BAB III

7
BAB III BATUAN 3.1 Pengertian Batuan Batuan adalah agregat padat dari mineral, atau kumpulan yang terbentuk secara alami yang tersusun oleh butiran mineral, gelas, material organik yang terubah, dan kombinasi semua komponen tersebut. Secara umum, batuan terbagi menjadi tiga, yaitu : 1. Batuan beku (igneous rock) Merupakan kumpulan interlocking agregat mineral-mineral silikat hasil pembentukan magma yang mendingin. 2. Batuan Sediment (sediment rock) Merupakan batuan hasil litifikasi bahan rombakan batuan hasil denudasi atau hasil reaksi kimia. 3. Batuan Metamorf (metamorphic rock) Merupakan batuan yang berasal dari suatu batuan asal yang mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral pada afase padat sebagai akibat perubahan kondisi fisika (tekanan, temperatur, tekanan dan temperatur). 11

Transcript of BAB III

BAB III

BATUAN

3.1 Pengertian Batuan

Batuan adalah agregat padat dari mineral, atau kumpulan yang terbentuk

secara alami yang tersusun oleh butiran mineral, gelas, material organik yang

terubah, dan kombinasi semua komponen tersebut. Secara umum, batuan terbagi

menjadi tiga, yaitu :

1. Batuan beku (igneous rock)

Merupakan kumpulan interlocking agregat mineral-mineral silikat

hasil pembentukan magma yang mendingin.

2. Batuan Sediment (sediment rock)

Merupakan batuan hasil litifikasi bahan rombakan batuan hasil

denudasi atau hasil reaksi kimia.

3. Batuan Metamorf (metamorphic rock)

Merupakan batuan yang berasal dari suatu batuan asal yang

mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral pada afase padat

sebagai akibat perubahan kondisi fisika (tekanan, temperatur, tekanan

dan temperatur).

Dan ketiga jenis batuan diatas adalah penyusun dari lapisan-lapisan bumi mulai

dari kerak bumi sampai inti bumi.

11

12

Gambar 1. Siklus Batuan

Siklus batuan dimulai dari magma yang mengalami pendinginan

dan menjadi Batuan Beku, setelah itu Batuan Beku mengalami pelapukan

dan berubah menjadi material-material sedimen, material sedimen

tersebut mengalami lithifikasi menjadi Batuan Sedimen, sementara itu

jika Batuan Beku dan Batuan sedimen jika mendapatkan tekanan dan

suhu yang tinggi akan berubah menjadi Batuan Metamorf. Batuan

Metamorf dan Batuan sedimen akan berubah menjadi material sedimen

jika mengalami pelapukan, dan khusus untuk batuan metamorf akan

kembali menjadi magma, jika mengalami peleburan.

1.1 Penyebaran Batuan di Bumi

13

Bumi adalah tubuh padat, kecuali pada inti luar, dan beberapa

tempat yang relative kecil di dalam mantel atas dan kerak, yang cair.

Kebanyakan dari material yang padat merupakan batuan metamorf. Ini

dikarenakan batuan di inti dalam, mantel dan kerak telah terubah

dikarenakan tekanan dan temperatur yang tinggi. Magma yang terbentuk

pada mantel atas naik ke level yang lebih tinggi di dalam kerak dan

mengalami kristalisasi. Batuan sediment terbentuk di permukaan atau

dekat permukaan.

Di daratan, batuan sediment menutupi sekitar 66% dari total batuan

yang tersingkap (Blatt dan Jones, 1975). Sisanya sekitar 34% adalah

batuan kristalin yang berupa batuan beku dan metamorf. Di bawah

samudra kebanyak ditutupi oleh material sediment atau batuan sediment

yang tipis. Dibawah tutupan sediment, didominasi oleh batuan beku dan

metamorf.

Gambar 3.2.1 Batuan Merupakan Material utama Penyusun Bumi

14

Gambar 2. Bowen’s Reaction Series

Urutan pembekuan magma berdasarkan temperaturnya dapat dibedakan menjadi

beberapa tahap pembekuan, yaitu :

CONTINOUS SERIES

Anortite

Bytonite

Labradorite

Andesite

Oligoclase

Albite

Potashium Feldsfar

Muscovite

Quartz

Biotite

Hornblende

Pyroxene

1200oC Olivin

DISCONTINOUS SERIES

570oC

15

1. Tahap Orthomagmatik, yaitu pembekuan magma yang pertama kali

dengan temperature > 8000o C.

2. Tahap Pegmatitik, yaitu pembekuan magma pada temperature antara

6000o C – 8000o C.

3. Tahap Pneumatolitik, yaitu pembekuan magma pada temperatur antara

4000o C – 6000o C serta kaya akan gas.

4. Tahap Hydrothermal, yaitu pembekuan magma berkisar antara 1.000o C

– 4000o C. Berupa larutan sisa yang kaya akan gas dan larutan/ cairan.

Dalam perjalanannya magma mengalami perubahan yang terdiri dari

tiga proses utama, yaitu :

a. Differensiasi Magma

Yaitu suatu proses yang menyebabkan magma yang asalnya relatif

homogen terpecah-pecah menjadi beberapa bagian atau fraksi dengan

komposisi yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh migrasi ion atau

molekul dalam larutan magma karena adanya perubahan temperatur dan

tekana.

b. Assimilasi

Ketika magma naik menuju ke permukaan, magma tersebut

tentunya melewati batuan samping, hal ini akan menyebabkan

terjadinya interaksi antara magma dan batuan samping. Interaksi yang

terjadi yaitu meleburnya batuan samping, terjadi reaksi dengan batuan

samping dan pelarutan batuan samping, dengan demikian magma akan

mengalami perubahan komposisi. Tingkat perubahan komposisi pada

magma tergantung pada jenis magma, jenis batuan samping dan jaug

dekatnya jarak yang ditempuh oleh magma.

c. Pencampuran magma

Dalam perjalanannya magma dapat bertemu dengan magma dengan

komposisi yang berbeda, hal ini tentunya akan merubah komposisi

magma.