BAB III

24
BAB III KEGIATAN LAPANGAN 3.1 Kegiatan di PT. Semen Padang PT. Semen Padang merupakan salah satu perusahaan semen tertua di daerah Asia Tenggara dan mulai dikaji pada tahun 1910 yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. PT. Semen Padang ini tergabung dalam organisasi Holding Semen Indonesia pada bulan Januari di Indonesia. PT. Semen Padang ini terletak di Kabupaten Indarung Sumatera Barat . PT. Semen Padang memproduksi semen hampir 330.000 ton/ tahun, namun mulai dibatasi pada tahun 200 karena menggunakan wet process sehingga hasil tidak efisien. Pada saat ini, pemegang saham perusahaan adalah Holding Semen Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% dan Koperasi Karyawan PT. Semen Padang dengan saham sebesar 0,01 %. Foto 3.1 PT. Semen Padang

Transcript of BAB III

Page 1: BAB III

BAB III

KEGIATAN LAPANGAN

3.1 Kegiatan di PT. Semen Padang

PT. Semen Padang merupakan salah satu perusahaan semen tertua di

daerah Asia Tenggara dan mulai dikaji pada tahun 1910 yang merupakan pabrik

semen pertama di Indonesia. PT. Semen Padang ini tergabung dalam organisasi

Holding Semen Indonesia pada bulan Januari di Indonesia. PT. Semen Padang

ini terletak di Kabupaten Indarung Sumatera Barat . PT. Semen Padang

memproduksi semen hampir 330.000 ton/ tahun, namun mulai dibatasi pada

tahun 200 karena menggunakan wet process sehingga hasil tidak efisien. Pada

saat ini, pemegang saham perusahaan adalah Holding Semen Indonesia dengan

kepemilikan saham sebesar 99,99% dan Koperasi Karyawan PT. Semen Padang

dengan saham sebesar 0,01 %.

Foto 3.1PT. Semen Padang

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan semen adalah Limestone

(CaO), Silica Stone (SiO2), tanah liat dan slag. Deposit Limestone terdapat di

bukit karang putih dan digunakan sebanyak 81%. Deposit Silica Stone berada di

bukit ngalau dan digunakan sebanyak + 9 %. Dan tanah liat digunakan sebanyak

8 % dan selebihnya slag.

Page 2: BAB III

Foto 3.2Bukit Karang Putih

Gamping ini terbentuk di palung laut, karena adanya gaya tektonik

menyebabkan terangkat ke permukaan. Intrusi pada bukit karang putih berupa

intrusi basalt. Pengambilan gamping menggunakan metode drilling dengan

kedalaman 9 m dan juga metode blasting dengan menggunakan metode

detonator non elektrik. Metoda Penambangan pada bukit karang putih ini

dilakukan dengan cara drilling dan blasting dengan bahan bakar peledak yang

digunakan yaitu ANFO, kemudian dilakukan loading atau pemuatan bahan galian

dan hauling dengan volume + 2 m3 dengan menggunakan 4 buah excavator dan

dimuat dengan menggunakan dump truck jenis rigid dump truck dengan

kapasitas 100 ton / 6 m3 kemudian dilakukan dumping dari elevasi 600 m ke

elevasi 400 m.

Kemudian dilakukan pengecilan ukuran batuan dengan proses

penghancuran batuan dari ukuran 1 m menjadi 5 cm dan kemudian di angkut ke

storage atau tempat penyimpanan yang berada di pabrik dengan menggunakan

Belt Conveyor.

Foto 3.3Pengangkutan Material

Page 3: BAB III

Penambangan sillica stone dilakukan dengan Dozing menggunakan

Ripper untuk mengurai batuan kemudian selanjutnya dilakukan kegiatan loading

dengan menggunakan wheel loader/ excavator dengan kapasitas 15m3,

kemudian di angkut dengan menggunakan dump truck. Bahan galian di

hancurkan dan dibawa menuju storage dengan menggunakan belt conveyor.

3.2 Alat yang Digunakan di PT. Semen Padang

Pada penambangan di PT. semen padang digunakan metoda drilling dan

blasting. Pada metoda drilling alat bor yang digunakan yaitu jenis Selvik 1100

dengan panjang rot yang digunakan untuk menghancurkan batuan sekitar 6 - 9

m dan ukuran mata bor sebesar 5 cm.

Foto 3.4Alat Bor Jenis Selvik 1100

Alat bor yang digunakan pada kegiatan lainnya adalah drill master

dengan kedalaman 9 m dengan ukuran mata bor sebesar 6,5 inch. Kemudian

dilakukan blasting dengan jarak antar lubang sejauh 3 m dengan geometri

peledakan 3 x 3. Untuk aktivitas loading digunakan alat muat excavator jenis tipe

LC 05 dengan kapasitas bucket 15 m3.

Page 4: BAB III

Foto 3.5Kegiatan Muat Material

3.3 Proses Produksi

Kegiatan Produksi yang dilakukan untuk membuat semen di PT. Semen

Padang menggunakan proses kering. Proses produksi semen terdiri dari 5

tahapan:

1. Penambangan dan penyimpanan gamping.

2. Penggilingan dan pencampuran bahan baku.

3. Homogenisasi atau pencampuran hasil penggilingan bahan baku,

4. Pembakaran bahan atau proses pengeringan.

5. Penggilingan akhir hasil pembakaran.

Pada proses pembuatan semen ini bahan baku utama tadi yang terdiri

dari limestone, silica stone, tanah liat dan juga slag digiling di dalam Raw Mix.

Kemudian dicampurkan dalam keadaan kering. Kemudian campuran dibakar

pada klin. Pada proses pembakaran ini, bahan bakar yang digunakan adalah

batubara yang sudah digiling. Setelah dibakar selanjutnya dilakukan proses

penggilingan terakhir di dalam Cemment Mill dengan menambahkan gypsum ke

dalam campuran bahan baku.

Produk - produk semen yang dihasilkan di PT. Semen Padang ini terdiri

dari beberapa tipe yaitu:

Semen Portland Jenis I, II, III, IV & V

Oil Well Cemment (OWC)

Mixed cemment, Super Masonry Cemment

Portland Pozzolan Cemment

3.1 Kegiatan di Balai Diklat Tambang Bawah Tanah

Page 5: BAB III

3.1.1 Pengeboran

Pemboran merupakan kegiatan yang dilakukan pertama kali dalam suatu

operasi peledakan batuan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membuat

sejumlah lubang ledak yang nantinya akan diisi dengan sejumlah bahan peledak

untuk diledakkan. Tahapan-tahapan dalam membuat Lubang ledak yaitu:

1. Pengeboran untuk penyiapan lubang

ledak

2. Pengisian bahan peledak

3. Peledakan

4. Pemuatan hasil peledakan

5. Pengangkutan hasil peledakan

Bor jackleg (jackleg drill) adalah mesin bor pneumatic yang dilengkapi kaki

hidraulik yang dapat diatur menyesuaikan dengan arah pemboran. Mesin ini

umumnya digunakan untuk mengebor batuan keras (hard rock). Kaki hidraulik

memungkinkan operator melakukan pemboran dalam berbagai sudut. Berat bor

untuk standar orang Indonesia yaitu 27 kg, sedangkan yang paling berat yaitu

mencapai 30 kg biasanya untuk ukuran orang luar negeri.

Panjang batang bor (drill steel) bervariasi mulai dari 60 cm hingga 4.8 m.

Mata bor (drill bit) yang dipasang diujung batang bor dibuat dari baja kualitas

tinggi. Mata bor ini perlu diganti secara berkala akibat aus setelah digunakan

melubangi batuan keras.

Foto 3.6Jacklag Drill

Berat bor dengan kakinya dapat mencapai bobot 50 kg. Mengoperasikan

bor ini mirip dengan menunggang kuda liar yang selalu melonjak dan melompat.

Bor jackleg paling banyak digunakan di tambang bawah tanah. Penggunaan

Page 6: BAB III

paling sering adalah untuk membuat lubang tembak dan lubang untuk

menyisipkan rockbolt.

Foto 3.7Lubang Tembak

Lubang tembak adalah lubang bor yang kemudian akan diisi bahan

peledak untuk membuka terowongan. Sedang rockbolt digunakan untuk

menyangga atap terowongan agar tidak runtuh.

Setelah menggunakan jackleg drill, alat kedua adalah jack hammer. Alat

ini tidak menggunakan bantuan dari air dan angin. Sistem kerja alat ini adalah

memukul.

Jack Hammer digunakan untuk meruntuhkan lapisan batubara. Lapisan

batubara yang rapuh memudahkan untuk diruntuhkan dengan cara hanya

menggerakan alat tersebut. Menggunakan alat ini juga harus hati – hati karena

tekanannya yang besar ketika memukul lapisan batuan sehingga diperlukan buat

operator juga tetap waspada.

3.1.2 Penyanggaan

Penyanggaan adalah tahapan kerja dalam membuat suatu lubang

bukaaan baru dimana tahapan tersebut merupakan tahapan awal setelah tunel

dibuka .

Tujuan dari penyanggaan tambang bawah tanah adalah : 

1. Untuk menyangga suatu lubang yang ada pada sekeliling tunel dari

tekanan yang di berikan yang berasal dari atap atau dari sekeliling tunel

supaya dengan adanya sanggaan tersebut orang-orang masuk untuk

menambang

2. Mengetahui teknik pemasangan penyanggaan tambang bawah tanah.

3. Dan untuk mengetahui teknik dalam membuat suatu penyangga

Page 7: BAB III

Manfaat penyanggaan tambang bawah tanah adalah :

1. Dapat membuat simulasi perancangan tambang bawah tanah secara baik

dan benar

2. Teknik pemasangan penyanggaan dapat diterapkan pada tambang

bawah tanah yang telah dipelajari di tempat diklat.

3. didapat pengetahuan, bagaimana pembuatan penyanggaan agar dapat

bertahan dalam waktu yang lama dan dapat tertopang secara baik.

4. Dapat mengetahui penyangga yang cocok dalam setiap material yang

akan disangga.

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum penyanggaan adalah

sebagai berikut :

1. Palu

2. Gergaji

3. Rantai

4. Meteran

5. Tangga A

6. Safety Tools : safety shoes, gloves, helmet, mask, glasses

Adapun bahan yang digunakan dalam simulasi penyanggaan adalah besi

dan kayu.

Prosedur kerja pada praktikum penyanggaan adalah sebagai berikut :

1. Merancang pola penyanggaan yang ada.

2. Mengukur dimensi lokasi yang akan dilakukan proses penyanggaan.

3. Memotong kayu untuk menyangga sesuai dengan pengukuran dimensi

yang telah diukur.

4. Dilakukan pemasangan cap terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan

pemasangan post (pemakaian baji jika diperlukan).

5. Setelah dilakukan pemasangan cap dan post, dilanjutkan dengan

pemasangan spasi / waddge.

6. Setelah semua dipasang, terakhir dilakukan pemasangan crabbing

sebagai penahan terakhir di bagian paling atas.

7. Mengecek tahan atau tidak penyanggaan yang telah dibangun.

Pada simulasi penyanggaan ini dilakukan proses perancangan terlebih

dahulu dalam pembuatan penyangga tambang bawah tanah yang akan

dibangun. Semua perancangan harus melihat keadaan wilayah yang akan

Page 8: BAB III

dilakukan proses penyanggaan nantinya. Penyanggaan yang kuat adalah yang

diharapkan pada simulasi kali ini.

Proses kegiatan simulasi ini harus sesuai SOP dan tentunya diperlukan

peralatan safety untuk mencegah masalah yang mungkin saja dapat terjadi

dalam proses pemasangan penyanggaan ini. Proses penyanggaan yang telah

dilakukan perancangan lalu dilanjutkan dengan proses kegiatan dengan

mengawali pengukuran pada dimensi ruangan yang akan dilakukan

penyanggaan. Pengukuran dimensi lokasi ini dilakukan untuk nantinya

pengukuran terhadap media penyangga yang diperlukan. Dalam hal ini media

penyangga ini adalah kayu.

Pada penyanggaan terdapat beberapa jenis penyanggaan seperti aibim

dan arcis, Arcis merupakan penyanggaan yang berbentuk lengkungan, dapat

berupa tiga batangan yang disebut triarcis,empat batang, ataupun lima batang.

Sedangkan penyanggan aibim berbentuk kotak, yang terdiri dari tiga atau lebih

batang penyusun.

Foto 3.8Simulasi Penyanggaan

Ada beberapa macam metode tambang bawah tanah diantaranya

adalah :

1. Room and Pillar

Room and pillar merupakan suatu sistem penambangan bawah tanah

untuk endapan batubara dengan menggunakan penyangga-penyangga yang

umumnya dari kayu, dengan bentuk blok-blok persegi. Dalam tambang room-

and-pillar, endapan batu bara ditambang dengan memotong jaringan ‘ruang’ ke

dalam lapisan batu bara dan membiarkan ‘pilar’ batu bara untuk menyangga atap

Page 9: BAB III

Batu bara diambil dari pilar-pilar tersebut pada saat para penambang kembali ke

atas. Atap tambang kemudian dibiarkan ambruk dan tambang

tersebut ditinggalkan.

Foto 3.9Replika Room And Pilar

2. Long Wall

Long Wall adalah suatu sistem penambangan bawah tanah untuk

endapan batubara dengan membuat lorong-lorong panjang, secara mekanis dan

bagian dari front penambangan yang sudah selesai ditambang dibiarkan runtuh

dengan sendirinya ( caving ). Tambang longwall mencakup penambangan batu

bara secara penuh dari suatu bagian lapisan atau ‘muka’ dengan menggunakan

gunting-gunting mekanis. Tambang longwall harus dilakukan dengan membuat

perencanaan yang hati-hati untuk memastikan adanya geologi yang mendukung

sebelum dimulai kegiatan penambangan. Kedalaman permukaan batu bara

bervariasi di kedalaman 100-350m. Penyangga yang dapat bergerak maju

secara otomatis dan digerakkan secara hidrolik sementara menyangga atap

tambang selama pengambilan batu bara. Setelah batu bara diambil dari daerah

tersebut, atap tambang dibiarkan ambruk.

3.1.3 Mine Rescue dan OBA

a. Mine Rescue

Menangani kecelakaan yang terjadi dalam kegiatan pertambangan sangat

penting, sebelum para medis datang. Penyelamatan pertama bisa langsung

dilakukan ditempat lokasi kejadian. Berikut cara penolongan pengangkutan

pertama yang dapat dilakukan :

1. Mengangkut sendiri

Page 10: BAB III

Cara menarik dari belakang, Bermanfaat saat menjauhkan korban yang

pingsan dari tempat berbahaya untuk sementara, langkah-langkah yang

dilakukan sebagai berikut:

1. Menaikan sebelah kaki korban diatas kaki yang satunya

2. Memasukan kedua tangan dibawah pundak dari bagian atas lalu

angkat badan korban

3. Memasukan tangan dari bawah kedua ketiak, dada korban didekap

4. Menarik hingga bagian pantat korban terangkat dari lantai.

Mendorong korban yang tertidur

1. Menterlentangkan sejajar dengan korban lalu angkat tangan korban

yang terdekat keatas

2. Memasukkan kaki sipenolong ke bawah kaki bagia luar korban

lalupegang pergelangan tangan luar.

3. Membalikkan arah bertelungkup sambil menarik pergelangan tangan

korban

4. Menarik kedua lutut korban

5. Kedua tangan menahan, kemudian berlutut

6. Satu persatu kaki dinaikkan

7. Kedua tangan korban disilangkan, berdiri sambil menekandari bawah

8. Kedua lutut ditarik dan didekap lalu pergelangan tangan dipegang

9. Jika lokasi sudah aman, langkah awan untuk menurunkan korban

adalah dengan cara, si penolong berlutut dan kemudian kedua

tangan ditempelkan

10. Terlungkup, putar tangan bagian yang diturunkan kebagian kepala

belakang korban

11. Pegang pergelangan tangan korban dengan tangan sisi berlawanan,

sambil menahan menghadap atas

Menolong dengan merangkak

Hal ini dilakukan saat menolong dalam posisi rendah

1. Ikat dengan kuat pergelangan tangan korban

2. Sipenolong masukkan kepalanya ke antara lengan korban, kemudian

menariknya

Menggendong dengan pinggang

Page 11: BAB III

Dilakukan apabila korban tidak bisa berjalan dan saat harus

memindahkan orang yang sakit ke atas tempat ttidur dengan cepat

1. Satu bagian engan ditaruh diatas pundak, kemudian putar tangan yang

lain ke pinggang, dalam keadaaan korban ditarik masukkan pinggang

kedepan korban

2. Geser tangan yang ada di pinggang korban ke dagu dan tahan kepala,

lalu putar tangan yang memegang pergelangan tangan kebelakang lutut,

lalu naikkan korban keatas pinggang sendiri.

3. Angkat sambil menahan bagian kepala

4. Cara mnurunkannya, sipenolong menurunkan kaki sisi bagian kepala

korban kedepan kaki dari sisi korban , lalu membuka kaki depan belakang

5. Sambil menggoyangkan lengan korban yang terurai depan belakang, saat

kedepan langsung berlutut dan letakkan tangan korban dilantai.

6. Selanjutnya kaki yang satunya berlutut duduk

7. Lepaskan tangan yang mendekap lutut lalu menghadap setengah

kebelakang, peluk leher korban dari depan. Pegang dengan tangan

satunya , setelah itu korban ditidurkan menghadap keatas dengan hati-

hati.

2. Mengangkut korban berdua

Mengangkut di depan, belakang korban

1. Tidak bisa digunakan apabila korban luka dibagian kepala dan patah

tulang

2. Lengan diangkat dari kedua sisi lalu badan bagian atas diangkat satu

orang berputar kepunggung korban, dan masukkan tangan kebawah

ketiak dan pegang tangan korban, sedangkan satu orang lagi

menumpukkan dan memegang kaki korban.

3. Lalu angkat dari dari bagian sebelah atas.

4. Cara mengangkut dengan saling memegang tangan

5. Digunakan untuk mengangkut koran yang masih bisa memegang dua

leher penolong dan bukan korban cedera berat.

6. Tangan yang satu menahan punggung korban, tangan yang satunya

dimasukkan dibelakang lutut penderita, korban diangkat dengan saling

memegang pergelangan tangan.

Page 12: BAB III

3. Cara mengangkut korban bertiga

1. Dua orang di satu sisi dan satu orang disisi berlawanan berdiri mendekan ke

korban

2. Ketika penolong berlutut saling memasukkan masing-masing tangan

kebawah bdan korban dengan saling berkoordinasi antara tiga penolong

naikkan korban ke lutut, saling memegang pergelangan tangan

3. Berdiri dengan saling memberi aba-aba

4. Maju kearah kaki korban dengan saling memberi aba-aba. Untuk

menurunkan korban dilakukan dengan urutan kebalikannya

4. Pengangkutan dengan tandu

1. Tiga orang berjejer disebelah korban, satu orang disisi berlawanan

2. Naikkan korban diatas lutut tiga orang

3. Satu orang mengambil tandu, setelah itu korban diturunkan ketandu oleh

empat orang

4. Ambil posisi saling berhadapan, masing-masing siap untuk mengangkat

5. Pembuatan tandu

Tandu menggunakan batang bambu, atau batang kayu dengan selimut

1. Letakkan bambu ditengah-tengah selimut

2. Tumpukkan selimut, sehingga posisi kayu berada ditengah-tengah selimut

3. Sesuaikan dengan lebar bahu korban, letakkan bambu yang ke dua

4. Lipat lagi selimut, seperti langkah yang sebelumnya

Sekiranya korban sudah berada ditempat yang aman, tetapi korban dalam

keadaan tidak sadar maka, hal yang harus dilakukan adalah memberi pijatan

jantung terhadap korban sebanya 30 kali, dan memberi nafas buatan sebanyak 2

kali. Berikut prosedur yang dapat dilakukan :

1. Letakkan korban di permukaan yang keras, dengan posisi korban telentang

2. Penolong berada disebelah korban dan posisi lutut dekan dada korban

3. Penolong meletakkan telapak tangan diatas tulang dada

4. Letakkan tangan sebelah satunya diatas tangan korban

5. Luruskan kedua siku dan tekan dengan badan dengan ssecara tegak lurus

kearah kolom tulang belakang

6. Pemijatan jjantung dilakukan denagn kecepatan 100 kali permenit

Page 13: BAB III

Jika pemijatan sudah dilakukan sebnayak 30 kali, maka penolong harus

memberikan nafas buatan sebanyak 2 kali. Posisi kepala korban harus

tenggakkan keatas, guna untuk melancarkan saluran udara, kemudian tiupkan

nafas perlahan-lahan selama 2 detik, tiupkan hingga dada mengembang sedikit.

Lakuakan pemijatan jantung dan pemberian nafas buatan ini sampai korban

sadar, atau setidaknya sampai datangnya pertolongan medis.

Jika korban mengalami luka, maka penolong harus menutup luka korban

tersebut, dengan menggunakan perban. Kalau perban tidak ada maka

menggunakan kain, biasanya kain yang digunakan berbentuk segitiga. Cara

melipat kain harus benar agar kain terikat kencang.

b. OBA (Oxigen Breathing Apparathus)

Oxigen Breathing Apparathus (OBA) merupakan suatu sistem alat yang

digunakan untuk membantu pernapasan pada satu keadaan yang kekurangan

oksigen seperti di trowongan tambang bawah tanah. OBA 800 type 2 yang

berkapasitas 2,1 L dengan bantuan Ca(OH)2 alat ini menggunakan siklus tertutup

dan disirkulasi lagi. Alat ini terdiri dari kantung pernapasan yang berfungsi

sebagai peyimpan udara dengan tekanan 3 Mpa, tabung pembersih udara yang

didalamnya terdapat Ca(OH)2 yang bekerja layakanya paru-paru , tabung es

sebagai penstabil suhu udara, tabung oksigen sebagai penyimpan oksigen dan

masker yang berfungsi sebagai saluran pernapasan ke pemakai .

Prosedur pemakaian Oxigen Breathing Apparathus (OBA) :

1. Memasang kantung pernapasan

2. Memasang spring tekanan tekanan positif

3. Memeriksa dan pasang tabung pembersih

4. Memeriksa katub hisap dan katub buang

5. Memasang selang pernapasan

6. Memeriksa dan pasang tabung oksigen

7. Membuka katup suplai oksigen

8. Menyebutkan nilai tekanan oksigen

9. Menekan katub bypas

10. Memeriksa kantung pernapasan

11. Memeriksa katub buang otomatis

12. Menutup katub suplai oksigen

13. Chek alaram 3 mpa

Page 14: BAB III

14. Memuka katub oksigen

15. Memasang tutup pengamanan

16. Membalikkan OBA dan periksa tabung es

17. Mengisi tabung es dengan es batu

18. Memasang ikat dada dan ikat pinggang

19. Memakai masker

20. Memeriksa kerapatan masker.

21. Menyambungkan masker.

3.2 PT. Bukit Asam UPO

PTBA UPO merupakan tambang bawah tanah yang memproduksi

batubara yang memiliki mutu sangat baik. Metode penambangan yang dilakukan

PT. Bukit Asam UFO ini yaitu penambangan underground. Panjang tunnel yang

digunakan untuk kegiatan penambangan panjangnya 1,4 km dengan kemiringan

sebesar 9o dengan sistem penyangga menggunakan pilar - pilar yang

panjangnya 20 m dan lebar antara 4,2 - 3,3 m serta jarak antar penyangganya

1,2 m , namun saat ini karena sudah tidak digunakan maka di sir off/ di tutup. Di

dalam terowongan ini juga terdapat deck yaitu kayu - kayu yang dipasang secara

berselingan dan di tumpuk membentuk kotakan yang berfungsi sebagai antisipasi

bila terjadi ambrukan di terowongan

Terowongan bawah tanah PT. Bukit Asam dilengkapi dengan pipa yang

dipasang dengan fungsi untuk mengontrol gas - gas yang berada di bawah tanah

seperti misalnya gas CO2, CH4 dan gas CO. Di dalam terowongan tersebut juga

terdapat ventilasi yang menggunakan sistem hisap untuk menghisap udara kotor

dan juga terdapat pintu angin sebagai pembatas antara udara yang bersih dan

juga udara yang kotor. Alat - alat yang terdapat di dalam terowongan bawah

tanah ini dilindungi oleh gettin box dan juga dilengkapi dengan sistem clock out

yaitu sistem untuk mematikan alat secara otomatis apabila ada masalah.

Selain memakai sistem penyangga, terowongan ini juga menggunakan

logbor yang memakai sistem paku yang dipasang setiap jarak 20 m. Tebal

batubara yang berada di terowongan ini adalah 30 m dengan kalori 7000 kal dan

produksi rata - ratanya 90 ton/ hari. Batubara yang telah di tambang kemudian di

angkut menuju tempat penyimpanan menggunakan belt conveyor yang

Page 15: BAB III

panjangnya 3 km dari pintu luar dengan beban maksimal yang dapat diterima

yaitu 20 ton.

3.3 Kegiatan di PT. NUSA ALAM LESTARI

Kegiatan pertambangan di PT Nusa Alam Lestari adalah tambang bawah

tanah dengan metoda Room and Pillar Mining, semi mekanis. Room and pillar

merupakan suatu sistem penambangan bawah tanah untuk endapan batubara

dengan menggunakan penyangga-penyangga yang umumnya dari kayu, dengan

bentuk blok-blok persegi.

Pada metode penambangan Room and Pillar, batubara diekstraksi

dengan meninggalkan pilar yang difungsikan sebagai penyangga ruang kosong

(room) pada lapisan batubara di dalam tanah. Ruang kosong itu sendiri terbentuk

sebagai akibat terambilnya batubara pada lapisan yang bersangkutan. Adapun

ukuran pilar ditentukan dengan menghitung kekuatan batuan atap, lantai serta

karakteristik lapisan batubara, yang dalam hal ini adalah tingkat

kekuatan/kekerasannya.

Room and Pillar adalah metode penambangan yang sederhana dan tidak

memerlukan biaya yang besar. Akan tetapi, cara ini hanya akan menghasilkan

recovery batubara yang rendah, umumnya maksimal 60%, disamping

memerlukan kondisi lapisan batubara yang landai (flat) dan relatif tebal. Selain

itu, Room and Pillar hanya bisa diterapkan pada penambangan lapisan batubara

yang dekat dengan permukaan tanah karena tekanan batuannya belum begitu

besar. Seiring makin dalamnya lokasi penambangan berarti tekanan batuan akan

membesar, serta potensi emisi gas dan keluarnya air tanah akan bertambah.

Pada kondisi demikian, Room and Pillar sudah tidak layak lagi untuk dilakukan

sehingga diperlukan metode lain yang lebih aman dan ekonomis, yaitu Long

Wall.

Penambangan dapat dilakukan dengan menggunakan penyangga kayu

untuk menopang atap lapangan, serta coal pick untuk ekstraksi batubara.

Sedangkan kereta tambang (mine car) digunakan sebagai alat transportasi

batubara.

PT. Nusa Alam Lestari merupakan salah satu perusahaan tambang batu

bara yang terletak di Sapan Dalam dan Bukit Tambun, Desa Salak, Kecamatan

Talawi, Kota Sawahlunto, Propinsi Sumatera Barat.d sumetra barat.

Page 16: BAB III

PT. Nusa Alam Lestari memulai tambang surface sejak tahun 2006 dan

setelah cadangan berkurang diputuskan untuk melakukan penambangan

underground sejak tahun 2011, untuk tahap pertama telah mendapat persetujuan

dari ninik mamak pemilik tanah ulayat melalui perjanjian sewa pakai lahan.

Perusahan tersebut melakukan penambangan dengan cara semi

mekanis, dikatakan demikian karena masih menggunakan tenaga manusia

dalam melakukan penambangan.

Cadangan batubara terbukti di tambang terdiri dari 3 seam utama yaitu A,

B dan C. seam A dan B terdiri dari 1 sim dengan ±7000 kalori dan tebal rata-rata

6,5 meter , akan tetapi penambangan dilakukan hanya 2-3 meter terlebih dahulu.

Sedangkan pada lapisan C terdiri dari 2 sim dengan kandungan kalori

batubaranya ±7500-8000 dan tebal rata-rata 6,5 meter, masih sama dengan

lapisan A dan B penambangan dilakukan 2-3 meter terlebi dahulu.

Jumlah cadangan terbukti dari 22.45 Ha (22.45%) daerah tambang

sebasar 1.258.736 ton. Cadangan terkira sekitar 2.000.000 - 2.500.000 ton

batubara diperkirakan terdapat di 75 Ha (75%) daerah yang belum dieksplorasi

dan direncanakan akan dieksplorasi pada akhir tahun 2009.

Total cadangan batubara disuluruh lokasi tambang diperkirakan

3.000.000 - 3.500.000 ton batubara dan direncanakan selesai ditambang sekitar

7-9 tahun, sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.

Pada saat ini pemasaran dan penjualan baubara ditujukan untuk

pemasaran lokal diantaranya adalah kontrak dengan :

PT. PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SUMETERA BAGIAN SELATAN

sektor Pembangkitan Ombilin untuk jangka waktu November 2008 -

November 2013.

PT. Semen Padang sebagai pemasok pasar spot.

Trader Lokal lainnya.

Pemasaran batubara melalui Teluk Bayur, Padang untuk memenuhi

pemasaran lokal ekspor dari beberapa pembeli potensial.

Pemasaram melalui pelabuhan Teluk Bayur ini dapat dilakukan langsung

ke kapal dengan kapasitas muat kapal 35.000 – 40.000 dengan kemampuan

muat 9.000 ton/hari.

Page 17: BAB III

BAB III

KESIMPULAN