BAB III
-
Upload
phita-archuleta -
Category
Documents
-
view
18 -
download
0
description
Transcript of BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1 Model Penelitian dan Pengembangan
Penelitian pengembangan tergolong penelitian terapan yang dimaksudkan
untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan (Setyosari,
2010:214). Kegiatan yang termasuk dalam penelitian pengembangan meliputi
pengembangan bahan ajar, pengembangan media pembelajaran, dan
pengembangan sistem pembelajaran.
Penelitian pengembangan metode medan kata pada pembelajaran menulis
puisi bebas untuk siswa kelas VIII SMP ini menggunakan model prosedural.
Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan
langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Penggunaan
model prosedural pada penelitian pengembangan ini menggunakan metode
prosedural yang dikemukakan oleh Borg dan Gall, yang terdiri dari sepuluh
langkah, yaitu (1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, (2) perencanaan,
(3) pengembangan format produk awal, (4) uji coba awal, (5) revisi produk, (6) uji
coba lapangan, (7) revisi produk, (8) uji lapangan, (9) revisi produk akhir, serta
(10) desiminasi dan implementasi.
Prosedur penelitian pengembangan yang diaplikasikan pada penelitian ini
hanya 7 tahap. Tahap nomor 1 diaplikasikan sebagai studi pendahuluan, tahap
nomor 4 diaplikasikan sebagai uji ahli dan uji praktisi, tahap nomor 5
diaplikasikan sebagai revisi produk awal berdasarkan hasil uji ahli dan praktisi,
nomor 6 diaplikasikan sebagai uji lapangan terbatas, dan tahap nomor 9
diaplikasikan sebagai penyempurnaan produk akhir berdasarkan masukan dari uji
lapangan. Tahap nomor 7, 8, dan 10 tidak diaplikasikan karena keterbatasan
waktu dan biaya.
Untuk lebih jelasnya, alur prosedur yang akan dilakukan pada penelitian
pengembangan Metode Medan Kata pada pembelajaran menulis puisi bebas siswa
kelas VII SMP digambarkan pada bagan berikut.
1.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Seperti yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, prosedur
pengembangan untuk menghasilkan produk berupa Metode Medan Kata dalam
pembelajaran menulis puisi bebas terdiri dari tujuh tahap kegiatan. Ketujuh tahap
kegiatan tersebut adalah (1) studi pendahuluan, (2) perencanaan, (3)
pengembangan format produk awal, (4) uji ahli dan uji praktisi, (5) revisi produk
awal, (6) uji lapangan terbatas, (7) revisi produk, dan (8) penyempurnaan produk
akhir.
Dalam pengembangan Metode Medan Kata, produk pengembangan yang
akan dihasilkan adalah sebagai berikut.
Studi Pendahuluan
Perencanaan
Pengembangan Produk Awal
Uji Ahli dan Praktisi
Uji Lapangan
Penyempurnaan Produk
Revisi Produk Awal (1)
Revisi Produk (2)
a) Panduan Penggunaan Metode Medan Kata
b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
c) Lembar Kegiatan Siswa
1.2.1 Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan dalam dua tahap, yaitu studi kepustakaan dan
survei lapangan. Studi kepustakaan dilakukan melalui pengkajian konsep dan teori
dari buku referensi tentang puisi, proses penciptaan puisi, pembelajaran menulis
puisi, serta teori lain yang relevan, seperti teori-teori mengenai pembelajaran
sastra. Selain itu, peneliti juga mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang
berkenaan dengan pembelajaran menulis puisi. Sedangkan, survei lapangan
dilakukan untuk mengumpulkan data berkenaan dengan perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran menulis puisi bebas di sekolah yang akan menjadi
lokasi uji. Data yang dihimpun dari survei lapangan adalah data yang berkenaan
dengan kebutuhan siswa dan guru dalam pembelajaran menulis puisi bebas.
1.2.2 Perencanaan
Perencanaan penelitian meliputi rancangan produk yang akan
dikembangkan, yaitu rancangan produk Metode Medan Kata yang berupa
panduan penggunaan metode, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan
Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Selain berisi rancangan produk yang akan
dikembangkan, tahap perencanaan ini juga meliputi proses pengembangan
produk.
1.2.3 Pengembangan Produk Awal
Produk yang dikembangkan dari penelitian ini adalah Metode Medan Kata
pada pembelajaran menulis puisi bebas untuk siswa kelas VIII SMP. Produk awal
yang dikembangkan dari metode ini adalah draft panduan penggunaan Metode
Medan Kata dan draft Lembar Kegiatan Siswa. Metode Medan Kata memiliki
beberapa tahapan pelaksanaan. Tahapan pelaksanaan tersebut adalah sebagai
berikut.
1.2.4 Uji Ahli dan Uji Praktisi
Pada tahap uji ahli dan uji praktisi, uji produk pengembangan melibatkan
empat orang subjek uji. Keempat subjek uji tersebut adalah satu orang ahli
pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, satu orang ahli menulis puisi, satu
orang ahli Strategi Pembelajaran, dan satu orang guru mata pelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia dari jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada tahap ini,
Kombinasikan1. Setelah didapat
berbagai variasi frasa dan klausa, siswa mengkombinasikan frasa-frasa dan klausa-klausa yang didapatnya menjadi larik-larik.
2. Siswa menuliskan larik-larik yang sudah didapatnya menjadi bait-bait puisi.
Tulis Rangkaian1. Setelah semua medan
selesai diisi dengan kata-kata yang saling berhubungan, siswa merangkai kata-kata yang telah didapatnya menjadi frasa-frasa dan klausa-klausa.
Isi1. Siswa membuat
lingkaran yang lebih besar yang melingkari pusat medan.
2. Siswa mengisi lingkaran tersebut dengan kata-kata (sekitar empat sampai enam kata) yang berhubungan dengan pusat medan dan/atau dengan kata sebelumnya. Penulisan kata pada medan kata bersifat bebas dan bergantung pada pengetahuan siswa, tetapi diu-sahakan kata-kata yang dituliskan dalam medan tersebut berasal dari kelas kata yang bervariasi. Banyaknya medan tidak dibatasi karena bergantung pada kebutuhan siswa.
Tentukan1. Siswa menentukan
objek atau ide sebagai dasar penulisan puisi. Objek atau ide boleh berupa benda atau peristiwa.
2. Siswa memvisualisasikan objek atau ide tersebut ke dalam gambar sederhana yang diletakkan ke dalam sebuah lingkaran kecil yang disebut sebagai pusat medan.
Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Metode Medan Kata
akan didapatkan hasil berupa penilaian, kritik, dan saran dari para penguji yang
akan dijadikan dasar pertimbangan pelaksanaan revisi.
3.2.5 Revisi Produk Awal
Setelah melalui tahap uji ahli dan praktisi, produk pengembangan Metode
Medan Kata direvisi sesuai dengan komentar dan saran perbaikan yang telah
disampaikan ahli dan praktisi penguji. Setelah direvisi, produk siap diuji di
lapangan.
3.2.6 Uji Lapangan
Uji lapangan dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang
ditentukan dengan subjek lapangan berupa siswa dengan jumlah tertentu pada
kelas tertentu (kelas VIII).
3.2.7 Revisi Produk
Kekurangan-kekurangan dan hambatan-hambatan yang terjadi pada saat
uji lapangan dijadikan bahan untuk merevisi produk. Selanjutnya, produk direvisi
berdasarkan kekurangan dan hambatan yang terjadi pada saat uji lapangan.
3.2.8 Penyempurnaan Produk Akhir
Tahap terakhir adalah kegiatan menyempurnakan produk akhir Metode
Medan Kata pada pembelajaran menulis puisi bebas. Metode pembelajaran
tersebut dikemas dalam bentuk panduan yang dapat dijadikan pedoman bagi guru
untuk mengajarkan kompetensi menulis puisi bebas dan Lembar Kegiatan Siswa
(LKS) bagi siswa sebagai media berlatih menulis puisi bebas.
3.3 Uji Coba Produk
Metode Medan Kata dikembangkan dengan tujuan untuk menghasilkan
metode pembelajaran menulis puisi yang praktis, efektif, dan efisien untuk
diterapkan serta memudahkan dan mengembangkan kemampuan siswa kelas VIII
SMP dalam menciptakan karya puisi. Untuk mengetahui tingkat kelayakan,
kepraktisan, efektivitas, serta efisiensi dari Metode Medan Kata, perlu dilakukan
uji coba produk. Dari tahap uji coba produk, tentunya akan didapat hasil berupa
kekurangan dan kelebihan Metode Medan Kata pada pembelajaran menulis puisi.
Dengan demikian, hasil uji coba produk dapat menjadi rujukan utama untuk
menyempurnakan Metode Medan Kata.
Dalam tahap uji coba produk, ada beberapa hal yang perlu dipilih dengan
tepat agar uji kelayakan dapat terlaksana dengan dengan baik. Hal-hal tersebut
adalah (1) desain uji coba, (2) subjek coba, (3) jenis data, (4) instrumen
pengumpulan data, dan (5) teknik analisis data. Berikut adalah penjelasan masing-
masing hal tersebut.
3.3.1 Desain Uji Coba
Desain uji produk dalam penelitian ini menggunakan desain deskriptif.
Desain deskriptif adalah desain yang mengambarkan secara objektif kekurangan
dan kelebihan produk sehingga perbaikan produk dapat diperoleh secara lengkap
melalui uji dari berbagai subjek.
Uji coba produk pengembangan Metode Medan Kata dilakukan melalui
dua langkah, yaitu (a) uji ahli dan praktisi dan (b) uji lapangan. Berikut adalah
penjelasan mengenai masing-masing tersebut.
a) Uji ahli dan praktisi
Uji ahli dan praktisi melibatkan ahli pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia, ahli menulis puisi, ahli strategi pembelajaran, dan praktisi. Uji ahli dan
praktisi dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan Metode Medan Kata pada
pembelajaran menulis puisi. Tahapan pelaksanaan uji ahli dan praktisi dimulai
dari penyerahan rancangan Panduan Penggunaan Metode Medan Kata kepada
para ahli dan praktisi, kemudian para ahli dan praktisi mengisi angket yang
disediakan. Selain itu, juga dilakukan wawancara informal untuk lebih
mengetahui aspek-aspek apa yang perlu direvisi.
b) Uji lapangan
Pada uji lapangan, peneliti menggunakan angket untuk mengumpulkan
data. Data yang diperoleh peneliti digunakan untuk merevisi produk. Pada tahap
ini, revisi produk yang dilakukan adalah revisi terakhir untuk menghasilkan
produk Metode Medan Kata yang dapat diterapkan pada pembelajaran menulis
puisi bebas siswa kelas VIII SMP.
3.3.2 Subjek Coba
Subjek coba pada penelitian ini terdiri atas tiga kelompok subjek, yaitu
subjek ahli, subjek praktisi, dan subjek lapangan. Ketiga subjek uji tersebut
memiliki kriteria khusus. Berikut adalah keterangan kriteria untuk masing-masing
subjek uji.
a) Subjek ahli
Subjek ahli dibedakan atas tiga macam ahli, yaitu ahli pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia, ahli menulis puisi, dan ahli strategi pembelajaran.
Ahli pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Ahli pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan dosen jurusan
Sastra Indonesia yang berpengalaman dalam bidang pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia, merupakan lulusan S2 atau S3 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, dan masa kerja ahli dalam bidang yang ditekuni minimal 15 tahun.
Ahli menulis puisi
Ahli menulis puisi merupakan dosen jurusan Sastra Indonesia yang
berpengalaman dalam bidang sastra khususnya puisi, merupakan lulusan S2 atau
S3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia atau Sastra Indonesia, dan masa kerja
ahli dalam bidang yang ditekuni minimal 10 tahun.
Ahli strategi pembelajaran
Ahli strategi pembelajaran adalah dosen jurusan Teknologi Pendidikan
yang berpengalaman dalam bidang belajar dan pembelajaran, khususnya strategi
pembelajaran, merupakan lulusan S2 atau S3 dari jurusan yang terkait, dan masa
kerja ahli dalam bidang yang ditekuni minimal 15 tahun.
b) Subjek praktisi
Subjek praktisi adalah guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia,
merupakan lulusan S1, S2, atau S3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
memiliki pengalaman di bidang pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
sedikitnya 10 tahun, serta sudah lulus sertifikasi guru.
c) Subjek lapangan
Subjek lapangan adalah siswa kelas VIII SMP.
3.3.3. Jenis Data
Data adalah hasil pencatatan, baik yang berupa fakta maupun angka
(Arikunto, 2006:91). Jenis data dari pengembangan Metode Medan Kata pada
pembelajaran menulis puisi ini adalah (a) data verbal dan (b) data numerik.
Berikut penjelasan masing-masing jenis data tersebut.
a) Data verbal
Data verbal dibedakan menjadil dua, yaitu data verbal tertulis dan data
verbal lisan. Data verbal tertulis adalah data yang berupa catatan, komentar, kritik,
maupun saran-saran yang dituliskan oleh subjek uji pada lembar angket.
Sedangkan data verbal lisan berupa informasi yang diperoleh ketika wawancara
dan juga masukan-masukan secara lisan dari ahli maupun praktisi. Data verbal
lisan tersebut kemudian ditranskrip ke dalam bentuk tertulis.
b) Data numerik
Data numerik adalah data berupa skor yang diperoleh dari angket yang
diisi subjek uji.
3.3.4 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah sarana penelitian yang digunakan untuk
mengumpulkan data sebagai bahan yang siap dianalisis lebih lanjut. Sebagai
sarana pengumpul data, instrumen penelitian menduduki peranan penting dalam
suatu penelitian karena keabsahan data yang didapat selalu dipengaruhi oleh
instrumen yang digunakan (Suharsaputra, 2012:94). Instrumen yang digunakan
dalam penelitian pengembangan Metode Medan Kata ini disesuaikan dengan
tujuan penelitian yang ingin dicapai, yaitu mengembangkan metode pembelajaran
untuk pembelajaran menulis puisi. Maka, instrumen yang digunakan adalah
pedoman wawancara dan angket.
3.3.4.1 Pedoman Wawancara
Wawancara adalah seperangkat pertanyaan lisan yang dimaksudkan untuk
mendalami suatu fenomena dan/atau kegiatan subjek penelitian (Suharsaputra,
2012:213). Secara umum, terdapat tiga jenis wawancara, yaitu (1) wawancara
pembicaraan informal, (2) pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara,
dan (3) wawancara baku terbuka (Moleong, 2008:187). Jenis wawancara pada
pengembangan produk ini menggunakan wawancara informal. Dalam wawancara
pembicaraan informal, pertanyaan yang diajukan bergantung pada spontanitas
pewawancara dalam mengajukan pertanyaan kepada terwawancara. Pada
wawancara informal, terwawancara tidak mengetahui atau tidak menyadari bahwa
ia sedang diwawancarai. Akan tetapi, meskipun wawancara yang dilakukan
adalah wawancara informal, pedoman wawancara tetap diperlukan. Pedoman
wawancara tersebut berisi rancangan pertanyaan yang diarahkan pada data-data
yang ingin diperoleh.
3.3.4.2 Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis pada responden untuk
dijawab (Sugiyono, 2008:142). Secara umum, terdapat tiga jenis angket, yaitu (1)
angket terbuka, (2) angket terstruktur, dan (3) angket tertutup. Pade penilitian ini,
jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, di mana di dalamnya sudah
tersedia alternative-alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh responden. Bentuk
angket berupa daftar cek (check list), sehingga responden tinggal membubuhkan
tanda centang pada kolom. Isi angket berupa pernyataan-pernyataan atau
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan komponen isi atau keadaan
pengembangan Metode Medan Kata yang dikemas dalam panduan penggunaan
Metode Medan Kata.
3.5 Teknik Analisis Data
Pada penelitian pengembangan Metode Medan Kata pada pembelajaran
menulis puisi bebas untuk siswa kelas VIII SMP, teknik analisis yang digunakan
adalah (a) teknik analisis kualitatif dan (b) teknik analisis kuantitatif. Berikut
adalah penjelasan untuk masing-masing teknik.
a. Teknik analisis kualitatif
Analisis dengan teknik kualitatif dilakukan untuk menganalisis data verbal
yang diperoleh dari wawancara informal dan catatan tertulis berupa komentar,
saran, serta masukan yang tertulis pada angket. Langkah-langkah yang dilakukan
untuk melaksanakan analisis kualitatif ini adalah (1) mengumpulkan data verbal
tertulis dan lisan pada produk metode pembelajaran, (2) mentranskrip data verbal
tertulis dan lisan, (3) menghimpun, menyeleksi, dan mengklasifikasikan data
verbal tulis dan hasil transkrip verbal lisan berdasarkan kelompok uji, serta (4)
menganalisis data dan merumuskan simpulan hasil analisis sebagai dasar untuk
melakukan tindakan terhadap produk metode pembelajaran.
b. Teknik analisis kuantitatif
Teknik kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif yang
diperoleh dari angket. Pengolahan data angket diperoleh dari penyebaran angket
kepada subjek ahli, angket kepada subjek praktisi (guru), dan angket kepada
subjek lapangan (siswa) yang sudah divalidasi.
Sumber Rujukan
Afidian, E. 2010. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Bebas dengan Strategi Imagine Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Pare. Skripsi tidak diterbitkan. Malang. Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Baharuddin dan Wahyuni, E.N. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Chaer, A. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Bandung: Penerbit Rineka Cipta.
Endraswara, S. 2003. Membaca, Menulis, Mengajarkan Sastra. Yogyakarta: Penerbit Kota Kembang.
Moleong, Lexy J. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Parera, J.D. 2004. Teori Semantik Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Prasetya, A.P. 2012. Pengembangan Bahan Ajar Menulis Kreatif Puisi dengan Strategi Pemodelan di SMP Kelas VII. Skripsi tidak diterbitkan. Malang. Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang.
Setyosari, P. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Penerbit Kencana.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsaputra, U. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: Refika Aditama.
Zahriani, C.M. 2009. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Bertema Khusus dengan Teknik Merespons Puisi Model pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 18 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang. Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang.