BAB III
-
Upload
olivia-valentine-leki -
Category
Documents
-
view
6 -
download
1
Transcript of BAB III
BAB III
PENUTUP
Sindrom metabolik adalah kelompok berbagai komponen faktor risiko yang
terdiri dari hipertensi, gangguan toleransi glukosa, obesitas sentral dan
dislipidemia yang ditandai dengan meningkatnya trigliserida dan menurunnya
kolesterol HDL yang dapat menimbulkan konsekuensi klinik yang serius berupa
penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus tipe 2, sindrom ovarium polikistik dan
perlemakan hati non-alkoholik.
Etiologi Sindrom Metabolik belum dapat diketahui secara pasti. Suatu
hipotesis menyatakan bahwa penyebab primer dari Sindrom Metabolik adalah
resistensi insulin Patofisiologi SM masih menjadi kontroversi, namun hipotesis
yang paling banyak diterima adalah resistensi insulin. Obesitas merupakan
komponen utama kejadian SM, namun mekanisme yang jelas belum diketahui
secara pasti. Obesitas yang diikuti dengan meningkatnya metabolisme lemak akan
menyebabkan produksi Reactive Oxygen Species (ROS) meningkat baik di
sirkulasi maupun di sel adiposa. Meningkatnya ROS di dalam sel adipose dapat
menyebabkan keseimbangan reaksi reduksi oksidasi (redoks) terganggu, sehingga
enzim antioksidan menurun di dalam sirkulasi. Keadaan ini disebut dengan stres
oksidatif. Meningkatnya stres oksidatif menyebabkan disregulasi jaringan adiposa
dan merupakan awal patofisiologi terjadinya SM, hipertensi dan aterosklerosis.
37
38
Sindrom metabolik dapat didiagnosis dengan menggunakan kriteria NCEP
ATP dengan modifikasi. Faktor resiko yang mendasari terdiri dari faktor genetik,
diet, inaktifitas fisik dan usia. Prinsip pengobatan sindroma metabolik adalah
perubahan pola hidup, dengan meningkatkan aktifitas/latihan fisik dan diet rendah
garam, rendah lemak jenuh dan kaya sayur/buah, sehingga dapat menurunkan
berat badan, memperbaiki resistensi insulin dan menurunkan TG, serta menaikkan
HDL. Pengobatan medikamentosa yang dianjurkan ditujukan terutama untuk
memperbaiki kadar glukosa pada DM dan meningkatkan resistensi insulin, yaitu
dengan OHO saja atau kombinasi OHO dengan insulin. Anti hipertensi golongan
ACEI atau ARB merupakan pilihan utama dan dapat dikombinasi dengan calcium
channel blocker, carvedilol atau beta selektif lainnya, serta diuretik bila target
tekanan darah belum tercapai. Obat obatan lain untuk menurunkan TG dan
menaikkan HDL seperti golongan statin, dapat diberikan untuk membantu
menurunkan faktor resiko kardiovaskular.