BAB III

16
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian pengembangan tergolong penelitian terapan yang dimaksudkan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan (Setyosari, 2010:214). Kegiatan yang termasuk dalam penelitian pengembangan meliputi pengembangan bahan ajar, pengembangan media pembelajaran, dan pengembangan sistem pembelajaran. Penelitian pengembangan metode medan kata pada pembelajaran menulis puisi bebas untuk siswa kelas VIII SMP ini menggunakan model prosedural. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Penggunaan model prosedural pada penelitian pengembangan ini menggunakan metode prosedural yang dikemukakan oleh Borg dan Gall, yang terdiri dari sepuluh langkah, yaitu (1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, (2) perencanaan, (3) pengembangan format produk awal, (4) uji coba awal, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan, (7) revisi produk, (8) uji lapangan, (9) revisi produk akhir, serta (10) desiminasi dan implementasi. Prosedur penelitian pengembangan yang diaplikasikan pada penelitian ini hanya 7 tahap. Tahap nomor 1 diaplikasikan sebagai studi pendahuluan, tahap

description

bagus

Transcript of BAB III

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Model Penelitian dan Pengembangan

Penelitian pengembangan tergolong penelitian terapan yang dimaksudkan

untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan (Setyosari,

2010:214). Kegiatan yang termasuk dalam penelitian pengembangan meliputi

pengembangan bahan ajar, pengembangan media pembelajaran, dan

pengembangan sistem pembelajaran.

Penelitian pengembangan metode medan kata pada pembelajaran menulis

puisi bebas untuk siswa kelas VIII SMP ini menggunakan model prosedural.

Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan

langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Penggunaan

model prosedural pada penelitian pengembangan ini menggunakan metode

prosedural yang dikemukakan oleh Borg dan Gall, yang terdiri dari sepuluh

langkah, yaitu (1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, (2) perencanaan,

(3) pengembangan format produk awal, (4) uji coba awal, (5) revisi produk, (6) uji

coba lapangan, (7) revisi produk, (8) uji lapangan, (9) revisi produk akhir, serta

(10) desiminasi dan implementasi.

Prosedur penelitian pengembangan yang diaplikasikan pada penelitian ini

hanya 7 tahap. Tahap nomor 1 diaplikasikan sebagai studi pendahuluan, tahap

nomor 4 diaplikasikan sebagai uji ahli dan uji praktisi, tahap nomor 5

diaplikasikan sebagai revisi produk awal berdasarkan hasil uji ahli dan praktisi,

nomor 6 diaplikasikan sebagai uji lapangan terbatas, dan tahap nomor 9

diaplikasikan sebagai penyempurnaan produk akhir berdasarkan masukan dari uji

lapangan. Tahap nomor 7, 8, dan 10 tidak diaplikasikan karena keterbatasan

waktu dan biaya.

Untuk lebih jelasnya, alur prosedur yang akan dilakukan pada penelitian

pengembangan Metode Medan Kata pada pembelajaran menulis puisi bebas siswa

kelas VII SMP digambarkan pada bagan berikut.

1.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Seperti yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, prosedur

pengembangan untuk menghasilkan produk berupa Metode Medan Kata dalam

pembelajaran menulis puisi bebas terdiri dari tujuh tahap kegiatan. Ketujuh tahap

kegiatan tersebut adalah (1) studi pendahuluan, (2) perencanaan, (3)

pengembangan format produk awal, (4) uji ahli dan uji praktisi, (5) revisi produk

awal, (6) uji lapangan terbatas, (7) revisi produk, dan (8) penyempurnaan produk

akhir.

Dalam pengembangan Metode Medan Kata, produk pengembangan yang

akan dihasilkan adalah sebagai berikut.

Studi Pendahuluan

Perencanaan

Pengembangan Produk Awal

Uji Ahli dan Praktisi

Uji Lapangan

Penyempurnaan Produk

Revisi Produk Awal (1)

Revisi Produk (2)

a) Panduan Penggunaan Metode Medan Kata

b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

c) Lembar Kegiatan Siswa

1.2.1 Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan dalam dua tahap, yaitu studi kepustakaan dan

survei lapangan. Studi kepustakaan dilakukan melalui pengkajian konsep dan teori

dari buku referensi tentang puisi, proses penciptaan puisi, pembelajaran menulis

puisi, serta teori lain yang relevan, seperti teori-teori mengenai pembelajaran

sastra. Selain itu, peneliti juga mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang

berkenaan dengan pembelajaran menulis puisi. Sedangkan, survei lapangan

dilakukan untuk mengumpulkan data berkenaan dengan perencanaan dan

pelaksanaan pembelajaran menulis puisi bebas di sekolah yang akan menjadi

lokasi uji. Data yang dihimpun dari survei lapangan adalah data yang berkenaan

dengan kebutuhan siswa dan guru dalam pembelajaran menulis puisi bebas.

1.2.2 Perencanaan

Perencanaan penelitian meliputi rancangan produk yang akan

dikembangkan, yaitu rancangan produk Metode Medan Kata yang berupa

panduan penggunaan metode, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan

Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Selain berisi rancangan produk yang akan

dikembangkan, tahap perencanaan ini juga meliputi proses pengembangan

produk.

1.2.3 Pengembangan Produk Awal

Produk yang dikembangkan dari penelitian ini adalah Metode Medan Kata

pada pembelajaran menulis puisi bebas untuk siswa kelas VIII SMP. Produk awal

yang dikembangkan dari metode ini adalah draft panduan penggunaan Metode

Medan Kata dan draft Lembar Kegiatan Siswa. Metode Medan Kata memiliki

beberapa tahapan pelaksanaan. Tahapan pelaksanaan tersebut adalah sebagai

berikut.

1.2.4 Uji Ahli dan Uji Praktisi

Pada tahap uji ahli dan uji praktisi, uji produk pengembangan melibatkan

empat orang subjek uji. Keempat subjek uji tersebut adalah satu orang ahli

pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, satu orang ahli menulis puisi, satu

orang ahli Strategi Pembelajaran, dan satu orang guru mata pelajaran Bahasa dan

Sastra Indonesia dari jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada tahap ini,

Kombinasikan1. Setelah didapat

berbagai variasi frasa dan klausa, siswa mengkombinasikan frasa-frasa dan klausa-klausa yang didapatnya menjadi larik-larik.

2. Siswa menuliskan larik-larik yang sudah didapatnya menjadi bait-bait puisi.

Tulis Rangkaian1. Setelah semua medan

selesai diisi dengan kata-kata yang saling berhubungan, siswa merangkai kata-kata yang telah didapatnya menjadi frasa-frasa dan klausa-klausa.

Isi1. Siswa membuat

lingkaran yang lebih besar yang melingkari pusat medan.

2. Siswa mengisi lingkaran tersebut dengan kata-kata (sekitar empat sampai enam kata) yang berhubungan dengan pusat medan dan/atau dengan kata sebelumnya. Penulisan kata pada medan kata bersifat bebas dan bergantung pada pengetahuan siswa, tetapi diu-sahakan kata-kata yang dituliskan dalam medan tersebut berasal dari kelas kata yang bervariasi. Banyaknya medan tidak dibatasi karena bergantung pada kebutuhan siswa.

Tentukan1. Siswa menentukan

objek atau ide sebagai dasar penulisan puisi. Objek atau ide boleh berupa benda atau peristiwa.

2. Siswa memvisualisasikan objek atau ide tersebut ke dalam gambar sederhana yang diletakkan ke dalam sebuah lingkaran kecil yang disebut sebagai pusat medan.

Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Metode Medan Kata

akan didapatkan hasil berupa penilaian, kritik, dan saran dari para penguji yang

akan dijadikan dasar pertimbangan pelaksanaan revisi.

3.2.5 Revisi Produk Awal

Setelah melalui tahap uji ahli dan praktisi, produk pengembangan Metode

Medan Kata direvisi sesuai dengan komentar dan saran perbaikan yang telah

disampaikan ahli dan praktisi penguji. Setelah direvisi, produk siap diuji di

lapangan.

3.2.6 Uji Lapangan

Uji lapangan dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang

ditentukan dengan subjek lapangan berupa siswa dengan jumlah tertentu pada

kelas tertentu (kelas VIII).

3.2.7 Revisi Produk

Kekurangan-kekurangan dan hambatan-hambatan yang terjadi pada saat

uji lapangan dijadikan bahan untuk merevisi produk. Selanjutnya, produk direvisi

berdasarkan kekurangan dan hambatan yang terjadi pada saat uji lapangan.

3.2.8 Penyempurnaan Produk Akhir

Tahap terakhir adalah kegiatan menyempurnakan produk akhir Metode

Medan Kata pada pembelajaran menulis puisi bebas. Metode pembelajaran

tersebut dikemas dalam bentuk panduan yang dapat dijadikan pedoman bagi guru

untuk mengajarkan kompetensi menulis puisi bebas dan Lembar Kegiatan Siswa

(LKS) bagi siswa sebagai media berlatih menulis puisi bebas.

3.3 Uji Coba Produk

Metode Medan Kata dikembangkan dengan tujuan untuk menghasilkan

metode pembelajaran menulis puisi yang praktis, efektif, dan efisien untuk

diterapkan serta memudahkan dan mengembangkan kemampuan siswa kelas VIII

SMP dalam menciptakan karya puisi. Untuk mengetahui tingkat kelayakan,

kepraktisan, efektivitas, serta efisiensi dari Metode Medan Kata, perlu dilakukan

uji coba produk. Dari tahap uji coba produk, tentunya akan didapat hasil berupa

kekurangan dan kelebihan Metode Medan Kata pada pembelajaran menulis puisi.

Dengan demikian, hasil uji coba produk dapat menjadi rujukan utama untuk

menyempurnakan Metode Medan Kata.

Dalam tahap uji coba produk, ada beberapa hal yang perlu dipilih dengan

tepat agar uji kelayakan dapat terlaksana dengan dengan baik. Hal-hal tersebut

adalah (1) desain uji coba, (2) subjek coba, (3) jenis data, (4) instrumen

pengumpulan data, dan (5) teknik analisis data. Berikut adalah penjelasan masing-

masing hal tersebut.

3.3.1 Desain Uji Coba

Desain uji produk dalam penelitian ini menggunakan desain deskriptif.

Desain deskriptif adalah desain yang mengambarkan secara objektif kekurangan

dan kelebihan produk sehingga perbaikan produk dapat diperoleh secara lengkap

melalui uji dari berbagai subjek.

Uji coba produk pengembangan Metode Medan Kata dilakukan melalui

dua langkah, yaitu (a) uji ahli dan praktisi dan (b) uji lapangan. Berikut adalah

penjelasan mengenai masing-masing tersebut.

a) Uji ahli dan praktisi

Uji ahli dan praktisi melibatkan ahli pembelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia, ahli menulis puisi, ahli strategi pembelajaran, dan praktisi. Uji ahli dan

praktisi dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan Metode Medan Kata pada

pembelajaran menulis puisi. Tahapan pelaksanaan uji ahli dan praktisi dimulai

dari penyerahan rancangan Panduan Penggunaan Metode Medan Kata kepada

para ahli dan praktisi, kemudian para ahli dan praktisi mengisi angket yang

disediakan. Selain itu, juga dilakukan wawancara informal untuk lebih

mengetahui aspek-aspek apa yang perlu direvisi.

b) Uji lapangan

Pada uji lapangan, peneliti menggunakan angket untuk mengumpulkan

data. Data yang diperoleh peneliti digunakan untuk merevisi produk. Pada tahap

ini, revisi produk yang dilakukan adalah revisi terakhir untuk menghasilkan

produk Metode Medan Kata yang dapat diterapkan pada pembelajaran menulis

puisi bebas siswa kelas VIII SMP.

3.3.2 Subjek Coba

Subjek coba pada penelitian ini terdiri atas tiga kelompok subjek, yaitu

subjek ahli, subjek praktisi, dan subjek lapangan. Ketiga subjek uji tersebut

memiliki kriteria khusus. Berikut adalah keterangan kriteria untuk masing-masing

subjek uji.

a) Subjek ahli

Subjek ahli dibedakan atas tiga macam ahli, yaitu ahli pembelajaran

Bahasa dan Sastra Indonesia, ahli menulis puisi, dan ahli strategi pembelajaran.

Ahli pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Ahli pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan dosen jurusan

Sastra Indonesia yang berpengalaman dalam bidang pembelajaran Bahasa dan

Sastra Indonesia, merupakan lulusan S2 atau S3 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, dan masa kerja ahli dalam bidang yang ditekuni minimal 15 tahun.

Ahli menulis puisi

Ahli menulis puisi merupakan dosen jurusan Sastra Indonesia yang

berpengalaman dalam bidang sastra khususnya puisi, merupakan lulusan S2 atau

S3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia atau Sastra Indonesia, dan masa kerja

ahli dalam bidang yang ditekuni minimal 10 tahun.

Ahli strategi pembelajaran

Ahli strategi pembelajaran adalah dosen jurusan Teknologi Pendidikan

yang berpengalaman dalam bidang belajar dan pembelajaran, khususnya strategi

pembelajaran, merupakan lulusan S2 atau S3 dari jurusan yang terkait, dan masa

kerja ahli dalam bidang yang ditekuni minimal 15 tahun.

b) Subjek praktisi

Subjek praktisi adalah guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia,

merupakan lulusan S1, S2, atau S3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

memiliki pengalaman di bidang pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

sedikitnya 10 tahun, serta sudah lulus sertifikasi guru.

c) Subjek lapangan

Subjek lapangan adalah siswa kelas VIII SMP.

3.3.3. Jenis Data

Data adalah hasil pencatatan, baik yang berupa fakta maupun angka

(Arikunto, 2006:91). Jenis data dari pengembangan Metode Medan Kata pada

pembelajaran menulis puisi ini adalah (a) data verbal dan (b) data numerik.

Berikut penjelasan masing-masing jenis data tersebut.

a) Data verbal

Data verbal dibedakan menjadil dua, yaitu data verbal tertulis dan data

verbal lisan. Data verbal tertulis adalah data yang berupa catatan, komentar, kritik,

maupun saran-saran yang dituliskan oleh subjek uji pada lembar angket.

Sedangkan data verbal lisan berupa informasi yang diperoleh ketika wawancara

dan juga masukan-masukan secara lisan dari ahli maupun praktisi. Data verbal

lisan tersebut kemudian ditranskrip ke dalam bentuk tertulis.

b) Data numerik

Data numerik adalah data berupa skor yang diperoleh dari angket yang

diisi subjek uji.

3.3.4 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah sarana penelitian yang digunakan untuk

mengumpulkan data sebagai bahan yang siap dianalisis lebih lanjut. Sebagai

sarana pengumpul data, instrumen penelitian menduduki peranan penting dalam

suatu penelitian karena keabsahan data yang didapat selalu dipengaruhi oleh

instrumen yang digunakan (Suharsaputra, 2012:94). Instrumen yang digunakan

dalam penelitian pengembangan Metode Medan Kata ini disesuaikan dengan

tujuan penelitian yang ingin dicapai, yaitu mengembangkan metode pembelajaran

untuk pembelajaran menulis puisi. Maka, instrumen yang digunakan adalah

pedoman wawancara dan angket.

3.3.4.1 Pedoman Wawancara

Wawancara adalah seperangkat pertanyaan lisan yang dimaksudkan untuk

mendalami suatu fenomena dan/atau kegiatan subjek penelitian (Suharsaputra,

2012:213). Secara umum, terdapat tiga jenis wawancara, yaitu (1) wawancara

pembicaraan informal, (2) pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara,

dan (3) wawancara baku terbuka (Moleong, 2008:187). Jenis wawancara pada

pengembangan produk ini menggunakan wawancara informal. Dalam wawancara

pembicaraan informal, pertanyaan yang diajukan bergantung pada spontanitas

pewawancara dalam mengajukan pertanyaan kepada terwawancara. Pada

wawancara informal, terwawancara tidak mengetahui atau tidak menyadari bahwa

ia sedang diwawancarai. Akan tetapi, meskipun wawancara yang dilakukan

adalah wawancara informal, pedoman wawancara tetap diperlukan. Pedoman

wawancara tersebut berisi rancangan pertanyaan yang diarahkan pada data-data

yang ingin diperoleh.

3.3.4.2 Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis pada responden untuk

dijawab (Sugiyono, 2008:142). Secara umum, terdapat tiga jenis angket, yaitu (1)

angket terbuka, (2) angket terstruktur, dan (3) angket tertutup. Pade penilitian ini,

jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, di mana di dalamnya sudah

tersedia alternative-alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh responden. Bentuk

angket berupa daftar cek (check list), sehingga responden tinggal membubuhkan

tanda centang pada kolom. Isi angket berupa pernyataan-pernyataan atau

pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan komponen isi atau keadaan

pengembangan Metode Medan Kata yang dikemas dalam panduan penggunaan

Metode Medan Kata.

3.5 Teknik Analisis Data

Pada penelitian pengembangan Metode Medan Kata pada pembelajaran

menulis puisi bebas untuk siswa kelas VIII SMP, teknik analisis yang digunakan

adalah (a) teknik analisis kualitatif dan (b) teknik analisis kuantitatif. Berikut

adalah penjelasan untuk masing-masing teknik.

a. Teknik analisis kualitatif

Analisis dengan teknik kualitatif dilakukan untuk menganalisis data verbal

yang diperoleh dari wawancara informal dan catatan tertulis berupa komentar,

saran, serta masukan yang tertulis pada angket. Langkah-langkah yang dilakukan

untuk melaksanakan analisis kualitatif ini adalah (1) mengumpulkan data verbal

tertulis dan lisan pada produk metode pembelajaran, (2) mentranskrip data verbal

tertulis dan lisan, (3) menghimpun, menyeleksi, dan mengklasifikasikan data

verbal tulis dan hasil transkrip verbal lisan berdasarkan kelompok uji, serta (4)

menganalisis data dan merumuskan simpulan hasil analisis sebagai dasar untuk

melakukan tindakan terhadap produk metode pembelajaran.

b. Teknik analisis kuantitatif

Teknik kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif yang

diperoleh dari angket. Pengolahan data angket diperoleh dari penyebaran angket

kepada subjek ahli, angket kepada subjek praktisi (guru), dan angket kepada

subjek lapangan (siswa) yang sudah divalidasi.

Sumber Rujukan

Afidian, E. 2010. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Bebas dengan Strategi Imagine Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Pare. Skripsi tidak diterbitkan. Malang. Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Baharuddin dan Wahyuni, E.N. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Chaer, A. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Bandung: Penerbit Rineka Cipta.

Endraswara, S. 2003. Membaca, Menulis, Mengajarkan Sastra. Yogyakarta: Penerbit Kota Kembang.

Moleong, Lexy J. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Parera, J.D. 2004. Teori Semantik Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Prasetya, A.P. 2012. Pengembangan Bahan Ajar Menulis Kreatif Puisi dengan Strategi Pemodelan di SMP Kelas VII. Skripsi tidak diterbitkan. Malang. Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang.

Setyosari, P. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Penerbit Kencana.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, U. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: Refika Aditama.

Zahriani, C.M. 2009. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Bertema Khusus dengan Teknik Merespons Puisi Model pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 18 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang. Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang.