BAB III

9
BAB III LAPORAN KASUS 3.1. Identitas Pasien Nama : Sam Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 39 tahun Alamat : Dusun Mulan Batun Agama : Islam Tanggal Pemeriksaan : 19 Oktober 2015 3.2. Anamnesis Diperoleh secara autoanamnesis pada tanggal 19 Oktober 2015 , pukul 10.30 WIB. A. Keluhan Utama Pasien datang dengan bintil-bintil kecil di wajah kiri dan kanan sejak 1 bulan yang lalu. B. Keluhan Tambahan Gatal dan nyeri C. Riwayat Penyakit Sekarang Kurang lebih satu tahun yang lalu, pasien mengeluh muncul benjolan seukuran telur puyuh pada tengkuk kiri. Keluhan juga disertai rasa sakit kepala. Awalnya pasien hanya mengkonsumsi 13

description

lksn

Transcript of BAB III

Page 1: BAB III

BAB III

LAPORAN KASUS

3.1. Identitas Pasien

Nama : Sam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 39 tahun

Alamat : Dusun Mulan Batun

Agama : Islam

Tanggal Pemeriksaan : 19 Oktober 2015

3.2. Anamnesis

Diperoleh secara autoanamnesis pada tanggal 19 Oktober 2015 , pukul

10.30 WIB.

A. Keluhan Utama

Pasien datang dengan bintil-bintil kecil di wajah kiri dan kanan

sejak 1 bulan yang lalu.

B. Keluhan Tambahan

Gatal dan nyeri

C. Riwayat Penyakit Sekarang

Kurang lebih satu tahun yang lalu, pasien mengeluh muncul

benjolan seukuran telur puyuh pada tengkuk kiri. Keluhan juga

disertai rasa sakit kepala. Awalnya pasien hanya mengkonsumsi obat

warung untuk mengatasi keluhannya, tetapi karena sakit kepala

dirasakan makin mengganggu, pasien memutuskan untuk berobat ke

RSMH. Dari RSMH pasien mengaku mendapat pil berwarna putih,

pasien rutin mengkonsumsi pil ini untuk mengatasi keluhannya.

Tiga bulan yang lalu pasien mengeluh muncul bintil-bintil kecil

seukuran jarum pentul di seluruh wajah. Pasien mengatakan bintil

13

Page 2: BAB III

14

terasa gatal dan nyeri sehingga pasien suka menggaruk jerawatnya.

Terkadang karena tanpa sadar terlalu kuat menggaruk bintil pecah dan

keluar darah serta nanah. Menurut pasien bintil ini muncul setelah

pasien berhenti mengkonsumsi pil putih yang didapat dari RSMH.

Setengah bulan yang lalu, bintil juga dirasakan muncul pada

daerah dada dan punggung. Bintil dirasakan makin gatal jika terkena

sabun, untuk itu pasien mengaku sudah setengah bulan ini mandi

tanpa menggunakan sabun.

Pasien mengatakan keluhan baru pertama kali dialami, pasien

juga mengatakan tidak ada riwayat keluarga mengalami keluhan yang

sama. Pasien tidak ada alergi makanan dan obat, dan tidak ada riwayat

asma pada pasien dan keluarga. Pasien mengaku suka mengkonsumi

makanan pedas dan berminyak.

D. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama

sebelumnya.

E. Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama.

Pasien dan keluarga tidak ada riwayat asma.

Pasien tidak ada riwayat alergi makanan, seperti telur, ikan, udang.

Pasien dan keluarga tidak ada riwayat alergi obat sebelumnya.

3.3 PEMERIKSAAN FISIK

A. Status generalis

Tanda Vital

- Keadaan umum : baik

- Kesadaran : kompos mentis

- Nadi : 82x/menit

- Pernapasan : 20x/menit

Page 3: BAB III

15

- Suhu : Tidak diperiksa

- TD : 120/80 mmHg

Keadaan Spesifik

Kepala

Leher

Thorax Dalam batas normal

Ekstremitas Atas

Ekstremitas Bawah

B. Status Dermatologikus

Page 4: BAB III

16

Regio frontalis, regio buccaliss dextra et sinistra, regio nasalis, regio

mentalis tampak sikatrik, papul, pustul dan nodul, multiple, ukuran

0,1-0,2 x 0,1-0,2 cm, diskret dengan komedo diatasnya.

Regio pectoralis, regio scapularis, regio lumbaris, regio sacralis,

tampakpapul eritem, multiple, ukuran0,2 cm-0,5cmx0,2cm-0,5cm,

diskret

3.4 RESUME

Kurang lebih satu tahun yang lalu, pasien mengeluh muncul benjolan

seukuran telur puyuh pada tengkuk kiri. Keluhan juga disertai rasa sakit

kepala. Awalnya pasien hanya mengkonsumsi obat warung untuk

mengatasi keluhannya, tetapi karena sakit kepala dirasakan makin

mengganggu, pasien memutuskan untuk berobat ke RSMH. Dari RSMH

Page 5: BAB III

17

pasien mengaku mendapat pil berwarna putih, pasien rutin mengkonsumsi

pil ini untuk mengatasi keluhannya.

Tiga bulan yang lalu pasien mengeluh muncul bintil-bintil kecil

seukuran jarum pentul di seluruh wajah. Pasien mengatakan bintil terasa

gatal dan nyeri sehingga pasien suka menggaruk jerawatnya. Terkadang

karena tanpa sadar terlalu kuat menggaruk bintil pecah dan keluar darah

serta nanah. Menurut pasien bintil ini muncul setelah pasien berhenti

mengkonsumsi pil putih yang didapat dari RSMH.

Setengah bulan yang lalu, bintil juga dirasakan muncul pada daerah

dada dan punggung. Bintil dirasakan makin gatal jika terkena sabun, untuk

itu pasien mengaku sudah setengah bulan ini mandi tanpa menggunakan

sabun.

Pasien mengatakan keluhan baru pertama kali dialami, pasien juga

mengatakan tidak ada riwayat keluarga mengalami keluhan yang sama.

Pasien tidak ada alergi makanan dan obat, dan tidak ada riwayat asma pada

pasien dan keluarga. Pasien mengaku suka mengkonsumi makanan pedas

dan berminyak.

Regio frontalis, regio buccaliss dextra et sinistra, regio nasalis, regio

mentalis tampak sikatrik, papul, pustul dan nodul, multiple, ukuran 0,1-0,2

x 0,1-0,2 cm, diskret dengan komedo diatasnya. Regio pectoralis, regio

scapularis, regio lumbaris, regio sacralis, tampakpapul eritem, multiple,

ukuran0,2 cm-0,5cmx0,2cm-0,5cm, diskret

3.5 DIAGNOSIS BANDING

1. Acne Vulgaris

2. Erupsi Acneiformis

3. Acne Venenata

3.6 DIAGNOSIS KERJA

Acne Vulgaris

Page 6: BAB III

18

3.7 PENATALAKSANAAN

Non medikamentosa

Melakukan perawatan pembersihan kulit wajah dan tubuh untuk

membersihkan kulit dari kotoran dan jasad renik.

Menghindari faktor pemicu seperti hidup teratur dan sehat, istirahat

yang cukup, olah raga teratur, hindari stres, hindari makanan berlemak

dan pedas, menghindari debu, dan pemencetan jerawat yang tidak lege

artis.

Memberikan informasi kepada pasien mengenai penyebab penyakit,

pencegahan, dan cara pengobatan serta lamanya pengobatan.

Kontrol ulang.

Medikamentosa

- Topikal

o benzoil peroksida 2,5% krim, dioles tipis 2x/hari setelah

dicuci dengan air atau sabun, pada bintil di bagian pipi

kanan dan kiri serta punggung dan dada

- sistemik

o antibiotik tetrasiklin 3 x 250 mg per hari selama 5 hari

o antihistamin cetrizin 1x 10 mg perhari selama 7 hari.

3.8 PROGNOSIS

a. quo ad vitam: bonam

b. quo ad functionam: bonam

c. quo ad sanationam: dubia ad bonam

d. quo ad cosmetica: dubia ad bonam