kegiatan;
5) Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan
sesuai lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan kebijakan teknis serta pedoman pelaksanaan tugas;
6) Menyusun konsep Standar Operasional Prosedur (SOP) Seksi Surveilans dan Imunisasi dalam melaksanakan tugas agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
7) Melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan internal pemerintah di lingkungan dinas sesuai
17
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan lancar;
8) Menyusun konsep kebijakan Kepala Dinas dan naskah dinas yang berkaitan dengan Seksi Surveilans dan Imunisasi guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
9) Melaksanakan surveilans; 10) Melaksanakan imunisasi;
11) Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan mengevaluasi hasil kerja bawahan untuk meningkatkan prestasi kerja;
12) Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
13) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sebagai wujud pertanggungjawaban;
14) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular. Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular mempunyai fungsi : a) Menyusun rencana dan program kegiatan Seksi Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Menular berdasarkan peraturan
perundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b) Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan unit kerja dinas guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan tugas;
c) Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya guna
kelancaran pelaksanaan tugas; d) Menyusun konsep kebijakan teknis Seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular sebagai dasar pelaksanaan
kegiatan; e) Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan
sesuai lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan kebijakan
teknis serta pedoman pelaksanaan tugas; f) Menyusun konsep Standar Operasional Prosedur (SOP) Seksi
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dalam melaksanakan tugas agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
g) Melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan pembinaan dan
pengawasan internal pemerintah di lingkungan dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku agar kegiatan dapat berjalan lancar; h) Menyusun konsep kebijakan Kepala Dinas dan naskah dinas
yang berkaitan dengan Seksi Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
i) Melaksanakan pencegahan penyakit menular;
18
j) Melaksanakan pengendalian penyakit menular; k) Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan
mengevaluasi hasil kerja bawahan untuk meningkatkan prestasi kerja;
l) Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan sebagai
bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; m) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas sebagai wujud pertanggungjawaban; n) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular serta kesehatan jiwa Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Seksi Pengendalian
Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa mempunyai fungsi : a) Menyusun rencana dan program kegiatan Seksi Pengendalian
Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b) Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan unit kerja dinas guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan tugas;
c) Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya guna
kelancaran pelaksanaan tugas; d) Menyusun konsep kebijakan teknis Seksi Pengendalian
Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa sebagai dasar
pelaksanaan kegiatan; e) Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan
sesuai lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan kebijakan teknis serta pedoman pelaksanaan tugas;
f) Menyusun konsep Standar Operasional Prosedur (SOP) Seksi
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa dalam melaksanakan tugas agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
g) Melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan internal pemerintah di lingkungan dinas sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan lancar;
h) Menyusun konsep kebijakan Kepala Dinas dan naskah dinas
yang berkaitan dengan Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa guna mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas; i) Melaksanakan pencegahan penyakit tidak menular; j) Melaksanakan pengendalian penyakit tidak menular;
k) Melaksanakan pencegahan dan pengendalian kesehatan jiwa;
19
l) Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan mengevaluasi hasil kerja bawahan untuk meningkatkan
prestasi kerja; m) Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan sebagai
bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
n) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sebagai wujud pertanggungjawaban;
o) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4. Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan
a. Tugas Pokok : Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan mempunyai
tugas perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan kebijakan penerbitan izin rumah sakit kelas C dan D dan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat Daerah, izin praktik dan izin kerja tenaga kesehatan, izin apotek, toko obat, toko alat kesehatan dan optikal, izin usaha mikro obat tradisional (UMOT), izin produksi
makanan dan minuman pada industri rumah tangga, sertifikat produksi alat kesehatan kelas 1 (satu) tertentu dan perbekalan
kesehatan rumah tangga (PKRT) kelas 1 (satu) tertentu perusahaan rumah tangga, perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan untuk upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan
upaya kesehatan perorangan (UKP) Daerah serta pengawasan post-market produk makanan-minuman industri rumah tangga.
b. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a) Menyusun rencana dan program kegiatan Bidang Pelayanan dan
Sumber Daya kesehatan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagai
pedoman pelaksanaan tugas; b) Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan unit kerja dinas
guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan tugas;
c) Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya guna
kelancaran pelaksanaan tugas; d) Menyusun konsep kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan,
kefarmasian dan alat kesehatan serta sumber daya manusia
kesehatansebagai dasar pelaksanaan kegiatan; e) Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai
lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan kebijakan teknis
serta pedoman pelaksanaan tugas; f) Melaksanakan koordinasi penyusunan Standar Operasional
Prosedur (SOP) bidang pelayanan dan sumber daya kesehatan dalam melaksanakan tugas agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
g) Melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan internal pemerintah di lingkungan dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
agar kegiatan dapat berjalan lancar; h) Menyusun konsep kebijakan Kepala Dinas dan naskah dinas
yang berkaitan dengan bidang pelayanan kesehatan, kefarmasian
20
dan alat kesehatan serta sumber daya manusia kesehatan guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
i) Menyusun konsep penerbitan izin rumah sakit kelas C dan D serta fasilitas pelayanan kesehatan tingkat daerah;
j) Menyusun konsep penerbitan izin apotek, toko obat, toko alat
kesehatan dan optikal, izin Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) serta izin produksi makanan dan minuman pada industri rumah
tangga; k) Menyiapkan bahan penyusunan konsep penerbitan sertifikat
produksi alat kesehatan kelas 1 (satu) tertentu dan perbekalan
kesehatan rumah tangga (PKRT) kelas 1 (satu) tertentu perusahaan rumah tangga;
l) Melaksanakan pengawasan post-market produk makanan-minuman industri rumah tangga;
m) Menyiapkan bahan penyusunan konsep penerbitan izin praktik
dan izin kerja tenaga kesehatan; n) Melaksanakan perencanaan dan pengembangan sumber daya
manusia kesehatan untuk Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Daerah;
o) Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan mengevaluasi
hasil kerja bawahan untuk meningkatkan prestasi kerja; p) Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan sebagai
bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
q) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sebagai wujud pertanggungjawaban;
r) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
c. Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari :
1. Seksi Pelayanan Kesehatan; 2. Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan; dan 3. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
1. Seksi Pelayanan Kesehatan a. Seksi Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penerbitan izin rumah sakit kelas C dan D
serta fasilitas pelayanan kesehatan tingkat Daerah; b. Dalam melaksanakan tugas, Seksi Pelayanan Kesehatan
menyelenggarakan fungsi :
a) Menyusun rencana dan program kegiatan seksi pelayanan kesehatan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagai
pedoman pelaksanaan tugas; b) Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan unit kerja
dinas guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan tugas;
c) Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanaan
tugas bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya guna kelancaran pelaksanaan tugas;
21
d) Menyusun konsep kebijakan teknis seksi pelayanan kesehatan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan;
e) Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan kebijakan teknis serta pedoman pelaksanaan tugas;
f) Menyusun konsep Standar Operasional Prosedur (SOP) seksi pelayanan kesehatandalam melaksanakan tugas agar
diperoleh hasil kerja yang optimal; g) Melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan pembinaan
dan pengawasan internal pemerintah di lingkungan dinas
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan lancar;
h) Menyusun konsep kebijakan Kepala Dinas dan naskah dinas yang berkaitan dengan seksi pelayanan kesehatan guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
i) Menyiapkan bahan penyusunan konsep penerbitan izin rumah sakit kelas C;
j) Menyiapkan bahan penyusunan konsep penerbitan izin
rumah sakit kelas D; k) Menyiapkan bahan penyusunan konsep penerbitan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat daerah; l) Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan
mengevaluasi hasil kerja bawahan untuk meningkatkan
prestasi kerja; m) Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan
sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
n) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sebagai wujud pertanggungjawaban;
o) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan
a. Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian,
pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penerbitan izin apotek, toko obat, toko alat kesehatan dan optikal, izin Usaha Mikro Obat
Tradisional (UMOT), izin produksi makanan dan minuman pada industri rumah tangga, sertifikat produksi alat kesehatan kelas 1 (satu) tertentu dan Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga (PKRT) kelas 1 (satu) tertentu perusahaan rumah tangga, serta pengawasan post-market produk makanan-
minuman industri rumah tangga; b. Dalam melaksanakan tugas, Seksi Kefarmasian dan Alat
Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
1) Menyusun rencana dan program kegiatan seksi kefarmasian dan alat kesehatan berdasarkan peraturan
perundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2) Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan unit kerja
dinas guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan tugas;
22
3) Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya
guna kelancaran pelaksanaan tugas; 4) Menyusun konsep kebijakan teknis seksi kefarmasian dan
alat kesehatan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan;
5) Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan
kebijakan teknis serta pedoman pelaksanaan tugas; 6) Menyusun konsep Standar Operasional Prosedur (SOP)
seksi kefarmasian dan alat kesehatan dalam melaksanakan
tugas agar diperoleh hasil kerja yang optimal; 7) Melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan pembinaan
dan pengawasan internal pemerintah di lingkungan dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan lancar;
8) Menyusun konsep kebijakan Kepala Dinas dan naskah dinas yang berkaitan dengan seksi kefarmasian dan alat kesehatan guna mendukung kelancaran pelaksanaan
tugas; 9) Menyiapkan bahan penyusunan konsep penerbitan izin
apotek, toko obat, toko alat kesehatan dan optikal; 10) Menyiapkan bahan penyusunan konsep penerbitan izin
Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT);
11) Menyiapkan bahan penyusunan konsep penerbitan izin produksi makanan dan minuman pada industri rumah tangga;
12) Menyiapkan bahan penyusunan konsep penerbitan sertifikat produksi alat kesehatan kelas 1 (satu) tertentu
dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) kelas 1 (satu) tertentu perusahaan rumah tangga;
13) Melaksanakan pengawasan post-market produk makanan-
minuman industri rumah tangga; 14) Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan
mengevaluasi hasil kerja bawahan untuk meningkatkan prestasi kerja;
15) Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan
sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; 16) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas sebagai wujud pertanggungjawaban;
17) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
a. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian,
pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penerbitan izin praktik dan izin kerja tenaga kesehatan serta perencanaan dan
pengembangan sumber daya manusia kesehatan untuk Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Daerah;
23
b. Dalam melaksanakan tugas, Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a) Menyusun rencana dan program kegiatan seksi sumber daya manusia kesehatan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatan tahun
sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b) Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan unit kerja
dinas guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan tugas;
c) Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanaan
tugas bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya guna kelancaran pelaksanaan tugas;
d) Menyusun konsep kebijakan teknis seksi sumber daya manusia kesehatan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan;
e) Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan
sesuai lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan kebijakan teknis serta pedoman pelaksanaan tugas;
f) Menyusun konsep Standar Operasional Prosedur (SOP)
seksi sumber daya manusia kesehatan dalam melaksanakan tugas agar diperoleh hasil kerja yang
optimal; g) Melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan pembinaan
dan pengawasan internal pemerintah di lingkungan dinas
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan lancar;
h) Menyusun konsep kebijakan Kepala Dinas dan naskah
dinas yang berkaitan dengan seksi sumber daya manusia kesehatan guna mendukung kelancaran pelaksanaan
tugas; i) Menyiapkan bahan penyusunan konsep penerbitan izin
praktik dan izin kerja tenaga kesehatan;
j) Melaksanakan perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan untuk Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) Daerah; k) Melaksanakan perencanaan dan pengembangan sumber
daya manusia kesehatan untuk Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) Daerah; l) Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan
mengevaluasi hasil kerja bawahan untuk meningkatkan
prestasi kerja; m) Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas sebagai wujud pertanggungjawaban; n) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
5. Kelompok Jabatan Fungsional a. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan
kegiatan dalam menunjang tugas pokok Dinkes. b. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah pejabat
fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan
keahliannya. c. Jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja.
24
d. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Pembinaan terhadap pejabat fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Unit Pelaksana Teknis Dinas
a. UPT Puskesmas
No. Nama Puskesmas No. Nama Puskesmas
1. Puskesmas Susukan 1 18. Puskesmas Banjarmangu 1
2. Puskesmas Susukan 2 19. Puskesmas Banjarmangu 2
3. Puskesmas Purworejo Klampok 1 20. Puskesmas Wanadadi 1
4. Puskesmas Purworejo Klampok 2 21. Puskesmas Wanadadi 2
5. Puskesmas Mandiraja 1 22. Puskesmas Rakit 1
6. Puskesmas Mandiraja 2 23. Puskesmas Rakit 2
7. Puskesmas Purwanegara 1 24. Puskesmas Punggelan 1
8. Puskesmas Purwanegara 2 25. Puskesmas Punggelan 2
9. Puskesmas Bawang 1 26. Puskesmas Karangkobar
10. Puskesmas Bawang 2 27. Puskesmas Wanayasa 1
11. Puskesmas Pagedongan 28. Puskesmas Wanayasa 2
12. Puskesmas Banjarnegara 1 29. Puskesmas Kalibening
13. Puskesmas Banjarnegara 2 30. Puskesmas Pejawaran
14. Puskesmas Sigaluh 1 31. Puskesmas Batur 1
15. Puskesmas Sigaluh 2 32. Puskesmas Batur 2
16. Puskesmas Madukara 1 33. Puskesmas Pagentan 1
17. Puskesmas Madukara 2 34. Puskesmas Pagentan 2
18. 35. Puskesmas Pandanarum
b. UPT Laboratorium Kesehatan Daerah c. UPT Gudang Farmasi
Bagan struktur organisasi Dinas Kesehatan berdasarkan Perda
Nomor 2 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
25
STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah 2.2.1. Gambaran Umum
Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang letaknya berada pada jarak 155 Km ke arah Barat dari Ibu Kota propinsi.
Secara Astronomi terletak diantara 70.12’ – 70.31’ Lintang Selatan dan 1090.29’ – 1090.45’.50’’ Bujur Timur. Dibatasi
oleh 4 Kabupaten di sebelah Utara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang, Timur Kabupaten Wonosobo, Selatan Kabupaten Kebumen, dan Barat Kabupaten Purbalingga dan
Kabupaten Banyumas Dengan luas wilayah kurang lebih 1,069.71 Km2 atau 106.970,997 Ha atau sekitar 3,29% dari Luas Wilayah
Propinsi Jawa Tengah (3,25 Juta Ha). Secara administratif Banjarnegara terbagi dalam 20 kecamatan, 266 desa, dan 12
kelurahan. Daerah yang terluas adalah Kecamatan Punggelan dengan luas 102,1 Km2 atau sekitar 9,54 % dari luas total Wilayah Kerja Banjarnegara. Sedangkan Kecamatan
Purworejo Klampok merupakan memiliki wilayah paling kecil yaitu hanya seluas 21.87 Km2 atau sekitar 1,6 %.
Topografi Banjarnegara terdiri dari wilayah daratan sebagai berikut :
26
Ketinggian antara 0 – 100 m dari permukaan laut :
9,82%
Ketinggian 100 – 500 m dari permukaan laut : 37,04 %
Ketinggian 500 – 1.000 m dari permukaan laut : 28,74%
Ketinggian di atas 1.000 m dari permukaan laut : 24,4 %
Berdasarkan bentuk tata alam dan penyebaran geografis digolongkan menjadi :
Bagian Utara terdiri dari daerah pegunungan relief bergelombang dan curam
Bagian tengah terdiri dari wilayah dengan relief datar
Bagian Selatan terdiri dari wilayah dengan relief curam
2.2.2. Sumber Daya Pegawai Sumber daya manusia kesehatan (SDMK) merupakan
salah satu sub sistem dalam sistem kesehatan nasional yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui berbagai upaya dan pelayanan
kesehatan. Upaya dan pelayanan kesehatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab, memiliki etik
dan moral tinggi, keahlian dan berwenang. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, Tenaga kesehatan adalah setiap
orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
2.2.2.1. Jumlah Tenaga Kesehatan Sumber Daya Manusia di bidang kesehatan terdiri dari tenaga kesehatan dan tenaga Non kesehatan. Tenaga
kesehatan di kelompokan menjadi beberapa rumpun dan sub rumpun. Rumpun tenaga kesehatan menurut Undang-
Undang nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan Pasal 11 adalah tenaga medis, tenaga psikologi klinis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga
kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik,tenaga keteknesian medis, tenaga teknik boimedika, tenaga kesehatan tradisional, dan tenaga
kesehatan lain. 2.2.2.2. Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang pusat kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah fasilitas kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Untuk mendukung fungsi dan tujuan puskesmas di
perlukan sumber daya manusia kesehatan baik tenaga kesehatan maupun tenaga penunjang kesehatan. Pada peraturan yang sama di pasal 16 ayat 3 di
sebutkan bahwa minimal tenaga kesehatan di puskesmas terdiri dari dokter atau dokter layanan primer, dokter gigi,
27
perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik,
tenaga gizi dan tenaga kefarmasian. Sedangkan tenaga penunjang kesehatan harus dapat mendukung kegiatan ketatausahaan, administrasi keuangan, sistem informasi, dan
kegiatan operasional lainnya. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan Puskesmas
dihitung berdasarkan analisis beban kerja dengan mempertimbangkan beberapa hal, yaitu jumlah pelayanan yang di selenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya,
karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di
wilayah kerjanya, dan pembagian waktu saja. Pada Puskesmas non rawat inap, minimal jumlah dokter yaitu satu orang, sedangkan pada puskesmas rawat
inap minimal jumlah dokter dua orang, baik pada perkotaan, perdesaaan, maupun kawasan terpencil dan sangat terpencil. Terdapat 6 Puskesmas yang tidak memiliki dokter yaitu
Puskesmas Purwanegara 2, Bawang 1, Pagedongan, Banjarmangu 1, Rakit 1 dan Rakit 2, disebabkan dokter
sebagai Kepala Puskesmas. Rincian lengkap mengenai Puskesmas dengan jumlah dokter dapat dilihat di tabel di bawah ini :
Pada Puskesmas non rawat inap, minimal jumlah dokter yaitu satu orang, sedangkan pada puskesmas rawat inap minimal jumlah dokter dua orang, baik pada perkotaan,
perdesaan, maupun kawasan terpencil dan sangat terpencil. Terdapat 6 Puskesmas yang tidak memiliki dokter yaitu
Puskesmas Purwanegara 2, Bawang 1, Pagedongan, Banjarmangu 1, Rakit 1 dan Rakit 2, disebabkan dokter sebagai Kepala Puskesmas.
Jumlah Dokter Gigi sebanyak 8 orang dari kebutuhan minimal untuk Puskesmas sebanyak 40 orang,
sehingga masih terdapat kekurangan Dokter Gigi sebanyak 32 orang. Perawat pada Puskesmas non rawat inap minimal
berjumlah lima orang sedangkan pada Puskesmas rawat inap minimal berjumlah delapan orang. Kondisi ini merupakan standar minimal di wilayah perkotaan, perdesaan, dan
kawasan terpencil dan sangat terpencil. Jumlah perawat di Kabupaten Banjarnegara saat ini
sebanyak 197 orang sedangkan berdasarkan perhitungan Analisa Beban Kerja dibutuhkan 296 orang, sehingga terdapat kekurangan sebanyak 99 orang.
Jumlah bidan di Puskesmas non rawat inap minimal empat orang dan di Pusekmas rawat inap minimal tujuh
orang. Kondisi ini merupakan standar minimal wilayah perkotaan, perdesaan, dan kawasan terpencil dan sangat terpencil. Saat ini di Banjarnegara terdapat bidan sebanyak
407 orang sedangkan kebutuhan berdasarkan analisa beban kerja sebanyak 582 orang, sehingga masih dibutuhkan bidan sebanyak 175 orang.
28
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, bahwa
tenaga kesehatan di puskesmas tidak hanya tenaga medis tetapi juga tenaga promotif dan preventif untuk mendukung tugas Puskesmas dalam melaksanakan upaya kesehatan
masyarakat. Dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019, salah satu indikator dalam
meningkatkan ketersediaan dan mutu SDMK sesuai dengan standar pelayanan kesehatan yaitu jumlah Puskesmas yang memiliki lima jenis tenaga kesehatan promotif dan preventif.
Tenaga Kesehatan yang dimaksud adalah tenaga kesehatan lingkungan, tenaga kefarmasian, tenaga gizi, tenaga
kesehatan masyarakat, dan analisis kesehatan. Tenaga kesehatan lingkungan sebanyak 34 orang, jika dibandingkan dengan jumlah Puskesmas yang ada, yaitu
sebanyak 35 unit maka masih dibutuhkan tenaga tersebut sebanyak 1 orang, untuk mencukupi kebutuhan tenaga di Puskesmas Banjarmangu 1, sedangkan jika dihitung berdasar
analisa beban kerja masih dibutuhkan lagi tenaga kesehatan lingkungan sebanyak 15 orang, untuk mencukupi kebutuhan
tenaga di Puskesmas Perawatan. Tenaga kefarmasian sebanyak 14 orang, jika dibandingkan dengan jumlah Puskesmas yang ada maka
masih dibutuhkan tenaga tersebut sebanyak 21 orang untuk memenuhi kebutuhan minimal 1 Puskesmas 1 tenaga kefarmasian, sedangkan untuk mencukupi kebutuhan
berdasarkan analisa beban kerja masih dibutuhkan sebanyak 75 orang.
Tenaga gizi sebanyak 29, jika dibandingkan dengan jumlah Puskesmas, yaitu sebanyak 35 unit maka dibutuhkan sebanyak 6 orang, sedangkan untuk mencukupi kebutuhan
berdasarkan Analisa Beban kerja, masih dibutuhkan nutrisionist sebanyak 32 orang.
Tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 12 orang, jika dibandingkan dengan jumlah Puskesmas yang ada, yaitu sebanyak 35 unit maka masih dibutuhkan tenaga tersebut
sebanyak 23 orang. Tenaga ahli teknik laboratorium medik sebanyak 18 orang, jika dibandingkan dengan jumlah Puskesmas yang
ada, yaitu sebanyak 35 unit maka masih dibutuhkan tenaga tersebut sebanyak 17 orang, sedangkan kebutuhan
berdasarkan Analisa Beban Kerja masih dibutuhkan 26 orang tenaga tersebut. 2.2.2.3. Tenaga Kesehatan Di Gudang Farmasi Kabupaten
Unit Pelaksana Teknis Gudang Farmasi Kabupaten melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional kegiatan
penunjang Dinas di bidang pengelolaan kefarmasian dan perbekalan kesehatan. Pegawai Negeri Sipil di UPT Instalasi Farmasi berjumlah 9 orang yang terdiri dari :
a) 1 orang pejabat struktural yaitu 1 orang Kepala UPT; b) 4 orang fungsional tenaga teknis kefarmasian serta;
29
c) 4 orang tenaga fungsional umum; sebagai Jaga malam 3 orang, dan administrasi umum 1 orang.
2.2.2.4. Tenaga Kesehatan Di Laboratorium Kesehatan Daerah
Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Kesehatan Daerah
memiliki tugas untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan penunjang Dinas di bidang
pelayanan laboratorium kesehatan. Pegawai Negeri Sipil di UPT Laboratorium kesehatan berjumlah 6 orang yang terdiri dari 2 orang pejabat struktural yaitu 1 orang pejabat Kepala
UPT dan 1 orang Kepala Sub bagian TU, 4 orang tenaga fungsional pranata laboratorium Kesehatan.
2.2.2.5. Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan Rumah Sakit,
rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan jaga darurat. Rumah sakit dapat didirikan dan di selenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah dan
swasta. Sedangkan menurut pelayaanan yang di berikan, rumah sakit terdiri dari rumah sakit umum dan rumah sakit khusus.
Pelayanan spesialis yang ada di rumah sakit di antaranya pelayanan sepesialis dasar, sepesialis penunjang, sepesialis lain, sub sepesialis dan sepesialis gigi dan mulut.
Pelayanan sepesialis dasar meliputi pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak, bedah, dan obstetri dan ginekologi.
Pelayanan sepesialis penunjang meliputi pelayanan anestesiologi, radiologi, patologi klinik, patologi anatomi, dan rehabilitasi medik. Pelayanan sepesialisasi lain meliputi
pelayanan mata, telinga hidung tenggorokan, syaraf jantung dan pembuluh darah, kulit dan kelamin, Dokter jiwa, paru,
othopedi, urologi, bedah syaraf, bedah plastik, dan kedokteran forensik. Untuk meningkatkan ketersediaan dan mutu SDMK
sesuai dengan standar pelayanan kesehatan, Kementerian Kesehatan menetapkan indikator renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 yaitu persentase rumah sakit
kabupaten/ kota kelas C yang memiliki empat dokter spesialis dasar dan tiga dokter sepesialis penunjang. Empat
dokter sepesialis dasar yang di maksud yaitu dokter sepesialis obstetri dan ginekologi, dokter sepesialis anak, dokter sepesialis penyakit dalam, dan dokter bedah s edangkan
tiga dokter sepesialis penunjang yaitu dokter sepesialis radiologi, dokter sepesialis anestesi, dan dokter sepesialis
patologi klinik. Rumah Sakit Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara memiliki 4 dokter spesialis dasar yang di maksud yaitu dokter
sepesialis obstetri dan ginekologi sebanyak 1 orang, dokter sepesialis anak sebanyak 3 orang, dokter spesialis penyakit dalam sebanyak 2 orang, dan dokter bedah sedangkan 3
30
dokter Sepesialis, penunjang dokter sepesialis radiologi sebanyak 1 orang, dokter sepesialis anestesi sebanyak 1
orang, dan dokter sepesialis patologi klinik sebanyak 1 orang. 2.2.2.6. Rasio Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Rasio tenaga kesehatan per jumlah penduduk
merupakan indikator untuk mengukur tenaga kesehatan untuk mengukur ketersediaan tenaga kesehatan untuk
mencapai target pembangunan kesehatan tertentu. Berdasarkan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 54 Tahun 2013 tentang Rencana
Pengembangan Kesehatan Tahun 2015-2025, target rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk pada tahun
2019 di antaranya rasio dokter umum 45 per 100.000 penduduk, rasio dokter gigi 13 per 100.000 penduduk, rasio perawat 180 per 100.000 penduduk, dan rasio bidan 120 per
100.000 penduduk (Profil Kesehatan Nasional 2016). Rasio Dokter umum di Banjarnegara sebesar 9,07 per 100.000 penduduk masih jauh dari standar nasional tahun
2016 yang menetapkan rasio sebesar 40 per 100.000 penduduk. Rasio dokter gigi di Banjarnegara sebesar 2,07 per
100.000 penduduk masih jauh dari standar nasional tahun 2016 yaitu sebesar 12 per 100.000 penduduk. Rasio perawat di Banjarnegara adalah 60,35 per
100.000 penduduk. Hal ini masih jauh dari target tahun 2019 yaitu 180 per 100.000 penduduk maupun standar tahun nasional 2016 sebesar 158 per 100.000 penduduk.
Rasio bidan di Banjarnegara pada tahun 2016 sebesar 49 per 100.000 penduduk. Angka ini masih belum
sesuai dari target 2019 yang sebesar 120 per 100.000 penduduk. Rasio tenaga kesehatan masyarakat di Banjarnegara
sebesar 9,07 per 100.000 penduduk masih jauh dari standar nasional tahun 2016 yang menetapkan rasio sebesar 40 per
100.000 penduduk. Rasio tenaga sanitasi/tenaga kesehatan lingkungan di Banjarnegara sebesar 2,07 per 100.000 penduduk masih
jauh dari standar nasional tahun 2016 yaitu sebesar 40 per 100.000 penduduk. Rasio tenaga nutrisionis di Banjarnegara sebesar
9,07 per 100.000 penduduk masih jauh dari standar nasional tahun 2016 yang menetapkan rasio sebesar 22 per 100.000
penduduk.
2.2.3. Sumber Daya Asset
Aset Tetap yang disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 97.275.406.463,00 dapat
diuraikan sebagai berikut :
NO URAIAN SALDO
1 Tanah
12,993,369,980
2 Peralatan dan Mesin 58,887,790,849
31
3 Gedung dan Bangunan 76,965,054,134
4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 7,311,449,300
5 Aset Tetap Lainnya 69,170,100
6 Akumulasi Penyusutan (58,951,427,900)
JUMLAH 97,275,406,463
Saldo tanah per 31 Desember 2016 sebesar Rp.12.993.369.980,00. Nilai tersebut merupakan nilai historis/nilai perolehan sebelum dikurangi dengan akumulasi
penyusutan. Nilai Tanah senilai Rp.12.993.369.980,00 dapat diuraikan sebagai berikut :
NO URAIAN JUMLAH
1 Tanah Untuk Bangunan Gedung
12,993,369,980
TOTAL
12,993,369,980
Saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016
sebesar Rp58.887.790.849,00 Nilai tersebut merupakan nilai historis/nilai perolehan sebelum dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Nilai Peralatan dan Mesin senilai
Rp.58.887.790.849,00 dapat diuraikan sebagai berikut :
NO URAIAN JUMLAH
1 Alat-Alat Besar Darat
100,240,000
2 Alat-alat Bantu
7,175,000
3 Alat Angkutan Darat Bermotor
10,854,950,945
4 Alat Angkutan Darat Tak Bermotor
5,050,000
5 Alat Bengkel Bermesin
228,308,326
6 Alat Bengkel Tak Bermesin
11,170,000
7 Alat Ukur
206,898,940
8 Alat Kantor
2,284,339,921
9 Alat Rumah Tangga
5,976,547,028
10 Komputer
6,935,532,971
11 Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat
495,340,293
12 Alat Studio
589,637,400
32
13 Alat Komunikasi
151,890,556
14 Alat Kedokteran
24,121,704,208
15 Alat Kesehatan
1,511,457,105
16 Unit-Unit Laboratorium
4,819,432,776
17 Alat Peraga/Praktek Sekolah
58,590,911
18 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir
32,683,829
19 Alat Laboratorium Fisika Nuklir / Elektronika
15,000
20 Radiation Aplication and Non Destructive Testing Laboratory (BATAM)
397,090,000
21 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup
34,748,640
22 Persenjataan Non Senjata Api
64,987,000
TOTAL
58,887,790,849
Saldo Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016 sebesar 76.965.054.134,00. Nilai tersebut merupakan nilai
historis/nilai perolehan sebelum dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Nilai Gedung dan Bangunan senilai Rp.76.965.054.134,00 dapat diuraikan sebagai berikut :
NO URAIAN JUMLAH
1 Bangunan Gedung Tempat Kerja
70,957,050,635
2 Bangunan Gedung Tempat Tinggal
6,008,003,499
TOTAL
76,965,054,134
Saldo Jalan, Jaringan dan Irigasi per 31 Desember
2016 sebesar 7.311.449.300,00. Nilai tersebut merupakan nilai historis/nilai perolehan sebelum dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Nilai Jalan, Jaringan dan Irigasi
senilai Rp.7.311.449.300,00 dapat diuraikan sebagai berikut:
NO URAIAN JUMLAH
1 Jalan
8,173,000
2 Bangunan Air Irigasi
28,914,500
3 Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Air Tanah
5,000,000
4 Bangunan Air Bersih/Baku
18,433,700
5 Instalasi Air Kotor
7,120,023,000
33
6 Instalasi Pembangkit Listrik
36,433,700
7 Instalasi Gardu Listrik
2,125,000
8 Jaringan Air Minum
5,100,000
9 Jaringan Listrik
87,246,400
TOTAL
7,311,449,300
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016
sebesar Rp.69.170.100,00 Nilai tersebut merupakan nilai historis/nilai perolehan. Nilai Aset Tetap Lainnya senilai Rp.69.170.100,00 dapat diuraikan sebagai berikut:
NO URAIAN JUMLAH
1 Buku
67,656,314
2 Terbitan
509,500
3 Barang Bercorak Kebudayaan
104,286
4 Tanaman
900,000
TOTAL
69,170,100
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Pengukuran indikator kinerja berguna untuk melihat trend yang
terjadi selama 5 tahun yang lalu, dengan ditemukan kecenderungan yang terjadi 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan trend yang akan
terjadi 5 tahun kedepan. Setelah mengetahui trend tersebut, baru akan didapat rencana apa yang akan dilaksanakan untukmengantisipasi trend yang terjadi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2011-2015 berdasarkan sasaran/target Renstra PD periode sebelumnya tergambar dari tabel
2.3.1 berikut.
34
TABEL 2.3.1 PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN PD DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANJARNEGARA
No
Indikator
Kinerja
Sesuai Tugas Pokok dan
Fungsi SKPD
Target SPM
Target IKK
Target
Indikator Lainnya
Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
1
ANGKA
KEMATIAN
IBU
104 103 101,9 101,6 100 140,6 116,6 123,6 107,6 120,3 68,81 89,80 80,60 95,69 79,70
2
ANGKA
KEMATIAN
BAYI
10,1 10 9,8 9 8,5 18,16 16,5 12,6 13,2 13,17 69,70 55,00 72,00 67,00 55,60
3
Angka usia
harapan
hidup
69,38 69,55 69,77 70,01 70,3 69,2 69,36 73,39 73,59 73,69 99,7 99,7 105,2 105,1 104,8
4
Persentase balita gizi
buruk
(BB/TB)
<1 <1 <1 <1 <1 0,03 0,06 0,03 0,04 0,05 100 100 100 100 100
5
Rasio
posyandu per
satuan balita
20 20 20 20 20 20 20 20 21 21 100 100 100 100 100
6
Rasio
puskesmas,
poliklinik,
pustu per satuan
penduduk
0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,3 0,26 0,07 0,085 100 300 260 70 85
7
Rasio Rumah
Sakit per
satuan
penduduk
0,003 0,003 0,003 0,003 0,004 0,003 0,003 0,003 0,003 0,003 100 100 100 100 75
8
Rasio dokter
per satuan
penduduk
0,06 0,06 0,07 0,08 0,08 0,06 0,09 0,08 0,124 0,06 100 150 114
155 75
35
No
Indikator
Kinerja
Sesuai Tugas Pokok dan
Fungsi SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
9
Rasio tenaga
paramedis
per satuan
penduduk
1,146 1,17 1,17 1,18 1,14 1,14 1 1,091 1,001 1,119 99,5 85,5 93,2 84,8 98,2
10
Cakupan
komplikasi kebidanan
yang
ditangani
80 √ 100 100 100 100 100 100 100 100 100 99,9 100,0 100,0 100,0 100,0 99,9
11
Cakupan
Neonatus
dengan
komplikasi yang
ditangani
80 100 100 100 100 100 83,6 98 100 100 99,4 83,6 98,0 100,0 100,0 99,4
12
Cakupan
pertolongan
persalinan
oleh tenaga
kesehatan
yang memiliki kompetensi
kebidanan
90 √ 90 90 95 95 100 94,92 98 98,2 98,7 98,9 105,5 108,9 103,4 103,9 98,9
13
Cakupan
Desa/
kelurahan
Universal
Child Immunization
(UCI)
100 √ 94 95 97 100 100 97,1 98,2 99,3 100 100 103,3 103,4 102,4 100,0 100,0
36
No
Indikator
Kinerja
Sesuai Tugas Pokok dan
Fungsi SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
14
Cakupan
Balita Gizi
Buruk
mendapat perawatan
100 √ 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
15
Kesembuhan penderita
TBC BTA
Positif
90 95 97 99 100 90 86 90 75,5 65,6 100,0 90,5 92,8 76,3 65,6
16
Penderita
malaria yang
diobati
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
17
Jumlah
penderita
malaria baru (API)
0,6 0,45 0,35 0,19 0,09 0,61 0,42 0,35 0,32 0,21 98,3 93,3 100,0 68,4 67,0
18
a, Acute Flacid
Paralysis
(AFP) rate per
100,000
penduduk <15 tahun
6 6 6 7 7 2 11 10 7 5 33,3 183,3 166,7 100,0 71,4
19
b, Penemuan penderita
pneumonia
balita
100 100 100 100 100 100 100 100 45 45 100,0 100,0 100,0 45,0 45,0
20
c, Penemuan
pasien baru
TB BTA (+)
√ 45 50 60 70 80 41,2 44 43 45 32,5 91,6 88,0 71,7 64,3 40,6
21 d, Penderita
DBD yang √ 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
37
No
Indikator
Kinerja
Sesuai Tugas Pokok dan
Fungsi SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
ditangani
22
e, Penemuan
penderita diare
100 100 100 100 100 100 100 100 45 85 100,0 100,0 100,0 45,0 85,0
23
Cakupan pelayanan
gawat darurat
level 1 yang
harus
diberikan sarana
kesehatan
(RS) di
Kabupaten
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
24
Cakupan
pelayanan
kesehatan dasar
masyarakat
miskin
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
25
Cakupan
pelayanan
kesehatan
rujukan
pasien masyarakat
miskin
100 √ 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
26
Cakupan
kunjungan
bayi
90 √ 100 100 100 100 100 100 98,3 98,7 96,3 97,2 100,0 98,3 98,7 96,3 97,2
38
No
Indikator
Kinerja
Sesuai Tugas Pokok dan
Fungsi SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
27
Cakupan
kunjungan
Ibu hamil K4
95 95 95 95 100 100 88,4 86,5 88,3 85 87,4 93,1 91,1 92,9 85,0 87,4
28
Cakupan
pelayanan
nifas
90 90 90 95 100 100 89,9 94 96,5 95 96,43 99,9 104,4 101,6 95,0 96,4
29
Cakupan
pelayanan anak balita
90 80 85 85 90 95 59,7 63,8 85,5 84,6 90,1 74,6 75,1 100,6 94,0 94,8
30
Persentase cakupan
balita dengan
pneumonia
yang
ditangani
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
31
Cakupan
pemberian makanan
pendamping
ASI pada
anak usia 6 -
24 bulan keluarga
miskin
100 100 100 100 100 100 53,9 0 9,6 22,5 32 53,9 0,0 9,6 22,5 32,0
32 Cakupan
puskesmas 175 175 175 175 175 175 175 175 175 175 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
33
Persentase
cakupan
rawat jalan
28 29 30 30 30 16,4 84,3 62 72,6 72,3 58,6 290,7 206,7 242,0 241,0
34
Persentase
cakupan
rawat inap
3 3 4 5 5 1,54 1,18 1,44 1,9 1,7 51,3 39,3 36,0 38,0 34,0
39
No
Indikator
Kinerja
Sesuai Tugas Pokok dan
Fungsi SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
35
Cakupan
Desa/
Kelurahan
mengalami KLB yang
dilakukan
penyelidikan
epidemiologi
< 24 jam
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
36
Cakupan
Desa Siaga Aktif
80 35 40 45 50 50 100 100 100 100 100 285,7 250,0 222,2 200,0 200,0
37
Persentase penduduk
yang memiliki
akses
terhadap air
minum yang
berkualitas
65 66 67 68 69 68 87 88 82 84 104,6 131,8 131,3 120,6 121,7
38
Persentase
kualitas air minum yang
memenuhi
syarat
55 60 70 75 80 65 63,7 80 95 82 118,2 106,2 114,3 126,7 102,5
39
Persentase
penduduk
yang
menggunakan jamban sehat
20 25 30 35 45 47 39,49 42,25 44,05 48,56 235,0 158,0 140,8 125,9 107,9
40
No
Indikator
Kinerja
Sesuai Tugas Pokok dan
Fungsi SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
40
Persentase
penduduk
tidak Buang
air Besar Sembarangan
(BABS)
45 50 60 75 80 58,8 61,51 42,81 44,97 48,7 130,7 123,0 71,4 60,0 60,9
41
Persentase
cakupan TTU
yang
memenuhi
syarat kesehatan
80 82 85 90 90 67,5 66 70 72 76 84,4 80,5 82,4 80,0 84,4
42
Persentase cakupan
rumah yang
memenuhi
syarat
kesehatan
30 45 65 85 85 36,1 39,29 45 46 76 120,3 87,3 69,2 54,1 89,4
43
Persentase
cakupan
tempat pengolahan
makanan
(TPM) yang
memenuhi
syarat kesehatan
60 70 85 100 100 53 53 70 72 49 88,3 75,7 82,4 72,0 49,0
44 Balita yang datang dan
ditimbang
70 70 75 75 80 70,3 71 73,42 77,63 80,21 100,4 101,4 97,9 103,5 100,3
45 Balita yang naik berat
73 74 75 77 80 71,8 73 71,99 70,73 72,75 98,4 98,6 96,0 91,9 90,9
41
No
Indikator
Kinerja
Sesuai Tugas Pokok dan
Fungsi SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
badannya
46 Balita bawah
garis merah 15 15 10 10 5 1,4 1,13 1,01 1,03 0,35 9,3 7,5 10,1 10,3 7,0
47
Cakupan bayi
(6-11 bulan)
mendapat
kapsul
vitamin A 1 kali per tahun
100 100 100 100 100 98,5 98,2 97,9 98,37 99,5 98,5 98,2 97,9 98,4 99,5
48
Cakupan anak balita
mendapat
kapsul
vitamin A 2
kali per tahun
100 100 100 100 100 97,7 98,98 98,29 98,5 98,8 97,7 99,0 98,3 98,5 98,8
49
Cakupan ibu
nifas mendapat
kapsul Vit A
96 97 98 99 100 99,41 98 100 99,4 99,22 103,6 101,0 102,0 100,4 99,2
50
Cakupan ibu
hamil
mendapat 90
tablet Fe
90 90 90 95 95 86,83 90 95 87 87,97 96,5 100,0 105,6 91,6 92,6
51
Persentase
bayi yang
mendapat ASI eksklusif
65 65 65 70 70 61,05 61,5 62,17 65,14 59,35 93,9 94,6 95,6 93,1 84,8
42
No
Indikator
Kinerja
Sesuai Tugas Pokok dan
Fungsi SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
52
Persentase
desa dengan
garam
beryodium baik
90 90 90 95 95 82 84,89 88,41 88,41 90,85 91,1 94,3 98,2 93,1 95,6
53
Cakupan Penjaringan
kesehatan
siswa SD dan
setingkat
100 98 98,5 99 100 100 93,6 94,9 95,19 95,8 94,61 95,5 96,3 96,2 95,8 94,6
54
Persentase
Posyandu
Purnama
25 30 40 45 55 29,45 28 29,5 35,07 33,23 117,8 93,3 73,8 77,9 60,4
55
Persentase
Posyandu Mandiri
13 15 18 20 25 12,9 14 16,17 14,49 33,35 99,2 93,3 89,8 72,5 133,4
56 Cakupan Peserta KB
Aktif (%)
100 80 85 90 100 100 70 78,52 82,7 72 83,97 87,5 92,4 91,9 72,0 84,0
Sumber : AMJ dan LKPJ Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara (diolah)
Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara) pada Tahun 2012 - 2016 relatif
telah mencapai keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian Kinerja dari setiap Indikator secara umum menunjukkan Capaian Kinerja dengan kategori baik. Hal ini tidak terlepas dari Pelaksanaan Program/ Kegiatan secara efektif dan efesien dengan berpedoman pada
Target dan berpedoman pada ketentuan yang berlaku. Keberhasilan Sasaran- sasaran Program/ Kegiatan secara umum disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
Adanya dukungan kebijakan Program Kerja yang jelas dari Kementerian Kesehatan RI
Ketersediaan SDM Aparatur Pemerintah disiplin serta memiliki etos kerja yang baik dan bertanggungjawab;
43
Adanya kerjasama yang baik antara Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara dengan Unit Pelaksana Teknis Dinas sehingga penyelenggaraan kegiatan dapat dilaksanakan dengan hasil yang optimal;
Pelaksanaan Fasilitasi, Pembinaan, Koordinasi dan Pengawasan pelaksanaan kegiatan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan,
pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan didukung oleh semua elemen dinas/instansi lintas sektoral pemerintahan desa dan masyarakat.
Terjalinnya koordinasi dan komunikasi yang baik lintas sektoral di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara;
Namun dari keberhasilan capaian kinerja masih terdapat catatan untuk perbaikan sehingga perlu dilakukan strategis yaitu :
Perlu penguatan kelembagaan dan peran masing-masing stakeholder dalam pembangunan kesehatan
Perlunya komitmen kuat dalam pengawalan upaya-upaya pembangunan kesehatan yang masih memerlukan upaya keras Perlunya upaya sinkronisasi dan harmonisasi dalam pelaksanaan program dan kegiatan Diperlukannya kebijakan strategis dan inovatif dalam penyelarasan penyelesaian permasalahan kesehatan dengan keterlibatan berbagai
pihak, sesuai dengan kewenangan, aturan dan dapat dipertanggungjawabkan Perlunya monitoring dan evaluasi dalam implementasi Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan yang telah disusun.
44
TABEL 2.3.2 ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN PD DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANJARNEGARA
Program
Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
Anggaran (Rp) Anggaran (Rp) Anggaran (Rp) Anggaran (Rp) Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
% % % % %
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 5.176.128.500,00 11.720.568.000,00 25.803.750.750,00 31.065.905.000,00 34.222.549.650,00
4.471.282.021,00 10.257.334.949,00 22.181.688.362,00 27.256.136.328,00 30.316.105.673,00
30,43 87,52 85,96 88,00 88,00
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
1.172.456.000,00 2.193.230.000,00 3.105.409.000,00 2.488.155.000,00 4.388.120.600,00
992.875.507,00 1.907.189.645,00 2.144.642.598,00 1.250.644.233,00 3.058.841.088,00
99,25 86,96 69,06 50,00 69,71
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
567.991.500,00 668.098.000,00 1.035.070.000,00 501.516.000,00 754.666.000,00
305.412.285,00 343.861.745,00 643.574.760,00 305.637.386,00 395.230.200,00
91,07 51,47 62,18 61,00 52,37
Program peningkatan pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja dan keuangan
24.220.000,00 114.759.000,00 152.189.250,00 191.150.000,00 700.661.250,00
22.057.500,00 76.314.750,00 93.773.100,00 128.683.300,00 148.084.665,00
99,36 66,50 61,62 61,62 21,13
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
3.124.826.500,00 3.118.316.000,00 5.188.573.000,00 7.406.261.000,00 14.259.680.500,00
2.709.591.838,00 2.889.600.400,00 3.981.514.444,00 4.725.963.802,00 11.668.522.844,00
75,35 92,67 76,74 64,00 81,83
45
Program
Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
Anggaran (Rp) Anggaran (Rp) Anggaran (Rp) Anggaran (Rp) Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
% % % % %
Program Upaya Kesehatan Masyarakat 1.714.971.000,00 2.365.219.000,00 1.898.435.000,00 5.433.737.000,00 18.130.675.250,00
1.217.236.203,00 1.882.617.671,00 1.115.024.050,00 4.298.382.339,00 12.536.902.722,00
71 80 59 79 69,15
Program Pengawasan Obat dan Makanan 40.000.000,00 40.000.000,00 65.000.000,00 70.000.000,00 70.000.000,00
34.210.800,00 32.857.410,00 53.422.450,00 44.747.700,00 59.895.394,00
73,66 82,14 82,19 64,00 85,56
Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
106.152.000,00 189.810.000,00 869.818.000,00 989.924.500,00 913.606.000,00
98.047.500,00 167.454.100,00 533.555.030,00 656.135.288,00 728.506.247,00
92,47 88,22 61,34 66,00 79,74
Program Perbaikan Gizi Masyarakat 530.900.000,00 633.318.000,00 1.605.627.000,00 1.888.553.000,00 1.459.725.000,00
527.517.925,00 605.366.400,00 1.236.208.670,00 1.431.198.815,00 1.303.619.875,00
86,71 95,59 76,99 76,00 89,31
Program Pengembangan Lingkungan Sehat 100.000.000,00 120.000.000,00 986.920.000,00 779.814.000,00 329.079.000,00
95.153.950,00 97.251.500,00 884.572.375,00 653.732.220,00 281.729.350,00
99,01 81,04 89,63 84,00 85,61
Program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Menular
387.363.000,00 556.058.000,00 689.132.000,00 642.726.000,00 1.544.310.000,00
259.812.100,00 429.779.890,00 556.534.805,00 474.279.255,00 1.127.914.737,00
92,50 77,29 80,76 80,76 73,04
46
Program
Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
Anggaran (Rp) Anggaran (Rp) Anggaran (Rp) Anggaran (Rp) Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
% % % % %
Program perencanaan pembangunan ekonomi - - 50.000.000,00 100.000.000,00 -
- - 0,00 96.523.000,00 -
- - 0,00 97,00 -
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 45.015.000,00 293.928.000,00 457.607.000,00 602.874.000,00 1.183.936.000,00
33.919.000,00 265.754.100,00 273.276.000,00 300.770.400,00 753.620.338,00
86,37 90,41 59,72 50,00 63,65
Program pengadaan, peningkatan dan
perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/
puskemas pembantu dan jaringannya
6.937.528.000,00 7.987.884.000,00 13.952.047.000,00 21.616.582.000,00 25.349.355.000,00
6.885.221.193,00 5.310.455.748,00 9.969.185.577,00 19.243.482.402,00 22.277.914.296,00
96,86 66,48 71,45 89,00 87,88
Program kemitraan peningkatan pelayanan
kesehatan
50.000.000,00 75.000.000,00 100.000.000,00 200.000.000,00 250.000.000,00
15.217.000,00 15.143.500,00 48.093.395,00 118.972.622,00 160.139.260,00
88,43 20,19 48,09 59,00 87,88
Program peningkatan pelayanan kesehatan
lansia
75.750.000,00 50.000.000,00 135.771.000,00 175.920.000,00 136.546.000,00
75.600.403,00 47.800.000,00 106.456.800,00 114.673.800,00 110.870.250,00
95,15 95,60 78,41 65,00 87,88
Program Bidang Cipta Karya
- - 194.000.000,00 100.000.000,00 -
- - 172.360.000,00 98.377.000,00 -
- - 88,85 98,00 -
47
Program
Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
Anggaran (Rp) Anggaran (Rp) Anggaran (Rp) Anggaran (Rp) Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
% % % % %
Program peningkatan keselamatan ibu
melahirkan dan anak
2.475.000,00 4.284.000,00 - 700.000.000,00 2.499.692.000,00
1.987.500,00 2.958.000,00 - 674.470.350,00 1.377.796.576,00
100,00 69,05 - 96,00 87,88
Program pengembangan SDM dan data base
36.888.000,00 111.455.000,00 736.231.000,00 682.405.000,00 714.184.000,00
30.959.500,00 85.431.150,00 549.377.100,00 321.638.433,00 355.620.622,00
80,30 76,65 74,62 47,00 87,88
Anggaran (Rp) 20.092.664.500,00 30.241.927.000,00 57.025.580.000,00 75.535.522.500,00 106.906.786.250,00
Realisasi (Rp) 17.776.102.225,00 24.417.170.958,00 44.543.259.516,00 62.097.925.673,00 86.661.264.137,00
% 88,47 80,74 78,11 82,21 87,88
Sumber : LKPJ Dinas Kesehatan (diolah)
Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa realisasi anggaran pada masing- masing tahun dalam periode Tahun 2012-2016 rata-
rata serapan anggaran mencapai 87%. Anggaran kesehatan di kabupaten Banjarnegara semakin meningkat besarannya dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat pada tabel dimana pada tahun 2013 anggaran kesehatan untuk belanja langsung yang bersumber dari APBD
kabupaten Banjarnegara sebesar Rp. 25.497.867.000 yang meningkat di tahun 2014 menjadi Rp. 33.381.381.500 , kemudian pada tahun 2015 menjadi Rp. 75.535.522.500 dan menjadi 106.906.786.250 pada tahun 2016.
Peningkatan belanja langsung pada Dinas Kesehatan ini mengikuti postur APBD kabupaten Banjarnegara yang meningkat dari tahun
ke tahun yang ditunjang target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang semakin besar. Selain itu dengan diberlakukannya BPJS kesehatan pada 1 Januari 2014 maka anggaran belanja langsung Dinas Kesehatan mendapat dana kapitasi (anggaran Jaminan Kesehatan Nasional)
48
yang cukup signifikan. Peningkatan kapitasi diprediksi akan semakin naik seiring bertambahnya jumlah penduduk yang menjadi anggota BPJS Kesehatan.
Dengan melihat kenaikan tersebut dapat dilihat kenaikan yang cukup signifikan selama kurun waktu 4 tahun yaitu sekitar 300
persen dibanding tahun 2013. Pada tahun 2016 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banjarnegara untuk kesehatan adalah Rp. 169.300.761750,- yang terdiri dari belanja langsung sebesar Rp. 106.906.786.250,- dan belanja tidak langsung sebesar Rp. 62.393.975.500,-. Dari Rp. 106.906.786.250,- terdiri dari anggaran APBD murni sebesar Rp. 70.584.521.250,- dan dari anggaran Kapitasi
JKN sebesar 36.322.265.000 Undang- undang No 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 171 ayat (2) yang berbunyi: ”Besar anggaran kesehatan pemerintah
daerah Provinsi, kabupaten/kota dialokasikan minimal 10% (sepuluh persen) dari anggaran pendapatan dan belanja daerah di luar gaji”. Total dari seluruh anggaran kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara adalah Rp. 106.906.786.250. Total APBD kabupaten Banjarnegara pada tahun 2016 adalah sebesar Rp. 1.953.239.294.000,-. Persentase belanja langsung tahun 2016 terhadap total APBD
Kabupaten Banjarnegara adalah 5,4%.
49
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi OPD Kecamatan
Banjarmangu agar berjalan dengan lancar dan optimal, dipengaruhi oleh faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan sebagai berikut : a. Kekuatan (Strength)
1) Ditetapkanya Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 02 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah. 2) Adanya Peraturan Bupati Nomor 63 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Kecamatan. 3) Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan, para
pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman
b. Kelemahan (Weakness)
1) Masih kurangnya jumlah aparatur Dinas Kesehatan dan Unit Pelaksana Teknis Dinas yang memiliki kapasitas dan kompetensi
yang memadai dalam rangka mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat.
2) Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang
valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.
3) Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi c. Peluang (Opportunities)
1) Berlakunya Undang-Undang Tentang Desa. Pada bulan Januari 2014 telah disahkan UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa. Sejak itu, maka setiap desa dari 278 desa/kelurahan yang ada, akan
mendapat dana alokasi yang cukup besar setiap tahun. akan sangat besar artinya bagi pemberdayaan masyarakat desa.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) akan lebih mungkin diupayakan di tingkat rumah tangga di desa, karena
cukup tersedianya sarana-sarana yang menjadi faktor pemungkinnya (enabling factors).
2) Diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Menurut peta jalan menuju Jaminan Kesehatan Nasional ditargetkan tahun 2019 semua penduduk Indonesia telah tercakup dalam Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)/Universal Health Coverage (UHC). Diberlakukannya JKN ini jelas menuntut dilakukannya peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, baik pada
fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun fasilitas kesehatan tingkat rujukan, serta perbaikan sistem rujukan pelayanan
kesehatan. Untuk mengendalikan beban anggaran Negara diperlukan dalam JKN memerlukan dukungan dari Upaya Kesehatan Masyarakat yang bersifat promotif dan preventive agar
masyarakat tidak mudah jatuh sakit 3) Pemerintah menetapkan kebijakan pembangunan keluarga melalui
pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, untuk mendukung keluarga agar dapat melaksanakan fungsinya secara optimal. Kementerian Kesehatan menetapkan strategi operasional
pembangunan kesehatan melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan
atau meningkatkan akses pelayana kesehatan.
50
d. Tantangan (Threat) 1) Adanya Perubahan dan penyusunan regulasi bidang kesehatan
disesuaikan dengan tantangan global, regional dan nasional 2) Kondisi geografis wilayah yang berbukit-bukit dan tanah yang
labil/ mudah bergerak mengakibatkan kerusakan infrastruktur
transportasi dan bencana alam tanah longsor kerap kali terjadi sehingga menimbulkan masalah kesehatan, menghambat
mobilitas ekonomi dan sosial masyarakat. 3) Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mencakup
total populasi lebih dari 560 juta jiwa, akan memberikan peluang
(akses pasar) sekaligus tantangan tersendiri bagi Indonesia. Implementasi ASEAN Economic Community, yang mencakup
liberalisasi perdagangan barang dan jasa serta investasi sektor kesehatan. Perlu dilakukan upaya meningkatkan daya saing (competitiveness) dari fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan
dalam negeri. 4) Jumlah tenaga kesehatan, kompetensi masih belum memadai dan
dukungan peralatan medis penunjang kehidupan
5) Tuntutan masyarakat semakin beragam untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas.
51
BAB III PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3. 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD
1) Masih rendahnya kualitas kesehatan ibu dan anak. masih ditemukannya
balita gizi buruk dan balita di bawah garis merah, cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada keluarga miskin. Perlu optimalisasi
pelayanan dasar dan rujukan termasuk ketersediaan sarana prasarana penunjang keselamatan ibu dan anak.
2) Masih ditemukannya kasus penyakit menular dan tidak menular karena
beban ganda penyakit. 3) Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan berwawasan kesehatan
belum optimal dan Belum membudayanya perilaku hidup bersih dan
sehat 4) Kesadaran masyarakat terhadap asuransi kesehatan belum tumbuh
dengan baik, terlihat dari masih rendahnya kemandirian masyarakat untuk membiayai jaminan pemeliharaan kesehatannya.
5) Belum terpenuhinya standar pelayanan di puskesmas dan rumah sakit,
rasio rumah sakit belum sesuai standar per 1.000 penduduk, dan frekuensi pemakaian tempat tidur rumah sakit (BOR) belum optimal.
6) Belum terpenuhinya jumlah, jenis, kualitas, serta penyebaran sumberdaya manusia kesehatan, dan belum optimalnya dukungan kerangka regulasi ketenagaan kesehatan.
7) Belum optimalnya ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat esensial, penggunaan obat yang tidak rasional, dan
penyelenggaraan pelayanan kefarmasian yang berkualitas. 8) Masih terbatasnya kemampuan manajemen dan informasi kesehatan,
meliputi pengelolaan administrasi dan hukum kesehatan
9) Pembangunan yang belum berwawasan kesehatan berdampak pada rendahnya kualitas lingkungan berupa penggundulan hutan, pembuangan sampah / limbah pabrik pada aliran sungai, penggunaan
pestisida yang tidak tepat yang pada akhirnya berdampak pada masalah kesehatan
3. 2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Visi pembangunan dalam RPJMD Tahun 2017-2022 merupakan visi
Bupati dan Wakil Bupati yang disampaikan pada saat proses pemilihan
Kepala Daerah. Visi tersebut adalah sebagai berikut:
“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”
Dalam menerjemahkan visi tersebut dilakukan melalui penjelasan
tiap-tiap pokok visi yang ada di dalamnya, dimana terdapat 2 (dua) pokok
visi, yaitu:
1. Kabupaten Banjarnegara menjadi kabupaten yang bermartabat Kata bermartabat menurut kamus besar bahasa indonesia berarti
mempunyai martabat, dimana kata martabat berarti tingkat harkat
kemanusiaan atau harga diri. Dimensi dari pokok visi ini lebih mengarah
pada dimensi imaterial dalam pembangunan. Dengan pokok visi ini,
diharapkan pada masa yang akan datang masyarakat Kabupaten
Banjarnegara dapat memiliki harga diri yang lebih saat bersanding
52
dengan masyarakat daerah lain baik di level regional maupun nasional.
Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan meningkatnya kualitas
pelayanan pemerintahan yang dapat menciptakan kondusifitas wilayah
sebagai prasyarat berjalannya proses pembangunan.
2. Kabupaten Banjarnegara menjadi kabupaten yang sejahtera Menurut kamus besar bahasa indonesia kata sejahtera dapat
diartikan aman sentosa dan makmur. Aman sentosa mengandung
makna bebas dari segala kesukaran sedang makmur dapat diartikan
serba kecukupan. Dimensi dari pokok visi ini lebih mengarah pada
dimensi material dalam pembangunan.
Melalui pokok visi ini Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
menyatakan dengan jelas kondisi yang ingin dicapai dari berjalannya
roda pemerintahan. Kondisi dimana setiap individu dapat berperan serta
aktif dalam pembangunan berkenjutan, sehingga segala kebutuhan
dapat terpenuhi utamanya pada kebutuhan dasar. Pencapaian pokok visi
ini ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan
dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor
unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup.
Guna mewujudkan dan merealiasasikan visi dimaksud, ditetapkan misi
sebagai berikut :
1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan demokratis
Penciptaan kondisi tersebut menjadi prasayarat mutlak agar
seluruh perencanaan dapat diimplementasikan dengan baik selama 5
(lima) tahun ke-depan.Merujuk pada fakta bahwa Kabupaten
Banjarnegara merupakan daerah rawan bencana, maka persiapan
mitigasi bencana benar-benar dipersiapkan dengan baik. Dengan
persiapan yang baik diharapkan masyarakat dapat lebih merasa aman
meski tinggal di daerah yang bisa dibilang kurang ideal.
Salah satu modal kuat bagi pembangunan adalah modal sosial yang
tinggi. Pemerintah Kabupaten mendorong penguatan modal sosial
melalui penghargaan terhadap nilai-nilai budaya lokal. Selain itu
Pemerintah Kabupaten juga mendorong partisipasi dalam pembangunan
melalui proses berdemokrasi.
2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara memperkuat komitmen untuk
menciptakan good and clean government. Fokus peningkatan dilakukan
pada peningkatan kualitas layanan publik dan peningkatan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Melalui fokus pertama,
diharapkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat lebih
dekat dan transparan. Sedangkan melalui fokus kedua, diharapkan
masyarakat akan lebih bangga dengan jajaran aparatur Pemerintah
Kabupaten Banjarnegara yang profesional.
3. Mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan
berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan Laju perekonomian yang baik membutuhkan dukungan
infrastruktur yang baik. Pada pembangunan ekonomi, Kabupaten
Banjarnegara bertopang pada penguatan ekonomi kerakyatan di bidang
53
Pertanian dan Pariwisata. Meski mendorong pertumbuhan ekonomi
Pemerintah Kabupaten tidak melewatkan sisi pemerataan pembangunan
mengingat kondisi geografis Kabupaten Banjarnegara yang luas.
Pembangunan yang dilakukan juga memperhatikan daya dukung dan
daya tampung lingkungan agar nantinya lingkungan yang kita miliki
dapat dinikmati oleh generasi penerus.
4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional
Tata kelola keuangan merupakan salah satu aspek dalam good and
clean government. Meski demikian, banyaknya permasalahan di bidang
keuangan, menyebabkan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara merasa
perlu mengangkat menjadi sebuah misi tersendiri. Diharapkan melalui
reformasi tata kelola keuangan daerah, Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara dapat lebih efisien dan efektif dalam pengelolaan
keuangan. Selain itu Pemerintah diharapkan menjadi lebih mandiri
dalam segi pembiayaan pembangunan.
5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar Kebutuhan dasar yang terpenuhi selain dikatakan menjadi sejahtera
dapat juga meningkatkan kemartabatan masyarakat. Dengan semakin
luasnya cakupan pemenuhan hak dasar masyarakat dapat lebih
sejahtera dan bermartabat.
Hasiltelaahan terhadap beberapa permasalahan dibidang kesehatan
maka beberapa faktor penghambat dan pendorong bidang kesehatan
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Daerah
Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran RPJMD
Permasalahan pelayanan perangkat
Daerah
Faktor
Penghambat Pendorong
VISI : Banjarnegara Bermartabat
dan Sejahtera
MISI: Mewujudkan Kemartabatan
Dan Kesejahteraan Masyarakat
Melalui Peningkatan
Cakupan Pemenuhan Hak Dasar
TUJUAN :
1. Tingginya angka kematian Ibu, angka kematian
bayi, angka kematian balita
- Belum adanya Regulasi Penurunan Angka
Kematian Ibu dan Kematian Bayi
- Keterbatasan kompetensi Sumber Daya
Manusia - Kepatuhan SOP - Adanya Penyakit
Penyerta Ibu Hamil
- Keterlambatan dalam mengambil Keputusan
keluarga/masyarakat
- Advokasi Regulasi Peraturan
Daerah KIBBLA Tahun 2018
- Pelatihan standar kompetensi
- Kebijakan persalinan 24 jam di FKTP
- Kelas Ibu Hamil - Antenatal Care
Terintegrasi - Inovasi
Kesehatan
Keluarga di UPT Puskesmas
54
Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran RPJMD
Permasalahan pelayanan perangkat
Daerah
Faktor
Penghambat Pendorong
Meningkatkan cakupan pemenuhan
kebutuhan dan layanan
dasar yang berkualitas
SASARAN : Meningkatnya
akses dan kualitas pelayanan
kesehatan INDIKATOR SASARAN: Angka usia
harapan hidup
(Prestasi Tingkat Nasional
2. Masih adanya gizi buruk dan masih
tinggi gizi kurang serta beluum
optimalnya kualitas gizi masyarakat
- Kemiskinan - Regulasi yang ada
belum optimal - Penyakit penyerta
pada kasus gizi buruk
- Peraturan Daerah ASI
Eksklusif Tahun 2013
- Peraturan Daerah Peredaran
Garam Beryodium Tahun 2004
- Rencana Aksi Daerah PG 2018
- SKPG
3. Belum optimalnya
promosi dan pemberdayaan masyarakat di
bidang kesehatan
- Belum ada
Regulasi Kawasan Tanpa Rokok, Regulasi PHBS,
Regualasi Desa Siaga Aktif
- Terbentuknya
Tim Pokjanal Desa Siaga
- Kampanye
GERMAS (Surat Edaran Bupati Kabupaten
Banjarnegara tentang
GERMAS)
4. Meningkatnya
kasus penyakit tidak menular dan penyakit
menular
- Keterbatasan
ketersediaan alat Posbindu
- Mutasi Tenaga
Juru Malaria Desa dan beban tambahan
sehingga penemuan kasus
aktif belum optimal sehingga kasus penyakit
menular berbasis binatang masih
ada - Faktor
lingkungan
penderita TB memperburuk penyakit
(Kebijakan RTLH) - Keterbatasan
kendaraan operasional / motor trail untuk
- Dukungan Dana
Desa untuk mendukung ketersediaan
alat posbindu, operasional kader sebagai
Juru Malaria Desa, kader
posbindu dan jumantik
- Dukungan
kebijakan Rehab Rumah
Layak Huni bagi penderita
55
Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran RPJMD
Permasalahan pelayanan perangkat
Daerah
Faktor
Penghambat Pendorong
menjangkau daerah bencana/ kejadian luar
biasa
5. Belum optimalnya
pengelolaan kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga
masyarakat sesuai syarat kesehatan
- Kebijakan atau
Regulasi belum optimal
- Komitmen penyehatan lingkungan
- Kesehatan Kerja dan Olahraga Kebijakan baru
dari Kementerian Kesehatan RI
Rancangan
Peraturan Daerah RTLH
Dukungan Dana Desa untuk penyehatan
lingkungan di wilayah desa
6. Rendahnya Kepesertaan
masyarakat dalam program JPK.
- Regulasi kepesertaan
masyarakat dalam jaminan pemeliharaan
kesehatan - Kemiskinan - Kesadaran
masyarakat pentingnya
jaminan pemeliharaan kesehatan
- Adanya MoU Pemerintah
Daerah dan BPJS UHC Tahun 2019
- Jaminan Kesehatan Daerah
7. Kuantitas, Kualitas dan
akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang
belum optimal
- Baru sebagian puskesmas
memiliki 2 (Dua) Ambulance dan kurangnya tenaga
sopir - Sebagian
puskesmas memenuhi persyaratan
pelayanan dari sisi Gedung dan
Sumber Daya Manusia
- Terbatasnya Daya
Tampung di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Rujukan
- Terbatasnya Anggaran APBD KABUPATEN
Kebijakan Alokasi Dana DAK dapat
di akses untuk pemenuhan sarana prasarana
56
Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran RPJMD
Permasalahan pelayanan perangkat
Daerah
Faktor
Penghambat Pendorong
untuk pembangunan Puskesmas dan
Rumah Sakit - Terbatasnya
Anggaran APBD KABUPATEN untuk
pemenuhan Alat Kesehatan, di
FKTP dan Rumah Sakit
8. Belum
Optimalnya Sistem Informasi
Kesehatan dalam mengelola data terintegrasi
dengan memanfaatkan
kemajuan teknologi komunikasi dan
informasi
- Keterbatasan
Jumlah dan kompetensi SDM
Sistem Informasi Kesehatan
- Keterbatasan
sarana dan prasarana
pendukung SIK
Advokasi regulasi
sistem informasi kesehatan sesuai
amanat sistem kesehatan Nasional
9. Belum optimalnya
sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
yang terjamin aman, dan
bermutu
- Ketersediaan obat
generik sangat terbatas
- Minimnya
lembaga pengkalibrasi alat
kesehatan milik pemerintah
- Keamanan
Pangan belum menjadi isu penting bagi
masyarakat - Kesadaran para
pelaku usaha/produsen masyarakat
pangan akan keamanan pangan masih
rendah
- Adanya regulasi
yang memungkinkan belanja melalui
jalur non e-catalog
- Adanya lembaga pengkalibrasi milik swasta
- Adanya regulasi untuk mendaftarkan
produknya sehingga
terjamin keamanannya
A. Telaah Rencana Strategi Kementerian / Lembaga
Dalam perumusan isu – isu strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Banjarnegara dilakukan telaah atau kajian terhadap Rencana Strategis
57
Kementerian Kesehatan terkait Tujuan dan sasaran jangka menengah dalam
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019.
Tabel 3.2 Telaah Rencana Strategis Kementerian/Lembaga
Sasaran Jangka Menengah Renstra
Kementerian Kesehatan
Tahun 2015 - 2021
Permasalahan perangkat daerah
Faktor
Penghambat Pendorong
1. Meningkatnya
Kesehatan Masyarakat
1. Tingginya angka
kematian Ibu, angka kematian
bayi, angka kematian balita
- Belum
optimalnya Regulasi
Kesehatan Keluarga dalam hal upaya
penurunan Angka Kematian
Ibu, Angka Kematian Bayi, Angka Kematian
Balita
- Undang –
Undang Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perlindungan Anak
- Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal
2. Masih adanya gizi buruk dan masih
tinggi gizi kurang serta belum
optimalnya kualitas gizi masyarakat
- Penanganan Kasus Gizi
Masyarakat
- Dukungan Rencana
Strategis Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia
dalam penanganan Masalah Gizi
Masyarakat
3. Belum optimalnya
promosi dan pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan
- Kelemahan
Program Indonesia Sehat
Pendekatan Keluarga dalam hal analisis
aplikasi data dan keterbatasan sumber daya
manusia dalam pendataan dan
kunjungan keluarga sehat serta faktor
geografis
- Kebijakan
Nawa Cita Butir 5
- Optimalisasi dukungan Program
Indonesia Sehat Pendekatan
Keluarga - GERMAS
4. Belum optimalnya pengelolaan
- Kemiskinan - Kebijakan Baru
- Dukungan Regulasi
58
Sasaran Jangka Menengah
Renstra Kementerian
Kesehatan Tahun 2015 -
2021
Permasalahan
perangkat daerah
Faktor
Penghambat Pendorong
kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olahraga masyarakat sesuai
syarat kesehatan.
Peraturan Pemerintah
Nomor 66 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Lingkungan
- Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 48 Tahun 2016 (Keselamatan,
kesehatan kerja perkantoran
- Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 70 Tahuun 2016
(Standar dan Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Industri)
5. Rendahnya Kepesertaan masyarakat dalam
program JPK
- Kemiskinan - Kesadaran
Masyarakat
terkai kepesertaan jaminan
pemeliharaan kesehatan
- Undang – undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
- Undang – undang Nomor
24 Tahun 2011 tentang BPJS
1. Meningkatnya Pengendalian Penyakit
6. Meningkatnya kasus penyakit tidak menular dan
penyakit menular
- Keterbatasan Tenaga Juru Malaria Desa
(semakin berkurang)
- Kebijakan pusat
terkait pencapaian
kinerja penyakit menular dan tidak menular
belum sepenuhnya
Kebijakan pemerintah daerah dalam
pemenuhan pelayanan hak dasar melalui
amanat standar pelayanan
minimal di tingkat daerah
59
Sasaran Jangka Menengah
Renstra Kementerian
Kesehatan Tahun 2015 -
2021
Permasalahan
perangkat daerah
Faktor
Penghambat Pendorong
dapat dilaksanakan
secara optimal (kemampuan daerah)
2. Meningkatnya Akses dan
Mutu Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
7. Kuantitas, Kualitas dan akses
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang
belum optimal
- Baru sebagian puskesmas
memiliki 2 (Dua) Ambulance dan kurangnya
tenaga sopir - Sebagian
puskesmas memenuhi persyaratan
pelayanan dari sisi Gedung dan
Sumber Daya Manusia
- Terbatasnya
Daya Tampung di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Rujukan
- Terbatasnya Anggaran APBD Kabupaten
untuk pembangunan Puskesmas dan
Rumah Sakit - Terbatasnya
Anggaran APBD Kabupaten untuk
pemenuhan Alat Kesehatan, di
FKTP dan Rumah Sakit
Kebijakan Alokasi Dana
DAK dapat di akses untuk pemenuhan
sarana prasarana
3. Meningkatnya
akses, kemandirian,
dan mutu sediaan farmasi dan
alat kesehatan
8. Belum optimalnya
sediaan farmasi, alat kesehatan dan
makanan yang terjamin aman, dan bermutu
- Ketersediaan
obat generik sangat terbatas
- Minimnya lembaga pengkalibrasi
alat kesehatan milik
- Adanya regulasi
yang memungkinkan
belanja melalui jalur non e-catalog
- Adanya lembaga
60
Sasaran Jangka Menengah
Renstra Kementerian
Kesehatan Tahun 2015 -
2021
Permasalahan
perangkat daerah
Faktor
Penghambat Pendorong
pemerintah - Keamanan
Pangan belum menjadi isu penting bagi
masyarakat - Kesadaran para
pelaku usaha/produsen masyarakat
pangan akan keamanan pangan masih
rendah
pengkalibrasi milik swasta
- Adanya regulasi untuk mendaftarkan
produknya sehingga
terjamin keamanannya
4. Meningkatnya
Jumlah, Jenis,
Kualitas dan Pemerataan Tenaga
Kesehatan
9. Keterbatasan
jumlah dan kompetensi tenaga
kesehatan
- Keterbatasan
kompetensi tenaga
kesehatan dalam perencanaan
dan pengelolaan data SDMK
- Kebutuhan
tenaga kesehatan yang
kompeten Kebijakan PPK BLUD bagi
FKTP
5. Meningkatnya integrasi perencanaan,
bimbingan teknis dan
pemantauan evaluasi
10. Belum Optimalnya Sistem Informasi
Kesehatan dalam mengelola data
terintegrasi dengan memanfaatkan
kemajuan teknologi komunikasi dan
informasi
Keterbatasan Jumlah dan kompetensi SDM
Sistem Informasi Kesehatan
Keterbatasan sarana dan prasarana
pendukung SIK
Advokasi regulasi sistem informasi kesehatan sesuai
amanat sistem kesehatan
Nasional
6. Meningkatnya
efektivitas penelitian
dan pengembangan kesehatan
Belum Optimalnya
penelitian dan pengembangan
kesehatan
Keterbatasan
SDM
Advokasi regulasi
sistem penelitian dan
pengembangan kesehatan
7. Meningkatnya kompetensi
dan kinerja aparatur Kementerian
Kesehatan
Keterbatasan jumlah, jenis dan
kualitas aparatur pemerintah Kesenjangan
kompetensi dengan perkembangan
IPTEK
Keterbatasan perencanaan
kebutuhan SDMK sesuai dengan kompetensinya
Regulasi perencanaan
kebutuhan dan peningkatan kapasitas SDMK
61
B. Telaah Renstra Perangkat Daerah Provinsi
Dalam perumusan isu – isu strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Banjarnegara dilakukan telaah atau kajian terhadap Rencana Strategis
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah terkait Tujuan dan sasaran jangka
menengah dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013 – 2018.
Tabel 3.3 Telaah Rencana Strategis Perangkat Daerah Provinsi
Sasaran Jangka
Menengah Renstra
Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa
Tengah
Permasalahan
perangkat
daerah
Faktor
Penghambat Pendorong
1. Meningkatnya kesehatan ibu
dan anak
Tingginya
angka
kematian Ibu,
angka
kematian bayi,
angka
kematian
balita
- Belum adanya Regulasi Penurunan
Angka Kematian Ibu dan Kematian Bayi
- Keterbatasan kompetensi Sumber Daya Manusia
- Kepatuhan SOP - Adanya Penyakit
Penyerta Ibu Hamil - Keterlambatan dalam mengambil
Keputusan keluarga/masyarakat
- Peraturan Gubernur
Nomor 17 Tahun 2016 tentang
Keselamatan Ibu dan Anak
- Jateng
Gayeng Nginceng
Wong Meteng
Masih adanya
gizi buruk dan
masih tinggi
gizi kurang
serta belum
optimalnya
kualitas gizi
masyarakat
- Kemiskinan - Regulasi yang ada
belum optimal - Penyakit penyerta
pada kasus gizi buruk
- Peraturan Daerah
tentang ASI Eksklusif
- Rencana Aksi Daerah Pangan dan
Gizi
2. Terkendalinya
penyakit menular dan
tidak menular
Meningkatnya
kasus
penyakit tidak
menular dan
penyakit
menular
- Keterbatasan
Tenaga Juru Malaria Desa
(semakin berkurang)
- Kebijakan pusat
terkait pencapaian kinerja penyakit
menular dan tidak menular belum sepenuhnya dapat
Kebijakan
pemerintah
daerah dalam
pemenuhan
pelayanan hak
dasar melalui
amanat
standar
pelayanan
62
Sasaran Jangka
Menengah Renstra
Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa
Tengah
Permasalahan
perangkat
daerah
Faktor
Penghambat Pendorong
dilaksanakan
secara optimal (kemampuan
daerah)
minimal di
tingkat daerah
3. Meningkatnya
fasilitas pelayanan kesehatan yang
memenuhi standar
4. Meningkatnya
masyarakat yang mengikuti
pendidikan di institusi pendidikan
kesehatan 5. Meningkatnya
kualitas institusi pendidikan kesehatan
6. Meningkatnya sumber daya manusia
kesehatan yang mengikuti
pendidikan dan pelatihan
7. Meratanya
distribusi tenaga kesehatan
Kuantitas,
Kualitas dan
akses
pelayanan
kesehatan
dasar dan
rujukan yang
belum optimal
- Baru sebagian
puskesmas memiliki 2 (Dua) Ambulance dan
kurangnya tenaga sopir
- Sebagian
puskesmas memenuhi
persyaratan pelayanan dari sisi Gedung dan
Sumber Daya Manusia
- Terbatasnya Daya Tampung di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Rujukan
- Terbatasnya
Anggaran APBD Kabupaten untuk
pembangunan Puskesmas dan Rumah Sakit
- Terbatasnya Anggaran APBD Kabupaten untuk
pemenuhan Alat Kesehatan, di FKTP
dan Rumah Sakit
Kebijakan
Alokasi Dana
DAK dapat di
akses untuk
pemenuhan
sarana
prasarana
8. Meningkatnya
kuantitas dan kualitas kesehatan
pemukiman, tempat-tempat umum dan
tempat pengolahan
makanan
Belum
optimalnya
pengelolaan
kesehatan
lingkungan,
kesehatan
kerja dan olah
raga
masyarakat
sesuai syarat
kesehatan.
- Bimbingan Teknis
belum optimal - Komitmen penyehatan
lingkungan - Kesehatan Kerja dan Olahraga
Kebijakan baru dari Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia
- Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor
3 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Sampah di Jawa Tengah
- Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Tengah Nomor
63
Sasaran Jangka
Menengah Renstra
Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa
Tengah
Permasalahan
perangkat
daerah
Faktor
Penghambat Pendorong
5 Tahun 2012
tentang Baku Mutu Air
Limbah) - Regulasi Kajian
Lingkungan Hidup Sehat
Provinsi Jawa Tengah
9. Meningkatnya
mutu sediaan farmasi,
makanan minuman, alat kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga (PKRT).
Belum
optimalnya
sediaan
farmasi, alat
kesehatan dan
makanan yang
terjamin
aman, dan
bermutu
- Ketersediaan obat
generik sangat terbatas
- Minimnya lembaga kalibrasi alat kesehatan milik
pemerintah - Keamanan Pangan
belum menjadi isu penting bagi masyarakat
- Kesadaran para pelaku usaha/produsen
masyarakat pangan akan keamanan
pangan masih rendah
- Adanya
regulasi yang memungkink
an belanja melalui jalur non e-catalog
- Adanya lembaga
pengkalibrasi milik swasta
- Adanya
regulasi untuk mendaftarkan
produknya sehingga
terjamin keamanannya
- Peningkatan
Kapasitas Tenaga Distric Food
Inspector oleh BPPSDM
Provinsi Jawa Tengah
10. Meningkatnya peran dunia usaha dalam
pembangunan kesehatan
11. Meningkatnya
peran masyarakat
dalam pembangunan Kesehatan
Rendahnya
Kepesertaan
masyarakat
dalam
program JPK.
- Kemiskinan - Kesadaran Masyarakat terkai
kepesertaan jaminan pemeliharaan
kesehatan
Kebijakan
Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan
Tingakt
Provinsi
Belum - Kelemahan Program - Kebijakan
64
Sasaran Jangka
Menengah Renstra
Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa
Tengah
Permasalahan
perangkat
daerah
Faktor
Penghambat Pendorong
optimalnya
promosi dan
pemberdayaan
masyarakat di
bidang
kesehatan
Indonesia Sehat
Pendekatan Keluarga dalam hal
analisis aplikasi data dan keterbatasan
sumber daya manusia dalam
pendataan dan kunjungan keluarga sehat serta faktor
geografis
Nawa Cita
Butir 5 - Optimalisasi
dukungan Program Indonesia
Sehat Pendekatan
Keluarga - GERMAS
12. Meningkatnya
masyarakat yang memanfaatkan informasi
kesehatan 13. Meningkatnya
tata kelola kepegawaian, kehumasan,
aset, keuangan, perencanaan dan evaluasi
pembangunan kesehatan
14. Meningkatnya tata kelola administrasi
perkantoran
Belum
Optimalnya
Sistem
Informasi
Kesehatan
dalam
mengelola
data
terintegrasi
dengan
memanfaatkan
kemajuan
teknologi
komunikasi
dan informasi
Keterbatasan Jumlah
dan kompetensi SDM
Sistem Informasi
Kesehatan
Keterbatasan sarana
dan prasarana
pendukung SIK
Advokasi
regulasi sistem
informasi
kesehatan
sesuai amanat
sistem
kesehatan
Nasional
C. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Pengintegrasian pelaksanaan KLHS ke dalam rancangan RPJMD adalah
untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam penyusunan RPJMD serta
meningkatkan kualitas penyusunan RPJMD sebagai upaya perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup. Dokumen RPJMD yang telah
terintegrasi dengan Dokumen KLHS menjadi acuan dalam menyusun
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 –
2022, terutama pada isu terkait meningkatkan kualitas lingkungan yang
sehat.
Penentuan isu pembangunan berkelanjutan (PB) strategis KLHS RPJMD
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 terkait bidang kesehatan adalah
Belum optimalnya pelayanan kesehatan dalam hal rendahnya kualitas
65
kesehatan ibu dan anak, masih ditemukannya kasus penyakit menular dan
tidak menular (beban ganda), pemberdayaan masyarakat dalam
pembangunan berwawasan kesehatan belum optimal, belum membudayanya
perilaku hidup bersih dan sehat, belum terpenuhinya standar pelayanan di
puskesmas dan rumah sakit dan belum terpenuhinya layanan sanitasi dan
persampahan di kawasan permukiman. Permasalahan terkait dampak
adanya pembangunan sarana prasarana fasilitas pelayanan kesehatan
seperti UPT Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Rumah Sakit
Karangkobar serta pemasalahan perilaku yang belum Ber-PHBS sehingga
mencemari lingkungan, masalah persampahan serta pengelolaan limbah
baik medis maupun non medis di fasilitas pelayanan kesehatan.
Adapaun Telaah KLHS dalam Rencana Strategis dijelaskan dalam tabel
berikut :
Tabel 3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
Telaah RPJMD Telaah KLHS Telaah Rencana
Strategis Dinas
Kesehatan Sasaran Strategis Kebijakan
Meningka
tnya
kualitas
dan
cakupan
pelayanan
kesehatan
Peningkat
an
pencegah
an dan
pengenda
lian
penyakit
1. Meningkatkan upaya
pencegahan,
pemberantasan dan pengendal
ian penyakit menular
dan tidak menular
2. Meningkatkan kualitas
kesehatan lingkunga
n
1. Menurunnya kualitas air permukaan
(air danau/waduk
/ embung) dan menurunnya
potensi sumber daya air bersih
untuk berbagai
keperluan rumah tangga sehari-hari
maupun untuk
menunjang aktivitas ekonomi
masyarakat. 2. Belum
optimalnya
penanganan limbah
sehingga dapat memberikan
1. Masih ditemukannya kasus penyakit
menular 2. Belum
optimalnya upaya pelayanan
promosi dan pemberdayaan masyarakat
serta kesehatan
lingkungan, 3. Pembangu
nan yang
belum berwawasan
kesehatan berdampak pada
rendahnya kualitas lingkungan
berupa penggundulan
hutan, pembuangan sampah /
66
Telaah RPJMD Telaah KLHS Telaah Rencana
Strategis Dinas
Kesehatan Sasaran Strategis Kebijakan
dampak pada
penurunan kualitas air
dan udara 3. Masih
rendahnya
penanganan dan
kesadaran masyarakat mengenai
masalah persampahan
4. Meningkatnya
dampak kerusakan
lingkungan akibat pembangunan
infrastruktur
limbah pabrik
pada aliran sungai,
penggunaan pestisida yang tidak tepat
yang pada akhirnya
berdampak pada masalah kesehatan
3.3. Penentuan Isu-Isu Strategis Proses Penentuan Isu-isu Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 ditetapkan melalui tahap identifikasi awal
telaah Regulasi, Kajian terhadap Tugas pokok dan fungsi, telaah terhadap
dokumen, laporan dan pengamatan dan pembahasan bersama pemangku
kepentingan terhadap isu masalah kesehatan pada masa yang akan datang.
1. Belum optimalnya upaya pelayanan kesehatan Masyarakat meliputi
kesehatan keluarga dan gizi, promosi dan pemberdayaan masyarakat serta kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga
2. Belum Optimalnya pelayanan kesehatan dalam pencegahan dan
penanggulangan penyakit yang meliputi surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta pengendalian
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa 3. Rendahnya mutu dan akses pelayanan kesehatan dalam hal ketersediaan,
pemerataan dan kualitas sumber daya kesehatan (Sumber Daya Manusia,
Sarana Prasarana, dan Sediaan Farmasi) 4. sistem informasi kesehatan belum berjalan optimal sehingga berpengaruh
pada ketersedian data, kualitas dokumen perencanaan, evaluasi dan pelaporan kinerja dinas
5. Pelayanan pengelolaan keuangan, umum dan kepegawaian dalam
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas di bidang kesehatan belum terintegrasi dengan baik
67
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD
Tujuan dan sasaran merupakan merupakan dampak (impact)
keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian berbagai program prioritas terkait. Tujuan dan sasaran bertindak sebagai
jembatan bagi visi dan misi menuju prioritas program. Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan
permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Rumusan pernyataan tujuan biasanya disusun dengan membalikkan pernyataan isu, permasalahan, dan peluang menjadi suatu kalimat positif
yang ringkas. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas
dan fungsi perangkat daerah. Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :
Visi : Terwujudnya Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera
Misi Kelima : Mewujudkan Kemartabatan Dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar;
Tujuan Sasaran
1. Meningkatnya upaya kesehatan masyarakat, menggerakkan dan
memberdayakan masyarakat, peningkatan mutu kesehatan lingkungan menuju kemandirian
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta terwujudnya jaminan pemeliharaan
kesehatan seluruh masyarakat
1.1. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan
Keluarga meliputi kesehatan ibu, bayi, balita, remaja, lansia dan gizi masyarakat
1.2. Meningkatnya mutu sanitasi lingkungan perumahan dan
pemukiman yang memenuhi syarat kesehatan
1.3. Meningkatnya Kesehatan Kerja dan Olahraga Masyarakat
1.4. Meningkatnya perlindungan
kesehatan masyarakat melalui program Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan
1.5. Meningkatnya Perilaku
kesehatan masyarakat di Tatanan Rumah Tangga dan Institusi
1.6. Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat pada bidang
Kesehatan
1.7. Meningkatnya Pelayanan
Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar dan Lanjutan Tingkat Pertama
2. Meningkatkan upaya pencegahan, pengendalian,
pemberantasan dan
2.1 Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit
menular langsung baik
68
Visi : Terwujudnya Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera
Misi Kelima : Mewujudkan Kemartabatan Dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar;
Tujuan Sasaran
penanggulangan kejadian
penyakit, kecacatan dan kematian akibat penyakit
menular, tidak menular, kesehatan jiwa, Kejadian Luar Biasa dan Bencana atau krisis
kesehatan
bersumberperilaku hidup
manusia, binatang dan berbasis lingkungan
2.2 Menurunnya dan terkelolanya kasus Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
2.3 Meningkatnya Upaya Pencegahan Penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan Imuinisasi (PD3I)
2.4 Meningkatnyasurveilance Penyakit, penanggulangan Kejadian Luar Biasa dan
Bencana atau krisis kesehatan
3. Meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
masyarakat dengan didukung sumber daya kesehatan yang memadai dari segi kuantitas
maupun kualitas
3.1 Meningkatnya mutu dan akses
pelayanan kesehatan yang terstandarisasi
3.2 Meningkatnya ketersediaan dan mutu sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan kesehatan
3.3 Menjamin ketersediaan dan
pemanfaatan sarana dan prasarana termasuk sediaan
farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan serta pengembangan obat tradisional
guna mendukung peningkatan mutu pelayanan
3.4 Menjamin terlaksananya peningkatan mutu pelayanan dan keamanan sediaan farmasi,
perbekalan kesehatan serta makanan
4. Mewujudkan Sistem Akuntabilitas Kinerja didukung oleh sistem
informasi manajemen dan sumber daya manusia yang
bermutu dan kompeten
4.1. Informasi Kesehatan yang handal, akuntabel, Realible dan measurable sebagai bahan
pengambilan keputusan.
4.2. Meningkatkan Pengelolaan
keuangan yang akuntabel dan transparan serta pelayanan
administrasi kepegawaian, kehumasan, hukum, kerjasama, keorganisasian dan
ketatalaksanaan
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan Kab. Banjarnegara beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini :
69
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah
Tahun 2017-2022
Isu Strategi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Target Sasaran
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Belum optimalnya upaya pelayanan kesehatan Masyarakat meliputi kesehatan keluarga dan gizi, promosi dan pemberdayaan masyarakat serta kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga
Meningkatnya upaya kesehatan masyarakat, menggerakkan dan memberdayakan masyarakat, peningkatan mutu kesehatan lingkungan menuju kemandirian untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta terwujudnya jaminan pemeliharaan kesehatan seluruh masyarakat
Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan Keluarga meliputi kesehatan ibu, bayi, balita, remaja, lansia dan gizi masyarakat
Menurunya Angka Kematian Ibu (AKI)
118/100.000 KH
118/100.000 KH
117,8/100.000 KH
117,6/100.000 KH
117,4/100.000 KH
116/100.000 KH
Menurunnya Angka Kematian bayi
14.55/1.000 KH
14.22 /1.000 KH
13.89 /1.000 KH
13.56 /1.000 KH
13.23 /1.000 KH
12,91/1.000 KH
Menurunnya Angka Kematian Balita
15.79/1000 KH
15.46/1000 KH
15.33/1000 KH
15.20/1000 KH
15.07/1000 KH
14,9/1.000 KH
Presentase Balita Gizi buruk
0,09% 0,08% 0,07% 0,06% 0,05% 0,04%
Persentase lansia mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
25% 30% 35% 40% 45% 50%
Meningkatnya mutu sanitasi lingkungan perumahan dan pemukiman yang memenuhi syarat
Persentase Rumah yang memenuhi syarat kesehatan
50% 57% 60% 63% 65% 65%
Persentase Tempat Pengolahan
18% 25% 30% 35% 40% 40%
70
Isu Strategi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Target Sasaran
2017 2018 2019 2020 2021 2022
kesehatan
Makanan memenuhi syarat higiene sanitasi
Tempat-tempat umum memenuhi syarat
45% 50% 55% 60% 65% 70%
Meningkatnya Kesehatan Kerja dan Olahraga Masyarakat
Cakupan pos Upaya Kesehatan Kerja yang terbentuk formal dan informal
10% 20% 30% 40% 50% 60%
Prosentase puskesmas yang melaksanakan kegiatan kesehatan olah raga pada kelompok masyarakat diwilayah kerjanya
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Meningkatnya perlindungan kesehatan masyarakat melalui program Jaminan
Cakupan penduduk miskin non kuota yang mempunyai Jaminan Pemeliharaan
7% 11% 15% 20% 25% 30%
71
Isu Strategi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Target Sasaran
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Pemeliharaan Kesehatan
Kesehatan
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Cakupan
pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Meningkatnya Perilaku kesehatan masyarakat di Tatanan Rumah Tangga dan Institusi
Persentase PHBS tatanan rumah tangga strata utama dan paripurna
60% 65% 70% 75% 80% 80%
Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat pada bidang Kesehatan
Cakupan Desa/Kel Siaga Aktif strata Mandiri (%)
10% 20% 30% 40% 50% 60%
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar dan Lanjutan
Persentase penjaringan kesehatan untuk peserta didik kelas 1 dan kelas 7
85% 87,50% 90% 92,50% 95% 97%
Belum Optimalnya Meningkatk Menurunnya Cakupan 75% 80% 80% 85% 90% 95%
72
Isu Strategi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Target Sasaran
2017 2018 2019 2020 2021 2022
pelayanan kesehatan dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit yang meliputi surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa
an upaya pencegahan, pengendalian, pemberantasan dan penanggulangan kejadian penyakit, kecacatan dan kematian akibat penyakit menular, tidak menular, kesehatan jiwa, Kejadian Luar Biasa dan Bencana atau krisis kesehatan
angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung
penemuan semua kasus TB (Case Notification Rate)
Persentase angka kasus HIV yang diobati
50% 52% 55% 57% 60% 63%
Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (Releas From Treatment/RFT)
≥ 85% ≥ 85% ≥ 85% ≥ 85% ≥ 85% ≥ 85%
Menurunnya Angka kesakitan penyakit menular bersumber binatang
Angka Penderita Malaria Baru API <1 per 1.000 penduduk
<1/1.000 pddk
<1/1.000 pddk
<1/1.000 pddk
<1/1.000 pddk
<1/1.000 pddk
<1/1.000 pddk
Inciden Rate DBD < 49 per 100.000 penduduk
IR DBD < 49 per
100.000 pendudu
k
IR DBD < 49 per
100.000 pendudu
k
IR DBD < 49 per
100.000 pendudu
k
IR DBD < 49 per
100.000 pendudu
k
IR DBD < 49 per
100.000 penduduk
IR DBD < 49 per
100.000 pendudk
Menurunnya dan terkelolanya kasus penyakit tidak Menular
Proporsi kasus hipertensi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(Puskesmas dan RS)
<30% <25% <20% <20% <15% <15%
Proporsi Kasus <55% <50% <45% <40% <35% <30%
73
Isu Strategi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Target Sasaran
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Diabetes Milletus di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Meningkatnya Upaya Pencegahan Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imuinisasi (PD3I) Meningkatnya surveilance Penyakit, penanggulangan Kejadian Luar Biasa&Bencana/krisis kesehatan
Cakupan/prosentase Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
98% 98,50% 99% 99,50% 100% 100%
Cakupan penemuan suspek Acute Flaccid Paralysis (Surveilans AFP) atau lumpuh layuh mendadak bukan karena ruda paksa dan usia dibawah 15 tahun
4 kasus 4 kasus 4 kasus 4 kasus 5 kasus 5 kasus
Rendahnya mutu dan akses pelayanan kesehatan dalam hal ketersediaan, pemerataan dan kualitas sumber daya kesehatan
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau masyarakat dengan
Meningkatnya mutu dan akses pelayanan kesehatan yang terstandarisasi
Persentase RS yang Terakreditasi Paripurna
2 RS 2 RS 3 RS 3 RS 3 RS 3 RS
Persentase Puskesmas Terakreditasi
23 Pusk (65,7%)
35 pusk (100%)
35 pusk (100%)
35 pusk (100%)
35 pusk (100%)
35 pusk (100%)
Persentase 100% 100% 100% 100% 100%
74
Isu Strategi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Target Sasaran
2017 2018 2019 2020 2021 2022
(Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana, dan Sediaan Farmasi)
didukung sumber daya kesehatan yang memadai dari segi kuantitas maupun kualitas
Labkesda terakreditasi
Indeks Kepuasan Masyarakat
76 77 78 79 80 80
Meningkatnya ketersediaan dan mutu
sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan
Ratio Dokter Umum Terhadap
Penduduk
0,94/100.000 pendudu
k
0,97/100.000 pendudu
k
0,1/100.000 pendudu
k
0,103 /100.000 pendudu
k
0,106 /100.000 penduduk
0,109 /100.000 pendudu
k
Rasio tenaga bidan satuan penduduk
0,58/1.000 penduduk
0,59/1.000 penduduk
0,60/1.000 penduduk
0,61/1.000 penduduk
0,62/1.000 penduduk
0,63/1.000 penduduk
Menjamin ketersediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana termasuk sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan serta pengembangan obat tradisional guna mendukungmutu pelayanan
Persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar
96% 96% 98% 98% 100% 100%
75
Isu Strategi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Target Sasaran
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Menjamin Peningkatan mutu pelayanan dan keamanan sediaan farmasi, perbekalan kesehatan serta makanan
Peresentase sarana produksi, distribusi, sediaan farmasi, perbekalan kesehatan dan pangan yang memenuhi persyaratan kesehatan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Belum Optimalnya sistem manajemen akuntabilitas kinerja dan sistem informasi kesehatan yang memadai untuk memenuhi tuntutan good governance
Mewujudkan Sistem Akuntabilitas Kinerja didukung oleh sistem informasi manajemen dan sumber daya manusia yang bermutu dan kompeten
Meningkatkan Sistem Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Kinerja serta Informasi Kesehatan yang handal, akuntabel, Realible dan measurable
Nilai SAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara
CC B B B B B
Meningkatkan Pengelolaan keuangan yang akuntabel dan transparan serta
pelayanan administrasi kepegawaian,
Persentase Dokumen Laporan Keuangan yang tersaji melalui Simda
Keuangan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase barang dan jasa
100% 100% 100% 100% 100% 100%
76
Isu Strategi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Target Sasaran
2017 2018 2019 2020 2021 2022
kehumasan, hukum, kerjasama, keorganisasian dan ketatalaksanaan
peralatan serta perlengkapan kantor yang terpenuhi
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan PPK BLUD
35 UPT Puskesmas
35 UPT Puskesmas
35 UPT Puskesmas
35 UPT Puskesmas
77
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
1.1. Strategi dan Arah Kebijakan Perangkat Daerah Strategi adalah langkah – langkah berisikan program – program indikatif untuk mewujudkan tujuan, Rumusan Strategi
merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian
kebijakan. Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan untuk mencapai tujuan. Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut menetapkan strategi dan kebijakan
sebagai berikut :
78
Tabel 5.1.1 Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelayanan Kecamatan Banjarmangu
VISI : BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA
MISI Kelima : Mewujudkan Kemartabatan Dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Dan Kualitas Pelayanan
Dasar
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Meningkatnya upaya
kesehatan masyarakat, menggerakkan dan memberdayakan masyarakat,
peningkatan mutu kesehatan lingkungan menuju
kemandirian untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta terwujudnya
jaminan pemeliharaan kesehatan seluruh masyarakat
Meningkatnya
akses dan kualitas pelayanan
kesehatan Keluarga meliputi
kesehatan ibu, bayi, balita, remaja, lansia dan
gizi masyarakat
Pelayanan Ibu hamil sesuai
standar
Kelas Ibu, Ante Natal Care Standar 10
terintegrasi, Kelas Ibu hamil, Deteksi dan penanganan risiko tinggi, DTPS KIBBLA
Pelayanan Persalinan sesuai standar
Pembahasan kasus (AMP), monitoring dan evaluasi jejaring rujukan
Pelayanan KB Post Partum Pelayanan kontrasepsi rasional (MKJP)
Optimalisasi Puskesmas Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR)
pembinaan pelayanan kesehatan remaja
Pelayanan bayi baru lahir
sesuai standar
Kunjungan neonatal standar MTBM, deteksi
dan penanganan risiko tinggi neonatus, Pelatihan kompetensi kesehatan anak bagi tenaga kesehatan, Pembahasan kasus (AMP),
IMD dan ASI Eksklusif, jejaring rujukan
Pelayanan Kesehatan Balita
sesuai standar
SDIDTK, Kelas Ibu Balita, deteksi dini dan
penanganan komplikasi
Pelayanan Kesehatan Gizi
Masyarakat melalui pendataan status gizi,
penanggulangan masalah gizi, pemberian makanan tambahan dan vitamin
Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat
terfokus pada penyusunan peta informasi gizi, penanggulangan masalah gizi, pemberian
makanan tambahan dan vitamin
Optimalisasi Puskesmas Santun Lansia
Penguatan Pelayanan Kesehatan Lansia
79
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Meningkatnya mutu sanitasi
lingkungan perumahan dan pemukiman yang
memenuhi syarat kesehatan
Peningkatan kuantitas dan kualitas kesehatan
pemukiman, tempat-tempat umum dan tempat pengolahan makanan
Peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan 5
Pilar STBM melalui Pengawasan kualitas air dan sanitasi dasar meliputi Surveilans kualitas air, Pembinaan jejaring
penyelenggaraan air minum, Pengembangan desa Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM), Pendampingan bantuan keuangan desa bidang kesehatan, Pengadaan peralatan surveilans
kualitas air.
Meningkatkan kuantitas dan
kualitas tempat pengolahan makanan
pembinaan, penyuluhan TPM memenuhi
syarat kesehatan
meningkatkan kuantitas dan kualitas tempat-tempat (TTU) yang memenuhi syarat
kesehatan
pembinaan, penyuluhan TTU memenuhi syarat kesehatan, advokasi Pemangku Kebijakan dan Lintas Sektor
Meningkatnya
Kesehatan Kerja dan Olahraga Masyarakat
Meningkatnya pembinaan
kesehatan kerja dan olahraga Membentuk Pos Upaya kesehatan kerja, memberikan
pelayanan kesehatapan pada pekerja formal dan informal
Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
di Internal Puskesmas sebagai Tempat Kerja
Fasilitasi puskesmas untuk mengolahragakan masyakat
di wilayah kerjanya
Meningkatkan advokasi kepada kelompok masyarakat dalam kegiatan olahraga
Meningkatnya perlindungan
kesehatan masyarakat
Advokasi masyarakat mampu untuk menjadi peserta BPJS,
Advokasi Pemda untuk membayar premi masyarakat
Universal Health Coverage pada akhir tahun
2019
80
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
melalui program Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan
miskin yang tidak tercover Kartu Indonesia Sehat
Pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin
sesuai standar
Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memelihara dan melindungi kesehatannya
Pelayanan kesehatan rujukan
bagi masyarakat miskin sesuai standar, dan pengadaan sarana pengaduan
Meningkatkan layanan rujukan pada fasilitas
kesehatan tingkat lanjutan
Meningkatnya Pemberdayaan
Masyarakat pada Bidang Kesehatan
Peningkatan peran Dinas Kesehatan Kabupaten dalam
pembangunan kesehatan melalui upaya Sosialisasi program kesehatan
(Penyusunan regulasi kesehatan), Peningkatan
kemitraan kesehatan, Peningkatan peran dunia usaha dalam pembangunan
kesehatan, Peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan
malalui upaya: 1. Pemberdayaan Masyarakat
2. Peningkatan Kemitraan Kesehatan, meliputi Kemitraan dengan
institusi Diknakes dalam pengembangan desa
siaga aktifi. Kemitraan dengan organisasi
Peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat di bidang kesehatan,
Menjadikan pembangunan kesehatan sebagai program prioritas daerah, Menjalin kemitraan, dunia usaha, ormas dan LSM
dalam mengatasi masalah kesehatan, Meningkatkan kemandirian masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat
81
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
massa, organisasi pemuda, PKK dalam
peningkatan kualitas desa siaga dan posyandu
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan pada
Usia Pendidikan Dasar dan
Lanjutan
Penguatan Tim Pelaksana UKS Sekolah dan Tim pembina UKS
Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar dan Lanjutan
Meningkatkan upaya pencegahan, pengendalian,
pemberantasan dan penanggulangan kejadian
penyakit, kecacatan dan kematian akibat penyakit menular, tidak menular,
kesehatan jiwa, Kejadian Luar Biasa dan Bencana atau krisis
kesehatan
Menurunnya angka kesakitan
dan kematian akibat penyakit
menular langsung
pencegahan dan Pengendalian penyakit menular melalui
upaya: Optimalisasi penemuan kasus, Penguatan
tatalaksana kasus, Peningkatan kualitas SDM, Penguatan sistem informasi
dan Recording Reporting (RR), Pengediaan logistik dan
perbekalan kesehatan dalam pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular
Penyediaan mikroskop, pengadaan alat TCM, bahan logistik pemeriksaan TB, Peningkatan
kontak racing penderita dengan ketuk Pintu TB, Penyusunan RAD TB, Pelatihan
peningkatan mutu laboratorium pemeriksaan mikrobiologi TB, Kolaborasi TB-HIV, TB-DM, Pelatihan TIPK
peningkatan pelayanan
pencegahan dan penanggulangan penyakit HIV AIDS
Pelatihan TIPK, CST, VCT mobile, skreening
HIV Ibu Hamil
optimalisasi pelayanan pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular langsung
penemuan dan penanganan penderita kusta semua tipe, penemuan dan penanganan
penderita pneumonia balita, penemuan dan penanganan penderita diare balita
82
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Menurunnya Angka kesakitan
penyakit menular bersumber binatang
Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit
bersumber binatang
Pelatihan jumantik untuk masyarakat sehingga dalam 1 rumah 1 jumantik, Respon
cepat untuk pengendalian penyakit menular bersumber binatang
Menurunnya dan terkelolanya
kasus penyakit tidak menular
Peningkatkan pelayanan di fasyankes/posbidu untuk
memberikan pelayanan deteksi dini faktor risiko PTM
Peningkatan pelayanan penyakit tidak menular melalui kegiatan posbindu
/fasyankes secara periodik
Meningkatnya Upaya Pencegahan
Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I)
Semua bayi terlayani imunisasinya di fasilitas pelayanan kesehatan maupun
Posyandu, Pelaksanaan program imunisasi
Penguatan Primary Health Care Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) & Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Peningkatan Surveilance
Pemanfaatan aplikasi pelaporan EWARS,
Pemantauan ketepatan dan kelengkapan laporan mingguan dan bulanan,
Umpan balik laporan, Manajemen P2 berbasis wilayah Pelaksanaan
surveilans Penyakit dapat Ditanggulangi dengan
Imunisasi (PD3I)
Meningkatnya Surveilance Penyakit,
Penanggulangan Kejadian Luar
Optimalisasi Pelayanan kesehatan Jamaah Haji sesuai standar
Pemeriksaan kesehatan jamaah haji, Pemenuhan alat dan sarana pemeriksaan kesehatan haji
Manajemen kesehatan bencana Pelaksanaan
Peningkatan kewaspadaan bencana dan Kejadian Luar Biasa
83
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Biasa dan Bencana atau
Krisis Kesehatan
penanggulangan Kejadian Luar Biasa dan Bencana
atau krisis kesehatan
Meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau masyarakat dengan didukung
sumber daya kesehatan yang memadai dari segi kuantitas
maupun kualitas Mewujudkan Sistem Akuntabilitas Kinerja didukung
oleh sistem informasi manajemen dan sumber daya manusia yang bermutu dan
kompeten
Meningkatnya
mutu dan akses pelayanan kesehatan yang
terstandarisasi
Peningkatan Mutu Pelayanan
rumah sakit dengan pembinaan berkala oleh Tim Visitasi Dinas Kesehatan
Pembinaan rumah sakit dengan visitasi
secara konsisten, terpadu, dan terstandar, dan peningkatan kualitas sistem rujukan
Peningkatan mutu pelayanan puskesmas dengan
implementasi standar akreditasi puskesmas
Pendampingan pra dan pasca akreditasi puskesmas,pemantapan mutu internal dan
eksternal
Peningkatan mutu pelayanan labkesda dengan implementasi standar
akreditasi labkesda
Pendampingan pra dan pasca akreditasi labkesda, dan pemantapan mutu internal dan eksternal
Peningkatan mutu pelayanan
kesehatan dengan implementasi standar kepuasan masyarakat
meningkatkan kualitas pelayanan yaitu
dengan cara mengukur kinerja pelayanan secara berkala, peningkatan sistem umpan balik dan perbaikan pelayanan secara terus
menerus.
Meningkatnya
ketersediaan dan mutu sumber
daya manusia kesehatan sesuai dengan standar
pelayanan kesehatan
1. Peningkatan
pendayagunaan lulusan institusi pendidikan
kesehatan melalui kegiatan koordinasi organisasi profesi kesehatan
2. Peningkatan kualitas institusi pendidikan melalui upaya fasilitasi
penyelenggaraan institusi pendidikan kesehatan
1. Menjalin kerjasama/ jejaring antara
institusi pendidikan kesehatan dengan pengguna tenaga kesehatan
2. Pemerataan distribusi tenaga kesehatan 3. Memfasilitasi sumber daya manusia
kesehatan untuk peningkatan kapasitas
dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan
84
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
3. Peningkatan SDM Kesehatan yang mengikuti
pendidikan dan pelatihan melalui upaya penyelenggaraan pelatihan
SDM Kesehatan. 4. Peningkatan pendidikan
dan pelatihan yang terakreditasi melalui upaya pelaksanaan akreditasi
pelatihan, 5. Pemerataan distribusi
tenaga kesehatan
Menjamin ketersediaan dan
pemanfaatan sarana dan
prasarana termasuk sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan serta
pengembangan obat tradisional guna mendukung
mutu pelayanan
pengadaan obat untuk kebutuhan pelayanan,
pembinaan teknis mutu pelayanan farmasi komunitas
dan rumah sakit, terlaksananya manajemen farmasi di pelayanan
kefarmasian
Meningkatkan ketersediaan obat sesuai kebutuhan pelayanan,
Meningkatkan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit
Meningkatkan manajemen pengelola pelayanan teknis kefarmasian
pemberian rekomendasi bagi
sarana pelayanan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
Meningkatkan sarana pelayanan sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai persyaratan perundang-undangan yang berlaku
Menjamin Peningkatan mutu
pelayanan keamanan
Pembinaan teknis penerapan CPPB IRT pada IRTP
pengujian sampel pangan jajan anak sekolah
Meningkatkan pemenuhan persyaratan CPPB IRT pada IRTP dan keamanan pangan jajan
anak sekolah
85
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
sediaan farmasi, perbekalan
kesehatan serta makanan
produksi Industri rumah tangga
Meningkatkan Sistem Perencanaan,
Evaluasi dan Pelaporan Kinerja
serta Informasi Kesehatan yang handal,
akuntabel, Realible dan measurable
Melaksanakan pengumpulan data, rekapitulasi usulan kegiatan serta cakupan
kegiatan untuk kemudian disusun menjadi dokumen-
dokumen perencanaan, evaluasi dan pelaporan serta informasi kesehatan
Pembentukan Tim Penyusun dokumen perencanaan, evaluasi dan pelaporan serta informasi kesehatan
Melaksanakan kunjungan terhadap UPT maupun
menyelenggarakan rapat koordinasi dengan penanggungjawab UPT guna
memberikan penilaian terhadap kinerja yang
dihasilkan
Melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh UPT Dinas
Kesehatan
Melaksanakan penyusunan pengumpulan data melalui
Sistem Informasi Manajemen di Puskesmas secara cepat
dan akurat
Mengembangkan Sistem informasi Manajemen Kesehatan
Meningkatkan
Pengelolaan keuangan yang akuntabel dan
transparan serta pelayanan
Melaksanakan
Penatausahaan Keuangan melalui Simda keuangan
Optimalisasi rekonsiliasi dan kompetensi
SDM dalam penatausahaan keuangan
Penyediaan barang dan jasa
untuk pelayanan administrasi perkantoran
Penyediaan anggaran barang dan jasa untuk
pelayanan administrasi perkantoran
86
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
administrasi kepegawaian,
kehumasan, hukum, kerjasama,
keorganisasian dan
ketatalaksanaan
87
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN INDIKATIF
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Dengan demikian program perlu dijabarkan ke dalam kegiatan yang terukur kinerjanya, jelas kelompok sasarannya dan juga perencanaan anggarannya. Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan PD Dinas Kesehatan Kabupaten
Banjarnegara dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
b) Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
c) Penyediaan jasa administrasi keuangan
d) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
e) Penyediaan bahan logistik kantor
f) Penyediaan jasa administrasi perkantoran (PTT)
g) Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor (JKN)
h) Penyediaan jasa administrasi keuangan (JKN)
i) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor (JKN)
j) Penyediaan bahan logistik kantor (JKN)
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a) pengadaan Kendaraan dinas/operasional
b) Pengadaan perlengkapan gedung kantor
c) Pengadaan peralatan gedung kantor
d) Pengadaan mebeleur
e) Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas
f) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
g) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
h) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
i) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
j) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor (JKN)
k) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional (JKN)
88
l) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor (JKN)
m) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor (JKN)
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a) Pendidikan dan pelatihan formal
b) Pendidikan dan pelatihan formal (JKN)
4. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
a) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
b) penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
c) Monitoring Evaluasi dan Pelaporan
5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
a) Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
b) Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (JKN)
6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas jaringannya
b) Peningkatan kesehatan masyarakat
c) Penyelenggaraan penyehatan lingkungan
d) Perbaikan gizi masyarakat (JKN)
e) Peningkatan kesehatan masyarakat (JKN)
f) Penyelenggaraan penyehatan lingkungan (JKN)
g) Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan wabah (JKN)
h) Operasional Kesehatan
i) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit tidak Menular
7. Program Pengawasan Obat dan Makanan
a) Peningkatan pengawasan keaman pangan dan bahan berbahaya
8. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
a) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
b) Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
c) Kabupaten/kecamatan sehat
89
d) Penyelenggaran lomba-lomba kesehatan
e) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat (JKN)
9. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
a) Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi
b) Pemberian tambahan makanan dan vitamin
c) Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya
d) Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi (JKN)
e) Pemberian tambahan makanan dan vitamin (JKN)
10. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
a) Pengkajian pengembangan Lingkungan Sehat
b) Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
c) Penyemprotan / Pemberantasan Vektor Penyakit dan Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan
d) Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat (JKN)
e) Pengkajian Lingkungan Sehat (JKN)
11. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
a) Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
b) Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
c) Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
d) Pencegahan penularan penyakit Endemik/Epidemik
e) Peningkatan survellance Epidemiologi dan penanggulangan wabah
f) Peningkatan kesehatan keluarga, tenaga kerja dan kesehatan jiwa
g) Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular (JKN)
h) Peningkatan survellance Epidemiologi dan penanggulangan wabah (JKN)
i) Peningkatan kesehatan keluarga, tenaga kerja dan kesehatan jiwa (JKN)
12. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
a) Penyelenggaraan akreditasi pelayanan puskesmas
b) Penyelenggaraan Pembahasan Kasus Maternal dan Neonatal
c) Penyelenggaraan akreditasi pelayanan puskesmas (JKN)
90
d) Penyelenggaraan Pembahasan Kasus Maternal dan Neonatal (JKN)
13. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
a) Pembangunan puskesmas
b) Pembangunan puskesmas pembantu
c) Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
d) Pembangunan/pemeliharaan rutin rumah dinas dokter dan paramedis
e) Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas (JKN)
14. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
a) Kemitraan pengobatan lanjutan bagi pasien rujukan
15. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
a) Pelayanan pemeliharaan kesehatan
b) Pelayanan pemeliharaan kesehatan (JKN)
16. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
a) Deteksi dan penatalaksanaan risiko tinggi pada ibu dan anak
17. Program pengembangan SDM dan data base
a) Penyelenggaran/peningkatan gugus kendali mutu
b) Pengembangan sistem informasi kesehatan/rumah sakit
c) Sistem pengendalian mutu kesehatan
d) Pengembangan sistem informasi kesehatan/rumah sakit (JKN)
e) Penyelenggaran/peningkatan gugus kendali mutu (JKN)
Untuk lebih jelasnya gambaran program, kegiatan dengan indikator kinerja beserta pendanaan indikatif terinci pada tabel berikut.
91
TABEL 6.1. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
PD DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJARNEGARA
Program & kegiatan Indikator program
Capaian indikator
2016
2018 2019 2020 2021 2022
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
1.02 . 15
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Persentase
puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial
96% 96% 3.000,00 98% 4.500,00 98% 4.500,00 100% 4.800,00 100% 4.900,00
1.02 . 16
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Indeks Keluarga Sehat
NA 50% 620,00 55% 650,00 60% 725,00 65% 850,00 70% 950,00
1.02 . 17
Program Pengawasan Obat dan Makanan
Presentase sarana produksi, distribusi, sediaan farmasi, perbekalan kesehatan dan pangan yang memenuhi persyaratan
kesehatan
NA 100% 75,00 100% 250,00 100% 250,00 100% 250,00 100% 250,00
92
Program & kegiatan Indikator program
Capaian indikator
2016
2018 2019 2020 2021 2022
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
1.02 . 18
Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
Presentase pengembangan dan pemanfaatan penggunaan obat
tradisional
NA
-
- 70% 50,00 80% 70,00 90% 75,00
1.02 . 19
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Persentase PHBS tatanan rumah tangga strata utama dan paripurna
69,7%(tidak ada strata)
65% 625,00 70% 1.000,00 75% 1.000,00 80% 1.000,00 85% 1.000,00
1.02 . 20
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Prosentase Balita Gizi buruk tertangani
100% 100% 2.000,00 100% 2.000,00 100% 2.050,00 100% 2.500,00 100% 2.500,00
1.02 . 21
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Persentase Desa / Kelurahan yang melaksanakan 5 Pilar STBM
NA 10% 4.500,00 15% 6.000,00 20% 6.000,00 25% 5.000,00 30% 4.000,00
1.02 . 23
Program
Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Jumlah PUSKESMAS
terakreditasi; Tingkatan Akreditasi Hj. Anna
10
PUSKESMAS;
Paripurna
25 PUSKE
SMAS; Paripu
rna
1.500,00
30 PUSKE
SMAS; Paripu
rna
1.800,00
35 PUSKE
SMAS; Paripu
rna
1.800,00
35 PUSKE
SMAS; Paripu
rna
1.800,00
35 PUSKE
SMAS; Paripu
rna
1.800,00
93
Program & kegiatan Indikator program
Capaian indikator
2016
2018 2019 2020 2021 2022
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Lasmanah
1.02 . 24
Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
Presentase masyarakat
miskin sakit yang tertangani
100% 100% 9.000,00 100% 10.000,0
0 100%
11.000,00
100% 13.000,0
0 100%
15.000,00
Persentase fasilitasi pelayanan kesehatan penduduk miskin
51% 100% 300 100% 400 100% 500 100% 500 100% 500
1.02 . 25
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
Presentase fasilitas bangunan, sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya sesuai standar permenkes 75/2014
NA 15% 13.000 20% 15.000,0
0 25%
16.000,00
30% 17.000,0
0 35%
16.000,00
1.02 . 28 Program kemitraan peningkata
Presentase masyarakat miskin sakit
100% 100% 350,00 100% 400,00 100% 450,00 100% 500,00 100% 550,00
94
Program & kegiatan Indikator program
Capaian indikator
2016
2018 2019 2020 2021 2022
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
n pelayanan kesehatan
yang tertangani di FKTR
1.02 . 30
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Presentasae skrining
kesehatan lansia
72% 30% 400,00 35% 400,00 40% 100,00 45% 100,00 50% 100,00
1.02 . 32
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Presentase Ibu Hamil mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai standar
NA 86% 1.600,00 88% 1.975,00 90% 1.500,00 95% 1.500,00 100% 1.500,00
Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan pesalinan sesuai standar
NA 97%
98%
99%
99%
100%
Prosentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar
NA 95%
96%
97%
98%
100%
95
Program & kegiatan Indikator program
Capaian indikator
2016
2018 2019 2020 2021 2022
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Persentase anak usia 0-59 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan
balita sesuai standar
NA 80%
85%
90%
95%
100%
1.02 . 33
Program pengembangan SDM dan data base
Presentase Puskesmas melaksanakan Simpus
50% 60% 140,00 70% 140,00 80% 140,00 90% 140,00 100% 140,00
1.02 . 34
Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Proporsi Penderita DBD yang ditangani
100% 100% 1.500,00 100% 1.500,00 100% 1.500,00 100% 1.500,00 100% 1.750,00
Prosentase bayi yang memperoleh imunisasi dasar lengkap
NA 98%
98,50%
99%
99,50%
100%
Angka keberhasilan pengobatan TB paru BTA positif
minimal 85%
74,70% ≥85%
≥85%
≥85%
≥85%
≥85%
Persentase Orang dengan TB
NA 100% 100% 100% 100% 100%
96
Program & kegiatan Indikator program
Capaian indikator
2016
2018 2019 2020 2021 2022
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
mendapatkan pelayanan TB sesuai standar (SPM PMK 43/2016)
Persentase angka kasus HIV yang diobati
NA 50%
52%
55%
58%
60%
Persentase orang berisiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar (SPM PERMENKES 43/2016)
NA 100% 100% 100% 100% 100%
Proporsi penderita malaria yang diobati
100% 100%
100%
100%
100%
100%
Cakupan penemuan suspek Acute Flaccid
Paralysis (Surveilans AFP) atau lumpuh layuh
6 kasus 4
kasus
4
kasus
5
kasus
5
kasus
5
kasus
97
Program & kegiatan Indikator program
Capaian indikator
2016
2018 2019 2020 2021 2022
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
Target
Pagu indikatif (dalam juta)
mendadak bukan karena ruda paksa dan usia dibawah 15 tahun
Presentase orang dengan penyakit HT yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar (SPM PMK 43/2016)
NA 100%
100%
100%
100%
100%
Presentase orang dengan penyakit DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar(SPM PMK 43/2016)
NA 100%
100%
100%
100%
100%
98
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator kinerja perangkat daerah yang mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD merupakan indikator kinerja perangkat daerah yang
secara langsungmenunjukan kinerja yang akan dicapai perangkat daerah
dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian Tujuan dan sasaran RPJMD.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi indikator penting untuk
mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia
(penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil
pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan
sebagainya. IPM dibentuk oleh 3 (tiga) dimensi dasar : (1) Umur panjang
dan hidup sehat (a long and healthy life); (2) Pengetahuan (knowledge); (3)
Standar hidup layak (decent standard of living). Mulai tahun 2014 dengan
metode perhitungan yang baru indikator pembentuk IPM meliputi Angka
Harapan Lama Sekolah; Rata-rata lama sekolah, Angka Harapan Hidup,
dan Pengeluaran riil perkapita
Angka harapan hidup merupakan angka yang menunjukkan perkiraan
usia seseorang dihitung sejak dilahirkan. Angka harapan hidup Kabupaten
Banjarnegara setiap tahunnya mengalami trend peningkatan yang cukup
siginifikan. Meskipun peningkatannya tidak cukup besar tetapi setiap
tahun selalu meningkat. Hal ini berarti bahwa ada peningkatan
kesejahteraan di masyarakat setiap tahunnya.
Sesuai dengan amanat Permendagri No. 86 Tahun 2017 terdapat 2
(dua) jenis indikator dalam RPJMD yaitu Indikator Kinerja Utama (IKU)
daerah dan Indikator Kinerja Kunci (IKK). Penetapan Indikator Kinerja
Utama (IKU) bertujuan untuk memberi gambaran mengenai ukuran
keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala dan Wakil Kepala Daerah.
Secara lengkap Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) dapat dilihat pada
Tabel 7.1. Dan dari sisi keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan
daerah, khususnya dalam memenuhi kinerja pada aspek kesejahteraan,
layanan, dan daya saing ditetapkan dengan Indikator Kinerja Kunci (IKK).
Penetapan Indikator Kinerja Kunci (IKK) dapat dilihat pada tabel 7.2.
Tabel 7.1
99
Penetapan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2018-2022
NO
INDIKATOR
KINERJA
SASARAN
SATUAN
KONDISI
AWAL
KINERJA
TARGET INDIKATOR SASARAN MISI
2016
2018 2019 2020 2021 2022
1 Angka Usia
Harapan
Hidup
Tahun 73,69 73,80 73,87 73,94 74,01 74,08
2 Indeks
kepuasan
layanan
masyarakat
Angka 78,46 78,46 78,5 79 79 79
3 Nilai AKIP Nilai CC B B B B B
100
BAB VII PENUTUP
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara
merupakan pedoman dalam penyusunan rencana kerja (renja) Dinas
Kesehatan untuk lima tahun mendatang sampai tahun 2022. Renstra juga disusun juga dijadikan pedoman dasar dalam evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan atas kinerja tahunan selama lima tahun kedepan. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara
memiliki tujuan dan sasaran yang merupakan bagian integral dari citra Dinas
Kesehatan Kabupaten Banjarnegara baik citra aparatur, masyarakat dan lingkungan yang ada di Kabupaten Banjarnegara.
Tujuan, sasaran, strategis dan arah kebijakan pembangunan kesehatan
harus dijadikan acuan dasar unit kerja terkait dan dijabarkan dalam program dan kegiatan unit kerjanya,sehingga secara komprehensif rencana strategis ini
dapat dijalankan secara bersama-sama. Pelibatan seluruh unsur jajaran kesehatan di Kabupaten Banjarnegara
dalam karya nyata dalam rangka menjabarkan visi dan misi kepala daerah
merupakan hal yang paling penting, sehingga visi dan misi itu dituangkan dalam karya yang nyata dalam membangun Banjarnegara dalam bidang kesehatan. Untuk itu perlu penguatan peran para stakeholder dalam
pelaksanaan rencana kerja dinas kesehatan kabupaten demi mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan
dan kualitas pelayanan dasar. Dalam rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017–2022 masih terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan karena keterbatasan kemampuan dari tim
perumus dan penyusun namun tetap berusaha mengumpulkan data dan informasi yang dapat mendukung tersusunnya rencana strategis ini.
Semoga pada tahun yang akan datang, rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara dapat lebih baik dan sempurna baik substansi maupun essensinya, dengan melaksanakan review rencana
strategis guna mengevaluasi essensi dokumen rencana strategis sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 tahun 2017 Tanggal 17 November 2017
Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
dan Rencana Kerja Pemerintah Daerahserta Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 50/781/B.I/IJ Tanggal 24 Agustus 2016 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Review Dokumen RPJMD dan Rencana Strategis SKPD. Dengan adanya rencana strategis pula diharapkan dapat terwujud tujuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Banjarnegara.
1
IV. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH DINAS DAERAH IV.C. DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam rangka melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan untuk
mewujudkan good governance maka diperlukan sebuah dokumen
perencanaan yang baik.Dokumen perencanaan tersebut sebagai panduan
dalam melaksanakan pembangunan dalam jangka waktu tertentu. Sehingga
target yang telah ditetapkan bisa diukur tingkat keberhasilannya pada akhir
periode.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
menjelaskan bahwa Rencana strategis (Renstra) Perangkat Daerah
merupakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima)
tahun yang berisi tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah berpedoman pada RPJMD
(Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dan bersifat indikatif.
Untuk mewujudkan dokumen perencanaan tersebut, perlu dilakukan proses
penyusunan rancangan secara baik, terstruktur dengan melibatkan pihak-
pihak yang terkait yang terdiri dari (1) Persiapan Penyusunan Renstra
Perangkat Daerah; (2) Penyusunan rancangan Renstra Perangkat Daerah; (3)
Penyusunan Rancangan Akhir Renstra Perangkat Daerah; dan (4) penetapan
Renstra Perangkat Daerah.
Sejalan dengan hal tersebut diatas, Penyusunan Renstra Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun
2017-2022 mengacu pada tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah yang kemudian
dioperasionalisasikan dengan Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 64
Tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta
tata kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Banjarnegara.
2
Alur dan tahapan penyusunan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 dapat digambarkan
dalam bagan alir sebagai berikut:
Gambar 1.1
Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2017-2022
Analisis Gambaran pelayanan
SKPD
Perumusan Isu-isu
strategis berdasarkan
tusi
Perumusan Strategi dan
kebijakan
Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif berdasarkan
rencana program prioritas RPJMD
Pengolahan data dan informasi
Perumusan visi dan misi
SKPD
Perumusan Tujuan
Perumusan sasaran
Rancangan Renstra-SKPD
· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan
tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,
strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Perumusan indikator kinerja
SKPD yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD
SPM
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Penelaahan RTRW
Rancangan Renstra-SKPD
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda
Penelaahan KLHS
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Renstra-KLdan Renstra SKPD Kab/
Kota
Dalam penyusunannyaRenstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 memiliki keterkaitan
dengan dokumen perencanaan baik ditingkat nasional dalam hal ini
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-
2019, Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun
2015-2019; demikian halnya dengan dokumen perencanaan di tingkat
Provinsi Jawa Tengah yakni RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018
dan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2013-2018.
Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017-2022 memiliki kedudukan dan fungsi yang
sangat strategis. Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
3
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 akan menjadi pedoman dalam
penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Banjarnegara yang disusun setiap tahun selama kurun
waktu Tahun 2017-2022. Selain itu Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 menjadi acuan
dalam pengendalian dan evaluasi pembangunan pada Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara, baik evaluasi Renstra
maupun evaluasi Renja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022.
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum yang mendasari penyusunan Renstra Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun
2017-2022 yaitu
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-UndangNomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4700);
4
6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan
Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4614);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4693);
5
14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4698);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4833);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 123);
18. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3);
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Tengah Nomor 9);
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009–2029
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 28);
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa
Tengah tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Nomor 65);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 (Lembaran
6
Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 Nomor 3 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 114);
23. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 Nomor 1 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 145);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016
Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 12, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 215);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor32Tahun 2017 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2017-2022 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun
2017 Nomor 32);
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun
2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah.
28. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 64 Tahun 2016tentang
Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara
(Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 54).
7
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra)Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022
adalah menyediakan dokumen perencanaanuntuk kurun waktu tahun2017-
2022 yang mencakup gambaran kinerja, permasalahan, isu strategis tujuan,
sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruangsebagai penjabaran dari RPJMD Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017-2022 sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat
daerah.
Sementara tujuan dari penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 yaitu:
1) Memberikan arahantujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan selama kurun waktu tahun 2017-2022dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang dalam mendukung Visi dan Misi Bupati Banjarnegara.
2) Menyediakan tolok ukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruanguntuk kurun waktu tahun
2017-2022 dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai dasar
dalam melakukan pengendalian dan evaluasi kinerjaDinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang.
3) Memberikan pedoman bagi seluruh aparatur Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruangdalam menyusun Rencana Kerja (Renja) perangkat
daerah yang merupakan dokumen perencanaan Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang tahunan dalam kurun waktu tahun 2017-2022.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 disusun sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, landasan hukum, maksud
dan tujuan, sistematika penulisan Rencana Strategis Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2017-2022.
8
Bab II Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah
Bab ini berisi tentang tugas, fungsi, dan struktur organisasi
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, sumber daya
perangkat daerah, kinerja pelayanan perangkat daerah, serta
tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2017-2022.
Bab III Permasalahan dan Isu Strategis Perangkat Daerah
Bab ini berisi tentang identifikasi permasalahan berdasarkan
tugas dan fungsi pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang, telaahan Renstra Kementerian/lembaga, telaahan Renstra
perangkat daerah Provinsi, telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW), telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), dan
Penentuan Isu-isu StrategisDinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang.
Bab IV Tujuan dan Sasaran
Bab ini berisi tentang tujuan dan sasaran jangka menengah
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017-2022.
Bab V Strategi dan Arah Kebijakan
Bab ini berisi tentang strategi dan kebijakan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun
2017-2022.
Bab VI Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan
Bab ini berisi tentang Rencana Program dan Kegiatan, Kelompok
Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022.
Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan
Bab ini berisi tentang indikator kinerja Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang yang secaralangsung menunjukkan kinerja
yang akan dicapai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
dalam limatahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dansasaran RPJMDKabupaten
Banjarnegara Tahun 2017-2022.
9
Bab VIII Penutup
Bab ini berisi tentang pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan
Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017-2022.
10
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara
terbentuk berdasarkanPeraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2
Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah yang
kemudian dioperasionalisasikan dengan Peraturan Bupati Banjarnegara
Nomor 64 Tahun 2016 tentang Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan
fungsi serta tata kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Banjarnegara.
a. Susunan Organisasi
Adapun susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Banjarnegara terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; dan
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Bangunan Gedung dan Pertamanan, terdiridari :
1. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan BangunanGedung; dan
2. Seksi Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum.
d. Bidang Bina Marga, terdiri dari :
1. Seksi Peningkatan Jalan dan Jembatan; dan
2. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.
e. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air, terdiri dari :
1. Seksi Pendayagunaan Sumber Daya Air; dan
2. Seksi Irigasi, Operasi dan Pemeliharaan SumberDaya Air;
f. Bidang Tata Ruang, terdiri dari :
1. Seksi Tata Ruang Wilayah; dan
2. Seksi Pengendalian Tata Ruang dan Kawasan.
g. UPTD; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
11
b. Tugas dan Fungsi Organisasi
Adapun tugas dan fungsi masing masing organisasi Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara diuraikan sebagai
berikut:
1. Kepala Dinas
Tugas:
DPUPR mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan
urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan
ruang yang menjadi kewenangan Daerah dantugas pembantuan
yang ditugaskan kepada Daerah.
Fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang bangunan gedung
danpertamanan, bina marga, pengelolaan sumber daya air
dantata ruang;
b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang bangunangedung
dan pertamanan, bina marga, pengelolaan sumberdaya air
dan tata ruang;
c. pelaksanaan kebijakan di bidang bangunan gedung
danpertamanan, bina marga, pengelolaan sumber daya air
dantata ruang;
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan di bidang
bangunangedung dan pertamanan, bina marga, pengelolaan
sumberdaya air dan tata ruang;
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang
bangunangedung dan pertamanan, bina marga, pengelolaan
sumberdaya air dan tata ruang;
f. pelaksanaan fungsi kesekretariatan dinas;
g. pengendalian penyelenggaraan tugas UPTD; dan
h. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan
olehpimpinan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Sekretariat
Tugas:
Sekretariat mempunyai tugas melakukan perencanaanperumusan,
pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan danfasilitasi,
pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebijakanbidang
12
ketatausahaan, hukum, keuangan, kerumahtanggaan,kerjasama,
kearsipan, dokumen, keorganisasian danketatalaksanaan,
kehumasan, kepegawaian, pelayananadministrasi di lingkungan
DPUPR.
Fungsi:
a. pengkoordinasian kegiatan di lingkungan DPUPR;
b. pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan programkerja
di lingkungan DPUPR;
c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi
yangmeliputi ketatausahaan, kepegawaian, hukum,
keuangan,kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan
masyarakat,arsip dan dokumentasi di lingkungan DPUPR;
d. pengkoordinasian, pembinaan dan penataan organisasi
dantata laksana di lingkungan DPUPR;
e. pengkoordinasian dan penyusunan peraturan
perundangundanganserta pelaksanaan advokasi hukum
dilingkungan DPUPR;
f. pengkoordinasian pelaksanaan sistem pengendalian
internpemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi
dandokumentasi;
g. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaandaerah
dan pelayanan pengadaan barang/jasa dilingkungan DPUPR;
h. pemantauan, evaluasi dan pelaporan sesuai denganlingkup
tugasnya; dan
i. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan
olehpimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Bidang Bangunan Gedung dan Pertamanan
Tugas:
Bidang Bangunan Gedung dan Pertamananmempunyai
tugasperencanaan perumusan, pengkoordinasian,
pelaksanaan,pembinaan dan fasilitasi , pemantauan, evaluasi
sertapelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan
bangunangedung di Daerah, pemberian rekomendasi izin
mendidikanbangunan (IMB) dan sertifikat laik fungsi bangunan
gedung,penataan bangunan dan lingkungannya di Daerah,
13
penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi, system
informasi jasa konstruksi cakupan Daerah, penerbitan
rekomendasi izin usaha jasa konstruksi nasional (nonkecil
dankecil), pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan
dantertib pemanfaatan jasa konstruksi serta
pengelolaanpertamanan, trotoar, permakaman dan penerangan
jalanumum.
Fungsi:
a. perencanaan perumusan kebijakan bidang
penyelenggaraanbangunan gedung di Daerah, pemberian
rekomendasi izin mendidikan bangunan (IMB) dan sertifikat
laik fungsi bangunan gedung, penataan bangunan dan
lingkungannya di Daerah, penyelenggaraan pelatihan tenaga
terampil konstruksi, sistem informasi jasa konstruks
icakupan Daerah, penerbitan rekomendasi izin usaha jasa
konstruksi nasional (nonkecil dan kecil), pengawasan
tertibusaha, tertib penyelenggaraan dan tertib pemanfaatan
jasakonstruksi serta pengelolaan pertamanan,
trotoar,permakaman dan penerangan jalan umum;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan bidang
penyelenggaraan bangunan gedung di Daerah,
pemberianrekomendasi izin mendidikan bangunan (IMB)
dansertifikat laik fungsi bangunan gedung,
penataanbangunan dan lingkungannya di Daerah,
penyelenggaraanpelatihan tenaga terampil konstruksi, sistem
informasi jasakonstruksi cakupan Daerah, penerbitan
rekomendasi izinusaha jasa konstruksi nasional (nonkecil dan
kecil),pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan dan
tertibpemanfaatan jasa konstruksi serta
pengelolaanpertamanan, trotoar, permakaman dan
penerangan jalanumum;
c. pelaksanaan kebijakan bidang penyelenggaraan
bangunangedung di Daerah, pemberian rekomendasi izin
mendirikan bangunan (IMB) dan sertifikat laik fungsi
bangunan gedung, penataan bangunan dan lingkungannya di
14
Daerah, penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil
konstruksi, sistem informasi jasa konstruksi cakupan Daerah,
penerbitan rekomendasi izin usaha jasa konstruksi nasional (
non kecil dan kecil ),pengawasan tertib usaha, tertib
penyelenggaraan dan tertib pemanfaatan jasa konstruksi serta
pengelolaan pertamanan, trotoar, permakaman dan
penerangan jalan umum;
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan bidang penyelenggaraan
bangunan gedung di Daerah, pemberian rekomendasi izin
mendirikan bangunan (IMB) dan sertifikat laik fungsi
bangunan gedung, penataan bangunan dan lingkungannya di
Daerah, penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil
konstruksi, sistem informasi jasa konstruksi cakupan Daerah,
penerbitan rekomendasi izin usaha jasa konstruksi nasional (
non kecil dan kecil ), pengawasan tertib usaha, tertib
penyelenggaraan dan tertib pemanfaatan jasakonstruksi serta
pengelolaan pertamanan, trotoar,permakaman dan
penerangan jalan umum;
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan
bidangpenyelenggaraan bangunan gedung di Daerah,
pemberian rekomendasi izin mendidikan bangunan (IMB)
dansertifikat laik fungsi bangunan gedung,
penataanbangunan dan lingkungannya di Daerah,
penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi, sistem
informasi jasakonstruksi cakupan Daerah, penerbitan
rekomendasi izin usaha jasa konstruksi nasional ( nonkecil
dan kecil ),pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan
dan tertib pemanfaatan jasa konstruksi serta pengelolaan
pertamanan, trotoar, permakaman dan penerangan jalan
umum; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan
olehpimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
15
4. Bidang Bina Marga
Tugas:
Bidang Bina Margamempunyai tugas perencanaan perumusan,
pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi
,pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebijakan bidang
penyelenggaraan jalan kabupaten, peningkatan jalan dan jembatan
serta pemeliharaan jalan dan jembatan.
Fungsi:
a. perencanaan perumusan kebijakan bidang
penyelenggaraanjalan kabupaten, peningkatan jalan dan
jembatan serta pemeliharaan jalan dan jembatan;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan bidang
penyelenggaraan jalan kabupaten, peningkatan jalan dan
jembatan serta pemeliharaan jalan dan jembatan;
c. pelaksanaan kebijakan bidang penyelenggaraan jalan
kabupaten, peningkatan jalan dan jembatan serta
pemeliharaan jalan dan jembatan;
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan bidang penyelenggaraan
jalan kabupaten, peningkatan jalan dan jembatan serta
pemeliharaan jalan dan jembatan;
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang
penyelenggaraan jalan kabupaten, peningkatan jalan dan
jembatan serta pemeliharaan jalan dan jembatan; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan
olehpimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
5. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air
Tugas:
Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air mempunyai tugas
perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
pembinaan dan fasilitasi , pemantauan, evaluasi serta pelaporan
kebijakan bidang pengelolaan sumber daya air dan bangunan
pengaman pada wilayah sungai yang ada di Daerah,
pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder
pada daerah irigasi yang luasnya kurang dari 1000 ha yang ada di
Daerah, pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang
16
terhubung langsung dengan sungai dalam Daerah.
Fungsi:
a. perencanaan perumusan kebijakan bidang pengelolaan sumber
daya air dan bangunan pengaman pada wilayah sungai yang
ada di Daerah, pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi
primer dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnya kurang
dari 1000 ha yang ada di Daerah, pengelolaan dan
pengembangan system drainase yang terhubung langsung
dengan sungai dalamDaerah;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan bidang pengelolaan
sumber daya air dan bangunan pengaman pada wilayah sungai
yang ada di Daerah, pengembangan dan pengelolaan sistem
irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnya
kurang dari 1000 ha yang ada di Daerah, pengelolaan dan
pengembangan sistemdrainase yang terhubung langsung
dengan sungai dalamDaerah;
c. pelaksanaan kebijakan bidang pengelolaan sumber daya airdan
bangunan pengaman pada wilayah sungai yang ada diDaerah,
pengembangan dan pengelolaan sistem irigasiprimer dan
sekunder pada daerah irigasi yang luasnyakurang dari 1000 ha
yang ada di Daerah, pengelolaan danpengembangan sistem
drainase yang terhubung langsungdengan sungai dalam
Daerah;
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan bidang pengelolaansumber
daya air dan bangunan pengaman pada wilayahsungai yang ada
di Daerah, pengembangan danpengelolaan sistem irigasi primer
dan sekunder padadaerah irigasi yang luasnya kurang dari
1000 ha yang adadi Daerah, pengelolaan dan pengembangan
sistemdrainase yang terhubung langsung dengan sungai
dalamDaerah;
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan
bidangpengelolaan sumber daya air dan bangunan
pengamanpada wilayah sungai yang ada di Daerah,
pengembangandan pengelolaan sistem irigasi primer dan
sekunder padadaerah irigasi yang luasnya kurang dari 1000 ha
17
yang adadi Daerah, pengelolaan dan pengembangan
sistemdrainase yang terhubung langsung dengan sungai
dalamDaerah; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan olehpimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
6. Bidang Tata Ruang
Tugas:
Bidang Tata Ruangmempunyai tugas perencanaan
perumusan,pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan
fasilitasi,pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebijakan
bidangpenyelenggaraan penataan ruang wilayah dan
pengendaliantata ruang wilayah Daerah.
Fungsi:
a. perencanaan perumusan kebijakan bidang
penyelenggaraanpenataan ruang wilayah dan pengendalian tata
ruangwilayah Daerah;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan
bidangpenyelenggaraan penataan ruang wilayah
danpengendalian tata ruang wilayah Daerah;
c. pelaksanaan kebijakan bidang penyelenggaraan penataanruang
wilayah dan pengendalian tata ruang wilayahDaerah;
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan bidang
penyelenggaraanpenataan ruang wilayah dan pengendalian tata
ruangwilayah Daerah;
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan
bidangpenyelenggaraan penataan ruang wilayah
danpengendalian tata ruang wilayah Daerah; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan olehpimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
18
c. StrukturOrganisasi Perangkat Daerah
Struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Banjarnegara sebagaimana tersaji pada gambar berikut:
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara harus didukung
dengan sumber daya manusia, peralatan dan bengkel kerja yang memadai.
Dukungan sumber daya manusia dan modal/ peralatan yang dimiliki saat
ini adalah sebagai berikut:
2.2.1Sumberdaya Manusia (Pegawai)
Sumber daya manusia yang ada di Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegaraberdasarkan tingkat pendidikan
dan berdasarkan pangkat/ golongan yaitu:
19
Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017
No Tingkat Pendidikan Kategori
Jumlah PNS Non PNS
1 SD 24 6 30
2 SMP Sederajat 20 - 20
3 SMA Sederajat 86 56 142
4 D3 - 1 1
5 S1 30 6 36
6 S2 1 - 1
Dari sisi sumber daya manusia (SDM), secara kuantitas dan kualitas
terdapat beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian yaitu :
1. Secara kuantitas, jumlah 230 orang pegawai sudah mencukupi. Hanya
saja dari jumlah sebanyak itu, tidak semua PNS. Sehingga beberapa
tugas yang secara aturan mengharuskan dilaksanakan oleh PNS,
menjadi permasalahan tersendiri.
2. Berkurangnya tenaga pegawai yang berpengalaman karena pensiun.
3. Kurangnya SDM yang memiliki kompetensi tertentu, misalnya pejabat
pengadaan
4. Kurangnya kompetensi tenaga teknis tertentu terutama pengawas
lapangan.
Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten BanjarnegaraTahun 2017
No Golongan Laki - laki Perempuan Jumlah
1 Golongan I 27 - 27
1 Golongan II 79 1 80
2 Golongan III 39 11 50
3 Golongan IV 4 - 4
2.2.2 Sarana dan Prasarana (Asset)
20
Jumlah sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas PUPR adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.3 Jumlah Sarana dan Prasarana Berdasarkan Kondisi
di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017
No Jenis Peralatan
Kondisi Jumlah
Baik Kurang
Baik
A Asset Peralatan Utama
1 Macadam Roller/Three Whell Roller - 16 16
2 Vibration Roller (2,5 Ton) 3 - 3
3 Vibration Roller (4 Ton) 5 - 5
4 Mini Excavator 1 - 1
5 Mini Bus (Penumpang 14 orang ke bawah) 5 1 6
6 Sepeda Motor 44 3 47
7 Mesin Bor - 2 2
8 Mesin Gergaji Logam 1 - 1
9 Mesin Gerinda - 1 1
10 Dongkrak Mekanik - 1 1
11 Digital Multimeter 2 - 2
12 Global Positioning System 6 - 6
13 Grating Generator Unit 2 - 2
14 ALat Ukur Lainnya (Lain-lain) 64 - 64
15 Theodolit 1 - 1
16 Mini Komputer 3 - 3
17 P.C Unit 52 3 55
18 Lap Top 18 - 18
19 Note Book 3 - 3
20 Personal Komputer Lain-lain 3 - 3
21 Printer 30 - 30
22 Scanner 1 - 1
23 Proyektor + Attachment 1 - 1
21
No Jenis Peralatan
Kondisi Jumlah
Baik Kurang
Baik
B Asset Gedung dan Baangunan Kantor
1 Kantor DPU Kabupaten Banjarnegara (
Sekretariat ) 272,00 - 272,00
2 Kantor DPU ( Bina Marga, Cipta Karya,
Tata Ruang ) 384,00 - 384,00
3 Aula DPU 246,00 - 246,00
4 UPT Bengkel Kerja ( Workshop ) 450,00 - 450,00
5 UPT Bengkel Kerja ( Ex Laborat ) 300,00 - 300,00
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Kinerja pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Banjarnegaradapat dilihat dari capaian indikator kinerja dan
capaian kinerja anggaran program kegiatan selama kurun waktu lima tahun
yang lalu yaitu 2012-2016 yang masing masing dijelaskan sebagai berikut:
22
Tabel 2.4. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012-2016
No Indikator Kinerja Satuan Target RPJMD Pencapaian Kinerja RPJMD
Status
Capaian
2015
Target
Akhir
RPJMD
2016
%
Cpaian
Target
RPJMD
Status
Capaian
Target
Akhir
2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015 2016
1. Persentase rumah tinggal bersanitasi
% 45 46 45 48 45 45 45 45
49 91,84
2. Panjang jalan
kabupaten dalam
kondisi baik (>40
km/jam)
%
55,82 59,75 55,82 65,95 48,71 52,9 45,35 55,57 58,83
68,2 81,48
3. Tersedianya jalan yang
menghubungkan
pusat-pusat kegiatan
dalam wilayah Kabupaten
%
30 60 100 100 100 100 100 100 100
100 100,00
4. Tersedianya jalan yang
memudahkan
masyarakat perindividu
melakukan perjalanan
%
30 60 100 100 108,05 108,05 108,05 108,05 108.05
100 108,05
5. Tersedianya jalan yang
menjamin pengguna jalan berkendaraan
dengan selamat
%
20 40 45,35 60 48,71 52,90 45,35 55,57 58,83
60 92,62
6. Tersedianya jalan yang
menjamin kendaraan
dapat berjalan dengan
selamat dan nyaman
%
20 40 45,35 60 48,71 52,90 45,35 55,57 58,83
60 92,62
7. Tersedianya pedoman
Harga Standar Bangunan Negara
(HSBGN) di Kabupaten
%
100 100 100 100 100 100 100 100 100
100 100,00
8. Tersedianya air irigasi
untuk pertanian rakyat %
30 60,00 100 100 88 110 111 83,74
100,00 83,74
23
No Indikator Kinerja Satuan Target RPJMD Pencapaian Kinerja RPJMD
Status
Capaian 2015
Target
Akhir
RPJMD 2016
%
Cpaian
Target RPJMD
Status
Capaian
Target Akhir
2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015 2016
pada sistem irigasi
yang sudah ada
9. Rasio Jaringan Irigasi
(%) %
9,23 10,36 10,99 12,26 22,04 12,59 13,17
12,26 107,42
10. Jaringan irigasi
Kabupaten dalam
kondisi baik
m
11.342 12.283 11.342 13.766 296.29
9
311.23
0
379.03
9
14.507 2.612,80
11. Tersedianya informasi
mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah
Kabupaten beserta
rencana rincinya melalui
peta analog dan peta
digital
33,3 66,6 100 100 33,3 66,6 100 100
100 100
12. Terlaksananya penjaringan aspirasi
masyarakat melalui
forum konsultasi publik
yang memenuhi syarat
inklusif dalam proses
penyusunan RTR dan program pemanfaatan
ruang yang dilakukan
minimal 2 (dua) kali
setiap disusunnya RTR
dan program pemanfaatan ruang
33,3 66,6 100 100 100 100 100 100
100 100
13. Terlaksananya tindakan
awal terhadap
pengaduan masyarakat
tentang pelanggaran di
bidang penataan ruang
dalam waktu 5 (lima)
33,3 66,6 100 100 100 100 100 100
100 100
24
No Indikator Kinerja Satuan Target RPJMD Pencapaian Kinerja RPJMD
Status
Capaian 2015
Target
Akhir
RPJMD 2016
%
Cpaian
Target RPJMD
Status
Capaian
Target Akhir
2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015 2016
hari kerja
14. Tersedianya luasan
Ruang Terbuka Hijau
(RTH) publik sebesar
20% dari luas wilayah
kota/kawasan perkotaan
25 25 26,73 26,73 12,5 15,25
20 76,25
Keterangan : Target akhir RPJMD Telah Tercapai
Target akhir RPJMD Akan Tercapai
Pencapaian Target akhir RPJMD Perlu
Upaya Keras
Target 2015 Tercapai
Target 2015 Tidak Tercapai
Keterangan: Isian tabel diatas ambil dari excell sheet Bab II Tabel 2.4
25
Dari tabeldiatas dapat dilihat terdapat beberapa indikator yang sudah
tercapai bahkan ada yang sudah melampaui.Tetapi terdapat indikator yang
belum tercapai.
Capaian kinerja yang belum berhasil / kurang optimal“ Panjang jalan
kabupaten dalam kondisi baik ” antara lain disebabkan oleh : adanya
pengalihan / penambahan status jalan dari jalan Desa ke jalan Kabupaten
yang diusulkan pada tahun 2015 dari jumlah 310 ruas menjadi 328 ruas,
dari panjang jalan 888.411 Km menjadi 922.861 Km ( bertambah 34.450 Km
) disamping itu kegiatan peningkatan jalan yang belum selesai sampai batas
waktu yang ditentukan, sehingga mengalami putus kontrak. Dan ada pula
kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan pada tahun anggaran 2016karena
waktu pelaksanaan tidak mencukupi dan akan meluncurkan pelaksanaan
kegiatan pada tahun anggaran 2017.
Pencapaian terhadap “ Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik”
masih sangat rendah sehingga pada tahun yang akan datang diupayakan
lebih fokus pada penanganan jalan kabupaten yang menjadi kewenangan
daerah.
Secara kuantitatif, terdapat kecendrungan ( trend )meningkat dari tahun
ketahun, capaian kinerja yang berhasil tersebut disebabkan oleh penambahan
kegiatan dan anggaran serta tersedianya sumber daya manusia yang memadai
untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Hal lainnya adalah dukungan dari
masyarakat juga sangat penting dalam capaian kinerja tersebut. Akan tetapi 1
dokumen Raperda Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Karangkobar, belum bisa dilaksanakan karena ada perubahan proses.
Secara kuantitatif, terdapat kecendrungan (trend)meningkat dari tahun
ketahun, capaian kinerja yang berhasil tersebut disebabkan oleh penambahan
kegiatan dan anggaran serta tersedianya sumber daya manusia yang memadai
untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Hal lainnya adalah dukungan dari
masyarakat juga sangat penting dalam capaian kinerja tersebut. Untuk media
sosialisasi yang digunakan pada anggaran perubahan disediakan dana untuk
pemeliharaan 4 Baliho yang dibangun pada tahun 2014 dan 2015. Namun
Indikator Sistim Informasi Tata Ruang belum terealisasi karena gagal lelang
(tidak ada peminat), dan akan diluncurkan kembali pada tahun anggaran
2017.
Kinerja pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Banjarnegarajuga dapat dilihat dari capaian kinerja anggaran
program yang tersaji pada tabel berikut:
26
Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah
Kabupaten Banjarnegara
No Program
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan
Anggaran Tahun ke-
Rata-rata
Pertumbuhan
2013 2014 2015 2016 2013 2014 2015 2016 2013 2014 2015 2016 Anggaran Realisasi
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
719.620.000
842.587.500
1.208.078.000
1.520.948.500
603.250.732
657.989.260
974.718.856
1.029.409.235
0,84
0,72
0,81
0,68 22,3% 19,5%
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
15.358.354.000
1.741.652.500
2.159.933.750
1.863.160.000
13.268.636.745
1.520.047.505
1.984.732.450
1.065.308.600
0,86
7,62
0,92
0,57
-19,0% -56,9%
3
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
30.000.000
30.000.000
40.000.000
45.000.000
27.474.000
27.245.000
39.169.000
30.371.000
0,92
0,92
0,98
0,67
13,2% 3,4%
4 Program Kesiagaan dan Penaggulangan bahaya kebakaran
-100,0%
5 Program Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana air bersih
4.012.718.000
2.261.084.000
6.694.306.750
6.628.467.050
3.226.762.000
4.111.502.700
88.412.500
0,80
1,43
0,61
0,01 118,2% -69,9%
6 Program Peningkatan Sarana Permukiman
-100,0%
7
Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
6.770.925.000
5.922.854.000
0,87 -100,0%
8
Program Pembangunan Sistem Informasi/Database Jalan Dan Jembatan
200.000.000
-
-
9 Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
3.475.000.000
7.200.000.000
4.000.000.000
6.320.000.000
3.151.645.447
6.532.218.375
2.244.086.449
2.081.068.180
0,91
0,44
0,56
0,33
42,1% -12,9%
10 Program pembangunan jalan dan jembatan
58.264.753.000
9.884.040.000
163.204.283.300
56.120.387.866
9.588.390.000
152.783.423.698
0,96
0,97
0,94 61,8% 39,6%
11 Program Peningkatan Jalan & Jembatan
33.737.526.000
106.940.759.000
158.228.142.000
111.733.080.700
26.972.434.100
78.610.779.134
80.951.856.408
98.458.037.911
0,80
0,25
0,51
0,88
386,2% 54,0%
12 Program pembangunan saluran drainase / gorong-gorong
3.156.530.000
8.064.615.000
1.800.694.000
4.032.166.900
0,57
0,50 222,0%
13 Program pembangunan turap / talud / bronjong
8.883.045.000
18.903.198.150
4.722.579.300
14.838.509.550
0,53
0,78
14 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
3.075.000.000
1.464.880.000
1.250.000.000
1.500.298.500
1.373.361.980
1.106.587.750
0,49
1,02
0,89 81,6% -9,6%
27
No Program
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan
Anggaran Tahun ke- Rata-rata
Pertumbuhan
2013 2014 2015 2016 2013 2014 2015 2016 2013 2014 2015 2016 Anggaran Realisasi
Persampahan
15
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
425.000.000
800.000.000
5.507.215.000
11.550.000.000
412.482.260
780.482.900
2.278.846.450
10.234.629.200
0,97
0,52
0,41
0,89 187,1% 191,7%
16
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
600.000.000
550.000.000
9.552.370.000
1.435.741.300
584.219.000
495.954.920
5.124.148.181
1.389.107.210
0,97
1,06
0,54
0,97 54,8% 33,5%
17 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
3.380.000.000
3.246.490.000
570.000.000
500.000.000
3.333.641.300
3.181.673.120
443.696.500
285.311.000
0,99
1,03
0,78
0,57
38,7% -55,9%
18 Program Perencanaan Tata Ruang
4.075.000.000
250.000.000
425.000.000
824.609.000
277.086.600
-
0,20
1,11
-
-49,7% -100,0%
19 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
150.000.000
300.000.000
106.777.000
475.000.000
44.386.600
179.238.540
84.740.000
11.238.900
0,30
0,15
0,79
0,02 120,8% -36,7%
20 Program pembangunan infrastruktur perdesaan
2.695.000.000
15.970.000.000
9.256.244.000
75.000.000
185.998.000
12.823.612.068
7.639.814.760
-
0,07
0,01
0,83
-
-100,0%
21 Program Bidang Cipta Karya
36.088.500.000
33.288.220.000
18.786.559.087
33.313.519.278
18.486.845.950
8.452.753.837
-
0,56
0,45
22
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
100.000.000
50.000.000
87.655.000
-
-
-
23
Program Pengembangan Perumahan
15.000.000
100.000.000
15.063.000
-
0,15
24
Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
9.751.331.000
13.026.331.000
28.166.700
3.775.184.000
0,00
0,29
28
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan pada Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara masing masing
dijelaskan sebagai berikut:
Tantangan:
1. Persentase jalan dalam kondisi baik masih tercapai 58 %, sehingga
masih perlu akselerasi peningkatan.
2. Belum optimlanya pemenuhan kebutuhan prasarana jalan yang
mendukung sistem transportasi harus memenuhi standar teknis dan
keselamatan jalan dalam menunjang sektor riil dan sistem logistik.
3. Belum optimalnya kesadaran masyarakat pengguna maupun
pemanfaat jalan dalam memanfaatkan prasarana jalan yang tersedia.
4. Belum optimalnya keterpaduan sistem jaringan transportasi yang
menghubungkan antara jalan kabupaten, provinsi dan jalan nasional
sebagai koneksi antara Kabupaten Banjarnegara dengan Kabupaten
tetangga.
5. Masih rendahnya jaringan irigasi dengan capaian rasio jaringan
irigasi yang hanya sebesar 15,58%.
6. Belum tersedianya RDTR untuk semua kawasan.
7. Belum tersedianya data base ke-PU-an berbasis GIS.
8. Belum optimalnya pengendalian pemanfaatan ruang khususnya
pemanfaatan ruang bagi permukiman serta kepastian hukum dan
koordinasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang.
9. Semakin tingginya pertumbuhan volume lalu lintas dan
meningkatnya pelanggaran muatan (lebih dari MST 8 Ton);
10. Semakin berkurangnya ketersediaan material alam (galian gol. C)
sebagai bahan utama pendukung konstruksi jalan dan jembatan;
Peluang
1. Adanya pencanangan oleh Bupati tentang dimulainya tahun
insrastruktur.
2. Adanya pencanangan Gubernur tentang dimulainya tahun
infrastruktur;
3. Adanya kebijakan pemerintah pusat melalui program MP3EI yang
menjadikan sektor infrastruktur sebagai faktor pengungkit prioritas
pembangunanAdanya dukungan dari dunia usaha dalam hal ini
usaha jasa konstruksi dan jasa konsultansi;
29
4. Adanya alokasi dana infrastruktur yang senantiasa meningkat;
5. Adanya peraturan tentang jasa konstruksi, jasa konsultansi dan
perlindungan lingkungan;
6. Adanya dukungan dari masyarakat pada umumnya yang
mengharapkan pembangunan infrastruktur bisa ditingkatkan baik
kuantitas maupun kualitasnya.
30
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Perangkat Daerah
Permasalahan dalam pengembangan pelayanan pada Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara masing masing
dijelaskan sebagai berikut:
a. Permasalahan terkait Kesekretariatan
· Kurangnya SDM secara kualitas dan kuantitas
· Kurangnya sarana dan prasarana penunjang kinerja
perkantoran
b. Permasalahan terkait bidang Bina Marga
· Kurangnya sarana dan prasarana kebinamargaan
· Belum optimalnya penanganan infrastruktur jalan dan
jembatan
· Kurangnya SDM untuk inspeksi dan pemeliharaan jalan
kabupaten
· Belum seluruh ruas jalan Kabupaten dalam kondisi baik
c. Permasalahan terkait bidang Bangunan Gedung dan Pertamanan
· Belum adanya data base bangunan pemerintah
· Masih banyaknya bangunan gedung yang belum ber IMB
d. Permasalahan terkait bidang Tata Ruang
· Belum selesainya penyusunan data base berbasis GIS
· Belum semua kecamatan di Kabupaten Banjarnegara memiliki
RDTRK, dari 20 kecamatan baru 4 kecamatan yang sudah
memiliki RDTRK
· Kurangnya informasi tentg penataaan ruang kepada masyarakat
· Belum adanya RTBL di masing-masing kecamatan sebagai alat
pengendali penataan dan pengembang wilayah
e. Permasalahan terkait bidang Pengelolaan Sumber Daya Air
· Masih rendahnya kinerja jaringan irigasi teknis yang menjadi
kewenangan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
· Belum optimalnya Operasi dan Pemeliharaan sarana dan
prasarana sumber daya air
31
· Rendahnya peran serta kelembagaan dan masyarakat dalam
pemanfaatan dan pengelolaan infrastruktur sumber daya air.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah
Terpilih
Visi pembangunan dalam RPJMD Tahun 2017-2022 merupakan visi
Bupati dan Wakil Bupati yang disampaikan pada saat proses pemilihan Kepala
Daerah. Visi tersebut adalah sebagai berikut:
“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”
Dalam menerjemahkan visi tersebut dilakukan melalui penjelasan tiap-
tiap pokok visi yang ada di dalamnya, dimana terdapat 2 (dua) pokok visi,
yaitu:
Kabupaten Banjarnegara menjadi kabupaten yang bermartabat
Kata bermartabat menurut kamus besar bahasa indonesia
berarti mempunyai martabat, dimana kata martabat berarti tingkat
harkat kemanusiaan atau harga diri. Kata bermartabat merujuk
pada kondisi terpenuhinya harkat kemanusiaan yang tercermin
oleh terpenuhinya hak asasi setiap individu di Kabupaten
Banjarnegara. Kata ini juga menunjukkan adanya persamaan hak
dan kewajiban yang sama bagi seluruh masyarakat Banjarnegara.
Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui pemenuhan
kewajiban negara terhadap hak dasar warganya maka setiap warga
Banjarnegara dapat meningkatkan harkatnya sebagai manusia dan
dapat bersanding dengan masyarakat daerah lain baik di level
regional maupun nasional secara terhormat. Pencapaian pokok visi
ini ditandai dengan meningkatnya kondusivitas daerah untuk
menjamin terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat Banjarnegara.
Kabupaten Banjarnegara menjadi kabupaten yang sejahtera
Menurut kamus besar bahasa indonesia kata sejahtera dapat
diartikan aman sentosa dan makmur. Aman sentosa mengandung
makna bebas dari segala kesukaran sedang makmur dapat
diartikan serba kecukupan. Secara lebih luas, sejahtera memiliki
makna terpenuhinya aspek-aspek fisik, spiritual, emosional,
intelektual, ekonomi, sosial, budaya, dan ekologis, sehingga
sejahtera merupakan suatu keadaan hidup yang berkualitas.
32
Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui peningkatan
pembangunan secara berkelanjutan maka dapat terwujud hasil-
hasil pembangunan yang berkualitas dan merata. Untuk mencapai
hal tersebut, maka peningkatan pelayanan pemerintah pada
masyarakat yang tercermin melalui reformasi birokrasi harus terus
dilakukan. Hal tersebut memiliki arti penting, karena pemerintahan
yang berwibawa bukan hanya menghasilkan produk pemerintahan
yang baik, namun juga akan meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah. Pencapaian pokok visi ini
ditandai dengan terwujudnya pembangunan daerah yang
berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi
kerakyatan serta meningkatnya tata kelola pemerintahan. Pada
prosesnya pencapaian pokok visi tersebut harus memperhatikan
prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, berpedoman pada
RTRW, dan mengendalikan alih fungsi lahan.
Melalui kedua pokok visi ini Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara menyatakan dengan jelas kondisi yang ingin dicapai
dari berjalannya roda pemerintahan.Kondisi dimana setiap individu
dapat berperan serta aktif dalam pembangunan berkelanjutan,
sehingga segala kebutuhan, khususnya kebutuhan dasar dapat
terpenuhi. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan meningkatnya
cakupan pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan
perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan dengan tetap
menjaga kualitas lingkungan hidup.
Tabel 3.1. Visi Misi RPJMD Banjarnegara Tahun 2017-2022
NO POKOK VISI MISI
1 Kabupaten
Banjarnegara
menjadi
Kabupaten yang
bermartabat
Pemenuhan hak
dasar
Mewujudkan tata kehidupan
masyarakat yang tertib, aman,
damai dan demokratis
Mewujudkan kemartabatan dan
kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan cakupan pemenuhan
hak dasar
2 Kabupaten
Banjarnegara
menjadi
Kabupaten yang
Peningkatan
kualitas
pelayanan
pemerintahan
Mewujudkan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan
berdasarkan konsep tata kelola
yang baik
33
sejahtera Mewujudkan tata kelola
keuangan daerah yang efektif,
efisien, produktif, transparan dan
akuntabel dengan tenaga
profesional
Peningkatan
perekonomian
masyarakat
berbasis sektor
unggulan dengan
tetap menjaga
kualitas
lingkungan hidup
Mewujudkan pembangunan
daerah yang berkesinambungan
dan berbasis pada pengembangan
ekonomi kerakyatan
Dari uraian visi misi diatas, maka misi yang terkait dengan tugas pokok
dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Banjarnegara adalah Misi ke 3 yaitu: Mewujudkan pembangunan daerah yang
berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan»
Adapun tujuan dan sasaran dari misi ke 3 tersebut yaitu:
Tujuan :
a. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur, dengan
indikator tujuan: Persentase jalan kabupaten dalam kondisi baik.
b. Meningkatkan kinerja perekonomian daerah, dengan indikator
tujuan: Laju Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB per Kapita.
c. Meningkatkan pemerataan pembangunan wilayah, dengan indikator
tujuan: Indeks Williamson.
d. Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan, dengan
indikator tujuan: Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH).
Sasaran :
a. Meningkatnya sarana infrastruktur jalan dan jembatan
b. Meningkatnya kualitas dan kuantitas jaringan irigasi
c. Meningkatnya kinerja sektor pertanian dan perikanan
d. Meningkatnya kinerja sektor pariwisata
e. Meningkatnya kinerja UKM dan koperasi
f. Meningkatnya jumlah investasi
g. Meningkatnya kesempatan kerja
h. Meningkatnya kinerja sektor industri
i. Meningkatnya kinerja sektor perdagangan
34
j. Meningkatnya stabilitas harga
k. Meningkatnya pemerataan pembangunan antar wilayah kecamatan
l. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang meliputi kualitas
udara, kualitas air sungai, dan tutupan lahan
Berdasarkan visi misi tujuan dan sasaran diatas, maka dirumuskan
faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang terhadap pencapaian visi, misi dan program Bupati dan Wakil
Bupati Banjarnegara Tahun 2017-2022 sebagai berikut:
Tabel 3.2.
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas PU PR Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati
Banjarnegara Tahun 2017-2022
No
Misi, Tujuan dan
Sasaran RPJMD
Banjarnegara
Permasalahan
Pelayanan Dinas PU
PR
Faktor
Penghambat Pendorong
1 Misi 3.
Mewujudkan
pembangunan daerah
yang
berkesinambungan
dan berbasis pada
pengembangan
ekonomi kerakyatan
1. Masih rendahnya
kualitas jalan
dalam kondisi
baik (58 %)
2. Masih rendahnya
jaringan irigasi
dalam kondisi
baik
3. Kurangnya SDM
untuk inspeksi
dan pemeliharaan
jalan kabupaten
4. Belum adanya
data base
bangunan
pemerintah
5. Masih banyaknya
bangunan gedung
yang belum ber
IMB
6. Belum selesainya
penyusunan data
base berbasis GIS
7. Belum semua
kecamatan di
Kabupaten
Banjarnegara
memiliki RDTRK
8. Belum adanya
RTBL di masing-
masing
kecamatan
sebagai alat
pengendali
penataan dan
pengembang
wilayah
1. Kebutuhan
pembiayaan
konstruksi
yang besar
untuk
mewujudkan
jalan yang
mantap
2. Adanya
daerah-daerah
dengan tanah
yang labil
3. Kebutuhan
pembebasan
lahan untuk
relokasi jalan
dan duplikasi
jembatan
semakin sulit
4. Masih
rendahnya
jaringan
irigasi dalam
kondisi baik
1. Adanya
penguatan
program
pembangunan
infrastruktur
baik dari
pemerintah
pusat maupun
provinsi
maupun
pemerintah
kabupaten
2. Adanya
dukungan
dana dari
pemerintah
pusat maupun
pemerintah
provinsi
2 Tujuan
a. Meningkatkan
ketersediaan dan
kualitas
infrastruktur,
dengan indikator
tujuan: Persentase
jalan kabupaten
dalam kondisi baik.
3 Sasaran
a. Meningkatnya
sarana
infrastruktur jalan
dan jembatan
b. Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas jaringan
irigasi
35
No
Misi, Tujuan dan
Sasaran RPJMD
Banjarnegara
Permasalahan
Pelayanan Dinas PU
PR
Faktor
Penghambat Pendorong
9. Belum
optimalnya
penanganan dan
pengelolaan
dainase akibat
saluran drainase
yang tersumbat
dan belum semua
ruas jalan
memiliki saluran
drainase/ gorong-
gorong
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
3.3.1 Telaahan Renstra Kementerian PU PR Tahun 2015-2019
Telaahan Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Tahun 2015-2029 dijelaskan sebagai berikut:
VISI
“Terwujudnya infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang
handaldalam mendukung indonesia yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadianberlandaskan gotong royong”
MISI
1. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air termasuk
sumber daya maritim untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan
pangan, dan kedaulatan energy, guna menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi;
2. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung
konektivitas guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan
sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup
global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim;
3. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan
rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam
rangka mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan
prinsip „infrastruktur untuk semua‟;
4. Mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan
perumahan rakyatsecara terpadu dari pinggiran didukung industry
konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan pembangunan
36
antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan
kawasan perdesaan, dalam kerangka NKRI;
5. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia,
pengendalian dan pengawasan, kesekertariatan serta penelitian dan
pengembangan untuk mendukung fungsi manajemen meliputi
perencanaan yang terpadu, pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan
yang tepat, dan pengawasan yang ketat.
Selanjutnya keterkaitan antara tujuan dan sasaran strategis Renstra
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah sebagai berikut:
Tujuan 1: Menyelenggarakan pembangunan pekerjaan umum dan perumahan
rakyat yang terpadu dan berkelanjutan didukung industri konstruksi yang
berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di
kawasan tertinggal,kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan.
Tujuan 1 ini akan dicapai melaluisasaran strategis, yaitu:
a. Meningkatnya keterpaduan pembangunan infrastruktur pekerjaan
umum dan perumahan rakyat antardaerah, antar sektor dan antar
tingkat pemerintahan
b. Meningkatnya keterpaduan perencanaan, pemrograman
danpenganggaran.
c. Meningkatnya kapasitas dan pengendalian kualitas konstruksi
nasional.
Tujuan 2: Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan
perumahanrakyat untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan
kedaulatanenergi, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik dalam rangkakemandirian ekonomi.
Tujuan 2 ini akan dicapai melalui sasaran strategis, yaitu:
a. Meningkatnya dukungan kedaulatan pangan dan energi; dana.
b. Meningkatnya ketahanan air.
Tujuan 3: Menyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan
perumahanrakyat untuk konektivitas nasional guna meningkatkan
produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan
daya saing bangsa di lingkupglobal yang berfokus pada keterpaduan
konektivitas daratan dan maritim.
37
Tujuan3 ini akan dicapai melalui sasaran strategis, yaitu:
a. Meningkatnya dukungan konektivitas bagi penguatan daya saing;
dana.
b. Meningkatnya kemantapan jalan nasional.
Tujuan 4: Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan
perumahanrakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak
guna mewujudkankualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip
“infrastruktur untuk semua”
Tujuan 4 ini akan dicapai melalui sasaran strategis, yaitu:
a. Meningkatnya dukungan layanan infrastruktur dasar permukiman
dan perumahan.
b. Meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur
permukiman
c. Meningkatnya penyediaan dan pembiayaan perumahan
Tujuan 5: Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi bidang
pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia,
pengendalian dan pengawasan, kesekertariatan serta penelitian dan
pengembangan untukmendukung penyelenggaraan pembangunan bidang
pekerjaan umum danperumahan rakyat yang efektif, efiesien, transparan dan
akuntabel.
Tujuan 5 iniakan dicapai melalui sasaran srategis, yaitu:
a. Meningkatnya pengendalian dan pengawasan.
b. Meningkatnya sumber daya manusia yang kompeten dan
berintegritas.
c. Meningkatnya budaya organisasi yang berkinerja tinggi dan
berintegritas
d. Meningkatnya kualitas inovasi teknologi terapan bidang pekerjaan
umum danperumahan rakyat
e. Meningkatnya pengelolaan regulasi dan layanan hukum, data dan
informasipublik, serta sarana dan prasarana
Berdasarkan visi misi tujuan dan sasaran diatas, maka dirumuskan
faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang terhadap pencapaian Sasaran Jangka Menengah Renstra
Kementerian PU PR sebagai berikut:
38
Tabel 3.3.
Permasalahan Pelayanan Dinas PU PR Kabupaten Banjarnegara berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian PU PR beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No
Sasaran Jangka
Menengah Renstra
Kementerian PU PR
Permasalahan
Pelayanan Dinas
PU PR
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1 a. Meningkatnya
keterpaduan
pembangunan
infrastruktur
pekerjaan umum
dan perumahan rakyat
antardaerah, antar
sektor dan antar
tingkat
pemerintahan b. Meningkatnya
keterpaduan
perencanaan,
pemrograman dan
penganggaran.
c. Meningkatnya kapasitas dan
pengendalian
kualitas konstruksi
nasional.
1. Masih
rendahnya
kualitas jalan
dalam kondisi
baik (58 %)
2. Masih rendahnya
jaringan irigasi
dalam kondisi
baik
3. Kurangnya SDM untuk
inspeksi dan
pemeliharaan
jalan
kabupaten
4. Belum adanya data base
bangunan
pemerintah
5. Belum
selesainya penyusunan
data base
berbasis GIS
6. Belum semua
kecamatan di
Kabupaten Banjarnegara
memiliki
RDTRK
7. Belum adanya
RTBL di
masing-masing kecamatan
sebagai alat
pengendali
penataan dan
pengembang wilayah
8. Belum
optimalnya
penanganan
dan
pengelolaan dainase akibat
saluran
drainase yang
tersumbat dan
belum semua ruas jalan
memiliki
saluran
drainase/
gorong-gorong
1. Kebutuhan
pembiayaan
konstruksi
yang besar
untuk
mewujudkan jalan yang
mantap
2. Adanya
daerah-
daerah dengan tanah
yang labil
3. Kebutuhan
pembebasan
lahan untuk
relokasi jalan dan duplikasi
jembatan
semakin sulit
4. Masih
rendahnya jaringan
irigasi dalam
kondisi baik
5. Kebutuhan
pembiayaan
konstruksi yang besar
untuk
mewujudkan
jalan yang
mantap;
6. Kebutuhan pembebasan
lahan untuk
relokasi jalan
dan duplikasi
jembatan semakin
sulit;
7. Tingginya
pelanggaran
muatan yang
melebihi tonase
kekuatan
struktur
jalan;
8. Berkurangnya SDM yang
berkualitas
dan
berpengalam
an;
1. Adanya
penguatan
program
pembangun
an
infrastruktur baik dari
pemerintah
pusat
maupun
provinsi maupun
pemerintah
kabupaten
2. Adanya
dukungan
dana dari pemerintah
pusat
maupun
pemerintah
provinsi 3.
2 a. Meningkatnya
dukungan kedaulatan pangan
dan energi; dan
b. Meningkatnya
ketahanan air.
3
a. Meningkatnya dukungan
konektivitas bagi
penguatan daya
saing; dan
b. Meningkatnya kemantapan jalan
nasional
39
No
Sasaran Jangka
Menengah Renstra
Kementerian PU PR
Permasalahan
Pelayanan Dinas
PU PR
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
9. Ketersedian
bahan
material alam
semakin
terbatas.
3.3.2 Telaahan Renstra Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tujuan dan sasaran Renstra Dinas Pekerjan Umum Bina Marga Dan
Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 dijelaskan sebagai
berikut:
Tujuan :
a. Mempertahankan kualitas jalan dan jembatan agar selalu dalam kondisi
baik;
b. Meningkatkan kualitas jalan dan jembatan;
c. Meningkatkan kapasitas jalan dan jembatan;
d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendukung
kebinamargaan;
e. Meningkatkan kualitas dan kapasitas pelayanan air minum dan sanitasi;
f. Meningkatkan kualitas kompetensi Pelaku Jasa Konstruksi dan
ketersediaan Informasi Jasa Konstruksi.
Sasaran :
a. Meningkatnya panjang jalan dan jembatan dalam kondisi baik;
b. Meningkatnya panjang jalan dan jembatan yang struktur konstruksinya
sesuai strandar jalan kolektor;
c. Meningkatnya panjang jalan dan jembatan yang lebarnya sesuai strandar
jalan kolektor;
d. Meningkatnya sarana prasarana kebinamargaan, meningkatnya kualitas
data, perencanaan dan pengawasan untuk penanganan jalandan
jembatan;
e. Meningkatnya kualitas dan kapasitas pelayanan air minum dan sanitasi;
f. Meningkatnya kualitas kompetensi Pelaku Jasa Konstruksi
danketersediaan Informasi Jasa Konstruksi.
Berdasarkan tujuan dan sasaran diatas, maka dirumuskan faktor
penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang terhadap pencapaian Sasaran Jangka Menengah Renstra Dinas
40
Pekerjan Umum Bina Marga Dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah Tahun
2013-2018sebagai berikut:
Tabel 3.4. Permasalahan Pelayanan Dinas PU PR Kabupaten Banjarnegara
berdasarkan Sasaran Renstra Dinas Pekerjan Umum Bina Marga Dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah beserta Faktor Penghambat dan
Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No
Sasaran Jangka
Menengah Renstra
Dinas Pekerjan
Umum Bina Marga
Dan Cipta Karya
Provinsi Jawa Tengah
Permasalahan
Pelayanan Dinas PU
PR
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
a. Meningkatnya
panjang jalan dan
jembatan dalam
kondisi baik;
b. Meningkatnya panjang jalan dan
jembatan yang
struktur
konstruksinya sesuai
strandar jalan
kolektor;
c. Meningkatnya panjang jalan dan
jembatan yang
lebarnya sesuai
strandar jalan
kolektor;
d. Meningkatnya
sarana prasarana kebinamargaan,
meningkatnya
kualitas data,
perencanaan dan
pengawasan untuk
penanganan jalan dan jembatan;
f. Meningkatnya
kualitas kompetensi
Pelaku Jasa Konstruksi dan
ketersediaan
Informasi Jasa
Konstruksi
1. Masih rendahnya
kualitas jalan
dalam kondisi
baik (58 %) 2. Masih rendahnya
jaringan irigasi
dalam kondisi
baik
3. Kurangnya SDM untuk inspeksi
dan pemeliharaan
jalan kabupaten
4. Belum adanya
data base
bangunan pemerintah
5. Masih banyaknya
bangunan gedung
yang belum ber
IMB 6. Belum selesainya
penyusunan data
base berbasis GIS
7. Belum semua
kecamatan di
Kabupaten Banjarnegara
memiliki RDTRK
8. Belum adanya
RTBL di masing-
masing kecamatan sebagai alat
pengendali
penataan dan
pengembang
wilayah
9. Belum optimalnya penanganan dan
pengelolaan
dainase akibat
saluran drainase
yang tersumbat dan belum semua
ruas jalan
memiliki saluran
drainase/ gorong-
gorong
1. Kebutuhan
pembiayaan
konstruksi
yang besar untuk
mewujudkan
jalan yang
mantap
2. Adanya daerah-
daerah
dengan
tanah yang
labil
3. Kebutuhan pembebasan
lahan untuk
relokasi
jalan dan
duplikasi jembatan
semakin
sulit
4. Masih
rendahnya
jaringan irigasi dalam
kondisi baik
5. Kebutuhan
pembiayaan
konstruksi yang besar
untuk
mewujudkan
jalan yang
mantap;
6. Kebutuhan pembebasan
lahan untuk
relokasi
jalan dan
duplikasi jembatan
semakin
sulit;
7. Tingginya
pelanggaran
muatan yang melebihi
1. Adanya
penguatan
program
pembangunan
infrastrukt
ur baik
dari
pemerintah pusat
maupun
provinsi
maupun
pemerintah
kabupaten 2. Dukungan
Gubernur
pada Misi
ke - 7
tentang infrastrukt
ur;
3. Tuntutan
dan
kebutuhan
masyarakat atas
kondisi
jalan yang
baik;
4. Semakin meningkat
nya alokasi
dana yang
bersumber
dari APBD
Provinsi Jawa
Tengah;
5. Meningkat
nya alokasi
dana yang bersumber
dari APBN
melalui
DAK
Infrastrukt
ur; 6. Peran serta
41
No
Sasaran Jangka
Menengah Renstra
Dinas Pekerjan
Umum Bina Marga
Dan Cipta Karya
Provinsi Jawa Tengah
Permasalahan
Pelayanan Dinas PU
PR
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
tonase
kekuatan
struktur jalan;
8. Berkurangny
a SDM yang
berkualitas
dan
berpengalaman;
9. Ketersedian
bahan
material
alam
semakin terbatas.
masyaraka
t dalam
kegiatan pemelihara
an rutin
yang
diswakelol
akan.
7. Tersedianya Instalasi
Pengelolaa
n Air
Bersih di
perkotaan
dan perdesaan.
8. Semakin
meningkat
nya
kegiatan pembangu
nan dan
pelaku jasa
konstruksi
di Provinsi
Jawa Tengah.
9. Balai
Pengujian
dan
Informasi Konstruksi
sudah
dilengkapi
dengan
laboratoriu
m uji yang memadai.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
3.4.1 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
Pada bagian ini dikemukakan muatan program Dinas PU PR Kabupaten
Banjarnegara tahun 2017-2022 terkait dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Banjarnegara tahun 2011-2031. Rencana Tata ruang
adalah upaya mewujudkan struktur ruang dan pola ruang. Dalam rencana
tata ruang wilayah kabupaten terdapat rencana struktur ruang. Rencana
struktur ruang wilayah kabupaten merupakan kerangka tata ruang wilayah
kabupaten yang tersusun atas konstelasi pusat-pusat kegiatan yang
berhierarki satu sama lain yang dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana
42
wilayah kabupaten terutama jaringan transportasi dalam mendukung kegiatan
sosial ekonomi.
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten berfungsi sebagai arahan
pembentuk sistem pusat kegiatan wilayah kabupaten yang memberikan
layanan bagi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan di sekitarnya yang
berada dalam wilayah kabupaten dan sistem peletakan jaringan prasarana
wilayah yang menunjang keterkaitannya serta memberikan layanan bagi
fungsi kegiatan yang ada dalam wilayah kabupaten, terutama pada pusat-
pusat kegiatan/perkotaan yang ada.
Pusat kegiatan di wilayah kabupaten merupakan simpul pelayanan sosial,
budaya, ekonomi, dan/atau administrasi masyarakat di wilayah kabupaten.
Berdasarkan rencana struktur ruang wilayah, Kabupaten Banjarnegara terbagi
atas tiga jenis yaitu Pusat Kegiatan Lokal (PKL), Pusat Kegiatan Lokal Promosi
(PKLp) dan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK).
Pusat Kegiatan Lokal (PKL) direncanakan di Kawasan Perkotaan
Banjarnegara dan Kawasan Perkotaan Purwareja Klampok sedangkan Pusat
Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) berada di Kawasan Perkotaan Karangkobar.
Ketiga kawasan perkotaan ini sangat perlu mendapatkan dukungan
pembangunan untuk memenuhi kelengkapan sarana dan prasarana
perkotaannya. Dalam upaya memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana
perkotaannnya, Kabupaten Banjarnegara telah berupaya mendukung rencana
tata ruang wilayah melalui perwujudan rencana struktur ruang dengan
beberapa kegiatan utama yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
menengah daerah (RPJMD) tahun 2017-2022 yaitu:
1. Pengembangan RSUD Hj. Anna Lasmanah untuk mendukung
perwujudan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Banjarnegara
2. Pembangunan Gedung Kecamatan Banjarnegara untuk mendukung
perwujudan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Banjarnegara
3. Pembangunan RSUD Karangkobar untuk mendukung perwujudan
Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) Karangkobar
4. Pembangunan Jalan Lingkar di Taman Selamanik Kelurahan
Semampir untuk mendukung sistem peletakan jaringan prasarana
jalan yang menunjang keterkaitan kawasan serta memberikan layanan
bagi fungsi kegiatan yang ada dalam wilayah kabupaten, terutama
pada pusat-pusat kegiatan/perkotaan Banjarnegara.
5. Pembangunan Jalan lingkar dari Kelurahan Kenteng – Desa Rakitan
Kecamatan Madukara untuk mendukung sistem peletakan jaringan
43
prasarana jalan yang menunjang keterkaitan kawasan serta
memberikan layanan bagi fungsi kegiatan yang ada dalam wilayah
kabupaten, terutama pada pusat - pusat kegiatan / perkotaan
perkotaan Banjarnegara dan hinterlandnya.
6. Pembangunan Terminal di Desa Leksana Kecamatan Karangkobar
untuk mendukung perwujudan Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp)
Karangkobar.
Kegiatan-kegiatan tersebut diatas merupakan bagian dari kegiatan Dinas
PU PR yang utama dan berkaitan dengan rencana tata ruang wilayah dan
memiliki potensi dampak terhadap lingkungan. Selain kegiatan-kegiatan
tersebut, program kegiatan DPUPR ke depan yang bersesuaian dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten adalah sebagai berikut:
a. Rencana Sistem Jaringan Jalan
Jalan di Kabupaten Banjarnegara dapat dikelompokkan berdasarkan
kepemilikan dan hirarki. Pengelompokan berdasarkan kepemilikan akan
berkaitan erat dengan aspek pengelolaannya, sedangkan pengelompokan
berdasarkan hirarki akan menentukan fungsi jalan.
1. Klasifikasi Jalan Berdasarkan Status Pengelolaan
Status pengelolaan jalan di kabupaten Banjarnegara melibatkan 3
tingkatan pemerintahan yaitu :
a) Pemerintah Pusat, bertanggungjawab dalam perencanaan,
pembangunan dan pengelolaan jalan Nasional.
b) Pemerintah Provinsi, bertanggungjawab dalam perencanaan,
pembangunan dan pengelolaan jalan provinsi yang
menghubungkan antar kabupaten. Jaringan jalan yang termasuk
sebagai jalan provinsi yang terdapat di Kabupaten Banjarnegara
adalah yang menghubungkan wilayah Kabupaten Banjarnegara
dengan Daerah sekitarnya (Kabupaten Wonosobo, Kabupaten
Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Batang, Kabupaten
Pekalongan dan Kabupaten Kebumen)
c) Pemerintah kabupaten, bertanggung jawab dalam perencanaan,
pembangunan dan pengelolaan jalan-jalan kabupaten, yaitu jalan
yang menghubungkan antar wilayah dalam Kabupaten
Banjarnegara.
44
2. Klasifikasi Jalan Berdasarkan Fungsi Jalan
Berdasarkan fungsi jalan ini klasifikasi jalan di Kabupaten
Banjarnegara terbagi atas jalan kolektor, dan jalan lokal.
3. Klasifikasi Jalan Berdasarkan Sistem
Pengelompokan jalan di Kabupaten Banjarnegara berdasarkan sistem
jaringan jalan terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem
jaringan jalan sekunder.
Mempertimbangkan klasifikasi jaringan jalan seperti yang telah
diuraikan diatas maka rencana pengembangan prasarana jalan di
Kabupaten Banjarnegara meliputi :
1. Rencana Jalan Kolektor Primer
a) Rencana peningkatan Jalan Nasional
Rencana peningkatan prasarana jalan nasional meliputi rencana
peningkatan jalan Kolektor Primer yang berstatus sebagai jalan
nasional yang meliputi :
1) peningkatan jalan ruas batas Banyumas Tengah – Klampok;
2) peningkatan jalan ruas Klampok – batas Kota Banjarnegara
meliputi :
- Jalan Suprapto; dan
- Jalan Pemuda;
3) peningkatan jalan ruas batas Kota Banjarnegara - batas
Kabupaten Wonosobo meliputi :
- Jalan S. Parman; dan
- Jalan Tentara Pelajar;
4) peningkatan jalan ruas batas Kabupaten Banjarnegara –
Selokromo.
5) pembangunan jalan lingkar di Kawasan Perkotaan
Banjarnegara meliputi :
- jalan lingkar utara I melalui Desa Pucang, Desa Jenggawur,
Desa Banjarkulon, Desa Banjarmangu, Desa Petambakan,
Desa Blitar, Kelurahan Kenteng, Kelurahan
Parakancanggah.
- jalan lingkar utara II melalui Kelurahan Kalibenda, Desa
Madukara, Desa Bantarwaru, Kelurahan Kenteng,
Kelurahan Rejasa, Kelurahan Kutabanjarnegara; dan
- jalan lingkar selatan melalui Kelurahan Sokanandi,
Kelurahan Argasoka, Kelurahan Karangtengah, Kelurahan
Wangon, Kelurahan Semampir, Desa Pucang.
45
b) Rencana peningkatan Jalan Provinsi
Rencana peningkatan prasarana jalan provinsi meliputi rencana
peningkatan jalan Kolektor Primer yang berstatus sebagai jalan
provinsi yang meliputi :
1) peningkatan jalan kolektor primer yang menghubungkan
Daerah dengan batas Kabupaten Kebumen melalui Kecamatan
Mandiraja;
2) peningkatan jalan kolektor primer yang menghubungkan
Daerah dengan batas Kabupaten Kebumen melalui Kecamatan
Pagedongan;
3) peningkatan jalan kolektor primer yang menghubungkan
Kawasan Perkotaan Banjarnegara dengan batas Kabupaten
Pekalongan melalui Kecamatan Banjarmangu, Karangkobar,
Wanayasa, dan Kalibening;
4) peningkatan kolektor primer yang menghubungkan Daerah
dengan batas Kabupaten Wonosobo melalui Kecamatan Batur;
dan
5) peningkatan jalan kolektor primer yang menghubungkan
Daerah dengan batas Kabupaten Batang melalui Kecamatan
Batur.
2. Rencana Jalan Lokal Primer
Rencana jalan lokal primer meliputi:
1) peningkatan jalan yang menghubungkan Kawasan Perkotaan
Batur - Kawasan Perkotaan Pagentan;
2) peningkatan jalan yang menghubungkan Kawasan Perkotaan
Pejawaran - Kawasan Perkotaan Pagentan;
3) peningkatan jalan yang menghubungkan Kawasan Perkotaan
Pagentan-Kawasan Perkotaan Madukara;
4) peningkatan jalan yang menghubungkan Kecamatan Kalibening -
batas Kabupaten Pekalongan;
5) peningkatan jalan yang menghubungkan Kawasan Perkotaan
Banjarmangu - Kawasan Perkotaan Wanadadi - Kawasan
Perkotaan Rakit;
6) peningkatan jalan yang menghubungkan Kawasan Perkotaan
Mandiraja – Kawasan Perkotaan Purwareja Klampok - Kawasan
Perkotaan Susukan;
7) peningkatan jalan yang menghubungkan Kawasan Perkotaan
Karangkobar-Kecamatan Pejawaran-Kawasan Perkotaan Batur;
dan
46
8) peningkatan jalan lokal primer lainnya.
3. Rencana Jalan Lingkungan dan jalan sekunder
Rencana jalan lingkungan dan jalan sekunder berupa peningkatan
dan pengembangan sistem jalan lingkungan dan jalan sekunder di
seluruh wilayah Kabupaten Banjarnegara.
b. Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air
Rencana sistem jaringan sumber daya air meliputi:
a. peningkatan pengelolaan wilayah sungai strategis nasional;
Peningkatan pengelolaan wilayah sungai strategis nasional berupa
peningkatan pengelolaan wilayah sungai Serayu – Bogowonto.
Peningkatan pengelolaan wilayah sungai Serayu – Bogowonto meliputi :
- operasi dan pemeliharaan Sungai Serayu sesuai dengan
kewenangannya masing-masing; dan
- melakukan operasi dan pemeliharaan waduk Panglima Besar Jendral
Sudirman.
b. pengembangan sistem prasarana air baku dan irigasi;
Pengembangan sistem prasarana air baku dan irigasi erdiri atas:
1) peningkatatan koordinasi pengelolaan daerah irigasi yang menjadi
kewenangan Pemerintah meliputi :
- daerah irigasi Banjarcahyana
- daerah irigasi Singomerto
2) peningkatatan koordinasi pengelolaan daerah irigasi yang menjadi
kewenangan Pemerintah Provinsi meliputi:
- daerah irigasi Piasa
- daerah irigasi Kalisapi
3) peningkatan pengelolaan daerah irigasi yang menjadi kewenangan
Kabupaten meliputi 262 daerah irigasi.
4) melakukan pembangunan embung untuk keperluan irigasi air baku
dan pengendalian banjir di seluruh kecamatan;
5) Peningkatan pengelolaan daerah irigasi berupa pembangunan dan
perbaikan operasional prasarana jaringan irigasi di seluruh Kecamatan
47
Faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan Dinas PU PR
Kabupaten Banjarnegara yang mempengaruhi permasalahan pelayanan
perangkat daerah ditinjau dari implikasi RTRW Kabupaten Banjarnegara, yang
selengkapnya tersaji pada tabel berikut:
Tabel 3.5. Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang
Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No.
Rencana Tata Ruang Wilayah
terkait Tugas dan Fungsi Dinas
PU PR
Permasalahan
Pelayanan Dinas PU PR
Faktor
Penghambat Pendorong
1. Perwujudan Pusat Kegiatan
- Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Perkotaan.
- Penyusunan Peraturan Zonasi.
- Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
- Penyusunan Panduan Rancang Kawasan Perkotaan.
- Pengendalian kegiatan komersial/perdagangan,
mencakup pertokoan, pusat belanja, dan sejenisnya.
- Belum semua kawasan perkotaan di Kabupaten
Banjarnegara memiliki RDTRK
- Belum adanya RTBL di masing-masing kecamatan sebagai alat pengendali
penataan dan pengembang wilayah
- Belum adanya Panduan Rancang Kawasan
Perkotaan.
- Belum optimalnya pengendalian dan pemanfaatan ruang
- Masih banyaknya
bangunan gedung yang belum ber IMB
- Belum adanya data base bangunan
- Kebutuhan pembiayaan
penyusunan yang besar untuk menyusun seluruh produk
tata ruang (RDTR, RTBL dan Panduan rancang kawasan)
- Kurangnya SDM untuk perencanaan dan pengendalian pemanfaatan
ruang
- Masih minimnya sapras untuk mendukung
kegiatan penataan ruang
- Proses untuk mendapatkan
persetujuan gubernur dan kementerian agraria tata ruang
membutuhkan banyak tahapan
- Adanya dukungan dari
Bupati untuk kemudahan investasi yang dimulai dari
rencana tata ruang
- Tuntutan dan kebutuhan masyarakat
atas informasi atas produk rencana tata ruang;
- Semakin meningkatnya alokasi dana yang bersumber
dari APBD
- Sudah mulai tersedianya sistem
informasi tata ruang
2. Perwujudan Sistem Prasarana
a. Program pengembangan
sistem jaringan jalan 1. Peningkatan jalur jalan
lokal primer, meliputi: - jalan yang
menghubungkan Kawasan Perkotaan Batur - Kawasan Perkotaan Pagentan;
- jalan yang menghubungkan Kawasan Perkotaan Pejawaran - Kawasan
Perkotaan Pagentan; - jalan yang
menghubungkan Kawasan Perkotaan
Pagentan-Kawasan Perkotaan Madukara;
- jalan yang menghubungkan
Kawasan Perkotaan Banjarmangu - Kawasan Perkotaan Wanadadi - Kawasan
Perkotaan Rakit; - jalan yang
menghubungkan Kawasan Perkotaan
Karangkobar-
- Masih rendahnya kualitas jalan dalam kondisi baik
- Masih rendahnya jaringan irigasi dalam kondisi baik
- Kurangnya SDM untuk inspeksi dan pemeliharaan jalan dan irigasi kabupaten
- Belum selesainya penyusunan data base jaringan irigasi berbasis GIS
- Kebutuhan pembiayaan
konstruksi yang besar untuk mewujudkan jalan yang
mantap
- Adanya daerah-daerah dengan tanah yang labil
- Kebutuhan
pembebasan lahan untuk relokasi jalan dan duplikasi
jembatan semakin sulit
- Masih rendahnya jaringan irigasi dalam kondisi
baik
- Berkurangnya SDM yang berkualitas dan
berpengalaman;
- Dukungan Bupati tentang
prioritas pembangunan infrastruktur;
- Tuntutan dan kebutuhan
masyarakat atas kondisi jalan yang baik;
- Semakin meningkatnya alokasi dana yang
bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah;
- Meningkatnya alokasi dana
yang bersumber dari APBN melalui DAK
Infrastruktur.
48
Kecamatan Pejawaran-Kawasan Perkotaan Batur; dan
jalan lokal primer lainnya.
2. pembangunan jalan lingkar di Kawasan
Perkotaan Banjarnegara.
b. Perwujudan Sistem Prasarana Sumber Daya
Air - normalisasi sungai dan
saluran irigasi; - pembangunan embung;
- pelestarian sumber mata air dan konservasi daerah
resapan air pengawasan dan
penertiban sumber air
yang berasal dari
sumber air tanah
dalam.
3.4.2 Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan
pendorong dari pelayanan Dinas PU PR Kabupaten Banjarnegarayang
mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas PUPR Kabupaten
Banjarnegaraditinjau dari implikasi KLHS Kabupaten Banjarnegara yang
selengkapnya tersaji pada tabel berikut:
Tabel 3.6. Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Analisis KLHS beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Muatan
Program
Rekomendasi KLHS dalam
penyempurnaan kebijakan,
rencana, dan/atau program
RPJMD
Bab RPJMD Usulan integrasi
KLHS
1. Pengembanga
n RSUD Hj
Anna
Lasmanah
Dalam Pembangunan RSUD HJ
Anna Lasmanah dilengkapi
dengan:
1. Tempat penyimpanan
sementara Limbah B3, dan limbah Infeksius
2. IPAL
3. Pengelolaan sampah
4. RTH seluas 30 % dari luas
lahan
5. Sumur resapan dan biopori
Menjadi acuan
dalam
perencanaan
dan
pelaksanaan kegiatan
Didalam
Renstra RSUD
Hj Anna
Lasmanah
pada Program pengadaan,
peningkatan
sarana dan
prasarana
rumah sakit/
rumah sakit jiwa/ rumah
sakit paru-
paru/ rumah
sakit mataagar
mencantumkan rekomendasi
tersebut
2. Pembangunan
Gedung
Kecamatan
Dalam pembangunan Gedung
Kecamatan Banjarnegara
dilengkapi dengan :
Menjadi acuan
dalam
perencanaan
Didalam
Renstra
DPUPR pada
49
No Muatan Program
Rekomendasi KLHS dalam
penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program
RPJMD
Bab RPJMD Usulan integrasi
KLHS
Banjarnegara
1. Penanganan Sampah
2. RTH seluas 30 % dari luas
lahan 3. Sumur resapan dan biopori
dan
pelaksanaan
kegiatan
Program
Bidang Cipta
Karya agar mencantumka
n rekomendasi
tersebut
3. Pembangunan
RSUD
Karangkobar
Pembangunan RSUD
Karangkobar terletak di Desa
Karangkobar yang merupakan lahan bekas bangunan
Agropolitan seluas ± 5000
m²dilengkapi dengan:
1. Tempat penyimpanan
sementara Limbah B3, dan
limbah Infeksius 2. IPAL
3. Pengelolaan sampah
4. RTH seluas 30 % dari luas
lahan
5. Sumur resapan dan biopori
Menjadi acuan
dalam
perencanaan dan
pelaksanaan
kegiatan
Didalam
Renstra
DPUPR pada Program
Bidang Cipta
Karya agar
mencantumka
n rekomendasi
tersebut
4. Pembangunan Jalan lingkar di
taman
Selamanik
Kelurahan
Semampir
Dalam pembangunan peningkatan jalan sekaligus
penanaman turus
Menjadi acuan dalam
perencanaan
dan
pelaksanaan
kegiatan
Didalam Renstra
DPUPR pada
Program
pembangunan
jalan dan
jembatanagar mencantumka
n rekomendasi
tersebut
5. Pembangunan
Jalan lingkar
dari Kelurahan Kenteng – Desa
Rakitan
Kecamatan
Madukara
Pembangunan Jalan lingkar dari
Kelurahan Kenteng – Desa
Rakitan Kecamatan Madukara akan melewati lahan sawah dan
kebuncampur sepanjang ± 2100
m dengan lebar ± 20 m.
Sekaligus Penanaman tanaman
turus jalan di kanan – kiri jalan
Menjadi acuan
dalam
perencanaan dan
pelaksanaan
kegiatan
Didalam
Renstra
DPUPR pada Program
pembangunan
jalan dan
jembatanagar
mencantumka
n rekomendasi tersebut
6. Pembangunan
Terminal di
Desa Leksana
Kecamatan
Karangkobar
Pembangunan Terminal di Desa
Leksana Kecamatan Karangkobar
seluas ± 3500 m² yang
merupakan bekas gedung
PUSKESMAS. Dalam membangun terminal
Karangkobar dilengkapi dengan:
1. Penanganan Limbah Cair
2. Penanganan Sampah
3. RTH seluas 30 % dari luas
lahan 4. Sumur resapan dan biopori
Menjadi acuan
dalam
perencanaan
dan
pelaksanaan kegiatan
Didalam
Renstra Dinas
Perhubungan,
pada Program
pembangunan sarana dan
prasarana
perhubungan
agar
mencantumka
n rekomendasi tersebut
50
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Berdasarkan rumusan permasalahan yang ada dan hasil
telaahangambaran pelayanan; sasaran jangka menengah pada Renstra
Kementerian PUPR Tahun 2015-2019; sasaran jangka menengah dari Renstra
perangkat daerah Provinsi Jawa Tengah; implikasi RTRW bagi pelayanan
Dinas PU PR Kabupaten Banjarnegara; dan implikasi KLHS bagi pelayanan
Dinas PU PR Kabupaten Banjarnegara serta dengan mempertimbangan tugas
dan fungsi serta kewenangan yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara maka isu isu strategis Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-
2022 adalah
1. Belum optimalnya ketersediaan dan dukungan sarana dan prasarana
kebinamargaan dalam menunjang layanan kebinamargaan.
2. Belum optimalnya penanganan dan pengelolaan drainase akibat saluran
drainase yang tersumbat dan belum semua ruas jalan memiliki saluran
drainase/ gorong-gorong.
3. Belum optimalnya penanganan dan pengelolaan infrastruktur jalan dan
jembatan dalam kondisi baik.
4. Belum optimalnya ketersediaan jaringan irigasi yang memadai dan dalam
kondisi baik.
5. Pentingnya ketersediaan sarpras gedung pemerintah dalam rangka
peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
6. Kurangnya informasi tentang penataan ruang kepada masyarakat.
7. Belum ada RTBL di masing-masing kecamatan sebagai alat pengendali
penataan dan pengembang wilayah.
8. Kurangnya SDM secara kualitas dan kuantitas.
9. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang kinerja perkantoran.
51
BAB IV
TUJUANDAN SASARAN
Tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 selengkapnya
diuraikan sebagai berikut:
1. Meningkatkan ketersediaan dan dukungan sarana prasarana dalam
menunjang layanan kebinamargaan, dengan indikator tujuan yaitu:
Persentase pemenuhan sarana dan prasarana kebinamargaan.
Sasarannya adalah Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana kebinamargaan dan pendukung laboratorium, dengan
indikator sasaran: Persentase sarana dan prasarana alat berat dalam
kondisi baik.
2. Meningkatkan penanganan dan pengelolaan drainase yang menyeluruh
dan terpadu kabupaten, dengan indikator tujuan yaitu:Persentase
drainasedalam kondisi baik.
Sasarannya adalah Meningkatnya ketersediaan saluran drainase/ gorong
gorong dibanding dengan panjang jalan, dengan indikator sasaran:
Bertambahnya panjang saluran drainase/gorong-gorong yang baik dan
berkualitas.
3. Meningkatkan kapasitas dan penyediaan infrastrukur ruas jalan dan
jembatan dalam kondisi baik, dengan indikator tujuan Persentase jalan
yang baik dan berkualitas.
Sasarannya adalah Meningkatnya kualitas Infrastruktur jalan dan
jembatan, dengan indikator sasaran Persentase jumlah jembatan dalam
kondisi baik.
4. Meningkatkan pengelolaan dan penyediaan jaringan irigasi dalam kondisi
baik, dengan indikator tujuan Rasio Jaringan Irigasi.
Sasarannya adalah Meningkatnya pelayanan dan ketersediaan jaringan
keirigasian dengan indikator sasaran: Persentase Panjang Jaringan Irigasi
dalam konsisi baik dan berkualitas.
5. Meningkatkan upaya pengendalian dan pemanfaatan ruang, penataan
bangunan dan lingkungan yang berkelanjutan dengan indikator tujuan
Persentase pengendalian pemanfaatan ruang sesuai dengan dokumen
rencana tata ruang.
Sasarannya yang pertama adalah Terkendalinya pemanfaatan ruang,
penataan bangunan dan lingkungan yang terukur dan berkelanjutan,
52
dengan indikator sasaran yaitu Persentase tersedianya rencana tata
ruang (RTR) wilayah kabupaten/ kota beserta rencana rincinya yang
sesuai dinamika wilayah.
Sasarannya yang kedua adalah Meningkatnyapenataan dan kualitas
bangunan yang menunjang pelayanan kepada masyarakat dengan
indikator sasaran yaitu Jumlah bangunan gedung pemerintah yang
dibangun/ rehab
6. Meningkatkan dukungan sumber daya aparatur yang berkompeten dan
sarana prasana yang optimal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi.
Sasarannya yang pertama adalah Meningkatnya kompetensi ASN sesuai
dengan kebutuhan kerja Dinas Pekerjaan Umum baik secara teknis
maupun administrasi dengan indikator sasaran Persentase ASN yang
meningkat kompetensinya.
Sasarannya yang kedua adalah Meningkatnya ketersediaan sarana dan
prasarana pendukung pelayanan tugas dan fungsi dengan indikator
sasaran yaitu Persentase pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran.
Selengkapnya Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah
perangkat daerah beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1
sebagaimana berikut ini.
53
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022
No Tujuan Sasaran Indikator Tujuan/
Sasaran Stn
Kondisi Awal Target Kinerja Sasaran Target
Akhir 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Meningkatkan
ketersediaan dan
dukungan sarana prasarana dalam
menunjang layanan
kebinamargaan
Persentase
pemenuhan sarana
dan prasarana kebinamargaan
%
36 41 46 51 56 61 61
2 Meningkatkan
kapasitas dan
penyediaan infrastrukur ruas
jalan dan jembatan
dalam kondisi baik
Meningkatnya
kualitas
Infrastruktur jalan
Persentase panjang
jalan dalam kondisi
baik dan berkualitas
% 58,83 58,83 63,00 68,00 74,00 76,00 80,00 80,00
3 Meningkatkan
pengelolaan dan
penyediaan jaringan
irigasi dalam kondisi baik
Meningkatnya
pelayanan dan
ketersediaan
jaringan irigasi
Luas areal sawah
yang teraliri jaringan
irigasi dalam kondisi
baik
Ha. 15,28 15,28 15,66 16,16 16,66 17,15 17,15
Persentase Panjang
Jaringan Irigasi
dalam konsisi baik
dan berkualitas
% 61,46 61,46 61,46 63,00 65,00 67,00 69,00 71,00
4. Meningkatkan
Penataan bangunan dan lingkungan
Meningkatnya
tertibpembangunan bangunan
gedung
Persentase
pembangunan gedungyang susuai
dengan standar
bangunan gedung
% 100 100 100 100 100 100
5 Meningkatkan upaya
pengendalian dan
pemanfaatan ruang, penataan bangunan
dan lingkungan yang
berkelanjutan
Terkendalinya
pemanfaatan
ruang, penataan bangunan dan
lingkungan yang
terukur dan
berkelanjutan.
Persentase
pengendalian
pemanfaatan ruang sesuai dengan
dokumen rencana
tata ruang
% 28,00 36,00 44,00 52,00 60,00 60,00
Persentase
tersedianya rencana
% 60,00 70,00 80,00 90,00 100 100
54
No Tujuan Sasaran Indikator Tujuan/
Sasaran Stn
Kondisi Awal Target Kinerja Sasaran Target
Akhir 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
tata ruang (RTR)
wilayah kabupaten/
kota beserta rencana
rincinya yang sesuai dinamika wilayah
6 Meningkatkan
pelayanan publik dan
kinerja aparat
pemerintah
Meningkatnya
pelayanan publik
dan kinerja
aparatur
pemerintah
Nilai Survey
Kepuasan
Masyarakat
74,69 74 75 76 77 78 78
Meningkatnya akuntabilitas
instansi
pemerintah
Nilai SAKIP CC C C C B B B
55
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan Arah Kebijakan yang akan digunakan untuk mencapai
tujuan dan sasaran pada Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 selengkapnya diuraikan
sebagai berikut:
Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran pada Renstra Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-
2022 yaitu:
1. Meningkatkan layanan kebinamargaan melalui penyediaan sarana
prasarana alat berat dan laboratorium kebinamargaan
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas drainase melalui pembangunan dan
pemeliharaan/rehabilitasi drainase dan gorong gorong
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan melalui
pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan yang terprogram
dengan baik
4. Meningkatkan ketersediaan air irigasi bagi pertanian melalui operasional
pemeliharaan jaringan irigasi, dan peningkatan peran paguyupan
pengguna air dalam pengelolaan air irigasi
5. Meningkatkan kualitas dan fungsi jaringan irigasi bagi pertanian melalui
pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi secara intensif.
6. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang melalui
peninjauan dokumen RTRW dan penataan tata bangunan
7. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang dengan
meningkatkan kesadaran masyarakat akan aturan tata bangunan yang
berlaku
8. Meningkatkan pelayanan terhadap pelaku jasa konstruksi dalam
mendapatkan sertifikat keahlian
9. Meningkatkan kompetensi ASN di lingkungan DPU Banjarnegara dengan
pelatihan, bimtek, diklat, kursus, dsbnya
10. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasana perkantoran
melalui penambahan jumlah sarana mobilitas lapangan, peningkatan,
pemenuhan sarana dan prasana perkantoran, serta peningkatan
pemeliharaan aset dan pembangunan gedung kantor UPT
Kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran pada Renstra Dinas
56
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-
2022 yaitu:
1. Peningkatan ketersediaan sarana prasarana alat berat dengan prioritas
kepada pengadaan mesin wales 2-8 ton, excavator dan alat laboratorium
dengan prioritas pada alat uji beton, aspal dan tanah
2. Optimalisasi dan sinkronisasi sistem drainase makro dan mikro melalui
operasional dan pemeliharaan sistem drainase yang menyeluruh dan
berwawasan lingkungan.
3. Peningkatan kemantapan jalan dan jembatan dengan fokus pada jalan
dan jembatan dalam kondisi rusak dan pada wilayah perbatasan antar
kabupaten dan wilayah terpencil
4. Peningkatan jaringan irigasi dengan fokus kepada operasional
pemeliharaan jaringan irigasi
5. Peningkatan kinerja pelayanan irigasi dengan fokus kepada
pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak
6. Peningkatan kualitas perencanaan dan penataan ruang perkotaan dengan
prioritas pada penataan kawasan strategis perkotaan
7. Mempermudah dalam pelayanan proses pengajuan rekomendasi dan
penegakan aturan yang berlaku dan pengendalian tata ruang dan tata
bangunan yang menyeluruh
8. Penyediaan bimbingan teknis bagi tenaga ahli jasa konstruksi serta
Peningkatan layanan informasi peraturan jasa konstruksi
9. Peningkatkan kompetensi ASN di lingkungan DPU dengan fokus kepada
tenaga teknis ke-PU-an
10. Peningkatan pelayanan perkantoran dengan prioritas pada pembangunan
gedung kantor UPT dan penambahan mobilitas lapangan.
Keterkaitan antara strategi dan kebijakan dengan Tujuan, Sasaran Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-
2022 tercantum pada tabel berikut:
57
Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022
No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1 Meningkatkan
ketersediaan dan dukungan
sarana prasarana dalam
menunjang layanan
kebinamargaan
Meningkatnya
kualitas dan kuantitas
sarana dan prasarana kebinamargaa
n dan pendukung
laboratorium
Meningkatkan
layanan kebinamargaan
melalui penyediaan sarana prasarana
alat berat dan laboratorium
kebinamargaan
Peningkatan
ketersediaan sarana prasarana alat berat
dengan prioritas kepada pengadaan mesin wales 2-8 ton, excavator dan
alat laboratorium dengan prioritas pada
alat uji beton, aspal dan tanah
2 Meningkatkan
penanganan dan
pengelolaan drainase yang menyeluruh
dan terpadu kabupaten
Meningkatnya
ketersediaan saluran
drainase/ gorong gorong dibanding
dengan panjang jalan
Meningkatkan
kualitas dan kuantitas
drainase melalui pembangunan dan
pemeliharaan/rehabilitasi drainase
dan gorong gorong
Optimalisasi dan
sinkronisasi sistem drainase makro dan
mikro melalui operasional dan pemeliharaan sistem
drainase yang menyeluruh dan
berwawasan lingkungan.
3 Meningkatkan
kapasitas dan penyediaan
infrastrukur ruas jalan dan jembatan dalam
kondisi baik
Meningkatnya
kualitas Infrastruktur
jalan dan jembatan
Meningkatkan
kualitas dan kuantitas jalan
dan jembatan melalui pembangunan
dan rehabilitasi jalan dan
jembatan yang terprogram dengan baik
Peningkatan
kemantapan jalan dan jembatan dengan fokus
pada jalan dan jembatan dalam kondisi rusak dan pada wilayah
perbatasan antar kabupaten dan wilayah
terpencil
4 Meningkatkan pengelolaan
dan penyediaan jaringan irigasi dalam kondisi
baik
Meningkatnya pelayanan dan
ketersediaan jaringan keirigasian
Meningkatkan ketersediaan air
irigasi bagi pertanian melalui operasional
pemeliharaan jaringan irigasi,
dan peningkatan peran paguyupan pengguna air
dalam pengelolaan air irigasi
Peningkatan jaringan irigasi dengan fokus
kepada operasional pemeliharaan jaringan irigasi
Meningkatkan kualitas dan
fungsi jaringan irigasi bagi
pertanian melalui pembangunan
Peningkatan kinerja pelayanan irigasi
dengan fokus kepada pembangunan dan
rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak
58
No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
dan rehabilitasi
jaringan irigasi secara intensif.
5 Meningkatkan upaya pengendalian
dan pemanfaatan
ruang, penataan bangunan dan
lingkungan yang berkelanjutan
Terkendalinya pemanfaatan ruang,
penataan bangunan dan
lingkungan yang terukur dan
berkelanjutan.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan
penataan ruang melalui
peninjauan dokumen RTRW dan penataan tata
bangunan
Peningkatan kualitas perencanaan dan penataan ruang
perkotaan dengan prioritas pada penataan
kawasan strategis perkotaan
Meningkatnya penataan dan
kualitas bangunan
yang menunjang pelayanan
kepada masyarakat
Meningkatkan kualitas
penyelenggaraan penataan ruang
dengan meningkatkan kesadaran
masyarakat akan aturan tata bangunan yang
berlaku
Mempermudah dalam pelayanan proses
pengajuan rekomendasi dan penegakan aturan
yang berlaku dan pengendalian tata ruang dan tata bangunan yang
menyeluruh
Meningkatkan
pelayanan terhadap pelaku
jasa konstruksi dalam mendapatkan
sertifikat keahlian
Penyediaan bimbingan
teknis bagi tenaga ahli jasa konstruksi serta
Peningkatan layanan informasi peraturan jasa konstruksi
6 Meningkatkan
dukungan sumber daya aparatur yang
berkompeten dan sarana
prasana yang optimal dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi
Meningkatnya
kompetensi ASN sesuai dengan
kebutuhan kerja Dinas
Pekerjaan Umum baik secara teknis
maupun administrasi
Meningkatkan
kompetensi ASN di lingkungan DPU
Banjarnegara dengan pelatihan,
bimtek, diklat, kursus, dsbnya
Peningkatkan
kompetensi ASN di lingkungan DPU dengan fokus kepada tenaga
teknis ke-PU-an
Meningkatnya ketersediaan
sarana dan prasarana
pendukung pelayanan tugas dan
fungsi
Meningkatkan pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasana
perkantoran melalui penambahan
jumlah sarana mobilitas
Peningkatan pelayanan perkantoran dengan
prioritas pada pembangunan gedung
kantor UPT dan penambahan mobilitas lapangan.
59
No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
lapangan,
peningkatan, pemenuhan sarana dan
prasana perkantoran,
serta peningkatan pemeliharaan aset dan
pembangunan gedung kantor
UPT
60
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Program pada Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022terdiri dari:
1. Program peningkatan sarana prasarana kebinamargaan
a. Pemeliharaan alat berat
b. Pengadaan alat-alat ukur dan bahan laboratorium kebinamargaan
2. Program pembangunan jalan dan jembatan
a. Pembangunan jalan
b. Pembangunan jembatan
c. DAK Bidang Infrastruktur Jalan
3. Program Peningkatan Jalan & Jembatan
a. Peningkatan Jalan dan Jembatan
4. Program pembangunan turap/talud/bronjong
a. Pembangunan turap/talud/bronjong
5. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
a. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan
6. Program pembangunan saluran drainase dan gorong-gorong
a. Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
7. Program inspeksi kondisi jalan dan jembatan
a. Inspeksi jalan dan jembatan kabupaten
8. Program pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan
a. Pembangunan sistem aplikasi data base jalan dan jembatan
9. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan lainnya
a. Rehabilitasi jaringan irigasi
b. DAK Bidang Irigasi
c. Pembinaan / Lomba P3A Dharma tirta dan Rapat Komisi irigasi
d. Pemeliharaan jaringan irigasi
e. Pembangunan jaringan irigasi
f. Peningkatan jaringan irigasi
g. Pengadaan Alat dan Bahan Operasional Jaringan Irigasi
10. Program Bidang Cipta Karya
a. Pembangunan Gedung dan Kantor
b. Pembangunan/RehabilitasiGedung Kantor Kecamatan
61
c. Pembangunan/RehabilitasiGedung Kantor Kelurahan
d. Pembangunan/Rehabilitasi Kantor OPD Kabupaten
e. Penyusunan HSPK dan HSBGN Bangunan Gedung
f. Pembangunan/Rehabilitasi Sarana Prasarana Olah Raga
11. Program pengendalian pemanfatan ruang
a. Koordinasi dan fasilitasi pengendalian pemanfaatan ruang lintas
kabupaten/kota
b. Sosialisasi kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang
c. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
d. Pelatihan aparat dalam pengendalian pemanfaatan ruang
12. Program perencanaan tata ruang
a. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
b. Revisi rencana tata ruang
Secara rinci Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerjadan Pendanaan
Indikatif Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017-2022 tercantum pada tabel 6.1.berikut:
62
Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022
Tujuan Sasaran
Indikat
or
Sasara
n
Program dan Kegiatan Ind Sat
uan
Kondisi
Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Un
it
Ke
rja 16 17
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp
Meningk
atkan
pelayana
n publik
dan
kinerja
aparat
pemerint
ah
Mening
katnya
pelayan
an
publik
dan
kinerja
aparatu
r
pemerin
tah
Nilai
Survey
Kepua
san
Masya
rakat
Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber Daya
Aparatur
Prosenta
se ASN
yang
meningk
at
kompete
nsinya
%
10
50.000.00
0
15
75.000.00
0
20
100.000.0
00
25
125.000.0
00
30
150.000.0
00
100
500.000.00
0
Pendidikan dan
pelatihan formal
ora
ng
10
50.000.00
0
15
75.000.00
0
20
100.000.0
00
25
125.000.0
00
30
150.000.0
00
100
500.000.00
0
Mening
katnya
akuntab
ilitas
instansi
pemerin
tah
Nilai
SAKIP
Program
peningkatan
sarana
prasarana
aparatur
% 100
1.880.000
.000
100
1.940.000
.000
100
1.960.000
.000
100
1.980.000
.000
100
2.000.000
.000
100
9.760.000.
000
Pengadaan
mebeleur
Jumlah
mebeleur
yang
diadakan
sebagai
sarana
melaksa
nakan
pekerjaa
pak
et
1
50.000.00
0
1
60.000.00
0
1
65.000.00
0
1
70.000.00
0
1
75.000.00
0
5
320.000.00
0
63
Tujuan Sasaran
Indikat
or
Sasara
n
Program dan Kegiatan Ind Sat
uan
Kondisi
Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Un
it
Ke
rja 16 17
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp
n
Pemeliharaan
rutin/berkala
gedung kantor
Jumlah
banguna
n yang
dilakuka
n
pemeliha
raan
rutin
dalam
satu
tahun
pak
et
1
65.000.00
0
1
70.000.00
0
1
75.000.00
0
1
80.000.00
0
1
85.000.00
0
5
375.000.00
0
Pemeliharaan
rutin/berkala
perlengkapan
gedung kantor
Jumlah
peralata
n yang
dilakuka
n
pemeliha
raan dan
perawata
n/
service
dalam
satu
tahun
pak
et
1
100.000.0
00
1
110.000.0
00
1
120.000.0
00
1
130.000.0
00
1
140.000.0
00
5
600.000.00
0
Pemeliharaan
Sarana dan
Jumlah
gedung
unit 1
615.000.0
1
650.000.0
1
650.000.0
1
650.000.0
1
650.000.0
5
3.215.000.
64
Tujuan Sasaran
Indikat
or
Sasara
n
Program dan Kegiatan Ind Sat
uan
Kondisi
Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Un
it
Ke
rja 16 17
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp
Prasarana
Fasilitas Umum
olah raga
dan
sarana
prasaran
a umum
yang
mengala
mai
pemeliha
raan
rutin
dalam
satu
tahun
00 00 00 00 00 000
Pengadaan
perlengkapan
gedung kantor
Jumlah
peralata
n kantor
yang
dibeli
pak
et
1
350.000.0
00
1
350.000.0
00
1
350.000.0
00
1
350.000.0
00
1
350.000.0
00
5
1.750.000.
000
Rehabilitasi
sedang/berat
gedung kantor
Jumlah
gedung
yang di
rehab
unit 3
300.000.0
00
3
300.000.0
00
3
300.000.0
00
3
300.000.0
00
3
300.000.0
00
15
1.500.000.
000
Pemeliharaan
alat berat
Jumlah
alat
berat
yang di
servis
unit 3 3 5
200.000.0
00
5
200.000.0
00
5
200.000.0
00
5
200.000.0
00
5
200.000.0
00
25
1.000.000.
000
65
Tujuan Sasaran
Indikat
or
Sasara
n
Program dan Kegiatan Ind Sat
uan
Kondisi
Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Un
it
Ke
rja 16 17
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp
Pengadaan alat-
alat ukur dan
bahan
laboratorium
kebinamargaan
Jumlah
alat ukur
dan
bahan
laborator
ium
kebinam
argaan
yang
diadakan
unit 5 0 10
200.000.0
00
10
200.000.0
00
10
200.000.0
00
10
200.000.0
00
10
200.000.0
00
50
1.000.000.
000
Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
% 100
2.423.238
.000
100
2.560.000
.000
100
2.570.000
.000
100
2.585.000
.000
100
2.595.000
.000
100
12.733.238
.000
Penyediaan jasa
peralatan dan
perlengkapan
kantor
Pembaya
ran
rekening
telpon,
listrik
dan air
pak
et
1
130.600.0
00
1
140.000.0
00
1
145.000.0
00
1
155.000.0
00
1
160.000.0
00
5
730.600.00
0
Penyediaan jasa
administrasi
keuangan
Pembaya
ran
honor
pelaksan
a
kegiatan
pak
et
1
85.200.00
0
1
90.000.00
0
1
90.000.00
0
1
90.000.00
0
1
90.000.00
0
5
445.200.00
0
Penyediaan
peralatan dan
Jumlah
peralata
pak 1
25.000.00
1
30.000.00
1
35.000.00
1
40.000.00
1
45.000.00
5
175.000.00
66
Tujuan Sasaran
Indikat
or
Sasara
n
Program dan Kegiatan Ind Sat
uan
Kondisi
Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Un
it
Ke
rja 16 17
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp
perlengkapan
kantor
n dan
perlengk
apan
kantor
yang
dibeli
et 0 0 0 0 0 0
Penyediaan
bahan logistik
kantor
Jumlah
logistik
kantor
yang
dibeli
pak
et
1
259.400.0
00
1
300.000.0
00
1
300.000.0
00
1
300.000.0
00
1
300.000.0
00
5
1.459.400.
000
Penyediaan jasa
administrasi
perkantoran
(PTT)
Jumlah
PTT dan
THL
yang
dibayar
ora
ng
84
1.923.038
.000
90
2.000.000
.000
90
2.000.000
.000
90
2.000.000
.000
90
2.000.000
.000
444
9.923.038.
000
Meningk
atkan
kapasita
s dan
penyedia
an
infrastru
kur ruas
jalan
dan
jembata
n dalam
kondisi
Mening
katnya
kualitas
Infrastr
uktur
jalan
dan
jembata
n
Persen
tase
panjan
g jalan
dalam
kondis
i baik
Persenta
se
panjang
jalan
dalam
kondisi
baik
% 58,
83
61 63
205.385.7
50.000
68
220.394.0
20.000
74
250.974.5
00.000
76
153.024.5
00.000
80
193.024.5
00.000
80
1.022.803.
270.000
67
Tujuan Sasaran
Indikat
or
Sasara
n
Program dan Kegiatan Ind Sat
uan
Kondisi
Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Un
it
Ke
rja 16 17
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp
baik
Persen
tase
jumlah
jembat
an
dalam
kondis
i baik
Program
pembangunan
jalan dan
jembatan
5.325.000
.000
5.325.000
.000
4.325.000
.000
4.325.000
.000
4.325.000
.000
23.625.000
.000
Pembangunan
jalan
Panjang
pembang
unan
jalan
4.000.000
.000
4.000.000
.000
3.000.000
.000
3.000.000
.000
3.000.000
.000
Pembangunan
jembatan
Jumlah
pembang
unan
jembatan
1.325.000
.000
1.325.000
.000
1.325.000
.000
1.325.000
.000
1.325.000
.000
DAK Bidang
Infrastruktur
Jalan
Panjang
jalan
yang
dibiayai
DAK
-
-
-
-
-
Program
Peningkatan
Jalan
&Jembatan
179.860.7
50.000
194.369.0
20.000
220.949.5
00.000
132.999.5
00.000
172.999.5
00.000
Peningkatan
Jalan dan
Jembatan
Panjang
peningka
tan jalan
179.860.7
50.000
194.369.0
20.000
220.949.5
00.000
132.999.5
00.000
172.999.5
00.000
901.178.27
0.000
Program
pembangunan
turap/talud/br
onjong
500.000.0
00
500.000.0
00
500.000.0
00
500.000.0
00
500.000.0
00
2.500.000.
000
68
Tujuan Sasaran
Indikat
or
Sasara
n
Program dan Kegiatan Ind Sat
uan
Kondisi
Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Un
it
Ke
rja 16 17
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp
Pembangunan
turap/talud/bro
njong
Panjang
turap/tal
ud/
bronjong
yang
dibangu
n
500.000.0
00
500.000.0
00
500.000.0
00
500.000.0
00
500.000.0
00
Program
rehabilitasi/pe
meliharaan
jalan dan
jembatan
19.500.00
0.000
20.000.00
0.000
25.000.00
0.000
15.000.00
0.000
15.000.00
0.000
94.500.000
.000
Rehabilitasi/pe
meliharaan
jalan
Panjang
jalan
yang
mengala
mi
pemeliha
raan
19.500.00
0.000
20.000.00
0.000
25.000.00
0.000
15.000.00
0.000
15.000.00
0.000
Program
pembangunan
saluran
drainase dan
gorong-gorong
200.000.0
00
200.000.0
00
200.000.0
00
200.000.0
00
200.000.0
00
1.000.000.
000
Pembangunan
saluran
drainase/goron
g-gorong
Jumlah
saluran
drainase
/
gorong-
gorong
yang
dibangu
n
200.000.0
00
200.000.0
00
200.000.0
00
200.000.0
00
200.000.0
00
Program
69
Tujuan Sasaran
Indikat
or
Sasara
n
Program dan Kegiatan Ind Sat
uan
Kondisi
Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Un
it
Ke
rja 16 17
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp
inspeksi
kondisi jalan
dan jembatan
Inspeksi jalan
dan jembatan
kabupaten
Prosenta
si jumlah
ruas
jalan
yang
terinspek
si
200.000.0
00
200.000.0
00
200.000.0
00
100.000.0
00
100.000.0
00
Program
pembangunan
sistem
informasi /
data base jalan
dan jembatan
Pembangunan
sistem aplikasi
data base jalan
dan jembatan
Tersedia
nya
sebuah
aplikasi
yang
memuat
tipe dan
kondisi
jalan
dan
jembatan
kabupat
en
600.000.0
00
600.000.0
00
600.000.0
00
600.000.0
00
600.000.0
00
Meningk
atkan
pengelol
aan dan
Mening
katnya
pelayan
an dan
Prosen
tase
jaringa
n
Program
Pengembangan
dan
Pengelolaan
Prosenta
se
jaringan
irigasi
% 61,
5
62 63
16.300.00
0.000
65
17.300.00
0.000
67
17.800.00
0.000
69
15.000.00
0.000
71
15.000.00
0.000
71
81.400.000
.000
70
Tujuan Sasaran
Indikat
or
Sasara
n
Program dan Kegiatan Ind Sat
uan
Kondisi
Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Un
it
Ke
rja 16 17
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp
penyedia
an
jaringan
irigasi
dalam
kondisi
baik
ketersed
iaan
jaringan
keirigasi
an
irigasi
dalam
kondis
i baik
Jaringan
Irigasi, Rawa
dan Jaringan
Pengairan
lainnya
dalam
kondisi
baik
Rehabilitasi
jaringan irigasi
Panjang
jaringan
irigasi
yang di
rehabilit
asi
m
9.1
41
10.
583
8.1
95
1.150.000
.000
8.4
00
1.400.000
.000
8.6
05
1.400.000
.000
8.6
26
1.000.000
.000
9.0
15
1.000.000
.000
42.8
41
5.950.000.
000
DAK Bidang
Irigasi
Panjang
jaringan
irigasi
yang di
biayai
DAK
m
7.3
43
8.7
50
122
93
12.
703
13.
113
13.
522
13.
932
65.5
63
-
Pembinaan /
Lomba P3A
Dharma tirta
dan Rapat
Komisi irigasi
Prosenta
se peran
serta
pengelol
a /
penggun
a air
irigasi
yang
diawasi
%
20,
25
20
23,
31
50.000.00
0
26,
38
50.000.00
0
29,
45
50.000.00
0
32,
52
50.000.00
0
36
50.000.00
0
147
250.000.00
0
Pemeliharaan
jaringan irigasi
Panjang
jaringan
irigasi
yang
dilakuka
m 3.6
04
3.4
45
409
8
500.000.0
00
4.3
03
750.000.0
00
4.5
07
750.000.0
00
4.7
12
500.000.0
00
4.9
17
500.000.0
00
22.5
37
3.000.000.
000
71
Tujuan Sasaran
Indikat
or
Sasara
n
Program dan Kegiatan Ind Sat
uan
Kondisi
Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Un
it
Ke
rja 16 17
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp
n
pemeliha
raan
Pembangunan
jaringan irigasi
Panjang
jaringan
irigasi
baru
yang
dibangu
n
m
2.7
36
499
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Peningkatan
jaringan irigasi
Panjang
jaringan
irigasi
yang
ditingkat
kan
m
39.
867
10.
664
409
77
14.500.00
0.000
43.
025
15.000.00
0.000
45.
074
15.500.00
0.000
47.
123
13.350.00
0.000
49.
172
13.350.00
0.000
225.
371
71.700.000
.000
Pengadaan Alat
dan Bahan
Operasional
Jaringan Irigasi
Jumlah
alat dan
bahan
operasio
nal
jaringan
irigasi
yang
diadakan
pak
et
20
20
25
100.000.0
00
25
100.000.0
00
25
100.000.0
00
25
100.000.0
00
25
100.000.0
00
125
500.000.00
0
Meningk
atnya
kualitas
pelayana
n
kepada
masyara
kat
Mening
katnya
kualitas
pelayan
an
kepada
masyara
kat
Jumla
h
bangu
nan
gedun
g
pemeri
ntah
Program
Bidang Cipta
Karya
Jumlah
banguna
n gedung
pemerint
ah yang
dibangu
n/ rehab
unit 7 8 9
22.050.00
0.000
11
22.050.00
0.000
12
22.050.00
0.000
12
10.000.00
0.000
14
10.000.00
0.000
73
86.150.000
.000
72
Tujuan Sasaran
Indikat
or
Sasara
n
Program dan Kegiatan Ind Sat
uan
Kondisi
Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Un
it
Ke
rja 16 17
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp
yang
dibang
un/
rehab
Pembangunan
Gedung dan
Kantor
unit
Pembangunan/
Rehabilitasi
Gedung Kantor
Kecamatan
unit 2 2 4
8.000.000
.000
3
6.000.000
.000
3
6.000.000
.000
3
6.000.000
.000
3
6.000.000
.000
16
32.000.000
.000
Pembangunan/
Rehabilitasi
Gedung Kantor
Kelurahan
unit 2 2 2
1.000.000
.000
2
1.000.000
.000
2
1.000.000
.000
2
1.000.000
.000
1
1.000.000
.000
9
5.000.000.
000
Pembangunan/
Rehabilitasi
Kantor OPD
Kabupaten
unit 2 2 2
6.000.000
.000
5
15.000.00
0.000
5
15.000.00
0.000
5
15.000.00
0.000
8
24.000.00
0.000
25
75.000.000
.000
Penyusunan
HSPK dan
HSBGN
Bangunan
Gedung
Jumlah
dokume
n HSPK
dan
HSBGN
dok 1 1 1
50.000.00
0
1
50.000.00
0
1
50.000.00
0
1
50.000.00
0
1
50.000.00
0
5
250.000.00
0
Pembangunan/
Rehabilitasi
Sarana
Prasarana Olah
Raga
unit 0 1 0
-
0
-
1
1.000.000
.000
1
50.000.00
0.000
1
1.000.000
.000
3
52.000.000
.000
Kurangn
ya
informas
i tentang
Tersedia
nya
informa
si
Persen
tase
tersedi
anya
Program
pengendalian
pemanfatan
ruang
Prosenta
se
pengend
alian
% 20 30 60
700.000.0
00
70
500.000.0
00
80
500.000.0
00
90
500.000.0
00
100
350.000.0
00
100
2.550.000.
000
73
Tujuan Sasaran
Indikat
or
Sasara
n
Program dan Kegiatan Ind Sat
uan
Kondisi
Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Un
it
Ke
rja 16 17
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp
penataa
n ruang
kepada
masyara
kat
mengen
ai
rencana
tata
ruang
(RTR)
wilayah
kabupat
en
rencan
a tata
ruang
(RTR)
wilaya
h
kabup
aten/
kota
besert
a
rencan
a
rinciny
a yang
sesuai
dinami
ka
wilaya
h
pemanfa
atan
ruang
sesuai
dengan
dokume
n
rencana
tata
ruang
Koordinasi dan
fasilitasi
pengendalian
pemanfaatan
ruang lintas
kabupaten/kota
Prosenta
se
koordina
si
pemanfa
atan
ruang
antar
kabupat
en/ kota
maupun
provinsi
% 20 30 60
50.000.00
0
70
50.000.00
0
80
50.000.00
0
90
50.000.00
0
100
50.000.00
0
100
250.000.00
0
Sosialisasi
kebijakan
Prosenta
se
% 0 0 20
100.000.0
40
100.000.0
60
100.000.0
80
100.000.0
100
100.000.0
100
500.000.00
74
Tujuan Sasaran
Indikat
or
Sasara
n
Program dan Kegiatan Ind Sat
uan
Kondisi
Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Un
it
Ke
rja 16 17
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp
pengendalian
pemanfaatan
ruang
kegiatan
sosialisa
si
informas
i tata
ruang
kepada
masyara
kat desa
00 00 00 00 00 0
Prosenta
se
pengada
an
baliho
% 25 40 55
150.000.0
00
70
150.000.0
00
85
150.000.0
00
100
150.000.0
00
600.000.00
0
Prosenta
se
pemutak
hiran
data
base tata
ruang
dan
website
tata
ruang
% 0 20 60
300.000.0
00
70
100.000.0
00
80
100.000.0
00
90
100.000.0
00
100
100.000.0
00
100
700.000.00
0
Monitoring,
evaluasi dan
pelaporan
Prosenta
se
pengawa
san
pemanfa
atan
ruang di
Kabupat
en
% 25 50 60
50.000.00
0
70
50.000.00
0
80
50.000.00
0
90
50.000.00
0
100
50.000.00
0
100
250.000.00
0
75
Tujuan Sasaran
Indikat
or
Sasara
n
Program dan Kegiatan Ind Sat
uan
Kondisi
Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Un
it
Ke
rja 16 17
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp
Banjarne
gara
Pelatihan aparat
dalam
pengendalian
pemanfaatan
ruang
Prosenta
se ASN
yang
mengala
mi
peningka
tan
dalam
malakuk
an
sosialisa
si
peratura
n tata
ruang
% 25 50 60
50.000.00
0
70
50.000.00
0
80
50.000.00
0
90
50.000.00
0
100
50.000.00
0
100
250.000.00
0
Mengend
alikan
pemanfa
atan
ruang,
penataa
n
banguna
n dan
lingkung
an yang
berkelan
jutan
Tersedia
nya
informa
si
mengen
ai
rencana
tata
ruang
(RTR)
wilayah
kabupat
en
Persen
tase
tersedi
anya
rencan
a tata
ruang
(RTR)
wilaya
h
kabup
aten/
kota
besert
a
rencan
Program
perencanaan
tata ruang
Persenta
se
tersedian
ya
rencana
tata
ruang
(RTR)
wilayah
kabupat
en/ kota
beserta
rencana
rincinya
yang
sesuai
% 10 20 60 800.000.0
00
70 800.000.0
00
80 800.000.0
00
90 500.000.0
00
100 100 2.900.000.
000
76
Tujuan Sasaran
Indikat
or
Sasara
n
Program dan Kegiatan Ind Sat
uan
Kondisi
Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Un
it
Ke
rja 16 17
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp TR Rp
a
rinciny
a yang
sesuai
dinami
ka
wilaya
h
dinamik
a
wilayah
Penyusunan
Rencana Detail
Tata Ruang
Kawasan
Prosenta
se RDTR
dan
RTBL
Kawasan
Perkotaa
n yang
disusun
% 10 20 40
500.000.0
00
60
500.000.0
00
80
500.000.0
00
100
500.000.0
00
100
2.000.000.
000
Revisi rencana
tata ruang
Prosenta
se revisi
PK
RTRW
yang
disusun
% 10 20 60
300.000.0
00
80
300.000.0
00
100
300.000.0
00
100
900.000.00
0
77
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Bab ini akan menjelaskan indikator kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang yang secaralangsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam limatahun mendatang
sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dansasaran RPJMD
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022.
Indikator kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang
mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun
2017-2022 tersaji pada tabel berikut :
78
Tabel 7.1 Indikator Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangyang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMDKabupaten
Banjarnegara Tahun 2017-2022
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) CAPAIAN
INDIKATOR 2016
TARGET
2018 2019 2020 2021 2022
1.03 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
1 Persentase panjang jalan dalam kondisi baik 58,83% 63% 68% 74% 76% 80%
2 Persentase pemenuhan sarana dan
Prasarana kebinamargaan 36% 41% 46% 51% 56%
3 Persentase jaringan irigasi dalam kondisi
baik dan berkwalitas 61,46% 63% 65% 67% 69% 71%
4 Luas Areal sawah yang teraliri jaringan
irigasi dalam kondisi baik 15,52 Ha 16,01 Ha 16,51 Ha 17 Ha 17,49 Ha
5 Persentase bangunan gedung yang sesua dengan standar bangunan gedung
100% 100% 100% 100% 100%
6
Persentase tersedianya informasi mengenai
rencana tata ruang/RTR wilayah kabupaten
beserta rencana rincinya sesuai dinamika
wilayah
60% 70% 80% 90% 100%
7 Persentase pengendalian pemanfaatan ruang
sesuai dengan dokumen rencana tata ruang 20% 28% 36% 44% 52% 60%
8
Nilai Survay kepuasan masyarakat
74 75 75 75 76
9 Nilai SAKIP C C C B B
79
BAB VIII
PENUTUP
7.1. Pedoman Transisi
Masa berlaku Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022adalah selama lima tahun.
Untuk menjaga kesinambungan pembangunan serta mengisi kekosongan
dokumen perencanaan pada masa transisi, maka Rencana Strategis Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-
2022dapat digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Renja Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2023,
dengan tetap berpedoman pada RPJPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005 -
2025.
7.2. Kaidah Pelaksanaan
Beberapa kaidah pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022yang perlu
diatur sebagai berikut:
1. Sekretariat dan bidang-bidang pada Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara agar mendukung pencapaian
target-target Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022dan melaksanakan
program dan kegiatan yang tercantum Rencana Strategis Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-
2022dengan sebaik-baiknya.
2. Diharapkan seluruh aparatur di Sekretariat dan bidang-bidang pada
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2017-2022dapat menjalin koordinasi dan kerjasama yang baik,
sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana
Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017-2022ini dapat tercapai.
3. Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 akan dijabarkan dalam
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Banjarnegara yang merupakan dokumen perencanaan
tahunan dalam kurun waktu lima tahun. Untuk menjaga konsistensi dan
80
keselarasan kebijakan, program dan kegiatan, maka Penyusunan Renja
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara
wajib berpedoman pada Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022.
4. Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan serta memastikan pencapaian target-
target Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022, maka perlu dilakukan
pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan, pelaksanaan dan hasil
program dan kegiatan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022secara
berkala.
5. Apabila terjadi perubahan kebijakan pembangunan di tingkat nasional
dan atau daerah, maka dapat dilakukan perubahan Rencana Strategis
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2017-2022sesuai dengan kaidah dan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
1
IV. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH DINAS DAERAH
IV. D. DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PEMUKIMAN
BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Sebagai amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah serta Undang-Undang Nomor 17 tahun
2004 tentang Pengelolaan Keuangan Negara maka Pemerintah Daerah wajib
menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Jangka
Menengah (RPJM), Rencana Strategis SKPD (Renstra SKPD) dan Rencana Kerja
Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD). Dalam rangka melaksanakan
amanat tersebut, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menyusun dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2017 – 2022
sebagai penjabaran Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih. Berkaitan dengan hal
tersebut maka Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Banjarnegara harus menyusun Renstra sebagai upaya penjabaran RPJMD
dalam ruang lingkup tugas pokok dan fungsi Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Banjarnegara sebagai salah satu Institusi Teknis
dalam melaksanakan pembangunan.
Paradigma Perencanaan Pembangunan dewasa ini menghendaki
agarpendekatan perencanaan memadukan pendekatan teknokratis, demokratis,
partisipatif, politis, bottom-up dan top down proses. Hal tersebut bermakna
bahwa perencanaan daerah selain diharapkan memenuhi kaidah penyusunan
rencana yang sistematis, terpadu, transparan dan akuntabel juga harus
konsisten dengan rencana lainnya yang relevan; kepemilikan rencana (sense of
ownership) menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Keterlibatan stakeholder
dan legislatif dalam proses pengambilan keputusan perencanaan menjadi
sangat penting untuk memastikan rencana yang disusun mendapatkan
dukungan optimal bagi implementasinya. Dalam kaitan dengan sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang merupakan instrumen
pertanggungjawaban, Renstra merupakan langkah awal untuk melakukan
pengukuran kinerja instansi pemerintah.
Perencanaan Strategis Instansi Pemerintah merupakan integrasi antara
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya agar mampu menjawab
tuntutan perkembangan lingkungan strategik, nasional dan global serta tetap
2
berada dalam tatanan sistem manajemen nasional. Mengacu pada Inpres
Nomor 7 Tahun 1999, perencanaan strategis merupakan suatu proses yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai
dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala
yang ada atau mungkin timbul. Selain hal tersebut diatas, Rencana Strategis
harus mengandung Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, cara mencapai tujuan dan
sasaran yang meliputi Kebijakan, Program dan Kegiatan yang realistis dengan
mengantisipasi perkembangan masa depan.
Dengan berakhirnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011- 2016 yang sekaligus menandai
berakhirnya Rencana Strategis Dinas, maka perlu dilakukan penyusunan
Rencana Strategis Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017 - 2022. Rencana Strategis Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman disusun dengan mengacu pada visi dan misi
KepalaDaerah terpilih dan RPJMD Kabupaten Banjarnegara.
1.2. Dasar Hukum Penyusunan
Landasan hukum perundang-undangan yang dijadikan acuan dalam
kegiatan Penyusunan Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Banjarnegara, sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia, Nomor 4287);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
terakhir dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
3
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
7. Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang (Lembaran Negaran Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);
9. Perarturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 1312)
10. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor : 1 Tahun 2012 tentang
Perubahan Perda Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah RPJP) Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 seri E Tahun
2009);
12. Peraturan Daerah Nomor 32 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara
Nomor 32)
1.3. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud penyusunan Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah sebagai
dokumen teknis pelaksanaan pembangunan berupa program dan kegiatan yang
merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 Bidang Perumahan dan
Permukiman Secara umum, tujuan dari disusunnya Renstra Dinas Perumahan
dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara adalah: Sebagai pedoman
penyusunan Rencana Kerja Tahunan Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Banjarnegara;
a. Sebagai Rencana Strategis Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Banjarnegara untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi;
b. Sebagai instrumen pengukur secara kualitatif dan kuantitatif capaian kinerja
Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
4
KabupatenBanjarnegara dalam kurun waktu 5 (lima) tahun serta capaian
kinerja tahunan.
1.4. Sistematika Penyusunan
Sistematika penulisan buku Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Banjarnegara ini diuraikan ke dalam 7 (tujuhbab,
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang penyusunan Rencana
Strategis Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Banjarnegara, landasan hukum, maksud dan tujuan, dan
sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN
Bab ini menguraikan tentang kondisi SKPD,Renstra Dinas Perumahan
dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara meliputi tugas,
fungsi dan struktur organisasi SKPD, sumber daya SKPD, kinerja
pelayanan SKPD serta peluang dan tantangan pengembangan
pelayanan SKPD.
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH
Bab ini memuat tentang Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas
dan fungsi pelayanan; Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah Terpilih; Telaahan Renstra Kementerian/
Lembaga dan Renstra Provinsi; Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis; serta Penentuan isu-isu
Strategis.
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
Bab ini menguraikan tentang visi, misi, tujuan dan sasaran, serta
strategi dan kebijakan Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab ini memuat tentang rumusan pernyataan strategi dan arah
kebijakan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Banjarnegara dalam lima tahun mendatang.
5
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Bab ini berisi tentang rencana program dan kegiatan, indikator
kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indiatif pada Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara.
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN DAN
Bab ini mengemukakan mengenai indikator kinerja Dinas Perumahan
dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara yang akan
dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
PENUTUP
Bab ini berisi tentang penegasan komitmen melaksanakan Renstra
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2017-2022 secara konsisten yang implementasinya dijabarkan
dalam Rencana Kerja Tahunan serta berlaku sebagai pedoman standar
kinerja pelaksanaan program serta Kegiatan Lima Tahunan.
6
BAB II
GAMBARAN UMUM
DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, maka kewenangan
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dalam menyelenggarakan urusan wajib
pemerintah melalui Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Banjarnegara meliputi urusan perumahan, permukiman dan
pertanahan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Banjarnegara, Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Banjarnegara merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di
bidang perumahan, permukiman dan pertanahan yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati Banjarnegara. Struktur organisasi dan
tata kerja dinas tersebut kemudian dijabarkan dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10) dan Peraturan Bupati
Banjarnegara Nomor : 65 Tahun 2016 tentang Kedudukan , Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Banjarnegara.
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Renstra Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara.
Tugas pokok dan fungsi dari Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman merupakan bagian yang akan dijabarkan dalam tugas dan fungsi
di masing masing bidang/ urusan yang ada di dalamnya.
2.1.1Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor
10) dan Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor : 65 Tahun 2016 tentang
Kedudukan , Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara, mempunyai
tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang permukiman,
perumahan, penataan ruang, dan pertanahan berdasarkan asas otonomi
7
daerah dan tugas pembantuan. Guna melaksanakan tugas pokok tersebut,
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara
memiliki fungsi :
1. Perumusan kebijakan di bidang sarana dan prasarana perumahan dan
permukiman serta penyelenggaraan perumahan dan permukiman;
2. Pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang sarana dan prasarana
perumahan dan permukiman serta penyelenggaraan perumahan dan
permukiman;
3. Pelaksanaan kebijakan dibidang sarana dan prasarana perumahan dan
permukiman serta penyelenggaraan perumahan dan permukiman; sarana
dan prasarana perumahan dan permukiman serta penyelenggaraan
perumahan dan permukiman;
4. Pembinaan dan fasilitasi kebijakan di bidang sarana dan prasarana
perumahan dan permukiman serta penyelenggaraan perumahan dan
permukiman;
5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang sarana dan prasarana
perumahan dan permukiman serta penyelenggaraan perumahan dan
permukiman;
6. Pelaksanaan Fungsi kesekretariatan dinas;
7. Pengendalian penyelenggaraan tugas UPTD;
2.1.1. Susunan Organisasi
Susunan organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukimansebagai berikut :
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat;
3. Bidang Penyelenggaraan Perumahan dan Permukiman meliputi Seksi
- Seksi Pendataan Administrasi Perumahan;
- Seksi Pembangunan Perumahan dan Permukiman;
- Seksi Pertanahan.
4. Bidang Sarana dan Prasarana Perumahan dan Kawasan Permukiman
meliputi Seksi :
- Seksi Air Bersih;
- Seksi Sanitasi.
5. Unit Pelaksana Teknis Dinas
6. Kelompok Jabatan Fungsional
2.1.2. Tugas dan Fungsi
Dinas adalah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di
bidang Dinas Perumahan dan Kawasan Perumahan Kabupaten
Banjarnegara yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Dinas mempunyai tu`gas
membantu Bupati dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan
8
di bidang Permukiman serta tugas pembantuan dan dekonsentrasi yang
diberikan oleh Pemerintah Daerah. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman mengacu pada Peraturan Daerah
Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10) dan Peraturan Bupati
Banjarnegara Nomor : 65 Tahun 2016 tentang Kedudukan , Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara.
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman mempunyai
tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan bidang perumahan dan
kawasan Permukiman serta pertanahan yang menjadi kewenangan daerah
dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepala Daerah.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Kepala
Dinas mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang sarana dan prasarana perumahan dan
permukiman serta penyelenggaraan perumahan dan permukiman;
b. Pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang sarana dan prasarana
perumahan dan permukiman serta penyelenggaraan perumahan dan
permukiman;
c. Pelaksanaan kebijakan dibidang sarana dan prasarana perumahan dan
permukiman serta penyelenggaraan perumahan dan permukiman;
sarana dan prasarana perumahan dan permukiman serta
penyelenggaraan perumahan dan permukiman;
d. Pembinaan dan fasilitasi kebijakan di bidang sarana dan prasarana
perumahan dan permukiman serta penyelenggaraan perumahan dan
permukiman;
e. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang sarana dan prasarana
perumahan dan permukiman serta penyelenggaraan perumahan dan
permukiman;
f. Pelaksanaan Fungsi kesekretariatan dinas;
g. Pengendalian penyelenggaraan tugas UPTD;
Kepala Dinas memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
sebagaimana dimaksud dengan membawahi :
a. Sekretariat;
b. Bidang Sarana dan Prasarana Perumahan dan Permukiman;
c. Bidang Penyelenggaraan Perumahan dan Permukiman;
9
d. UPTD;
e. Kelompok jabatan fungsional.
2. Sekretaris
Sekretariat mempunyai tugas pokok melakukan perencanaan,
perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaandan fasilitasi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan, kebijakan bidang ketatausahaan,
hukum, kerumahtanggaan, kerjasama, kearsipan, dokumen,
keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, keuangan, kepegawaian,
pelayanan dan administrasi dilingkungan DPKP.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas,
Sekretariat mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian kegiatan dilingkungan DPKP;
b. pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja
dilingkungan DPKP;
c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahan,kepegawaian, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerja
sama, hubungan masyarakat, arip dan dokumentasi dilingkungan
DPKP;
d. pengkoordinasian , pembinaan dan penataan organisasi dan tata
laksana dilingkungan DPKP;
e. pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang undangan
serta pelaksanakan advokasi hukum dilingkungan DPKP;
f. pengkoordinasian pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah
(SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;
g. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan
pelayanan pengadaan barang/jasa dilingkungan DPKP;
h. pemantauan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup; dan
i. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan funsinya.
Sekretaris, memimpin pelaksanaan tugas pokok dan
fungsisebagaimanadimaksud, dengan membawahi:
a. Sub Bagian Perencanaan dan keuangan; dan
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3. Bidang Prasarana dan Sarana Perumahan dan Permukiman
Bidang Prasarana dan Sarana Perumahan dan Permukiman
mempunyai tugas pokok perencanaan perumusan, pengkoordinasisian,
pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi, sarana dan
10
utilitas umum (PSU perumahan dan kawasan permukiman untuk
pengelolaan air bersih dan fasilitasi.
Untuk melaksanakan tugas pokok Bidang Prasarana dan Sarana
Perumahan dan Permukiman menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan perumusan kebijakan bidang penyelenggaraan prasarana,
sarana dan utilitas umum (PSU) perumahan dan kawasan permukiman
untuk pengelolaan air bersih dan sanitasi;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan bidang penyelenggaraan
prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) perumahan dan kawasan
permukiman untuk pengelolaan air bersih dan sanitasi;
c. pelaksanaan kebijakan bidang penyelenggaraan prasarana, sarana dan
utilitas umum (PSU) perumahan dan kawasan permukiman untuk
pengelolaan air bersih dan sanitasi;
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan bidang penyelenggaraan prasarana,
sarana dan utilitas umum (PSU) perumahan dan kawasan permukiman
untuk pengelolaan air bersih dan sanitasi;
e. penyelenggaraan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU)
perumahan dan kawasan permukiman untuk pengelolaan air bersih dan
sanitasi;
f. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan
prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) perumahan dan kawasan
permukiman untuk pengelolaan air bersih dan sanitasi;
g. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang di berikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Perumahan dan Permukiman
mempunyai bawahan terdiri dari ;
a. Sesksi Air Bersih; dan
b. Seksi sanitasi.
4. Bidang Penyelenggaraan Perumahan dan Permukiman
Bidang Penyelenggaraan Perumahan dan Permukiman mempunyai
tugas perencanaan perumusan, pengkoordinasisian, pelaksanaan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi serta pelaporan kebijakan
bidang penyediaan dan rehabilitasi rumah korban bencana daerah, fasilitasi
penyediaan rumah bagi masyarakat yang terkena relokasi program
pemerintah daerah, penerbitan rekomendasi izin pembanggunan dan
pengembangan perumahan, sertifikat kepemilikan bangunan gedung
(SKBG), rekomendasi izin pembangunan dan pengembangan kawasan
permukiman kumuh dengan luas 10 ( sepuluh) Ha pencegahan perumahan
dan kawasan permukiman kumuh di Daerah, sertifikasi dan registrasi bagi
11
orang atau badan hukum yang melaksanakan perancangan dan
perencanaan rumah serta perencanaan, prasarana, sarana dan utilitas
umum (PSU) tingkat kemampuan kecil, penyelenggaraan infrastruktur pada
permukiman di Daerah pendataan perumahan dan kawasan permukiman,
penanganan pembangunan rumah tidak layakhuni, pemberian rekomendasi
izin lokasi dan izin membuka tanah, penyelesaian sengketa tanah garapan,
masalah ganti rugi dan santunan tanah untuk pembangunan oleh
emerintah daerah dan tanah kosong, penetapan subyek dan obyek
redistribusi tanah, ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah
absentee, dan tanah ulayat, iventarisasi dan pemanfaatan tanah kosong
perencanaan penggunaan tanah yang hamparannya dalam daerah.
Untuk melaksanakan tugas pokok Bidang Penyelenggaraan
Perumahan dan Permukiman menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan perumusan kebijakan bidang penyediaan dan rehabilitasi
rumah korban bencana daerah, fasilitasi penyediaan rumah bagi
masyarakat yang terkena relokasi program pemerintah daerah,
penerbitan rekomendasi izin pembanggunan dan pengembangan
perumahan, sertifikat kepemilikan bangunan gedung (SKBG),
rekomendasi izin pembangunan dan pengembangan kawasan
permukiman kumuh dengan luas 10 ( sepuluh) Ha pencegahan
perumahan dan kawasan permukiman kumuh di Daerah, sertifikasi dan
registrasi bagi orang atau badan hukum yang melaksanakan
perancangan dan perencanaan rumah serta perencanaan, prasarana,
sarana dan utilitas umum (PSU) tingkat kemampuan kecil,
penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di Daerah pendataan
perumahan dan kawasan permukiman, penanganan pembangunan
rumah tidak layakhuni, pemberian rekomendasi izin lokasi dan izin
membuka tanah, penyelesaian sengketa tanah garapan, masalah ganti
rugi dan santunan tanah untuk pembangunan oleh emerintah daerah
dan tanah kosong, penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah,
ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah absentee, dan
tanah ulayat, iventarisasi dan pemanfaatan tanah kosong perencanaan
penggunaan tanah yang hamparannya dalam daerah;
b. Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan bidang penyediaan dan
rehabilitasi rumah korban bencana daerah, fasilitasi penyediaan rumah
bagi masyarakat yang terkena relokasi program pemerintah daerah,
penerbitan rekomendasi izin pembanggunan dan pengembangan
perumahan, sertifikat kepemilikan bangunan gedung (SKBG),
rekomendasi izin pembangunan dan pengembangan kawasan
permukiman kumuh dengan luas 10 (sepuluh) Ha pencegahan
perumahan dan kawasan permukiman kumuh di Daerah, sertifikasi dan
12
registrasi bagi orang atau badan hukum yang melaksanakan
perancangan dan perencanaan rumah serta perencanaan, prasarana,
sarana dan utilitas umum (PSU) tingkat kemampuan kecil,
penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di Daerah pendataan
perumahan dan kawasan permukiman, penanganan pembangunan
rumah tidak layakhuni, pemberian rekomendasi izin lokasi dan izin
membuka tanah, penyelesaian sengketa tanah garapan, masalah ganti
rugi dan santunan tanah untuk pembangunan oleh emerintah daerah
dan tanah kosong, penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah,
ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah absentee, dan
tanah ulayat, iventarisasi dan pemanfaatan tanah kosong perencanaan
penggunaan tanah yang hamparannya dalam daerah;
c. pelaksanaan kebijakan kebijakan bidang penyediaan dan rehabilitasi
rumah korban bencana daerah, fasilitasi penyediaan rumah bagi
masyarakat yang terkena relokasi program pemerintah daerah,
penerbitan rekomendasi izin pembanggunan dan pengembangan
perumahan, sertifikat kepemilikan bangunan gedung (SKBG),
rekomendasi izin pembangunan dan pengembangan kawasan
permukiman kumuh dengan luas 10 (sepuluh) Ha pencegahan
perumahan dan kawasan permukiman kumuh di Daerah, sertifikasi dan
registrasi bagi orang atau badan hukum yang melaksanakan
perancangan dan perencanaan rumah serta perencanaan, prasarana,
sarana dan utilitas umum (PSU) tingkat kemampuan kecil,
penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di Daerah pendataan
perumahan dan kawasan permukiman, penanganan pembangunan
rumah tidak layakhuni, pemberian rekomendasi izin lokasi dan izin
membuka tanah, penyelesaian sengketa tanah garapan, masalah ganti
rugi dan santunan tanah untuk pembangunan oleh emerintah daerah
dan tanah kosong, penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah,
ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah absentee, dan
tanah ulayat, iventarisasi dan pemanfaatan tanah kosong perencanaan
penggunaan tanah yang hamparannya dalam daerah;
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan bidang penyediaan dan rehabilitasi
rumah korban bencana daerah, fasilitasi penyediaan rumah bagi
masyarakat yang terkena relokasi program pemerintah daerah,
penerbitan rekomendasi izin pembanggunan dan pengembangan
perumahan, sertifikat kepemilikan bangunan gedung (SKBG),
rekomendasi izin pembangunan dan pengembangan kawasan
permukiman kumuh dengan luas 10 (sepuluh) Ha pencegahan
perumahan dan kawasan permukiman kumuh di Daerah, sertifikasi dan
registrasi bagi orang atau badan hukum yang melaksanakan
13
perancangan dan perencanaan rumah serta perencanaan, prasarana,
sarana dan utilitas umum (PSU) tingkat kemampuan kecil,
penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di Daerah pendataan
perumahan dan kawasan permukiman, penanganan pembangunan
rumah tidak layakhuni, pemberian rekomendasi izin lokasi dan izin
membuka tanah, penyelesaian sengketa tanah garapan, masalah ganti
rugi dan santunan tanah untuk pembangunan oleh emerintah daerah
dan tanah kosong, penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah,
ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah absentee, dan
tanah ulayat, iventarisasi dan pemanfaatan tanah kosong perencanaan
penggunaan tanah yang hamparannya dalam daerah;
e. pemantauan ,evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyediaan dan
rehabilitasi rumah korban bencana daerah, fasilitasi penyediaan rumah
bagi masyarakat yang terkena relokasi program pemerintah daerah,
penerbitan rekomendasi izin pembanggunan dan pengembangan
perumahan, sertifikat kepemilikan bangunan gedung (SKBG),
rekomendasi izin pembangunan dan pengembangan kawasan
permukiman kumuh dengan luas 10 (sepuluh) Ha pencegahan
perumahan dan kawasan permukiman kumuh di Daerah, sertifikasi dan
registrasi bagi orang atau badan hukum yang melaksanakan
perancangan dan perencanaan rumah serta perencanaan, prasarana,
sarana dan utilitas umum (PSU) tingkat kemampuan kecil,
penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di Daerah pendataan
perumahan dan kawasan permukiman, penanganan pembangunan
rumah tidak layakhuni, pemberian rekomendasi izin lokasi dan izin
membuka tanah, penyelesaian sengketa tanah garapan, masalah ganti
rugi dan santunan tanah untuk pembangunan oleh emerintah daerah
dan tanah kosong, penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah,
ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah absentee, dan
tanah ulayat, iventarisasi dan pemanfaatan tanah kosong perencanaan
penggunaan tanah yang hamparannya dalam daerah;
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Kepala Bidang Penyelenggara Perumahan dan Permukiman
mempunyai bawahan terdiri dari :
a. Seksi Pendataan dan Administrasi Perumahan;
b. Seksi Pembangunan Perumahan dan Permukiman; dan
c. Seksi Pertanahan.
Untuk melaksanakan tugas Teknis operasional dan/atau tugas
teknis penunjang dilingkungan DPKP dapat dibentuk UPTD.Kepala UPTD
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
14
Dinas.Kelompok Jabatan Funsional pada lingkungan DPKP dapat
ditetapkan menurut kebutuhan yang mempunyai tugas untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing – masing berdasarkan
peraturan perundang – undangan.
Dengan Sumber daya yang ada serta penempatan personil sesuai
dengan kemampuan maka beban kerja yang berkaitan dengan pelayanan
dapat dilaksanakan secara maksimal, sehingga tuntutan masyarakat dapat
terlayani dengan sebaik - baiknya.
2.2. Sumber Daya
Jumlah pegawai Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman hingga
akhir bulan September 2017 sejumlah 32orang, terdiri dari 6 orang pegawai
berjenis kelamin perempuan atau sekitar 18,75% dan 26 orang pegawai
berjenis kelamin laki-laki atau sekitar 81,25%. Kondisi ini memperlihatkan
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman sebagai dinas teknis memiliki
sumber daya laki-laki jauh lebih besar dibandingkan sumber daya perempuan.
Jumlah pegawai yang ada apabila dikategorikan berdasarkan tingkat
pendidikan, dapat digolongkan menjadi tiga golongan yaitu tingkat pendidikan
dasar, menengah dan tinggi, dapat dilihat pada Tabel I berikut :
15
Tabel I
Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan Ruang Kepangkatan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017
No Gol./Ruang Jenis Kepegawaian
Jumlah CPNS PNS
1 2 3 4 5
I 1/a - - -
1/b - - -
1c - - -
1d - 1 1
Jumlah 1 1
II II/a - 3 3
II/b - 5 5
II/c - 2 2
II/d - 1 1
Jumlah 11 11
III III/a - 1 1
III/b - 5 5
III/c - 5 5
III/d - 2 2
Jumlah 13 13
IV IV/a - 2 2
IV/b - 1 1
IV/c - 1 1
IV/d - - -
IV/e - - -
Jumlah 4 4
Sumber: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara 30 Januari 2017
Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
pegawai yang bekerja di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Banjarnegaramemiliki tingkat pendidikan tinggi sejumlah 29 orang
atau sekitar 41%, yang terdiri dari 2 orang lulusan D3, 12orang lulusan S1,
dan 2 orang yang merupakanlulusan S2. Banyaknya pegawai yang telah
menyelesaikan pendidikannya di tingkat S1 menunjukkan kualitas SDM
pegawai di Dinas Perumahan dan kawasan Permukiman sudah baik.
Berdasarkan kepangkatan dan golongan ruang, pegawai Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman terbagi dalam :
16
Tabel II
Jumlah Pegawai Tidak Tetap (PTT)/ dan Tenaga Harian Lepas (THL)
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017
No PENDIDIKAN JUMLAH KETERANGAN
1 SD -
2 SLTP -
3 SLTA 2 THL
4 DIPLOMA III -
5 SI 1 PTT
6 S2 -
JUMLAH 3
Sumber: Dinas Dinas Perumahan dan kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara 30 Januari 2017
Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa untuk Pegawai
Tidak Tetap (PTT) 1 (satu) pegawai dan 2 pegawai Tenaaga Harian Lepas (THL)
yang bekerja di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Banjarnegara guna membantu pelaksanaan tugas sehingga pekerjaan bisa
diselesaikan sesuai harapan.
Tabel III Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara Tahun2017
No PENDIDIKAN JUMLAH KETERANGAN
1 SD 0
2 SLTP 1 Aktif
3 SLTA 12
4 DIPLOMA III 2
5 SI 12
6 S2 2
JUMLAH 29
Sumber: Dinas Perumahan dan kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara 30 Januari 2017
Untuk Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Banjarnegaraberdasarkan data Tabel III di atas, diketahui bahwa sebagian
besar pegawai yang bekerja di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Banjarnegarabergolongan III yaitu sebanyak 13 pegawai atau
sebesar 44,82% sedangkan pegawai yang berada pada golongan IV sejumlah 4
orang.
17
Prosentase Golongan III yang sebesar 44,82% adalah PNS yang memiliki
kemampuan/SDM yang baik karena setara dengan tingkat pendidikan S1
semakin tinggi golongan yang dimiliki pegawai menunjukkan semakin tinggi
pula pendidikan, kemampuan dan pengalamannya. Hal ini menunjukkan pula
semakin baik pula kualitas SDM yang ada.
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Tingkat capaian kinerja Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Banjarnegaraditunjukkan berdasarkan :
1. Rencana Aksi Daerah (RAD) Millenium Development Goals (MDG‟s)
2. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Perumahan Rakyat Daerah
Provinsi.
3. Sasaran/ target Renstra SKPD pada periode renstra sebelumnya dan/ atau
indikator sesuai urusan yang menjadi tugas dan fungsi SKPD dan/atau
indikator lainnya yang telah diratifikasi oleh pemerintah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, bahwa kewenagan urysan Perumahan dan permukiman
untuk pemerintah kabupaten/kota mencakup sub urusan :
1. Perumahan, dengan kewenagan : penyediaan dan rehabilitasi rumah korban
bencana kabupaten/kota, fasilitasi penyediaan rumah bagi masyarakat yang
terkena relokasi program pemerintah daerah kabupaten/kota, penerbitan
dan ijin dan pengembangan perumahan, dan penerbitan sertifikat
kepemilikan bangunangedung (SKBG).
2. Kawasan permukiman, dengan kewenangan : penerbitan izin pembangunan
dan pengembangan kawasan permukiman serta penataan dan peningkatan
kualitas kawasan permukiman kumuh dengan luas dibawah 10 (sepuluh)
ha.
3. Perumahan dan kawasan permukiman kumuh, dengan kewenagan :
pencegahan perumahan dan kawasan pemukiman kumuh pada daerah
kabupaten/kota.
4. Prasarana, sarana, dan Utilitas Umum (PSU) dengan kewenagan :
penyelenggaraan PSU perumahan.
5. Setifikasi, kualifikasi, klasifikasi, dan regritasi bidang perumahan dan
kawasan permukiman dengan kewenagan : sertifikasi dan registrasi bagi
orang atau badan hukum yang melaksanakan peracangan dan perencanaan
rumah srta perencanaan prasarana, sarana dan utilitas umum PSU tingkat
kemampuan kecil.
Secara umum capaian indikator pada urusan perumahan rakyat dan
kawasan permukiman masih perlu ditingkatkan. Hal ini kususnya tamapak
18
pada capaian indikator rasio rumah layak huni, rumah tangga pengguna air
bersih dan listrik, serta berkurangnya luasan permukiman kumuh dikawasan
perkotaan.
Secara rinci kinerja pembangunan urusan perumahan rakyat dan
kawasan permukiman bisa dilihat pada tabel berikut :
Tabel IV Capaian Kinerja Urusan Wajib Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Banjarngara tahun 2012 – 2016
Indikator Kinerja Satuan Pencapuian Kinrja
2012 2013 2014 2015 2016
Rumah tangga pengguna air bersih
% 42,97 52,09 63,81 78,40 81,51
Rumah tangga pengguna
listrik %
63 65 67 76,94 82,00
Rasio rumah layak huni (%) %
76,71 76,71 74,61 77,49 77,49
Berkurangnya luasan permukiman kumuh dikawasan perkotaan
% 11 22 11 2,5 10
Tersedsianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/hari
% 42,97 52,09 63,81 78,40 78,40
Program Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Banjarnegara yang terkait dengan SPM Permenpera No. 22 Tahun 2008 adalah
Program Pembangunan Perumahan dan Program Pemberdayaan Komunitas
Perumahan, dengancakupan ketersediaan rumah layak huni/ rasio rumah
layak huni di tahun 2017 sebesar 86%.
2.3.1. Kinerja Dinas Terhadap Renstra Dinas Perumahan dan KawasanPermukiman
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022
Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017-2022, secara subtansi memuat kegiatan sejak dari
tahun anggaran 2017 sampai dengan tahun anggaran 2022 yang terdiri dari 11
program dan 45 kegiatan, tetapi dalam pelaksanannya sesuai Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran
(DPPA) tahun anggaran 2017 hingga tahun anggaran 2022, Dinas Perumahan
19
dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegaramengampu 11 program
dan 45 kegiatan. Perbedaan jumlah kegiatan yang direncanakan dengan jumlah
kegiatan yang dilaksanakan terjadi karena adanya penambahan kegiatan baru
yang timbul sebagai akibat pergantian nomenklatur, serta adanya kegiatan
mengantisipasi kebutuhan untuk memecahkan permasalahan yang timbul.
Secara terinci penjabaran anggaran dan pelaksanaan sesuai DPPA Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten BanjarnegaraTahun 2017
hingga Tahun 2022 dapat dilihat pada Tabel Lampiran I.
20
Hasil evaluasi kinerja Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Banjarnegara selama tahun 2017 hingga 2022 berdasarkan
Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017-2022 secara keseluruhan untuk tahun 2017
sebagai berikut :
1. Terdapat - kegiatan dengan capaian di atas 100%
2. Terdapat 27 kegiatan dengan capaian 100%
3. Terdapat 2 kegiatan dengan capaian dibawah 100%
4. Terdapat 1 kegiatan yang tidak dilaksanakan
Selain itu terdapat target kinerja bersifat makro yang tidak dapat
dihitung, karena menggunakan target “agregat” se-Kabupaten
Banjarnegara. Dari keseluruhan kegiatan diatas terdapat kegiatan
merupakan kegiatan yang tidak direncanakan dalam Renstra. Terkait
dengan hal tersebut maka dalam Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Tahun 2017 - 2022, perlu memperhatikan hasil evaluasi
rentra diatas. Selain evaluasi pada capaian Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022, pada
bagian ini akan dikupas juga evaluasi tahun akhir RPJMD Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017 - 2022. Pada RPJMD Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2017 - 2022, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
berkonstribusi untuk perwujudan MISI 5 “Mewujudkan pembangunan
daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan
perekonomian kerakyatan”. Misi ini meliputi 4 urusan, yaitu:
1. Pekerjaan umum;
2. Perumahan Rakyat;
3. Penataan ruang;
4. Pertanahan;
21
Tabel. 2.3.1
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupeten Banjarnegara
No Indikator Kinerja Satua
n
Target Kinerja Tahun Realisasi Capaian Kinerja Tahun Rasio Capaian Kinerja Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
1. Prosentase rumah
tinggal bersanitasi
% 45 45 45 48 49 45 45 45 59.8 60 128.34 124.35 123.85 119.65 112
2. Tersedianya
system jaringan drainase skala
Kawasan kali
setahun
% 20 30 40 50 50 90,22 90,22 50,43 2.8 2.8 145.81 149.46 144.95 135.27 127.27
3. Rumah Tangga
pengguna air
bersih
% 55 62 70 80 85 42,97 52,09 63,81 85.6 78 109.08 103.58 104.38 112.53 96.32
4 Rasio Rumah
layak huni
% 47 48 47 44 50 76,71 76,71 74,61 90.4 100 164.51 93.327 120 99.439 100
4 Cakupan layanan
rumah layak huni
% 11 22 33 44 55 76,71 76,71 74,61
5 Berkurangnya
luasan permukiman
kumuh dikawasan
perkotaan
% 11 22 33 44 55 11 22 11 26.6 116.25 124.44 134.7 174.74 244.71
22
5 Cakupan
lingkungan yang
sehat dan aman
yang didukung dengan prasarana
dan utilitas umum
(PSU)
% 11 11 22 33 44 30 18.4
Tersedianya
system air limbah yang memadai
20 22 24 36 48
Tersedianya system air limbah
skala
komunitas/kawas
an kota
10 20 30 40 40
Pencemaran status mutu air
95 100 100 100 100
23
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara
Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Perumahan
dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara adalah sebagai berikut :
2.4.1. Tantangan
Beberapa tantangan dari luar yang dihadapi oleh Dinas Perumahan
dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegaraantara lain:
1. Tumpang tindih tupoksi akan mengakibatkan pelaksanaan penanganan
yang tidak maksimal;
2. Masyarakat yang tidak mendukung kebijakan pemerintah;
3. Adanya tuntutan percepatan peningkatan kapasitas SDM pemerintah
guna mendukung pelaksanaan program pemerintah dalam NAWACITA dan
reformasi birokrasi dalam kaitan mewujudkan pelayanan prima terhadap
masyarakat luas.
2.4.2. Peluang
Di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegarajuga dipengaruhi oleh faktor
peluang yang diharapkan dapat dimaksimalkan untuk mencapai tujuan dari
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegaraitu
sendiri. Peluang-peluang tersebut antara lain:
1. Sharing kewenangan dengan pemprov dan pemerintah pusat;
2. Stakeholder kota terkait yang bisa digandeng;
3. Kemajuan teknologi informasi;
4. Memaksimalkan sharing kewenangan untuk dapat bekerjasama dengan
pemprov dan pemerintah pusat sekaligus pihak swasta;
5. Melibatkan stakholder kota terkait dalam mendukung tupoksi Perangkat
Daerah;
6. Memanfaatkan teknologi dengan peralatan perkantoran untuk mendukung
tupoksi Perangkat Daerah;
7. Memanfaatkan sdm ahli yang ada untuk menyusun sistem informasi
dengan memanfaatkan kemajuan teknologi;
8. Melibatkan stakholder kota terkait dalam mendukung tupoksi Perangkat
Daerah;
9. Menggandeng Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat dan CSR sebagai
alternatif pemenuhan kebutuhan anggaran.
24
1 Prosentase rumah tinggal bersanitasi % 45 46 45 100 49 45 45 45 45 59,45 100,00 97,83
2
Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala
kota sehingga tidak terjadi genangan(lebih 30 cm, selama 2 jam)
dan tidak lebih dari 2 kali setahun % 20 30 40 50 50 90,22 90,22 50,43 50,42 48,54 451,10 300,73
3 Rumah tangga pengguna air bersih % 55 62 70 80 85 42,97 52,09 63,81 78,40 88,38 78,13 84,02
4 Rasio rumah layak huni (%) % 47 48 47 44 51 76,71 76,71 74,61 77,49 77,49 163,21 159,81
5 Cakupan layanan rumah layak huni % 11 22 33 44 55 76,71 76,71 74,61 77,49 77,49 697,4 348,7
6 Berkurangnya luasan permukiman kumuh dikawasan perkotaan % 11 22 33 44 55 11 22 11 2,5 10 100 100
7
Tersedsianya akses air minum yang aman melalui Sistem
Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan
jaringan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal
60 liter/orang/hari% 58 64 70 80 80 42,97 52,09 63,81 78,40 88,38 74,1 81,4
8
Cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang
Tabel 2.4
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012-2016
Data diperlukan untuk analisis masalah
NO Indikator Kinerja SatuanTarget
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra Perangkat Daerah Tahun 2011-2016 Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013
didukung
dengan prasarana sarana dan utilitas umum (PSU) % 11 22 33 44 30 11,51 22 22 22 35,90 104,64
9Tersedianya sistem air limbah yang memadai % 24 36 48 60 60 10 10 26,81 26,81 26,81
10 Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota % 10 20 30 40 40 5 5 5 5 5 50,00 25,00
11Pencemaran status mutu air % 95 100 100 100 100 100 100 100 100 100 105,26 100
25
Tabel 2.5
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016Anggara
n
Realisas
i
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Program Peningkingkatan Pengembangan Sistem Pelaporan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 Program Pengembangan Perumahan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 Program Lingkungan Sehat Perumahan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan #DIV/0! ###### #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10
Program Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air
Minum dan air limbah #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 Program Program Bidang Cipta Karya #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
No Program
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-Rata-rata
Pertumbuhan
26
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Rencana Strategis Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten BanjarnegaraTahun 2017–2022 adalah perencanaan pembangunan
yang merupakan keberlanjutan dari perencanaan pembangunan pada tahun
sebelumnya, sehingga dalam merumuskan rencana pembangunan ke depan
tidak lepas dari kondisi riil saat ini. Dalam pelaksanaan rencana pembangunan
pada tahun sebelumnya menghasilkan berbagai kemajuan pembangunan, tetapi
juga masih terdapat beberapa kekurangan sehingga harus dievaluasi kembali.
Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari
kekuatan yang
belum diupayakankan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi,
peluang yang tidak dimanfaatkan dan ancaman yang tidak diantisipasi. Untuk
mendapatkan gambaran awal bagaimana permasalahan infrastruktur dapat
dipecahkan dan diselesaikan dengan baik, tiap-tiap permasalahan juga
diidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilannya di masa datang.
Faktor-faktor penentu keberhasilan adalah faktor kritis, hasil kinerja dan
faktor-faktor lainnya yang memiliki daya ungkit yang tinggi dalam memecahkan
permasalahan pembangunan atau dalam mewujudkan keberhasilan
penyelenggaraan urusan pemerintahan. Uraian permasalahan Dinas Perumahan
dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegaradi tiap bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya sebagai berikut:
1. Masih perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) PNS
untuk mencapai kondisi yang lebih kompeten, disiplin, loyal dan kreatif;
2. Belum optimalnya kualitas pelayanan administrasi yang dilakukan;
3. Masih terbatasnya ketersediaan prasarana dan sarana kegiatan dinas untuk
menunjang pelaksanaan tugas
4. Masih banyaknya Rumah Tidak Layak Huni (RTLH);
5. Belum terpenuhinya kebutuhan perumahan bagi masyarakat tidak
mampu/Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR);
6. Masih adanya rumah tangga yang belum mendapatkan layanan air bersih.
7. Belum optimalnya penanganan fasilitas dan perbaikan perumahan pasca
bencana;
8. Masih banyaknya rumah tinggal yang belum bersanitasi
9. Belum optimalnya penanganan kawasan permukiman kumuh dikawasan
perkotaan dan Perdesaan.
10. Belum optimalnya cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung
prasarana sarana utilitas umum (PSU)
11. Masih adanya masyrakat yang belum dapat mengakses air minum
27
12. Berkurangnya sumber mata air
13. Belum optimalnya pengelolaan air limbah domestik
14. Belum optimalnya ketersediaan sistem jaringan drainase skala kawasan dan
skala kota
3.1 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
3.2 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
1. Visi
Menelaah visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
terpilih ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan
selama kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara.
Visi merupakan pernyataan cita-cita atau impian sebuah kondisi yang
ingin dicapai di masa depan yang dicita-citakan dapat berwujud dalam kurun
waktu 5 tahun yaitu pada akhir tahun 2017-2022. Kondisi yang dicita-citakan
atau diimpikan tersebut adalah kondisi yang di akhir periode dapat diukur
capaiannya melalui berbagai usaha pembangunan.Visi Bupati dan Wakil Bupati
untuk Pembangunan Daerah Jangka Menengah Kabupaten Banjarnegara tahun
2017 – 2022 yaitu :
“Banjarnegara Bermartabatdan Sejahtera’’
Visi Pembangunan Kabupaten Banjarnegara ini diharapkan akan
mewujudkan keinginan dan amanat masyarakat Kabupaten Banjarnegara
dengan tetap mengacu pada pencapaian tujuan nasional seperti diamanatkan
dalam Pembukaan UUD 1945 khususnya bagi masyarakat Kabupaten
Banjarnegara, selaras dengan RPJM Nasional 2017 - 2022 dan RPJPD
Kabupaten Banjarnegara 2017 – 2022. Visi Pembangunan Kabupaten
Banjarnegara tersebut harus dapat diukur keberhasilannya dalam rangka
mewujudkan Kabupaten Banjarnegara yang akan datang masyarakat Kabupaten
Banjarnegara memiliki harga diri yang lebih saat bersanding dengan masyarakat
daerah lain baik dilevel regional maupun nasional.
Dalam menerjemahkan visi tersebut dilakukan melalui penjelasan tiap-
tiap pokok visi yang ada di dalamnya, dimana terdapat 2 (dua) pokok visi, yaitu:
1. Kabupaten Banjarnegara menjadi kabupaten yang bermartabat
Kata bermartabat menurut kamus besar bahasa indonesia berarti
mempunyai martabat, dimana kata martabat berarti tingkat harkat
kemanusiaan atau harga diri. Kata bermartabat merujuk pada kondisi
terpenuhinya harkat kemanusiaan yang tercermin oleh terpenuhinya hak
asasi setiap individu di Kabupaten Banjarnegara. Kata ini juga menunjukkan
adanya persamaan hak dan kewajiban yang sama bagi seluruh masyarakat
Banjarnegara.
Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui pemenuhan kewajiban
negara terhadap hak dasar warganya maka setiap warga Banjarnegara dapat
meningkatkan harkatnya sebagai manusia dan dapat bersanding dengan
28
masyarakat daerah lain baik di level regional maupun nasional secara
terhormat. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan meningkatnya
kondusivitas daerah untuk menjamin terpenuhinya hak-hak dasar
masyarakat Banjarnegara.
2. Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten yang sejahtera
Menurut kamus besar bahasa indonesia kata sejahtera dapat diartikan
aman sentosa dan makmur. Aman sentosa mengandung makna bebas dari
segala kesukaran sedang makmur dapat diartikan serba kecukupan. Secara
lebih luas, sejahtera memiliki makna terpenuhinya aspek-aspek fisik,
spiritual, emosional, intelektual, ekonomi, sosial, budaya, dan ekologis,
sehingga sejahtera merupakan suatu keadaan hidup yang berkualitas.
Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui peningkatan pembangunan
secara berkelanjutan maka dapat terwujud hasil-hasil pembangunan yang
berkualitas dan merata. Untuk mencapai hal tersebut, maka peningkatan
pelayanan pemerintah pada masyarakat yang tercermin melalui reformasi
birokrasi harus terus dilakukan. Hal tersebut memiliki arti penting, karena
pemerintahan yang berwibawa bukan hanya menghasilkan produk
pemerintahan yang baik, namun juga akan meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan
terwujudnya pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis
pada pengembangan ekonomi kerakyatan serta meningkatnya tata kelola
pemerintahan. Pada prosesnya pencapaian pokok visi tersebut harus
memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, berpedoman
pada RTRW, dan mengendalikan alih fungsi lahan.
Melalui kedua pokok visi ini Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
menyatakan dengan jelas kondisi yang ingin dicapai dari berjalannya roda
pemerintahan. Kondisi dimana setiap individu dapat berperan serta aktif
dalam pembangunan berkelanjutan, sehingga segala kebutuhan, khususnya
kebutuhan dasar dapat terpenuhi. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan
meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan
perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga
kualitas lingkungan hidup.
2. Misi
Misi - misi jangka menengah Tahun 2017-2022 adalah :
1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan
demokratis.
2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep
tata kelola yang baik.
3. Mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis
pada pengembangan ekonomi kerakyatan.
4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif,
transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional.
29
5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar.
Adapun keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Tahun 2017-2022
VISI :
“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”
MISI 1 : Mewujudkan Tata Kehidupan Masyarakat Yang Tertib, Aman, Damai Dan Demokratis
TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN
SATU
AN SASARAN KINERJA SASARAN
SATUAN
1.1. Meningkatkan
kondusivitas wilayah
Indeks
ketenteraman dan ketertiban
Masyarakat
Angk
a
1.1.1. Meningkatnya
ketenteraman, ketertiban dan
keamanan
lingkungan
Indeks
ketenteraman dan
ketertiban
Masyarakat
Angka
1.2. Meningkatkan
kesiapsiagaan
dan penanggulanga
n bencana
Persentase desa
tangguh
bencana
% 1.2.1. Meningkatnya
kualitas
kesiapsiagaan dan ketanggap
daruratan
bencana
%
1.3. Meningkatkan kesadaran
masyarakat
terhadap nilai-
nilai kehidupan
bermasyarakat
dan berdemokrasi
Indeks Kebudayaan
Angka
1.3.1. Meningkatnya penghargaan
masyarakat
terhadap nilai-
nilai
kebudayaan dan
kearifan lokal
Indeks Kebudayaan
Angka
TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN
SATU
AN SASARAN
KINERJA
SASARAN SATUAN
1.3.2. Meningkatnya
partisipasi
masyarakat dalam
kehidupan berdemokrasi
Presentase
pemilih dalam
pemilu
%
1.3.3. Meningkatnya
peran serta
perempuan dalam
pembangunan
Indeks
pemberdayaa
n gender
Angka
MISI 2 : Mewujudkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Berdasarkan Konsep Tata Kelola
Pemerintahan Yang Baik
2.1. Meningkatkan
kualitas layanan publik
Survey
Kepuasan Masyarakat
Angka 2.1.1. Meningkatnya
efektivitas dan transparansi
layanan publik
Survey
Kepuasan Masyarakat
Angka
2.2. Meningkatkan
kualitas
penyelenggaraan
pemerintahan daerah
Indeks Reformasi
Birokrasi
Angka 2.2.1. Meningkatnya
kinerja
penyelenggara-an
pemerinta- han daerah
Nilai AKIP
Kabupaten
Banjarnegara
Angka
2.2.2. Meningkatnya
kualitas
pengelolaan
pemerintahan
desa
Persentase
peningkatan
desa
berkembang
%
MISI 3 : Mewujudkan Pembangunan Daerah Yang Berkesinambungan Dan Berbasis Pada
Pengembangan Ekonomi Kerakyatan
30
TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN
SATU
AN SASARAN
KINERJA
SASARAN SATUAN
3.1. Meningkatkan
ketersediaan
dan kualitas infrastruktur
Persentase
jalan
kabupaten dalam kondisi
baik
% 3.1.1. Meningkatnya
sarana
infrastruktur jalan dan
jembatan
Persentase
jalan
kabupaten dalam
kondisi baik
%
3.1.2. Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas
jaringan irigasi
Luasan
sawah yang
teraliri
jaringan irigasi dalam
kondisi baik
Ha
3.2 Meningkatkan
kinerja
perekonomian
daerah
Laju
pertumbuhan
ekonomi
% 3.2.1. Meningkatnya
kinerja sektor
pertanian dan
perikanan
Pertumbuha
n sektor
pertanian
%
PDRB per
kapita (ADHB)
Nilai Tukar
Petani
%
3.2.2. Meningkatnya
kinerja sektor pariwisata
Persentase
peningkatan kunjungan
wisatawan
%
3.2.3 Meningkatnya
kinerja UKM dan
koperasi
Kontribusi
UKM
terhadap
PDRB
%
Persentase koperasi
sehat
%
3.2.4. Meningkatnya jumlah investasi
Persentase peningkatan
nilai
investasi
berskala
nasional
%
3.2.5. Meningkatnya kesempatan
kerja
Tingkat Penganggura
n Terbuka
%
3.2.6. Meningkatnya kinerja sektor
industri
Pertumbuhan sektor
industri
%
3.2.7. Meningkatnya
kinerja sektor
perdagangan
Pertumbuha
n sektor
perdagangan
%
3.2.7. Meningkatnya
stabilitas harga
Laju inflasi %
3.3 Meningkatkan
pemerataan
pembangunan
wilayah
Indeks
Williamson
Angk
a
3.3.1. Meningkatnya
pemerataan
pembangunan
antar wilayah
kecamatan
Indeks
Williamson
Angka
3.4 Meningkatkan daya dukung
dan daya
tampung
lingkungan
Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup (IKLH)
Angka
3.4.1. Meningkatnya kualitas
lingkungan
hidup yang
meliputi kualitas
udara, kualitas air sungai, dan
tutupan lahan
Indeks Kualitas
Lingkungan
Hidup (IKLH)
Angka
MISI 4 : Mewujudkan Tata Kelola Keuangan Daerah Yang Efektif, Efisien, Produktif, Transparan Dan
Akuntabel Dengan Tenaga Profesional
4.1. Mewujudkan
reformasi tata
kelola keuangan
Rasio
kemandirian
keuangan daerah
% 4.1.1. Meningkatnya
kualitas
pengelolaan keuangan dan
aset daerah
Opini Badan
Pemeriksa
Keuangan
Opini
31
TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN
SATU
AN SASARAN
KINERJA
SASARAN SATUAN
4.1.2. Meningkatnya
kemandirian
daerah
Rasio
kemandirian
keuangan daerah
%
MISI 5 : Mewujudkan Kemartabatan Dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan
Pemenuhan Hak Dasar
5.1. Meningkatkan
cakupan
pemenuhan
kebutuhan dan
layanan dasar yang
berkualitas
Indeks
pembangunan
manusia
Tahu
n
5.1.1. Meningkatnya
ketahanan
pangan
Pencapaian
skor Pola
Pangan
Harapan
(PPH)
%
5.1.2. Meningkatnya cakupan rumah
layak huni
Persentase MBR yang
menghuni
rumah layak
huni
%
5.1.3.
Meningkatnya
akses dan kualitas
pelayanan
pendidikan
Angka Rata-
rata Lama Sekolah
Tahun
Angka
Harapan
Lama Sekolah
Tahun
5.1.4. Meningkatnya
kualitas dan
cakupan
pelayanan
kesehatan
Angka usia
harapan
hidup
Tahun
5.2. Meningkatkan
penanganan masalah
kesejahteraan
sosial
Persentase
penduduk miskin
% 5.2.1. Meningkatnya
jumlah penduduk di atas garis
kemiskinan
Persentase
penduduk di atas garis
kemiskinan
%
5.2.2. Meningkatnya
penanganan
terhadap
Penyandang Masalah
Kesejahteraan
Sosial
Persentase
Penurunan
PMKS
%
Dari uraian visi misi diatas, maka misi yang terkait dengan tugas
pokok dan fungsi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Banjarnegara adalah Misi ke 5 yaitu: “Mewujudkan kemartabatan dan
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan pemenuhan hak
dasar”
Adapun tujuan dan sasaran dari misi kelima tersebut adalah:
Tujuan :
a. Meningkatkan cakupan pemenuhan kebutuhan dan layanan dasar
yang berkualitas, dengan indikator tujuan: Indeks Pembangunan
Manusia.
b. Meningkatkan penanganan masalah kesejahteraan sosial, dengan
indikator tujuan: Presentase Penduduk Miskin
32
Sasaran :
a. Meningkatnya ketahanan pangan
b. Meningkatnya cakupan rumah layak huni
c. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan pendidikan
d. Meningkatnya kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan
e. Meningkatnya jumlah penduduk di atas garis kemiskinan
f. Meningkatnya penanganan terhadap Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
Berdasarkan visi misi tujuan dan sasaran diatas, maka dirumuskan
faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Banjarnegara terhadap pencapaian visi, misi dan
program Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara Tahun 2017-2022 sebagai
berikut:
Tabel 3.2. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil
Bupati Banjarnegara Tahun 2017-2022
No Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD
Banjarnegara
Permasalahan Pelayanan Dinas Perumahan dan
Permukiman
Faktor
Penghambat Pendorong
1 Misi 5 Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar
1. banyaknya Rumah Tidak Layak Huni
2. Belum terpenuhinya kebutuhan perumahan bagi masyarakat tidak mampu/Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR);
3. Masih adanya rumah tangga yang belum mendapatkan layanan air bersih.
4. Belum optimalnya penanganan fasilitas dan perbaikan perumahan pasca bencana;
5. Masih banyaknya rumah tinggal yang belum bersanitasi
6. Belum optimalnya penanganan kawasan permukiman kumuh dikawasan perkotaan
7. Belum optimalnya
1. Masih terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
2. Terbatasnya kemampuan
swadaya masyarakat
dalam
melakukan
pekerjaan
RTLH 3. Kurangnya
kesadaran
masyarakat
tentang
sanitasi dan
air bersih
1. Adanya dana pembangunan RTLH yang bersumber dari APBD Provinsi ,APBN dan APBD Kabupaten, APB Desa dan kepedulian sosial/masyarakat/serta dalam bentuk CSR
2. Subsidi pemerintah melalui KPR Perumahan
3. Program Pemerintah 100 0 100 %
2 Tujuan Meningkatkan penanganan masalah kesejahteraan sosial,
3 Sasaran a. Meningkatnya
cakupan rumah layak huni
b. Meningkatnya penanganan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
33
No Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD
Banjarnegara
Permasalahan Pelayanan Dinas Perumahan dan
Permukiman
Faktor
Penghambat Pendorong
cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung prasarana sarana utilitas umum (PSU)
8. Masih adanya masyrakat yang belum dapat mengakses air minum
9. Berkurangnya sumber mata air
10. Belum optimalnya pengelolaan air limbah domestik
11. Belum optimalnya ketersediaan sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota.
3.2. Telaah Renstra K/L dan Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah.
3.3.1. Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Peran infrastruktur sangat penting dalam mewujudkan pemenuhan hak
dasar rakyat sepertipangan, sandang, papan, rasa aman, pendidikan, dan
kesehatan. Selain itu, infrastruktur juga memegang peranan penting dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan daya saingglobal.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui
pelaksanaan pembangunan yang terpadu, efektif dan efisien dengan
memperhatikan pengaruh utama pembangunan yang berkelanjutan, gender
serta berlandaskan tata kelola pemerintahan yang baik dalam proses pencapaian
tujuanpembangunan nasional. Hal ini berimplikasi terhadap tuntutan pelayanan
publik yang jauh lebih baik. Disamping itu, pertumbuhan penduduk juga
berpengaruh terhadap eksploitasi sumber daya alam yang cenderung tidak
terkendali, dan pada ahirnya dapat menurunkan daya dukung. Arus urbanisasi
yang tinggi diikuti dengan berbagai persoalan klasik perkotaan, seperti:
kemacetan, kekumuhan, banjir, degradasi kualitas lingkungan (udara dan air),
minimnya ruang terbuka hijau, kurangnya air bersih, kesenjangan pendapatan,
meningkatnya sektor informal, dan terjadinya perkembangan perkotaan
horizontal (urbansprawl).
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan
kementerian/lembaga yang memiliki tugas pokok dan fungsi melakukan
penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
Diantaranya meliputi: pertama, pembangunan infrastruktur dipandang dapat
memberikan kontribusi langsung terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat
dan pengentasan permukiman kumuh jika dilakukan secara sistemik.
34
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam pelaksanaan tugas
jangka waktu tahun 2015-2019 memiliki panduan yaitu Rencana Strategis
(Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-
2019.
Untuk mewujudkan pembangunan visi “pembangunan nasional tahun
2015-2019 menjadi Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
berlandaskan gotong royong melalui pembangunan nasional yang lebih cepat,
kuat, inklusif serta berkelanjutan”, maka misi, tujuan dan sasaran Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai dengan peran, tugas dan
fungsinya tantangan utama pembangunan yang dihadapi lima tahun kedepan
serta sasaran utama dan arah kebijakan pembangunan nasional dalam RPJMN
tahun 2015.
Oleh karena itu visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat tahun 2015-2019 adalah:
“TERWUJUDNYA INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT YANG HANDAL DALAM MENDUKUNG
INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”
Untuk mencapai Visi Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tersebut
memiliki Misi yang merupakan rumusan upaya- upaya yang akan dilaksanakan
selama periode Renstra 2015 – 2019 dalam rangka mencapai visi serta
mendukung upaya pencapaian target pembangunan nasional, berdasarkan
mandat yang diemban oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat sebagaimana yang tercantum di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 165
Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja, amanat RPJMN
tahap ketiga serta perubahan kondisi lingkungan strategis yang dinamis adalah
sebagai berikut:
1. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air termasuk sumber
daya maritim untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan
kedaulatan energi, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik dalam rangka kemandirian ekonomi;
2. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung
konektivitas guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan
sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global
yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim;
3. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan
rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam
rangka mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan
prinsip „infrastruktur untuk semua‟;
4. Mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan
rakyat secara terpadu dari pinggiran didukung industri konstruksi yang
berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antar daerah, terutama di
35
kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan, dalam
kerangka NKRI;
5. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum
dan perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia, pengendalian
dan pengawasan, kesekretariatan serta penelitian dan pengembangan untuk
mendukung fungsi manajemen meliputi perencanaan yang terpadu,
pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang
ketat.
Guna mewujudkan visi dan melaksanakan misi sebagaimana disebutkan
di atas Tujuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara
umum adalah menyelenggarakan infrastrukutur Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat dengan tingkat dan kondisi ketersediaan, keterpaduan, serta
kualitas dan cakupan pelayanan yang produktif dan cerdas, berkeselamatan,
mendukung kesehatan masyarakat, menyeimbangkan pembangunan, memenuhi
kebutuhan dasar, serta berkelanjutan yang berasaskan gotong royong guna
mencapai masyarakat yang lebih sejahtera. Lebih lanjut, tujuan tersebut di
jabarkan sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat yang terpadu dan berkelanjutan didukung industri konstruksi yang
berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di
kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan pedesaan;
2. Menyelenggarakan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan
kedaulatan energi, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik dalam rangka kemandirian ekonomi;
3. Menyelenggarakan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat untuk konektivitas nasional guna meningkatkan produktivitas,
efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing
bangsa dilingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas
daratan dan maritim;
4. Menyelenggarakan pembangunan bidang bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak
guna mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip
“infrastruktur untuk semua”
5. Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia,
pengendalian dan pengawasan, kesekretariatan serta penelitian dan
pengembangan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang
pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang efektif, efiesien, transparan
dan akuntabel.Adapun peta strategi Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat dapat lihat pada Gambar 3.
36
Gambar3.1.
Peta Strategi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Berdasarkan analisa terhadap Renstra Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019 dan Renstra Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 - 2022 maka dapat
ditelaah sebagai berikut:
37
Tabel 3.2. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Terhadap Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
NO Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD
Banjarnegara
Permasalahan Pelayanan Dinas Perumahan dan
Permukiman
Faktor
Penghambat Pendorong
1.
1. Meningkatnya keterpaduan pembangunan Infrastruktur PUPR antar daerah antar sektor dan antar tingkat pemerintahan;
2. Meningkatnya
dukungan layanan infrastruktur dasar permukiman dan perumahan
1. banyaknya Rumah Tidak Layak Huni
2. Belum terpenuhinya kebutuhan perumahan bagi masyarakat tidak mampu/Masyar
akat Berpenghasilan Rendah (MBR);
3. Masih adanya rumah tangga yang belum mendapatkan layanan air bersih.
4. Belum optimalnya penanganan fasilitas dan perbaikan perumahan pasca bencana;
5. Masih banyaknya rumah tinggal yang belum bersanitasi
6. Belum optimalnya penanganan kawasan permukiman kumuh dikawasan perkotaan
7. Belum optimalnya cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung prasarana sarana utilitas umum (PSU)
8. Masih adanya masyrakat yang belum dapat mengakses air minum
9. Berkurangnya
1. Masih terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
2. Terbatasnya kemampuan
swadaya masyarakat dalam melakukan pekerjaan RTLH
3. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang sanitasi dan air bersih
3. Adanya dana pembangunan RTLH yang bersumber dari APBD Provinsi , APBN APBD Kabupaten, APB Desa dan kepedulian
sosial/masyarakat/serta
4. Subsidi pemerintah melalui KPR Perumahan;
5. Program Pemerintah 100 0 100 %
38
sumber mata air 10. Belum
optimalnya pengelolaan air limbah domestik
11. Belum optimalnyaketersediaan sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota.
3.3.2. Telaah Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi
Jawa Tengah
Berdasarkan Visi Kepala Daerah terpilih dan isu strategis berdasarkan
tugas fungsi Dinas Perumahan Rakyat danKawasanPermukiman Provinsi Jawa
Tengah.
Visi Dinas Perumahan Rakyat danKawasanPermukiman Provinsi Jawa
Tengah adalah sebagai berikut:
Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari
“Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka ditempuh 7 (tujuh) misi
pembangunan daerah, yaitu :
1. Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, Berdaulat di Bidang
Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di Bidang
Kebudayaan;
2. Mewuajudkan Kesejahterraan Masyarakat yang brkeadilan, menanggulagi
kemiskinan dan pengangguran;
3. Mwujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Propinsi Jawa Tengah yang
bersih, jujur dan transparan, “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”
4. Memperkuat Kelembagan Sosial Masyarakat untuk Meningkatkan Persatuan
dan Kesatuan;
5. Meperkuat Prtisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan dan Proses
Pembangunan yang menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak;
6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat;
7. Meningkatkan Infrastruktur untuk mempercepat pembangunan Jawa Tengah
yang berklanjutan dan ramah lingkungan;
Dalam mendukung pencapaian Renstra Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman tahun 2017-2018, Renstra Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara 2017-2022 memiliki
kontribusi yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat pada salah satu sasaran
pelaksanaan Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022 sebagi berikut :
39
1. Berkurangnya luasan lingkungan permukiman kumuh perkotaan
2. Meningkatnya rumah tangga bersanitasi
3. Meningkatnya persentase drainase dalam kondisi baik
4. Meningkatkan kecukupan ketersediaan pelayanan air bersih bagi rumah
tangga
Tabel 3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Terhadap Renstra Dinas Perumhandan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah
NO Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD
Banjarnegara
Permasalahan Pelayanan Dinas Perumahan dan
Permukiman
Faktor
Penghambat Pendorong
1.
1..Meningkatnya pemenuhan kebutuhan rumah layak huni;
2.Meningakatnya kualitas lingkungan permukiman
1. banyaknya Rumah Tidak Layak Huni
2.Belum terpenuhinya kebutuhan perumahan bagi masyarakat tidak mampu/ Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR);
3. Masih adanya rumah tangga yang belum mendapatkan layanan air bersih.
4. Belum optimalnya penanganan fasilitas dan perbaikan perumahan pasca bencana;
5. Masih banyaknya rumah tinggal yang belum bersanitasi
6. Belum optimalnya
penanganan kawasan permukiman kumuh dikawasan perkotaan
7. Belum optimalnya cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung
1. Masih terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
2. Terbatasnya kemampuan swadaya masyarakat dalam melakukan pekerjaan RTLH
3. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang sanitasi dan air bersih
1.Adanya dana pembangunan RTLH yang bersumber dari APBD Provinsi , APBN APBD Kabupaten, APB Desa dan kepedulian sosial/masyarakat
2. Subsidi pemerintah melalui KPR
Perumahan; 3.Program
Pemerintah 100 0 100 %
40
prasarana sarana utilitas umum (PSU)
8. Masih adanya masyrakat yang belum dapat mengakses air minum
9. Berkurangnya sumber mata air
10. Belum optimalnya pengelolaan air limbah domestik
11. Belum optimalnya ketersediaan sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota.
3.3.3. Penentuan Isu-isu Strategis
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan dalam
perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan dimasa depan.
Suatu kondisi atau kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang
apabila tidak diantisipasi maka akan menimbulkan kerugian yang lebih besar
atau apabila tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk
meningkatnya layanan kpada masyaraka dalam jangka panjnag.
Isi Strategis diperoleh dari Analisis internal berupa identifikasi permasalahan
pembangunan maupun analisis eksternal berupa kondisi yang menciptakan
pluang dan tantangan pada lima tahun mendatang.
Berdasarkan idntifikasi permasalahan serta memperhatikan analisis terkait
dengan tantangan dan peluang, faktor pendorong dn penghambat, serta hal-hal
yang berkaitan dengan pembangunan Infrastruktur Kabupatn Banjarnegara,
maka dapat ditetapkan isu strategis Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman adalah sebagai berikut :
1. Masih tingginya RTLH di Kabupaten Banjarnegara, yaitu sebesar 45.038 Unit
2. Masih terdapatnya akawasan kumuh perkotaan di Kabupaten Banjarnegara,
yaitu seluas 138,69 Ha
3. Belum optimalnya pemenuhan kebutuhan dasar (Air bersih dan sanitasi)
41
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Tujuan dan sasaran jangka menengah yang akan dicapai oleh Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara adalah sebagai
berikut:
A. Tujuan
1. Terwujudnya pelayanan prima.
2. Tersedianya sarpras permukimaan yang sehat dan memadai;
3. Tersedianya permukiman dan rumah layak huni bagi masyarakat
B. SASARAN
1. Meningkatnya nilai survey Kepuasan Masyarakat;
2. Meningkatnya layanan air bersih dan
3. Meningkatnya kualitas sanitasi perumahan dan permukiman
4. Meningkatnya sarana dan prasarana permukiman yang layak huni
42
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara
No Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Satuan
Kondisi Awal
Target
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 9 10 11 12 13
1 Terwujudnya pelayanan prima.
Survey Kepuasan Masyarakat
Meningkatnya nilai survey Kepuasan Masyarakat
Survey kepuasan masyarakat
Nilai
- 67 70 89 89 90 90
Nilai SAKIP Akuntabilitas kinerja
dan keuangan daerah
Nilai SAKIP
Nilai C
C
CC
B
B
B
B+
2
Tersedianya Permukiman dan rumah layak huni bagi masyarakat
Prosentase MBR yang menguni rumah layak huni (Rasio rumah
layak huni)
Meningkatnya sarana dan prasarana permukiman yang
layak huni
Cakupan pelayanan RLH
% 77,49% 82% 83% 85% 87% 89% 90%
Berkurangnya luasan
permukiman kumuh di kawasan perkotaan
Persentase kawasan kumuh
perkotan yang tertangani
%
berkurang 10%
berkurang 10%
berkurang 12%
berkurang 15%
berkurang 18%
berkurang 21%
berkurang
24%
Cakupan lingkungan yang sehat dan aman
yang didukung dengan prasarana sarana utilitas umum (PSU)
3 Tersedianya sarpras permukiman yang sehat dan memadai
Cakupan lingkungan sehat yang didukung
pelayanan air bersih dan sanitasi yang memadai
Meningkatnya layanan air bersih
Persentase cakupan akses air bersih
%
83,38 83,38 89,00 89.65 90,30 90,95 91,60
43
No Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Satuan
Kondisi Awal
Target
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Meningkatnya kualitas sanitasi perumahan dan
permukiman
Persentase cakupan akses sanitasi
%
59,45 60,00 60,40 60.90 61,30 61,70 62,20
44
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan Kebijakan yang ditempuh untuk mewujudkan Tujuan dan
Sasaran Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara
adalah sebagai berikut:
A. Strategi
1. Meningkatkan kualitas pelayanan serta tata kelola aset melalui peningkatan
kapasitas SDM, penambahan pegawai berdasarkan analisis kebutuhan,
optimalisasi penataan aset dan pemenuhan sarana prasarana aparatur secara
menyeluruh dan berkesinambungan;
2. Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas perangkat daerah melalui penataan
dan penguatan organisasi, peningkatkan kualitas pelayanan, optimalisas
perencanaan dan penganggaran serta penguatan pengawasan pelaksanaan
program dan kegiatan;
3. Meningkatkan cakupan pelayanan rumah layak huni melalui bantuan
stimulan rehab rumah berupa material bangunan, mendorong partisipasi dan
swasta untuk berperan serta membangun RTLH;
4. Berkurangnya kawasan kumuh di perkotaan melalui pembangunan sarana
dan prasarana lingkungan permukiman secara komprehensif dan
berkesinambungan; meningkatkan peran serta masyarakat untuk memelihara
lingkungan;
5. Peningkatan akses air bersih dan sanitasi di perkotaan dan perdesaan
melalui pembangunan sarana air bersih dan sanitasi; rehabilitasi sarana dan
prasarana air minum dan sanitasi serta sosialisasi dan pembinaan
pengelolaan air bersih dan sanitasi.
B. Kebijakan
1. Peningkatan kualitas pelayanan publik urusan perumahan permukiman
dengan fokus pada peningkatan kapasitas SDM perencanaan, penatausahaan
keuangan dan tenaga teknis tata bangunan dan perumahan berrdasarkan
analisis kebutuhan;
2. Peningkatan akuntabilitas perangkat daerah dengan fokus pada optimalisasi
perencanaan dan penganggaran, pelaporan keuangan serta penguatan
pengawasan pelaksanaan program dan kegiatan;
3. Pemberian bantuan stimulan rehab rumah tidak layak huni untuk masyarakar
berpenghasilan rendah (MBR) dan golongan rentan di daerah zona merah;
4. Pengurangan luasan kawasan kumuh perkotaan dengan fokus pada
pembangunan sarana dan prasarana dasar lingkungan permukiman (air
bersih, sanitasi dan jalan lingkungan).
45
Secara lengkap kerangka hubungan tujuan dan sasaran, strategi dan
kebijakan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara
ditampilkan dalam Tabel 5.1 berikut.
Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara
No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1 2 3 4 5
1 Terwujudnya pelayanan prima.
Meningkatnya nilai survey Kepuasan Masyarakat
Meningkatkan
kualitas pelayanan
serta tata kelola aset
melalui optimalisasi penatalaksanaan
kantor, peningkatan
kapasitas SDM,
penambahan
pegawai berdasarkan
analisis kebutuhan, optimalisasi
penataan aset dan
pemenuhan sarana
prasarana aparatur
secara menyeluruh
dan berkesinambungan
Peningkatan
kualitas
pelayanan
publik urusan permuhan
permukiman
dengan fokus
pada
peningkatan
kapasitas perencanaan,
penatausahaan
keuangan dan
tenaga teknis
tata bangunan
dan perumahan berrdasarkan
analisis
kebutuhan
Akuntabilitas
kinerja dan
keuangan daerah
Peningkatan Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
Fasilitasi penyusunan dokumen perencanaan, pelaporan kinerja dan keuangan lingkup yang berkualitas dan akuntabel
2 Tersedianya
Permukiman dan
rumah layak huni
bagi masyarakat
Meningkatnya
sarana dan
prasarana
permukiman yang layak huni
Meningkatkan
cakupan pelayanan
rumah layak huni
melalui bantuan stimulan rehab
rumah beruapa
material bangunan
dan mendorong
partisipasi desa dan
swasta untuk berperam serta
membangun RTLH
Pemberian
bantuan
stimulan rehab
rumah layak huni untuk
masyarakat
berpenghasilan
rendah (MBR)
dan golongan
rentan di daerah zona merah.
46
No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1 2 3 4 5
Berkurangnya
kawasan kumuh di
perkotaan melalui
pembangunan
sarana dan
prasarana lingkungan
permukiman secara
komprehensif dan
berkesinambungan
serta meningkatkan peran serta
masyarakat untuk
memelihara
lingkungan.
Pengurangan
luasan kawasab
kumuh
perkotaan
dengan fokus
pada pembangunan
sarana dan
prasarana dasar
lingkungan
permukiman (air bersih, sanitasi
dan jalan
lingkungan).
3. Tersedianya sarpras
permukiman yang
sehat dan memadai
Meningkatnya
layanan air bersih
Peningkatan akses
air bersih melalui
pembangunan
sarana air bersih dan rehabilitasi sarana
dan prasaran air
minum serta
sosialisasi dan
pembinaan
pengelolaan air bersih
Pembangunan
sarana air bersih
di wilayah
pedesaan yang rawan
kekeringan
Meningkatnya
kualitas sanitasi
perumahan dan
permukiman
Peningkatan akses
sanitasi di perkotaan
dan perdesaan
melalui
pembangunan sanitasi; rehabilitasi
sarana dan
prasarana sanitasi
serta sosislisasi dan
pembinaan
pengelolaan sanitasi.
Pembangunan
sarana air bersih
dan sanitasi
dengan fokus di
wilayah dengan pelayanan
sanitasi rendah
47
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pembangunan Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2017-2022, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara
melalui tujuan dan sasaran serta strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan, maka perlu
penjabaran operasional yang lebih rinci ke dalam program dan kegiatan yang disertai indikator
kinerja untuk lima tahun mendatang. Berdasarkan tujuan dan sasaran serta strategi dan
kebijakan tersebut, maka Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara
menyusun rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam 5 (lima) tahun
mendatang, yaitu sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Rencana Kegiatan:
a. Penyediaan jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor;
b. Penyediaan jasa administrasi keuangan;
c. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor;
d. Penyediaan Bahan Logistik Kantor;
e. Penyediaan Jasa administrasi perkantoran (PTT);
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Rencana Kegiatan:
a. Pengadaan Perlengkapan gedung kantor
b. Pengadaan Mebelair
c. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor;
d. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor;
e. Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan kantor dan rumah tangga;
f. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor;
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Rencana Kegiatan:
1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
4. Program Lingkungan Sehat Perumahan
Rencana Kegiatan:
1. Penyediaan Sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin; 5. Program Pengembangan Perumahan
Rencana Kegiatan:
4. Fasilitasi dan Stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu;
2. Koordinasi penyelenggaraan pengembangan perumahan;
3. Asistensi Perumahan;
4. Pembangunan Infrastruktur Kawasan Permukiman;
5. Pembangunan Rumah dan Infrastruktur pada relokasi bencana
6. Penunjang DAK Bidang Perumahan;
7. Peningkatan Infrastruktur pada relokasi bencana;
8. Peningkatan Infrastruktur kawasan permukiman;
48
9. Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni
10. Identifikasi Kawasan Kumuh Perkotaan
6. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
Rencanan Kegiatan:
1. Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan perturan perundang-undangan
bidang perumahan;
7. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaandan Pemanfaatan Tanah Rencana Kegiatan:
1. Apraisal pengadaan tanah relokasi bencana;
2. Pengadaan tanah tempat relokasi bencana
3. Penyuluhan Hukum Pertanahan
4. Inventarisasi Tanah
5. Pembebasan Tanah
8. Program Perencanaan Wilayah dan Sumber Daya Alam Rencana Kegiatan:
1. Penyusunan Perencanaan Perumahan dan Permukiman
9. Program Pengelolaan Areal Pemakaman Rencana Kegiatan :
1. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pemakaman
10. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
Rencana Kegiatan :
1. Penyusunan DED sarana dan prasarana Lingkungan
11.Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan jaringan Pengairan lainnya Rencana Kegiatan :
1. Perencanaan Pembangunan Jaringan Air Bersih/Air Minum
12.Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Rencana Kegiatan :
1. Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Limbah;
2. Fasilitasi Pembinaan teknik Pengolahan air minum dan air limbah;
3. Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Minum;
4. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;
5. DAK Bidang Air Minum;
6. Pendamping DAK Bidang Air Minum;
7. DAK Bidang Sanitasi;
8. Pendamping DAK Bidang Sanitasi.
13.Program Cipta Karya
1. Penyusunan DED Prasarana Wilayah
Rencana program, kegiatan, indikator kinerja dan pendanaan indikatif pada Renstra
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat dilihat pada tabel 6.1.
49
Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
No Tujuan Sasaran Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Tujuan,
Sasaran, Program
dan Kegiatan
Satuan
Data Capaian
Tahun
Sebelumnya
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
Kondisi Kinerja
Akhir Periode
Renstra
2016 2017 Targ
et Rp. Target Rp. Target Rp.
Targe
t Rp. Target Rp. Target Rp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Meningkatkan
pelayanan
administrasi
kantor
Meningkatkan
kualitas
pelayanan
admninistrasi
perkantoran
Program Administrasi
Perkantoran
Prosentase
pelayanan
administrasi
perkantoran
% 100 100 100 475.000.00
0
100 532.000.0
00
100 595.840.0
00
100 667.340.00
0
100 750.000.00
0
100 568.549.00
0
Kegiatan Penyediaan
Jasa peralatan dan
perlengkapan kantor
Terbayarnya jasa
listrik , telp dan air
Bulan 12 12 12 60.000.000 12 60.000.00
0
12 65.000.00
0
12 65.000.000 12 70.000.000 12 70.000.000
Kegiatan Penyediaan
Jasa Administrasi
Keuangan
Terbayarnya honor
pengelola keuangan
Bulan 12 12 12 55.000.000 12 60.000.00
0
12 65.000.00
0
12 70.000.000 12 80.000.000 12 80.000.000
Kegiatan Penyediaan
Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
Tersedianya
pralatan dan
prlengkapan kantor
Bulan 12 12 12 40.000.000 12 45.000.00
0
12
50.000.0
00
12
55.000.000
12 60.000.000 12 60.000.000
Kegiatan Bahan
Logistik Kantor
Trsedianya bahan
logistik kntor
Bln 12 12 12 200.000.00
0
12 225.000.0
00
12 250.000.0
00
12 225.000.00
0
12 250.000.00
0
12 250.000.00
00
Kegiatan Jasa
Penyediaan Jasa adm
perkantoran (PTT)
Terbayarnya honor
PTT dan THL
Bln 12 12 12 105.000.00
0
12 120.000.0
00
12 140.000.0
00
12 160.000.00
0
12 200.000.00
0
12 200.000.00
0
50
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
2 Meningkatanya
ketersediaan
sarana dan
prasarana
pendukung
tugas dan fungsi
kantor
Program
Peningkatan Sarana
dan Prasarana
Aparatur
Persentase Prasarana
dan sarana kantor
1th 1th 1th 1th 230.000.00
0
1th 240.000.00
0
1th 250.000.00
0
1th 250.000.000 1th 260.000.00
0
1th 250.000.00
0
Kegiatan Pengadaan
perlengkapan
gedung kantor
Tersedeianya
prlengkapan gedung
kator
Pkt 4 4 8 150.00000
0
6 150.000.00
0
6 150.000.00
0
6 150.000.000 6 200.000.00
0
6 200.000.00
0
Kegiatan pengadaan
mebelair
Tersedianya mebelair
kantor
Stel 2 2 - - 2 40.000.000 2 30.000.000 - - 2 40.000.000 2 40.000.000
Kegiatan
Pemeliharaan Rutin
Berkala Gedung
Kantor
Terpeliharanya
gedung kantor
Th 1 1
Kegiatan
Pemeliharaan Rutin
Berkala
perlengkapan
Gedung Kantor
Terpeliharanya
prlengkapan gedung
kantor
Jenis 6 6 6 50.000.000 8 55.000.000 8 65.000.000 8 70.000.000 8 80.000.000 8 80.000.000
Keg. Rehabilitasi
sedang/berat
gedung kantor
Terlaksananya rehab
gedung kantor
Pkt - - 2 50.000.000 2 50.000.000 - - - - - - 2 50.000.000
51
Keg. Pembangunan
Gedung Kantor
Terbangunnya
gedung kantor
3 Mewujudkan
peningkatan
kinerja dan
kedisiplinan
aparatur
pemerintah
daerah
Tersusunnya
dokumen
pelaporan
Program
Peningkatan
pengembangan
sitem pelaporan
capaian kinerja dan
keuanagan
Persentase dokumen
yng disusun
Dok 5 dok 5 dok 5 dok 30.000.000 5 dok 30.000.000 5 dok 31.500.000 5 dok 33.000.000 5 dok 34.500.000 5 dok 34.500.000
Keg. Penyusunan
Laporan Capaian
Kinerja dan Realisasi
Kinerja SKPD
Tersusunnya laporan
capaian kinerja SKPD
Dok 5 5 Dok 20.000.000 5 25.000.000 5 25.000.000 5 30.000.0000 5 35.000.000 5 35.000.000
4 Meningkatkan
kompetensi
dan
profesionalism
e SDM
aparatur
Meningkatnya
layanan air
bersih
Program
Peningkatan
Penyediaan Sarana
dan Prasarana air
bersih
Persentase penduduk
yang mendapt akses
air minum yang bersih
dan aman
% 88,38
%
89% 1.300.000.
000
89,65
%
1.300.000.0
00
90,30
%
1.428.000.
000
90,95 1.428.000.000 91,60 1.428.000.
000
5 Mewujud kan
sistem
pemerintahan
meritokrasi
Meningkatnya
pelayanan air
bersih bagi
kebutuhan
masyarakat
Program
Pengembangan
Kinerja Pengelolaan
air minum dan air
imbah
Persentase pelayanan
akses air minum yang
bersih dan aman serta
sanitasi yang
memadai
Jiwa
0
651
jiwa
1.850.000.
000
1.003
jiwa
2.850.000.0
00
1355
jiwa
3.850.000.
000
1.355
jiwa
3.850.000.000 1355
jiwa
1.428.000.
000
Kegiatan
Penyediaan sarana
dan Prasana air
limbah
Terlaksananya
pemangunan Ipal
Komunal
Pkt 0 0 8 3.313.000.
000
8 3.500.0000.
000
8 3.500.000.
000
8 4.000.000.000 8 4.000.0000
.000
8 4.000.000.0
00
Keg.Fasilitasi
Kegiatan teknik
Terlaknanya
monitoring dan
Keg 0 1 1 30.000.000 1 35.000.000 1 35.000.000
0
1 40.000.0000 1 40.000.000 1 40.000.000
52
pengelolaan air
minum dan air
limbah
sosialisasi
pengelolaan sanitasi
dan air minum
Kegiatan
Rehabilitasi
pemeliharaan
sarana dan Prasaran
air minum
Terlaknanya kegiatan
SAB
Pkt 22 5 555.000.00
0
5 600.000.00
0
8 960.000.00
0
8 960.000.000 8 1.000.000.
000
8 1.000.000.0
00
Keg. Monitoring
Evaluasi dan
Pelaporan
Monitoring kegiatan
Pamsimas dan HAMP
Keg 1 1 1 30.000.000 1 35.000.000 1 35.000.000 1 40.000.000 1 40.000.000 1 40.000.000
Keg. Pendamping
DAK Air Minum
Pengelolaan DAK Air
minum
keg 1 1 1 31.000.000 1 35.000.000 1 45.000.000 1 50.000.000 1 50.000.000 1 50.000.000
Keg. Pendamping
DAK Bidang Sanitasi
Pengelolaan DAK
Bidang Sanitasi
Keg 1 1 1 31.000.000 1 35.000.000 1 45.000.000 1 50.000.000 1 50.000.000 1 50.000.000
6 Meningkatkan
kesejahteraan
aparatur
pemerintah
daerah
Tersedianya
Rumah Layak
Huni bagi
Masyarakat
Program
Pengembangan
Perumahan
Persentase MBR yang
emenuhi Rumah
Layak Huni (Rasio
Rumah Layak Huni)
% 77,49
%
86% 83% 31.310.000
.000
85% 33.640.000.
000
87% 33.890.000
.000
89% 17.917.500.00
0
90% 3.850.000.
000
Keg. Fsilitasi dan
Stimulasi
Pembangunan
Perumahan
Masyarakat Kurang
Mampu
Trdatanya sambungan
listrik bagi
masyarakat tidak
mampu
SR 633 033 - - 500 1.000.000.0
00
500 1.000.000.
000
500 1.000.000.000 500 1.000.000.
000
500 1.000.000.0
00
Keg. Koordinasi
penyeenggaran
pengembangan
perumahn
Terlasanya koordinasi
dan konsultasi
enyelenggaran
pengembangan
perumahan
Keg 1 1 1 20.000.000 1 20.000.000 1 25.000.000 1 25.000.000 1 25.000.000
0
1 25.000.000
0
Keg.Asistensi
perumahan
Terselanggaranya
survey RTLH
Keg 1 1 1 276.000.00
0
1 300.000.00
0
1 300.000.00
0
1 350.000.000 1 400.000.00
0
1 400.000.00
0
53
Keg.Pembangunan
infrastruktur
kawasan
permukiman
Terbangunya drainase
dan pengaman tebing
Keg - - 2 387.251.00
0
- - - - - - - - - -
Keg.Pembangunan
Rumah dan
Infrastruktur pada
relokasi bencana
Terbangunnya Rumah
dan Infrastruktur
pada relokasi
bencana
Keg.Penunjang DAK
bidang Perumahan
Pengelolaan DAK
perumahan
Keg 1 1 1 161.399.00
0
1 165.000.00
0
1 165.000.00
0
1 170.000.000 1 175.000.00
0
1 175.000.00
0
Keg.Penyelenggaran
infrastruktur pada
relokasi bencana
Terbangunya
infrastruktur pada
lokasi relokasi
bencana
Lokasi 3 3 3 440.000.00
0
3 500.000.00
0
Keg.Peningkatan
infrastruktur
kawasan
permukiman
Terlasanannya
peningatan
infrastruktur
permukiman
Lokasi 3 850.000.00
0
Keg.Rehabilitasi
Rumah tidak layak
huni
Terlaksananya Rehab
RTLH
Keg.Identifikasi
kawasan kumuh
perkotaan
Teridentikiasinya
kawasan kumuh
perkotaan
Meningkatnya
presentase
tanah
bersetifikat
Program penataan
penguasaan,
pemilikan,
penggunaan
pemanfaatan tanah
Presentase kepastian
hukum, penguasaan ,
pemilikan ,
penggunaan dan
pemanfaatan tanah
% 50 55 1.200.000.
000
57 750.000.00
0
59 500.000.00
0
61 350.000.000 63 350.000.00
0
Keg. Apraisal
pengadaan tanah
relokasi bencana
Harga tanah Dok 0 1 0 - 1 60.000.000 0 - 1 65.000.000 1 65.000.000 1 65.000.000
Keg.Pengadaan
tanah tempat
Tersedianyalahan
tanah bagi korban
54
relokasi bencana bencana
Keg.Penyuluhan
hukum pertanahan
Terselenggaranya
enyuluhan hukum
pertanahan
Keg 0 1 1 15.000.000 1 15.000.000 1 20.000.000 1 20.000.000 1 25.000.000
Keg. Inventarisasi
tanah
Terinventarisasi tanah
pemda
Dok 0 1 1 15.000.000 1 15.000.000 1 20.000.000 1 20.000.000 1 25.000.000
Keg.Pembebasan
tanah
Terlasanannya
kegiatan pembebasan
tanah
Meningkatnya
pemenuhan
kebutuhan air
minum dan
sanitasi
Program lingkungan
sehat perumahan
Presentase penduduk
yang terlayani sanitasi
/ air limbah yang
memadai
% 59,45
%
60,50
%
4.000.000.
000
61,75
%
4.000.000.0
00
6250% 4.000.000.
000
63,75
%
4.000.000.000 65,66
%
17.917.000
.000
Keg.Penyediaan
sarana air brsih dan
sanitasi dasar
terutama bagi
masyarakat miskin
Terbangunya SAB bagi
masyarakat miskin
Keg 1 1 1
Tersedianya
infrastruktur
perumahan dan
permukiman
Program
pemberdayaan
komunitas
perumahan
Cakupan lingkungan
yang sehat dan aman
yang didukung
dengan prasarana
sarana ultilitas umum
(PSU)
Desa 153
desa
158
desa
20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 4.000.000.
000
Keg. Koordinasi
pengawasan dan
pengendalian
pelaksanaan
peraturan
perundang
undangan bidang
perumahan
Terlaksanannya
pengawasan dan
pengendalian
perumahan
Keg 1 1 1 15.000.000
`
1 20.000.000 1 20.000.000 1 20.000.000 1 20.000.000 1 20.000.000
Terjadinya
Relokasi bagi
Program perbaikan
perumahan akibat
Tersedianya Rumah
Layak Huni bagi
Unit 0 0 30
Unit
960.000.00
0
60
unit
960.000.00
0
90
unit
960.000.00
0
120un
it
960.000.000 150
unit
20.000.000
55
korban bencana bencana alam korban bencana
Meningkatnya
pengelolaan
areal
pemakaman
yang berada di
tanah PEMKAB
Program
pengelolaan areal
pemakaman
Terpeliharanya areal
pemakaman yang
berada di tanah
Pemkab
Lokasi 0 0 1
lokasi
25.000.000 1
lokasi
250.000.00
0
1
lokasi
250.000.00
0
1
lokasi
250.000.000 1
lokasi
960.000.00
0
1
lokasi
Pemeliharaan
sarana dan
prasarana
pemakaman
Terpeliharanya
sarpras pemakaman
Keg 0 0 0 -
Meningkatkan
lingkungan
perumahan dan
permukiman
yang sehat
Program
perencanaan
prasarana wilayah
dan sumber daya
alam
Berkurangnya luasan
permukiman kumuh
di kawasan perkotaan
% 10% 30% 12 800.000.00
0
15% 800.000.00
0
18% 800.000.00
0
21% 800.000.000 24% 250.000.00
0
Keg. Penyusunan
DED sarana dan
prasarana
lingkungan
Tersusunya dokumen
DED sanitasi
Dok 1 1 1 50.000.000 1 50.000.000 1 50.000.000 1 55.000.000 1 60.000.000 1 60.000.000
Program
pengembangan dan
pengelolaan
jaringan irigasi ,
rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Perencanaan
pembanguunan
jaringan air bersih /
air minum
Dokumen DED air
minum
Dok 1 1 1 50.000.000
0
1 50.000.000 1 55.000.000 1 55.000.000 1 60.000.000 1 60.000.000
Program
perencanaan
wilayah dan sumber
daya alam
Penyusunan
perencanaan
Dok 1 1 3 270.000.00
0
3 275.000.00
0
3 275.000.00
0
3 280.000.000 3 280.000.00
0
3 280.000.00
0
56
perumahan dan
permukiman
Meningkatkan
pelayanan
dibidang cipta
karya terutama
pada
perumahan dan
permukiman
Program – program
bidan cipta karya
22.050.000 22.050.000 22.050.000 10.000.000 800.000.00
0
Penyusunan DED
prasarana wilayah
Tersusunyan DED
Drainase perkotaan
dan rumah layak huni
Dok 52.070.700 55.329.050 56.432.390 41.050.000 43.167.500 43.167.500
57
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Bagian penting dalam proses penyusunan Renstra Perangkat Daerah
adalah ketersediaan indikator kinerja yang berguna untuk mengukur capaian target
kinerja pembangunan daerah. Indikator kinerja adalah alat ukur untuk menilai
keberhasilan pembangunan secara kuantitatif maupun kualitatif. Keberadaan
indikator sangat penting baik dalam evaluasi kinerja program-program pembangunan
daerah. Indikator kinerja menjadi kunci dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
kinerja, yaitu sebagai ukuran untuk menilai ketercapaian kinerja pembangunan
daerah. Dalam perencanaan pembangunan daerah, indikator menjadi ukuran
keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan, serta program dan
kegiatan yang telah dirumuskan dalam dokumen perencanaan.
Indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah
indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai oleh
perangkat daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Target indikator kinerja perangkat daerah
yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini akan diukur dalam evaluasi
kinerja pembangunan. Pencapaian kinerja indikator yang termuat juga akan menjadi
bahan dalam pelaporan kinerja perangkat daerah selama lima tahun, sehingga perlu
dipedomani oleh seluruh aparatur perangkat daerah.
Indikator kinerja Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Banjarnegarayang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD secara rinci dapat
dikemukakan pada Tabel 7.1 berikut ini
58
Tabel 7.1 Indikator Kinerja Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Banjarnegara Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator Satuan
Kondisi Awal
RPJMD Target Capaian Setiap Tahun
Target Akhir
RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2022
1
Persentase cakupan akses air bersih
%
83,38
83,38
89
89,65
90,30
90,95
91,60
91,60
2 Prosentase cakupan akses sanitasi
% 59,45 59,45 60,50 61,75 62,50 63,75 65 62,20
3 Berkurangnya luasan pemukiman kumuh di kawasan perkotaan
% berkurang 10%
berkurang 10%
berkurang 12 %
berkurang 15 %
berkurang 18%
berkurang 21%
berkurang 24%
berkurang 24%
4. Cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan prasarana sarana utilitas umum (PSU)
% 50
5. Persentase MBR yang menguni Rumah Layak Huni
% 77,49 82 83 85 87 89 90 90
6. Kepuasan Masyarakat % 67 70 70 70 70 70 70
59
No Indikator Satuan
Kondisi Awal
RPJMD Target Capaian Setiap Tahun
Target Akhir
RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2022
7. Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
C C CC B B B+ B+ B+
60
BAB VIII
PENUTUP
A. Pedoman Transisi
Masa berlaku Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah selama
lima tahun. Untuk menjaga kesinambungan pembangunan serta mengisi
kekosongan dokumen perencanaan pada masa transisi, maka Renstra Tahun
2017-2022 dapat digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Renja
Perangkat Daerah tahun 2022 dengan tetap berpedoman pada RPJPD Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2005 - 2025.
B. Kaidah Pelaksanaan
Beberapa kaidah pelaksanaan rencana strategis (renstra) Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara tahun
2017-2022 yang perlu diatur sebagai berikut:
1. Sekretariat dan bidang-bidang pada Dinas Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Banjarnegara agar mendukung pencapaian target-
target Renstra dan melaksanakan program dan kegiatan yang tercantum
Renstra dengan sebaik-baiknya.
2. Diharapkan seluruh aparatur di sekretariat dan bidang-bidang pada Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara dapat menjalin
koordinasi dan kerjasama yang baik, sehingga tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam Renstra ini dapat tercapai.
3. Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara
akan dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja) yang merupakan dokumen
perencanaan tahunan dalam kurun waktu lima tahun. Untuk menjaga
konsistensi dan keselarasan kebijakan, program dan kegiatan, maka
Penyusunan Renja Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Banjarnegara wajib berpedoman pada Renstra.
4. Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan serta memastikan pencapaian target-target
Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banjarnegara,
61
maka perlu dilakukan pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan,
pelaksanaan dan hasil program dan kegiatan Renstra secara berkala.
5. Apabila terjadi perubahan kebijakan pembangunan di tingkat nasional dan
atau daerah, maka dapat dilakukan perubahan Renstra sesuai dengan kaidah
dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.