BAB III

2
BAB III KESIMPULAN Dengan memahami gangguan mental organik, kita dapat mengetahui bahwa faktor fisik dan mental / psikis tidak dapat dipisahkan, terutama untuk kejadian yang sering timbul di Rumah Sakit Umum (RSU). Adanya penyakit atau gangguan pada fisik manusia ternyata dapat menimbulkan efek psikologis, mulai dari yang ringan sampai yang berat. Gangguan mental organik merupakan gangguan pada mental yang disebabkan oleh adanya gangguan atau penyakit pada fisik. Umumnya disebabkan oleh adanya gangguan pada otak serta fungsi jaringan-jaringan otak. Hal ini mengakibatkan berkurangnya tau rusaknya fungsi-fungsi kognitif, yaitu antara lain daya ingat, daya pikir (intelektual), daya belajar (learning), daya nilai (judgment), daya konsentrasi dan perhatian; juga dapat mempengaruhi emosi dan motivasinya. Beratnya gangguan mental tersebut bergantung pada parahnya kerusakan organik otak. Gangguan mental organik ini merupakan efek sekunder dari gangguan yang sebenarnya. Dengan kata lain, efek gangguan pada mental menyertai atau merupakan akibat adanya gangguan utama pada fisiknya (primer). Gangguan pada mental ada yang dapat sembuh 32

description

mental organik

Transcript of BAB III

BAB IIIKESIMPULAN

Dengan memahami gangguan mental organik, kita dapat mengetahui bahwa faktor fisik dan mental / psikis tidak dapat dipisahkan, terutama untuk kejadian yang sering timbul di Rumah Sakit Umum (RSU). Adanya penyakit atau gangguan pada fisik manusia ternyata dapat menimbulkan efek psikologis, mulai dari yang ringan sampai yang berat. Gangguan mental organik merupakan gangguan pada mental yang disebabkan oleh adanya gangguan atau penyakit pada fisik. Umumnya disebabkan oleh adanya gangguan pada otak serta fungsi jaringan-jaringan otak. Hal ini mengakibatkan berkurangnya tau rusaknya fungsi-fungsi kognitif, yaitu antara lain daya ingat, daya pikir (intelektual), daya belajar (learning), daya nilai (judgment), daya konsentrasi dan perhatian; juga dapat mempengaruhi emosi dan motivasinya. Beratnya gangguan mental tersebut bergantung pada parahnya kerusakan organik otak. Gangguan mental organik ini merupakan efek sekunder dari gangguan yang sebenarnya. Dengan kata lain, efek gangguan pada mental menyertai atau merupakan akibat adanya gangguan utama pada fisiknya (primer). Gangguan pada mental ada yang dapat sembuh dan ada yang tidak. Terutama pada kerusakan otak yang permanen, cenderung meninggalkan efek mental yang permanen pula. Tatalaksana yang tepat adalah yang sesuai dengan kebutuhan penyembuhan atau untuk mengurangi gejala-gejala yang terjadi. Disamping terapi fisik yang biasanya diselingi dengan pemberian obat-obatan, terapi psikologis dinilai sangat penting untuk mendukung kesembuhan atau mengurangi efek mental pada penderita. Biasanya penderita akan mengalami depresi mental setelah menyadari adanya kekurangan atau gangguan yang terjadi pada dirinya, yang justru akan memperburuk keadaannya. Disamping psikoterapi, penerimaan lingkungan sosial terhadap keadaan penderita, juga diharapkan dapat mendukung keberhasilan psikoterapi tersebut.32