BAB III

3
 8 BAB III PENUTUP III.1. Kesimpulan Semburan lumpur Lapindo yang bermula dari kesalahan teknis pengeboran sumbur Banjar Panji 1 oleh PT Lapindo Brantas pada 29 Mei 2006 termasuk dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat. Bencana itu telah menimbulkan kondisi yang mengakibatkan tidak terlindungi dan terpenuhinya hak asasi korban. Hak-hak yang terlanggar antara lain: 1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan seperti dijamin dalam Pasal 27 Ayat (2) UUD 1945 2. Hak untuk bekerja, mendapat imbalan, dan perlakuan adil dan layak dalam hubungan kerja sebagaimana dijamin Pasal 28D Ayat (2) UUD 1945 3. Hak untuk hidup serta mempertahankan hidup dan kehidupannya sebagaimana dijamin Pasal 27A UUD 1945 4. Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta hak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi seperti dijamin Pasal 28G Ayat (1) UUD 1945 5. Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta hak mendapat layanan kesehatan sebagaimana dijamin Pasal 28H Ayat (1) UUD 1945 6. Hak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar; hak mendapat pendidikan dan manfaat dari ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidup dan demi kesejahteraan manusia seperti dijamin Pasal 28C UUD 1945 7. Hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang sebagaimana dijamin Pasal 28B Ayat (2) UUD 1945 Di Indonesia, peraturan yang mempidanakan kejahatan korporasi atau dibidang lingkungan hidup, yaitu tindakan pencemaran dan perusakan lingkungan antara lain : 1. UU Lingkungan Hidup No 4/1982 (terutama Pasal 16 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Lingkungan Hidup) dan Peraturan Pemerintah No. 29/1986 tentang AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) 2. Pasal 27 UU No. 23/1997 t entang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang memberi kewenangan bagi instansi pemberi izin usaha untuk mencabut izin usaha bila terjadi

description

j

Transcript of BAB III

  • 5/26/2018 BAB III

    1/3

    8

    BAB III

    PENUTUP

    III.1. KesimpulanSemburan lumpur Lapindo yang bermula dari kesalahan teknis pengeboran sumbur Banjar

    Panji 1 oleh PT Lapindo Brantas pada 29 Mei 2006 termasuk dalam pelanggaran Hak Asasi

    Manusia yang berat. Bencana itu telah menimbulkan kondisi yang mengakibatkan tidak

    terlindungi dan terpenuhinya hak asasi korban. Hak-hak yang terlanggar antara lain:

    1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan seperti dijamin

    dalam Pasal 27 Ayat (2) UUD 1945

    2. Hak untuk bekerja, mendapat imbalan, dan perlakuan adil dan layak dalam hubungan

    kerja sebagaimana dijamin Pasal 28D Ayat (2) UUD 1945

    3. Hak untuk hidup serta mempertahankan hidup dan kehidupannya sebagaimana dijamin

    Pasal 27A UUD 1945

    4. Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda

    yang di bawah kekuasaannya, serta hak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman

    ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi seperti

    dijamin Pasal 28G Ayat (1) UUD 1945

    5. Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapat

    lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta hak mendapat layanan kesehatan sebagaimana

    dijamin Pasal 28H Ayat (1) UUD 1945

    6. Hak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar; hak mendapat

    pendidikan dan manfaat dari ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya, demi

    meningkatkan kualitas hidup dan demi kesejahteraan manusia seperti dijamin Pasal 28C

    UUD 1945

    7. Hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang sebagaimana dijamin

    Pasal 28B Ayat (2) UUD 1945

    Di Indonesia, peraturan yang mempidanakan kejahatan korporasi atau dibidang lingkungan

    hidup, yaitu tindakan pencemaran dan perusakan lingkungan antara lain :

    1. UU Lingkungan Hidup No 4/1982 (terutama Pasal 16 tentang Ketentuan-ketentuan

    Pokok Lingkungan Hidup) dan Peraturan Pemerintah No. 29/1986 tentang AMDAL (Analisis

    Mengenai Dampak Lingkungan)

    2. Pasal 27 UU No. 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang memberi

    kewenangan bagi instansi pemberi izin usaha untuk mencabut izin usaha bila terjadi

  • 5/26/2018 BAB III

    2/3

    9

    pelanggaran tertentu yang dianggap berbobot, mulai pelanggaran syarat administratif,

    pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan terhadap penduduk setempat, sampai

    pelanggaran yang menimbulkan korban

    3. UU No. 5/1984 tentang Perindustrian yang memberi dasar yang kuat bagi pemerintah

    untuk menjatuhkan sanksi bagi kegiatan industri yang menimbulkan pencemaran atau

    perusakan lingkungan hidup.

    III.2. SaranBerdasarkan kasus ini, diharapkan dapat dilakukan introspeksi diri dan mengambil pelajaran

    agar lebih berhati-hati dalam melakukan suatu pekerjaan. Karena, sedikit saja kesalahan

    akan mengakibatkan banyak orang kehilangan nyawa, tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan

    dan lain sebagainya. Kesalahan yang telah dibuat harus segera dipertanggungjawabkan agar

    nasib korban tidak terkatung-katung dan mendapat kejelasan untuk masa depannya.

    Mengakui kesalahan dan mempertanggungjawabkan kesalahan bukan mencari kambing

    hitam yang lain. Segera memulihkan keadaan di sekitar lumpur Lapindo tersebut tentunya

    dalam hal mental masyarakat agar kembali pulih setelah musibah itu dan mempersiapkan

    segala sesuatunya seperti tempat tinggal baru, pekerjaan baru dan pendidikan tentunya bagi

    anak-anak mereka.

    Tapi semua itu membutuhkan komitmen pemerintah pusat, membutuhkan komitmen

    negara memenuhi kewajibannya melindungi rakyat bukannya melindungi korporat, sebesar

    apa pun keuntungan negara yang diperoleh dari korporat itu, termasuk sedekat apa pun

    hubungan penguasa dengan pemilik korporat itu. Tanpa ketegasan komitmen negara, tanpa

    ketegasan pengambil keputusan tertinggi pemerintahan, lumpur panas ini akan kian

    membakar semangat masyarakat, yang bukan mustahil dapat membiak ke seluruh rakyat

    Jawa Timur.

  • 5/26/2018 BAB III

    3/3

    10

    DAFTAR PUSTAKA

    Batubara, B. dan Utomo, P.W., 2012. Kronik Lumpur Lapindo: Skandal Bencana Industri

    Pengeboran Migas di Sidoarjo.INSIST PRESS, Yogyakarta.

    Subagyo, 2010. Lumpur Lapindo dan Hukum Usang. Kompas, 31 Mei 2010, halaman 6.

    http://indoprogress.com/2013/03/pelanggaran-ham-berat-kasus-lumpur-lapindo/ (diakses

    pada 15 April 2014, pukul 15.00 WIB)

    http://lhkisby.blogspot.com/2008/06/pelanggaran-ham-berat-kasus-lumpur.html (diakses

    pada 15 April 2014, pukul 15.00 WIB)

    http://indoprogress.com/2013/03/pelanggaran-ham-berat-kasus-lumpur-lapindo/http://lhkisby.blogspot.com/2008/06/pelanggaran-ham-berat-kasus-lumpur.htmlhttp://lhkisby.blogspot.com/2008/06/pelanggaran-ham-berat-kasus-lumpur.htmlhttp://indoprogress.com/2013/03/pelanggaran-ham-berat-kasus-lumpur-lapindo/