BAB III
-
Upload
rastoe-adi-mahartha -
Category
Documents
-
view
28 -
download
1
Transcript of BAB III
BAB III
LAPORAN KASUS
3.1 Identitas Pasien
Nomor RM : 146196
Nama : NLP
Umur : 31 tahun
Status : Menikah
Agama : Hindu
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Berangbang
Nama Suami : KS
Umur : 35 tahun
Pekerjaan Suami : Swasta
Tanggal MRS : 18 Agustus 2012 pkl. 10.30 WITA
3.2 Anamnesis
Keluhan Utama
Nyeri perut hilang timbul
Anamnesis Umum
Pasien datang mengeluh nyeri perut hilang timbul sejak pukul 02.00 WITA
(18/8/2012), sakit perut dirasakan dari punggung menjalar ke perut bagian atas
dan kemudian menjalar ke perut bawah, makin lama dirasakan makin keras dan
tidak hilang dengan istirahat. Pasien juga mengeluh keluarnya lendir campur
darah dari kemaluan juga sejak pukul 02.00 WITA, tetapi tidak ada keluhan
keluar air pervaginam. Gerak anak dirasakan baik.
25
Anamnesis Khusus
Riwayat Menstruasi
Menarche pada usia 15 tahun
Menstruasi dalam tiga bulan terakhir sebelum hamil dikatakan teratur
setiap bulannya dengan siklus setiap 28 hari, lamanya 3-4 hari tiap kali
menstruasi, jumlah darah haid adalah sebanyak 1 sampai 2 kali ganti
pembalut per harinya.
Hari Pertama Haid Terakhir : 10 November 2011
Taksiran Partus : 17 Agustus 2012
Riwayat Pernikahan
Pasien menikah 1 kali, pernikahan telah berjalan selama 9 tahun.
Riwayat persalinan
1. ♀, 3100 gram, aterm, partus spontan, RSU Negara, 9 tahun
2. ♀, 3100 gram, aterm, partus spontan, Bidan, 6 tahun
3. Ini
Riwayat Ante Natal Care (ANC)
Pasien kontrol kehamilan di bidan sebanyak 8 kali dan PPT (+) 1x pada akhir
bulan Agustus 2012. Selama kehamilan berat badan pasien terus meningkat dari
berat badan 44 kg sebelum hamil menjadi 56 kg. Denyut jantung janin dan
tekanan darah pasien selama kontrol dikatakan normal. Pasien juga mengatakan
telah diberikan imunisasi TT sebanyak 2 kali di lengan. Tablet SF diminum
teratur. Pasien juga sudah pernah melakukan pemeriksaan dengan USG selama
kehamilan sebanyak 1 kali dan dari hasil USG kondisi dan posisi bayi dikatakan
normal.
Pencatatan perkembangan kehamilan oleh bidan ditunjukkan dalam tabel berikut :
26
Tgl Keluhan TDBB(kg)
U.K(mg)
TFU Letak DJJ Tindakan
20/12/11Mual dan muntah
110/70 44 5-6Belum teraba
- -
PPT (+)Makan sedikit tapi seringAntacidKontrol 1bulan lagi
16/1/12Tidak ada keluhan
110/70 44 9-10Belum teraba
- -
Makan sedikit tapi sering, FolarinRamabion
25/2/12 Tidak ada 100/60 4515-16
Setengah pusat-
simpisis- (+)
Makan sedikit tapi seringRamabion
23/3/12Gerak
anak (+)100/70 46
19-20
1 jari di bawah pusat
Ballot + (+)TT1SF 2x1Vit C 3x1
24/4/12Gerak
anak (+)110/70 48
23-24
Setinggi pusat
Ballot + (+)TT IISF 1 X 1Vit C 3x1
6/5/12Gerak
anak (+)110/60 48,6
25-26
1 jari di atas pusat
Letak kepala
(+)SF 1X1Vit C 3x1
10/6/12Gerak
anak (+)100/60 51
30-31
½ pusat- procesus xipoideus
Letak kepala
(+)SF 1X1Vit C 3x 1
9/7/12Gerak
anak (+)110/70 53
34-35
1 jari bawah procesus xipoideus
Letak kepala
(+) SF 1X1
Riwayat Penggunaan Kontrasepsi
Pasien pernah menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan dan berhenti 1,5 tahun
yang lalu.
Riwayat Penyakit Terdahulu
Pasien menyangkal memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan
kehamilan saat ini (seperti penyakit asma, penyakit jantung, kencing manis, dan
tekanan darah tinggi).
27
Riwayat Penyakit di Keluarga
Tidak ada dalam keluarga pasien memiliki riwayat penyakit yang berhubungan
dengan kehamilan saat ini (seperti penyakit asma, penyakit jantung, kencing
manis, dan tekanan darah tinggi).
Riwayat Alergi Obat
Pasien mengaku tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan.
3.3 Pemeriksaan Fisik
Status Present
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : E4V5M6 (Compos Mentis)
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Temperatur aksila : 36.2°C
Tinggi Badan : 149 cm
Berat Badan : 56 kg
BMI : 25,22 kg/m2
Status General
Kepala : Mata : anemis -/-, ikterik -/-
THT : Kesan Tenang
Thoraks : Jantung : Au: S1S2tunggal, reguler, murmur (-)
Paru : Au: vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Sesuai status obstetri
Ekstremitas : Akral hangat : ekstremitas atas +/+
ekstremitas bawah +/+
Oedem : ekstremitas atas -/-
ekstremitas bawah -/-
Status Obstetri
28
Mammae
Inspeksi
Hiperpigmentasi aerola mammae
Penonjolan glandula Montgomery (+)
Abdomen
Inspeksi
Tampak perut membesar ke depan, pusat tidak menonjol, disertai adanya striae
gravidarum (striae albicans), tidak tampak bekas luka sayatan operasi.
Palpasi
Pemeriksaan Leopold
Leopold I : Teraba bagian bulat dan lunak (kesan bokong).
Leopold II : Teraba tahanan keras di kanan (kesan punggung) dan
teraba bagian kecil di kiri
Leopold III : Teraba bagian bulat, keras dan susah digerakkan (kesan
kepala).
Leopold IV : Bagian bawah sudah masuk pintu atas panggul
(divergen)
Tinggi Fundus Uteri: 3 jari di bawah processus xiphoideus (35 cm)
Penurunan kepala 4/5
His (+) 3-4 kali/10’ ~30-35”
Gerak janin (+) baik
Auskultasi
Denyut jantung janin terdengar paling keras di sebelah kanan bawah umbilicus
dengan frekuensi 12.11.13 (144x/menit), reguler.
Vagina
Inspeksi
Blood slym (+), karankula himenalis (+)
Pemeriksaan Dalam (Pukul 10.45 WITA)
Pembukaan serviks 4 cm, efficement 50%, ketuban (+), teraba kepala, ubun-ubun
kecil kanan melintang, penurunan Hodge I, tidak teraba bagian kecil/tali pusat.
3.4 Pemeriksaan Laboratorium
29
18 Agustus 2012 (Sabtu)
WBC : 8,8 x 103/ µL (4-12)
RBC : 3,77 x 106/ µL (4-6,2)
HGB : 11,9 g/dL (11-17)
PLT : 184 x 103/µL (150-400)
BT : 1’ 15” (1-5)
CT : 8’ 10” (5-15)
3.5 Diagnosis
G3P2002 UK 40-41 minggu, Tunggal/Hidup, PK I aktif
PBB = 3720 gram
3.6 Penatalaksanaan
Tx : Ekspektatif pervaginam
Mx : Keluhan, vital sign, HIS, DJJ
Kelola sesuai Partograf WHO (lembar partograf terlampir)
KIE: Pasien dan keluarga tentang keadaan ibu serta janin dan rencana tindakan
3.7 Perjalanan Persalinan Pasien
18 Agustus 2012
Pk. 13.00 WITA
S : Pasien ingin mengedan, keluar air dari kemaluan
O : Abdomen : His (+), 4-5 x/10’ ~ 40-45”, DJJ (+) 12.11.12 reguler
Vulva membuka dan perineum menonjol
VT: PØ lengkap, ketuban (-), cairan ketuban jernih, teraba kepala UUK
depan, ↓ H III +, tidak teraba bagian kecil/tali pusat
Ass: G3P2002, UK 40-41 minggu, Tunggal/Hidup, PK I fase aktif
PBB = 3720 gram
P : Pdx: -
Tx: Pimpin persalinan
Mx: Observasi DJJ dan His, keluhan, vital sign
KIE: Cara mengedan yang benar kepada pasien
30
LAPORAN PARTUS
Pasien dipimpin mengedan dalam posisi setengah duduk dan saat puncak his. Saat
kepala bayi crowning, yaitu saat kepala membuka vulva dengan 4-5cm, dilakukan
perasat ritgen dengan tangan kanan menahan perineum dan tangan kiri mengatur
defleksi kepala. Dengan suboksiput sebagai hipomoklion, berturut-turut lahir
ubun-ubun kecil, ubun-ubun besar, dahi, hidung, mulut, dagu, hingga lahirlah
seluruh kepala bayi, kemudian bersihkan jalan nafas bayi dengan kasa steril.
Sambil menunggu bayi melakukan putar paksi luar, evaluasi belitan tali pusat ,
tidak didapatkan belitan. Setelah putar paksi luar, dengan posisi kedua tangan
memegang kepala bayi secara biparietal, dilakukan tarikan curam ke bawah untuk
melahirkan bahu depan, lalu curam keatas untuk melahirkan bahu belakang.
Kemudian lakukan sanggah susur, tangan kanan menyangga kepala dan tangan
kiri menyusuri punggung sampai kaki bayi, hingga lahir seluruh badan bayi.
Pk 13.05 WITA : Lahir bayi perempuan, segera menangis, kulit kemerahan, AS 7-
8, 3700 gram, anus (+), kelainan kongenital (-).
Dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
a) Bayi ditengkurapkan di dada-perut ibu dengan kulit bayi melekat pada
kulit ibu dan mata bayi setinggi puting susu ibu. Keduanya diselimuti.
Bayi dapat diberikan topi.
b) Ajarkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi untuk
mencari puting ibu sendiri.
c) Ibu didukung dan dibantu mengenali prilaku bayi sebelum menyusu.
d) Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama kurang lebih 5
menit sehingga bayi mencapai puting susu ibu, kemudian bayi baru
diambil lagi oleh bidan setelah bayi berada di dada-perut ibu selama 1 jam
untuk ditimbang, diukur, dicap dan diberi vitamin K.
Dilakukan Manajemen Aktif Kala III
31
1. Injeksi Oksitosin 10 IU {IM}
2. Dilakukan PTT (Peregangan tali pusat terkendali)
3. Masase fundus uteri setelah plasenta lahir
Pk 13.10 WITA
Lahir plasenta komplit, kalsifikasi (-), hematom (-), jumlah perdarahan ± 100 cc.
Evaluasi:
- Kontraksi uterus (+) baik
- Perdarahan aktif tidak ada
Persalinan selesai
A : P3003, P spt B, PP hari 0
P : Tx : Amoxicillin 3 x 500 mg
SF 2 x 1
Metil ergometrin 3 x 0,125mcg
Mx : Observasi 2 jam Post-partum
KIE : Mobilisasi dini
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan
KB post partum
32
Tabel observasi 2 jam post partum
Jam
keWaktu TD N
Suhu
⁰C
Tinggi
f. uteri
Kontraksi
uterus
Kandung
kemih
Perdarahan
aktif
1
13.25 120/70 78 36,1 2 jr bpst (+) baik Kosong Tidak ada
13.40 110/70 80 2 jr bpst (+) baik Kosong Tidak ada
13.55 110/70 82 2 jr bpst (+) baik Kosong Tidak ada
14.10 120/70 80 2 jr bpst (+) baik Kosong Tidak ada
214.40 110/70 82 36,2 2 jr bpst (+) baik Kosong Tidak ada
15.10 110/70 78 2 jr bpst (+) baik Kosong Tidak ada
3.8 Perkembangan Kesehatan Pasien
19 Agustus 2012
S : Keluhan subjektif (-), ASI (+), BAK (+), BAB (-), mobilisasi (+),
makan/minum (+) baik
O : St. Present
KU baik
TD : 110/70 mmHg R : 20x/menit
N : 80 x/menit Tax: 36,8°C
St. General :
Mata : anemis -/-, ikterik -/-
THT : kesan tenang
Thoraks : Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Paru : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Sesuai status obstetri
Ekstremitas : Akral hangat: ekstremitas atas +/+
ekstremitas bawah +/+
Oedem : ekstremitas atas -/-
ekstremitasbawah-/-
33
St. Obstetri :
Payudara
- Inspeksi : pembengkakan (-), retraksi puting susu (-)
- Palpasi : ASI (+)
Abdomen
- Inspeksi : distensi (-)
- Palpasi : TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus (+) baik
- Auskultasi : Bising Usus (+) Normal
Vagina
- Inspeksi : Lochia rubra (+), Perdarahan aktif (-)
Ass : P3003, P spt B, PP hari I
P : Pdx : -
Tx : Amoksisilin 3 x 500 mg
Metil ergometrin 3 x 0,125 mg
SF 1 x 1 tablet
KIE : Mobilisasi dini, ASI eksklusif, menjaga higienitas diri dan KB
post partum
34
BAB IV
PEMBAHASAN
Kasus yang dibahas pada laporan kasus ini adalah persalinan normal. Diagnosis
ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pada kasus ini, dari
anamnesis didapatkan pasien dengan inisial NLP, umur 31 tahun datang dengan
keluhan sakit perut hilang timbul seperti mau melahirkan sejak pkl. 02.00 WITA
(18/8/2012). Keluhan tersebut disertai keluar lendir dengan bercak-bercak darah
(bloody show) dimana merupakan tanda-tanda inpartu. Didukung dengan
pemeriksaan dalam (VT) didapatkan adanya pembukaan serviks sebesar 4 cm.
Pengelolaan pada pasien ini adalah sesuai dengan partograf WHO.
Ini merupakan kehamilan ketiga dan dimana kedua anak sebelumnya
dilahirkan normal dan sehat. Hari pertama haid terakhir (HPHT) tanggal 10
November 2011 dan taksiran partus berdasarkan rumus Naegele tanggal 17
Agustus 2012 sehingga didapatkan umur kehamilan saat ini 40-41 minggu.
Pemeriksaan fisik abdomen mencakup Leopold dan DJJ didapatkan bayi tunggal
dan hidup. Dari data-data yang didapatkan di atas, pasien didiagnosis dengan
G3P2002, 40-41 minggu, T/H, PK I fase aktif dengan PBB 3720 gram
Pada kala I, pasien diminta dan diajarkan cara untuk menangani nyeri perut
yang muncul yakni dengan menarik nafas panjang melalui hidung dan
mengeluarkannya lewat mulut dan memberi tekanan dengan jari pada tempat-
tempat yang terasa sakit. Pasien juga diberitahu agar jangan meneran dan sesering
mungkin kencing untuk mengosongkan kandung kencing dan mengosongkan
rektum. Posisi berbaring ke tempat punggung janin berada. Cara ini mencegah
tertekannya arteri aorta abdominalis dan vena cava inferior sehingga mencegah
hipoksia intrauterin dan edema tungkai bawah.
Pada pukul 13.00 WITA (18/08/2012), pasien mengeluh ingin meneran
seperti buang air besar. Salah satu tanda masuknya persalinan kala II adalah
keinginan ibu untuk meneran. Dibuktikan dengan pemeriksaan dalam pembukaan
serviks sudah lengkap dan penipisan sudah 100%, serta terlihatnya kepala bayi
dari introitus vagina. Hal ini menunjukkan bahwa kala I telah berakhir dan partus
memasuki kala II.
35
Kemudian diambil sikap untuk memulai pimpin persalinan. Pasien dipimpin
meneran pada waktu ada his dengan diselingi bernapas. Posisi pasien berbaring
merangkul kedua pahanya sampai batas siku. Kepala sedikit diangkat sehingga
dagunya mendekati dada dan ia dapat melihat perutnya. Karena pada posisi ini
sumbu panggul akan lebih horizontal dan memudahkan penurunan kepala janin.
Saat kepala janin telah sampai di dasar panggul, vulva mulai membuka. Rambut
kepala janin mulai tampak. Perineum dan anus tampak mulai meregang. Perineum
mulai lebih tinggi, sedangkan anus mulai membuka. Tahan perineum dengan
tangan kanan (dengan kain kasa steril) dan tangan kiri mengatur defleksi kepala.
Pada pasien ini tidak dilakukan tindakan episiotomi. Setelah kepala lahir,
bersihkan mulut dan hidung dengan kasa steril dan hisap lendir di mulut-hidung
bayi dengan penghisap lendir kemudian secara sendirinya janin akan mengadakan
putaran paksi luar ke arah letak punggungnya. Lalu dievaluasi apakah ada belitan
tali pusat pada leher. Dilanjutkan melahirkan kedua bahu janin, badan, hingga
bayi lahir sempurna.
Pada pukul 13.05 WITA, lahir bayi perempuan, segera menangis. Jalan
napas dibersihkan, tali pusat diklem lalu digunting, dilakukan inisiasi menyusui
dini (IMD) selama 1 jam, dan bayi diserahkan ke perinatologi. Segera setelah bayi
lahir pasien disuntik oksitosin 10 IU i.m untuk membantu kontraksi ritmik uterus
dan membantu pengeluaran plasenta serta mengurangi perdarahan.
Kala III dimulai sejak bayi lahir (13.05 WITA) sampai plasenta lahir
lengkap (00.10 WITA). Peregangan tali pusat terkendali dilakukan dengan perasat
Kustner untuk mengetahui lepasnya plasenta. Plasenta lahir diteliti apakah
kotiledon-kotiledon lengkap atau ada sebagian yang tertinggal dalam kavum uteri
karena sisa plasenta bisa menimbulkan perdarahan post partum. Diberikan pula
methergin 0,2 mg i.m serta diperhatikan kontraksi korpus uteri. Masase ringan
dilakukan untuk memperbaiki kontraksi uterus. Pada kasus ini kontraksi uterus
baik.
Setelah melewati kala III, pasien di observasi selama 2 jam atau pasien
memasuki kala IV. Yang perlu diperhatikan adalah kontraksi uterus, ada tidaknya
perdarahan aktif dari vagina atau perdarahan laserasi alat genitalia lainnya;
kandung kencing kosong; bayi dan ibu dalam keadaan baik. Nadi dan tekanan
36
darah normal, tidak ada keluhan sakit kepala atau mual. Ini sesuai dengan
observasi pada kala IV partus normal. Pasien kemudian dipindahkan ke ruangan
dan di follow up vital sign dan keluhan, serta saran yang diberikan untuk pasien
yaitu mobilisasi dini, pemberian ASI eksklusif kepada bayinya, cara menjaga
kebersihan diri dan pemakaian KB steril (IUD).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kasus ini adalah
persalinan normal yang sesuai dengan definisi partus normal yaitu bila lahir
dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau pertolongan
istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya berlangsung dalam
waktu kurang dari 24 jam.
37
BAB V
RINGKASAN
Persalinan atau partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Partus biasa atau partus
normal adalah bila bayi lahir dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai
alat-alat atau alat bantu serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya
berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.
Selama persalinan ada tiga faktor penting yang berperan, yaitu kekuatan
kontraksi otot rahim (his) dan kekuatan meneran, kondisi jalan lahir, dan janin itu
sendiri. Partus dibagi menjadi 4 kala. Pada kala I serviks membuka sampai terjadi
pembukaan 10 cm, kala ini dinamakan pula kala pembukaan. Kala II disebut pula
kala pengeluaran oleh karena berkat kekuatan his dan kekuatan mengedan janin
didorong keluar sampai lahir. Dalam kala III atau kala uri, plasenta terlepas dari
dinding uterus dan dilahirkan. Kala IV dimulai dari lahirnya plasenta dan lamanya
2 jam, dalam kala ini diamati apakah terjadi perdarahan postpartum pada ibu atau
tidak.
Pada laporan ini, pasien mengalami persalinan normal sesuai definisi dari
partus normal. Pemimpin persalinan melakukan tindakan dan penanganan sesuai
dengan standar WHO. Ibu dan anak dalam keadaan baik dan dipulangkan 1 hari
kemudian dengan saran pemberian ASI eksklusif pada bayinya dan anjuran
pemakaian kontrasepsi, serta diminta untuk kontrol kembali 1 minggu kemudian
setelah pulang.
38