BAB III
-
Upload
arissulistyawati -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
description
Transcript of BAB III
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA AN ”A“ DENGAN GANGGUAN
SISTEM RESPIRASI PNEUMONIA DI RUANG DAHLIA
RSUP NTB
Nama mahasiswa : Vivin Wijayanti Ruangan : Dahlia
NIM : 01.011.2448 No.RM :09 79 63
Tanggal Pengkajian : 4 Februari 2014 Jam : 15.00
A.PENGKAJIAN
I.IDENTITAS PASIEN
Nama : An. “A”
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 1,8 tahun
Anak ke : ke II
Penanggung Jawab
Nama Ayah : Tn “A“
NamaIbu : Ny “S“
Pendidikan Ayah : SMP
Pendidikan Ibu : SD
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sasak, Indonesia
Alamat : Kekeri – Gunung Sari
Tanggal Masuk Rumah Sakit: 04-02-2014 (10.30)
Diagnosa Medis : Pneumoni
Sumber Informasi : Orang tua (Ibu)
II. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)
1. Keluhan Utama :
Sesak dan lemah.
2. Keluhan saat pengkajian :
Pasien rujukan dari Puskesmas Meninting dengan
Pneumania, pasien datang diantar oleh kedua orang
tuanya dan dikeluhkan sesak sejak semalam. Sesak
muncul tiba – tiba, tidak disertai bunyi “ngik”.
Sebelumnya seminggu yang lalu pasien dikeluhkan demam
naik – turun dan batuk, batuk berdahak. Demam
dirasakan meningkat di sore hari. Pada malam hari
demam disertai pilek dengan mucus berwarna kuning
tidak berbau. Ibu mengatakan cemas dengan keadaan
anaknya.
3. Riwayat penyakit sekarang :
Ibu mengatakan anak “A” sempat mendapat perawatan di
Puskesmas Meninting karena keluhan sesak tidak
membaik pasien dirujuk ke RSUP NTB.
4. Riwayat penyakit dahulu :
Ibu mengatakan anak tidak pernah menderita penyakit
yang serius, anak “A” pernah demam, batuk, flu bila
musim hujan, dan bisa sembuh setelah di berikan obat
bebas.
5. Riwayat penyakit keluarga.
Ibu mengatakan tidak ada anggota menderita penyakit
serupa, tidak ada anggota keluarga menderita TBC,
asma atau penyakit yang serius.
III. Riwayat kehamilan dan persalinan :
a. Prenatal : Ibu anak “A” mengatakan selama hamil
ia melakukan pemeriksaan kandungan sebanyak ± 4
kali. Tidak pernah mengalami penyakit yang
berbahaya seperti Hipertensi, Diabetes Mellitus,
Penyakit Jantung, Penyakit Paru-paru, ibu tidak
pernah merokok dan tidak pernah mengalami trauma.
Ibu anak “A” mengatakan selalu mengikuti posyandu
yang dilakukan dilingkungannya dan sudah
mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 kali.
b. Natal : Ibu anak “A” mengatakan anak lahir
spontan (normal) yang dibantu oleh bidan, pasien
langsung menangis spontan lahir dengan BBL :
2500gr, PB : 48cm.
c. Posnatal : Ibu anak “A” mengatakan kondisi bayi
saat lahir sehat, mekonium dapat keluar kurang
dari 24 jam, minum ASI mau serta tidak ada
kelainan kongenital.
IV. Riwayat imunisasi
IMUNISASI I II III Keterangan
BCG 1 bln 2 bln 3
bln
Lengkap
DPT 1 bln 2 bln 3
bln
Lengkap
POLIO 9 bln Lengkap
CAMPAK 1 bln Lengkap
HEPATITIS
B
0 bln 2 bln 6
bln
Lengkap
V. Genogram
Keterangan :
: laki-laki/perempuan
: laki-laki/perempuan meninggal
: garis perkawinan
: tinggal serumah
: anak
VI. DATA BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
1. Data Biologis
a. Pernapasan
1) Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan
pernapasan pasien normal.
2) Saat sakit : ibu pasien mengatakan pernapsan
pasien menjadi cepat dan sesak.
b. Makan dan minum
1) Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan
biasanya pasien sering minum ASI dan pasien
di berikan PASI berupa bubur, frekuensi 3x
sehari.
2) Saat sakit : ibu pasien mengatakan nafsu
makan berkurang, frekuensi 1-2x/hari, porsi
tidak pernah dihabiskan, kurang minum ASI.
c. Eliminasi
1) Sebelum sakit : Ibu dan pasien mengatakan
kebiasaan BAB 1 kali sehari konsistensi
lembek, warna kuning dan bau khas feces,
sedangkan BAK 5-6 kali perhari warna kuning
jernih, bau khas urine
2) Saat sakit : ibu pasien mengatakan kebiasaan
BAB 1 hari sekali, konsistensi keras, warna
kuning dan bau khas feces, sedangkan
kebiasaan BAK sama yaitu 4-5 kali sahari.
d. Aktivitas
1) Sebelum sakit : ibu mengatakan pasien anak
“B” aktif dan lincah, terlihat selalu ceria.
2) Setelah sakit : ibu mengatakan saat sakit
anaknya lemas, rewal.
e. Istirahat dan tidur
1) Sebelum sakit : Ibu mngatakan biasanya
pasien tidur siang selama 1-2 jam (13.30-
15.00 wita) dan malamnya atau saat ngantuk
(21.00-07.00 wita).
2) Saat sakit : ibu mengatakan kebiasaan tidur
pasien menjadi terganggu, pasien tidur siang
selama ± 1 jam, tidur malam ± 4-6 jam dan
sering bangun pada malamnya.
f. Personal hygiene
1) Sebelum sakit: ibu mengatakan biasa
memandikan anaknya 2 kali sehari dengan sabun
, shampoo 2 x/minggu, dan selalu
memperhatikan kebersihan anaknya seperti
menggantikan baju, memotong kuku dll.
2) Saat sakit: ibu mengatakan belum berani
memandikan anaknya karena menganggap kondisi
anaknya belum stabil, hanya mengelapnya
dengan air hangat dan menggantikan pakaiannya
saja.
2. Data Psikologis
1) Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan anaknya
ceria.
2) Setelah sakit : ibu pasien mengatakan anaknya
lebih banyak menangis dan rewel.
3. Data Sosial
1) Sebelum sakit: ibu pasien mengatakan yang
mengasuh anakya dia sendiri dan suaminya,
hubungan dengan aggota keluarga baik, dengan
tetangga juga baik
2) Saat sakit : ibu pasien mengatakan yang mengasuh
pasien adalah dia sendiri dan suaminya, hubungan
dengan anggota keluarga dan tetangga menjadi
terbatas.
VII. PEMERIKSAAN FISIK (Head to toe)
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : CM
3. Vital Sign :
Suhu : 38°C
Nadi : 120x/menit
RR : 80x/menit
4. BB/TB : 7,5 kg / 77 cm
a. Kepala :
Inspeksi : Bentuk simetris, rambut hitam,
tipis dan bersih, tidak terdapat lesi
Palpasi : tidak teraba massa, tidak ada nyeri
tekan.
b. Mata :
Inspeksi : bentuk simetris, tidak terdapat
kotoran, konjungtiva merah muda, sklera
jernih, koordinasi gerak bola mata simetris
dan mampu mengikuti pergerakan benda.
Palpasi : Tidak oedema, tidak ada nyeri tekan
c. Telinga :
Inspeksi : Bentuk simetris, tampak bersih,
tidak tampak ada serumen
Palpasi : tidak terdapat massa dan nyeri tekan
tidak ada.
d. Hidung :
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak terdapat
peradangan pada hidung, tampak secret,
pernapasan cuping hidung, terpasang O2 via
kanula nasal 2 liter/menit.
Palpasi : tidak tampak benjolan, nyeri tekan
tidak ada.
e. Leher :
Inspeksi : tidak ada edema, bentuk normal,
tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid,
tidak terdapat pembesaran vena jugularis.
Palpasi : Tidak tampak ada benjolan, nyeri
tekan tidak ada.
f. Mulut :
Inspeksi : Bentuk simetris, mukosa bibir
lembab, bentuk simetris, tidak ada lesi dan
pembengkakan
Palpasi : tidak terdapat massa.
g. Thorak :
Inspeksi
Simetris, frekuensi napas 50 x/menit, ada
retraksi dinding dada saat inspirasi.
Palpasi
Tidak ada masa, dan nyeri tekan tidak ada.
Perkusi
Bunyi dasar paru sonor, bunyi pekak pada area
jantung yaitu mulai dari interacosta ke-2- ke 5
Auskultasi
Bunyi nafas vesikuler, ada terdengar bunyi
nafas tambahan yaitu ronchi karena adanya
secret, bunyi jantung I dan II tunggal, mur-mur
tidak ada.
h. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada jaringan
perut.
Palpasi : tidak teraba massa, tidak ada nyeri
tekan.
Perkusi :
Pekak Timpani
Timpani Timpani
Auskultasi : bising usus 6x/menit.
i. Integument/kulit :
Inspeksi : warna kulit sawu matang, pucat,
kulit lembab.
Palpasi : turgor kulit kembali dalam >2 detik
j. Muskuloskeletal
Kekuatan tonus otot normal dengan nilai.
5 5
5 5
k. Genetalia :
Inpeksi : tidak terdapat oedema pada vagina,
tidak ada lesi atau iritasi pada semua area
kelamin.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada area
genital.
VIII. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
1. Diagnosa Medis : Pneumonia Berat
2. Status nutrisi
a. BB lahir : 2500 gram
b. BB sekarang : 7500 gram
c. Tinggi badan : 77 cm
d. Lingkar dada : 45 cm
e. Lingkar kepala : 46 cm
f. Lingkar lengan atas : 16 cm
Menurut NCHS :
Menurut Nelson Textbook of Pediatric 18’th Edition
(Usia (Tahun)x7-5) : 2
(7 thn x 7-5): 2
= 44 : 2
= 22
Status Gizi :
a.Status cairan :
Dengan berat badan 13 kg, dan umur 7 thn
tahun maka kebutuhan cairan D5% 1/4 Ns anak
tersebut :
Karena diberikan selama 24 jam, maka
pemberiannya melalui interavena dengan dosis:
500 cc x /24 jam dengan factor tetesan (makro
20) =
b.Aktivitas: tidur dan minum susu
c.Istirahat dan tidur: sering terbangun jika lapar
d.Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan :
- Kolaborasi pemberian ondancetron 3x4mg
- Pemberian diazepam 3x5mg (iv)
- Pemberian cairan infus D5% 1/4 NS 20
tts/menit.
IX. Pengobatan/therapi.
Tanggal 04-02-2014
1. Terpasang O2 2 lpm via kanula nasal
2. IVFD KAEN 10 TPM Mikro/mnt
3. Ampicillin 3 x 125 mg
4. Cloramfenikol 3 x 125 mg
B. ANALISISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 DS:
- Ibu mengatakan anak sesak
sejak ± 1 hari sebelum
MRS, batuk, ada secret
DO:
- Tampak lemah
- Tampak batuk
- Tampak sesak
- Secret (+)
- Terdengar suara ronchi
- TTV :
S : 38°
N : 120x/menit
R : 80x/menit
Bakteri, kuman,
virus
Infeksi alveolus
Reaksi jaringan,
proliferasi dan
peyebaran kuman
Banyak secret
Konsidasi membrane
paru
apnea
bersihan jalan nafas
tidak efektif
Bersihan
jalan nafas
tidak
efektif
2 DS:
- Ibu mengatakan anak demam
sejak seminggu yang lalu,
demam naik turun
DO
- Anak tampak lemah
- Badan anak teraba panas
Bakteri, kuman,
virus
Masuk alveoli
Eksudat masuk ke
alveoli melalui
pembuluh darah
Hipertermia
- S : 380c Hipotalamus
Peningkatan suhu
tubuh
Hiperpireksia
(39-400c)
Hipertermia
3 DS:
- Ibu mengatakan cemas
dengan keadaan anaknya
sekarang
DO:
- Keadaan anak lemah
- Ibu tampak cemas
- Pendidikan ibu SD
- Saat ditanya ibu tampak
bengong
Berbagai faktor
penyebab
infeksi alveolus
Reaksi jaringan,
proliferasi dan
peyebaran kuman
Banyak secret
Konsidasi membrane
paru
apnea
Kurang pengetahuan
Perubahan status
kesehatan anak
Kecemasan orang tua
Cemas /
ansietas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d Peningkatan
produksi secret di paru
2. Hipertermia b/d invasi kuman ke pusat pengatur panas
(Hipotalamus).
3. Cemas (ansietas) b/d kurang pengetahuan orang tua.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
N DIAGNOSA TUJUAN DAN RENCANA KEPERAWATAN RASIONAL
O KEPERAWATANKRITERIA
HASIL
1 Bersihan
jalan nafas
tidak
efektif
berhubungan
dengan
penumpukan
sekret pada
jalan nafas
Setelah
diberikan
tindakan
keperawatn 3
x 24 jam
diharapkan
jalan nafas
paten dengan
dengan
kriteria:
1. Tidak ada
secret
2. tidak ada
ronchi
3. Jalan
nafas
bersih
4. RR : 30-
40x/mnt
Observasi:
1. Observasi tanda-
tanda vital;
terutama
pernafasan
2. Observasi
bersihan jalan
nafas : sputum,
mulut, ronchii
Mandiri:
3.
kepala,
hiperekstensi
4.
kegiatan tiap 3
jam
Edukasi
1.Pernfasan
meningkat
menandakan
adanya
gangguan
pada saluran
nafas
2.Penumpukan
sekret
menyumbat
saluran
nafas
sehingga
anak tampak
sesak
3.Kepala
hiperekstens
i memberikan
posisi yang
nyaman
dengan
membuka
jalan nafas
bagian atas
4.menilai pola
nafas
sesering
mungkin
untuk
mengantisipa
si gawat
5.
memberikan minum
air hangat.
Kolaborasi:
6. Lakukan nebulasi
4x/24 jam.
napas
5.cara
pengeluaran
sekret
diantaranya
dengan
banyak minum
air hangat
6.pemberian
penguapan
atau
nebulizer
dapat
memudahkan
pengeluaran
secret.
2 Gangguan
thermoregula
si
(hipertermi)
b/d proses
infeksi,
proses
penyakit
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24
menit
diharapkan
anak tidk
hipertermi
dengan
Kriteria:
- Suhu dalam
batas
normal :
36,5-37,50c
- badan
tidak
teraba
Observasi:
1. Mengukur TTV
Mandiri:
2. Rawat anak dengan
suhu lingkungan
yg sesuai
Edukasi:
4.Anjurkan pd
keluarga untuk
1.Adanya
infeksi
menstimulasi
hipotalamus
dalam
mempengaruhi
set point
suhu tubuh.
2.Menghindari
hilangnya
suhu bayi
dari
perbedaaan
suhu ruangan
4.Kehilangan
panas anak
panas memberikan
kompres hangat
bila panas
5.Jelaskan pada
keluarga tentang
cara-cara kompres
hangat.
Kolaborasi:
6.kolaborasi dalam
pemberian terapi
bisa
melalui
beberapa
cara salah
satunya
melalui
konduksi
contohnya
dengan
kompres
hangat
5.memberikan
pengetahuan
agar
keluarga
bisa
mandiri
6.Antipiretik
memiliki
kandungan
yang dapat
menurunkan
suhu tubuh.
3 Cemas
(ansietas)
b/d kurang
pengetahuan
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
Mandiri:
1. Lakukan BHSP pada
keluarga dengan
komunikasi
Mandiri
1.BHSP dengan
komunikasi
terapeutik
orang tua selama 3x24
jam
diharapkan
keluarga
tidak cemas
dengan
Kriteria:
- keluarga
tampak
tenang
- tidak
cemas
- keluarga
mengerti
mengenai
proses
penyakit
pada
anak”B”
terapeutik
Edukasi:
2. Jelaskan pada
keluarga seputar
tentang masalah
yang diderita
anak, berupa:
- Pengertian
pneumonia
- Penyebab
pneumonia.
dapat
meningkatkan
rasa percaya
pada
keluarga
terhadap
perawat
Edukasi
2.dengan
menjelaskan
masalah
penyakit
yang
diderita
anak dapat
membuat rasa
tenang pada
keluarga.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/
Tanggal
DX Implentasi Respond Hasil Paraf
Jam
Selasa,
04/02/
2014
15.00
15.30
16.00
17.00
I
II
1.Mengobservasi tanda-tanda
vital, terutama pernafasan
2.Mengobservasi bersihan
jalan nafas : sputum,
mulut, ronchi.
3.Mengatur posisi anak,
kepala, hiperekstensi.
4.mengevaluasi hasil kegiatan
tiap 3 jam
5.Meganjurkan keluarga
memberikan minum air hangat
6. Jelaskan pada keluarga
tentang cara-cara kompres
hangat
7. Menganjurkan ntuk
memberikan kompres hangat
1.S:38,80C,
N:110X/menit,
R:50x/menit
2.Masih sesak, ada
secret, tidak
terdengar ronchi.
3.Anak tidur dengan
kepala hiperekstensi
4.Anak masih tampak
sesak.
5.ibu mengatakan akan
mencoba memberikan
anak “A”
6.Jelaskan pada keluarga
tentang cara-cara
kompres hangat
7.Keluarga mau
melakukan kompres
hangat
Rabu,
05/02/
2014
15.30
16.00
16.30
17.00
I,
II
I
1. Mengukur TTV
2.Merawat anak dengan suhu
lingkungan yang sesuai
3.Menganjurkan ntuk
memberikan kompres hangat
4.Jelaskan pada keluarga
tentang cara-cara kompres
hangat
5.kolaborasi dalam pemberian
terapi.
6.Mengobservasi bersihan
jalan nafas : sputum,
mulut, ronchi
1.TTV
S:37,50C,
N:110X/menit,
R:50x/menit
2.Anak dalam ruangan
dengan suhu
lingkungan 37,50C
3.Keluarga mau
melakukan kompres
hangat
4.Keluarga mengerti
tentang cara-cara dan
tujuan kompres hangat
ibu anak bisa
menjawab
5.Anak diberikan:
Ampicilin 3 x 125 mg,
Cloramfenikol 3 x 125
mg
6. Masih sesak, ada
secret, tidak
terdengar ronchi
Kamis
06-02-
2014
16.15
III1.Melakukan BHSP pada
keluarga dengan komunikasi
1.keluarga menerima
kehadiran perawat,
tampak senyum,
16.30
I
I,
II
terapeutik
2.Menjelaskan pada keluarga
seputar tentang masalah yang
diderita anak, berupa:
- Pengertian pneumonia
- Penyebab pneumonia.
3. Mengobservasi bersihan
jalan nafas : sputum, mulut,
ronchi
3. Mengukur TTV
keluarga tampak lebih
tenang.
2.keluarga dapat
menyebutkan
pengertian peneumonia
dan penyebab
pneumonia
3. Sesak berkurang,
secret (-), tidak
terdengar ronchi
4.TTV
S:37,90C,
N:110X/menit,
R:50x/menit
E. Evaluasi
N
o
Hari/Tggl/
Jam
No. Dx.
Kep
Evaluasi/perkembagan pasien
1
2
Kamis,
06-02-2014
17.00
Kamis
06/02/14
17.45
I
II
S :
- Ibu anak “A” mengatakan sesak
berkurang, batuk (+) berdahak
(-)
O :
- K/U lemah
- Sesak berkurang
- Tampak betuk
- Secret (-)
- Tidak terdengar suara ronchi.
- TTV:
Suhu : 38,80C
Nadi : 120 x/menit
RR : 50x/ menit
A :
Masalah teratasi sebagian.
P :
Intervensi dilanjutkan, yaitu:
Observasi:
1.Mengobservasi tanda-tanda vital;
terutama pernafasan
2.Mengobservasi bersihan jalan
nafas : sputum, mulut, ronchi.
Mandiri::
3.Mengatur posisi anak, kepala,
hiperekstensi.
4.mengevaluasi hasil kegiatan tiap
3 jam
S :
- Ibu mengatakan anaknya masih
3 Kamis
06/02/2014
17.30
III
demam, demam naik turun
O :
- Tampak lemah
- Badan teraba hangat
- S : 37,90c
A :
Masalah belum teratasi
P : Observasi:
1. Mengukur TTV
Mandiri:
2. Rawat anak dengan suhu
lingkungan yg sesuai
Edukasi:
4.Anjurkan pd keluarga untuk
memberikan kompres hangat bila
panas
5.Jelaskan pada keluarga tentang
cara-cara kompres hangat.
Kolaborasi:
6.kolaborasi dalam pemberian
terapi
S : Ibu mengatakan mengerti
bagaimana cara merawat anaknya
P :
- Tampak tidak cemas
- Tampak tenang
- Ibu tahu pengertian dan
penyebab pneumonia
A :
Masalah sudah teratasi
P :
III
Intervensi dihentikan:
- Menganjurkan keluarga merawat
anak dengan baik.
- Rajin control jika sudah
dibolehkan pulang