BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - semarangkab.go.idsemarangkab.go.id/utama/images/stories/data/LKjIP...
Transcript of BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - semarangkab.go.idsemarangkab.go.id/utama/images/stories/data/LKjIP...
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 38
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Upaya Implementasi terhadap akuntabilitas kinerja dalam mendiskripsikan
capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang. Perjanjian Kinerja merupakan
wujud komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi perangkat daerah dalam
mencapai target kinerja dari tujuan dan sasaran pembangunan . Selanjutnya dilakukan
pengukuran kinerja yang merupakan perbandingan antara target kinerja (performance
plan) yang telah ditetapkan dengan realisasinya (performance result) untuk mengetahui
celah kinerja (performance gap). Atas celah tersebut kemudian dianalisis untuk
mengetahui penyebab keberhasilan dan kegagalannya. Jika berhasil akan menjadi dasar
dalam penetapan target tahun berikutnya, dan jika gagal akan menjadi bahan perbaikan
untuk peningkatan kinerja di masa datang (performance improvement).
Untuk lebih menggambarkan keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan sasaran
maka digunakan skala pengukuran sebagai berikut :
Skala Kategori
Lebih dari 100% Sangat Berhasil/sangat baik
75 s/d 100% Cukup Berhasil/cukup baik
55 s/d 75% Kurang Berhasil/kurang baik
Kurang dari 55 Tidak Berhasil/tidak baik
A. CAPAIAN KINERJA IKU
Perjanjian kinerja tahun 2015 Pemerintah daerah Kabupaten Semarang yang disusun
pada awal tahun 2015 memasukkan perjanjian kinerja pencapaian IKU Pemerintah
Kabupaten Semarang. Oleh karena itu laporan kinerja tahun 2015 menyajikan capaian
kinerja yang mendukung pencapaian IKU Pemerintah Daerah Kab.Semarang tahun
2015 adalah sebagai berikut :
Tujuan 1
Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
1. Sasaran 1 :
Terpenuhinya jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin
Prosentase pelayanan
Jamkesmas
% 30.75 4.78 95.57 2.007
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 39
Prosentase Pelayanan
Jamkesda
% 4.164 4.164 5.258 126.2
Prosentase Pelayanan
Puskesmas kepada Maskin
% 30 43.28 53.83 179.4
Rata – Rata Capaian Kinerja IKU 102.5
Rata Rata Capaian Kinerja Terpenuhinya jaminan kesehatan bagi
masyarakat miskin pada tahun 2014 sebesar 102.5 % atau sangat baik.
Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian Indikator Kinerja
yang telah memenuhi target.
Faktor-faktor pendukung tercapainya sasaran Terpenuhinya jaminan kesehatan bagi
masyarakat miskin pada tahun 2015 antara lain :
1. Dana untuk memenuhi kebutuhan obat baik esensial maupun generic tersedia
dengan cukup. Sumber anggaran untuk memenuhi kebutuhan obat pada tahun
2015 sebagian besar berasal dari dana alokasi khusus bidang kesehatan sub
bidang pelayanan kefarmasian, BPJS dan anggaran pendapatan dan belanja
daerah.
2. Pengawasan obat pada sarana distribusi obat terlaksana seratus persen karena
ada komunikasi yang baik antara dinas kesehatan dengan pemilik sarana
apotek maupun apoteker penanggung jawab apotek.
Prosentase pelayanan jamkesmas dan jamkesda terlaksana di atas target kinerja
disebabkan karena :
1. Adanya program Jaminan Kesehatan Nasional yang diperluas dengan Jamkesda
Integrasi ke BPJS. UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional mengamanatkan Jaminan Sosial wajib bagi seluruh penduduk
termasuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui suatu Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Jumlah masyarakat miskin di Kabupaten
Semarang terdiri dari quota Jaminan Kesehatan Masyarakat sebesar 270.834
orang yang secara otomatis menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional
ditambah dengan Jamkesda integrasi yaitu peserta Jaminan Kesehatan Daerah
yang didaftarkan menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional yang ditetapkan
dengan Keputusan Bupati Semarang sebesar 36.131 orang. Jamkesda integrasi
terdaftar sebagai Peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibiayai oleh
Pemerintah Kabupaten Semarang sebesar 29.485 orang dan 6.646 orang
dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
2. Adanya kerjasama yang baik dengan Rumah Sakit di Kabupaten Semarang
maupun luar Kabupaten Semarang.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 40
3. Terjangkaunya jarak fasilitas kesehatan.
Pada program upaya kesehatan, kegiatan pengadaan, peningkatan dan perbaikan
sarana dan prasarana Puskesmas dan jaringannya dan kegiatan peningkatan
pelayanan dan penanggulanngan masalah kesehatan. Dinas Kesehatan telah
merealisasikan pembangunan 7 unit PKD, 1 unit Puskesmas dan 6 unit Ambulance
serta 3 paket alkes.
Gambaran jumlah sarana kesehatan di Kabupaten Semarang pada tahun 2014
adalah sebagai berikut :
Tabel III.1
Fasilitas Kesehatan
Kabupaten Semarang Tahun 2010-2015
FASILITAS 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Posyandu 1612 1625 1.626 1.636 1645 1656
Polindes 25 27 27 21 21 18
PKD 152 152 155 157 157 162
Puskesmas
a. Induk :
Perawatan 12 12 12 12 12 12
Non perawatan 14 14 14 14 14 14
b. Pembantu 68 68 68 68 68 68
c. Keliling 45 45 38 34 36 36
d. BP/klinik 67 69 68 70 23 48
Rumah Sakit Umum Daerah
Tipe C 2 2 2 2 2 2
Rumah Sakit Umum Swasta
Tipe C 1 1 1 1
Tipe D 1 2 1 1 1 1
Apotek 57 64 73 77 79 91
Sumber Data Dinas Kesehatan Tahun 2015
Rata-rata capaian kinerja pada sasaran Terpenuhinya jaminan kesehatan
bagi masyarakat miskin tidak dapat dibandingkan dengan rata-rata capaian tahun
sebelumnya karena perbedaan pengelompokkan indikator kinerja.
Pada tahun 2015 prosentase pelayanan BPJS melampaui target yang
ditetapkan. Target pada tahun 2015 sebesar 17,05% terealisasi 49,54%. Angka ini
meningkat dibanding tahun 2014 dimana kunjungan peserta Jamkesmas yang telah
berintegrasi ke JKN di puskesmas tahun 2014 sebesar 39,22%. Jika dilihat dari
jumlah kunjungan BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) baik rawat inap maupun
rawat jalan di puskesmas tahun 2015 cenderung meningkat dibandingkan tahun
2014 yaitu dari 111.317 kunjungan menjadi 152.069 kunjungan. Hal ini selain
disebabkan karena meningkatnya jumlah kepesertaan BPJS PBI juga dikarenakan
meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berobat ke sarana pelayanan kesehatan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 41
menggunakan fasilitas jaminan kesehatan yang dimiliki.
Cakupan pelayanan kesehatan pasien miskin melalui kegiatan Jaminan
Kesehatan Daerah (Jamkesda) pada tahun 2015 melampaui target yang ditetapkan.
Target pada tahun 2015 sebesar 4,78% terealisasi 95,97%. Angka ini meningkat
dibandingkan tahun 2014 dimana cakupan pelayanan Kesehatan bagi masyarakat
miskin melalui Jamkesda tahun 2014 sebesar 30,75%. Jumlah pasien Jamkesda
tahun 2015 cenderung menurun dibandingkan tahun 2014 yaitu dari 11.517 orang
menjadi 8.637 orang. Hal ini selain disebabkan berkurangnya peserta Jamkesda
yang menggunakan SKTM di Kabupaten Semarang karena telah didaftarkan sebagai
peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) Daerah juga dikarenakan meningkatnya
kesadaran masyarakat untuk berobat ke sarana pelayanan kesehatan.
Meskipun kategori rata-rata capaian indikator kinerja Pemerintah Daerah
sangat baik, namun, masih terdapat indikator kinerja yang belum dapat memenuhi
target, yaitu Rasio Puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk. Tidak
maksimalnya capaian indikator kinerja tersebut karena adanya regulasi baru terkait
dengan perijinan klinik yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014.
Di dalam Permenkes tersebut mengatur bahwa semua fasilitas kesehatan yang
masih berstatus Balai Pengobatan /Rumah Bersalin harus berubah menjadi klinik.
Pada tahun 2015 dari 69 (enam puluh Sembilan) fasilitas kesehatan tingkat pertama
milik swasta ( Balai Pengobatan/Rumah bersalin) yang telah mengajukan ijin klinik
baru sejumlah 48 klinik.
a. Sasaran 2 :
Meningkatnya akses kesehatan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Rasio posyandu (per satuan
balita)
% 22 22.93 23.2
0
105.45
2 Rasio puskesmas, poliklinik,
pustu per satuan penduduk
% 0,38 0.30 0.14 37.24
3 Rasio Rumah Sakit per satuan
penduduk
% 0,0004 0.004 0.00
4
80
4 Rasio dokter persatuan
penduduk
% 0,24 0.39 0.36 150
5 Rasio tenaga medis persatuan
penduduk
% 0,31 0.39 0.41 132.26
6 Cakupan pelayanan puskesmas % 136,84 136,84 136,84 100
7 Prosentase Desa/Kelurahan
Universal Child Immunization
% 100 100 100 100
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 42
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
8 Prosentase jumlah indicator
kinerja SPM Pelayanan
Kesehatan yang memenuhi target
RPJMD
% 100 87,5 72 72
Rata – Rata Capaian Kinerja 89.23
Rata Rata Capaian Kinerja Meningkatnya akses kesehatan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas pada tahun 2015 sebesar 89.23 %
atau BAIK. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 8
(delapan) Indikator Kinerja yang telah memenuhi target.
Pada tahun 2015 di Kabupaten Semarang terdapat 4 unit Rumah sakit, yang terdiri
dari 2 rumah sakit pemerintah yaitu RSUD Ungaran dan RSUD Ambarawa, dan 2
rumah sakit swasta yaitu RS Bina kasih dan RS Ken Saras. Rasio rumah sakit di
Kabupaten Semarang sebesar 0,004 per 1000 penduduk. Jumlah puskesmas tahun
2015 di Kabupaten Semarang sebanyak 26 puskesmas yang tersebar di 19
kecamatan, dengan jumlah puskesmas perawatan sebanyak 12 puskesmas dan non
perawatan sebanyak 14 puskesmas. Puskesmas pembantu sebanyak 67 unit, Pos
Kesehatan Desa (PKD) sebanyak 162 unit, polindes sebanyak 18 unit.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.9 Tahun 2014 semua fasilitas kesehatan
yang berstatus Balai Pengobatan /Rumah Bersalin harus berubah menjadi klinik.
Data Tahun 2014 di Kabupaten Semarang terdapat 69 (enam puluh sembilan )
fasilitas kesehatan tingkat pertama milik swasta (Balai Pengobatan/Rumah Bersalin )
yang terdaftar sebagai klinik sebanyak 23 unit, angka ini meningkat di tahun 2015
menjadi 48 unit klinik.
Total jumlah puskesmas, pustu, PKD, polindes, dan klinik sebanyak 321 unit,
bila dibandingkan dengan jumlah penduduk 2015 sebanyak 996.346 jiwa
diperoleh angka rasio sebesar 0,32 per 1000 penduduk atau 3 per 10.000
penduduk. Rasio tersebut sudah memenuhi standar yang ditetapkan Kementerian
Kesehatan dimana rasio puskesmas, poliklinik dan pustu persatuan penduduk
adalah 1 fasilitas kesehatan per 10.000 penduduk. Cakupan puskesmas sebesar
136,84% dan cakupan pustu sebesar 28,94%.
Cakupan rawat jalan di Puskesmas Kabupaten Semarang sebesar 25.87 % di
atas target nasional sebesar 15%. Pelayanan kesehatan di puskesmas dan
jejaringnya yang bebas biaya dan mudah diakses sehingga tingkat kunjungan di
puskesmas cenderung mengalami peningkatan.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 43
Berikut merupakan capaian SPM Pelayanan Kesehatan Kabupaten Semarang
apabila dibandingkan dengan target RPJMD tahun 2015 :
Tabel III.2
Capaian SPM Pelayanan Kesehatan Tahun 2015
dengan Target RPJMD Tahun 2015
No Indikator
Target
RPJMD
Tahun
2015
2014
2015
%
1 Cakupan pertolongan
persalinan oleh bidan atau
tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi
kebidanan.
95 93.72 99.85 105.11
Cakupan kunjungan bayi. 98.20 93.78 98.12 99.91
Cakupan Desa/Kelurahan
Universal Child Immunization
(UCI).
100 100 100 100
Cakupan Balita gizi buruk
mendapat perawatan
100 100 100 100
Cakupan Penemuan dan
penanganan penderita
penyakit
Penemuan Pasien Baru
TBC BTA Positif
70 17.87 24.95 35.64
Penderita DBD yang
Ditangani
100 100 100 100
2 Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin.
Jamkesmas 17.05 39.22 49.54 290.56
Jamkesda 4.78 30,75 95.97 2007.74
Sumber Dinas Kesehatan Tahun 2015
Capaian Prosentase jumlah indicator kinerja SPM Pelayanan Kesehatan
yang memenuhi target RPJMD pada tahun 2015 adalah 75 % atau 6 indikator
dari 8 Indikator yang tercantum dalam RPJMD. Indikator yang belum memenuhi
target SPM adalah Cakupan Penemuan Pasien Baru TBC BTA Positif.
Cakupan penemuan penderita TBC BTA (+) meningkat dibanding tahun
2014 sebesar 24,95 % ( 264 orang jumlah BTA positif dibagi 1.058 orang jumlah
penduduk perkiraan BTA positif). Angka ini masih rendah karena untuk penemuan
pasien baru TB BTA (+) baru tercapai 264 pasien baru TB BTA (+) yang ditemukan
dan diobati dari 1.058 perkiraan pasien baru TB BTA positif.
Persentase kesembuhan penderita TBC BTA (+) Tahun 2015 sebesar
89,22 % (jumlah pasien TB yang sembuh 240, dibagi jumlah pasien yang diobati
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 44
269 pasien), angka ini menurun dibandingkan dengan tahun 2014 dimana angka
kesembuhan 97,38 % (jumlah pasien TB yang sembuh 186, dibagi jumlah pasien
yang diobati 191 pasien). Persentase kesembuhan penderita TBC BTA (+) tercapai
sesuai target berkat kesadaran masyarakat yang secara konsisten menjalani proses
pengobatan sesuai standar pengobatan penyakit TBC dengan pendampingan dari
pengawas minum obat (PMO).
1. Sasaran 3 :
Terwujudnya pola hidup bersih dan sehat pada masyarakat
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi %
2014 2015
1 Rata rata Angka Harapan
Hidup pertahun
/kh 72,50 72,50 75.50 104.14
5 Cakupan Desa Siaga Aktif % 80 77.02 16.17 20.21
Rata –Rata capaian kinerja 124.35
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi %
2014 2015
2 Rata Rata Angka Kematian
Bayi
/kh 8 10,25 11.18 139.80
3 Rata Rata Angka Kematian
Ibu
/kh 102 144,31 120.34 117.98
4 Rata Rata Angka Kematian
Balita
/kh 9.5 10,90 12.46 109
Rata –Rata capaian kinerja
122.26
Keterangan untuk 2 (dua) tabel sebagai berikut :
a. Rata – rata capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Semarang dalam
mewujudkan sasaran pola hidup bersih dan sehat pada masyarakat pada tahun
2015 terbagi dalam 2 type dikarenakan table yang pertama menunjukan angka
yang tinggi adalah jhasil yang positif. Yaitu 124.35% atau sangat baik bahwa
angka harapan hidup di Kabupaten Semarang cenderung konstan dibandingkan
tahun 2014 lalu tapi terjadi kenaikan dari target yang telah ditetapkan di
RPJMD. Namun cakupan Desa Siaga yang aktif menurun drastis dari target 80
% hanya tercapai 16,17 % hal ini disebabkan adanya perubahan regulasi dari
pusat berkaitan dengan penetapan Desa Siaga Aktif.
b. Angka Kematian Bayi (AKB) di tahun 2015 sebesar 11.18 per 1000 kelahiran
hidup. Angka ini meningkat dibandingkan kondisi di tahun 2014 dimana AKB
sebesar 10.25 per 1000 kelahiran hidup. Jumlah kasus kematian bayi usia 0-1
tahun di tahun 2015 sebanyak 158 kasus. Jumlah ini meningkat dibandingkan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 45
jumlah kematian bayi di tahun sebelumnya, dimana di tahun 2014 jumlah bayi
meninggal sebanyak 142 kasus. Dari 158 kasus kematian bayi di tahun 2015,
penyebab terbesar adalah BBLR 40,14% dan asfiksia 18.75%, sedangkan sisanya
disebabkan penyakit infeksi, aspirasi (tersedak), kelainan kongenital (kelainan
bawaan), illeus, diare, pneumonia, dan lain-lain.
Bila dilihat dari umur kematian bayi, terbanyak pada usia 0-7 hari yaitu
sebesar 66.64% (112 bayi), usia 29 hari-1 tahun sebesar 15.34% (27 bayi) dan
usia 8-28 hari sebesar 10.79% (19 bayi).
Tabel III.3
Data Kematian Bayi Tahun 2015
N
o
Penyebab
Kematian Bayi
Jumlah bayi meninggal
berdasarkan usia kematian
Jumlah %
Penyebab
0-7 hari 8-28
hari
29 hari-
1 tahun
1-5
tahun
1 BBLR 55 7 0 0 62 40.14
2 Asfiksia 33 0 0 0 33 18.75
3 TN 0 1 0 0 1 0.57
4 Infeksi 8 2 0 1 11 6.25
5 Aspirasi 2 4 4 0 10 5.68
6 Kelainan
congenital
12 2 0 2 16 9.09
7 Illeus 0 0 1 1 2 1014
8 Diare 0 0 5 1 6 3.41
9 DBD 0 0 0 0 0 0
10 Pneumonia 0 0 5 3 8 4.54
Meningitis 0 0 0 4 4 2.27
Lain-lain 2 3 12 6 23 13.07
Jumlah 112 19 27 18 176 100
Prosentase
kematian bayi
berdasar usia
66.64 10.79 15.34 10.23 100
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2015
Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2015 sebesar 120.34 per 100.000
kelahiran hidup. Angka ini menurun signifikan dibandingkan tahun 2014 dimana
AKI di tahun 2014 sebesar 144,31 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian
ibu hamil/bersalin/nifas pada tahun 2015 sebanyak 17 orang dan di tahun 2014
sebanyak 20 orang. Dari 17 kematian ibu, penyebab kematian terbesar adalah
kasus pre eklampsi/ eklampsi sebanyak 5 (lima) kasus, pendarahan dalam
kehamilan 4 (empat) kasus, emboli air ketuban 1 (satu) kasus, encepalitis 1 kasus,
cardiomyopatipost partum1 kasus, Sepsis 1 kasus, penyakit jantung 1 kasus dan
infeksi an aerob 1 kasus.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 46
Dalam rangka peningkatan kesehatan ibu, beberapa upaya telah dilakukan
di tahun 2015, antara lain :
a. Peningkatan kualitas SDM dengan mengikutsertakan bidan pada Pelatihan
Penanganan Gawat Darurat Obstetri dan Neonatal, Pelatihan Asuhan
Persalinan Normal, dan Pelatihan Clinical Instructur. Serta peningkatan
kompetensi bidan dengan kasus kematian ibu melalui magang di Rumah
Sakit Umum Daerah.
b. Peningkatan Manajemen dengan melaksanakan jejaring ibu bayi selamat dan
Maternal Mortality Meeting (M3) di tingkat kecamatan dan tingkat
desa.Jejaring ibu bayi selamat adalah suatu kegiatan pelayanan kesehatan
yang melibatkan semua elemen terkait untuk menyelamatkan ibu hamil,
bersalin, dan nifas, beserta bayinya dengan membentuk kemitraan. Strategi
yang diterapkan dalam kegiatan jejaring ibu bayi selamat antara lain
mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada secara komprehensif, efektif,
dan efisien, mengoptimalkan peran seluruh pemangku kepentingan untuk
mendukung program, dan membangun kemitraan dengan membentuk
jejaringkomunikasidan informasi yang efektif-efisien. Dalam jejaring ibu bayi
selamat kegiatan yang dilaksanakan antara lain deteksi dini ibu hamil resiko
tinggi, perencanaan persalinan utamanya yang beresiko, penanganan
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal, menyusun dan memberlakukan
protap rujukan, menentukan jejaring rujukan dengan rumah sakit,
danmemanfaatkan teknologi informasi untuk pelaksanaan program.
Angka Kematian Balita (AKABA) umur 0-5 tahun di tahun 2015 sebesar
12.46 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun
2014 dimana AKABA di tahun 2014 sebesar 10.99 per 1.000 kelahiran
hidup.Jumlah balita 0-5 tahun yang meninggal di tahun 2015 sebanyak 176
balita. Sedangkan kematian balita berumur 1-5 tahun yang meninggal pada
tahun 2015 sebanyak 18 balita, naik dibandingkan tahun 2014 sebanyak 9 balita.
Penyebab kematian 18 balita usia 1-5 tahun antara lain: diare 1 balita, meningitis
4 kasus, gagal jantung /kelainan jantung 2 kasus, kejang demam 2 kasus,
pneumonia /BRPN 3 kasus, KEP 1 kasus, gagal ginjal 1 kasus dan lain-lain 4 kasus.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 47
Tabel III.4
Data Series AKI, AKB, AKABA Kabupaten Semarang
Tahun 2011-2015
NO INDIKATOR SATUAN TAHUN
2011 2012 2013 2014 2015
1 AKI Per 100.000 KH 146.2 78.01 120.22 144.31 120.34
2 AKB Per 100.000 KH 13.37 13.20 11.95 10.25 11.18
3 AKABA Per 100.000 KH 143.50 14.47 13.44 10.90 12.46
Sumber Dinas Kesehatan Tahun 2015
5. Sasaran 5 :
Terpenuhinya kebutuhan gizi ibu hamil dan menyusui, anak balita serta anak
sekolah dasar
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Prosentase balita gizi buruk
mendapat perawatan
% 100 100 35.10 100
2 Persentase pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia 6 -
24 bulan keluarga miskin
% 100 100 0 0
Rata – Rata Capaian Kinerja % 50
Rata Rata Capaian Kinerja Terpenuhinya kebutuhan gizi ibu hamil dan
menyusui, anak balita serta anak sekolah dasar pada tahun 2015 sebesar 50 % atau
Kurang Baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian
2(dua) Indikator Kinerja yang satu telah memenuhi target sedangkan lainnya
belum.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal yang kemudian dijabarkan melalui Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 828 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin adalah pemberian
makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin selama
90 (Sembilan puluh) hari. Makanan pendamping ASI yang dimaksud dalam
indikator SPM ini adalah Makanan Pendamping ASI pabrikan berupa bubuk instan
untuk bayi usia 6-11 bulan dan biskuit untuk anak usia 12-24 bulan. Di Kabupaten
Semarang belum ada pengadaan Makanan Pendamping ASI pabrikan sehingga
untuk indikator Persentase pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-
24 bulan keluarga miskin capaiannya adalah 0 % Makanan pendamping ASI yang
diberikan di wilayah Kabupaten Semarang berbentuk Makanan Pendamping ASI
local.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 48
6. Sasaran 6 :
Terwujudnyanormakeluargakecil yang berkualitasdansejahtera
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 RasioAkseptorKeluargaBeren
cana
% 110 80.09 95.48 86.60
2 Rata ratajumlahanak per
keluarga
Per
klrg 3.22 3.37 3.16 101.89
3 ProsentaseKeluarga
Sejahtera Kat. I % 23.2 18,63 18.34 79.05
4 Prosentase Keluarga Pra
Sejahtera % 22.1 25.63 25.48 86.73
Rata Rata Capaian 87.62
Rata-rata capaian kinerja IKU yang menggambarkan sasaran strategis
Pemerintah Daerah terkait urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
adalah sebesar 87.62% atau dalam kategori Baik. Keberhasilan capaian kinerja
tersebut ditunjukkan oleh capaian rata-rata target terhadap sasaran dalam tujuan 1
meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat pada sasaran 1.6 yaitu terwujudnya
norma keluarga kecil yang berkualitas dan sejahtera dimana hanya 1 indikator yang
dapatmemenuhi target. Capaian kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun
2015.Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) tahun 2015 sejumlah 192.239. Peserta KB
aktif sejumlah 159.904 peserta, sedangkan jumlah peserta KB baru mengalami
kenaikan yang sebelumnya tahun 2014 berjumlah 23.513 pada tahun 2015 menjadi
23.653 akseptor.Total Fertility Rate (TFR) tahun 2014 sebanyak 1,95 pada tahun
2015 menjadi 1,95.
Pada tahun 2015 telah ditetapkan sasaran peserta KB baru sebesar 29.850 akseptor,
sedangkan realisasinya jauh dari target yaitu hanya mencapai 23.653 akseptor atau
79,23%. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab naiknya capaian akseptor baru
diantaranya:
a. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam ber-KB
b. Semakin bertambahnya jumlah bidan desa dan dokter yang bersertifikasi
c. Meningkatnya kualitas pelayanan KB.
Sedangkan terkait kondisi kependudukan saat ini, jumlah keluarga di
Kabupaten Semarang tahun 2015 sebanyak 306.731 KK terdiri dari pra KS
berjumlah 78.164 KK sedangkan di tahun 2014 keluarga pra sejahtera sebesar
73.465 atau terjadi peningkatan sebesar 4.699 KK atau sebesar 6,39%. Keluarga
Sejahtera I berjumlah 56.257 KK,Keluarga Sejahtera II 74.789 KK. Keluarga
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 49
Sejahtera III 87.827 KK, Keluarga Sejahtera III plus 9.694 KK.
Berdasarkan hasil pendataan tersebut terlihat bahwa 25,48% dari jumlah KK
yang ada masih memerlukan penanganan tersendiri,sesuai dengan kewenangan
menangani masalah kemiskinan. Terjadinya peningkatan jumlah keluarga Pra
sejahtera pada tahun 2015 disebabkan oleh beberapa hal antara lain variabel pada
keiukutsertaan masyarakat dalam kegiatan kelompok di masyarakat seperti halnya:
keikutsertaan BKB, BKR, BKL, UPPKS, dan PIK remaja. Semakin banyak kegiatan
yang diikuti semakin tinggi tahapan keluarga sejahteranya. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa meningkatnya jumlah keluarga Pra Sejahtera disebabkan oleh
rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan kelompok di masyarakat.
Tabel III.5
Tahapan Keluarga SejahteraTahun 2013-2015
No Uraian 2013 2014 2015
KK % KK % KK %
1 Keluarga Pra Sejahtera 64.201 22,76 73.465 25,69 78.164 25,48
2 Keluarga Sejahtera I 70.204 24,89 53.114 18,57 56.257 18,34
3 Keluarga Sejahtera II 57.380 20,34 69.526 24,30 74.789 24,38
4 Keluarga Sejahtera III 82.662 29,30 83.716 19,27 87.827 28,63
5 Keluarga Sejahtera III plus 7.649 2,71 6.195 2,17 9.694 3,17
Jumlah 282.096 100,00 286.016 100,00 306.731 100,00
Sumber:Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan tahun 2015
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran pemerintah
daerah terkait urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebagai
berikut :
1. Komitmen dari seluruh jajaran mulai dari pengambil kebijakan sampai lini
lapangan dalam penggerakan program Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera semakin meningkat.
2. Peran serta Institusi Masyarakat Pedesaan khusunya, Pembantu Pembina KB
Desa (PPKBD), Sub PPKBD, Kelompok KB Desa, PIK Remaja, Kelompok Tri
Bina plus maupun unsur masyarakat lainnya.
3. Dukungan sarana dan prasarana operasional.
Disamping keberhasilan tersebut, masih terdapat indikator kinerja yang belum
dapat memenuhi target, yaitu Rasio Akseptor KB yang capaian kinerjanya sebesar
95,48% dari target sebesar 110%. Tidak maksimalnya capaian indikator kinerja
tersebut karena masih banyaknya pasangan usia subur yang tidak ber KB karena
alasan ingin anak segera dan ingin anak lagi tetapi ditunda.
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja IKU pada tahun 2014 maka
capaian kinerja IKU pada tahun 2015 mengalami penurunan karena ada
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 50
beberapa IKU yang tidak tercapai. Apabila dibandingkan dengan target kinerja
akhir tahun periode RPJMD, maka beberapa capaian kinerja IKU telah
melampaui/telah dapat memenuhi, yaitu prosentase keluarga sejahtera I (satu).
Namun, dengan memperhatikan kecenderungan kenaikan capaian kinerja IKU
2015 maka target kinerja akhir tahun periode RPJMD IKU 2015 diperkirakan
dapat tercapai sedangkan apabila dibandingkan dengan pencapaian SPM
Pelayanan Kesehatan pada indicator peserta KB aktifsebesar 70 % padaTahun
2015 maka capaian Pemerintah Kabupaten Semarang tahun 2015 telah melampaui
target dengan capaian kinerja sebesar 83,17 % atau 159.904 Peserta Aktif dari
192.239 Pasangan usia subur.
7. Sasaran 7:
Terwujudnya sarana dan prasarana kesehatan di wilayah selatan
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 prosentase tahapan pendirian
Rumah Sakit
% 100 0 0 0
Rata – Rata Capaian Kinerja 0
Rata-rata capaian kinerja IKU yang menggambarkan sasaran strategis
Pemerintah Daerah terkait Terwujudnya sarana dan prasarana kesehatan di wilayah
selatan sebesar 0 % atau tidak berhasil. Sebagai upaya mewujudkan sarana
parasarana kesehatan diwilayah selatan dengan mengedepankan efektifitas dan
efesiensi kinerja anggaran, Pemerintah Kabupaten Semarang menetapkan kebijakan
untuk memenuhi pelayanan kesehatan di wilayah selatan, dengan mengembangkan
sarana pelayanan kesehatan yang telah ada yaitu Puskesmas Tengaran sebagai
puskesmas plus atau diharapkan setara dengan Rumah sakit type D dengan
kelengkapan fasilitas yang memadai antara lain :
a. Ketersediaan ruang pelayanan dan Ruang rawat inap yang lebih lengkap
dengan gedung menjadi 2 lantai.
b. Ketersediaan alat alat medis penunjang pelayanan kesehatan yang lebih
lengkap.
c. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan penambahan
jumlah dokter spesialis yang bertugas di puskesmas tersebut.
Sehingga walaupun secara penganggaran atau pencapaian target RPJMD,progress
indicator kinerja utama dimaksud tidak tercapai tetapi pemenuhan sarana dan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 51
prasarana pelayanan kesehatan masyarakat untuk wilayah selatan diharapkan
dapat dipenuhi dengan kinerja diatas.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 52
Tujuan 2
Mewujudkan masyarakat cerdas, Kreatif, berbudaya,berkarakter dan menguasai ilmu
pengetahuan teknologi dan Ketaqwaan
1. Sasaran 1 :
Meningkatnya akses pelayanan pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing
pada semua jenjang pendidikan
R
a
R
a
t
a
-
r
a
t
a
R
ata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah dimana pengumpulan data
kinerjanya menjadi tanggungjawab Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Semarang adalah sebesar 108.42% atau sangat baik.Keberhasilan capaian kinerja
tersebut ditunjukkan oleh capaian 11 IKU pada sasaran 1 yang memenuhi target.
Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015 pelayanan
pendidikan di Kabupaten Semarang secara umum telah melampaui dari target yang
ditentukan.
Tercapainya APK APM yang lebih dari 100% menunjukkan bahwa
kesadaran untuk berpendidikan di masyarakat tinggi. Tercapainya APK PAUD
54.92% dapat diartikan bahwa sejumlah 54.92% dari jumlah penduduk usia 0-6
tahun telah terlayani di lembaga Pendidikan Anak usia Dini (PAUD).APM SD
sejumlah 95,16% menunjukkan bahwa sejumlah 95,16% penduduk berusia 7-12
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Angka Partisipasi PAUD % 40.92 47.18 54.92 134.21
2 Angka Partisipasi Murni
(APM)
SD/MI % 93.13 95.15 95.16 100.03
SMP/MTs % 81.84 81.8 81.81 99.96
SMA/SMK/MA % 40.1 40.1 43.41 108.25
3 Angka Partisipasi Kasar (APK)
SD/MI % 104.98 105 104,51 99.55
SMP/MTs % 96.04 96 96.28 100.25
SMA/SMK/MA % 52.91 58.64 69.09 114.98
4 Angka Putus Sekolah
SD/MI % 0.11 0.1 0.09 122.22
SMP/MTs % 0.21 0.41 0.20 105
SMA/SMK/MA % 0.7 0.75 0.68 102.94
5 Angka Melanjutkan dari
SD/Mi ke SMP/MTs
% 92 91.66 94.16 102.35
Angka Melanjutkan dari
SMP/MTs ke SMA/MA/SMK
% 69 75.11 82.61 119.72
Angka Melek Huruf usia > 15
th
% 99,98 99.97 99.98 100
Rata-rata Capaian Kinerja IKU
108.42
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 53
tahun telah terlayani di Sekolah Dasar, APM SMP sebesar 81,81% menunjukkan
bahwa sejumlah 81,81% dari penduduk usia 13-15 telah terlayani di jenjang SMP,
sedangkan APM SMA/SMK sejumlah 43,41 % menunjukkan bahwa sejumlah
43,41% penduduk usia 16-18 telah terlayani di jenjang pendidikan
menengah.Angka Kelulusan dari jenjang SD sampai SMA/SMK telah mencapai di
atas 90%, dapat diartikan bahwa di atas 90% peserta didik lulus sekolah di semua
jenjang pendidikan.Sedangkan angka putus sekolah tahun 2015 dicapai lebih
rendah dari yang ditargetkan. Pada jenjang SD/MI tercapai sebesar 0,09 atau 0.9%
dibandingkan dengan target sebesar 0,11% dan jenjang SMP/MTs sebesar 0,20 atau
0.95% dari target 0,21% karena adanya program pemberian beasiswa untuk siswa
kurang mampu serta program pemberian BOS dan BOSDA untuk semua siswa.
Demikian pula pada jenjang SMA/MA/SMK angka putus sekolah menunjukkan
tercapainya target tahun 2015sebesar 0,68 atau 0.97% dari target 0,70% karena
mulai tahun 2015 pemberian Dana Operasional Sekolah (BOS) sudah dilaksanakan
penuh dan adanya program bea siswa kurang mampu baik dari APBD kabupaten,
bantuan Provinsi dan APBN.
Angka melanjutkan SD/MI ke SMP/MTs sejumlah 94,16 menunjukkan
bahwa sejumlah 94,16% lulusan SD/MI meneruskan sekolah ke jenjang SMP/MTs.
Angka melanjutkan SMP/MTS ke SMA/SMK sejumlah 82.61 menunjukkan bahwa
sejumlah 82.61% lulusan SMA/MTs melanjutkan ke jenjang SMA/SMK. Angka
melanjutkan SD/MI ke SMP/MTs dan SMP/MTs ke SMA/SMA mengalami
peningkatan dibandingkatn tahun sebelumnya, hal ini menunjukkan peningkatan
kesadaran masyarakat untuk berpendidikan lebih tinggi.
Angka melek hurus sebesar 99,98 mencerminkan bahwa sejumlah 99,98%
penduduk usia di atas 15-59 tahun bisa membaca dan menulis.Capaian ini
menunjukkan bahwa Kabupaten Semarang menuju tuntas buta aksara.
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran
Mewujudkan masyarakat cerdas, kreatif, berbudaya, berkarakter dan menguasai
ilmu pengetahuan tehnologi dan ketagwaan, adalah sebagai berikut :
a. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan kebudayaan semakin
meningkat
b. Adanya dana bantuan keuangan bidang pendidikan sejumlah Rp.
13.381.232.000 untuk Program Pendidikan Anak Usia Dini, program Wajib
Belajar Sembilan Tahun, Program Pendidikan Menengah, program Pendidikan
Non Formal, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Program Manajemen
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 54
Pelayanan Pendidikan sangat mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan
pendidikan
c. Adanya Program Bantuan Operasional Sekolah untuk siswa SD, SMP, SMA dan
SMK sangat membantu operasional kegiatan belajar mengajar di sekolah.
d. Adanyaprogram bea siswa kurang mampu baik dari APBD kabupaten, bantuan
Propinsi dan APBN.
Ketercapaian IKU Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan bahwa
pelayanan pendidikan di Kabupaten Semarang mengalami peningkatan
dibandingkan dengan tahun lalu. Dari 13 indikator sebanyak 1 indikator mengalami
penurunan yaitu capaian APK SD?MI sebesar 0.49% . Hal ini dikarenakan jumlah
siswa SD/MI di Kabupaten Semarang pada tahun pelajaran 2015 mengalami
penurunan sebanyak 566 siswa atau 0.53%
Apabila dibandingkan dengan capaian indikator kinerja tingkat Propinsi
dan nasional, masih ada beberapa indikator yang masih dibawah capaian tingkat
Propinsi dan nasional sebagai berikut :
Tabel III.6
Capaian Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Dibandingkan dengan Realisasi Provinsi dan Nasional
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Angka Partisipasi PAUD % 40,92 47.18 54,92 134,20
2 Angka Partisipasi Murni (APM)
- SD/MI % 95,13 95.15 95,16 100,03
- SMP/MTs % 81,84 81.80 81,81 99,96
- SMA/SMK/MA % 40,10 40.10 43,41 108,25
3 Angka Partisipasi Kasar (APK)
- SD/MI % 104,98 105.00 104,51 99,55
- SMP/MTs % 96,04 96.00 96,28 100.25
- SMA/SMK/MA % 52,91 58.64 69,09 130,58
4 Angka Kelulusan
- SD/MI % 99,98 100.00 100,00 100,02
- SMP/MTs % 99,65 99.99 100,00 100,35
- SMA/SMK/MA % 99,05 99.96 100,00 100,96
5 Angka Putus Sekolah
- SD/MI % 0,11 0.10 0,09 111,11
- SMP/MTs % 0,21 0.41 0,20 105,00
- SMA/SMK/MA % 0,70 0.75 0,68 102,94
6 Rasio ketersediaan
sekolah/penduduk usia sekolah
- SD/MI % 0,80 0.75 0,72 90,00
- SMP/MTs % 0,31 0.28 0,30 96,77
- SMA/SMK/MA % 0,15 0.15 0,18 120,00
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 55
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
7 Angka Melanjutkan dari SD/Mi
ke SMP/MTs
% 92,00 91.66 94,16 102,35
8 Angka Melanjutkan dari
SMP/MTs ke SMA/MA/SMK
% 69,00 75.11 82,61 119,72
9 Angka Melek Huruf usia > 15
th
% 99,98 99.97 99,98 100,00
10 Guru yang berpendidikan S1/D-
IV
- TK/RA, SD/MI % 61,00 73.76 80,00 131,15
- SMP/MTs % 94,00 90.37 90,39 96,16
- SMA/MA/SMK % 98,00 97.66 97,70 99,69
11 Guru bersertifikat pendidik
- SD % 84,00 60.83 56,10 66,79
- SMP % 86,00 60.49 61.51 70,57
- SMA/SMK % 89,00 38.51 35.83 40,47
12 Ruang kelas SD/MI sesuai
standar
% 90,00 91.18 92,00 102,22
13 Ruang kelas SMP/MTs sesuai
standar
% 90,00 97.41 97,44 108,27
14 Ruang kelas SMA/SMK sesuai
standar
% 41,00 97.98 98,02 239,07
15 Jumlah grup kesenian Group 1.200 2410 2.696 224,67
16 Jumlah gedung kesenian Buah 0 0 1 100,00
17 Jumlah penyelenggaraan
festival seni dan budaya
Keg 10 34 34 340,00
18 Jumlah sarana penyelenggaraan
seni dan budaya
Buah 5 5 5 100,00
19 Benda, situs dan kawasan cagar
budaya yang dilestarikan
Buah 34 85 87 255,88
Rata-rata Capaian Kinerja IKU 121,12
Sumber dinas pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015
Apabila dibandingkan dengan capaian tingkat Propinsi maupun nasional beberapa
indikator lebih tinggi, ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan dai Kabupaten
Semarang sudah cukup baik. APK disemua jenjang pendidikan lebih rendah
dibandingkan capaian Propinsi dan Nasional. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran
masyarakat akan pentingnya pendidikan masih perlu ditingkatkan. Dari tabel di atas
diketahui bahwa tidak semua indikator kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Semarang bisa dibandingkan dengan capaian Nasional ataupun Propinsi,
hal ini dikarenakan tidak semua indikator Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Semarang menjadi indikator kinerja Dinas Pendidikan Propinsi Jawa
Tengah ataupun indikator kinerja Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 56
2. Sasaran 2 :
Meningkatnya jumlah dan kualitas pendidikan baik formal maupun non formal
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Prosentase Ruang kelas sekolah
dasar yang sesuai standar
ketentuan
% 90 91.18 92 102,22
2 Prosentase Ruang kelas Sekolah
menengah yang sesuai standar
ketentuan
% 90 97.41 97,44 108,27
3 Prosentase Ruang kelas sekolah
menengah atas dan Kejuruan yang
sesuai standar ketentuan
% 41 97,98 98,76 240,88
4 Rasio ketersediaan
sekolah/penduduk usia sekolah
SD/MI % 0,8 0.75 0,72 90,00
SMP/MTs % 0,31 0.28 0,3 96,77
SMA/SMK/MA % 0,15 0,15 0,18 120,00
5 Prosentase Angka Kelulusan
- SD/MI % 99,05 99.96 100 100,96
- SMP/MTs % 99,98 100.00 100 100,02
- SMA/SMK/MA % 99,65 99,99 99,99 100,34
Rata – Rata Capaian Kinerja 117.71
Rata – rata capaian kinerja dalam Meningkatnya jumlah dan kualitas
pendidikan baik formal maupun non formal adalah sebesar 117.71 % atau SANGAT
BAIK. Hal tersebut ditunjukkan oleh capaian 5 (lima) indikator kinerja yang telah
dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada
tahun 2015, capaian ruang kelas sesuai standar mencerminkan bahwa kondisi ruang
kelas di semua jenjang pendidikan lebih dari 90% telah memenuhi standar.
Sedangkan untuk angka kelulusan Pendidikan Khusus mencapai 100% atau
kategori sangat baik. Dilihat dari capaian tahun lalu tidak mengalami penurunan,
dilihat dari target RPJMD juga telah memenuhi. Capaian ini sama dengan capaian
angka kelulusan Pendidikan Khusus tingkat Propinsi. Hal ini didukung oleh adanya
bantuan secara langung dari Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah, seperti
terlihat pada tabel berikut:
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 57
Tabel III.7
Tingkat Kelulusan pada Pendidikan Dasar, Pertama Dan Menengah
No. Jenjang /Indikator
Kinerja
2012/
2013
2013/
2014
2014/
2015 +/(-)
I. SD/MI/SDLB
1 Tingkat Kelulusan 100 100 100 0
2 Nilai US 7,64 7,48 7,64 0.16
II. SMP/MTs/SMPLB
1 Tingkat Kelulusan 99.91 99,99 100,00 0.01
2 Nilai UN 7.35 6,69 5.9 (0.79)
III. SMA/MA/SMK/SMALB
1 Tingkat Kelulusan 99,97 99,96 100 0.04
2 Nilai UN 7.65 6,51 6.43 (0.08)
Sumber: Dinas Pendidikan & KebudayaanKab Semarang, Tahun 2015
Dari data tersebut di atas di ketahui bahwa tingka kelulusan mengalmi peningkatan
dibandingkan tahun sebelumnya, namun nilai ujian nasional menunjukkan adanya
penurunan pada jenjang pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA. Hal ini
dikarenakan adanya perubahan kebijakan dari Pemerintah Pusat (Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan ) bahwa nilai hasil ujian nasional tidak mempengaruhi
kelulusan peserta didik berdampak pada menurunnya semangat belajar siswa juga
karena adanya kebijakan nasional bahwa prosentase soal yang dikatagorikan sulit
naik 10% dan pelaksanaan tryout tingkat kabupaten hanya satu kali. Hal ini
menunjukkan bahwa perlu adanya koordinasi lebih intensif dalam peningkatan
mutu dengan Kemenag, peran serta antara siswa, guru, orang tua,sekolah dengan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta menambah anggaran untuk kegiatan
tryout lebih dari satu kali.
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran
Meningkatnya jumlah dan kualitas pendidikan baik formal maupun non formal,
adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan try out ujian untuk siswa SD, SMP, SMA/SMK, yang didanai adri
APBD II Kabupaten Semarang serta sosialisasi persiapan Ujian Nasional
mendukung tercapainya tingkat kelulusan siswa di semua jenjang pendidikan.
b. Adanya Dana Alokasi khusus Bidang Pendidikan untuk SD, SMP, SMA/SMK
pada tahun 2015 untuk rehabilitasi ruang kelas, pemenuhan sarana prasarana
dan peningkatan mutu pendidikan sejumlah Rp. 10.943.470.000 sangat
mendukung proses pembangunan pendidikan di Kabupaten Semarang.
c. Adanya dana bantuan keuangan bidang pendidikan sejumlah Rp.
13.381.232.000 untuk Program Pendidikan Anak Usia Dini, program Wajib
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 58
Belajar Sembilan Tahun, Program Pendidikan Menengah, program Pendidikan
Non Formal, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Program Manajemen
Pelayanan Pendidikan sangat mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan
pendidikan
Tabel III.2
Capaian Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Dibandingkan dengan Realisasi Provinsi dan Nasional
3. Sasaran 3 :
Tersedianya tenaga pendidikan dan tenaga kependididkan yang memenuhi
kompetensi yang memiliki intellengence quotient (daya tangkap),emotional
quotient (kecerdasan emosional),spiritual quotient (kecerdasan spiritual)
N
o
Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Guru yang berpendidikan S1/D-
IV
TK/RA, SD/MI % 61 73.76 80.00 131.15
SMP/MTs % 94 90.37 90.39 96.16
SMA/MA/SMK % 98 97.66 97.70 99.69
2 Prosentase Guru bersertifikat
pendidik
- SD/MI % 84 60.83 56.10 66.79
- SMP/MTs % 86 60.49 60.49 70.75
- SMA/SMK/MA % 89 38.51 36.02 40.47
3 Jumlah tenaga pendidik yang
mengikuti diklat//pelatihan
org 6.901 5.229 4750 68,83
Rata – Rata Capaian Kinerja 84,26
Rata – rata capaian kinerja dalam Tersedianya tenaga pendidikan dan
tenaga kependididkan yang memenuhi kompetensi yang memiliki intellengence
quotient (daya tangkap),emotional quotient (kecerdasan emosional),spiritual
quotient (kecerdasan spiritual) adalah sebesar 84,26 % atauCukup.Hal tersebut
Urusan Dan Indikator Sat Capaian
2015
Capaian
Prov. Jateng
tahun 2015
1 Angka Kelulusan
SD/MI % 100.00 99.95
SMP/MTs % 100.00 99.98
SMA/SMK/MA % 100.00 99.94
2 Ruang kelas SD/MI sesuai standar % 92.00 95.02
3 Ruang kelas SMP/MTs sesuai
standar
% 97.44 98.82
4 Ruang kelas SMA/SMK sesuai
standar
% 98.02 82.00
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 59
dilihat dari capaian 3 (dua) indikator kinerja yang tidak dapat memenuhi target.
Capaian kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015 kualifikasi dan
kompetensi pendidik masih perlu ditingkatkan,
Sampai dengan tahun 2015 jumlah guru yang telah memenuhi kualifikasi
D4/S1 sebanyak 10.324 guru SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK ( 88,57 %) dari
jumlah guru sebanyak 11.656 guru.Guru yang telah bersertifikat sebanyak 4.987
guru SD, SMP, SMA dan SMK ( 53,12 %) dari jumlah guru sebanyak 9.388. Hal ini
menunjukkan belum terpenuhinya kualifikasi S1/DIV sesuai dengan ketentuan UU
14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Apabila dibandingkan dengan capaian guru berkualifikasi pendidik S1/D4
Kabupaten Semarang lebih rendah daripada capaian propinsi dan nasional, hal ini
di karenakan beberapa faktor diantaranya karena guru yang belum berkualifikasi
S1/D4 rata-rata adalah guru yang memasuki usia pensiun, sehingga motivasi untuk
berpendidikan lebih tinggi kurang. Disamping itu tidak adanya dana bantuan dari
APBD II untuk peningkatan kualifikasi Pendidik ini juga menjadi salah satu faktor
tidak tercapainya indikator kinerja ini.. Apabila dibandingkan dengan capaian
tahun sebelumnya, indikator sasaran ini mengalami peningkatan dibandingkan
tahun sebelumnya tetapi apabila dibandingkan dengan target akhir tahun RPJMD
indikator untuk kualifikasi pendidik S1/D4 belum tercapai khusunya untuk guiru
berkualifikasi S1/D4 SMP/MTS dan SMA/SMK/MA.
Sedangkan capaian angka sertifikasi pendidik untuk jenjang SD sejumlah
3.019 dari 5.381 guru atau 56.10% telah bersertifikat pendidik, untuk jenjang SMP
sejumlah 1.275 dari 2.073 guru atau 61.51% telah bersertifikat pendidik, dan
untuk jenjang SMA/SMK sejumlah 693 dari 1.934 guru atau 5.83% telah
bersertifikat pendidik.dilihat dari capaian tersebut,total 11.656 orang Jumlah tenaga
pendidik yang telah mengikuti diklat peningkatan kompetensi guru pada tahun
2015adalah 4.750 atau hanya 40,75 %.
Disamping keberhasilan tersebut, namun masih terdapat indikator kinerja
yang belum dapat memenuhi target, yaitu Prosentase Guru bersertifikat
pendidikSMA/SMK/MA yang capaian kinerjanya sebesar 36.02% dari target sebesar
78,00%. Tidak maksimalnya capaian indikator kinerja tersebut sebagaimana seperti
yang ditargetkan RPJMD karenaproses sertifikasi tenaga pendidik yang sebelumnya
dengan metode portofolio, apabila tidak lulus baru mengikuti PLPG (Pendidikan
dan Latihan Profesi Guru) namun saat ini semua harus melalui metode PLPG dan
didahului dengan uji kompetensi awal (UKA) secara online, sehingga jumlah guru
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 60
yang lulus sertifikasi tidak bisa sesuai dengan target namun hal ini lebih disebabkan
karena kurangnya sosialisasi terkait penerapan sistem penilaian baru kepada pada
peserta sertifikasi. Dan proses sertifikasi setiap tahun metodenya semakin sulit
sehingga menuntut peningkatan kompetensi dan kapasitas sumber daya manusia
yang mampu beradaptasi mengikuti perkembangan dan tuntutan dunia pendidikan
secara aktif.
4. Sasaran 4 :
Tersedianya sekolah sekolah kejuruan yang sinergi dengan kebutuhan dunia usaha
dan dunia industry
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Prosentase kurikulum pendidikan
kejuruan yang berbasis industri
% 100 100 100 100
2 Prosentase ketersediaan
laboratorium industri pada
persekolahan
%
100 95,1 90,91 90,91
Rata – Rata Capaian Kinerja 95,45
Rata – rata capaian kinerja dalam adalah sebesar 95,45 % atau baik. Keberhasilan
kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, dari 44 Sekolah
Menengah Kejuruan telah menerapkan kurikulum pendidikanberbasis industri
namun hanya 40 sekolah menengah Kejuruan yang memiliki laboratorium industri,
sehingga apabila dibandingkan dengan tahun 2014, capaian ini mengalami
penurunan..Penurunan ini dikarenakan adanya SMK baru yang beroperasional
pada tahun 2015 belum dilengkapi dengan laboraturium industri yang memadai.
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran tersedianya
sekolah sekolah kejuruan yang sinergi dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia
industri, adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan respon Sekolah Menengah Kejuruan sehingga mempunyai
prospektif sebagai pendidikan yang mampu diberdayakan dan berkelanjutan.
2. Terwujudnya pembangunan sistem manajemen mutu dan peningkatan standar
kualifikasi lulusan;
3. Peningkatan kerjasama dengan pihak industri untuk bisa terlibat dalam evaluasi
kualitas pendidikan;
4. Meningkatnya fasilitasi dalam pemberian pelatihan dan penngkatan kualitas
serta kompetensi tenaga pendidik.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 61
5. Sasaran 5 :
Tersedianya tenaga kerja terampil dan berkualitas sesuai kebutuhan serta memiliki
daya saing
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2014
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Prosentase Tenaga Kerja yang
Mendapatkan Pelatihan Berbasis
Kompetensi
%
48 70 48 100
Rata – Rata Capaian Kinerja 100
Rata – rata capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Semarang dalam Tersedianya
tenaga kerja terampil dan berkualitas sesuai kebutuhan serta memiliki daya saing
pada tahun 2015 adalah sebesar 100 % atau baik. Keberhasilan tersebut
ditunjukkan oleh capaian satu indikator kinerja yang telah dapat memenuhi target.
Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, dari 48
orang pendaftar pelatihan dengan basis masyarakat juja 48 orang atau 100% yang
diterima mengikuti pelatihan kerja, capaian ini meningkat dibandingkan dengan
realisasi jumlah pendaftar yang diterima mengikuti pelatihan pada tahun 2014
yang sebesar 70 %.
Berikut merupakan daftar capaian dinas sosial tenaga kerja dan transmigrasi
kabupaten semarang dalam memfasilitasi peningkatan kualitas sumber daya
ketenagakerjaan melalui pelatihan :
Tabel III.3
Jumlah tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan
Tahun Tenaga kerja yang
dilatih
Pendaftar pelatihan
tenaga kerja
2011 324 540
2012 368 600
2013 100 160
2014 32 46
2015 190 190
Sumber Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi tahun 2015
Selama Tahun 2014 telah dilaksanakan pelatihan-pelatihan dalam rangka
menyediakan tenaga kerja yang kompeten dan produktif sesuai dengan pasar kerja
nasional dan luar negeri sebagaimana tabel berikut:
Tabel III.4
Jenis Dan Jumlah Peserta Pelatihan Yang Dilaksanakan Dinas
No Pelatihan Ketrampilan Satuan 2013 2014 2015
1 Menjahithigh speed Orang 60 72 56
2 Mekanik sepeda motor Orang 100 0 20
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 62
No Pelatihan Ketrampilan Satuan 2013 2014 2015
3 Mekanik mobil Orang 0 0 0
4 Las listrik/karbit Orang 40 0 0
5 Bordir Orang 20 20 36
6 Sablon Orang 40 0 0
7 Potong rambut Orang 0 0 0
8 Pembuatan rambut palsu/Wig Orang 20 40 40
9 Aneka kerajinan (pembuatan
boneka) Orang 0 0 0
10 Tata rias pengantin Orang 0 0 0
11 Pembuatan jamur Orang 0 20 20
12 Aneka makanan Kecil Orang 0 0 0
13 Service HP Orang 0 20 20
Sumber Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi tahun 2015
Dengan melihat tabel diatas bahwa jumlah pelatihan-pelatihan yang
dilaksanakan pada Tahun 2015 ada pelatihan yang mengalami peningkatan
dibanding tahun 2014 yaitu pelatihan ketrampilan bordir, sedangkan pelatihan
menjahit high speed mengalami penurunan dan pembuatan rambut palsu/wig,
pelatihan pembuatan jamur dan Service HP. Hal ini yang banyak diminati oleh
masyarakat Kabupaten Semarang.
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Tersedianya
tenaga kerja terampil dan berkualitas sesuai kebutuhan serta memiliki daya saing
adalah sebagai berikut
a. Peningkatan sarana prasarana pelatihan kerja yang memadai.
b. Pemenuhan instruktur kerja yang berkompeten dibidangnya.
c. Peningkatan kualitas materi pelatihan melalui kerjasama aktif dengan
perusahaan perusahaan serta sektor usaha yang membutuhkan tenaga kerja.
Namun, dengan memperhatikan capaian kinerja IKU Prosentase Tenaga Kerja yang
Mendapatkan Pelatihan Berbasis Kompetensi maka target kinerja akhir tahun
periode RPJMD dan SPM tingkat nasional Bidang ketenagakerjaan sebesar 75 %
diperkirakan indikator kinerja Prosentase Tenaga Kerja yang Mendapatkan
Pelatihan Berbasis Kompetensi dapat tercapai karena pada akhir tahun 2015.
6. Sasaran 6 :
Tumbuhnya sikap dan perilaku kewirausahaan masyarakat sehingga mampu
menciptakan lapangan kerja.
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Jumlah industri Rumah
Tangga
10.368 10.368 9.558 101
2 Jumlah Industri Kecil
Menengah
1.505 1.531 1.660 100
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 63
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
3 Jumlah Tenaga Kerja
Sektor Industri
102.534 102.864 94.821 92.48
Rata – Rata Capaian
Kinerja
97.8
Rata – rata capaian kinerja Pemerintah Daerah dalam Tumbuhnya sikap
dan perilaku kewirausahaan masyarakat sehingga mampu menciptakan lapangan
kerja pada tahun 2015 adalah sebesar 97.8% atau baik. Keberhasilan tersebut
ditunjukkan oleh capaian 3 (tiga) indikator kinerja yang telah dapat memenuhi
target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015,
sebagai upaya menumbuhkan sikap dan perilaku kewirausahaan masyarakat,
jumlah industri kecil Menengah di Kabupaten Semarang bertambah unitnya
dibandingkan dengan ketersediaanya pada tahun 2014 sedangkan industri rumah
tangga tidak mengalami penambahan unit usahanya.
Pertumbuhan industri diukur dari penerbitan Tanda Daftar Industri (TDI)
Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu dan pada tahun 2015 ini hanya
diterbitkan sebanyak38 buah TDI baru. Pertumbuhan industri di Kabupaten
Semarang hanya mencapai 2,30% dari target 6,77% yang telah ditetapkan.
Sedangkan bila dibandingkan dengan capaian tahun 2013 yang mencapai 2,60%,
pertumbuhan industri Tahun 2014 menurun sebesar 11,56%. Kurangnya
pencapaian target pertumbuhan industritahun 2014 ini disebabkan adanya salah
satu persyaratan TDI yang harus melampirkan IMB, HO, dan UKL/UPL, sehingga
banyak pengusaha Industri Kecil yang tidak mampu mengurus TDI. Padahal sesuai
dengan Perda No. 4 Tahun 2004 dan Peraturan Menteri Perindustrian No.41/M-
IND/PER/6/2008 Tahun 2008, hal ini tidak dipersyaratkan. Pada Tahun 2014 ini
hanya diterbitkan sebanyak38 buah TDI baru.
Tabel .III 5
Industri Berdasarkan Skala Produksi
Di Kabupaten Semarang
No Uraian Tahun
2014 2015
1 Indutri Rumah Tangga
Unit Usaha 9.558 9.558
Tenaga Kerja 17.016 17.016
Nilai Produksi 162.812.977.306 162.812.977.306
2 Indutri kecil
Unit Usaha 1.614 1.660
Tenaga Kerja 13.161 13.483
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 64
Nilai Produksi 590.427.036 601.999.445
3 Indutri Menengah
Unit Usaha 190 194
Tenaga Kerja 72.278 72.482
Nilai Produksi 3.067.129 3.202.629
Sumber Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan tahun 2015
Tabel III.6
Industri Kecil di Kabupaten Semarang
No Jenis Produksi satuan 2014 2015
1 Industri Makanan /Minuman unit 554 471
2 Industri Kayu unit 119 110
3 Industri Logam unit 98 62
4 Industri KainTenun unit 3 1
5 Industri Gerabah dll unit 14 0
6 Industri pengolahan kulit unit 8 8
7 Industri Furniture unit 201 217
8 Industri percetakan unit 56 53
Sumber Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan tahun 2015
Terkait penyerapan tenaga kerja sektor industri di Kabupaten Semarang mengalami
penurunan 0,08 % pada tahun 2015 dibandingkan dengan penyerapan tahun
2014 yang terdata sebanyak 102.864 orang tenaga kerja.
Tabel III.7
Penyerapan Tenaga Kerja pada sektor Industri
di Kabupaten Semarang
No Jenis industri satuan 2014 2015
1 Industri Kecil Orang 12.049 13.483
2 Industri Besar Orang 72.290 72.183
3 Industri Industri Rumah Tangga Orang 18.525 17.016
Sumber Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan tahun 2015
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Tumbuhnya
sikap dan perilaku kewirausahaan masyarakat sehingga mampu menciptakan
lapangan kerja adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya orientasi dalam berinovasi masyarakat untuk menciptakan
peluang usaha
2. Fasilitasi dari pemerintah daerah dalam mengembangkan kreatifitas usaha
melalui pembinaan dan pameran produk industi local
3. Pemberian modal usaha bagi industri rumah tangga serta pelaksanaan fasilitasi
terhadap pemasaran produk serta kerjasama usaha.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 65
7. Sasaran 7 :
Terwujudnya sinergitas antara pemerintah, lembaga social kemasyarakatan dan
keagamaan dalam pendidikan budi pekerti, budaya dan agama
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Cakupan ketersediaan sarana dan
prasarana pertunjukan kesenian
ged 5 1 1 100
2 Cakupan pembinaan organisasi
kesenian
grup 1200 1132 1200 100
3 Jumlah Organisasi Kepemudaaan kel 18 21 18 100
4 Jumlah Organisasi Olahraga kel 150 194 199 132
5 Jumlah pencapaian prestasi olahraga
tingkat provinsi
Kejua
raan
12 12 16 130
6 Jumlah pencapaian prestasi Olah raga
tingkat nasional
Kejua
raan
6 6 15 250
Rata – Rata Capaian Kinerja 135
Rata-rata capaian sasaran Terwujudnya sinergitas antara pemerintah,
lembaga social kemasyarakatan dan keagamaan dalam pendidikan budi pekerti,
budaya dan agama di Tahun 2014 adalah sebesar 135% atau Sangat Baik. Capaian
kinerja tersebut ditunjukkan oleh 6 capaian IKU.
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran
Terwujudnya sinergitas antara pemerintah, lembaga social kemasyarakatan dan
keagamaan, adalah sebagai berikut :
a. Target kinerja yang dicapai adalah target peran serta OKP/KWP yang
mengikuti kegiatan event Nasional, Provinsi dan Kabupaten. Capaian tahun
2015 terjadi peningkatan dari target 18 tercapai 31, hal tersebut karena adanya
event di tingkat Provinsi yang banyak melibatkan OKP/KWP.
b. Prestasi Olah Kabupaten Semarang mengalami peningkatan dibanding tahun
2014. Kejuaran yang diikuti antara lain Pekan Olah Raga Pelajar Daerah
(POPDA), Pekan Olah Raga Pelajar Nasional (POPNAS), Kejuaraan Daerah
(Kejurda) maupun Kejuaran Nasional (Kejurnas) dan kejuaraan Internasional.
Jumlah total medali yang diperoleh : Tahun 2015 berjumlah 198 medali, terdiri
dari 70 medali emas, 57 medali perak dan 71 medali perunggu. Tahun 2014
berjumlah 115 medali, terdiri dari 52 medali emas, 35 medali perak dan 28
medali perunggu. Tahun 2013 berjumlah 175 medali, terdiri dari 48 medali
emas, 55 medali perak dan 72 medali perunggu. Dibandingkan tahun 2012
yang memperoleh 163 medali.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 66
c. Jumlah klub olahraga di tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi 155 klub
yang semula di tahun 2014 sebanyak 154 klub olahraga. Target 2015 adalah
150 klub. Kenaikan jumlah organisasi yang melebihi target yang ditentukan
dikarenakan di Kabupaten Semarang telah diresmikan Cabang Olahraga PBTI
(Persatuan Bola Tangan Indonesia) yang berdampak pada penambahan
jumlahn klub.
Disamping keberhasilan tersebut, masih terdapat indikator kinerja yang belum
dapat memenuhi target, seperti :
a. Jumlah organisasi Pemuda tahun 2015 menurut data berjumlah 18 organisasi
terdiridari 27 Organisasi Kelompok Kepemudaan (OKP) dan 19 Kelompok
Wirausaha Pemuda (KWP). Jumlah Organisasi tahun 2014 sebanyak 21
organisasi sehingga tahun 2015 mengalami penurunan sebanyak 4 organisasi.
Jumlah Organisasi tahun 2015 sebanyak 18 organisasi mengalami penurunan
sebanyak 4 organisasi, jika dibandingkan tahun 2014, hal tersebut disebabkan
karena OKP belum menyesuaikan Undang-undang nomor 40 tentang
Kepemudaan, kurang aktif pindah diluar Kabupaten Semarang sehingga
organisasi kelompok Kepemudaan (OKP) kurang berkembang.
Tabel III.8
Jumlah Organisasi Kepemudaan
Kabupaten Semarang Tahun 2013 – 2015
NO ORGANISASI TAHUN
2013 2014 2015
1 GP ANSOR 1 1 1
2 DPD PEMUDA MUHAMMADIYAH 1 1 1
3 DPD NASYIATUL AISYIAH 1 1 1
4 PC IPNU 1 1 1
5 PC IPPNU 1 1 1
6 PEMUDA PANCA MARGA 1 1 1
7 PEMUDA PANCASILA 1 1 1
8 DPD AMPI 1 - -
9 DPC GM FKPPI 1 1 1
10 DPC PEMUDA KA’BAH 1 1 1
11 Gerakan Muda Pembangunan Indonesia 1 1 -
12 AMPG 1 1 1
13 BM PKPI 1 1 1
14 BM Penegak Keadilan 1 - -
15 BM PAN 1 1 1
16 Satuan Pelajar & Mahasiswa Pemuda
Pancasila
1 - -
17 Fatayat 1 1 -
18 Pemuda Persatuan 1 - -
19 Pemuda Katholik 1 1 1
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 67
NO ORGANISASI TAHUN
2013 2014 2015
20 Taruna Merah Putih 1 - -
21 Banteng Muda Indoensia 1 1 1
22 Badan Koordinasi Remaja Masjid 1 1 1
23 Ikatan Pelajar Muhammadiyah 1 1 1
24 Garda bangsa 1 1 -
25 Gema MKGR 1 1 1
26 GM Kosgoro 1 1 1
27 MAPANCAS 1 - -
JUMLAH 27 21 18
Sumber data :Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Tahun 2015
Tabel III.9
Daftar Kelompok Pemuda Produktif (KUPP)
Kabupaten Semarang Tahun 2014
No Nama KUPP Jenis Usaha Alamat
1 “Syarina
Production“
Kerajinan Enceng
Gondok
Ds. Kebondowo Kec.
Banyubiru
2 “Bangkit“ Budidaya Jamur
Kuping
Dsn. Sedono Genting
Kec.Jambu
3 “Melati Muda
Tani“
Budidaya Ikan Kel. Kupang
Kec.Ambarawa
4 “Tri Karya“ Pembibitan Ikan Lele RT.5/RW.2 Dsn Samban
Kec. Bawen
5 “Taruna Karya
Mandiri“
Jasda Komputer Jln. Moh yamin RT.4/RW
1 Kec, Ungaran Barat
6 “Ungaran Barat” Otomotif
Perbengkelan
Karang Taruna Kec.
Ungaran Barat
7 “Mekar Jaya” Konveksi/Garmen Pendem RT4/RW3
Kec.Bandungan
8 “Arisda” Tanaman Hias bunga
potong
Kel.Bandungan
9 “Nyi Ageng
Pandanaran”
Batik Ds. Gemawang
Kec.Jambu
10 “Alam Cipta
Karya “
Kerajinan Ds. Kuwarasan Kec.Jambu
11 “Wirausaha Cinta
Karya”
Pengolahan Sabun
Susu Herbal
Ds. Wates Kec. Getasan
12 “Mina Sejahtera Perikanan Air Tawar Ds. Mlilir Kec. Bandungan
13 “Khanza” Bengkel AC dan
Power Steering
Jl. Diponegoro no.52
Ungaran
Sumber data :Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Tahun 2015
Dengan adanya Kelompok Usaha Pemuda Produktif ini diharapkan
dapat meningkatan kemampuan wirausaha mandiri dikalangan generasi muda
dalam kegiatan perekonomian masyarakat, dan generasi dalam pengembangan
produk-produk olahan dan karya pemuda.
Jumlah organisasi olah raga di Kabupaten Semarang tahun 2015
sebanyak 155 organisasi mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 68
sejumlah 154. Hal ini karena ada organisasi olahraga yang baru yaitu cabang
olahraha PBTI (Persatuan Bola tangan Indonesia) yang saat ini sudah terdaftar
2 club.
Tabel III.10
Organisasi Olah Raga Kabupaten Semarang
Tahun 2013 – 2014
No Uraian Tahun
2013 2014 2015
1 Anggar 1 1 1
2 Angkat Besi 1 1 1
3 Atletik 7 1 7
4 Gerak Jalan 6 1 6
5 Balap Sepeda - - -
6 BaseBall/Softball 1 1 1
7 Bola Basket 9 1 9
8 Billyard 6 1 6
9 Bola Volley 20 1 20
10 Bulu Tangkis 7 1 -
11 Catur 6 1 8
12 Tenis Lapangan 4 1 6
13 Menembak 2 1 -
14 Sepak bola 25 1 -
15 Tenis meja 4 1 -
16 Karate 34 1 5
17 Taekwondo 60 1 2
18 Judo 1 1 -
19 Balap Motor - 1 -
20 Tinju - 1 25
21 Drumband - 1 4
22 Pencak Silat - 1 34
23 Sepak Takraw - 1 60
24 Renang - 1 1
25 Sepatu Roda 1 1 1
26 Dansa 1 1 1
27 Wushu 1 1 -
28 Senam 1 1 1
JUMLAH 198 194 199
Sumber data :Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Tahun 2015
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 69
Tujuan 3
Meningkatnya Kegiatan Usaha Daerah Dengan Memanfaatkan
Sumber Daya Local
1. Sasaran 1 :
Terwujudnya sentra/klaster usaha skala umkm dengan produk khas daerah yang
memiliki daya saing
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2014
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Jumlah UMKM yang aktif unit 26.561 63.146 63.146 237.7
2 Jumlah sentra /klaster skala
UMKM
% 8.302 7.278 10.173 122.5
Rata – Rata Capaian Kinerja 180
Rata – rata capaian kinerja Terwujudnya sentra/klaster usaha skala umkm dengan
produk khas daerah yang memiliki daya saing pada tahun 2015 adalah sebesar
360.2% atau sangat baik.
Faktor– faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Terwujudnya
sentra/klaster usaha skala umkm dengan produk khas daerah yang memiliki daya
saing adalah sebagai berikut :
Jumlah UMKM mengalami kenaikan yang signifikan disebabkan oleh penyesuaian
data UMKM dari BPS hasil sensus ekonomi sejumlah 63.146 UMKM. Sesuai dengan
UU No. 20 Tahun 1998 yang disebut UMKM adalah semua usaha produktif yang
menghasilkan barang / jasa oleh perorangan / badan usaha yang kriterianya
dibatasi oleh asset dan omzet. Sensus ekonomi baru akan dilaksanakan kembali
pada tahun 2016 sehingga data untuk tahun 2015 belum mengalami perubahan.
Untuk indikator jumlah UMKM yang terbina di tahun 2015 melebihi target
dikarenakan intensitas dan kualitas pembinaan UMKM semakin meningkat serta
adanya kerjasama dengan PT, Lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan swasta,
dan adanya tenaga pendamping UMKM yang difasilitasi oleh dana APBN.
Keberhasilan kinerja tersebut didukung oleh 8 kegiatan yaitu :
a. Kegiatan Fasilitasi pengembangan usaha kecil dan menengah
b. Kegiatan Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM
c. Kegiatan Fasilitasi pengembangan sarana promosi hasil produksi
d. Kegiatan pelatihan manajemen pengelolaan koperasi / KUD
e. Kegiatan Sosialisasi dukungan informasi penyediaan permodalan
f. Kegiatan Pengembangan sarana pemasaran produk UMKM
g. Kegiatan Jaringan kerjasama antar lembaga
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 70
h. Kegiatan Sosialisasi prinsip – prinsip pemahaman perkoperasian
Disamping factor-faktor pendukung keberhasilan masih terdapat pula kendala
seperti :
a. Keterbatasan SDM dan sarana prasarana.
b. Karena sifatnya non formal, maka tidak ada kewajiban untuk melapor
perkembangan usahanya kepada SKPD terkait (pemerintah), sehingga ada
kendala kesulitan mendapatkan data bagi usaha baru atau yang sudah
berhenti.
2. Sasaran 2 :
Terwujudnya kawasan industry yang menyerap tenaga kerja lokal
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaia
n
(%) 2014 2015
1 Jumlah Kawasan Industri lok 3 3 3 100
2 Prosentase Penyerapan Tenaga
Kerja Lokal
% 21.25 69,1 82.6
6
389
Rata – Rata Capaian Kinerja 244
Rata – rata capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang dalam
Terwujudnya kawasan industry yang menyerap tenaga kerja local pada tahun 2015
adalah sebesar 244 % atau sangat baik. Capain tersebut ditunjukkan oleh
pencapaian 2 (satu) indikator kinerja yang dapat memenuhi target. Keberhasilan
kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, Ketersediaan kawasan
industri di Kabupaten Semarang yang lokasi di Kecamatan Pringapus, Kecamatan
Tengaran dan Kecamatan Bawen mampu menyerap secara maksimal target
pemenuhan tenaga kerja lokal pada tahun 2015 mencapai 191.649 tenaga kerja.
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Terwujudnya
kawasan industry yang menyerap tenaga kerja local adalah Meningkatnya jumlah
ketersediaan sumber daya tenaga kerja local yang berkualitas dan berkompeten.
3. Sasaran 3 :
Meningkatnya akses petani terhadap sarana produksi, modal dan pemasaran
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2014
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Prosentase peningkatan produksi
Petani
% 0,56 0.69 0.88 157
2 Jumlah ketersediaan GAPOKTAN
yang aktif
kel 234 234 234 100
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 71
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2014
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
Rata – Rata Capaian Kinerja 128.5
Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah adalah sebesar 128.5%
atau sangat baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 2
IKU yang telah dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut
mencerminkan bahwa pada tahun 2015, Produksi padi meningkat sebesar 19.322
Ton di tahun 2015 atau 8.8 % dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar
204.658 Ton dan melampaui target indikator kinerja daerah yang hanya sebesar
0,56 % pada tahun 2015 sedangkan peningkatan indeks produksi padi
/holtikultura pada tahun 2014 meningkat menjadi 56.82 ton/pertahun atau sebesar
218.818 Ton untuk produksi padi dan 169.565 ton untuk produksi holtikultura,
capaian ini meningkat sebesar 7,96 % dibandingkan dengan tahun 2014.
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran
meningkatnya akses petani terhadap sarana produksi, modal dan pemasaran
adalah, sebagai berikut :
a. Pemberian bantuan pinjaman modal Aneka Usaha Pertanian secara bergulir
untuk penguatan modal usaha.
b. Penyediaan sarana produksi, pupuk, obat dan bibit sebagai usaha dalam
meningkatkan produksi pertanian
c. Upaya peningkatan Pengetahuan Sikap dan Kemampuan (PSK) petani dan
petugas diadakan pelatihan, kaji terap teknologi
d. dilaksanakannya promosi produk unggulan pada tingkat Nasional, Regional
dan Lokal serta pengembangan fungsi STA Jetis.
Tabel III.11
Klasifikasi Kemampuan Kelompok Tani
S
u
m
b
e
r
D
i
n
sumber Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan tahun 2015
Klasifikasi kemampuan kelompok tani pada tahun 2015 meningkat cukup tajam
dibanding tahun 2014. Hal ini disebabkan mulai tahun 2015 ini telah dilakukan
pendataan kelompok tani menggunakan secara elektronik dengan aplikasi e-
No
Uraian
(Kelompok) 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Kelas Pemula 123 123 666 123 720 891
2 Kelas Lanjut 230 230 416 230 696 873
3 Kelas Madya 56 56 64 56 155 90
4 Kelas Utama 4 4 9 4 20 11
jumlah 413 413 1155 413 1591 1865
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 72
poktan. Perkembangan kelompok tani cukup dinamis dari tahun ke tahun.
Pembentukan kelompok tani adalah sebagai salah satu syarat dalam menerima
bantuan dari pemerintah baik dalam dana, materi ataupun pembinaan.
Pembinaan kelompoktani bermaksud untuk membantu para petani agar mau dan
mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses teknologi,
permodalan, pasar dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya, serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Tabel III.12
Produksi Pertanian dan Perkebunan
No Uraian (ton) 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Padi 196.030 193.253 205.242 202.676 218.818 238.140
2 Jagung 65.333 50.043 60.123 61.161 714.86 76.177
2 Kedelai 1.472 431 157 134 199 121
3 Kacang
Tanah
1.309 1.934 2.919 3.394 3.126 3.462
4 Ubi Kayu 33.264 42.744 58.373 49.511 34.812 39.231
5 Ubi Jalar 14.860 29.803 29.803 24.547 19.904 21.971
Sumber Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan tahun 2015
Terkait pencapaian hasil produksi pertanian dan perkebunan masih terkendala
beberapa permasalahan antara lain :
a. Masih minimnya pengetahuan petani tentang pertanian.
b. Petani masih mengharapkan bantuan pupuk organik untuk meningkatkan
kesuburan tanah
c. Dari dinas sudah berupaya untuk membentu dan mengupayakan tentang
pembrantasan hama dan penyakit pada tanaman.
d. Petani masih menggantungkan bantuan dari pemerintah.
Tabel III.13
Luas Lahan Pertanian Dan Perkebunan
S
u
m
b
e
r
D
i
n
a
s
P
e
r
t
Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan tahun 2015
No Uraian
(Ha)
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Sawah
Teknis
5.981.17 5.981.17 4.256,83 3.635,72 3.635,72 4.265
2 Sawah
Setengah
teknis
3.427,89 3.427,89 5.063,43 5.504,20 5.504,20 5.078
3 Sawah
Sederhana
8.750,49 8.750,49 6.607,68 7.191,81 7.191,81 6.624
4 Sawah
Tadah
Hujan
5.966,87 5.966,87 7.317,33 6.834,53 7.624,44 7.336
5 Tanah
Tegalan
23.978,29 23.978,29 23.325,75 24.604,2
3
27.462,57 26.340,28
6 Kebun 5.120,61 5.120,61 4.439,50 4.580,02 13.619 6.166,79
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 73
Berdasarkan data pada tabel diatas penurunan Jumlah luas lahan pertanian
perkebunan disebabkan lahan banyak alih fungsi diantaranya untuk pembuatan
jalan tol, jalan lingkar Ambarawa, perumahan dan pendirian industri/pabrik
sehingga pengaruh pada prosentase peningkatan hasil produksi pertanian dan
perkebunan pada setiap tahunnya.
Tabel III.14
Tingkat Produktivitas Pertanian Dan Perkebunan
No Uraian (Ku/Ha) 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Padi 53.56 54.22 56.61 53.18 56.82 57.08
2 Jagung 50.32 37.94 48.07 43.44 52.61 59.98
2 Kedelai 12.92 13.22 12.36 13.54 13.72 13.01
3 Kacang Tanah 10.70 10.61 11.39 13.45 13.59 16.69
4 Ubi Kayu 174.33 272.78 277.97 253.25 191.06 200.87
5 Ubi Jalar 222.46 309.8 296.7 253.06 167.82 223.96
Sumber Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan tahun 2015
Produksi pertanian mengalami kenaikan produksi utamanya tanaman
palawija diantaranya Padi, Jagung , Ubi kayu dan Kacang tanah sedangkan kedelai
mengalami penurunan dikarenakan banyak petani beralih ketanaman yang lain
dan yang menguntungkan. Petani masih mengharapkan bantuan pupuk non
subsidi untuk meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan.
Pada Tahun Anggaran 2015 sumber pangan utama di Kabupaten Semarang
seperti produksi padi pada Bulan Desember 2015 telah tercapai 19.322 ton,
jagung 59.98 ton, kacang tanah 16.69 ton , ubi kayu 200.06 ton, dan ubi jalar
223.96 ton.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan peningkatan produksi,
produktivitas pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani diperlukan
dukungan baik sarana, prasarana maupun dana yang memadai. Upaya-upaya
yang telah dilakukan memberikan bantuan kepada kelompok tani atau masyarakat
berupa hibah untuk mendukung kegiatan tersebut diatas, adapun penerima
bantuan pada tahun 2015 sebagai berikut :
Tabel II.15
DAFTAR PENERIMA
BANTUAN HIBAH PERTANIAN TAHUN 2015
No Jenis Bantuan Jumlah Bantuan Jumlah Penerima
1 NPK 250 kg 3 kelompok tani
Pupuk Organik 400 kg
Pupuk Organik Cair 3 lt
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 74
No Jenis Bantuan Jumlah Bantuan Jumlah Penerima
Corine Bacterium 1 lt
Buvaria 1 kg
2 Mesin Penumbuk Kopi 3 unit 3 kelompok tani
3
Peralatan pengolah kripik
singkong 5 paket
5 kelompok tani
4 Traktor roda dua 14 unit 14 Kelompok Tani
Cultivator 1 unit 1 kelompok tani
Benih padi 550 kg 1 kelompok tani
Benih padi 525 kg 1 kelompok tani
Benih jagung komposit 250 kg 1 kelompok tani
5 Pembangunan Jalut 18 unit 18 kelompok tani
Pembangunan Jitut 10 unit 10 kelompok tani
Traktor 25 unit 25 kelompok tani
Bibit Tembakau, Pupuk Majemuk
KN 19 paket 19 kelompok tani
Pupuk Majemuk NPK, Pestisida
Sistemik, Pupuk Organik
6 Bibit Nilam, Pupuk Bokhasi,
Pupuk Cair, Pestisida Hayati
4 paket 4 kelompok tani
7 Mesin pengupas kulit kopi 5 unit 4 kelompok tani
Bibit Karet 1.100 batang 5 kelompok tani
Bibit Organik 3.300 kg
8 Bibit Jeruk Purut 1.400 btg 10 kelompok tani
9 Alat Sablon Plastik 10 unit 10 kelompok tani
9 Rubuha 40 unit 10 kelompok tani
10 Jalut 14 unit 14 kelompok tani
11 Bibit Alpukat = 750 btg 750 batang 2 kelompok tani
Bibit Sengon = 750 btg 750 batang
12 Benih jahe 667 kg 6 kelompok tani
Bibit Sengon 4.000 btg 11 kelompok tani
Pupuk majemuk 463 kg
Bibit Sengon 4.000 btg 1 kelompok tani
Pupuk majemuk 467 kg
Alat pengolah empon-empon 11 paket 11 kelompok tani
13 Pengembangan Jitut 28 unit 28 kelompok tani
Rehabilitasi jitut 30 unit 30 kelompok tani
Irigasi air permukaan 15 unit 15 kelompok tani
Jalut 21 unit 21 kelompok tani
Sumber Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan tahun 2015
Dalam rangka mendukung pelaksanaan peningkatan produksi,
produktivitas Perkebunan dan peningkatan kesejahteraan petani diperlukan
dukungan baik sarana, prasarana maupun dana yang memadai. Upaya-upaya
yang telah dilakukan memberikan bantuan berupa alat – alat pertanian, bibit dan
pembangunan jaringan irigasi/pembangunan jalan usaha tani adapun yang
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 75
menerima bantuan hibah pada tahun 2014 sebagai berikut:
Tabel III.16
Daftar Penerima Bantuan Hibah Pertanian
Tahun 2015
No Jenis Bantuan Jumlah
Bantuan Jumlah Penerima
1 Jalan Usaha Tani (JALUT) 48 Unit 48 kelompok tani
2 Jaringan Tingkat Usaha Tani
(JATUT)
12 Unit 12 Kelompok Tani
3 Hand Sprayer 7 Unit 7 Kelompok Tani
4 Timbangan Digital 7 Unit 7 Kelompok Tani
5 Bibit Tembakau 168.000
Batang
7 Kelompok Tani
6 Pupuk majemuk 2.100 Kg 3 Kelompok Tani
7 Pupuk NPK 250 Kg 3 Kelompok Tani
8 Pestisida sistimik 70 Liter 7 Kelompok Tani
9 Pupuk Organik 400 Kg 3 Kelompok Tani
10 Pulper kopi 2 Unit 2 Kelompok Tani
11 Huller Kopi 1 Unit 1 Kelompok Tani
12 Bibit Karet 3000 batang 5 Kelompok Tani
13 Bibit cengkih 15.900
batang
14 Alat penyuling minyak atsiri 1 Unit 1 kelompok tani
Sumber Dinas Pertanian perkebunan dan Kehutanan tahun 2015
TABEL III.16
Penggunaan Lahan Pertanian dan Perkebunan
Luas (ha)
S
umber Dinas Pertanian perkebunan dan Kehutanan tahun 2015
4. Sasaran 4 :
Terwujudnya diversifikasi usaha pertanian, menuju agrobisnis, agroindustri dan
agro wisata dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk dan daya tarik
usaha sector pertanian
No Indikator Kinerja
Utama
Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Prosentase
peningkatan
9
7.9
8.8
9.8
No Jenis
Penggunaan
lahan
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1
2
3
4
5
Sawah teknis
Sawah setengah
teknis
Sawah
Sederhana
Sawah tadah
Hujan
Tanah Tegalan
Kebun
5.981,17
3.427,89
8.750,49
5.966,87
23.978,29
5.123,61
5.981,17
3.427,89
8.750,49
5.966,87
23.978,29
5.0120,61
4.256,83
5.063,43
6.607,68
7.317,33
23.325,7
5
4.439,50
3.635,72
5.504,20
7.191,81
6.834,53
24.604,2
3
4.580,02
3.635,72
5.504,20
7.191,81
7.624,44
27.462.5
7
4.580,02
4.265
5.078
6.624
7.336
26.340,2
8
6.166,79
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 76
No Indikator Kinerja
Utama
Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
produksi padi
palawija dan
holtikultura
Padi ton 227.231 218.818 238.140 104.8
Palawija ton 139.871 150.906 140.962 100.7
Holtikultura ton 1.876.05
5
1.690.935 1.914.342 102
2 Kontribusi PDRB
Pertanian
Rp
(Juta) 183.901,5 166.432,30 183.123,87 99.57
3 Jumlah agrobisnis,
agrowisata & agro
industri
lokasi 4 4 4 100
Rata-rata Capaian Kinerja 101.4
Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah dalam mewujudkan
diversifikasi usaha pertanian, menuju agrobisnis, agroindustri dan agro wisata
dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk dan daya tarik usaha sector
pertanian adalah sebesar 101.4 % atau sangat baik. Keberhasilan capaian kinerja
tersebut ditunjukkan oleh capaian 4 IKU yang telah dapat memenuhi target.
Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, Produksi
padi meningkat sebesar 10.909 Ton atau 1.09 % dibandingkan dengan tahun
2014 yang sebesar 218.818 Ton dan melampaui target indikator kinerja daerah
yang hanya sebesar 1.04 % pada tahun 2015, sedangkan peningkatan indeks
produksi holtikultura pada tahun 2015 meningkat menjadi 1.914.324
ton/pertahun, capaian ini meningkat sebesar 1.13 % dibandingkan dengan tahun
2014.
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran
Terwujudnya diversifikasi usaha pertanian ,menuju agrobisnis, agroindustri dan
agro wisata dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk dan daya tarik usaha
sector pertanian adalah sebagai berikut :
1. Memberikan bantuan alat-alat pertanian guna menunjang peningkatan
produksi dan ketrampilan tenaga kerja sektor pertanian dan perkebunan.
2. Monitoring, pemantauan dan pengendalian secara kontinyu tentang
pengelolaan serangan OPT dengan mengalokasikan dana pada setiap tahun
anggaran serta penyediaan sarana pendukung.
3. Pengembangan Kebun Bibit Unggul Pertanian di Pakopen, Kesongo dan
Mulyorejo sebagai fasilitas pengembangan pembenihan untuk mendukung
pembangunan pertanian
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 77
5. Sasaran 5 :
Diterapkannya teknologi tepat guna berwawasan lingkungan dalam rangka
pengembangan jenis dan kualitas produk industry local
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Jumlah Teknologi Tepat Guna
Berwawasan Lingkungan
bh 2 2 2 100
2 Jumlah Pengembangan Produk
Industri Local
% 52,5 78,6 64 122
Rata – Rata Capaian Kinerja 86
Rata-rata capaian kinerja sasaran Diterapkannya teknologi tepat guna berwawasan
lingkungan dalam rangka pengembangan jenis dan kualitas produk industry local
adalah sebesar 86 % atau Cukup Baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut
ditunjukkan oleh capaian IKU yang telah dapat memenuhi target. Keberhasilan
kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2014, prosentase indsutri
kerajinan yang terbina adalah sebesar 64.08 % dari target yang ditetapkan sebesar
52.50 %. Sedangkan IKU dengan indikator jumlah penerapan teknologi tepat guna
berwawasan lingkungan dalam rangka pengembangan jenis dan kualitas produk
industry local hanya ada satu yaitu pelatihan penerapan teknologi pengolahan tahu
untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan limbah tahu.
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Diterapkanya
teknologi tepat guna Berwawasan Lingkungan Dalam Rangka Pengembangan Jenis
dan Kualitas Produk Industry Local adalah sebagai berikut:
a. Sudah terbentuknya kelompok – kelompok IKM per komoditas sehingga
mempermudah dalam akses pembinaan.
b. Sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang cukup dan memadai.
kendala capaian kinerja sasaran Diterapkanya teknologi tepat guna Berwawasan
Lingkungan Dalam Rangka Pengembangan Jenis dan Kualitas Produk Industry Local
adalah sebagai berikut:
a. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi tepat guna.
b. Kesadaran pengusaha kecil untuk mengajukan perijinan legal formal usahanya
yang masih kurang
6. Sasaran 6 :
Berkembangnya industry pariwisata yang berbasis masyarakat dan budaya local
No Indikator Kinerja Utama Sat Target 2015 Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Prosentase peningkatan % 10 12 41 410
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 78
No Indikator Kinerja Utama Sat Target 2015 Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
jumlah kunjungan
wisata
2 Kontribusi PDRB
Pariwisata
juta 3.654.095 3.408.758 3.662.786 100,2
3 Jumlah promosi budaya kel 9 9 12 133
Rata – Rata Capaian
Kinerja
214
Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah pada sasaran
Berkembangnya industry pariwisata yang berbasis masyarakat dan budaya local
adalah sebesar 214 % atau Sangat Baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut
ditunjukkan oleh capaian 3 IKU yang telah dapat memenuhi target.
Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015,
berkembangnya industri pariwisata yang berbasis masyarakat dan budaya local
meningkat melampaui target indikator kinerja daerah , seperti Jumlah kunjungan
wisata tahun 2015 sebanyak 2.161.803 wisatawan, melebihi target RPJMD
sebanyak 1.305.100 orang atau 165.6 %, serta meningkat dari tahun 2014
sebanyak 1.528.202 wisatawan.
Peningkatan sebanyak 633.601 wisatawan atau 41 % jumlah kunjungan
wisata tersebut terdiri dari wisatawan domestik wisatawan asing. Jumlah
kunjungan wisata meningkat dikarenakan adanya kegiatan promosi bersama
dengan pelaku pariwisata antara lain biro perjalanan dan pengelola obyek wisata
swasta serta informasi pariwisata melalui media cetak dan media elektronik.
Jumlah kunjungan wisata ini berdampak langsung pada peningkatan
PendapatanAsli Daerah (PAD), Realisasi PAD retribusi tempat wisata tahun 2015 Rp
3.662.786.320 sedangkan tahun 2014 sebesar Rp. 3.479.361.000,- naik dari
realisasi dan tahun 2013 sebesar Rp. 3.198.152.640,- atau mengalami kenaikan
sebesar 8,84%. Penerimaan retribusi dari tempat wisata terinci sebagai beriku
Tabel III.17
Realisai Penerimaan Retribusi Tempat Wisata
No Obyek Wisata Tahun
2013 2014 2015
1 Candi Gedong songo 2.139.343.500 2.319.170.500 2.422.476.000
Sewa Kios Candi
Gedongsongo
13.400.000 19.200.000 22.605.000
Kolam Rendam air
panas
39.200.000 40.990.000 41.000.000
Restribusi
kendaraan
49.000.000 49.200.000 51.000.000
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 79
No Obyek Wisata Tahun
2013 2014 2015
OW.Gedogsongo
2 Pemandian Muncul 495.944.500 521.902.000 555.809.000
Sewa kios
OW.Pemandian
Muncul
3.070.000 3.600.000 3.600.000
Restribusi kendaraan
OW.Pemandian
Muncul
5.190.000 6.600.000 8.400.000
3 Bukit cinta brawijaya 179.659.000 192.636.000 227.256.000
Sewa Kios bukit
cinta
2.750.000 4.800.000 4.800.000
Restribusi kendaraan
OW.Bukit Cinta
- 11.862.000 13.533.000
4 Museum Palagan 159.663.000 165.185.000 160.363.000
Restribusi kendaraan
OW.Palagan
Ambarawa
- 10.018.000 11.071.000
5 Retribusi tempat Khusus
Parkir
- 5.110.000 10.830.000
6 Wana Wisata
Penggaron
5.878.080. 2.656.800 -
7 Wana Wisata air terjun 9.252.730. 6.412.320 -
8 Wana Wisata umbul
songo
3.039.830. 470.160 -
9 Langen tirto muncul 5.500.000 5.500.000 3.510.000
10 The fountain water
park and resto
3.600.000 3.600.000 3.600.000
11 Sewa lahan depot ikan
muncul
54.121.000 72.030.320 66.163.320
12 Sewa lapangan
olahraga
10.641.000 24.265.000 45.280.000
13 Penerimaan Lainnya 18.900.000 15.550.000 7.350.000
Jumlah 3.198.152.640,- 3.479.361.000,- 3.662.786.320
Sumber Dinas Pemuda,olahraga dan pariwisata Tahun 2015
7. Sasaran 7 :
Tumbuhkembangnya kelompok usaha produktif badan usaha milik petani dan
lembaga keuangan mikro antara lain melalui kemitraan bisnis dan pengembangan
program tanggungjawab social perusahaan ( corporate social responsibility )
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Jumlah peningkatan kelompok
usaha petani melalui program
CSR
kel 40 40 40 100
Rata – Rata Capaian Kinerja 100
Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah adalah sebesar 100% atau sangat
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 80
baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 1 IKU yang
telah memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada
tahun 2015 tumbuh kembangnya kelompok usaha produktif badan usaha milik
petani dan lembaga keuangan mikro antara lain melalui kemitraan bisnis dan
pengembangan program tanggungjawab social perusahaan (corporate social
responsibility) meningkat sebesar 44 kelompok Tani atau 35.8 % dari 234
gapoktan di kabupaten semarang menerima bantuan Dana Bagi hasil cukai hasil
tembakau berupa pendukung usaha bibit unggul pertanian/ perkebunan senilai Rp.
1.624.052.000,- dan Kegiatan pengembangan diversifikasi tanaman senilai
Rp.3.880.803.750,-
Faktor yang menjadi kendala atau hambatan dalam menumbuhkembangkan
kelompok usaha produktif badan usaha milik petani dan lembaga keuangan mikro
antara lain melalui kemitraan bisnis dan pengembangan program tanggungjawab
social perusahaan (corporate social responsibility) antara lain :
1. Belum mencukupinya kebutuhan peningkatan kualitas tembakau.
2. Masih rendahnya tingkat kemampuan petani dalam budidaya pertanian dan
perkebunan secara intensif.
3. Masih belum memadainya jalan usaha tani mengakibatkan biaya sarana
produksi cukup tinggi.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 81
Tujuan 4
Mewujudkan pelaksanaan pemerintahan, pelayanan masyarakat dan pembangunan
yang efektif efesien dan akuntabel
1. Sasaran 1 :
Mantapnya adminsitrasi pemerintahan dalam penerapan informastion
communication and technology (ICT) melalui electronic government dalam rangka
peningkatan kualitas,pemerataan pelayanan public dan pembangunan system
data(data base)
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Jumlah ketersediaan sistem
informasi manajemen
% 10 10 10 100
2 Cakupan jumlah desa dengan
akses internet
desa 70 41 70 100
Rata – Rata Capaian Kinerja 100
Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah adalah sebesar 100 %
atau sangat baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 2
IKU yang telah dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut
mencerminkan bahwa pada tahun 2015, penerapan teknologi informasi pada
pelaksanaan tata kelola pemerintahan sebagai upaya peningkatan kualitas,
pemerataan pelayanan public dan pembangunan system data (data base)
ditunjukkan dengan ketersediaan 10 sistem informasi manajemen yang merupakan
aplikasi yag mendukung aksestabilitas data dan informasi yang lebih valid.
Dalam rangka penerapan teknologi informasi pada wilayah pedesaan di Kabupaten
Semarang, pada tahun 2015, telah terbangun jaringan akses internet pada 40
wilayah pedesaan, sehingga terdata sampai pada tahun 2015 sebanyak 33,6 % dari
208 desa diwilayah Kabupaten semarang telah memiliki akses layanan internet
sehingga diharapkan mampu memberikan lebih kemudahan informasi bagi
masyarakat perdesaan.
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Mantapnya
adminsitrasi pemerintahan dalam penerapan informastion communication and
technology ( ICT ) melalui electronic government dalam rangka peningkatan
kualitas,pemerataan pelayanan public dan pembangunan system data(data base),
adalah sebagai berikut
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 82
a. Penyediaan infrastruktur dan jaringan teknologi informasi yang memadai
untuk memenuhi kebutuhan akses informasi bagi masyarakat sebagai sarana
diseminasi informasi kepada publik
b. Pelatihan dan pendidikan teknis bagai aparatur dan Peningkatan Kapasitas
penguasan teknologi informasi secara regular dan berkesinambungan
2. Sasaran 2 :
Meningkatnya disiplin, kompetensi dan profesionalisme aparatur pemerintah,
sehingga redponsif terhadap perubahan paradigma pemerintahan
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Prosentase aparatur yang
sesuai kompetensi jabatannya
% 100 74 89 89
2 Prosentase penyelesaian
penanganan kasus pelanggaran
PNS
% 100 100 100 100
3 Prosentase menurunnya kasus
pelanggaran oleh PNS
% 0,00
4
0,00
5
0,00
3
80
Rata – Rata Capaian Kinerja 89,6
Rata-rata capaian kinerja IKU Meningkatnya disiplin, kompetensi dan
profesionalisme aparatur pemerintah, sehingga redponsif terhadap perubahan
paradigma pemerintahan adalah sebesar 89,6 % atau BAIK.
Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 1 dari 3 IKU yang
telah memenuhi target.
Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, 89 % atau
8647 orang dari 9716 orang aparatur pemerintah kabupaten semarang telah
memenuhi kompetensi dibutuhkan jabatan, capaian ini meningkat sekitar 15 %
atau 1467 orang yang terdiri dari 425 orang dalam kapasitas memenuhi
kompetensi pada jabatan structural dan fungsional umum dan 1042 orang untuk
memenuhi kompetensi pada jabatan fungsional tertentu, Capaian kinerja ini
meningkat disebabkan karena beberapa factor antara lain :
a. Meningkatnya kebutuhan aparatur dalam upaya pemenuhan kompetensi teknis
dan administrasi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya
b. Meningkatnya penyelenggaraan berbagai jenis Diklat teknis dan fungsional dari
berbagai badan diklat
c. Peningkatan alokasi anggaran dalam rangka pemenuhan kebutuhan diklat
aparatur
Namun masih terdapat kendala dalam rangka peningkatan kinerja kebutuhan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 83
kompetensi aparatur antara lain :
a. Keterbatasan jumlah kuota peserta pada beberapa pelaksanaan diklat aparatur
sehingga Badan Diklat tidak mampu mengakomodir seluruh kebutuhan daerah
terhadap peningkatan kompetensi aparatur, antara lain pada pemenuhan diklat
PIM bagi structural.
b. Kurangnya ketersediaan aparatur yang dapat memenuhi persyaratan
kompetensi dasar sebagai peserta diklat teknis pada fungsional khusus sehingga
tidak dapat memenuhi kuota pada diklat teknis tertentu.
Sedangkan untuk capaian kinerja dalam rangka menurunkan tingkat pelanggaran
disiplin aparatur dan penyelesaian permasalahan pelanggaran aparatur pada tahun
2015, terdapat perbaikan kinerja yang antara lain adalah menurunnya kasus
pelanggaran sebanyak 33 % atau hanya terdapat 6 kasus pelanggaran oleh PNS
dibanding tahun 2014 yang terdapat 9 kasus, yang pada tahun 2015 telah dapat
diselesaikan 9 kasus atau 100% dengan pengenaan sanksi administrasi berbeda
berdasarkan tingkat pelanggaran sesuai ketentuan perundang undangan yang
berlaku.
Dalam mewujudkan pembinaan peningkatan produktivitas kerja aparatur melalui
diterbitkannya PP 53 tahun 2010, PNS diharapkan memahami tentang peraturan
disiplin PNS yang telah diatur secara tegas dan eksplisit di dalam peraturan
tersebut, dimana PP 53 tahun 2010 memuat tentang kewajiban, larangan dan jenis
hukuman disiplin yang dapat dijtuhkan kepada PNS yang telah terbukti melakukan
pelanggaran, mulai dari jenis hukuman disiplin ringan, sedang hingga berat.
Meskipun kategori rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah sangat baik,
namun, masih terdapat beberapa kendala permasalahan terkait pencapaian sasaran
strategis antara lain masih banyak SKPD yang belum melaporkan hukuman disiplin
ke Badan Kepegawaian Daerah.
3. Sasaran 3 :
Meningkatanya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan satuan kerja perangkat
daerah
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Rata Rata skor evaluasi lakip SKPD
2014
Nilai Lakip 2013 =
Kategori nilai CC
Nilai
41,66
65
CC C CC 64
Rata – Rata Capaian Kinerja 64
Rata-rata capaian kinerja IKU Meningkatanya kapasitas kelembagaan dan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 84
ketatalaksanaan satuan kerja perangkat daerah adalah sebesar 63% dalam kategori
Kurang (C) sesuai dengan standar penilaian LAKIP.
Faktor – faktor yang melatarbelakangi tidak tercapainya kinerja sasaran
Meningkatanya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan satuan kerja perangkat
daerah, adalah sebagai berikut :
1. Masih rendahnya sinergitas dan konsistensi penyusunan dokumen perencanaan
SKPD sehingga menyulitkan evaluasi capaian kinerja dalam setiap tahapan
pembangunan.
2. Masih lemahnya komitmen pelaksanaan pemerintahan dalam menyusun
perencanaan kinerja dengan implementasi manajemen kinerja untuk mencapai
visi misi Daerah.
3. Belum adanya keselarasan antara RPJMD, IKU dan LAKIP.
Jika dibandingkan dengan target kinerja Rata Rata skor evaluasi lakip SKPD 2014,
maka capaian indikator kinerja Rata Rata skor evaluasi lakip SKPD 2015 Kabupaten
Semarang sebesar 64 % tersebut jauh dibawah standar yang ditargetkan.
4. Sasaran 4 :
Terciptanya transparansi dan pelaksanaan pembangunan
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Jumlah media informasi
pembangunan dan
pemerintahan
Media 4 4 4 100
2 Jumlah informasi
pembangunan dan
pemerintahan yang dimuat
dalam media informasi
Kali 2500 2500 2500 100
3 Prosentase SKPD yang aktif
menginformasikan pelaksanaan
pembangunan
%
100 100 100 100
Rata – Rata Capaian Kinerja 100
Rata – rata capaian kinerja pemerintah Kabupaten Semarang dalam
mewujudkan Terciptanya transparansi dan pelaksanaan pembangunan melalui
penyampaian informasi pembangunan daerah secara transparan pada tahun
2015 adalah sebesar 100 % atau baik ,Keberhasilan tersebut ditunjukkan oleh
capaian 3 (tiga) indikator kinerja yang telah dapat memenuhi target.
Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, Jumlah
media informasi milik Pemda sejumlah 4 media antara lain website Kabupaten
Semarang, Majalah Gema serasi,Majalah Interupsi dan Radio Suara Serasi ,
sedangkan untuk Informasi pembangunan yang dimuat media massa pada
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 85
tahun 2015 mencapai 2500 kali selanjutnya untuk keterbukaan informasi
Pembangunan semua 73 SKPD kabupaten telah secara regular menyampaikan
pelaporan capaian kinerja dan kegiatan sehingga bisa diukur progress capaian
kinerjanya ,
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran
Meningkatnya akuntabilitas pelaksanaan pemerintahan daerah melalui
penyampaian informasi pembangunan daerah secara transparan adalah sebagai
berikut
1. adanya media informasi dari pemerintah seperti majalah Gema Serasi dan
Interupsi, siaran LPPL Radio Suara Serasi Kabupaten Semarang, serta Buletin
Perpustakaan Kabupaten Semarang yang berfungsi sebagai jembatan
informasi kegiatan pemerintah daerah maupun kegiatan pembangunan
pemerintah daerah kepada masyarakat. Melalui keberadaan media tersebut,
pemerintah berusaha menginformasikan perkembangan maupun kemajuan
bahkan proses pembangunan kepada masyarakat.
2. Adanya Informasi pembangunan yang dimuat media massa membuka
informasi kepada masyarakat luas akan keberhasilan maupun perkembangan
kemajuan pembangunan pemerintah daerah, sehingga selain sebagai media
informasi juga sebagai media control masyarakat terhadap kinerja
pemerintah daerah
3. Perencanaan Target kegiatan dibuat secara cermat dengan
mempertimbangkan sumber daya yang ada
4. Seluruh kegiatan dilaksanakan secara konsisten sesuai target yang telah
direncanakan.
5. Sasaran 5 :
Meningkatnya kemampuan manajemen pemerintahan dan pembangunan
melalui perencanaan dan penganggaran yang responsif gender dan berbasis
data dan arah kebijakan prioritas yang didukung pengendalian dan pengawasan
secara optimal
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Prosentase SKPD yang
mengakomodir
penganggaran yang
responsive gender
%
10,97 10,97 10,97 100
2 Prosentase penerapan system
pengendalian intern
pemerintah
%
100 100 100 100
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 86
Rata Rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah dalam mewujudkan
Meningkatnya kemampuan manajemen pemerintahan dan pembangunan
melalui perencanaan dan penganggaran yang responsif gender dan berbasis
data dan arah kebijakan prioritas yang didukung pengendalian dan pengawasan
secara optimal adalah sebesar 100 % atau sangat baik. Keberhasilan capaian
kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 2 IKU yang telah dapat memenuhi
target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2014,
SKPD yang mengakomodir penganggaran yang responsive gender sebanyak 7
SKPD antara lain Sekretariat Daerah, Badan KB dan PP, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kantor
Ketahanan Pangan, Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan dan
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Pengimplementasian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah secara baik dan
memadai tahun 2015, Inspektorat Kabupaten Semarang telah melaksanakan
pantauan terhadap 57 SKPD yang telah melaksanakan tahapan dasar penerapan
sistem pengendalian intern pemerintah, pemantauan diharapkan untuk dapat
mengindentifikasi sebagai upaya preventif mengatasi risiko salah kelola
(mismanagement).
upaya peningkatan frekuensi monitoring dalam rangka pengawasan internal
terdata pada tahun 2015 terlaksana 100 kali kegiatan monitoring pada SKPD
dan dukungan ketersediaan aparatur pengawasan yang meningkat menjadi 18
orang dibanding tahun 2014 yang hanya 15 orang diharapkan mampu
mendorong peningkatan kualitas kinerja aparatur pengawasan serta
mengintensifkan implementasi tahapan dasar pelaksanaan SPIP pada SKPD.
Dalam pelaksanaan pengawasan, penggalian informasi yang bersumber
dari masyarakat merupakan upaya mendiskripsikan secara objektif penerapan
tata kelola pemerintah dapat berhasil guna dan berdayaguna bagi masyarakat
terkait perilaku aparatur, pelaksanaan kebijakan yang menjadi kewenangan
SKPd serta bagaimana peraturan perundang undang yang berlaku
diimplementasikan dengan baik.
Rata – Rata Capaian Kinerja 100
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 87
Tabel III.18
Pengaduan Masyarakat
No uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Displin pegawai 6 4 6 3 1
2 Penyalagunaan Kewenangan 3 5 4 2 1
3 Pelanggaran PerUU 11 3 2 3 3
Sumber Inspektorat Kabupaten Semarang Tahun 2015
Tabel III.19
Tindak lanjut Pengaduan Masyarakat
No uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah aduan 20 11 12 8 5
2 Aduan yang ditindaklanjuti 20 11 12 8 5
3 Aduan tidak terbukti 14 1 12 5 2
4 Aduan terbukti 6 10 - 3 3
Sumber Inspektorat Kabupaten Semarang Tahun 2015
Sedangkan untuk pelaksanaan audit kinerja APIP pada tahun 2015, terdapat
579 kejadiaan dalam berbagai macam variabel pemeriksaan yang antara lain
507 (lima Ratus Tujuh) temuan yang diklasifikan sebagai ketidakpatuhan
terhadap peraturan dengan kinerja penyelesaian mencapai 90,7% atau 460
kasus.
Sedangkan untuk kejadian karena adanya kelemahan sistem pengendalian
intern sebanyak 65 (enam puluh lima ) temuan dan 78,4 % atau 51 kasus dapat
diselesaikan sampai akhir tahun 2015.
Kemudian hasil temuan yang mengindikasikan adanya ketidakefesien,
ketidakefektifan dan adanya pemborosan pada pengelolaan keuangan di tahun
2015 terdapat 7 kasus dan 6 diantaranya dapat terselesaikan.
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran
Meningkatnya kemampuan manajemen pemerintahan dan pembangunan
melalui perencanaan dan penganggaran yang responsif gender dan berbasis
data dan arah kebijakan prioritas yang didukung pengendalian dan pengawasan
secara optimal, adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya pemahaman terhadap implementasi SPIP pada
b. Penetapan kebijakan kepala daerah terhadap implementasi SPIP
c. Peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan pembinaan secara reguler dan
berkesinambungan
d. Peningkatan kapasitas kegiatan melalui perencanaan dan alokasi
penganggaran terhadap aplikasi responsif gender agar tepat sasaran
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 88
6. Sasaran 6 :
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik meliputi SDM aparatur,
system manajemen dan kelembagaan
N
o
Indikator Kinerja Utama Sat Target
2014
Realisasi Capaian
(%) 2013 2014
1 Opini BPK terhadap laporan
Keuangan daerah
opini WTP WTP WTP 100
2 Prosentase SKPD yang menerapkan
SPM
% 24,6 24,6 24,6 100
Rata – Rata Capaian Kinerja 100
Rata – rata capaian kinerja dalam Meningkatnya disiplin, kompetensi
dan profesionalisme aparatur pemerintah, sehingga responsive terhadap perubahan
paradigma pemerintahan pada tahun 2015 adalah sebesar 94,44% atau Baik.
Keberhasilan tersebut ditunjukkan oleh capaian 2 indikator kinerja yang telah
dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada
tahun 2015, tingkat kedisiplinan, kompetensi dan profesionalisme pengelolaan
keuangan dan aset daerah sudah baik.
Sedangkan untuk pelaksanaan pelayanan SPM, dari 16 (enam belas) SPM
kementerian yang ada, telah diampu oleh 13 SKPD dan 2 Unit Kerja Bagian Pada
Sekretariat Daerah dalam pencapaian indicatornya sehingga dari jumlah SPM
Kementerian yang harus dilaksanakan telah 100 % dilaksanakan secara penuh
dalam pencapaian kinerjanya.
Tabel III.20
Capaian Indikator pada Standar Pelayanan Minimal
Kabupaten Semarang Tahun 2015
No. Indikator SPM Capaian 2014 Capaian 2015
1. Angka Kematian Ibu (AKI) 107/100.000 kh 104/100.000 kh
Angka Kematian Bayi (AKB) 8,06/1.000 kh 7.9/1.000 kh
Angka Kematian Balita (AKABA) 5,2/1.000 kh 4.9/1.000 kh
Persentase Balita Gizi Buruk 0,11 % 0,6 %
Cakupan balita gizi buruk
mendpat perawatan :
100% 100%
Cakupan komplikasi kebidanan
yang ditangani :
100% 100%
Cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan :
94,5% 99,85 %
Cakupan desa/kelurahan universal
child immunization (UCI) :
100% 100%
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit
TBC BTA :
60% 50%
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 89
No. Indikator SPM Capaian 2014 Capaian 2015
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit
DBD :
100% 100%
Cakupan kunjungan bayi : 92% 92%
Rasio Posyandu per satuan balita : 22 / 1.000 balita 25 / 1.000 balita
Rasio puskemas, poliklinik, pustu
per satuan penduduk :
0,38/1.000
penduduk
0,4/1.000
penduduk
Rasio Rumah sakit per satuan
penduduk :
0,004/1.000
penduduk
0,005/1.000
penduduk
Rasio dokter per satuan
penduduk :
0,23/1.000
penduduk
0,26/1.000
penduduk
Rasio tenaga medis per satuan
penduduk :
0,/1.000 penduduk 0,/1.000 penduduk
Cakupan Puskesmas : 136,84% 136,84%
Cakupan Puskesmas Pembantu : 28,94% 28,94%
Cakupan pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat miskin
Jamkesmas 18,91% 20%
Jamkesda 9,97% 11.7%
2. Prosentase penduduk miskin : 7,16% 7,3 %
Sarana sosial seperti panti asuhan,
panti jompo dan panti rehabilitasi
39 buah 39 buah
Penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial
2,06% 3.1 %
3. Persentase penanganan sampah : 79,20%
Rasio Tepat Pembuangan Sampah
(TPS) persatuan penduduk :
0,23 persatuan
penduduk
0.35 persatuan
penduduk
Cakupan pantauan pencemaran
status mutu air
9 titik 9 Titik
Cakupan penghijauan wilayah
rawan longsor dn sumber mata
air
14 Ha 14 Ha
Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan Amdal, UKL-UPL,
SPPL
13 pelaku usaha 14 pelaku usaha
Pelayanan tindaklanjut
pengaduan masyarakat akibat
adanya dugaan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan
hidup dan penegakan hukum
lingkungan
10 kasus 10 Kasus
4. Rasio penduduk ber-KTP per
satuan penduduk
92.85 95.7
Kepemilikan akta kelahiran per-
1.000 penduduk
610 631
Rasio pasangan ber-akte nikah : 58, 62
Rasio bayi ber-akte kelahiran : 100 100
Kepemilikan KTP : 735.666 orang 742.086 orang
Penerapam KTP Nasional berbasis
NIK
100% 100%
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 90
No. Indikator SPM Capaian 2014 Capaian 2015
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja
per-10.000 penduduk
84% 84 %
Jumlah linmas per-10.000
penduduk :
103,38 per10.000
penduduk
104 per10.000
penduduk
Rasio siskamling per jumlah
Desa/Kelurahan
13,481 per
desa/kelurahan
13.7 per
desa/kelurahan
Angka kriminalitas 540 kasus 525 kasus
Jumlah demo 22kegiatan 15 kegiatan
Cakupan patroli petugas satpol-PP 501 kegiatan 501 kegiatan
Petgas Linmas : 1,03%
Tingkat penyelesaian pelanggaran
K3 (ketertiban, ketentraman dan
keindahan)
88% 90 %
Penegakan Perda : 182 kasus 185 kasus
Tingkat waktu tanggap daerah
layanan kebakaran wilayah
manajemen kebakaran :
100% 100%
Cakupan pelayanan bencana
kebakaran
0,00032% 0.00035 %
5. Rasio rumah layak huni : 75,60% 75,61 %
Rumah tangga bersanitasi : 55,09% 57%
Rasio permukiman layak huni : 76,23% 78%
6. Prosentase Keluarga Pra KS 20% 15%
Prosentase Keluarga KS1 22% 27 %
Rasio akseptor KB 107% 100%
Cakupan peserta KB aktif 82,5% 83.6%
Rata-rata jumlah anak per
keluarga :
3 orang 2.1%
Persentase partisipasi perempuan
di lembaga pemerintah
5,44% 6.31 %
Persentase Jumlah Tenaga Kerja
dibawah umur
0,96% 0.64%
Partisipasi angkatan kerja
perempuan
29% 32 %
Penyelesaian pengaduan
perlindungan perempuan dan
anak dari tindakan kekerasan
0,03% 0.07%
7. Angka pertumbuhan penduduk : 1,30% 1.08%
Rata-rata jumlah anak per
keluarga
3 orang
Rasio akseptor KB : 106% 100%
Cakupan peserta KB aktif : 82% 83.6%
8. Persentase penduduk berusia lebih
dari 15 th melek huruf
99,97% 99.9%
Angka Partisipasi Pendidikan
Anauk Usia Dini :
39,36%
Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI/Paket A 95,11% 95.16%
SMP/MTS/Paket B 81,78% 81.81%
SMA/SMK/MA/Paket C 39,90% 43.41%
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 91
No. Indikator SPM Capaian 2014 Capaian 2015
Angka Partisipasi Kasar (APK) :
SD/MI : 104,95% 105 %
SMP/MTS: 96% 96.28 %
SMA/SMK/MA : 58.64% 69.09 %
Angka Putus Sekolah (APS) :
SD/MI : 0,11% 0.09%
SMP/MTS: 0,45% 0.20%
SMA/SMK/MA : 0,75% 0.68%
Angka kelulusan (AL):
SD/MI : 99,97% 99,9%
SMP/MTS: 99,60% 99,6%
SMA/SMK/MA : 99,04% 99,1%
Angka melanjutkan (AM)
dari SD/MI ke SMP/MTs : 91,50%; 94.16%
dari SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA :
68,80% 82.61%
Guru yang berpendidikan S1/DIV,
TK/RA dan SD/MI : 52%, 53%,
SMP/MTs : 90%, 90%,
SMA/MA/SMK : 97% 97%
Persentase guru bersertifikat
pendidik
SD/MI : 72% 72%
SMP/MTs : 74% 74%
SMA/SMK : 78% 78%
Ruang kelas SD/MI sesuai
standard :
82,23% 82,23%
Ruang kelas SMP/MTs sesuai
standard :
89,75% 90%
Ruang kelas SMA/MA sesuai
standard :
40% 41%
9. Proporsi panjang jaringan jalan
dalam kondisi baik
65% 70.06%
Panjang jalan kabupaten dalam
kondisi baik :
70% 71%
Panjang jalan yang memiliki
trotoar dan drainase (lebar >
1,5m)
26% 28%
Drainase dalam kondisi baik 65% 65%
Luas irigasi dalam kondisi baik 69,39% 69,39%
Persentase Rumah Tangga
pengguna air bersih
90,01% 90,01%
Persentase Rumah Tangga yang
menggunakan listrik
99% 99%
Rasio bangunan ber-IMB per-
satuan bangunan
72,50% 73%
Luas wilayah produktif 44,015 Ha 44,015 Ha
Luas wilayah industri 1.855 Ha 1.855 Ha
Luas wilayah kebanjiran
(perkotaan)
0,14 Ha 0,14 Ha
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 92
No. Indikator SPM Capaian 2014 Capaian 2015
Luas wilayah kekeringan : 4.035 Ha 4.035 Ha
Luas wilayah perkotaan 8.744,286 Ha 8.744,286 Ha
10. Tingkat partisipasi angkatan kerja 87,15% 87,15%
Pencari kerja yang ditempatkan : 19,95% 19,95%
Rasio penduduk yang bekerja : 52,10% 52,10%
Angka sengketa pengusaha –
pekerja pertahun :
3,7% 3,7%
Keselamatan dan perlindungan : 73% 73%
11. Jumlah jaringan komunikasi 200 unit 200 unit
Jumlah surat kabar nasional /
lokal
12 buah 12 buah
Jumlah penyiaran radio/TV
lokal :
9 buah 9 buah
Website milik Pmerintah
Daerah :
35 sub domain 35 sub domain
12. Ketersediaam pangan utama : 164,04% 164,04%
Pola pangan harapan 88 skor 88 skor
13. Kunjungan wisata 1.285.084 orang 1.285.084 orang
Kontribusi sektor pariwisata
terhadap PDRB :
Rp. 2.881.763.000 Rp. 2.881.763.000
Jumlah grup kesenian 1.154 grup 1.154 grup
Jumlah gedung kesenian 1 buah 1 buah
Jumlah penyelenggaraan
festival seni dan budaya
10 kali 10 kali
Jumlah sarana penyelenggaraan
seni dan budaya :
5 buah 5 buah
14. Pemasangan rambu-rambu 686 buah 686 buah
Rasio ijin trayek 1,10% 1,2%
Jumlah terminal bis : 1 tipe A, 4 tipe C 1 tipe A, 4 tipe C
Rasio panjang jalan perjumlah
kendaraan
0,0052% 0,0056%
Angkutan darat 0,0185% 0,019%
15. Jumlah investor berskala
nasional (PMDN/PMA)
8 buah 8 Buah
Jumlah nilai investasi berskala
nasional (PMDN/PMA)
Rp. 173 Milyar Rp.215 Milayar
Lama proses perizinan 3 s/d 14 hari 3 s/d 14 hari
Pameran / ekspo : 2 kali 2 kali
Kenaikan / penurunan nilai
realisasi PMDN
Rp. 8 Milyar Rp.7.3 Milyar
Sumber data : Bagian tata Pemerintahan Tahun 2015
Faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Meningkatnya
disiplin, kompetensi dan profesionalisme aparatur pemerintah, sehingga responsive
terhadap perubahan paradigma pemerintahan karena Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai
target yang ditentukan.
Walau rata-rata capaian kinerja sasaran Meningkatnya disiplin, kompetensi dan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 93
profesionalisme aparatur pemerintah, sehingga responsive terhadap perubahan
paradigma pemerintahan sudah terbilang cukup baik, namun ada satu kegiatan
yang memiliki capaian kinerja kurang (50%) yaitu Penyelesaian Administrasi
Kerugian Daerah. Hal ini disebabkan karena ada beberapa orang yang tidak biasa
menyelesaikan administrasi dengan alasan meninggal dunia.
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja sasaran pada tahun 2013, maka
kinerja sasaran tahun 2014 tidak mengalami kenaikan ataupun kemunduran karena
target dan realisasi yang di tentukan bernilai sama.
7. Sasaran 7 :
Terwujudnya pelayanan masyarakat yang bermutu
N
o
Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Prosentase SKPD yang menerapkan
standar pelayanan Publik
% 100 100 100 100
2 Prosentase SKPD yang
memperoleh skor baik penilaian
IKM
% 100 100 100 100
Rata – Rata Capaian Kinerja 100
Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah adalah sebesar 100
% atau sangat baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh
capaian 2 IKU yang telah dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut
mencerminkan bahwa pada tahun 2015,dari 73 SKPD pada pemerintah kabupaten
Semarang telah menyusun Standar pelayanan sebagai bentuk jaminan dan
kepastian pelayanan pada setiap jenis pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat yang ditetapkan dalam Undang undang nomor 25 Tahun 2009
meliputi Dasar hukum pemberian pelayanan,persyaratan pelayanan,sistematika
,mekanisme dan prosedur pelayanan. Dalam dokumen standar pelayanan juga
memuat jangka waktu penyelesaian ,biaya tarif yang harus dibayarkan pengguna
layanan,jenis produk layanan yang diberikan,sarana prasarana atau fasilitas yang
bisa dimanfaatkan, ditunjukan juga kompetensi pelaksana layanan dan prosedur
pengawasan internal yang diharapkan mampu memberikan rasa nyaman terhadap
kepastian pelayanan yang diberikan. Terkait ketidakpuasan terhadap pemberian
layanan, pengguna layanan disediakan fasilitas pengaduan,saran dan masukan guna
perbaikan kualitas pelayanan pada masing masing SKPD yang memberikan
pelayanan langsung kepada masyarakat, sehingga seluruh pelaksanaan pelayanan
mampu menjadi komitmen bersama aparatur pelayanan dalam memberikan rasa
aman,bebas dan percaya.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 94
Selanjutnya untuk pengukuran secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan
pendapat masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik dengan
membandingkan harapan dan kebutuhan, survey terhadap kepuasan masyarakat
bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan pada masing masing
SKPD pemerintah Kabupaten semarang.Pada Tahun 2015 73 (tujuh puluh tiga) dari
keseluruhan jumlah SKPD pemerintah kabupaten semarang secara berkala telah
melaksanakan survey tersebut sebagai dasar penetapan kebijakan dalam
peningkatan kualitas pelayanan publik yang lebih efetif,efesien dan profesional
sesuai kebutuhan masyarakat.
`Tabel III.21
Capaian Tingkat Kepuasan masyarakat
terhadap Kinerja Pelayanan pada 73 SKPD
Uraian Var.1 Var.2 Var.3 Var.4 Var.5 Var.6 Var.7 Var.8 Var.9
Nilai Rata
Rata
3.30 3.25 3.15 3.67 3.32 3.28 3.39 3.38 3.53
Indeks
Kepuasan
82.4 81.3 78.8 91.8 82.9 82.1 84.7 84.4 88.4
Sumber Bagian Organisasi Setda Tahun 2015
Dalam penilaian survei kepuasan masyarakat pada SKPD diperoleh hasil
yang beragam, hal ini wajar karena respons masyarakat di setiap pelayanan yang
diberikan juga tidak sama serta pengisian kuesioner yang memerlukan waktu.
Berikut adalah kesimpulan dari masing masing variable daam pengumpulan hasil
kuesioner :
1. Persyaratan pelayanan (variable 1)
Indeks kepuasan masyarakat terhadap persyaratan pelayanan mendapatkan
nilai 82,40 atau 3,30 poin oleh para responden pada tahun 2015, capaian ini
menggambarkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap ketersedian
informasi terkait persyaratan dalam mendapatkan pelayanan lebih mudah
untuk diakses/didapat pada area pelayanan, sehingga memudahkan masyarakat
melengkapi dokumen yang dibutuhkan.
2. Prosedur pelayanan (variable 2)
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap prosedur pelayanan yang harus dilalui
mencapai indeks 81,3 atau 3,25 poin oleh tiap responden, capaian ini
menjelaskan bahwa tingkat kepuasan terhadap standar operasional prosedur
pelayanan yang diterapkan mampu memberikan ketepatan dan tidak adanya
diskriminasi dalam pemberian layanan.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 95
3. Waktu pelayanan (variable 3)
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap jangka waktu dalam pemberian layanan
hanya mendapatkan indeks penilaian sebesar 78,84 atau 3,15 oleh masyarakat
yang menjadi responden. Indeks tersebut memperlihatkan bahwa masih
kurangnya tingkat kepuasan terhadap standar pelayanan yang diberikan,hal ini
disebabkan lebih pada ketepatan waktu pemberian layanan yang disebabkan
karena beberapa faktor, antara lain belum adanya standarisasi sarana dan
prasana pelayanan, tingkat kedisplinan dan kapabilitas SDM terhadap
pemenuhan standar pelayanan yang ditentukan.
4. Biaya / Tarif (variable 4)
Tingkat kesesuaian ketetapan biaya berdasar regulasi yang berlaku mendapat
penilaian masyarakat pengguna layanan sebesar 92.9 atau 3,67 poin oleh
masyarakat yang menjadi responden, hal ini memperlihatkan bahwa ketentuan
biaya pelayanan, keterlambatan hingga pengenaan denda telah diinformasikan
secara baik dan transparansi oleh SKPD pemberi layanan sehingga masyarakat
mendapatkan kepastian biaya yang dikeluarkan.
5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan(variable 5)
Tingkat kesesuaian dan ketentuan pada setiap spesifikasi dan jenis dari hasil
pelayanan yang diberikan mendapatkan tingkat kepuasan sebesar 80.97 atau
3,32 poin oleh setiap responden hal ini memperlihatkan bahwa Rata-rata
masyarakat menilai bahwa hasil atau jenis pelayanan yang mereka terima
adalah baik karena dilihat dari bentuk fisik suatu dokumen perijinan yang
diterima. Hanya sedikit yang menyatakan kurang puas dengan hasil produk
yang diterima masyarakat.
6. Kompetensi Pelaksana (variable 6)
Tingkat kepuasan terhadap kompetensi pelaksana layanan tahun 2015 hanya
mendapatkan nilai sebesar 79,85 atau nilai rata 3,19 poin oleh tiap responden,
hal ini disebabkan belum adanya standarisasi kompetensi pelaksana layanan.
7. Perilaku Pelaksana (variable 7)
Penilaian terhadap sikap, perilaku dann etika pemberi layanan mendapatkan
penilaian kepuasan sebesar 84.71 atau nilai rata rata 3.39 poin oleh tiap
responden, hal ini memperlihatkan bahwa sikap dan perilaku pemberi layanan
pada SKPD sudah dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, karena hal ini
merupakan variabel yang terpenting dalam mencapai indeks kepuasan terhadap
pelayanan yang diberikan.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 96
8. Maklumat Pelayanan (variable 8)
Tahun 2015, kepuasan masyarakat terhadap ketersediaan maklumat pelayanan
sebagai variabel indeks sebesar 82,83 atau skor A dengan tingkat kepuasan oleh
tiap responden mencapai 3.31, namun capaian ini tidak dapat dibandingkan
tahun 2014 yang mencapai 93,33 atau 3,73 sebagai nilai rata rata kepuasan
per responden karena masih menggunakan metode pengukuran yang berbeda.
hanya Ketersediaan maklumat pelayanan yang menjadi dasar pernyataaan
komitmen pelayanan SKPD dan penilaian masyarakat terhadap komitmen
petugas pemberi layanan dalam melaksanakan maklumat pelayanan diharapkan
mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik pada SKPD.
9. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan (variable 9)
Indek kepuasan masyarakat terhadap penanganan,pengaduan saran dan
masukan tahun 2015 mencapai 88,36 atau nilai 3,53 pada tingkat kepuasan
per responden, capaian ini menerangkan bahwa penanganan pengaduan pada
proses pemberian layanan pada SKPD sudah ditindaklanjuti secara baik.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 97
Tujuan 5
Menciptakan iklim yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan
dan investasi
1. Sasaran 1 :
Tersedianya Dokumen Tata Ruangan sebagai Acuan Pemanfaatan Ruang
N
o
Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Jumlah ketersediaan dokumen
penataan ruang
do
k
2 3 - 0
Rata – Rata Capaian Kinerja -
Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Tersedianya
Dokumen Tata Ruangan sebagai Acuan Pemanfaatan Ruang adalah sebesar 0 %
atau Tidak tercapai . Namun capaian ini bukan merupakan kegagalan kinerja hal ini
terjadi dikarenakan evaluasi terhadap peraturan daerah tentang RTRW hanya dapat
dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali. Kemudian sebagai penunjang
pengendalian dan pengawasan pemanfaatan tata ruang, pada tahun 2015 telah
tersusun Peta Digitasi Citra Satelit Resolusi Tinggi dan Kajian evaluasi Perda.
Dalam rangka mewujudkan ruang wilayah yang memenuhi kebutuhan
pembangunan yang berwawasan lingkungan, efisiensi dan bersinergi terhadap
alokasi investasi, Pengawasan dan Pengendalian penataan ruang diharapkan untuk
dapat :
a. Memberikan kepastian hukum dalam hal pemanfaatan ruang sehingga
diharapkan mampu merangsang partisipasi masyarakat dan minat investasi
masyarakat dunia usaha.
Sebagai payung hukum dalam penyelenggaraan penataan ruang, maka
Peraturan Penataan Ruang diharapkan dapat mewujudkan rencana tata ruang
yang dapat mengoptimalisasikan dan memadukan berbagai kegiatan sektor
pembangunan, baik dalam pemanfaatan sumberdaya alam maupun
sumberdaya
b. Sebagi upaya mengkoordinasikan antar sektor pembangunan kabupaten
sehingga diharapkan adanya keserasian antara pembangunan antar wilayah.
Capaian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kemampuan suatu daerah
menyediakan dan menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan yang sehat
bagi penduduk maka semakin tinggi pula pemerintah daerah menyediakan
lingkungan yang nyaman bagi penduduk.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 98
c. Mengarahkan pembangunan yang lebih tegas dalam rangka upaya
pengendalian pengawasan pelaksanaan pembangunan fisik secara teratur baik
kualitas maupun kuantitasnya sehingga mampu meningkatkan daya guna dan
hasil guna pelayanan pemanfaatan ruang secara optimal.
2. Sasaran 2 :
Meningkatanya pelayana perijinan yang tertib,tepat waktu transparan dan
akuntabel
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Prosentase Jumlah ijin yang
diterbitkan
% 100 108,6 100 100
2 Prosentase penerbitan perijinan
yang tepat waktu
% 100 63 100 100
Rata – Rata Capaian Kinerja 100
Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah dalam Meningkatanya
pelayana perijinan yang tertib,tepat waktu transparan dan akuntabel adalah sebesar
85.8 % atau baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 2
(dua) Indikator Kinerja yang telah dapat memenuhi target.
Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015,
Permohonan Ijin yang diterbitkan sebanyak 3760 Ijin meningkat 502 atau 15,4 %
dibandingkan dengan capaian 2014 yang hanya 3.258 ijin dengan 46 jenis
perijinan.
Hal ini disebabkan oleh kesadaran masyarakat dalam mengurus dan
memiliki surat ijin kepemilikan dan dibandingkan dengan capaian kinerja sasaran
pada tahun 2014, maka kinerja sasaran tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar
0,55 % yang capaiannya hanya 3000 ijin dengan, Sebagai gambaran kepuasan
masyarakat terhadap kinerja BPMPTSP. Indeks kepuasan masyarakat tahun 2015
meningkat menjadi 83,38 % dari capaian tahun 2014 yang sudah mencapai 80,8
% atau Kategori Baik
Keberhasilan Kinerja ini dapat dicapai melalui kebijakan kebijakan yang
antara lain :
a. Menciptakan iklim yang kodusif dan memanfaatkan potensi serta peluang
penanaman modal;
b. Memberikan intensif untuk menarik minat investor.
c. Meningkatkan profesionalisme SDM dan kualitas Sarana dan Prasarana
penunjang pelayanan perizinan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 99
Dalam upaya mendorong peningkatan Penanaman Modal dan Investasi melalui
Kebijakan bidang perijinanan,Tahun 2015, implementasi kebijakan tersebut belum
mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan nilai investasi yang
hanya mencapai Rp. 377.509.000.000 atau hanya mencapai 94,08 % dari target
Daerah yang sebesar Rp.401.230.000.000,- atau turun 10,24 % dibanding capaian
nilai investasi tahun 2014.
Prosentase penerbitan perijinan yang tepat waktu sebesar 100 % atau
sebanyak 3760 ijin yang diterbitkan dapat terselesaikan sesuai prosedur pelayanan
berlaku
Tahun 2015, Rasio Bangunan ber IMB baru mencapai 1,6 % atau baru sekitar
4177 bangunan berijin dari 254.982 Total jumlah bangunan yang ada dikabupaten
semarang, capain ini meningkat dengan Pengajuan permohonan IMB yang pada
tahun 2015 sebesar 1142 pengajuan IMB atau meningkat 13,3 % dibanding tahun
2014.
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Mewujudkan
tranparansi Pelayanan perijinan adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan Efesiensi Dalam dalam memberikan Pelayanan melalui peningkatan
kerjasama sector pelayanan
b. Mengimplementasikan Prosedur Pelayanan sebagai bentuk kemudahan tahapan
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
c. Mendorong kreatifitas dan responsivitas Pegawai sebagai upaya memahami
kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, serta
mengembangkan program-program sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi
masyarakat.
d. Sarana dan Prasarana sebagai penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang
dilakukan di dalam pelayanan public
3. Sasaran 3 :
Meningkatnya keamanan dan budaya tertib masyarakat, penegakan keadilan serta
supremasi hukum
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Prosentase penyelesaian
pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman dan keindahan)
% 100 97,12 93,10 93.1
2 Prosentase Penurunan
pelanggaran ketertiban
% 0,102 0,86 0,1 102
Rata – Rata Capaian Kinerja 96,55
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 100
Rata – rata capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Semarang dalam Meningkatnya
keamanan dan budaya tertib masyarakat, penegakan keadilan serta supremasi
hukum
pada tahun 2015 adalah sebesar 96,55 % atau sangat baik .
Keberhasilan tersebut ditunjukkan oleh capaian 1 (satu) indikator kinerja yang telah
dapat memenuhi target. Dari 255 kasus pelanggaran K3 yang dapat terselesaikan
pada tahun 2015 adalah sebanyak 237 kasus, dalam hal ini pelanggaran yang
ditangani oleh satuan polisi pamong praja menurun signifikan sebesar 27,3 % atau
dibandingkan kasus pelanggaran yang terjadi dan dapat diseleseaikan pada tahun
2014 yang sebanyak 351 Pelanggaran.
selanjutnya sebagai upaya peningkatan keamanan dan ketertiban pada masyarakat,
melalui peningkatan pelaksanaan koordinasi lintas sektoral yang melibatkan seluruh
aspek masyarakat dan aparat pemerintah ternyata mampu menurunkan tingkat
pelanggaran ketertiban kabupaten semarang sebesar 0,1 % atau 85 kasus, capaian
ini meningkat dibandingkan dengan capaian tahun 2014 yang mencapai 625. kasus
hal ini disebabkan oleh ;
a. Peningkatan kompetensi SDM Ketertiban melalui pendidikan dan pelatihan
secara reguler
b. Peningkatanalokasi anggaran yang diberikan oleh Pemerintah ternyata
memberikan pengaruh cukup signifikan terhadap kinerja ;
c. Pemenuhan Ketersedian sarana dan prasarana yang tersedia untuk melakukan
penegakan Perda dan menciptakan ketentraman serta ketertiban di tengah
masyarakat ;
d. Sosialisasi dan pembinaan terkait antisipasi konflik ketentraman dan ketertiban
mampu memberikan pengaruh secara signifikan terhadap penciptaan kondisi
ketentraman dan ketertiban dimasyarakat
4. Sasaran 4 :
Tersedianya regulasi dan promosi yang mendukung investasi
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Jumlah Kebijakan yang mendukung
iklim usaha
dok 2 4 2 100
2 Jumlah promosi yang mendukung
investasi
% 2 4 2 100
Rata – Rata Capaian Kinerja 110
Rata – rata capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Semarang Dalam Menyediakan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 101
regulasi dan Promosi yang mendukung investasi pada tahun 2015 adalah sebesar
100% atau sangat baik. Keberhasilan tersebut ditunjukkan oleh capaian 2 indikator
kinerja yang telah dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut
mencerminkan bahwa pada tahun 2015, telah ditetapkan kebijakan tentang
penanaman modal dan perijinan yang antara lain mengatur tentang
penyederhanaan proses pelayanan perijinan, transparansi pelayanan perijinan,
peningkatan pelayanan public dan Peningkatan promosi potensi daerah.
Dan Untuk lebih mengenalkan potensi di Kabupaten Semarang kepada calon
investor yang telah dilakukan antara lain mengikuti pameran/ekspo sebanyak 2 kali,
yaitu Kabupaten Semarang Expo dan CJIBF Jakarta
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Menyediakan
regulasi dan Promosi yang mendukung investasi adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan evaluasi terhadap kebijakan kebijakan daerah bidang penanaman
modal (deregulasi) sehingga sesuai dengan kondisi terkini.
2. Meningkatanya profesionalitas aparatur daerah dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 102
Tujuan 6
Mewujudkan infrastruktur pembangunan yang berkualitas dan merata di seluruh
wilayah
1. Sasaran 1 :
Tersedianya sarana prasarana transportasi yang berkualitas dan merata
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Jumlah Angkutan umum yang
layak jalan
unit 1028 849 1104 107
2 Prosentase pemenuhan sarana
prasarana kelengkapan
pelayanan terminal angkutan
% 100 100 100 100
3 Prosentase ketersediaan rambu
rambu lalu lintas
% 100 36,44 45,41 45,4
4 Prosentase panjang jalan dalam
kondisi baik
% 75 66 70,06 101,5
5 Prosentase Jembatan dalam
kondisi baik
% 75 66 70 105
Rata – Rata Capaian Kinerja 91.7
Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah pada sasaran Tersedianya
sarana prasarana transportasi yang berkualitas dan merata tahun 2014 adalah
sebesar 108,08 % atau Sangat Baik. Capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh
capaian 4 IKU Indikator Kinerja yang sudah dapat memenuhi target dan 1
Indikator Kinerja SKPD belum dapat memenuhi target.
Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015,
prosentase pemenuhan sarana prasarana kelengkapan pelayanan terminal angkutan
sebanyak 100 % atau dapat disampaikan bahwa pada tahun 2015 ketersediaan
sarana penunjang pelayanan pada terminal sudah memenuhi standar kenyamanan.
Kebutuhan rambu – rambu lalu lintas pada tahun 2015 hanya dapat terpenuhi
sebanyak 208 unit atau sebanyak 45.41% atau meningkat 8,97% dibandingkan
capaian kinerja tahun 2014 yang sebanyak 36.44% ,hal ini tercapai karena
kebutuhan alokasi anggaran mengalami peningkatan walaupun masih belum dapat
terealisasi 100%.sehingga pada realisasi pemenuhannya,diprioritaskan pada lokasi
lokasi vital dan urgen.
Jumlah pemenuhan ketersediaan rambu lalu lintas Jumlah sebanyak 250 atau
meningkat 14.16% dibandingkan capaian kinerja tahun 2013 yang sebanyak 219
walaupun belum mampu memenuhi target RPJMD yang sebanyak 686 buah hal ini
lebih disebabkan karena pengalihan pengalokasian anggaran untuk prioritas lain.
Keberadaan Angkutan umum di wilayah kabupaten Semarang yangdalam
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 103
kondisi layak jalan sebanyak 1104 unit atau meningkat sekitar 7,23 %
dibandingkan dengan capaian tahun 2014 yang sebanyak 1.028 unit atau dapat
disampaikan bahwa pada tahun 2015 seluruh angkutan umum diwilayah
Kabupaten Semarang dalam kategori layak jalan sesuai standar uji kelayakan jalan
Dinas Perhubungan dan Kominfo Kabupaten Semarang.
Jumlah angkutan barang yang memiliki ijin sebanyak 292 atau menurun 4.07%
dibandingkan capaian kinerja tahun 2014 yang sebanyak 447 , hal ini dikarenakan
menurunnya tingkat kesadaran pengusaha angkutan barang terhadap kebutuhan
legalisasi usaha pengangkutan, sehingga pada tahun 2016 diwacanakan untuk
kegiatan penegakan displin terhadap legalisasi angkatan.
Tahun 2015, Kondisi jalan kabupaten semarang yang berkondisi baik mencapai
sepanjang 515,07, Km atau 70,06% dari keseluruhan panjang jalan kabupaten
semarang yang mencapai 735,825 Km, capaian ini meningkat 4,06 % atau 29,87
Km dibandingkan dengan capaian 2014, sedangkan untuk pemenuhan rehabilitasi
kondisi jembatan pada tahun 2015 tercapai 70,06.% atau 442,81km jembatan
dalam kondisi baik,hal ini meningkat dibandingkan dengan capaian tahun 2014
yang mencapai 417,15 km.
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Tersedianya
Sarana Prasarana Transportasi Yang Berkualitas Dan Merata adalah sebagai berikut :
a. Adanya kesadaran dari pemilik angkutan barang dan orang untuk melakukan
pengujian kendaraan
b. Adanya penambahan kendaraan baru, mutasi masuk dan numpang uji dari
daerah lain
2. Sasaran 2 :
Tersedianya jaringan irigasi dan sumber air untuk pertanian
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Rasio jaringan irigasi dalam
kondisi baik
% 70.39 37.83 44.2 58,91
2 Prosentase lahan pertanian yang
teraliri jaringan irigasi
% 100 80.0
6
86.30 86.30
Rata – Rata Capaian Kinerja 72.6
Rata-rata capaian kinerja IKU pada sasaran Tersedianya jaringan irigasi dan
sumber air untuk pertanian pada tahun 2015 adalah sebesar 72.6% atau Cukup
Tahun 2015, capaian jaringan irigasi yang berkondisi baik mencapai 44,2 %
341.135 m² dari 866.184 m² luas jaringan irigasi yang ada diwilayah kabupaten
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 104
Semarang, walaupun belum dapat memenuhi target kinerja, namun capain ini
meningkat 6,37 % atau bertambah 14.448 m² dari capaian kinerja kondisi jaringan
irigasi dalam kondisi baik tahun 2014 yang telah mencapai 326.687 m² .
Berdasar data diatas, Kondisi jaringan tersebut mencerminkan menurunnya
fungsi jaringan irigasi yang akan berakibat pada menurunnya tingkat produktivitas
lahan pertanian secara optimal. Dari fungsi jaringan irigasi yang menurun tersebut
dan dengan adanya peningkatan kebutuhan pangan seiring dengan peningkatan
jumlah penduduk, maka akan mengancam upaya perwujudan ketahanan pangan.
Untuk menjamin berlangsungnya manajemen irigasi yang baik, sebagai upaya
pemeliharaan irigasi dengan melibatkan masyarakat, Pemerintah Kabupaten
Semarang melalui Dinas Pertanian, Perkebunan Kehutanan dan Dinas Pekerjaan
Umum juga mengupayakan kerjasama dengan institusi terkait lainnya untuk
menghadapi permasalahan dengan bertambah langkanya sumber air yang
mengakibatkan lambatnya pertumbuhan hasil pertanian yang teririgasi. Tantangan
dalam menghadapi langkanya sumber air diperbesar dengan terus bertambahnya
biaya dalam penyediaan sumber air baru, pencemaran tanah di daerah irigasi,
penipisan persediaan air tanah, polusi air dan penurunan mutu ekosistem yang
berhubungan dengan air, serta pemborosan penggunaan air di tempat suplai air
yang telah selesai dibangun, Penurunan mutu air sebagai akibat hilangnya lapisan
tumbuhan pelindung karena penggundulan hutan dan praktek pengelolaan tanah
yaang buruk.Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik meningkat menjadi 44.2 %
atau hanya tercapai 58.9% dari target 543.268 m² pada tahun 2015, Hal ini
disebabkan oleh Penggunaan lahan produktif pertanian/irigasi untuk pembangunan
infrastruktur seperti jalan lingkar, perumahandan alih fungsi lahan untuk kawasan
terbangun sehingga mengurangi luas sawah irigasi dan luas jaringan irigasi.
Tabel III.22
Kondisi jaringan Irigasi
Kondisi Capaian 2013 Realisasi 2014 Realisasi 2015
(%) (m) (m) % (m) %
Baik 26,71 234.456 326.687 37,83 341.135 44.2
Sedang 58,29 511.661 385.966 44,56 292.571 39.9
Rusak 15,00 131.668 152.540 17,61 138.092 15,9
Jumlah 100,00 877.785 866.184 100,00 771.798 100
Sumber: Dinas Pekerjaan Umumdan Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan , 2015
Sedangkan untuk lahan pertanian persawahan yang teraliri oleh irigasi pada
tahun 2015 mencapai 86.30 % atau 34.574 ha dari 40.063 ha luas lahan pertanian
persawahan pada data Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan tahun 2015,
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 105
capaian ini meningkat dibanding tahun 2014 yang hanya mencapai 32.533 Ha atau
80.06 %, namun capaian ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan
mengingat menurunnya luasan area persawahan pada tahun 2015,
3. Sasaran 3 :
Tersedianya prasarana olahraga, ruang public dan ruang terbuka hijau diperkotaan
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Prosentase penyediaan Luasan
Ruang Terbuka Hijau untuk
publik
% 7,3 2.21 2.23 31,3
2 Jumlah sarana olahraga unit 19 19 19 100
Rata – Rata Capaian Kinerja 65.6
Rata – rata capaian kinerja sasaran Tersedianya prasarana olahraga, ruang
public dan ruang terbuka hijau diperkotaan pada tahun 2014 adalah sebesar 65.6
% atau Cukup . Kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 1 indikator kinerja yang
telah dapat memenuhi target. Penyedian ruang terbuka hijau berdasarkan Undang
Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau adalah 30
% dari luas wilayah kabupaten/kota, dengan luas wilayah 95.021 hektar,
ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Kabupaten semarang sampai pada tahun 2015
baru mencapai 529,52 hektar atau hanya 2,23 % dari 23.755 hektar luas minimal
ruang terbuka hijau yang harus tersedia.
Akan tetapi apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014
terdapat kenaikan 0,31 Hektar pada tahun 2015.
Tabel III.23
Rasio Penyediaan Ruang Terbuka Hijau per satuan wilayah
No Uraian ( Ha) 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Luas RTH 501,6 501.7 501.9 521.6 529.21 529.52
2 Luas wilayah Ber
HPL/HGB
749 749 749 749 749 749
4 lahan Pertanian 60.332.8 60.332 60.312 60.303 60.296 60.250
3 Luas Wilayah 95.021 95.021 95.021 95.021 95.021 95.021
Sumber :Bappeda,Dinas PU dan Dinas TanBunhut tahun 2015
Berdasar tabel diatas,memperlihatkan bahwa dari luas wilayah kabupaten
semarang dapat diklasifikasikan bahwa 63,4 % merupakan lahan pertanian aktif,
0,7 % merupakan areal perumahan dan 2,23 % merupakan areal ruang terbuka
hijau.
Namun sebagai bahan pertimbangan kebijakan perencanaan lima tahun
mendatang, ketentuan terkait penyediaan ruang terbuka hijau berdasarkan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 106
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman
penyediaan dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, Ruang
terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/ataumengelompok, yang
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh
secara alamiah maupun yang sengaja ditanam sehingga pemanfatannya lebih
bersifat pengisian hijau tanaman atau tumbuh-tumbuhan secara alamiah ataupun
budidaya tanaman seperti lahan pertanian, pertamanan, perkebunan dan
sebagainya
Sedangkan Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang Terbuka Hijau adalah bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan
yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial,
budaya, ekonomi dan estetika yang penyediaan dan pemeliharaannya menjadi
tanggungjawab Pemerintah Kabupaten/Kota dan dikelola oleh Pemerintah Daerah
dengan melibatkan para pelaku pembangunan,tidak dapat dialihfungsikan serta
pemanfaatannya dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga ataupun antar
pemerintah daerah, apabila mengacu pada Undang Undang Nomor 26 Tahun
2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau maka luasan RTH akan menjadi lebih
sedikit luasannya
4. Sasaran 4 :
Tersedianya sarana dan prasarana air bersih yang memadai
R
Rata-rata capaian sasaran Tersedianya sarana dan prasarana air bersih yang
memadai adalah sebesar 83,54 % atau Baik. Hal ini ditunjukan bahwa
penyediaan sarana air bersih dan optimalisasi sarana air bersih, telah
meningkatkan persentase penduduk berakses air minum pada tahun 2015 sebesar
82,91% naik dibanding tahun 2014 sebesar 79,29%, angka ini lebih rendah dari
target 2014 yaitu 83,12%.
Sedangkan untuk Jumlah Rumah Tangga Menggunakan Fasilitas PDAM telah
mencapai 26.723 atau 74,98 % dari target 35.640 unit pada tahun 2014 yang
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Prosentase rumah tangga
yang menggunakan air
bersih
% 83,12 79,29 82,9 92,10
2 Jumlah instalasi PDAM unit 35.640 31.273 26.723 74,98
Rata – Rata Capaian
Kinerja
83,54
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 107
ditetapkan hal ini disebabkan karena anggaran yang diterima tidak sesuai dengan
anggaran tematik yang telah direncanakan.
5. Sasaran 5 :
Tersedianya rumah layak huni dan rumah bersanitasi
R
Rata-rata capaian kinerja IKU pada sasaran Tersedianya rumah layak huni dan
rumah bersanitasi Tahun 2015 adalah sebesar 93.7 % atau BAIK. Keberhasilan
capaian kinerja tersebut ditunjukkan dengan prosentase rumah tangga layak huni
pada tahun 2015 sebesar 77,72 % atau 198.172 rumah dari 254.982 jumlah
keseluruhan rumah tangga capaian ini meningkat 5.431 atau 2,12.
hal ini disebabkan oleh Kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan
yang bersih, nyaman dan layak juga dikarenakan oleh kegiatan fasilitasi
pembangunan prasarana dan sarana dasar pemukiman berbasis masyarakat
Sedangkan untuk Prosentase rumah tangga bersanitasi mencapai 79,68%
mengalami kenaikan sebesar 2.2 % dari tahun 2014 atau hanya mampu mencapai
93.2 % dari target kinerja yang ditetapkan tahun 2015.
hal ini disebabkan adanya Program Lingkungan Sehat Permukiman untuk
Tahun 2015 terkait dengan pembangunan dan peningkatan infrastruktur sarana dan
prasarana pelayanan dasar masyarakat, dalam terpenuhinya kebutuhan air bersih
dan sarana sanitasi bagi masyarakat miskin dianggarkan 45 lokasi untuk sarana air
bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin serta terbangunnya
sarana dan prasarana lingkungan sehat permukiman di 93 ruas jalan, 30 paket
talud, 15 paket saluran, 38 lokasi swakelola
Dalam penanganan masalah rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap
kelayakan sistem sanitasi lingkungan dan tingginya angka rumah tidak layak huni,
pemerintah Kabupaten semarang memerlukan banyak dukungan sumber daya,
baik berupa pendanaan maupun peran aktif berbagai stakeholder. Dalam
Pengembangan sanitasi lingkungan berskala komunitas , Permasalahan yang timbul
karena Keterbatasan lahan yang tersedia sebagai upaya perbaikan kondisi sanitasi
telah diantisipasi dengan pemanfaatan lahan-lahan kosong milik umum/individu
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Prosentase rumah tangga layak
huni
% 82.5 75.59 77.72 94.2
2 Prosentase rumah tangga
bersanitasi
% 85,44 76,88 79,68 93.2
Rata – Rata Capaian Kinerja 93.7
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 108
maupun jalan lingkungan yang telah disepakati bersama selain perlu adanya
pelaksanaan kebijakan yang harus terintegrasi dengan program lain yang terkait
peningkatan kualitas hidup masyarakat.
6. Sasaran 6 :
Tersedianya saran dan prasarana pengelolaan sampah
Rata – rata capaian kinerja sasaran Tersedianya sarana dan prasarana
pengelolaan sampah pada tahun 2015 adalah sebesar 93,15 % atau Baik.
Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum, pada Tahun 2015, Penanganan
sampah telah mencapai 0,77 m³ perhari dengan produksi sampah perhari 0,96 m³
pada setiap harinya, atau hanya sekitar 80,72 % sampah telah dapat dikelola dan
tertangani dengan baik dari 0.89 m³ sampah yang ditargetkan tertangani dalam
satu harinya, namun capain kinerja ini mengalami sedikit peningkatan
dibandingkan capaian tahun 2014 yang hanya 0.75 meter² perhari
hal ini disebabkan oleh upaya mendorong terciptanya pengelolaan SDA dan
Lingkungan Hidup dengan tetap menjaga kelestariannya sesuai dengan Misi ke 6
RPJMD Kabupaten Semarang Tahun 2010-2015 serta untuk mencapai sasaran
tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah pada kegiatan Penyediaan
Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Semarang tahun 2015 melaksanakan pengadaan kontainer sebanyak 8 unit,
revitalisasi TPS sebanyak 6 unit dan terlaksananya peningkatan operasional
pengangkutan sampah permukiman di 15 Kecamatan dan 112 TPS.
Volume sampah yang masuk ke TPA Blondo rata-rata ±121,940 m³/hari se-
hingga volume sampah yang diproses di TPA Blondo mencapai ±150.616 m³.
Sedangkan untuk ketersediaan tempat pembuangan sampah pada rasio
kebutuhan pada 1000 orang penduduk, pada tahun 2015 telah mencapai 0.77 unit
pada tiap penduduk atau telah tersedia 1.293.980 tempat sampah untuk melayani
990.365 penduduk kabupaten semarang, capaian ini meningkat 0.14 unit
dibanding capaian tahun 2014.
No Indikator Kinerja
Utama
Sat Target
2014
Realisasi Capaian
(%) 2013 2014
1 Rasio ketersediaan
tempat pembuangan
sampah
Per 1.000
penduduk
0.80 0.63 0.77 96.2
2 Prosentase Penanganan
sampah
% 89.50 79,55 80,72 90.1
Rata – Rata Capaian
Kinerja 93.15
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 109
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran
Tersedianya saran dan prasarana pengelolaan sampah adalah sebagai berikut :
a. Kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang bersih, nyaman dan
layak huni, sehingga memanfaatkan media pembuangan sampah yang telah
disediakan pemerintah.
b. Tehnologi pengolahan sampah sebagai sarana untuk mengolah sampah
sebagai barang tidak berguna menjadi barang yang bisa dimanfaatkan
kembali.
7. Sasaran 7 :
Terpenuhinya kebutuhan energi listrik
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%)
2014 2015
1 Prosentase Rumah tangga
pengguna listrik
% 100 94,8 97,6 97,6
2 Jumlah instalasi listrik PLN unit 253.380 240.205 247.324 97.6
Rata – Rata Capaian Kinerja 97.6
Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah pada sasaran Terpenuhinya
kebutuhan energi listrik pada tahun 2015 adalah sebesar 97.6 % atau Baik.
Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, 247.324
keluarga atau 97.6 % dari 315.472 Jumlah Rumah tangga yang menjadi penduduk
kabupaten semarang telah mengunakan listrik.
Berdasarkan data dari profil daerah Kabupaten Semarang Tahun 2015,
penggunaan listrik oleh penduduk dapat berdasar daya yang digunakan :
Tabel III.24
Pengguna Listrik berdasarkan Daya yang digunakan
No Daya Listrik 2014 2015 +/-
1 2200 watt 1608 1656 48
2 2200 watt 5385 5508 123
3 1300 watt 14045 13931 - 114
4 900 watt 92289 98891 6602
5 450 watt 240205 247324 7119
Sumber profil daerah kabupaten semarang tahun 2015
Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran
Tersedianya Terpenuhinya kebutuhan energi listrik adalah sebagai berikut :
a. Komunikasi, kerjasama dan koordinasi antara beberapa pihak yang terkait
(pemerintah, pelaksana dan warga masyarakat) terhadap program yang
dilaksanakan.
b. Anggaran yang mencukupi dan fasilitas penunjang yang mendukung.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 110
c. Pelaksana yang komitmen terhadap program sehingga apapun tantangan yang
ditemui dapat diatasi.
8. Sasaran 8 :
Terpenuhinya sarana dan prasarana perdagangan
Rata-rata capaian kinerja IKU pada sasaran Terpenuhinya sarana dan prasarana
perdagangan Tahun 2014 adalah sebesar 78.8 % atau cukup. Hal tersebut
mencerminkan bahwa pada tahun 2015, pasar tradisional yang memenuhi standar
sebanyak 19 unit atau 57,6 % dari yang ditargetkan pada tahun 2015 sebanyak 33
unit capaian tersebut meningkat 42.4 % dibandingkan capain 2014 yaitu 12 Unit
pasar yang memenuhi standar hal ini disebabkan karena:
a. Bervariasinya kemampuan SDM pengelola pasar dalam menyesuaikan tuntutan
perbaikan tata kelola pasar.
b. Dalam proses revitalisasi ada beberapa pedagang yang belum siap untuk
direlokasi ke pasar sementara, sehingga mengganggu proses pembangunan.
c. Dalam proses penempatan kembali pedagang pasca revitalisasi pasar sering
terjadi perbedaan pendapat antara pedagang dengan pemerintah dalam
menata zona jenis dagangan. sedangkan fasilitas pasar yang berkondisi baik
meningkat sebesar 42.4 % dibandingkann capaian tahun 2014 yang hanya
36.4 % . Selanjutnya pasar modern yang memenuhi standar sebanyak 89 unit
sama jika dibanding dengan capaian pada tahun 2014.
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Jumlah pasar tradisional yang
memenuhi standar
unit 33 12 19 57,6
2 Jumlah pasar modern yang
memenuhi standar
unit 89 87 89 100
Rata – Rata Capaian Kinerja 78.8
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 111
Tujuan 7
Mewujudkan peran serta dan kemandirian masyarakat dalam pembangunan tanpa
membedakan gender dengan memperhatikan hak-hak anak
2. Sasaran 1 :
Meningkatnya peran serta dan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan
daerah
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Jumlah usulan pembangunan
dalam musrenbang
dok 1.700 1659 1253 73.7
2 Jumlah kegiatan
pembangunan swadaya oleh
masyarakat
keg 4 4 4 100
Rata – Rata Capaian Kinerja 100
Rata–rata capaian kinerja pada sasaran Meningkatnya peran serta dan
partisipasi masyrakat dalam proses pembangunan daerah pada Tahun 2015 adalah
sebesar 100 % atau Baik. Keberhasilan tersebut ditunjukkan oleh capaian 2 (dua)
indikator kinerja bahwa pada tahun 2015
Jumlah usulan pembangunan dalam musrenbang mencapai 1253 atau hanya
73.% dari target tahun 2015 hal ini tercapai melalui partisipasi masyarakat dalam
musrenbang yang yang hadir sebanyak 85 % tingkat kehadiran peserta. Namun
dari realisasi 70 % atau 1161 usulan yang terakomodir dalam RKPD pemerintah
Kabupaten semarang tahun 2015 bukan merupakan usulan dari masyarakat tetapi
merupakan Program/Kegiatan pembangunan yang mengacu pada RPJMD.
3. Sasaran 2 :
Meningkatnya pemberdayaan perempuan dan penyandang masalah social dalam
proses pembangunan disegala bidang guna peningkatan kualitas hidup
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Prosentase Partisipasi angkatan
kerja perempuan
% 60,88 38.19 51.45 84.5
2 Prosentase Partisipasi
perempuan dilembaga
Pemerintah
% 5,44 3.53 3.56 65.4
3 Prosentase Partisipasi
perempuan di lembaga swasta
% 28,18 34.66 47.89 169.9
4 Prosentase penurunan angka
penyandang masalah
kesejahteraan sosial
% 50 79.82 49.2
5
98.5
Rata – Rata Capaian Kinerja 104.5
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 112
Rata rata capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Semarang dalam
meningkatkan pemberdayaan perempuan dan penyandang masalah sosial dalam
proses pembangunan disegala bidang guna peningkatan kualitas hidup tahun 2015
sebesar 104.5 % atau Sangat Baik. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan
bahwa dari 332.305 penduduk usia kerja perempuan pada tahun 2015, Partisipasi
angkatan kerja perempuan mencapai 170.971 atau meningkat 13.26% dibanding
capaian tahun 2014 yang hanya 126.907 orang, Sedangkan untuk partisipasi
perempuan pada lembaga pemerintahan dan lembaga swasta pada tahun 2015
mengalami peningkatan yang signifikan, berdasarkan data Dinas Sosial Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Semarang tercatat ada sekitar 11,830
penduduk perempuan dikabupaten Semarang bekerja pada instansi pemerintah,
capaian ini meningkat 0,03 % dibanding kondisi tahun 2014. Kemudian untuk
penduduk perempuan di wilayah kabupaten semarang yang bekerja pada lembaga
swasta meningkat signifikan sebanyak 13,23 % atau sekitar 43.964 penduduk
perempuan dibanding kondisi tahun 2014.
Sebagai upaya peningkatan dan perluasan akses lapangan pekerjaan bagi
perempauan berikut merupakan langkah langkah yang ditempuh oleh Pemerintah
Kabupaten Semarang melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi :
a. Inventarisasi data dan penyebarluasan informasi yang berkaitan dengan
kendala yang dihadapi perempuan dalam partisipasi setara dan mengakses
perekonomian formal dengan upaya perbaikan komitmen hokum dan
implementasi kebijakan local terkait pemanfaatan tenaga kerja perempuan.
b. Melibatkan secara penuh stakeholder dari swasta dalam memperkuat
kesetaraan gender dalam mengatasi presepsi diskriminatif ,melalui upaya
penguatan kelembagaan kesetaraan gender sehingga mampu memberikan
jaminan terhadap hak hak pekerja perempuan.
Sebagai upaya mengimplementasikan program pembangunan kesejahteraan social
dalam mempercepat penurunan angka penyandang masalah kesejahteraan
masyarakat pada kabupaten semarang tahun 2015, Berdasarkan data Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi , terjadi penurunan kinerja pembinaan PMKS, dari
124.401 penyandang PMKS yang terdata pada tahun 2015 hanya mampu terbina
sekitar 49,25 % atau 61.267 penyandang PMKS atau menurun 30.57% dengan
jumlah objek pembinaan yang sama.
Selain menurunnya alokasi anggaran pada program penurunan PMKS, capaian
kinerja penurunan jumlah penyandang kesejahteraan masyarakat miskin di
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 113
Kabupaten Semarang terkendala :
a. Kurangnya partisipasi masyarakat, termasuk dunia usaha dalam penanganan
PMKS;
b. Masih tingginya ketergantungan PMKS terhadap bantuan sosial dari
Pemerintah;
c. Masih terbatasnya Balai Rehabilitasi Sosial yang menampung PGOT (Pengemis,
Gelandangan, dan Orang Terlantar);
d. Masih kurangnya Sumber Daya Manusia Pekerja Sosial di Dinas Sosial Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Semarang.
Upaya sebagai alternatif solusi dilakukan dengan:
a. Mengadakan komunikasi, koordinasi dan kerjasama yang intensif dengan CFCD
(Comunity Forum For Comunication Development) Kabupaten Semarang;
b. Pembinaan dan pelatihan keterampilan berusaha bagi PMKS agar dapat hidup
mandiri;
c. Penambahan Balai Rehabilitasi Sosial atau penambahan kapasitas penampungan
PGOT;
d. Mengoptimalkan Sumber Daya Manusia Pekerja Sosial dan Memberdayakan
TKSK (Tenaga Kerja Sukarela Kecamatan) yang ada di setiap kecamatan.
Tabel III.24
Data PMKS Kabupaten Semarang
JENIS 2012 2013 2014 2015
Anak jalanan (Org) 137 258 84 84
Gembel dan pengemis(Org) 72 19 97 64
Penderita HIV/AIDS(Org) 12 44 115 45
Pecandu Narkoba(Org) 58 212 21 20
Fakir Miskin(Org) 186.333 47,615 102.938 206.288
Bayi Terlantar(Org) 1,509 1,168 887 880
Anak Terlantar(Org) 4,940 3,866 2540 2865
Lanjut Usia terlantar(Org) 5,157 6,325 3392 4408
Komunitas adat terpencil(Org) 248 121 221 497
Penyandang cacat(Org) 6,440 9,194 5631
Penyandang tuna netra 845 875 775 4446
Penyandang tuna Wicara
rungu(Org)
981 926 902 608
Penyandang tuna daksa(Org) 2,800 2,720 1744 1881
Penyandang Tuna grahita(Org) 944 924 552 596
Penyandang cacat jiwa(Org) 472 472 418 478
Penyandang cacat ganda(Org) 398 308 147 208
Pengungsi korban bencana 108 117 137 -
Tuna susila(Org) 580 449 407 507
Bekas Narapidana(Org) 398 332 276 318
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 114
Sumber :Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi tahun 2015
4. Sasaran 3 :
Meningkatnya pemenuhan kebutuhan terhadap hak hak anak melalui sinergitas
pemerintah masyarakat dan swasta
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Prosentase tenaga kerja dibawah
umur
% 0,93 0,14 0.14 14,58
2 Prosentase penyelesaian
pengaduan perlindungan
perempuan dan anak
% 0,03 0,02 0,02 70
Rata – Rata Capaian Kinerja 42.29
Rata-rata capaian kinerja IKU yang menggambarkan sasaran strategis
Pemerintah Daerah terkait Meningkatnya pemenuhan kebutuhan terhadap hak hak
anak melalui sinergitas pemerintah masyarakat dan swasta sebesar 42,29 %.
capaian kinerja tersebut menunjukkan bahwa kebijakan dalam menekan jumlah
tenaga kerja dibawah umur efektif berjalan sehingga dari 0,93% dari target anak
usia sekolah yang menjadi pekerja mampu ditekan hanya menyisakan 0,14 % atau
21.570 anak yang menjadi pekerja dari 154.075 klasifikasi usia 5-15 tahun sebagai
anak usia sekolah (berdasarkan data SIAK Dinas Kepndudukan dan Catatan sipil
Tahun 2015), Hal ini terjadi karena rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terkait
arti pentingnya pendidikan pada anak usia sekolah sehingga muncul tenaga kerja
dibawah umur yang bekerja di sektor informal untuk memenuhi kebutuhan hidup.
sedangkan untuk penyelesaian pengaduan terhadap perlindungan
perempuan dan anak yang belum dapat memenuhi target. Namun Masih
rendahnya capaian kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015,
Sedangkan untuk penyelesaian pengaduan perlindungan terhadap KDRT pada
perempuan dan anak, pada tahun 2015 terdata sebanyak 106 kasus yang terjadi
yang terdiri dari 41 kasus terhadap anak dan 65 kasus terhadap perempuan hal ini
lebih disebabkan karena Kurangnya SDM yang menangani pendampingan korban
dan kurang efektifnya fasilitasi dalam upaya perlindungan perempuan terhadap
tindak kekerasan walaupun pada tahun 2015 tercatat terdapat 25 bantuan dana
untuk penyelesaian kasus tersebut, namun sampai pada akhir tahun 2015 terdata
baru 2 kasus yang terselesaikan
Korban penyalagunaan NAPZA(Org) 212 53 115 37
Jumlah 212,688 76,068 121.514 224.230
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 115
4. Sasaran 4 :
Meningkatnya pemberdayaan kelembagaan desa dan masyarakat
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Jumlah PKK aktif kel 8001 8001 8903 111,27
2 Jumlah Posyandu Aktif kel 1400 100 1644 117,42
3 Jumlah lembaga Pemberdayaan
Masyarakat yang aktif
kel 235 235 235 100
Rata – Rata Capaian Kinerja 109,56
Rata – rata capaian kinerja dalam Meningkatnya pemberdayaan
kelembagaan desa dan masyarakat adalah sebesar 109,56% atau Sangat Baik.
Keberhasilan tersebut ditunjukkan oleh capaian 3 (tiga) indikator kinerja yang
telah memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada
tahun 2015, jumlah swadaya masyarakat melalui Dana Alokasi Umum Desa,
pembangunan infrastruktur dan PNPM mengalami peningkatan. Swadaya
masyarakat pada tahun 2015 sebesar 103,95 % atau sangat baik dengan melalui
PNPM, DAUD, Infrastruktur. Di tahun 2015 swadaya masyarakat dapat mencapai
sebesar 105,95 %, karena pada tahun tersebut ada kegiatan pembangunan Rumah
Tidak Layak Huni. Di kabupaten Semarang jumlah PKK aktif ada 235 yang tersebar
di Desa/ Kelurahan sedangkan kelompok binaan ada 8.001 unit.
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran
Meningkatnya pemberdayaan kelembagaan desa dan masyarakat adalah sebagai
berikut :
a. Menciptakan suasana atau iklim yangyang memungkinkan berkembangnya
potensi atau daya yang dimiliki masyarakat;
b. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat. Upaya yang
dilakukan dengan pemberian input, berupa bantuan dana, pembangunan
sarana dan prasarana pendukung, pengembangan lembaga pendanaan, serta
pemberian kemudahan akses dan berbagai peluang yang akan membuat
masyarakat menjadi semakin berdaya;
c. Melindungi masyarakat melalui pemihakan masyarakat yang lemah.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 116
1. Sasaran 1 :
Diterapkannya teknologi tepat guna dalam upaya pelestarian sumber daya alam
Rata-rata capaian kinerja IKU pada sasaran Diterapkannya teknologi tepat
guna dalam upaya pelestarian sumber daya alam tahun 2015 adalah sebesar 100
% atau Sangat Baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh
capaian 1 IKU yang telah dapat memenuhi target.
Indikator Kinerja Utama adalah Jumlah Teknologi tepat guna dalam
rangka upaya pelestarian SDA telah memenuhi target yang telah ditetapkan.
Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015,
penggunaan teknologi dalam rangka upaya pelestarian SDA mencapai 100 %
sesuai target yang telah ditetapkan atau sekitar 30 perusahaan di Kabupaten
Semarang.
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja
Diterapkannya teknologi tepat guna dalam upaya pelestarian sumber daya ala
tersebut adalah :
a. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk pengujian kualitas
lingkungan.
b. Fasilitasi penanganan sengketa lingkungan yang berjalan dengan baik.
c. Penerapan teknologi tepat guna dalam upaya pelestarian SDA mencapai
100% dengan penerapan 3 jenis aplikasi teknologi tepat guna yang antara
lain :
d. Komposter sebagai alat untuk merubah sampah organic menjadi kompos
sehingga dapat mengurangi sampah yang diaplikasikan untuk pengolahan
sampah rumah tangga
e. Biopori manual yang difungsikan sebagai resapan air berskala kecil serta
memanfaatkan sampah dedaunan yang dimasukkan kedalam lubang sebagai
humus yang akan diuraikan oleh cacing dan mikroba
TUJUAN 8
Memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Jumlah penerapan
tehnologi tepat guna
dalam upaya pelestarian
SDA
produk 3 3 3 100
Rata – Rata Capaian Kinerja 100
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 117
f. Sumur resapan yang konstruksinya dibuat sebagai bak penampungan air
hujan yang berguna untuk mengurangi resiko bahaya banjir.
Didalam menerapkan dan mengembangkan serta menyebarluaskan
teknologi tepat guna, perlu memperhatikan dan menjaga tata kelestarian
lingkungan hidup, penggunaan secara maksimal bahan baku lokal, menjamin
mutu (kualitas) dan jumlah (kuantitas) produksi, secara teknis efektif dan efisien,
mudah perawatan dan operasi, serta relatif aman dan mudah menyesuaikan
terhadap perubahan.
kesimpulan yang didapat bahwa dampak lingkungan yang disebabkan
penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) harus lebih kecil dibandingkan
pemakaian teknologi tradisional maupun teknologi maju. Sedangkan untuk
upaya peningkatan penerapan teknologi di kabupaten Semarang bisa
ditingkatkan dengan mengimplentasikan inovasi inovasi baru antara lain :
a. Tungku Hemat Energi Industri Kecil Menengah
b. Unit Pengeringan Bijian, Fanili, Rempah2, Kayu
c. Unit Destilasi Minyak Atsiri
d. Unit Ekstraksi Minyak Nabati
Sampai dengan tahun 2015, capaian kinerja Jumlah teknologi tepat guna
dalam rangka upaya pelestarian SDA, Jumlah Penerapan kerjasama pengelolaan
SDA dan Lingkungan, serta Cakupan Pantauan Pencemaran lingkungan berkisar
sebesar 98,50 % dengan demikian maka diperkirakan pada akhir periode
RPJMD akan memenuhi target sebesar 100 %.
2. Sasaran 2 :
Terwujudnya jejaring kerjasama dalam pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan yang berkelanjutan
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Jumlah penerapan
kerjasama pengelolaan SDA
dan lingkungan
obyek 5 5 5 100
Rata – Rata Capaian Kinerja 100
Rata-rata capaian kinerja sasaran Terwujudnya jejaring kerjasama dalam
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan pada tahun
2015 adalah sebesar 100% atau Sangat Baik. Indikator Kinerja Utama yaitu
Jumlah Penerapan kerjasama pengelolaan SDA dan Lingkungan telah tercapai 100
% atau sekitar 5 obyek kerjasama lingkungan serta kerjasama penanganan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 118
kerusakan lingkungan telah disepakati bersama, melalui pelaksanaan kerjasama
dengan :
a. GIZ (Duetsche Gesellschaft Fur international Zusammenarbeit) dalam
kerjasama penyusunan profil emisi gas rumah kaca dan strategi perubahan
iklim serta opsi kerjasama pengawasan kondisi sungai
b. OPSI (organisasi Pelestari Sungai) dalam Kerjasama pemeliharaan dan
Pengawasan Daerah Aliran Sungai
c. SAKA KALPATARU dalam Kerjasama kegiatan pelestarian lingkungan
d. PT DAMATEX pada kerjasama pelestarian mata air senjoyo
e. UNNES (Universitas Negeri Semarang) dalam kerjasama Penyusunan Kajian
Kerusakan Tanah (biomassa)
Peningkatan jumlah penduduk yang memanfaatkan lingkungan dan sumber
daya alam akan membawa dampak bagi mata rantai suatu ekosistem dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya menyebabkan Perubahan ekosistem
lingkungan. Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan
berlangsung lama jika dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan
keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan,berikut upaya dasar pemerintah
kabupaten Semarang Melalui Badan Lingkungan Hidup dalam mengatasi
permasalahan lingkungan hidup :
a. Menerapkan kebijakan daerah yang mengatur penggunaan teknologi yang
ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat
maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung
dan daya tampungnya.
b. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
c. Melaksanakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara
bertahap dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.
d. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara
efektif
e. Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi
yang sudah ada sebelumnya.
f. Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan
lingkungan global.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 119
3. Sasaran 3 :
Terkendalinya pengelolaan sumber daya alam dan kerusakan lingkungan
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Prosentase peningkatan
jumlah DAS yang terlindungi
%
100 100 100 100
2 Jumlah penurunan
pertambangan tanpa ijin
lok 6 9 7 116,7
3 Cakupan pantauan
pencemaran lingkungan
% 100 98.06 100 100
Rata – Rata Capaian Kinerja 104,9
Rata-rata capaian kinerja IKU pada sasaran Terkendalinya pengelolaan sumber
daya alam dan kerusakan lingkungan adalah sebesar 104,9 % atau SANGAT
BAIK. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 3 IKU yang
telah dapat memenuhi target.
Terkait peningkatan perlindungan DAS (Daerah Aliran Sungai) yang melewati
Kabupaten Semarang yang antara lain Wilayah Sungai Jratunseluna meliputi DAS
Garang, DAS Babon, DAS Dolog, DAS Jragung, DAS Tuntang dan DAS Serang
Lusi, serta WS lintas Kabupaten yaitu Wilayah Sungai Bodri-Kuto yang meliputi
DAS Bodri, telah diupayakan untuk pelestarian lingkungannya dengan tahapan
perbaikan kualitas melalui :
a. Pelaksanaan koordinasi dalam pemanfaatan dan pemeliharaan jaringan
sumber daya air terutama wilayah sungai strategis nasional yang melintas
pada wilayah Kabupaten Semarang.
b. Pelaksanaan rekayasa daerah tangkapan air untuk meningkatkan resapan air
dengan membuat dam penahan, sumur resapan, biopori dan bangunan
lainnya terutama di Kecamatan Jambu, Ambarawa, Sumowono, Getasan,
Bandungan, Bergas, Banyubiru dan Ungaran Barat, Ungaran Timur, Tuntang,
Tengaran; dan
c. Pelaksanaan revitalisasi dan optimalisasi fungsi waduk alam Rawa Pening.
d. Penataan ruang dan rekayasa pada DAS dan Sub-DAS sehingga
pembudidayaan / pendayagunaan lahan tidak merusak kondisi hidrologi DAS
dan tidak memperbesar masalah banjir.
Sedangkan untuk penanganan perusakan lingkungan yang diakibatkan kegiatan
pertambangan tanpa ijin, Penutupan Penambangan tanpa ijin dapat
direalisasikan 7 unit, lebih tinggi dari target sebesar 6 unit dan jika dibandingkan
dengan tahun lalu mengalami penurunan 2 unit dari sebanyak 9 unit. Penutupan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 120
kegiatan penambangan tanpa ijin di lokasi yang dapat menimbulkan dampak
lingkungan secara luas dilakukan untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya
kerusakan lingkungan yang lebih parah telah diatur melalui kebijakan :
a. Penetapan Zonasi untuk kawasan peruntukan penambangan yang diatur
dalam Peraturan RTRW kabupaten Semarang.
b. pengaturan kawasan tambang dengan memperhatikan keseimbangan antara
biaya dan manfaat serta keseimbangan antara resiko dan manfaat.
c. Pengaturan bangunan di sekitar lokasi kegiatan penambangan yang
berpotensi menimbulkan bahaya dengan memperhatikan kepentingan
umum.
d. Pengawasan terhadap kegiatan lain penduduk bahwa hanya kegiatan
pertanian, perkebunan dan industri pengolahan hasil penambangan yang
diperbolehkan pada kawasan ex penambangan.
e. Setiap pelaku penambang diharuskan/ diberikan sanksi untuk melakukan
reklamasi pada lahan bekas tambang.
f. Dalam pemberian ijin penambangan skala besar perlu adanya kajian analisis
dampak lingkungan untuk penambangan.
Terkait dengan pengendalian pencemaran lingkungan tercapai 100 % telah
melampaui capaian indikator provinsi yang hanya 96%, hal ini dilihat dari titik
pemantauan lingkungan, tahun 2015 meningkat sebanyak 5 titik sedangkan
ditemukannya 10 (sepuluh) perusahaan yang membuang air limbah tidak sesuai
dengan baku mutu air limbah yang dipersyaratkan semuanya telah tertangani
dengan baik melalui mediasi dalam mengedepankan perbaikan aspek lingkungan
dan aspek sosial.
Faktor faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja dicapai melalui :
1. Sosialisasi kebijakan pengawasan dalam menumbuhkan kesadaran pelau
usaha/industri dalam melaksanakan produksi bersih
2. Optimalisasi pengawasan dan pengujian kondisi lingkungan secara rutin.
4. Sasaran 4 :
Terwujudnya konservasi lahan melalui pengembangan hutan rakyat
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2014
Realisasi Capaian
(%) 2013 2014
1 Prosentase pengembangan
hutan rakyat
% 7,2 6,5 7,2 100
Rata – Rata Capaian Kinerja 100
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 121
Rata-rata capaian kinerja sasaran Terwujudnya konservasi lahan melalui
pengembangan hutan rakyat adalah sebesar 100 % atau Sangat Baik.
Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 1(satu) IKU yang
telah dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa
pada tahun 2015, pengembangan fungsi hutan rakyat meningkat sebesar. 0,7 %
dibandingkan dengan capaian tahun 2014 atau sekitar 49,5 hektar hutan rakyat
mengalami peningkatan fungsi.
Penurunan dan kenaikan jumlah luasan area kehutanan dipengaruhi oleh
beberapa hal yang antara lain kurangnya penanganan lahan erosi akibat
pengrusakan hutan oleh penduduk sekitar hutan, dari 95.020,67 hektar luas
wilayah kabupaten semarang, dengan 28.321,06 atau 29,80 % merupakan lahan
hutan yang antara lain terdiri dari 12.707,96 hektar adalah hutan Negara dan
7.073 hektar hutan rakyat, terdapat sekitar 6.258,5 hektar lahan kritis yang
sampai pada tahun 2015 sudah 17,98 % atau 1.125 hektar yang sudah dapat
tertangani atau direhabilitasi.
Tabel III.26
Potensi Hutan
No Uraian (Ha) 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Hutan
Rakyat
15.734,50 16.059,50 16.059,50 14.596,31 15.412,85 15.412,85
2 Hutan
Negara:
a. Hutan
Produksi
7.611,80 7.611,80 7.611,80 7.611,80 7.611,80 7.611,80
b. Hutan
Lindung
1.593,01 1.593,01 1.593,01 1.593,01 1.593,01 1.593,01
c. Cagar
Alam
12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00
Sumber Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan tahun 2015
Faktor – faktor untuk mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran
Terwujudnya konservasi lahan melalui pengembangan hutan rakyat melalui :
1. Pelaksanaan Program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan serta pembinaan dan
penyuluhan secara terus menerus kepada masyarakat sekitar hutan dan daerah
aliran sungai mengenai pentingnya konsevasi lahan.
2. Kegiatan OBIT (one billion Indonesian tree) pada lahan kritis seluas 1.021,7
hektar atau berhasil mengurangi 75% dari 1.125 hektar target penanganan
lahan kritis pada tahun 2015.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 122
5. Sasaran 5 :
Meningkatnya penggunaan pupuk organic dalam pengembangan usaha pertanian
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Rata rata Penyediaan pupuk
per masa tanam
ton 43.68
1
30.00
0
43.68
1
100
2 Prosentase pemenuhan
kebutuhan pupuk untuk
petani
% 100 100 100 100
Rata – Rata Capaian Kinerja 100
Rata-rata capaian kinerja sasaran Meningkatnya penggunaan pupuk organic
dalam pengembangan usaha pertanian adalah sebesar 100% atau BAIK.
Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 2 (dua) IKU yang
telah dapat memenuhi target. capaian kinerja tersebut mencerminkan bahwa
pada tahun 2015, penyedian pupuk pada setiap masa tanam di tahun 2015 dapat
memenuhi target kebutuhan 43.681 ton atau meningkat 45,6 % dibanding
kebutuhan tahun 2014 yang hanya 30.000 Ton permasa tanam. Peningkatan
kebutuhan ini lebih disebabkan meningkatnya luas sasaran penanaman tanaman
padi yang meningkat seluas 41.601 hektar pada tahun 2015 dan menutupi
kebutuhan pupuk kandang pada tahun tahun sebelumnya.
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran
Meningkatnya penggunaan pupuk organic dalam pengembangan usaha pertanian
adalah sebagai berikut :
a. Pembinaan dan pengendalian tentang pengelolaan lahan dalam menjaga
keseimbangan lahan secara optimal.
b. Peningkatan dan pemeliharaan jaringan irigasi sehingga indek tanaman naik.
c. Pemberian bantuan pinjaman modal Aneka Usaha Pertanian secara bergulir
untuk penguatan modal usaha.
d. Penyediaan sarana produksi, pupuk, obat dan bibit sebagai usaha dalam
meningkatkan produksi pertanian
e. Upaya peningkatan Pengetahuan Sikap dan Kemampuan (PSK) petani dan
petugas diadakan pelatihan, kaji terap teknologi
f. dilaksanakannya promosi produk unggulan pada tingkat Nasional, Regional
dan Lokal serta pengembangan fungsi STA Jetis.
Tabel III.27
Sarana pengairan pertanian dan perkebunan
No Uraian (Ha) 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jalut 7 17 13 42 76 63
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 123
No Uraian (Ha) 2010 2011 2012 2013 2014 2015
2 Embung 12 11 7 0 5 16
3 Irigasi/Jitut 39 54 131 72 89 251
Sumber Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan tahun 2015
Berdasarkan data tersebut diatas berikut merupakan penjelasan dari upaya
Peningkatan Kinerja produksi pertanian dan perkebunan :
1. Penggunaan / pembangunan jalan usaha tani yaitu untuk memperlacar
pengangkutan hasil pertanian dan perkebunan dari lahan ke pasar dan
pemeliharaan ini sudah diserahkan ke masyarakat atau kelompok tani di
hibahkan dan digunakan sesuai dengan fungsinya.
2. Embung untuk penampungan air guna kelancaran pengairan pertanian dll.
3. Pembangunan irigasi untuk mempercar pengairan pertanian.
4. Dari bangunan tersebut diatas sudah dihibahkan semua ke masyarakat atau
kelompok tani
Tabel III.28
Alokasi kebutuhan pupuk
No Uraian (ton) 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Kebutuhan
Pupuk daerah
0 14.197 13.611 13.274 13.626 13.390
2 Jumlah Alokasi
pupuk
0 20.200 24.406 15.000 13.739 14.400
3 Luas lahan
pertanian yang
mendapat subsidi
pupuk
0 56,78 54,44 53,09 54,50 67.97
4 Luas lahan
perkebunan yang
mendapat subsidi
pupuk
23,50 13,54 24,38 24,49 31,06 35.8
Sumber Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan tahun 2015
Penggunaan pupuk secara berimbang belum di laksanakan di tingkat
masyarakat atau kelompok tani. pada tahun 2011 – 2013 banyak pupuk subsidi dari
luar daerah masuk di wilayah Kabupaten semarang, umumnya terjadi di daerah
perbatasan. RDKK ( Rencana difinitif kebutuhan kelompok) yang dibuat oleh
kelompok tani belum mencerminkan komodity yang akan di pupuk sehingga alokasi
distribusi pupuk kurang mampu mengakomodir kebutuhan pupuk seluruh petani,
kebutuhan pupuk menurut RDKK tahun 2015 sebanyak 19.699 ton dengan 67,97 %
nya merupakan pupuk yang mendapatkan subsidi.
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 124
6. Sasaran 6 :
Terkendalinya pemanfaatan lahan untuk pembangunan ekonomi dan investasi
daerah yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Desain Tata
Ruang
No Indikator Kinerja Utama Sat Target
2015
Realisasi Capaian
(%) 2014 2015
1 Prosentase optimalisasi
pemanfaatan dan
penggunaan lahan untuk
pembangunan ekonomi
dana investasi sesuai
dengan RTRW dan RDTR
% 45.870 45.190 42.213 92
Rata – Rata Capaian
Kinerja 92
Rata – rata capaian kinerja sasaran Terkendalinya pemanfaatan lahan untuk
pembangunan ekonomi dan investasi daerah yang sesuai dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah dan Rencana Desain Tata Ruang pada tahun 2014 adalah sebesar 92
% atau Baik, Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015,
Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam perijinan
pendirian bangunan dan semakin membaiknya pelayanan IMB yang diberikan
pemerintah daerah, baik pada tingkat Kabupaten maupun Kecamatan.
Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran
Mewujudkan tranparansi Pelayanan perijinan adalah sebagai berikut :
a. Adanya fasilitas untuk mempermudah pengurusan/pembuatan ijin
b. Pelayanan yang baik sesuai dengan misi, tepat, mudah dan cepat
c. Luas Wilayah Produktif, lebih rendah dari target karena adanya alih fungsi lahan
produktif menjadi pemukiman, jalan tol dan industri, sedangkan Luas Wilayah
Industri luas wilayah industri tahun 2015 mencapai 1.721,10 ha, atau 92,78%,
lebih rendah dari target tahun 2014 seluas 1.855 ha, dan mengalami peningkatan
sekitar 16,5 ha jika dibanding dengan realisasi tahun 2014 seluas 1.705 Ha.
Kenaikan ini terjadi karena naiknya kebutuhan lahan untuk industri.
Prosentase penerbitan perijinan yang tepat waktu sebesar 63 % atau
sebanyak 3.258 ijin yang diterbitkan capaian tersebut meningkat dibandingkan
dengan capaian kinerja tahun 2014 yang sebesar 2.967 ijin yang diterbitkan,
sedangkan jumlah jenis perijinan yang dilayani pada tahun 2015 sebanyak jenis
meningkat sekitar 29 jenis dibandingkan dengan tahun 2014, kemudian untuk ijin
yang diterbitkan prosentasenya mencapai 100 % atau 3.258 ijin meningkat sebesar
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 125
91 % atau 291 ijin yang terdiri pengajuan ijin konstruksi sejumlah 21 jin menurun
sebesar 112 ijin apabila dibandingkan tahun 2013, pengajuan ijin non fasilitas dan
Penanaman Modal sejumlah 542 ijin meningkat sebesar 90 ijin apabila dibandingkan
dengan capaian tahun 2013, pengajuan ijin Penanaman Modal sebanyak 26 ijin
meningkat 8 ijin dibanding tahun 2013 yang sebesar 8 ijin. Sedangkan untuk Rasio
Bangunan ber IMB sebesar 1,19% atau sekitar 3.035 unit bangunan dari 254.982
total jumlah bangunan yang ada di Kabupaten Semarang, meningkat dibanding
capaian 2013 yang sebesar 0,63% selanjutnya Jumlah Pengajuan permohonan IMB
pada tahun 2014 sekitar 1.008 permohonan dibandingkan capaian tahun 2014 yang
sebesar 846 pemohon capaian tersebut mengalami peningkatan.
B. CAPAIAN REALISASI KEUANGAN
Dalam rangka mewujudkan sasaran Daerah tersebut diatas, Pemerintah
Kabupaten Semarang telah melaksanakan program dan kegiatan yang dibiayai dari
APBD Kabupaten Semarang. Anggaran dan realisasi biaya pelaksanaan program per
sasaran adalah sebagai berikut :
No Sasaran Daerah /Program Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5
1 Terpenuhinya jaminan
kesehatan bagi masyarakat
miskin
75.45
Program standarisasi
pelayanan kesehatan
23.438.000 20.983.000 89.53
Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
Lansia
14.711.000 14.711.000 100
Program Pelayanan
Kesehatan Balita
19.206.000 15.384.000 80.10
Program Pelayanan
Kesehatan UPT
Puskesmas dan
Jaringanya
4.890.991.000 4.366.276.693 89,27
Program Pelayanan
Peserta BPJS
dipuskesmas dan
jaringannya
26.705.145.000 24.528.146.616 91,85
2 Meningkatnya akses
kesehatan masyarakat
terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas
87.21
Program Obat dan
Perbekalan Kesehatan
2.249.522.000 2247.818.404 99,92
Program Upaya
Kesehatan Masyarakat.
360.000.000 336.567.000 93,49
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 126
No Sasaran Daerah /Program Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5
Program pengadaan
peningkatan sarana dan
prasarana RS/RSJ/RS
paru/RS mata
13.242.784.000 11.039.376.084 83,36
Program Peningkatan
Pelayanan Rumah sakit
BLUD
102.957.795.000 74.207.004.412 72,08
3 Terwujudnya pola hidup
bersih dan sehat pada
masyarakat
91.67
Program Upaya
Kesehatan Masyarakat.
33.606.537.000 31.017.198.442 92,30
Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
624.803.000 600.651.500 93,44
Program Pengawasan
Obat dan Makanan
29.414.000 29.166.400 99,16
Program Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Menular
592.346.000 491.489.127 82,97
4 Meningkatnya sanitasi
lingkungan dan
terpenuhinya kebutuhan air
bersih
89.37
Program
Pengembangan
Lingkungan Sehat
211.976.000 1.89.451.500 89,37
5 Terpenuhinya kebutuhan
gizi ibu hamil dan
menyusui,anak balita serta
anak sekolah dasar
91.7
Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
192.070.000 186.318.880 97,01
Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
anak balita
19.020.000 15.384.000 80.88
Program Peningkatan
keselamatan ibu
melahirkan dan anak
150.101.000 146.080.429 97,32
6 Terwujudnya norma
keluarga kecil yang
berkualitas dan sejahtera
95.4
Program Keluarga
Berencana
2.141.695.000 2037.473.380 95.13
Program
Pengembangan Bahan
Informasi tentang
pengasuhan dan
174.459.000 168.503.000 96.59
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 127
No Sasaran Daerah /Program Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5
pembinaan tumbuh
kembang anak
Program Pelayanan
Kontrasepsi
2.540.000 2.400.000 94,49
7 Terwujudnya sarana
prasarana kesehatan
diwilayah selatan
0
8 Meningkatnya akses
pelayanan pendidikan yang
berkualitas dan
berdayasaing pada semua
jenjang pendidikan
86.64
Program Pendidikan
Menengah
16.153.723.000 12.521.023.453 77,51
Program Pendidikan
Anak Usia Dini
591.034.000 496.410.000 83,99
Program Pengembangan
Budaya Baca dan
Pembinaan
Perpustakaan
793.169.000 756.863.375 95,42
Program Wajib Belajar
Sembilan Tahun
15.302.030.000 13.939.928.928 91,1
9 Meningkatnya jumlah dan
kualitas pendidikan baik
formal maupun non formal
70.53
Program Pendidikan
Non Formal
274.518.000 193.608.000 70,53
10 Tersediannya tenaga
pendidikan dan tenaga
kependididkan yang
memenuhi kompetensi
yang memiliki
intellengence quotient
(daya tangkap),emotional
quotient (kecerdasan
emosional), spiritual
quotient (kecerdasan
spiritual)
84.2
Program Peningkatan
Mutu Pendidik &
Tenaga Kependidikan
1.745.203.000 1.676.853.300 96,08
Program Manajemen
Pelayanan Pendidikan
17.305.291.000 12.509.648.875 72,29
11 Tersedianya sekolah
sekolah kejuruan yang
sinergi dengan kebutuhan
dunia usaha dan dunia
industri
97.94
Program peningkatan
Kapasitas Iptek Sistem
50.646.000 49.601.000 97,94
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 128
No Sasaran Daerah /Program Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5
Produksi
12 Tersediannya tenaga kerja
terampil dan berkualitas
sesuai kebutuhan serta
memiliki daya saing
99.94
Program Peningkatan
Kualitas dan
Produktivitas Tenaga
Kerja
510.741.000 510.428.500 99.94
13 Tumbuhnya sikap dan
perilaku kewirausahaan
masyarakat sehingga
mampu menciptakan
lapangan kerja
96.97
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah
306.800.000 302.501.266 98.6
Program Penciptaan
Iklim Usaha menengah
yang Kondusif
93.000.000 93.000.000 100
Program Pengembangan
Wilayah Transmigrasi
242.676.000 216.680.000 89,29
Program Transmigrasi
Lokal
7.879.000 7.879.000 100
14 Terwujudnya sinergitas
antara pemerintah,
lembaga social
kemasyarakatan dan
keagamaan dalam
pendidikan budi pekerti,
budaya dan agama
96.87
Program Pengembangan
Nilai Budaya
296.163.000 295.888.000 99.91
Program pengelolaan
kekayaan budaya
138.361.000 136.881.000 93,99
Program Perkembangan
keragaman Budaya
Daerah
274.497.000 265.472.000 96.71
15 Terwujudnya sentra/klaster
usaha skala UMKM dengan
produk khas daerah yang
memiliki daya saing
99.1
Program
Pengembangan Sistem
Pendukung Usaha Bagi
Usaha Mikro Kecil
Menengah
455.759.000 451.677.200 99,1
16 Terwujudnya kawasan
industri yang menyerap
84.41
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 129
No Sasaran Daerah /Program Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5
tenaga kerja local
Program Pengembangan
sentra-sentra industri
potensial
22.213.000 20.723.000 93.29
Program Peningkatan
Kemampuan Teknologi
Industri
82.268.000 54.798.000 66,61
Program Pengembangan
Industri Kecil dan
Menengah
280.175.000 261.524.400 93.34
17 Meningkatnya akses petani
terhadap sarana
produksi,modal dan
pemasaran
95.1
Program Peningkatan
kesejahteraan petani
196.488.000 191.517.000 97,47
Program Peningkatan
Produksi Pangan
16.574.853.000 16.148.780.535 97.43
Program peningkatan
pemasaran hasil
produksi
pertanian/perkebunan
961.019.000 724.271.000 75.36
Program peningkatan
penerapan teknologi
pertanian/perkebunan
3.360.000.000 3.301.264.000 98.25
Program
pemberdayaan
penyuluh
pertanian/perkebunan
lapangan
36.020.000 35.820.000 99,44
Program peningkatan
produksi
pertanian/perkebunan
1.931.491.000 1.906.990.000 98.73
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
678.220.000 673.539.960 99,31
18 Terwujudnya diversifikasi
usaha pertanian , menuju
agrobisnis, agroindustri dan
agro wisata dalam rangka
meningktkan nilai tambah
produk dan daya tarik
usaha sector pertanian
97.1
Peningkatan produksi
pangan
16.574.853.000 16.148.780.535 97,43
Program pengembangan
budidaya perikanan
576.643.000 556.869.000 96.57
Program pengembangan
perikanan tangkap
120.000.000 118.372.500 98,64
Program
pengembangan sistem
28.660.000 28.492.000 99.41
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 130
No Sasaran Daerah /Program Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5
Penyuluhan perikanan
Program optimalisasi
pengelolaan dan
pemasaran produksi
perikanan
65.000.000 63.545.000 97.76
Program pencegahan
dan penanggulangan
penyakit ternak
405.217.000 397.562.800 98.11
Program peningkatan
produksi hasil
peternakan
2.060.603.000 1.918.952.260 93.13
Program peningkatan
pemasaran hasil
produksi peternakan
5.691.114.000 5.341.228.540 93.85
Program Peningkatan
Kesehatan Masyarakat
Veteriner
704.156.000 699.430.750 99.33
19 Diterapkannya teknologi
tepat guna berwawasan
lingkungan dalam rangka
pengembangan jenisdan
kualitas produk industry
local
92.12
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan LH
1.896.023.000 1.746.672.255 92.12
20 Berkembangnya industri
pariwisata yang berbasis
masyarakat dan budaya
local
97.6
Program Pengembangan
Pemasaran Pariwisata
598.551.000 591.536.000 98.83
Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata
673.241.000 669.835.000 99.49
Program Pengembangan
Kemitraan
218.537.000 206.611.000 94.54
21 Tumbuhkembangnya
kelompok usaha produktif
badan usaha milik petani
dan lembaga keuangan
mikro antara lain melalui
kemitraan bisnis dan
pengembangan program
tanggungjawab social
perusahaan ( corporate
social responsibility )
98.7
Program peningkatan
produksi
pertanian/perkebunan
1.931.491.000 1.906.990.000 98.73
22 Mantapnya adminsitrasi 95.6
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 131
No Sasaran Daerah /Program Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5
pemerintahan dalam
penerapan informastion
communication and
technology ( ICT ) melalui
electronic government
dalam rangka peningkatan
kualitas,pemerataan
pelayanan public dan
pembangunan system
data(data base)
Program Pengembangan
komunikasi informasi
dan media masa
1.436.327.000 1.375.118.275 95.74
Program fasilitasi
peningkatan SDM
bidang komunikasi dan
informasi
22.685.000 22.561.000 99.45
Program Optimalisasi
pemanfaatan tehnologi
informasi
108.564.000 95.593.800 88.05
Program
pengembangan
data/informasi/statistik
daerah
256.575.000 254.654.900 99.25
23 Meningkatnya
disiplin,kompetensi dan
profesionalisme aparatur
pemerintah,sehingga
redponsif terhadap
perubahan paradigma
pemerintahan
94.5
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
3.331.414.000 3.208.678.301 96.32
Program Peningkatan
disiplin Aparatur
523.302.000 502.828.800 96.09
Program Pendidikan
Kedinasan
(Kepegawaian)
792.741.000 791.947.000 99.90
Program Pembinaan
dan Pengembangan
Aparatur (Kepegawaian)
674.854.000 584.987.776 86.68
24 Meningkatanya kapasitas
kelembagaan dan
ketatalaksanaan satuan
kerja perangkat daerah
83.8
Program penataan
Kelembagaan
,Ketatalaksanaan dan
Pendayagunaan
245.484.000 138.199.060 56.3
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 132
No Sasaran Daerah /Program Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5
aparatur daerah
Program Peningkatan
Sistem Pengawasan
Internal dan
Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan
KDH
2.314.769.000 2.300.184.050 99.37
Program Peningkatan
Profesionalisme Tenaga
Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan
42.821.000 42.249.500 56.3
Program Penataan dan
Penyempurnaan
Kebijakan Sistem dan
Prosedur Pengawasan
4.000.000
4.000.000 100
Program
Mengintensifkan
Penanganan Pengaduan
Masyarakat
4.000.000
4.000.000 100
Program Peningkatan
dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
2.408.090.708 2.195.797.000 91.18
25 Terciptanya transparansi
dalam pelaksanaan
pembangunan
92.8
Program Peningkatan
sarana dan Prasarana
Pelayanan Umum
692.932.000 682.098.154 98.44
Program Kerjasama
informasi dan media
massa
1.975.098.000 1.785.940.338 90.42
Program Perencanaan 1.116.639.800 990.807.850 88.73
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
1.142.320.000 1.073.044.006 93.94
26 Meningkatnya kemampuan
manajemen pemerintahan
dan pembangunan melalui
perencanaan dan
penganggaran yang
responsive gender dan
berbasis data dan arah
kebijakan prioritas yang
didukung pengendalian
dan pengawasan secara
optimal
96.59
Program Keserasian
kebijakan peningkatan
kualitas anak dan
perempuan
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 133
No Sasaran Daerah /Program Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5
Program Penguatan
Kelembagaan
Pengarustamaan Gender
dan anak
267.766.000 266.035.600 99.35
Program Peningkatan
Kualitas hidup dan
perlindungan
perempuan
96.737.000 90.765.000 93.83
27 Terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik
meliputi sdm
aparatur,system
manajemen dan
kelembagaan
81.75
Program pelayanan
administrasi Perkantoran
33.314.703.100 30.032.560.622 90.15
Program Peningkatan
pelayanan kedinasan
kepala daerah
2.899.732.000 2.467.115.968 85.08
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
19.866.073.000 10.588.733.773 53.30
Program Pengembangan
Peningkatan
Pendapatan Daerah
1.364.361.000 1.220.571.528 98.47
28 Terwujudnya pelayanan
masyarakat yang bermutu
95.6
Program Program
penataan Kelembagaan
,Ketatalaksanaan dan
Pendayagunaan aparatur
daerah
247.649.000 243.849.200 98.47
Program Kerjasama
Pembangunan Daerah
291.062.000 280.418.775 96.34
Program peningkatan
kualitas pelayanan
informasi
131.005.000 120.610.376 92.07
29 Tersedianya Dokumen Tata
Ruangan sebagai Acuan
Pemanfaatan Ruang
55.37
Program Perencanaan
Tata Ruang
152.924.000 84.667.875 55.37
30 Meningkatanya keamanan
dan budaya tertib
masyarakat,penegakan
keadilan serta supremasi
hukum
86.95
Program Penataan
Peraturan Perundang
undangan
781.451.000 761.262.150 97.42
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 134
No Sasaran Daerah /Program Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5
Program Penyelesaian
perkara peradilan
21.902.000 12.598.750 57.52
Program peningkatan
keamanan dan
kenyamanan lingkungan
4.387.638.000 4.075.013.000 92.87
Program pemeliharaan
kantrantibmas dan
pencegahan tindak
kriminal
135.046.000
135.046.000 100
31 Tersedianya regulasi dan
promosi yang mendukung
investasi
91.5
Program peningkatan
promosi dan kerjasama
investasi
480.805.000 398.271.920 97.42
Program Peningkatan
iklim investasi dan
realisasi investasi
270.516.000 232.001.921 85.67
32 Tersedianya sarana
prasarana transportasi yang
berkualitas dan merata
87.15
Program Peningkatan
Pelayanan angkutan
826.591.000 730.322.580 88.35
Program Pembangunan
prasarana dan fasilitas
perhubungan
988.039.000 781.367.000 79.08
Program Rehabilitasi dan
pemeliharaan prasarana
dan fasilitas LLAJ
294.419.000 277.170.012 94.14
Program Pmebangunan
sarana dan prasarana
perhubungan
121.452.000 115.959.200 95.48
Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan
60.085.098.000 47.271.869.400 78.67
33 Tersedianya jaringan irigasi
dan sumber sumber air
untuk pertanian
88
Program Pengembangan
dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa
dan Jaringan Pengairan
lainnya
32.682.599.000 28.759.221.150 88
34 Tersedianya prasarana
olahraga,ruang public dan
ruang terbuka hijau
diperkotaan
92.6
Program Pengelolaan
Ruang Terbuka Hijau
(RTH)
5.332.200.000 4.641.823.000 87.05
Program Peningkatan 4.968.746.000 4.884.100.000 98.3
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 135
No Sasaran Daerah /Program Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5
Sarana dan Prasarana
Olahraga
35 Tersedianya sarana dan
prasarana air bersih yang
memadai
95.01
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
158.815.055.000 150.897.430.000 95.01
36 Tersedianya rumah layak
huni dan rumah bersanitasi
89.3
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
16.815.055.000 16.089.743.000 95.69
Program
Pengembangan
Perumahan
401.000.000 332.763.398 82.98
37 Tersedianya sarana dan
prasarana pengelolaan
sampah
86.07
Program
Pengembangan Kinerja
Pengelolaan
Persampahan
7.362.800.000 6.337.036.786 86.07
38 Terpenuhinya kebutuhan
energi listrik
86.42
Program pembinaan
dan pengembangan
bidang
ketenagalistrikan,Energi
dan Migas
44.475.000.000 38.434.226.060 86.42
39 Terpenuhinya sarana dan
prasarana perdagangan
84.06
Program Perlindungan
Konsumen dan
pengamanan
perdagangan
1.297.960.000 1.149.440.750 88.56
Program Pembinaan
Pedagang Kaki Lima
199.830.000 197.194.500 98.68
Program Peningkatan
efesiensi Perdagngan
Dalam Negeri
4.466.760.000 2.188.583.900 49.00
Program Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor
12.874.000 12.874.000 100
40 Meningkatnya peran serta
dan partisipasi masyarakat
dalam proses
pembangunan daerah
94.56
Program Kerjasama
Pembangunan
491.713.000 481.069.781 97.84
Program Perencanaan
Pembangunan Ekonomi,
293.626.000 258.522.650 88.04
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 136
No Sasaran Daerah /Program Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5
Program Perencanaan
Pembangunan Sosial
Budaya
445.891.000 416.949.949 93.51
Peningkatan
PartisipasiMasyarakat
dalam membangun desa
615.277.000 615.074.400 99.97
Pengembangan Lembaga
Ekonomi Pedesaan
84.610.000 79.122.000 93.51
41 1. Meningkatnya
pemberdayaan perempuan
dan penyandang masalah
social dalam proses
pembangunan disegala
bidang guna peningkatan
kualitas hidup
98.9
Penguatan
kelembagaan
pengarusutamaan
gender dan anak
18.477.000 18.477.000 100
Peningkatan kualitas
hidup dan
perlindungan
364.873.000 356.516.500 97.71
42 1. Meningkatnya pemenuhan
kebutuhan terhadap hak
hak anak melalui sinergitas
pemerintah masyarakat
dan swasta
99.35
Penguatan
kelembagaan
pengarusutamaan
gender dan anak
267.766.000 266.035.600 99.35
43 Meningkatnya
pemberdayaan
kelembagaan desa dan
masyarakat
99.2
Program Peningkatan
Kapasitas Aparatur
Pemerintah Des
362.013.000 361.935.824 99.98
Peningkatan
Keberdayaan
Masyarakat Pedesaan
364.873.000 356.516.500 97.71
Program Peningkatan
Partisipasi Masyarakat
dalam Membangun
Desa
615.277.000 615.074.400 99.97
Program Pembinaan
dan Fasilitasi
Pengelolaan Keuangan
Desa
73.598.000 73.045.200 99.25
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 137
No Sasaran Daerah /Program Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5
44 Terwujudnya jejaring
kerjasama dalam
pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan yang
berkelanjutan
92.09
Program Pengendalian
Pencemaran dan
Perusakan LH
1.896.623.000 1.746.672.255 92.09
45 Terkendalinya pengelolaan
sumber daya alam dan
kerusakan lingkungan
93.5
program Perlindungan
dan Konservasi SDA
495.000.000 484.776.000 97.93
Program peningkatan
pengendalian polusi
141.000.000 131.446.250 93.22
Program Peningkatan
Kualitas dan Akses
Informasi SDA
70.000.000 69.470.500 99.24
Program pembinaan
dan pengawasan
bidang pertambangan
dan Air Tanah
120.000.000 105.823.000 88.19
Program pengawasan
dan penertiban
kegiatan rakyat yang
berpotensi merusak
lingkungan
80.000.000 75.835.000 94.79
46 Terwujudnya konservasi
lahan melalui
pengembangan hutan
rakyat
92.3
Program perlindungan
dan konservasi sumber
daya hutan
149.525.000 143.068.000 95.68
Program Pemanfaatan
Potensi Sumber Daya
Hutan
300.879.000 266.662.263 88.63
Program rehabilitasi
hutan dan lahan
2.034.888.000 1.883.859.200 92.58
47 Meningkatnya penggunaan
pupuk organic dalam
pengembangan usaha
pertanian
99.76
Peningkatan Produksi
Pangan 71.340.000 71.166.000 99.76
48 Terkendalinya
pemanfaatan lahan untuk
pembangunan ekonomi
dan investasi daerah yang
sesuai dengan Rencana
85.8
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 138
No Sasaran Daerah /Program Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5
Tata Ruang Wilayah dan
Rencana Desain Tata
Ruang
Program Penyiapan
Potensi Sumber Daya,
Sarana dan Prasarana
Daerah
873.000.000 714.460.500 81.84
Program Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
365.000.000 327.649.300 89.77
Jumlah Total 730.888.037.000 619.172.720.600
Berdasarkan tabel diatas, Alokasi Anggaran keuangan untuk mewujudkan kinerja
Pemerintah Kabupaten Semarang adalah sebesar Rp 730.888.037.000 dengan
realisasi sebesar Rp. 619.172.720.600 Tingkat efisiensi penyerapan anggaran tertinggi
terjadi pada biaya pencapaian Tujuan 6 (Keenam ) pada sasaran ke 8 (delapan), yaitu
: Terpenuhinya sarana dan prasarana perdagangan, dari penetapan biaya sebesar Rp
44.66.760.000 terserap Rp 2.188.583.900 sehingga efisiensi ada anggaran sebesar 49
%
.