BAB III
Transcript of BAB III
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas
Nama : Ny. N
Umur/ tgl lahir : 55 tahun/10-02-1959
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku : Bugis Makassar
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Kab. Gowa
Sumber Informasi : Pasien dan keluarga
Ruang rawat : Perawatan Sayang Duafa kamar 1
No. Rekam Medik : 200789
Tanggal/jam Masuk : 30/04/2015, 12:00:04
Tanggal/jam Pengambilan data : 05/04/2015, 09:13
Diagnosa masuk : LBP (Low Back Pain)
Pindahan Dari : IRD
Perawat yang Bertanggung jawab: Perawat Sayang Duafa Kamar 1
1
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama: Nyeri pada punggung bawah
Riwayat keluhan utama: Pasien mengeluh nyeri pada punggung bagian
bawah, pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk dan menjalar ke
paha, skala nyeri : 8 dan nyeri dirasakan terutama saat bergerak.
b. Keluhan saat ini: Selain nyeri pada punggung, pasien juga mengatakan
badan terasa panas, pasien mengatakan lemah, tidak dapat bergerak akibat
nyeri yang dirasakan, dan pasien mengatakan nafsu makan menurun.
c. Riwayat penyakit dahulu: Pasien sebelumnya tidak pernah dirawat di
rumah sakit, awalnya pasien mengeluh nyeri pada punggung bawah dan
tidak dapat berjalan yang dirasakan kurang lebih 4 minggu yang lalu.
Keluhan memberat dirasakan pada tanggal 29 mei 2015 diserta demam
lalu pasien berobat ke puskesmas, selanjutnya dirujuk ke RSUD Haji
dengan diagnose LBP. Pasien datang diantar keluarga dengan keluhan
nyeri pada punggung bawah, demam, tidak dapat bergerak akibat nyeri
pada punggung. Berat badan pasien sebelum sakit 69 kg. Pasien tidak
pernah dioperasi
3. Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis, GCS : 15 (E4M6V5), pasien mengatakan cukup
mengerti tentang penyakitnya.
4. Kebutuhan Dasar
a. Rasa nyaman nyeri
1) Suhu : 380C
2
2) Pasien tampak gelisah, pasien mengatakan nyeri pada punggung
bawah, nyeri dirasakan menjalar ke paha.
3) Skala nyeri : 8,nyeri dirasakan terutama saat bergerak.
4) Pasien mengatasi nyeri dengan bercerita kepada keluarga atau
seringkali pasien hanya menahan rasa sakitnya.
Masalah Keperawatan : Nyeri dan hipertermi
b. Nutrisi
1) TB : 155 cm. BB : 53 kg. IMT: 22,06 (normal)
2) Kebiasaan makan : 3x/hari secara teratur
3) Pasien tidak mengeluh nafsu makan menurun
4) Pasien tidak sakit gigi, tidak nyeri ulu hati
5) Pasientidak mengalami kesulitan dalam menelan
6) Tidak nampak adanya stomatitis
7) Tidak nampak dan tidak teraba adanya pembesaran tyroid
8) Pasien tidak menggunakan gigi palsu
9) Lidah tampak bersih
10) Peristaltic usus terdengar 6x/menit
11) Pasien mengatakan makanan yang disukai nasi dan ikan bakar
Masalah keperawatan : tidak ada
c. Kebersihan perorangan
1) Keiasaan mandi : selama sakit pasien hanya dilap bersih dengan kain
2) Cuci rambut : pasien tidak pernah mencuci rambut
3) Kebiasaan gosok gigi : 1 x/hari
3
4) Kebersihan badan : badan pasien tampak bersih
5) Keadaan rambut : kulit kepala tampak bersih, warna rambut tampak
hitam, tidak nampak adanya rambut rontok
6) Keadaan kuku : tampak pendek dan bersih
7) Pasien mengeluh adanya luka pada pada bokong sebelah kanan
8) Tampak adanya luka pada bokong sebelah kanan
9) Keadaan luka tampak bersih dan kering
Masalah keperawatan : Gangguan integritas kulit
d. Cairan
1) Kebiasaan minum : 3-5 gelas atau 600-1000 ml/hari (air putih).
2) Kulit pasien nampak lembab
3) Turgor kulit pasienelastis
4) Pengisian kapiler:< 2 detik
5) Konjungtiva tampak anemis
6) Sclera tampak berwarna putih bersih
7) Tidak nampak adanya edema pada ekstremitas
8) Tidak teraba adanya distensi vena jugularis
9) Saat ini pasien terpasang infuse cairan RL 20 tetes permenit yang
dipasang pada tangan sebelah kanan
Masalah Keperawatan: tidak ada
e. Aktivitas dan Latihan
1) Aktivitas waktu luang : selama pasien dirawat di rumah sakit pasien
hanya berbaring lemah diatas tempat tidur.
4
2) Pasien tampak lemah
3) Psien mengalami kesulitan dalam bergerak karena nyeri punggung
yang dirasakan.
4) Kekuatan otot :
5) Tonus otot normal/ tidak tegang/ tidak kaku
6) Postur tubuh tampak tremor
7) Pasien mengalami keterbatasan dalam bergerak
8) Pasienmengalami nyeri otot dankaku otot
9) Pasien mengalami kelelahan
10) Pasien tidak pernah di amputasi
11) Tidak tampak deformitas pada ekstremitas
12) Tidak menggunakan alat bantu gips/ traksi/ kruk.
13) Pelaksanaan aktivitas sebagian dibantu oleh perawat atau keluarga
pasien
14) Lasegue : kanan : +, kiri : +
Masalah keperawatan : Hambatan mobilisasi fisik
f. Eliminasi
1) Kebiasaan BAB : 1x/hari
2) Kebiasaan BAK : 3-4x/ hari
3) Pasien tidak menggunakan laxsan maupun diuretic
4) Peristaltik usus 6x/menit, tidak kembung, tidak hiperperistaltik, tidak
ada nyeri tekan pada abdomen dan tidak ada massa.
5) Pasien tidak terpasang kateter.
5
5 5
4 4
Masalah keperawatan: Tidak ada
g. Oksigenasi
1) Hate Rate (HR) : 86x/menit / regular / arteri radialis
2) Blood Preasure (BP) : 130/90 mmhg
3) Pasientidak tampak sesak. Respiration Rate: (RR) : 22x/menit
4) Pasien mengatakan tidak ada keluhan seperti batuk, nyeri dada,
maupun sesak
5) Bunyi nafas: vesikuler
6) Tidak nampak adanya pernafasan cuping hidung dan penggunaan otot
aksesoris.
7) Bunyi jantung murni regular, tidak ada bunyi tambahan(murmur
ataupun gallop)
8) Tidak terpasang WSD
Masalah keperawatan: Tidak ada
h. Tidur dan istirahat
1) Kebiasan tidur: malam hari
2) Lama tidur: siang: 2 jam, malam: 3 jam
3) Pasien mengeluh susah tidur jika nyeri pada punggungdan demam
4) Pasien tampak kurang fresh
Masalah keperawatan: Gangguan pola tidur
i. Pencegahan terhadap bahaya
1) Tidak ada refleksi ataupun kelumpuhan
2) Tidak ada masalah penglihatan, penciuman ataupun perabaan
6
Masalah keperawatan: Tidak ada
j. Neurosensoris
1) Pasien tidak pusing, tidak ada gejala stroke, tidak kejang
2) Status mental: terorientasi baik waktu, tempat ataupun orang
3) Kesadaran: composmentis
4) Memori: pasien masih mengingat saat ini dan yang lalu.
5) Pasien tidak menggunakan kaca mata, tidak menggunakan alat bantu
dengar
6) Ukuran/reaksi pupil: bermiosis OD: 2,5 mm OS: 2,5 mm
7) Pasien tidak kaku kuduk. Koordinasi baik.
8) Refleks patella : +/+
9) Refleks biceps/triseps: +/+
10) Kernig sign dan brudinsky: negatif
11) Babinsky: -/-. Chaddock: -/-
12) Braqurd : kanan : +, kiri : +
13) Patric kanan dan kiri : negative
14) Contra patric kana kiri : negatif
Masalah Keperawatan: Tidak ada
k. Keamanan
1) Pasien tidak memiliki alergi
2) Tidak ada riwayat penyakit hubungan seksual
3) Pasien tidak pernah transfuse darah
7
4) Tidak ada riwayat kecelakaan, tidak fraktur, tidak ada perubahan pada
tahi lalat dan tidak ada pembesaran nodus.
Masalah Keperawatan: tidak ada
l. Seksualitas
1) Pasien tidak aktif melakukan hubungan seksual, tidak menggunakan
kondom.
2) Terdapat perubahan terakhir dalam frekuensi/minat.
3) Tidak ada masalah seksual
4) Pasien sudah menopaus
Masalah Keperawatan: tidak ada
m. Keseimbangan dan Peningkatan Hubungan Resiko Serta Interaksi Sosial
1) Lama perkawinan: 37 tahun, hidup dengan suami dan anak
2) Pasien tidak stress.
3) Orang pendukung lain: keluarga dan tetangga
4) Peran dalam struktur keluarga: istri
5) Tidak ada masalah dengan psikologis dan sosiologis
6) Pasien tidak menggunakan alat bantu dengar, tidak ada laringetomi
7) Komunikasi dengan keluarga dan orang lain lancar
8) Spritual: dibantu dalam beribadah
9) Kegiatan keagamaan: sholat dan berdzikir
Masalah Keperawatan: tidak ada
8
5. Penyuluhan dan Pembelajaran
a. Bahasa dominan: pasien tidak buta huruf, tidak ada keterbatasan kognitif
b. Informasi yang telah disampaikan
1) Pengaturan jam besuk
2) Tim/petugas yang merawat
3) Hak dan kewajiban pasien
4) Cara penggunaan obat
c. Masalah yang telah dijelaskan
1) Perawatan diri di rumah sakit
2) Obat-obat yang diberikan
Obat Dosis Waktu Cara
pemberian
Tujuan
Dexamethason 1 ampul Per 12 jam Intravena Kostekosteroid
Ranitidin 500 mg Per 12 jam Intravena Antasida dan ulkus,
antibusa (obat
saluran cerna
Berthyco 1 ampul Per 24 jam IM Vitamin dan mineral
(neuropati feriper)
Ciprofolaksasin 500 mg Per 12 jam Intravena Antibiotik
Glukodes - Per Oral Antidiabetik
3) Tidak ada riwayat pengobatan, obat tanpa resep, tidak menggunakan
obat-obatan bebas seperti obat jalanan/jamu
d. Faktor resiko keluarga : tidak ada
9
6. Data Genogram
GI
GII
GIII
Keterangan :
: laki-laki : Garis perkawinan
: Perempuan : Garis keturunan
: Pasien : Garis serumah
: Meninggal : Umur tidak diketahui
Keterangan Generasi:
GI : Ayah dan ibupasien meninggal karena faktor usia (pasien tidak
mengetahui pasti penyebab meninggalnya).
GII : Pasien adalah anak bungsu dari tiga orang bersaudara, kedua
saudaranya meninggal karena faktor usia (pasien tidak mengetahui pasti
penyebab meninggalnya). Suami pasien adalah anak pertama dari empt
orang bersaudara, dua adik dari suami pasien sudah meninggal karna
factor usia.
10
?
5557
29 2631
Pasien dirawat di RSUD Haji Makassar Ruang Sayang Dhuafa kamar 1
dengan diagnose LBP.
GIII:Pasien dan suami memiliki tiga orang anak. Diantaranya dua anak
perempuan dan seorang anak laki-laki. Ketiga anak pasien masih hidup
dan sehat wal afiat.
7. Data Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Radiologi
Tanggal : 30-04-2015
Jenis pemeriksaan : Lumbosacral/2079
1) Kurve/lordosis masih baik
2) Tak terdeteksi tanda-tanda fraktura atau lithesis
3) Disc space dan foramen intervetebrales masih baik
4) Pedicles utuh
5) Densitas tulang-tulang masih utuh
Kesan : Tak tampak adanya kelainan pada tulang-tulang vertebra
Anjuran : MRI lumbo sacral untuk evaluasi lebih baik
11
8. Patofisiologi dan Penyimpangan KDM
12
Masalah musculoskeletal, gangguan ginjal, masalah pelvis, tumor
Kontraksi punggung
Penonjolan diskus/ kerusakan sendi pusat
Hipertermi
Mobilitas fisik terganggu
Otot abdominal dan toraks melemah
Tulang belakang menyerap goncangan vertikal
Peradangan
Peningkatn suhu tubuh
Nyeri
Fibri kertilago padat dan tidak teratur
Gangguan rasa nyaman: nyeri
Gangguan pola tidur
Menekan akar sarafGangguan mobilitas fisik
Kerusakan integritas kulit
B. Klasifikasi Data
Data Subjektif Data Objektif
1. Pasien mengeluh nyeri pada
punggung bagian bawah
2. Pasien mengatakan nyeri seperti
ditusuk-tusuk
3. Pasien mengatakan nyerinya
menjalar ke paha
4. Pasien mengatakan skala nyeri :
8 (sedang)
5. Pasien mengatakan nyeri
dirasakan teruma saat bergerak.
6. Pasien mengatakan badan terasa
panas
7. Pasien mengatakan terasalemah
dan tidak dapat bergerak akibat
nyeri yang dirasakan
8. Pasien mengeluh susah tidurjika
nyeri pada punggung dan demam
1. Pasien tampak meringis
2. Skala nyeri 8 (sedang)
3. Suhu pasien 380C
4. Konjungtiva tampak anemis
5. Pasien mengalami keterbatasan
dalam bergerak
6. Pelaksanaan aktivitas pasien
sebagian dibantu oleh perawat atau
keluarga pasien
7. Pasien nampak lemah
8. Postur tubuh tampak tremor
9. Kekuatan otot
10. Pasien mengalami kelelahan
11. Klin nampak kurang fresh
12. Lama tidur pada siang hari : 2 jam
dan malam hari : 4 jam
C. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 DS:
1. Pasien mengeluh nyeri
pada punggung bagian
bawah
2. Pasien mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk
Masalahmuskuluskeletal
mengakibatkan kontraksi
punggung yang
menyebabkan tulang
belakang menyerap
goncanga vertical
Nyeri
13
55
4 4
3. Pasien mengatakan
nyerinya menjalar ke paha
4. Pasien mengatakan skala
nyeri : 8 (sedang)
5. Pasien mengatakan nyeri
dirasakan teruma saat
bergerak.
DO:
1. Pasien tampak meringis
2. Skala nyeri 8 (sedang)
3. Pasien nampak lemah
4. Postur tubuh tampak
tremor
5. Pasien mengalami
keterbatasan dalam
bergerak
sehingga terjadi
perubahan structural
dengan discus susun atas
vibrifertilago dan matrik
gelatinus mengakibatkan
vibrifertilago padat dan
tidak teratur yag
menyebabkan adanya
penonjolan
discus/kerusakan sendi
pusat yang menekan akar
saraf sehingga terjadi
gangguan rasa nyaman
nyri
2. DS :
1. Pasien mengatakan badan
terasa panas
2. Pasien mengeluh susah
tidur jika nyeri pada
punggung dan demam
DO:
1. Suhu pasien 380C
2. Pasien tampak menggigil
3. Pasien tampak
menggunakan selimut
Masalah muskuluskeletal
mengakibatkan kontraksi
punggung yang
menyebabkan tulang
belakang menyerap
goncanga vertical
sehingga terjadi
perubahan structural
dengan discus susun atas
vibrifertilago dan matrik
gelatinus mengakibatkan
peradangan sehingga
terjadi peningkatan suhu
yang berdampak pada
hipertermi
Hipertermi
14
3. DS :
1. Pasien mengatakan nyeri
dirasakan teruma saat
bergerak.
2. Pasien mengatakan terasa
lemah dan tidak dapat
bergerak akibat nyeri yang
dirasakan
DO :
1. Pasien mengalami
keterbatasan dalam
bergerak
2. Pelaksanaan aktivitas
pasien sebagian dibantu
oleh perawat atau keluarga
pasien
3. Pasien nampak lema
4. Postur tubuh tampak
tremor
5. Kekuatan otot
6. Pasien mengalami
kelelahan
7. Lama tidur pada siang hari
: 2 jam dan malam hari : 4
jam
Masalah muskuluskeletal
mengakibatkan kontraksi
punggung yang
menyebabkan tulang
belakang menyerap
goncanga vertical
sehingga terjadi
perubahan structural
dengan discus susun atas
vibrifertilago dan matrik
gelatinus mengakibatkan
otot abdomen dan toraks
melemah sehingga
mobilat fisik terganggu
yang berdampak pada
gangguan mobilitas fisik.
Gangguan
mobilitas fisik
4. DS :
1. Pasien mengeluh ada luka
pada bokong sebelah
Masalah muskuluskeletal
mengakibatkan kontraksi
punggung yang
Kerusakan
integritas kulit
15
4 4
5 5
kanan
DO :
1. Tampak adanya luka pada
bokong sebelah kanan
2. Keadaan luka tampak
bersih dan kering
menyebabkan tulang
belakang menyerap
goncanga vertical
sehingga terjadi
perubahan structural
dengan discus susun atas
vibrifertilago dan matrik
gelatinus mengakibatkan
otot abdomen dan toraks
melemah yang
berdampak pada
intoleransi aktifitas.
5. DS :
1. Pasien mengeluh susah
tidur jika nyeri pada
punggung dan demam
2. Pasien mengeluh lemah
DO :
1. Klien nampak kurang
fresh
2. Pasien nampak kelelahan
3. Konjungtiva tampak
anemis
4. Lama tidur pada siang
hari : 2 jam dan malam
hari : 4 jam
Vibrifertilago padat dan
tidak teratur
menyebabkan adanya
penonjolan
discus/kerusakan sendi
pusat yang menekan akar
saraf sehingga terjadi
nyeri yang berdampak
pada gangguan pola
tidur.
Gangguan pola
tidur
D. Diagnosa Keperawatan
16
Diagnosa keperatawatan Tgl di temukan Tgl teratasi
1. Nyeri berhubungan dengan masalah
musculoskeletal
2. Hipertermi berhubungan dengan proses
penyakit
3. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan
dengan nyeri spasme otot dan
berkurangnya kelenturan.
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan mobilitas fisik
5. Gangguan pola tidur berhubungan
dengannyeri, tidak nyaman.
05/05/2015
05/05/2015
05/05/2015
05/05/2015
05/05/2015
-
08/05/2015
-
-
-
17
E. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa keperawatan Kritreia evaluasi Rencana tindakan Rasional
1 Nyeri berhubungan
dengan masalah
muskuloskeletal.
ditandai dengan :
DS:
1. Pasien mengeluh
nyeri pada punggung
bagian bawah
2. Pasien mengatakan
nyeri seperti ditusuk-
tusuk
3. Pasien mengatakan
nyerinya menjalar ke
paha
4. Pasien mengatakan
skala nyeri : 8
(sedang)
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
3x24 jam diharapkan
pasien dapat:
1. Mampu mengontrol
nyeri (tahu penyebab
nyeri, mampu
menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
2. Melaporkan bahwa
nyeri berkurang
dengan menggunakan
manajemen nyeri
3. Mampu mengenali
nyeri (skala,
1. Lakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor
presipitasi.
2. Observasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan.
3. Bantu pasien dan
keluarga untuk mencari
dan memberikan
dukungan.
4. Kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu
1. Untuk mengetahui tingkat nyeri
dan menentukan tindakan
intervensi selanjutnya.
2. Untuk mengetahui reaksi
ketidaknyamanan klien.
3. Untuk mengetahui penyebab
nyeri.
4. Memfokuskan kembali perhatian
dan meningkatkan kontrol yang
menyebabkan rasa kontrol
18
5. Pasien mengatakan
nyeri dirasakan
teruma saat bergerak.
DO:
1. Pasien tampak
meringis
2. Skala nyeri 8 (sedang)
3. Pasien nampak lemah
4. Postur tubuh tampak
tremor
5. Pasien mengalami
keterbatasan dalam
bergerak.
intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri)
4. Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang
5. Tanda vital dalam
rentang normal
6. Tidak mengalami
gangguan tidur
ruangan, pencahayaan
dan kebisingan.
5. Tingkatkan istirahat
6. Berikan informasi
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
7. Monitor vital sign
8. Ajarkan tentang teknik
non farmakologi: napas
dalam, relaksasi,
distraksi, kompres
hangat/ dingin.
9. Berikan analgetik untuk
terhadap nyeri.
5. Untuk memungkinkan posisi
yang baik, mengurangi dan
mencegah meningkatnya nyeri.
6. Informasi yang tepat dapat
menurunkan tingkat kecemasan
klien dan menambah
pengetahuan klien tentang
penyebab nyeri.
7. Mengetahui keadaan umum klien
8. Meningkatkan relaksasi sehingga
rasa nyeri berkurang
9. Analgetik mengurangi rasa nyeri
19
mengurangi nyeri
2 Hipertermi berhubungan
dengan proses penyakit.
DS :
1. Pasien mengatakan
badan terasa panas
2. Pasien mengeluh
susah tidur jika nyeri
pada punggung dan
demam
DO:
1. Suhu pasien 380C
2. Pasien tampak
menggigil
3. Pasien tampak
menggunakan
selimut
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam dengan
kriteria hasil :
1. Suhu : 36-37,5°c
2. Klien mengatakan
badan tidak panas
lagi
3. Pasien tidak nampak
menggigil.
1. Monitor suhu sesering
mungkin
2. Monitor penurunan
tingkat kesadaran
3. Monitor intake dan
output cairan
4. Selimuti pasien
5. Anjurkan kompres
pasien pada lipat paha
dan aksila
1. Tanda-tanda vital dapat
memberikan gambaran tentang
keadaan umum klien
2. Tingkat kesadaran menandakan
tidak adekuatnya perfusi
serebral.
3. Dengan memonitor intake dan
output diharapkan dapat
diketahui adanya keseimbangan
cairan dan dapat diramalkan
keadaan dan kerusakan
glumerulus.
4. Untuk mencegah hilangnya
kehangatan tubuh klien.
5. Kompres hangat memberikan
efek fasodilatasi pembulu dara
sehingga dapat meningkatkan
pengeluaran panas tubuh melalui
20
6. Kolaborasi pemberian
anti piretik
7. Berikan cairan intravena
pori-pori.
6. Untuk menurunkan suhu tubuh
7. Untuk mencegah dehidrasi
3 Gangguan mobilitas fisik
b.d nyeri spasme otot dan
berkurangnya kelenturan.
DS :
1. Pasien mengatakan
nyeri dirasakan
terutamasaat bergerak.
2. Pasien mengatakan
terasa lemah dan tidak
dapat bergerak akibat
nyeri yang dirasakan
DO :
1. Pasien mengalami
keterbatasan dalam
bergerak
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam dengan
kriteria hasil:
1. Klien meningkat
dalam aktivitas fisik
2. Mengerti tujuan dari
peningkatan mobilitas
3. Memverbalisasikan
perasaan dalam
meningkatkan
kekuatan dan
kemampuan
berpindah
4. Memperagakan
1. Monitoring vital sign
sebelm/sesudah latihan
dan lihat respon pasien
saat latihan
2. Kaji kemampuan pasien
dalam mobilisasi
3. Latih pasien dalam
pemenuhan kebutuhan
ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan
4. Dampingi dan Bantu
pasien saat mobilisasi
dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs ps.
5. Ajarkan pasien
1. Mengetahui keadaan umum klien
2. Membantu dalam menentukan
manajemen nyeri
3. Mengkebutuhan ADL terpenuhi
secara mandiri
4. Untuk lebih memudahkan pasien
memenuhi kebutuhan ADL.
5. Posisi yang nyaman akan
21
2. Pelaksanaan aktivitas
pasien sebagian
dibantu oleh perawat
atau keluarga pasien
3. Pasien nampak lema
4. Postur tubuh tampak
tremor
5. Kekuatan otot
6. Pasien mengalami
kelelahan
penggunaan alat
Bantu untuk
mobilisasi (walker)
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
membantu memberikan
kesempatan pada otot untuk
relaksasi
4 Kerusakan integritas kulis
berhubungan dengan
mobilitas fisik
DS :
1. Pasien mengeluh ada
luka pada bokong
Setelah dilakukan
perawatan 3x4 jam,
dengan kriteria hasil:
1. Klien melaporkan
luka perlahan
membaik
1. Anjurkan pasien untuk
menggunakan pakaian
yang longgar
2. Jaga kebersihan kulit agar
tetap bersih dan kering
3. Mobilisasi pasien (ubah
1. Untuk mengurangi terjadi
gesekan pada luka
2. Mencegah terjadinya infeksi
pada luka
3. Mencegah terjadinya luka
22
44
55
sebelah kanan
DO :
1. Tampak adanya luka
pada bokong sebelah
kanan
2. Keadaan luka tampak
bersih dan kering
2. Tidak nampak luka
pada bokong
posisi pasien) setiap dua
jam sekali
4. Monitor kulit akan adanya
kemerahan
5. Observasi luka : lokasi,
dimensi, kedalaman
luka, karakteristik,warna
cairan, granulasi,
jaringan nekrotik, tanda-
tanda infeksi lokal,
formasi traktus
6. Berikan posisi yang
mengurangi tekanan
pada luka
dekubitus
4. Gejala awal terjadinya luka
dekubitus sehingga dapat
mencegah terjadinya luka.
5. Untuk mengetahui karakteristik
luka
6. Tirah baring pada posisi semi
fowler menurunkan tekanan
5 Gangguan pola tidur
berhubungan dengan
nyeri, tidak nyaman.
DS :
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3x24 jam
diharapkan pasien dapat:
1. Kaji gangguan tidur
2. Jelaskan pentingnya
1. Mengetahui penyebab gangguan
tidur, dan menentukan intervensi
selanjutnya.
2. Memambah pengetahuan untuk
23
1. Pasien mengeluh
susah tidur jika nyeri
pada punggung dan
demam dan pasien
mengeluh lemah
DO :
1. Klien nampak kurang
fresh
2. Pasien nampak
kelelahan
3. Konjungtiva tampak
anemis
Lama tidur pada siang
hari : 2 jam dan malam
hari : 3 jam
1. Jumlah jam tidur
dalam batas normal
2. Pola tidur,kualitas
dalam batas normal
3. Perasaan fresh sesudah
tidur/istirahat
Mampu mengidentifikasi
hal-hal yang
meningkatkan tidur
tidur yang adekuat
3. Fasilitasi untuk
mempertahankan
aktivitas sebelum tidur
(membaca)
4. Ciptakan lingkungan
yang nyaman
5. Identifikasi faktor yang
mempengaruhiperawatan
nyeri dan pengobatan.
6. Kolaborasi pemberian
analgesik sebelum
aktivitas apabila nyeri
penyebab kelemahan.
mempertahankan tidur.
3. Memberikan rangsangan untuk
istirahat (tidur)
4. Mampu memberikan rasa
nyaman dalam istirahat
5. Mengetahui tingkatan nyeri
6. Mempercepat penyembuhan
yang menyebabkan nyeri
sehingga mengganggu tidur
24
F. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
No
DX
Hari,
Tanggal; JamTindakan Keperawatan Evaluasi SOAP
1 Senin, 06 Mei
2015
09.00
09.05
09.05
1. Melakukan pengkajian
nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi.
Hasil :
P : klien mengatakan
nyeri kerna bergerak
Q : klien mengatakan
nyeri seperti ditusuk-
tusuk
R : klien menyatakan
nyeri pada punggung
bawah
S : klien menyatakan
skala nyeri 8 (berat)
T : Nyeri dirasakan terus
menerus
2. Mengobservasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan.
Hasil : klien tampak
meringis dan lemah
3. Mengontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
Senin 06Mei 2015,
Jam 09.00
S : Pasien mengeluh
nyeri pada punggung
bagian bawah dan
nyerinya menjalar ke
paha.
O :
Pasien tampak
meringis
Skala nyeri 8
(sedang)
Postur tubuh
tampak tremor
A : Nyeri belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji nyeri secara
komprehensif
2. Observasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan.
3. Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi
nyeri seperti suhu
ruangan,
pencahayaan dan
74
09. 10
09.10
06.00
09.25
12.00
pencahayaan dan
kebisingan.
Hasil : kipas angin telah
dinyalakan dan keluarga
tidak membuat keributan.
4. Meningkatkan istirahat
Hasil : klien tampak
berbaring di tempat tidur
5. Memberikan informasi
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
Hasil : klien mengerti
yang disampekan perawat
6. Memonitor vital sign
Hasil : TTV :
TD: 130/ 90 mmhg
S : 38 °C
P : 22 X/menit
N : 86 X/menit
7. Mengajarkan tentang
teknik non farmakologi:
napas dalam, relaksasi,
distraksi, kompres hangat/
dingin.
Hasil : klien mengikuti
dan melaksanakan
anjuran perawat dengan
kebisingan.
4. Tingkatkan istirahat
klien
5. Berikan informasi
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri,
berapa lama nyeri
akan berkurang dan
antisipasi
ketidaknyamanan
dari prosedur
6. Monitor vital sign
7. Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi: napas
dala, relaksasi,
distraksi, kompres
hangat/ dingin.
8. Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
75
baik
8. Memberikan analgetik
untuk mengurangi nyeri
Hasil : klien telah
diberikan obat Kapsul
nyeri 3x1
2 06.00
06.03
06.05
12.00
09.45
13.23
1. Memonitor suhu sesering
mungkin
Hasil : S : 38 °C
2. Memonitor penurunan
tingkat kesadaran
Hasil : kesadaran klien
composmentis
3. Memonitor intake dan
output cairan
Hasil : klien minum 3-5
gelas atau 600-1000
ml/hari (air putih) dan
Kebiasaan BAK : 3-4x/
hari
4. Memberikan anti piretik:
Hasil : klien telah
diberikan Sanmolimpos 1
botol
5. Menganjurkan keluarga
selimuti pasien
Hasil : klien memakai
selimut
6. Memberikan cairan
intravena
Hasil : terpasang infus
S : Pasien mengatakan
badan terasa panas
dank lien mengeluh
susah tidur jika nyeri
pada punggung dan
demam
O :
Suhu pasien 380C
Pasien tampak
menggigil
Pasien tampak
menggunakan
selimut
A : Hipertermi belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor suhu
sesering mungkin
2. Monitor penurunan
tingkat kesadaran
3. Monitor intake dan
output cairan
4. Berikan anti piretik:
parasetamol
5. Anjurkan klien
76
09.45
dengan cairan RL 20 tetes
permenit
7. Menganjurkan kompres
pasien pada lipat paha dan
aksila
Hasil : kelurga mengerti
dan melaksanakan anjuran
perawat.
selimuti pasien
6. Berikan cairan
intravena
7. Anjurkan kompres
pasien pada lipat
paha dan aksila
3 06.00
10.00
12.05
12.10
1. Memonitoring vital sign
sebelum/sesudah latihan
dan lihat respon pasien
saat latihan
Hasil : TTV :
TD: 130/ 90 mmhg
S : 38 °C
P : 22 X/menit
N : 86 X/menit
2. Mengkaji kemampuan
pasien dalam mobilisasi
Hasil : pasien dalam
melakukan aktivitas
dibantu oleh keluarga
3. Melatih pasien dalam
pemenuhan kebutuhan
ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan
Hasil : pemenuhan ADL
pasien masih dibantu oleh
kelurga
4. Mendampingi dan
membantu pasien saat
S : Pasien mengatakan
nyeri dirasakan terutama
saat bergerak, badan
terasa lemah serta tidak
dapat bergerak akibat
rasa nyeri.
O :
Pasien mengalami
keterbatasan dalam
bergerak
Pelaksanaan
aktivitas pasien
sebagian dibantu
oleh perawat atau
keluarga pasien
Pasien nampak
lemah
Kekuatan otot
Pasien mengalami
kelelahan
77
44
55
12.10
mobilisasi dan bantu
penuhi kebutuhan ADLs
ps.
Hasil : pasien dalam
melakukan aktivitas
dibantu dan didampingi
oleh keluarga
5. Mengajarkan pasien
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
Hasil : pasien mengerti
cara mengubah posisi dan
telah diberikan bantuan
jika pasien memerlukan
A : Masalah gangguan
mobilitas fisik belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitoring vital sign
sebelm/sesudah
latihan dan lihat
respon pasien saat
latihan
2. Kaji kemampuan
pasien dalam
mobilisasi
3. Latih pasien dalam
pemenuhan
kebutuhan ADLs
secara mandiri
sesuai kemampuan
4. Dampingi dan Bantu
pasien saat
mobilisasi dan
bantu penuhi
kebutuhan ADLs ps.
5. Ajarkan pasien
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan jika
diperlukan
4. 09.00 1. Menganjurkan pasien
untuk menggunakan
pakaian yang longgar
Hasil : pasien telah
S : Pasien mengeluh ada
luka pada bokong
sebelah kanan
O :
78
09.05
10.00
12.00
12.07
menggunakan pakaian
yang longgar
2. Menjaga kebersihan kulit
agartetap bersih dan
kering
Hasil : keluarga pasien
memberikan lap basah
(washlap) pada pasien
3. Mengubah posisi pasien
setiap dua jam sekali
Hasil : pasien diubah
posisinya setiap dua jam
sekali
4. Memonitor kulit akan
adanya kemerahan
Hasil : tampak adanya
kemerahan pada luka di
bokong sebelah kanan
5. Mengobservasi luka :
lokasi, dimensi,
kedalaman luka,
karakteristik,warna
cairan, granulasi, jaringan
nekrotik, tanda-tanda
infeksi lokal, formasi
traktus
Hasil : luka terdapat pada
bagian bokong sebelah
kanan, berbenruk bulat
dan lonjong, dengan
kedalaman hanya sebatas
1. Tampak adanya
luka pada bokong
sebelah kanan
2. Keadaan luka
tampak bersih dan
kering
A : Masalah gangguan
integritas kulit belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Anjurkan pasien
untuk menggunakan
pakaian yang
longgar
2. Jaga kebersihan
kulit agartetap
bersih dan kering
3. Mobilisasi pasien
(ubah posisi pasien)
setiap dua jam
sekali
4. Monitor kulit akan
adanya kemerahan
5. Observasi luka :
lokasi, dimensi,
kedalaman luka,
karakteristik,warna
cairan, granulasi,
jaringan nekrotik,
tanda-tanda infeksi
lokal, formasi
79
14.00
kulit, tampak adanya sel
kulit mati, luka tampak
kemerahan, tidak terdapat
cairan, tidak terdapat
jaringan nekrotik dan
tanda-tanda infeksi lokal.
6. Memberikan posisi yang
mengurangi tekanan pada
luka
Hasil : Pasien sering
mengubah posisi setiap
dua jam sekali
traktus
6. Berikan posisi yang
mengurangi tekanan
pada luka
5. 09.07
18.25
18.40
17.05
1. Mengkaji gangguan tidur
Hasil : pasien mengeluh
gangguan pola tidurakibat
adanya nyeri
2. Menjelaskan pentingnya
tidur yang adekuat
Hasil : pasien mengerti
tentang pentingnya
istirahat tidurbagi tubuh
3. Memfasilitasi untuk
mempertahankan aktivitas
sebelum tidur (musik
religi)
Hasil : keluarga memutar
musik religi bagi pasien
sebelum tidur
4. Menciptakan lingkungan
yang nyaman
Hasil : suasana nyaman
S : Pasien mengeluh
susah tidur jika nyeri
pada punggung dan
demam
O :
1. Klien nampak
kurang fresh
2. Pasien nampak
kelelahan
3. Konjungtiva
tampak anemis
4. Lama tidur pada
siang hari : 2 jam
dan malam hari :
3 jam
A : Gangguan tidur
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji gangguan tidur
80
24.00
dan tenang karna keluarga
tidak berisik.
5. Kolaborasi pemberian
analgesik sebelum
aktivitas apabila nyeri
penyebab kelemahan.
Hasil : klien telah diberi
kapsul nyeri dengan dosis
3x1
2. Jelaskan pentingnya
tidur yang adekuat
3. Fasilitasi untuk
mempertahankan
aktivitas sebelum
tidur (musik religi)
4. Ciptakan
lingkungan yang
nyaman.
5. Kolaborasi
pemberian analgesik
sebelum aktivitas
apabila nyeri
penyebab
kelemahan.
Implementasi hari ke 2
No
DX
Hari,
Tanggal; JamTindakan Keperawatan Evaluasi SOAP
81
1 Senin, 07Mei
2015
09.00
09.05
09.05
1. Melakukan pengkajian
nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
factor presipitasi.
Hasil :
P : klien mengatakan
nyeri kerna bergerak
Q :klien mengatakan
nyeri seperti ditusuk-
tusuk
R : klien menyatakan
nyeri pada punggung
bawa
S : klien menyatakan
skala nyeri 7 (berat)
T : Nyeri dirasakan terus
menerus
2. Mengobservasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan.
Hasil : klien tampak
meringis dan lemah
3. Mengontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan.
Hasil : kipas angin telah
Senin 07 Mei 2015,
Jam 09.00
S : Pasien mengeluh
nyeri pada punggung
bagian bawah dan
nyerinya menjalar ke
paha.
O :
1. Pasien tampak
meringis
2. Skala nyeri 7
(sedang)
A : Nyeri belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji nyeri secara
komprehensif
2. Observasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan
3. Kontrol
lingkungan yang
dapat
mempengaruhi
nyeri seperti suhu
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan.
4. Tingkatkan
istirahat klien
5. Berikan informasi
tentang nyeri
82
09. 10
09.10
12.00
09.25
12.00
dinyalakan dan keluarga
tidak membuat keributan
4. Meningkatkan istirahat
Hasil : klien tampak
berbaring di tempat tidur
5. Memberikan informasi
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
Hasil : klien mengerti
yang disampekan perawat
6. Memonitor vital sign
Hasil : TTV :
TD: 120/ 90 mmhg
S : 37,5 °C
P : 20 X/menit
N : 88 X/menit
7. Menganjurkan tentang
teknik non farmakologi:
napas dalam, relaksasi,
distraksi, kompres hangat/
dingin.
Hasil : klien mengikuti
dan melaksanakan
anjuran perawat dengan
baik
8. Memberikan analgetik
untuk mengurangi nyeri
seperti penyebab
nyeri, berapa lama
nyeri akan
berkurang dan
antisipasi
ketidaknyamanan
dari prosedur
6. Monitor vital sign
7. Anjurkan tentang
teknik non
farmakologi: napas
dala, relaksasi,
distraksi, kompres
hangat/ dingin.
8. Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
83
Hasil : Klien telah diberi
kapsul nyeri 3x1
2 06.00
06.03
06.05
12.00
09.45
13.23
09.45
1. Memonitor suhu sesering
mungkin
Hasil : S : 37,5 °C
2. Memonitor penurunan
tingkat kesadaran
Hasil : Tingkat kesadaran
klien composmentis
3. Memonitor intake dan
output cairan
Hasil : klien minum 3-5
gelas atau 600-1000
ml/hari (air putih) dan
Kebiasaan BAK : 3-4x/
hari
4. Memberikan anti piretik
Hasil : klien telah
diberikan Salmolinpos
5. Menganjurkan keluarga
untuk menyelimuti pasien
Hasil : klien telah
menggunakan selimut
6. Memberikan cairan
intravena
Hasil : Klien terpasang
infus dengan cairan RL
20 tetes permenit
7. Menganjurkan kompres
pasien pada lipat paha dan
aksila
S : Pasien mengatakan
badan terasa panas
dank lien mengeluh
susah tidur jika nyeri
pada punggung dan
demam
O :
1. Suhu pasien 37,50C
2. Pasien tampak
menggigil
3. Pasien tampak
menggunakan
selimut
A : Hipertermi belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor suhu
sesering mungkin
2. Monitor penurunan
tingkat kesadaran
3. Monitor intake dan
outputcairan
4. Berikan anti piretik:
parasetamol
5. Anjurkan klien
selimuti pasien
6. Berikan cairan
intravena
7. Anjurkan kompres
84
Hasil : kelurga mengerti
dan melaksanakan
anjuran perawat.
pasien pada lipat
paha dan aksila
3 06.00
10.00
12.05
12.10
1. Memonitoring vital sign
sebelum/sesudah latihan
dan lihat respon pasien
saat latihan
Hasil : TTV :
TD: 120/ 90 mmhg
S : 37,5 °C
P : 20 X/menit
N : 88 X/menit
2. Mengkaji kemampuan
pasien dalam mobilisasi
Hasil : pasien dalam
melakukan aktivitas
dibantu oleh keluarga
3. Melatih pasien dalam
pemenuhan kebutuhan
ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan
Hasil : pemenuhan ADL
pasien masih dibantu oleh
kelurga
4. Mendampingi dan
Membantu pasien saat
mobilisasi dan membantu
penuhi kebutuhan ADLs
ps.
Hasil : pasien dalam
melakukan aktivitas
S : Pasien mengatakan
nyeri dirasakan
terutamasaat bergerak
dan pasien mengatakan
terasa lemah dan tidak
dapat bergerak akibat
nyeri yang dirasakan
O :
1. Pasien mengalami
keterbatasan dalam
bergerak
2. Pelaksanaan
aktivitas pasien
sebagian dibantu
oleh perawat atau
keluarga pasien
3. Pasien nampak
lemah
4. Kekuatan otot
5. Pasien mengalami
kelelahan
A : Masalah gangguan
mobilitas fisik belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
85
44
55
12.10
dibantu dan didampingi
oleh keluarga
5. Menganjurkan pasien
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
Hasil : pasien mengerti
cara mengubah posisi dan
telah diberikan bantuan
jika pasien memerlukan
1. Monitoring vital
sign
2. Kaji kemampuan
pasien dalam
mobilisasi
3. Latih pasien dalam
pemenuhan
kebutuhan ADLs
secara mandiri
sesuai kemampuan
4. Dampingi dan
Bantu pasien saat
mobilisasi dan
bantu penuhi
kebutuhan ADLs ps.
5. Ajarkan pasien
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan jika
diperlukan
4. 09.00
09.05
1. Menganjurkan pasien
untuk menggunakan
pakaian yang longgar
Hasil : pasien telah
menggunakan pakaian
yang longgar
2. Menjaga kebersihan kulit
agartetap bersih dan
kering
Hasil : keluarga pasien
memberikan lap basah
S: Pasien mengeluh ada
luka pada bokong
sebelah kanan
O :
1. Tampak adanya
luka pada bokong
sebelah kanan
3. Keadaan luka
tampak bersih dan
kering
A : Masalah gangguan
86
10.00
12.00
12.07
14.00
(washlap) pada pasien
3. Mengubah posisi pasien
setiap dua jam sekali
Hasil : pasien diubah
posisinya setiap dua jam
sekali
4. Memonitor kulit akan
adanya kemerahan
Hasil : tampak adanya
kemerahan pada luka di
bokong sebelah kanan
5. Mengobservasi luka :
lokasi, dimensi,
kedalaman luka,
karakteristik,warna
cairan, granulasi, jaringan
nekrotik, tanda-tanda
infeksi lokal, formasi
traktus
Hasil : luka terdapat pada
bagian bokong sebelah
kanan, berbenruk bulat
dan lonjong, dengan
kedalaman hanya sebatas
kulit, tampak adanya sel
kulit mati, luka tampak
kemerahan, tidak terdapat
cairan, tidak terdapat
jaringan nekrotik dan
tanda-tanda infeksi lokal.
6. Memberikan posisi yang
integritas kulit belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Anjurkan pasien
untuk menggunakan
pakaian yang
longgar
2. Jaga kebersihan
kulit agartetap
bersih dan kering
3. Mobilisasi pasien
(ubah posisi pasien)
setiap dua jam
sekali
4. Monitor kulit akan
adanya kemerahan
5. Observasi luka :
lokasi, dimensi,
kedalaman luka,
karakteristik,warna
cairan, granulasi,
jaringan nekrotik,
tanda-tanda infeksi
lokal, formasi
traktus
6. Berikan posisi yang
mengurangi tekanan
pada luka
87
mengurangi tekanan pada
luka
Hasil : Pasien sering
mengubah posisi setiap
dua jam sekali
5. 09.07
18.25
18.40
17.05
24.00
1. Mengkaji gangguan tidur
Hasil : pasien mengeluh
gangguan pola tidurakibat
adanya nyeri
2. Menjelaskan pentingnya
tidur yang adekuat
Hasil : pasien mengerti
tentang pentingnya
istirahat tidur bagi tubuh
3. Memfasilitasi untuk
mempertahankan aktivitas
sebelum tidur (musik
religi)
Hasil : keluarga memutar
musik religi bagi pasien
sebelum tidur
4. Menciptakan lingkungan
yang nyaman
Hasil : suasana nyaman
dan tenang karna keluarga
tidak berisik.
5. Kolaborasi pemberian
analgesik sebelum
aktivitas apabila nyeri
penyebab kelemahan.
Hasil : Klien telah
S : Pasien mengeluh
susah tidur jika nyeri
pada punggung dan
demam
O :
1. Klien nampak
kurang fresh
2. Pasien nampak
kelelahan
3. Konjungtiva tampak
anemis
4. Lama tidur pada
siang hari : 2 jam
dan malam hari : 3
jam
A : Gangguan pola tidur
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji gangguan tidur
2. Jelaskan pentingnya
tidur yang adekuat
3. Fasilitasi untuk
mempertahankan
aktivitas sebelum
tidur (musik religi)
4. Ciptakan
88
diberikan kapsul nyeri
3x1
lingkungan yang
nyaman.
5. Kolaborasi
pemberian analgesik
sebelum aktivitas
apabila nyeri
penyebab
kelemahan.
Implementasi hari ke 3
No
DX
Hari,
Tanggal; JamTindakan Keperawatan Evaluasi SOAP
1 Senin, 08Mei 1. Melakukan pengkajian Senin 08Mei 2015,
89
2015
09.00
09.05
09.05
nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
factor presipitasi.
Hasil :
P : klien mengatakan
nyeri kerna bergerak
Q :klien mengatakan
nyeri seperti ditusuk-
tusuk
R : klien menyatakan
nyeri pada punggung
bawa
S : klien menyatakan
skala nyeri 6 (sedang)
T : Nyeri dirasakan terus
menerus
2. Mengobservasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan.
Hasil : klien tampak
meringis dan lemah
3. Mengontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan.
Hasil : kipas angin telah
dinyalakan dan keluarga
Jam 09.00
S : Pasien mengeluh
nyeri pada punggung
bagian bawah dan
nyerinya menjalar ke
paha.
O :
1. Pasien tampak
meringis
2. Skala nyeri 6
(sedang)
A : Nyeri belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji nyeri secara
komprehensif
2. Observasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan.
3. Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi
nyeri seperti suhu
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan.
4. Tingkatkan istirahat
klien
5. Berikan informasi
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri,
berapa lama nyeri
90
09. 10
09.10
06.00
09.25
12.00
tidak membuat keributan
4. Meningkatkan istirahat
Hasil : klien tampak
berbaring di tempat tidur
5. Memberikan informasi
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan
berkurang dan
antisipasiketidaknyamana
n dari prosedur
Hasil : klien mengerti
yang disampekan perawat
6. Memonitor vital sign
Hasil : TTV :
TD: 120/ 80 mmhg
S : 37 °C
P : 22 X/menit
N : 84 X/menit
7. Mengajarkan tentang
teknik non farmakologi:
napas dalam, relaksasi,
distraksi, kompres hangat/
dingin.
Hasil : klien mengikuti
dan melaksanakan
anjuran perawat dengan
baik
8. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
Hasil : klien telah
akan berkurang dan
antisipasi
ketidaknyamanan
dari prosedur
6. Monitor vital sign
7. Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi: napas
dala, relaksasi,
distraksi, kompres
hangat/ dingin.
8. Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
91
diberikan kapsul nyeri
3x1
2 06.00
06.03
06.05
12.00
09.45
13.23
09.45
1. Memonitor suhu sesering
mungkin
Hasil : S : 37 °C
2. Memonitor penurunan
tingkat kesadaran
Hasil : kesadaran klien
composmentis
3. Memonitor intake dan
output cairan
Hasil : klien minum 3-5
gelas atau 600-1000
ml/hari (air putih) dan
Kebiasaan BAK : 3-4x/
hari
4. Memberikan anti piretik
Hasil : klien telah
diberikan Salmolinpos
5. Menganjurkan keluarga
untuk menyelimuti
pasien
Hasil : klien memakai
selimut
6. Memberikan cairan
intravena
Hasil : Klien terpasang
infus dengan cairan RL
20 tetes permenit
7. Menganjurkan
komprespasien pada lipat
S : Pasien mengatakan
badan sudah tidak
terasa panas
O :
1. Suhu pasien 370C
2. Pasien tidak tampak
menggigil
3. Pasien sudah tidak
menggunakan
selimut
A : Masalah Hipertermi
sudah teratasi
P : Pertahankan
intervensi :
1. Monitor suhu
sesering mungkin
2. Monitor penurunan
tingkat kesadaran
3. Monitor intake dan
outputcairan
4. Berikan anti
piretik:parasetamol
5. Anjurkan klien
selimuti pasien
6. Berikan cairan
intravena
7. Anjurkan kompres
pasien pada lipat
paha dan aksila
92
paha dan aksila
Hasil : kelurga mengerti
dan melaksanakan
anjuran perawat.
3 06.00
10.00
12.05
12.10
1. Memonitoring vital sign
sebelm/sesudah latihan
dan lihat respon pasien
saat latihan
Hasil : TTV :
TD: 120/ 90 mmhg
S : 37 °C
P : 22 X/menit
N : 84 X/menit
2. Mengkaji kemampuan
pasien dalam mobilisasi
Hasil : pasien dalam
melakukan aktivitas
dibantu oleh keluarga
3. Melatih pasien dalam
pemenuhan kebutuhan
ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan
Hasil : pemenuhan ADL
pasien masih dibantu oleh
kelurga
4. Mendampingi dan
membantu pasien saat
mobilisasi dan bantu
penuhi kebutuhan ADLs
ps.
Hasil : pasien dalam
S : Pasien mengatakan
nyeri dirasakan
terutamasaat bergerak
dan pasien mengatakan
terasa lemah dan tidak
dapat bergerak akibat
nyeri yang dirasakan
O :
1. Pasien mengalami
keterbatasan dalam
bergerak
2. Pelaksanaan
aktivitas pasien
sebagian dibantu
oleh perawat atau
keluarga pasien
3. Pasien nampak
lemah
4. Kekuatan otot
5. Pasien mengalami
kelelahan
A : Masalah gangguan
mobilitas fisik belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
93
44
55
12.10
melakukan aktivitas
dibantu dan didampingi
oleh keluarga
5. Ajarkan pasien
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
Hasil : pasien mengerti
cara mengubah posisi dan
telah diberikan bantuan
jika pasien memerlukan
1. Monitoring vital
sign sebelm/sesudah
latihan dan lihat
respon pasien saat
latihan
2. Kaji kemampuan
pasien dalam
mobilisasi
3. Latih pasien dalam
pemenuhan
kebutuhan ADLs
secara mandiri
sesuai kemampuan
4. Dampingi dan
Bantu pasien saat
mobilisasi dan
bantu penuhi
kebutuhan ADLs ps.
5. Ajarkan pasien
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan jika
diperlukan
4. 09.00
09.05
1. Menganjurkan pasien
untuk menggunakan
pakaian yang longgar
Hasil : pasien telah
menggunakan pakaian
yang longgar
2. Menjaga kebersihan kulit
agartetap bersih dan kering
S: Pasien mengeluh ada
luka pada bokong
sebelah kanan
O :
4. Tampak adanya
luka pada bokong
sebelah kanan
5. Keadaan luka
94
10.00
12.00
12.07
Hasil : keluarga pasien
memberikan lap basah
(washlap) pada pasien
3. Mengubah posisi pasien
setiap dua jam sekali
Hasil : pasien diubah
posisinya setiap dua jam
sekali
4. Memonitor kulit akan
adanya kemerahan
Hasil : tampak adanya
kemerahan pada luka di
bokong sebelah kanan
5. Mengobservasi luka :
lokasi, dimensi,
kedalaman luka,
karakteristik,warna cairan,
granulasi, jaringan
nekrotik, tanda-tanda
infeksi lokal, formasi
traktus
Hasil : luka terdapat pada
bagian bokong sebelah
kanan, berbenruk bulat
dan lonjong, dengan
kedalaman hanya sebatas
kulit, tampak adanya sel
kulit mati, luka tampak
kemerahan, tidak terdapat
cairan, tidak terdapat
jaringan nekrotik dan
tampak bersih dan
kering
A : Masalah gangguan
integritas kulit belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Anjurkan pasien
untuk menggunakan
pakaian yang
longgar
2. Jaga kebersihan
kulit agartetap
bersih dan kering
3. Mobilisasi pasien
(ubah posisi pasien)
setiap dua jam
sekali
4. Monitor kulit akan
adanya kemerahan
5. Observasi luka :
lokasi, dimensi,
kedalaman luka,
karakteristik,warna
cairan, granulasi,
jaringan nekrotik,
tanda-tanda infeksi
lokal, formasi
traktus
6. Berikan posisi yang
mengurangi tekanan
pada luka
95
14.00
tanda-tanda infeksi lokal.
6. Memberikan posisi yang
mengurangi tekanan pada
luka
Hasil : Pasien sering
mengubah posisi setiap
dua jam sekali
5. 09.07
18.25
18.40
17.05
24.00
1. Mengkaji gangguan tidur
Hasil : pasien mengeluh
gangguan pola
tidurakibat adanya nyeri
2. Menjelaskan pentingnya
tidur yang adekuat
Hasil : pasien mengerti
tentang pentingnya
istirahat tidurbagi tubuh
3. Mempasilitasi untuk
mempertahankan
aktivitas sebelum tidur
(musik religi)
Hasil : keluarga memutar
musik religi bagi pasien
sebelum tidur
4. Menciptakan lingkungan
yang nyaman
Hasil : suasana nyaman
dan tenang karna
keluarga tidak berisik.
5. Kolaborasi pemberian
analgesik sebelum
aktivitas apabila nyeri
S : Pasien mengeluh
susah tidur jika nyeri
pada punggung dan
demam
O :
1. Klien nampak
kurang fresh
2. Pasien nampak
kelelahan
3. Konjungtiva
tampak anemis
4. Lama tidur pada
siang hari : 2 jam
dan malam hari : 3
jam
A : Gangguan tidur
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji gangguan tidur
2. Jelaskanpentingnya
tidur yang adekuat
3. Fasilitasi untuk
mempertahanka
naktivitas sebelum
96
penyebab kelemahan.
Hasil :
tidur (musik religi)
4. Ciptakan
lingkungan yang
nyaman.
5. Kolaborasi
pemberian analgesik
sebelum aktivitas
apabila nyeri
penyebab
kelemahan.
97