BAB III

36
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Informasi Geografis Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/SIG) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis computer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989). Secara umum pengertian SIG sebagai suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukkan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, memanipulasi, megintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografi. Dalam pembahasan selanjutnya SIG akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer, walaupun pada dasarnya SIG dapat dikerjakan secara manual, SIG yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis merupakan data yang besar (dalam jumlah dan ukuran) dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan. SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu dibumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan 8

description

BAB III Landasan Teori

Transcript of BAB III

28

BAB IIILANDASAN TEORI

2. 3. 3.1. Sistem Informasi GeografisSistem Informasi Geografis (Geographic Information System/SIG) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis computer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989). Secara umum pengertian SIG sebagai suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukkan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, memanipulasi, megintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografi.Dalam pembahasan selanjutnya SIG akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer, walaupun pada dasarnya SIG dapat dikerjakan secara manual, SIG yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis merupakan data yang besar (dalam jumlah dan ukuran) dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan.SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu dibumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti : lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya. Telah dijelaskan diawal bahwa SIG salah satu kesatuan yang terdiri dari berbagai komponen, tidak hanya perangkat keras komputer beserta dengan perangkat lunaknya saja akan tetapi harus tersedia data geografis yang benar dan sumberdaya manusia untuk melaksanakan perannya dalam memformulasikan dan menganalisa persoalan yang menentukan keberhasilan SIG.

3.1.1. Subsistem SIGJika beberapa definisi yang disebutkan di atas diperhatikan dengan teliti maka, SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut:1. Data InputSubsistem ini bertugas mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini juga bertanggungjawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format format data data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh sistem informasi geografis2. Data OutputSubsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau segabian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti tabel, grafik, peta dan lain lain.3. Data ManajemenSubsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut kedalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diperbaharui, maupun diperbaiki.4. Manipulasi dan Analisa DataSubsistem ini menghasilkan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh sistem informasi geografis. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.3.1.2. Komponen SIGSistem SIG setidaknya terdiri atas lima elemen, yaitu: prangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data dan informasi geografis dan sumberdaya manusia.1. Perangkat keras (hardware)Pada saat ini SIG tersedia untuk berbagai platform perangkat keras mulai dari PC desktop, workstation, hingga multiuser host yang dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan dalam jaringan komputer yang luas, berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan yang besar serta mempunyai kapasitas memori yang besar. Walaupun demikian, fungsionalitas SIG tidak terikat secara ketat terhadap karakteristik-karakteristik fisik perangkat keras sehingga keterbatasan memori pada PC pun dapat diatasi. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk SIG meliputi set komputer, mouse, digitizer, printer, plotter, dan scanner.2. Perangkat lunak (software)SIG juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana basisdata memegang peranan kunci. Setiap subsistem diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul bahkan ratusan modul (*.exe) yang masing-masing dapat dijalankan sendiri.3. Data dan informasi geografisSIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan meng-import dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan mendijitasi data spasial dari peta dan memasukkan data atributnya dari tabeltabel dan laporan dengan menggunakan keyboard.4. Sumberdaya manusiaProyek SIG akan berhasil jika dikelola dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.

3.1.3. Cara Kerja SIGPeta adalah representasi grafis dunia nyata. Semua objek yang ditemukan dalam dunia nyata dapat digambarkan sebagai fitur peta. Lokasi objek pada peta, dengan perbedaan derajat akurasi, merefleksikan lokasi objek pada permukaan Bumi. Karena Bumi bulat dan peta datar (flat), maka beberapa distorsi tidak bisa dihindari pada lokasi dimana objek ditampilkan pada peta. Skala pada peta mengindikasikan hubungan antara ukuran fitur pada peta dan ukuran fitur dalam dunia nyata. Peta menggunakan simbol-simbol grafis dan warna untuk membantu dalam mengidentifikasi unsur-unsur beserta deskripsinya. SIG menyimpan semua informasi deskriptif fitur sebagai atribut di dalam basisdata yang selanjutnya disimpan dalam tabel-tabel relasional. Setelah itu, SIG menghubungkan fitur-fitur dengan tabel-tabel yang bersangkutan. Dengan demikian, atribut-atribut ini dapat diakses melalui lokasi-lokasi fitur peta, dan sebaliknya fitur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya. Sekumpulan fitur dengan atributnya dalam SIG disebut dengan layer. Contoh layer adalah sungai, bangunan, jalan, laut, batas administrasi, perkebunan, dan sebagainya. Kumpulan fitur-fitur ini akan membentuk basis data SIG. Dengan demikian, perancangan basisdata merupakan hal yang esensial didalam SIG karena akan menentukan efektif dan efisiensi proses-proses masukan, pengelolaan, dan keluaran SIG.SIG dapat mempresentasikan suatu model real world (dunia nyata) di atas layar monitor komputer sebagaimana lembaran-lembaran peta dapat mempresentasikan dunia nyata diatas kertas. Walaupun demikian, SIG memiliki kekuatan lebih dan daya fleksibilitas dari pada lembaran-lembaran peta kertas. Peta merupakan salah satu bentuk representasi grafis milik dunia nyata. Objek-objek yang direpresentasikan diatas peta disebut sebagai unsur-unsur peta atau map features sebagai contoh adalah sungai, jalan, gunung dan bangunan. Karena peta mengorganisasikan unsur-unsurnya berdasarkan lokasi masing-masing, maka peta sangat baik didalam memperlihatkan hubungan atau relasi yang dimiliki oleh unsur-unsurnya. Peta menggunakan unsur-unsur geometrik titik, garis dan polygon didalam usaha untuk merepresentasikan objek-objek dunia nyata. Berikut adalah beberapa diantaranya sebagai ilustrasi:a) Pada skala besar, unsur sungai ditampilkan sebagai unsur geometri polygon, sementara pada skala kecil sungai ditampilkan sebagai garis (polyline) dengan ketebalan tertentu.b) Jalan bebas hambatan digambarkan sebagai garis-garis dengan ketebalan tertentu.c) Pada skala besar, unsur bangunan dipresentasikan sebagai unsure geometri polygon. Sementara pada skala kecil unsur yang kecil dipresentasikan sebagai unsur titik.Sistem perangkat lunak SIG menyimpan semua informasi deskripstif unsur-unsur spasialnya sebagai atribut-atribut. Kemudian, SIG membentuk dan menyimpan atribut-atribut ini didalam tabel-tabel basis data relasional (DBMS) terkait. Setelah itu, SIG juga menghubungkan unsur-unsur spasialnya dengan tabel-tabel basis data yang bersangkutan. Oleh karena itu, atribut-atribut spasialnya juga dapat diakses melalui lokasi-lokasi objek atau unsur-unsur petanya. Dan sebaliknya, objek spasial atau unsur-unsur peta tersebut juga dapat diakses melalui atribut-atributnya. Dengan demikian, objek-objek spasial dapat dicari, dipanggil dan ditemukan berdasarkan atribut-atributnya.3.1.4. Tahapan SIGFasilitas perangkat lunak SIG digital pada dasarnya dapat dirinci menjadi 3 (tiga) sub-sistem yang saling terkait, yaitu:a. Input data, Proses input data pada SIG pada dasarnya adalah menyiapkan informasi muka bumi dalam format digital, baik yang berupa data garfis (titik, garis, dan poligon) maupun data atribut (keterangan). Data grafis atau data spasial adalah data digital yang menggambarkan fenomena permukaan bumi, yang diwujudkan dalam simbol titik, garis, dan poligon. Masing-masing fenomena tersebut mewakili fenomena khas di permukaan bumi. Data atribut atau data tabuler adalah tabel yang menggambarkan karatekteristik, kualitas, atau hubungan kenampakan peta dan lokasi geografis.b. Pemrosesan data, pengeloalan data pada dasarnya dapat dimanfaatkan untuk menimbung dan menarik kembali dari arsip data dasar. Berbagai cara yang dapat digunakan dalam mengelola data pengelolaan data ini akan sejalan dengan struktur data yang digunakan. Perbaikan data dasar dengan cara menambah, mengurangi dan memperbaharui dapat dilakukan.c. Output data, Output dari hasil pengolahan di dalam SIG dapat berupa digital yang dapat ditayangkan pada monitor, maupun dalam bentuk cetak kertas. Kedua output tersebut diperoleh dari konversi data analog, ataupun hasil pemrosesan (overlay, klasifikasi maupun hasilmodeling). Selain data yang berupa grafis (peta), dimungkinkan pula diperoleh data atributnya dalam bentuk tabel. Hasil pemrosesan yang akan diwujudkan dalam cetak kertas atau cetak warna, yang berupa peta garis dengan menggunakan plotter maupun peta biasa dengan menggunakan printer (Anonim, 2003)

3.1.5. Sumber Data SpasialMetode akuisisi data geospasial yang biasanya digunakan dalam ilmu SIG dapat dibagi ke dalam beberapa tipe sebagai berikut. Terrestrial surveys Data topografi skala besar dapat diperoleh melalui survey terestrial (lapangan). Data survey dapat segera diubah dalam bentuk digital yang selanjutnya diimport ke dalam SIG. Photogrammetrical surveys Dari koordinat objek foto udara dapat ditentukan dalam plotter stereo digital, dan diimport secara langsung ke dalam sistem informasi. Informasi atribut yang diperoleh dapat ditentukan baik melalui interpretasi atau cek lapangan. Satellite data Citra satelit memiliki beberapa resolusi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam memilih citra. Resolusi yang dimaksud meliputi resolusi spektral, spasial, radiometrik, dan temporal. GPS data Global Positioning System (GPS) merupakan sebuah alat yang digunakan untuk merekam lokasi.Berbasis pada 24 satelit, GPS mampu merekam lokasi secara tiga dimensi (3D) dengan akurasi hingga beberapa centimeter. Data GPS biasanya digunakan untuk meningkatkan akurasi metode georeferensi atau dapat juga digunakan secara langsung pada data survey. Keduanya dapat digunakan untuk survei point ataupun linear. Data yang terekam dalam basis GPS dapat ditransformasi ke sistem referensi lokal. Digitizing or scanning analogue maps Dijitasi yaitu mengkonversi gambar analog ke dalam representasi digital. Saat ini, kegiatan tersebut dapat dilakukan secara cepat menggunakan mesin pemindai (scanner). Jika digitasi atau scanning dikerjakan dengan tepat (koreksi 100%), maka akurasi hasil akan tergantung pada akurasi peta asli. Using existing boudary files File ini biasanya tersedia secara komersial dan digunakan untuk berbagai keperluan. Sosio-economic statistical files Data ini biasanya tersedia dan dapat diperoleh secara gratis.

3.1.6. Model DataSecara umum model data spasial terdiri dari model data vektor dan model data raster.1. Model Data VektorModel data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garisgaris, dan poligon beserta atribut-atributnya. Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial ini, di dalam sistem model data vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesial dua dimensi (x,y). Representasi vektor suatu objek merupakan suatu usaha di dalam menyajikan objek yang bersangkutan sesederhana mungkin. Untuk itu, ruang atau dimensi koordinat diasumsikan bersifat kontinyu yang memungkinkan semua posisi, panjang, dan dimensi didefinisikan dengan presisi. TitikSuatu titik merupakan koordinat (x,y). Titik biasanya mereprentasikan lokasi dari suatu objek maupun fenomena. Contoh: kota, sumur, desa. GarisSebuah garis setidaknya terdiri dari dua pasang koordinat (x1, y1 dan x2, y2). Dengan kata lain, suatu garis diperoleh dengan menghubungkan minimal dua titik. Contoh: jalan, rel kereta api, sungai.

AreaSecara sederhana, area atau poligon merupakan garis yang tertutup dan membentuk area. Diperlukan minimal tiga koordinat untuk membentuk suatu area atau poligon. Contoh: penggunaan lahan, luas kota, hutan2. Model Data RasterModel data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid. Setiap piksel atau sel memiliki atribut tersendiri, termasuk koordinat. Format model raster merupakan format data berupa piksel atau cell yang tersimpan sebagai satu nilai. Nilai yang tersimpan dalam piksel dapat berupa nilai yang terputus (discrete), seperti penggunaan lahan, atau dapat berupa nilai yang berkesinambungan seperti pada data hujan dan data ketinggian. 3. Perbandingan Model Data Vektor dan RasterModel data vektor dan raster sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Secara umum kelebihan dan kekurangan model data vektor adalah sebagai berikut:

KelebihanKekurangan

Memerlukan tempat penyimpanan atau ruang yang lebih sedikit di computer Satu layer dapat menyimpan banyak atribut, sehingga banyak peta tematik yang dihasilkan Hubungan antara topologi dan jaringan dapat dilakukan dengan mudah Representasi grafis data spasialnya lebih mempunyai nilai estetika Mempunyai batas yang teliti Transformasi koordinat dan proyeksi lebih mudah dilakukan Struktur data kompleks Datanya tidak mudah dimanipulasi Masa berlaku lebih singkat Tidak kompatibel dengan data citra satelit penginderaan jauh Membutuhkan perangkat lunak dan perangkat keras lebih mahal Overlay beberapa layer vektor secara simultan memerlukan waktu yang lebih lama

Kelebihan dan kekurangan model data raster adalah sebagai berikut:KelebihanKekurangan

Struktur data sederhana Mudah dimanipulasi menggunakan fungsi matematis Sederhana Teknologi yang digunakan cukup murah dan tidak terlalu kompleks Compatible dengan citra satelit penginderaan jauh Overlay dan kombinasi data spasial rater dengan data inderaja mudah dilakukan Mempunyai kemampuan pemodelan dan analisis spasial tingkat lanjut Memerlukan ruang penyimpanan yang lebih banyak Representasi bergantung kepada ukuran piksel Tarnsformasi koordinat dan proyeksi lebih sulit dilakukan Sangat sulit untuk merepresentasikan hubungan tipologi dan jaringan Memungkinkan adanya salah interpretasi karena bergantung pada resolusi spasial

3.2. PetaPada awalnya, data geografis hanya disajikan diatas peta dengan menggunakan simbol, garis dan warna. Elemen-elemen geografis ini dideskripsikan didalam legenda misalnya garis hitam tebal untuk jalan utama, garis hitam tipis untuk jalan sekunder dan jalan-jalan yang berikutnya. Peta dapat digunakan untuk berbagai kegiatan mulai dari suatu kegiatan sederhana sampai ke suatu kegiatan yang sangat kompleks atau multiguna. Peta adalah penyajian grafis dari seluruh atau sebagian permukaan bumi pada suatu bidang datar dengan menggunakan suatu skala dan sistem proyeksi tertentu.3.2.1. Jenis Petaa. Peta Topografi Peta topografi memperlihatkan posisi horizontal serta vertical dari unsure alam dan unsur buatan manusia dalam sutau bentuk tertentu. Peta topografi dikenal sebagai peta yang bersifat umum karena unsur-unsur yang disajikan adalah unsure yang terdapat dipermukaan bumi sesuai dengan kegunaan dari peta bersangkutan misalnya peta kadaster (pendaftaran tanah) menyajikan data megenai garis kepemilikan tanah bersama dengan sudut dan panjangnya, pemilik dan ukuran persil dan informasi lainnya.

b. Peta TematikPeta tematik adalah suatu bentuk peta yang menyajikan unsur-unsur tertentu dari permukaan bumi sesuai dari tema atau topik dari peta yang bersangkutan misalnya peta tata guna lahan, peta geologi. Peta tematik umumnya digunakan sebagai data analisis dari beberapa unsur permukaan bumi didalam pengambilan keputusan. Pada pembuatan peta tematik, peta topografi sebagai dasar sedangkan data tematik yang disajikan adalah hasil survey langsung dan survey tidak langsung3.2.2. LegendaLegenda (legend) adalah keterangan tentang obyek-obyek yang ada dipeta, seperti warna hijau adalah hutan, garis merah adalah jalan, simbol buku adalah universitas dan sebagainya.

3.3. Web SIGWeb SIG merupakan Sistem Informasi Geografi berbasis web yang terdiri dari beberapa kompinen yang saling terkait. Web SIG merupakan gabungan antara design grafis pemetaan, peta digital dengan analisa geografis, pemrograman computer dan sebuah database yang saling terhubung menjadi satu bagian web design dan web pemetaan.Nama lain untuk Web SIG sendiri bermacam-macam yang diantaranya adalah WebBased, Online SIG, Distributed SIG, Internet Mapping. Sebuah Web SIG yang potensial merupakan aplikasi SIG atau pemetaan untuk pengguna diseluruh dunia tidak tergantung pada platform ataupun sistem operasi.3.3.1. Arsitektur Web SIGSistem informasi geografis merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. SIG memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengn menampilkan dan menganalisa data. Aplikasi SIG saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah aplikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman aplikasinya. Pengembangan aplikasi SIG kedepannya mengarah kepada aplikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web SIG. Hal ini disebabkan karena pengembangan aplikasi di lingkungan jaringan telah menunjukkan potensi yang besar dalam kaitannya dengan geo informasi. Sebagai contoh adalah adanya peta online sebuah kota dimana pengguna dapat dengan mudah mencari lokasi ang diinginkan secara online melalui jaringan internet tanpa mengenal batas geografi penggunanya. Secara umum Sistem Informasi Geografis dikembangkan berdasarkan pada prinsip input/masukan data, manajemen, analisis dan representasi data. SIG merupakan suatu sistem yang saling terintegrasi satu sama lain dan tidak dapat berdiri sendiri. Pada penelitian ini, penulis menggabungkan sistem SIG dengan komponen dalam web untuk membangun sebuah web SIG. Untuk dapat melakukan komunikasi dengan komponen lain yang berbeda di lingkungan web maka dibutuhkan sebuah web server. Karena standar dari data geografis berbeda beda dan sangat spesifik, maka pengembangan arsitektur sistem web SIG mengikuti arsitektur Client Server.

Gambar 3.1. Arsitektur Web SIG

Gambar 3.1. menunjukkan arsitektur minimum sebuah sistem web SIG. Aplikasi berada disisi client yang berkomunikasi dengan server sebagai penyedia data melalui web Protokol seperti HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Aplikasi seperti ini bias dikembangkan dengan web browser (Mozilla Firefox, Opera, Internet, Explorer, dll). Untuk menampilkam dan berinteraksi dengan data SIG, sebuah browser membutuhkan Plug-In atau Java Applet atau bahkan keduanya. Web server bertanggungjawab terhadap proses permintaan dari client dan mengirimkan tanggapan terhadap respon tersebut. Dalam arsitektur web, sebuah web server juga mengatur komunikasi dengan server sideSIG komponen. Server sideSIG komponen bertanggung jawab terhadap koneksi kepada database spasial seperti menterjemahkan query kedalam SQL dan membuat representasi yang ke server. Dalam kenyataannya side server SIG komponen berupa software libraries yang menawarkan layanan khusus untuk analisis spasial pada data. Selain komponen hal lain yang juga sangat penting adalah aspek fungsional yang terletak disisi client atau di server.3.4. DatabaseSuatu database merepresentasikan entity, attribut, dan hubungan logical antar entity. Entity adalah distinct object pada organisasi yang akan dipresentasikan pada database. Entity dapat berupa orang, tempat, barang, konsep atau event. Attribute adalah property yang mendeskripsikan beberapa aspek dari objek yang ingin kita record dan relationship adalah asosiasi antar entity.3.4.1. Sistem DatabaseDatabase adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu. istilah yang sering dipakai dalam mengolah database dan merancang database diantaranya adalah sebagai berikut :a. Data Data adalah nilai (value) yang turut mempersentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian (event).b. Data value (isi data)Data value adalah data aktual (informasi) yang disimpan pada setiap elemen menghasilkan suatu nilai.c. Entity Entity adalah suatu konsep yang informasinya direkam.d. Atribut/Field Atribut adalah data value yang mewakili suatu entity. Atribut juga disebut sebagai data elemen, data field, data item.

e. RecordRecord adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.f. File File adalah kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang yang sama, atribut yang sama, tetapi berbeda pada nilainy (value).Aspek database yang baik adalah diantaranya meliputi : Efisiensi tempat penyimpanan data integritas data (redunsasi data yang minimal) Kecepatan pemrosesan Kemudahan operasi database

3.4.2. Database SIGDatabase yang digunakan untuk membangun sistem informasi geografis sering disebut dengan geodatabase (Riyanto dkk, 2009).Beberapa fasilitas geodatabase antara lain:a. Mampu menangani tipe data yang beragam b. Menggunakan aturan relasional yang sudah baku, seperti pembuatan relasi antar tipe data, topologi, jaringan geomatik dan lain-lain.c. Mampu mengakses data geografis yang besar, baik yang disimpan dalam bentuk berkas maupun dalam sebuah DBMS.Keuntungan dalam menerapkan konsep geodatabase antara lain:a. Data geografis yang tersimpan memiliki keseragaman datab. Proses entry data editing data menjadi lebih akuratc. Data-data ditampilkan secara lebih dinamisd. Hasil peta yang lebih baik akan terbentuke. Bentuk dari tiap fitur didefinisikan lebih baikf. Banyak user dapat melakukan proses editing secara simultan

3.5. Entity Relationship DiagramERD adalah model konseptual yang mendeksripsikan hubungan antar penyimpanan (dalam DFD). Karena itu, ERD berbeda dengan DFD (DFD memodelkan fungsi sistem), atau dengan STD (state transition diagram, yang memodelkan sistem dari segi ketergantungan terhadap waktu).ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan. Dan dengan ERD kita mencoba menjawab pertanyaan seperti; data apa yang kita perlukan? Bagaimana data yang satu berhubungan dengan data yang lain?ERD pertama kali dideskripsikan oleh Peter Chen (The Entity Relationship Model To ward a Unified of Dat, March 1976). Dalam buku ini Chen mencoba merumuskan dasar-dasar model. Setelah itu dikembangkan dan dimodifikasi oleh Chen dan banyak pakar lain. Pada saat ini ERD dibuat sebagai bagian dari perangkat lunak CASE yang juga melakukan modifikasi khusus (versi CASE), karena itu tidak ada bentuk tunggal dan standar dari ERD (suatu saat kita mungkin akan menemukan sebagian dari variasi ERD).ERD menggunakan sejumlah notasi dan symbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data. Pada dasarnya ada tiga macam symbol yang digunakan yaitu; Entiti: suatu obyek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Sebagai contoh pelanggan, pekerja, dan lain-lain. Seandainya x adalah isi dari pekerja, sedangkan jika y adalah seorang pelanggan maka y adalah isi dari pelanggan. Karena itu harus dibedakan antara entity sebagai bentuk umum dari deskripsi tertentu dan isi entity seperti x dan y dalam contoh diatas. Atribut: entity mempunyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi mendeskripsikan karakter entity. Sebagai contoh atribut nama pekerja. Dalam hal ini untuk setiap ERD bisa terdapat lebih dari satu atribut misalnya entiti item mempunyai atribut deskripsi_item, warna_item dan ukuran_item. Hubungan: entiti dapat berhubungan satu sama lain. Hubungan ni dinamakan relationship (relasi). Sebagaimana halnya entiti maka dalam hubunganpun harus dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan antar entiti dengan isi dari hubungan itu sendiri. Misalnya dalam kasus hubungan antara entiti siswa dan entity mata_kuliah adalah mengikuti, sedangkan isi hubungannnya dapat berupa nilai_ujian.Sebagai catatan; ketika kita akan membuat pemodelan sebaiknya tidak berorientasi pada seberapa jauh akurasi desain memodelkan dunia nyata tetapi apakah desain tersebut sudah cukup akurat memodelkan kebutuhan pemakai dalam lingkungannya.

3.6. Diagram Alir Data (DAD)Diagram Alir Data adalah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang di aplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. DAD tingkat 0 atau biasa disebut juga dengan model konteks, merupakan DAD yang merepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai sebuah proses tambahan dengan data input dan output yang ditunjukkan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan. Proses tambahan dan jalur aliran informasi direpresentasikan pada saat DAD tingkat 0 dipartisi untuk mengungkap detail yang lebih (Pressman, 2001). Simbol-simbol yang sering digunakan dalam DAD dijelaskan pada gambar 3.1. dibawah ini:Tabel 3.1. Simbol DADSimbolKeterangan

Entity luar ( Pihak Luar ) Entity luar ( Pihak Luar ) merupakan sumber atau tujuan dari aliran data dari atau ke sistem. Entity luar merupakan lingkungan luar sistem, jadi sistem tidak tahu menahu mengani apa yang terjadi di entyti luar sistem.

Proses atau Fungsi Proses atau Fungsi yang mentransformasikan data secara umum digambarkan dengan segi empat tumpul. Bagian atas biasanya beisi nomor untuk identitas proses. Baginan badan berisi penjelasa fungsi dari proses.

Berkas atau Tempat PenyimpananMerupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file.

Aliran DataMenggambarkan aliran data dari proses ke proses

Pedoman dalam penggambaran DAD :1. Mengidentifikasi semua kesatuan luar (external entity) yang terlibat dalam sistem.2. Mengidentifikasi semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar.3. Menggambarkan diagram konteks, yang berfungsi untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar.4. Menggambarkan bagan berjenjang yang menggambarkan semua proses yang ada di sistem.5. Menggambarkan sketsa DAD untuk overview diagram (level 0) berdasarkan proses diagram berjenjang.6. Memggambarkan DAD untuk level-level berikutnya, yaitu level 1 dan seterusnya untuk tiap-tiap proses yang dipecah-pecah sesuai dengan bagan berjenjangnya.Kesalahan yang dihindari berkaitan dengan proses yaitu :1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output (back hole), ada data masuk tapi tidak ada data keluar.2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input (miracle).

3.7. Kamus DataKamus Data atau Data Dictionary atau disebut juga dengan istilah sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari satu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.

3.8. Bagan Alir DataBagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem. Pada Tabel 3.2. dibawah ini bagan alir sistem digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang tampak sebagai berikut : Tabel 3.2. Simbol Bagan Alir SistemSimbolKeterangan

Proses

Manual input ( keyboard)

Hardisk atau media penyimpanan dalam komputer

Arus data dari proses

Dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.

3.9. Bagan Alir ProgramBagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derifikasi bagan alir sistem. Pada Tabel 3.3. dijelaskan simbol-simbol yang digunakan untuk membuat Bagan alir program sebagai berikut :

Tabel 3.3. Simbol Bagan Alir ProgramSimbolNamaKeterangan

Simbol input/outputDigunakan untuk mewakili data input/output

Simbol prosesUntuk mewakili suatu proses

Simbol garis alirMenunjukan arus dari proses

Simbol keputusanUntuk menyeleksi kondisi di dalam program

Simbol titik terminalUntuk menunjukkan awal dan akhir suatu proses

SimbolPenyambungMenunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman yang lain

Simbol proses terdefinisiMenunjukkan suatu proses operasi yang rinciannya berada di tempat lain.

Simbol persiapanSimbol persiapan digunakan untuk memberi nilai awal suatu besaran

3.10. Program dan Aplikasi Yang Digunakan1. Quantum GISQuantumGIS atau QGIS terbaru di release pada bulan Juni 2012, dengan penambahan tool dan aplikasi yang semakin sempurna. Seperti adanya Aplikasi QGIS Browser, sebagaimana peran ArcCatalog sebagai data browser di ArcGIS, QGIS Browser ini dapat mengakses data di komputer lokal maupun di komputer remote server yang memberikan service Web Map Services (WMS) atau Web Feature Services (WFS). Disamping penambahan QGIS Browser, ditambahkan pula plugin DBManager. pluggin ini ditambahkan kapabilitas mengakses database Microsoft MSSQL Server, disamping standar database postgis dan spatialite. Penambahan lainnya seperti bookmark lokasi terdapat dalam versi baru ini. Beberapa tambahan lain meliputi : Label dengan script expression Heatmap tool plugin yang digunakan untuk membuat peta Heat (panas) dari data titik. GPS Tracking antar muka live tracking yang telah diperbaharui Menu Re-organisation Offset Curves tool digitasi untuk membuat kurva. Terrain Analysis Plugin Ellipse renderer, render bentuk elips (dan juga kotak, segitiga, dll) berdasarkan parameter lebar, tinggi, rotasi dari kolom data, in mm or map units Skala yang telah ditentukan, seperti 1 : 100.000, 1 : 500.000, dst (predefined scale) Grouping layer-layer Pan To Selected tool Densify geometri, Build spatial index Tool ekspor dan penambahan kolom geometry berdasar layer CRS, project CRS atau ellipsoidal measurements Plugin metadata in metadata.txt

2. MapServerMapServer merupakan aplikasi freeware dan opensource yang memungkinkan pemakai menampilkan data spasial (peta) di web. Aplikasi ini pertama kali dikembangkan di Universitas Minessota, Amerika Serikat untuk proyek Fornet (sebuah proyek untuk manajemen sumber daya alam) yang di sponsori NASA (National Aeronautics and Space Administration). Dukungan NASA dilanjutkan dengan dikembangkannya proyek TerraSIP untuk manajemen data lahan. Saat ini, karena sifatnya yang terbuka (open source), pengembangan MapServer dilakukan oleh pengembang diberbagai Negara.Pada bentuk paling dasar MapServer berupa sebuah program CGI (Common Gateway Interface). Program tersebut akan dieksekusi di web server dan berdasarkan beberapa parameter tertentu (terutama konfigurasi dalam bentuk file *.MAP) akan menghasilkan data yang kemudian akan dikirim ke web browser, baik dalam bentuk gambar peta ataupun bentuk lain. Arsitektur aplikasi pemetaan di web dibagi menjadi dua pendekatan sebagai berikut:a. Pendekatan Thin ClientPendekatan ini memfokuskan diri pada sisi server. Hampir semua proses dan analisis data dilakukan berdasarkan permintaan (request) di sisi server. Data hasil pemrosesan kemudian dikirimkan ke client dalam format standar HTML, yang didalamnya terdapat file gambar dalam format standar (misalnya GIF, PNG atau JPG) sehingga dapat dilihat menggunakan sembarangan web browser. Kelemahan utama pendekatan ini menyangkut keterbatasan pilihan interaksi dengan pengguna yang kurang fleksibelb. Pendekatan Thick ClientPada pendekatan ini pemrosesan data dilakukan di sisi client menggunakan beberapa teknologi seperti kontrol ActiveX atau applet. Kontrol ActiveX atau applet akan dijalankan di client untuk memungkinkan web browser dengan format data yang tidak dapat ditangani oleh web browser dengan kemampuan standar. Dengan adanya pemrosesan di client, maka transfer data antara client dengan web server akan berkurang.MapServer menggunakan pendekatan thin client. Semua pemrosesan dilakukan di sisi server. Informasi peta dikirimkan ke web browser di sisi client dalam bentuk file gambar (JPG, PNG, GIF atau TIFF). Untungnya, saat ini kelemahan pendekatan thin client dalam hal ini interaksi dengna pengguna sudah jauh berkurang dengan adanya framework aplikasi seperti chameleon atau cartoweb. Perkembangan MapServer sebagai sebuah aplikasi open source, banyak memanfaatkan aplikasi lain yang juga bersifat open source, sedapat mungkin menggunakan aplikasi yang sudah tersedia jika memang memenuhi kebutuhan, untuk menghemat sumber daya dan waktu pengembangan. Pembahasan komponen MapServer terdiri empat komponen yaitu:a. Komponen untuk mengakses data spasialKomponen ini bertugas untuk menangani baca/tulis data spasial, baik yang tersimpan sebagai file maupun yang tersimpan pada DBMS (Database Management System).b. Komponen untuk penggambaran petaMapServer akan mengirimkan tampilan peta berupa gambar. Pemakai dapat memilih apa format data gambar yang akan digunakan dan dari beberapa komponen tersebut dapat membentuk gambar peta yang dihasilkan oleh MapServer.c. Komponen untuk menangani proyeksi petaDigunakan MapServer untuk keperluan menangani sistem proyeksi petaKomponen pendukung

3. Chameleon4. PHP (Hypertext Processor)PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk scripting, sistem kerja dari program ini adalah sebagai interpreter bukan sebagai compiler (Nugroho, 2004).PHP bisa berinteraksi dengan hampir semua teknologi web yang sudah ada. Developer bisa menulis sebuah program PHP yang mengeksekusi suatu program CGI di server web lain. Fleksibilitas ini amat bermanfaat bagi pemilik situs-situs web yang 22 besar dan sibuk, karena pemilik masih bisa menggunakan aplikasi-aplikasi yang sudah terlanjur dibuat di masa lalu dengan CGI, ISAP atau dengan script seperti Perl atau Pyton selama proses migrasi ke aplikasi baru yang dibuat dengan PHP.Kelebihan-kelebihan PHP adalah sebagai berikut:a. Script (kode program) terintegrasi dengan file HTML, sehingga developer pengembang) bisa berkonsentrasi langsung pada penampilan webn ya.b. Tidak ada proses compiling dan linking.c. Berorientasi obyek (object oriented).d. Sintaksis pemrogramannya mudah dipelajari, mirip C dan Perl.e. Integrasi yang sangat luas ke berbagai server database. Database yang didukung oleh PHP adalah: Oracle, Sybase, Msql. MSQL, Solid, ODBC, PostgreSQL, Adabas D, FilePro, Velocis, Informix, dBase, UNIXdbm.

5. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)Web merupakan terobosan baru sebagai teknologi informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet. Pengguna hanya perlu mengklikan tombol mouse pada link-link hyper text yang ada untuk mengakses ke dokumen-dokumen diberbagai lokasi di internet. Link-link nya sendiri dapat mengacu kepada dokumen web, sever FTP (File Transfer Protocol) e-mail ataupun layanan-layanan lain.Server dan browser web berkomunikasi satu sama lain dengan protocol yang memang dibuat khusus untuk ini, yaitu HTTP. HTTP bertugas menangani perintah-perintah (request) dari browser untuk mengambil dokumen-dokumen web. HTTP dapat di anggap sebagai sistem yang bermodel Client-Server. Browser web sebagai client mengirimkan permintaan kepada server web untuk mengirimkan dokumen-dokumen web yang dikehendaki pengguna. Server web lalu memenuhi permintaan ini dan megirimkannya melalui jaringan kepada browser. Setiap permintaan akan dilayani dan ditangani sebagai suatu koneksi terpisah yang berbeda.6. HTML (Hyper Text Markup Language)HTML dewasa ini dikenal sebagai bahasa standar untuk membuat dokumen web. Sesungguhnya Hypertext Markup Language justru tidak dibuat untuk mempublikasikan informasi di web, namun oleh karena kesederhanaan serta kemudahan penggunaannya, HTML kemudia dipilih untuk mendistribusikan informasi di web.Perintah-perintah HTML diletakkan dalam file berekstensi *html dan ditandai dengan mempergunakan tag (tanda) berupa karakter atau tidak seperti bahasa pemrograman berstruktur procedural seperti Pascal atau C, HTML tidak mengenal jumping ataupun looping. Kode-kode HTML dibaca oleh browser dari atas kebawah tanpa adanya lompatan-lompatan.Struktur sebuah dokumen HTML pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu header dan bogy, masing-masing ditandai oleh pasangan container tag dan . Bagian head berisikan judul dokumen dan informasi-informasi dasar lainnya, sedangkan bagian body adalah data dokumennya. Pengaturan format teks dan pembentukkan link dilakukan terhadap obyeknya langsung dengan ditandai oleh tag-tag HTML.7. PostgreSQLPostgreSQL adalah sebuah sistem basis data yang disebarluaskan secara bebas, piranti lunak ini merupakan salah satu basis data yang paling bnyak digunakan saat ini. PostgreSQL menyediakan fitur yang berguna untuk replikasi basis data, adapun fitur-fitur yang disediakan PostgreSQL antara lain DB Mirror, PGPool, Slony, PGCluster dan lain-lain.8. Macromedia DreamweaverMacromedia dreamweaver adalah aplikasi yang digunakan sebagai web editor. Pengaturan tampilan halaman-halaman pada web diatur menggunakan aplikasi ini.9. Mozzila FirefoxMozilla Firefox adalah permaban web lintas platform gratis yang dikembangkan oleh yayasan mozilla dan ratusan sukarelawan. Melalui Firefox, yayasan mozilla bertujuan untuk mengembangkan sebuah peramban web yang kecil, cepat, sederhana dan sangat bisa dikembangkan. Firefox dapat dijalankan pada berbagai macam sistem operasi seperti Microsoft Windows, Linux, Mac OS X, dan FreeBSD.

8