BAB III

4
BAB III UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGELOLAAN PENYAKIT KECACINGAN DI PUSKESMAS DTP CILILIN 3.1 Upaya Pencegahan dan Peengelolaan Penyakit Kecacingan di Puskesmas DTP Cililin Program pencegahan dan pengelolaan kecacingan di Puskesmas DTP Cililin merupakan program integrasi dari beberapa pemegang program yaitu Unit Kesehatan Sekolah (UKS), Kesehatan Lingkungan, Promosi Kesehatan dan Pemberantasan Penyakit, namun tanggung jawab di pegang oleh UKS. Puskesmas DTP Cililin memegang 25 sekolah dasar dalam 5 desa yaitu Cililin, Karanganyar, Karangtanjung, Batulayang dan Budiharja. UKS menjalankan program pencegahan dan pengelolaan kecacingan berupa penjaringan pada murid kelas 1 SD / MI yang dilakukan pada setiap awal tahun ajaran baru. Selain itu dilakukan pemberian obat cacing pada murid kelas 1 –

description

1

Transcript of BAB III

Page 1: BAB III

BAB III

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGELOLAAN PENYAKIT KECACINGAN

DI PUSKESMAS DTP CILILIN

3.1 Upaya Pencegahan dan Peengelolaan Penyakit Kecacingan di Puskesmas

DTP Cililin

Program pencegahan dan pengelolaan kecacingan di Puskesmas DTP Cililin

merupakan program integrasi dari beberapa pemegang program yaitu Unit Kesehatan

Sekolah (UKS), Kesehatan Lingkungan, Promosi Kesehatan dan Pemberantasan

Penyakit, namun tanggung jawab di pegang oleh UKS. Puskesmas DTP Cililin

memegang 25 sekolah dasar dalam 5 desa yaitu Cililin, Karanganyar, Karangtanjung,

Batulayang dan Budiharja.

UKS menjalankan program pencegahan dan pengelolaan kecacingan berupa

penjaringan pada murid kelas 1 SD / MI yang dilakukan pada setiap awal tahun

ajaran baru. Selain itu dilakukan pemberian obat cacing pada murid kelas 1 – 6 SD /

MI sebanyak satu kali yaitu pada awal tahun ajaran baru serta diberikan penyuluhan

kepada murid SD/MI. Pencegahan yang dilakukan dbawah UKS yaitu dengan

program dokter cilik. Program dokter cilik dilakukan pada 3 SD yaitu dengan

memasukan materi mengenai kecacingan.

Pada program Promosi Kesehatan dilakukan dengan cara memberikan

penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada seluruh warga

Page 2: BAB III

di wilayah kerja Puskesmas DTP Cililin. Penyuluhan mengenai PHBS ini merupakan

salah satu upaya pencegahan peyakit kecacingan di Puskesmas DTP CIlilin.

Pada program Kesehatan Lingkungan dilakukan dengan survey mengenai

sanitasi rumah dan lingkungan dan jamban yang dilakukan setiap 1 bulan sekali.

Program ini dilakukan dengan survey ke setiap RW dalam satu bulan. Dalam satu rw

terdapat 60 kepala keluarga. Dalam satu kali program dilakukan selama 3 hari.

Program ini juga merupakan suatu upaya pencegahan penyakit kecacingan di

Puskesmas DTP Cililin.

Pada program pemberantasan penyakit dilakukan untuk pengobatan selektf

pada pasien kecacingan yaitu dengan pemberian obat cacing yaitu, albendazole atau

pirantel pamoat. Program ini merupakan suatu upaya untuk mengobati penyakit

kecacingan di Puskesmas DTP Cililin.

3.2 Pelaksanaan Pencegahan dan Peengelolaan Penyakit Kecacingan di

Puskesmas DTP Cililin

Pelaksanaan program UKS mengenai pengelolaan program kecacingan di

Puskesmas Cililin tidak berjalan selama empat tahun terakhir. Hal ini terjadi karena

distribui obat yang terhambat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat. Selain

itu …..

Pelaksanaan program penyuluhan PHBS sudah berjalan salah satunya dengan

pelaksaan penyuluhan kepada warga di wilayah kerja Puskesmas Cililin. …..

Page 3: BAB III

Pada program kesehatan lingkungan sudah rutin berjalan yang dilakukan

selama satu bulan sekali. Menurut data hasil yang didapat secara garis besar sanitasi

lingkungan dan penggunaaan jamban di wilayah kerja puskesmas Cililin masih

rendah. Warga cililin masih memiliki kebiasaan dengan tidak memiliki jamban

sehingga limbah dan bab nya dibuang melalui sungai atau selokan.

Pada program pemberantasan penyakit dalam upaya pengobatan selektif

kecacingan masih banyak kendala yaitu dengan tidak ada nya pasien yang datang

dengan kecacingan. Selain itu tidak adanya sarana prasaran dalam melakukan

pemeriksaan tinja sehingga tidak bisa menghitung prevalensi kecacingan di

puskesmas serta banyak pasien yang tersangka kecacingan yang melakukan

pengobatan di luar puskesmas seperti membeli obat sendiri ke apotek dan berobat ke

dokter klinik.