BAB III

9
 METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 DESAIN / RANCANGAN PE NELITIAN 3.2 PROSE DUR PENELI TIAN 3. 2. 1 Men guku r Ti ng gi Bad an Untuk mengukur tinggi badan seseorang dengan cara berdiri tegak, tanpa sepatu, bersandar pada bagian permukaan vertikal yang datar dari suatu alat pengukur, misalnya tiang pada alat penimbang berat badan. Letakkan garis pengukur pada kepala dan lihat berapa angka pada tiang pengukur tinggi badan. Tinggi badan dapat dicatat dalam satuan centimeter atau inci. Dan untuk mengukur tinggi badan pada bayi dan anak – anak bisa dengan cara di baringkan. 3. 2.2 Mengukur Berat Badan STIKES BINA SEHAT PPNI 2011  1 Prilaku Hidup Sehat Dengan Mengetahui Enam komponen Tanda-Tanda Vital Tubuh Kita Tekanan Darah Tinggi Badan Berat Badan Temperatur Respirasi Rate Detak Nadi

Transcript of BAB III

Page 1: BAB III

5/11/2018 BAB III - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a231b0b938f 1/9

 

METODE PENELITIAN

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 DESAIN / RANCANGAN PENELITIAN

3.2 PROSEDUR PENELITIAN

3.2.1 Mengukur Tinggi Badan

Untuk mengukur tinggi badan seseorang dengan cara berdiri tegak, tanpa

sepatu, bersandar pada bagian permukaan vertikal yang datar dari suatu

alat pengukur, misalnya tiang pada alat penimbang berat badan. Letakkan

garis pengukur pada kepala dan lihat berapa angka pada tiang pengukur 

tinggi badan. Tinggi badan dapat dicatat dalam satuan centimeter atau inci.

Dan untuk mengukur tinggi badan pada bayi dan anak – anak bisa dengan

cara di baringkan.

3.2.2 Mengukur Berat Badan

STIKES BINA SEHAT PPNI 2011  1

Prilaku Hidup Sehat Dengan

Mengetahui Enam komponen

Tanda-Tanda Vital Tubuh Kita

Tekanan Darah

Tinggi Badan

Berat Badan

Temperatur 

Respirasi Rate

Detak Nadi

Page 2: BAB III

5/11/2018 BAB III - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a231b0b938f 2/9

 

METODE PENELITIAN

Berat badan seseorang menunjukkan status nutrisi dan status kesehatan

secara umum dan paling baik diukur dengan alat timbang badan

terstandarisasi. Kita harus melepas sepatu dan pakaian luar kita yang berat,

sebelum berdiri di alat timbang. Dan untuk mengukur berat badan pada

 bayi dan anak – anak bisa dengan cara di baringkan. Berat badan dapat

dinyatakan dalam pound atau kilogram.

3.2.3 Mengukur Temperatur/ Suhu Tubuh

Suhu tubuh dapat diukur dengan berbagai alat thermometer (thermometer 

gelas, elektronik, timpani) dan berbagai rute (per oral, rectal, axilla,

tympani). Gambar 2-4 menunjukkan beberapa termometer. Karena faktor 

lingkungan, polusi merkuri, kebanyakan termometer dan

sfigmomanometer yang menggunakan merkuri diganti dengan peralatan

elektronik yang hasilnya lebih akurat atau presisi.

 Rute oral Rute ini merupakan rute pengukuran suhu tubuh yang akurat

dan mudah dilakukan pada saat kita sadar. Temperatur tubuh pada dewasa

yang diukur melalui rute oral adalah 37°C (98,6 °F).

Untuk mengukur suhu tubuh menggunakan cara oral:

1. Letakkan ujung termometer ke bawah lidah kita pada sebelah kiri atau

kanan sublingual posterior, bukan pada bagian depan lidah (cek bahwa

 probe plastik disposable terpasang pada ujung termometer).

2. Kemudian kita harus tetap menutup bibir.

STIKES BINA SEHAT PPNI 2011  2

Page 3: BAB III

5/11/2018 BAB III - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a231b0b938f 3/9

 

METODE PENELITIAN

3. Jaga agar termometer tetap pada tempatnya sampai termometer 

 berbunyi (termometer elektronik biasanya dapat mengukur suhu dalam

waktu 20-30 detik).

4. Kemudian ambil termometer dari mulut dan baca berapa angkanya.

 Rute rektal, Rute rektal merupakan rute pilihan untuk diri kita yang

sedang sakit parah, koma, atau tidak dapat menutup mulut karena intubasi,

mandibulanya dikawat, bedah  facial , dan sebagainya. Rute rektal juga

umum dipakai untuk mengetahui temperatur tubuh bayi (lihat bagian

Pediatrik). Rute rektal merupakan cara paling akurat untuk mengukur 

temperatur tubuh. Dengan cara ini, suhu tubuh dewasa yang terukur 

normalnya adalah 37,5°C (99,5 °F), 0,5°C (1°F) lebih tinggi dari pada rute

oral.

Untuk mengukur suhu tubuh menggunakan rute rektal:

1. Kita seharusnya pada posisi lateral dengan kaki bagian atas tertekuk.

2. Gunakan sarung tangan.

3. Lubrikasi termometer rektal.

4. Masukkan termometer 2-3 cm (1 inci) ke dalam rektum.

5. Biarkan selama 2 menit.

6. Kemudian tarik dan baca angkanya.

  Rute axilla Rute axilla digunakan hanya jika rute oral dan rectal tidak 

dapat dilakukan, rute axilla ini aman dan akurat untuk pasien bayi dan

STIKES BINA SEHAT PPNI 2011  3

Page 4: BAB III

5/11/2018 BAB III - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a231b0b938f 4/9

 

METODE PENELITIAN

anak-anak. Suhu tubuh dewasa yang diukur melalui rute axilla adalah

36,5°C (97,7°F), yang berarti 0,5°C lebih rendah dari pada rute oral.

Untuk mengukur suhu tubuh dengan rute axilla :

1. Letakkan termometer di ketiak di tengah axilla.

2. Termometer dijepit di bawah lengan kita.

3. Lipat lengan kita ke dada agar termometer tetap di tempatnya.

4. Biarkan termometer selama 5 menit pada anak-anak dan 10 menit pada

orang dewasa.

  Rute timpani Termometer untuk rute timpani mempunyai ujung probe

yang diletakkan ke dalam telingan. Termometer ini memiliki sensor 

inframerah yang mendeteksi suhu darah yang mengalir melalui gendang

telinga. Metode ini tidak invasif, cepat dan efisien. Untuk mengukur suhu

tubuh melalui rute timpani ini:

1. Pasang penutup disposable yang baru pada ujung probe.

2. Letakkan probe ke dalam kanal telinga kita (Gambar 5-5).

3. Hati-hati jangan memaksa probe dan jangan menutup kanal.

4. Hidupkan alat dengan memencet tombol.

5. Baca angka yang muncul dalam 2-3 detik.

3.2.4 Mengukur Denyut Nadi

Karena mudah diakses, nadi pada radial tangan adalah metode yang paling

 banyak digunakan untuk mengukur kecepatan jantung, dipalpasi melalui

arteri tangan (radial) pada pergelangan tangan anterior. Cara lain untuk 

mengukur denyut nadi.

STIKES BINA SEHAT PPNI 2011  4

Page 5: BAB III

5/11/2018 BAB III - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a231b0b938f 5/9

 

METODE PENELITIAN

Untuk mengukur nadi radial:

1. Letakkan jari pertama dan kedua pada pergelangan tangan kita antara

tulang medial dan radius (Gambar 5-6).

2. Tekan sampai nadi dapat teraba, tetapi hati-hati jangan sampai

mengoklusi arteri (denyut nadi tidak akan teraba).

3. Hitung jumlah denyut dalam 30 detik, dan jika ritmenya teratur,

kalikan dua jumlah tadi.

4. Hindari menghitung nadi hanya dalam 15 detik, karena kesalahan 1-2

denyut saja akan mengakibatkan kesalahan 4-8 kali kesalahan pada

evaluasi kecepatan detak jantung. Juga, lebih mudah mengalikan dua

daripada mengalikan denyut janutng empat kali.

5. Jika ritme tidak teratur, hitung denyut nadi dalam 1 menit. Catat

temuan dalam denyut per menit (beats per minute/bpm).

3.2.5 Mengukur Kecepatan Pernafasan (Respiratory Rate/ RR)

Inspeksi dilakukan untuk mengevaluasi kecepatan pernafasan kita. Karena

kebanyakan orang tidak menyadari pernafasannya, untuk mengetahui pola

 pernafasan normal kita sebaiknya orang lain yang melakukan pengukuran

ketika mengukur kecepatan pernafasan diri kita. Untuk mengukur 

kecepatan pernafasan:

1. Jaga agar posisi kita tetap selama melakukan pengukuran kecepatan

 pernafasan.

2. Amati dada atau abdomen kita selama respirasi.

STIKES BINA SEHAT PPNI 2011  5

Page 6: BAB III

5/11/2018 BAB III - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a231b0b938f 6/9

 

METODE PENELITIAN

3. Hitung jumlah pernafasan (inhalasi dan ekshalasi dihitung sebagai satu

 pernafasan) dalam 30 detik, dan jika ritme teratur, kalikan dua jumlah

tadi.

4. Jika ritme tidak teratur, hitung jumlah nafas dalam 1 menit.

5. Catat nilai sebagai respirasi per menit (rpm).

3.2.6 Mengukur Tekanan Darah

Agar dapat mengukur dengan sangat akurat, ikuti langkah-langkah berikut:

1. Kita harus dalam posisi didudukkan pada kursi dengan punggung

tersangga dan lengan kosong dan disangga pada keadaan paralel setara

 jantung.

2. Pengukuran dimulai paling sedikit setelah 5 menit beristirahat.

3. Tentukan ukuran pengikat lengan yang sesuai untuk diri kita (lihat

Gambar 2-8).

4. Palpasi arteri brakhial sepanjang lengan atas bagian dalam.

5. Posisikan agar kantong yang ada pada pengikat lengan di tengah di

atas arteri brakhial, kemudian ikat pengikat lengan tadi agar pas

melingkari lengan, usahakan ujung tepi bawah pengikat lengan

tersebut 1 inci di atas antekubital (Gambar 2-10).

STIKES BINA SEHAT PPNI 2011  6

Page 7: BAB III

5/11/2018 BAB III - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a231b0b938f 7/9

 

METODE PENELITIAN

Gambar 2-10 Penempatan pengikat lengan dan stetoskop yang tepat untuk 

mengukur tekanan darah.

6. Posisikan manometer agar lurus terhadap pandangan mata.

7. Kita harus diam, tidak berbicara selama pengukuran.

8. Tentukan tingkat inflasi maksimum. (Sembari palpasi nadi radial,

 pompa pengikat lengan hingga ke titik di mana nadi tidak lagi

terdengar, tambahkan 30 mmHg pada pembacaan ini).

9. Dengan cepat kendurkan/ biarkan udara keluar dari kantong lengan,

dan tunggu 30 detik sebelum memompanya kembali.

10. Sisipkan ujung stetoskop; cek agar mengarah ke depan pada

tempatnya.

11. Tempatkan bel stetoskop tanpa menekan, tapi cukup erat hingga kedap

udara, di atas arteri brakhial (lihat Gambar 2-10). Lihat bahwa

diafrgama stetoskop juga dapat digunakan; namun, bel akan lebih

STIKES BINA SEHAT PPNI 2011  7

Page 8: BAB III

5/11/2018 BAB III - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a231b0b938f 8/9

 

METODE PENELITIAN

sensitif untuk mendengan suara frekuensi rendah (tekanan darah) dan

sedapat mungkin bel digunakan jika memungkinkan. Ketika pertama

kali belajar mendengarkan tekanan darah, mungkin lebih mudah

menggunakan diafragma dari pada bel.

12. Pompa dengan cepat pengikat lengan sampai maksimum (seperti yang

telah ditentukan sebelumnya).

13. Perlahan biarkan udara keluar (deflate/ kempiskan pengikat lengan)

dengan penurunan tekanan teratur sebesar 2-3 mmHg/detik.

14. Catat pembacaan tekanan ketika pertama kali terdengan dua suara

 berturutan (Korotkoff Fase 1). Ini adalah tekanan darah sistolik.

15. Catat pembacaan tekanan ketika suara terakhir terdengar (Korokoff 

Fase V). Ini adalah tekanan diastolik.

16. Tetap dengarkan sampai 20 mmHg di bawah tekanan diastolik,

kemudian dengan cepat kempeskan pengikat lengan.

17. Catat tekanan darah kita dengan angka genap beserta posisi kita

(misalnya, duduk, berdiri, berbaring), ukuran pengikat lengan, dan

lengan yang diukur.

18. Tunggu 1-2 menit sebelum mengulangi kembali pembacaan

menggunakan lengan yang sama.

Untuk hasil pengukuran yang paling akurat, 2 atau lebih pembacaan, tiap

 pembacaan terpisah 2 menit, dicari nilai rata-ratanya. Jika 2 pembacaan

STIKES BINA SEHAT PPNI 2011  8

Page 9: BAB III

5/11/2018 BAB III - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a231b0b938f 9/9

 

METODE PENELITIAN

 pertama berbeda lebih dari 5 mmHg harus dilakukan pembacaan ulang

(pengukuran tekanan darah diulang lagi) dan kemudian dirata-rata.

STIKES BINA SEHAT PPNI 2011  9