BAB III
-
Upload
yogi-agil-murdjito -
Category
Documents
-
view
19 -
download
0
Transcript of BAB III
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi analitik observasional jenis cross sectional.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian adalah di poli paru dan ruang rawat inap
bagian paru Rumah Sakit Umum dr.Soedarso.
Waktu penelitian adalah bulan Maret 2012, untuk pengambilan data.
Penelitian dilanjutkan pada bulan April 2012 untuk pengolahan dan pelaporan
hasil penelitian.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh orang yang menderita
asma.
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh orang berusia ≥ 12
tahun yang berobat di poli paru dan ruang rawat inap bagian paru Rumah
Sakit Umum dr. Soedarso pada bulan Maret 2012 dan telah didiagnosis
menderita asma.
Sampel dalam penelitian ini adalah orang yang berobat di poli paru dan ruang
rawat inap bagian paru Rumah Sakit Umum dr. Soedarso pada bulan Maret
2012 dan telah didiagnosis menderita asma yang memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi.
3.3.1 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
a. Pasien yang didiagnosis menderita penyakit asma.
22
23
b. Pasien yang berobat ke poli paru dan ruang rawat inap bagian paru
Rumah Sakit Umum dr. Soedarso pada bulan Maret 2012.
c. Pasien yang merupakan perokok pasif.
d. Pasien yang merupakan non perokok.
e. Pasien yang timbul gejala asmanya setelah terpapar asap rokok.
f. Pasien yang berusia ≥ 12 tahun.
g. Pasien dengan tingkat kontrol asma tergolong terkontrol (terkontrol baik
dan terkontrol sepenuhnya).
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
a. Pasien yang menolak mengisi kuesioner.
b. Pasien yang sudah pernah mengisi kuesioner sebelumnya.
c. Eksaserbasi yang timbul oleh karena sebab selain terpapar asap rokok.
3.3.2 Cara Pengambilan Sampel
Sampel diambil dengan non-probability sampling, dengan cara consecutive
sampling yang berarti semua subyek yang datang secara berurutan dan
memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah
subyek yang diperlukan terpenuhi.19
3.3.3 Besar Sampel
Pada penelitian ini, untuk menghitung besar sampel yang representatif
digunakan metode ketetapan absolut dengan rumus:
n=z∝
2 P Q
d2
Keterangan:
Q = 1- P
P = 0,10; merupakan proporsi pasien asma terkontrol di RSU dr. Soedarso.19
24
Zα = 1,96; merupakan nilai deviat baku normal untuk Interval Kepercayaan
95%
d = 10%; merupakan ketepatan relatif yang diinginkan.
Perhitungan besar sampelnya adalah sebagai berikut:
n=2,5762× 0,10 × (1−0,10 )
0,102 =34,57 ≈ 4 0
Jadi besar sampel minimal untuk penelitian ini adalah 40 orang dengan
Inteval Kepercayaan 95%, dan ketepatan relatif yang diinginkan adalah 10%.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel bebas pada penelitian ini adalah lama pasien terpapar asap rokok.
Variabel tergantung pada penelitian ini adalah frekuensi eksaserbasi asma
pada pasien.
3.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan merupakan data primer. Data dikumpulkan dengan
cara mewawancarai pasien yang menderita asma. Hal yang ditanyakan
kepada pasien antara lain adalah nama, usia, lama terpapar asap rokok dan
frekuensi pasien mengalami eksaserbasi asma setelah terpapar asap rokok.
3.6 Definisi Operasional
3.6.1 Second-hand Smoke
Second-hand smoke adalah asap dari sisa pembakaran akhir dari rokok atau
dari produk tembakau lainnya, biasanya sebagai kombinasi dengan asap yang
dihembuskan oleh perokok, dan memiliki komponen yang sama dengan asap
yang dihirup ataupun asap pokok yang dihisap perokok.11
25
Frekuensi paparan asap rokok adalah lama pasien terkena asap rokok di
dalam ruangan tertutup, dibagi menjadi paparan sedang (≤3 jam/hari) dan
paparan tinggi (>3 jam/hari).15 Merupakan skala ordinal.
3.6.2 Eksaserbasi asma
Eksaserbasi asma adalah episode akut ataupun subakut dari pemburukan
yang progresif dari batuk, mengi, kesulitan bernapas, dan dada terasa terik
ataupun kombinasi dari gejala-gejala ini.8
Frekuensi eksaserbasi asma adalah jumlah pasien mengalami eksaserbasi
asma setelah terpapar asap rokok, dibagi menjadi ≤1x/minggu, >1x/minggu
tetapi <1x/hari, ≥1x/hari. Merupakan skala ordinal.
3.6.3 Jenis kelamin
Jenis kelamin adalah pembedaan antara laki-laki dan perempuan. Merupakan
skala nominal.
3.6.4 Usia
Usia adalah jangka waktu dalam tahun dari pasien lahir hingga pasien
mengikuti penelitian. Merupakan skala nominal.
3.7 Penyajian, pengolahan dan analisis data
Data akan disajikan dalam tabel 2x3. Data selanjutnya diolah dengan program
komputer Statistical Product and Service Solution (SPSS) 19. Data akan
dianalisis secara univariat dan bivariat.
3.7.1 Analisis univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi dari
masing-masing variabel.
26
3.7.2 Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara tingkat paparan
asap rokok dengan frekuensi eksaserbasi asma. Uji hipotesis yang digunakan
adalah uji Chi-Square. Bila tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji Chi-
square, maka akan dilakukan uji dengan Kolmogorov-smirnov.
3.8 Etika penelitian
Pengumpulan data pada penelitian ini didahului dengan informed consent ke
pasien dan mengatakan kepada pasien bahwa data yang diisi akan dijamin
kerahasiaannya. Bila pasien menolak ataupun keluarga pasien yang karena
alasan apapun meminta pasien untuk tidak mengisi kuesioner, maka
wawancara tidak dilakukan. Pasien yang tampak sakit berat atau tampak
sesak napas berat, tidak diprioritaskan untuk dilakukan wawancara.