Bab III

12
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Desain penelitian memuat rencana tentang informasi relevan yang dibutuhkan dalam penelitian, sumber- sumber khusus dari mana informasi itu diperoleh, strategi untuk mengumpulkannya, dan bagaimana menganalisisnya. Desain penelitian dibuat sesuai dengan tujuan penelitian. Desain ini dimaksudkan sebagai perencanaan struktur dan strategi penelitian dalam rangka menjawab pertanyaan dan mengendalikan penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi (Wahyuni, 1994: 23). Berdasarkan tujuan penelitian, jenis penelitian ini termasuk penelitian deduktif. Menurut Indriantoro dan Supomo (1999:23-30) penelitian deduktif yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk menguji (testing) hipotesis melalui validasi teori atau pengujian aplikasi teori pada kesadaran tertentu. Berdasarkan karakteristik masalahnya, jenis penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif, yaitu jenis penelitian yang menguji hubungan variabel independen yaitu struktur aktiva, struktur modal, struktur keuangan dan ukuran perusahaan terhadap Earnings per Share (EPS) perusahaan foods and beverages.

description

bab 3 sempro

Transcript of Bab III

Page 1: Bab III

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian

Desain penelitian memuat rencana tentang informasi relevan yang

dibutuhkan dalam penelitian, sumber-sumber khusus dari mana informasi itu

diperoleh, strategi untuk mengumpulkannya, dan bagaimana menganalisisnya.

Desain penelitian dibuat sesuai dengan tujuan penelitian. Desain ini dimaksudkan

sebagai perencanaan struktur dan strategi penelitian dalam rangka menjawab

pertanyaan dan mengendalikan penyimpangan-penyimpangan yang mungkin

terjadi (Wahyuni, 1994: 23).

Berdasarkan tujuan penelitian, jenis penelitian ini termasuk penelitian

deduktif. Menurut Indriantoro dan Supomo (1999:23-30) penelitian deduktif

yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk menguji (testing) hipotesis melalui

validasi teori atau pengujian aplikasi teori pada kesadaran tertentu.

Berdasarkan karakteristik masalahnya, jenis penelitian ini termasuk

penelitian kausal komparatif, yaitu jenis penelitian yang menguji hubungan

variabel independen yaitu struktur aktiva, struktur modal, struktur keuangan dan

ukuran perusahaan terhadap Earnings per Share (EPS) perusahaan foods and

beverages.

Adapun rancangan penelitian ini dapt dilihat dalam gambar 3.1 berikut:

X1

X2

X3

X4

Y

Page 2: Bab III

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian

Keterangan:

X1 = Struktur Aktiva

X2 = Struktur modal diproksikan LDAR

X3 = Struktur keuangan diproksikan DER

X4 = Ukuran Perusahaan

= Pengaruh secara parsial

B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Menurut Sekaran (2003:87), variabel didefinisikan sebagai sesuatu yang

dapat membedakan nilai. Nilai dapat berbeda dalam waktu yang berbeda untuk

objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek yang

berbeda. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

Variabel Dependen

Earnings per Share (EPS)

Struktur modal perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia dengan menghitung EPS (Earnings per Share). Prastowo dan

Juliaty (2005:99) earning per share (EPS) adalah jumlah laba yang menjadi hak

untuk setiap pemegang saham biasa. Earning per share (EPS) hanya dihitung

untuk saham biasa. Perhitungan earning per share (EPS) dapat sederhana atau

komplek tergantung dari struktur modal perusahaan. earning per share (EPS)

sederhana dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

*) menggambarkan laba yang benar-benar tersedia bagi pemegang saham biasa

Variabel Independen

1. Struktur Aktiva

Struktur aktiva adalah proporsi aktiva tetap terhadap total aktiva

perusahaan pada akhir periode tertentu.

Page 3: Bab III

SA= Aktiva Tetap

Total Aktiva

2. Struktur modal yang diproksikan dengan LDAR

Rasio ini merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal

sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah

modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara

membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang

disediakan oleh perusahaan.

3. Struktur modal yang diproksikan dengan

LDER

Rasio ini merupakan rasio yang digunakan manila utang dengan ekuitas.

Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang termasuk utang

lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini digunakan untuk mengetahui jumlah dana

yang disediakan kreditor dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain rasio ini

berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk

pinjaman utang.

4. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan (size) dalam penelitian ini diukur dengan nilai

logaritma natural penjualan bersih perusahaan selama satu tahun tertentu.

Size = ln Net Sale

Tabel 3.1 Jabaran variabel penelitian

Variabel

penelitian

Sub variabel Indikator

Variabel

independen

Struktur aktiva

Struktur modal

yang

diproksikan

(Wijaya dan Hadianto, 2008)

(Wijaya dan Hadianto, 2008)

Page 4: Bab III

dengan LDAR

Struktur

keuangan yang

diproksikan

dengan DER

Ukuran

perusahaan

Size = ln Net Sales

Variabel

dependen

Earning per

Share

C. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu ynag ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2004:72). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan food and beverages yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia yang secara aktif masih tercatat pada tahun 2010 sampai

2012 agar data yang dibutuhkan tersedia dan penelitian tidak bias.

b. Sampel

Sampel adalah bagian suatu subjek atau objek yang mewakili populasi

(Tika, 2006, 33). Sampel yang representatif yaitu yang mewakili keseluruhan

populasi (Nasution, 2009: 86).Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

adalah purposive sampling. Sampel bertujuan atau purposive sampel dilakukan

dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah,

tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2002: 117) , untuk

mencapai tujuan dalam penelitian ini sampel diambil dengan kriteria:

1. Perusahaan food and beverages yang berturut-turut listing di BEI tahun 2010-

2012.

2. Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan secara terus-

menerus selama periode pengamatan agar data yang dibutuhkan selama

selama periode penelitian tersedia sehingga hasil penelitian tidak bias.

Page 5: Bab III

3. Perusahaan tersebut tidak memiliki laba negatif (tidak mengalami kerugian)

selama periode penelitian.

D. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

a. Jenis Data

Menurut Soeratno dan Arsyad (2003: 69) ditinjau dari jenisnya, data

terdiri dari dua macam, yaitu data kuantitaf dan data kualitatif. Jenis data

penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu kumpulan angka-angka hasil

pengukuran.

b. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang

diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya. Sumber data

diperoleh dari www.IDX.co.id dan Indonesian Capital Market Directory 2010.

c. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa jurnal, buku, dan

laporan keuangan perusahaan. Teknik dokumentasi dipilih karena tidak begitu

sulit, dalam artian apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, tidak

berubah.

E. Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini adalah analisis statistik, analisis ini jauh

lebih mampu memperlihatkan hasil-hasil yang cermat dibandingkan dengan

analisis kualitatif (Soeratno dan Arsyad, 2003: 125). Analisis statistik dengan

menggunakan bantuan program komputer SPSS (Statistical Package for Social

Sciences) versi 19.0 for windows. Metode analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah regresi linear berganda, setelah regresi berganda ynag

digunakan bebas dari pelanggaran asumsi klasik, maka dilanjutkan dengan

pengujian terhadap hipotesis.

a. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal

Page 6: Bab III

ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal

atau mendekati normal.

Pemeriksaan normalitas dalam output SPSS dapat dilihat dari beberapa

hal, yaitu distribusi histogram, normal PP plot of Regression Standardized

Residual, dan pengujian hipotesis Residual melalui uji Kolmogorov Smirnov atau

Shapiro Wilks. Menurut Yamin dkk, (2011: 10) suatu data mengikuti distribusi

normal jika memiliki bentuk histogram, seperti bel dengan pencaran distribusi

data yang seimbang di sekitar pusat data dan jika pencaran data dalam Normal

PP Plot of Regression Standardized Residual berpencar di sekitar garis lurus

miring yang melintang.

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi ada hubungan antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

periode t-1. Santoso (2002:219) menyebutkan bahwa deteksi adanya autokorelasi

dapat dilihat pada besaran Durbin-Watson. Besaran Durbin-Watson secara umum

bebas dari autokorelasi adalah antara -2 dan +2.

3. Uji Multikolinieritas

Digunakan untuk menguji apakah dalam model persamaan regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika pada model persamaan regresi mengandung gejala multikolinieritas berarti

terjadi korelasi (mendekati sempurna) antara variabel bebas (Suliyanto, 2005:63).

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas antara variabel dengan cara

melihat VIP (Value Inflation Factor) dari masing-masing variabel. Nilai VIP

yang dibawah angka 10 menunjukkan tidak ada gejala multikolinieritas pada

model regresi.

4. Uji Heterokedastisitas

Menurut Santosa (2005:242) asumsi heterokedastisitas adalah asumsi dalam

regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Dalam regresi salah satu asumsi yang harus dipenuhi

adalah bahwa varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan tidak

memiliki pola tertentu. Pola yang tidak sama ini ditunjukkan dengan nilai yang

tidak sama antara satu varian dari residual. Gejala varians yang tidak sama ini

Page 7: Bab III

disebut gejala heterokedastisitas, sedangkan adanya gejala varians residual yang

sama dari satu pengamatan kepengamatan lain disebut homokedastisitas. Salah

satu uji untuk menguji heterokedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran

dari varians residual.

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk memprediksi pengaruh dua

variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (Tika, 2006: 94).

Persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Dimana:

Y : Earning per Share

a : Konstanta

b1, b2, b3, b4 : Koefisien regresi

X1 : Struktur aktiva

X2 : Struktur modal diproksikan dengan LDAR

X3 : Struktur keuangan diproksikan dengan DER

X4: Ukuran Perusahaan

e : error

Uji t (t-test)

Uji t digunakan untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis yang

tujuannya untuk mengetahui apakah variabel bebas yang terdiri dari Struktur

Akiva (X1), LDAR (X2), DER (X3), dan ukuran perusahaan (X4) secara parsial

(individu) mempunyai pengaruh tehadap variabel terikat yaitu Earning per share

(Y). Uji t dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Merumuskan Hipotesis

Ho : b1, b2, b3, b4= 0

Variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

secara parsial.

Page 8: Bab III

H1 : b1, b2, b3, b4 ≠ 0

Variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara

parsial.

b. Menetapkan tingkat probabilitas kesalahan (α=0,05)

c. Menetapkan tingkat signifikansi t pada tabel output hasil uji hipotesis.

1. Jika signifikansi t > 0.05, maka Ho diterima yang artinya struktur aktiva (X1),

LDAR (X2), DER (X3), dan ukuran perusahaan (X4) secara parsial tidak

mempunyai pengaruh terhadap Earning per share (Y).

2. Jika signifikansi t < 0.05, maka Ho ditolak, artinya struktur aktiva (X1), DER

(X2), LDER (X3), dan ukuran perusahaan (X4) secara parsial mempunyai

pengaruh terhadap Earning per share (Y).

c. Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Sarwoko (2007: 191) ukuran relatif koefisien determinasi, dapat

digunakan sebagai justifikasi kecocokan yang baik antara garis estimasi regresi

dengan sebaran titik-titik data (scarter diagram). Nilai R² pada umumnya terletak

di antara 0 dan 1. Jika sama dengan 1, maka 100 % variasi Y diterangkan oleh

perubahan-perubahan variabel-variabel penjelas. Jika sama dengan 0, maka tidak

ada variasi Y yang diterangkan dengan variabel penjelas. Cara terbaik untuk

mengukur kecocokan data dengan garis estimasi adalah dengan menggunakan R²

yang disesuaikan atau adjusted R².